Anda di halaman 1dari 56

RI-

PENYUSUNAN REVIEW

SPAM
RENCANA INDUK SPAM

Bab 2

DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG


PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO 2-1
TAHUN 2019
RI-
PENYUSUNAN REVIEW

SPAM
RENCANA INDUK SPAM

Gambaran Umum Kabupaten


Bungo
2.1. Karakter Fisik Dasar
Kabupaten Bungo merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Jambi yang secara
geografis terletak antara 101’ 27’ sampai 102’ 30’ Bujur Timur dan antara 01’ 55’ Lintang
Selatan, yang merupakan dataran rendah yang berada pada ketinggian 0 – 25 meter diatas
permukaan laut. Kedudukan secara administratif berbatasan dengan :
 Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Tebo dan Kabupaten Darmasraya
(Provinsi Sumatera Barat).
 Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Merangin.
 Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Dharmasraya (Provinsi Sumatera Barat)
dan Kabupaten Kerinci.
 Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Tebo.

Secara Administrasi, Luas Kabupaten Bungo adalah 4.659 km2 yang terdiri dari 17
kecamatan 141 dusun dan 12 kelurahan. Luasan ini setara dengan 8,72 persen luas
wilayah Provinsi Jambi. Luas wilayah Provinsi Jambi tercatat 53.435,92 Km 2 yang
terbagi atas luas daratan 48.989,98 Km2 dan luas lautan 4.445,94 Km 2 serta dengan
panjang garis pantai 223,025 km.

Tabel. 2.1.
Jumlah Desa/Kelurahan Per Kecamatan Dalam Kabupaten Bungo

No Kecamatan Dusun/Desa Kelurahan Jumlah


1. Pasar Muara Bungo - 5 5
2. Rimbo Tengah 2 2 4
3. Bathin II Babeko 6 - 6
4. Bungo Dani 3 2 5
5. Bathin III 5 3 8
6. Pelepat 15 - 15
7. Pelepat Ilir 17 - 17
8. Rantau Pandan 6 - 6

DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG


PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO 2-2
TAHUN 2019
RI-
PENYUSUNAN REVIEW

SPAM
RENCANA INDUK SPAM
9. Bathin III Ulu 9 - 9
10. Muko Muko Bathin VII 9 - 9
11. Jujuhan 10 - 10
12. Jujuhan ilir 7 - 7
13. Tanah Tumbuh 11 - 11
14. Bathin II Pelayang 5 - 5
15. Limbur Lubuk Mengkuang 14 - 14
16. Tanah Sepenggal 10 - 10
17. Tanah Sepenggal Lintas 12 - 12
Jumlah 141 12 153
Sumber : Kabupaten Bungo Dalam Angka, BPS Tahun 2019

Dusun merupakan pengganti penyebutan Desa sesuai Perda Bungo Nomor 09


Tahun 2007 tentang Penyebutan Kepala Desa menjadi Rio, Desa menjadi Dusun, dan
Dusun menjadi Kampung. Perda tersebut juga menunjukkan bahwa masyarakat
Kabupaten Bungo masih memegang teguh adat istiadat dan menerapkannya pada
kehidupan sehari-hari.

Tabel. 2.2.
Luas Wilayah Kabupaten Bungo Menurut Kecamatan

No Nama Kecamatan Luas (Km²) (%)


1 Pelepat 1,069.07 22.95
2 Pelepat Ilir 410.29 8.81
3 Bathin II Babeko 176.29 3.78
4 Rimbo Tengah 96.9 2.08
5 Bungo Dani 35.97 0.77
6 Pasar Muaro Bungo 9.21 0.20
7 Bathin III 80.46 1.73
8 Rantau Pandan 231.61 5.14
9 Muko-muko Bathin VII 186.73 4.01
10 Bathin III Ulu 373.83 8.02
11 Tanah Sepenggal 106.92 2.30
12 Tanah Sepenggal Lintas 77.51 1.66
13 Tanah Tumbuh 236.55 5.08
14 Limbur Lubuk Mengkuang 942.41 20.01
15 Bathin II Pelayang 179.84 3.86
16 Jujuhan 254.12 5.45
17 Jujuhan Ilir 193.04 4.14
Total 4,659.00 100
Sumber : Kabupaten Bungo Dalam Angka, BPS Tahun 2019

DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG


PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO 2-3
TAHUN 2019
RI-
PENYUSUNAN REVIEW

SPAM
RENCANA INDUK SPAM

DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG


PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO 2-4
TAHUN 2019
RI-
PENYUSUNAN REVIEW

SPAM
RENCANA INDUK SPAM

Gambar. 2.1.
Peta Orientasi Wilayah Kabupaten Bungo

DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG


PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO 2-5
TAHUN 2019
RI-
PENYUSUNAN REVIEW

SPAM
RENCANA INDUK SPAM

Gambar. 2.2.
Peta Administrasi Wilayah Kabupaten Bungo

DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG


PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO 2-6
TAHUN 2019
RI-
PENYUSUNAN REVIEW

SPAM
RENCANA INDUK SPAM
2.1.1. Iklim
Sesuai dengan lokasi wilayah yang berada di dataran tinggi, wilayah Kabupaten
Bungo termasuk dalam iklim tropis. Curah hujan di suatu tempat dipengaruhi oleh keadaan
iklim, geografi dan perputaran atau pertemuan arus udara. Oleh karena itu jumlah curah
hujan beragam menurut bulan dan stasiun pengamat. Kondisi iklim di wilayah Kabupaten
Bungo termasuk wilayah tropis dengan curah hujan selama tahun 2018 mencapai 2822
mm3 dan Rata-rata curah hujan harian adalah 235,16 mm3. Curah hujan tertinggi terjadi
pada bulan November yang mencapai 455 mm3, sementara curah hujan terendah adalah
bulan Agustus dengan curah hujan 73 mm3.
Tabel. 2.3.
Curah Hujan dan Banyaknya Hari Hujan
Kabupaten Bungo Tahun 2017 – 2018

No Bulan Tahun
2017 2018
CH HH CH (mm3) HH
1 Januari (mm 3
201,7) 20 120 9
2 Februari 269,6 16 330 17
3 Maret 338,5 20 413 19
4 April 222,6 21 355 13
5 Mei 160,7 19 215 13
6 Juni 203,3 15 119 6
7 Juli 60,9 8 101 6
8 Agustus 136,1 16 73 7
9 September 79,3 17 163 10
10 Oktober 105,3 22 214 15
11 November 179 25 455 19
12 Desember 52,4 20 384 16
Jumlah 219 150
Rata-rata per bulan 151,3 18,25 235,16 11,75
Sumber : Kabupaten Bungo Dalam Angka, BPS Tahun 2019

2.1.2. Kemiringan Lahan


Secara kondisi kemiringan, sebelah Selatan Kabupaten Bungo didominasi oleh
wilayah pegunungan dan perbukitan, sementara untuk wilayah Utara, cenderung berbentuk
dataran. Untuk kondisi kemiringan lahan, didominasi oleh kemiringan lahan dengan
rentang 0 – 25 %.
 Wilayah Utara memiliki kemiringan lereng cenderung datar yakni 0 – 8 %

DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG


PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO 2-7
TAHUN 2019
RI-
PENYUSUNAN REVIEW


SPAM
RENCANA INDUK SPAM
wilayah Selatan yang notabene merupakan wilayah perbukitan, didominasi oleh
kemiringan lereng 25 – 40 %.
2.1.3. Topografi
Berdasarkan ketinggian wilayahnya, Kabupaten Bungo memiliki karakteristik
sebagian dataran rendah di wilayah Utara dan Tengah. Sementara sisanya terdiri dari rawa-
rawa dengan ketinggian yang hampir sama dengan permukaan laut atau sampai dengan 20
meter dpl. Topografi Kabupaten Bungo secara umum berada pada ketinggian antara 70-
1300 m dpl, dengan rincian sebagai berikut :
 < 99 meter = 39,72 %
 100 s/d 499 meter = 47,98 %
 500 s/d 999 meter = 7, 04 %
 1000 meter = 5, 26 %

2.1.4. Geologi
Struktur batuan pembentuk lapisan tanah atau kondisi serta formasi geologi di
Kabupaten Bungo terdiri atas batuan : Aluvium, Andesit dan Basal, Batuan Gunung Api
tak terpisahkan, Batuan Gunung Asam tak terpisahkan, Diorit, Formasi Air Berikat,
Formasi Bukit Punjung, Formasi Gumai, Formasi Kasai, Formasi Muara Enim, Formasi
Pelepat, Formasi Rantau Ikil, Formasi Granit dan Formasi Lava.
Secara umum, kelompok tanah yang ada di Kabupaten Bungo terdiri atas jenis
tanah : Andosol, Latosol, Latosol dan hidromorf dan Podsolik. Jenis tanah pada masing-
masing kecamatan yaitu :
 Jenis tanah Andosol sebagian kecil terdapat di Kecamatan Limbur Lubuk
Mengkuang, Tanah tumbuh, Bathin III Ulu dan Pelepat.
 Jenis tanah Latosol sebagian besar terdapat di Kecamatan Jujuhan Ilir, Jujuhan,
Bathin II Pelayang, Limbur Lubuk Mengkuang, Sebagian Kecil terdapat di
Kecamatan Tanah Tumbuh Bathin II Ulu, Rantau Pandan dan Pelepat.
 Jenis tanah latosol dan hidromorf terdapat di sebagian Kecamatan Rantau Pandan,
Bathin II Ulu dan Pelepat.
 Jenis tanah Podsolik terdapat di semua kecamatan di Kabupaten Bungo.

DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG


PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO 2-8
TAHUN 2019
RI-
PENYUSUNAN REVIEW

SPAM
RENCANA INDUK SPAM

2.1.5. Kondisi Hidrologi


Sebagian besar wilayah Kabupaten Bungo berada pada Sub Daerah Aliran Sungai
(Sub-DAS), sungai Batang Bungo dan sungai Batang Bungo adalah dua sungai yang cukup
besar melintasi Kabupaten Bungo. Disamping dua sungai yang cukup dienal di Kabupaten
Buango, ada banyak DAS sungai yang melintasi Kabupaten ini selain dua DAS disebutkan
diatas diantaranya adalah, DAS Batang Benit, DAS Batang Pelepat, DAS Batang Ule,
DAS Jantayo, DAS Kemarau, DAS Kuamang Bungo, DAS Mengkuang, DAS Pagian,
DAS Sungkai, DAS Semagai, DAS Pandak Bungo, DAS Telantam, DAS Telentam Besar,
DAS Pamesun, DAS Penyumian, DAS Plangke dan DAS Komersi. Secara geomorfologis
wilayah Kabupaten Bungo merupakan daerah aliran yang memiliki kemiringan berkisar
antara 0 – 8 persen (92,28 persen). Sungai-sungai tersebut mengalir masuk ke pusat Kota
sebagai badan air penerima yang berhubungan langsung dengan parit-parit yang
merupakan pembuangan air sebagai saluran drainase, seperti yang terlihat dalam Peta
Pembagian Sistem DAS Kab. Bungo.
Dilihat dari pola aliran sungai yang terbentuk pada beberapa sungai di Kabupaten
Bungo menunjukan bahwa beberapa sungai yang melalui daerah bertopografi datar
membentuk pola aliran yang berkelok-kelok (meander), sedangkan sungai-sungai yang
berada di daerah perbukitan akan membentuk pola aliran semi deandritik dan deandritik.
Di Kabupaten Bungo terdapat beberapa Sub Daerah Aliran Sungai (Sub DAS), yaitu dapat
dilhat pada tabel berikut

Tabel. 2.4.
Daerah Aliran Sungai (DAS) di wilayah Kabupaten Bungo

Nama DAS Luas (Ha)


DAS BATANG HARI -
Sub Das Batang Tabir 25.559,43
Sub Das Batang Bungo 391.144,22
Sub Das Batang Hari Ulu 47.689,46

DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG


PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO 2-9
TAHUN 2019
RI-
PENYUSUNAN REVIEW

SPAM
RENCANA INDUK SPAM

Gambar. 2.3.
Peta Kemiringan Lereng Kabupaten Bungo

DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG


PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO 2 - 10
TAHUN 2019
RI-
PENYUSUNAN REVIEW

SPAM
RENCANA INDUK SPAM

Gambar. 2.4.
Peta Topografi Kabupaten Bungo

DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG


PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO 2 - 11
TAHUN 2019
RI-
PENYUSUNAN REVIEW

SPAM
RENCANA INDUK SPAM

Gambar. 2.5.
Peta Geologi Kabupaten Bungo

DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG


PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO 2 - 12
TAHUN 2019
RI-
PENYUSUNAN REVIEW

SPAM
RENCANA INDUK SPAM

Gambar. 2.6.
Peta SUB DAS Kabupaten Bungo

DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG


PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO 2 - 13
TAHUN 2019
RI-
PENYUSUNAN REVIEW

