Anda di halaman 1dari 143

Materi Yang Dipelajari

1. Pengantar Konten Kreator


2. Mengenal Platform Sosial Media untuk Konten Kreator
3. Riset Kreatif Multimedia
4. Menentukan Niche Konten dan Audiens
5. Membuat Content Planning
6. Membuat Creative Brief
7. Proses Produksi Konten (Syuting)
8. Editing Konten
9. Mempublikasikan Konten
Pengantar Konten Kreator
Pengantar Kontent Kreator
• Apa itu Konten Kreator?
• Apa pekerjaan Konten Kreator?
• Siapa saja yang bisa menjadi Konten Kreator?
• Apa cakupan kerja Konten Kreator?
• Apa itu hak cipta konten?
Apa itu Konten Kreator?

Konten Kreator berasal dari kata Konten dan Kreator.


Konten adalah informasi yang tersedia melalui media atau poduk
elektronik. (wikipedia)
Sedangkan Kreator (creator) adalah orang yang merancang atau
membuat.

Dengan kata lain, Konten Kreator adalah orang yang merancang


atau membuat informasi yang akan didistribusikan melalui media
atau produk elektronik.
Apa pekerjaan Konten Kreator?

Pekerjaan Kontent Kreator adalah merancang atau membuat konten


baik berupa tulisan, gambar ataupun video yang akan ditampilkan
pada berbagai platform digital populer seperti YouTube, Twitter,
Snapchat, TikTok, Instagram, media podcast, website, blog dan
masih banyak lagi.
Siapa yang menjadi Konten Kreator?

Siapapun yang dapat merancang atau membuat konten baik berupa


tulisan, gambar, suara ataupun video dan ditampilkan melalui
minimal sebuah platform digital, maka ia dapat disebut sebagai
Konten Kreator.

Ada kasus menarik, misalnya ada seorang yang pernah membuat


sebuah konten video yang menghibur di salah satu platform digital
lalu 2 bulan berikutnya kembali membuat sebuah konten video di
platform yang sama, apakah orang tersebut dapat disebut sebagai
konten kreator?
Siapa yang menjadi Konten Kreator?

Joel Capperella, seorang praktisi pemasaran terkenal mengatakan


ada 4 tipe Konten Kreator yang harus kita ketahui, yaitu :
1. Penggiat Media Sosial
Mereka adalah tipe Konten Kreator yang selalu mengikuti dan
terlibat dalam kelompok-kelompok sosial di masyarakat untuk
mengikuti informasi, memberikan pandapat dan menyampaikan
opini.
2. Pembicara
Tipe konten kreator yang juga komunikator handal dengan
penguasaan verbal yang bagus dan sering berbagi informasi dan
opini mereka kepada orang lain.
Siapa yang menjadi Konten Kreator?

Joel Capperella, seorang praktisi pemasaran terkenal mengatakan


ada 4 tipe Konten Kreator yang harus kita ketahui, yaitu :
3. Penulis.
Mereka adalah tipe konten kreator yang menyukai menulis di
media digital untuk menyampaikan informasi atau memberikan
pendapat serta mampu menyampaikan opini dalam bentuk
tulisan.
4. Perancang Visual.
Mereka adalah tipe konten kreator yang mampu menyampaikan
pesan melalui gambar. Bahkan sebagian besar dari mereka
mempunyai pengetahuan desain yang cukup baik.
Apa cakupan kerja konten kreator?
Cakupan kerja Konten Kreator meliputi banyak hal, diantaranya
adalah :
1. Mengumpulkan ide konten, melakukan riset data dan membuat
konsep untuk menghasilkan suatu konten yang menarik untuk
khalayak.
2. Melakukan riset audiens untuk mengetahui kebutuhan mereka.
3. Merancang konten sesuai dengan karakter setiap platform digital
yang dipilih.
4. Mengetahui teknik pencarian dan penentuan keyword serta SEO
secara umum.
5. Melakukan evaluasi feedback untuk mengenbangkan konten.
Apa itu hak cipta konten?
Hak cipta sebagai salah satu bidang dari hak kekayaan intelektual
yang berhubungan dengan perlindungan produk hasil dari
kecerdasan manusia.

Domain hak cipta adalah perlindungan karya sastra dan seni,


termasuk diantaranya tulisan, musik, karya-karya seni rupa seperti
lukisan, karya-karya berbasis teknologi seperti program komputer,
database elektronik, dan lain-lain.

Karya-karya tersebut yang merupakan ciptaan, yang ketika


diumumkan pada media internet dalam bentuk digital, tetap
mendapatkan perlindungan.
Apa itu hak cipta konten?
Landasan hukum terkait hak cipta tersebut adalah :

Pasal 1 angka 5 Undang-Undang No. 19 Tahun 2002 tentang Hak


Cipta bahwa pengumuman adalah pembacaan, penyiaran, pameran,
penjualan, pengedaran, atau penyebaran suatu Ciptaan dengan
menggunakan alat apa pun, termasuk media internet, atau
melakukan dengan cara apa pun sehingga suatu Ciptaan dapat
dibaca, didengar, atau dilihat orang lain.
Mengenal Platform Sosial Media untuk
Konten Kreator
Platform Media Sosial
Ada banyak platform media sosial yang dapat
dipilih sebagai media untuk menampilkan konten.
Platform tersebut berdasarkan jumlah pengguna
terbanyak di dunia, berturut-turut adalah :
1. Facebook
2. YouTube
3. Instagram
4. TikTok
5. Twitter
Riset Kreatif Multimedia
Apa itu riset kreatif multimedia?
Konten Kreator paham bahwa konten yang
ditampilkan (dipublikasikan) melalui berbagai
platform media sosial ditujukan untuk seluruh
audiens-nya dan berharap mendapatkan feedback
dari mereka.

