PENYULUHAN PERTANIAN
WILBINSUS DESA JAMBIDAN
TAHUN 2022
DISUSUN OLEH :
SUPRIYANTO, SP
BPP KECAMATAN BANGUNTAPAN
Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa
memberikan taufik dan hidayahNya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
penyusunan Rencana Kerja Tahunan Penyuluh Pertanian Wilayah Binaan Khusus Desa
Jambidan sesuai dengan ketentuan.
Buku Rencana Kerja Tahunan Penyuluh Pertanian (RKTP) ini disusun dengan tujuan agar
kegiatan penyuluhan pertanian yang dilakukan oleh Penyuluh Pertanian dapat terarah
sehingga akan lebih berdaya guna dan berhasil guna dalam memanfaatkan dan mengelola
sumber daya yang ada berdasarkan prinsip kerjasama yang serasi, selaras dan terpadu antara
masyarakat petani, pemerintah dan lembaga yang terkait.
Selama penyusunan buku Rencana Kerja Penyuluhan Tahunan kami mendapat bantuan dan
dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu melalui buku ini kami mengucapkan terima
kasih kepada yang terhormat :
1. Bapak Kepala Diperpautkan Kabupaten Bantul
2. Bapak Camat Banguntapan
3. Bapak Lurah Desa Jambidan
4. Bapak Koordinator Penyuluh Pertanian BPP Banguntapan
5. Rekan-rekan Penyuluh Pertanian BPP Banguntapan
6. Pengurus Gapoktan dan Kelompok tani se Desa Jambidan
7. Semua pihak yang telah membantu tersusunnya buku RKP ini
Akhir kata kami berharap semoga buku Rencana Kerja Tahunan Penyuluh Pertanian
Wilbinsus Desa Jambidan ini dapat dilaksanakan sebaik-baiknya dan dapat memberikan
manfaat bagi semua fihak yang berkepentingan.
Supriyanto, SP.
NIP. 196510091992031010
LEMBAR PENGESAHAN
RENCANA KERJA TAHUNAN PENYULUHAN PERTANIAN
WILAYAH BINAAN KHUSUS DESA JAMBIDAN TAHUN 2022
Rencana Kerja Tahunan Penyuluh Pertanian Wilbinsus Desa Jambidan Tahun 2022 ini
disusun secara partisipatif dengan melibatkan kelompok tani, gapoktan, pemerintah desa dan
Penyuluh Pertanian Wilbinsus Desa Jambidan pada hari Jumat tanggal 11 Februari 2022.
Supriyanto, SP.
NIP. 196510091992031010
MENGETAHUI :
HALAMAN ....................................................................................................................... i
I.PENDAHULUAN ............................................................................................................ 1
A. Latar Belakang
A. Letak Geografis
Wilbinsus Desa Jambidan terdiri dari 7 dusun 20 RW dan 53 RT yang dibagi menjadi 7
kelompok tani hamparan dengan luas wilayah 345,88 ha. Luas wilayah tersebut sesuai
peruntukannya adalah sebagai berikut:
Pekarangan/pemukiman : 116,66 ha
1. Sawah
a. Teknis - -
c. Sederhana - -
d. Tadah hujan - -
5. Kolam perikanan 3 3
5. 25 - 55 1.849 1.849
6. > 56 3.371 3.371
Dari data diatas terlihat bahwa penduduk usia produksif (26 – 56 thn) berjumlah 3.423
jiwa (26.50 %) hal ini memperlihatkan bahwa di wilayah ini masih cukup tersedia tenaga
kerja produktif, apalagi tenaga kerja pertanian yang rata-rata sudah berusia lanjut sehingga
meskipun pada usia > 55 tahun tetapi mereka masih tergolong produktif di bidang pertanian.
Sedangkan jumlah penduduk berdasarkan tingkat pendidikan terlihat dalam tabel berikut ini.
Tabel 4. Jumlah Penduduk Wilbinsus Berdasarkan Tingkat Pendidikan
8. Tamat S3 2 2
Sumber : Profil Desa Jambidan
Dari data diatas terlihat bahwa penduduk di wilbinsus ini mempunyai tingkat pendidikan
yang beragam, tetapi juga cukup tersedia tenaga ahli dengan banyaknya sarjana di wilayah
ini. Sedangkan jumlah penduduk berdasarkan mata pencaharian di wilayah Desa Jambidan
tersaji dalam tabel berikut ini.
