I. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
..................................... .
N .............. :...... .............. .
a ...................................... ..
m
a
N
IP
Pangkat/
Gol
Jabatan
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama SMP Negeri 1
Lembak untuk selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA .
I
MENTER! KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
-2 -
Pasal 2
Dengan ditandatanganinya Berita Acara Serah Terima ini maka tanggung j awab
pengelolaan B arang Milik Negara sebagaimana tersebut dalam Pasal 1 beralih dari
PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA
Pasal 3
Berita Acara Serah Terima Barang Milik Negara ini dibuat sebagai bukti yang sah
dalam rangkap 2 (dua) bermeterai dan mempunyai kekuatan hukum yang sama
bagi PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA
materai materai
Nama: . . . . . . . . . . . . . . ( l9) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
.
Nama: . . . . . . . . . . . . . . . . . . (2 1 ) . . . .. . . . . . . . . . ... .
NIP. . . . . . . . . . . . . .. . . (20) . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . .
�
N I P . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (22) . . . . . . . . . . . . . . . .
MENTEl�! KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
-3-
NOMOR
URAIAN
(1)
Diisi dengan Kop Surat.
(2) Diisi dengan nomor BAST.
ttd.
BAMBANG P. S. BRODJONEGORO
LAMPIRAN II
PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 2 6 S'PMK.OS/2014
TENTANG
SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN
BELANJA LAIN-LAIN
MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
•
MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
-2-
DAFTAR lSI
6. BAB VI PENUTUP . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 37
{
MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 3 -
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUANG LINGKUP
-4 -
C. MAKSUD
D.TUJUAN
E. SISTEMAT IKA
BAB I Pendahuluan
Meliputi latar belakang, ruang lingkup, maksud, tujuan, dan
sistematika.
. BAB II Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Belanja Lain-Lain
Meliputi kerangka umum sistem akuntansi belanja lain-lain,
pembentukan unit akuntansi dan pelaporan, proses bisnis pada
UAKPA BUN Pengelolaan Belanja Lain-Lain, UAPPA-El
BUN Pengelolaan Belanja Lain-Lain, UAPPA BUN Pengelolaan Belanja
Lain Lain, UAPBUN Pengelolaan Belanja Lain-Lain, Dokumen Sumber,
analisis laporan keuangan, penyampaian data dan laporan keuangan.
-5-
I
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 6-
BAB II
BELANJA LAIN-LAIN
Bagan 1
Struktur Hubungan SABL
BUN
BUN
1
MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 7-
Bagan 2
Struktur Organisasi UAKPA BUN
Kasubbag Keuangan/
Kasubag Tata Usaha/
Pejabat yang
Pejabat yang menangani
menangani
- 8 -
Bagan 3
Struktur Organisasi UAPBUN
Menteri/Phll!>inan Lembaga
UAPPA-BUN
- 9-
Bagan 4
Alur Sistem Akuntansi dan Pelaporan Pengelolaan Belanja Lain- Lain
BUN I KEMENTERIAN
UAPBU KEUANGAN
u
UAPB UAPPA BUN KEMENTERIAN I LEMBAGA
u u
UAPPB-E 1 UAPPA E- 1 ESELON 1
u u
UAKPB UAKPA SATUAN KERJA
- 10 -
- 11 -
2. Melakukan verifikasi dan analisis data dan Laporan Keuangan dari UAPPA
BUN Pengelolaan Belanj a Lain-Lain;
3. Melakukan penggabungan data dan Laporan Keuangan UAPPA BUN
Pengelolaan Belanja Lain-Lain;
4. Melakukan cetak laporan dan penyiapan data untuk kegiatan rekonsiliasi;
5. Melakukan rekonsiliasi data keuangan dengan UAPBUN AP;
6. Menyusun Laporan Keuangan; dan
7. Menyampaikan data dan Laporan Keuangan kepada Direktorat Akuntansi
dan Pelaporan Keuangan, Direktorat Jenderal Perbendaharaan selaku
UABUN.
