Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN HASIL PENELITIAN

a.n. Ilham Akbar NIP 199101262012101003

Nomor : ND-90/PB.153/2022 Surat


Tanggal : 12 Oktober 2022 Panggilan : -
Periode Terjadinya : Sept-Okt 2022 Tanggal
Masalah : Laporan Terkait Pelaksanaan : 5-7 Oktober 2022
Bimbingan Belajar ENS
PKN STAN (PT. ENS
Indonesia)
Nama Pejabat : Achmad Fauzi Pangkat : Penata (III/c)
NIP : 198210142002121003 Jabatan : Kasi FKSAP

A. PENDAHULUAN / LATAR BELAKANG


Pokok Permasalahan Terdapat atensi pimpinan dari Laporan Direksi PKN STAN yang diterima pada
tanggal 4 Oktober 2022 berkenaan dengan Lembaga Bimbingan Belajar Kedinasan PT.ENS Indonesia
(selanjutnya disebut Bimbel ENS). Adapun materi dari laporan sebagai berikut:
a. Dalam laporan dimaksud disebutkan bahwa telah didapati cuplikan video viral dari Platform Media
Sosial Tiktok yang dibuat oleh akun username @adhisaaaaa https://bit.ly/3CKorLn pada tanggal 24
September 2022.
b. Unggahan video tersebut berisikan informasi terkait dengan kondisi wanprestasi Bimbingan Belajar
(Bimbel) yang didirikan oleh Pegawai Kementerian Keuangan dan Alumni STAN yang mana tidak
menyelesaikan kewajiban pembayaran gaji karyawan serta kewajiban pengembalian uang
jaminan/garansi lolos saringan masuk STAN bagi siswa bimbingan belajar.
c. PKN STAN telah melakukan penelusuran awal terhadap Alumni STAN yang diduga mendirikan Bimbel
dimaksud dengan hasil bahwa Bimbel yang disebutkan pengunggah adalah Bimbel ENS yang berlokasi
(lokasi cabang) di Bandung dengan akun Instagram @ens.kedinasan yang didirikan/dikelola oleh tiga
pegawai Kementerian Keuangan yaitu Sdr. Wahyu Iskandaria (Ditjen Pajak), Sdr. Ilham Akbar (Ditjen
Perbendaharaan) dan Sdr. Reza Yandiprano (Itjen Kemenkeu).
d. Tindakan lembaga Bimbel ENS yang tidak menyelesaikan kewajiban pembayaran gaji karyawan dan
pengembalian uang jaminan siswa yang telah viral berdampak pada citra Institusi PKN STAN dan/atau
Kementerian Keuangan.

B. DASAR HUKUM
1. Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-3/PB/2013 tentang Pengelolaan Pengaduan di
Lingkungan Direktorat Jenderal Perbendaharaan;
2. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-20/PB/2016 tentang Tata Kelola
Pelaksanaan Tugas Unit Kepatuhan Internal di lingkungan Direktorat Jenderal Perbendaharaan;
3. Keputusan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor KEP-593/PB/2016 tentang Tata Cara
Pengumpulan Bahan dan Keterangan, dan Investigasi Internal di lingkungan Direktorat Jenderal
Perbendaharaan;
4. Surat Tugas Sekretaris Ditjen Perbendaharaan Nomor ST-9/PB.1/PB.15/2022 tanggal 05 Oktober
2022.

C. TUJUAN DAN RUANG LINGKUP


1. Tujuan
Tujuan pelaksanaan pengumpulan bahan dan keterangan adalah untuk memperoleh tambahan
informasi dan mendapatkan kecukupan bukti serta data dukung untuk mengklarifikasi kebenaran
informasi yang disampaikan sehingga dapat menjadi bahan pemberian rekomendasi dalam penegakan
integritas pegawai di lingkungan Ditjen Perbendaharaan. Adapun ruang lingkup pelaksanaan
pengumpulan bahan dan keterangan tersebut adalah pada dugaan terjadinya keterlibatan pegawai pada
permasalahan yang dialami Bimbel ENS Indonesia yang dapat berpengaruh pada citra dan reputasi
Kementerian Keuangan.
2. Ruang Lingkup
Adapun ruang lingkup pelaksanaan pengumpulan bahan dan keterangan tersebut adalah pada dugaan
terjadinya keterlibatan pegawai pada permasalahan yang dialami Bimbel ENS Indonesia yang dapat
berpengaruh pada citra dan reputasi Kementerian Keuangan.