Semakin luas jangkauan konten di platform media


sosial, semakin detil feedback yang diterima konten
kreator. Itu juga berarti semakin tinggi traffic ke
konten-nya dan semakin baik engagement-nya.
Apa itu riset kreatif multimedia?
Bagaimana konten yang kita buat dapat dilihat
(dinikmati) oleh audiens yang kita targetkan?

Bagaimana cara kita mengetahui konten yang


kita buat disukai oleh audiens?

Apa platform media sosial yang sesuai untuk


konten yang kita buat?
Apa itu riset kreatif multimedia?
Untuk itu kita perlu melakukan riset yang meliputi :
1. Kebutuhan audiens
2. Tujuan konten
3. Teknologi pembuatan konten
4. Platform distribusi konten
5. Trend konten.
Bagaimana mengetahui kebutuhan
audiens?
Kebutuhan audiens akan suatu informasi yang ingin
didapatkan melalui platform media sosial dapat
diketahui dengan menggunakan riset keyword (riset
kata kunci) dan riset hashtag.
Dengan riset keyword, kita bisa mengetahui apa saja
frasa yang digunakan orang-orang saat melakukan
pencarian di search engine seperti Google, Bing,
YouTube dan di platform media sosial.
Bagaimana mengetahui kebutuhan
audiens?
Kesimpulannya, riset keyword berfungsi untuk
menentukan keyword (kata atau frasa) yang
potensial atau mengetahui topik yang sedang dicari
orang di search engine.
Riset keyword di YouTube
Sebagai salah satu platform populer, riset keyword di
YouTube adalah cara menemukan keyword (kata
atau frasa) yang sering digunakan orang untuk
mencari video di YouTube.

Dengan mengetahui keyword yang tepat, konten


video kita berpeluang muncul di ranking atas
YouTube. Dengan begitu, kita punya kesempatan
mendapatkan lebih banyak viewer.
Riset keyword di YouTube
Riset keyword di YouTube adalah cara menemukan
kata kunci (kata atau frasa) yang sering digunakan
orang untuk mencari video YouTube.

Dengan mengetahui keyword yang tepat, video kita


berpeluang muncul di ranking atas YouTube. Dengan
begitu, kita punya kesempatan mendapatkan lebih
banyak viewer.
Riset keyword di YouTube
Riset keyword juga bisa
jadi sarana untuk
menemukan ide topik
konten. Sebagai contoh,
keyword “tips diet”
ternyata memiliki
keyword turunan “tips
diet untuk remaja
secara cepat”.
Riset keyword di YouTube
Ada beberapa cara melakukan riset keyword di
YouTube , diantaranya adalah :
1. Menggunakan YouTube Autocomplete
2. Melihat Video Terbaik Kompetitor
3. Melihat Tag Video Kompetitor
4. Memanfaatkan Aplikasi Keyword YouTube
YouTube Autocomplete
Saat kita mengetik beberapa kata di kolom
pencarian, YouTube akan memberikan saran urutan
kata kunci yang populer atau paling sering dicari.
Melihat Video Kompetitor
Buka channel YouTube kompetitor dengan niche yang
sama. Misalnya, channel video tentang menu
vegetarian. Klik tab Video pada halaman utama.
Melihat Tag Video Kompetitor
Cara melihat tag video kompetitor ini tidak terlalu
sulit tapi cukup efektif.

Misalnya :
Tulis keyword : ”menu vegetarian”, lalu pilih salah
satu video dengan jumlah views banyak. Setelah itu
buka Deskripsi Video dan klik kanan pilih View Page
Source.
Melihat Tag Video Kompetitor
Terlihat halaman berisi
kode-kode bahasa
pemrograman HTML.
Melihat Tag Video Kompetitor
Tekan CTRL + F, lalu ketik keywords. Akan terlihat
keyword YouTube yang digunakan.
Aplikasi riset keyword YouTube
Aplikasi riset keyword YouTube yang populer adalah :
1. WordTracker
2. KeywordTool.io
3. VidIQ
4. Google Trends
Aplikasi riset keyword YouTube
Aplikasi Wordtracker :
Aplikasi riset keyword YouTube
Aplikasi KeywordTool.io :
Aplikasi riset keyword YouTube
Aplikasi Google Trend :
Tujuan membuat konten
Dengan membuat konten yang bermanfaat, relevan,
menarik dan menghibur secara konsisten pada
audiens yang tepat -juga pada waktu dan channel
yang tepat pula- brand kita berpeluang menarik
manfaat maksimal, serta membangun keunikan atau
expertise yang membedakan kita dengan
kompetitor.
Tujuan membuat konten
Secara detil, tujuan membuat konten ada 3, yaitu :
1. Membuat konten untuk membangun brand
awareness
2. Membuat konten untuk mengukuhkan brand
building
3. Membuat konten untuk mendorong product
consideration
Tujuan membuat konten
Jika tujuan kita membuat konten untuk brand
awareness, maka kita tidak boleh menampilkan
sedang menjual produk/layanan. Hanya
memperkenalkan area persoalan yang potensial
diselesaikan dengan menggunakan produk atau
layanan brand kita.
Tujuan membuat konten
Jika tujuan kita membuat konten untuk
mengukuhkan brand building, maka pada tahap ini,
audiens mulai disentuh secara emosional, bahwa
produk atau layanan kita adalah bagian dari solusi
yang mereka butuhkan; dan dilakukan secara
berkala dan konsisten.
Tujuan membuat konten
Jika tujuan kita membuat konten untuk mendorong
product consideration, maka konten yang biasanya
digunakan adalah white paper, hasil wawancara,
studi kasus, hingga tutorial cara penggunaan produk,
dan tentunya testimonial dari orang yang pernah
menggunakan produk/layanan ini.
Riset teknologi multimedia
Perkembangan teknologi multimedia saat ini sangat
membantu kehidupan sehari-hari. Untuk tujuan
publikasi konten, teknologi multimedia dan internet
sudah sangat maju. Disinilah diperlukan riset
tentang penggunaan teknologi multimedia untuk
produksi konten dan distribusinya ke platform media
sosial.
Riset teknologi multimedia

