PENGANTAR BUKU CSWA

Bertha Bintari & Baskoro Latu Anurogo

Penyelaras Akhir Rianzard Ritonga

Desain Sampul Aldo Pradipta
Tata Letak Bagoes Fatich

Diterbitkan dan didistribusikan oleh:

Indie Book Corner
Jl. Prayan I no. 80 B, Condong Catur, Depok
Sleman - Jogjakarta.

redaksi@bukuindie.com
www.bukuindie.com

ISBN 978-602-309-388-5

Cetakan Pertama, Desember 2018

x + 104 hlm. 17,6x25 cm
KATA PENGANTAR

SOLIDWORKS merupakan program yang dirancang untuk kebutuhan

penggambaran bidang teknik. Misalnya desain produk, desain mesin,
desain mold dan keperluan teknik lainnya. Solidworks adalah software CAD
(Computer Aided Desaign) yang menyediakan feature based parametric solid
modeling sehingga banyak digunakan untuk pemodelan 3Dimensi.

Buku ini merupakan pengantar bagi mahasiswa maupun umum

yang pernah atau sedang mempelajari Solidworks untuk mempersiapkan
diri mengikuti ujian CSWA (Certified Solidworks Associate). Di dalamnya
terdapat cara–cara mengunduh dan menginstal VirtualTester dan Tangix
untuk mengerjakan latihan maupun ketika melaksanakan ujian CSWA yang
diselenggarakan oleh Dassault System secara online. Selain itu dalam buku
ini juga terdapat teori dasar untuk pemahaman gambar teknik, pengenalan
basic tools dalam software, cara menggunakan tools tersebut, serta dilengkapi
dengan soal-soal latihan.

Diharapkan buku Pengantar Certified Solidworks Associate (CSWA) ini

dapat bermanfaat bagi pembaca dan pengguna, baik untuk pendidikan mau-
pun industri di Indonesia

Yogyakarta, November 2018

Tim Penulis

-v-
 Pengantar Buku CSWA

4. Circle
Ada 2 perintah untuk membuat lingkaran: Circle dan Perimeter Circle.
Circle
Adalah perintah untuk membuat lingkaran dengan menentukan posisi
titik pusat dan diameter. Klik ikon selanjutnya klik pada bidang gambar
untuk menentukan posisi titik pusat lingkaran dan kemudian klik selanjutnya
untuk menentukan besar dari lingkaran, seperti pada gambar 23.

Gambar 23. Perintah Circleerimeter Circle

Perimeter Circle
Adalah perintah untuk membuat lingkaran dengan menentukan 3
buah titik yang nantinya akan menjadi keliling lingkaran tersebut, seperti
pada gambar 24.

Gambar 24.Perimeter Circle

5. Arc
Ada 3 perintah untuk membuat busur: Centerpoint Arc, Tangent Arc,dan
3 point Arc.
a. Centerpoint Arc
Adalah perintah untuk membuat busur dengan menentukan titik

- 37 -
 Pengantar Buku CSWA

Penggunaannya dijelaskan sesuai urutan di bawah ini.

b. Coincident
Digunakan untuk membuat dua komponen yang dirakit dalam
posisi bertepatan dengan bidang referensi yang dipilih. Langkah-langkah
penggunaan batasan coincident adalah sebagai berikut:
• Klik tombol Mate pada Assembly Command Manager
• Klik Coincidentpada Property Manager. Selanjutnya akan ada
permintaan untuk memilih dua bidang referensi pada constraint ini.
• Pilih 2,Axes/Faces/Planes/Curves yang akan dirakit dengan metode
coincident. Pratinjau akan muncul pada layar seperti ditunjukkan
pada gambar 71.

Gambar 71. Pratinjau coincident constraint

• Klik pada tombol Flip untuk mengubah orientasi dari komponen

seperti ditunjukkan pada gambar 72.

Gambar 72. Komponen setelah proses Flip

- 81 -
Bertha Bintari & Baskoro Latu Anurogo

c. Parallel
Tombol ini digunakan untuk membuat bidang pada dua buah komponen
yang dirakit secara paralel satu dengan yang lainnya. Langkah-langkahnya
adalah sebagai berikut:
• Klik tombol Mate pada Assembly Command Manager
• Klik pada tombol Parallel dan pilih 2,Faces/Axes/Planes pada dua
buah komponen. Dan dua buah komponen tersebut akan terakit
secara paralel satu sama lain seperti pada gambar 73.

