Anda di halaman 1dari 37

HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambaran Perusahaan
Bezbag merupakan suatu start-up brand yang menyediakan produk berupa
tas. Pada usia mudanya, Bezbag berencana untuk memproduksi tas jenis totebag,
yaitu jenis tas yang mudah dibawa dan digunakan oleh seluruh masyarakat. Bezbag
juga memiliki visi besar ke depannya, yaitu memperluas jenis produk yang
diproduksi dengan menyediakan alat atau sarana penyimpanan/pembawa barang
lainnya seperti tas ransel, dompet, dan jenis tas lainnya.
Produk yang disediakan oleh Bezbag adalah tas jenis totebag yang
diproduksi dengan beberapa pilihan bahan dasar seperti kanvas, blacu, spunbond.
Produk ini juga dilengkapi dengan aksesoris lainnya seperti resleting, sablon desain,
dan label merk. Pada bagian packaging terdapat tambahan aksesoris pelengkap
lainnya yaitu kertas pembungkus, box, stiker, dan hangtag.

Gambar 4.1 Ilustrasi Sederhana Produk Bezbag

Profil Perusahaan
Usaha atau bisnis dari Bezbag ini bergerak dalam bidang (penyediaan)
produk, tepatnya dalam bidang fashion & accessories. Dalam rencananya,
perusahaan ini akan bertempat utama di Bogor. Pada kegiatan pemasarannya,
Bezbag sendiri akan menggunakan penjualan berbasis online dengan
memanfaatkan keunggulan dari media, aplikasi, dan platform digital yang telah
digunakan oleh mayoritas masyarakat. Sehingga jaringan online menjadi fokus
utama dari bisnis Bezbag.

28
29

Gambar 4.2 Logo Bezbag

Filosofi dari nama perusahaan ini dapat dikatakan cukup sederhana. Kata
“Bez” merupakan terjemahan dari bahasa Turki yang memilki arti “kain”, dimana
kain ini adalah bahan dasar dari komponen utama yang digunakan dalam proses
produksi dari produk-produk yang akan dikeluarkan/ditawarkan oleh Bezbag.
Bezbag sendiri memiliki prinsip produk yaitu simple, worthwhile,
impressive. Simple bermakna bahwa produk yang disediakan oleh Bezbag bersifat
mudah dalam segi penggunaan produk dan simpel dari segi desain produk,
Worthwhile berarti bahwa produk yang disediakan oleh Bezbag memiliki fungsi
yang beragam dan tidak monoton. Impressive berarti bahwa dari produk hingga
packaging barang yang disediakan oleh Bezbag memiliki kualitas tinggi dan sesuai
dengan apa yang harus didapatkan oleh konsumen. Sehingga sejak proses
pemesanan sampai penggunaan barang dari Bezbag konsumen akan merasa senang,
bangga, dan merasakan manfaat baik melalui sebuah produk.
Selain itu, Bezbag juga memiliki fokus utama yang cukup unik. Bezbag
memiliki suatu campaign yang diterapkan pada setiap komponen produknya yaitu
“Edukasi Dalam Tas”. Tujuan dari campaign tersebut yaitu Bezbag berharap dapat
memberikan informasi dan pelajaran (terkait dengan Zero Waste) yang bermanfaat
melalui setiap detail komponen dari produk yang didapatkan dari Bezbag. Detail
tersebut mencakup mulai dari tas, box, hangtag, sampai infografis digital. Dengan
demikian, Bezbag dapat menjadi salah satu brand yang dapat membantu upaya
pelestarian lingkungan di Indonesia.
Komponen Produksi
Dalam kegiatan produksi sebuah produk Bezbag, dibutuhkan beberapa
komponen utama guna melengkapi kesempurnaan kualitas produk. Seperti yang
telah dicanangkan dalam prinsip dari produk Bezbag (simple, worthwhile,
impressive), proses perancangan value proposition dari produk ini dibuat dengan
tujuan menyediakan produk dengan manfaat yang sangat positif bagi konsumen
dalam setiap detail dari sebuah produk Bezbag. Hal ini juga diharapkan dapat
menambah loyalitas dan daya beli dari konsumen beserta lingkungan sekitarnya,
terhadap produk dari Bezbag.
Berikut adalah beberapa komponen utama yang termasuk dalam komposisi
produk Bezbag beserta pesan atau harapan di dalam masing-masing komponen
produk.
1) BezBag
BezBag merupakan komponen utama dalam rencana bisnis ini. BezBag
adalah nama yang digunakan untuk tas jenis totebag yang menjadi produk
30

utama yang akan ditawarkan kepada para konsumen. Adapun beberapa


komposisi dasar yang termasuk dalam komponen pertama (BezBag) ini adalah
sebagai berikut:
a. Kain atau Bahan Dasar
Bahan dasar yang digunakan adalah kain-kain yang biasa digunakan
untuk membuat tas, atau lebih khususnya dalam pembuatan totebag.
Terdapat beberapa jenis kain yang tersedia untuk digunakan dalam produksi
totebag. Jenis-jenis kain yang biasa digunakan adalah spunbond, blacu, dan
kanvas.
Spunbond merupakan jenis bahan yang terbuat dari serat panjang
dan diolah menggunakan campuran kimia dengan cat pelarut yang
dipanaskan. Jenis bahan ini biasa kita temukan di beberapa mini market
mainstream, biasanya disediakan sebagai pengganti dari kantong plastik
agar dapat digunakan untuk belanja secara berulang kali.

Gambar 4.3 Jenis Bahan Spunbond


Sumber : Google
Adapun blacu merupakan jenis bahan kain yang terbuat dari mori
yang belum melalui tahap pemutihan. Jenis bahan ini relatif lebih tipis dari
bahan yang lainnya, bahan ini juga ringan jika diangkat, dan harganya lebih
terjangkau dari bahan lainnya.
Bahan dasar lainnya yaitu bahan kanvas. Jenis kanvas merupakan
bahan kain yang terbuat dari mori, namun telah melalui proses pemutihan
dan menghasilkan tekstur yang lebih halus dan kuat. Jenis bahan ini adalah
jenis yang paling sering digunakan dan diminati oleh banyak penjual
maupun pembeli, karena bahan ini tergolong bahan yang cukup bagus dan
sesuai bagi para konsumen.
31

Gambar 4.4 Jenis Bahan Blacu dan Kanvas


Sumber : Google
Bahan yang digunakan oleh Bezbag dalam produksi perdananya
yaitu bahan kanvas. Bahan tersebut dianggap paling sesuai dengan kualitas
yang dibutuhkan untuk memproduksi produk Bezbag.
Melalui komponen bahan ini, harapan dan pesan yang disampaikan
oleh Bezbag secara tidak langsung kepada konsumen adalah agar
masyarakat lebih nyaman dalam menggunakan totebag sebagai pengganti
kantong plastik, bahwa totebag adalah alat yang dapat digunakan
masyarakat untuk beragam kegiatan, termasuk kegiatan belanja salah
satunya.
b. Desain Sablon
Desain dari sebuah barang adalah komponen penting yang dapat
menarik minat beli para konsumen. Dengan terdapatnya desain yang unik
dan bagus, akan menimbulkan rasa ketertarikan konsumen untuk
menggunakan produk totebag tersebut. Dalam produksi perdana Bezbag,
terdapat 2 tema desain yang akan dirilis Bezbag dalam visual produk-
produknya. Tema-tema desain tersebut yaitu tema minimalis dan tema
tropical.
Tema minimalis merupakan tema yang berisi desain-desain yang
cenderung sederhana dan simpel, dalam kata lain desain yang efisien dan
efektif dalam satu frame dari totebag. Dalam tema ini, Bezbag
memanfaatkan sedikit bagian saja dalam satu sisi tas. Walaupun dapat
disebut desain yang sedikit, namun tidak menutupi keindahan dari tas itu
sendiri, bahkan jenis tema ini banyak diminati oleh kalangan anak muda.
Sedangkan tema tropical merupakan tema yang berisi desain-desain
flora atau tanaman dan sejenisnya. Desain flora seperti ini sangat sering
digunakan oleh beberapa produsen totebag, serta termasuk tema desain yang
diminati juga oleh beberapa kalangan.
32

Gambar 4.5 Contoh Ilustrasi Desain Minimalis dan Tropical

Melalui komponen desain sablon ini, harapan dari Bezbag adalah


agar masyarakat lebih senang dan bangga dalam menggunakan totebag yang
telah didapatkan dari Bezbag. Dengan demikian, konsumen merasa
tersesuaikan karakternya ketika menggunakan totebag dari Bezbag, karena
sesuai dengan selera dan minat yang dimiliki oleh para konsumen.
c. Label Merk
Label pada sebuah produk merupakan hal kecil yang dapat membuat
produk terlihat lebih eksklusif. Komponen ini juga memiliki fungsi utama
yaitu untuk menandakan bahwa produk yang terkait adalah produk dari
brand tertentu. Dalam produksinya, Bezbag juga memberikan label merk
pada produk totebag-nya.
Dengan adanya komponen ini, produk totebag dari Bezbag dapat
menjadi suatu kebanggaan bagi konsumen yang menggunakannya.
Konsumen akan merasa percaya diri ketika membawa produk dari Bezbag,
karena totebag yang dibawa memiliki merk yang jelas dan tidak terlihat
seperti barang yang murah atau pun memiliki kualitas yang rendah.
2) BezBox
Komponen yang kedua yang digunakan dalam produksi totebag ini
adalah BezBox. BezBox merupakan nama dari packaging box yang digunakan
sebagai komponen pelengkap produk Bezbag. Dalam kegiatan produksi, sebuah
produk membutuhkan penutup/tempat dari barang itu sendiri. Pada umumnya,
jenis-jenis penutup yang sering digunakan oleh beberapa produsen adalah box
dan plastik. Bezbag cenderung memilih box dari pada plastik, karena banyak
sekali konsumen yang langsung membuang plastik setelah mendapatkan barang
yang telah ia beli. Hal tersebut merupakan salah satu penyebab dari
meningkatnya jumlah sampah plastik di Indonesia.
33