9. Pengrajin tempe 5 5
Dari data yang tertera diatas terlihat masih cukup banyak penduduk di wilayah Desa
Jambidan yang masih tergantung pada sektor pertanian baik sebagai penggarap, penyewa
maupun buruh tani, disamping itu usaha pengolahan hasil pertanian serta industry rumah
tangga yang berbasis pada olahan hasil pertanian juga cukup berkembang.
E. Sarana Pengairan
Pengairan merupakan faktor penentu dalam kegiatan usaha tani, sehingga ketersediaan
sarana pengairan dan jaringan irigasi yang baik ikut menentukan produksi komoditas
pertanian. Jaringan irigasi yang ada di wilbinsus Desa Jambidan berasal dari 14 dam/bendung
yang difasilitasi dari Pengamat Pengairan Opak Hulu.
Jaringan irigasi tersier yang menjadi tanggung jawab petani/P3A saat ini banyak yang
berfungsi kurang sempurna karena pendangkalan maupun jaringan yang rusak sehingga perlu
kegiatan normalisasi dengan angkat waled maupun rehabilitasi jaringan yang membutuhkan
dana yang cukup besar. Oleh karena itu rehabilitasi jaringan irigasi tingkat usaha tani (jitut)
sangat membantu dan sangat dibutuhkan oleh petani. Dam dan Bendung yang mengairi lahan
sawah di wilbinsus Desa Jambidan antara lain sebagai berikut :
Wilbinsus Desa Jambidan memiliki topografi dataran rendah dengan lahan sawah
yang didukung sarana pengairan ½ teknis, serta lahan pekarangan yang digunakan untuk
perumahan/pemukiman dan sebagian kecil dipergunakan untuk usaha peternakan dan
tanaman kelapa,buah-buahan, sayur-sayuran dan tanaman keras lainnya.
Karena lahan sawah yang ada berpengairan sehingga kegiatan usaha tani di wilayah
ini di dominasi oleh kegiatan pertanian tanaman pangan terutama padi sawah dan palawija
(jagung, kacang tanah, sayur2an dll) pada musim kemarau. Disamping itu juga terdapat
tanaman tebu yang diusahakan pada lahan-lahan tertentu seperti tanah kas desa maupun tanah
pelungguh untuk mencukupi kebutuhan bahan baku pabrik gula Madukismo.
Sebagai upaya untuk mencapai produksi tanaman pangan, maka perlu ditargetkan luas
lahan tanaman pangan yang ada di wilbinsus Desa Jambidan beserta realisasinya untuk tahun
2015 sebagai berikut :
Tabel 9. Target dan realisasi intensifikasi tanaman pangan di wilbinsus Jambidan tahun 2020
Desa
Jumlah
No. Komoditas Jambidan
T R T R
1. Padi 504 512 504 512
2. Kedelai - - - -
3. Jagung 24 105 24 105
4. Kacang 40 59 40 59
tanah
Sumber : Programa Penyuluhan Pertanian BPP Banguntapan
Disamping kegiatan usaha tanaman pangan kegiatan usaha lainnya juga dilakukan dengan
memanfaatkan lahan pekarangan yang ada, meskipun belum secara optimal terutama dengan
tanaman sayuran yang dimanfaatkan sendiri untuk konsumsi keluarga, data tanaman
pekarangan yang ada seperti tersaji dalam tabel berikut ini.
