Anda di halaman 1dari 28

RENCANA KERJA TAHUNAN

PENYULUHAN PERTANIAN
WILBINSUS DESA JAMBIDAN
TAHUN 2022

DISUSUN OLEH :
SUPRIYANTO, SP
BPP KECAMATAN BANGUNTAPAN

DINAS PERTANIAN PANGAN


KELAUTAN DAN PERIKANAN
KABUPATEN BANTUL
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa
memberikan taufik dan hidayahNya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
penyusunan Rencana Kerja Tahunan Penyuluh Pertanian Wilayah Binaan Khusus Desa
Jambidan sesuai dengan ketentuan.
Buku Rencana Kerja Tahunan Penyuluh Pertanian (RKTP) ini disusun dengan tujuan agar
kegiatan penyuluhan pertanian yang dilakukan oleh Penyuluh Pertanian dapat terarah
sehingga akan lebih berdaya guna dan berhasil guna dalam memanfaatkan dan mengelola
sumber daya yang ada berdasarkan prinsip kerjasama yang serasi, selaras dan terpadu antara
masyarakat petani, pemerintah dan lembaga yang terkait.
Selama penyusunan buku Rencana Kerja Penyuluhan Tahunan kami mendapat bantuan dan
dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu melalui buku ini kami mengucapkan terima
kasih kepada yang terhormat :
1. Bapak Kepala Diperpautkan Kabupaten Bantul
2. Bapak Camat Banguntapan
3. Bapak Lurah Desa Jambidan
4. Bapak Koordinator Penyuluh Pertanian BPP Banguntapan
5. Rekan-rekan Penyuluh Pertanian BPP Banguntapan
6. Pengurus Gapoktan dan Kelompok tani se Desa Jambidan
7. Semua pihak yang telah membantu tersusunnya buku RKP ini
Akhir kata kami berharap semoga buku Rencana Kerja Tahunan Penyuluh Pertanian
Wilbinsus Desa Jambidan ini dapat dilaksanakan sebaik-baiknya dan dapat memberikan
manfaat bagi semua fihak yang berkepentingan.

Jambidan, 11 Februari 2022


PPL Wilbinsus Desa Jambidan

Supriyanto, SP.
NIP. 196510091992031010
LEMBAR PENGESAHAN
RENCANA KERJA TAHUNAN PENYULUHAN PERTANIAN
WILAYAH BINAAN KHUSUS DESA JAMBIDAN TAHUN 2022

Rencana Kerja Tahunan Penyuluh Pertanian Wilbinsus Desa Jambidan Tahun 2022 ini
disusun secara partisipatif dengan melibatkan kelompok tani, gapoktan, pemerintah desa dan
Penyuluh Pertanian Wilbinsus Desa Jambidan pada hari Jumat tanggal 11 Februari 2022.

Jambidan, 11 Februari 2022


PPL Wilbinsus Desa Jambidan

Supriyanto, SP.
NIP. 196510091992031010

MENGETAHUI :

PPL KOORDINATOR GAPOKTAN DESA JAMBIDAN


BPP KEC BANGUNTAPAN

SUPRIYANTO, SP. ZAINURI.


DAFTAR ISI

HALAMAN ....................................................................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................................... ii

KATA PENGANTAR .................................................................................................... iii


DAFTAR ISI. ..................................................................................................................... iv

I.PENDAHULUAN ............................................................................................................ 1

A. Latar Belakang ................................................................................................................... 1


B. Tujuan ................................................................................................................................ 2

II. KEADAAN UMUM WILAYAH ................................................................................. 3

A. Letak Geografis ................................................................................................................. 3


B. Potensi Wilayah Desa ........................................................................................................ 3
C. Keadaan Penduduk............................................................................................................ 5
D. Sarana dan Prasarana Ekonomi ...................................................................................... 7
E. Sarana Pengairan ............................................................................................................... 8
F. Keadaan Kelompok Tani .................................................................................................. 8
G. Keadaan Usaha Tani ......................................................................................................... 9
H. Pokok-Pokok Kebijaksanaan Pemerintah....................................................................... 12
I.

III. RUMUSAN MASALAH ............................................................................................ 14

IV. TUJUAN, SASARAN DA PEMECAHAN MASALAH .......................................... 17

V. RENCANA KERJA PENYULUHAN PERTANIAN DESA JAMBIDAN .............. 20


I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penyuluhan pertanian merupakan system pendidikan non formal yang berupaya