SPAM
RENCANA INDUK SPAM

2.2. Penggunaan Lahan.


Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bungo merupakan acuan dalam
melakukan perencanaan penataan ruang untuk penggunaan lahan di Kabupaten Bungo,
berdasarkan pedoman yang berlaku dalam penataan ruang, terdiri dari rencana struktur
ruang dan rencana pola ruang.
Pada rencana struktur ruang dalam RTRW Kabupaten Bungo 2013-2023 meliputi
dari Sistem Pusat Kegiatan, Sistem Jaringan Prasarana Utama dan Sistem Jaringan
Prasarana Lainnya. Sedangkan pada Rencana Pola Ruang meliputi Kawasan Lindung dan
Kawasan Budidaya

a. Rencana Kawasan Budidaya


Kawasan budidaya adalah kawasan yang ditetapkan dengan fungsi utama untuk
dibudidayakan atas dasar kondisi dan potensi sumber daya alam, sumber daya manusia
dan sumber daya buatan. Kawasan Budidaya dalam RTRW Kabupaten Bungo Tahun
2013-2033 terdiri atas :
1. Kawasan Peruntukan hutan produksi
2. Kawasan peruntukan pertanian
3. Kawasan peruntukan perikanan
4. Kawasan peruntukan pertambangan
5. Kawasan peruntukan industri
6. Kawasan peruntukan pariwisata
7. Kawasan peruntukan permukiman
8. Kawasan peruntukan lainnya.

b. Rencana Kawasan Lindung


Kawasan lindung adalah kawasan yang ditetapkan dengan fungsi utama melindungi
kelestarian hidup yang mencakup sumber daya alam dan sumber daya buatan.
Kawasan lindung dalam RTRW Kabupaten Bungo Tahun 2013-2033 terdiri atas :
1. Kawasan hutan lindung
2. Kawasan yang memberikan perlindungan terhadap kawasan bawahannya
3. Kawasan perlindungan setempat.
4. Kawasan suaka alam, pelestarian alam, dan cagar budaya

DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG


PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO 2 - 14
TAHUN 2019
RI-
PENYUSUNAN REVIEW

SPAM
RENCANA INDUK SPAM

Berdasarkan hasil kesepakatan serta berdasarkan hasil perhitungan, maka luas


kawasan lindung di Kabupaten Bungo adalah 68.981 Ha atau 14,81 % dari luas
wilayah Kabupaten Bungo. Luas dan penyebaran kawasan lindung di Kabupaten
Bungo dapat dilihat pada Tabel berikut :

Tabel. 2.5.
Rencana Pemantapan Kawasan Lindung di Kabupaten Bungo

No Jenis Kawasan Luas


(Ha) (%)
I. Kawasan Hutan Lindung 13.529,00 2,9
II. Kawasan Yang Memberikan Perlindungan 6.603,69 1,42
1. Kawasan
Hutan AdatBawahannya 3.110,69 0,67
III. Kawasan Perlindungan Setempat 10.048,31 2,16
4. Sempadan Sungai, Bendung, Mata Air, dan 2,16
Spiritual serta
IV. Kawasan SuakaKearifan
Alam Lokal
Dan Cagar Budaya 38.800,00 8,33
5. Taman Nasional Kerinci Seblat 38.800,00 8,33
Luas Kawasan Lindung 68.981,00 14,81
Luas Wilayah Kabupaten Bungo 465.900,00 100,00
Sumber : RTRW Kabupaten Bungo Tahun 2013-2033

c. Rencana Sistem Pusat Pelayanan


Dalam rangka mewujudkan rencana struktur tata ruang, maka rencana sistem
perkotaan terbagi menjadi 2 (dua), yaitu :
1. Pusat Kegiatan Lokal (PKL), merupakan kawasan perkotaan dengan fungsi
sebagai pusat pertumbuhan utama dengan orientasi kegiatan berupa pemerintahan,
perdagangan, industri dan pelayanan masyarakat serta sebagai pintu gerbang
perdagangan ke luar wilayah kabupaten dengan kelengkapan sarana dan tingkat
pertumbuhan penduduk yang cukup tinggi. PKL di Kabupaten Bungo adalah
kawasan perkotaan Muara Bungo;
2. SubPusat Kegiatan Lokal/Pusat Pelayanan Kawasan (PPK), merupakan kawasan
perkotaan dengan fungsi sebagai pusat perdagangan dan jasa, permukiman,
koleksi dan distribusi dengan skala pelayanan beberapa kecamatan. PPK
mempunyai kelengkapan sarana dan prasarana pengembangan wilayah lebih
rendah dari PKL. PPK di Kabupaten Bungo adalah kawasan perkotaan dan
Kecamatan sekitarnya.

DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG


PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO 2 - 15
TAHUN 2019
RI-
PENYUSUNAN REVIEW

SPAM
RENCANA INDUK SPAM

Tabel. 2.6.
Rencana Sistem Perkotaan dan Fungsi Pusat-Pusat Kegiatan di Kabupaten Bungo
No Nama Hirarki Kegiatan Utama Keterangan
Kecamatan Pelayanan

1 Perkotaan Muara PKNp  Pusat pemerintahan Ibukota


Bungo  Pusat Perdagangan dan Jasa Regional Kabupaten
 Pusat Pendidikan Skala Regional Bungo
 Pusat Kesehatan Skala Regional
 Pusat rekreasi, pariwisata, peribadatan, dan
pusat olahraga skala regional
2 Rantau Ikil PKL Pusat Pemerintah Skala subregional perdagangan dan
jasa skala skala sub regional, pusat kesehatan skala
kabupaten, pusat pendidikan skala sub regional, pusat
rekreasi, olahraga dan wisata, dan pusat peribadatan;
3 Tuo Limbur PKL Pusat Pemerintahan skala subregional, perdagangan
dan jasa skala sub regional, pusat kesehatan skala
kabupaten, pusat pendidikan skala sub regional, pusat
rekreasi, olahraga dan wisata, dan pusat peribadatan
4 Rantau Keloyang PKL Pusat Pemerintahan skala lokal, pendidikan skala
lokal, perdagangan dan jasa skala lokal dan kesehatan
skala lokal dan pusat peribadatan
5 Embacang PKL Pusat Pemerintahan skala subregional, perdagangan
Gedang dan jasa skala skala sub regional, pusat kesehatan
skala kabupaten, pusat pendidikan skala sub regional,
olahraga, dan pusat peribadatan.
6 Cadika PPK Sebagai Pemerintahan skala kecamatan, skala
kecamatan, pendidikan skala kecamatan, kesehatan
skala kecamatan, pusat rekreasi, olahraga dan wisata
dan peribadatan;
7 Talang Pantai PPK Sebagai pemerintahan skala kecamatan, perdagangan
dan jasa skala kecamatan, pendidikan skala
kecamatan, kesehatan skala kecamatan, pusat
rekreasi, olahraga dan wisata dan peribadatan;
8 Sungai Binjai PPK Sebagai pemerintahan skala kecamatan, perdagangan
dan jasa skala kecamatan, pendidikan skala
kecamatan, kesehatan skala kecamatan, pusat
rekreasi, olahraga dan wisata dan peribadatan;
9 Simpang Babeko PPK Pemerintahan skala kecamatan, perdagangan dan jasa
skala kecamatan, pendidikan skala kecamatan,
kesehatan skala kecamatan, pusat rekreasi, olahraga
dan wisata dan peribadatan;
10 Pasar Lubuk PPK Sebagai pemerintahan skala kecamatan, perdagangan
Landai dan jasa skala kecamatan, pendidikan skala
kecamatan, kesehatan skala kecamatan, pusat
rekreasi, olahraga dan wisata dan peribadatan;
11 Tanah Tumbuh PPK Pemerintahan skala kecamatan, perdagangan
dan jasa skala kecamatan, pendidikan skala
kecamatan, kesehatan skala kecamatan, pusat
rekreasi, olahraga dan wisata dan peribadatan;
12 Pelayang PPK Pemerintahan skala kecamatan, perdagangan dan jasa
skala kecamatan, pendidikan skala kecamatan,

DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG


PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO 2 - 16
TAHUN 2019
RI-
PENYUSUNAN REVIEW

No SPAM
RENCANA INDUK SPAM
Nama
Kecamatan
Hirarki
Pelayanan
Kegiatan Utama Keterangan

kesehatan skala kecamatan, pusat rekreasi, olahraga


dan wisata dan peribadatan;
13 Tanjung Agung PPK Pemerintahan skala kecamatan,
perdagangan dan jasa skala kecamatan, pendidikan
skala kecamatan, kesehatan skala kecamatan, pusat
rekreasi, olahraga dan wisata dan peribadatan;
14 Rantau Pandan PPK Pemerintahan skala kecamatan, perdagangan dan jasa
skala kecamatan, pendidikan skala kecamatan,
kesehatan skala kecamatan, pusat rekreasi, olahraga
dan wisata dan peribadatan
15 Purwosari PPK Pemerintahan skala kecamatan, perdagangan dan jasa
skala kecamatan, pendidikan skala kecamatan,
kesehatan skala kecamatan, pusat rekreasi, olahraga
dan wisata dan peribadatan.
16 Pulau Batu PPL Pusat Kegiatan Pertanian

17 Muara Buat PPL Pusat Kegiatan Pariwisata dan Pertanian


Sumber : RTRW Kabupaten Bungo Tahun 2013-2033

d. Rencana Sistem Jaringan Prasarana


Rencana sistem jaringan prasarana terdiri atas:
a) Rencana sistem jaringan prasarana utama; dan
 Sistem jaringan transportasi darat;
 Sitem jaringan perkeretaapian;
 Sistem jaringan transportasi udara;
b) Rencana sistem jaringan prasarana lainnya terdiri atas:
 Sistem jaringan energi dan kelistrikan;
 Sistem jaringan telekomunikasi;
 Sistem jaringan sumber daya air; dan
 Sistem jaringan prasarana wilayah lainnya;

DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG


PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO 2 - 17
TAHUN 2019
RI-
PENYUSUNAN REVIEW

SPAM
RENCANA INDUK SPAM

DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG


PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO 2 - 18
TAHUN 2019
RI-
PENYUSUNAN REVIEW

SPAM
RENCANA INDUK SPAM
Peta Penggunaan Lahan Kabupaten Bungo
2.3. Kondisi Sarana dan Prasarana
2.3.1. Persampahan
Penanganan persampahan di Kabupaten Bungo pada umumnya dimulai dari
pewadahan, pengumpulan/penyapuan, pengangkutan dan diakhiri pembuangan di TPA.
Adapun gambaran pengelolaan persampahan yang dimaksud meliputi kelembagaannya,
sistem dan cakupan pelayanannya, kesadaran masyarakat dan PMJK-nya, respon media
terhadap pelaksanaan pengelolaan persampahan yang selama ini telah dilakukan,
partisipasi dunia usaha, pendanaan dan pembiayaan serta isu strategis yang mendesak
terkait pengelolaan persampahan tersebut.
Keterlibatan masyarakat dalam pembangunan dan pengelolaan persampahan hanya
baru pada tahap pewadahan di sumber (Rumah Tangga), yang selanjutnya dikumpulkan
oleh petugas untuk dibawa ke TPS-TPS terdekat. Di rumah tangga sampah dimasukkan
kedalam plastik wadah sampah yang digantung di halaman rumah untuk dibawa petugas
pengumpul ke TPS.Namun demikian berdasarkan keterangan dari BLHKP, partisipasi
masyarakat pun masih perlu didorong lagi karena masih banyak juga yang membuang
sampah ke sungai, ditimbun, dibakar, atau dibuang sembarangan. Akan tetapi masyarakat
yang belum dilewati gerobak/bentor pengangkut sampah akan mengumpulkan sampah dari
sumber ke TPS. Pemilahan sampah juga ada dilakukan oleh pemulung barang bekas
terutama untuk barang yang bisa digunakan lagi (recycle) barang bekas.Terkait partisipasi
swasta, bahwasanya dengan volume sampah yang ada saat ini, Kabupaten Bungo belum
dikategorikan untuk layak dikelola oleh pihak ketiga dalam hal ini swasta. Namun
demikian dari pemantauan di lapangan, ada juga keterlibatan pihak swasta khususnya
dalam proses pemilahan (recycle) barang-barang bekas untuk dijual kembali.

