Anda di halaman 1dari 94

SKRIPSI

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI


KEBERHASILAN SEBUAH PROYEK (ANALYSIS CRITICAL SUCCES)

Lokasi Penelitian: Jln.Wairklau, Kel.Madawat, Kec. Alok, Kab. Sikka

OLEH:
PETRUS B. HARYONO
(022170019)

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NUSA NIPA
MAUMERE
2022
YAYASAN PENDIDIKAN TINGGI NUSA
NIPA
UNIVERSITAS NUSA NIPA
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
Jl. Kesehatan No. 3. Telp. (0382) 22388, 21129

LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI

JUDUL

“ANALISIS FAKTOR-FAKTOR
FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KEBERHASILAN SEBUAH PROYEK (ANALYSIS
(ANALYSIS CRITICAL
SUCCES)”

NAMA : PETRUS BENI HARYONO

NIM : 022170019

PROGRAM STUDI : TEKNIK SIPIL

Telah dibaca, disetujui


isetujui dan diterima untuk diajukan ke TIM penguji Skripsi

Pembimbing I Pembimbing II

Octavianus Jori, ST., M.T Dedi Imanuel Pau, ST., M.Eng


NIDN : 0827078302 NIDN : 0819127901

Maumere, 24 Agustus 2022


Mengetahui :
Ketua Program Studi Teknik Sipil

Dedi Imanuel Paau, ST., M.Eng


NIDN : 0819127901

ii
YAYASAN PENDIDIKAN TINGGI NUSA
NIPA
UNIVERSITAS NUSA NIPA
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
Jl. Kesehatan No. 3. Telp. (0382) 22388,

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

JUDUL

“ANALISIS FAKTOR-FAKTOR
FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

KEBERHASILAN SEBUAH PROYEK (ANALYSIS


(ANALYSIS CRITICAL

SUCCES)”

NAMA : PETRUS BENI HARYONO

NIM : 022170019

PROGRAM STUDI : TEKNIK SIPIL

TELAH DIUJI PADA


HARI / TANGGAL: RABU, 24 AGUSTUS 2022
DAN DINYATAKAN TELAH MEMENUHI SYARAT KELULUSAN

SUSUNAN TIM PENGUJI

Ketua Penguji Sekretaris/Moderator

Octavianus Jori,
Jori ST., M.Eng Dedi Imanuel Pau
Pau, ST.,M.Eng
NIDNN : 0827078302 NIDN : 0819127901

iii
YAYASAN PENDIDIKAN TINGGI NUSA
NIPA
UNIVERSITAS NUSA NIPA
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
Jl. Kesehatan No. 3. Telp. (0382) 22388, 21129

Penguji I Penguji II

Harry Janto Jepira, ST., MEM Yono Putra, ST.,MT


NIDN : 0808067401 NIDN : 00813118103

Maumere, 24 Agustus 2022


Mengesahkan : Mengetahui :

Dekan Fakultas Teknik Ketua Program Studi Teknik Sipil

Harry Janto Jepira, ST., MEM Dedi Imanuel Paau, ST., M.Eng
NIDN : 0808067401 NIDN : 0819127901

iv
YAYASAN PENDIDIKAN TINGGI NUSA
NIPA
UNIVERSITAS NUSA NIPA
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
Jl. Kesehatan No. 3. Telp. (0382) 22388, 21129

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Dengan hormat, yang bertandatangan dibawah ini:

NAMA : PETRUS BENI HARYONO


NIM : 022170019
PRODI : TEKNIK SIPIL
FAKULTAS : TEKNIK
JUDUL : ANALISIS FAKTOR-FAKTOR
FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI KEBERHASILAN SEBUAH
ANALYSIS CRITICAL SUCCES
PROYEK (ANALYSIS SUCCES)”

Menyatakan bahwa hasil Laporan Tugas Akhir ini bukan


merupakan hasil karya milik orang lain maupun hasil kerja orang lain
untuk kepentingan saya yang didasari oleh hubungan material dan no
non-
material, ataupun segala kemungkinan lain, yang pada hakekatnya
bukan merupakan hasil Karya Tulis Tugas Akhir saya secara Orisinil
dan Otentik.

Bila kemudian hari diduga kuat ada ketidaksesuaian antara fakta dengan
kenyataan ini, saya bersedia di proses oleh Tim Fakultas yang dibentuk
untuk melakukan verifikasi, dengan sanksi terberat berupa pembatalan
kelulusan/kesarjanaan saya.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan kesadaran diri sendiri
dan tidak atas tekanan ataupun paksaan dari pihak manapun demi
menegakkan Integritas Akademik di Program Studi Teknik Sipil,
Fakultas Teknik, Universitas Nusa Nipa Indonesia.

Maumere, 24 Agustus 2022


Penulis

PETRUS BENI HARYONO


HARYONO:
02217001
022170019

v
MOTTO

“Suatu Keadaan Tidaklah Pernah Salah, Tetapi Dengan Penuh


Tekad dan Niat Semuanya Pasti Bisa dilewati Walaupun
Dengan Segala Cobaan”

vi
KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkat
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir
dengan baik. Judul tugas akhir ini ialah “Analisis Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Keberhasilan Sebuah Proyek (Analysis Critical Succes)” pada
pembangunan kampus STFK Ledalero, tugas akhir ini disusun merupakan salah
satu syarat yang harus dipenuhi untuk memperoleh gelar sarjana (S1) Jurusan
Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Nusa Nipa Maumere. Dalam proses
penyelesaian tugas akhir penulis menghadapi berbagai kendala, namun berkat
bantuan dari berbagai pihak, maka tugas akhir ini dapat diselesaikan dengan baik.
Pada kesempatan kali ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Ir. Angelinus Vincentius, M.Si. selaku Rektor Universitas Nusa
Nipa Maumere.
2. Bapak Harry Janto Jepira, S.T.,MEM. selaku Dekan Fakultas Teknik
Universitas Nusa Nipa Maumere.
3. Bapak Dedy I. Pau, S.T,M.Eng. selaku Ketua Program Studi Teknik Sipil
Universitas Nusa Nipa Maumere, dan dosen pembimbing II selama proses
berjalannya tugas akhir hingga skripsi dan begitu banyak memberikan
masukan, dan arahan sehingga tugas akhir hingga skripsi dapat diselesaikan.
4. Bapak Octavianus Jori, S.T, M.T. Selaku dosen pembimbing I selama proses
berjalannya tugas akhir hingga pada tahap akhir skripsi yang selalu siap
membantu penulis.
5. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik,
Universitas Nusa Nipa Maumere yang banyak membantu dalam adminitrasi
akademik.
6. Bapak, Mama, Kaka, Adik yang tersayang dengan penuh cinta dan dukungan
yang sudah banyak berkorban demi menyukseskan tulisan ini.
7. Teman – teman seperjuangan teknik sipil angkatan 2017/2018 dan juga
teman-teman terdekat yang senantiasa memberikan dukungan.

vii
Akhirnya penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan
tugas akhr ini. Oleh karena itu segala kritik dan saran sangat diharapkan oleh
penulis untuk menyempurnakan tugas akhir ini.

Maumere, 24 Agustus 2022

Petrus B.Haryono

viii
ABSTRAK
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN
SEBUAH PROYEK (ANALYSIS CRITICAL SUCCES)
OLEH:

PETRUS BENI HARYONO

022170019

Octavianus Jori, S.T, M.T


Dedi Imanuel Pau, S.T, M.Eng

Pekerjan konstruksi di Indonesia khususnya di Kab. Sikka, Nusa Tenggara Timur


pada saat ini mengalami perkembangan baik konstruksi rumah sakit, puskesmas,
sekolah, gedung kuliah, dan lain-lain. (1) Proyek dikatakan berhasil jika proyek
dilaksanakan selesai dengan tepat waktu sesuai target yang dituliskan dalam kontrak;
(2) Proyek akan berhasil bilamana menggunakan biaya sesuai yang telah
direncanakan; (3) Proyek dikatakan berhasil ketika memenuhi ketentuan mutu yang
ada dan bangunan yang dihasilkan dapat bertahan lama; (4) Proyek dikatakan berhasil
jika menghasilkan bangunan yang sesuai dengan keinginan owner. Objek yang
ditinjau dalam penelitian ini adalah pembangunan Gedung Kampus STFK Ledalero
yang terletak di Jln. Wairklau, Kelurahan Kota Uneng, Kabupaten Sikka. Sementara
subjek yang ditinjau peneliti adalah Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Keberhasilan Sebuah Proyek (Analysis Critical Succes). Dari sampel yang telah
direncanakan dengan jumlah 30 responden dari 87 populasi yang terlibat dalam
proyek Pembangunan Gedung Kampus STFK Ledalero. Analisis ini menunjukan
keberhasilan proyek pada tenaga kerja merupakan sesuatu yang sangat penting dan
berpengaruh cukup dominan dimana dari hasil ouput data thitung bernilai 40,069.
Dalam keberhasilan sebuah proyek. Produktivitas tenaga kerja yang tinggi harus
dimiliki oleh semua tenaga kerja disektor konstruksi sehingga dapat bersaing
dibidangnya, produktivitas yang tinggi diperlukan kesuksesan proyek konstruksi.
Tenaga kerja yang baik jika semakin lama akan menghasilkan output yang besar
batasan jam kerja yang dipakai sebagai jumlah jam normal selama satu minggu
dianggap sebagai pekerja yang produktivitasnya yang baik. Analisis ini menunjukkan
keberhasilan proyek pada bahan material Merupakan salah satu faktor yang cukup
dominan dimana uji thitung senilai sebesar 54,333 faktor konstruksi meliputi seluruh
bahan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan dalam satu kesatuan pekerjaan pada
sauatu proses konstruksi, sistem pengelolaan material adalah suatu sistem yang
merencanakan dan mengendalikan seluruh kegiatan untuk menjamin agar material
dapat diperoleh jumlah yang tepat, sesuai dengan spesifikasi, dengan harga yang
pantas dan tersedia pada saat dibutuhkan. Dari hasil penelitian Menunjukkan bahwa
keberhasilan sebuah proyek dapat dilihat dari faktor cuacanya dimana faktor cuaca
merupakan faktor yang cukup dominan dimana hasi output menunjukan uji thitung
adalah sebesar 45,946 saat cuaca cerah pekerjaan akan jalan dengan berlancar
sebaliknya ketika cuaca sedang buruk maka pekerjaan pun akan terhambat, berkaitan
dengan prediksi cuaca maka pengerjaan proyek dibagi kedalam tiga bagian yakni;
pengerjaan jangka panjang, pengerjaan jangka menengah, dan pengerjaan jangka
pendek. Analisis ini menunjukkan keberhasilan proyek pada pengelolaan proyek
adalah perencanaan, pembuatan jadwal, dan kemudian mengontrol kegiatan selama
siklus sistem. Tujuan pengelolaan proyek adalah mengirim sistem yang diterima ke
user dalam kerangka waktu yang disetujui bersama sambil menentukan biaya
perawatan.

Kata kunci: Analysis critial succes, Gedung kampus STFK Ledalero, IBM SPSS
STATISTICS

ix
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI ................................................................ ii

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ................................................................ iii

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI .............................................................. v

MOTTO ................................................................................................................ vi

KATA PENGANTAR ......................................................................................... vii

ABSTRAK ............................................................................................................ ix

DAFTAR ISI .......................................................................................................... x

DAFTAR TABEL .............................................................................................. xiii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xv

PENDAHULUAN.................................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang ............................................................................................... 1

1.1 Rumusan Masalah.......................................................................................... 2

1.2 Tujuan Penelitian ........................................................................................... 2

1.3 Batasan Masalah ............................................................................................ 2

1.4 Manfaat Penelitian ......................................................................................... 2

1.5 Lokasi Proyek ................................................................................................ 3

1.6 Sistematika Penulisan .................................................................................... 4

BAB II .................................................................................................................... 5

TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................................ 5

2.1 Penelitian Terdahulu ...................................................................................... 5

2.2 Pengertian ...................................................................................................... 6

2.2.1 Perencanaan .......................................................................................... 6

x
2.2.2 Keberhasilan Proyek ............................................................................ 7

2.2.3 Proyek Konstruksi ................................................................................ 7

BAB III ................................................................................................................. 14

METODE PENELITIAN ................................................................................... 14

3.1 Objek dan Subjek Penelitian........................................................................ 14

3.2 Tahap dan Prosedur Penelitian .................................................................... 14

3.2.1 Metode Penelitian............................................................................... 14

3.2.2 Penelitian Kualitatif............................................................................ 15

3.3 Populasi dan Sampel .................................................................................... 16

3.3.1 Populasi .............................................................................................. 16

3.3.2 Sampel ................................................................................................ 16

3.4 Variabel Penelitian....................................................................................... 16

3.5 Hipotesis Penelitian ..................................................................................... 17

3.6 Instrumen Penelitian .................................................................................... 17

3.7 Pengumpulan Data ....................................................................................... 18

3.8 Teknik Pengumpulan Data .......................................................................... 18

3.9 Perancangan Kuesioner ............................................................................... 19

3.10 Pengolahan Data .......................................................................................... 20

3.11 Analisa Data................................................................................................. 21

3.11.1 Analisa Uji Statistik Deskriptif .......................................................... 24

3.11.2 Pengujian Regresi Linier Berganda.................................................... 25

3.11.3 Pengujian Uji Asumsi Klasik ............................................................. 26

3.12 Bagan Alir Penelitian................................................................................... 28

BAB IV ................................................................................................................. 30

HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................................... 30

xi
4.1 Deskripsi Proyek.......................................................................................... 30

4.2 Struktur Organisasi Proyek .......................................................................... 31

4.3 Data Proyek ................................................................................................. 31

4.4 Analisa Data................................................................................................. 36

4.5 Pengujian Data ............................................................................................. 48

4.6 Pembahasan Pengaruh Faktor Tenaga Kerja, Bahan Material, Faktor Cuaca,
Peralatan Dan Pengelolaan Proyek Terhadap Keberhasilan Proyek ........... 55

BAB V................................................................................................................... 60

PENUTUP ............................................................................................................ 60

5.1 Kesimpulan .................................................................................................. 60

5.2 Saran ............................................................................................................ 60