memberdayakan petani untuk memperbaiki kehidupan dan penghidupannya, sehingga dapat
lebih meningkatkan peranan dan peran sertanya dalam pembangunan pertanian.
Agar petani dapat meberdayakan dirinya maka dalam penyuluhan pertanian juga
menyangkut proses perubahan perilaku baik pengetahuan, sikap maupun ketrampilan
dikalangan masyarakat petani sehingga mereka tahu, mau dan mampu melaksanakan
perubahan-perubahan dalam usahataninya demi tercapainya peningkatan produksi,
pendapatan/keuntungan dan perbaikan kesejahteraan keluarga dan masyarakat yang ingin
dicapai melalui pembangunan pertanian.
Sebagai upaya untuk memberdayakan petani maka kegiatan penyuluhan pertanian harus
mengacu pada kebutuhan petani sebagai sasaran yang akan dibantu, mengarah pada
terciptanya kemandirian bukan ketergantungan serta perbaikan kualitas hidup atau
kesejahteraan sasaran bukan mengutamakan target-target fisik yang seringkali tidak banyak
manfaatnya bagi perbaikan kualitas hidup petani sasaran.
Oleh karena itu dalam kegiatan penyuluhan pertanian seorang penyuluh harus bekerjasama
dengan masyarakat, agar mampu mendorong terciptanya kreativitas dan kemandirian
masyarakat agar semakin memiliki kemampuan untuk berswakarsa, swadaya dan swadana
serta swakelola bagi terselenggaranya kegiatan-kegiatan guna tercapainya tujuan penyuluhan
pertanian.
Rencana Kerja Penyuluhan Pertanian ini merupakan jadwal kegiatan yang disusun dengan
menjabarkan Programa Penyuluhan Pertanian di tingkat BPP. Programa Penyuluhan
Pertanian itu sendiri merupakan pernyataan tertulis yang disusun secara sistematis tentang
rencana kegiatan penyuluhan pertanian di Kecamatan yang menggambarkan keadaan
sekarang, tujuan yang ingin dicapai, masalah-masalah serta cara mencapai tujuan yang
disusun secara partisipatif setiap tahun, dengan memberikan dukungan terhadap pencapaian
tujuan program pembangunan pertanian yaitu meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan
petani.
Kegiatan penyuluhan pertanian yang dilakukan Penyuluh Pertanian di wilayah binaan khusus
(wilbinsus) mencakup semua sub sektor pertanian baik tanaman pangan, perkebunan,
peternakan, perikanan maupun kehutanan baik yang termasuk dalam program intensifikasi
khusus maupun intensifikasi umum yang kesemuanya merupakan usaha untuk mewujudkan
optImasi sumberdaya pertanian dan mengarah pada usaha pertanian yang berorientasi
agribisnis.
B. Tujuan
Penyusunan Rencana Kerja Penyuluh Pertanian ini disusun berdasarkan Programa
Penyuluhan Pertanian tingkat Kecamatan Banguntapan yang dijabarkan dalam bentuk jadwal
kegiatan penyuluhan pertanian yang akan dilaksanakan di wilayah binaan khusus Desa
Jambidan
Dengan tersusunnya Rencana Kerja Tahunan Penyuluhan Pertanian (RKTP) diharapkan
dapat melaksanakan kegiatan penyuluhan pertanian di wilayah binaan khusus dengan baik,
terarah dan terfokus pada kegiatan pembangunan pertanian yang dapat meningkatkan
pendapatan dan kesejahteraan petani.
II.KEADAAN UMUM WILAYAH

A. Letak Geografis

Wilayah binaan khusus Desa Jambidan berada di wilayah Kecamatan Banguntapan,


Kabupaten Bantul, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dengan batas-batas wilayah sebagai
berikut :

Sebelah utara : Desa Potorono, Banguntapan

Sebelah timur : Desa Sitimulyo, Piyungan dan Desa Bawuran, Pleret

Sebelah selatan : Desa Pleret, Kecamatan Pleret

Sebelah barat : Desa wirokerten, Banguntapan

Wilbinsus Jambidan terletak di bagian timur Kecamatan Banguntapan dengan jarak


tempuh dari balai desa ke Kecamatan Banguntapan ± 3 km, sedangkan ke Ibukota Kabupaten
Bantul ± 15 km dan ke Ibukota Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta berjarak tempuh
± 10 km.

Wilbinsus Desa Jambidan merupakan dataran rendah dengan topografi datar,


mempunyai altitude 90 – 100 meter dari permukaan laut dengan suhu harian rata-rata 30°C
dan curah hujan rata-rata ±3100 mm/tahun.

B. Potensi Wilayah Desa

Wilbinsus Desa Jambidan terdiri dari 7 dusun 20 RW dan 53 RT yang dibagi menjadi 7
kelompok tani hamparan dengan luas wilayah 345,88 ha. Luas wilayah tersebut sesuai
peruntukannya adalah sebagai berikut:

Lahan sawah ½ teknis : 168,969 ha

Lahan tegalan : 5,1 ha

Pekarangan/pemukiman : 116,66 ha

Lain-lain : 26,8 ha.


Penggunaan lahan sesuai peruntukannya di wilayah Desa Jambidan secara lebih jelas
terlihat dalam tabel berikut :

Tabel 1. Data Penggunaan lahan di wilbinsus Desa Jambidan

No. Status tanah Desa Jambidan Jumlah (ha)

1. Sawah

a. Teknis - -

b. ½ teknis 168,969 168,969

c. Sederhana - -

d. Tadah hujan - -

2. Tegal 5,1 5,1

3. Pekarangan/pemukiman 116,66 116,66

4. Lain-lain 26,8 26,8

5. Kolam perikanan 3 3

Jumlah (ha) : 345,88 345,88

Sumber : Profil desa Jambidan


Tingkat kesuburan tanah di wilayah Desa Jambidan sebagian kurang subur karena telah
kehilangan solum tanah yang dipergunakan untuk pencetakan batu bata merah. Sedangkan
sebagian lainnya mempunyai tingkat kesuburan sedang dengan pH tanah berkisar antara 4.5 –
6.5 yang diakibatkan penanaman padi secara terus menerus. Dengan keadaan potensi lahan
demikian ini serta dukungan sarana pengairan yang cukup memadai maka komoditas yang
diusahakan didominasi tanaman padi untuk lahan sawah serta sebagian dengan tanaman
jagung dan kacang tanah pada saat musim kemarau.
Disamping itu lahan bekas pencetakan batu bata yang sudah tidak memungkinkan untuk
tanaman padi telah diupayakan untuk budidaya perikanan oleh sebagian petani dengan nilai
produksi yang cukup tinggi. Sedangkan di lahan tegalan sebagian besar telah dimanfaatkan
untuk kandang kelompok ternak sapi, kambing maupun itik serta untuk kolam perikanan.
Tanaman kelapa (perkebunan) diusahakan di lahan pekarangan bersama tanaman keras
seperti buah-buahan maupun kayu-kayuan lainnya sebagai usaha sambilan, populasi tanaman
kelapa serta tanaman lainnya di pekarangan saat ini semakin berkurang karena terdesak oleh
perkembangan pemukiman penduduk yang sangat pesat.
C. Keadaan Penduduk
Wilbinsus Desa Jambidan memiliki jumlah penduduk 10.393 jiwa dengan perincian
sebagai berikut :
Tabel 2. Data Jumlah Penduduk wilbinsus Desa Jambidan

Laki- Kepala Keluarga (KK)


Perempuan Jumlah Tani Non jumlah
No. Desa laki
(jiwa) (jiwa) Tani
(jiwa)
1. Jambidan 26906 4692 31.598 5890 25699 31.598