G. DOKUMEN SUMBER .
- 12 -
maupun likuiditas .
2. Validitas Data
a. MemE!-stikan angka/data:; informasi yang disajikan dalam cetakan
hardcopy, softcopy, dan CaLK secara konsisten sama; dan
b. Jika terdapat perbaikan/revisi Laporan Keuangan, maka perbaikanjrevisi
tersebut harus tetap menjaga validitas data.
MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 13 -
1
MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 14 -
{
MENTER! KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 15 -
BAB III
B. BASIS AKUNTANSI
Beban Lain-Lain diakui pada saat resume tagihan telah diverifikasi dan ·
divalidasi oleh KPA BUN.
Selain itu, Beban Lain-Lain diakui pada saat timbul kewaj iban
berdasarkan hasil rekonsiliasi unit teknis terkait dan verifikasi oleh Kuasa
Pengguna Anggaran BUN Pengelolaan Belanj a Lain-Lain.
MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK
INDONESIA
- 16 -
- 17 -
B arang Milik Negara yang berasal dari Belanja Lain-Lain dicatat dan
dilaporkan dalam Laporan Barang Belanja Lain-Lain. Kementerian
Negaraj Lembaga/ Pihak Lain selaku pengguna Belanja Lain-Lain mencatat
dan menatausahakan Barang Milik Negara untuk dilakukan konsolidasian .
Barang Milik Negara dimaksud pada akhir tahun atau berakhirnya kegiatan
dapat diserahkan dari Direktorat Jenderal Anggaran selaku Unit Akuntansi
Pembantu BUN (UAPBUN) kepada satuan kerja pada Kementerian
Negara/ Lembaga/ Pihak Lain.
Persediaan yang berasal dari Belanja Lain-Lain dicatat dan dilaporkan dalam
Laporan barang Belanja Lain-Lain. Persediaan sebagaimana dimaksud
berlaku umum dan ada pada semua Kementerian Negara/ Lembaga/ Pihak
Lain selaku Pengguna Belanja Lain-Lain misalnya barang habis pakai seperti
alat tulis kantor, perlengkapan kantor lainnya atau barang yang akan
diserahkan atau dijual kepada masyarakat.
1
MENTER! KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 18 -
- 19 -
Kewaj iban atas Belanja Lain-Lain diakui sebagai Utang Belanja Lain-Lain
pada saat hasil rekonsiliasi dan verifikasi komitmen belanja yang ditandatangani
oleh KPA BUN Pengelolaan Belanja Lain-Lain terhadap tagihan negara atas
alokasi anggaran Belanja Lain-Lain yang belum terselesaikan sampai dengan
tahun anggaran berj alan . Utang Belanj a Lain-Lain diukur sebesar nilai
nominal sesuai dengan hasil rekonsiliasi dan verifikasi komitmen Belanja Lain-Lain
yang ditagihkan kepada negara dan belum terselesaikan pembayarannya
sampai
dengan tahun anggaran berj alan. Pengurangan atau penghapusan nilai Utang
Belanja · Lain-Lain di Neraca berdasarkan dokumen pengeluaran negara yang
membebani rekening kas negara atau penghapusan utang.
- 20 -
BAB IV
1. Pos Utang kepada pihak ketiga dan Uang Muka dari KPPN:
1
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 21 -
B. JURNAL ANGGARAN
- 22 -
2. Pada saat terdapat resume tagihan atas barang persediaan melalui dokumen
S PP, jurnal yang terposting ke dalam Buku Besar Akrual sebagai berikut:
a. Jurnal untuk mencatat Beban Lain-lain :
3. Pada saat tagihan atas barang persediaan telah disetujui pencairan dananya
melalui dokumen SP2D, jurnal yang terposting ke dalam Buku Besar Akrual
dan Buku Besar Kas sebagai berikut:
a. Buku Besar Akrual:
Lain-lain yang Masih Harus XX
1
MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 23 -
2. Pada saat terdapat resume tagihan atas Aset TetaplAset Lainnya melalui
dokumen SPP, jurnal yang terposting ke dalam Buku Besar Akrual sebagai
berikut:
a. Jurnal untuk mencatat Beban Lain-lain :
3. Pada saat tagihan atas Aset Tetap telah disetujui pencairan dananya melalui
dokumen SP2D, jurnal yang terposting ke dalam Buku Besar Akrual dan
Buku B esar Kas sebagai berikut:
a. Buku Besar Akrual:
Lain-lain yang Masih Harus XX
1
MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 24 -
1
MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 25 -
I. JURNAL PENYESUAIAN
c. Jurnal penyisihan dan beban piutang tidak tertagih diposting dalam Buku
Besar Akrual sebagai berikut:
{
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 26 -
Pada saat pelunasan utang atau penyerahan kas kepada pihak ketiga yang
berhak, jurnal tersebut dilakukan jurnal balik.