D. HASIL PENGUMPULAN BAHAN DAN KETERANGAN


Pengumpulan bahan dan keterangan dilaksanakan melalui pengumpulan informasi dengan metode
pengumpulan informasi dan pengambilan keterangan pegawai terkait substansi laporan berkenaan Bimbel
Kedinasan PT ENS Indonesia serta penelitian dokumen yang terkait.

E. HASIL PEMERIKSAAN
1. Penelusuran Informasi
Guna melengkapi informasi/materi laporan dari PKN STAN, Tim Pulbaket melakukan penelusuran
informasi tambahan terkait data kepegawaian serta jejak digital atas keterlibatan pegawai Ditjen
Perbendaharaan pada Bimbel ENS. Berdasarkan hasil penelusuran tersebut, Tim mendapatkan
beberapa informasi tambahaan sebagai berikut:
a. Sesuai data kepegawaian Ditjen Perbendaharaan, Sdr. Ilham Akbar NIP 199101262012101003,
adalah salah satu pegawai Ditjen Perbendaharaan yang merupakan Pelaksana pada Direktorat
Akuntansi dan Pelaporan Keuangan yang bertugas pada Seksi Fasilitasi Komite Standar Akuntansi
Pemerintahan pada Subdirektorat Standar Akuntansi Pemerintahan Direktorat Akuntansi dan
Pelaporan Keuangan.
b. Berdasarkan informasi pada laman profil LinkedIn Sdr. Ilham Akbar
https://www.linkedin.com/in/ilham-akbar-239264188/, yang bersangkutan mengisikan profil
sebagai Co-Founder dari PT ENS Indonesia;
c. Artikel berita pada laman: https://beritalennus.co.id/2022/01/13/perubahan-
strukturkepemimpinan- pt-ens-indonesia-demi-perusahaan-yang-terus-bertumbuh/ (dimuat pada
tanggal 13 Januari 2022) dan https://peluangusaha.kontan.co.id/news/merintislaba-dari-
bimbingan-belajar-masuk-stan-1 (dimuat Selasa, 18 Oktober 2011 / 12:47 WIB) menyebutkan
bahwa Sdr. Ilham Akbar merupakan salah satu pendiri dari perusahaan dimaksud.
d. Unggahan video pada laman Youtube pada 22 Agustus 2019
https://www.youtube.com/watch?v=U4LSNNV5OwQ memperkuat peryataan laporan bahwa Sdr.
Ilham Akbar merupakan salah satu pendiri dengan pengakuan dari pegawai yang bersangkutan
sendiri pada detik ke 16 s.d 20 yang memperkenalkan diri sebagai Co-Founder ENS PKN STAN.
e. Web resmi PT ENS Indonesia https://ens-stan.com/ mencantumkan informasi bahwa perusahaan
ini bergerak di bidang Bimbingan Belajar yang menawarkan tentoring persiapan ujian masuk
sekolah kedinasan dengan tagline ““ENS Siap Membantumu Lulus PKN STAN & Kedinasan
Lainnya”;
f. Berdasarkan penelusuran mesin pencarian di internet, Bimbel ENS sering menggunakan identitas
“PKN STAN” dalam media promosinya yang diunggah pada akun facebook
https://www.facebook.com/bimbelstanensindonesia/photos dan
https://www.facebook.com/ensstancom/photos. (unduhan foto terlampir)
2. Permintaan keterangan kepada Sdr. Ilham Akbar (Rabu, 5 Oktober 2022)
Sdr. Ilham telah dipanggil Tim Pengumpulan Bahan dan Keterangan UKI-E1 untuk dimintai
keterangannya pada Rabu, 5 Oktober 2022 yang tertuang dalam Berita Acara Permintaan Keterangan
(BAPK) dengan risalah keterangan sebagai berikut :
a. Sdr. Ilham Akbar mengakui telah bergabung dengan Bimbel ENS sejak pertama dibentuk yaitu