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 61

xii
DAFTAR TABEL
Tabel 2. 1 Kriteria Sukses dan Definisinya........................................................... 12
Tabel 3. 1 Rancangan Kuesioner .......................................................................... 19
Tabel 4. 1 Lembaran Kuisioner............................................................................. 31
Tabel 4. 2 Biodata Responden .............................................................................. 33
Tabel 4. 3 Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan ..................................... 35
Tabel 4. 4 Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan ................................... 35
Tabel 4. 5 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin .............................. 35
Tabel 4. 6 Distribusi Responden Berdasarkan Umur ............................................ 36
Tabel 4. 7 Hasil Tabulasi Data Tenaga Kerja ....................................................... 36
Tabel 4. 8 Hasil Tabulasi Data Bahan Material .................................................... 38
Tabel 4. 9 Hasil Tabulasi Data Faktor Cuaca ....................................................... 39
Tabel 4. 10 Hasil Tabulasi Data Peralatan ............................................................ 40
Tabel 4. 11 Hasil Tabulasi Data Pengelolaan Proyek ........................................... 42
Tabel 4. 12 Pengujian Validitas Faktor Tenaga Kerja Yang Mempengaruhi
Keberhasilan Proyek ............................................................................. 43
Tabel 4. 13 Pengujian Validitas Faktor Bahan Material Yang Mempengaruhi
Keberhasilan Proyek ............................................................................. 44
Tabel 4. 14 Pengujian Validitas Faktor Cuaca Yang Mempengaruhi Keberhasilan
Proyek ................................................................................................................... 44
Tabel 4. 15 Pengujian Validitas Faktor Peralatan Yang Mempengaruhi
Keberhasilan Proyek. ......................................................................... 45
Tabel 4. 16 Pengujian Validitas Faktor Pengelolaan Yang Mempengaruhi
Keberhasilan Proyek. ......................................................................... 46
Tabel 4. 17 Pengujian Validitas Keberhasilan Proyek .......................................... 46
Tabel 4. 18 Pengujian Reabilitas........................................................................... 47
Tabel 4. 19 Pengujian Normalitas Data ................................................................ 49
Tabel 4. 20 Pengujian Multikolinieritas ................................................................ 49
Tabel 4. 21 Pengujian Heteroskedastisits.............................................................. 50
Tabel 4. 22 Pengujian Autokorelasi ...................................................................... 51
Tabel 4. 23 Pengujian Regresi Linier Berganda ................................................... 51

xiii
Tabel 4. 24 Pengujian Signifikasi Simultan (Secara Bersama-Sama (Uji F)........ 52
Tabel 4. 25 Pengujian Signifikan Parameter Individual ( Uji Statistik T) ............ 53
Tabel 4. 26 Pengujian Koefisien Determinasi....................................................... 55

xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. 1 Lokasi Penelitian ............................................................................... 3
Gambar 3. 1 Bagan Alir ........................................................................................ 29
Gambar 4. 1 Lokasi Proyek................................................................................... 30
Gambar 4. 2 Struktur Orgnisasi ............................................................................ 31

xv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pekerjan konstruksi di Indonesia khususnya di Kab. Sikka, Nusa Tenggara
Timur pada saat ini mengalami perkembangan baik konstruksi rumah sakit,
puskesmas, sekolah, gedung kuliah, dan lain-lain. Banyak yang terjadi perubahan
setelah proyek-proyek ini dijalankan dan ada juga yang sudah rampung
pembangunannya. Dalam pembangunan proyek tersebut dibandingkan dengan
proyek sebelum-sebelumnnya, perbandingan ini dapat dilihat dari bentuk
bangunan yang beragam dan struktrur bangunan yang terus diperbarui sehingga
terciptanya rasa aman dan nyaman dalam penggunaannya.
Pada pekerjaan bidang konstruksi tidak terlepas dari kata proyek. Dalam
proses pelaksanaannya, semua pihak yang terlibat pasti menginginkanproyek
berjalan lancar dan selesai dengan tepat waktu serta menghasilkan bangunan yang
baik secara kualitas mutu dan guna. Dalam proyek suatu bangunan terdiri dari 4
(empat) komponen penting yaitu struktural, arsitektural, mekanikal, elektrikal
semuanya saling terkait satu sama lain dan tidak dapat dipisahkan, namun peneliti
lebih memfokuskan pada komponen struktural. Keberhasilan sebuah proyek atau
critical succes adalah segala sesuatu yang diharapkan bisa tercapai dengan
memperhatikan manajemen proyek, mengantisipasi semua persyaratan proyek dan
memiliki sumber daya yang cukup untuk memenuhi semua kebutuhan secara tepat
waktu. Manajemen proyek yang dimaksudkan ialah merencanakan,
mengorganisir, memimpin dan mengendalikan sumber daya perusahaan untuk
mencapai sasaran keberhasilan yang telah ditentukan. Untuk mengetahui sebuah
proyek yang bisa mencapai kesuksesan dilihat dari beberapa faktor-faktor pemicu
keberhasilan seperti: (1) Proyek dikatakan berhasil jika proyek dilaksanakan
selesai dengan tepat waktu sesuai target yang dituliskan dalam kontrak; (2)
Proyek akan berhasil bilamana menggunakan biaya sesuai yang telah
direncanakan; (3) Proyek dikatakan berhasil ketika memenuhi ketentuan mutu
yang ada dan bangunan yang dihasilkan dapat bertahan lama; (4) Proyek

1
dikatakan berhasil jika menghasilkan bangunan yang sesuai dengan keinginan
owner. Dalam hal ini kontraktor dan konsultan sangat memperhatikan manajemen
biaya dan waktu dikarenakan sering terjadi keterlambatan dalam pengadaan bahan
material serta kurangnya kedisiplinan para tenaga kerja agar tidak menimbulkan
keterlambatan dalam proyek.

1.1 Rumusan Masalah


Berdasarkan penjelasan yang dikemukakan pada latar belakang, maka
rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu:
1. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi keberhasilan sebuah proyek?
2. Apa faktor yang paling dominan yang mempengaruhi keberhasilan sebuah
proyek?

1.2 Tujuan Penelitian


1. Agar dapat mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi
keberhasilan sebuah proyek.
2. Agar bisa memahami dan mengetahui faktor yang paling dominan
yang mempengaruhi keberhasilan sebuah proyek

1.3 Batasan Masalah


1. Responden penelitian adalah orang-orang yang sedang terlibat dalam
pelaksanaan proyek konstruksi.
2. Pengambilan atau pengumpulan data dalam penelitian ini diambil
denganmelakukan penyebaran kuesioner.
3. Objek penelitian merupakan proyek pembangunan Gedung Kampus
STFK Ledalero.

1.4 Manfaat Penelitian


1. Bagi penulis: Untuk menambah dan mengembangkan ilmu
pengetahuan teknik sipil mengenai pelaksanaan proyek.

2
1 Bagi pelaksana: proyek konstruksi: Dapat mengatahui faktor-faktor
penunjang dalam pelaksanaan proyek sehingga mencapai keberhasilan
yang diinginkan.

1.5 Lokasi Proyek


Lokasi penelitian terletak di Kabupaten Sikka tepatnya di Kelurahan Kota
Uneng, Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Batas-batas wilayah pada proyek Pembangunan Kampus STFK Ledalero
Utara: Jalan Wairklau
Selatan: Puslit Chandraditya
Barat: Jalan Lerowulan
Timur: Laboratorium Klinik Mahardika Maumere

Gambar 1.1 Lokasi Penelitian


Sumber: Peneliti, 2022

3
1.6 Sistematika Penulisan
Dalam penulisan tugas akhir ini terdiri dari tiga(3) bab, yang saling berkaitan
yaitu sebagai berikut:
 Bab I: Pendahuluan
Meliputi latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, lokasi proyek, dan sistematika penulisan.
 Bab II: Tinjauan Pustaka
Yang memuat referensi dan teori-teori tentang analisis faktor keberhasilan
sebuah proyek pembangunan.
 Bab III: Metode Penelitian
Pada bab ini berisi tentang tahapan-tahapan dalam penulisan tugas akhir
yang dimulai dari menentukan objek dan subjek penelitian metode
penelitian, pengumpulan data, pengolahan data, analisis dan pembahasan
serta perumusan kesimpulan dan saran yang diberikan.
 Bab IV: Hasil dan Pembahasan
pada bab ini merupakan hasil analisa perhitungan dan hasil data yang telah
diolah menggunakan aplikasi SPPS
 Bab V: Kesimpulan dan Saran
Bab ini meliputi kesimpulan-kesimpulan logis berdasarkan hasil dari
analisa data dan bukti yang disajikan sebelumnya, sebagai dasar untuk
menyusun suatu saran sebagai suatu usulan

4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu


Pada penelitian ini, penulis mengambil beberapa tulisan dan jurnal yang
terkait dengan pembahasan yang akan diteliti penulis tentang Analisis Faktor-
Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Sebuah Proyek Pembangunan Kampus
STFK Ledalero. Adapun maksud dan tujuan dari hal tersebut untuk memudahkan
penyusunan tugas akhir ini.
Gunawan, Moch. Afifudin, Ibnu Abbas Majid (2014) dalam penelitian yang
berjudul Critical Succes Factors Pelaksanaan Proyek Konstruksi Jalan dan
Jembatan Di Kabupaten Pidie Jaya. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari
faktor-faktor yang mendukung pelaksanaan proyek konstruksi jalan dan jembatan,
maka tujuan penelitian adalah mengidentifikasi 5 teratas kategori dan 10 Critical
Succes Factors dalm pelaksanaan proyek jalan dan jembatan di Dinas Pekerjaan
Umum Bidang Bina Marga Kabupaten Pidie Jaya. Pengumpulan data primer
dilakukan melalui survey kuesioner dengan target responden adalah pihak Owner
dan Kontraktor yang terlibat dalam proek konstruksi mempengaruhi kesuksesan
pelaksanaan proyek konstruksi jalan dan jembatan tahun anggaran 2012. Hasil
penelitian menunjukan bahwa yang mempengaruhi kesuksesan pelaksanaan
proyek konstruksi jalan dan jembatan di Kabupaten Pidie Jaya meliputi: peringkat
5 teratas kategori Critical Succes Factors terdiri atas: kategori Konsultan/Tim
Pelaksana; Manajemen Proyek; Manajer Proyek; dan Owner. Sedangkan
peringkat 10 teratas critical succes factors yaitu faktor kemampuan menyelesaikan
masalah; sistem komunikasi; efektifitas membuat keputusan, penekanan Owner
pada mutu tinggi konstruksi; monotoring proyek; keahlian memimpin manager
proyek; kemampuan teknik manager proyek; penekanan Owner pada konstruksi
yang cepat; manajemen proyek Owner; dan kecukupan dana.
Monika Natalia, Yan Partawijaya, Mukhlis, Satwarnirat (2017) Analisis
Critical Success Factors Proyek Konstruksi Di Kota Padang Penelitian ini
bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mendukung kesuksesan

5
(critical success factors) proyek konstruksi di Kota Padang.Metode Penelitian
yang digunakan analisis deskriptif menggunakan quisioner dengan data proyek
konstruksi yang sedang atau sudah dikerjakan. Adapun respondennya adalah
direktur utama, proyek manager, site manager, pelaksana, staf teknik, quantity dan
quality control. Dari quisioner yang kembali, dilakukan pengujian data dengan
menggunakan SPSS. Quisioner yang disebarkan sebanyak 30 quisioner. Response
rate 100%. Dari data penelitian terdapat 8 faktor dengan 59 sub faktor/variabel. 8
faktor tersebut adalah faktor manajemen proyek, pengelolaan proyek, pengadaan,
rencana tenaga kerja, bahan/material, peralatan, eksternal dan cuaca. Hasil uji
validasi, didapatkan 8 faktor dan 52 variabel yang valid. Hasil uji reliabilitas,
semua faktor yang valid juga reliable.
Josanty Zachawerus (2018) dalam penelitian berjudul Analisis Faktor-
Faktor yang Mempengaruhi Kesuksesan Pelaksanaan Proyek Jalan Nasional di
Maluku Utara. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi faktor kesuksesan
proyek dan mengatahui faktor kesuksesan kritik yang mempengaruhi kesuksesan
pelaksanaan proyek konstruksi jalan raya nasional di Maluku Utara. Pengumpulan
data dilakukan melalui survei kuesioner dengan target respondennya adalah pihak
owner konsultan supervisi dan kontraktor yang pernah terlibat dan sedang terlibat.
Hasil dari kesepeluh faktor sukses kritis harus menjadi perhatian bagi pihak
owner, konsultan supervisi, dan kontraktor agar bisa mencapai tujuan proyek
konstruksi jalan raya nasional di Maluku Utara (1) Kemampuan teknis dari
manajer proyek; (2) Implementasi penjaminan mutu yang efektif; (3) Pengalaman
manajer proyek; (4) Penjadwalan; (5) Sistem komunikasi; (6) Mekanisme kontrol;
(7) Komitmen semua pihak yang terlibat pada proyek; (8) Keterlibatan manajer
proyek dari awal proyek dan sampai akhir; (9) Penekanan PKK terhadap kualitas
konstruksi yang tinggi; (10) Kemampuan keahlian tim teknis supervisi.

2.2 Pengertian
2.2.1 Perencanaan
Secara umum perencanaan adalah sebuah proses menentukan hal-hal yang
dicapai (tujuan) di masa depan serta menetapkan berbagai tahapan yang

6
diperlukan untuk mencapai sasaran. Perencanaan adalah penentuan langkah-
langkah “apa” yang akan dilakukan, “bagaimana” melakukannya, “bilamina” dan
“siapa” yang melakukannya agar tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya dapat
tercapai secara efektif, (A.W. Widjaya, 1987:XIV).
Perencanaan merupakan suatu proses penentuan tujuan organisasi dan
kemudian menyajikan dengan jelas strategi-strategi, taktik-taktik, dan operasi
yang diperlukan untuk mencapai tujuan secara menyeluruh (Erly Suandy,
2001:II).

2.2.2 Keberhasilan Proyek


Kerzner (2006) Mendefinisikan keberhasilan sebuah proyek (project succes)
mengalami perubahan cara pandang atau penilaian, dimana 20 tahun yang lalu
didefinisikan sebagai penyelesaian seluruh aktifitas proyek dalam batasan waktu,
biaya, dan mutu tertentu. Sedangkan Sanvindo (1992) menyatakan proyek
dikaktakan berhasil/sukses apabila memenuhi empat faktor, antara lain proyek
berjalan sesuai jadwal, pengeluaran lebih kecil dari yang direncanakan, masalah
yang terjadi dalam sebuah proyek kecil, dan mendapatkan keuntungan.

2.2.3 Proyek Konstruksi


Merupakan suatu rangkaian kegiatan yang saling berkaitan untuk mencapai
tujuan tertentu (bangunan/konstruksi) dalam batasan waktu, biaya, dan mutu
tertentu. Sehingga pada konteks bangunan konstruksi, pengertian konstruksi
adalah suatu upaya untuk mencapai suatu hasil dalam bentuk
bangunan/insfrastruktur (Ilmu Manajemen Konstruksi,1998:11).
Menurut Farooq dan Bubshait (2003), proyek konstruksi adalah sebuah
usaha penggabungan dan disiplin ilmu yang berbeda da dicapai menggunakan
sumber daya yang ada dengan mempertimbangkan batasan biaya, waktu, dan
mutu tertentu, ada juga menurut Ervianto (2002) proyek konstruksi merupakan
suatu rangkaian yang hanya satu kali dilaksanakan dan umumnya berjangka waktu
pendek.

7
A. Karakteristik Proyek Konstruksi
Ada beberapa karakteristik proyek konstruksi yang dijabarkan di bawah ini
sebagai berikut:
1. Memiliki sasaran yang khusus, produk akhir atau hasil kerja akhir
2. Bersifat sementara, dimulai dari awal proyek dan diakhiri dengan akhir
proyek, serta mempunyai jangka waktu terbatas
3. Jumlah biaya, sasaran jadwal serta kriteria mutu dalam proses mencapai
tujuan telah ditentukan
4. Non rutin, tidak berulang-ulang
5. Jadi tidak ada dua atau lebih proyek yang identik, tetapi proyek yang
sejenis.

B. Jenis Proyek Konstruksi


Proyek konstruksi dapat dibedakan menjadi dua kelompok jenis bangunan,
(Wulfram I. Ervianto: 2002: 9 – 13).
1) Bangunan gedung, meliputi: rumah, kantor, sekolah, pabrik, dan lain-
lain. Ciri-ciri kelompok bangunan gedung adalah:
1. Proyek kontruksi menghasilkan sebagai tempat melakukan
kegiatannya, baik untuk tempat tinggal, kegiatan sosial, kegiatan
budaya, dan lain-lain
2. Pekerjaan dilaksanakan pada lokasi yang relatif sempit dan kondisi
pondasi yang umum sudah diketahui
3. Sangat dibutuhkan sebuah manajemen progressing pekerjaan
2) Bangunan sipil, meliputi: jalan, jembatan, bendungan, dan insfraktur
lainnya: Ciri-ciri kelompok bangunan sipil:
1. Proyek konstruksi dilaksanakan untuk mengendalikan alam agar
berguna dan memperlancar bagi semua kepentingan manusia
2. Pekerjaan dilaksanakan pada lokasi yang luasatau panjangdan
kondisi pondasi sangat berbeda satu sama lainnya dalam proyek
3. Manajemen dibutuhkan untuk memberikan kontribusi dalam
memecahkan masalah.

