Dosen Pengampu:
Dr. Santi Wulan Purnami, S.Si., M.Si.
Disusun oleh:
1. Qarin Salsabila 5003201103
2. Angelia Mahardika A. 5003201161
DEPARTEMEN STATISTIKA
FAKULTAS SAINS DAN ANALITIKA DATA
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2023
Mendeklarasi library yang digunakan dalam menguji data leukimia.
library(survival)
library(survminer)
library(readxl)
library(MASS)
library(fitdistrplus)
library(ADGofTest)
Melakukan uji apakah data leukimia sudah memenuhi asumsi distribusi eksponensial.
fitdistr(time, "exponential")
ad.test(time, pexp, rate=0.07763401)
Interpretasi:
Fungsi fitdistr (R-Studio) yang mana menyesuaikan fungsi kepadatan probabilitas (pdf)
berdasarkan metode estimasi kemungkinan maksimum (MLE). Dalam hal ini menggunakan
distribusi eksponensial dan didapatkan estimasi parameternya adalah sebagai berikut.
Tes Anderson-Darling digunakan untuk menguji apakah sampel data berasal dari populasi
dengan distribusi tertentu. Ini adalah modifikasi dari tes Kolmogorov-Smirnov (KS). Tes
Anderson-Darling memanfaatkan distribusi spesifik dalam menghitung nilai kritis. Dalam hal ini
menggunakan distribusi eksponensial.
Hipotesis
H0: Data leukemia mengikuti distribusi eksponensial
H1: Data leukemia tidak mengikuti distribusi eksponensial
Tingkat Signifikansi (α)
α = 0.05
Statistik Uji
AD = 1.2877 dan p-value = 0.2363
Daerah Kritis
Tolak H0 apabila ADHitung > ADTabel serta p-value < 0.05
Keputusan
Diketahui bahwa ADTabel untuk α = 0.05 adalah 1.321.
Maka dapat dikatakan Gagal Tolak H0 karena ADHitung < ADTabel serta p-value > 0.05 yakni 1.2877
< 1.321 serta 0.2363 > 0.05.
Kesimpulan
Data leukemia mengikuti distribusi eksponensial.
gamma = exp(exponential.aftmodel$coefficient[2])
gamma
Call:
survreg(formula = Surv(time, censor) ~ treatment, dist = "exponential")
Value Std. Error z p
(Intercept) 2.159 0.218 9.90 < 2e-16
treatment 1.527 0.398 3.83 0.00013
Scale fixed at 1
Exponential distribution
Loglik(model)= -108.5 Loglik(intercept only)= -116.8
Chisq= 16.49 on 1 degrees of freedom, p= 4.9e-05
Number of Newton-Raphson Iterations: 4
n= 42
Interpretasi:
AFT Model di Distribusi Eksponensial
Exponential regression accelerated failure-time form
Value Std. Error z p
(Intercept) 2.159 0.218 9.90 <2e-16
Treatment 1.527 0.398 3.83 0.00013
Dengan menggunakan formula yakni
Maka,
Acceleration Factor
AFT memiliki nilai sebesar 4,60 yang artinya multiplicative effect with survival time dari
treatment 6-MP lebih besar 4.60 kali dibandingkan treatment placebo. Rasio antara treatment 1
dan treatment 0 adalah 4.6 waktu surival time untuk treatment
Membentuk data frame dari nilai S(t) 0.25, 0.5, 0.75.
alpha0 = exponential.aftmodel$coefficient[1]
alpha1 = exponential.aftmodel$coefficient[2]
#St Tabel
St_df = data.frame(
St_topi = c(0.25, 0.5, 0.75),
Trt0 = c(-log(0.25)*exp(alpha0+alpha1*0),
-log(0.5)*exp(alpha0+alpha1*0),
-log(0.75)*exp(alpha0+alpha1*0)),
Trt1 = c(-log(0.25)*exp(alpha0+alpha1*1),
-log(0.5)*exp(alpha0+alpha1*1),
-log(0.75)*exp(alpha0+alpha1*1))
)
St_df
Interpretasi:
Estimated Survival Times by S(t)
Quartiles for TRT = 1 and TRT = 0 (Exponential Model)
Maka,
Interpretasi:
Berdasarkan grafik dari AFT Model tersebut dengan menggunakan treatment 1 (Treatment 6-
MP) diperoleh survival time yang lebih lama jika dibandingkan dengan treatment 0 (Treatment
Placebo), sehingga disarankan kepada pasien penyakit leukimia untuk menggunakan Treatment
6-MP daripada Treatment Placebo.
Dapat dilihat bahwa terdapat perbedaan grafik survival KM antara treatment 1 (6-MP) dengan
treatment 0 (Placebo). Selain itu, pada grafik terlihat jelas bahwa pasien leukimia yang menjalani
pengobatan menggunakan treatment 1 atau pengobatan dengan 6-MP memiliki kesempatan lebih
besar untuk tidak kambuh (grafik fungsi survivalnya lebih tinggi) dibandingkan pasien leukimia
yang menjalani pengobatan menggunakan treatment 0 atau pengobatan dengan Placebo. Hasil ini
dapat digunakan untuk mendukung penggunaan 6-MP (treatment 1) untuk penanganan pasien
leukimia.