B. DASAR HUKUM
1. Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-3/PB/2013 tentang Pengelolaan Pengaduan di
Lingkungan Direktorat Jenderal Perbendaharaan;
2. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-20/PB/2016 tentang Tata Kelola
Pelaksanaan Tugas Unit Kepatuhan Internal di lingkungan Direktorat Jenderal Perbendaharaan;
3. Keputusan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor KEP-593/PB/2016 tentang Tata Cara
Pengumpulan Bahan dan Keterangan, dan Investigasi Internal di lingkungan Direktorat Jenderal
Perbendaharaan;
4. Surat Tugas Sekretaris Ditjen Perbendaharaan Nomor ST-9/PB.1/PB.15/2022 tanggal 05 Oktober
2022.
E. HASIL PEMERIKSAAN
1. Penelusuran Informasi
Guna melengkapi informasi/materi laporan dari PKN STAN, Tim Pulbaket melakukan penelusuran
informasi tambahan terkait data kepegawaian serta jejak digital atas keterlibatan pegawai Ditjen
Perbendaharaan pada Bimbel ENS. Berdasarkan hasil penelusuran tersebut, Tim mendapatkan
beberapa informasi tambahaan sebagai berikut:
a. Sesuai data kepegawaian Ditjen Perbendaharaan, Sdr. Ilham Akbar NIP 199101262012101003,
adalah salah satu pegawai Ditjen Perbendaharaan yang merupakan Pelaksana pada Direktorat
Akuntansi dan Pelaporan Keuangan yang bertugas pada Seksi Fasilitasi Komite Standar Akuntansi
Pemerintahan pada Subdirektorat Standar Akuntansi Pemerintahan Direktorat Akuntansi dan
Pelaporan Keuangan.
b. Berdasarkan informasi pada laman profil LinkedIn Sdr. Ilham Akbar
https://www.linkedin.com/in/ilham-akbar-239264188/, yang bersangkutan mengisikan profil
sebagai Co-Founder dari PT ENS Indonesia;
c. Artikel berita pada laman: https://beritalennus.co.id/2022/01/13/perubahan-
strukturkepemimpinan- pt-ens-indonesia-demi-perusahaan-yang-terus-bertumbuh/ (dimuat pada
tanggal 13 Januari 2022) dan https://peluangusaha.kontan.co.id/news/merintislaba-dari-
bimbingan-belajar-masuk-stan-1 (dimuat Selasa, 18 Oktober 2011 / 12:47 WIB) menyebutkan
bahwa Sdr. Ilham Akbar merupakan salah satu pendiri dari perusahaan dimaksud.
d. Unggahan video pada laman Youtube pada 22 Agustus 2019
https://www.youtube.com/watch?v=U4LSNNV5OwQ memperkuat peryataan laporan bahwa Sdr.
Ilham Akbar merupakan salah satu pendiri dengan pengakuan dari pegawai yang bersangkutan
sendiri pada detik ke 16 s.d 20 yang memperkenalkan diri sebagai Co-Founder ENS PKN STAN.
e. Web resmi PT ENS Indonesia https://ens-stan.com/ mencantumkan informasi bahwa perusahaan
ini bergerak di bidang Bimbingan Belajar yang menawarkan tentoring persiapan ujian masuk
sekolah kedinasan dengan tagline ““ENS Siap Membantumu Lulus PKN STAN & Kedinasan
Lainnya”;
f. Berdasarkan penelusuran mesin pencarian di internet, Bimbel ENS sering menggunakan identitas
“PKN STAN” dalam media promosinya yang diunggah pada akun facebook
https://www.facebook.com/bimbelstanensindonesia/photos dan
https://www.facebook.com/ensstancom/photos. (unduhan foto terlampir)
2. Permintaan keterangan kepada Sdr. Ilham Akbar (Rabu, 5 Oktober 2022)
Sdr. Ilham telah dipanggil Tim Pengumpulan Bahan dan Keterangan UKI-E1 untuk dimintai
keterangannya pada Rabu, 5 Oktober 2022 yang tertuang dalam Berita Acara Permintaan Keterangan
(BAPK) dengan risalah keterangan sebagai berikut :
a. Sdr. Ilham Akbar mengakui telah bergabung dengan Bimbel ENS sejak pertama dibentuk yaitu
pada tahun 2011 saat duduk di bangku PKN STAN tingkat II karena ajakan Sdr. Wahyu Iskandaria
yang pada waktu itu dirinya diminta membantu sebagai pengajar pertama dan
menyusun/merumuskan modul. Namun kemudian pamit ketika diangkat CPNS di Ditjen
Perbendaharaan untuk ditempatkan di KPPN Gunung Sitoli dan sejak saat itu tidak berhubungan
lagi dengan Bimbel ENS.