Jumlah : 26906 4692 31.598 5890 25683 31.598

Sumber : Profil Desa Jambidan


Jumlah penduduk berdasarkan umur di wilbinsus Jambidan terdiri dari :
Tabel 3. Jumlah penduduk wilbinsus Jambidan berdasarkan umur
Klasifikasi umur Desa
No. Jumlah
(tahun) Jambidan
1. 0 -5 684 684
2. 6 - 12 1.486 1.486
3. 13 - 18 1.661 1.661
4. 19 - 24 1.692 1.692

5. 25 - 55 1.849 1.849
6. > 56 3.371 3.371
Dari data diatas terlihat bahwa penduduk usia produksif (26 – 56 thn) berjumlah 3.423
jiwa (26.50 %) hal ini memperlihatkan bahwa di wilayah ini masih cukup tersedia tenaga
kerja produktif, apalagi tenaga kerja pertanian yang rata-rata sudah berusia lanjut sehingga
meskipun pada usia > 55 tahun tetapi mereka masih tergolong produktif di bidang pertanian.
Sedangkan jumlah penduduk berdasarkan tingkat pendidikan terlihat dalam tabel berikut ini.
Tabel 4. Jumlah Penduduk Wilbinsus Berdasarkan Tingkat Pendidikan

No. Tingkat Pendidikan Desa Jambidan Jumlah


1. Tidak tamat SD 457 457
2. Tamat SD 1736 1736

3. Tamat SLTP 3098 3098


4. Tamat SLTA 3194 3194
5. Tamat D1 – D3 706 706

6. Tamat S1 659 659


7. Tamat S2 43 43

8. Tamat S3 2 2
Sumber : Profil Desa Jambidan
Dari data diatas terlihat bahwa penduduk di wilbinsus ini mempunyai tingkat pendidikan
yang beragam, tetapi juga cukup tersedia tenaga ahli dengan banyaknya sarjana di wilayah
ini. Sedangkan jumlah penduduk berdasarkan mata pencaharian di wilayah Desa Jambidan
tersaji dalam tabel berikut ini.

Tabel 5. Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian


No. Mata pencaharian Desa Jambidan Jumlah

1. Petani pemilik 942 942

2. Pemilik penggarap 648 648

3. Penggarap 258 258

4. Penyakap/penyewa 239 239

5. Buruh tani 293 293

6. Peternak 197 197

7. Petani ikan 161 161

8. Penebas hasil bumi 3 3

9. Pengrajin tempe 5 5

10. Pengrajin tahu 1 1

11. Pengrajin roti 4 4

12. Pengrajin krupuk 4 4

13. Pengrajin bambu 2 2

14. Pengrajin yangko - -

15. Pengrajin emping 16 16

16. Industry rumah tangga 14 14

17. Nata de coco 1 1

Sumber : Profil Desa Jambidan

Dari data yang tertera diatas terlihat masih cukup banyak penduduk di wilayah Desa
Jambidan yang masih tergantung pada sektor pertanian baik sebagai penggarap, penyewa
maupun buruh tani, disamping itu usaha pengolahan hasil pertanian serta industry rumah
tangga yang berbasis pada olahan hasil pertanian juga cukup berkembang.

D. Sarana dan Prasarana Ekonomi


Mobilitas penduduk di wilbinsus Jambidan cukup tinggi, hal ini tidak terlepas dari letak
geografis yang tidak jauh dari kota Yogyakarta, disamping itu juga dukungan sarana dan
prasarana ekonomi yang cukup memadai dan sarana dan prasarana alat mesin pertanian yang
cukup berperan dalam usaha pertanian. Sarana dan Prasarana tersebut anatara lain :
- Pasar desa :1 unit
- Kios tani/TPK : 2 unit
- Kios biasa/toko : 36 unit
- Bank/BPR :- unit
- Hand traktor : 25 unit
- Pompa air : 36 unit
- Sabit bergerigi : 105 unit

E. Sarana Pengairan
Pengairan merupakan faktor penentu dalam kegiatan usaha tani, sehingga ketersediaan
sarana pengairan dan jaringan irigasi yang baik ikut menentukan produksi komoditas
pertanian. Jaringan irigasi yang ada di wilbinsus Desa Jambidan berasal dari 14 dam/bendung
yang difasilitasi dari Pengamat Pengairan Opak Hulu.
Jaringan irigasi tersier yang menjadi tanggung jawab petani/P3A saat ini banyak yang
berfungsi kurang sempurna karena pendangkalan maupun jaringan yang rusak sehingga perlu
kegiatan normalisasi dengan angkat waled maupun rehabilitasi jaringan yang membutuhkan
dana yang cukup besar. Oleh karena itu rehabilitasi jaringan irigasi tingkat usaha tani (jitut)
sangat membantu dan sangat dibutuhkan oleh petani. Dam dan Bendung yang mengairi lahan
sawah di wilbinsus Desa Jambidan antara lain sebagai berikut :

Tabel 6. Data Dam/Bendung irigasi yang mengairi wilbinsus Jambidan


No. Dam/Bendung Desa Luas oncoran (ha)
1. Salakan Potorono,Jambidan 224,63
2. Nglaren Potorono,Jambidan 56,51
3. Margoyoso Potorono,Jambidan 20,75
4. Karangploso kanan Jambidan 63,98
Sumber : Pengamat Pengairan Opak Hulu

F. Keadaan Kelompok Tani


Kelompok tani merupakan suatu himpunan atau kesatuan sosial dari petani yang
hidup bersama dan terdapat hubungan timbal balik dan saling pengaruh mempengaruhi serta
kesadaran untuk tolong menolong, karena mereka mempunyai kepentingan dan tujuan
bersama.
Oleh karena itu keaktifan kelompok tani ikut menentukan keberhasilan pembangunan
pertanian pada suatu wilayah/kawasan. Wilbinsus Desa Jambidan yang terdiri dari 7 dusun
dengan luas lahan pertanian ± 195,32 ha. Untuk mempermudah dalam pembinaan kelompok
maka wilbinsus Jambidan dibagi menjadi 7 kelompok tani hamparan dengan 1 gabungan
kelompok tani, yaitu sebagai berikut :
Tabel 7. Data Kelompok Tani Wilbinsus Jambidan
No. Nama Kelompok Tani Alamat Ketua Kelompok