Gambar 73. Assembly dengan batasan Parallel

• Sebagai catatan bahwa tools yang muncul di layar (pop-up toolbar)

adalah sama dengan yang ada pada Property Manager.

d. Tangent
Perintah tangent digunakan untuk merakit dua buah komponen dengan
batasan dua komponen tersebut akan terakit saling bersinggungan antara
satu dengan yang lainnya. Langkah-langkah penggunaannya adalah sebagai
berikut:
• Klik tombol Mate pada Assembly Command Manager
• Klik tombol Tangent dan pilih dua buah permukaan/faces pada
dua buah komponen yang akan dirakit. Pratinjau untuk mate
dengan batasan tangent seperti ditunjukkan pada gambar 74.

- 82 -
 Pengantar Buku CSWA

Gambar 74. Pratinjau Mate dengan batasan Tangent

e. Concentric
Perintah concentric digunakan untuk merakit dua buah komponen
yang memiliki kontur/permukaan melingkar yang akan diposisikan masing-
mmasing berada dalam satu garis sumbu. Langkah-langkah penggunaannya
adalah sebagai berikut:
• Klik tombol Mate pada Assembly Command Manager
• Klik tombol Concentric dan kemudian pilih dua permukaan
melingkar pada dua buah komponen yang akan dirakit dengan
menggunakan batasan concentric. Pratinjau untuk mate dengan
batasan concentric seperti ditunjukkan pada gambar 75.

Gambar 75. Pratinjau Mate dengan batasan Concentric

- 83 -
Bertha Bintari & Baskoro Latu Anurogo

Sebagai catatan bahwa gerakan dari komponen setelah proses mate

dengan batasan concentric dapat dikunci supaya tidak berputar dengan klik
Lock Rotation pada Property Manager. Tombol Lock juga digunakan untuk
mengunci komponen pada posisinya sehingga komponen tersebut menjadi
dalam kondisi fix.

f. Distance
Perintah distance digunakan untuk mengatur jarak antara dua
permukaan pada dua komponen yang dipilih saat proses mate pada assembly.
Langkah-langkah penggunaannya adalah sebagai berikut:
• Klik tombol Mate pada Assembly Command Manager
• Klik pada tombol Distance dan kemudian pilih dua permukaan
mendatar pada dua komponen yang akan dipasangkan dengan
jarak tertentu, seperti ditunjukkan pada gambar 76.

Gambar 76. Mate dengan batasan distance

• Tentukan jarak yang diinginkan, jika dibutuhkan tombol Flip dapat

ditekan untuk membalik arah pengukuran.

g. Angle
Perintah ini digunakan untuk menentukan sudut antara dua bidang
mendatar dari dua buah komponen yang akan dipasangkan secara menyudut
saat proses assembly. Langkah-langkah penggunaannya adalah sebagai
berikut:

- 84 -
Bertha Bintari & Baskoro Latu Anurogo

Gambar 78. Advanced mates

h. Width
Perintah width digunakan untuk memasukkan sebuah komponen
ke dalam celah tertentu yang dijadikan sebagai referensi. Posisi komponen
tersebut akan tepat berada di tengah celah yang menjadi referensi (width
reference). Langkah-langkah penggunaan perintah width adalah sebagai
berikut:
• Klik tombol Mate pada Assembly Command Manager.
• Klik tombol Width dan pilih dua buah permukaan rata dari
komponen pertama pada proses assembly yang akan dijadikan
sebagai width reference.
• Kemudian pilih dua permukaan terluar pada komponen kedua yang
akan dirakit di antara celah referensi, seperti ditunjukkan pada
gambar 79.

- 86 -
 In
C
Pr P
SW

cl
ep A-
ar DT

ud
at c
io er
Drawing and Detailing

n tifi
es
fo c
r t at
h e io
with SOLIDWORKS 2022

n
®

Referencing the ASME Y14.5 Engineering

Drawing and Related Documentation Practices

David C. Planchard, CSWP,

SolidWorks Accredited Educator

SDC
P U B L I C AT I O N S
Better Textbooks. Lower Prices.
www.SDCpublications.com
Structure of a Drawing Document Drawing and Detailing with SOLIDWORKS

Landscape indicates that the larger dimension is along the horizontal. A-Portrait and
A4-Portrait indicate that the larger dimension is along the vertical.
Activity: Create a Drawing Document. Set a few Document Properties. Explore
Sheet Properties.

Create a new SOLIDWORKS Drawing. Set Overall drafting standard, Units, and Precision.
1. Click New from the Menu bar toolbar.
2. Double-click Drawing from the Templates tab.
Create a C (ANSI) Landscape Sheet Format/Size drawing.
3. Select C (ANSI) Landscape from the Standard sheet size drop-
down menu. View your options. A C (ANSI) Landscape drawing is
either 22”x 17” or 279.40mm x 215.90mm depending on units.
Use the default SW Sheet format (c - landscape.slddt).
4. Click OK from the Sheet Format/Size dialog box.
Exit the Model View PropertyManager.