b. Pada saat Sdr. Ilham Akbar diterima Program DIV di PKN STAN, yang bersangkutan bertemu Sdr.
Wahyu Iskandaria dan kemudian ditawari kembali untuk bergabung di Bimbel ENS untuk
membantu mengelola sebagai pimpinan sekretariat namun kemudian setelah lulus pada Tahun 2018
dan kembali bekerja di Ditjen Perbendaharaan (Dit. APK) yang bersangkutan mengajukan resign.
c. Sdr. Wahyu Iskandaria baru menyetujui resign Sdr. Ilham Akbar pada Tahun 2019 dengan alasan
penerimaan siswa Bimbel ENS di Tahun 2018 telah dilakukan dan bimbel sedang berjalan yang
karena itu Sdr. Ilham Akbar diminta membantu hingga tahun akademik Bimbel selesai menjelang
penerimaan mahasiswa baru PKN STAN di 2019. Bertepatan dengan itu, Bimbel ENS mengalami
kesulitan menjelang akhir 2019 dan awal 2020 saat Sdr. Wahyu Iskandaria secara ekspansif
mengembangkan usaha dengan membuka cabang dan pandemi Covid-19 dimulai hingga berujung
kesulitan keuangan dalam membayar gaji karyawan serta pengembalian uang Bimbel kepada
orangtua siswa Bimbel.
d. Status Sdr. Ilham Akbar sebagai pendiri/co-founder sebagaimana viral di media dipahami dirinya
karena dirinya telah bergabung sejak awal didirikannya Bimbel ENS dan diminta terlibat sebagai
pengajar pertama serta penyusun modul dan programprogram di Bimbel ENS, sedangkan
pemiliknya adalah Sdr. Wahyu Iskandaria yang pada awalnya berupa Yayasan namun pada
perkembangannya diubah menjadi Perseroan Terbatas.
e. Untuk penggunaan frasa “PKN STAN” yang sering dihubungkan dengan Bimbel ENS dalam media
promosinya, Sdr. Ilham Akbar mengetahui namun tidak dapat menjelaskan terkait penggunaannya
karena hal tersebut keputusan Sdr. Wahyu Iskandaria sebagai pemilik/pendiri Bimbel ENS.
f. Ketika terdapat pemberitaan di awal tahun 2022 bahwa Sdr. Ilham Akbar selaku pendiri Bimbel
ENS, yang bersangkutan menjelaskan bahwa dirinya sudah berhenti dari Bimbel ENS sejak tahun
2019 dan hanya menghadiri undangan Sdr. Wahyu Iskandaria ketika terdapat pengukuhan pengurus
baru di Bimbel ENS pada Januari 2022.
3. Permohonan tambahan keterangan dari Sdr. Ilham Akbar kepada Tim Pulbaket
Sdr. Ilham Akbar pada Jumat, 7 Oktober 2022 mengajukan permohanan kepada Tim Pulbaket untuk
dapat memberikan keterangan tambahan yang tertuang dalam Berita Acara dengan risalah sebagai
berikut:
a. Sdr. Ilham Akbar menyampaikan hal substansial pada kesempatan tambahan pemberian keterangan
bahwa namanya tercantum dalam Akta Pendirian Perseoran Terbatas dari Bimbel ENS pada awal
pendirian Tahun 2011 dan tercatat sebagai Direktur serta penyandang sebagian modal awal. Namun
demikian, Sdr. Ilham Akbar menyatakan bahwa dirinya telah lupa terkait hal tersebut dan tidak
memahami konsekuensi legal atas tindakannya karena pada saat itu dirinya masih berstatus
Mahasiswa Tk. II pada program D-3 PKN STAN dan hanya diajak Sdr. Wahyu Iskandaria untuk
membantu mengajar pada Lembaga Bimbel ENS.