2) Jurnal kedua
3) Jurnal ketiga
4) Jurnal keempat
1 1 5XX
dari UP/TUP yang akan XX
1
MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 27 -
b) Jurnal kedua
b) Jurnal kedua
De bet 2 1 2XX Transito yang masih XX
c) Jurnal ketiga
(
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 28 -
b. Tidak ada jurnal penutup pendapatan LRA yang terbentuk dalam Buku
Besar Kas pada UAKPA BUN Pengelolaan Belanj a Lain-Lain .
b. Tidak ada jurnal penutup belanja yang terbentuk dalam Buku Besar Kas
pada UAKPA BUN Pengelolaan Belanja Lain-Lain.
1
MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 29 -
BAB V
1
MENTER! KEUANGAN
REPUBLIK
INDONESIA
- 30 -
Tempat, Tanggal
Kepalajpimpinan entitas
Tanda tangan
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 31 -
Format pernyataan tanggung jawab UAPPA BUN Pengelolaan Belanja Lain Lain
dapat diilustrasikan sebagai berikut:
Pernyataan Tanggung Jawab
Tempat, Tanggal
Kepala/ pimpinan entitas
Tanda tangan
Tempat, Tanggal
Direktur Jenderal Anggaran
Tanda
1
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 32 -
Realisasi
di Atas %
No Uraian Anggaran Realisasi (bawah) Real.
Angg.
B. l PENDAPATAN NEGARA DAN
HIBAH
B. l . a PENERIMAAN NEGARA
B. l. a. l Penerimaan Bukan
B. l . b HIBAH
JUMLAH PENDAPATAN DAN
HIBAH
BELANJA NEGARA
Pemerintah Pusat
B.2.1. 1. Lain-lain
JUMLAH BELANJA NEGARA
PEMBIAYAAN
PEMBIAYAAN DALAM NEGERI
... ...
B.3 .11 PEMBIAYAAN LUAR NEGERI
..
. ...
JUMLAH PEMBIAYAAN
D. NERACA
I
MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 33 -
NERACA
BA BUN PENGELOLAAN BELANJA LAIN-LAI N
PER 31 DESEMBER 20Xl
JUMLAH KENAIKAN
NO URAIAN 20x l 20x0 JUMLAH 0/o
ASET
C. l Aset Lancar
C. l . l
)
C. l . l . Piutang Lain-lain :x :x :x xx
1
Jumlah Aset Lancar :x :x xx xx
C.2 Aset
... ... :x :x xx xx
Jumlah Aset :x :x :x xx
Jumlah Aset :x :x xx xx
C. 3 Aset Lainnya
C.4
C .4 . 1 KEWAJIBAN
Pendek
Pihak :x :x xx xx
.. . :x :x xx xx
.
Jumlah :x :x xx xx
C.S Ek uitas :x :x xx xx
E. LAPORAN OPERASIONAL
Lapo ran Operasional (LO) merupakan komponen atau unsur Laporan
Keuangan yang menyediakan informasi mengenai seluruh kegiatan operasional
keuangan pada entitas pelaporan yang transaksinya tercermin dalarh pendapatan-
LO, beban, dan surplusj defisit operasional. Disamping melaporkan kegiatan
operasional, LO juga melaporkan transaksi keuangan dari kegiatan non
operasional dan pos luar biasa yang merupakan transaksi di luar tugas dan
fungsi utama entitas.
