Anda di halaman 1dari 111

SMA NAHDLATUL ULAMA 1 TARAKAN

KATA PENGANTAR

SMA NAHDLATUL ULAMA 1


SMA NU 1 TARAKAN
TARAKAN
SMA NAHDLATUL ULAMA 1 TARAKAN

DAFTAR ISI

A. Kelembagaan

B. Nama Lembaga

C. Logo Sekolah

D. Visi Misi dan Tujuan

E. Kurikulum

F. Kurikulum Unggulan

G. Pembelajaran

H. Penilaian

I. Pendidik

J. Kependidikan

K. Sarana dan Prasarana

L. Peserta Didik

M. Pemasaran

N. Penjaminan Mutu

O. Anggaran

SMA NAHDLATUL ULAMA 1


SMA NU 1 TARAKAN
TARAKAN
SMA NAHDLATUL ULAMA 1 TARAKAN

KELEMBAGAAN

LATAR BELAKANG

Lembaga pendidikan dipandang sebagai lembaga yang dapat menciptakan

generasi muda dapat bertahan di dalam kehidupan nyata melalui pendidikan.

Pendidikan memegang peranan sentral dalam pembangunan bangsa sebagai

dasar dalam membentuk kualitas sumber daya manusia yang mempunyai

kemampuan dalam menyerap ilmu dan teknologi, sehingga mempunyai daya saing

tinggi dalam tataran global. Untuk peningkatan kualitas pendidikan menjadi

suatu keniscayaan bagi semua bangsa. Seiring dengan berjalannya waktu dan

pembangunan di bidang pendidikan, peranan perguruan tinggi sangat penting untuk

menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan

akademik profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan dan menciptakan

ilmu pengetahuan teknologi dan kesenian.

Tujuan dari SMA NU 1 Tarakan adalah menjadi sekolah bertaraf Nasional

bernuansa islami yang mengamalkan aqidah aswaja, santun, unggul dan kompetitif.

mempersiapkan peserta didik untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang pendidikan

tinggi. Organisasi pendidikan pada SMA NU 1 Tarakan saat ini berfokus pada

meningkatkan kemampuan anak dalam Bahasa Inggris, Bahasa Arab dan Jurnalistik.

SMA NAHDLATUL ULAMA 1


SMA NU 1 TARAKAN
TARAKAN
SMA NAHDLATUL ULAMA 1 TARAKAN

NAMA LEMBAGA

SMA NU 1 TARAKAN

SMA Nahdlatul Ulama 1 Tarakan (SMANUSA) digagas oleh Pengurus

Cabang Nahdlatul Ulama melalui Lembaga Pendidikan Ma’arif tahun 2020,

dirancang sesuai dengan tuntutan masyarakat dan perkembangan zaman.

Untuk menjawab tantangan dunia pedidikan dan tuntutan masyarakat yang

menginginkan sekolah berkualitas dan mampu mengantarkan putra-putrinya menjadi

manusia unggul dan handal di bidang IPTEK dna IMTAQ yang dapat berkompetisi di

tingkat Regional dan Nasional. Dengan kurikulum adaptif, yakni kurikulum

perpaduan antara Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang dikeluarkan oleh

BSNP dan dipadukan dengan kurikulum LP Ma'arif NU yang dikembangkan sesuai

dengan karakteristik SMA Nahdhlatul Ulama 1 Tarakan.

SMA NU 1 (SMANUSA) Tarakan akan memulai mengidentifikasi berbagai

perbedaan pada anak,yaitu bakat, minat dan kecerdasan masing-masing sejak awal ,

kemudian mewadahi dan mengembangkan dan menyeimbangkan otak kanan selain

otak kiri. Untuk mengembangkan otak kanan adalah mengembangkan EQ (Emotional

SMA NAHDLATUL ULAMA 1


SMA NU 1 TARAKAN
TARAKAN
SMA NAHDLATUL ULAMA 1 TARAKAN

Quotient) dan SQ (Spiritual Quotient) mereka sehingga menjadi anak-anak yang

hebat, yang luar biasa dan dapat berperan dimana-mana.