Perkembangan Teknologi VS Kebutuhan Pasar


Platform distribusi konten

“Konten adalah raja,


tapi distribusinya adalah ratu,”

Jonathan Perelman, Buzzfeed


Platform distribusi konten
Apa yang dimaksud distribusi digital?
(dikenal juga dengan pengiriman konten, distribusi
daring, dan distribusi perangkat lunak elektronik)
adalah pengiriman atau distribusi konten
multimedia seperti audio, video, perangkat lunak,
dan permainan video, melalui metode daring seperti
Internet, sehingga tidak memerlukan media fisik
seperti kertas, CD-ROM, atau DVD.
(Wikipedia)
Platform distribusi konten
Konten distribusi daring terdiri dari yang dapat
diunggah dan streaming, dan umumnya adalah
buku, film, musik, dan perangkat lunak.
(Wikipedia)

Distribusi sebuah konten bisa dilakukan di berbagai


platform media sosial. Sebagian orang mungkin
lebih sering mengakses media sosial tertentu
dibandingkan media sosial lain.
Platform distribusi konten
Distribusi konten ke media sosial perlu ditanggapi
dengan serius, sama seperti konten itu sendiri.
Karena orang-orang tidak akan mencari konten kita
bila tidak muncul dalam rutinitas normal mereka.

Untuk itu kita perlu mengetahui langkah-langkah


apa saja yang perlu dilakukan agar konten kita dapat
didistribusikan lebih luas.
Platform distribusi konten
Distribusi konten ke platform yang lebih luas
biasanya akan dilakukan dengan langkah-langkah
berikut :
1. Mengidentifikasi tujuan dan target audien
2. Memilih platform yang tepat
3. Distribusi multi platform dalam satu waktu
Platform distribusi konten
Bagaimana mengidentifikasi tujuan dan target
audien?

Kita harus tahu sejak awal apakah konten kita untuk


memperkenalkan brand baru? Untuk
mempromosikan ide/produk baru? Apakah kita ingin
meningkatkan jumlah pendaftar dan pengikut? Atau
kita hanya ingin membagikan sebuah artikel?
Platform distribusi konten
Apa tipe-tipe platform yang bisa digunakan untuk
mendistribusikan konten?

1. Platform media sosial, blog, situs resmi, bulletin


mingguan, dan lainnya adalah platform yang
relatif murah. Jadi, menggunakan platform
tersebut merupakan langkah awal untuk
mendistribusikan konten.
Platform distribusi konten
Apa tipe-tipe platform yang bisa digunakan untuk
mendistribusikan konten?

2. Platform terbuka yang spesifik merupakan


tempat-tempat khusus yang biasa diakses oleh
banyak orang. Seperti media online dan forum-
forum online tertentu.
Platform distribusi konten
Apa tipe-tipe platform yang bisa digunakan untuk
mendistribusikan konten?

3. Platform berbayar, seperti iklan di media sosial,


konten yang disponsori, dan lainnya. Platform
seperti ini biasanya telah memiliki target pasar
yang jelas.
Platform distribusi konten
Bagaimana distribusi multi platform dalam satu
waktu?

Konten yang sudah jelas tujuan, target audien dan


platform distribusinya, dapat langsung
didistribusikan secara bersama dalam satu waktu.
Platform distribusi konten
Contoh penerapannya :

Seorang online seller mendistribusikan konten


produk di beberpa platform e-marketplace dan
platform media sosial di waktu yang sama.
Sebelumnya seller tersebut melakukan analisis
terhadap sebuah trend di media sosial.
Trend konten
Menentukan Niche Konten dan Audiens
Menentukan niche konten dan audiens
• Apa itu niche konten?
• Bagaimana menentukan niche konten?
• Apa manfaat niche konten?
• Bagaimana menentukan audiens?
Menentukan niche konten dan audiens
Apa itu niche?

Niche adalah bagian dari sektor pasar yang sudah


difokuskan dan ditargetkan.
(Wikipedia)

Niche adalah ‘bagian’ khusus yang spesifik dari


sebuah target market yang lebih besar.
Menentukan niche konten dan audiens
Misalnya konten menu diet yang memiliki beberapa kategori
menu diet populer, diantaranya adalah menu diet untuk
remaja, sedangkan yang lain adalah menu diet tanpa nasi.