pada tahun 2011 saat duduk di bangku PKN STAN tingkat II karena ajakan Sdr. Wahyu Iskandaria
yang pada waktu itu dirinya diminta membantu sebagai pengajar pertama dan
menyusun/merumuskan modul. Namun kemudian pamit ketika diangkat CPNS di Ditjen
Perbendaharaan untuk ditempatkan di KPPN Gunung Sitoli dan sejak saat itu tidak berhubungan
lagi dengan Bimbel ENS.
b. Pada saat Sdr. Ilham Akbar diterima Program DIV di PKN STAN, yang bersangkutan bertemu Sdr.
Wahyu Iskandaria dan kemudian ditawari kembali untuk bergabung di Bimbel ENS untuk
membantu mengelola sebagai pimpinan sekretariat namun kemudian setelah lulus pada Tahun 2018
dan kembali bekerja di Ditjen Perbendaharaan (Dit. APK) yang bersangkutan mengajukan resign.
c. Sdr. Wahyu Iskandaria baru menyetujui resign Sdr. Ilham Akbar pada Tahun 2019 dengan alasan
penerimaan siswa Bimbel ENS di Tahun 2018 telah dilakukan dan bimbel sedang berjalan yang
karena itu Sdr. Ilham Akbar diminta membantu hingga tahun akademik Bimbel selesai menjelang
penerimaan mahasiswa baru PKN STAN di 2019. Bertepatan dengan itu, Bimbel ENS mengalami
kesulitan menjelang akhir 2019 dan awal 2020 saat Sdr. Wahyu Iskandaria secara ekspansif
mengembangkan usaha dengan membuka cabang dan pandemi Covid-19 dimulai hingga berujung
kesulitan keuangan dalam membayar gaji karyawan serta pengembalian uang Bimbel kepada
orangtua siswa Bimbel.
d. Status Sdr. Ilham Akbar sebagai pendiri/co-founder sebagaimana viral di media dipahami dirinya
karena dirinya telah bergabung sejak awal didirikannya Bimbel ENS dan diminta terlibat sebagai
pengajar pertama serta penyusun modul dan programprogram di Bimbel ENS, sedangkan
pemiliknya adalah Sdr. Wahyu Iskandaria yang pada awalnya berupa Yayasan namun pada
perkembangannya diubah menjadi Perseroan Terbatas.
e. Untuk penggunaan frasa “PKN STAN” yang sering dihubungkan dengan Bimbel ENS dalam media
promosinya, Sdr. Ilham Akbar mengetahui namun tidak dapat menjelaskan terkait penggunaannya
karena hal tersebut keputusan Sdr. Wahyu Iskandaria sebagai pemilik/pendiri Bimbel ENS.
f. Ketika terdapat pemberitaan di awal tahun 2022 bahwa Sdr. Ilham Akbar selaku pendiri Bimbel
ENS, yang bersangkutan menjelaskan bahwa dirinya sudah berhenti dari Bimbel ENS sejak tahun
2019 dan hanya menghadiri undangan Sdr. Wahyu Iskandaria ketika terdapat pengukuhan pengurus
baru di Bimbel ENS pada Januari 2022.
3. Permohonan tambahan keterangan dari Sdr. Ilham Akbar kepada Tim Pulbaket
Sdr. Ilham Akbar pada Jumat, 7 Oktober 2022 mengajukan permohanan kepada Tim Pulbaket untuk
dapat memberikan keterangan tambahan yang tertuang dalam Berita Acara dengan risalah sebagai
berikut:
a. Sdr. Ilham Akbar menyampaikan hal substansial pada kesempatan tambahan pemberian keterangan
bahwa namanya tercantum dalam Akta Pendirian Perseoran Terbatas dari Bimbel ENS pada awal
pendirian Tahun 2011 dan tercatat sebagai Direktur serta penyandang sebagian modal awal. Namun