5. Click Cancel from the Model View PropertyManager. Draw1

is the default drawing name. Sheet1 is the default first Sheet
name. CommandManager, FeatureManager and Task Pane
tabs will vary depending on system setup and Add-ins.
Set Document Properties for the Drawing Document. Set Overall
drafting standard, Units, and Precision. Remember, Drawing Templates
are the files used to begin a new Drawing Document. Drawing
Templates can include both a drawing sheet and a sheet format file.

6. Click Options from the

Main menu.
7. Click the Document
Properties tab.
8. Select ANSI from the Overall
drafting standard drop-down
menu.
9. View your options.
10. Explore the various folders.

The Drafting standard options are: ANSI: American National Standards Institute,
ISO: International Standards Organization, DIN: Deutsche Institute für Normumg
(German), JIS: Japanese Industry Standard, BSI: British Standards Institution, GOST:
Gosndarstuennye State Standard (Russian), GB: Guo Biao (Chinese).

PAGE 5-8
Drawing and Detailing with SOLIDWORKS Structure of a Drawing Document

11. Click the Units folder.

12. View your options.
13. Click MMGS (millimeter, gram, second) Unit
system.
14. Select two places for Length precision.
15. Select None for Angle precision.
16. Click the Drafting Standard folder.
17. View the options.
If you modify a document property from an
Overall drafting standard, a modify message
(ANSI-MODIFIED) is displayed as illustrated.
The Uppercase section controls the following
options.
• All uppercase for notes: Set the default
case as all uppercase for all new notes and
balloons in a document.
• All uppercase for tables: Set the default as
all uppercase for all new tables in a
document.
• All uppercase for dimensions and hole
callouts: Set the default as all uppercase
for all new dimensions and hole callouts
in a document.
• Exclusion list: Liststrings that you
specify to exclude from automatic
capitalization. To exclude strings such as
units of measurement from capitalization,
enter them in the box, separated by
semicolons.
18. Click the Dimension folder.
19. View the options. Location to display Dual
dimensions, set arrow head size, Leading
zeroes, Trailing zeroes and more.

Secondary units are displayed in

parenthesis. Drawing dimensions are associated with the
model. Use custom properties in the model and drawing to
keep the association between documents.

PAGE 5-9
Structure of a Drawing Document Drawing and Detailing with SOLIDWORKS

The ASME Y14.2M-1992(R1998) standard lists the following: lettering, arrowhead, line
conventions and lettering conventions for engineering drawings and related
documentation practices.

The ASME Y14.2M-1992 (R1998) standard recommends two line widths with a 2:1 ratio.
The minimum width of a thin line is 0.3mm. The minimum width of a thick, “normal”
line is 0.6mm.

The ASME Y14.2M-

1992(R1998) standard
addresses the type and style
of lines used in engineering
drawings. Combine different
Line Styles and use drawing
layers to achieve the
following types of ASME
lines as illustrated.
Return to Sheet1.
20. Click OK.

PAGE 5-10
Drawing and Detailing with SOLIDWORKS Structure of a Drawing Document

Draw1 is the default drawing name. Sheet1 is the default first Sheet name.
CommandManager, FeatureManager and Task Pane tabs will vary depending on system
setup and Add-ins.

The Standard Sheet formats are located in the C:\ProgramData\SOLIDWORKS\

SOLIDWORKS 2022\lang\english\sheetformat in a non-network system.

PAGE 5-11
Structure of a Drawing Document Drawing and Detailing with SOLIDWORKS

Utilize the Save As option to save a custom Drawing Template. Always select the Save
as type option first, then select the Save in folder to avoid saving in default SOLIDWORKS
installation directories.

Drawing Templates include at least one drawing sheet. Each drawing sheet has
properties that are stored with the document template. These properties include a name
for the sheet, default sheet scale, type of projection, and whether or not a sheet format is
applied to the sheet.
Explore Sheet Properties. Set Third angle projection,
C (ANSI) Landscape, and Sheet Scale.
21. Right click Sheet1.
22. Click Properties. The Sheet Properties dialog box
is displayed. The default tab is Sheet Properties.
The Zone Parameters tab provides the ability to set
Zone Size and Margins.
23. Click C (ANSI) Landscape for Sheet Format/Size.
24. Click Third angle for Type of projection
25. Set Scale: 1:2.
26. Click Apply Changes to close the dialog box. Apply
Changes is active if you changed any of the default
settings. Drawing1 is displayed.

