Anda di halaman 1dari 7

Bahan dezen

PANTUN PUJIAN KEPADA NABI MUHAMMAD SAW


Agustus 3, 2008

Banyak hari diantara hari


Tidak semulia hari Jum‘at
Banyak nabi diantara nabi
Tidak semulia nabi Muhammad

Banyaklah redup perkara redup


Redup alamat hari kan hujan
Banyaklah hidup perkara hdiup
Hidup Muhammad menjadi teladan

Jaringan puput merata-rata


Campakkan bilis ke dalam pukat
Keringlah laut menjadi tinta
Takkan tertulis ajaran Muhammad

Bunga warah merah pekat

Raihlah mimpi dengan tekad

Kalau hayati hendak selamat

Ikuti petunjuk Nabi Muhammad

(6)

Berteman jangan mudah marah

Bersabar bukan berarti kalah

Jalan mulia hayati cerah

Jangan ingkari sabda Rasulullah

Sebelum hujan ada tanda,


awan hitam karena mendungnya. 
Dengarkan wahai ananda,
inilah nasehat penuh makna.

Dengarkan nasehat bijaksana,


untuk pedoman hidupmu kelak.
Hormati olehmu Ayah Bunda,
agar menjadi anak soleh solehah.

Hujan turun Bumi basah,


udara sejuk terasa bersih.
Ibu mengandung dengan susah,
balaslah dengan cinta kasih.

Pergi ke ladang memetik ketan,


pergi ke hulu naik sampan. 
Lemah lembut dalam perkataan,
tingkah laku mestilah sopan. 

Indah suara ayam bekisar, 


hinggap ia di atas pagar. 
Kasih ibu sangatlah besar,
berjuang demi anak dengan tegar. 

Berkhayal tinggi mengawang-awang,


tiada kerja masa depan kelam. 
Demi anak Ibu berjuang,
tak kenal siang dan malam. 

Berteduh di bawah bayang-bayang,


menatap elang jauh melayang. 
Demi anak yang tersayang.
rela nyawa hingga melayang. 

Ikan masuk ke dalam bubu,


ikan gabus tidak berduri. 
Kasihilah olehmu sang Ibu,
lebih dari dirimu sendiri. 
--
Dalam keluarga, Ayah atau Bapak merupakan pemimpin. Beliau yang menanggung nafkah.

Dialah yang bertanggung jawab untuk menanggung biaya hidup semua anggota keluarga. 

Oleh karena itu sudah sepantasnya kita menghormati Ayah. Beliaulah yang berletih-letih
bekerja siang dan malam agar kita bisa makan, sekolah, bisa bersenang-senang. 

Maka dalam pantun nasehat agar menghomati orang tua di bawah ini, kita khususkan untuk
menghormati Ayah. 

Pantun Nasehat Menghormati Ayah


Duduk di singgasana tuan Raja,
kancil bagai peminta-minta. 
Siang malam ayah bekerja,
agar kita tak terlunta-lunta. 

Mawar mekar dan merekah,


bagus dipandang warnanya merah. 
Lelah Ayah mencari nafkah,
doakan agar rezekinya berkah. 

Buah kemumu segar rasanya,


disimpan dalam kotak papan.
Dengarkan olehmu nasehatnya,
sebagai bekal di masa depan.

Bunga mekar berseri-seri,


kancil memandang dari kursi. 
Ayah pergi pagi setiap hari,
demi mendapat sesuap nasi. 

Sawah luas tempatnya padi,


padi dibawa dengan pedati. 
Jadilah anak yang berbudi,
pada Ayah kita berbakti. 

Siput berjalan dengan lamban,


menuju ibukota kerajaan. 
Menghormati Ayah adalah kewajiban,
yang tercantum dalam al Quran. 

Bintang timur amat jelita,


berpendar indah cahayanya.
Iklan
Bahagiakan hati Ayah kita,
dengan belajar serajin-rajinnya. 
Mentari pagi sudah berpijar,
ke wajah Bumi cahayanya. 
Jika kita tekun belajar,
Ayahpun pasti bahagia.

Nasi kemarin sudah basi,


bercampur dengan ikan teri. 
Jadilah anak yang berprestasi,
agar hatinya berseri-seri. 

Tiada henti larinya,


kaki kancil merasa lelah. 
Hatinya akan bahagia,
bila engkau rajin sekolah. 

Jalan-jalan ke Tanjung Pinang,


ramai orang di batu belah. 
Hatinya pasti akan senang,
bila melihatmu jadi anak shalehah.

Anak ayam memakan lipan,


cepat sekali mematuknya. 
Belajarlah demi masa depan,
agar hidupmu bahagia. 

Jika datang hari raya,


banyak orang yang bergaya. 
Jika hidupmu bahagia,
bahagia pula hati Ayah. 

Sungai amat jerniah airnya,


tempat bersarang si lintah. 
Patuhi perintah darinya,
jangan suka membantah.

Terbang tinggi si elang sakti,


hinggap ia dipohon meranti. 
Jadilah anak yang berbakti,
kata-katanya engkau turuti. 

Untuk apa minyak jelantah,


untuk dicampur dengan cuka. 
Kalau engkau suka membantah,
pastilah Ayah akan berduka. 

Bangau turun ke tanah rawa,


mencari ikan dapatnya serangga. 
Berbakti kepada orang tua,
adalah jalan menuju surga. 

Ke pasar membel ikan belida,


ikan belida sedap rasanya. 
Selagi Ayah masih ada,
jangan berlaku sia-sia. 

Buah matang tolong petikan,


akan dimasak dengan santan. 
Di setiap sholat kita doakan,
agar Ayah mendapatkan keselamatan. 