Gambar 4.6 Ilustrasi BezBox

Gambar 4.7 Ilustrasi Desain Pesan pada Bagian Dalam BezBox

Dengan menggunakan box dan ditambahkan dengan pesan pada desain


di dalamnya, Bezbag memiliki harapan agar masyarakat dapat menggunakan
BezBox sebagai alat yang berguna setelah dimiliki. Beberapa fungsi lain yang
dapat dimanfaatkan dari BezBox adalah sebagai tempat menabung uang,
pembungkus kado, tempat penyimpanan barang, dan lain sebagainya.
3) BezTag
Adapun komponen ke-3 yang digunakan dalam produksi totebag ini
yaitu BezTag. BezTag merupakan nama yang digunakan untuk komponen
hangtag dari produk Bezbag. Komponen ini berfungsi sebagai komponen
pelengkap juga pada produk yang akan dijual oleh Bezbag. Dalam pengadaan
komponen hangtag, Bezbag juga menambahkan desain pesan yang ditujukan
kepada para konsumen. Komponen ini juga dapat menjadi komponen tambahan
yang membuat produk Bezbag menjadi produk yang sangat berkualitas.
34

Dengan adanya komponen ini, Bezbag memiliki harapan agar para


konsumen yang membeli produk dari Bezbag memahami pesan yang
disampaikan dalam hangtag tersebut. Sama seperti BezBox, pesan yang tertulis
dalam BezTag berisi tentang campaign yang mengarahkan masyarakat untuk
menjaga kelestarian lingkungan. BezTag juga dapat menjadi salah satu strategi
marketing Bezbag, (dengan desain pesan yang bagus dan aesthetic) para
konsumen dapat mempublikasikan BezTag menggunakan akun-akun media
sosial mainstream yang dimiliki oleh konsumen Bezbag. Dengan demikian,
kerabat beserta lingkungan dari para konsumen dapat ikut tergerak untuk
membeli dan memahami pesan yang dicantumkan Bezbag dalam setiap
produknya.

Gambar 4.8 Ilustrasi BezTag


Alur Proses Pembelian
Dalam setiap transaksi pembelian, perusahaan membutuhkan alur yang
sudah diatur dalam konsep pembelian. Hal tersebut bertujuan dan berfungsin untuk
memudahkan konsumen dalam melakukan proses pembelian. Selain itu,
manajemen perusahaan juga sangat terbantu karena memiliki konsep alur
pembelian yang jelas, sehingga mampu mengantisipasi hal-hal yang dapat
menghalangi kelancaran dalam proses pembelian. Berikut adalah alur proses
pembelian produk dari Bezbag.
35

Memilih jenis Mendapatkan


Menghubungi admin
produk melalui e- invoice dan
dari Bezbag untuk
commerce, media informasi
melakukan transaksi
sosial, atau website pembayaran

Melakukan
pembayaran dan Produk dalam proses Pengiriman produk
konfirmasi packaging menggunakan kurir
pembayaran

Gambar 4.9 Alur Proses Pembelian


Konsep Pemasaran
Memahami bahwa jumlah penduduk Indonesia yang aktif menggunakan
media sosial melalui smartphone-nya sebanyak kurang lebih 130 juta pengguna,
atau setara dengan 48% dari jumlah total penduduk Indonesia (We Are Social dan
HootSuite, 2019), Bezbag memanfaatkan hal tersebut dengan menggunakan konsep
pemasaran digital atau biasa disebut dengan digital marketing strategy.
Strategi pemasaran melalui media sosial, website, dan e-commerce, dewasa
ini menjadi strategi yang sangat lumrah untuk digunakan. Dengan menggunakan
pemasaran berbasis online shop, Bezbag dapat lebih menghemat dari segi
operasional dan biaya. Online shop sendiri juga sangat memudahkan konsumen
untuk menjangkau kebutuhan barang yang diinginkan. Dengan demikian, titik temu
antara penjual dan pembeli akan jauh lebih mudah untuk ditemukan. Ditambah lagi
dengan sistem algoritma dari beberapa media sosial mainstream seperti Instagram,
Facebook, dan Twitter yang dapat menghubungkan kebutuhan target konsumen
yang diinginkan penjual, dengan menggunakan teknologi artificial intelligence (AI)
secara otomatis.
Oleh karena itu, Bezbag memilih untuk menggunakan digital marketing
sebagai basis dan strategi pemasaran dalam kegiatan bisnis perusahaan. Beberapa
strategi atau tools yang akan digunakan antara lain :
1. Instagram Ads
2. Facebook Ads
3. Endorsement
4. Website Landing Page
5. Whatsapp Business
36

Gambaran Umum Penelitian


Penelitian tentang “Rencana Bisnis Bezbag dengan Analisis Model Bisnis
Kanvas” ini dilakukan penulis dengan gambaran sebagai berikut. Penelitian
dilakukan selama kurang lebih satu bulan, yaitu pada bulan April sampai dengan
bulan Mei tahun 2020. Penelitian ini memperoleh informasi/data yang didapatkan
dari para responden, yang berjumlah 30 orang responden secara keseluruhan.
Responden-responden tersebut dibagi dalam 3 kategori sesuai dengan klasifikasi
yang telah ditetapkan pada blok customer segment.
Tabel 4.1 Klasifikasi dan Jumlah Responden
No Responden Wilayah Jumlah
1 Pelajar / Mahasiswa Bogor 10
2 Pekerja / Pengusaha Bogor 10
3 Sekolah / Organisasi / Perusahaan Bogor 10
Total 30

Pada tabel di atas, total jumlah responden adalah sebanyak 30 orang.


Kategori responden yang terbagi antara lain adalah pelajar/mahasiswa,
pekerja/pengusaha/ibu rumah tangga, dan sekolah/organisasi/perusahaan. Seluruh
kategori tersebut berisi jumlah responden masing-masing sebanyak 10 orang.

Analisis Industri
Sebagai bentuk usaha perencanaan bisnis, tentu proses yang perlu dilakukan
adalah mengetahui kelebihan dan kekurangan yang dimiliki oleh pesaing. Salah
satu metode analisis industri yang dapat digunakan yaitu analisis SWOT (Strength,
Weakness, Opportunity, Threat). Dengan analisis SWOT, akan diperoleh beberapa
perbandingan untuk mengetahui apa kelebihan dan kekurangan yang dimiliki oleh
pesaing. Analisis SWOT adalah metode perancangan strategis yang digunakan
untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang
(opportunities), dan ancaman (threats) dalam sebuah bisnis. Berikut adalah analisis
SWOT dari pesaing dan juga Bezbag itu sendiri.
Analisis SWOT Kompetitor
Setelah melakukan observasi sederhana, penulis memperoleh analisis
SWOT yang dimiliki 2 brand pesaing dari Bezbag. Kedua brand tersebut adalah
Visval Bags dan Heejou Bags.
1) Visval Bags
Visval adalah sebuah bisnis yang bergerak dan memiliki fokus dalam
bidang produksi tas. Kata Visval berasal dari kata visual, dimana para desainer
memilik passion atau semangat untuk menciptakan produk yang
memperhatikan sisi fungsional dan juga kenyamanan visual saat digunakan.
Visval beranggapan bahwa tas juga diperlakukan sebagai elemen fashion yang
harus membuat karakter dari pemakainya meningkat.
37

Tabel 4.2 Analisis SWOT Visval Bags


Strengths Weaknesses
- Brand awareness yang unggul - Informasi personal / profil
- Sudah memiliki banyak platform / perusahaan yang minim
media yang terintegrasi dengan
sangat baik
- Kualitas produk yang bagus
- Variasi produk yang beragam
Opportunity Threats
- Mampu menarik minat beli dari - Munculnya kompetitor secara terus
kalangan remaja dan dewasa menerus
- Berpotensi menjadi leader dalam - Harga brand lain yang lebih murah
industri produk tas lokal
Sumber : Primer, Observasi
Visval Bags merupakan brand yang sangat unggul dalam industri tas.
Hal itu dibuktikan dengan perkembangannya selama sekitar 4-5 tahun merintis
bisnis ini. Sampai sekarang, Visval Bags telah memiliki toko online dan offline
yang aktif dalam kegiatan penjualannya. Brand ini banyak dikenal oleh
masyarakat melalui pemasaran daring, khususnya melalui media sosial
Instagram. Pengenalan brand terhadap para konsumen sukses mencatat 599 ribu
followers di Instagram, hal tersebut menjadikan Visval Bags sebagai salah satu
produsen tas yang memiliki brand awareness yang tinggi. Mulai dari
pendekatan konten kreatif, segmentasi konsumen, sampai dengan upaya
maksimal dalam produksi dilakukan dengan apik oleh Visval Bags.