1. Gapoktan Mantep Desa Jambidan Dwi Warsoyo


2. Sido Makmur 1 Ponegaran, Jambidan Trisnadi
3. Ngudi Lestari Bintaran, Jambidan Hartono
4. Ngesti Makmur Dhuku, Jambidan Zainuri
5. Sido Makmur 2 Joho, Jambidan Karjono
6. Ngudi Rahayu Pugeran, Jambidan Edy Utama
7. Ngudi Boga Pamotan, Jambidan Rubandi
8. Combongan Combongan, Jambidan Suroto
Sumber : Programa Penyuluhan Pertanian BPP Banguntapan
Disamping kelompok tani hamparan sebagai kelompok induk yang mempunyai kegiatan
pada komoditas tanaman pangan juga terdapat kelompok kegiatan atau kelompok usaha yang
bergerak pada subsektor perkebunan, peternakan, perikanan maupun hortikultura yang
sebagian sebagai kelompok tindak lanjut kegiatan FEATI Desa
Jambidan, disamping itu juga terdapat kelompok wanita tani yang ada di tingkat desa
Jambidan. Kelompok-kelompok kegiatan atau kelompok usaha tersebut adalah sebagai
berikut :
Tabel 8. Data Kelompok Kegiatan dan Kelompok usaha
No. Nama kelompok Alamat Kegiatan Nama ketua
1. Andini Mukti Somenggalan Ternak sapi Abu Pahari
2. Andini mulyo Demangan Ternak sapi Hartono
3. Subur Pugeran Ayam ras Rosyid
4. Ngesti Nugroho Dhuku Ternak Zainuri
5. Sambirejo Kunden domba Hadi Sukarlan
6. Sumber Makmur Pugeran Ternak sapi Sugito
7. Mino Raharjo Combongan Ternak sapi Suharsono
8. Minorejo Bintaran Perikanan Fauzi
9. KUB ngudi rejeki Jambidan Perikanan Zainuri
10. KUB Rukun Makmur Jambidan Ayam buras Djumar
11. Rejeki Dhuku Ayam buras Isni marwati
12. KWT Mawar Biru Dhuku Pertanian Muji Astuti
13. KWT Cinta Makmur Pugeran Tan sayuran Sri Gumanti
14. KWT Dahlia Joho Tan sayuran Tien Ratmanto
15. KWT Menur Pamotan Kidul Tan sayuran Sri Mujiati

Sumber : Data Primer


G. Keadaan Usaha Tani

Wilbinsus Desa Jambidan memiliki topografi dataran rendah dengan lahan sawah
yang didukung sarana pengairan ½ teknis, serta lahan pekarangan yang digunakan untuk
perumahan/pemukiman dan sebagian kecil dipergunakan untuk usaha peternakan dan
tanaman kelapa,buah-buahan, sayur-sayuran dan tanaman keras lainnya.
Karena lahan sawah yang ada berpengairan sehingga kegiatan usaha tani di wilayah
ini di dominasi oleh kegiatan pertanian tanaman pangan terutama padi sawah dan palawija
(jagung, kacang tanah, sayur2an dll) pada musim kemarau. Disamping itu juga terdapat
tanaman tebu yang diusahakan pada lahan-lahan tertentu seperti tanah kas desa maupun tanah
pelungguh untuk mencukupi kebutuhan bahan baku pabrik gula Madukismo.
Sebagai upaya untuk mencapai produksi tanaman pangan, maka perlu ditargetkan luas
lahan tanaman pangan yang ada di wilbinsus Desa Jambidan beserta realisasinya untuk tahun
2015 sebagai berikut :
Tabel 9. Target dan realisasi intensifikasi tanaman pangan di wilbinsus Jambidan tahun 2020
Desa
Jumlah
No. Komoditas Jambidan
T R T R
1. Padi 504 512 504 512
2. Kedelai - - - -
3. Jagung 24 105 24 105
4. Kacang 40 59 40 59
tanah
Sumber : Programa Penyuluhan Pertanian BPP Banguntapan
Disamping kegiatan usaha tanaman pangan kegiatan usaha lainnya juga dilakukan dengan
memanfaatkan lahan pekarangan yang ada, meskipun belum secara optimal terutama dengan
tanaman sayuran yang dimanfaatkan sendiri untuk konsumsi keluarga, data tanaman
pekarangan yang ada seperti tersaji dalam tabel berikut ini.

Tabel 10. Data populasi dan produksi tanaman perkebunan tahun 2020
Desa Jumlah Produksi
No. Jenis tanaman
Jambidan (ha) (ku)
1. Tebu 35 35 45,70
2. Kelapa 8,5 8,5 320
3. Empon-empon 0,1 0,1 17
4. Jarak pagar - - -
Sumber : Data primer
Disamping tanaman perkebunan lahan pekarangan juga dipergunakan untuk usaha
tanaman buah-buahan, dan populasi tanaman yang ada adalah sebagai berikut :
Tabel 11. Data populasi tanaman buah-buahan tahun 2020

No. Jenis tanaman Desa Jambidan Jumlah

1. Mangga 1.831 1.831


2. Rambutan 1.627 1.627
3. Alpokad 12 12
4. Belimbing 33 33
5. Duku 125 125
6. Jambu biji 63 63
7. Jeruk 95 95
8. Durian 47 47
9. Nangka 1.681 1.681
10. Papaya 1.351 1.351
11. Pisang 12.409 12.409
12. Salak - -
13. Mlinjo 1.524 1.524
14. Sawo 187 187
Sumber : Programa Penyuluhan Pertanian BPP Banguntapan
Disamping tanaman buah-buahan dan tanaman keras lainnya pekarangan juga
dimanfaatkan untuk usaha peternakan dengan populasi sebagai berikut :

Tabel 12. Data populasi ternak wilbinsus Jambidan tahun 2020

Jumlah
No. Jenis ternak Desa Jambidan
(ekor)

