PENYUSUNAN REVIEW
SPAM
RENCANA INDUK SPAM
Bab 2
SPAM
RENCANA INDUK SPAM
Secara Administrasi, Luas Kabupaten Bungo adalah 4.659 km2 yang terdiri dari 17
kecamatan 141 dusun dan 12 kelurahan. Luasan ini setara dengan 8,72 persen luas
wilayah Provinsi Jambi. Luas wilayah Provinsi Jambi tercatat 53.435,92 Km 2 yang
terbagi atas luas daratan 48.989,98 Km2 dan luas lautan 4.445,94 Km 2 serta dengan
panjang garis pantai 223,025 km.
Tabel. 2.1.
Jumlah Desa/Kelurahan Per Kecamatan Dalam Kabupaten Bungo
SPAM
RENCANA INDUK SPAM
9. Bathin III Ulu 9 - 9
10. Muko Muko Bathin VII 9 - 9
11. Jujuhan 10 - 10
12. Jujuhan ilir 7 - 7
13. Tanah Tumbuh 11 - 11
14. Bathin II Pelayang 5 - 5
15. Limbur Lubuk Mengkuang 14 - 14
16. Tanah Sepenggal 10 - 10
17. Tanah Sepenggal Lintas 12 - 12
Jumlah 141 12 153
Sumber : Kabupaten Bungo Dalam Angka, BPS Tahun 2019
Tabel. 2.2.
Luas Wilayah Kabupaten Bungo Menurut Kecamatan
SPAM
RENCANA INDUK SPAM
SPAM
RENCANA INDUK SPAM
Gambar. 2.1.
Peta Orientasi Wilayah Kabupaten Bungo
SPAM
RENCANA INDUK SPAM
Gambar. 2.2.
Peta Administrasi Wilayah Kabupaten Bungo
SPAM
RENCANA INDUK SPAM
2.1.1. Iklim
Sesuai dengan lokasi wilayah yang berada di dataran tinggi, wilayah Kabupaten
Bungo termasuk dalam iklim tropis. Curah hujan di suatu tempat dipengaruhi oleh keadaan
iklim, geografi dan perputaran atau pertemuan arus udara. Oleh karena itu jumlah curah
hujan beragam menurut bulan dan stasiun pengamat. Kondisi iklim di wilayah Kabupaten
Bungo termasuk wilayah tropis dengan curah hujan selama tahun 2018 mencapai 2822
mm3 dan Rata-rata curah hujan harian adalah 235,16 mm3. Curah hujan tertinggi terjadi
pada bulan November yang mencapai 455 mm3, sementara curah hujan terendah adalah
bulan Agustus dengan curah hujan 73 mm3.
Tabel. 2.3.
Curah Hujan dan Banyaknya Hari Hujan
Kabupaten Bungo Tahun 2017 – 2018
No Bulan Tahun
2017 2018
CH HH CH (mm3) HH
1 Januari (mm 3
201,7) 20 120 9
2 Februari 269,6 16 330 17
3 Maret 338,5 20 413 19
4 April 222,6 21 355 13
5 Mei 160,7 19 215 13
6 Juni 203,3 15 119 6
7 Juli 60,9 8 101 6
8 Agustus 136,1 16 73 7
9 September 79,3 17 163 10
10 Oktober 105,3 22 214 15
11 November 179 25 455 19
12 Desember 52,4 20 384 16
Jumlah 219 150
Rata-rata per bulan 151,3 18,25 235,16 11,75
Sumber : Kabupaten Bungo Dalam Angka, BPS Tahun 2019
SPAM
RENCANA INDUK SPAM
wilayah Selatan yang notabene merupakan wilayah perbukitan, didominasi oleh
kemiringan lereng 25 – 40 %.
2.1.3. Topografi
Berdasarkan ketinggian wilayahnya, Kabupaten Bungo memiliki karakteristik
sebagian dataran rendah di wilayah Utara dan Tengah. Sementara sisanya terdiri dari rawa-
rawa dengan ketinggian yang hampir sama dengan permukaan laut atau sampai dengan 20
meter dpl. Topografi Kabupaten Bungo secara umum berada pada ketinggian antara 70-
1300 m dpl, dengan rincian sebagai berikut :
< 99 meter = 39,72 %
100 s/d 499 meter = 47,98 %
500 s/d 999 meter = 7, 04 %
1000 meter = 5, 26 %
2.1.4. Geologi
Struktur batuan pembentuk lapisan tanah atau kondisi serta formasi geologi di
Kabupaten Bungo terdiri atas batuan : Aluvium, Andesit dan Basal, Batuan Gunung Api
tak terpisahkan, Batuan Gunung Asam tak terpisahkan, Diorit, Formasi Air Berikat,
Formasi Bukit Punjung, Formasi Gumai, Formasi Kasai, Formasi Muara Enim, Formasi
Pelepat, Formasi Rantau Ikil, Formasi Granit dan Formasi Lava.
Secara umum, kelompok tanah yang ada di Kabupaten Bungo terdiri atas jenis
tanah : Andosol, Latosol, Latosol dan hidromorf dan Podsolik. Jenis tanah pada masing-
masing kecamatan yaitu :
Jenis tanah Andosol sebagian kecil terdapat di Kecamatan Limbur Lubuk
Mengkuang, Tanah tumbuh, Bathin III Ulu dan Pelepat.
Jenis tanah Latosol sebagian besar terdapat di Kecamatan Jujuhan Ilir, Jujuhan,
Bathin II Pelayang, Limbur Lubuk Mengkuang, Sebagian Kecil terdapat di
Kecamatan Tanah Tumbuh Bathin II Ulu, Rantau Pandan dan Pelepat.
Jenis tanah latosol dan hidromorf terdapat di sebagian Kecamatan Rantau Pandan,
Bathin II Ulu dan Pelepat.
Jenis tanah Podsolik terdapat di semua kecamatan di Kabupaten Bungo.
SPAM
RENCANA INDUK SPAM
Tabel. 2.4.