Gambar 4.10 Akun Instagram Visval Bags


Sumber : Instagram
Selain itu, faktor yang menopang keunggulan dari Visval Bags adalah
channel dan product. Brand ini telah memiliki sistem pembelian yang
terintegrasi dalam media/platform yang cukup banyak, sehingga konsumen
dapat memilih platform yang mereka gemari untuk melakukan proses
pembelian dan transaksi. Melalui fitur bio di akun Instagramnya, Visval Bags
menggunakan situs linktr.ee untuk memberikan pilihan platform kepada para
konsumen. Beberapa platform yang tersedia antara lain: Official Website,
Whatsapp, Line, Shopee, Tokopedia, Lazada, Blibli, dan JD.ID. Faktor lain
38

yang menunjukkan keunggulan dari brand ini adalah produk. Kualitas produk
yang disediakan merupakan kualitas yang bagus, hal itu ditunjukkan oleh teknik
penyampaian informasi kreatif dan testimoni-testimoni yang disampaikan para
pelanggan. Ditambah dengan variasi produk yang sangat beragam, para
konsumen dapat memilih sesuai dengan kebutuhan dan seleranya masing-
masing. Oleh karena itu, Visval Bags dapat tetap menjadi pilihan utama dalam
pemenuhan demand yang diinginkan para calon konsumen dalam bidang tas.

Gambar 4.11 Beberapa Produk Totebag dari Visval Bags


Sumber : Official Website Visval Bags
Adapun kelemahan yang terlihat pada Visval Bags yaitu kurangnya
informasi personal perusahaan pada media yang dimiliki. Padahal hal tersebut
dapat menjadi branding tersendiri dalam beberapa pengembangan perusahaan
seperti kerja sama mitra, transparansi profil perusahaan, dan loyalitas
stakeholders.

Gambar 4.12 Kolom About Us – Visval Bags


Sumber : Official Website Visval Bags
39

2) Heejou Bags
Heejou Bags juga merupakan sebuah bisnis yang bergerak dan memiliki
fokus dalam bidang produksi tas. “We believe we can all make a difference”
adalah motto yang diyakini oleh brand tas ini. Menurut Heejou Bags, setiap
produk yang dihasilkan menggunakan bahan baku pilihan yang memiliki daya
tahan kuat, ringan, dan nyaman untuk diguanakan. Heejou Bags juga memiliki
visi, yaitu setiap orang dapat menggunakan produk Heejou di setiap waktu.
Tabel 4.3 Analisis SWOT Heejou Bags
Strengths Weaknesses
- Brand awareness yang unggul - Variasi dari produk khusus Totebag
- Sudah memiliki website masih minim
- Kualitas produk yang baik - Website kurang diperbaharui
- Karakter lokal yang kuat
Opportunity Threats
- Dapat meraih ketertarikan - Munculnya kompetitor secara terus
konsumen-konsumen lokal menerus
- Dapat menjadi supplier dari penjual- - Inovasi produk dari brand lain yang
penjual lain lebih menarik
Sumber : Primer, Observasi
Heejou Bags juga memiliki brand awareness yang cukup baik di
kalangan remaja di Indonesia. Brand ini telah memperoleh 22,2 ribu followers
melalui akun resmi Instagramnya. Hal tersebut diperoleh setelah melakukan
kegiatan bisnis selama kurang lebih 4 tahun lamanya. Sampai sekarang Heejou
Bags telah memproduksi tidak hanya fokus pada satu jenis tas saja, namun
beberapa jenis tas yang sering digunakan dan dibutuhkan oleh masyarakat
Indonesia khususnya.

Gambar 4.13 Akun Instagram Heejou Bags


Sumber : Instagram
Channel atau media (selain Instagram) yang digunakan oleh Heejou
Bags dalam kegiatan pemasaran dan transaksinya yaitu Whatsapp, Shopee, dan
Official Website. Hal lain yang membuat unggulnya brand ini dalam
kepercayaan konsumen adalah testimoni-testimoni yang dicantumkan pada
beberapa media yang dimiliki yaitu pada fitur highlight Instagram dan halaman
official website, sehingga konsumen dapat melihat secara mudah terkait dengan
40

pengalaman pembelian yang telah dilakukan oleh konsumen-konsumen


terdahulu. Selain itu, produk-produk yang ditawarkan juga terkesan sederhana
dan apik. Hal tersebut menciptakan kemudahan dalam menarik minat konsumen
yang lebih fokus terhadap kebutuhan dan fungsi dari produk tersebut.

Gambar 4.14 Salah Satu Produk Heejou Bags


Sumber : Instagram
Salah satu faktor lain dari Heejou Bags yang dapat menumbuhkan
ketertarikan konsumen di Indonesia adalah karakter lokal yang ditunjukkan.
Pada halaman website-nya, Heejous Bags memberikan informasi kreatif tentang
produksi dari produk-produk yang disediakan. Brand ini menunjukkan
beberapa konten pembuatan produk yang dibuat oleh produsen dalam negeri,
sehingga menciptakan kesan khas dan bangga terhadap produk Indonesia yang
melekat pada Heejou Bags.

Gambar 4.15 Salah Satu Konten Heejou Bags


Sumber : Official Website Heejou Bags
Adapun kelemahan yang dimiliki oleh Heejou Bags adalah variasi
produk totebag yang masih minim. Selain itu, website Heejou Bags juga belum
di-update atau diperbaharui. Hal itu ditunjukkan dengan tidak adanya beberapa
produk (yang telah dipublikasikan di Instagram) pada halaman produk-produk
website, sehingga website dari Heejou Bags terkesan kurang rapih dalam proses
pengelolaannya.
41

Analisis SWOT Bezbag


Setelah melakukan analisis SWOT pada beberapa pesaing/kompetitor dari
Bezbag, berikut adalah keunggulan, kelemahan, peluang, dan juga ancaman pada
Bezbag yang diperoleh dari perencanaan bisnis Bezbag.
Tabel 4.4 SWOT Bezbag
Strengths Weaknesses
- Kualitas produk yang bagus - Tergolong brand yang masih baru dan
- Menggunakan packaging box masih minim testimoni
- Menyediakan pemesanan jenis custom
- Konten kreatif tentang campaign
pengurangan kantong plastik
Opportunity Threats
- Totebag cukup sedang diminati - Kompetitor-kompetitor yang sudah
kalangan remaja dan dewasa cukup lama dalam industri tas
- Penyediaan totebag sebagai souvenir - Dinamika pada awal berjalannya bisnis
perusahaan/organisasi

Analisis Ukuran Pasar


Ukuran pasar atau market size dengan perkembangan yang terukur, beserta
peluang untuk menarik para konsumen, terdapat menjadi 3 besaran pasar. Besaran
pasar tersebut yaitu Total Available Market, Served Available Market, dan Target
Market. Penjelasan ketiga besaran tersebut dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut.
Total Available Market (TAM)
Jumlah konsumen tersedia yang terdapat pada penelitian ini berdomisili di
wilayah Bogor, khususnya Kabupaten Bogor. Menurut data yang diperoleh dari
Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk yang termasuk dalam domisili
Kabupaten Bogor yaitu sebanyak 5.965.410 penduduk. Data tersebut terakhir
diperbaharui pada tahun 2019 lalu.
Served Available Market (SAM)
Kemampuan jangkauan pasar yang dapat dicakup dan telah ditetapkan
dalam penelitian model bisnis kanvas ini adalah masyarakat yang diasumsikan
sebagai penduduk yang tergolong pada kategori selain dari angkatan kerja dan
pengangguran. Angkatan kerja merupakan penduduk dengan usia produktif (15-64
tahun) yang sudah mempunyai pekerjaan tetapi sementara tidak bekerja atau sedang
mencari pekerjaan, adapun kategori lainnya (pekerja, pelajar, dan ibu rumah
tangga) tidak termasuk. Jika data BPS terkait dengan jumlah angkatan kerja yaitu
sebanyak 2.611.465 orang, maka jumlah target market (penduduk yang menjadi
target responden) dari penelitian ini diperkirakan sebanyak 3.353.945 orang. Data
tersebut diperoleh pada tahun 2018.
42

Target Market (TM)


Target pasar yang dicakup dalam penelitian rencana bisnis ini diperoleh dari
estimasi kemampuan daya jual pada konsumen dalam kegiatan produksi Bezbag
selama satu tahun. Target kuantitas produksi per bulan dari Bezbag adalah sebanyak
480 unit, yang juga merupakan target penjualan per bulannya. Jika dikonversikan
dalam periode satu tahun (12 bulan), maka total penjualan produk Bezbag mencapai
angka 5.760 unit. Kemudian, diasumsikan dalam waktu satu tahun, kemungkinan
(per) satu konsumen dapat membeli produk Bezbag sebanyak 2 kali pembelian.
Dengan demikian, diperoleh hasil akhir yaitu target market dari bisnis Bezbag
sebanyak 2.880 orang. Jika dibandingkan, persentase jumlah target pasar ini sebesar
0,11% dari jumlah SAM.