Sheet Format
Custom property data can be saved with a Sheet format to ensure
the proper properties are created in the drawing document. Sheet
formats exist as a separate files (*.slddrt).
The Sheet format is NOT accessible when performing detailing
tasks on the drawing sheet.
There are two major design modes used to develop a drawing:
• Edit Sheet Format and Edit Sheet.

Edit Sheet Format mode provides the ability to:

• Change the Title block size and text headings.
• Incorporate a Company logo.
• Define the Zone Tag Editor.
• Add Custom Properties, text and more.

PAGE 5-12
Drawing and Detailing with SOLIDWORKS Structure of a Drawing Document

Edit Sheet mode provides the ability to:

• Add or modify views.
• Add or modify dimensions.
• Add or modify notes and more.
In the next section apply the Edit Sheet Format and Edit Sheet
command.
Activity: Apply the Edit Sheet Format and Edit Sheet Command

Access Sheet Format1. Enter a Custom Property “$PRP.”DrawnBy”. Use the Edit Sheet Format and
Edit Sheet command.
27. Right-click in the empty
Sheet1 document.
28. Click Edit Sheet Format.
29. View Sheet Format1 and the
links.
30. Zoom in on the Title block.
31. Hover over an empty block as
illustrated. In this case the
DRAWNBy box.

This displays the Custom Notes

Linked to Properties for Sheet
Format1.

The format of notes linked

to properties can be explored by hovering the cursor over the center of the title block.
When editing a Sheet format, notes with links are displayed in blue. Notes that are static
are displayed in black. You will address them later in the chapter.

PAGE 5-13
Structure of a Drawing Document Drawing and Detailing with SOLIDWORKS

Enter a Custom Note Linked to Properties, “DrawnBy”.

32. Click File, Properties from the Main menu. The Summary
Information dialog box is displayed.
33. Click the Custom tab.
34. Click DrawnBy
from the drop-
down menu as
illustrated.
35. View the options.
36. Click inside the
Value / Text
Expression box.
Enter your initials.
37. Example: DCP.
38. Click inside the Evaluated Value box.
39. View the results.
Return to Sheet Format1.
40. Click OK return to Sheet Format1.
Return to Sheet1.
41. Right-click Edit Sheet.

The Automatic Border tool lets

you control every aspect of a sheet
format’s border, including zone
layout and border size. Using the
Automatic Border tool, borders and
zones automatically update to match
changes in the Zone Parameters tab
of the Sheet Properties dialog box
without having to manually edit the
sheet format. You can also include
Margin Mask areas where
formatting elements such as labels
and dividers are not shown. This is
helpful when you want to mask an
area on a sheet for notes.

PAGE 5-14
Drawing and Detailing with SOLIDWORKS Structure of a Drawing Document

Understand Drawing Templates

Drawing Templates are the files used to begin a new
drawing document. They have a file extension of
(*.drwdot).
SOLIDWORKS starts with a default Drawing Template.
The default Drawing Template is located in the
C:\ProgramData\SOLIDWORKS\SOLIDWORKS
2022\templates folder on a non-network system. Note: the
option “Prompt user to select document template”.
The Drawing Template can be displayed with or without the Sheet
format. Combine the Sheet format with the Drawing Template to
create a custom Drawing Template.

Utilize the Save As

option to save a custom
Drawing Template. Always
select the Save as type option
first, then select the Save in
folder to avoid saving in the
default SOLIDWORKS
installation directories.
Specify folders to search for
different types of documents.
Folders are searched in the
order in which they are
listed. The illustration
displays a new MY-
TEMPLATES tab which was
created and is displayed in
the Advanced New
SOLIDWORKS Document
dialog box.

PAGE 5-15
Structure of a Drawing Document Drawing and Detailing with SOLIDWORKS

The MY-TEMPLATES tab will not be

displayed in the Advanced New
SOLIDWORKS Document dialog box if the
folder is empty. The MY-TEMPLATES tab
will not be displayed if you do not address
System Options - File Locations for the folder.
In the next section, save the Sheet format for
Sheet1 to the SOLIDWORKS 2022/MY-SHEETFORMATS folder.
Activity: Save Sheet Format. Create a Custom Sheet format.

Save the Sheet Format. Use the SOLIDWORKS 2022/MY SHEETFORMATS folder.
42. Click File, Save Sheet Format from the Menu bar. The Save Sheet Format dialog box is
displayed. The default SW location folder is displayed.
43. Select SOLIDWORKS 2022/MY-SHEETFORMATS for the
Save in folder.
44. Enter CUSTOM-C-CHAPTER 5 for File name.
45. Click Save from the Save Sheet
Format dialog box.
In the next section, save the
Drawing Template to the MY-
TEMPLATES folder. Utilize the
Save As option to save a
custom Drawing Template. Always select the Save As type option first, then select the
Save in folder to avoid saving in the default SOLIDWORKS installation directories. The
MY-TEMPLATES tab will not be displayed if you do not address System Options - File
Locations for the folder. We will address this later in the book.
Activity: Save a Custom Drawing Template with a Custom Sheet Format.