Daerah Aliran Sungai (DAS) di wilayah Kabupaten Bungo
SPAM
RENCANA INDUK SPAM
Gambar. 2.3.
Peta Kemiringan Lereng Kabupaten Bungo
SPAM
RENCANA INDUK SPAM
Gambar. 2.4.
Peta Topografi Kabupaten Bungo
SPAM
RENCANA INDUK SPAM
Gambar. 2.5.
Peta Geologi Kabupaten Bungo
SPAM
RENCANA INDUK SPAM
Gambar. 2.6.
Peta SUB DAS Kabupaten Bungo
SPAM
RENCANA INDUK SPAM
SPAM
RENCANA INDUK SPAM
Tabel. 2.5.
Rencana Pemantapan Kawasan Lindung di Kabupaten Bungo
SPAM
RENCANA INDUK SPAM
Tabel. 2.6.
Rencana Sistem Perkotaan dan Fungsi Pusat-Pusat Kegiatan di Kabupaten Bungo
No Nama Hirarki Kegiatan Utama Keterangan
Kecamatan Pelayanan
No SPAM
RENCANA INDUK SPAM
Nama
Kecamatan
Hirarki
Pelayanan
Kegiatan Utama Keterangan
SPAM
RENCANA INDUK SPAM
SPAM
RENCANA INDUK SPAM
Peta Penggunaan Lahan Kabupaten Bungo
2.3. Kondisi Sarana dan Prasarana
2.3.1. Persampahan
Penanganan persampahan di Kabupaten Bungo pada umumnya dimulai dari
pewadahan, pengumpulan/penyapuan, pengangkutan dan diakhiri pembuangan di TPA.
Adapun gambaran pengelolaan persampahan yang dimaksud meliputi kelembagaannya,
sistem dan cakupan pelayanannya, kesadaran masyarakat dan PMJK-nya, respon media
terhadap pelaksanaan pengelolaan persampahan yang selama ini telah dilakukan,
partisipasi dunia usaha, pendanaan dan pembiayaan serta isu strategis yang mendesak
terkait pengelolaan persampahan tersebut.
Keterlibatan masyarakat dalam pembangunan dan pengelolaan persampahan hanya
baru pada tahap pewadahan di sumber (Rumah Tangga), yang selanjutnya dikumpulkan
oleh petugas untuk dibawa ke TPS-TPS terdekat. Di rumah tangga sampah dimasukkan
kedalam plastik wadah sampah yang digantung di halaman rumah untuk dibawa petugas
pengumpul ke TPS.Namun demikian berdasarkan keterangan dari BLHKP, partisipasi
masyarakat pun masih perlu didorong lagi karena masih banyak juga yang membuang
sampah ke sungai, ditimbun, dibakar, atau dibuang sembarangan. Akan tetapi masyarakat
yang belum dilewati gerobak/bentor pengangkut sampah akan mengumpulkan sampah dari
sumber ke TPS. Pemilahan sampah juga ada dilakukan oleh pemulung barang bekas
terutama untuk barang yang bisa digunakan lagi (recycle) barang bekas.Terkait partisipasi
swasta, bahwasanya dengan volume sampah yang ada saat ini, Kabupaten Bungo belum
dikategorikan untuk layak dikelola oleh pihak ketiga dalam hal ini swasta. Namun
demikian dari pemantauan di lapangan, ada juga keterlibatan pihak swasta khususnya
dalam proses pemilahan (recycle) barang-barang bekas untuk dijual kembali.
Tabel. 2.7.
Kondisi Prasarana dan Sarana Persampahan
No SPAM
RENCANA INDUK SPAM
Jenis Prasarana/Sarana Satuan Jumlah Kapasitas Ritasi
/Hari Baik
Kondisi
Rusak Rusak
Keterangan
Ringan Berat
• Kontainer Unit 6 3 3
• Transfer Depo Unit
2 Pengmpulan
• Gerobak Sampah Unit 14 0,5 m3 1 14
• Motor Sampah Unit 13 1,5 m3 1 4 9
• Pick up Sampah Unit
3 Pengangkutan
• Dump Truck Unit 10 m3 2 6 4
• Arm Roll Truck Unit 1 1
• Compactor Truck Unit
4 Pengolahan Sampah
• TPS 3R Unit 3 7,5 m3 3
• SPA Unit
• ITF Unit
• TPST Unit
• Bank Sampah Unit 3 6,5 m3 1 3
• Incenerator Unit
5 TPA/TPA Regional
• Luas Total Lahan TPA Ha 13,86 Menggunakan
sistem open
dumping
SPAM
RENCANA INDUK SPAM
Tabel. 2.8.
Penanganan Sampah Untuk Wilayah Perkotaan
SPAM
RENCANA INDUK SPAM
Tabel. 2.9.
Penanganan Sampah Untuk Wilayah Perdesaan
SPAM
RENCANA INDUK SPAM
2.3.2. Air Limbah
Hingga saat ini upaya nyata yang telah dilakukan oleh pemerintah
Kabupaten Bungo dalam rangka penanganan sub sektor air limbah domestik dapat
diamati dari upaya kebijakan yang bersifat strategis, upaya penanganan layanan
yang bersifat teknis opersional serta upaya pembinaan dan peningkatan kesadaran.
Upaya kebijakan yang terkait dengan penanganan air limbah domestik dilakukan
dengan penertiban dan penegakkan kebijakan.