Uji Masalah
Model bisnis awal adalah sebuah perencanaan konsep model bisnis yang
dapat dikatakan belum dapat direalisasikan secara valid. Pada sub bab ini, penulis
melakukan pengujian model bisnis yang bertujuan untuk memperoleh masalah yang
terdapat pada masyarakat, sehingga dapat dilakukan validasi antara konsep awal
model bisnis dengan kebutuhan para calon konsumen. Untuk melakukan pengujian
masalah ini, tahapan yang dilakukan adalah seperti gambaran pengujian, persiapan
daftar nama responden (calon konsumen), melakukan analisis masalah yang
diperoleh, dan memahami kondisi pasar beserta para kompetitor.
Tahap uji masalah ini dilakukan dengan memilih 30 responden yang telah
disesuaikan dengan customer segments dari rencana bisnis Bezbag. Kategori yang
ditetapkan yaitu Pelajar/Mahasiswa, Pekerja/Pengusaha, dan juga Sekolah/
Organisasi/Perusahaan. Pertanyaan-pertanyaan yang terdapat pada uji masalah
dirancang berdasarkan keadaan yang dialami oleh para responden, serta sesuai
dengan customer segments dan value proposition yang telah ditentukan pada 9 blok
model bisnis dari rencana bisnis Bezbag. Pada pertanyaan terkait customer
segments, uji masalah dilakukan untuk memperoleh target konsumen yang sesuai
dengan bisnis yang akan dijalankan. Sedangkan pada pertanyaan terkait value
proposition, uji masalah dilakukan untuk mengetahui apa saja nilai-nilai pada
produk terkait yang dapat menjadi solusi bagi masyarakat, serta dapat menjadi nilai
baru bagi para konsumen. Pertanyaan yang telah disusun diharapkan dapat menjadi
panduan bagi para responden untuk memberikan jawaban serta harapan yang akan
disesuaikan dengan kebutuhan para konsumen ke depannya.
Karakter Responden
Wawancara mengenai karakter responden dilakukan dengan
mengidentifikasi jenis kelamin, usia, kategori responden, dan pendapatan
responden. Berdasarkan data hasil wawancara mengenai karakter responden,
diperoleh data sebagai berikut :
43

1) Jenis Kelamin Responden


Berdasarkan jenis kelamin, responden yang diperoleh untuk jenis
kelamin laki-laki sebanyak 19 orang atau sekitar 76%, responden dengan jenis
kelamin perempuan sebanyak 6 orang atau 24%, dan responden kelompok tidak
dimasukkan ke dalam persentase jenis kelamin.
2) Usia Responden
Pada penelitian ini, penulis membagi usia ke dalam tiga kategori, yaitu
15-18 tahun, 19-21 tahun, dan 22-24 tahun. Berdasarkan wawancara yang telah
dilakukan, diperoleh data sebagai berikut.

12%

24%
64%

15-17 Tahun 19-21 Tahun 22-24 Tahun

Gambar 4.16 Diagram Usia Responden

Persentase untuk rentan usia 16-18 tahun sebesar 42% atau sebanyak 19
responden, kemudian persentase untuk rentan usia 19-21 tahun sebesar 27%
atau sebanyak 12 responden, dan persentase untuk rentan usia antara 22-24
tahun sebesar 11% atau sebanyak 5 responden.
Dapat dilihat bahwa responden terbesar adalah pada rentan usia 22-24
tahun, yaitu mayoritas pada kalangan mahasiswa, pekerja, dan pengusaha.
3) Kategori Responden
Setelah melakukan penelitian, penulis memperoleh jumlah/komposisi
yang berbeda dari ketika perencanaan pada masing-masing kategori responden.
Berikut adalah jumlah dari masing-masing kategori yang didapatkan oleh
penulis.
Tabel 4.5 Kategori Responden
No Responden Wilayah Jumlah
1 Pelajar / Mahasiswa Bogor 14
2 Pekerja / Pengusaha Bogor 11
3 Sekolah / Organisasi / Perusahaan Bogor 5
Total 30
44

4) Pendapatan Responden
Setelah melakukan wawancara kepada para responden, diperoleh data
pendapatan para responden sebagai berikut.

7%
10%
17%

64%

< 1 Juta Rupiah 1 - 5 Juta Rupiah


5 - 10 Juta Rupiah > 10 Juta Rupiah

Gambar 4.17 Diagram Pendapatan Responden

Responden dengan pendapatan kurang dari 1 juta rupiah sebanyak 3


responden, kemudian responden dengan pendapatan 1-5 juta rupiah sebanyak
19 responden, lalu responden dengan pendapatan 5-10 juta rupiah sebanyak 5
responden, dan responden dengan pendapatan lebih dari 10 juta rupiah sebanyak
2 responden.
Berdasarkan data di atas, responden didominasi dengan pendapatan
antara 1-5 juta rupiah, yang di terdiri dari kalangan mahasiswa, pekerja, dan
pengusaha.
Customer Segments
Setelah melakukan wawancara kepada para responden, penulis memperoleh
informasi responden yang relevan dengan bahasan segmentasi konsumen.
Informasi hasil wawancara tersebut dirangkum ke dalam rekapitulasi data berikut:
1) Aktivitas & Penggunaan Plastik Responden
Setelah melakukan wawancara, penulis memperoleh informasi terkait
dengan aktivitas harian responden, penggunaan kantong plastik responden, serta
upaya pengurangan penggunaan plastik oleh para responden.
45

3%

14%

100%
97%

86%

Aktivitas Ke Luar Masih Menggunakan Upaya Pengurangan


Rumah Plastik Plastik

Ya Tidak

Gambar 4.18 Grafik Customer Segments Responden

Dari jumlah keseluruhan responden, diperoleh hasil persentase


aktivitas responden sebesar 100%, bahwa seluruh (30) responden selalu
melakukan kegiatan ke dalam dan keluar dari rumah dalam satu pekan.
Beberapa rutinitas yang menjadi mayoritas kegiatan dari para responden di
antaranya adalah sekolah, kuliah, belanja, jalan-jalan, berbisnis, bekerja, dan
kegiatan internal kelompok. Hal ini menunjukkan bahwa responden dengan
karakter usia 15-24 tahun merupakan segmentasi yang sesuai untuk
menawarkan produk tas pada kategori-kategori tersebut. Oleh sebab itu, tas
dapat menjadi solusi bagi para responden karena responden selalu
membutuhkan wadah untuk membawa barang-barang yang diperlukan ketika
mereka bepergian ke luar dari rumah.
Kemudian pada persentase penggunaan plastik responden, penulis
memperoleh hasil data dengan perbandingan yang cukup signifikan. Jumlah
responden yang masih menggunakan plastik dalam kegiatan-kegiatannya
adalah sebanyak 26 responden, dan (sisanya) yang sudah tidak menggunakan
plastik dalam kegiatannya yaitu sebanyak 4 responden. Uniknya, responden
yang sudah tidak menggunakan plastik terdiri dari 1 responden individu
(pelajar) dan 3 responden kelompok (dari total 5 kelompok). Kategori dari
ketiga responden tersebut adalah sekolah tinggi (institut) dan organisasi internal
institut. Hal tersebut menunjukkan bahwa responden kelompok seperti sekolah
tinggi dan organisasi internal sekolah tinggi lebih tangap dalam mengambil
keputusan pengurangan penggunaan kantong plastik.
Penggunaan plastik yang sering dilakukan para responden adalah ketika
melakukan kegiatan belanja, pembuangan sampah, dan kegiatan bepergian.
Tentu hal tersebut menjadi salah satu permasalahan yang dialami para
responden, karena mayoritas responden mengatakan dampak negatif yang
serupa dalam penggunaan kantong plastik. “Merusak lingkungan karena
banyaknya orang menggunakan plastik per hari nya, dan plastik itu sendiri
46

adalah barang yang sulit terurai.” ucap AIM, salah satu responden. Dua
dampak negatif yang hampir selalu disebutkan oleh para responden adalah
pencemaran lingkungan dan penumpukan sampah.
Bersamaan dengan keresahan akan permasalahan kantong plastik
tersebut, sebagian besar dari responden telah melakukan upaya pengurangan
dalam penggunaan kantong plastik. Data persentase upaya responden di atas
mengatakan bahwa sebanyak 29 responden telah melakukan upaya dalam
pengurangan penggunaan kantong plastik, ini menunjukkan bahwa hanya 1 dari
30 orang yang belum melakukan upaya tersebut. Satu responden yang belum
melakukan upaya pengurangan penggunaan plastik tersebut adalah sebuah
organisasi independen, atau dapat dikatakan sebagai komunitas. Dengan
persentase sebesar 97% di atas, tentu hal ini adalah sebuah keuntungan dalam
peluang pengadaan solusi permasalahan tersebut, sehingga upaya pengurangan
dampak negatif dari plastik dapat lebih terdorong dengan adanya produk
totebag.
2) Fungsi Totebag
Fungsi atau pun manfaat yang dapat didapatkan dari produk totebag
sangat beragam. Setelah melakukan wawancara, para responden memiliki
pendapatnya masing-masing terkait dengan fungsi dari produk totebag (bagi
mereka).