--

Masih mengenai pantun nasehat anak agar menghormati orang tua; kali ini merupakan
pantun nasehat agar anak-anak membantu pekerjaan Ibu.

Ibu memiliki banyak pekerjaan di rumah. Untuk itu anak-anak harus memahami betapa
letihnya Ibu mengurus anak-anak dan rumah. 

Sebagai anak yang berbakti, sudah seharusnya kita membantu Ibu. Membantu
meringankan pekerjaannya. 

Jangan sampai kita selalu disuruh-suruh. Kita harus mengerjakan apa yang menjadi
kewajiban sebagai seorang anak. 

Inilah beberapa pantun nasehatnya. 

Bantulah Pekerjaan Ibu


Menulis adik di atas meja,
Tangannya penuh dengan tinta. 
Letih Ibu banyak bekerja,
mari bantu sebisa kita. 

Jika hendak membuat sapu,


Banyak-banyak kumpulkan lidinya. 
Jika kita membantu Ibu,
Ibu senang kitapun bahagia. 
Bambu habis dimakan panda,
Panda tajam gigi dan kukunya.
Membantu Ibu sebuah tanda,
Anak yang berbakti pada orang tua.

Manis rasanya air tebu,


Sangat segar hingga kepala. 
Kita belajar membantu Ibu,
Ibu senang kita berpahala. 

Hari minggu pergi ke kemah,


Bawa tali jangan pita. 
Belajarlah menyapu rumah,
Bersih rumah nyamanlah kita. 

Hari panas pakailah topi,


Cahaya panas amat silaunya.
Jaga rumah agar rapi,
Letakan barang pada tempatnya.

Lada dilumat garam berserbuk; Garam dicampur di dalam kari; Kepada umat Islam seluruh pelusok,
Salam Maulidur Rasul haruman kasturi. Marilah kita berselawat ke atas Nabi Muhammad
Sollahu'alai hi wassalam.... Ya Nabi Salam 'Alaika, Ya Rasul Salam 'Alaika. Solawatullah'Alaika...
Marhalah bermula menuju penamat, Telah tahu sampainya malam; Sollallahu'ala Muhammad,
Sollallahu'alaiwassalam. Usia bercantum masih menyerlah, Gaya siapa sanggul belahan; Manusia
maksum Kekasih Allah, Ya Mustaffa Rasul Pilihan. Zahirnya ringan seketul halia, Beringin
mempalas bawa berjual; Lahirnya Junjungan Rasul mulia, Isnin dua belas Rabi'ulawal. Tinggi
berangan tumbuh perkasa, Buah dicapai galah bergoyah; Nabi Junjungan sungguh berjasa, Dakwah
disampai berlelah payah. Rawat lelah bernafas penat, Rawat sejam dukun Tok Saad; Selawat Allah
ke atas Muhammad, Selawat salam dipohon syafaat. Pantai Krabi malam bertemu, Kumpul
pelampung letih dan lelah; Wahai Nabi salam atas mu, Rasul teragung Kekasih Allah. Manusia
termaktub aulia pesona, Bergalang jiwa membawa solat; Rahsia hidup mulia di dunia fana, Dijulang
dipuja imam dua kiblat. Pulau digenangi selisih laluan, Sijenjang berendam merata pengkalan;
Engkau dipayungi seputih awan, Sepanjang malam unta berjalan. Melayang cembul pecah ke
tanah, Berat guri cumalah batu; Sayang Rasul sayanglah Sunnah, Syafaat diberi terimalah tentu.
Bertelur tembakul gelama mati, Jelawat di tangan bermata longgar; Maulidur Rasul bersama hayati,
Selawat Junjungan kita perdengar. Lecur tunggul akar melurus, Payah ditegak dahan yang lemah;
Maulidur Rasul mekar diutus, "WASATIYYAH TONGGAK KESATUAN UMMAH" Benih mentimun
pucuk mempelam, Terang kesidang meniti rumbia; Sejernih embun sesejuk kolam, Orang
memandang pasti bahagia. Memukat jelawat berazan Maghrib, Terlepas tembakul melenting kaloi;
Malaikat berselawat hormat dan tertib, Ke atas Rasul sering merindui. Talapia menyelit salah
perahu, Jerut haruan pari terlekat; Rahsia sulit Allah Yang Tahu, Penyahut Seruan Pemberi Rahmat.
Kelubi kelat tumbuh sebulan, Mencari kulat tepi terusan; Nabi Muhammad penyuluh jalan, Pemberi
syafa'at hari pembalasan. Kawat ditetas tanaman halia, Tanam bijian ranting bertemu; Selawat ke
atas junjungan mulia, Salam pujian seiring doamu. Kaki berdarah terkena kawat, Kawat besi
panjang bergulung; Rezeki murah kerana Selawat, Selawat Nabi dipegang dan disanjung. Justeru,
wajarlah kita merenung kembali sirah Rasulullah S.W.A dan mengkaji sendiri tentang manusia
teragung ini dan peranannya dalam pembangunan manusia global. Maulidur Rasul juga merupakan
detiknya bagi umat Islam untuk memperingati semula sejarah Rasulullah S.A.W. dan lantas
menjadikan contoh sifat dan kehidupannya kerana baginda adalah ikon ummah yang
terbaik....Wallahu'alam bissawab Sambar mentimun tupai menyembang, Pohon durian merbah
beradu; Selembar pantun andai tersumbang, Mohon tuan tambah sesudu.

Amazing Offers: http://bit.ly/cheap_gadgets

Anda mungkin juga menyukai