Cakupan pengelolaan air limbah cair di Kabupaten Bungo berdasarkan
data dari dinas pekerjaan umum Kabupaten Bungo dapat digambarkan sebagai
berikut : sistem pengelolaan air limbah di Kabupaten Bungo masih banyak
menggunakan sistem pengolahan air limbah setempat (on-site system) baik itu
secara individu dan di beberapa tempat secara komunal. Di sisi lain masih banyak
warga masyarakat yang belum memiliki pengelolaan air limbah dan membuang
limbahnya ke saluran atau sungai. Pengelolaan limbah cair domestik yang ada di
Kabupaten Bungo lebih pada pemanfaatan sistem setempat (on site system) antara
lain black water dan grey water yang yang dihasilkan langsung di buang ke
sungai, lahan terbuka serta ada yang dibuang ke septik tank kemudian dibuang ke
drainase lingkungan. Sistem pembuangan air limbah seharusnya dipisahkan
dengan sistem pembuangan air hujan, tapi di Kabupaten Bungo masih sering
dijumpai limbah dari rumah tangga dibuang kedalam sistem pembuangan air
hujan yang dapat mengakibatkan polusi/pencemaran lingkungan. Pengelolaan
prasarana dan sarana air limbah pada setiap daerah mempunyai karakteristik yang
berbeda, baik tingkat pelayanan, jenis dan jumlah pelayanannya.
Prasarana pembuangan air limbah yang ada di Kabupaten Bungo antara
lain:
a. Jamban Keluarga
Pengadaan prasarana jamban keluarga diupayakan oleh masyarakat itu sendiri, dan
sebagian merupakan sumbangan dari pemerintah Kabupaten Bungo melalui berbagai
sumber pendanaan baik dari APBN, APBD provinsi dan APBD Kabupaten Bungo.
pengelolaan jamban keluarga menjadi tanggung jawab penduduk yang memakainya.
sistem pengolahan air limbah umumnya pengolahan setempat (on-site system) baik
secara individual (jamban keluarga) maupun komunal (mck) dengan fasilitas dan
SPAM
RENCANA INDUK SPAM
pelayanan dari satu atau beberapa bangunan, yang pengelolaannya diselesaikan
secara setempat atau di lokasi sumber, seperti : cubluk, tangki septik (septic tank)
dan paket pengolahan skala kecil. kondisi air tanah yang dangkal di Kabupaten
Bungo menyebabkan peresapan tidak berfungsi tertalu baik dan menyebabkan tangki
septik cepat penuh sebelum waktunya. sampai saat ini Kabupaten Bungo belum
memiliki sistem pengolahan air limbah terpusat berupa IPAL dan IPLT. walaupun
demikian, dibeberapa lokasi sudah dibangun sistem komunal untuk melayani satu
kawasan pemukiman melalui program sanitasi berbasis masyarakat (sanimas).
SPAM
RENCANA INDUK SPAM
pengolahan limbah cair rumah tangga melalui program/proyek layanan yang berbasis
masyarakat seperti Program Sanitasi Lokal Berbasis Masyarakat (STBM), Sanimas
Berbasis Masyarakat (SANIMAS). Capaian layanan air limbah akan diuraikan pada
tabel berikut:
SPAM
RENCANA INDUK SPAM
Tabel. 2.10.
Cakupan Layanan Air Limbah Saat ini di Kabupaten Bungo Untuk Klasifikasi Wilayah Perkotaan
1 Tanah Tumbuh - - - - - - - - -
2 Rantau Pandan - - - - - - - - -
3 Pasar Muaro Bungo 6.348 3.606 203 2.461 39 39 - - -
4 Jujuhan - - - - - - - - -
5 Tanah Sepenggal - - - - - - - - -
6 Pelepat - - - - - - - - -
7 Limbur Lubuk Mengkuang - - - - - - - - -
8 Muko muko bathin VII - - - - - - - - -
9 Pelepat Ilir - - - - - - - - -
10 Bathin II Babeko - - - - - - - - -
11 Bathin III 3.332 445 197 2.499 157 34 - - -
12 Bungo Dani 5.063 668 1.186 3.007 147 - 55 - -
13 Rimbo Tengah 4.585 352 407 3.641 138 - - 47 -
14 Bathin III Ulu - - - - - - - - -
15 Bathin II Pelayang - - - - - - - - -
16 Jujuhan Ilir - - - - - - - - -
17 Tanah Sepenggal Lintas - - - - - - - - -
Sumber: SSK Kabupaten Bungo, 2017
SPAM
RENCANA INDUK SPAM
Tabel. 2.11.
Cakupan Layanan Air Limbah Saat ini di Kabupaten Bungo Untuk Klasifikasi Wilayah Perdesaan
SPAM
RENCANA INDUK SPAM
2.3.3. Sarana Perekonomian
A. Sarana Perdagangan
Jumlah Sarana Perdagangan di Kabupaten Bungo tahun 2016 sebanyak 144
unit, yang terdiri dari 48 unit pasar, 39 unit Gudang, 33 unit Agen/Penyalur, SPBU
14 unit dan 10 unit Pasar Lelang Karet. Sarana Perdagangan terbanyak terdapat di
Kecamatan Bathin III sebanyak 33 unit dan paling sedikit berada di kecamatan
Tanah Tumbuh dengan jumlah 2 unit seperti yang diuraikan dalam tabel berikut:
Tabel. 2.12.
Jumlah Sarana Perdagangan di Kabupaten Bungo, 2016
SPAM
RENCANA INDUK SPAM
pendidikan dan mendekatkan masyarakat ke sarana pendidikan. Fasilitas pendidikan
yang tersedia di Kabupaten Bungo dapat dilihat pada Tabel berikut:
Tabel. 2.13.
Fasilitas Pendidikan yang tersedia di Kabupaten Bungo
1. Pelepat
2. Pelepat Ilir
3. Bathin II Babeko
4. Rimbo Tengah
5. Bungo Dani
6. Pasar Muaro
Bungo
7. Bathin III
8. Rantau Pandan
9. Muko Muko
Bathin VII
10. Bathin III Ulu
11. Tanah Sepenggal
12. Tanah Sepenggal
Lintas
13. Tanah Tumbuh
14. Limbur Lubuk
Mengkuang
15. Bathin II Pelayang
16. Jujuhan
17. Jujuhan Ilir
Jumlah
b. Sarana Kesehatan
Upaya pemerintah untuk meningkatkan derajat kesehatan penduduk dilakukan
antara lain dengan meningkatkan fasilitas dan sarana kesehatan. Kabupaten Bungo
masih minim fasilitas kesehatan untuk menunjang tingkat kesehatan masyarakatnya.