Dari kedua contoh pasar tersebut, bisa disimpulkan bahwa


keduanya memiliki target dan segmentasinya yang berbeda-
beda.

Sedangkan target yang lebih besar dari keduanya adalah menu


diet. Menu diet untuk remaja dan menu diet tanpa nasi
adalah segmen turunan dari menu diet.
Menentukan niche konten dan audiens
Dalam dunia vlogging, niche ini bisa dijadikan tema
vlog, misalnya kita ingin membuat vlog tentang
menu diet, kita bisa membuat vlog yang membahas
tentang menu diet untuk remaja saja, atau menu
diet tanpa nasi.

Setiap tema tersebut jika kembangkan akan


menghasilkan banyak cerita untuk vlog kita,
sehingga dalam membuat konten dapat terfokus
pada tema tersebut.
Menentukan niche konten dan audiens
Bagaimana menentukan niche konten?
1. Tentukan hal yang kita sukai
Jika kita suka maka ide, konsep dan produksi
konten akan terasa ringan.
2. Riset konten dan kompetitor
Untuk mengetahui tingkat persaingan keyword
yang kita inginkan serta keunggulan kompetitor.
Menentukan niche konten dan audiens
Bagaimana menentukan niche konten?
3. Tentukan keunikan konten
Keunikan konten pada desain, copywriting,
cerita, plot dan karakter serta visual konten
lainnya akan membedakan konten kita dengan
konten kompetitor
Menentukan niche konten dan audiens
Tanpa niche konten yang jelas, konten kreator akan
kesulitan untuk mendapatkan hasil yang baik karena
mungkin konten yang dibuat tidak berdasarkan apa
yang menjadi kesukaannya dan hanya mengikuti
konten orang lain.
Menentukan niche konten dan audiens
Ada beberapa manfaat dari menentukan niche
konten, yaitu :
1. Berkurangnya jumlah kompetitor
Jika akun/channel konten kita tidak memiliki
niche, maka yang ada hanyalah akun/channel
yang sama seperti kompetitor yang menampilkan
konten dengan visual yang hampir sama.
Menentukan niche konten dan audiens
Ada beberapa manfaat dari menentukan niche
konten, yaitu :
2. Keterikatan (engagement) yang tinggi
Dengan konten yang spesifik dan keunikan dalam
visual atau cerita, masyarakat (target audiens)
yang melihatnya akan merasakan keunikan
tersebut. Hal ini dapat meningkatkan
engagement terhadap konten.
Menentukan niche konten dan audiens
Ada beberapa manfaat dari menentukan niche
konten, yaitu :
3. Meningkatkan peluang kerjasama
Dengan tingkat engagement yang tinggi, terbuka
peluang bagi konten kita disebarluaskan oleh
audiens sehingga peluang bekerjasama dengan
brand/produk terkait konten dapat lebih besar.
Menentukan niche konten dan audiens
Setelah kita tahu tentang niche konten, bagaimana
menentukan audiens?
Tanpa mengetahui siapa audiens konten, kita akan
kebingungan dalam membuat visual atau cerita
konten. Fokus pada audiens kita, mulai dari platform
apa yang mereka gunakan, apa masalah yang
mereka hadapi, dan apa yang bisa kita tawarkan bagi
mereka.
Menentukan niche konten dan audiens
Jadi kita perlu mengetahui data-data penting dari
target audiens, seperti :
1. Platform media sosial favorit
2. Kebutuhan target audiens
3. Solusi untuk target audiens
Membuat Content Planning
Membuat content plan
• Apa itu content planning?
• Apa itu content strategy?
• Bagaimana membuat content plan?
• Bagaimana mengembangkan content plan?
Membuat content plan
Content plan adalah suatu perencanaan
pengembangan konten yang dilakukan agar
tujuan akhir kita bisa tercapai. Mulai dari
menentukan konten yang seperti apa, platform
yang akan digunakan, sampai kapan
dipublikasikannya konten tersebut, semua harus
direncanakan dalam rencana ini.
Membuat content plan
Content plan mencakup mengumpulkan
berbagai aset digital dan juga berbagai data dari
target audiens.

Content plan dilakukan agar bisa meningkatkan


awareness, menarik audiens untuk
meningkatkan engagement.
Membuat content plan
Apa itu content strategy?

Content strategy adalah mengatur seluruh


konten yang diproduksi, baik itu dalam bentuk
visual, tulisan, dll.
Dalam menentukan strategi ini, kita harus
menentukan jenis konten yang kita buat, tujuan,
dan untuk siapa konten tersebut dibuat.
Membuat content plan
Apa bedanya content plan dan content strategy?