Tabel. 2.7.
Kondisi Prasarana dan Sarana Persampahan

No Jenis Prasarana/Sarana Satuan Jumlah Kapasitas Ritasi Kondisi Keterangan


/Hari Baik Rusak Rusak
Ringan Berat
1 Pewadahan
  A. Individual
  • Bak biasa Unit 5 2 m3 5
  B. Bak Komunal

DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG


PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO 2 - 19
TAHUN 2019
RI-
PENYUSUNAN REVIEW

No SPAM
RENCANA INDUK SPAM
Jenis Prasarana/Sarana Satuan Jumlah Kapasitas Ritasi
/Hari Baik
Kondisi
Rusak Rusak
Keterangan

Ringan Berat
  • Kontainer Unit 6 3 3
  • Transfer Depo Unit
2 Pengmpulan
  • Gerobak Sampah Unit 14 0,5 m3 1 14
  • Motor Sampah Unit 13 1,5 m3 1 4 9
  • Pick up Sampah Unit
3 Pengangkutan
  • Dump Truck Unit 10 m3 2 6 4
  • Arm Roll Truck Unit 1 1
  • Compactor Truck Unit
4 Pengolahan Sampah
  • TPS 3R Unit 3 7,5 m3 3
  • SPA Unit
  • ITF Unit
  • TPST Unit
  • Bank Sampah Unit 3 6,5 m3 1 3
  • Incenerator Unit
5 TPA/TPA Regional
• Luas Total Lahan TPA Ha 13,86 Menggunakan
sistem open
dumping

  • Luas Sel Landfill Ha


  • Daya Tampung TPA m3/hari
6 Alat Berat
  • Bulldozer Unit
  • Excavator/backhoe Unit
  • Truck Tanah Unit
7 IPL
  Hasil Pemeriksaan Lab
  (BOD dan
• Efluen di COD)
Inlet mg/l
  • Efluen di Outlet mg/l
Sumber: SSK Kabupaten Bungo, 2017

DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG


PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO 2 - 20
TAHUN 2019
RI-
PENYUSUNAN REVIEW

SPAM
RENCANA INDUK SPAM

Tabel. 2.8.
Penanganan Sampah Untuk Wilayah Perkotaan

No Kecamatan Jumlah Tanpa Akses Akses Layak Total


Penduduk Sampah Tidak Sampah Dikelola Sampah Tereduksi Sampah Terangkut
(KK) Terproses Mandiri di TPS3R / ke TPA (Langsung
TPST/Bank Sampah dan Tidak
Langsung)

m3/hari % m3/hari % m3/hari % m3/hari % m3/hari %


1 Tanah Tumbuh - - - - - - - - - - -
2 Rantau Pandan - - - - - - - - - - -
3 Pasar Muaro Bungo 6.348 19,61 30,64% 1,47 2,30% 7,50 11,72% 35,42 55,34% 64,00 100%
4 Jujuhan - - - - - - - - - - -
5 Tanah Sepenggal - - - - - - - - - - -
6 Pelepat - - - - - - - - - - -
7 Limbur Lubuk Mengkuang - - - - - - - - - - -
8 Muko muko bathin VII - - - - - - - - - - -
9 Pelepat Ilir - - - - - - - - - - -
10 Bathin II Babeko - - - - - - - - - - -
11 Bathin III 3.332 12,57 36,96% 0,77 2,27% 7,50 22% 13,16 38,71% 34,00 100%
12 Bungo Dani 5.063 35,75 71,49% 1,17 2,35% - 13,08 26,16% 50,00 100%
13 Rimbo Tengah 4.585 27,86 60,56% 1,06 2,31% 4,00 9% 13,08 28,43% 46,00 100%
14 Bathin III Ulu - - - - - - - - - - -
15 Bathin II Pelayang - - - - - - - - - - -
16 Jujuhan Ilir - - - - - - - - - - -
17 Tanah Sepenggal Lintas - - - - - - - - - - -
Sumber: SSK Kabupaten Bungo, 2017

DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG


PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO 2 - 21
TAHUN 2019
RI-
PENYUSUNAN REVIEW

SPAM
RENCANA INDUK SPAM

Tabel. 2.9.
Penanganan Sampah Untuk Wilayah Perdesaan

No Kecamatan Jumlah Tanpa Akses Akses Layak Total


Penduduk
(KK) Sampah Tidak Sampah Dikelola Sampah Tereduksi Sampah Terangkut
Terproses Mandiri di ke TPA (Langsung
m3/hari % m3/hari % TPS3R/TPST/Bank
m3/hari % dan Tidak%
m3/hari m3/hari %
1 Tanah Tumbuh 3.542 30,69 86,68% 2,46 6,96% 2,25 6,36% 35,40 100%
2 Rantau Pandan 2.578 23,61 90,80% 2,39 9,20% - - - - 26,00 100%
3 Pasar Muaro Bungo - - - - - - - - - - -
4 Jujuhan 4.446 40,38 90,73% 4,12 9,27% - - - - 44,50 100%
5 Tanah Sepenggal 5.547 51,47 93,02% 3,86 6,98% - - - - 55,33 100%
6 Pelepat 8.331 75,77 90,74% 7,73 9,26% - - - - 83,50 100%
7 Limbur Lubuk Mengkuang 3.798 36,24 95,36% 1,76 4,64% - - - - 38,00 100%
8 Muko muko bathin VII 3.909 35,37 90,70% 3,63 9,30% - - - - 39,00 100%
9 Pelepat Ilir 12.720 119,13 93,70% 8,01 6,30% - - - - 127,14 100%
10 Bathin II Babeko 3.149 28,58 90,73% 2,92 9,27% - - - - 31,50 100%
11 Bathin III 2.484 18,58 75,51% 1,50 6,08% 4,53 18% - - 24,61 100%
12 Bungo Dani 2.189 20,48 93,08% 1,52 6,92% - - - - 22,00 100%
13 Rimbo Tengah 2.090 19,84 93,01% 1,49 6,99% - - - - 21,33 100%
14 Bathin III Ulu 2.132 20,05 93,54% 1,38 6,46% - - - - 21,43 100%
15 Bathin II Pelayang 2.398 22,40 93,94% 1,45 6,06% - - - - 23,85 100%
16 Jujuhan Ilir 2.558 24,05 93,55% 1,66 6,45% - - - - 25,71 100%
17 Tanah Sepenggal Lintas 6.079 57,19 93,76% 3,81 6,24% - - - - 61,00 100%
Sumber: SSK Kabupaten Bungo, 2017

DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG


PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO 2 - 22
TAHUN 2019
RI-
PENYUSUNAN REVIEW

SPAM
RENCANA INDUK SPAM
2.3.2. Air Limbah
Hingga saat ini upaya nyata yang telah dilakukan oleh pemerintah
Kabupaten Bungo dalam rangka penanganan sub sektor air limbah domestik dapat
diamati dari upaya kebijakan yang bersifat strategis, upaya penanganan layanan
yang bersifat teknis opersional serta upaya pembinaan dan peningkatan kesadaran.
Upaya kebijakan yang terkait dengan penanganan air limbah domestik dilakukan
dengan penertiban dan penegakkan kebijakan.
Cakupan pengelolaan air limbah cair di Kabupaten Bungo berdasarkan
data dari dinas pekerjaan umum Kabupaten Bungo dapat digambarkan sebagai
berikut : sistem pengelolaan air limbah di Kabupaten Bungo masih banyak
menggunakan sistem pengolahan air limbah setempat (on-site system) baik itu
secara individu dan di beberapa tempat secara komunal. Di sisi lain masih banyak
warga masyarakat yang belum memiliki pengelolaan air limbah dan membuang
limbahnya ke saluran atau sungai. Pengelolaan limbah cair domestik yang ada di
Kabupaten Bungo lebih pada pemanfaatan sistem setempat (on site system) antara
lain black water dan grey water yang yang dihasilkan langsung di buang ke
sungai, lahan terbuka serta ada yang dibuang ke septik tank kemudian dibuang ke
drainase lingkungan. Sistem pembuangan air limbah seharusnya dipisahkan
dengan sistem pembuangan air hujan, tapi di Kabupaten Bungo masih sering
dijumpai limbah dari rumah tangga dibuang kedalam sistem pembuangan air
hujan yang dapat mengakibatkan polusi/pencemaran lingkungan. Pengelolaan
prasarana dan sarana air limbah pada setiap daerah mempunyai karakteristik yang
berbeda, baik tingkat pelayanan, jenis dan jumlah pelayanannya.
Prasarana pembuangan air limbah yang ada di Kabupaten Bungo antara
lain:
a. Jamban Keluarga
Pengadaan prasarana jamban keluarga diupayakan oleh masyarakat itu sendiri, dan
sebagian merupakan sumbangan dari pemerintah Kabupaten Bungo melalui berbagai
sumber pendanaan baik dari APBN, APBD provinsi dan APBD Kabupaten Bungo.
pengelolaan jamban keluarga menjadi tanggung jawab penduduk yang memakainya.
sistem pengolahan air limbah umumnya pengolahan setempat (on-site system) baik
secara individual (jamban keluarga) maupun komunal (mck) dengan fasilitas dan

DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG


PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO 2 - 23
TAHUN 2019
RI-
PENYUSUNAN REVIEW

SPAM
RENCANA INDUK SPAM
pelayanan dari satu atau beberapa bangunan, yang pengelolaannya diselesaikan
secara setempat atau di lokasi sumber, seperti : cubluk, tangki septik (septic tank)
dan paket pengolahan skala kecil. kondisi air tanah yang dangkal di Kabupaten
Bungo menyebabkan peresapan tidak berfungsi tertalu baik dan menyebabkan tangki
septik cepat penuh sebelum waktunya. sampai saat ini Kabupaten Bungo belum
memiliki sistem pengolahan air limbah terpusat berupa IPAL dan IPLT. walaupun
demikian, dibeberapa lokasi sudah dibangun sistem komunal untuk melayani satu
kawasan pemukiman melalui program sanitasi berbasis masyarakat (sanimas).

b. Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL)


Saluran pembuangan air limbah (spal) merupakan suatu sistem untuk menampung
dan menyalurkan air limbah dari dapur, kamar mandi, jamban dan atau septic tank
yang berfungsi sebagai wadah pengumpul dengan sebuah pipa pembuangan atau
sebagai tabung pengolahan yang berhubungan langsung dengan tanah. Kondisi spal
yang ada di Kabupaten Bungo pada umumnya masih menyatu dengan pembuangan
air drainase.
Jenis sarana sanitasi yang dipakai rumah tangga di Kabupaten Bungo antara lain
toilet siram, pipa saluran pembuangan, tangki septik, jamban cemplung dengan
ventilasi yang baik dan jamban cemplung dengan segel slab.
Dalam pengelolaan air limbah domestik, Kabupaten Bungo belum memiliki sistem
yang terencana dengan baik.Air limbah baik black water maupun grey water masih
dibuang ke saluran drainase yang ada sebelum dialirkan ke badan air penerima
(sungai). Kondisi tersebut terjadi karena sampai dengan saat ini di Kabupaten Bungo
belum memiliki Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) sehingga pembuangan
limbah cair rumah tangga serta air hujan disalurkan dalam satu saluran yang akan
bermuara ke badan air berupa anak sungai yang akan mengalir sampai ke sungai.
Cakupan layanan air limbah di Kabupaten Bungo mencerminkan bagaimana kondisi
layanan di Kabupaten Bungo pada saat ini. Bisa dilihat pada tabel bahwa kondisi
akses dasar untuk tangki septik individual sebagian besar belum dikategorikan dalam
kondisi aman. Sedangkan untuk sarana penunjang lainnya sampai saat ini masih
sangat minim. Pemerintah Kabupaten Bungo telah melakukan kegiatan untuk
mendorong Peran serta masyarakat dalam penangan pembangunan instalasi

DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG


PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO 2 - 24
TAHUN 2019
RI-
PENYUSUNAN REVIEW

SPAM
RENCANA INDUK SPAM
pengolahan limbah cair rumah tangga melalui program/proyek layanan yang berbasis
masyarakat seperti Program Sanitasi Lokal Berbasis Masyarakat (STBM), Sanimas
Berbasis Masyarakat (SANIMAS). Capaian layanan air limbah akan diuraikan pada
tabel berikut:

DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG


PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO 2 - 25
TAHUN 2019
RI-
PENYUSUNAN REVIEW

SPAM
RENCANA INDUK SPAM
Tabel. 2.10.
Cakupan Layanan Air Limbah Saat ini di Kabupaten Bungo Untuk Klasifikasi Wilayah Perkotaan

No Kecamatan Jumlah Tanpa Akses Akses Layak (KK)


Penduduk BABS Cubluk/tangki SPAL Setempat ( On SPAL Terpusat ( Off Site)
(KK) (KK) septik Skala Site) Skala IPLD Permukiman IPALD IPALD
individual Individual Komunal Perkotaan Kawasan
tidak layak Berbasis Berbasis
Tertentu
(KK) Masyarakat Institusi

1 Tanah Tumbuh - - - - - - - - -
2 Rantau Pandan - - - - - - - - -
3 Pasar Muaro Bungo 6.348 3.606 203 2.461 39 39 - - -
4 Jujuhan - - - - - - - - -
5 Tanah Sepenggal - - - - - - - - -
6 Pelepat - - - - - - - - -
7 Limbur Lubuk Mengkuang - - - - - - - - -
8 Muko muko bathin VII - - - - - - - - -
9 Pelepat Ilir - - - - - - - - -
10 Bathin II Babeko - - - - - - - - -
11 Bathin III 3.332 445 197 2.499 157 34 - - -
12 Bungo Dani 5.063 668 1.186 3.007 147 - 55 - -
13 Rimbo Tengah 4.585 352 407 3.641 138 - - 47 -
14 Bathin III Ulu - - - - - - - - -
15 Bathin II Pelayang - - - - - - - - -
16 Jujuhan Ilir - - - - - - - - -
17 Tanah Sepenggal Lintas - - - - - - - - -
Sumber: SSK Kabupaten Bungo, 2017

DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG


PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO 2 - 26
TAHUN 2019
RI-
PENYUSUNAN REVIEW

SPAM
RENCANA INDUK SPAM
Tabel. 2.11.
Cakupan Layanan Air Limbah Saat ini di Kabupaten Bungo Untuk Klasifikasi Wilayah Perdesaan