Save the Custom Drawing Template with the Custom Sheet format.

46. Click Save As from the Main menu.

47. Click Drawing Templates (*.drwdot) from the
Save as type box. The default SW location
templates folder is displayed.

48. Select SOLIDWORKS 2022/MY-TEMPLATES for

the Save in folder. Note: These folders were
downloaded in Chapter 4.
49. Enter C-ANSI-MM-Chapter 5 for File name.
50. Click Save.

PAGE 5-16
Beginner’s Guide to
SOLIDWORKS 2017
®

Level I
Parts, Assemblies, Drawings, PhotoView 360
and SimulationXpress

Alejandro Reyes MSME, CSWE, CSWI

SDC
P U B L I C AT I O N S
Better Textbooks. Lower Prices.
www.SDCpublications.com
ACCESS CODE
UNIQUE CODE INSIDE
 Special Features: Sweep, Loft and Wrap

The Cup

For this exercise we are going to make a simple cup. In this exercise we will
learn a new option when creating features called “Thin Feature,” the Sweep
command, a new Fillet option to create a Full Round fillet and a review of auxiliary
Planes. This is the sequence of features to complete the cup:

Revolve Thin Create Path Sketch Auxiliary Plane Create Profile Path

Make Sweep Cut inside of Cup Full Round Fillet Handle Fillet

8.1. - For the first feature we will create a “Revolved Feature” using the “Thin
Feature" option. This option makes a feature with a specified thickness based on
the sketch that was drawn. Select the "Front Plane" and create the following
sketch. Notice the sketch is an open profile with two lines, an arc and a centerline.
(Remember to make the diameter dimension about the centerline.)

Thin Features can be made using either an open or closed sketch, but using
an open sketch will always make a thin feature.

241
 Beginner’s Guide to SOLIDWORKS 2017 – Level I

8.2. - After selecting the “Revolve Boss/Base” command we get a warning telling
us about the sketch being open. Since we want a thin revolved feature, select “No."

In the “Revolve” options, “Thin Feature” is automatically activated. Since

we want the dimensions we added to be external model dimensions, select the
Thin Feature’s “Reverse Direction” option to add the material inside the cup.
Notice the preview showing the change. Click OK to finish the first feature.

In the value box we typed 3/16; we can add a fraction and SOLIDWORKS
changes it to the corresponding decimal value when we click OK. We can
also type simple mathematic expressions including addition, subtraction,
multiplication, and division in any value box where we can type a value.

242
 Special Features: Sweep, Loft and Wrap

Our part looks like this and “Revolve-Thin1” is added to the Feature Manager.

8.3. - Select the "Front Plane" and create the following sketch using an ellipse.
Switch to a Front view and select the “Ellipse” command from the Sketch tab in
the CommandManager or from the menu “Tools, Sketch Entities, Ellipse." To
draw an ellipse, first click to locate its center, click again to locate one axis and
again to locate the other axis. Add the corresponding dimensions between the
ellipse’s points at the major and minor axes. Be sure to add a “Vertical” geometric
relation between the top and bottom points of the ellipse (or “Horizontal” between
left and right) to make them vertical (or horizontal) to each other to fully define the
sketch.

When looking at a round surface’s profile from an

orthogonal view we can add a dimension to its silhouette.
This option will be needed to add the 1.375” dimension.

243
 Beginner’s Guide to SOLIDWORKS 2017 – Level I

Exit the sketch and rename it "Path Sketch.” We will not use the sketch for a
feature just yet.

8.4. - Create an Auxiliary parallel plane using the "Right Plane" as the first
reference and the center of the ellipse as the second reference as shown. Click
OK to complete the plane.

244
 Special Features: Sweep, Loft and Wrap

8.5. - Select the plane just created and draw the next sketch in it. Looking at the
plane perpendicular to it helps us better visualize the sketch. Before adding the
sketch, select the plane and press the “Normal To” command (shortcut Ctrl+8).
Selecting “Normal To” again will rotate the view 180°.

245
 Beginner’s Guide to SOLIDWORKS 2017 – Level I

Add a new ellipse and start drawing it at the top point of the previous
sketch's ellipse. Add a coincident relation to locate it if needed. Remember to add
a horizontal relation between the points of the major (or vertical to the minor) axis.

If necessary, rotate the view to have a better view to select the top point of
the previous sketch’s ellipse. Exit the sketch and rename it “Profile Sketch.”