8
C. Tahap Kegiatan dalam Proyek Konstruksi
Kegiatan konstruksi adalah kegiatan yang harus melalui suatu proses yang
panjang dan didalamnya banyak dijumpai masalah yang harus diselesaikan.
Disamping itu, dalam kegiatan konstruksi memiliki rangkaian yang berurutan
dan berkaitan. Kegiatan membangun berakhir pada dimulainya penggunaan
bangunan tersebut, sehingga tahapan dari kegiatan dalam proyek konstruksi
(Wulfram, I. Ervianto, 2002: 13) adalah sebagai berikut:
1) Tahap Studi Kelayakan (FeasibilityStudy)
Tujuandari tahap studi kelayakan adalah meyakinkan pemilik proyek
bahwa proyek konstruksi yang diusulkannya layak untuk dilaksanakan,
baik dari aspek perencanaan, aspek ekonomi (biaya dan sumber
pendanaan), maupun aspek lingkungan.
2) Tahap Penjelasan (Briefing)
Tujuan tahap penjelasan adalah memungkinkan pemilik proyek untuk
menjelaskan fungsi proyek dan biaya yang dizinkan, sehingga
konsultan perencana dapat secara tepat menafsirkan keinginan pemilik
proyek dan membuat taksian biaya yang diperlukan.
3) Tahap Perancangan (Design)
Tujuan dari tahap perancangan untuk melengkapi penjelasan proyek
dan menentukan tata letak, rancangan, metode kostruksi, dan taksiran
biayaa agar mendapatkan persetujuan dari pemilik proyek dan pihak
berwenang yang terlibat, untuk mempersiapkan infomasi pelaksanaan
yang diperlukan, termasuk gambar rencana dan spesifikasi serta
melengkapi semua dokumen tender.
4) Tahap Pengadaan / Pelelangan (Procurement/Tender)
Tujuan dari tahap ini adalah menunjuk kontraktor sebagai pelaksana
atau sejumlah kontraktor sebagai sub-sub yang akan melaksanakan
konstruksi dilapangan.
5) Tahap Pelaksanaan (Contruction)
Tujuan dari pelaksanaan ini adalah mewujudkan bangunan yang
dibutuhkan oleh pemilik proyek yang sudah dirancang oleh konsultan

9
perencana dalam batasna waktu yang telah disepakati, serta dengan
mutu yang telah disyaratkan.
6) Tahapan Pemeliharaan dan Persiapan Penggunaan (Maintenance and
Start Up)
Tahapan pemeliharaan bertujuan untuk menjamin agar bangunan yang
telah selesai sesuai dengan dokumen kontrak dan semua fasilitas bkerja
sebagaimana mestinya. Pada tahap ini juga dibuat suatu catatan
mengenai konstruksi berikut petunjuk operasinya dan melatih staf
dalam menggunakan fasilitas yang tersedia.

D. Tolak Ukur Sukses Pengolaan Proyek Konstruksi


Menurut Soeharto (1995) tujuan utama proyek adalah tercapainya target
waktu yang ditetapkan sebelumnya dalam dokumen kontrak (on schedule)
atau dengan kata lain proyek tidak terlambat sehingga proyek dapat
digunakan pada waktu yangtelah ditetapkan dalam rencana. Tercapainya
target biaya yang diinginkan oleh (owner) pemilik proyek. Target biaya
proyek dari segi kontraktor berarti menjamin tercapainya keuntungan yang
diprediksikan pada saat tender, bagi perencana adalah design fee, sedangkan
bagi pemilik hal ini menjamin kelangsungan jalannya proyek dengan adanya
pengeluaran yang sudah dianggarkan dalam anggaran pemilik proyek.
Dengan demikian ada pula beberapa indikator performa proyek yang baik
adalah ditinjau dari:
1. Tepat Biaya
 Sesuai dengan dokumen kontrak dan kesepakatan yang sudah
disepakati pemilik proyek dan pelaksana proyek
 Pemilik proyek menyetujui dan melaksanakan pembayaran
pekerjaan sampai selesai
 Semua pihak terkait pelaksanan proyek merasa sangat puas
 Mencapai pada manfaat positif termasuk juga bagi perusahaan

10
2. Tepat Mutu
 Sesuai dokumen kontrak spesifikasi teknik
 Owner setuju dan menerima proyek dengan tanpa komentar /
syarat tertentu
 Tidak adanya sanksi dan aduan atas mutu hasil kerja proyek
 Keselamatan Kesehatan dan Kerja (K-3) dilaksanakan dengan
baik sehingga semuanya terkontrol
 Semua pihak terkait dalam pelaksanaan proyek merasa puas
 Nama baik perusahaan pun baik dengan kinerja para pelaksana
proyek.
3. Tepat Waktu
 Sesuai dengan jadwal kerja dokumen dan kesepatan
 Owner menyetujui dan menerima selesainya sebagian dari atau
keseluruhan pekerjaan yang bersangkutan
 Tidak ada complain dari pemberi kerja atau pihak ketiga yang
terkait dengan penyelesaian pekerjaan tersebut
 Semua pihak terkait dalam pelaksanaan proyek puas
 Citra perusahaan pun baik
 Ada keuangan dan penunjukam proyek baru
Dalam kenyataannya 3 (tiga) kriteria yang menjadi sifat proyek utama itu
merupakan tanggungjawab yang harus dipenuhi oleh manajer proyek. Oleh karena
itu peran manajer proyek sangat dominan dan sangat menentukan upaya
pencapaian sasaran proyek tersebut, maka manajer proyek harus mempunyai
otoritas dan kemampuan fungsi manajemen dan administrasi dalam menjalankan
tanggung jawabnya.
Tuman (1986) menyatakan defenisi keberhasilan proyek atau sukses proyek
adalah segala sesuatu yang diharapkan bisa tercapai, mengantisipasi semua
persyaratan proyek dan memiliki sumber daya yang cukup untuk memenuhisemua
kebutuhan. Manajer proyek merupakan faktor utama pelaksanaannya sebuah

11
proyek manajer. Manajer proyek wajib memliki keahlian-keahlian tertentu untuk
mencapai kesuksesan sebuah proyek diantaranya:
1. Problem Solving
Mampu menyelesaikan dan mengatasi sebuah masalah secara efektif
dan efisien
2. Budgeting and Cost Skills
Mampu menganalisis biaya proyek, kelayakan investsi agar keuangan
proyek berjalan dengan optimal.
3. Scheduling and Time Managemet
Mampu menjadwalkan proyek dalam arti lain dapat mengelola waktu
secara baik agr proyek dapat selesai tepat waktu seperti yang
diharapkan.
4. Technical Skills
Mampu secara teknis dlam pengatahuan dn pengalaman mengatsi
proyek dengan prosedur-prosedur dan mekanisme proyek.
5. Leadership Skills
Kepemimpinan menjadi salah satu peranan yang sangat penting harus
dimiliki manajer proyek. Manajer proyek mampu mempengaruhi tim
kerja
6. Resource Management and Human Relatioship Skills
Mampu mendapatkan sumber daya sehingga mampu dengan orang-
orang yang terlibat dalam proyek
Songer dan Molonaar (1997), menjabarkan kriteria sukses dari suatu proyek
beserta defenisinya seperti tercantum dalam tabel.
Tabel 2. 1 Kriteria Sukses dan Definisinya

Kriteria Sukses Defenisi

Proyek disesuaikan pada atau didalam biaya yang


Sesuai Budget
dikontrakan

Proyek diselesaikan pada atau sebelum jadwal yang


Sesuai Jadwal
dikontrakan

12
Kriteria Sukses Defenisi

Proyek yang diselesaikan sesuai atau melebihi


Sesuai Spesifikasi
semua spesifikasi teknik yang disediakan owner

Sesuai dengan Proyek yang diselesaikan sesuai atau melebihi


keinginan User semua spesifikasi teknik yang disediakan owner

Tingkat
Proyek yang diselesaikan sesuai atau melebih
Kemampuan staff

Pekerja yang Standar tingkat kemampuan pekerja yang dapat


berkualitas tinggi diterima pada semua area

Meminimalisasi Proses konstruksi terjadi perselisihan dengan staf

Sumber: Songer dan Molenaar, 1997

13
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Objek dan Subjek Penelitian


Objek yang ditinjau dalam penelitian ini adalah pembangunan Gedung
Kampus STFK Ledalero yang terletak di Jln. Wairklau, Kelurahan Kota Uneng,
Kabupaten Sikka. Sementara subjek yang ditinjau peneliti adalah Analisis Faktor-
Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan Sebuah Proyek (Analisis Critical
Succes).

3.2 Tahap dan Prosedur Penelitian


3.2.1 Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data atau
informasi dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Penelitian ini dilakukan sesuai
dengan tahap-tahap yang sistematis, untuk menyelesaikan masalah yang dibahas
dengan rumusan awal menggunakan data, yang diperoleh saat menyebarkan
kuesioner kepada responden-responden maupun menggunakan uraian teori agar
relevan dengan prosedur penelitian yang sesuai dengan panduan penulisan dan
penelitian. Metode penelitian didefenisikan langkah atau cara penelitian suatu
masalah atau kasus dengan jalan ilmiah untuk memperoleh jawaban yang rasional,
untuk mendukung analisa tersebut, penulis melakukan metode pengumpulan data
dengan cara menyebarkan kuesioner yang dilakukan sebagai proses pengumpulan
data:
1. Menyusun rancangan penelitian
Didalam rancangan penelitian ini meliputi latar belakang, rumusan masalah,
batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, lokasi proyek, dan
sistematika penulisan..
2. Menentukan subyek dan lokasi penelitian
Agar peneliti dapat menyurvei dan bisa menentukan masalah yang akan
diteliti peneliti.
3. Pengambilan data atau pengumpulan data

14
Pengambilan data ini menggunakan instrumen penelitian kuesioner untuk
mendapatkan jawaban-jawaban dari responden.
4. Pengolahan data dan analisa data.
Dalam mengolah data menggunakan program aplikasi Statistical Product and
Service Solution (SPSS).
5. Hasil dan kesimpulan
Hasil dari penelitian ini untuk mengatahui faktor-faktor apa saja dan faktor
apa yang paling dominan agar dikatakan mencapai keberhasilan dalam sebuah
proyek

3.2.2 Penelitian Kualitatif


Menurut Saryono (2010) penelitian kualitatif adalah jenis penelitian yang
digunakanuntuk menyelidiki, menemukan, menggambarkan, dan menjelaskan
kualitas keistimewaan dari pengaruh sosial yang tidak dapat dijelaskan, diukur,
atau digambarkan melalui pendekatan kuantitatif.
Berikut ini merupakan tahap dan langkah yang dilakukan dalam penelitian
tugas akhir ini:
1. Merumuskan masalah, membatasi masalah, menentukan tujuan dan manfaat
yang akan diteliti
2. Menyajikan tinjauan pustaka atau referensi untuk mendukung tori-teori yang
dikaji
3. Penyebaran kuesioner
4. Menginput data hasil dari penyebaran kuesioner serta melakukan rekapitulasi
data
5. Melakukan pengujian regresi linear berganda dengan menggunakan bantuan
program aplikasi komputer SPSS Statics terhadap data-data yang sudah
diperoleh dari responden
6. Menganalisis data deskriptif dengan menggunakan bantuan program aplikasi
komputer SPSS Statics

15
7. Melakukan analisis faktor yang mempengaruhi keberhasilan proyek
konstruksi dan menganalisis variabel apa yang paling dominan yang
mempengaruhi keberhasilan konstruksi
8. Menyimpulkan hasil dari analisis-analisis diatas untuk memberikan saran ke
peneliti selanjutnya.

3.3 Populasi dan Sampel


3.3.1 Populasi
Populasi dalam suatu penelitian merupakan kumpulan individu atau obyek
yang merupakan sifat-sifat umum. Arikanto (2010) menjelaskan bahwa “populasi
adalah keseluruhan subjek penelitian”. Maka dari penjelasan para ahli tersebut,
penulis menetapkan populasi dalam penelitian ini adalah owner, kontraktor,
konsultan perencana, konsultan pengawas, tenaga kerja, dan buruh di proyek
Pembangunan Gedung Kampus STFK Ledalero Maumere. Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh pihak yang terlibat dalam proyek konstruksi yang
berjumlah 87 orang.
3.3.2 Sampel
Menurut Nursalam (2013) sampel terdiri dari bagian populsi yang
terjangkau yang dapat dipergunakan sebagai subjek penelitian melalui sampling.
Pada penelitian ini sampel yang diambil adalah beberapa pihak yang telah
ditentukan menjadi subjek penelitian dalam proyek konstruksi yang berjumlah 30
orang dan berusia dari 20 tahun sampai dengan 55 tahun.

3.4 Variabel Penelitian


Variabel adalah perilaku atau karakteristik yang memberikan nilai beda
terhadap sesuatu ( benda, manusia dan lain-lain) ( Nursalam, 2016). Peneliti ini
terdiri dari dua variabel yaitu independen (bebas) dan variabel dependen (terikat).
1. Variabel bebas (independent variable)
Variabel bebas adalah suatu variabel yang apabila dalam suatu waktu
berada bersamaan dengan variabel lain, maka (diduga) akan dapat
berubah dalam keragamannya. Variabel bebas ini bisa juga disebut

16
dengan variabel pengaruh, perlakuan, kuasa, treatment, dan disingkat
dengan variabel X. Yusuf (2014) memaparkan bahwa variabel bebas
adalah variabel yang memengaruhi, menjelaskan, dan menerangkan
variabel lain.
2. Variabel terikat (dependet varable)
Variabel terikat adalah suatu variabel yang dapat berubah karena
pengaruh variabel bebas (variabel X). Variabel terikat sering disebut
juga dengan variabel terpengaruh, tergantung, tak bebas, dan disingkat
dengan nama variabel Y. Yusuf (2014) memaparkan bahwa variabel
terikat yang dipengaruhi atau diterangkan oleh variabel lain, tetapi
tidak memengaruhi variabel lainnya.

3.5 Hipotesis Penelitian


Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah yang masih bersifat
praduga kerena masih harus dibuktikan kebenarannya. Dugaan jawaban tersebut
merupakan kebenaran sifatnya sementara, yang akan diuji kebenarannya dengan
data yang dikumpulkan melalui penelitian.
1) H0 : Variabel Tenaga Kerja, Bahan/Material, Faktor Cuaca , Peralatan
dan Manajemen Proyek secara simultan tidak berpengaruh signifikan
terhadap keberhasilan sebuah proyek Pembangunan Gedung Kampus
STFK Ledalero.
2) H1:Variabel Tenaga Kerja, Bahan/Material, Faktor Cuaca, Peralatan dan
Manajemen Proyek secara simultan berpengaruh signifikan terhadap
keberhasilan sebuah proyek Pembangunan Gedung Kampus STFK
Ledalero.

3.6 Instrumen Penelitian


Menurut Sugiyono (2004) Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan
untuk memperoleh atau mengumpulkan data dan informasi. Dengan begitu
didalam penelitian ini penggunaan instrumen penelitian mengacu pada kuesioner
guna mencari informasi yang lengkap mengenai suatu fenomena maupun sosial,

17
serta didukung alat tulis, komputer atau laptop yang sebagai alat untuk
pengolahan data.

3.7 Pengumpulan Data


Jenis data yang dikumpulkan oleh peneliti adalah data primer dan sekunder.
Data primer adalah jenis data yang dikumpulkan oleh peneliti langsung dari
responden atau dari sumber utama (Sunyoto, 2013). Data sekunder adalah data
yang bersumber dari catatan yang ada pada sumber lainya atau yang sudah ada
tertulis (Sunyoto, 2013).

3.8 Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data merupakan cara mengumpulkan data yang
dibutuhkan untuk menjawab masalah penelitian. Pada umumnya cara
mengumpulkan data dapat mengunakan teknik : wawancara (interview), angket
(questionnaire) Dr. Juliansyah Noor, S.E., M.M., (2011 :138).
1. Wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan berhadapan secara langsung dengan wawancarai tetapi juga dapat
diberikan daftar pertanyaan dahulu untuk dijawab pada kesempatan lain.
Wawancara merupakan alat re-cheking atau pembuktian terhadap informasi
atau keterangan yang diperoleh sebelumnya. Teknik wawancara yang
digunakan dalam penelitian kuantitatif adalah wawancara pendoman
wawancara (interview guide) dan daftar cocok (checklist).
2. Kuesioner/Angket merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan
memberikan respon atas dasar pertanyaan tersebut. Daftar pertanyaan dapat
bersifat terbuka, yaitu jika jawaban tidak ditentukan sebelumnya oleh peneliti
dan dapat bersifat tertutup, yaitu alternatif jawaban dapat berupa pertanyaan
(berupa lisan yang aan diisi oleh responden), checklist (berupa pilihan dengan
memberikan tanda pada kolom yang disediakan), dan skala berupa pilihan
dengan memberi tanda pada kolom berdasarkan tingkatan tertentu.