Content planning fokusnya lebih ke penjadwalan


konten yang ingin di publikasikan, platform, dan
lain sebagainya.
Sedangkan content strategy dibuat agar kita
sebagai konten kreator bisa mengetahui strategi
apa yang harus diterapkan agar bisa mencapai
KPI yang diinginkan.
Membuat content plan
Bagaimana membuat content plan?
1. Tentukan niche konten
Pemilihan niche konten yang jelas dapat
memudahkan kita membuat content plan
karena setelah menentukan niche konten,
content strategy dapat dibuat terlebih dulu.
Membuat content plan
Contoh sederhana content strategy :

Niche : Menu diet untuk remaja


Format : Web series, ….
Sinopsis : Seorang remaja gemuk yang kurang PD
dengan bentuk fisiknya….
Plot cerita : …..
Karakter : ….
Membuat content plan
Bagaimana membuat content plan?
2. Tentukan tujuan konten
Untuk menentukan tujuan konten, kita harus
membuat content strategy dulu karena pada
tahap ini kita menentukan tujuan yang ingin
diraih dan target audiens yang ingin
dijangkau.
Membuat content plan
Contoh sederhana menentukan tujuan :

Tujuan : Mendapat jumlah views … dalam … bulan


Target audiens : …..
Platform lain : ….
Membuat content plan
Bagaimana membuat content plan?
3. Membuat kalender editorial
Kalender editorial berisi informasi kategori,
jadwal tanggal, prioritas, status produksi,
jadwal deadline, dll.
Membuat content plan
Membuat content plan
Bagaimana membuat content plan?
4. Memilih platform
Perhatikan target audiens yang kita tuju
karena tiap platform punya karakteristik
konten yang berbeda.
Membuat content plan
Bagaimana membuat content plan?
5. Lakukan riset topik
Mulai dari keyword yang wajib untuk
digunakan, cerita dan POV yang ingin
dituliskan dengan baik dan konten terkait
topik tersebut. Semuanya harus dilakukan
dengan riset yang baik.
Membuat content plan
Bila konten kita lengkap dan juga bermanfaat,
maka otomatis tingkat engagement-nya pun
akan tinggi.
Pada waktu-waktu tertentu kita juga bisa
menyelenggarakan kuis atau polling agar konten
yang kita buat lebih interaktif untuk audiens.
Mengembangkan content plan
Dalam mengembangkan content plan, konten
kreator dituntut untuk terus kreatif karena
tantangannya cukup banyak.
1. Membuat konten yang segar dan upto date
2. Menemukan ide konten baru
3. Memproduksi konten untuk berbagai platform
Mengembangkan content plan
Content plan bisa dikatakan sebagai tulang
punggung dari berbagai konten yang ingin kita
buat.
Tanpa content planning, maka kita akan kesulitan
untuk membuat perencanaan konten yang jelas
dan melihat progress dari pembuatan konten kita.
Membuat Creative Brief
Membuat creative brief
Setelah niche konten diperoleh, ide untuk
membuat cerita dan content design bisa didapat
dari kehidupan sehari-hari. Bisa juga dari referensi
konten di berbagai platform media sosial. Semakin
banyak referensi yang dimiliki konten kreator,
semakin banyak ide yang akan diperoleh.
Next….
Apa yang akan dibahas dalam video?
Membuat creative brief
Langkah berikutnya adalah membuat sinopsis.

Sinopsis adalah ringkasan cerita atau isi dari buku,


video klip atau film.
Jadi setelah mendapat ide, tulis materi yang akan
dibahas dalam bentuk cerita konten.
Sinopsis cukup dibuat dalam 1-2 paragraf saja
karena berupa ringkasan cerita.
Membuat creative brief
Langkah berikutnya adalah membuat sinopsis.

Sinopsis adalah ringkasan cerita atau isi dari buku,


video klip atau film.
Jadi setelah mendapat ide, tulis materi yang akan
dibahas dalam bentuk cerita konten.
Sinopsis cukup dibuat dalam 1-2 paragraf saja
karena berupa ringkasan cerita.
Membuat creative brief
Contoh sinopsis film pendek seperti berikut :

Jomblo Narsis

Status lajang ternyata mengganggu bagi jono, dia benar-


benar menginginkan pacara selama 5 tahun terakhir dalam
hidupnya, kebosanan tunggalnya akhirnya membuatnya
memutuskan untuk mencari anak laki-laki sekarang. Berbagai
metode diadopsi, hingga akhirnya ia dibantu oleh
sahabatnya, Niko mencari keberuntungan mendapatkan
pacar melalui dunia maya. ->
Membuat creative brief
Contoh sinopsis film pendek seperti berikut :

Jomblo Narsis

-> Dengan satu upaya, Jono segera bertemu dengan kenalan,


perkenalan tidak berhenti sampai di situ dan mereka tetap
berhubungan sampai tahap berikutnya. Namun, semuanya
tidak bekerja dengan sempurna, kekecewaan dan rasa pahit
tidak bisa lagi dihindari. Sama halnya dengan Niko yang pasti
memiliki hati yang hancur. Tetapi apakah pertarungan
berhenti di sini?
Membuat creative brief
Contoh sinopsis video tutorial seperti berikut :

Membuat Minuman Jamu Kunir Asem

Program ini menampilkan video dokumenter tentang


pembuatan jamu kunir asem dengan durasi waktu 25 menit.
Tampilan awal dimulai dengan intro atau pembukaan dengan
menampilkan beberapa gambar suasana pedesaan, lalu
diikuti dengan judul dari video ini.
Setelah itu bagian-bagian film dari shot-shot dan sekuen-
sekuen dokumenter yang menceritakan tentang pembuatan
jamu kunir asem, mulai dari bahan-bahan pembuatan jamu
sampai manfaat jamu kunir asem ditampilkan. ->
Membuat creative brief
Contoh sinopsis video tutorial seperti berikut :