1. Sapi potong 274 274


2. Kerbau - -
3. Kuda 32 32
4. Kambing/domba 376 376
5. Ayam potong 11.493 11.493
6. Ayam buras 17.381 17.381
7. Itik/bebek 1.467 1.467
8. Angsa 556 556
9. Burung puyuh - -
Sumber : Programa Penyuluhan Pertanian BPP Banguntapan
Maraknya pencetakan batu bata di Desa Jambidan mengakibatkan lahan sawah yang
rusak dan tidak rata, oleh karena itu sebagian lahan yang tidak bisa ditanami komoditas
pertanian dialih fungsikan menjadi kolam perikanan yang dapat menambah pendapatan usaha
tani, luas kolam dan jenis ikan yang dibudidayakan tersaji dalam tabel berikut ini :

Tabel 13. Data luas kolam dan jenis ikan yang dibudidayakan tahun 2020

No. Luas produksi Desa Jambidan (m2) Jumlah (m2)

1. Luas kolam 27.500 27.500

2. Jenis ikan
- karper 456 456
- nila 4 .784 4.784
- tawes 1.686 1.686
- gurami 10.382 10.382
- lele 8.895 8.895
- patin 1.475 1.475

Sumber : petugas perikanan kecamatan Banguntapan


III. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan data potensi wilayah binaan, keadaan kelompok tani, data kegiatan
usaha tani di Wilbisus Jambidan maka dapat ditetapkan masalah umum dan masalah khusus
sebagai berikut :

No. Masalah Umum Masalah Khusus


A. Tanaman Pangan
1. Padi Sawah
- Produktifitas padi sawah rata-rata 79- Penggunaan pupuk organik rendah
Kw/Ha gkp - Pemupukan belum berimbang
- Tingkat kehilangan hasil saat panen masih
Tinggi ( 15-20%)
- System tajarwo blm diterapkan
- Pengendalian OPT belum sesuai PHT
- Tanaman masih banyak terserang BLB
- Penggunaan varietas unggul baru masih
rendah
- Penerapan komponen PTT tdk penuh
- Umur bibit masih diatas 20 hari
- Jaringan irigasi belum permanen (masih
banyak yang rusak )
2. Jagung
- Produktifitas jagung rata-rata 60 - Produktivitas dan Produksi Jagung belum
kw/Ha pipilan kering optimal
- Pemupukan belum berimbang
- Penggunaan bibit unggul
- Pembumbunan belum sesuai anjuran
- Alat pemipil jagung masih manual
- Pembuatan palir kurang
- komposit/hibrida msh rendah
- Pemanfaatan limbah jagung belum optimal
3. Kacang Tanah
- Produktifitas kacang tanah rata-rata - Petani masih menggunakan varietas
14 kw/Ha wose kering kacang tanah lokal
- Pemupukan tidak berimbang
- Pengendalian OPT tidak sesuai prinsip2
PHT
- Penggunaan bibit unggul
- Pembuatan sal.drainase belum optimal

B Perkebunan
1. Kelapa
No. Masalah Umum Masalah Khusus
- Produktifitas kelapa rata-rata 60 - Peremajaan tanaman masih kurang
kw/Ha - Pemupukan belum sesuai anjuran
- Jarak tanam terlalu rapat
- Pengendalian hama masih kurang

2. Tebu
- Produktifitas tebu rata-rata 900 - Hasil rendemen tebu belum optimal
kw/Ha - Pembuatan got kurang dalam
- Cara pemupukan tidak sesuai anjuran
- Pemeliharaan tanaman (pembuatan
guludan, kletek) tdk sesuai anjuran

C Peternakan
1. Ayam Buras
- Produksi ayam relatif rendah - Pemberian Vaksinasi unggas belum
maksimal
- Pemberian pakan blm sesuai anjuran
- Pemeliharaan masih konvensional
- Tingkat kematian unggas masih tinggi
- Pengendalian penyakit dengan bio security
2. Sapi Potong
- Pertumbuhan sapi khususnya - Pemberiann pakan penguat masih kurang
pedaging lambat. berkualitas
- Pengetahuan tentang budidaya Sapi perlu
ditingkatkan
- Lantai tanah
- Intensifikasi sapi potong
- Pembuatan amoniasi jerami
3. Kambing/Domba - Pemberiann pakan penguat masih kurang
- Kelahiran kambing/domba rata-rata berkualitas
8 bulan/siklus kelahiran. - Masih ada sebagian yang belum
menggunakan kandang panggung pada
ternak kambingnya
- Pengetahuan tentang penyakit ternak masih
kurang

4. Itik - Produksi telur belum optimal


- Produksi itik relatif rendah - Pembuatan pakan alternatif
- Intensifikasi ternak itik
- Pengetahuan tentang budidaya itik perlu
ditingkatkan.
- Hasil Penetasan dengan mesin masih
rendah
No. Masalah Umum Masalah Khusus
- Sexing rasio belum sesuai anjuran
D. Perikanan
- Produktivitas perikanan masih - Produksi Ikan Lele, Gurami, Nila, Tawes,
rendah Tombro, Bawal, dan Ikan Patin masih
rendah.
- Pengetahuan tentang budidaya perikanan
perlu ditingkatkan.
- Pembuatan pakan ikan
- Kebutuhan benih ikan gurami dan ikan lele
belum terpenuhi.
- Konsumsi ikan/kapita/th masih rendah
- Penanganan pengolahan hasil belum
optimal
- Intensifikasi perikanan
E. Dinamika Kelompok
1. Kelas kelompok tani rata-rata masih- Kerjasama usaha dan kemitraan
lanjut - madya - Pengetahuan tentang organisasi kelompok
tani perlu ditingkatkan
- Pemupukan modal kelompok
- Pembinaan secara teratur
2. Kelompok tani mampu membagi - Pembagian tugas dan fungsi pengurus
tugas kepengurusan kelompok. kelompok tani
3. Pembentukan Badan Hukum (BH) - Biaya pembentukan Badan Hukum
Kelompok Tani Kelompok Tani mahal
- Kelompok tani krg paham pengajuan
badan hukum
4. Pemupukan modal kelompok masih- Tidak mempunyai jaminan untuk akses
rendah modal ke bank
- Usaha kelompok terkendala kemampuan
manajerial yg rendah
IV. TUJUAN, SASARAN DAN PEMECAHAN MASALAH

A. Tujuan Umum
Tujuan umum yang ingin dicapai pada kegiatan penyuluhan pertanian di Wilayah Binaan
Desa Jambidan adalah ;
1. Meningkatkan produktivitas usaha tani tanaman pangan, perkebunan, peternakan,
perikanan dan kehutanan
2. Kemampuan kelas Kelompok tani mencapai kelas Madya dan Utama.
3. Petani mempunyai pendapatan yang layak dari hasil usaha taninya.
4. Meningkatkan kesejahteraan petani dan keluarganya.