18
3.9 Perancangan Kuesioner

Tabel 3. 1 Rancangan Kuesioner

Penilaian
No Kategori Pernyataan
SS S N TS STS
Apakah jumlah tenaga
kerja yang ada apakah
sudah sesuai seperti yang
direncanakan?
Apakah tenaga kerja
mempunyai keahlian yang
cukup berdasarkan
Tenaga Kerja
1. pengalaman?
X1
Apakah pemberian upah
mempunyai pengaruh
terhadap kinerja tenaga
kerja?
Apakah kesehatan tenaga
kerja berpengaruh pada
produktivitas?
Apakah sesuai dengan
pengontrolan mutu
bahan/material dilapangan
dan dilabor?
Apakah sesuai spesifikasi
teknis dengan
bahan/mateial yang
Bahan/Material
2. digunakan?
X2
Apakah harga
bahan/material dapat
berubah sewaktu-waktu?
Apakah sesuai proses
pengiriman dengan
bahan/material dari
supplier?
Apakah dengan intensitas
curah hujan yang tinggi
dapat berpengaruh pada
3. Faktor Cuaca
X3 Apakah cuaca yang tidak
menentu dapat
menghambat berjalannya
proyek?
Apakah kapasitas peralatan
Peralatan sudah sesuai yang
4.
X4 digunakan dalam
pelaksanaan proyek?

19
Penilaian
No Kategori Pernyataan
SS S N TS STS
Apakah sudah sesuai
maintenance peralatan dan
ketersediaan bahan bakar?
Apakah jumlah peralatan
yang digunakan, sudah
sesuai dalam pelaksanaan
proyek?
Apakah sudah sesuai
penerapan dan
Pengelolaan
pengendalian K3?
5. proyek X5
Apakah sudah sesuaiJadwal
pelaksanaan berdasarkan
time schedule?
Apakah tenaga kerja
memiliki pengaruh
terhadap keberhasilan
proyek?
Apakah bahan/material
berpengaruh terhadap
keberhasilan suatu proyek?
Apakah faktor cuaca dapat
Keberhasilan berpengaruh terhadap
proyek keberhasilan proyek?
6.
Y Apakah peralatan yang
memadai berpengaruh
terhadap keberhasilan
proyek?
Apakah pengelolaan proyek
yang sudah sesuai dapat
berpengaruh terhadap
keberhasilan proyek?
Sumber: Penulis, 2022

3.10 Pengolahan Data


Data yang telah diperoleh dari kegiatan pengumpulan data dan kemudian
diolah. Dalam proses pengolahan data terdapat langkah-langkah yang harus
ditempuh, diantaranya:
1. Editing
Peneliti melakukan pengecekan lembar kusioner seperti mengecek kembali
identitas responden dan kelengkapan data apakah pengisian lembar kusioner
sudah sesuai petunjuk.

20
2. Coding
Peneliti melakukan coding dengan memberikan kode untuk klarifikasi data.
Peneliti memberikan kode P dengan diikuti nomor pertanyaan
(P1,P2,P3,……dst).
3. Scoring
Peneliti memberikan skor pada kusioner analisis faktor-faktor yang
mempengaruhi keberhasilan sebuah proyek yang telah diisi dan dikumpulkan.
4. Tabulating
Peneliti membuat tabel dan memasukan data yang telah didapatkan yang
sebelumnya sudah diberikan kode dan skoring kemudian dianalisis dengan
menggunakan bantuan program aplikasi SPSS.
5. Interpretation
Peneliti menarik kesimpulan yang relevan dari data yang telah dianalisis
sebelumnya dengan menggunakan bantuan program aplikasi SPSS.

3.11 Analisa Data


Tujuan analisis data adalah untuk menyederhanakan data ke dalam bentuk
yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasi. Dalam proses ini sering kali
digunakan statistik karena memang salah satu fungsi statistik adalah
menyederhanakan data. Pengukuran kuesioner dilakukan dengan skala Likert
dimana responden diberi beberapa pilihan yang kemudian tinggal memilih
penilaian atas pertanyaan yang diajukan. Nilai/Skor dari skala Likert tersebut
adalah:
a. Jawaban sangat sesuai diberi nilai 5
b. Jawaban sesuai diberi nilai 4
c. Jawaban netral/ragu-ragu diberi nilai 3
d. Jawaban tidak sesuai diberi nilai 2
e. Jawaban sangat tidak sesuai diberi nilai 1
Dan dilakukan beberapa uji analisa data dengan bantuan program aplikasi
komputer SPPS, langkah-langkahnya sebagai berikut:
1. Uji Validitas

21
Uji validitas digunakan untuk mengetahui seberapa cermat suatu item dalam
mengukur apa yang ingin di ukur. Item dikatakan valid jika adanya korelasi
dengan skor totalnya. Item biasanya berupa pertanyaan atau pernyataan
yang di tujukan kepada responden dengan menggunakan bentuk kusioner
dengan tujuan untuk mengungkapkan sesuatu. Disini saya menggunakan
teknik uji validitas item dengan korelasi pearson, yaitu dengan cara
mengorelasikan skor item dengan skor total item tiap variabel, kemudian
pengujian signifikan dilakukan dengan kriteria menggunakan r tabel pada
tingkat signifikan 0.05 dengan uji dua sisi. Jika nilai positif dan r hitung > r
tabel, item dapat dinyatakan valid. Jika r hitung < r tabel, item dinyatakan
tidak valid.
Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan rumus korelasi Pearson’s
Product Moment. Adapun langkah-langkahnyanya adalah sebagai berikut:
 Menghitung harga korelasi setiap butir dengan rumus Pearson Product
Moment, sebagai berikut:
∑ (∑ )(∑ )
= √{ ∑ (∑ )²}{ ∑ ∑ )}
…(3.1)

Keterangan:
rxy= koefisien korelasi
n= jumlah responden uji coba
X= skor tiap item
Y= skor seluruh item responden uji coba.
 Menghitung haraga t hitung dengan rumus sebagai berikut:
√( )
thitung = ²
(3.2)

Keterangan :
t= Nilai t hitung
n= jumlah responden uji coba
r= koefisien korelasi hasil r hitung
Sementara itu untuk uji reliabilitas, akan diukur dengan koefisien Alpha
Cronbach. Jika koefisien realibilitas hasil perhitungan menunjukkan angka ≥
0,6 maka dapat disimpulkan bahwa instrumen yang bersangkutan

22
dinyatakan reliabel (Riduwan, 2010). Uji reliabelitas digunakan untuk
mengetahui keajegan atau konstintasi alat ukur yang biasanya menggunakan
kusioner. Maksudnya, apakah alat ukur tersebut akan mendapatkan
pengukuran yang tetap konsisten jika pengukuran di ulang kembali. Uji
reliabelitas merupakan kelanjutan dari uji validitas, item yang masuk
pengujian adalah item yang valid saja dan menentukan apakah instrument
reliable atau tidak menggunakan batasan 0,6. Menurut Sekaran (1992)
reliabelitas kurang dari 0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat
diterima dan di atas 0,8 adalah baik. Suatu pertanyaan valid dan dapat
diukur penelitian apabila nilai koefisien rhitung besar dari r table dimana r
table untuk n = 30 dengan tingkat signifikan 5% (= 0, 05), maka diperoleh
angka 0,361). Untuk mengukur kehandalah seluruh item pertanyaan dalam
penelitian ini menggunakan rumus cronbach’s alpha, dimana dianggap
reliabel apabila cronbach’s alphanya > 0,6. (Keputusan, Online, Situs,Com,
& Kota, 2017)Nunnally (1969) mensyaratkan suatu instrumen yang reliabel
jika memiliki koefisien Cronbach Alpha di atas 0,60. Untuk menghitung
reabilitas menggunakan rumus alpha sebagai berikut:

= ×{ 1 }(3.3)

Dimana :
r11= Nilai reliabilitas
∑Si = Jumlah varians skor tiap-tiap item
St = Varians total
k = Jumlah item
2. Uji T
Uji T atau uji koefisien regresi secara parsial digunakan untuk mengetahui
apakah secara parsial variabel independen berpengaruh secara signifikan
atau tidak terhadap variabel dependen. Dalam hal ini, apakah variabel
tenaga kerja, bahan material, faktor cuaca, peralatan, dan pengelolaan
proyek berpengaruh secara signifikan atau tidak terhadap tingkat
keberhasilan sebuah proyek tersebut. Pengujian menggunakan tingkat
signifikan 0,05. Jika nilai signifikan untuk pengaruh terhadap y < 0.05 dan

23
nilai t hitung > t tabel sehingga dapat di simpulkan hipotesa diterima yang
berarti berpengaruh variabel independen terhadap dependen. Menurut Zeo
phisicy Rumus Uji T sebagai berikut:

= ²
(3.4)

Keterangan:
r = Koefisien korelasi
n = Jumlah responden, (n-2=dk, derajat kebebasan)
3. Uji F
Uji F atau uji koefisien regresi digunakan untuk mengetahui variabel
independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Dalam hal
ini, apakah variabel tenaga kerja, bahan material, faktor cuaca, peralatan,
dan pengelolaan proyek berpengaruh secara signifikan atau tidak terhadap
tingkat keberhasilan sebuah proyek tersebut. Pengujian menggunakan
tingkat signifikan 0,05. Jika nilai positif dan f hitung > f tabel, maka dapat
dinyatakan semua variabel secara keseluruhan berpengaruh. Jika f hitung < f
tabel, maka dapat dinyatakan semua variabel secara keseluruhan tidak
berpengaruh.
²
= ²
(3.5)

Keterangan:
S²2= Variansi Kelompok 1
S²2= Variansi Kelompok 2

3.11.1 Analisa Uji Statistik Deskriptif


Statistik deskriptif merupakan metode-metode yang berkaitan dengan
pengumpulan dan penyajian suatu data sehingga memberikan informasi yang
berguna (Walpole, 1995). Statistik deskriptif berfungsi sebagai tata cara
pengumpulan, penyusunan, dan penyajian data penelitian dalam bentuk tabel,
grafik, dan diagram berupa. Dan selanjutnya dilakukan pengukuran nilai-nilai
statistiknya.

24
1) Penyajian data
Data yang telah diperoleh, baik dari sampel maupun populasi untuk
menganalisis perlu diatur dan disajikan dalam bentuk yang jelas dan
mudah dipahami. Data dapat disajikan dalam dua cara yaitu, dengan
tabel dan diagram
2) Ukuran pemusatan data
Salah satu ukuran numerik yang menjelaskan ciri-ciri yang penting
adalah ukuran pemusatan, yaitu ukuran yang menunjukan pusat satu
gugus data yang telah diurutkan dari yang terkecil sampai yang terbesar
atau sebaliknya. Ukuran pemusatan data yang paling banyak dilakukan
adalah mean, median, dan modus.
3) Ukuran letak
Salah satu dari ukuran letak adalah median yang menunjukan nilai skor
tengah dalam susunan skor yang diurutkan dari yang terkecil sampai
yang terbesar. Maka, median terletak di tengah-tengah data yang telah
diurutkan dan dapat dianggap bahwa median membagi data yang telah
diurutkan menjadi dua sub kelompok yang sama banyak. Dalam hal ini
ukuran letak selain median adalah desil, persentil, dan kuartil.
4) Ukuran keragaman data
Ukuran keragaman data menjelaskan bagaimana berperncarnya data
atau menggambarkan seberapa jauh data menyebar dari rata-rata.
Ukuran keragaman data ini berbentuk ragam, atau variansi dan
simpangan baku.
Pada penelitian deskriptif juga dapat dilakukan untuk membuat prediksi
dengan analisis regresi, mencari kuatnya hubungan antar variabel
melalui analisis korelasi dan membuat perbandingan dengan
membandingkan rata-rata sampel atau populasi.

3.11.2 Pengujian Regresi Linier Berganda


Analisis regresi linier berganda adalah suatu metode statistika yang
digunakan untuk mengatahui hubungan fungsional sebuah variabel bebas

25
(dependet variable) (Neter, 1997). Tujuan dari analisis regresi linier berganda
adalah untuk mengatahui seberapa besar pengaruh beberapa variabel
independen (X1, X2, X3, X4, X5..Xn) dengan variabel dependen (Y). Analisis ini
untuk mengatahui arah hubungan antara variabel independen dengan variabel
dependen apakah masing-masing variabel indepeden berhubungan positif atau
negatif dan untuk memprediksi nilai dari variabel dependen apabila nilai
variabel independen mengalami kenaikan dan penurunan. Data yang digunakan
biasanya berskala interval, rasio, atau likert
Persamaan regresi linier regrasi sebagai berikut:

Y= β0 + β1X1 + β2X2 +....+ βnXn(2.1)


Keterangan:
Y = Variabel dependen (nilai yang diprediksikan)
X1, X2, ...Xn= Variabel independen
β0= Konstanta (nilai ‘apabila X1, X2, ...Xn = 0)
β1, β2, ... βn= Koefisien X1, X2, ...Xn

3.11.3 Pengujian Uji Asumsi Klasik


Pada saat melakukan Analisa regresi berganda, maka perlu dipenuhi
beberapa asumsi, misalnya asumsi klasik yang terdiri dari uji normalitas, uji
multikolinearitas, uji heteroskedastisitas dan uji autokorelasi. Pembahasan
singkat dari uji asumsi klasik tersebut adalah sebagai berikut:
1. Uji Normalitas
Menurut Ghozali (2016) uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah
pada suatu model regresi, suatu variabel independen dan variabel dependen
ataupun keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak normal. Apabila
suatu variabel tidak berdistribusi secara normal, maka hasil uji statistik akan
mengalami penurunan. Pada uji normalitas data dapat dilakukan dengan
menggunakan uji One Sample Kolmogorov Smirnov yaitu dengan ketentuan
apabila nilai signifikansi diatas 5% atau 0,05 maka data memiliki distribusi
normal. Sedangkan jika hasil uji One Sample Kolmogorov Smirnov

26
menghasilkan nilai signifikan dibawah 5% atau 0,05 maka data tidak memiliki
distribusi normal.
2. Uji Multikolinearitas
Menurut Ghozali (2016) pada pengujian multikolinearitas bertujuan untuk
mengetahui apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel
independen atau variabel bebas. Efek dari multikolinearitas ini adalah
menyebabkan tingginya variabel pada sampel. Hal tersebut berarti standar error
besar, akibatnya ketika koefisien diuji, t-hitung akan bernilai kecil dari t-tabel.
Hal ini menunjukkan tidak adanya hubungan linear antara variabel independen
yang dipengaruhi dengan variabel dependen. Untuk menemukan terdapat atau
tidaknya multikolinearitas pada model regresi dapat diketahui dari nilai
toleransi dan nilai variance inflation factor (VIF). Nilai Tolerance mengukur
variabilitas dari variabel bebas yang terpilih yang tidak dapat dijelaskan oleh
variabel bebas lainnya. Jadi nilai tolerance rendah sama dengan nilai VIF
tinggi, dikarenakan VIF = 1/tolerance, dan menunjukkan terdapat kolinearitas
yang tinggi. Nilai cut off yang digunakan adalah untuk nilai tolerance 0,10 atau
nilai VIF diatas angka 10.
3. Uji Heteroskedastisitas
Uji ini bertujuan untuk melakukan uji apakah pada sebuah model regresi
terjadi ketidaknyamanan varian dari residual dalam satu pengamatan ke
pengamatan lainnya. Apabila varian berbeda, disebut heteroskedastisitas. Salah
satu cara untuk mengetahui ada tidaknya heteroskedastisitas pada suatu model
regresi linier berganda, yaitu dengan melihat grafik scatterplot atau dari nilai
prediksi variabel terikat yaitu SRESID dengan residual error yaitu ZPRED.
Apabila tidak terdapat pola tertentu dan tidak menyebar diatas maupun
dibawah angka nol pada sumbu y, maka dapat disimpulkan tidak terjadi
heteroskedastisitas. Untuk model penelitian yang baik adalah yang tidak
terdapat heteroskedastisitas (Ghozali, 2016).
4. Uji Autokorelasi
Menurut Ghozali (2016) autokorelasi dapat muncul karena observasi yang
berurutan sepanjang waktu yang berkaitan satu sama lainnya. Permasalahan ini

27
muncul karena residual tidak bebas pada satu observasi ke observasi lainnya.
Untuk model regresi yang baik adalah pada model regresi yang bebas dari
autokolerasi. Untuk mendeteksi terdapat atau tidaknya autokorelasi adalah
dengan melakukan uji Run Test.
Run test merupakan bagian dari statistik non-parametik yang dapat
digunakan untuk melakukan pengujian, apakah antar residual terjadi korelasi
yang tinggi. Apabila antar residual tidak terdapat hubungan korelasi, dapat
dikatakan bahwa residual adalah random atau acak. Dengan hipotesis sebagai
dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut (Ghozali, 2016):
Apabila nilai Asymp. Sig. (2-tailed) kurang dari 5% atau 0,05, maka untuk
H0 ditolak dan Ha diterima. Hal tersebut berarti data residual terjadi secara
tidak acak (sistematis).
Apabila nilai Asymp. Sig. (2-tailed) lebih dari 5% atau 0,05, maka untuk H0
diterima dan Ha ditolak. Hal tersebut berarti data residual terjadi secara acak
(random).