Fasilitas sarana kesehatan yang ada di Kabupaten Bungo terdiri dari puskesmas,
SPAM
RENCANA INDUK SPAM
puskesmas pembantu, dan posyandu. Untuk lebih jelasnya jumlah rumah sakit
dan sarana kesehatan yang ada di Kabupaten Bungo dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel. 2.14.
Jumlah fasilitas Kesehatan di Kabupaten Bungo
N Kecamatan Rumah Puskesmas Pustu Posyandu Klinik / Polindes
o Sakit Balai
Kesehatan
1. Pelepat - 2 7 10 1 -
2. Pelepat Ilir - 2 12 12 3 -
3. Bathin II Babeko - 1 4 8 - -
4. Rimbo Tengah 4 1 4 8 2 -
5. Bungo Dani 3 1 2 8 2 -
6. Pasar Muaro Bungo 1 1 - 8 3 -
7. Bathin III 1 1 3 8 1 -
8. Rantau Pandan - 1 - 10 - -
9. Muko Muko Bathin - 1 3 16 - -
VII
10. Bathin III Ulu - 1 4 8 - -
11. Tanah Sepenggal - 1 4 10 1 -
12. Tanah Sepenggal - 1 3 9 1 -
Lintas
13. Tanah Tumbuh - 1 1 12 - -
14. Limbur Lubuk - 1 5 13 - -
Mengkuang
15. Bathin II Pelayang - 1 2 2 - -
16. Jujuhan - 1 3 10 - -
17. Jujuhan Ilir - 1 4 15 - -
Jumlah 9 19 61 167 14 -
Sumber: BPS, Kabupaten Bungo Dalam Angka 2019
c. Sarana Peribadatan
Jumlah sarana peribadatan agama Islam sebanyak 940 buah yang terdiri dari
mesjid 333 unit, mushola 601 unit, gereja 4 unit, klenteng 1 unit dan Vihara 1 unit.
Fasilitas sarana peribadatan agama Islam yang ada di Kabupaten Bungo, untuk
mushola/langgar dan mesjid setiap unitnya melayani sebagian besar penduduk
Kabupaten Bungo. Bila dibandingkan dengan standar kebutuhan, maka keberadaan
fasilitas peribadatan di Kabupaten Bungo ini sudah sangat memadai. Untuk lebih
jelasnya jumlah masjid, langgar dan mushola di Kabupaten Bungo dapat dilihat pada
tabel berikut:
SPAM
RENCANA INDUK SPAM
Tabel. 2.15.
Jumlah Fasilitas Peribadatan di Kabupaten Bungo
No Kecamatan Fasilitas
Masjid Mushola Gereja Klenteng Vihar
a
1. Pelepat 34 55 1 - -
2. Pelepat Ilir 47 157 - - -
3. Bathin II Babeko 12 12 - - -
4. Rimbo Tengah 31 37 - - -
5. Bungo Dani 16 30 3 1 1
6. Pasar Muaro Bungo 18 32 - - -
7. Bathin III 17 29 - - -
8. Rantau Pandan 12 16 - - -
9. Muko Muko Bathin VII 16 28 - - -
10. Bathin III Ulu 25 11 - - -
11. Tanah Sepenggal 14 33 - - -
12. Tanah Sepenggal Lintas 15 42 - - -
13. Tanah Tumbuh 15 13 - - -
14. Limbur Lubuk 18 40 - - -
Mengkuang
15. Bathin II Pelayang 6 13 - - -
16. Jujuhan 23 37 - - -
17. Jujuhan Ilir 14 15 - - -
Jumlah 333 601 4 1 1
Sumber: BPS, Kabupaten Bungo Dalam Angka 2019
C. Sarana Transportasi
Sistem jaringan jalan merupakan aspek penting dalam membentuk struktur
ruang wilayah. Peranan jaringan jalan sebagai penghubung antar komponen kegiatan
antar wilayah kecamatan dan komponen kegiatan antar kabupaten, disamping itu
jaringan jalan akan sangat mempengaruhi bentuk struktur tata ruang kabupaten.
Berdasarkan data panjang jalan di Kabupaten Bungo di tahun 2014 jika dilihat
dari kondisinya dari total panjang jalan di Kabupaten Bungo sepanjang 986,06 km,
sebagian besar dalam kondisi baik yaitu sepanjang 477,33 km (49,31%), dalam
SPAM
RENCANA INDUK SPAM
kondisi sedang sepanjang 89,56 km (89,56%), dalam kondisi rusak sepanjang110,13
km (11,38%) dan dalam kondisi rusak berat sepanjang 291,04 km (30,06%).
Berdasarkan jenis permukaan jalan yang ada di Kabupaten Bungo dari total
panjang jalan yang juga terdata pada tahun 2014 sepanjang 530,70 km atau berkisar
54,82 telah memiliki jenis permukaan aspal, sepanjang 118,83 km atau berkisar
(12,28%) memiliki jenis permukaan kerikil dan selebihnya sepanjang 318,53 atau
berkisar 32,90 masih merupakan jalan berjenis permukaan tanah.
Data panjang jalan berdasarkan kondisi dan jenis permukaan jalan yang ada di
Kabupaten Bungo dapat dilihat pada tabel-tabel berikut:
Tabel. 2.16.
Panjang Jalan Menurut Kecamatan dan Kondisi Jalan di Kabupaten Bungo 2014
SPAM
RENCANA INDUK SPAM
Tabel. 2.17.
Panjang Jalan Menurut Kecamatan dan Jenis Permukaan Jalan di Kabupaten Bungo 2014
SPAM
RENCANA INDUK SPAM
terhadap prediksi penduduk dapat diketahui peningkatan kebutuhan-kebutuhan
pelayanan serta sarana dan prasarana infrastruktur dimasa yang akan datang.