246
 Special Features: Sweep, Loft and Wrap

8.6. - Select the “Sweep” icon from the Features tab in the CommandManager or
from the menu “Insert, Boss/Base, Sweep.” The sweep is a feature that requires
a minimum of two sketches: one for the sweep’s profile and one for the path. (For
the path of the sweep instead of a sketch we can also use a model edge or a user
defined curve that cross the profile.)

In the “Sweep” properties, select the "Profile Sketch" in the Profile selection
box, and the "Path Sketch" in the Path selection box. Optionally, a Sweep can have
guide curves and other parameters to better control the resulting shape; in this
case we are making a simple sweep feature. Notice the preview and click OK when
done to finish the sweep. Hide the auxiliary plane using the “Hide/Show Items”
toolbar if so desired.

Turn on the “Merge Tangent Faces” checkbox under “Options” to have a

single, continuous sweep surface by merging tangent faces.

247
 Beginner’s Guide to SOLIDWORKS 2017 – Level I

8.7. - Notice the sweep also goes inside the cup. To fix this we’ll make a cut. Create
a sketch in the flat face at the top of the cup.

Select the inside edge at the top and use “Convert Entities” from the
Sketch tab to convert the edge to sketch geometry. Click OK to continue.

248
 Special Features: Sweep, Loft and Wrap

8.8. - Select the “Extruded Cut” icon and use the “Up to next” end condition from
the drop down selection list. This end condition will make the cut until it finds the
next face (the bottom) effectively cutting the part of the handle inside the cup.

249
 Beginner’s Guide to SOLIDWORKS 2017 – Level I

8.9. - Now we need to round the flat face at the top lip of the cup. To do this we’ll
add a “Fillet” using the “Full Round Fillet” option. The full round will essentially
remove the flat face at the top (the middle face), and replace it with a rounded face
tangent to both the start and end faces.

Before After

We need to select three faces; the middle face will be the one replaced by the fillet.
After selecting the Fillet command, select the "Full round fillet" option to reveal the
selection boxes. With the first selection box active select the outside face of the
cup. Click inside the second selection box and select the top flat face of the cup.
Click inside the third selection box and select the inside face of the cup. Note the
selected faces are color coded. When done selecting faces click OK to apply the
fillet.

250
 Special Features: Sweep, Loft and Wrap

8.10. - To finish the cup add a fillet to round the edges where the handle meets the
cup. Select the fillet command with the “Constant Radius” option, select the
handle's surface, and change the radius to 0.25″. Click OK to finish.

8.11. - Save the finished part as ‘Cup’ and close.

251
Bertha Bintari & Baskoro Latu Anurogo

Gambar 43. Mirror Property Manager

Kemudian pilih entitas yang akan disalin dengan metode pencerminan

menggunakan perintah mirror. Selanjutnya pilih garis sebagai cermin untuk
menyalin entitas awal. Proses yang sama ditunjukkan dalam gambar 44.

Gambar 44. Pembuatan Mirror Entities

5. Linear Sketch Pattern

Kadang-kadang diperlukan membuat banyak salinan dari sebuah
entitas pada sketsa. Sebagai contoh saat akan menggambar tuts pada piano,
tidak perlu digambar satu per satu tetapi cukup satu tuts untuk kemudian
disalin secara mendatar dalam jumlah tertentu. Linear Sketch Pattern adalah
salah satu fasilitas yang ada pada SolidWorks untuk menyalin entitas dalam
jumlah yang banyak pada arah lurus (sumbu X dan Y). Setelah klik pada
ikon Linear Sketch Pattern, maka Linear Pattern Property Manager akan
muncul di layar seperti pada gambar 45.

- 48 -
Bertha Bintari & Baskoro Latu Anurogo

Gambar 46. Linear Pattern in 2 direction

6. Circular Sketch Pattern

Perintah ini digunakan untuk membuat banyak salinan entitas dengan
pola melingkar. Klik pada ikon Circular Sketch Pattern Property Manager
seperti pada gambar 47.