9%

17% 30%

20% 24%

Kuliah Bepergian Belanja Souvenir Lainnya

Gambar 4.19 Diagram Fungsi Totebag Bagi Responden

Para responden menyebutkan fungsi dari totebag sesuai dengan hal yang
relevan dengan kesehariannya. Pada diagram di atas, hasil data yang diperoleh
antara lain :
a. Jumlah responden yang berpendapat fungsi totebag untuk kegiatan
kuliah sebanyak 9 responden, para responden tersebut merupakan
responden dengan kategori mahasiswa aktif semester 2 sampai dengan
semester 8 (akhir).
47

b. Jumlah responden yang berpendapat fungsi totebag untuk kegiatan


bepergian atau jalan-jalan sebanyak 7 responden. Kategori para
responden tersebut diisi oleh seluruh kategori individu, namun
didominasi oleh pekerja kantor dan pengusaha mandiri.
c. Jumlah responden yang berpendapat fungsi totebag untuk kegiatan
berbelanja sebanyak 6 responden, para responden ini didominasi oleh
pekerja dalam sebuah bisnis dan juga pengusaha mandiri.
d. Jumlah responden yang berpendapat fungsi totebag sebagai souvenir
sebanyak 5 responden, para responden tersebut adalah 1 responden
pekerja dan didominasi oleh responden kelompok dengan jumlah 4
responden.
e. Dan jumlah responden yang berpendapat fungsi totebag untuk kegiatan
lainnya sebanyak 3 responden. Ketiga responden tersebut hanya
menjelaskan bahwa totebag dapat dijadikan sebagai pengganti dari
kantong plastik, tidak dengan fungsi yang spesifik. Kategori dari para
responden tersebut adalah 2 pelajar dengan umur 15 & 16 tahun, serta
organisasi independen (komunitas). Hal ini menunjukkan bahwa 3
responden ini memiliki awareness yang cenderung lebih rendah tentang
produk totebag) dari pada responden lainnya.
Beberapa responden juga menyebutkan hal serupa seperti yang
dikatakan responden lain, sebagian besar dari mereka menyebutkan lebih dari
satu fungsi yang dapat dimanfaatkan pada produk totebag. Hal ini menunjukkan
bahwa produk totebag sangat bermanfaat dan dapat memberikan fungsi yang
beragam bagi para calon konsumen, sehingga kemudian nantinya dapat
disesuaikan antara jenis totebag dengan kebutuhan para calon konsumen.
Value Propositions
Penulis juga memperoleh informasi responden yang relevan dengan bahasan
value propositions. Adapun informasi hasil wawancara tersebut dirangkum ke
dalam rekapitulasi data berikut ini:
1) Bahan & Desain Totebag
Bahan dan Desain yang sesuai dengan kriteria/kebutuhan para
responden pun cukup beragam. Setelah melakukan wawancara, para responden
memiliki beberapa pendapat yang cenderung sama dengan responden lainnya.
48

11 18
10

7 12
5
7

Bahan Totebag Desain Totebag


Kanvas Tebal Simpel Minimalis
Kuat Tahan Air Sedikit Warna

Gambar 4.20 Grafik Kriteria Bahan & Desain Totebag Responden

Grafik di atas menunjukkan frekuensi penyebutan kata pada kriteria


bahan dan desain totebag para responden. Beberapa kriteria pilihan yang
ditampilkan berdasarkan penyebutan kata terbanyak dalam kegiatan wawancara
terhadap seluruh responden, karena sebagian besar dari responden menyebutkan
kriteria-kriteria lain yang juga disebutkan oleh responden yang lainnya.
Pada grafik kriteria bahan totebag, para responden kerap
menyebutkan 4 kriteria bahan yang menurut mereka sesuai dengan produk
totebag. Beberapa hal yang cukup diperhatikan para responden adalah terkait
dengan kenyamanan ketika menggunakan produk, keawetan produk, dan
resistansi produk terhadap air. “Bahan yang saya suka bahan yang tebal dan
anti air”, ujar CDW, salah satu responden kategori pelajar. Kriteria-kriteria lain
yang disebutkan selain dari kriteria yang ditampilkan yaitu seperti beberapa
bahan lain, bahan yang lembut, dan bahan kain.
Adapun pada grafik kriteria desain totebag, para responden juga
menyebutkan beberapa kriteria desain yang cenderung sama. Salah satu
responden kategori mahasiswa, REP, mengatakan: “Desain yang
simple/minimalis. Warna yang digunakan warna-warna monoton (hitam, putih,
abu-abu, dan sebagainya)”. Tiga kriteria yang paling banyak disebutkan adalah
desain yang simpel, minimalis, dan dilengkapi dengan warna yang relatif
sedikit. Sebagian besar responden menilai bahwa totebag lebih terlihat bagus
ketika memiliki warna yang tidak terlalu banyak, beberapa warna yang sesuai
dengan selera para responden yaitu warna hitam, putih, dan abu-abu.
2) Harga Totebag
Setelah melakukan wawancara, penulis memperoleh hasil data bahwa
menurut para responden, harga yang sesuai untuk produk totebag sangat
beragam. Hal ini disebabkan oleh perkiraan/penyesuaian kebutuhan masing-
masing responden dan juga pengalaman para responden yang sudah pernah
membeli produk totebag dari berbagai brand atau toko.
49

7%

36%
27%

30%

< Rp 50.000 Rp 50.000 - 100.000


Rp 100.000 - 150.000 Rp 150.000 - 200.000

Gambar 4.21 Diagram Harga Totebag Menurut Responden

Para responden menyebutkan harga totebag yang sesuai dengan


pendapat mereka masing-masing. Pada diagram di atas, hasil data yang
diperoleh adalah sebagai berikut :
a. Jumlah responden yang berpendapat bahwa harga produk totebag
kurang dari Rp 50.000 sebanyak 11 responden. Kategori ini didominasi
oleh para responden yang berpendapat bahwa fungsi totebag untuk
berbelanja, sebagai souvenir, dan pemesanan dalam jumlah banyak.

Gambar 4.22 Contoh Totebag Harga < Rp 50.000


Sumber : IKEA Apps
b. Jumlah responden yang berpendapat bahwa harga produk totebag antara
Rp 50.000 – 100.000 sebanyak 9 responden. Kategori ini didominasi
oleh para responden yang berpendapat bahwa fungsi totebag untuk
kuliah, bepergian, dan berbelanja.
50

Gambar 4.23 Contoh Totebag Harga Rp 50.000 – 100.000


Sumber : Instagram, @totebag.bdg_
c. Jumlah responden yang berpendapat bahwa harga produk totebag
kisaran antara Rp 100.000 – 150.000 sebanyak 8 responden. Kategori
ini didominasi oleh para responden yang berpendapat bahwa fungsi
totebag untuk kuliah dan bepergian.

Gambar 4.24 Contoh Totebag Harga Rp 100.000 – 150.000


Sumber : Official Website, Visval Bags
d. Dan jumlah responden yang berpendapat bahwa harga totebag kisaran
antara Rp 150.000 – 200.000 sebanyak 2 responden. Kategori ini
didominasi oleh para responden yang berpendapat bahwa fungsi totebag
untuk bepergian.
51

Gambar 4.25 Contoh Totebag Harga Rp 150.000 – 200.000


Sumber : Instagram, @kalani_bags & @levaya.id
Pendapat para responden tersebut telah disesuaikan dengan asumsi
harga dari produk totebag yang berkualitas baik/bagus. Beberapa responden
yang menyebutkan harga totebag di bawah Rp 50.000 beranggapan bahwa
harga tersebut sesuai untuk totebag dengan bahan yang lebih tipis, atau
semacam tas belanja yang sering kita temukan di mini market dan pasar. “Ada
yang mulai dari 7.000 (seperti di mini market) – 80.000 (untuk membawa
barang-barang bawaan).” ujar AK, salah satu responden kategori pengusaha.
Ia juga mengatakan, “Untuk totebag yang berbahan kanvas dan sebagainya
kisaran harga 55.000 – 125.000, tergantung desain, ukuran, dan jahitan.”.
Dengan demikian, perkiraan/estimasi harga pada perencanaan produk
dengan pendapat para responden dapat dikatakan cukup relevan. Kemudian
untuk selanjutnya akan disesuaikan antara jenis bahan & desain totebag, dengan
harga dari jenis totebag tersebut.
3) Packaging Produk
Jenis dari bungkus produk yang disukai oleh para responden tidak jauh
berbeda. Berikut adalah data yang diperoleh setelah melakukan wawancara
terkait dengan packaging yang disukai responden.
52