Membuat Minuman Jamu Kunir Asem

-> Penampilan/tayangan diselingi dengan penampilan


presenter yang menjelaskan tentang bahan-bahan pembuatan
jamu kunir asem tersebut, dan juga beberapa teks atau tulisan
tentang manfaat mengkonsumsi jamu kunir asem.
Selain itu terdapat juga musik-musik pengiring, baik musik
pembukaan, musik pengiring shot, musik jeda, dan musik
penutupnya.
Membuat creative brief
Contoh Sinopsis video promosi seperti berikut :

Asyiknya Bersama

Disuatu siang yang cerah di sebuah rumah, ada sebuah


keluarga yang terdiri dari ibu, ayah, satu anak
perempuan dan satu anak laki-laki. Mereka semua sibuk
sendiri-sendiri, dan saat itu ibu mempunyai ide untuk
membuat semuanya berkumpul dan bersenang-senang
bersama. ->
Membuat creative brief
Contoh Sinopsis video promosi seperti berikut :

Asyiknya Bersama

-> Saat itu ibu yang sedang bernyanyi langsung mengambil


biskuit Oreo dan membukanya, lalu meletakkannya pada sebuah
piring. Saat biskuit Oreo dibuka, nyanyian ibu membawa biskuit
Oreo untuk menarik ayah dan anak-anaknya ke sebuah sofa.
Merekapun berkumpul dan bersenang-senang bersama sambil
asyik memakan biskuit Oreonya.
Membuat creative brief
Treatment adalah OPENING SEQUENCE 1
memberikan
uraian ringkas SEQUENCE 2
secara deskriptif
tentang suatu
SEQUENCE 3
episode.
SEQUENCE 4
Setiap SEQUENCE
memuat pokok- CLOSING SEQUENCE 5
pokok pesan.
Membuat creative brief
Storyboard atau sketsa gambar adalah visualisasi
dari treatment berupa susunan gambar secara
berurutan yang digunakan sebagai perencanaan
pembuatan film atau video.

Storyboard menampilkan informasi scene, adegan,


durasi, dialog dan narasi serta efek audio video
yang digunakan.
Membuat creative brief
Gambar di
storyboard adalah
panduan dan
mungkin bisa
berbeda sedikit saat
proses shooting.
Membuat creative brief
Naskah berguna sebagai pedoman utama dalam pelaksanaan
produksi. Konsep dasar naskah adalah sebagai berikut :
1. Apa latar belakang pembuatan content?
2. Apa tujuan pembuatan content?
3. Apa pesan yang dingin disampaikan?
4. Siapa yang akan melihat content tersebut?
5. Dimana dan kapan content tersebut akan disampaikan?
Membuat creative brief
Isi naskah untuk pembuatan konten adalah sebagai berikut :
1. Latar belakang konten 11. Karakteristik Tokoh
2. Tema 12. Shooting Script
3. Pesan 13. Story Board
4. Judul content 14. Desain Dekorasi / Lokasi
5. Durasi 15. Property Pokok
6. Sasaran 16. Desain Kostum
7. Sinopsis 17. Peralatan Teknik
8. Treatment 18. Kerabat kerja
9. Naskah 19. Anggaran
10. Nama pemeran 20. Jadwal kerja
Membuat creative brief
Contoh sinopsis video iklan : Menemukan benefit dari
sebuah produk.
Value Proposition Design
(Merancang nilai manfaat sebuah produk atau jasa)
Oleh Alexander Osterwalder, Yves Pigneur, Gregory Bernarda, Alan Smith

Tugas bagi
konsumen
Produk
Penyembuh
masalah
Membuat creative brief
Contoh Produk I : Deterjen Pakaian

Penyembuh
Produk
Masalah

1. Noda di pakaian sulit hilang 1. Warna pakaian lebih cerah


2. Warna luntur sulit hilang 2. Aroma pakaian lebih harum
3. Warna pakaian cepat pudar 3. Serat pakaian tahan lama
4. Serat kain mudah rusak
5. Bau keringat sulit hilang
Membuat creative brief
Contoh Produk I : Deterjen Pakaian
Seorang anak usia SD pulang kerumah dengan ceria dan
masuk ke rumah sambil menyapa ibunya yang sedang duduk
membaca majalah. Sang ibu membalas sapa anaknya dengan
senyum tetapi tak lama kemudian wajah sang ibu kaget
melihat pakaian anak yang kotor penuh noda lumpur.
Setelah narator memberitahu sang ibu tentang deterjen merk
SULAP, sang ibu mencuci pakaian tersebut . Setelah itu sang
ibu melihat hasilnya saat menjemur pakaian dengan wajah
senang dan berkata SULAP memang nyata menghilangkan
noda bandel dan bau tak sedap.
Membuat creative brief
Contoh Produk I : Deterjen Pakaian
Adegan ditutup dengan tampilan produk SULAP dan headline
“Yang ini Benar-Benar Nyata”
Membuat creative brief
Contoh Produk I : Deterjen Pakaian
SCENE 1
(Backsound: nada musik ceria)
(Pic : Medium Shot)
Seorang anak usia SD pulang kerumah dengan ceria dan masuk ke rumah sambil menyapa
ibunya. Sang ibu membalas sapa anaknya dengan senyum tetapi tak lama kemudian wajah
sang ibu kaget (SFX: nada kaget) melihat pakaian anak yang kotor penuh noda lumpur.

Andi : “Hai ibu, aku pulang..”


Ibu : “Andi, baju kamu kenapa kotor begitu?”
Andi : “Tadi Andi sempat main bola di sekolah bu..”