No Kecamatan Jumlah Tanpa Akses Akses Layak (KK)


Penduduk BABS Cubluk/tangki SPAL Setempat ( On SPAL Terpusat ( Off Site)
(KK) (KK) septik Skala Site) Skala IPLD Permukiman IPALD IPALD
individual Individual Komunal Berbasis Berbasis Perkotaan Kawasan
tidak layak Masyarakat Institusi Tertentu
(KK)
1 Tanah Tumbuh - - - - - - - - -
2 Rantau Pandan - - - - - - - - -
3 Pasar Muaro Bungo 6.348 3.606 203 2.461 39 39 - - -
4 Jujuhan - - - - - - - - -
5 Tanah Sepenggal - - - - - - - - -
6 Pelepat - - - - - - - - -
7 Limbur Lubuk Mengkuang - - - - - - - - -
8 Muko muko bathin VII - - - - - - - - -
9 Pelepat Ilir - - - - - - - - -
10 Bathin II Babeko - - - - - - - - -
11 Bathin III 3.332 445 197 2.499 157 34 - - -
12 Bungo Dani 5.063 668 1.186 3.007 147 - 55 - -
13 Rimbo Tengah 4.585 352 407 3.641 138 - - 47 -
14 Bathin III Ulu - - - - - - - - -
15 Bathin II Pelayang - - - - - - - - -
16 Jujuhan Ilir - - - - - - - - -
17 Tanah Sepenggal Lintas - - - - - - - - -
Sumber: SSK Kabupaten Bungo, 2017

DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG


PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO 2 - 27
TAHUN 2019
RI-
PENYUSUNAN REVIEW

SPAM
RENCANA INDUK SPAM
2.3.3. Sarana Perekonomian
A. Sarana Perdagangan
Jumlah Sarana Perdagangan di Kabupaten Bungo tahun 2016 sebanyak 144
unit, yang terdiri dari 48 unit pasar, 39 unit Gudang, 33 unit Agen/Penyalur, SPBU
14 unit dan 10 unit Pasar Lelang Karet. Sarana Perdagangan terbanyak terdapat di
Kecamatan Bathin III sebanyak 33 unit dan paling sedikit berada di kecamatan
Tanah Tumbuh dengan jumlah 2 unit seperti yang diuraikan dalam tabel berikut:

Tabel. 2.12.
Jumlah Sarana Perdagangan di Kabupaten Bungo, 2016

No Kecamatan Pasar Gudang Agen / SPBU Pasar Lelang


Penyalur Karet
1. Pelepat 7 1 - 2 1
2. Pelepat Ilir 10 1 - 1 3
3. Bathin II Babeko 1 1 - 2 1
4. Rimbo Tengah - 11 10 3 1
5. Bungo Dani - 3 3 - -
6. Pasar Muaro Bungo 3 4 8 - -
7. Bathin III - 19 12 2 -
8. Rantau Pandan 2 - - - 1
9. Muko Muko Bathin VII 3 - - - 1
10. Bathin III Ulu 2 - - - -
11. Tanah Sepenggal 3 - - - -
12. Tanah Sepenggal Lintas 1 - - 2 1
13. Tanah Tumbuh 1 - - 1 -
14. Limbur Lubuk Mengkuang 7 - - - -
15. Bathin II Pelayang 1 - - - -
16. Jujuhan 4 - - 1 1
17. Jujuhan Ilir 3 - - - -
Bungo 48 39 33 14 10
Sumber: BPS, Kabupaten Bungo Dalam Angka 2017

B. Sarana Sosial dan Kesehatan


a. Sarana Pendidikan
Pendidikan menjadi sektor yang sangat penting dalam peningkatan sumber
daya manusia, dalam peningkatan tingkat pendidikan pemerintah Kabupaten Bungo
berupaya dengan meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana pendidikan serta
kualitas tenaga pengajar. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan mutu pelayanan

DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG


PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO 2 - 28
TAHUN 2019
RI-
PENYUSUNAN REVIEW

SPAM
RENCANA INDUK SPAM
pendidikan dan mendekatkan masyarakat ke sarana pendidikan. Fasilitas pendidikan
yang tersedia di Kabupaten Bungo dapat dilihat pada Tabel berikut:

Tabel. 2.13.
Fasilitas Pendidikan yang tersedia di Kabupaten Bungo

No Nama Jumlah Sarana Pendidikan


Kecamatan Umum Agama
TK SD SL S SM M M M
T M K I Ts A
P A

1. Pelepat
2. Pelepat Ilir
3. Bathin II Babeko
4. Rimbo Tengah
5. Bungo Dani
6. Pasar Muaro
Bungo
7. Bathin III
8. Rantau Pandan
9. Muko Muko
Bathin VII
10. Bathin III Ulu
11. Tanah Sepenggal
12. Tanah Sepenggal
Lintas
13. Tanah Tumbuh
14. Limbur Lubuk
Mengkuang
15. Bathin II Pelayang
16. Jujuhan
17. Jujuhan Ilir
Jumlah

Sumber: BPS, Kabupaten Bungo Dalam Angka 2019


N : Negeri
S : Swasta

b. Sarana Kesehatan
Upaya pemerintah untuk meningkatkan derajat kesehatan penduduk dilakukan
antara lain dengan meningkatkan fasilitas dan sarana kesehatan. Kabupaten Bungo
masih minim fasilitas kesehatan untuk menunjang tingkat kesehatan masyarakatnya.
Fasilitas sarana kesehatan yang ada di Kabupaten Bungo terdiri dari puskesmas,

DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG


PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO 2 - 29
TAHUN 2019
RI-
PENYUSUNAN REVIEW

SPAM
RENCANA INDUK SPAM
puskesmas pembantu, dan posyandu. Untuk lebih jelasnya jumlah rumah sakit
dan sarana kesehatan yang ada di Kabupaten Bungo dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel. 2.14.
Jumlah fasilitas Kesehatan di Kabupaten Bungo
N Kecamatan Rumah Puskesmas Pustu Posyandu Klinik / Polindes
o Sakit Balai
Kesehatan
1. Pelepat - 2 7 10 1 -
2. Pelepat Ilir - 2 12 12 3 -
3. Bathin II Babeko - 1 4 8 - -
4. Rimbo Tengah 4 1 4 8 2 -
5. Bungo Dani 3 1 2 8 2 -
6. Pasar Muaro Bungo 1 1 - 8 3 -
7. Bathin III 1 1 3 8 1 -
8. Rantau Pandan - 1 - 10 - -
9. Muko Muko Bathin - 1 3 16 - -
VII
10. Bathin III Ulu - 1 4 8 - -
11. Tanah Sepenggal - 1 4 10 1 -
12. Tanah Sepenggal - 1 3 9 1 -
Lintas
13. Tanah Tumbuh - 1 1 12 - -
14. Limbur Lubuk - 1 5 13 - -
Mengkuang
15. Bathin II Pelayang - 1 2 2 - -
16. Jujuhan - 1 3 10 - -
17. Jujuhan Ilir - 1 4 15 - -
Jumlah 9 19 61 167 14 -
Sumber: BPS, Kabupaten Bungo Dalam Angka 2019

c. Sarana Peribadatan
Jumlah sarana peribadatan agama Islam sebanyak 940 buah yang terdiri dari
mesjid 333 unit, mushola 601 unit, gereja 4 unit, klenteng 1 unit dan Vihara 1 unit.
Fasilitas sarana peribadatan agama Islam yang ada di Kabupaten Bungo, untuk
mushola/langgar dan mesjid setiap unitnya melayani sebagian besar penduduk
Kabupaten Bungo. Bila dibandingkan dengan standar kebutuhan, maka keberadaan
fasilitas peribadatan di Kabupaten Bungo ini sudah sangat memadai. Untuk lebih
jelasnya jumlah masjid, langgar dan mushola di Kabupaten Bungo dapat dilihat pada
tabel berikut:

DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG


PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO 2 - 30
TAHUN 2019
RI-
PENYUSUNAN REVIEW

SPAM
RENCANA INDUK SPAM

Tabel. 2.15.
Jumlah Fasilitas Peribadatan di Kabupaten Bungo

No Kecamatan Fasilitas
Masjid Mushola Gereja Klenteng Vihar
a
1. Pelepat 34 55 1 - -
2. Pelepat Ilir 47 157 - - -
3. Bathin II Babeko 12 12 - - -
4. Rimbo Tengah 31 37 - - -
5. Bungo Dani 16 30 3 1 1
6. Pasar Muaro Bungo 18 32 - - -
7. Bathin III 17 29 - - -
8. Rantau Pandan 12 16 - - -
9. Muko Muko Bathin VII 16 28 - - -
10. Bathin III Ulu 25 11 - - -
11. Tanah Sepenggal 14 33 - - -
12. Tanah Sepenggal Lintas 15 42 - - -
13. Tanah Tumbuh 15 13 - - -
14. Limbur Lubuk 18 40 - - -
Mengkuang
15. Bathin II Pelayang 6 13 - - -
16. Jujuhan 23 37 - - -
17. Jujuhan Ilir 14 15 - - -
Jumlah 333 601 4 1 1
Sumber: BPS, Kabupaten Bungo Dalam Angka 2019

C. Sarana Transportasi
Sistem jaringan jalan merupakan aspek penting dalam membentuk struktur
ruang wilayah. Peranan jaringan jalan sebagai penghubung antar komponen kegiatan
antar wilayah kecamatan dan komponen kegiatan antar kabupaten, disamping itu
jaringan jalan akan sangat mempengaruhi bentuk struktur tata ruang kabupaten.
Berdasarkan data panjang jalan di Kabupaten Bungo di tahun 2014 jika dilihat
dari kondisinya dari total panjang jalan di Kabupaten Bungo sepanjang 986,06 km,
sebagian besar dalam kondisi baik yaitu sepanjang 477,33 km (49,31%), dalam

DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG


PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO 2 - 31
TAHUN 2019
RI-
PENYUSUNAN REVIEW

SPAM
RENCANA INDUK SPAM
kondisi sedang sepanjang 89,56 km (89,56%), dalam kondisi rusak sepanjang110,13
km (11,38%) dan dalam kondisi rusak berat sepanjang 291,04 km (30,06%).
Berdasarkan jenis permukaan jalan yang ada di Kabupaten Bungo dari total
panjang jalan yang juga terdata pada tahun 2014 sepanjang 530,70 km atau berkisar
54,82 telah memiliki jenis permukaan aspal, sepanjang 118,83 km atau berkisar
(12,28%) memiliki jenis permukaan kerikil dan selebihnya sepanjang 318,53 atau
berkisar 32,90 masih merupakan jalan berjenis permukaan tanah.
Data panjang jalan berdasarkan kondisi dan jenis permukaan jalan yang ada di
Kabupaten Bungo dapat dilihat pada tabel-tabel berikut:

Tabel. 2.16.
Panjang Jalan Menurut Kecamatan dan Kondisi Jalan di Kabupaten Bungo 2014

No Kecamatan Kondisi Jalan (km) Jumlah


Baik Sedang Rusak Rusak Berat
1. Pelepat 62,40 33,60 15,90 115,55 227,45
2. Pelepat Ilir 65,65 14,60 4,70 4,00 88,95
3. Bathin II Babeko 19,60 - 2,40 1,84 23,80
4. Rimbo Tengah 42,69 2,35 17,35 17,45 79,84
5. Bungo Dani 25,32 0,86 3,43 4,79 34,40
6. Pasar Muaro Bungo 21,52 - - 0,10 21,62
7. Bathin III 7,15 - 1,00 7,25 15,40
8. Rantau Pandan 17,08 - - 18,00 35,08
9. Muko Muko Bathin VII 36,70 0,40 - - 37,10
10. Bathin III Ulu 38,35 - 0,15 22,60 61,10
11. Tanah Sepenggal 21,43 - 1,80 - 23,23
12. Tanah Sepenggal Lintas 10,50 5,20 2,70 1,70 20,10
13. Tanah Tumbuh 16,94 0,85 7,00 23,80 48,59
14. Limbur Lubuk 18,65 5,65 18,00 41,80 84,10
Mengkuang
15. Bathin II Pelayang 28,40 - 22,00 3,90 54,30
16. Jujuhan 20,10 12,40 - 7,70 41,20
17. Jujuhan Ilir 23,85 13,65 3,70 20,60 71,80
Total 477,33 89,56 110,13 291,04 968,06
2013 486,04 83,51 127,73 295,54 992,82
2014 465,44 87,41 127,73 294,54 976,12
Sumber: BPS, Kabupaten Bungo Dalam Angka 2016

DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG


PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO 2 - 32
TAHUN 2019
RI-
PENYUSUNAN REVIEW

SPAM
RENCANA INDUK SPAM

Tabel. 2.17.
Panjang Jalan Menurut Kecamatan dan Jenis Permukaan Jalan di Kabupaten Bungo 2014