Gambar 47. Circular Pattern Property Manager

- 50 -
 JMEL 1 (1) (2012)

Journal of Mechanical Engineering Learning

http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jmel

PENERAPAN VIDEO CAD (COMPUTER AIDED DESIGN)

UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENGGAMBAR PROYEKSI
DENGAN SISTEM AMERIKA DAN SISTEM EROPA
Arif Setya Kurniawan , M.Khumaedi, Suratno Margo Sulistyo
Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Info Artikel Abstrak

Sejarah Artikel:
Diterima Januari 2012
Disetujui Februari 2012
Dipublikasikan Agustus 2012
Keywords:
Video CAD,
Learning result,
Projection drawing
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan pemahaman pembaca gam-
bar (mahasiswa) dalam memahami gambar proyeksi yaitu gambar proyeksi dengan
sistem Amerika dan sistem Eropa setelah mendapatkan pembelajaran mengguna-
kan video CAD dan untuk mengetahui apakah ada perbedaan pemahaman mahasi-
wa dalam memahami kedua gambar proyeksi tersebut. Penelitian ini menggunakan
metode eksperimen dengan The Static Group Pre-test Post-test Design, menggu-
nakan tes sebagai alat pengumpul data penelitian. Populasi penelitian adalah ma-
hasiswa Pendidikan Teknik Mesin Universitas Negeri Semarang angkatan 2011
peserta mata kuliah Gambar Mesin yang terdiri dari 4 kelas atau rombel dengan
jumlah 107 mahasiswa. Sampel diambil secara acak dengan metode random sam-
pling, kemudian diperoleh rombel 2 sebagai kelompok eksperimen 1 menggambar
proyeksi sistem Amerika dan rombel 1 sebagai kelompok eksperimen 2 menggam-
bar proyeksi Eropa. Hasil penelitian yang diperoleh dalam menggambar proyeksi
Amerika kelompok eksperimen 1 terjadi peningkatan 24,44 (58,94,%), sedangkan
hasil menggambar proyeksi Eropa kelompok eksperimen 2 terjadi peningkatan
14,62 (36,21%). Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa telah terjadi
peningkatan hasil belajar mahasiswa dalam memahami gambar proyeksi. Hasil
peningkatan tersebut juga menjelaskan bahwa menggambar proyeksi Amerika sete-
lah menggunakan pembelajaran berupa video CAD lebih tinggi dibandingkan den-
gan menggambar proyeksi Eropa. Hasil analisis uji-t nilai post-test menunjukkan
adanya perbedaan dari dua kelompok penelitian, dengan demikian dapat dikatakan
bahwa gambar proyeksi sistem Amerika lebih mudah untuk dipahami dibanding-
kan dengan gambar proyeksi sistem Eropa.

Abstract
The purpose of this research is to determine the improvement of reader’s understanding of
image enhancement (students) in understanding the projected image that is projected image
with the American system and the European system after getting learning to use CAD video
and to see if there are differences in the understanding of students in understanding both
the projected image. This study used an experimental method with the Static Group Pre-test
Post-test design, using the test as a means of collecting research data. The study population
is Education student Mechanical Engineering of Semarang State University class of 2011
participants from Engineering Drawing course consists of 4 classes or rombel by the num-
ber of 107 students. Samples were taken at random by the random sampling method, and
then obtained rombel 2 as the experimental group 1 projection drawing and rombel American
system 1 as the experimental group 2 draw projection Europe. The results obtained in the
American projected to draw an increase in the experimental group 1 24.44 (58.94,%), while
the results of the European projection drawing experiment 2 group increased 14.62 (36.21%).
Based on these results it can be concluded that there has been an increase in student results in
understanding the projected image. The results of the increase is also explained that drawing
of American projection drawing after using learning of video CAD higher than projection Eu-
rope drawing. The results of the t-test analysis of the value of post-test showed the difference of
the two research groups, thus it can be said that the drawing projection of the American system
is easier to understand than the drawing projection of the European system.