Tabel 10. Data populasi dan produksi tanaman perkebunan tahun 2020
Desa Jumlah Produksi
No. Jenis tanaman
Jambidan (ha) (ku)
1. Tebu 35 35 45,70
2. Kelapa 8,5 8,5 320
3. Empon-empon 0,1 0,1 17
4. Jarak pagar - - -
Sumber : Data primer
Disamping tanaman perkebunan lahan pekarangan juga dipergunakan untuk usaha
tanaman buah-buahan, dan populasi tanaman yang ada adalah sebagai berikut :
Tabel 11. Data populasi tanaman buah-buahan tahun 2020
Jumlah
No. Jenis ternak Desa Jambidan
(ekor)
Tabel 13. Data luas kolam dan jenis ikan yang dibudidayakan tahun 2020
2. Jenis ikan
- karper 456 456
- nila 4 .784 4.784
- tawes 1.686 1.686
- gurami 10.382 10.382
- lele 8.895 8.895
- patin 1.475 1.475
Berdasarkan data potensi wilayah binaan, keadaan kelompok tani, data kegiatan
usaha tani di Wilbisus Jambidan maka dapat ditetapkan masalah umum dan masalah khusus
sebagai berikut :
B Perkebunan
1. Kelapa
No. Masalah Umum Masalah Khusus
- Produktifitas kelapa rata-rata 60 - Peremajaan tanaman masih kurang
kw/Ha - Pemupukan belum sesuai anjuran
- Jarak tanam terlalu rapat
- Pengendalian hama masih kurang
2. Tebu
- Produktifitas tebu rata-rata 900 - Hasil rendemen tebu belum optimal
kw/Ha - Pembuatan got kurang dalam
- Cara pemupukan tidak sesuai anjuran
- Pemeliharaan tanaman (pembuatan
guludan, kletek) tdk sesuai anjuran
C Peternakan
1. Ayam Buras
- Produksi ayam relatif rendah - Pemberian Vaksinasi unggas belum
maksimal
- Pemberian pakan blm sesuai anjuran
- Pemeliharaan masih konvensional
- Tingkat kematian unggas masih tinggi
- Pengendalian penyakit dengan bio security
2. Sapi Potong
- Pertumbuhan sapi khususnya - Pemberiann pakan penguat masih kurang
pedaging lambat. berkualitas
- Pengetahuan tentang budidaya Sapi perlu
ditingkatkan
- Lantai tanah
- Intensifikasi sapi potong
- Pembuatan amoniasi jerami
3. Kambing/Domba - Pemberiann pakan penguat masih kurang
- Kelahiran kambing/domba rata-rata berkualitas
8 bulan/siklus kelahiran. - Masih ada sebagian yang belum
menggunakan kandang panggung pada
ternak kambingnya
- Pengetahuan tentang penyakit ternak masih
kurang
A. Tujuan Umum
Tujuan umum yang ingin dicapai pada kegiatan penyuluhan pertanian di Wilayah Binaan
Desa Jambidan adalah ;
1. Meningkatkan produktivitas usaha tani tanaman pangan, perkebunan, peternakan,
perikanan dan kehutanan
2. Kemampuan kelas Kelompok tani mencapai kelas Madya dan Utama.
3. Petani mempunyai pendapatan yang layak dari hasil usaha taninya.
4. Meningkatkan kesejahteraan petani dan keluarganya.
B. Tujuan Khusus
1. Tanaman Pangan
1) Padi Sawah
- 70 % Petani mau menggunakan pupuk organik sesuai dengan anjuran.
- 65 % petani belum mau melaksanakan tertib tanam sesuai kesepakatan dan belum
melaksanakan pergantian varetas.
- 75% petani dalam menanam padi masih ombol dan pindah tanam dengan umur bibit yang
sudah tua ( > 21 hari)
- 70 % Petani belum menerapkan pemupukan berimbang sesuai kebutuhan tanaman
- 60 % Petani belum melaksanakan pengendalian OPT secara terpadu sesuai prinsip-
prinsip PHT
- 75% Petani mau menanam padi dengan sistem tajarwo sesuai dengan anjuran
- 65 % Petani belum melaksanakan sistem tanam secara SRI
- 75 % Petani belum mau melaksanakan pergiliran varietas sesuai anjuran
2) Jagung
- 65 % Petani belum menggunakan benih unggul sesuai dengan anjuran.