No Kecamatan Jenis Permukaan Jalan (km) Jumlah


Aspal Kerikil Tanah
1. Pelepat 74,40 42,50 110,55 227,45
2. Pelepat Ilir 54,30 30,65 4,00 88,95
3. Bathin II Babeko 22,00 - 1,80 22,80
4. Rimbo Tengah 44,49 0,85 34,50 79,84
5. Bungo Dani 29,61 0,85 3,94 34,40
6. Pasar Muaro Bungo 21,62 - - 21,62
7. Bathin III 4,65 3,50 7,25 15,40
8. Rantau Pandan 20,38 - 14,70 35,08
9. Muko Muko Bathin VII 33,20 3,90 - 37,10
10. Bathin III Ulu 38,25 3,15 19,60 61,10
11. Tanah Sepenggal 21,43 1,80 - 23,23
12. Tanah Sepenggal Lintas 18,18 0,63 1,30 20,11
13. Tanah Tumbuh 16,94 7,85 23,80 48,59
14. Limbur Lubuk 22,50 11,70 49,90 84,10
15. Mengkuang
Bathin II Pelayang 28,40 7,00 18,90 54,30
16. Jujuhan 33,50 - 7,70 41,20
17. Jujuhan Ilir 46,75 4,45 20,60 71,80
Total 530,70 118,83 318,53 968,06
2013 510,75 154,53 327,54 992,82
2014 494,46 154,12 327,54 976,12
Sumber: BPS, Kabupaten Bungo Dalam Angka 2016

2.4. Kondisi Sosial Ekonomi


2.4.1. Kependudukan
Tinjauan Karakteristik Penduduk diperlukan untuk menggambarkan;
jumlah dan penyebaran penduduk, laju perkembangan penduduk, komposisi
penduduk, struktur penduduk baik menurut jenis kelamin, kelompok umur,
lapangan pekerjaan, tingkat pendidikan dan agama dimana pada tahap analisis

DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG


PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO 2 - 33
TAHUN 2019
RI-
PENYUSUNAN REVIEW

SPAM
RENCANA INDUK SPAM
terhadap prediksi penduduk dapat diketahui peningkatan kebutuhan-kebutuhan
pelayanan serta sarana dan prasarana infrastruktur dimasa yang akan datang.
Penduduk di Kabupaten Bungo pada tahun 2018 tercatat sebanyak
367.182 jiwa, jumlah penduduk terbanyak berada di Kecamatan Pelepat Ilir
sebanyak 54.457 jiwa, sedangkan jumlah penduduk terkecil di Kecamatan Bathin
III Ulu yakni sebanyak 8.862 jiwa.
Jika dilihat dari Kepadatan Penduduk pada tahun 2018, Kepadatan
penduduk terpadat berada di Kecamatan Pasar Muaro Bungo dengan kepadatan
penduduk sebesar 2.945,71 jiwa/km2 sedangkan untuk kepadatan penduduk
terkecil berada pada Kecamatan Bathin III Ulu dengan Kepadatan Penduduk
sebesar 23,71 jiwa/km2. Jika dilihat dari lingkup Kabupaten Bungo secara
keseluruhan kepadatan penduduk Kabupaten Bungo sebesar 78,82 jiwa/km2.
Lebih detail tentang kepadatan penduduk, Jumlah Penduduk dan Rasio
Jenis Kelamin di Kabupaten Bungo pada tahun 2018 dapat dilihat pada Tabel
berikut.:

Tabel. 2.18.
Luas, Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk Menurut
Kecamatan di Kabupaten Bungo, 2018

No Kecamatan Luas Wilayah Jumlah Kepadatan


1 Pelepat (Km2)
1.069,07 Penduduk
33.772 Penduduk
31,59
2 Pelepat Ilir 410,29 54.457 132,57
3 Bathin II Babeko 176,29 13.833 78,47
4 Rimbo Tengah 96,90 28.634 295,50
5 Bungo Dani 35,97 32.701 909,12
6 Pasar Muara Bungo 9,21 27.130 2.945,71
7 Bathin III 80,46 26.450 328,73
8 Rantau Pandan 239,61 10.802 45,08
9 Muko-Muko Bathin VII 186,73 15.323 82,06
10 Bathin III Ulu 373,83 8.862 23,71
11 Tanah Sepenggal 106,92 22.943 214,58
12 Tanah Sepenggal Lintas 77,51 24.538 316,58
13 Tanah Tumbuh 236,55 14.561 61,56
14 Limbur Lubuk Mengkuang 932,41 15.750 16,89
15 Bathin II Pelayang 179,84 10.239 56,93
16 Jujuhan 254,12 16.639 65,48
17 Jujuhan Ilir 193,04 10.548 54,64
Bungo 4.658,75 367.182 78,82

DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG


PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO 2 - 34
TAHUN 2019
RI-
PENYUSUNAN REVIEW

SPAM
RENCANA INDUK SPAM
No Kecamatan Luas Wilayah
(Km2)
Jumlah
Penduduk
Kepadatan
Penduduk
2017 4.658,75 359.590 77,19
2016 4.658,75 351.878 75,53
2015 4.658,75 344.100 73,86
Sumber : Kabupaten Bungo Dalam Angka, BPS Tahun 2019

DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG


PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO 2 - 35
TAHUN 2019
RI-
PENYUSUNAN REVIEW

SPAM
RENCANA INDUK SPAM

Gambar. 2.8.
Peta Kepadatan Penduduk Kabupaten Bungo

DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG


PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO 2 - 36
TAHUN 2019
RI-
PENYUSUNAN REVIEW

SPAM
RENCANA INDUK SPAM
Jumlah penduduk laki-laki pada tahun 2018 sebesar 187.677 jiwa,
sedangkan penduduk perempuan berjumlah 179.505 jiwa, sehingga Rasio Jenis
Kelamin (RJK/sex ratio) menunjukkan angka 104,55. Angka tersebut
mengandung arti bahwa diantara 100 orang penduduk perempuan di Kabupaten
Bungo terdapat 104 orang penduduk laki-laki. Rasio jenis kelamin per kecamatan
di Kabupaten Bungo berada dalam kisaran 96 sampai dengan 112. Rasio jenis
kelamin tertinggi di Kecamatan Bathin II Pelayang yaitu 112, sedangkan yang
terendah di Kecamatan Tanah Tumbuh sebesar 96.
Rasio jenis kelamin merupakan perbandingan banyaknya penduduk
perempuan dengan banyaknya penduduk laki-laki pada satu daerah dan waktu
tertentu. Angka yang diperoleh dari jenis kelamin menunjukkan banyaknya
penduduk laki-laki per 100 penduduk perempuan. Apabila angka yang diperoleh
dari rasio jenis kelamin lebih besar dari 100 berarti jumlah penduduk laki-laki
lebih besar dari pada jumlah penduduk perempuan. Sedangkan untuk angka yang
kurang dari 100 berarti jumlah penduduk perempuan lebih besar dari pada jumlah
penduduk laki-laki.
Tabel. 2.19.
Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan, Jenis Kelamin dan
Rasio Jenis Kelamin di Kabupaten Bungo, 2018

No Kecamatan Laki-laki Perempuan Jumlah Rasio Jenis


1 Pelepat 17.386 16.386 33.772 Kelamin
106,10
2 Pelepat Ilir 28.361 26.096 54.457 108,68
3 Bathin II Babeko 7.057 6.776 13.833 104,15
4 Rimbo Tengah 14.576 14.058 28.634 103,68
5 Bungo Dani 16.925 15.776 32.701 107,28
6 Pasar Muara Bungo 13.986 13.144 27.130 106,41
7 Bathin III 13.535 12.915 26.450 104,80
8 Rantau Pandan 5.444 5.358 10.802 101,61
9 Muko-Muko Bathin VII 7.669 7.654 15.323 100,20
10 Bathin III Ulu 4.491 4.371 8.862 102,75
11 Tanah Sepenggal 11.395 11.548 22.943 98,68
12 Tanah Sepenggal Lintas 12.288 12.250 24.538 100,31
13 Tanah Tumbuh 7.140 7.421 14.561 96,21
14 Limbur Lubuk Mengkuang 8.038 7.712 15.750 104,23
15 Bathin II Pelayang 5.418 4.821 10.239 112,38
16 Jujuhan 8.564 8.075 16.639 106,06
17 Jujuhan Ilir 5.404 5.144 10.458 105,05
Bungo 187.677 179.505 367.182 104,55

DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG


PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO 2 - 37
TAHUN 2019
RI-
PENYUSUNAN REVIEW

No SPAM
RENCANA INDUK SPAM
Kecamatan Laki-laki Perempuan Jumlah Rasio Jenis
Kelamin
2017 183.893 175.697 359.590 104,66
2016 179.893 171.985 351.878 104,60
2015 175.997 168.103 344.100 104,70
Sumber : Kabupaten Bungo Dalam Angka, BPS Tahun 2019

Tabel. 2.20.
Banyaknya Penduduk dan Rumah Tangga Menurut
Kecamatan di Kabupaten Bungo, 2018

No Kecamatan Jumlah Jumlah Rumah Tangga


1 Pelepat Penduduk
33.772 8.099
2 Pelepat Ilir 54.457 13.660
3 Bathin II Babeko 13.833 3.069
4 Rimbo Tengah 28.634 7.056
5 Bungo Dani 32.701 6.353
6 Pasar Muara Bungo 27.130 6.384
7 Bathin III 26.450 5.297
8 Rantau Pandan 10.802 2.644
9 Muko-Muko Bathin VII 15.323 3.663
10 Bathin III Ulu 8.862 2.452
11 Tanah Sepenggal 22.943 6.004
12 Tanah Sepenggal Lintas 24.538 6.082
13 Tanah Tumbuh 14.561 4.047
14 Limbur Lubuk Mengkuang 15.750 4.388
15 Bathin II Pelayang 10.239 2.904
16 Jujuhan 16.639 4.240
17 Jujuhan Ilir 10.548 3.123
Bungo 367.182 89.465
2017 359.590 87.616
2016 351.878 85.737
2015 344.100 83.842
Sumber : Kabupaten Bungo Dalam Angka, BPS Tahun 2019

2.4.2. Perekonomian Kabupaten Bungo


A. Struktur Ekonomi
Besarnya peranan berbagai lapangan usaha ekonomi dalam memproduksi
barang dan jasa sangat menentukan struktur ekonomi suatu daerah. Struktur
ekonomi yang terbentuk dari nilai tambah yang diciptakan oleh setiap lapangan
usaha menggambarkan seberapa besar ketergantungan suatu daerah terhadap
kemampuan berproduksi dari setiap lapangan usaha.
Selama 5 tahun terakhir (2014-2018) struktur perekonomian Kabupaten
Bungo didominasi oleh 5 (lima) kategori lapangan usaha, diataranya: pertanian,

DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG


PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO 2 - 38
TAHUN 2019
RI-
PENYUSUNAN REVIEW

SPAM
RENCANA INDUK SPAM
kehutanan dan Perikanan; pertambangan dan Penggalian; perdagangan besar dan
eceran, reparasi mobil, dan sepeda motor; industri pengolahan; dan kontruksi. Hal
ini dapat dilihat dari peranan masing-masing lapangan usaha dalam pembentukan
PDRB Kabupaten Bungo.
Peranan Terbesar dalam pembentukan PDRB Kabupaten Bungo pada
tahun 2018 dihasilkan oleh lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan,
yaitu mencapai 20,75 persen (angka ini naik dari 18,49 persen dari tahun 2014).
Selanjutnya lapangan usaha pertambangan dan penggalian sebesar 18,11 persen
(turun dari 23,99 persen di tahun 2014), disusul oleh lapangan usaha Perdagangan
besar dan Eceran, Reparasi mobil dan sepeda motor sebesar 15,35 persen (naik
dari 15,10 persen di tahun 2017). Berikutnya lapangan usaha Kontruksi sebesar
12,75 persen (naik dari 12,80 persen ditahun 2014) Lapangan usaha industri
pengolahan sebesar 5,90 persen.