SCENE 2
Narator : “Jangan takut noda bandel di pakaian, dengan SULAP, pakaian Andi dapat bersih
kembali dan harum…..”
Membuat creative brief
Contoh Produk I : Deterjen Pakaian
SCENE 3
(Backsound : nada musik penasaran)
(Pic : Medium Shot)
Sang ibu dengan wajah penasaran ingin membuktikan ucapan narator dengan langsung
mencuci pakaian menggunakan deterjen SULAP.
(SFX: suara pakaian di kucek sedikit)

SCENE 4
(Backsound : nada musik ceria)
Wajah sang ibu terlihat senang dan puas melihat hasil cuciannya saat dijemur. Sambil
mencium pakaian yg sedang dijemur, sang ibu mengatakan bahwa deterjen SULAP
memang nyata membersihkan noda bandel dan bau.
(Pic : Medium Shot)
(SFX : nada CLING)
Membuat creative brief
Contoh Produk I : Deterjen Pakaian
SCENE 5
(Backsound : nada musik ceria)
Tampilan produk SULAP muncul dengan animasi fade-in secara cepat
disusul headline “Hasilnya Benar-Benar Nyata”
(SFX: suara ramai tepuk tangan)
Membuat creative brief
Storyboard Produk I : Deterjen Pakaian

SCENE 1

Backsound :
Nada musik ceria

(Pic : Medium Shot)

Andi :
“Hai ibu, aku pulang…”
Membuat creative brief
Storyboard Produk I : Deterjen Pakaian
SCENE 1

Backsound :
Nada musik penasaran
Ibu :
“Andi, baju kamu kenapa kotor
begitu?”
SFX : Nada kaget
Andi :
“Tadi Andi sempat main bola
di sekolah bu..”
Membuat creative brief
Storyboard Produk I : Deterjen Pakaian
SCENE 2

Backsound :
Nada musik ceria

Bintang :
“Jangan takut noda
bandel di pakaian…,
dengan SULAP,
pakaian Andi dapat
bersih kembali dan
harum…..”
Membuat creative brief
Storyboard Produk I : Deterjen Pakaian

SCENE 3

Backsound :
Nada musik ceria

(Pic : Medium Shot)

SFX:
Suara pakaian di kucek
sedikit
Membuat creative brief
Storyboard Produk I : Deterjen Pakaian
SCENE 4

Backsound :
Nada musik ceria
SFX: Nada Cling
(Pic : Medium Shot)
Ibu :
“SULAP memang nyata
membersihkan noda
bandel dan bau tak
sedap di pakaian.”
Membuat creative brief
Storyboard Produk I : Deterjen Pakaian
SCENE 5

Backsound :
Nada musik ceria

SFX:
Suara ramai tepuk
tangan

FVO :
“SULAP…hasilnya benar
benar nyata.”
Membuat Creative Brief
Perangkat Keras Yang Digunakan
Perangkat keras untuk produksi konten
Perangkat keras untuk produksi konten meliputi :
1. Alat perekam suara
2. Jenis mikrofon
3. Jenis headphone
4. Kamera
Perangkat keras untuk produksi konten
Merekam video dengan mengandalkan built-in
microphone di kamera hanya akan menghasilkan
audio yang kurang baik dan tidak profesional.

Ada beberapa jenis microphone yang sering


digunakan dalam proses perekaman video.
Diantaranya adalah shotgun mic, boom mic dan
clip on.
Perangkat keras untuk produksi konten

Shotgun mic

Clip-on mic
Boom mic
Perangkat keras untuk produksi konten
Apa saja yang menjadikan tiap microphone
berbeda? Salah satunya adalah perbedaan
jangkauan microphone (Polar pattern), yaitu sudut
arah jangkauan yang dimiliki microphone untuk
menangkap bunyi.

Secara garis besar, berdasarkan jangkauan,


microphone terbagi sebagai berikut:
Perangkat keras untuk produksi konten
1. Omni directional
Microphone yang memiliki polar pattern omni,
memiliki daya tangkap di seluruh bagian kepala
mic, seperti bentuk bola. Hal ini membuat
bunyi di depan, samping, kanan, kiri dan
belakang mic seluruhnya akan tertangkap oleh
mic, selama tidak ada benda yang
menghalanginya.
Perangkat keras untuk produksi konten

Omni directional
Perangkat keras untuk produksi konten
2. Uni directional
Jenis ini hanya memiliki satu arah saja. Ada
beberapa jenis mic yang termasuk di dalamnya.
diantaranya adalah Hipercardioid dan Cardioid.
Perangkat keras untuk produksi konten
3. Bidirectional
Mic ini memiliki arah tangkapan sebagai mana
angka 8, yaitu bagian 2 sisi samping kanan dan
kiri kepala mic. Jenis mic ini cukup efektif jika
kita akan melakukan adegan berbicara
berhadapan dan mic diletakkan di tengah.
Perangkat keras untuk produksi konten

Bidirectional
Perangkat keras untuk produksi konten
Jenis headphone yang digunakan dalam proses
produksi konten digital terbagi menjadi :
1. Closed Back Headphones
Jenis ini sangat baik digunakan untuk recording.
2. Open Back Headphones
Jenis ini sangat baik digunakan untuk keperluan
mixing.
Perangkat keras untuk produksi konten
Closed Back Headphones digunakan saat
melakukan recording karena headphones tersebut
mempunyai sound isolation yang baik.