- 60 % petani belum melaksanakan pemupukan sesuai dengan anjuran
- 55 % petani belum melaksanakan penanganan pasca panen sesuai dengan anjuran
- 70 % petani jagung belum memanfaatkan limbah jagung sesuai dengan anjuran
3) Kacang Tanah
- 65 % Petani belum melaksanakan budidaya kacang tanah menggunakan benih yang
berkualitas
- 70 % Petani belum melaksanakan penanaman dengan jarak tanam sesuai dengan anjuran
- 65 % Petani belum mau membuat got/drainase
2. Perkebunan
1) Kelapa
- 65 % Petani belum melaksanakan peremajaan tanaman kelapa sesuai dengan anjuran
- 40% tanaman kelapa petani, terserang hama, terutama Kumbang Orychtes Sp, Artona
Xatoxanta, yang menurunkan produksi
- 65 % Petani belum melaksanakan pemupukan pada tanaman kelapa
- 75 % Petani belum melaksanakan pengaturan jarak tanam sesuai anjuran
- 70 % Sebagian besar petani belum melaksanakan penanganan pasca panen kelapa
dengan baik
2) Tebu
- 60 % Produksi dan produktivitas tanaman tebu masih rendah belum sesuai dengan yang
diharapkan.
- 65 % Petani belum melaksanakan menggunakan bibit unggul sesuai anjuran
- 70 % Petani belum melaksanakan pembuatan got keliling sesuai anjuran.
- 55 % Petani belum melaksanakan Pemeliharaan tanaman dan pemupukan sesuai dengan
anjuran
3. Peternakan
1) Ayam Buras
- 40% petani belum mau melaksanakan vaksinasi ND dan AI pada ternak ayam buras,
sehingga produktivitasnya rendah.
- 50% petani belum menerapkan tehnologi intensifikasi ayam buras dan belum sesuai
dengan anjuran.serta belum melakukan agribisnis
- 70 % peternak ayam produktivitas telur pertahunnya masih rendah
- 80 % Peternak belum melaksanakan perkandangan sesuai dengan anjuran
2) Sapi Potong
- 75 % peternak belum melaksanakan pemeliharaan Sapi potong secara agribisnis dan
masih bersifat sambilan
- 65 % Peternak belum melaksanakan budidaya secara semi intensif/intensif.
- 60 % 65% petani peternak belum menguasai teknologi IB.
- 70% petani peternak belum memanfaatkan limbah ternak sebagai pupuk organik dan
belum optimal, masih dijual ke lain daerah, belum dimanfaatkan sebagai pupuk
pertanian atau dilakukan fermentasi, untuk memperoleh perbaikan kualitas pupuk
3) Kambing/Domba
- 65 % Peternak belum melaksanakan budidaya secara semi intensif/intensif.
- 70 % Peternak belum tahu cara penanggulangan penyakit scabies dan belek
- 60 % Peternak belum melaksanakan pembuatan kandang panggung.
- 60 % Peternak masih melakukan perkawinan ternak serumah.
4) Itik
- 60 % Peternak masih melakukan perkawinan ternak serumah.
- 75 % Peternak belum melaksanakan penyusunan runsum pakan sendiri sesuai dengan
anjuran.
- 65 % Peternak belum melaksanakan budidaya secara semi intensif/ intensif.
-
4. Perikanan
- 75 % Petani belum melaksanakan budidaya mna padi sesuai dengan Anjuran
- 65 % Petani ikan kebutuhan bibit ikan belum terpenuhi sesuai dengan kebutuhan
- 70 % Petani ikan belum melaksanakan budidaya secara semi intensif/intensif
- .60 % Penangkapan ikan di perairan umum masih menggunakan alat setrum
5. Aspek Sosial
- 65 % Kelengkapan administrasi/ pembukuan kurang lengkap
- 60 % Petani belum melaksanakan Revitalisasi kelompok tani bagi pengurus yang
tidak/kurang aktif dan kaderisasi anggota.
- 70 % Pembagian tugas dan tanggung jawab belum berimbang dan merata
- 75 % Petani belum melaksanakan Pembentukan Badan Hukum (BH) Kelompok Tani.
- 60 % kelompok tani belum ada batas waktu masa bakti kepengurusan
6. Aspek Ekonomi
- 75 % petani belum melaksanakan analisa usaha tani dengan baik
- 60 % Kelompok tani upah tenaga kerjanya terlalu tinggi
- 70 % kelompok tani kekurangan sarana dan prasarana pertanian
- 70 % Petani belum melaksanakan Pengolahan hasil pertanian agar mendapat nilai
tambah harga jual.