Tabel. 2.21.
Distribusi Persentase Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bungo Atas Dasar
Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha, 2014-2018

Lapangan Usaha PDRB Atas Harga Berlaku (Juta Rupiah)


2014 2015 2016 2017* 2018**
A. Pertanian, Kehutanan, 18,49 20,08 21,78 21,76 20,75
dan Perikanan
B. Pertambangan dan 23,99 20,00 16,94 17,92 18,11
Penggalian
C. Industri Pengolahan 6,56 6,50 6,38 6,14 5,90
D. Pengadaan Listrik dan 0,04 0,04 0,05 0,05 0,06
Gas
E. Pengadaan Air, 0,21 0,21 0,20 0,19 0,19
Pengelolaan Sampah,
Limbah dan Daur
Ulang
F. Konstruksi 12,80 12,76 12,57 12,22 12,57
G. Perdagangan Besar 13,16 14,52 15,35 15,10 15,35
dan Eceran; Reparasi
Mobil dan Sepeda
Motor
H. Transportasi dan 2,19 2,35 2,43 2,42 2,45
Pergudangan
I. Penyediaan 2,64 2,65 2,68 2,66 2,63
Akomodasi dan Makan
Minum
J. Informasi dan 4,07 4,38 4,73 4,85 4,99
Komunikasi

DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG


PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO 2 - 39
TAHUN 2019
RI-
PENYUSUNAN REVIEW

SPAM
RENCANA INDUK SPAM
Lapangan Usaha
2014
PDRB Atas Harga Berlaku (Juta Rupiah)
2015 2016 2017* 2018**
K. Jasa Keuangan dan 4,34 4,22 4,24 4,09 3,91
Asuransi
L. Real Estate 2,36 2,47 2,57 2,54 2,56
M,N. Jasa Perusahaan 0,21 0,22 0,22 0,22 0,21
O. Administrasi 3,37 3,82 3,97 4,01 4,38
Pemerintahan,
Pertahanan dan
Jaminan Sosial Wajib
P. Jasa Pendidikan 4,40 4,58 4,70 4,67 4,77
Q. Jasa Kesehatan dan 0,55 0,59 0,61 0,60 0,61
Kegiatan Sosial
R,S,T,U. Jasa lainnya 0,61 0,62 0,60 0,58 0,56
PRODUK DOMESTIK 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
REGIONAL BRUTO
Sumber : Kabupaten Bungo Dalam Angka, BPS Tahun 2019
*Angka Sementara
*Angka Sangat Sementara
Kelima lapangan usaha tersebut mengalami peranan yang berfluktuasi.
Pertanian, kehutanan, dan perikanan serta Perdagangan besar dan Eceran,
Reparasi Mobil, dan Sepeda Motor cenderung meningkat, meskipun pada tahun
terakhir sedikit menurun. Lapangan usaha Pertambangan dan Penggalian juga
mengalami fluktuasi tapi dengan kecendrungan menurun. Sedangkan dua
lapangan usaha yang lain, peranannya juga sangat berfluktuasi.
Salah satu penyebab menurunnya peranan Pertanian, Kehutanan dan
Perikanan adalah berkurangnya luas lahan pada lapangan usaha tersebut.
Lambatnya kenaikan harga produk lapangan usaha tersebut dibandingkan produk
lain juga menjadi penyebab turunnya peranan lapangan usaha Pertanian,
Kehutanan dan Perikanan.

B. Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan Ekonomi merupakan salah satu indikator makro untuk
melihat kinerja perekonomian secara riil di suatu wilayah. Laju pertumbuhan
ekonomi dihitung perubahan PDRB atas dasar harga konstan tahun yang
bersangkutan terhadap tahun sebelumnya. Pertumbuhan ekonomi dapat dipandang
pertambahan jumlah barang dan jasa yang dihasilkan oleh semua lapangan usaha
kegiatan ekonomi yang berada disuatu wilayah selama kurun waktu setahun.

DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG


PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO 2 - 40
TAHUN 2019
RI-
PENYUSUNAN REVIEW

SPAM
RENCANA INDUK SPAM
Berdasarkan harga konstan 2010, nilai PDRB Kabupaten Bungo tahun
2018 meningkat. Peningkatan tersebut dipengaruhi oleh meningkatnya produksi di
seluruh lapangan usaha yang sudah bebas dari pengaruh inflasi. Nilai PDRB
Kabupaten Bungo atas dasar harga konstan 2010, mencapai 12,05 triliun rupiah.
Angka tersebut naik dari 11,51 triliun rupiah pada tahun 2017. Hal tersebut
menunjukkan bahwa selama tahun 2018 terjadi pertumbuhan ekonomi sebesar
4,72 persen, lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi tahun
sebelumnya yang mencapai 5,66 persen.
Pertumbuhan ekonomi selama 2018 dipercepat oleh adanya investasi dan
perbaikan kinerja ekspor luar negeri. Investasi yang dimaksud utamanya adalah
pembangunan proyek-proyek insfrastruktur seperti perbaikan jalan dan jembatan.
Pertumbuhan ekonomi yang mengalami peningkatan yang paling tinggi
dibandingkan tahun 2017 dicapai oleh lapangan kontruksi sebesar 8,82 persen.
Angka ini naik 2,23 persen rupiah pada tahun 2018. Salah satu penyebab
meningkatnya adalah pembangunan proyek-proyek insfrastruktur seperti fasilitas
kesehatan, pendidikan, perbaikan jalan dan jembatan. Dari 17 lapangan usaha
ekonomi yang ada, 16 lapangan usaha mengalami pertumbuhan yang positif. 11
lapangan usaha mengalami pertumbuhan yang positif sebesar lima hingga sepuluh
persen. Sedangakan lima lapangan usaha lainnya berturut-turut tercatat
mengalami pertumbuhan positif namun lebih rendah, yaitu kurang dari lima
persen.
Sebelas lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan positif sebesar lima
hingga sepuluh persen tersebut antara lain informasi dan komunikasi sebesar 9,43
persen; Transportasi dan Pergudangan sebesar 7,21 persen; Jasa Kesehatan dan
kegiatan sosial sebesar 8,77 persen; Kontruksi sebesar 8,82 persen; Jasa
pendidikan sebesar 6,36 persen dan Real Estate sebesar 5,72 persen; Pertanian,
Kehutanan dan Perikanan sebesar 5,75 persen; Perdagangan Besar dan Eceran,
Reparasi Mobil dan Sepeda Motor sebesar 6,83 persen; Penyediaan Akomodasi
dan Makan Minum sebesar 7,10 persen; Pengadaan Listrik dan Gas sebesar 5,56
persen; Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib sebesar
8,77 persen.

DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG


PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO 2 - 41
TAHUN 2019
RI-
PENYUSUNAN REVIEW

SPAM
RENCANA INDUK SPAM
Sedangkan lima lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan positif
kurang dari 5 (lima) persen adalah lapangan usaha Industri Pengolahan sebesar
4,47 persen; Jasa lainnya sebesar 4,37 persen; Jasa Perusahaan sebesar 3,37
persen; Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang sebesar
4,39 persen; Jasa Keuangan dan Asuransi sebesar 0,71 persen.

Tabel. 2.22.
Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bungo Atas Dasar Harga Berlaku
Tahun 2014-2018

Lapangan Usaha PDRB Atas Harga Berlaku (Juta Rupiah)


2014 2015 2016 2017* 2018**
A. Pertanian, Kehutanan, 9,02 7,30 7,85 4,95 5,75
dan Perikanan
B. Pertambangan dan -2,70 -0,26 0,10 7,14 -0,71
Penggalian
C. Industri Pengolahan 9,40 5,70 5,62 3,86 4,47
D. Pengadaan Listrik dan 13,14 7,65 1,62 4,61 5,56
Gas
E. Pengadaan Air, 4,25 4,48 5,21 2,69 4,39
Pengelolaan Sampah,
Limbah dan Daur
Ulang
F. Konstruksi 22,02 6,52 6,53 6,59 8,82
G. Perdagangan Besar 11,65 9,06 7,25 4,76 6,83
dan Eceran; Reparasi
Mobil dan Sepeda
Motor
H. Transportasi dan 8,62 7,95 8,45 7,45 7,21
Pergudangan
I. Penyediaan 15,32 6,91 6,45 6,64 7,10
Akomodasi dan Makan
Minum
J. Informasi dan 10,57 9,40 9,89 7,67 9,34
Komunikasi
K. Jasa Keuangan dan 3,55 2,47 2,82 1,25 0,71
Asuransi
L. Real Estate 2,99 4,04 4,89 5,23 5,72
M,N. Jasa Perusahaan 5,19 4,20 3,79 3,12 3,37
O. Administrasi 10,91 5,15 5,04 4,22 8,04
Pemerintahan,
Pertahanan dan
Jaminan Sosial Wajib
P. Jasa Pendidikan 2,09 8,80 7,69 5,40 6,36
Q. Jasa Kesehatan dan 17,35 15,40 11,24 7,45 8,77
Kegiatan Sosial
R,S,T,U. Jasa lainnya 6,33 6,78 5,67 3,90 4,70

DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG


PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO 2 - 42
TAHUN 2019
RI-
PENYUSUNAN REVIEW

SPAM
RENCANA INDUK SPAM
Lapangan Usaha
2014
PDRB Atas Harga Berlaku (Juta Rupiah)
2015 2016 2017* 2018**
PRODUK DOMESTIK 6,74 5,13 5,39 5,66 4,72
REGIONAL BRUTO
Sumber : Kabupaten Bungo Dalam Angka, BPS Tahun 2019
*Angka Sementara
*Angka Sangat Sementara

C. PDRB Per Kapita


Salah satu indikator tingkat kemakmuran penduduk di suatu
daerah/wilayah dapat dilihat dari nilai PDRB per kapita, yang merupakan hasil
bagi antara nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh kegiatan ekonomi dengan
jumlah penduduk. Oleh karena itu, besar kecilnya jumlah penduduk akan
mempengaruhi nilai PDRB perkapita, sedangkan besar kecilnya PDRB sangat
tergantung pada potensi sumber daya alam dan faktor-faktor produksi yang
terdapat di daerah tersebut. PDRB perkapita atas dasar harga berlaku
menunjukkan nilai PDRB per kepala atau per satu orang penduduk.
Nilai PDRB per kapita Kabupaten Bungo atas dasar harga berlaku sejak
tahun 2014 hingga 2018 senantiasa mengalami kenaikan. Pada tahun 2014 PDRB
perkapita tercatat sebesar 35,14 juta rupiah. Secara nominal terus mengalami
kenaikan hingga tahun 2018 mencapai 43,62 juta rupiah. Kenaikan angka PDRB
per kapita yang cukup tinggi ini disebabkan masih dipengaruhi oleh faktor inflasi.

Tabel. 2.23.
Produk Domestik Regional Bruto dan PDRB Perkapita Kabupaten Bungo,
2014-2018

Indikator 2014 2015 2016 2017* 2018**


Nilai PDRB (Milyar Rupiah)
- ADHB 11.808 12.986 14.371 16.029 17.471

DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG


PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO 2 - 43
TAHUN 2019
RI-
PENYUSUNAN REVIEW

SPAM
RENCANA INDUK SPAM
Indikator 2014 2015 2016 2017* 2018**
- ADHK 2010 9.830 10.334 10.891 11.508 12.051
PDRB per Kapita (Ribu Rupiah)
- ADHB 35.143 37.750 40.943 44.649 47.605
- ADHK 2010 29.256 30.041 31.028 32.056 32.837
- Pertumbuhan PDRB per Kapita ADHK 2010 4,71 2,75 2,87 1,95
Jumlah Penduduk (Ribu Orang) 336 334 351 359 367
Pertumbuhan Jumlah Penduduk 2,45 2,31 2,26 2,19 2,23
Sumber: BPS, Produk Domestik Regional Bruto Provinsi (PDRB Kabupaten Bungo Menurut Lapangan Usaha 2014-2018
* Angka sementara
** Angka sangat sementara

D. Perkembangan PDRB
Penghitungan Produk Domestik regional Bruto (PDRB) dilakukan atas
dasar harga berlaku (ADHB) dan juga atas dasar harga konstan (ADHK). Nilai
PDRB Kabupaten Bungo atas dasar harga berlaku 2010 pada tahun 2018
mencapai 17,47 triliun rupiah. Secara nominal PDRB ini mengalami kenaikan
sebesar 1,46 triliun rupiah. Naiknya nilai PDRB ini dipengaruhi oleh
meningkatnya produksi di seluruh lapangan usaha dan adanya inflasi .
Berdasarkan harga konstan 2010, angka PDRB juga mengalami kenaikan,
dari 11,51 triliun rupiah pada tahun 2017 menjadi 12,05 triliun rupiah pada tahun
2018. Hal ini menunjukkan selama tahun 2018 Kabupaten Bungo mengalami
pertumbuhan ekonomi sekitar 4,72 persen, lebih lambat dibandingkan tahun
sebelumnya. Kenaikan PDRB ini murni disebabkan oleh meningkatnnya produksi
di seluruh lapangan usaha, tidak dipengaruhi inflasi.
Secara mendetail perkembangan PDRB di Kabupaten Bungo baik ADHB
maupun ADHK dapat dilihat pada tabel-tabel berikut:

Tabel. 2.24.
Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bungo Atas Dasar Harga Berlaku

DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG


PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO 2 - 44
TAHUN 2019
RI-
PENYUSUNAN REVIEW

SPAM
RENCANA INDUK SPAM
Tahun 2014-2018

Lapangan Usaha PDRB Atas Harga Berlaku (Juta Rupiah)


2014 2015 2016 2017* 2018**
A. Pertanian, Kehutanan, 2.183.781,3 2.607.879,5 3.130.257,9 3.487.822,7 3.624.71,7
dan Perikanan
B. Pertambangan dan 2.833.137,8 2.597.547,5 2.434.623,3 2.872.620,2 3.164.607,5
Penggalian
C. Industri Pengolahan 774.829,6 844.157,5 917.353,4 983.576,3 1.030.000,3
D. Pengadaan Listrik dan 4.234,9 5.258,5 6.787,0 8.655,1 11.163,9
Gas
E. Pengadaan Air, 24.966,7 26.938,7 28.928,6 30.226,6 31.843,4
Pengelolaan Sampah,
Limbah dan Daur
Ulang
F. Konstruksi 1.511.493,1 1.656.890,2 1.806.040,8 1.957.977,4 2.196.834,3
G. Perdagangan Besar 1.554.343,3 1.885.893,8 2.205.271,5 2.420.914,7 2.681.025,1
dan Eceran; Reparasi
Mobil dan Sepeda
Motor
H. Transportasi dan 258.746,5 304.689,8 349.768,5 388.583,1
Pergudangan 427.397,1

