SATUAN PENDIDKAN)
TAHUN PELAJARAN 2022/2023
Berkaitan dengan kedua stelsel tadi, seorang warga negara dalam suatu negara pada
dasarnya mempunyai:
1) hak opsi, yaitu hak untuk memilih suatu kewarganegaraan (dalam stelsel aktif)
2) hak repudiasi, yaitu hak untuk menolak suatu kewarganegaraan (stelsel pasif)
Berdasarkan uraian di atas, asas kewarganegaraan apa yang dianut oleh negara kita?
Menurut penjelasan Undang-Undang RI Nomor 12 Tahun 2006 tentang
Kewarganegaraan Republik Indonesia dinyatakan bahwa Indonesia dalam penentuan
kewarganegaraan menganut asas-asas sebagai berikut:
1) Asas ius sanguinis (law of the blood), yaitu asas yang menentukan kewarganegaraan
seseorang berdasarkan keturunan,bukan bersasarkan negara tempat dilahirkan.
2) Asas ius soli (law of the soil) secara terbatas, yaitu asas yang menentukan
kewarganegaraan seseorang berdasarkan negara tempat kelahiran, yang diberlakukan
terbatas bagi anak-anak seseuai dengan ketentuan yang diatur undang-undang.
3) Asas kewarganegraan tunggal, yaitu asas yang menentukan satu kewarganegaraan
bagi setiap orang.
4) Asas kewarganegaraan ganda terbatas, yaitu asas yang mentukan kewarga negaraan
ganda bagi anak-anak sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam undang-undang.
Menurut John Locke sebagaimana dikutip oleh Riyanto (2006: 273) bahwa kekuasaan
negara itu dapat dibagi menjadi tiga macam, yakni sebagai berikut.
Penerapan pembagian kekuasaan di Indonesia terdiri atas dua bagian, yaitu pembagian
kekuasaan secara horizontal dan pembagian kekuasaan secara vertikal.
1) Pembagian Kekuasaan Secara Horizontal
a. Partai Politik, yaitu organisasi politik yang dibentuk oleh sekelompok warga
negara Republik Indonesia secara sukarela atas dasar persamaan kehendak dan cita-cita
untuk memperjuangkan kepentingan anggota, masyarakat, bangsa, dan negara melalui
pemilihan umum. Pendirian partai politik biasanya didorong oleh adanya persamaan
kepentingan, persamaan cita-cita politik dan persamaan keyakinan keagamaan.
b. Kelompok Kepentingan (interest group), yaitu kelompok yang
mempunyai kepentingan terhadap kebijakan politik negara. Kelompok kepentingan
bisa menghimpun atau mengeluarkan dana dan tenaganya untuk melaksanakan
tindakan politik yang biasanya berada di luar tugas partai politik. Seringkali
kelompok ini bergandengan erat dengan salah satu partai politik, atau adanya
bersifat independen (mandiri). Untuk mewujudkan tujuannya, tidak menutup
kemungkinan kelompok
kepentingan melakukan negosiasi dan mencari dukungan kepada masyarakat
perseorangan ataupun kelompok masyarakat. Contoh dari kelompok kepentingan adalah
elite politik, pembayar pajak, serikat dagang, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), serikat
buruh dan sebagainya.
c. Kelompok Penekan (pressure group), yaitu kelompok yang bertujuan
mengupayakan atau memperjuangkan keputusan politik yang berupa undang-undang atau
kebijakan publik yang dikeluarkan pemerintah sesuai dengan kepentingan dan keinginan
kelompok mereka. Kelompok ini biasanya tampil ke depan dengan berbagai cara untuk
menciptakan pendapat umum yang mendukung keinginan kelompok mereka. Misalnya
dengan cara demonstrasi, aksi mogok dan sebagainya.
d. Media komunikasi politik,yaitu sarana atau alat komunikasi politik dalam
proses penyampaian informasi dan pendapat politik secara tidak langsung baik terhadap
pemerintah maupun masyarakat pada umumnya. Sarana media komunikasi ini antara lain
adalah media cetak seperti koran, majalah, buletin, brosur, tabloid dan sebagainya.
Sedangkan media elektronik seperti televisi, radio, internet dan sebagainya. Media
komunikasi diharapkan mampu mengolah, mengedarkan informasi bahkan mencari
aspirasi/pendapat sebagai berita politik.
a. Secara Politis
Integrasi nasional secara politis berarti penyatuan berbagai kelompok budaya dan sosial
dalam kesatuan wilayah nasional yang membentuk suatu identitas nasional.
b. Secara Antropologis
Integrasi nasional secara antropologis berarti proses penyesuaian di antara
unsur-unsur kebudayaan yang berbeda sehingga mencapai suatu keserasian fungsi dalam
kehidupan masyarakat.
