Sni 03-6893-2002
Sni 03-6893-2002
03-6893-2002
1. Ruang Lingkup
2. Acuan
4. Prinsip
Berat jenis maksimum campuran beraspal ditentukan dengan mengukur berat dan isi dari
benda uji dimana udara yang berada di antara butir benda uji dikeluarkan dengan cara
pengisapan dan pada pelaksanaannya dapat ditempuh dengan salah satu dari dua cara
yaitu :
1) menggunakan wadah;
2) menggunakan labu.
5. Contoh Uji
Contoh harus diperoleh dari prosedur sesuai SNI 03-6399-2000. Tata Cara Pengambilan
contoh Campuran Beraspal.
1
SNI 03-6893-2002
6. Peralatan
7. Kalibrasi
a. Kalibrasi labu.
Dengan menetapkan secara tepat berat air yang diperlukan untuk mengisi labu pada
suhu (25 ± 0,5)0C (D).
Untuk ketepatan pengisian air, dapat dilakukan dengan menggunakan penutup yang
terbuat dari plat kaca.
b. Kalibrasi wadah.
Dengan menetapkan berat wadah di dalam air secara tepat pada suhu (25 ± 0,5)0C (P).
2
SNI 03-6893-2002
8. Benda Uji
9. Prosedur Tambahan.
Bila agregat yang berpori tidak terselimuti aspal dengan sempurna, maka agregat itu akan
menjadi jenuh pada saat proses pengisapan. Kalau pengujian setelah proses pengisapan
dilanjutkan dengan prosedur biasa akan diperoleh volume agregat yang lebih kecil;
akibatnya berat jenis yang diperoleh akan lebih tinggi; karena ilu diperlukan prosedur
tambahan untuk mengoreksi kesalahan akibat adanya butir berpori yang tidak diselimuti
oleh aspal.
10. Ketelitian.
Kriteria untuk memutuskan hasil uji dengan cara ini yang bisa diterima, diberikan dalam
tabel 2 . Angka yang dicantumkan di dalam kolom 2 adalah standar deviasi yang
ditemukan pada kondisi seperti dicantumkan dalam kolom 1.
Kolom 3 menunjukkan batasan yang diharapkan tidak dilewati oleh hasil dari dua
pengujian.
3
SNI 03-6893-2002
A
Berat jenis = ⎯⎯⎯ ……………………………….….…… (2)
(A – C)
dengan pengertian :
A = berat benda uji kering oven (g)
C = berat benda uji di dalam air (g)
dengan pengertian :
A = berat benda uji kering oven di udara (g)
D = berat labu berisi air pada suhu 250C (g)
C = berat labu berisi air dan benda uji pada suhu 25 0C (g)
dengan pengertian :
A = berat uji kering oven di udara (g)
F = berat piknometer berisi air pada suhu pengujian (g)
G = berat piknometer berisi air dan benda uji pada suhu pengujian (g)
H = faktor koreksi pengembangan termal dari aspal yang dapat dilihat
dalam gambar 2
dw = kepadatan air pada suhu pengujian kurva D dalam gambar 1 (Mg/m3)
0,9970 adalah kepadatan air pada 250 C (Mg/m3)
4
SNI 03-6893-2002
4) Masukkan benda uji ke-dalam lubu, tambahkan air pada suhu ±25°C
secukupnya sehingga benda uji terendam;
5) Keluarkan udara yang terperangkap di dalam benda uji dengan cara diisap
hingga tekanan tersisa mencapai sekurana kurangnya 30 mmHg;
6) Pertahankan tekanan sisa selama 5 sampai 15 menit;
7) Goyang wadah atau labu selama pengisapan dengan menggunakan alat atau
manual dengan selang waktu 2 menit;
Wadah sebaiknya diletakkan di atas permukaan yang lunak misalnya seperti
karet atau plastik, hindari goncangan atau hentakan selama pengisapan.
Selanjutnya kerjakan langkah dengan menggunakan wadah atau meggunakan
labu.
b. Langkah dengan menggunakan wadah :
1) Rendam wadah dengan isinya pada (25 ± 1)0C selama (I0 ± I) menit;
2) Timbang wadah dengan contoh di dalam air misalnya Q gram;
3) Hitung berat jenis teori maksimum dengan rumus (2).
c. Langkah dengan menggunakam labu :
1) Isi labu penuh dengan air kemudian rendam dalam penangas air pada (25 ±
0,5)°C selama (10 ± 1) ment.
2) Kalau suhu penangas tidak dapat diatur pada (25±0,5)0C tentukan secara
tepat suhu air di dalam labu, kemudian koreksi berat jenis dengan faktor yang
tercantum dalam Gambar 1.
3) Hitung berat jenis teori maksimtim dengan butir 11 rumus (3).
5
SNI 03-6893-2002
14. Laporan.
Laporan hasil pengujian dicatat dalam fonnulir yang tersedia dengan mencantumkan
ikhwal berikut :
a. Identitas contoh :
1) asal contoh;
2) nomor contoh;
3) nama contoh;
4) lokasi pengambilan contoh;
5) tanggal pengambilan contoh;
b. Laboratorium yang melakukan pengujian :
1) nama teknisi penguji;
2) nama dan tanda tangan penanggaung jawab pengujian;
3) tanggal pengujian;
4) tanggal pengesahan;
c. Hasil pengujian :
Hitung nilai rata-rata dari dua kali pengujian sampai tiga angka di belakang koma.
LAMPIRAN A
(informatif)
6
SNI 03-6893-2002
LAMPIRAN B
(informatif)
No Uraian I II
1 Berat contoh uji kering oven di udara (A)
2 Berat piknometer berisi air pada suhu pengujian (F)
3 Berat piknometer berisi air dan contoh uji pada suhu
pengujian (G)
4 Suhu pengujian (0C)
5 Faktor koreksi pengembangan termal dalam gambar 2
(H) dengan berat aspal 525 gr
6 Kepadatan air pada suhu pengujian pada kurva D dalam
gambar 1 (Mg/m3) (dw)
7 Kepadatan air pada 250C (Mg/m3)
8 Berat jenis :
A dw
x
(A + F) – (G + H) 0,9970
........................ .......................
7
SNI 03-6893-2002
No Uraian I II
1 Berat benda uji kering oven (A)
2 Berat wadah + benda uji dalam air (P)
3 Berat wadah dalam air (Q)
4 Berat benda uji dalam air C = P – Q
5 A
Berat jenis =
(A – C)
........................ .......................