I. Penyediaan 311.218,1 344.190,4 384.483,0 425.143,0 459.903,9


Akomodasi dan Makan
Minum
J. Informasi dan 480.794,7 568.669,1 679.062,5 777.062,6 871.164,1
Komunikasi
K. Jasa Keuangan dan 512.178,2 547.502,2 609.263,7 656.150,1 683.225,0
Asuransi
L. Real Estate 278.920,8 320.668,2 369.555,4 407.393,9 448.025,7
M,N. Jasa Perusahaan 25.191,7 28.139,7 31.735,3 34.656,2 37.031,2
O. Administrasi 398.192,2 496.349,2 570.064,0 642.660,3 765.416,1
Pemerintahan,
Pertahanan dan
Jaminan Sosial Wajib
P. Jasa Pendidikan 519.696,8 594.832,5 674.159,2 747.726,2 834.143,6
Q. Jasa Kesehatan dan 64.680,0 76.378,1 87.415,3 96.097,4 107.180,1
Kegiatan Sosial
R,S,T,U. Jasa lainnya 72.108,1 79.954,0 86.369,2 92.097,7 97.600,7
PRODUK DOMESTIK 11.808.513,7 12.985.938,9 14.371.138,4 16.029.363,8 17.471.293,7
REGIONAL BRUTO
Sumber : Kabupaten Bungo Dalam Angka, BPS Tahun 2019
*Angka Sementara
*Angka Sangat Sementara

DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG


PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO 2 - 45
TAHUN 2019
RI-
PENYUSUNAN REVIEW

SPAM
RENCANA INDUK SPAM

Tabel. 2.25.
Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bungo Atas Dasar Harga Konstan
Tahun 2014-2018

Lapangan Usaha PDRB Atas Harga Konstan (Juta Rupiah)


2014 2015 2016 2017* 2018**
A. Pertanian, Kehutanan, 1.859.246,3 1.995.056,8 2.151.590,9 2.258.196,5 2.388.104,0
dan Perikanan
B. Pertambangan dan 2.646.244,7 2.639.459,3 2.642.219,6 2.830.837,6 2.810.799,8
Penggalian
C. Industri Pengolahan 653.496,8 690.742,4 729.546,9 757.684,5 791.516,0

D. Pengadaan Listrik dan 4.000,1 4.306,0 4.375,8 4.577,5 4..832,0


Gas
E. Pengadaan Air, 20.557,4 21.478,6 22.597,6 23.205,5 24.223,9
Pengelolaan Sampah,
Limbah dan Daur
Ulang
F. Konstruksi 1.138.037,4 1.212.230,8 1.291.393,8 1.376.496,6 1.497.840,5
G. Perdagangan Besar 1.124.461,5 1.226.282,5 1.315.141,4 1.377.796,0 1.471.861,0
dan Eceran; Reparasi
Mobil dan Sepeda
Motor
H. Transportasi dan 224.578,1 242.437,8 262.933,1 282.516,5 302.897,3
Pergudangan
I. Penyediaan 231.495,6 247.497,9 263.457,3 280.948,1 300.905,6
Akomodasi dan Makan
Minum
J. Informasi dan 417.559,0 456.809,6 501.967,6 540.468,5 590.943,1
Komunikasi
K. Jasa Keuangan dan 394.332,5 404.084,0 435.463,5 440.659,7 443.779,2
Asuransi
L. Real Estate 229.466,4 238.727,1 250.395,6 263.491,3 278.574,8
M,N. Jasa Perusahaan 20.172,3 21.019,6 21.815,7 22.496,3 23.255,1
O. Administrasi 300.620,7 316.091,6 332.033,2 346.045,0 373.860,4
Pemerintahan,
Pertahanan dan
Jaminan Sosial Wajib
P. Jasa Pendidikan 444.305,5 483.404,3 520.602,0 548.714,5 583.586,4
Q. Jasa Kesehatan dan 57.864,5 66.775,6 74.280,8 79.814,7 86.814,5
Kegiatan Sosial
R,S,T,U. Jasa lainnya 63.122,0 67.404,3 71.223,5 74.001,3 77.235,1
PRODUK DOMESTIK 9.829.560,7 10.333.808,1 10.891.038,4 11.507.950,1 2.051.028,7
REGIONAL BRUTO
Sumber : Kabupaten Bungo Dalam Angka, BPS Tahun 2019
*Angka Sementara
*Angka Sangat Sementara

DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG


PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO 2 - 46
TAHUN 2019
RI-
PENYUSUNAN REVIEW

SPAM
RENCANA INDUK SPAM

2.5. Fungsi dan Peran Kabupaten Bungo


Fungsi dan peran Kabupaten Bungo tergambar dalam Arahan Kebijakan
yang termuat dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bungo. Arahan
pengembangan pusat kegiatan dilakukan melalui pengembangan pusat-pusat
permukiman baik pusat permukiman perkotaan maupun perdesaan untuk
melayani kegiatan ekonomi, pelayanan pemerintahan dan pelayanan jasa, bagi
kawasan permukiman maupun daerah sekitarnya. Pusat-pusat kegiatan ditujukan
untuk melayani perkembangan berbagai usaha atau kegiatan dan
permukiman masyarakat dalam wilayahnya dan wilayah sekitarnya.
Pengembangan pusat-pusat kegiatan dilakukan secara selaras, saling memperkuat
dan serasi dalam ruang wilayah. Pengembangan pusat - pusat kegiatan diserasikan
dengan sistem permukiman, jaringan prasarana dan sarana, serta peruntukan ruang
lain yang berada di dalarn kawasan budidaya wilayah sekitarnya, yang ada
maupun yang direncanakan, sehingga pengembangannya dapat meningkatkan
mutu pemanfaatan ruang yang ada.
Fungsi dan Peran Arahan Kebijakan dan strategi penataan ruang wilayah
Kabupaten Bungo meliputi:
(1) Pemantapan peran dan fungsi Perkotaan Muara Bungo sebagai Pusat Kegiatan
Nasional Promosi (PKNp) yang menjadi pusat orientasi pelayanan bagi Kawasan
Barat Provinsi Jambi dan Pusat Pelayanan Primer Provinsi Jambi dengan strategi
sebagai berikut:
a) menjaga keterkaitan antar kawasan perkotaan, antara kawasan perkotaan dan
kawasan perdesaan, serta antara kawasan perkotaan dan wilayah di
sekitarnya;

DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG


PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO 2 - 47
TAHUN 2019
RI-
PENYUSUNAN REVIEW

SPAM
RENCANA INDUK SPAM
b) meningkatkan fungsi dan peranan Perkotaan Muara Bungo sebagai Pusat
Kegiatan Nasional Promosi (PKNp); dan
c) mendorong kawasan perkotaan lainnya sesuai hirarkhis yang telah ditetapkan,
yaitu Pusat Kegiatan Lokal (PKL), Pusat Pelayanan Kawasan (PPK) dan
Pusat Pelayanan Lokal (PPL).
(2) Peningkatan produktivitas sektor-sektor dengan strategi sebagai berikut :
a) membangun, meningkatkan, dan memelihara kualitas jaringan transportasi ke
seluruh wilayah kabupaten;
b) mengembangkan teknologi tepat guna;
c) mengembangkan dan memperluas jaringan transmisi dan distribusi tenaga
listrik;
d) menyediakan fasilitas pelayanan sosial ekonomi; dan
e) mempercepat pembangunan infrastuktur di wilayah barat untuk membuka
keterisoliran perdesaan-perdesaan di wilayah barat kabupaten.
(3) Peningkatan kualitas dan jangkauan pelayanan jaringan prasarana transportasi,
telekomunikasi, energi dan sumberdaya air, dengan strategi sebagai berikut :
a) meningkatkan kualitas jaringan prasarana wilayah dan mewujudkan
keterpaduan pelayanan sistem jaringan transportasi;
b) mendorong pengembangan sistem jaringan telekomunikasi;
c) meningkatkan sistem jaringan kelistrikan dengan memanfaatkan energi
terbarukan dan tak terbarukan secara optimal serta mewujudkan keterpaduan
sistem jaringan kelistrikan; dan
d) meningkatkan kualitas jaringan prasarana serta mewujudkan keterpaduan
sistem jaringan sumber daya air.
(4) Perwujudan dan Pemeliharaan Kelestarian Lingkungan Hidup, dengan strategi
sebagai berikut :
a) menetapkan kawasan lindung di ruang darat dan ruang udara, termasuk ruang
di dalam bumi;
b) mewujudkan kawasan yang berfungsi lindung untuk menunjang
pembangunan berkelanjutan;

DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG


PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO 2 - 48
TAHUN 2019
RI-
PENYUSUNAN REVIEW

SPAM
RENCANA INDUK SPAM
c) mengembalikan dan meningkatkan fungsi kawasan lindung yang telah
menurun akibat pengembangan kegiatan budi daya, dalam rangka
mewujudkan dan memelihara keseimbangan ekosistem wilayah;
d) melindungi kemampuan lingkungan hidup dari tekanan perubahan dan/atau
dampak negatif yang ditimbulkan oleh suatu kegiatan agar tetap mempu
mendukung perikehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya;
e) melindungi kemampuan lingkungan hidup untuk menyerap zat, energi
dan/atau komponen lain yang dibuang ke dalamnya;
f) mencegah terjadinya tindakan yang dapat secara langsung atau tidak
langsung menimbulkan perubahan sifat fisik lingkungan yang
mengakibatkan lingkungan hidup tidak berfungsi dalam menunjang
pembangunan yang berkelanjutan;
g) mengendalikan pemanfaatan sumber daya alam secara bijaksana untuk
menjamin kepentingan generasi masa kini dan generasi masa depan; dan
h) mengelola sumber daya alam tak terbarukan untuk menjamin pemanfaatannya
secara bijaksana dan sumber daya alam yang terbarukan untuk menjamin
kesinambungan ketersediaannya dengan tetap memelihara dan meningkatkan
kualitas nilai dan keanekaragamannya.
(5) Pembukaan peluang investasi dalam rangka meningkatkan perekonomian wilayah
dengan, strategi sebagai berikut :
a) mempermudah mekanisme perizinan dan birokrasi iklim usaha;
b) menyediakan informasi, sarana dan prasarana penunjang investasi khususnya
melalui penetapan kawasan peruntukan pertanian dan perkebunan untuk
sektor unggulan dan penetapan kawasan strategis dari sudut pandang
ekonomi;
c) meningkatkan sistem insentif pada kawasan prioritas pembangunan;
d) mengembangkan Kawasan Industri Terpadu (KIT); dan
e) mengembangkan pusat-pusat pertumbuhan agropolitan.
(6) Pengembangan kawasan budidaya, dengan strategi sebagai berikut:
a) menetapkan kawasan budidaya yang memiliki nilai strategis untuk
pemanfaatan sumber daya alam secara sinergis untuk mewujudkan
keseimbangan pemanfaatan ruang wilayah;

DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG


PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO 2 - 49
TAHUN 2019
RI-
PENYUSUNAN REVIEW

SPAM
RENCANA INDUK SPAM
b) mengembangkan kegiatan budidaya unggulan di dalam kawasan beserta
prasarana secara sinergis dan berkelanjutan untuk mendorong pengembangan
perekonomian kawasan dan wilayah sekitarnya;
c) mengembangkan kegiatan budi daya untuk menunjang aspek politik,
pertahanan dan keamanan, sosial budaya, serta ilmu pengetahuan dan
teknologi;
d) mengembangkan dan melestarikan kawasan budi daya pertanian pangan
untuk mewujudkan ketahanan pangan;
e) mengembangan kawasan budidaya dengan cara intensifikasi maupun
ekstensifikasi, yang dilakukan demi meningkatkan kesejahteraan penduduk
tanpa menimbulkan kerusakan alam/lingkungan;
f) mengembangkan potensi sumber daya alam dan kegiatan budi daya unggulan
sebagai penggerak utama pengembangan wilayah; dan
g) mengelola dampak negatif kegiatan budi daya agar tidak menurunkan kualitas
lingkungan
(7) peningkatan fungsi kawasan untuk pertahanan dan keamanan
a) mendukung penetapan kawasan pertahanan dan keamanan di Kabupaten;
b) mengembangkan kawasan budidaya secara selektif di dalam dan di sekitar
kawasan pertahanan dan keamanan negara untuk menjaga fungsi pertahanan
dan keamanan;
c) mengembangkan kawasan lindung dan/atau kawasan budidaya tidak
terbangun di sekitar kawasan pertahanan dan keamanan dengan kawasan
budidaya terbangun; dan
d) turut serta menjaga dan memelihara aset-aset pertahanan/TNI

Rencana Sistem Pusat-pusat Kegiatan


Rencana sistem perkotaan Kabupaten Bungo terdiri dari 1 (satu) PKWp,
2(dua) PKL, 2(dua) PKL, 10 (sepuluh) PPK, dan 2 (dua) PPL. Secara sistematis
dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel. 2.26.
Rencana Sistem Pusat-pusat Kegiatan di Kabupaten Bungo

DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG


PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO 2 - 50
TAHUN 2019
RI-
PENYUSUNAN REVIEW

No SPAM
RENCANA INDUK SPAM
Nama Kecamatan Hirarki
Pelayanan
Kegiatan Utama Keterangan

1 Perkotaan Muara PKNp  Pusat pemerintahan Ibukota


Bungo  Pusat Perdagangan dan Jasa Regional Kabupaten Bungo
 Pusat Pendidikan Skala Regional
 Pusat Kesehatan Skala Regional
 Pusat rekreasi, pariwisata, peribadatan, dan
pusat olahraga skala regional
2 Rantau Ikil PKL Pusat Pemerintah Skala subregional
perdagangan dan jasa skala skala sub regional,
pusat kesehatan skala kabupaten, pusat
pendidikan skala sub regional, pusat rekreasi,
olahraga dan wisata, dan pusat peribadatan;

3 Tuo Limbur PKL pusat pemerintahan skala sub regional,


perdagangan dan jasa skala sub regional, pusat
kesehatan skala kabupaten, pusat pendidikan
skala sub regional, pusat rekreasi, olahraga dan
wisata, dan pusat peribadatan

4 Rantau Keloyang PKL pusat pemerintahan skala lokal, pendidikan


skala lokal, perdagangan dan jasa skala lokal
dan kesehatan skala lokaldan pusat peribadatan

7 Embacang Gedang PKL Pusat pemerintahan skala sub regional,


perdagangan dan jasa skala skala sub regional,
pusat kesehatan skala kabupaten, pusat
pendidikan skala sub regional, olahraga, dan
pusat peribadatan.