3.12 Bagan Alir Penelitian


Penelitian dimulai dengan menyusun laporan penelitian yang terdiri
dari latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, tinjauan
pustaka, dan metode penelitian dan pembuatan kuesioner. Pada tahap
selanjutnya dilakukan penyebaran kuesioner yang telah diisi oleh
responden,dilakukan pengelolahan data terlebih dahulu. Kemudian dilakukan
analisis dan pembahasan untuk menarik kesimpulan.. Berikut ini merupakan
gambar bagan alir penelitian:

Mulai

Identifikasi Masalah

Studi pendahuluan dan literatur

28
Penyebaran Kuesioner

Rekapitulasi

Input Data

Uji Validitas Dan Reabilitas

Uji Regresi Linear


Berganda

Kesimpulan dan Saran

Selesai

Gambar 3. 1 Bagan Alir

Sumber: Peneliti, 2022

29
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Proyek


Letak geografis pembangunan gedung Kampus STFK Ledalero Dilokasi
Jalan Wairklau, Kota Uneng, Alok Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur yang
dibangun pada tanggal 30 Oktober 2020. Dengan memiliki batas-batas wilayah
sebagai berikut:

Gambar 4. 1 Lokasi Proyek

Sumber: Peneliti, 2022


Utara: Jalan Wairklau
Selatan: Puslit Chandraditya
Barat: Jalan Lerowulan
Timur: Laboratorium Klinik Mahardika Maumere

30
4.2 Struktur Organisasi Proyek

Owner/Pemilik
STFK Ledalero Maumere

Pelaksana

Reonal Ervianus Efrem Rendy Petrus Ronny Roland Diaz


Diaz, ST Diaz, ST Diaz, ST

Gambar 4. 2 Struktur
Orgnisasi

Sumber: Peneliti,
2022

4.3 Data Proyek


Dari sampel yang telah direncanakan dengan jumlah 30 responden dari 87
populasi yang terlibat dalam proyek Pembangunan Gedung Kampus STFK
Ledalero, dan 30 orang yang orang bersedia menjadi responden penelitian ini
dengan karakteristik sebagai berikut:
1. Kuisoner

Tabel 4. 1 Lembaran Kuisioner

Penilaian
No Kategori Pernyataan
SS S N TS STS
Apakah jumlah tenaga
kerja yang ada apakah
sudah sesuai seperti yang
direncanakan?
Tenaga Kerja Apakah tenaga kerja
1. mempunyai keahlian yang
X1
cukup berdasarkan
pengalaman?
Apakah pemberian upah
mempunyai pengaruh

31
Penilaian
No Kategori Pernyataan
SS S N TS STS
terhadap kinerja tenaga
kerja?
Apakah kesehatan tenaga
kerja berpengaruh pada
produktivitas?
Apakah sesuai dengan
Pengontrolan mutu
bahan/material dilapangan
dan dilabor?
Apakah sesuai Spesifikasi
teknis dengan
bahan/mateial yang
Bahan/Material
2. digunakan?
X2
Apakah Harga
bahan/material dapat
berubah sewaktu-waktu?
Apakah sesuai Proses
pengiriman dengan
bahan/material dari
supplier?
Apakah dengan intensitas
curah hujan yang tinggi
dapat berpengaruh pada
3. Faktor Cuaca
X3 Apakah cuaca yang tidak
menentu dapat
menghambat berjalannya
proyek?
Apakah kapasitas peralatan
sudah sesuai yang
digunakan dalam
pelaksanaan proyek?
Apakah sudah sesuai
Peralatan
4. maintenance peralatan dan
X4
ketersediaan bahan bakar?
Apakah jumlah peralatan
yang digunakan, sudah
sesuai dalam pelaksanaan
proyek?
Apakah sudah sesuai
penerapan dan
Pengelolaan
pengendalian K3?
5. proyek X5
Apakah sudah sesuai
jadwal pelaksanaan
berdasarkan time schedule?
Keberhasilan Apakah tenaga kerja
6. proyek memiliki pengaruh

32
Penilaian
No Kategori Pernyataan
SS S N TS STS
Y terhadap keberhasilan
proyek?
Apakah bahan/material
berpengaruh terhadap
keberhasilan suatu proyek?
Apakah faktor cuaca dapat
berpengaruh terhadap
keberhasilan proyek?
Apakah peralatan yang
memadai berpengaruh
terhadap keberhasilan
proyek?
Apakah pengelolaan proyek
yang sudah sesuai dapat
berpengaruh terhadap
keberhasilan proyek?

Sumber: Peneliti, Maret 2022


2. Jumlah responden

Tabel 4. 2 Biodata Responden

Nama Jenis
Nomor Umur Pekerjaan Pendidikan Alamat
Responden Kelamin
Fransiskus W. Jalan Baru,
1 26 Laki-laki Mahasiswa SMA
Beribe Beru
Gilfridus Jalan Baru,
2 27 Laki-laki Mahasiswa SMA
Kalbadus Duri Beru
3 Yoseph Angi 24 Laki-laki Mahasiswa SMA Wairhubing
Marcentus Diki Lorong
4 26 Laki-laki Mahasiswa SMA
Toda Garuda, Beru
Fransiskus Bala Jalan Baru,
5 25 Laki-laki Mahasiswa SMA
Werang Beru
Ignasius Anwal
6 23 Laki-laki Mahasiswa SMA Baluele, Nele
M. Hure
Natalia Lamba
7 23 Perempuan Mahasiswa SMA Koting A
Parinding
Rikardus L.
8 27 Laki-laki Mahasiswa SMA Centrum
Gowe
Kanisius Danlie Belakang
9 25 Laki-laki Mahasiswa SMA
K. Mukin Lembaga
Maksimilianus Jalan Baru,
10 24 Laki-laki Mahasiswa SMA
Pau Rita Beru
11 Fictor No Tua 24 Laki-laki Mahasiswa SMA Jalan Du'a

33
Nama Jenis
Nomor Umur Pekerjaan Pendidikan Alamat
Responden Kelamin
Toru,
Iligetang
Jalan Kia
Reonal Ervianus
12 40 Laki-laki Wiraswasta S1 Mego, Kota
Diaz
Uneng
Jalan Kia
Elfrem Rendy
13 34 Laki-laki Wiraswasta S1 Mego, Kota
Diaz
Uneng
Jalan Kia
Petrus Ronny
14 29 Laki-laki Wiraswasta S1 Mego, Kota
Diaz
Uneng
Jalan Kia
15 Roland Diaz 32 Laki-laki Wiraswasta SMA Mego, Kota
Uneng
Jalan Kia
16 Aquinaldo Parera 32 Laki-laki Wiraswasta SMA Mego, Kota
Uneng
Lukas
17 39 Laki-laki Tukang SMA Halat, Nele
Kristoforus
Napung
18 Sabinus Nua 54 Laki-laki Tukang SMA
Langir
19 Lambertus Kara 35 Laki-laki Tukang SMA Nilo
Bartolomeus Lingkar Luar,
20 53 Laki-laki Tukang SMA
Orgen Wolonbetan
21 Kanisius Ruben 46 Laki-laki Tukang SMP Habi Janang
Markus Moan
22 33 Laki-laki Tukang SMP Nita Kloang
Tanah
23 Yosafat Noeng 45 Laki-laki Tukang SMP Nilo
24 Ali Baba 42 Laki-laki Tukang SMP Kloang Lagot
Jalan
25 Mistam 36 Laki-laki Tukang SMP
Wairklau
Jalan Don
26 Fabianus Gamo 54 Laki-laki Tukang SMP
Slipi, Wailiti
Paulus Gilsance
27 43 Laki-laki Tukang SD Nilo
Nurak
Agustinus
28 58 Laki-laki Tukang SD Sindekabor
Pujiano
29 Siprianus Mbale 35 Laki-laki Tukang SD Brai Teteng
Fransiskus
30 35 Laki-laki Tukang SD Kloang Koja
Ferdinandus
Sumber: Peneliti, Maret 2022
3. Karakteristik responden

1) Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan

34
Tabel 4. 3 Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan

Kategori Pekerjaan % F
Mahasiswa 36,7 11
Wiraswasta 16,7 5
Tukang 46,7 14
Total 100 30
Sumber data primer penelitian, Maret 2022
Berdasarkan data 4.1 di atas menunjukan bahwa responden yang paling
banyak memiliki pekerjaan tukang sebanyak 14 (46.7%) dan paling sedikit
memliki pekerjaan wiraswasta 5 (16.7%) orang.

2) Karakteristik responden berdasarkan pendidikan

Tabel 4. 4 Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan

Kategori Pendidikan % F
SD 13,3 4
SMP 20,0 6
SMA 56,7 17
S1 10,0 3
Total 100 30
Sumber data primer penelitian, Maret 2022
Berdasarkan data 4.2 di atas menunjukan bahwa responden yang paling
banyak berpendidikan yaitu SMP sebanyak 17 (56.7%) dan paling sedikit
berpendidikan S1 sebanyak 3 orang (10.0%).

3) Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin

Tabel 4. 5 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Kategori Jenis kelamin % F


Laki-laki 96,7 29
Perempuan 3,3 1
Total 100 30
Sumber data primer penelitian, Maret 2022
Berdasarkan data 4.2 di atas menunjukan bahwa responden yang paling
banyak berjenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 29 (96.7%) dan yang berjenis
kelamin perempuan 1 orang (3.3%).

35
4) Karakteristik responden berdasarkan umur
Tabel 4. 6 Distribusi Responden Berdasarkan Umur

Kategori Umur % F
20-35 tahun 66,7 20
36-45 tahun 16,7 5
46-55 tahun 16,7 5
Total 100,0 30
Sumber data primer penelitian, Maret 2022
Berdasarkan data 4.2 di atas menunjukan bahwa responden yang paling
banyak berumur 20-35 tahun yaitu sebanyak 20 (66.7%) dan yang berumur 36-
45 dan 46-55 sama-sama banyak yaitu 5 orang (16.7%).

4.4 Analisa Data


Menurut Sugiono (2010) analisa data adalah mencari data, menyusun data
secara sistematis yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan
dokumentasi dengan cara mengorganisasikan kedalam kategori, menjabarkan
dalam unit-unit, melakukan sintesis, menyusun dalam pola mana yang penting dan
mana yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga dapat dipahami
diri sendiri dan orang lain.
1) Tabulasi data

1. Tabulasi data tenaga kerja

Tabel 4. 7 Hasil Tabulasi Data Tenaga Kerja

TENAGA KERJA
Jumlah
X1.1 X1.2 X1.3 X1.4
4 4 4 4 16
3 3 3 4 13
4 3 4 4 15
4 3 4 4 15
4 3 4 4 15
3 3 4 4 14

36
TENAGA KERJA Jumlah
2 3 4 4 13
3 3 3 4 13
4 3 4 3 14
4 4 3 4 15
3 4 4 4 15
4 4 4 4 16
4 4 4 4 16
4 4 4 4 16
3 3 3 4 13
3 3 4 3 13
3 4 3 3 13
3 3 2 3 11
3 3 3 3 12
3 3 4 3 13
3 4 3 3 13
3 3 4 3 13
3 3 4 3 13
4 3 4 3 14
3 3 4 3 13
3 4 3 4 14
4 3 3 4 14
3 4 3 3 13
4 3 3 3 13
3 4 3 4 14
Sumber; data peneliti, 2022

37
2. Tabulasi data bahan material

Tabel 4. 8 Hasil Tabulasi Data Bahan Material

BAHAN MATERIAL
Jumlah
X2.1 X2.2 X2.3 X2.4
3 4 3 4 14
3 4 3 3 13
3 3 4 4 14
4 3 4 3 14
3 4 4 4 15
2 3 3 3 11
2 3 3 3 11
4 4 2 3 13
4 3 4 3 14
4 4 4 4 16
3 3 4 4 14
4 4 4 4 16
4 4 4 4 16
4 4 4 4 16
4 4 4 4 16
3 4 3 3 13
2 3 3 2 10
3 3 3 3 12
3 4 3 3 13
3 3 4 3 13
3 3 3 3 12
2 3 4 4 13
4 3 3 3 13
3 3 3 4 13

38
BAHAN MATERIAL Jumlah
4 3 3 3 13
4 3 4 4 15
4 3 3 3 13
4 3 4 3 14
4 3 4 3 14
4 3 4 4 15

Sumber; data peneliti, 2022

3. Tabulasi faktor cuaca

Tabel 4. 9 Hasil Tabulasi Data Faktor Cuaca

FAKTOR
CUACA Jumlah
X3.1 X3.2
4 4 8
3 2 5
4 4 8
4 4 8
4 4 8
4 3 7
4 4 8
3 3 6
4 4 8
4 4 8
4 4 8
4 3 7
4 3 7
4 4 8

39
FAKTOR
Jumlah
CUACA
2 3 5
3 3 6
3 3 6
3 4 7
3 3 6
3 3 6
3 4 7
3 3 6
4 3 7
3 3 6
4 4 8
3 3 6
2 3 5
3 3 6
3 4 7
3 3 6
Sumber; data peneliti, 2022

4. Tabulasi data peralatan

Tabel 4. 10 Hasil Tabulasi Data Peralatan

PERALATAN
Jumlah
X.4.1 X4.2 X4.3
4 4 3 11
2 3 2 7
3 3 3 9
4 4 4 12
3 3 4 10

40
3 4 3 10
4 4 4 12
3 3 3 9
3 4 3 10
3 4 3 10
3 3 2 8
4 4 4 12
4 4 4 12
4 4 3 11
4 4 2 10
3 3 4 10
3 3 3 9
3 3 3 9
3 3 3 9
3 4 3 10
3 3 4 10
3 4 3 10
3 3 3 9
3 4 4 11
3 4 3 10
3 4 3 10
3 4 4 11
4 4 4 12
3 4 4 11
3 4 3 10
Sumber; data peneliti, 2022

5. Tabulasi data pengelolaan proyek

41
Tabel 4. 11 Hasil Tabulasi Data Pengelolaan Proyek

PENGELOLAAN
PROYEK Y Jumlah
X5.1 X5.2
2 3 5
2 3 5
2 4 6
4 4 8
3 4 7
2 3 5
2 2 4
3 3 6
2 4 6
2 4 6
2 2 4
2 4 6
2 4 6
4 4 8
3 4 7
2 3 5
2 3 5
3 3 6
2 3 5
2 3 5
2 3 5
3 4 7
2 3 5
2 3 5
3 4 7
4 3 7

42
PENGELOLAAN
Jumlah
PROYEK Y
2 3 5
2 3 5
3 3 6
4 3 7
Sumber; data peneliti, 2022

2) Uji Validitas

1. Pengujian validitas faktor tenaga kerja yang mempengaruhi


keberhasilan proyek

Dalam kuisioner terdapat 4 pertanyaan mengenai tenaga kerja.


Berikut tabel rangkuman hasil uji validitas tenaga kerja terhahap
keberhasilan proyek
Tabel 4. 12 Pengujian Validitas Faktor Tenaga Kerja Yang Mempengaruhi
Keberhasilan Proyek

Item Koefisien
signifikansi Status
pertanyaan korelasi
Pertanyaan
0,744* ,000 Valid
1
Pertanyaan
0,589** ,000 Valid
2
Pertanyaan
0,775** ,000 Valid
3
Pertanyaan
0,744** ,000 Valid
4
Sumber: output SSPS 22 (data diolah peneliti 2022)
Berdasarkan tabel diatas hasil uji validitas diatas diketahui bahwa
seluruh item pertanyaan memiliki nilai signifikansi dibawah nilai 0,05
atau berkorelasi secara signifikan terhadap jumlah total jawaban dan
memiliki koefisien korelasi minimum yaitu 0,03 (Sugiono, hal. 124).
Dengan demikian data yang diperoleh mengenai pertanyaan tenaga kerja
dapat dinyatakan valid

43
2. Uji validitas faktor bahan/material yang mempengaruhi
keberhasilan proyek.