3%
7%
10%

10%
70%

Box Plastik Goodie Bag Kertas Lainnya

Gambar 4.26 Diagram Packaging Produk Pilihan Responden

Berdasarkan diagram di atas, hasil data terkait dengan packaging produk


yang diperoleh adalah sebagai berikut :
a. Jumlah responden yang menyukai packaging produk jenis box/kardus
sebanyak 21 responden,
b. Jumlah responden yang menyukai packaging produk jenis plastik
sebanyak 3 responden,
c. Jumlah responden yang menyukai packaging produk jenis goodie bag
atau semcam tas souvenir juga sebanyak 3 responden,
d. Jumlah responden yang menyukai packaging produk berbahan kertas
sebanyak 2 responden,
e. Dan jumlah responden yang tidak terlalu mementingkan jenis packaging
sebanyak 1 responden.
Dengan demikian, jenis packaging untuk membungkus produk totebag
yang paling sesuai bagi mayoritas responden yaitu packaging jenis box atau
kardus. Para responden mengatakan bahwa packaging jenis box lebih efisien
dibandingkan dengan jenis yang lain, alasannya yaitu jenis kardus lebih terlihat
bagus dan eksklusif. Selain itu, kelebihan packaging jenis kardus adalah jenis
ini dapat digunakan kembali setelah menerima produk yang dipesan, sehingga
dapat lebih bermanfaat dibanding dengan langsung dibuang setelah membuka
produk.
Selain itu, seperti pada rencana awalnya, Bezbag akan memberikan
pesan kreatif berupa informasi/campaign seputar upaya pelestarian lingkungan
melalui komponen-komponen utamanya. Salah satu komponen utamanya yaitu
Bezbox (packaging berbentuk box), pesan kreatif tersebut akan ditampilkan
dalam desain pada Bezbox. Seperti yang dikatakan oleh CM, salah satu
responden yang setuju dan telah melakukan upaya pengurangan pengunaan
plastik, ia mengatakan: “Untuk packaging lebih bagus lagi jika dibungkus
53

dengan disertai campaign tentang lingkungan, atau info tentang komponen


produk terkait.”. Untuk itu, penulis percaya bahwa packaging kardus ini
merupakan jenis yang sesuai dalam perencanaan bisnis Bezbag.
4) Pemesanan Custom
Jenis pemesanan custom adalah pemesanan produk dengan
menyampaikan gambaran produk yang diinginkan oleh kosumen, jenis
pemesanan ini bertujuan untuk menyesuaikan kebutuhan dan minat konsumen
terhadap suatu produk. Data hasil wawancara para responden terkait dengan
jenis pemesanan ini adalah sebagai berikut.
3%

97%

Setuju Tidak Setuju

Gambar 4.27 Diagram Pendapat Responden Tentang Pemesanan Custom

Berdasarkan data di atas, sejumlah 29 responden mengatakan bahwa


pemesanan custom adalah sebuah inovasi yang baik bagi bisnis. TAA, salah satu
responden kategori mahasiswa mengatakan pendapatnya tentang hal tersebut,
“Saya termasuk orang yang suka memiliki barang edisi terbatas (tidak semua
orang memilikinya). Custom juga dapat menyesuaikan dengan selera kita.”.
Adapun 1 responden (NF) yang mengatakan tidak setuju dengan adanya
pemesanan custom berpendapat bahwa pemesanan custom berpotensi
memberikan rasa bingung kepada konsumen dalam menentukan produk, karena
itu ia merasa akan lebih mudah bagi konsumen untuk memilih jika sudah ada
produk yang disediakan oleh pihak penjual. NF, responden wanita (kategori
pekerja) tersebut, mengatakan: “Kurang bagus, lebih mudah jika sudah ada
templatenya dari pihak penjual. Kalau soal menentukan desain, agak
membingungkan konsumen dalam membuat keputusan pembelian.”
Permasalahan tersebut merupakan hal yang patut untuk dipertimbangkan,
penulis percaya bahwa para responden lain akan sangat terbantu ketika ada
rekomendasi atau referensi dari pihak penjual yang dapat memudahkan saat
melakukan proses pemesanan custom. Untuk itu, penulis berencana untuk
54

memberikan solusi berupa layanan khusus pemesanan custom yang akan


mempermudah seluruh calon konsumen dalam melakukan proses pemesanan.
Dengan demikian, pemesanan jenis custom adalah hal yang dipercaya
dapat turut menopang minat dari calon konsumen agar melakukan pembelian
sebuah produk.

Pembaharuan Model Bisnis


Setelah hasil analisis data dari wawancara pada tahap uji masalah telah
disajikan, kemudian akan dilakukan penyesuaian pada model bisnis kanvas dari
rencana bisnis Bezbag. Penyesuaian ini dilakukan dengan tujuan perbaikan dan
pembaharuan pada model bisnis kanvas, yang nantinya akan dilakukan validasi
terkait dengan perkembangan dari model bisnis Bezbag kepada para responden
yang telah melakukan kegiatan wawancara. Beberapa perbaikan model bisnis
kanvas pada rencana bisnis Bezbag tersebut adalah sebagai berikut :
Tabel 4.6 Pembaharuan Model Bisnis Bezbag
No. Model Bisnis Awal Pembaharuan Model Bisnis
1 Customer Segments Customer Segments
- Pelajar / Mahasiswa Individu : Pria & Wanita, 17-24 Tahun
- Pekerja / Pengusaha - Pelajar, kelas 11-12 SMA
- Sekolah / Organisasi / - Mahasiswa Aktif, semester 2-8 (akhir)
Perusahaan - Pekerja, kantor dan bisnis
- Pengusaha, memiliki bisnis sendiri
Kelompok :
- Sekolah, Institut/Universitas
- Organisasi Internal Sekolah/Kampus
- Perusahaan, berupa bisnis
2 Value Propositions Value Propositions
- Simple (produk efektif dan - Produksi: Simple, Worthwhile, &
efisien) Impressive
- Worthwhile (komponen multi- - Produk Variatif, dengan jenis/model
fungsi dan informatif) yang beragam
- Impressive (produk dan - Kualitas Bahan: Bagus, Kuat, dan
packaging eksklusif) Awet
- Bez-It : Layanan khusus pemesanan
custom
3 Revenue Stream Revenue Stream
- Penjualan Produk Bezbag - Penjualan Produk Tas Belanja Bezbag
- Penjualan Produk Tas Kanvas Bezbag
- Pemesanan Custom (Bez-It)

Dalam tabel pembaharuan model bisnis di atas, terdapat beberapa perubahan


yang tidak terlalu signifikan. Perubahan yang dilakukan lebih fokus dalam
55

memberikan spesifikasi yang lebih baik dari sebelumnya, serta menambahkan


beberapa inovasi yang sesuai dengan permasalahan yang dialami oleh para
responden pada tahap uji solusi.
Pada komponen customer segments, penulis melakukan perbaikan detail
yang telah ditetapkan sebelumnya. Hal ini bertujuan untuk lebih memperjelas
maksud yang ditampilkan pada kolom komponen tersebut. Selain itu, penulis juga
menetapkan spesifikasi jenis kelamin dan jarak jenjang usia dari calon konsumen
individu yang sesuai dengan segmentasi konsumen rencana bisnis totebag.
Konsumen yang ditetapkan yaitu berjenis kelamin pria dan wanita, berusia 15-24
tahun, mayoritas memiliki profesi yang sesuai dengan profesi yang ditetapkan pada
pembaharuan model bisnis namun dengan tambahan yang lebih spesifik. Pelajar
SMA kelas 11-12, mahasiswa aktif semester 2-8, pekerja kantor maupun bisnis, dan
pengusaha yang memiliki bisnis sendiri, merupakan segmentasi yang tepat untuk
melakukan penawaran produk totebag. Lalu pada segmentasi calon konsumen
kelompok, penulis menetapkan bahwa ketiga kategori yang direncanakan pada
model bisnis awal merupakan kategori yang sesuai untuk dijadikan sebagai calon
konsumen produk totebag, serta penulis menambahkan spesifikasi kelompok-
kelompok tersebut. Selain karena faktor kuantitas pemesanan yang cukup banyak,
minat beli kategori kelompok dapat diperoleh melalui peluang pengadaan produk
totebag dalam kebutuhan kelompok-kelompok tersebut. Kebutuhan yang dimaksud
meliputi buah tangan acara, identitas kelompok, media sosialisasi, hingga sebagai
alat substitusi dari kantong plastik. Salah satu responden (kategori kelompok)
menyebutkan kebutuhan kelompoknya terhadap produk totebag:
Dapat dijadikan sebagai souvenir kunjungan sekolah, sebagai
identitas bagi civitas kami untuk membawa barang-barangnya,
sebagai kampanye bahwa kami juga peduli dengan lingkungan
(seperti menaruh berkas, perlengkapan kantor sederhana ketika
tidak membawa tas, makanan, dan sebagainya), untuk
mahasiswa bisa juga untuk membawa perlengkapan
perkuliahan. (IT, 2020)
Sedangkan pada komponen value propositions, penulis melakukan
beberapa pembaharuan yang cukup berbeda dari model bisnis sebelumnya.
Beberapa inovasi yang ditambahkan pada pembaharuan model bisnis di atas
merupakan hasil dari pembahasan analisis permasalahan para responden pada tahap
uji masalah. Ketiga poin value propositions dalam model bisnis awal diringkas ke
dalam satu poin pada pembaharuan model bisnis, karena satu poin tersebut dapat
mewakili penggambaran nilai dalam proses produksi Bezbag. Selain itu, penulis
menambahkan 3 poin baru yaitu terkait dengan variasi produk, kualitas bahan, dan
layanan khusus pemesanan custom. Variasi produk yang akan diaplikasikan pada
rencana bisnis Bezbag adalah mengenai jenis model dan desain dari produk totebag,
hal ini bertujuan untuk memenuhi berbagai kebutuhan para calon konsumen yang
cenderung berbeda-beda pada aktivitasnya masing-masing. Lalu kualitas bahan
yang bagus, kuat, & awet, merupakan hasil pembaharuan yang menurut penulis
56