- 75 % Petani belum melaksanakan Kerjasama kemitraan dalam pemasaran hasil pertanian
C. Sasaran
Sasaran kegiatan penyuluhan pertanian di Wilayah Binaan Khusus Desa Jambidan adalah :
1. Aspek Teknis
- Produksi padi meningkat 82 kw/Ha gkp
- Produksi kacang tanah meningkat 17 kw/Ha wose kering
- Produksi jagung meningkat 72 kw/Ha pipil kering
- Produksi ayam buras meningkat 15.124 ekor/tahun
- Produksi sapi potong meningkat 1.684 ekor/tahun
- Produksi kambing/domba meningkat 1.281 ekor/tahun
- Produksi itik meningkat 287 butir/tahun
- Produksi kelapa meningkat 36 kw/Ha
2. Aspek Sosial
- Organisasi kelompok tani aktif
- Pembagian tugas dan tanggung jawab belum berimbang dan merata
- Pembentukan asosiasi/kerjasama kemitraan
- Revitalisasi pengurus kelompok tani yang tidak aktif
- Kelompok tani kelas utama dan madya mampu membuat Badan Hukum (BH).
- Kelompok tani kelas utama dan madya yang permodalan di atas Rp 10.000.000,-
3. Aspek Ekonomi
- Managemen kelompok meningkat
- Modal kelompok tani meningkat
- Petani mampu mengatur penggunaan tenaga kerja dan modalnya dalam berusaha tani.
- Petani mendapatkan keuntungan yang layak dari penjualan hasil usaha taninya secara
berkelompok, terutama pada saat panen raya.
- Petani mau mengolah hasil pertanian agar ada nilai tambah
- Petani mau bekerja sama dengan pola kemitraan, asosiasi tingkat Desa Banguntapan
- Petani mampu memasarkan hasil pertanian
D. Pemecahan Masalah
Agar masalah dapat dipecahkan secara lebih baik, maka ditempuh dengan menggunakan
cara individu, kelompok atau beberapa cara secara terpadu. Beberapa metode/kegiatan
terpilih yang dipandang dapat memecahkan permasalahan di Wilayah Binaan Desa
Banguntapan adalah sebagai berikut:
1. Kunjungan Anjangsana/pertemuan pembinaan kelompok tani semua sub sektor
2. Pengaturan tata tanam dan pola tanam, yang ditindak lanjuti dengan pembinaan dari
camat dan kepala desa
3. Rembug Tani
4. Temu Teknis
5. Penguatan UPJA /usaha pelayanan jasa Alat Mesin Pertanian
6. Demonstrasi/petak pengalaman/kaji terap
7. Penguatan modal kelompok tani
8. Sekolah Lapangan (SL) dengan laboratorium lapangan (Lap Lab)/Kursus tani
9. Lumbung Pangan
10. Musyawarah/temu wicara kontak tani
11. Pencatatan dan analisa usaha tani
12. Karyawisata ke obyek yang lebih maju/Magang
13. Program peningkatan produksi beras Bantul melalui gerakan penerapan Pajale
14. Pasca panen pengolahan hasil pertanian
15. Pemberdayaan dan pendampingan Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP)
16. Kerjasama kemitraan dengan pihak lain (Bank, BKM)
17. Siaran radio
18. Sosialisasi percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan (P2KP) dengan pola
Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL)
V. RENCANA KEGIATAN PENYULUHAN PERTANIAN TAHUN 2022
Sasaran Metode
Tujuan Masalah Pelaku Utama Pelaku Usaha Petugas Kegiatan Lokasi Waktu Biaya (Rp) Sumber Penanggung Pelaksana Keterangan
(Petani) Penyuluhan Biaya jawab (Kegiatan)
Wanita Taruna Dewasa L P L P Jenis Vol/Frek
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
Agar petani tahu, Produktivitas 80 30 100 30 15 6 2 Subsidi benih 56 56 Kelp se Maret, Juni, 160.825.000 APBN Ketua Kelp Kelp Tani Banpem benih