b. Meskipun telah berdiri sejak tahun 2011, menurut Sdr. Ilham Akbar Perseroan Terbatas (PT) ENS
Indonesa tersebut tidak langsung aktif karena tidak lama setelah itu terdapat moratorium
penerimaan mahasiswa baru di PKN STAN. Selanjutnya, pada tahun 2012 dirinya juga menyatakan
mengundurkan diri setelah lulus dan masuk bekerja pada Ditjen Perbendaharaan pada tahun yang
sama. Semenjak itu, Sdr. Ilham Akbar mengaku tidak berhubungan lagi dengan Bimbel ENS.
c. Untuk melanjutkan keberlangsungan lembaga Bimbel ENS, Sdr. Wahyu Iskandaria kemudian
mendirikan Yayasan ENS Indonesia pada Tahun 2015 dengan pertimbangan bahwa untuk layanan
pendidikan bentuk usaha yang cocok adalah Yayasan untuk menghindari kesan fokus pada profit
dari bentuk usaha berbadan hukum PT.
d. Sdr. Ilham Akbar selanjutnya menyampaikan bahwa dirinya bergabung kembali dengan Bimbel
ENS di tahun 2016 saat yang bersangkutan sedang menempuh pendidikan program D-IV PKN
STAN.
e. Pada tahun 2017, terdapat perubahan akta notaris atas berdirinya PT ENS Indonesia dengan
mengalihkan keseluruhan saham PT kepada Sdr. Wahyu Iskandaria dan sebagian kecil ke adiknya
yaitu Sdr. Ariyandhi Achbar yang menurut Sdr. Ilham Akbar dilakukan untuk mempersiapkan
kembali operasional Bimbel ENS dengan bentuk usaha Perseroan Terbatas yang akan diurus penuh
Sdr. Wahyu Iskandaria yang kemudian resign dari PNS pada tahun 2018.
f. Terkait dengan permodalan, Sdr. Ilham Akbar menegaskan dirinya sama sekali tidak menyetorkan
sejumlah uang sebagai modal awal perusahaan ketika awal pendirian PT di Tahun 2011. Sdr. Ilham
Akbar mengaku nama dicatut Sdr. Wahyu Iskandaria untuk keperluan pemenuhan persyaratan
pendirian PT ENS Indonesia.
g. Berkenaan jabatan sebagai Direktur PT. ENS Indonesia yang tertuang dalam akta notaris tahun
2017, Sdr. Ilham Akbar menjelaskan bahwa dirinya pada saat itu sudah mengajukan komplain
kepada Sdr. Wahyu Iskandaria mengapa dirinya didalam akta disebutkan selaku Direktur padahal
dalam operasionalnya, yang bersangkutan mengaku menjalankan tugas sebagai pimpinan
secretariat. Komplain tersebut dijawab Sdr. Wahyu Iskandaria dengan menyatakan bahwa
penggunaan nama jabatan tersebut hanya untuk kebutuhan nomenklatur saja, sementara urusan
tanggung jawab bisnis tetap ada di Sdr. Wahyu Iskandaria sebagai Komisaris Utama.
h. Selanjutnya, pada tahun 2018 Sdr. Ilham Akbar menyatakan mengajukan pengunduran diri ketika
lulus Program D-IV Akuntansi PKN STAN. Namun, yang bersangkutan baru diberhentikan secara
resmi pada November 2019 melalui keputusan Dewan Komisaris Bimbel ENS. Sejak bulan
November 2019 tersebut, Sdr. Ilham Akbar mengaku sudah tidak berhubungan kembali dengan
Bimbel ENS, kecuali ketika yang bersangkutan menghadiri undangan perubahan pengurus PT pada
bulan Januari 2022.