Dalam kuisioner terdapat 4 pertanyaan mengenai


bahan/material. Berikut tabel rangkuman hasil uji validitas
bahan/material keberhasilan proyek.
Tabel 4. 13 Pengujian Validitas Faktor Bahan Material Yang Mempengaruhi
Keberhasilan Proyek

Item Koefisien
signifikansi Status
pertanyaan korelasi
Pertanyaan
0,744** ,000 Valid
1
Pertanyaan
0,589** ,001 Valid
2
Pertanyaan
0,775** ,000 Valid
3
Pertanyaan
0,744** ,000 Valid
4
Sumber: output SSPS 22 (data diolah peneliti 2022)
Berdasarkan tabel diatas hasil uji validitas diatas diketahui bahwa
seluruh item pertanyaan memiliki nilai signifikansi dibawah nilai 0,05
atau berkorelasi secara signifikan terhadap jumlah total jawaban dan
memiliki koefisien korelasi minimum yaitu 0,03 (Sugiono, hal. 124).
Dengan demikian data yang diperoleh mengenai pertanyaan
bahan/material dapat dinyatakan valid.
3. Uji validitas faktor faktor cuaca yang mempengaruhi
keberhasilan proyek.

Dalam kuisioner terdapat 2 pertanyaan mengenai faktor cuaca.


Berikut tabel rangkuman hasil uji validitas faktor cuaca
keberhasilan proyek.

Tabel 4. 14 Pengujian Validitas Faktor Cuaca Yang Mempengaruhi Keberhasilan


Proyek

Item Koefisien
signifikansi Status
pertanyaan korelasi

44
Pertanyaan
0,767** ,000 Valid
1
Pertanyaan
0,791** ,000 Valid
2
Sumber: output SSPS 22 (data diolah peneliti 2022)
Berdasarkan tabel diatas hasil uji validitas diatas diketahui bahwa
seluruh item pertanyaan memiliki nilai signifikansi dibawah nilai 0,05
atau berkorelasi secara signifikan terhadap jumlah total jawaban dan
memiliki koefisien korelasi minimum yaitu 0,03 (Sugiono, hal. 124).
Dengan demikian data yang diperoleh mengenai pertanyaan faktor cuaca
dapat dinyatakan valid.
4. Uji validitas faktor peralatan yang mempengaruhi keberhasilan
proyek.

Dalam kuisioner terdapat 3 petanyaaan mengenai peralatan. Berikut


tabel rangkuman hasil uji validitas faktor cuaca keberhasilan
proyek.
Tabel 4. 15 Pengujian Validitas Faktor Peralatan Yang Mempengaruhi
Keberhasilan Proyek.
Item Koefisien
Signifikansi Status
pertanyaan korelasi
Pertanyaan * -
0,783*** ,000 Valid
1
Pertanyaan
0,777** ,000 Valid
2
Pertanyaan
0,596** ,000 Valid
3
Sumber: output SSPS 22 (data diolah peneliti 2022)
Berdasarkan tabel diatas hasil uji validitas diatas diketahui bahwa
seluruh item pertanyaan memiliki nilai signifikansi dibawah nilai 0,05
atau berkorelasi secara signifikan terhadap jumlah total jawaban dan
memiliki koefisien korelasi minimum yaitu 0,03 (Sugiono, hal. 124).
Dengan demikian data yang diperoleh mengenai pertanyaan peralatan
dapat dinyatakan valid

45
5. Uji validitas faktor pengelolaan yang mempengaruhi keberhasilan
proyek.

Dalam kuisioner terdapat 2 pertanyaaan mengenai pengelolaan


proyek. Berikut tabel rangkuman hasil uji validitas faktor cuaca
keberhasilan proyek.
Tabel 4. 16 Pengujian Validitas Faktor Pengelolaan Yang Mempengaruhi
Keberhasilan Proyek.
Item Koefisien
Signifikansi Status
pertanyaan korelasi
Pertanyaan
0,773** ,000 Valid
1
Pertanyaan
0,661** ,000 Valid
2
Sumber: output SSPS 22 (data diolah peneliti 2022)
Berdasarkan tabel diatas hasil uji validitas diatas diketahui bahwa
seluruh item pertanyaan memiliki nilai signifikansi dibawah nilai 0,05
atau berkorelasi secara signifikan terhadap jumlah total jawaban dan
memiliki koefisien korelasi minimum yaitu 0,03 (Sugiono, hal. 124).
Dengan demikian data yang diperoleh mengenai pertanyaan peralatan
dapat dinyatakan valid
6. Uji validitas keberhasilan proyek.

Dalam kuisioner terdapat 5 pertanyaaan keberhasilan proyek.


Berikut tabel rangkuman hasil uji validitas keberhasilan proyek.
Tabel 4. 17 Pengujian Validitas Keberhasilan Proyek

Item Koefisien
Signifikansi Status
pertanyaan korelasi
Pertanyaan
0,797** ,000 Valid
1
Pertanyaan
0,569** ,000 Valid
2
Pertanyaan
0,661** ,000 Valid
3
Pertanyaan
0,739** ,000 Valid
4
Pertanyaan 0,587** ,000 Valid

46
Item Koefisien
Signifikansi Status
pertanyaan korelasi
5
Sumber: output SSPS 22 (data diolah peneliti 2022)
Berdasarkan tabel diatas hasil uji validitas diatas diketahui bahwa
seluruh item pertanyaan memiliki nilai signifikansi dibawah nilai 0,05
atau berkorelasi secara signifikan terhadap jumlah total jawaban dan
memiliki koefisien korelasi minimum yaitu 0,03 (Sugiono, hal. 124).
Dengan demikian data yang diperoleh mengenai pertanyaan keberhasilan
proyek dapat dinyatakan valid.
3) Uji Reabilitas

Menurut (Indrawan dan yaniawati (2014:126) uji reabilitas


bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pertanyaan-pertanyaan yang
diajukan dapat di pahami dengan baik oleh responden atau tidak.
Menyebut suatu instrumen dikatakan reliabel apabila nila koefisien alfa
lebih besar atau sama dengan nilai r tabel.
Tabel 4. 18 Pengujian Reabilitas

Cronbach’s
Pertanyaan Keterangan
alpha
α > r tabel =
X1 Tenaga kerja 0,677
reliabel

X2 Bahan/ α > r tabel =


0,677
Material reliabel
α > r tabel =
X3 Faktor Cuaca 0,816
reliabel
α > r tabel =
X4 Peralatan 0,524
reliabel
X5 Pengelolaan α > r tabel =
0,763
Proyek reliabel
Y Keberhasilan α > r tabel =
0,679
Proyek reliabel
Sumber: output SSPS 22 (data diolah peneliti 2022)
Berdasarkan hasil perhitungan uji reabilitas di bawah ini,
didapatkan nilai koefisien alfa (α) setiap variabel pertanyaan lebih besar

47
dari nilai r tabel sebesar 0,361. Oleh karena itu, setiap pertanyaan
mengenai faktor yang mempengaruhi variabel keberhasilan proyek
dapat dinyatakan reliabel.

4.5 Pengujian Data


1) Uji Normalitas Data
Tujuan dari dilakukannya uji normalitas yaitu untuk mengetahui apakah
variabel berdistribusi normal atau tidak. Bila data berdistribusi normal,
maka dapat digunakan uji statistik berjenis parametrik. Sedangkan bila data
tidak berdistribusi normal, maka digunakan uji statistik non parametrik.
Sehingga apabila data telah berdistribusi normal maka bisa dilanjutkan ke
tahap berikutnya yakni uji asumsi klasik, uji t, uji f dan uji determinasi (R2).
Untuk menguji apakah data bersifat normal atau tidak maka peneliti
menggunakan analisa Kolmogorov Smirnov. Metode ini prinsip kerjanya
membandingkan frekuensi kumulatif berdistribusi teoritik dengan frekuensi
kumulatif berdistribusi empirik (observasi).
Adapun Pengambilan keputusan untuk uji normalitas data
adalah sebagai berikut:
1.Jika nilai signifikansi > 0,05 maka H0 diterima
2.Jika nilai signifikansi < 0,05 maka H0 ditolak
Karena data menggunakan satuan angka rupiah yang berbeda-
beda maka data terlebih dahulu dilakukan perlakuan dengan melakukan
transformasi atau mengubah data kedalam bentuk LN (Logaritma
Natural) untuk memperkecil skala data dan untuk menormalkan
distribusi data.
Menurut Dedi Rosyadi (2012) untuk menormalkan data runtun
waktu dengan menggunakan mentransfomasikan data dengan
menggunakan LN (Logaritma Natural). Uji normalitas dapat dilihat
pada tabel. Uji normalitas menunjukan bahwa nilai Asymp. Sig pada
Kolmogorov-smirnov diperoleh nilai signifikansi masing-masing adalah

48
0,200 bernilai > 0,05 , maka H1 diterima. Sehingga dapat disimpulkan
data berdistribusi normal.
Tabel 4. 19 Pengujian Normalitas Data

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Unstandardized
Residual
N 30
Mean ,0000000
Normal Parametersa,b
Std. Deviation ,00000000
Absolute 0,128
Most Extreme Differences Positive 0,078
Negative 0,128
Test Statistic 0,128
Asymp. Sig. (2-tailed) 0,200c,d

Sumber: output SSPS 22 (data diolah peneliti 2022)

1. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas menggunakan pendekatan Varian inflation
Factor (VIF) untuk mengetahui apakah ada korelasi antara variabel
independen dengan model regresi yang digunakan.
Tabel 4. 20 Pengujian Multikolinieritas

Collinearity Statistics
Model Tolerence VIF
Constant
X1 Tenaga
0,358 2,797
Kerja
X2 Bahan
0,429 2,333
/Material
X3 Faktor
0,548 1,825
Cuaca
X4 Peralatan 0,944 1,059
X5 0,675 1,482

49
Pengelolaan
Sumber: output SSPS 22 (data diolah peneliti 2022)
Uji multikolinearitas menunjukan bahwa VIF variable tenaga
kerja (X1) sebesar 2,797<10, bahan/material (X2) sebesar 2,333<10,
faktor cuaca (X3) sebesar 1,825<10, peralatan (X4) sebesar 1,059<10,
pengelolaan proyek (X5) sebesar 1,482. Kelima variabel tersebut
memiliki nilai VIF lebih kecil dari 10, maka hal tersebut menunjukan
bahwa terjadinya hubungan antara variabel independen dalam model
regresi yang digunakan. Dengan demikian terjadinya multikolineritas.
2. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas menggunakan pendekatan atau uji glenjser
untuk mengetahui apakah dalam model regresi yang digunakan terjadi
ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan
yang lain.
Tabel 4. 21 Pengujian Heteroskedastisits

Variabel Signifikansi
X1 Tenaga Kerja 0,128
X2Bahan/Material 0,206
X3 Faktor Cuaca 0,256
X4 Peralatan 0,866
X5 Pengelolaan
0,186
Proyek
Sumber: output SSPS 22 (data diolah peneliti 2022)

Tabel uji heterokedastisitas untuk kelima rasio tenaga kerja (X1)


sebesar 0,128>0,05, bahan/material (X2) sebesar 0,206>0,05, faktor
cuaca (X3) sebesar 0,256>0,05 peralatan (X4) sebesar 0,866>0,05,
pengelolaan proyek (X5) sebesar 0,186. Menunjukan nilai signifikan
yang lebih dari 0,05, maka dapat dikatakan dalam penelitian ini
variabelnya tidak terjadi heterokedastisitas.
3. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi menggunakan pendekatan Durbin-Watson untuk
mengetahui apakah dalam model regresi yang di gunakan ada korelasi

50
kesalahan pengganggu periode t (sekarang) dengan kesalahan
pengganggu periode t-1 (sebelumnya), dan seharusnya tidak
berkorelasi.
Tabel 4. 22 Pengujian Autokorelasi

dL Du Dw 4-du 4-Dl
1,070 1,832 2,082 2,168 2,930
Sumber: output SSPS 22 (data diolah peneliti 2022)
Tabel uji autokorelasi menunjukan bahwa nilai durbin-
watson sebesar 2,082 Dengan demikian nilai Durbin watson
tersebut lebih besar dari nilai du dan lebih kecil dari 4-du maka
dinyatakan model regresi bebas gejala autokorelasi antar
residual (asumsi terpenuhi).

4. Uji Regresi Liniear Berganda


Analisis regresi yang digunakan dalam penelitian ini adalah
analisis linear berganda, analisis ini di gunakan untuk memperoleh
gambaran menyeluruh mengenai pengaruh variable independen
terhadap variable dependen. Berikut hasil analisis linear berganda.
Tabel 4. 23 Pengujian Regresi Linier Berganda

Collinearity Standardized
Statistics Coefficients
Model
Std.
B Beta
Error
Constant 0,045 0,050
TK X1 0,773 0,019 0,320
BM X2 0,757 0,014 0,397
FC X3 0,532 0,012 0,297
P X4 0,642 0,010 0,320
PP X5 0,244 0,011 0,131
Sumber: output SSPS 22 (data diolah peneliti 2022)
Tabel 4.11. hasil analisis regresi, maka persamaan regresi linier
yang terbentuk pada uji regresi ini adalah :

51
Y = 0,045 +0,773x1 + 0,757X2 + 0,532x3 + 0,642x2 +
0,244X5+e
Tabel 4.11 menjelaskan bahwa nilai konstanta sebesar 0,045
sedangkan nilai koefisian regresi untuk variabel tenaga kerja (X1)
adalah 0,773, nilai regresi untuk variabel bahan material (X2) adalah
0,757, untuk nilai regresi untuk variabel faktor cuaca (X3) adalah 0,532,
nilai regresi untuk variabel peralatan (X4) adalah 0,642, sedangkan nilai
regresi untuk variabel pengelolaan proyek (X5) adalah 0,244.
2) Uji Signifikansi
1. Uji Signifikansi Simultan (Secara Bersama-Sama (Uji F)
Uji f menggunakan pendekatan significiance level 0.05(α = 5 %)
untuk menguji apakah model regresi yang digunakan fit serta
mengetahui apakah variabel independen yang dimaksudkan dalam
model mempunyai pengaruh secara bersama-sama (simultan) terhadap
variabel dependen.
Tabel 4. 24 Pengujian Signifikasi Simultan (Secara Bersama-Sama (Uji F)

ANOVAa
Sum of
Squares Df
Mean Square F Sig.
Regress
4,837 5 ,967 8738,642 ,000b
ion
Residual ,003 24 ,000
4,839 29
Sumber: output SSPS 22 (data diolah peneliti 2022)
Berdasarkan Tabel 4.12. fhitung sebesar 8738,642 dengan tingkat
keyakinan dengan signifikansi 0,05, df1 (jumlah variabel-1) 6-1= 5, dan
df2 n-k-1, 30-5-1= 24 dari perhitungan ini didapatkan ftabel adalah
sebesar 2,62. Dengan demikian fhitung>ftabel. Ini berarti secara simutan
variable variabal tenaga kerja (X1), bahan material (X2), faktor cuaca
(X3) , peralatan (X4) dan pengelolaan proyek (X5) berpengaruh
signifikan terhadap keberhasilan proyek. Maka H1 diterima (didukung
oleh data).