mau, dan mampu Padi belum padi BPP September Tani, padi
dalam Optimal baru Bangunta Gapoktan,
meningkatkan 80 Kw/Ha. pan dan PPL
produktivitas
Padi
Agar petani mau 60 % Petani 1.637 184 4.158 21 29 6 2 Subsidi 56 56 Kelp se Septembe 1.635480.00 APBN Ketua Kelp Kelp Tani Penyusunan E
melaksanakan belum pupuk BPP r s.d 0 Tani, RDKK
pemupukan melaksanakan Bangunta Oktober Gapoktan,
berimbang sesuai pemupukan pan dan PPL
anjuran berimbang
sesuai anjuran
Agar Petani tahu 70 % petani 70 20 100 30 15 6 2 Dem fam 7 7 Desa April 12.945.000 APBN Ketua Kelp Kelp Tani Penyuluhan
dan mampu belum mau padi Tani,
melaksanakan menanam Gapoktan,
tanam padi padi dengan dan PPL
system jajar system jajar
legowo legowo
Agar petani tahu 75 % Petani 26 32 67 24 42 6 2 Bantuan 8 8 Poktan April 120.000.000 APBN Ketua Kelp Kelp Tani Pelatihan Pasca
dan mampu belum mau alsintan Tani, panen
melaksanakan melaksanakan Gapoktan,
pasca panen padi pasca panen dan PPL
yang benar yang benar
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
Agar petani tahu, Produktivitas 50 10 140 5 5 6 2 Subsidi benih 10 1 Kelp April, Mei, 32.150.000 APBN Ketua Kelp Kelp Tani Banpem benih
mau, dan mampu Kedelai belum Kedele dari 1 Juni Tani, Kedele
melaksanakan Optimal baru Desa Gapoktan,
budidaya 20 Kw/Ha. dan PPL
tanaman kedele
Agar petani mau 80 % petani 35 46 139 13 17 6 2 Demplot 1 Mandiri April 3.315.000 APBN Ketua Kelp Kelp Tani Penyuluhan
dan mampu belum mau Kedele Tani,
melaksanakan melaksanakan Gapoktan,
pengaturan jarak pengaturan dan PPL
tanam kedele jarak tanam
sesuai anjuran sesuai anjuran
Agar petani tahu, Produktivitas 40 25 120 12 13 6 2 Subsidi benih 10 10 Kelp April, Mei, 32.150.000 APBN Ketua Kelp Kelp Tani Banpem Jagung
mau, dan mampu Jagung belum jagung dari 8 Juni Tani,
dalam Optimal baru Desa Gapoktan,
pelaksanaan 78,50 Kw/Ha. dan PPL
budidaya Jagung
Agar petani Pada saat 187 93 421 50 50 6 2 Kemitraan 50 Kelp Gapoktan April, Mei, 97.000.000 APBN Gapoktan, Gapoktan Pember-
mendapatkan panen raya Usaha Tani 4 Desa Juni dan PPL dayaan LDPM
harga yang padi dan
menguntungkan palawija
saat panen padi harga
dan palawija produksi
kurang
menguntungk
an
Agar Petani tahu, Produktivitas 82 10 300 4 4 6 2 Kemitraan 4 Kelp 4 Desa Mei-Juli 147.000.000 Swadaya Ketua Kelp Kelp Tani Pengem-
dan mau Kacang Tanah Usaha Tani Tani, bangan
melaksanakan belum 40 Ha Gapoktan, Agribisnis
Bud. Kac. Tanah Optimal baru dan PPL Kacang Tanah
dengan baik 13,50 Kw/Ha.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
Agar petani tahu, Petani 50 10 150 20 20 6 2 Kemitraan 56 8 Desa Januari – 175.000.000 APBN dan Ketua Kelp Kelp Tani Pasar lelang
dan mampu menjual Poktan Desember Swadaya Tani,
meningkatkan secara 80 Ha Gapoktan,
nilai jual harga individual Pedagang
padi yang dan PPL
menguntungkan
Agar petani tahu, Pekarangan 10 5 30 2 3 6 2 Demplot 8 KWT 8 Desa Januari – 50.000.000 APBD II dan Ketua Kelp Kelp Tani Pengem-
terampil, mau, luas belum sentra 2 ha Desember Swadaya Tani dan bangan
dan mampu dimanfaatkan produksi PPL Tanaman Pisang
menanam pisang untuk pisang (lanjutan)
di lahan budidaya
pekarangan pisang secara
secara intensif. intensfif.