B. Tujuan Khusus
1. Tanaman Pangan
1) Padi Sawah
- 70 % Petani mau menggunakan pupuk organik sesuai dengan anjuran.
- 65 % petani belum mau melaksanakan tertib tanam sesuai kesepakatan dan belum
melaksanakan pergantian varetas.
- 75% petani dalam menanam padi masih ombol dan pindah tanam dengan umur bibit yang
sudah tua ( > 21 hari)
- 70 % Petani belum menerapkan pemupukan berimbang sesuai kebutuhan tanaman
- 60 % Petani belum melaksanakan pengendalian OPT secara terpadu sesuai prinsip-
prinsip PHT
- 75% Petani mau menanam padi dengan sistem tajarwo sesuai dengan anjuran
- 65 % Petani belum melaksanakan sistem tanam secara SRI
- 75 % Petani belum mau melaksanakan pergiliran varietas sesuai anjuran
2) Jagung
- 65 % Petani belum menggunakan benih unggul sesuai dengan anjuran.
- 60 % petani belum melaksanakan pemupukan sesuai dengan anjuran
- 55 % petani belum melaksanakan penanganan pasca panen sesuai dengan anjuran
- 70 % petani jagung belum memanfaatkan limbah jagung sesuai dengan anjuran
3) Kacang Tanah
- 65 % Petani belum melaksanakan budidaya kacang tanah menggunakan benih yang
berkualitas
- 70 % Petani belum melaksanakan penanaman dengan jarak tanam sesuai dengan anjuran
- 65 % Petani belum mau membuat got/drainase
2. Perkebunan
1) Kelapa
- 65 % Petani belum melaksanakan peremajaan tanaman kelapa sesuai dengan anjuran
- 40% tanaman kelapa petani, terserang hama, terutama Kumbang Orychtes Sp, Artona
Xatoxanta, yang menurunkan produksi
- 65 % Petani belum melaksanakan pemupukan pada tanaman kelapa
- 75 % Petani belum melaksanakan pengaturan jarak tanam sesuai anjuran
- 70 % Sebagian besar petani belum melaksanakan penanganan pasca panen kelapa
dengan baik

2) Tebu
- 60 % Produksi dan produktivitas tanaman tebu masih rendah belum sesuai dengan yang
diharapkan.
- 65 % Petani belum melaksanakan menggunakan bibit unggul sesuai anjuran
- 70 % Petani belum melaksanakan pembuatan got keliling sesuai anjuran.
- 55 % Petani belum melaksanakan Pemeliharaan tanaman dan pemupukan sesuai dengan
anjuran

3. Peternakan
1) Ayam Buras
- 40% petani belum mau melaksanakan vaksinasi ND dan AI pada ternak ayam buras,
sehingga produktivitasnya rendah.
- 50% petani belum menerapkan tehnologi intensifikasi ayam buras dan belum sesuai
dengan anjuran.serta belum melakukan agribisnis
- 70 % peternak ayam produktivitas telur pertahunnya masih rendah
- 80 % Peternak belum melaksanakan perkandangan sesuai dengan anjuran
2) Sapi Potong
- 75 % peternak belum melaksanakan pemeliharaan Sapi potong secara agribisnis dan
masih bersifat sambilan
- 65 % Peternak belum melaksanakan budidaya secara semi intensif/intensif.
- 60 % 65% petani peternak belum menguasai teknologi IB.
- 70% petani peternak belum memanfaatkan limbah ternak sebagai pupuk organik dan
belum optimal, masih dijual ke lain daerah, belum dimanfaatkan sebagai pupuk
pertanian atau dilakukan fermentasi, untuk memperoleh perbaikan kualitas pupuk
3) Kambing/Domba
- 65 % Peternak belum melaksanakan budidaya secara semi intensif/intensif.
- 70 % Peternak belum tahu cara penanggulangan penyakit scabies dan belek
- 60 % Peternak belum melaksanakan pembuatan kandang panggung.
- 60 % Peternak masih melakukan perkawinan ternak serumah.
4) Itik
- 60 % Peternak masih melakukan perkawinan ternak serumah.
- 75 % Peternak belum melaksanakan penyusunan runsum pakan sendiri sesuai dengan
anjuran.
- 65 % Peternak belum melaksanakan budidaya secara semi intensif/ intensif.
-

4. Perikanan
- 75 % Petani belum melaksanakan budidaya mna padi sesuai dengan Anjuran
- 65 % Petani ikan kebutuhan bibit ikan belum terpenuhi sesuai dengan kebutuhan
- 70 % Petani ikan belum melaksanakan budidaya secara semi intensif/intensif
- .60 % Penangkapan ikan di perairan umum masih menggunakan alat setrum

5. Aspek Sosial
- 65 % Kelengkapan administrasi/ pembukuan kurang lengkap
- 60 % Petani belum melaksanakan Revitalisasi kelompok tani bagi pengurus yang
tidak/kurang aktif dan kaderisasi anggota.
- 70 % Pembagian tugas dan tanggung jawab belum berimbang dan merata
- 75 % Petani belum melaksanakan Pembentukan Badan Hukum (BH) Kelompok Tani.
- 60 % kelompok tani belum ada batas waktu masa bakti kepengurusan

6. Aspek Ekonomi
- 75 % petani belum melaksanakan analisa usaha tani dengan baik
- 60 % Kelompok tani upah tenaga kerjanya terlalu tinggi
- 70 % kelompok tani kekurangan sarana dan prasarana pertanian
- 70 % Petani belum melaksanakan Pengolahan hasil pertanian agar mendapat nilai
tambah harga jual.
- 75 % Petani belum melaksanakan Kerjasama kemitraan dalam pemasaran hasil pertanian

