Anda di halaman 1dari 5

PROPOSAL

PERMOHONAN BANTUAN DANA


UNTUK KEGIATAN PEMBINAAN SISWA/SISWI SD KATOLIK PUUFEO
TAHUN ANGGARAN 2021

SEKOLAH DASAR KATOLIK PUUFEO


Alamat..........................
PROPOSAL
PERMOHONAN BANTUAN DANA
UNTUK KEGIATAN PEMBINAAN SISWA/SISWI SD KATOLIK PUUFEO TAHUN
ANGGARAN 2021

A. Latar Belakang
Proses belajar mengajar di sekolah-sekolah formal maupun non formal selalu
berorientasi pada pengembangan potensi kognitif, intelektual, afektif dan psikomotorik
peserta didik. Peserta didik atau siswa/siswi sekolah dasar adalah jenjang usia anak-anak
yang masih mudah untuk dilakukan upaya pembentukan potensi-potensi itu. Menurut
Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 peserta didik adalah anggota masyarakat yang
berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada
jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu.
Dalam upaya pendampingan peserta didik, maka para pendidik mesti memiliki
pemahaman tetang karakteristik peserta didik. Ada empat hal pokok yang merupakan
karakteristik peserta didik yaitu ; Pertama, Individu yang memiliki potensi fisik dan psikis yang
khas sehingga merupakan makhluk yang unik. Kedua, Individu yang sedang berkembang.
Anak mengalami perubahan dalam dirinya secara wajar. Ketiga, Individu yang membutuhkan
bimbingan individual. Keempat, Individu yang memiliki kemampuan untuk mandiri dalam
perkembangannya. Terkait dengan karakter peserta didik dimaksud, maka kepada peserta
didik mesti dibimbing, dibina dan didampingi guna mengoptimalkan kemampuan dan potensi
dalam diri mereka untuk mewujudkan cita-cita mereka dan sekaligus sebagai generasi
penerus bangsa dan gereja.
Peserta didik atau siswa/siswi ada dalam pergaulan dengan teman sebaya,
lingkungan sekolah, keluarga maupun masyarakat. Pada lingkungan yang berbeda ini,
peserta didik mesti diarahkan untuk bisa beradaptasi sambil menyatakan diri dengan
karakteristik yang kuat guna menunjukan jati dirinya. Jati diri peserta didik ini nampak dalam
perbuatan dan tingkahlaku hariannya. Ini tentu bersumber dari patokan moral atau ajaran
agama masing-masing peserta didik sebagai acuan dalam bertindak dan bertingkahlaku.
Oleh sebab itu, pada sekolah-sekolah formal, pelajaran agama menjadi penting sebagai
pijakan moral dan etika bagi peserta didik. Mata pelajaran agama diharapkan menjiwai
semua mata pelajaran lainnya. Namun perlu disadari bahwa, muatan pelajaran agama di
sekolah-sekolah sangatlah terbatas.
Menyadari arti penting penerapan mata pelajaran agama di sekolah-sekolah formal,
maka para guru mata pelajaran agama, tidak terkecuali pendidikan agama katolik selalu dan
senantiasa mencari waktu tambahan (ekstrakurikuler) dalam bimbingan dan pendampingan
peserta didik beragama katolik di sekolah-sekolah umum. Pelaksanaan pendidikan agama
katolik diluar jam sekolah ini sebagai bentuk keprihatinan dan tanggungjawab guru
pendidikan agama Katolik dalam menciptakan generasi penerus bangsa yang berkarakter.
Ini sejalan dengan misi Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Katolik Kementerian Agama
RI : “Seratus Persen Katolik dan Seratus Persen Indonesia”.
Pengabdian para guru pendidikan agama katolik, baik PNS maupun Non PNS
sungguh nyata dalam menciptakan generasi penerus bangsa ini yang berkarakter kristiani
yang nasionalis : Proecclesia et patria. Dalam upaya ini, para guru pendidikan agama katolik
tentu memiliki keterbatasan, secara khusus anggaran yang bisa membatu pelaksanaan
bimbingan dan pendampingan itu. Ini menjadi latar belakang diajukan dana atau anggaran
dari Kantor Kementerian Agama Kabupaten Ende guna pelaksanaan kegiatan pembinaan
dan pendampingan bagi peserta didik.

B. Dasar Hukum

1. Undang – Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara RI
Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
2. Undang-undang RI No.1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
3. Undang-undang RI No.15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggungjawab
Keuangan;
4. Undang-undang RI No.09 Tahun 2020 tentang APBN T.A 2021
5. Keputusan Menteri Agama RI Nomor 19 Tahun 2019, tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi
Vertikal Kementerian Agama;
6. Undang – Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran
Negara RI Nomor 4301);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2007 tentang Pendidikan Agama dan Pendidikan
Keagamaan;
9. PeraturanPemerintah Nomor 48 Tahun 2008 tentang pendanaan pendidikan;
10. Peraturan Menteri Agama RI Nomor 45 Tahun 2014 tentang Perbendaharaan Negara pada
Kementerian Agama;
11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Nomor 46 Tahun 2016,
tanggal 29 Agustus 2016,
12. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 190/PMK.05/2012 tentang Tata Cara Pembayaran Dalam
Rangka Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.
13. Peraturan Menteri Agama RI Nomor 63 Tahun 2016 tentang Perubahan atas PMA Nomor 45
Tahun 2014 tentang Pejabat Perbendaharaan Negara pada Kementerian Agama;
14. Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia, Nomor : B – 25/ Kk.19.8/1/KU.01.1/2021, tentang
Pejabat Perbendaharaan pada Kantor Kementerian Agama Kabupaten Ende Tahun Anggaran
2021;
15. DIPA Ditjen Bimas Katolik Kantor Kementerian Agama Kabupaten Ende No.SP DIPA-025-
06.2.423239/2021, tanggal 24 November 2020.

C. Tujuan.
Tujuan dilaksanakan kegiatan pembinaan dan pendampingan bagi peserta
didik adalah ....(Rumuskan tujuan pendidikan agama dan keagamaam di sekolah)

D. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kegiatan


Waktu :
Tempat :

E. Tema Kegiatan
Rumuskan tema kegiatan :

F. Panitia Kegiatan
No Nama/NIP Jabatan Dalam Panitia Ket
1. Ketua/Penanggungjawab Kegiatan
2. Sekretaris/Bendahara
3. Anggota

G. Narasumber dan Moderator

No Nama Narasumber Jabatan Moderator Materi


1.
2.
3.

H. Peserta Kegiatan
Yang menjadi peserta kegiatan adalah siswa/siswi pada sekolah tersebut. (Lampiran
nama peserta kegiatan)
I. Metode yang digunakan
Metode yang digunakan (diskusi kelompok, dll)

J. Sumber Dana.
Kegiatan ini bersumber dari dana bantuan sosial pada DIPA Ditjen Bimas Katolik Kantor
Kementerian Agama Kabupaten Ende No.SP DIPA-025-06.2.423239/2021, tanggal 24 November
2020 sesuai surat pemberitahuan ketersediaan bantuan bagi SDK Puufeo tahun anggaran 2021.

Puufeo, 12 April 2021


Mengetahui Ketua Panitia
Kepala Sekolah

.................................... Maria Goreti Dede

Anda mungkin juga menyukai