paling sesuai (dalam pemilihan bahan totebag) setelah mendengar pendapat para
responden pada tahap uji masalah. Kemudian layanan khusus pemesanan custom,
atau dapat disebut dengan Bez-It, merupakan sebuah inovasi baru yang penulis
terapkan pada rencana bisnis Bezbag. Layanan ini bertujuan agar dapat
mempermudah para calon konsumen dalam menentukan spesifikasi produk ketika
ingin melakukan pemesanan, dengan membantu menyediakan rekomendasi dan
informasi terkait dengan jenis produk totebag dari bisnis Bezbag.
Selain itu, penulis juga menambahkan pembaharuan pada komponen
revenue stream. Perbaikan yang dilakukan pada komponen ini adalah hasil dari
inovasi dan penyesuaian yang penulis dapatkan dari hasil wawancara bersama
beberapa responden. Pembaharuan pada komponen ini adalah memberikan
spesifikasi yang lebih sesuai dengan jenis produk yang ditawarkan oleh Bezbag.
Poin-poin pembaharuannya antara lain: penjualan produk jenis tas belanja berbahan
spunbond, penjualan produk jenis tas bepergian dengan bahan kanvas, dan juga
penjualan dari perencanaan layanan khusus pemesanan custom yaitu Bez-It.
Tabel 4.7 Pembaharuan Ekstraksi Model Bisnis Kanvas Bezbag
Key Key Activities Value Customer Customer
Partners - Produksi Propositions Relationships Segments
- Konveksi - Packaging - Produksi: - Interaksi Individu : (Pria &
Tas - Digital Simple, Media sosial Wanita, 17-24
- Vendor Marketing Worthwhile, - Offering by Tahun)
Label - Pengelolaan & Impressive e-mail - Pelajar, kelas 11-
- Vendor Cash Flow - Produk - Admin 12 SMA
Hangtag Variatif, responsif - Mahasiswa Aktif,
- Vendor dengan semester 2-8
Key Resources Channels
Kardus / jenis/model (akhir)
- Modal - Media sosial
box yang - Pekerja, kantor &
- SDM - Website
- Mitra beragam bisnis
(Management, - E-commerce
Bisnis - Kualitas - Pengusaha,
Marketing, - Kerja sama
Bahan: memiliki bisnis
Creative) mitra
Bagus, Kuat, sendiri
- Gudang
dan Awet Kelompok :
- Bez-It : - Sekolah, Institut/
Layanan Universitas
khusus - Organisasi
pemesanan Internal
custom Sekolah/Kampus
- Perusahaan,
berupa bisnis
Cost Structure Revenue Streams
- Fixed Cost (Aset dan Supplier) - Penjualan Produk Tas Belanja Bezbag
- Variable Cost (Produksi dan Pemasaran) - Penjualan Produk Tas Kanvas Bezbag
- Pemesanan Custom (Bez-It)

Dengan demikian, penulis telah melakukan pembaharuan model bisnis, dari


model bisnis awal menjadi model bisnis baru. Kemudian, setelah ini penulis akan
57

melakukan tahap selanjutnya yaitu tahap uji solusi. Tahap ini akan penulis lakukan
demi mendapatkan hasil akhir yang lebih sesuai dan lebih tepat dalam perencanaan
model bisnis Bezbag.

Uji Solusi
Setelah melakukan pembaharuan model bisnis, penulis melakukan uji solusi
yang bertujuan untuk memperoleh validasi terkait dengan solusi yang ditawarkan
dari beberapa masalah yang ditemukan pada tahap sebelumnya. Pertanyaan pada
tahap uji solusi ini berupa pertanyaan pilihan ganda, dengan pilihan jawaban Ya /
Tidak. Pertanyaan umum terkait customer segment diharapkan dapat menjadi data
pendukung dari hasil pembaharuan, kemudian pertanyaan pengujian value
proposition diharapkan dapan menjadi solusi/jawaban bagi permasalahan para
responden. Masalah-masalah tersebut penulis rangkum dan jabarkan dalam tabel
berikut ini :
Tabel 4.8 Daftar Permasalahan Responden
No Variabel Masalah
1 Sosialisasi terkait Sebagian besar responden menilai bahwa pengurangan
reduksi penggunaan kantong plastik masih sulit untuk lebih
penggunaan ditingkatkan, karena masih banyak pedagang yang
kantong plastik menggunakan kantong plastik, serta kesadaran masyarakat
masih minim yang masih kurang tinggi.
2 Totebag mudah Kebanyakan produk totebag mudah rusak karena
rusak dan tidak digunakan untuk membawa barang dengan kapasitas yang
tahan air berat. Selain itu, barang-barang di dalamnya sering sekali
basah ketika totebag terkena air secara tidak sengaja.
3 Harga yang relatif Beberapa produk totebag yang ditemukan dapat dikatakan
terlalu mahal memiliki harga yang sangat mahal, biasanya produk-
produk tersebut terdapat pada brand yang sudah terkenal
bagus oleh konsumen.
4 Model atau jenis Inovasi yang minim pada produk totebag menyebabkan
totebag yang beberapa masalah yang dialami konsumen. Permasalahan
monoton tersebut seperti rentan kecopetan, bahan yang monoton,
ukuran yang kecil, dan model yang sedikit.
5 Kualitas sablon Setelah digunakan berkali-kali, desain yang terdapat pada
desain yang kurang totebag relatif cepat pudar. Hal ini menunjukkan kualitas
baik sablon desain yang kurang baik.
6 Kendala ide pada Pemesanan custom memang menarik, di sisi lain, ada juga
pemesanan custom calon konsumen yang ingin memiliki totebag dengan
desain keinginan pribadi namun terbatas dalam informasi
dan inovasi. Hal tersebut menyebabkan munculnya rasa
bingung saat melakukan pemesanan custom.
58

Berdasarkan permasalahan-permasalahan responden di atas, penulis


melakukan validasi berupa pertanyaan-pertanyaan melalui google form kepada para
responden. Pertanyaan-pertanyaan yang diberikan merupakan pertanyaan pilihan
ganda yang mengarahkan pendapat responden kepada hasil yang ingin penulis
peroleh, yaitu solusi dari permasalahan para responden.
Hasil Uji Solusi
Setelah melakukan uji solusi melalui google form, penulis memperoleh
rekapitulasi data terkait konfirmasi dari permasalahan para responden sebagai
berikut :
1) Upaya Pengurangan Kantong Plastik
Mengawali tahap uji solusi, penulis melakukan konfirmasi terhadap
seluruh responden. Konfirmasi yang dilakukan terkait dengan setuju atau
tidaknya para responden terhadap upaya pengurangan penggunaan kantong
plastik.
3%

97%

Setuju Tidak Setuju

Gambar 4.28 Diagram Pendapat Responden Tentang Upaya


Pengurangan Penggunaan Kantong Plastik

Hasilnya, 97% responden menyatakan setuju dengan upaya tersebut.


Hasil ini merupakan data pendukung bagi penulis untuk menetapkan customer
segments dari rencana bisnis Bezbag. Dengan demikian, produk totebag tetap
memiliki peluang yang kuat dalam menyediakan solusi dari upaya pengurangan
penggunaan kantong plastik.
2) Sosialisasi Kreatif Tentang Kantong Plastik
Setelah melakukan konfirmasi terhadap upaya tersebut, penulis
memberikan petanyaan terkait dengan pendapat responden tentang sosialisasi
kreatif dalam pengurangan penggunaan kantong plastik.
59

Media Sosialisasi Pengurangan Kantong Plastik

100% 100%

Konten Kreatif Media Sosial Desain Produk

Setuju Tidak Setuju

Gambar 4.29 Grafik Minat Responden Terhadap Sosialisasi Kreatif


Tentang Kantong Plastik

Berdasarkan data di atas, penulis memperoleh hasil bahwa seluruh


responden menyukai sosialisasi pengurangan penggunaan kantong plastik, baik
melalui media sosial maupun desain produk. Jika dihubungkan terhadap
variabel pertama pada permasalahan responden yaitu tentang “Sosialisasi terkait
reduksi penggunaan kantong plastik masih minim”, maka hasil ini menunjukkan
bahwa pengadaan sosialisasi pengurangan penggunaan kantong plastik ini
merupakan solusi yang valid bagi permasalahan tersebut.
3) Kualitas Bahan Totebag
Kemudian penulis memberikan petanyaan terkait dengan pendapat
responden terhadap jenis bahan yang digunakan pada produksi totebag.

Kriteria Bahan Totebag

24%

100%
76%

Bahan Yang Kuat Tambahan Lapisan Dalam

Setuju Tidak Setuju

Gambar 4.30 Grafik Minat Responden Terhadap Kriteria Bahan Totebag

Pada pertanyaan terkait minat responden terhadap bahan yang kuat


(untuk menampung barang-barang bawaan), seluruh responden menyukai
kriteria bahan tersebut. Sedangkan pada pertanyaan terkait penambahan lapisan
60

dalam pada totebag, sebanyak 22 responden menyukai hal tersebut dan sisanya
(7 responden) tidak menyukai hal tersebut. Data ini menunjukkan sebuah hasil
yang baik. Jika dihubungkan dengan variabel kedua pada permasalahan
responden yaitu tentang “Totebag mudah rusak dan tidak tahan air”, maka hasil
ini menunjukkan bahwa penggunaan bahan yang kuat beserta tambahan lapisan
dalam (agar barang bawaan tidak rentan basah) merupakan solusi yang valid
bagi permasalahan tersebut.
4) Harga Produk Totebag
Setelah itu, penulis memberikan petanyaan terkait dengan pendapat
responden terhadap harga dari 2 macam contoh produk totebag.