SMA NAHDLATUL ULAMA 1


SMA NU 1 TARAKAN
TARAKAN
SMA NAHDLATUL ULAMA 1 TARAKAN

LOGO SEKOLAH
SMA NU 1 TARAKAN

1. Warna dasar hijau itu mempunyai makna yaitu bahwa Negara Indonesia penuh dengan
kesuburan, maka oleh karena itu kita harus menjaga kesuburan dan kelestarian alam lingkungan,

2. Segi lima dengan ornament kubah masjid dan berwarna emas diharapkan semua civitas SMA
NU 1 Tarakan dimana saja dan kapanpun selalu melaksanakan rukun islam dengan hati yang
selalu tertambat untuk memuliakan masjid, sehingga terwujudnya keluhuran budi pekerti

3. Tulisan Lembaga Pendidikan Maarif NU melengkung membentuk paying yang berarti


melindungi dan mengayomi seluruh aktivitas civitas SMA NU 1 Tarakan

4. Bintang Besar ditengah berarti melambangkan seorang panutan Nabi Muhammad SAW, empat
bintang sebelah kanan melambangkan empat sahabat khulafaur Rosyidin yang setia
mendampingi nabi. Empat bintang yang berada dikiri melambangkan Madzahibul Arba’ah.
Jumlah bintang ada sembilan melambangkan penyebar islam yang ada di jawa yang terkenal
dengan sebutan Wali Sembilan yang mensyariatkan agama islam di nusantara

5. Bola dunia itu mempunyai makna yaitu dunia ini adalah tempat segala macam kehidupan
temasuk manusia, tempat dimana manusia berjuang dan beramal sebagai hidup diakhirat
kelak.sehingga diharapkan keberadaan SMA NU 1 TARAKAN hingga alumninya bermanfaat
bagi bumi dan seisinya

6. Dua kitab adalah Al Qur’an dan Al hadits artinya landasan utama amaliyah dan ubudiyah selalu
berdasar Al Qur’an dan Al hadits

7. Pena melambangkan keilmuan yang harus dipelajari di lingkungan SMA NU 1 TARAKAN

8. Pita bertuliskan IMTAQ dan IPTEK, melambangkan prestasi dan penghargaan akan selalu
menjadi cita cita dan tujuan SMA NU 1 TARAKAN dengan cara tetap menjaga keseimbangan
antara keduanaya

9. Dua Batik melambangkan ciri kas daerah dimana SMA NU 1 TARAKAN, dan dua menunjukan
kearifan lokal berupa kebersamaan dan kejujuran.

VISI NU
10. Tulisan SMA MISI1, DAN TUJUAN
merupakan nama PENDIDIKAN
identitas sekolah Tarakan-Kalimantan Utara
melambangkan dimana keberadaan sekolah beralamat.

SMA NAHDLATUL ULAMA 1


SMA NU 1 TARAKAN
TARAKAN
SMA NAHDLATUL ULAMA 1 TARAKAN

VISI MISI DAN TUJUAN PENDIDIKAN

VISI

Membina Generasi Bangsa Indonesia agar menjadi insan yang beriman, berilmu

pengetahuan, memiliki keterampilan,. berdisiplin, dan berakhlaq mulia sesuai dengan

ISLAM AHLUSSUNNAH WAL JAMAAH dengan berpedoman Al-Qur'an dan As-

Sunnah sebagai landasan hukum Primer dan Ijma’ Qiyas sebagai landasan sekunder.

MISI

1. Melaksanakan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) yang efektif, efesien, dan

kondusif dalam lingkungan sekolah berdasar kurikulum yang berlaku. Ajaran Islam

Ala Nahdliyin dalam ehidupan sehari-hari

2. Meningkatkan Iman_Takwa (Imtak), nilai-nilaibudi pekerti (Akhlaq), dan nilai –

nilai luhur bangsa kepada seluruh warga sekolah.

3. Menciptakan lingkungan sekolah yang aman, tertib, disiplin, bersih, dengan

didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai.

4. Mewujudkan warga sekolah yang sejahtera lahir dan bathin.

5. Meningkatkan kompetensi tenaga pendidik dan kependidikan sesuai dengan

standar yang ditentukan.

SMA NAHDLATUL ULAMA 1


SMA NU 1 TARAKAN
TARAKAN
SMA NAHDLATUL ULAMA 1 TARAKAN

6. Mewujudkan hubungan yang harmonis dan demokratis antara warga sekolah dan

lingkungan sekolah.

7. Melaksanakan manajemen sekolah yang tertib, transparan dan dapat dipertanggung

jawabkan dunia akhirat

8. Mewujudkan lulusan yang beriman, berakhlak mulia, berkualitas dan mandiri.

9. Mewujudnya kerjasama yang baik dan saling menguntungkan dengan

lembaga/instansi lain.

10. Melaksanakan segala ketentuan yang berhubungan dengan Standar Nasional

Pendidikan (SNP).

SMA NAHDLATUL ULAMA 1


SMA NU 1 TARAKAN
TARAKAN
SMA NAHDLATUL ULAMA 1 TARAKAN

TUJUAN PENDIDIKAN

Menjadi sekolah bertaraf Nasional bernuansa islami yang mengamalkan aqidah

aswaja, santun, unggul dan kompetitif.