52
2. Uji Signifikan Parameter Individual ( Uji Statistik T)
Uji t dilakukan dengan menggunakan significiance level 0,05 (α=
5% untuk mengetahui bagaimana pengaruh satu variabel independen
secara individual terhadap variabel dependen. Membandingkan nilai f
hasil perhitungan dengan nilai f menurut tabel. Bila nilai fhitung lebih
besar daripada nilai ftabel, maka H0 ditolak dan menerima Ha.
Jika nilai signifikan α < 0,05, maka H0 ditolak yang berarti
bahwa ada pengaruh secara simultan variabel independen terhadap
variabel dependen. Sedangkan jika nilai signifikansi α > 0,05, maka H0
diterima yang berarti bahwa tidak ada pengaruh variabel independen
terhadap variabel dependen.
Tabel 4. 25 Pengujian Signifikan Parameter Individual ( Uji Statistik T)

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta T Sig.
(Constant
,045 ,050 ,905 ,374
)
TN x1 ,773 ,019 ,320 40,069 ,000
BM x2 ,757 ,014 ,397 54,333 ,000
FC ,532 ,012 ,297 45,946 ,000
P x4 ,642 ,010 ,320 64,944 ,000
PP x5 ,244 ,011 ,131 22,463 ,000
Sumber: output SSPS 22 (data diolah peneliti 2022)
Berdasarkan tabel berikut hasil interprestasi hasil uji t diatas yakni :
1. Dari hasil output data uji Hipotesis kedua H2, nilai signifikan uji thitung adalah
sebesar 40,069 dan ttabel 2.0452. dari perhitungan ini maka dapat dinyatakan
bahwa thitung>ttabel. Maka variable tenaga kerja (X1) yakni sebesar 0,000 lebih
kecil dari alpha 0,05 (5%). Ini berarti variable (X1) atau tenaga kerja
berpengaruh signifikan terhadap keberhasilan proyek. Beta untuk X1 = 0,320,
menunjukan besarnya tingkat sensifitas tenaga kerja terhadap keberhasilan
proyek , dimana pengaruhnya positif (searah). Maka H2 diterima (didukung
oleh data).
2. Hipotesis ketiga H3, nilai signifikan uji t uji thitung adalah sebesar 54,333 dan
ttabel 2.0452. dari perhitungan ini maka dapat dinyatakan bahwa thitung>ttabel.
Maka variable bahan material (X2) yakni sebesar 0,000 lebih kecil dari alpha

53
0,05 (5%). Ini berarti variable (X2) atau bahan material berpengaruh signifikan
terhadap keberhasilan proyek. Beta untuk X2 = 0,397, menunjukan besarnya
tingkat sensifitas bahan material terhadap keberhasilan proyek, dimana
pengaruhnya positif (searah). Maka H3 diterima (didukung oleh data).
3. Hipotesis keempat H4, nilai signifikan uji thitung adalah sebesar 45,946 dan ttabel
2.0452. dari perhitungan ini maka dapat dinyatakan bahwa thitung>ttabel. Maka
variable faktor cuaca (X3) yakni sebesar 0,000 lebih kecil dari alpha 0,05
(5%). Ini berarti variable (X3) atau faktor cuaca berpengaruh signifikan
terhadap keberhasilan proyek. Beta untuk X3 = 0,297, menunjukan besarnya
tingkat sensifitas faktor cuaca terhadap keberhasilan proyek, dimana
pengaruhnya positif (searah). Maka H4 diterima (didukung oleh data).
4. Hipotesis kelima H5, nilai signifikan uji thitung adalah sebesar 64,944 dan ttabel
2.0452. dari perhitungan ini maka dapat dinyatakan bahwa thitung>ttabel. Maka
variable peralatan (X4) yakni sebesar 0,000 lebih kecil dari alpha 0,05 (5%).
Ini berarti variable (X4) atau faktor cuaca berpengaruh signifikan terhadap
keberhasilan proyek. Beta untuk X3 = 0,320, menunjukan besarnya tingkat
sensifitas peralatan terhadap keberhasilan proyek, dimana pengaruhnya positif
(searah). Maka H5 diterima (didukung oleh data).
5. Hipotesis keenam H6, nilai signifikan uji thitung adalah sebesar 22,463 dan ttabel
2.0452. dari perhitungan ini maka dapat dinyatakan bahwa thitung>ttabel. Maka
variable pengelolaan proyek (X5) yakni sebesar 0,000 lebih kecil dari alpha
0,05 (5%). Ini berarti variable (X5) atau pengelolaan proyek berpengaruh
signifikan terhadap keberhasilan proyek. Beta untuk X5 = 0,131, menunjukan
besarnya tingkat sensifitas faktor cuaca terhadap keberhasilan proyek, dimana
pengaruhnya positif (searah). Maka H6 diterima (didukung oleh data).

3) Uji Koefisien Determinasi (R2)


Uji koefesien determinasi menggunakan pendekatan nilai
Adjusted R2 untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam
menerangkan variasi variabel dependen.

54
Tabel 4. 26 Pengujian Koefisien Determinasi

Std. Error of the


Model R R Square Adjusted R Square
Estimate

1 1,000a ,999 ,999 ,01052


Sumber: output SSPS 22 (data diolah peneliti 2022)
Berdasarkan Tabel 4.18 uji koefisien deteminasi menunjukan
bahwa nilai Adjusted R2 sebesar 0,999 atau 99,9 %. Dalam hal ini dapat
diartikan bahwa kemampuan variabel independen yaitu tenaga kerja,
bahan material, faktor cuaca, peralatan dan pengelolaan proyek
menjelaskan keberhasilan proyek sebesar 99,9%, dan sisanya 0,1% di
jelaskan variabel yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

4.6 Pembahasan Pengaruh Faktor Tenaga Kerja, Bahan Material, Faktor


Cuaca, Peralatan Dan Pengelolaan Proyek Terhadap Keberhasilan Proyek
1. Pembahasan Tenaga Kerja Terhadap Keberhasilan Proyek
Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai signifikansi uji-t variabel tenaga
kerja lebih kecil. Hal ini berarti secara parsial tenaga kerja berpengaruh
terhadap keberhasilan proyek. Hasil uji t menunjukkan bahwa tenaga kerja
berpengaruh positif dan signifikan terhadap keberhasilan proyek.
Dari hasil output data uji Hipotesis kedua H2, nilai signifikan uji thitung
adalah sebesar 40,069 dan ttabel 2.0452. dari perhitungan ini maka dapat
dinyatakan bahwa thitung>ttabel. Maka variable tenaga kerja (X1) yakni sebesar
0,000 lebih kecil dari alpha 0,05 (5%). Ini berarti variable (X1) atau tenaga
kerja berpengaruh signifikan terhadap keberhasilan proyek. Beta untuk X1 =
0,320, menunjukan besarnya tingkat sensifitas tenaga kerja terhadap
keberhasilan proyek , dimana pengaruhnya positif (searah). Maka H2 diterima
(didukung oleh data).
Analisis ini menunjukan keberhasilan proyek pada tenaga kerja merupakan
sesuatu yang sangat penting dan berpengaruh cukup dominan dimana dari hasil
ouput data thitung bernilai 40,069. Dalam keberhasilan sebuah proyek.
Produktivitas tenaga kerja yang tinggi harus dimiliki oleh semua tenaga kerja

55
disektor konstruksi sehingga dapat bersaing dibidangnya, produktivitas yang
tinggi diperlukan kesuksesan proyek konstruksi. Tenaga kerja yang baik jika
semakin lama akan menghasilkan output yang besar batasan jam kerja yang
dipakai sebagai jumlah jam normal selama satu minggu dianggap sebagai
pekerja yang produktivitasnya yang baik.
2. Pembahasan Bahan Material Terhadap Keberhasilan Proyek
Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai signifikansi uji-t variabel bahan
material lebih kecil. Hal ini berarti secara parsial bahan material berpengaruh
terhadap keberhasilan proyek. Hasil uji t menunjukkan bahwa bahan material
berpengaruh positif dan signifikan terhadap keberhasilan proyek.
Hipotesis ketiga H3, nilai signifikan uji t uji thitung adalah sebesar 54,333 dan
ttabel 2.0452. dari perhitungan ini maka dapat dinyatakan bahwa thitung>ttabel.
Maka variable bahan material (X2) yakni sebesar 0,000 lebih kecil dari alpha
0,05 (5%). Ini berarti variable (X2) atau bahan material berpengaruh signifikan
terhadap keberhasilan proyek. Beta untuk X2 = 0,397, menunjukan besarnya
tingkat sensifitas bahan material terhadap keberhasilan proyek, dimana
pengaruhnya positif (searah). Maka H3 diterima (didukung oleh data).
Analisis ini menunjukkan keberhasilan proyek pada bahan material
Merupakan salah satu faktor yang cukup dominan dimana uji thitung senilai
sebesar 54,333 faktor konstruksi meliputi seluruh bahan yang dibutuhkan
untuk menyelesaikan dalam satu kesatuan pekerjaan pada sauatu proses
konstruksi, sistem pengelolaan material adalah suatu sistem yang
merencanakan dan mengendalikan seluruh kegiatan untuk menjamin agar
material dapat diperoleh jumlah yang tepat, sesuai dengan spesifikasi, dengan
harga yang pantas dan tersedia pada saat dibutuhkan. Pada suatu pekerjaan
konstruksi dapat dikatakan “ada harga, ada kualitas” hal ini juga dapat berlaku
dalam penanganan sisa bahan material konstruksi. Hal ini berarti jika ingin
meminimalisir terjadinya sisa bahan material maka pihak kontraktor harus
mengeluarkan biaya khusus untuk penanganan sisa hasil bahan material
tersebut, sehingga harus meningkatkan kualitas tempat penyimpanan bahan
material karna jika penyimpanan yang tidak dilakukan dengan benar maka

56
kualitas bahan material akan turun sehingga bahan material tersebut tidak
sesuai spesifikasi maka bahan material tidak akan dapat digunakan.
Pembahasan faktor cuaca terhadap keberhasilan proyek
3. Pembahasan Peralatan Terhadap Keberhasilan Proyek
Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai signifikansi uji-t variabel faktor
cuaca lebih kecil. Hal ini berarti secara parsial faktor cuaca berpengaruh
terhadap keberhasilan proyek. Hasil uji t menunjukkan bahwa faktor cuaca
berpengaruh positif dan signifikan terhadap keberhasilan proyek.
Analisis ini menunjukan bahwa Hipotesis keempat H4, nilai signifikan uji
thitung adalah sebesar 45,946 dan ttabel 2.0452. dari perhitungan ini maka dapat
dinyatakan bahwa thitung>ttabel. Maka variable faktor cuaca (X3) yakni sebesar
0,000 lebih kecil dari alpha 0,05 (5%). Ini berarti variable (X3) atau faktor
cuaca berpengaruh signifikan terhadap keberhasilan proyek. Beta untuk X3 =
0,297, menunjukan besarnya tingkat sensifitas faktor cuaca terhadap
keberhasilan proyek, dimana pengaruhnya positif (searah). Maka H4 diterima
(didukung oleh data).
Dari hasil penelitian Menunjukkan bahwa keberhasilan sebuah proyek dapat
dilihat dari faktor cuacanya dimana faktor cuaca merupakan faktor yang cukup
dominan dimana hasi output menunjukan uji thitung adalah sebesar 45,946 saat
cuaca cerah pekerjaan akan jalan dengan berlancar sebaliknya ketika cuaca
sedang buruk maka pekerjaan pun akan terhambat, berkaitan dengan prediksi
cuaca maka pengerjaan proyek dibagi kedalam tiga bagian yakni; pengerjaan
jangka panjang, pengerjaan jangka menengah, dan pengerjaan jangka pendek.
Sebaiknya pekerjaan jangka pendek dan jangka menengah sebaiknya
dikerjakan pada akhir musim penghujan atau pada masa antara musim kemarau
dan musim hujan, pihak kontraktor tentu harus bekerja keras untuk
menemukan solusi dalam mengatasi rendahnya produktivitas tenaga kerja pada
saat musim hujan. Beberapa hal yang dapat mengantisipasi kondisi cuaca yang
baik antara lain; mempersiapkan tenda khusus misalnya saja untuk peralatan,
bahan material, dan untuk para tenaga kerja, pemasangan terpal pada area-area
kerja tertentu yang dikhawatirkan akan terkena hujan, mempersiapkan mantel

57
untuk para tenaga kerja. Dari penjelasan ini dapat disimpulkan bahwa
memperhatikan prediksi cuaca sangatlah penting dalam mencapai keberhasilan
proyek.
4. Pembahasan Peralatan Terhadap Keberhasilan Proyek
Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai signifikansi uji-t variabel peralatan
lebih kecil. Hal ini berarti secara parsial peralatan berpengaruh terhadap
keberhasilan proyek.
Hipotesis kelima H5, nilai signifikan uji thitung adalah sebesar 64,944 dan
ttabel 2.0452. dari perhitungan ini maka dapat dinyatakan bahwa thitung>ttabel.
Maka variable peralatan (X4) yakni sebesar 0,000 lebih kecil dari alpha 0,05
(5%). Ini berarti variable (X4) atau faktor cuaca berpengaruh signifikan
terhadap keberhasilan proyek. Beta untuk X3 = 0,320, menunjukan besarnya
tingkat sensifitas peralatan terhadap keberhasilan proyek, dimana pengaruhnya
positif (searah). Maka H5 diterima (didukung oleh data).
Hasil uji t menunjukkan bahwa peralatan berpengaruh positif dan signifikan
terhadap keberhasilan proyek. Merupakan salah satu faktor yang paling
dominan dimana uji thitung senilai sebesar 64,944 Analisis ini menunjukkan
bahwa pengaruh peralatan terhadap tingkat keberhasilan proyek sangat
bermanfaat dalam menyusun rencana kebutuhan peralatan konstruksi, sehingga
setiap aktifitas kerja terencana dengan baik. Peralatan merupakan salah satu
aspek yang menyebabkan penuruan produktivitas kerja yang pada gilirannya
menyebabkan keterlambatan pelaksanaan proyek. Perbedaan pada saat
menggunakan peralatan satu jenis pekerjaan dan kapasitas lahan akan
mempengaruhi produktivitas pekerjaan konstruksi (Yeni, 2014). Dalam sebuah
proyek kontruksi peralatan merupakan sebuah pekerjaan yang memiliki
peranan yang sangat penting. Penggunaan peralatan konstruksi yang kurang
tepat dan tidak sesuai dilapangan akan mengakibatkan rendahnya produksi,
tidak tercapainya target sesuai jadwal yang telah ditentukan atau kerugian
perbaikan yang semestinya tidak terjadi, oleh karena itu perlu dilakukan
analisis rantai pasok peralatan agar hasilnya mendukung pekerjaan konstruksi
yang sedang berjalan

58
5. Pembahasan Pengelolaan Proyek Terhadap Keberhasilan Proyek
Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai signifikansi uji-t variabel
pengelolaan proyek lebih kecil. Hal ini berarti secara parsial pengelolaan
proyek berpengaruh terhadap keberhasilan proyek. Hasil uji t menunjukkan
bahwa pengelolaan proyek berpengaruh positif dan signifikan terhadap
keberhasilan proyek.
Hipotesis keenam H6, nilai signifikan uji thitung adalah sebesar 22,463 dan
ttabel 2.0452. dari perhitungan ini maka dapat dinyatakan bahwa thitung>ttabel.
Maka variable pengelolaan proyek (X5) yakni sebesar 0,000 lebih kecil dari
alpha 0,05 (5%). Ini berarti variable (X5) atau pengelolaan proyek berpengaruh
signifikan terhadap keberhasilan proyek. Beta untuk X5 = 0,131, menunjukan
besarnya tingkat sensifitas faktor cuaca terhadap keberhasilan proyek, dimana
pengaruhnya positif (searah). Maka H6 diterima (didukung oleh data).
Hasil uji t menunjukkan bahwa peralatan berpengaruh positif dan signifikan
terhadap keberhasilan proyek. Merupakan salah satu faktor yang tidak dominan
dimana uji thitung senilai sebesar 22,463.
Analisis ini menunjukkan keberhasilan proyek pada pengelolaan proyek
adalah perencanaan, pembuatan jadwal, dan kemudian mengontrol kegiatan
selama siklus sistem. Tujuan pengelolaan proyek adalah mengirim sistem yang
diterima ke user dalam kerangka waktu yang disetujui bersama sambil
menentukan biaya perawatan. Untuk merencanakan dan membuat jadwal
proyek secara efektif kepala proyek mengidentifikasikan elemen yaitu tujuan,
sasaran, dan harapan dari proyek secara keseluruhan disebut lingkup atau
scope, kegiatan yang diperlukan, perkiraan waktu untuk setiap kegiatan,
perkiraan biaya untuk setiap kegiatan. Pengelolaan proyek tidak saja berusaha
keras untuk memenuhi lingkup waktu dan biaya yang khusus tujuan yang
bermutu harus juga memfasilitasi dalam proyek.

