PANGGILAN BERIBADAH
P : Persekutuan KSP yang diberkati Tuhan, mari kita bersekutu dalam kerinduan setiap kita untuk -memuji dan
memuliakan nama-NYA.
J : Terpujilah TUHAN pemilik hidup ini.
LITANI SYUKUR
P : Aku hendak mengagungkan Engkau, ya Allahku, ya Raja dan aku hendak memuji nama-Mu untuk
seterusnya
J : Setiap hari aku hendak memuji Engkau dan hendak memuliakan nama-Mu untuk seterusnya dan
selamanya
P : Besarlah Tuhan dan sangat terpuji, dan kebesaran-Nya tidak terduga
J : Angkatan demi angkatan memegahkan pekerjaan-pekerjaan-Mu dan akan memberitakan
keperkasaan-Mu
P : Tuhan itu pengasih dan penyayang, panjang sabar dan besar kasih setia-Nya
J : Tuhan itu baik kepada semua orang dan penuh rahmat terhadap segala yang dijadikan-Nya
P : Segala yang kau jadikan itu akan bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan dan orang-orang yang Kau kasihi
akan memuji Engkau
J : Mulutku mengucapkan puji-pujian kepada Tuhan
J : dan biarlah segala makhluk memuji nama-Nya yang kudus untuk seterusnya dan selamanya (Maz.
145:1-4, 8-10,21)
PERSEMBAHAN SYUKUR
Pujian : Nyanyian Rohani 127
LAGU PENUTUP Ny Roh 117:1,2 “Di Gunung Dan Di Lembah Kemana Jalanku…” (Ay ke-2 berdiri)
1 TIMOTIUS 2:1-7
Doa syafaat biasanya menjadi salah satu bagian dari suatu acara kebaktian. Doa ini biasanya agak panjang, karena
mencakup berbagai topik doa. Bagi sebagian orang, doa ini mungkin membosankan dan bikin ngantuk. Apalagi jika
mereka tidak mengerti apa makna doa syafaat.
Bersyafaat berarti kita berdoa bagi orang lain. Kita berdiri di hadapan Allah demi kepentingan orang lain. Seorang
juru syafaat ibarat seorang penengah, juru damai, pembela, mediator, atau juru runding yang berusaha
memohonkan pengampunan dosa, belas kasihan, pembelaan, perlindungan, atau berkat Allah untuk seseorang atau
sekelompok orang.
Kristus adalah satu-satunya Juru syafaat bagi manusia. Dia mendamaikan dunia yang berdosa dengan Allah melalui
karya kematian-Nya (ay. 5-6, bdk. Rm. 8:34, Ibr. 9:15; 12:24). Dengan beriman kepada-Nya, orang-orang percaya
menjadi "imamat yang rajani" (1Ptr. 2:9), yaitu anak-anak Sang Raja yang berperan menjadi mediator antara orang
berdosa dengan-Nya. Melalui Kristus, kita beroleh akses tanpa batas kepada Allah, untuk memohonkan apa saja,
bukan hanya bagi diri sendiri, tapi juga bagi banyak orang.
Karena itulah, Paulus menasihatkan Timotius untuk bersyafaat bagi semua orang, termasuk bagi para pemimpin
pemerintahan, sebab jika mereka hidup benar, maka banyak orang akan merasakan dampaknya (ay. 2). Dengan
bersyafaat, kita diajar untuk peduli dengan orang lain, mengasihi mereka, serta menginginkan kebaikan bagi
mereka. Ini juga dapat kita lakukan dalam doa-doa pribadi kita. Ingatlah bahwa, Tuhan Yesus kristus menghendaki
keselamatan semua orang tanpa terkecuali, dan karena itu sebagai umat yang telah percaya, kita berkewajiban
untuk menopang mereka yang lain supaya juga mengalami keselamatan.
BERDIRI DI HADAPAN ALLAH DEMI ORANG LAIN MELALUI DOA SYAFAAT ADALAH
SUATU KEHORMATAN SEKALIGUS TANGGUNG JAWAB SETIAP ORANG PERCAYA.