Penduduk di Kabupaten Bungo pada tahun 2018 tercatat sebanyak
367.182 jiwa, jumlah penduduk terbanyak berada di Kecamatan Pelepat Ilir
sebanyak 54.457 jiwa, sedangkan jumlah penduduk terkecil di Kecamatan Bathin
III Ulu yakni sebanyak 8.862 jiwa.
Jika dilihat dari Kepadatan Penduduk pada tahun 2018, Kepadatan
penduduk terpadat berada di Kecamatan Pasar Muaro Bungo dengan kepadatan
penduduk sebesar 2.945,71 jiwa/km2 sedangkan untuk kepadatan penduduk
terkecil berada pada Kecamatan Bathin III Ulu dengan Kepadatan Penduduk
sebesar 23,71 jiwa/km2. Jika dilihat dari lingkup Kabupaten Bungo secara
keseluruhan kepadatan penduduk Kabupaten Bungo sebesar 78,82 jiwa/km2.
Lebih detail tentang kepadatan penduduk, Jumlah Penduduk dan Rasio
Jenis Kelamin di Kabupaten Bungo pada tahun 2018 dapat dilihat pada Tabel
berikut.:
Tabel. 2.18.
Luas, Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk Menurut
Kecamatan di Kabupaten Bungo, 2018
SPAM
RENCANA INDUK SPAM
No Kecamatan Luas Wilayah
(Km2)
Jumlah
Penduduk
Kepadatan
Penduduk
2017 4.658,75 359.590 77,19
2016 4.658,75 351.878 75,53
2015 4.658,75 344.100 73,86
Sumber : Kabupaten Bungo Dalam Angka, BPS Tahun 2019
SPAM
RENCANA INDUK SPAM
Gambar. 2.8.
Peta Kepadatan Penduduk Kabupaten Bungo
SPAM
RENCANA INDUK SPAM
Jumlah penduduk laki-laki pada tahun 2018 sebesar 187.677 jiwa,
sedangkan penduduk perempuan berjumlah 179.505 jiwa, sehingga Rasio Jenis
Kelamin (RJK/sex ratio) menunjukkan angka 104,55. Angka tersebut
mengandung arti bahwa diantara 100 orang penduduk perempuan di Kabupaten
Bungo terdapat 104 orang penduduk laki-laki. Rasio jenis kelamin per kecamatan
di Kabupaten Bungo berada dalam kisaran 96 sampai dengan 112. Rasio jenis
kelamin tertinggi di Kecamatan Bathin II Pelayang yaitu 112, sedangkan yang
terendah di Kecamatan Tanah Tumbuh sebesar 96.
Rasio jenis kelamin merupakan perbandingan banyaknya penduduk
perempuan dengan banyaknya penduduk laki-laki pada satu daerah dan waktu
tertentu. Angka yang diperoleh dari jenis kelamin menunjukkan banyaknya
penduduk laki-laki per 100 penduduk perempuan. Apabila angka yang diperoleh
dari rasio jenis kelamin lebih besar dari 100 berarti jumlah penduduk laki-laki
lebih besar dari pada jumlah penduduk perempuan. Sedangkan untuk angka yang
kurang dari 100 berarti jumlah penduduk perempuan lebih besar dari pada jumlah
penduduk laki-laki.
Tabel. 2.19.
Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan, Jenis Kelamin dan
Rasio Jenis Kelamin di Kabupaten Bungo, 2018
No SPAM
RENCANA INDUK SPAM
Kecamatan Laki-laki Perempuan Jumlah Rasio Jenis
Kelamin
2017 183.893 175.697 359.590 104,66
2016 179.893 171.985 351.878 104,60
2015 175.997 168.103 344.100 104,70
Sumber : Kabupaten Bungo Dalam Angka, BPS Tahun 2019
Tabel. 2.20.
Banyaknya Penduduk dan Rumah Tangga Menurut
Kecamatan di Kabupaten Bungo, 2018
SPAM
RENCANA INDUK SPAM
kehutanan dan Perikanan; pertambangan dan Penggalian; perdagangan besar dan
eceran, reparasi mobil, dan sepeda motor; industri pengolahan; dan kontruksi. Hal
ini dapat dilihat dari peranan masing-masing lapangan usaha dalam pembentukan
PDRB Kabupaten Bungo.
Peranan Terbesar dalam pembentukan PDRB Kabupaten Bungo pada
tahun 2018 dihasilkan oleh lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan,
yaitu mencapai 20,75 persen (angka ini naik dari 18,49 persen dari tahun 2014).
Selanjutnya lapangan usaha pertambangan dan penggalian sebesar 18,11 persen
(turun dari 23,99 persen di tahun 2014), disusul oleh lapangan usaha Perdagangan
besar dan Eceran, Reparasi mobil dan sepeda motor sebesar 15,35 persen (naik
dari 15,10 persen di tahun 2017). Berikutnya lapangan usaha Kontruksi sebesar
12,75 persen (naik dari 12,80 persen ditahun 2014) Lapangan usaha industri
pengolahan sebesar 5,90 persen.
Tabel. 2.21.
Distribusi Persentase Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bungo Atas Dasar
Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha, 2014-2018
SPAM
RENCANA INDUK SPAM
Lapangan Usaha
2014
PDRB Atas Harga Berlaku (Juta Rupiah)
2015 2016 2017* 2018**
K. Jasa Keuangan dan 4,34 4,22 4,24 4,09 3,91
Asuransi
L. Real Estate 2,36 2,47 2,57 2,54 2,56
M,N. Jasa Perusahaan 0,21 0,22 0,22 0,22 0,21
O. Administrasi 3,37 3,82 3,97 4,01 4,38
Pemerintahan,
Pertahanan dan
Jaminan Sosial Wajib
P. Jasa Pendidikan 4,40 4,58 4,70 4,67 4,77
Q. Jasa Kesehatan dan 0,55 0,59 0,61 0,60 0,61
Kegiatan Sosial
R,S,T,U. Jasa lainnya 0,61 0,62 0,60 0,58 0,56
PRODUK DOMESTIK 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
REGIONAL BRUTO
Sumber : Kabupaten Bungo Dalam Angka, BPS Tahun 2019
*Angka Sementara
*Angka Sangat Sementara
Kelima lapangan usaha tersebut mengalami peranan yang berfluktuasi.