Sedangkan saat proses mixing, Open Back


Headphones yang digunakan karena Closed Back
Headphones mempunyai beberapa kekurangan,
yaitu terlalu kedap dan kualitas sound seringkali
menurun.
Perangkat keras untuk produksi konten
Perangkat keras untuk produksi konten
Kamera DSLR sering dipilih untuk merekam video dibanding
handicam dan alat rekam khusus lainnya karena alasan berikut :
1. Ukurannya relatif kompak/praktis.
2. Ukuran sensor CMOS kamera DSLR lebih besar.
3. Terdapat sensor yang mengurangi noise gambar saat
pengambilan gambar dengan cahaya minim.
4. Lensa dapat diganti sesuai kebutuhan.
5. Daya tahan batere lebih lama dibanding kamera mirrorless.
Perangkat keras untuk produksi konten

Kamera DSLR
Perangkat keras untuk produksi konten
Kamera mirrorless juga sering dipilih untuk merekam video
karena alasan berikut :
1. Ukuran dan beratnya lebih ringan daripada kamera DSLR.
2. Memiliki layar LCD sebagai ganti jendela bidik optik.
3. Harga relatif lebih terjangkau daripada kamera DSLR.

Kamera Mirrorless
Perangkat keras untuk produksi konten
Membuat video menggunakan smartphone juga hal
yang sudah umum dilakukan blogger, influencer,
selebgram atau konten kreator.
Berikut alasannya :
1. Harga smartphone relatif lebih terjangkau daripada
kamera handycam, DSLR atau kamera mirrorless.
2. Sudah tersedia fitur HDR untuk menjangkau
pencahayaan yang lebih luas dan dinamis.
3. Memiliki aplikasi edit video.
4. Ada yang sudah dilengkapi fitur menstabilkan gambar.
Perangkat keras untuk produksi konten

Kamera smartphone
Perangkat keras untuk produksi konten
Kamera video membutuhkan cahaya yang cukup
sehingga penonton bisa melihat seperti apa bentuk
obyek, di mana obyek tersebut saling berhubungan
dengan obyek lain, dengan lingkungan dan kapan
peristiwa itu terjadi.
Perangkat keras untuk produksi konten
Prinsip dasar pencahayaan (tata cahaya) meliputi :
1. Key Light.
Pencahayaan utama yang diarahkan pada objek.
2. Fill Light.
Pencahayaan pengisi untuk menghilangkan bayangan
objek yang disebabkan oleh key light.
3. Back Light.
Pencahayaan dari belakang yang memberi dimensi agar
obyek tidak “menyatu” dengan latar belakang.
Perangkat keras untuk produksi konten

Prinsip dasar tata cahaya


Proses Produksi Konten
Proses produksi konten
Terdapat 3 tahap dalam proses produksi konten yang
harus diketahui :
1. Tahap pra-produksi
2. Tahap produksi
3. Tahap paska-produksi
Proses produksi konten
Apa saja yang termasuk dalam tahap pra-produksi?

1. Penentuan tujuan konten


2. Riset terhadap audiens, platform, strategi
konten dan riset jangkauan konten
3. Pembuatan anggaran biaya konten
4. Pembuatan content plan
5. Pembuatan sinopsis, naskah dan storyboard
Proses produksi konten
Apa saja yang termasuk dalam tahap produksi?

1. Penentuan lokasi
2. Pengambilan gambar
Proses produksi konten
Apa saja yang termasuk dalam tahap paska-produksi?

1. Proses video editing


2. Proses audio editing
3. Distribusi konten
Proses produksi konten
Terdapat 5 komposisi dasar sinematografi yang harus
diketahui :
1. Rule of third
2. Head room
3. Looking room
4. Natural framing
5. Leading lines
Mempublikasikan Konten
Mempublikasikan konten
Tahap mempublikasikan konten
Langkah selanjutnya setelah konten selesai diproduksi adalah
melakukan review/evaluasi hasil baik secara teknis untuk
mengetahui kualitas visual dan audio konten maupun secara alur
cerita, apakah alur cerita sudah sesuai dengan naskah dan tujuan.

Jika masih ada yang belum sesuai, maka editing konten harus
dilakukan kembali. Bahkan dapat terjadi perlu tambahan beberapa
footage yang harus diambil lagi untuk melengkapi alur cerita.
Mempublikasikan konten
Mempersiapkan publikasi ke platform media sosial

Pada tahap ini selain mempersiapkan konten sesuai format


platform, juga mempersiapkan :
1. Copywriting untuk deskripsi dan caption
2. Penggunaan hastag
3. Thumbnail image jika diperlukan
4. Kalimat CTA
Mempublikasikan konten
Mempersiapkan publikasi ke platform media sosial
Mempublikasikan konten
Mempersiapkan publikasi ke platform media sosial
Melakukan riset hashtag :
1. Kenali preferensi pencarian dari target audiens
Ini karena setiap target audien punya kebutuhan spesifik
2. Kenali jenis konten kita karena konten kita itu spesifik
3. Gunakan maksimal 3-5 hashtag

Jika dengan sedikit hashtag sudah mendapat Engagement rate yang


tinggi, maka tidak perlu lagi memakai banyak tags.
Mempublikasikan konten
Mempersiapkan publikasi ke platform media sosial
Mempublikasikan konten
Mempersiapkan publikasi ke platform media sosial

Anda mungkin juga menyukai