C. Sasaran
Sasaran kegiatan penyuluhan pertanian di Wilayah Binaan Khusus Desa Jambidan adalah :
1. Aspek Teknis
- Produksi padi meningkat 82 kw/Ha gkp
- Produksi kacang tanah meningkat 17 kw/Ha wose kering
- Produksi jagung meningkat 72 kw/Ha pipil kering
- Produksi ayam buras meningkat 15.124 ekor/tahun
- Produksi sapi potong meningkat 1.684 ekor/tahun
- Produksi kambing/domba meningkat 1.281 ekor/tahun
- Produksi itik meningkat 287 butir/tahun
- Produksi kelapa meningkat 36 kw/Ha
2. Aspek Sosial
- Organisasi kelompok tani aktif
- Pembagian tugas dan tanggung jawab belum berimbang dan merata
- Pembentukan asosiasi/kerjasama kemitraan
- Revitalisasi pengurus kelompok tani yang tidak aktif
- Kelompok tani kelas utama dan madya mampu membuat Badan Hukum (BH).
- Kelompok tani kelas utama dan madya yang permodalan di atas Rp 10.000.000,-
3. Aspek Ekonomi
- Managemen kelompok meningkat
- Modal kelompok tani meningkat
- Petani mampu mengatur penggunaan tenaga kerja dan modalnya dalam berusaha tani.
- Petani mendapatkan keuntungan yang layak dari penjualan hasil usaha taninya secara
berkelompok, terutama pada saat panen raya.
- Petani mau mengolah hasil pertanian agar ada nilai tambah
- Petani mau bekerja sama dengan pola kemitraan, asosiasi tingkat Desa Banguntapan
- Petani mampu memasarkan hasil pertanian

D. Pemecahan Masalah
Agar masalah dapat dipecahkan secara lebih baik, maka ditempuh dengan menggunakan
cara individu, kelompok atau beberapa cara secara terpadu. Beberapa metode/kegiatan
terpilih yang dipandang dapat memecahkan permasalahan di Wilayah Binaan Desa
Banguntapan adalah sebagai berikut:
1. Kunjungan Anjangsana/pertemuan pembinaan kelompok tani semua sub sektor
2. Pengaturan tata tanam dan pola tanam, yang ditindak lanjuti dengan pembinaan dari
camat dan kepala desa
3. Rembug Tani
4. Temu Teknis
5. Penguatan UPJA /usaha pelayanan jasa Alat Mesin Pertanian
6. Demonstrasi/petak pengalaman/kaji terap
7. Penguatan modal kelompok tani
8. Sekolah Lapangan (SL) dengan laboratorium lapangan (Lap Lab)/Kursus tani
9. Lumbung Pangan
10. Musyawarah/temu wicara kontak tani
11. Pencatatan dan analisa usaha tani
12. Karyawisata ke obyek yang lebih maju/Magang
13. Program peningkatan produksi beras Bantul melalui gerakan penerapan Pajale
14. Pasca panen pengolahan hasil pertanian
15. Pemberdayaan dan pendampingan Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP)
16. Kerjasama kemitraan dengan pihak lain (Bank, BKM)
17. Siaran radio
18. Sosialisasi percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan (P2KP) dengan pola
Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL)
V. RENCANA KEGIATAN PENYULUHAN PERTANIAN TAHUN 2022

Sasaran Metode
Tujuan Masalah Pelaku Utama Pelaku Usaha Petugas Kegiatan Lokasi Waktu Biaya (Rp) Sumber Penanggung Pelaksana Keterangan
(Petani) Penyuluhan Biaya jawab (Kegiatan)
Wanita Taruna Dewasa L P L P Jenis Vol/Frek
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
Agar petani tahu, Produktivitas 80 30 100 30 15 6 2 Subsidi benih 56 56 Kelp se Maret, Juni, 160.825.000 APBN Ketua Kelp Kelp Tani Banpem benih
mau, dan mampu Padi belum padi BPP September Tani, padi
dalam Optimal baru Bangunta Gapoktan,
meningkatkan 80 Kw/Ha. pan dan PPL
produktivitas
Padi
Agar petani mau 60 % Petani 1.637 184 4.158 21 29 6 2 Subsidi 56 56 Kelp se Septembe 1.635480.00 APBN Ketua Kelp Kelp Tani Penyusunan E
melaksanakan belum pupuk BPP r s.d 0 Tani, RDKK
pemupukan melaksanakan Bangunta Oktober Gapoktan,
berimbang sesuai pemupukan pan dan PPL
anjuran berimbang
sesuai anjuran
Agar Petani tahu 70 % petani 70 20 100 30 15 6 2 Dem fam 7 7 Desa April 12.945.000 APBN Ketua Kelp Kelp Tani Penyuluhan
dan mampu belum mau padi Tani,
melaksanakan menanam Gapoktan,
tanam padi padi dengan dan PPL
system jajar system jajar
legowo legowo
Agar petani tahu 75 % Petani 26 32 67 24 42 6 2 Bantuan 8 8 Poktan April 120.000.000 APBN Ketua Kelp Kelp Tani Pelatihan Pasca
dan mampu belum mau alsintan Tani, panen
melaksanakan melaksanakan Gapoktan,
pasca panen padi pasca panen dan PPL
yang benar yang benar
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
Agar petani tahu, Produktivitas 50 10 140 5 5 6 2 Subsidi benih 10 1 Kelp April, Mei, 32.150.000 APBN Ketua Kelp Kelp Tani Banpem benih
mau, dan mampu Kedelai belum Kedele dari 1 Juni Tani, Kedele
melaksanakan Optimal baru Desa Gapoktan,
budidaya 20 Kw/Ha. dan PPL
tanaman kedele
Agar petani mau 80 % petani 35 46 139 13 17 6 2 Demplot 1 Mandiri April 3.315.000 APBN Ketua Kelp Kelp Tani Penyuluhan
dan mampu belum mau Kedele Tani,
melaksanakan melaksanakan Gapoktan,
pengaturan jarak pengaturan dan PPL
tanam kedele jarak tanam
sesuai anjuran sesuai anjuran
Agar petani tahu, Produktivitas 40 25 120 12 13 6 2 Subsidi benih 10 10 Kelp April, Mei, 32.150.000 APBN Ketua Kelp Kelp Tani Banpem Jagung
mau, dan mampu Jagung belum jagung dari 8 Juni Tani,
dalam Optimal baru Desa Gapoktan,
pelaksanaan 78,50 Kw/Ha. dan PPL
budidaya Jagung
Agar petani Pada saat 187 93 421 50 50 6 2 Kemitraan 50 Kelp Gapoktan April, Mei, 97.000.000 APBN Gapoktan, Gapoktan Pember-
mendapatkan panen raya Usaha Tani 4 Desa Juni dan PPL dayaan LDPM
harga yang padi dan
menguntungkan palawija
saat panen padi harga
dan palawija produksi
kurang
menguntungk
an
Agar Petani tahu, Produktivitas 82 10 300 4 4 6 2 Kemitraan 4 Kelp 4 Desa Mei-Juli 147.000.000 Swadaya Ketua Kelp Kelp Tani Pengem-
dan mau Kacang Tanah Usaha Tani Tani, bangan
melaksanakan belum 40 Ha Gapoktan, Agribisnis
Bud. Kac. Tanah Optimal baru dan PPL Kacang Tanah
dengan baik 13,50 Kw/Ha.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
Agar petani tahu, Petani 50 10 150 20 20 6 2 Kemitraan 56 8 Desa Januari – 175.000.000 APBN dan Ketua Kelp Kelp Tani Pasar lelang
dan mampu menjual Poktan Desember Swadaya Tani,
meningkatkan secara 80 Ha Gapoktan,
nilai jual harga individual Pedagang
padi yang dan PPL
menguntungkan