Pertanian, kehutanan, dan perikanan serta Perdagangan besar dan Eceran,
Reparasi Mobil, dan Sepeda Motor cenderung meningkat, meskipun pada tahun
terakhir sedikit menurun. Lapangan usaha Pertambangan dan Penggalian juga
mengalami fluktuasi tapi dengan kecendrungan menurun. Sedangkan dua
lapangan usaha yang lain, peranannya juga sangat berfluktuasi.
Salah satu penyebab menurunnya peranan Pertanian, Kehutanan dan
Perikanan adalah berkurangnya luas lahan pada lapangan usaha tersebut.
Lambatnya kenaikan harga produk lapangan usaha tersebut dibandingkan produk
lain juga menjadi penyebab turunnya peranan lapangan usaha Pertanian,
Kehutanan dan Perikanan.
B. Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan Ekonomi merupakan salah satu indikator makro untuk
melihat kinerja perekonomian secara riil di suatu wilayah. Laju pertumbuhan
ekonomi dihitung perubahan PDRB atas dasar harga konstan tahun yang
bersangkutan terhadap tahun sebelumnya. Pertumbuhan ekonomi dapat dipandang
pertambahan jumlah barang dan jasa yang dihasilkan oleh semua lapangan usaha
kegiatan ekonomi yang berada disuatu wilayah selama kurun waktu setahun.
SPAM
RENCANA INDUK SPAM
Berdasarkan harga konstan 2010, nilai PDRB Kabupaten Bungo tahun
2018 meningkat. Peningkatan tersebut dipengaruhi oleh meningkatnya produksi di
seluruh lapangan usaha yang sudah bebas dari pengaruh inflasi. Nilai PDRB
Kabupaten Bungo atas dasar harga konstan 2010, mencapai 12,05 triliun rupiah.
Angka tersebut naik dari 11,51 triliun rupiah pada tahun 2017. Hal tersebut
menunjukkan bahwa selama tahun 2018 terjadi pertumbuhan ekonomi sebesar
4,72 persen, lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi tahun
sebelumnya yang mencapai 5,66 persen.
Pertumbuhan ekonomi selama 2018 dipercepat oleh adanya investasi dan
perbaikan kinerja ekspor luar negeri. Investasi yang dimaksud utamanya adalah
pembangunan proyek-proyek insfrastruktur seperti perbaikan jalan dan jembatan.
Pertumbuhan ekonomi yang mengalami peningkatan yang paling tinggi
dibandingkan tahun 2017 dicapai oleh lapangan kontruksi sebesar 8,82 persen.
Angka ini naik 2,23 persen rupiah pada tahun 2018. Salah satu penyebab
meningkatnya adalah pembangunan proyek-proyek insfrastruktur seperti fasilitas
kesehatan, pendidikan, perbaikan jalan dan jembatan. Dari 17 lapangan usaha
ekonomi yang ada, 16 lapangan usaha mengalami pertumbuhan yang positif. 11
lapangan usaha mengalami pertumbuhan yang positif sebesar lima hingga sepuluh
persen. Sedangakan lima lapangan usaha lainnya berturut-turut tercatat
mengalami pertumbuhan positif namun lebih rendah, yaitu kurang dari lima
persen.
Sebelas lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan positif sebesar lima
hingga sepuluh persen tersebut antara lain informasi dan komunikasi sebesar 9,43
persen; Transportasi dan Pergudangan sebesar 7,21 persen; Jasa Kesehatan dan
kegiatan sosial sebesar 8,77 persen; Kontruksi sebesar 8,82 persen; Jasa
pendidikan sebesar 6,36 persen dan Real Estate sebesar 5,72 persen; Pertanian,
Kehutanan dan Perikanan sebesar 5,75 persen; Perdagangan Besar dan Eceran,
Reparasi Mobil dan Sepeda Motor sebesar 6,83 persen; Penyediaan Akomodasi
dan Makan Minum sebesar 7,10 persen; Pengadaan Listrik dan Gas sebesar 5,56
persen; Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib sebesar
8,77 persen.
SPAM
RENCANA INDUK SPAM
Sedangkan lima lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan positif
kurang dari 5 (lima) persen adalah lapangan usaha Industri Pengolahan sebesar
4,47 persen; Jasa lainnya sebesar 4,37 persen; Jasa Perusahaan sebesar 3,37
persen; Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang sebesar
4,39 persen; Jasa Keuangan dan Asuransi sebesar 0,71 persen.
Tabel. 2.22.
Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bungo Atas Dasar Harga Berlaku
Tahun 2014-2018
SPAM
RENCANA INDUK SPAM
Lapangan Usaha
2014
PDRB Atas Harga Berlaku (Juta Rupiah)
2015 2016 2017* 2018**
PRODUK DOMESTIK 6,74 5,13 5,39 5,66 4,72
REGIONAL BRUTO
Sumber : Kabupaten Bungo Dalam Angka, BPS Tahun 2019
*Angka Sementara
*Angka Sangat Sementara
Tabel. 2.23.