Integrasi nasional bangsa indonesia berarti hasrat dan kesadaran untuk bersatu
sebagai suatu bangsa, menjadi satu kesatuan bangsa secara resmi, dan direalisasikan dalam
satu kesepakatan atau konsensus nasional melalui Sumpah Pemuda pada tanggal 28
Oktober 1928.
Macam-macam HAM
Macam macam hak asasi manusia dapat kita lihat sebagai berikut:
1) Hak Asasi Pribadi (personal rights)
a. Kebebasan masuk dan mengikuti organisasi
b. Kebebasan mengeluarkan pendapat
c. Kebebasan untuk memilih, memeluk, dan menjalankan agama dan kepercayaan
a. Hak untuk mendapatkan perlakuan yang sama dalam hukum dan pemerintahan
6)Hak asasi dalam tata cara peradilan dan perlindungan (procedural rights)
Hak untuk mendapatkan peradilan dan perlindungan dalam penahanan, penahanan,
penangkapan, peradilan, penyitaan, atau penggeledahan.
7. Demokrasi
Pengertian Demokrasi : Istilah demokrasi berasal dari bahasa yunani demos yang
berarti rakyat dan kratos/cratein yang artinya pemerintahan. Dalam arti sederhana
demokrasi dapat diartikan dengan pemerintahan oleh rakyat.
Asas Demokrasi
Dalam pemerintahan yang demokratis diterapkan asas- asas demokrasi, adapun asas ada
2 , yaitu :
1) Pengakuan partisipasi rakyat dalam pemerintahan.
Adanya jaminan terhadap rakyat untuk dapat berpartisipasi didalam menentukan
kebijakan negara dengan perlindungan hukum berupa perundang-undangan yang
berlaku. Jadi rakyat dapat ikut berperan sesuai status dan kompetensi masing-masing
dengan batasan-batasan peraturan yang berlaku.
2) Pengakuan harkat dan martabat manusia.
Jaminan hukum terhadap pelaksanaan hak asasi manusia juga terdapat di konstitusi,
yaitu pasal 27 s/d 34 UUD 1945 dan peraturan-peraturan pelaksana lainnya.
8. Hukum
Pengertian Hukum : Hukum adalah sebuah peraturan yang berisi norma maupun
sanksi yang dibuat oleh manusia yang bertujuan mengatur kehidupan manusia, tingkah
laku manusia demi menjaga ketertiban dan keadilan di masyarakat dan mencegah
terhadinya kekacauan, keributan dan perpecahan.Hukum bertugas menjamin sebuah
kepastian hukum bagi seluruh lapisan warga masyarakat dan setiap masyarakat berhak
mendapatkan pembelaan di hadapan hukum.Definisi hukum yang lain adalah sebuah
peraturan/ ketetapan/ ketentuan baik yang tertulis maupun tidak tertulis yang berfungsi
mengatur kehidupan masyarakat serta memberikan sanksi bagi pelanggarnya.
Tata hukum ialah semua peraturan-peraturan hukum yang diadakan atau diatur
oleh negara atau bagiannya dan berlaku pada waktu itu seluruh masyarakat dalam
negara itu.Jelasnya, semua hukum yang berlaku bagi suatu masyarakat pada suatu waktu
dalam suatu tempat tertentu.
Berdasarkan waktu berlakunya. Hukum terbagi menjadi tiga yaitu : Ius constitutum,
Ius constituendum dan Hukum asasi.
1). Ius constitutum merupakan hukum positif yang berlaku saat ini bagi suatu masyarakat
dalam suatu daerah tertentu.
2). Ius constituendum merupakan hukum yang berlaku untuk masa yang akan datang.
3). Hukum asasi merupakan hukum alam yang berlaku dimanapun.
1) Traktat
adalah perjanjian yang paling formal dan merupakan persetujuan dari dua negara atau
lebih. Perjanjian ini juga khusus mencakup tentang bidang ekononi dan politik.
2) Konvensi
Konvensi merupakan persetujuan formal yang bersifat multilateral dan tidak
berhubungan dengan kebijaksanaan tingkat tinggi atau high policy. Namun dalam
persetujuan konvensi ini harus dilegalisasi oleh beberapa wakil yang berkuasa penuh.
3) Protokol
Protokol juga merupakan persetujuan yang tidak formal dan biasanya dibuat oleh
kepala negara. Protokol dibuat untuk mengatur masalah-masalah tambahan seperti
adanya penafsiran beberapa klausal terntentu. Dalam protokol ini ada beberapa contoh
yang pertama adalah protocol of signature.