demikian, Sdr. Ilham Akbar menyatakan bahwa dirinya telah lupa terkait hal tersebut dan tidak
memahami konsekuensi legal atas tindakannya karena pada saat itu dirinya masih berstatus
Mahasiswa Tk. II pada program D-3 PKN STAN dan hanya diajak Sdr. Wahyu Iskandaria untuk
membantu mengajar pada Lembaga Bimbel ENS.
b. Meskipun telah berdiri sejak tahun 2011, menurut Sdr. Ilham Akbar Perseroan Terbatas (PT) ENS
Indonesa tersebut tidak langsung aktif karena tidak lama setelah itu terdapat moratorium
penerimaan mahasiswa baru di PKN STAN. Selanjutnya, pada tahun 2012 dirinya juga menyatakan
mengundurkan diri setelah lulus dan masuk bekerja pada Ditjen Perbendaharaan pada tahun yang
sama. Semenjak itu, Sdr. Ilham Akbar mengaku tidak berhubungan lagi dengan Bimbel ENS.
c. Untuk melanjutkan keberlangsungan lembaga Bimbel ENS, Sdr. Wahyu Iskandaria kemudian
mendirikan Yayasan ENS Indonesia pada Tahun 2015 dengan pertimbangan bahwa untuk layanan
pendidikan bentuk usaha yang cocok adalah Yayasan untuk menghindari kesan fokus pada profit
dari bentuk usaha berbadan hukum PT.
d. Sdr. Ilham Akbar selanjutnya menyampaikan bahwa dirinya bergabung kembali dengan Bimbel
ENS di tahun 2016 saat yang bersangkutan sedang menempuh pendidikan program D-IV PKN
STAN.
e. Pada tahun 2017, terdapat perubahan akta notaris atas berdirinya PT ENS Indonesia dengan
mengalihkan keseluruhan saham PT kepada Sdr. Wahyu Iskandaria dan sebagian kecil ke adiknya
yaitu Sdr. Ariyandhi Achbar yang menurut Sdr. Ilham Akbar dilakukan untuk mempersiapkan
kembali operasional Bimbel ENS dengan bentuk usaha Perseroan Terbatas yang akan diurus penuh
Sdr. Wahyu Iskandaria yang kemudian resign dari PNS pada tahun 2018.
f. Terkait dengan permodalan, Sdr. Ilham Akbar menegaskan dirinya sama sekali tidak menyetorkan
sejumlah uang sebagai modal awal perusahaan ketika awal pendirian PT di Tahun 2011. Sdr. Ilham
Akbar mengaku nama dicatut Sdr. Wahyu Iskandaria untuk keperluan pemenuhan persyaratan
pendirian PT ENS Indonesia.
g. Berkenaan jabatan sebagai Direktur PT. ENS Indonesia yang tertuang dalam akta notaris tahun
2017, Sdr. Ilham Akbar menjelaskan bahwa dirinya pada saat itu sudah mengajukan komplain
kepada Sdr. Wahyu Iskandaria mengapa dirinya didalam akta disebutkan selaku Direktur padahal
dalam operasionalnya, yang bersangkutan mengaku menjalankan tugas sebagai pimpinan
secretariat. Komplain tersebut dijawab Sdr. Wahyu Iskandaria dengan menyatakan bahwa
penggunaan nama jabatan tersebut hanya untuk kebutuhan nomenklatur saja, sementara urusan
tanggung jawab bisnis tetap ada di Sdr. Wahyu Iskandaria sebagai Komisaris Utama.
h. Selanjutnya, pada tahun 2018 Sdr. Ilham Akbar menyatakan mengajukan pengunduran diri ketika
lulus Program D-IV Akuntansi PKN STAN. Namun, yang bersangkutan baru diberhentikan secara
resmi pada November 2019 melalui keputusan Dewan Komisaris Bimbel ENS. Sejak bulan