© 2012 Universitas Negeri Semarang


Alamat korespondensi: ISSN 2252-651X
Gedung E9 Lt.2, Kampus Sekaran gunungpati, Universitas Negeri Semarang, Indonesia 50229
E-mail: journalmel@yahoo.com
 Arif Setya Kurniawan / Journal of Mechanical Engineering Learning 1 (1) (2012)
Pendahuluan
Gambar merupakan suatu alat untuk me-
nyatakan maksud, pokok-pokok pikiran atau
gagasan dari seseorang perencana teknik (juru
gambar) kepada operator permesinan atau kon-
sumen yang memerlukan informasi teknik (Emri-
zal, 2006: 1). Informasi-informasi tersebut harus
lengkap, tepat, dan jelas, agar maksud, ide atau
gagasan yang disampaikan dapat dibaca dan di-
pahami oleh pembaca gambar.
Pembaca gambar harus dapat membaca
dan memahami gambar teknik secara utuh dan
menyeluruh tentang aturan dan ketentuan gam-
bar teknik mesin. Ada bermacam-macam aturan
dan ketentuan gambar teknik yang ada, salah
satunya tentang gambar proyeksi dan cara peny-
ajiannya. Gambar proyeksi adalah gambar dari
suatu benda yang diproyeksikan secara tegak lu-
rus pada bidang dua dimensi atau kertas gambar
sesuai dengan ketentuan dari jenis proyeksi yang
digunakan (Emrizal, 2006: 11).
Gambar proyeksi yang digunakan dalam
bidang teknik ada dua macam, yaitu Gambar
Proyeksi Piktorial dan Gambar Proyeksi Orto-
gonal. Gambar proyeksi piktorial adalah gambar
benda dalam bentuk yang sebenarnya (gambar
tiga dimensi) pada bidang dua dimensi (Emrizal,
2006: 11). Sedangkan gambar proyeksi ortogonal
adalah gambar pandangan dari suatu benda
tiga dimensi yang diperoleh dari hasil proyeksi
tegak lurus bagian benda yang dipandang pada
bidang proyeksi atau bidang dua dimensi (Emri-
zal, 2006: 14). Dari kedua proyeksi tersebut, cara
proyeksi ortogonal dapat memberikan informasi
yang lengkap dan tepat dari suatu benda tiga di-
mensi. Untuk mendapatkan gambaran yang leng-
kap dari gambar benda tiga dimensi, kadangkala
diperlukan lebih dari satu gambar pandangan,
yaitu dua, tiga, atau lebih gambar pandangan.
Pandangan dalam gambar teknik mesin
sebagian besar divisualisaikan dengan menggu-
nakan gambar proyeksi lurus. Ada dua cara un-
tuk menggambar proyeksi lurus,
yaitu proyeksi sistem Amerika (Third Angle
Pojection) dan proyeksi sistem Eropa (First Angle
Projection) (Khumaedi, 2008: 23). Jika dilihat dari
penggambarannya, proyeksi sistem Amerika dili-
hat dan digambar sesuai dengan kenyataan yang
sebenarnya sedangkan proyeksi sistem Eropa
berbalik dengan kenyataan yang sebenarnya. Te-
tapi, kedua proyeksi tersebut memiliki kesamaan
untuk menyampikan maksud dari suatu gambar.
Kendala yang sering terjadi oleh pemba-
ca gambar adalah kurangnya pemahaman un-
tuk memahami kedua gambar proyeksi tersebut.
Oleh karena itu perlu dilakukan suatu cara un-
tuk meningkatkan pemahaman pembaca gambar
dalam memahami gambar proyeksi. Salah satu
cara tersebut adalah dapat dengan memberikan
pembelajaran yang lebih kreatif pada proses pem-
belajaran yang sebelumnya dilakukan. Salah satu
dari cara tersebut dengan menggunakan media
pembelajaran.
Akhirnya media pembelajaran yang sesuai
dengan pernyataan di atas adalah dengan meng-
gunakan video CAD. Menurut Wahana (2004: 3)
Video adalah suatu rangkaian dari file klip anima-
si, file audio, dan file gambar yang dibuat animasi
yang kemudian diedit, disunting dan diberi efek.
CAD (Computer Aided Design) atau meran-
cang berbantukan komputer menurut Munir dan
Aswad (2006: 5) adalah program aplikasi kompu-
ter yang sangat membantu dalam penggambaran
di bidang rekayasa dan keteknikan. Sehingga vi-
deo CAD yang dimaksud merupakan media gam-
bar bergerak berupa rangkaian penggambaran di
bidang rekayasa dan keteknikkan yang memuat
tentang gambar proyeksi yaitu proyeksi sistem
Amerika dan proyeksi sistem Eropa.
Berdasarkan pernyataan di atas, tujuan
penggunaan video CAD diharapkan dapat me-
ningkatkan pemahaman pembaca gambar dalam
memahami gambar proyeksi yaitu proyeksi den-
gan sistem Amerika dan sistem Eropa. Selain itu
dari hasil penelitian yang diperoleh akan diketa-
hui juga apakah
ada perbedaan pemahaman dari pembaca
gambar dalam memahami kedua gambar proy-
eksi. Sehingga dari hasil itu juga akan diketahui
apakah salah satu dari proyeksi tersebut lebih mu-
dah untuk dipahami daripada dengan proyeksi
yang lain. Hasil tersebut dapat diketahui dengan
cara melihat hasil belajar menggambar proyeksi
dengan sistem Amerika dan sistem Eropa.
Metode
Penelitian ini adalah penelitian eksperi-
men, dengan rancangan yang digunakan The
Static Group Pre-test Post-test Design (Sukmadinata,
2008: 209) dan prosedurnya digambarkan pada
tabel 1.
Tabel 1. The Static Group Pre-test Post-test Design
Kelom-
pok pre- Perlakuan post-
(group) test (treatment) test
E1 X1 T1 X2
E2 Y1 T2 Y2