5 Cadika PPK sebagai pemerintahan skala kecamatan, skala


kecamatan, pendidikan skala kecamatan,
kesehatan skala kecamatan, pusat rekreasi,
olahraga dan wisata dan peribadatan;

6 Talang Pantai PPK sebagai pemerintahan skala kecamatan,


perdagangan dan jasa skala kecamatan,
pendidikan skala kecamatan, kesehatan skala
kecamatan, pusat rekreasi, olahraga dan wisata
dan peribadatan;

3 Sungai Binjai PPK sebagai pemerintahan skala kecamatan,


perdagangan dan jasa skala kecamatan,
pendidikan skala kecamatan, kesehatan skala
kecamatan, pusat rekreasi, olahraga dan wisata
dan peribadatan;

8 Simpang Babeko PPK pemerintahan skala kecamatan, perdagangan


dan jasa skala kecamatan, pendidikan skala
kecamatan, kesehatan skala kecamatan, pusat
rekreasi, olahraga dan wisata dan peribadatan;

9 Pasar Lubuk Landai PPK sebagai pemerintahan skala kecamatan,


perdagangan dan jasa skala kecamatan,
pendidikan skala kecamatan, kesehatan skala

DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG


PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO 2 - 51
TAHUN 2019
RI-
PENYUSUNAN REVIEW

No SPAM
RENCANA INDUK SPAM
Nama Kecamatan Hirarki
Pelayanan
Kegiatan Utama Keterangan

kecamatan, pusat rekreasi, olahraga dan wisata


dan peribadatan;

10 Tanah Tumbuh PPK pemerintahan skala kecamatan, perdagangan

dan jasa skala kecamatan, pendidikan skala


kecamatan, kesehatan skala kecamatan, pusat
rekreasi, olahraga dan wisata dan peribadatan;

11 Pelayang PPK pemerintahan skala kecamatan, perdagangan


dan jasa skala kecamatan, pendidikan skala
kecamatan, kesehatan skala kecamatan, pusat
rekreasi, olahraga dan wisata dan peribadatan;

12 Tanjung Agung PPK Pemerintahan skala kecamatan, perdagangan


dan jasa skala kecamatan, pendidikan skala
kecamatan, kesehatan skala kecamatan, pusat
rekreasi, olahraga dan wisata dan peribadatan;

13 Rantau Pandan PPK pemerintahan skala kecamatan, perdagangan


dan jasa skala kecamatan, pendidikan skala
kecamatan, kesehatan skala kecamatan, pusat
rekreasi, olahraga dan wisata dan peribadatan

14 Purwosari PPK Pemerintahan skala kecamatan, perdagangan


dan jasa skala kecamatan, pendidikan skala
kecamatan, kesehatan skala kecamatan, pusat
rekreasi, olahraga dan wisata dan peribadatan.

15 Pulau Batu PPL Pusat Kegiatn Pertanian

16 Muara Buat PPL Pusat Kegiatan Pariwisata dan Pertanian

DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG


PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO 2 - 52
TAHUN 2019
RI-
PENYUSUNAN REVIEW

SPAM
RENCANA INDUK SPAM

Gambar. 2.9.
Peta Rencana Sistem Pusat Permukiman Kabupaten Bungo

2.6. Keuangan Daerah


2.6.1. Penerimaan / Pendapatan Daerah
Penerimaan / pendapatan daerah Kabupaten Bungo dalam kurun waktu
2014 sampai dengan 2018 setiap tahun selalu mengalami peningkatan. Secara
rata – rata dalam kurun waktu lima tahun terakhir terhadap total Pendapatan
Daerah Kabupaten Bungo, Pendapatan Asli Daerah sebesar sebesar 9,87% , Dana
Perimbangan sebesar 77,17%, Transfer Pemerintah Pusat dan Provinsi sebesar

DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG


PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO 2 - 53
TAHUN 2019
RI-
PENYUSUNAN REVIEW

SPAM
RENCANA INDUK SPAM
9,76% dan Lain-lain pendapatan yang sah sebesar 5,47%. Secara rinci penerimaan
/ pendapatan daerah Kabupaten Bungo dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel. 2.27.
Realisasi Pendapatan Kabupaten Bungo Menurut Jenis Pendapatan, 2014 - 2018

PENDAPATAN DAERAH Tahun (Rupiah)


2014 2015 2016 2017 2018
TOTAL PENDAPATAN 1.036.446.469.000,0 1.056.219.201.059, 1.106.466.697.872, 1.281.019.687.622, 1.120.885.269.864,
DAERAH 0 90 74 01 14

Pendapatan Asli Daerah 107.128.087.000,00 105.280.968.865,90 114.818.207.669,72 183.133.678.700,00 48.742.395.605,25


Hasil Pajak Daerah 20.837.776.000,00 26.009.197.265,00 27.679.989.184,00 45.389.522.996,00 30.944.184.731,00
Hasil Restribusi Daerah 11.002.009.000,00 4.628.572.337,00 3.796.149.293,00 3.794.376.569,00 3.345.840.684,00
Hasil Pengolahan Kekayaan 4.323.527.000,00 4.074.649.176,10 3.810.734.153,28 4.230.472.927,41 4.408.281.714,08
Daerah yang dipisahkan

Lain-lain Pendapatan Asli 70.964.775.000,00 70.568.550.087,80 79.531.335.039,44 129.719.306.207,59 10.044.088.476,17


Daerah

Dana Perimbangan 768.951.280.000,00 734.988.352.007,00 812.254.036.648,00 909.063.377.858,00 870.897.134.935,00


Dana Bagi Hasil Pajak 40.931.640.000,00 34.020.419.550,00 32.912.194.168,00 23.458.926.529,00 16.629.509.100,00
Dana Bagi Hasil Bukan Pajak 87.280.132.000,00 54.517.078.457,00 41.173.780.310,00 53.451.786.364,00 38.263.957.891,00
Dana Alokasi Umum 579.600.648.000,00 580.998.294.000,00 641.635.025.000,00 635.999.293.000,00 635.999.293.000,00
Dana Alokasi Khusus 61.138.860.000,00 65.452.560.000,00 96.533.037.170,00 196.153.371.965,00 180.004.374.944,00
Transfer Pemerintah Pusat 86.048.399.000,00 107.099.122.000,00 - - 99.662.379.349,00
- Lainnya

Transfer Pemerintah 68.685.211.000,00 66.054.002.927,00 38.991.340.072,02 - 56.800.763.747,19


Provinsi

Lain-lain Pendapatan Sah 5.633.492.000,00 42.796.755.260,00 140.403.113.483,00 188.822.631.064,01 44.782.596.227,70


Sumber: BPS, Kabupaten Bungo Dalam Angka, 2016-2019

2.6.2. Pengeluaran / Belanja Daerah


Penerimaan / pendapatan daerah Kabupaten Bungo dalam kurun waktu
2014 sampai dengan 2018 setiap tahun mengalami peningkatan, hanya dalam
kurun waktu 2016 ke 2017 mengalami sedikit penurunan. Namun pada tahun
2018 kembali mengalami peningkatan. Secara rata-rata dalam kurun waktu 2014-
2016 terhadap total belanja Daerah Kabupaten Bungo porsi belanja operasi
sebesar 84,54% dan porsi belanja modal sebesar 15,40%. Secara rinci penerimaan
/ pendapatan daerah Kabupaten Bungo dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel. 2.28.
Realisasi Belanja Kabupaten Bungo Menurut Jenis Belanja, 2014 – 2018

DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG


PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO 2 - 54
TAHUN 2019
RI-
PENYUSUNAN REVIEW

SPAM
RENCANA INDUK SPAM
BELANJA DAERAH
2014 2015
Tahun (Rupiah)
2016 2017 2018
TOTAL BELANJA 1.010.391.279.000 1.038.752.187.432 946.564.030.267, 1.148.663.370.333 1.297.040.673.778
DAERAH ,00 ,00 24 ,00 ,10
Belanja Operasi 815.196.267.000,0 866.982.600.861,0 835.967.590.823, 986.667.067.615,0 1.093.811.759.988
0 0 38 0 ,10
Belanja Pegawai 543.893.012.000,0 584.446.178.155,0 630.704.357.227, 465.041.000.762,0 517.039.667.827,0
0 0 00 0 0
Belanja Barang 209.319.830.000,0 214.111.864.157,0 187.729.214.346, 297.666.186.408,0 339.277.812.691,1
0 0 38 0 0
Belanja Bunga - - 335.923.000,00 - -
Belanja Subsidi 606.744.000,00 606.744.000,00 606.744.000,00 549.450.000,00 1.800.000.000,00
Belanja Hibah 47.242.724.000,00 67.694.328.549,00 11.247.102.250,0 12.740.600.000,00 21.624.532.250,00
0
Belanja Bansos 14.133.957.000,00 123.486.000,00 5.344.250.000,00 - 726.338.200,00
Belanja Bagi Hasil - - - - -
Bantuan Keuangan - - - 210.669.830.445,0 213.343.409.020,0
0 0
Belanja Modal 195.195.012.000,0 171.269.586.571,0 110.596.439.443, 159.030.341.310,0 203.211.813.790,0
0 0 86 0 0
Belanja Tanah 158.016.000,00 1.055.897.000,00 127.961.000,00 - 1.201.883.200,00
Belanja Peralatan dan Mesin 37.714.178.000,00 26.997.380.254,00 29.599.903.558,8 18.960.154.579,00 54.598.305.422,00
6
Belanja Gedung dan Bangunan 92.472.221.000,00 43.028.274.347,00 22.126.368.933,0 67.701.829.344,00 43.352.295.989,00
0
Belanja Jalan, Irigasi dan 64.169.160.000,00 97.848.817.470,00 58.403.685.952,0 56.527.438.771,00 94.382.781.609,00
Jaringan 0
Belanja Aset Tetap Lainnya 681.437.000,00 1.839.217.500,00 338.520.000,00 12.874.957.208,00 9.676.547.570,00
Belanja Tidak Terduga - 500.000.000,00 - 2.965.961.408,00 17.100.000,00
Sumber: BPS, Kabupaten Bungo Dalam Angka, 2014-2019

2.6.3. Pembiayaan Daerah


Berdasarkan data sementara dari BPS, PDRB Kabupaten Bungo tahun
2018 atas dasar harga konstan dengan tahun dasar pada tahun 2010 sebesar Rp.
9.704.017.000.000,- meningkat dari kondisi pada tahun 2014 yang baru
mencapai Rp. 7.881.379.000.000,- .
Perkembangan pendapatan perkapita menurut PDRB atas harga konstan
dari tahun 2014-2018 mengalami peningkatan yaitu pada tahun 2014 Rp
24.260.000,- menjadi Rp 27.820.000,- tahun 2018, hal ini menunjukkan bahwa
pertumbuhan ekonomi riil Kabupaten Bungo naik cukup signifikan selama lima
tahun terakhir.

Tabel. 2.29.

DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG


PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO 2 - 55
TAHUN 2019
RI-
PENYUSUNAN REVIEW

SPAM
RENCANA INDUK SPAM
Peta Perekonomian Kabupaten Bungo Tahun 2014 – 2018 (dalam juta rupiah)

No Deskripsi Tahun (Juta Rupiah)


2014 2015 2016 2017 2018
1 PDRB harga konstan* (struktur 9.829.560,7 10.333.808, 10.891.038, 11.507.950, 2.051.028,7
perekonomian) 1 4 1
2 Pendapatan Perkapita 29,26 30,04 31,03 32,06 32,84
Kabupaten Bungo (Rp.)
3 Pertumbuhan Ekonomi (%) 6,74 5,13 5,39 5,66 4,72
Sumber: BPS, Kabupaten Bungo Dalam Angka, 2014-2019

DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG


PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO 2 - 56
TAHUN 2019

Anda mungkin juga menyukai