4. Informasi lainnya
Selain informasi dan keterangan dari pihak terkait terkait dengan materi aduan, dapat disampaikan
pula informasi lainnya yang didapatkan Tim dari dokumen yang diserahkan Sdr. Ilham Akbar berupa
Akta-akta dan Surat Keputusan Pemberhentian yaitu sebagai berikut”
a. Akta Notaris Ny. Warsonah Effendi, S.H. (berkedudukan di Tangerang Selatan) Nomor. 6 Tahun
2011:
1) Sdr. Ilham Akbar dan Sdr. Wahyu Iskandaria dihadapan Notaris dimaksud pada tanggal 15
September 2011 bersepakat dan setuju mendirikan Perseroan Terbatas bernama PT. ENS
Indonesia;
2) Sdr. Ilham Akbar dicatat dalam akta tersebut menyetorkan sejumlah Rp. 10.000.000,- (sepuluh
juta rupiah) atau setara 100 (seratus) lembar saham;
3) Sdr. Ilham Akbar dalam akta tersebut diangkat sebagai Direktur PT. ENS Indonesia sedangkan
Sdr. Wahyu Iskandaria selaku Komisaris.
b. Akta Notaris Ikhsan Lubis, S.H. (berkedudukan di Medan) Nomor 09 Tahun 2015:
1) Sdr. Wahyu Iskandaria bersama 4 orang lainnya menghadap notaris untuk mendirikan
Yayasan ENS Indonesia yang berkedudukan dan berkantor pusat di Medan.
2) Tujuan dari Yayasan adalah untuk menjalankan kegiatan di bidang sosial, keagamaan dan
kemanusiaan dengan kekayaan awal dari Yayasan tercatat sejumlah Rp. 10.000.000,-.
3) Sdr. Wahyu Iskandaria dalam susunan Yayasan tersebut menjabat sebagai Dewan Pembina
sedangkan nama Sdr. Ilham Akbar tidak terdapat dalam susunan kepengurusan Yayasan.
c. Akta Notaris Ny. Warsonah Effendi, S.H. (berkedudukan di Tangerang Selatan) Nomor. 5 Tahun
2017:
1) Perseroan membuat akta risalah Rapat Umum Luar Biasa Para Pemegang Saham pada 11 Juli
2017 untuk keperluan Pemindahan Hak Atas Saham, Peningkatan Modal dan Perubahan
Pengurus;
2) Sdr. Ilham Akbar dalam nota tersebut memindahkan kepemilihan 100 lembar saham kepada
Sdr. Wahyu Iskandaria (sejumlah 90 lembar saham) dan Sdr. Ariyandhi Achbar (sejumlah 10
lembar saham);
3) Perubahan pengurus dilakukan untuk mengakomodir masuknya Sdr. Reza Yandripan selaku
komisaris perseroan. Sedangkan Sdr. Ilham Akbar tetap menjabat Direktur (untuk kurun waktu
Juli 2017 s.d November 2019) dan Sdr. Wahyu Iskandaria tetap menjabat sebagai Komisaris
Utama.
d. Surat Keputusan Dewan Komisaris PT. ENS INDONESIA Nomor KEP-01/DEKOM/ENS/2019
tentang Pengangkayan dan Pemberhentian Dengan Hormat Direktur PT ENS Indonesia;
1) Berdasarkan Keputusan dimaksud, Sdr. Ilham Akbar terhitung mulai 2 November 2019, telah
diberhentikan oleh Dewan Komisaris PT ENS Indonesia dengan hormat sebagai
Direktur/Chief Executive Officer (CEO) PT. ENS Indonesia dan tidak memilki kewenangan
lagi dalam jabatan dimaksud;
2) Sebagai gantinya, Dewan Komisaris PT. ENS Indonesia mengangkat Sdr. Wahyu Iskandaria
menjadi Direktur/ Chief Executive Officer (CEO) PT. ENS Indonesia.
Pejabat Pemeriksa
Achmad Fauzi
NIP. 198210142002121003