Produk Domestik Regional Bruto dan PDRB Perkapita Kabupaten Bungo,
2014-2018
SPAM
RENCANA INDUK SPAM
Indikator 2014 2015 2016 2017* 2018**
- ADHK 2010 9.830 10.334 10.891 11.508 12.051
PDRB per Kapita (Ribu Rupiah)
- ADHB 35.143 37.750 40.943 44.649 47.605
- ADHK 2010 29.256 30.041 31.028 32.056 32.837
- Pertumbuhan PDRB per Kapita ADHK 2010 4,71 2,75 2,87 1,95
Jumlah Penduduk (Ribu Orang) 336 334 351 359 367
Pertumbuhan Jumlah Penduduk 2,45 2,31 2,26 2,19 2,23
Sumber: BPS, Produk Domestik Regional Bruto Provinsi (PDRB Kabupaten Bungo Menurut Lapangan Usaha 2014-2018
* Angka sementara
** Angka sangat sementara
D. Perkembangan PDRB
Penghitungan Produk Domestik regional Bruto (PDRB) dilakukan atas
dasar harga berlaku (ADHB) dan juga atas dasar harga konstan (ADHK). Nilai
PDRB Kabupaten Bungo atas dasar harga berlaku 2010 pada tahun 2018
mencapai 17,47 triliun rupiah. Secara nominal PDRB ini mengalami kenaikan
sebesar 1,46 triliun rupiah. Naiknya nilai PDRB ini dipengaruhi oleh
meningkatnya produksi di seluruh lapangan usaha dan adanya inflasi .
Berdasarkan harga konstan 2010, angka PDRB juga mengalami kenaikan,
dari 11,51 triliun rupiah pada tahun 2017 menjadi 12,05 triliun rupiah pada tahun
2018. Hal ini menunjukkan selama tahun 2018 Kabupaten Bungo mengalami
pertumbuhan ekonomi sekitar 4,72 persen, lebih lambat dibandingkan tahun
sebelumnya. Kenaikan PDRB ini murni disebabkan oleh meningkatnnya produksi
di seluruh lapangan usaha, tidak dipengaruhi inflasi.
Secara mendetail perkembangan PDRB di Kabupaten Bungo baik ADHB
maupun ADHK dapat dilihat pada tabel-tabel berikut:
Tabel. 2.24.
Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bungo Atas Dasar Harga Berlaku
SPAM
RENCANA INDUK SPAM
Tahun 2014-2018
SPAM
RENCANA INDUK SPAM
Tabel. 2.25.
Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bungo Atas Dasar Harga Konstan
Tahun 2014-2018
SPAM
RENCANA INDUK SPAM
SPAM
RENCANA INDUK SPAM
b) meningkatkan fungsi dan peranan Perkotaan Muara Bungo sebagai Pusat
Kegiatan Nasional Promosi (PKNp); dan
c) mendorong kawasan perkotaan lainnya sesuai hirarkhis yang telah ditetapkan,
yaitu Pusat Kegiatan Lokal (PKL), Pusat Pelayanan Kawasan (PPK) dan
Pusat Pelayanan Lokal (PPL).
(2) Peningkatan produktivitas sektor-sektor dengan strategi sebagai berikut :
a) membangun, meningkatkan, dan memelihara kualitas jaringan transportasi ke
seluruh wilayah kabupaten;
b) mengembangkan teknologi tepat guna;
c) mengembangkan dan memperluas jaringan transmisi dan distribusi tenaga
listrik;
d) menyediakan fasilitas pelayanan sosial ekonomi; dan
e) mempercepat pembangunan infrastuktur di wilayah barat untuk membuka
keterisoliran perdesaan-perdesaan di wilayah barat kabupaten.
(3) Peningkatan kualitas dan jangkauan pelayanan jaringan prasarana transportasi,
telekomunikasi, energi dan sumberdaya air, dengan strategi sebagai berikut :
a) meningkatkan kualitas jaringan prasarana wilayah dan mewujudkan
keterpaduan pelayanan sistem jaringan transportasi;
b) mendorong pengembangan sistem jaringan telekomunikasi;
c) meningkatkan sistem jaringan kelistrikan dengan memanfaatkan energi
terbarukan dan tak terbarukan secara optimal serta mewujudkan keterpaduan
sistem jaringan kelistrikan; dan
d) meningkatkan kualitas jaringan prasarana serta mewujudkan keterpaduan
sistem jaringan sumber daya air.
(4) Perwujudan dan Pemeliharaan Kelestarian Lingkungan Hidup, dengan strategi
sebagai berikut :
a) menetapkan kawasan lindung di ruang darat dan ruang udara, termasuk ruang
di dalam bumi;
b) mewujudkan kawasan yang berfungsi lindung untuk menunjang
pembangunan berkelanjutan;
SPAM
RENCANA INDUK SPAM
c) mengembalikan dan meningkatkan fungsi kawasan lindung yang telah
menurun akibat pengembangan kegiatan budi daya, dalam rangka
mewujudkan dan memelihara keseimbangan ekosistem wilayah;
d) melindungi kemampuan lingkungan hidup dari tekanan perubahan dan/atau
dampak negatif yang ditimbulkan oleh suatu kegiatan agar tetap mempu
mendukung perikehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya;
e) melindungi kemampuan lingkungan hidup untuk menyerap zat, energi
dan/atau komponen lain yang dibuang ke dalamnya;
f) mencegah terjadinya tindakan yang dapat secara langsung atau tidak
langsung menimbulkan perubahan sifat fisik lingkungan yang
mengakibatkan lingkungan hidup tidak berfungsi dalam menunjang
pembangunan yang berkelanjutan;
g) mengendalikan pemanfaatan sumber daya alam secara bijaksana untuk
menjamin kepentingan generasi masa kini dan generasi masa depan; dan
h) mengelola sumber daya alam tak terbarukan untuk menjamin pemanfaatannya
secara bijaksana dan sumber daya alam yang terbarukan untuk menjamin
kesinambungan ketersediaannya dengan tetap memelihara dan meningkatkan
kualitas nilai dan keanekaragamannya.
(5) Pembukaan peluang investasi dalam rangka meningkatkan perekonomian wilayah
dengan, strategi sebagai berikut :
a) mempermudah mekanisme perizinan dan birokrasi iklim usaha;
b) menyediakan informasi, sarana dan prasarana penunjang investasi khususnya
melalui penetapan kawasan peruntukan pertanian dan perkebunan untuk
sektor unggulan dan penetapan kawasan strategis dari sudut pandang
ekonomi;
c) meningkatkan sistem insentif pada kawasan prioritas pembangunan;
d) mengembangkan Kawasan Industri Terpadu (KIT); dan
e) mengembangkan pusat-pusat pertumbuhan agropolitan.