November 2019 tersebut, Sdr. Ilham Akbar mengaku sudah tidak berhubungan kembali dengan
Bimbel ENS, kecuali ketika yang bersangkutan menghadiri undangan perubahan pengurus PT pada
bulan Januari 2022.
4. Informasi lainnya
Selain informasi dan keterangan dari pihak terkait terkait dengan materi aduan, dapat disampaikan
pula informasi lainnya yang didapatkan Tim dari dokumen yang diserahkan Sdr. Ilham Akbar berupa
Akta-akta dan Surat Keputusan Pemberhentian yaitu sebagai berikut”
a. Akta Notaris Ny. Warsonah Effendi, S.H. (berkedudukan di Tangerang Selatan) Nomor. 6 Tahun
2011:
1) Sdr. Ilham Akbar dan Sdr. Wahyu Iskandaria dihadapan Notaris dimaksud pada tanggal 15
September 2011 bersepakat dan setuju mendirikan Perseroan Terbatas bernama PT. ENS
Indonesia;
2) Sdr. Ilham Akbar dicatat dalam akta tersebut menyetorkan sejumlah Rp. 10.000.000,- (sepuluh
juta rupiah) atau setara 100 (seratus) lembar saham;
3) Sdr. Ilham Akbar dalam akta tersebut diangkat sebagai Direktur PT. ENS Indonesia sedangkan
Sdr. Wahyu Iskandaria selaku Komisaris.
b. Akta Notaris Ikhsan Lubis, S.H. (berkedudukan di Medan) Nomor 09 Tahun 2015:
1) Sdr. Wahyu Iskandaria bersama 4 orang lainnya menghadap notaris untuk mendirikan
Yayasan ENS Indonesia yang berkedudukan dan berkantor pusat di Medan.
2) Tujuan dari Yayasan adalah untuk menjalankan kegiatan di bidang sosial, keagamaan dan
kemanusiaan dengan kekayaan awal dari Yayasan tercatat sejumlah Rp. 10.000.000,-.
3) Sdr. Wahyu Iskandaria dalam susunan Yayasan tersebut menjabat sebagai Dewan Pembina
sedangkan nama Sdr. Ilham Akbar tidak terdapat dalam susunan kepengurusan Yayasan.
c. Akta Notaris Ny. Warsonah Effendi, S.H. (berkedudukan di Tangerang Selatan) Nomor. 5 Tahun
2017:
1) Perseroan membuat akta risalah Rapat Umum Luar Biasa Para Pemegang Saham pada 11 Juli
2017 untuk keperluan Pemindahan Hak Atas Saham, Peningkatan Modal dan Perubahan
Pengurus;
2) Sdr. Ilham Akbar dalam nota tersebut memindahkan kepemilihan 100 lembar saham kepada
Sdr. Wahyu Iskandaria (sejumlah 90 lembar saham) dan Sdr. Ariyandhi Achbar (sejumlah 10
lembar saham);
3) Perubahan pengurus dilakukan untuk mengakomodir masuknya Sdr. Reza Yandripan selaku
komisaris perseroan. Sedangkan Sdr. Ilham Akbar tetap menjabat Direktur (untuk kurun waktu
Juli 2017 s.d November 2019) dan Sdr. Wahyu Iskandaria tetap menjabat sebagai Komisaris
Utama.
d. Surat Keputusan Dewan Komisaris PT. ENS INDONESIA Nomor KEP-01/DEKOM/ENS/2019
tentang Pengangkayan dan Pemberhentian Dengan Hormat Direktur PT ENS Indonesia;
1) Berdasarkan Keputusan dimaksud, Sdr. Ilham Akbar terhitung mulai 2 November 2019, telah
diberhentikan oleh Dewan Komisaris PT ENS Indonesia dengan hormat sebagai
Direktur/Chief Executive Officer (CEO) PT. ENS Indonesia dan tidak memilki kewenangan
lagi dalam jabatan dimaksud;
2) Sebagai gantinya, Dewan Komisaris PT. ENS Indonesia mengangkat Sdr. Wahyu Iskandaria
menjadi Direktur/ Chief Executive Officer (CEO) PT. ENS Indonesia.