I
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
Ilustrasi format Laporan Operasional (LO) terkait transaksi dan kej adian
Belanja Lain- Lain sebagai berikut:
LAPORAN OPERASIONAL
BA BUN PENGELOLAAN BELANJA LAIN-LAI N
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 3 1 DESEMBER 20Xl
URAIAN JUMLAH
D. l KEGIATAN OPERASIONAL
D. l . l PENDAPATAN PERPAJAKAN xx
D. l . 2 PENDAPATAN NEGARA BUKAN PAJAK xx
D. l . 3 PENDAPATAN HIBAH xx
Jumlah xx
D.2 BEBAN OPERASIONAL
D.2. 1 Be ban xx
D.2.2 B eban Persediaan xx
D.2.3 Beban Jasa xx
D.2.4 Beb an Pemeliharaan xx
D.2.5 Beban Dinas xx
D.2.6 Beban untuk Diserahkan xx
D.2.7 Beban xx
D.2.8 Beban Subsidi xx
D.2.9 Beban Hibah xx
D . 2 . 10 Beban Bantuan Sosial xx
D.2. 1 1 Beban dan Amortisasi xx
D .2. 12 Beban xx
D . 2 . 13 B eb an Transfer xx
D . 2 . 14 Beban Lain-lain xx
Jumlah Beban xx
dari xx
KEGIATAN NON OPERASIONAL
D.3 Aset Non Lancar
D.3. 1 Aset Non Lancar xx
D.3.2 B eban Aset Non Lancar xx
Jumlah Aset Non Lancar xx
D.4 dari Non
D.4. 1 dari Non xx
D.4.2 Beban dari Non xx
Jumlah dari Non xx
Jumlah dari Non xx
D.S POS LUAR BIASA
D.S. l Luar Biasa xx
D.5.2 Beban Luar Biasa xx
Jumlah dari Pos Luar Biasa xx
D.6 LO xx
1
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 35 -
URAIAN JUMLAH
E. l EKUITAS AWAL xx
E.2 LO xx
E.3 DAMPAK KUMULATIF PERUBAHAN KEBIJAKAN
KESALAHAN MENDASAR
E. 3. 1 Koreksi Nilai Persediaan XX
E.3.2 Selisih Revaluasi Aset XX
E.3.3 Koreksi Nilai Aset Non Revaluasi XX
E.3 . 4 Lain-lain XX
E.4 TRANSAKSI ANTAR ENTITAS xx
E.5 KENAIKAN PENURUNAN EKUITAS xx
E.6 EKUITAS AKHIR xx
Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) meliputi penj elasan naratif atau
rincian dari angka yang tertera dalam LRA, LO, LPE dan Neraca. CaLK juga
mencakup informasi tentang kebij akan akuntansi yang dipergunakan oleh
entitas pelaporan dan informasi lain yang diharuskan dan dilanj utkan untuk
diungkapkan di dalam Standar Akuntansi Pemerintahan serta ungkapan ungkapan
yang diperlukan untuk menghasilkan penyajian Laporan Keuangan secara wajar,
misalnya komitmen-komitmen terkait kegiatan pelaksanaan anggaran Belanja
Lain-Lain.
1
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK
INDONESIA
- 36 -
- 37 -
BAB VI
PENUTUP
Modul SABL dengan basis akuntansi akrual disusun sebagai pedoman dalam
penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan sesuai dengan prinsip-prinsip yang
ditetapkan dalam UU 1 7/2003, Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara, dan PP 71 /20 10. Dengan adanya Modul ini, semua entitas
yang memperoleh penugasan dalam Bagian Anggaran 999.08 diharapkan dapat
menyajikan Laporan Keuangan Belanja Lain-Lain berbasis akrual sebagai wujud
akuntabilitas dan transparansi pengelolaan keuangan negara.
ttd .
BAMBANG P. S. BRODJONEGORO