(6) Pengembangan kawasan budidaya, dengan strategi sebagai berikut:
a) menetapkan kawasan budidaya yang memiliki nilai strategis untuk
pemanfaatan sumber daya alam secara sinergis untuk mewujudkan
keseimbangan pemanfaatan ruang wilayah;
SPAM
RENCANA INDUK SPAM
b) mengembangkan kegiatan budidaya unggulan di dalam kawasan beserta
prasarana secara sinergis dan berkelanjutan untuk mendorong pengembangan
perekonomian kawasan dan wilayah sekitarnya;
c) mengembangkan kegiatan budi daya untuk menunjang aspek politik,
pertahanan dan keamanan, sosial budaya, serta ilmu pengetahuan dan
teknologi;
d) mengembangkan dan melestarikan kawasan budi daya pertanian pangan
untuk mewujudkan ketahanan pangan;
e) mengembangan kawasan budidaya dengan cara intensifikasi maupun
ekstensifikasi, yang dilakukan demi meningkatkan kesejahteraan penduduk
tanpa menimbulkan kerusakan alam/lingkungan;
f) mengembangkan potensi sumber daya alam dan kegiatan budi daya unggulan
sebagai penggerak utama pengembangan wilayah; dan
g) mengelola dampak negatif kegiatan budi daya agar tidak menurunkan kualitas
lingkungan
(7) peningkatan fungsi kawasan untuk pertahanan dan keamanan
a) mendukung penetapan kawasan pertahanan dan keamanan di Kabupaten;
b) mengembangkan kawasan budidaya secara selektif di dalam dan di sekitar
kawasan pertahanan dan keamanan negara untuk menjaga fungsi pertahanan
dan keamanan;
c) mengembangkan kawasan lindung dan/atau kawasan budidaya tidak
terbangun di sekitar kawasan pertahanan dan keamanan dengan kawasan
budidaya terbangun; dan
d) turut serta menjaga dan memelihara aset-aset pertahanan/TNI
Tabel. 2.26.
Rencana Sistem Pusat-pusat Kegiatan di Kabupaten Bungo
No SPAM
RENCANA INDUK SPAM
Nama Kecamatan Hirarki
Pelayanan
Kegiatan Utama Keterangan
No SPAM
RENCANA INDUK SPAM
Nama Kecamatan Hirarki
Pelayanan
Kegiatan Utama Keterangan
SPAM
RENCANA INDUK SPAM
Gambar. 2.9.
Peta Rencana Sistem Pusat Permukiman Kabupaten Bungo
SPAM
RENCANA INDUK SPAM
9,76% dan Lain-lain pendapatan yang sah sebesar 5,47%. Secara rinci penerimaan
/ pendapatan daerah Kabupaten Bungo dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel. 2.27.
Realisasi Pendapatan Kabupaten Bungo Menurut Jenis Pendapatan, 2014 - 2018
Tabel. 2.28.
Realisasi Belanja Kabupaten Bungo Menurut Jenis Belanja, 2014 – 2018
SPAM
RENCANA INDUK SPAM
BELANJA DAERAH
2014 2015
Tahun (Rupiah)
2016 2017 2018
TOTAL BELANJA 1.010.391.279.000 1.038.752.187.432 946.564.030.267, 1.148.663.370.333 1.297.040.673.778
DAERAH ,00 ,00 24 ,00 ,10
Belanja Operasi 815.196.267.000,0 866.982.600.861,0 835.967.590.823, 986.667.067.615,0 1.093.811.759.988
0 0 38 0 ,10
Belanja Pegawai 543.893.012.000,0 584.446.178.155,0 630.704.357.227, 465.041.000.762,0 517.039.667.827,0
0 0 00 0 0
Belanja Barang 209.319.830.000,0 214.111.864.157,0 187.729.214.346, 297.666.186.408,0 339.277.812.691,1
0 0 38 0 0
Belanja Bunga - - 335.923.000,00 - -
Belanja Subsidi 606.744.000,00 606.744.000,00 606.744.000,00 549.450.000,00 1.800.000.000,00
Belanja Hibah 47.242.724.000,00 67.694.328.549,00 11.247.102.250,0 12.740.600.000,00 21.624.532.250,00
0
Belanja Bansos 14.133.957.000,00 123.486.000,00 5.344.250.000,00 - 726.338.200,00
Belanja Bagi Hasil - - - - -
Bantuan Keuangan - - - 210.669.830.445,0 213.343.409.020,0
0 0
Belanja Modal 195.195.012.000,0 171.269.586.571,0 110.596.439.443, 159.030.341.310,0 203.211.813.790,0
0 0 86 0 0
Belanja Tanah 158.016.000,00 1.055.897.000,00 127.961.000,00 - 1.201.883.200,00
Belanja Peralatan dan Mesin 37.714.178.000,00 26.997.380.254,00 29.599.903.558,8 18.960.154.579,00 54.598.305.422,00
6
Belanja Gedung dan Bangunan 92.472.221.000,00 43.028.274.347,00 22.126.368.933,0 67.701.829.344,00 43.352.295.989,00
0
Belanja Jalan, Irigasi dan 64.169.160.000,00 97.848.817.470,00 58.403.685.952,0 56.527.438.771,00 94.382.781.609,00
Jaringan 0
Belanja Aset Tetap Lainnya 681.437.000,00 1.839.217.500,00 338.520.000,00 12.874.957.208,00 9.676.547.570,00
Belanja Tidak Terduga - 500.000.000,00 - 2.965.961.408,00 17.100.000,00
Sumber: BPS, Kabupaten Bungo Dalam Angka, 2014-2019
Tabel. 2.29.
SPAM
RENCANA INDUK SPAM
Peta Perekonomian Kabupaten Bungo Tahun 2014 – 2018 (dalam juta rupiah)