F. SIMPULAN DAN REKOMENDASI


1. SIMPULAN
Berdasarkan kegiatan pengumpulan bahan dan keterangan yang dilaksanakan oleh Tim dari Bagian
Kepatuhan Internal di atas, dapat disimpulkan informasi dan keterangan sebagai berikut:
a. Berdasarkan data Kepegawaian, Sdr. Ilham Akbar adalah salah satu pegawai Ditjen
Perbendaharaan yang merupakan Pelaksana pada Direktorat Akuntansi dan Pelaporan Keuangan
yang bertugas pada Seksi Fasilitasi Komite Standar Akuntansi Pemerintahan pada Subdirektorat
Standar Akuntansi Pemerintahan Direktorat Akuntansi dan Pelaporan Keuangan yang mana
pegawai tersebut pernah ditempatkan pada KPPN Gunung Sitoli pada kurun 1 Januari 2014
hingga 5 September 2016 sebelum tugas belajar melanjutkan pendidikan Diploma IV di PKN
STAN;
b. Sdr. Ilham Akbar terlibat dalam pendirian PT. ENS Indonesia sejak awal didirikan pada tahun
2011 ketika yang bersangkutan berstatus Mahasiswa Tk.II pada Program D-3 PKN STAN.
Namun, Perseroan tersebut tidak aktif sejak pertama kali berdiri sehubungan terdapat moratorium
penerimaan Mahasiswa STAN pada tahun 2012.
c. Sdr. Ilham Akbar sudah tidak aktif di PT. ENS Indonesia sejak waktu pengangkatannya menjadi
PNS Ditjen Perbendaharaan tahun 2012 dan kemudian kembali bergabung dengan PT. ENS
Indonesia serta menjabat sebagai Direktur PT. ENS Indonesia pada kurun 2016 s.d 2018 ketika
Sdr. Ilham Akbar berstatus Pegawai Tugas Belajar Program DIV Akuntansi PKN STAN. Pada
saat lulus Program DIV Akuntansi PKN STAN, Sdr. Ilham Akabr mengajukan pengunduran diri
dari PT. ENS Indonesia, namun baru diberhentikan secara resmi terhitung sejak 2 November
2019.
d. Sejak tanggal 2 November 2019, Sdr. Ilham Akbar sudah tidak terlibat lagi dalam pengelolaan
PT ENS Indonesia namun masih sempat berpartisipasi dalam beberapa kesempatan kegiatan PT
ENS Indonesia, seperti tampil pada kanal youtube ENS PKN STAN dengan materi konten
mengenai berbagi pengalaman selama berkuliah di PKN STAN pada tanggal 24 Februari 2020,
selain itu yang bersangkutan juga pernah menghadiri acara syukuran atau perubahan struktur
kepemimpinan PT ENS Indonesia pada Januari 2022.
e. Berkenaan kejadian viralnya akun tiktok yang mengunggah materi pelanggaran kewajiban
Bimbel ENS yang disinggung pengunggah dengan akun @adhisaaaaa pada 24 September 2022
yang menyebutkan Instansi Kementerian Keuangan dan PKN STAN dengan potensi berdampak
pada citra instansi/organisasi, hal tersebut merupakan keadaan wanprestasi PT. ENS Indonesia
yang terjadi setelah Sdr. Ilham Akbar berhenti dari PT. ENS Indonesia.
f. Ketika menjabat sebagai Direktur pada kurun waktu Juli 2017 s.d Nov 2019, Sdr. Ilham Abar
mengetahui PT. ENS Indonesia menggunakan frasa “PKN STAN” dalam media promosi serta
menjaring peserta bimbel dengan program garansi biaya jaminan uang kembali apabila tidak lolos
Ujian Saringan Masuk PKN STAN.
g. Sdr. Ilham Abar mengetahui terdapat aturan larangan mahasiswa berpartisipasi dalam usaha
bimbingan belajar namun demikian yang bersangkutan beranggapan hal tersebut wajar untuk
dilakukan karena pada umumnya rekan-rekan mahasiswa PKN STAN ikut mengajar di usaha
bimbel sekitar Kampus PKN STAN dan selain itu yang bersangkungan mengaku hobi/suka
mengajar.
h. Memperhatikan hal-hal tersebut, Sdr. Ilham Akbar terbukti melakukan Tindakan yang tidak
sesuai ketentuan sebagai berikut:
1) Peraturan Direktur PKN STAN Nomor Per-04/PKN/2017 tentang Hak, Kewajiban dan
Disiplin Mahasiswa Politeknik Keuangan Negara STAN
 Pasal 16 huruf s, mahasiswa PKN STAN dilarang : “melakukan perbuatan percobaan,
pembantuan dan/atau ikut serta dalam kegiatan yang menjanjikan kelulusan Penerimaan