CONTOH PRODUK 1 CONTOH PRODUK 2


Gambar 4.31 Contoh Produk 1 & 2

Dengan kedua contoh produk tersebut beserta asumsi harga pada


masing-masing contoh produk, penulis memperoleh hasil data pendapat para
responden sebagai berikut :

14%
38%

86%
62%

Produk 1 Seharga Rp 7.000 - 20.000 Produk 2 Seharga Rp 50.000 - 100.000

Setuju Tidak Setuju

Gambar 4.32 Grafik Pendapat Responden Terkait Harga Totebag


61

Pada pertanyaan tentang pendapat responden terkait dengan harga


totebag, penulis memperoleh hasil data dengan perbedaan pendapat yang cukup
signifikan. Pada produk pertama (dengan asumsi harga Rp 7.000 – 20.000),
sebanyak 18 responden setuju dan 11 responden tidak setuju dengan asumsi
harga tersebut. Sedangkan pada produk kedua (dengan asumsi harga Rp 50.000
– 100.000), sebanyak 25 responden setuju dan sisanya (4 responden) tidak
setuju dengan asumsi harga tersebut. Mayoritas dari responden setuju dengan
asumsi harga tersebut. Jika dihubungkan dengan variabel ketiga pada
permasalahan responden yaitu tentang “Harga totebag yang relatif terlalu
mahal”, maka hasil ini menunjukkan bahwa totebag (jenis tas belanja) dengan
harga Rp 7.000 – 20.000 dan totebag (jenis tas untuk bepergian) dengan harga
Rp 50.000 – 100.000 adalah harga yang terjangkau, serta merupakan solusi yang
valid bagi permasalahan tersebut.
5) Model atau Jenis Totebag
Pada pertanyaan selanjutnya, penulis memperoleh pendapat para
responden terkait dengan model atau jenis dasar dari totebag yang mereka sukai.
Penulis menggunakan pilihan jenis bahan dan opsi penambahan resleting untuk
mendapatkan pendapat setuju atau tidak setuju dari setiap responden.

Model/Jenis Totebag

14%
28%

76%

86%
72%

24%

Bahan Spunbond Bahan Kanvas Dengan Penutup


(Seperti Tas Belanja (Jenis Kain untuk Zipper/ Resleting
Minimarket) Produk Tas)

Setuju Tidak Setuju

Gambar 4.33 Grafik Pendapat Responden Terhadap Model/Jenis Totebag

Pada pertanyaan terkait minat responden terhadap bahan spunbond


(bahan yang biasa digunakan untuk tas belanja mini market), sebagian besar
responden (22 responden) tidak menyukai jenis bahan tersebut dan sisanya
menyukainya. Sedangkan pada pertanyaan terkait minat responden terhadap
bahan kanvas memperoleh hasil yang berbeda, sebanyak 25 responden
menyukai bahan tersebut dan sisanya (4 responden) tidak menyukainya.
Kemudian pada pertanyaan terkait penambahan penutup zipper atau resleting
62

pada totebag menyatakan bahwa 21 responden menyukainya dan 8 responden


tidak menyukainya.
Data yang penulis peroleh di atas menunjukkan sebuah hasil yang sesuai
dengan harapan, di mana antara satu responden dengan yang lainnya memiliki
selera yang berbeda-beda, hal ini memberi bukti bahwa para responden
menyukai model/jenis totebag yang beragam. Kemudian jika dihubungkan
dengan variabel ke-4 pada permasalahan responden yaitu tentang “Model/jenis
totebag yang monoton”, maka hasil ini membuktikan bahwa menyediakan
berbagai model/jenis totebag yang beragam (mulai dari bahan sampai dengan
komponen tambahan) merupakan solusi yang valid bagi permasalahan tersebut.
6) Kualitas Sablon Totebag
Lalu penulis memberikan petanyaan terkait dengan pendapat responden
terhadap kualitas sablon yang digunakan pada produksi totebag. Penulis
memberikan pendapat kepada responden yaitu sablon jenis printing atau digital
(mesin) lebih baik dibandingkan dengan sablon manual/tangan. Berikut adalah
hasil pendapat responden berupa setuju atau tidak setuju terhadap hal tersebut.

24%

76%

Setuju Tidak Setuju

Gambar 4.34 Diagram Pendapat Responden Terhadap Sablon Printing

Pada pertanyaan terkait pendapat responden terhadap jenis sablon yang


berkualitas bagus, sebagian besar responden berpendapat setuju terhadap hal
tersebut. Sebanyak 22 responden lebih menyukai sablon printing dibandingkan
dengan sablon manual, dan sisanya (7 responden) tidak setuju dengan hal
tersebut. Data ini menunjukkan sebuah hasil yang baik, karena penulis
beranggapan bahwa sablon printing memiliki hasil yang lebih baik dan lebih
awet. Jika dihubungkan dengan variabel ke-5 pada permasalahan responden
yaitu tentang “Kualitas sablon desain yang kurang baik”, maka hasil ini
menunjukkan bahwa penggunaan sablon jenis printing atau digital merupakan
solusi yang valid bagi permasalahan tersebut.
63

7) Layanan Khusus Pemesanan Custom (Bez-It)


Kemudian pertanyaan terakhir yang penulis berikan adalah terkait
dengan pendapat responden terhadap penyediaan layanan khusus untuk
pemesanan custom, yang pada rencananya dinamakan Bez-It. Layanan khusus
ini menyediakan informasi dan referensi tentang totebag yang dibutuhkan oleh
calon konsumen. Bez-It memungkinkan calon konsumen untuk membuat desain
sendiri totebag yang diinginkan secara langsung dari website. Cara kerja dari
layanan ini yaitu hanya dengan langkah choose & click pada pilihan jenis bahan,
ukuran, warna, desain gambar, aksesoris tambahan, dan komponen lainnya.
Dengan demikian, calon konsumen dapat melihat ilustrasi produk yang akan
diproduksi beserta dengan harga yang langsung tertera, setelah menyelesaikan
hasil desain produk pribadinya.

100%

Setuju Tidak Setuju

Gambar 4.35 Diagram Pendapat Responden Terhadap Layanan Khusus


Pemesanan Custom

Pada pertanyaan terakhir ini, seluruh responden setuju terhadap layanan


khusus tersebut. Data ini menunjukkan sebuah hasil yang sangat baik, karena
hal ini dapat mempermudah para calon konsumen ketika melakukan
pemesanan. Kemudian jika hasil ini dihubungkan dengan variabel ke-6
(variabel terakhir) pada permasalahan responden yaitu tentang “Kendala ide
pada pemesanan custom”, maka hasil ini menunjukkan bahwa pengadaan
layanan khusus dalam pemesanan custom merupakan solusi yang valid bagi
permasalahan tersebut.

Verifikasi Model Bisnis


Dengan demikian, tahap uji solusi telah dilakukan dengan lancar. Penulis
memperoleh hasil sesuai dengan perbaikan yang dituju. Berikut adalah hasil
validasi antara permasalahan para responden dengan solusi yang ditawarkan (untuk
setiap permasalahan) oleh penulis :
64

Tabel 4.9 Hasil Validasi Uji Solusi


No Variabel Masalah Solusi Hasil
1 Sosialisasi Sebagian besar responden menilai Melakukan
terkait bahwa pengurangan penggunaan sosialsasi
reduksi kantong plastik masih sulit untuk lebih terkait melalui
penggunaan ditingkatkan, karena masih banyak konten kreatif
Valid
kantong pedagang yang menggunakan kantong & desain
plastik plastik, serta kesadaran masyarakat produk.
masih yang masih kurang tinggi.
minim
2 Totebag Kebanyakan produk totebag mudah Menyediakan
mudah rusak karena digunakan untuk bahan yang
rusak dan membawa barang dengan kapasitas kuat, beserta
Valid
tidak tahan yang berat. Selain itu, barang-barang di menambahkan
air dalamnya sering sekali basah ketika lapisan dalam
totebag terkena air secara tidak sengaja. totebag.
3 Harga yang Beberapa produk totebag yang Menetapkan
relatif ditemukan dapat dikatakan memiliki harga yang
terlalu harga yang sangat mahal, biasanya terjangkau,
Valid
mahal produk-produk tersebut terdapat pada sesuai dengan
brand yang sudah terkenal bagus oleh jenis totebag.
konsumen.
4 Model atau Inovasi yang minim pada produk Memproduksi
jenis totebag menyebabkan beberapa model/jenis
totebag masalah yang dialami konsumen. totebag yang
yang Permasalahan tersebut seperti rentan beragam, dari Valid
monoton kecopetan, bahan yang monoton, sisi bahan dan
ukuran yang kecil, dan model yang komponen
sedikit. lainnya.
5 Kualitas Setelah digunakan berkali-kali, desain Menggunakan
sablon yang terdapat pada totebag relatif cepat sablon
Valid
desain yang pudar. Hal ini menunjukkan kualitas printing
kurang baik sablon desain yang kurang baik. digital
6 Kendala ide Pemesanan custom memang menarik, di Menyediakan
pada sisi lain, ada juga calon konsumen yang layanan
pemesanan ingin memiliki totebag dengan desain khusus
custom keinginan pribadi namun terbatas dalam pemesanan Valid
informasi dan inovasi. Hal tersebut custom, yaitu
menyebabkan munculnya rasa bingung Bez-It.
saat melakukan pemesanan custom.

Berdasarkan hasil uji solusi yang telah dilakukan, permasalahan-


permasalahan responden yang diperoleh dari tahap uji masalah mendapatkan hasil

Anda mungkin juga menyukai