4) Persetujuan
Persetujuan merupakan perjanjian yang memiliki sifat teknis dan administratif. Namun
persetujuan ini tidak begitu diartikan karena sifatnya yang tidak resmi seperti trakat
dan konvensi.
5) Perikatan
Perikatan adalah sebuah perjanjian untuk transaksi yang sifatnya sementara dan tidak
seresmi traktat dan konvensi.
6) Proses verbal
Proses verbal adalah catatan-catatan.
7) Piagam
Piagam membahas tentang peraturan yang ditetapkan dalam persetujuan internasional
baik dalam pekerjaan ataupun kesatuan tertentu.
8) Deklarasi
merupakan perjanjian yang berbentuk trakat serta dokumen tidak resmi. Deklarasi
dijadikan sebagai sebuah trakat dalam menerangkan suatu judul dari batang tubuh
ketentuan trakat. Deklarasi juga dijadikan sebagai persetujuan tidak resmi dalam
trakat atau konvensi.
9) Modus Vivendi
Modus merupakan dokumen untuk mencatat perstujuan internasional yang memiliki
sifat sementara hingga berhasil mewujudkan perjumpaan yang lebih bersifat
permanen, terinci dan juga sistematis.
13) Charter
Charter adalah istilah yang digunakan dalam perjanjian internasional yang berfungsi
untuk pendirian badan dan melakukan fungi administratif. Contohnya adalah
Antalantic Charter Pakta yang menunjukkan suatu persetujuan lebih khusus.
14) Pakta
Pakta adalah istilah yang menunjukkan suatu persetujuan yang lebih khusus dan
membutuhkan ratifikasi, seperti pakta warsawa
15) Covenant
Mengandung arti yang sama dalam piagam. Dengan begitu bentukistilah ini
digunakan sebagai konsitusi oranisasi internasional. Namun ada beberapa
perjanjian yang bukan konstitusi pada organisasi internasional juga menggukanan
istilah convenant. Seperti konvenan internasional pada hak-hak sipil dan politik
yang terjadi pada tanggal 16 Desember 1966.
2) Hak Ektratertorial
Hak kebebasan diplomat terhadap daerah perwakilannya, termasuk halaman
bangunan serta kelengkapannya seperti bendera, lambang negara, dokumen, surat-
surat lainnya yang bebas sensor.
13. Ancaman Terhadap NKRI
1) Ancaman, merupakan suatu hal atau usaha yang bersifat mengubah atau
merombak kebijaksanaan yang dilakukan secara konsepsional, kriminal, serta
politik.
2) Tantangan, merupakan suatu hal atau usaha yang bertujuan atau bersifat
menggugah kemampuan
3) Hambatan, merupakan suatu hal atau usaha berasal dari diri sendiri yang
bertujuan melemahkan atau menghalangi secara tidak konsepsional
4) Gangguan, merupakan usaha dari luar yang bertujuan melemahkan atau menghalangi
secara tidak konsepsional.
2) Ancaman eksternal
c. Kinerja ekonomi yang buruk, hasil atau tingkat keberhasilan seseorang secara
keseluruhan selama periode tertentu dalam melaksanakan tugas dibandingkan
dengan berbagai kemungkinan, seperti standar hasil kerja, target atau sasaran
tidak sesuai yang diharapkan
3.1 Menganalisis nilai-nilai Pancasila terkait dengan kasus-kasus pelanggaran hak dan
pengingkaran kewajiban Warga Negara dalam kehidupan berbangsa danber negara
3.4 Mengevaluasi dinamika persatuan dan kesatuan bangsa dalam konteks NKRI
- Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia dari Masa ke Masa
- Sistem pemerintahan yang berlaku pada masa Republik Indonesia Serikat pada
periode (27 Desember 1949 sampai denngan 17 Agustus 1950 )
- Karakteristik Negara Kesatuan Republik Indonesia
- Landasan hukum pada UUD NRI Tahun 1945 yang menegaskan bahwa negara
Indonesia adalah negara kesatuan
- Persatuan dan kesatuan padamasa Reformasi ( periode 21 Mei 1998 - sekarang
- perubahan mendasar dalam ketata negaraan Indonesia pada UUD NRI 1945 pada Pasal
1 ayat (2)
- Persatuan dan kesatuan Bangsa pada Masa Orde Lama ( 5 Juli 1959 sampai dengan
11 Maret 1966 )
- sistem pemerintahan yang dijalankan pada masa Orde Lama ( 5 Juli 1959 sampai
dengan 11 Maret 1966 )