Agar peternak Pemberian 50 30 100 10 10 6 2 Demplot 1200 8 Desa Januari – 30.000.000 Swadaya Peternak Kelompok Perbaikan Mutu
tahu dan mampu pakan Pemberian ekor Desember Peternak dan PPL Ternak Kambing
memelihara kambing Ransum (Flushing)
kambing secara kurang berku alitas
intensif. bermutu,
sehingga rata-
rata kambing
beranak1 ekor
Agar peternak Ternak Itik 5 5 20 5 5 6 2 Gerakan 4200 3 Desa Januari – 21.000.000 Swadaya Peternak Kelompok Pengembangan
tahu, terampil, belum beternak itik. ekor Desember Peternak dan PPL Ternak itik local.
mau dan mampu dipelihara
memelihara itik secara
xxvi local sebagai intensif,
usaha keluarga. sebagai usaha
keluarga.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
Agar Petani Produktivitas 30 15 75 45 15 6 2 Kursus tani 6 6 Desa Januari – 6.000.000,- APBN dan PPL PPL Peningkatan
meningkat Padi kedele Desember Swadaya mutu
pengetahuan jagung dan intensifikasi
ketrampilan dan tebu masih komoditas
pola pikirnya rendah
Agar Petugas Petugas 3 3 3 30 6 2 Menyusun 8 8 Desa Januari – 4.000.000 APBN dan PPL PPL Tersusunya
mau mampu dan belum naskah Desember Swadaya media Informasi
trampil membuat mampu dan Media pertanian yang
media Informasi trampil dalam Informasi akurat
pertanian pembuatan Pertanian
Media
Informasi
pertanian
Agar pengurus Kelembagaan 30 70 875 10 5 6 2 Pertemuan 12 kali 56 Kelp Januari – 25.000.000 APBN dan PPL PPL Dinamisasi
kelompok tani kelompok Kelompok, (Poktan + Desember Swadaya Kelompok
tahu mau, dan belum dan KWT ) Pelaku Utama.
mampu berperan berfungsi Anjangsana.
secara aktif dan secara
partisipatif. optimal.
Agar petani mau Kelompok tani 9 9 9 30 45 6 2 Rembug Tani 8 8 Desa Januari – 6.000.000 APBN dan PPL PPL Perencanaan
mampu dan belum Desa Dan Desember Swadaya Kegiatan
trampil mampu tingkat Penyuluhan
menyusun menyusun Kapanewon Pertanian
perencanaan perencanaan tingkat desa
kegiatan kegiatan dan Kapanewon
penyuluhan penyuluhan
pertanian pertanian
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
Agar pengurus Kelompok tani 9 9 9 30 45 6 2 Penyusunan 56 8 Desa Januari – 9.000.000 APBN dan PPL PPL Tersusunya
kelompok tani masih kurang E RDKK Desember Swadaya RDKK Tingkat
tahu mau, dan berperan aktif tingkat Kelp Tani Desa
mampu berperan dalam Kelompok dan Kapanewon
secara aktif dan menyusun E
partisipatif.meny RDKK tingkat
usun E RDKK Kelompok
Agar anggota Sebagian 30 75 975 10 5 6 2 Membuat 8 8 Desa Januari – 6.000.000 APBN dan PPL PPL Anggota mau
kelompok tani anggota tata tertib Desember Swadaya mentaati
mau mentaati belum mau dan sangsi peraturan yang
perjanjian yang mentaati bagi anggota telah
telah disepakati perjanjian yang disepakat1
Kelompok yang telah melanggar
disepakati peraturan
Banguntapan, 2022
Mengetahui PPL WILBINSUS
PPL Koordinator BPP Banguntapan DESA JAMBIDAN
Supriyanto,SP Supriyanto,SP
NIP : 196510091992031010 NIP : 196510091992031010