59
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan data yang diperoleh dan diolah dengan menggunakan SPSS
versi 22, peneliti menemukan hasil analisis sebagai berikut:
1. Hasil penelitian secara simultan tenaga kerja, bahan material, faktor
cuaca, peralatan dan pengelolaan proyek terhadap keberhasilan proyek
dimana mereka secara bersama-sama berpengaruh positif terhadap
keberhasilan proyek.
2. Hasil penelitian menunjukan bahwa faktor tenaga kerja, bahan material,
faktor cuaca, peralatan, dan pengelolaan proyek merupakan semua
faktor yang dominan dalam keberhasilan sebuah proyek.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian maka penulis bermaksud memberikan mudah-
mudahan dapat bermanfaat bagi peneliti selanjutnya yaitu sebagai berikut:
1. Adapun saran bagi peneliti selanjutnya yang tertarik meneliti tentang
penelitian harus menambah variabel lagi sehingga lebih efisien dalam
pengukuran penelitian ini.

2. Penelitian ini menggunakan alat ukur kuisioner diharapkan untuk


peneliti selanjutnya dapat menambah alat ukur atau metode lain yang
ditambahkan untuk dapat mengukur tingkat kejujuran responden.

3. Peneliti juga menyarankan agar membandingkan dengan penelitian


berikutnya sehingga hasil yang diperoleh dapat menjawab kekurangan
dari penelitian terdahulu.

60
DAFTAR PUSTAKA
Agung, W. 2010. Panduan SPSS Untuk Mengolah Penelitian Kuantitatif.
Yogyakarta: Garailmu.

Arya, S. M. 2011. Faktor-Faktor Kritikal Yang Berkontribusi Pada Kesuksesan


Pelaksanaan Dan Waktu Penyelesaian Proyek-Proyek Konstruksi. Banda
Aceh: Tugas Akhir Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universitas Syiah
Kuala.
Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT.
Rineka Cipta.
Gunawan. Afifudin, Moch. dan Majid, Abbas Ibnu. 2014, Critical Succes Factors
Pelaksanaan Proyek Konstruksi Jalan dan Jembatan. Kabupaten Pidie Jaya.
Zachawerus, Josanty. 2018, Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Kesuksesan Pelaksanaan Proyek Jalan Nasional. Maluku Utara.
Kerzner, H., 2005, Project Management – A System Approach to Planning,
Schedulling, and Controlling, John Wiley & Sons, New York.
Lenny dan Marcelina. 2013, Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Kesuksesan Proyek Teknologi Informasi Pada Yayasan Bina
Nusantara.Universitas Bina Nusantara.
Natalia. M, Partiwijaya. Y, Mukhlis, dan Satwarnirat. 2017, Analisis Critical
Succes Factors Proyek Kontruksi Padang. Universits Sultan Ageng
Tirtayasa.
Nazir, Moh.2009. Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia.

61
LAMPIRAN

62
Lampiran 1. Data Rencana Anggaran Biaya (RAB)

63
64
65
Lampiran 2: Formulir Kuisioner
Formulir Kuisioner
Nama :
Umur :
Alamat :
Jenis kelamin:
Pekerjaan :
Pendidikan :

Beri tanda (√) pada pernyataan yang disebutkan dibawah ini yang mana
merupakan faktor-faktor (X) keberhasilan proyek konstruksi (Y) Pembangunan
Gedung Kampus STFK Ledalero.
Penilaian
No Kategori Pernyataan
SS S N TS STS
Apakah jumlah tenaga
kerja yang ada apakah
sudah sesuai seperti yang
direncanakan?
Apakah tenaga kerja
mempunyai keahlian yang
cukup berdasarkan
Tenaga Kerja
1. pengalaman?
X1
Apakah pemberian upah
mempunyai pengaruh
terhadap kinerja tenaga
kerja?
Apakah Kesehatan tenaga
kerja berpengaruh pada
produktivitas?
Apakah sesuai dengan
pengontrolan mutu
bahan/material dilapangan
dan dilabor?
Apakah sesuai spesifikasi
teknis dengan
Bahan/Material
2. bahan/mateial yang
X2
digunakan?
Apakah harga
bahan/material dapat
berubah sewaktu-waktu?
Apakah sesuai Proses
pengiriman dengan

66
Penilaian
No Kategori Pernyataan
SS S N TS STS
bahan/material dari
supplier?

Apakah dengan Intensitas


curah hujan yang tinggi
dapat berpengaruh pada
3. Faktor Cuaca
X3
Apakah cuaca yang tidak
menentu dapat
menghambat berjalannya
proyek?
Apakah kapasitas peralatan
sudah sesuai yang
digunakan dalam
pelaksanaan proyek?
Apakah sudah sesuai
Peralatan
4. Maintenance peralatan dan
X4
ketersediaan bahan bakar?
Apakah jumlah peralatan
yang digunakan, sudah
sesuai dalam pelaksanaan
proyek?
Apakah sudah sesuai
penerapan dan
Pengelolaan
pengendalian K3?
5. proyek X4
Apakah sudah sesuai
jadwal pelaksanaan
berdasarkan time schedule?
Apakah tenaga kerja
memiliki pengaruh
terhadap keberhasilan
proyek?
Apakah bahan/material
berpengaruh terhadap
keberhasilan suatu proyek?
Apakah faktor cuaca dapat
Keberhasilan berpengaruh terhadap
proyek keberhasilan proyek?
6.
Y Apakah peralatan yang
memadai berpengaruh
terhadap keberhasilan
proyek?
Apakah pengelolaan proyek
yang sudah sesuai dapat
berpengaruh terhadap
keberhasilan proyek?

67
68
Lampiran 3: Tabulasi Data

Nomo
Umu Jenis
r Nama Responden Pekerjaan Pendidikan Alamat
r Kelamin
1 Fransiskus W. Beribe 26 Laki-laki Mahasiswa SMA Jalan Baru, Beru
2 Gilfridus Kalbadus Duri 27 Laki-laki Mahasiswa SMA Jalan Baru, Beru
3 Yoseph Angi 24 Laki-laki Mahasiswa SMA Wairhubing
4 Marcentus Diki Toda 26 Laki-laki Mahasiswa SMA Lorong Garuda, Beru
5 Fransiskus Bala Werang 25 Laki-laki Mahasiswa SMA Jalan Baru, Beru
6 Ignasius Anwal M. Hure 23 Laki-laki Mahasiswa SMA Baluele, Nele
7 Natalia Lamba Parinding 23 Perempuan Mahasiswa SMA Koting A
8 Rikardus L. Gowe 27 Laki-laki Mahasiswa SMA Centrum
9 Kanisius Danlie K. Mukin 25 Laki-laki Mahasiswa SMA Belakang Lembaga
10 Maksimilianus Pau Rita 24 Laki-laki Mahasiswa SMA Jalan Baru, Beru
Jalan Du'a Toru,
24 Laki-laki Mahasiswa SMA
11 Fictor No Tua Iligetang
Jalan Kia Mego, Kota
40 Laki-laki Wiraswasta S1
12 Reonal Ervianus Diaz Uneng
Jalan Kia Mego, Kota
34 Laki-laki Wiraswasta S1
13 Elfrem Rendy Diaz Uneng
Jalan Kia Mego, Kota
29 Laki-laki Wiraswasta S1
14 Petrus Ronny Diaz Uneng
Jalan Kia Mego, Kota
32 Laki-laki Wiraswasta SMA
15 Roland Diaz Uneng
Jalan Kia Mego, Kota
32 Laki-laki Wiraswasta SMA
16 Aquilino Parera Uneng
17 Lukas Kristoforus 39 Laki-laki Tukang SMA Halat, Nele
18 Sabinus Nua 59 Laki-laki Tukang SMA Napung Langir
19 Lambertus Kara 35 Laki-laki Tukang SMA Nilo
Lingkar Luar,
53 Laki-laki Tukang SMA
20 Bartolomeus Orgen Wolonbetan
21 Kanisius Ruben 46 Laki-laki Tukang SMP Habi Janang
22 Markus Moan Tanah 33 Laki-laki Tukang SMP Nita Kloang
23 Yosafat Noeng 45 Laki-laki Tukang SMP Nilo
24 Ali Baba 42 Laki-laki Tukang SMP Kloang Lagot
25 Mistam 36 Laki-laki Tukang SMP Jalan Wairklau
Jalan Don Slipi,
54 Laki-laki Tukang SMP
26 Fabianus Gamo Wailiti
27 Paulus Gilsance Nurak 43 Laki-laki Tukang SD Nilo
28 Agustinus Pujiano 58 Laki-laki Tukang SD Sindekabor
29 Siprianus Mbale 35 Laki-laki Tukang SD Brai Teteng
30 Fransiskus Ferdinandus 35 Laki-laki Tukang SD Kloang Koja

69
Lampiran 4: Analisa Data Uji Validitas Dan Reabilitas

Uji Validitas Tenaga Kerja X1

Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Based on
Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items

,677 ,678 4

Correlations
X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 TOTALX2
Pearson Correlation 1 ,200 ,541** ,323 ,744**
Sig. (2-tailed) ,290 ,002 ,081 ,000
30 30 30 30 30
Pearson Correlation ,200 1 ,203 ,316 ,589**
Sig. (2-tailed) ,290 ,283 ,088 ,001
N 30 30 30 30 30
** **
Pearson Correlation ,541 ,203 1 ,488 ,775**
Sig. (2-tailed) ,002 ,283 ,006 ,000
N 30 30 30 30 30
Pearson Correlation ,323 ,316 ,488** 1 ,744**
Sig. (2-tailed) ,081 ,088 ,006 ,000
30 30 30 30 30
** ** ** **
TOTALX2 Pearson Correlation ,744 ,589 ,775 ,744 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,001 ,000 ,000
N 30 30 30 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Correlations
X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 TOTALX1
X1.1 Pearson Correlation 1 ,261 -,020 ,263 ,532**
Sig. (2-tailed) ,199 ,921 ,194 ,005

70
N 26 26 26 26 26
* **
X1.2 Pearson Correlation ,261 1 ,412 ,503 ,813**
Sig. (2-tailed) ,199 ,036 ,009 ,000
N 26 26 26 26 26
X1.3 Pearson Correlation -,020 ,412* 1 ,366 ,648**
Sig. (2-tailed) ,921 ,036 ,066 ,000
N 26 26 26 26 26
**
X1.4 Pearson Correlation ,263 ,503 ,366 1 ,756**
Sig. (2-tailed) ,194 ,009 ,066 ,000
N 30 26 26 26 26
** ** ** **
TOTALX1 Pearson Correlation ,532 ,813 ,648 ,756 1
Sig. (2-tailed) ,005 ,000 ,000 ,000
N 26 26 26 26 26
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Based on
Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items

,677 ,678 4

Correlations
X3.1 X3.2 TOTALX3

X3.1 Pearson Correlation 1 ,214 ,767**

Sig. (2-tailed) ,257 ,000

30 30 30
X3.2 Pearson Correlation ,214 1 ,791**
Sig. (2-tailed) ,257 ,000
N 30 30 30
TOTALX3 Pearson Correlation ,767** ,791** 1

Sig. (2-tailed) ,000 ,000

N 30 30 30

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

71
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Based on
Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items

,816 ,812 3

Correlations
X4.1 X4.2 X4.3 TOTALX4
**
X4.1 Pearson Correlation 1 ,581 ,130 ,783**

Sig. (2-tailed) ,001 ,494 ,000

N 30 30 30 30
**
X4.2 Pearson Correlation ,581 1 ,114 ,777**
Sig. (2-tailed) ,001 ,547 ,000
N 30 30 30 30
X4.3 Pearson Correlation ,130 ,114 1 ,596**
Sig. (2-tailed) ,494 ,547 ,001
N 30 30 30 30
** ** **
TOTALX4 Pearson Correlation ,783 ,777 ,596 1

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,001

N 30 30 30 30

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Based on
Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items

,524 ,532 3

72
Correlations
X5.1 X5.2 TOTALX5

X5.1 Pearson Correlation 1 ,036 ,773**

Sig. (2-tailed) ,851 ,000

N 30 30 30
X5.2 Pearson Correlation ,036 1 ,661**
Sig. (2-tailed) ,851 ,000
N 30 30 30
TOTALX5 Pearson Correlation ,773** ,661** 1

Sig. (2-tailed) ,000 ,000

N 30 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Based on
Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items

,763 ,743 3

Correlations
Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 TOTALY
* **
Pearson Correlation 1 ,357 ,426 ,518 ,456* ,797**

Sig. (2-tailed) ,080 ,034 ,008 ,022 ,000

25 25 25 25 25 25
Pearson Correlation ,357 1 ,320 ,214 ,000 ,569**
Sig. (2-tailed) ,080 ,119 ,304 1,000 ,003
25 25 25 25 25 25
*
Pearson Correlation ,426 ,320 1 ,294 ,088 ,661**
Sig. (2-tailed) ,034 ,119 ,153 ,677 ,000
N 25 25 25 25 25 25
** *
Pearson Correlation ,518 ,214 ,294 1 ,460 ,739**
Sig. (2-tailed) ,008 ,304 ,153 ,021 ,000

73
N 25 25 25 25 25 25
* *
Pearson Correlation ,456 ,000 ,088 ,460 1 ,587**
Sig. (2-tailed) ,022 1,000 ,677 ,021 ,002
N 25 25 25 25 25 25
** ** ** ** **
TOTALY Pearson Correlation ,797 ,569 ,661 ,739 ,587 1

Sig. (2-tailed) ,000 ,003 ,000 ,000 ,002

N 25 25 25 25 25 25

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).


**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

autokorelasi
Model Summaryb
Change Statistics

Adjusted R Std. Error of the R Square


Model R R Square Square Estimate Change F Change df1 df2 Sig. F Change
a
1,000 ,999 ,999 ,01052 ,999 8738,642 5 24 ,000

a. Predictors: (Constant), sqrtx5, sqrtx4, sqrtx3, sqrtx2, sqrtx1


b. Dependent Variable: sqrtY

Uji normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual

30
a,b
Normal Parameters Mean ,0000000
Std. Deviation ,00957123
Most Extreme Differences Absolute ,220
Positive ,220
Negative -,141
Test Statistic ,220
Asymp. Sig. (2-tailed) ,001c
Monte Carlo Sig. (2-tailed) ,098d

99% Confidence Interval Lower Bound ,090

Upper Bound ,105

74
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. Based on 10000 sampled tables with starting seed 2000000.

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha Based on
Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items

,679 ,695 5

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Unstandardized
Residual

30
Normal Parametersa,b Mean ,0000000
Std. Deviation ,00000000
Most Extreme Differences Absolute ,128
Positive ,078
Negative -,128
Test Statistic ,128
Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.

75
ANOVAa

Sum of Squares Df Mean Square F Sig.


Regression
4,837 5 ,967 8738,642 ,000b
Residual
,003 24 ,000
Total
4,839 29

a. Dependent Variable: sqrtY


b. Predictors: (Constant), sqrtx5, sqrtx4, sqrtx3, sqrtx2, sqrtx1

Coefficientsa
Standard
ized
Unstandardized Coefficie Collinearity
Coefficients nts Correlations Statistics
Mod
Std. Zero- Parti Toler
B Error Beta t Sig. order al Part ance VIF

(Const
,045 ,050 ,905 ,374
ant)

sqrtx1 ,773 ,019 ,320 40,069 ,000 ,854 ,993 ,192 ,358 2,797

sqrtx2 ,757 ,014 ,397 54,333 ,000 ,772 ,996 ,260 ,429 2,333

sqrtx3 ,532 ,012 ,297 45,946 ,000 ,659 ,994 ,220 ,548 1,825

sqrtx4 ,642 ,010 ,320 64,944 ,000 ,507 ,997 ,311 ,944 1,059

sqrtx5 ,244 ,011 ,131 22,463 ,000 ,470 ,977 ,107 ,675 1,482

a. Dependent Variable: sqrtY


Coefficientsa
Standardize
Unstandardized d Collinearity
Coefficients Coefficients Correlations Statistics

Zero- Toleran
B Std. Error Beta T Sig. order Partial Part ce VIF

(Constan
,038 ,030 1,295 ,208
t)

76
sqrtx1 -,018 ,012 -,499 -1,577 ,128 -,168 -,306 -,298 ,358 2,797

sqrtx2 ,011 ,008 ,375 1,299 ,206 -,038 ,256 ,246 ,429 2,333

sqrtx3 ,008 ,007 ,297 1,163 ,256 ,027 ,231 ,220 ,548 1,825

-,001 ,006 -,033 -,170 ,866 -,055 -,035 -,032 ,944 1,059

-,009 ,006 -,313 -1,361 ,186 -,200 -,268 -,257 ,675 1,482

a. Dependent Variable: ABS_res

77
Lampiran 3: Dokumentasi Penelitian

78
79

Anda mungkin juga menyukai