Mahasiswa Baru PKN Stan dan/atau perkuliahan.” Yang mana dalam kurun waktu status
Sdr. Ilham Akbar sebagai mahasiswa Prodip IV STAN bergabung kembali bersama Bimbel
ENS dan menjabat sebagai Direktur mengetahui bahwa terdapat program di Bimbel ENS
yang menjanjikan kelulusan ujian saringan masuk STAN dengan jaminan uang kembali.
 Pasal 17, “Setiap mahasiswa PKN STAN dilarang menggunakan lambang, bendera, busana
akademik dan mars PKN STAN yang tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku.”
Yang mana dalam kurun waktu status Sdr. Ilham Akbar sebagai mahasiswa Prodip IV
STAN bergabung kembali bersama Bimbel ENS dan menjabat sebagai Direktur
mengetahui bahwa Bimbel ENS menggunakan/mengafiliasikan dengan pencantuman frasa
“PKN STAN” dalam media promosinya yang bertujuan untuk meningkatkan keuntungan
perusahaan dengan masuknya calon peserta bimbel.
Memperhatikan waktu kejadian dan status yang bersangkutan saat ini, ketentuan tersebut
sudah tidak relevan untuk dapat diterapkan.
2) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 190/PMK.01/2018 Tentang Kode Etik dan Kode Perilaku
Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Kementerian Keuangan.
 Tindakan Sdr. Ilham Akbar untuk bergabung dengan Bimbel ENS PKN STAN, seharusnya
disadari oleh yang bersangkutan bahwa hal tersebut dapat berpotensi mempengaruhi
reputasi dan citra instansi Kemenkeu baik dalam formal kedinasan maupun informal karena
ketika dirinya menjalankan pekerjaan sampingannya dilakukan dengan mengasosiasikan
statusnya sebaga PNS dan menggunakan frase instansi Kementerian Keuangan (PKN
STAN) tanpa hak. Dengan hal tersebut yang bersangkutan telah melanggar Pasal 7 huruf a
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 190/PMK.01/2018, Kode Etik dan Kode Perilaku
Nilai Integritas untuk: “Menjaga citra, harkat, dan martabat Kementerian Keuangan di
berbagai forum, baik formal maupun informal di dalam maupun di luar negeri”
 Tindakan Sdr Ilham Akbar yang bergabung dengan Bimbel ENS STAN kemudian
memanfaatkan posisinya sebagai Alumni PKN STAN dan Pegawai Kementerian Keuangan
dalam media promosi untuk mendapatkan keuntungan dari calon siswa untuk bergabung
dengan Bimbel ENS, mengandung konflik kepentingan yang tidak sesuai dengan Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 190/PMK.01/2018 Pasal 7 huruf d, Kode Etik dan Kode Perilaku
Nilai Integritas untuk: “menghindari konflik kepentingan pribadi, kelompok, maupun
golongan;”
2. REKOMENDASI
Berdasarkan simpulan hasil Pulbaket tersebut, UKI-E1 merekomendasikan sebagai berikut:
1. Berkenaan pelanggaran kode etik dan perilaku yang dilakukan Sdr. Ilham Akbar,
direkomendasikan kepada atasan langsung Sdr. Ilham Akbar melalui Direktur Akuntansi dan
Pelaporan Keuangan, untuk dilakukan penegakan ketentuan kode etik dan kode perilaku pegawai
berdasarkan ketentuan Pasal 14 ayat (1) dan ayat (6) Peraturan Menteri Keuangan Nomor
190/PMK.01/2018.
2. Penegakan kode etik dan kode perilaku tersebut dilakukan melalui pelaksanaan dialog penguatan
kode etik dan kode perilaku secara mandiri oleh atasan langsung yang didokumentasikan sesuai
ketentuan yang berlaku agar yang bersangkutan dapat menyadari kesalahannya dan
menjadikannya sebagai pembelajaran agar ke depan dapat lebih berhati-hati dalam bertindak dan
berperilaku sesuai dengan kode etik/perilaku PNS Kementerian Keuangan.
3. Atasan langsung Sdr. Ilham Akbar agar melaporkan pelaksanaan penegakan kode etik/perilaku
dimaksud secara berjenjang kepada Sekretaris Ditjen Perbendaharaan untuk pemenuhan
administrasi kepegawaian serta dokumen kepatuhan internal.

Pejabat Pemeriksa

Achmad Fauzi
NIP. 198210142002121003

Anda mungkin juga menyukai