Agar petani tahu, Pekarangan 10 5 30 2 3 6 2 Demplot 8 KWT 8 Desa Januari – 50.000.000 APBD II dan Ketua Kelp Kelp Tani Pengem-
terampil, mau, luas belum sentra 2 ha Desember Swadaya Tani dan bangan
dan mampu dimanfaatkan produksi PPL Tanaman Pisang
menanam pisang untuk pisang (lanjutan)
di lahan budidaya
pekarangan pisang secara
secara intensif. intensfif.
Agar peternak Pemberian 50 30 100 10 10 6 2 Demplot 1200 8 Desa Januari – 30.000.000 Swadaya Peternak Kelompok Perbaikan Mutu
tahu dan mampu pakan Pemberian ekor Desember Peternak dan PPL Ternak Kambing
memelihara kambing Ransum (Flushing)
kambing secara kurang berku alitas
intensif. bermutu,
sehingga rata-
rata kambing
beranak1 ekor
Agar peternak Ternak Itik 5 5 20 5 5 6 2 Gerakan 4200 3 Desa Januari – 21.000.000 Swadaya Peternak Kelompok Pengembangan
tahu, terampil, belum beternak itik. ekor Desember Peternak dan PPL Ternak itik local.
mau dan mampu dipelihara
memelihara itik secara
xxvi local sebagai intensif,
usaha keluarga. sebagai usaha
keluarga.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
Agar Petani Produktivitas 30 15 75 45 15 6 2 Kursus tani 6 6 Desa Januari – 6.000.000,- APBN dan PPL PPL Peningkatan
meningkat Padi kedele Desember Swadaya mutu
pengetahuan jagung dan intensifikasi
ketrampilan dan tebu masih komoditas
pola pikirnya rendah

Agar Petugas Petugas 3 3 3 30 6 2 Menyusun 8 8 Desa Januari – 4.000.000 APBN dan PPL PPL Tersusunya
mau mampu dan belum naskah Desember Swadaya media Informasi
trampil membuat mampu dan Media pertanian yang
media Informasi trampil dalam Informasi akurat
pertanian pembuatan Pertanian
Media
Informasi
pertanian
Agar pengurus Kelembagaan 30 70 875 10 5 6 2 Pertemuan 12 kali 56 Kelp Januari – 25.000.000 APBN dan PPL PPL Dinamisasi
kelompok tani kelompok Kelompok, (Poktan + Desember Swadaya Kelompok
tahu mau, dan belum dan KWT ) Pelaku Utama.
mampu berperan berfungsi Anjangsana.
secara aktif dan secara
partisipatif. optimal.
Agar petani mau Kelompok tani 9 9 9 30 45 6 2 Rembug Tani 8 8 Desa Januari – 6.000.000 APBN dan PPL PPL Perencanaan
mampu dan belum Desa Dan Desember Swadaya Kegiatan
trampil mampu tingkat Penyuluhan
menyusun menyusun Kapanewon Pertanian
perencanaan perencanaan tingkat desa
kegiatan kegiatan dan Kapanewon
penyuluhan penyuluhan
pertanian pertanian
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
Agar pengurus Kelompok tani 9 9 9 30 45 6 2 Penyusunan 56 8 Desa Januari – 9.000.000 APBN dan PPL PPL Tersusunya
kelompok tani masih kurang E RDKK Desember Swadaya RDKK Tingkat
tahu mau, dan berperan aktif tingkat Kelp Tani Desa
mampu berperan dalam Kelompok dan Kapanewon
secara aktif dan menyusun E
partisipatif.meny RDKK tingkat
usun E RDKK Kelompok

Agar anggota Sebagian 30 75 975 10 5 6 2 Membuat 8 8 Desa Januari – 6.000.000 APBN dan PPL PPL Anggota mau
kelompok tani anggota tata tertib Desember Swadaya mentaati
mau mentaati belum mau dan sangsi peraturan yang
perjanjian yang mentaati bagi anggota telah
telah disepakati perjanjian yang disepakat1
Kelompok yang telah melanggar
disepakati peraturan

Banguntapan, 2022
Mengetahui PPL WILBINSUS
PPL Koordinator BPP Banguntapan DESA JAMBIDAN

Supriyanto,SP Supriyanto,SP
NIP : 196510091992031010 NIP : 196510091992031010

Anda mungkin juga menyukai