Dengan Indikator:

1. Tercapainya implementasi SKL, sistem penilaian berbasis kompetensi dan life skill

2. Tercapainya implementasi kurikulum yang diadaptasikan dengan kurikulum

Nasional Plus dengan memadukannya dengan muatan lokal

3. Tercapainya peningkatan penggunaan model-model pembelajaran dalam KBM

4. Tercapainya peningkatan kemampuan komunikasi bahasa asing

5. Terapainya peningkatan keterampilan menggunakan media Teknologi Informasi

dan Komunikasi (TIK)

6. Tercapainya peningkatan kemampuan guru menyusun silabus dan alat penilaian

7. Tercapainya peningkatan perolehan rata-rata nilai ujian akhir nasional

8. Tercapainya peningkkatan kedisiplinan dan ketertiban siswa dalam mewujudkan

program kesiap-siagaan

9. Tercapainya lulusan yang diterima di perguruan tinggi negeri

SMA NAHDLATUL ULAMA 1


SMA NU 1 TARAKAN
TARAKAN
SMA NAHDLATUL ULAMA 1 TARAKAN

10. Tercapinya internlisasi budaya tata krama bernuansa islami ala NU kepada warga

sekolah khusus siswa

11. Tercapainya peningkatan kerjasama dengan orang tua, masyarakat sekitar dan

institusi lain

12. Tercapainya pengembangan kualitas siswa dalam bidang penelitian ilmiah remaja,

olimpiade, seni, olahraga, sosial, dan agama

13. Tercapainya peningkatan kegiatan 7 K (Keamanan, Kebersihan, Ketertiban,

Kedisiplinan, Kekeluargaan, Kerindangan, dan Kesehatan)

14. Terwujudnya lulusan yang ber-IMTAQ, menguasai IPTEK, mampu bersaing

diera global serta terwujudnya pengembangan kreativitas siswa dalam bidang

keilmuan, seni, sosial, olahraga, dan keagamaan

15. Terlaksananya pembelajaran yang Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, Menyenangkan

dan Bermakna

16. Terwujudnya budaya belajar, membaca dan menulis

17. Tercapainya pelaksanaan Life Skill

18. Terwujudnya manajemen sekolah yang partisipatif, transparan dan akuntabel serta

mengarah pada manajemen mutu

19. Terwujudnya budaya jujur, ikhlas, sapa, senyum dan santun

SMA NAHDLATUL ULAMA 1


SMA NU 1 TARAKAN
TARAKAN
SMA NAHDLATUL ULAMA 1 TARAKAN

20. Terciptanya budaya disiplin, demokratis dan beretos kerja tinggi

21. Terwujudnya peningkatan keseimbangan IQ, EQ, SQ dan sosial Question

22. Terwujudnya kesejahteraan lahir batin bagi warga sekolah

23. Terwujudnya pelayanan yang cepat, tepat dan memuaskan kepada masyarakat

24. Terwujudnya kerjasama yang saling menguntungkan dengan instansi lain.

SMA NAHDLATUL ULAMA 1


SMA NU 1 TARAKAN
TARAKAN
SMA NAHDLATUL ULAMA 1 TARAKAN

KURIKULUM

Konsep kurikulum berkembang sejalan dengan perkembangan teori dan

praktek pendidikan, juga bervariasi sesuai dengan aliran atau teori pendidikan yang

dianutnya. Menurut pandangan lama, kurikulum merupakan kumpulan mata-mata

pelajaran yang harus disampaikan guru atau dipelajari oleh siswa. Beberapa prinsip

yang bisa dipegang, diantaranya: Kurikulum sebagai substansi, yakni rencana

kegiatan belajar para siswa di sekolah, mencakup rumusan- rumusan tujuan,

bahan ajar, proses kegiatan pembelajaran, jadwal, dan hasil evaluasi belajar.

Kurikulum tersebut merupakan konsep yang telah disusun oleh para ahli dan

disepakati oleh para pengambil kebijakan pendidikan serta oleh masyarakat sebagai

bagian dari hasil pendidikan;

Kurikulum sebagai sebuah sistem, yakni rangkaian konsep tentang

berbagai kegiatan pembelajaran yang masing- masing unit kegiatan memiliki

keterkaitan secara koheren dengan lainnya. Kurikulum itu sendiri memiliki korelasi

dengan semua unsur dalam sistem pendidikan secara keseluruhan; Serta Kurikulum

yakni sebuah konsep yang dinamis, terbuka, dan membuka diri terhadap berbagai

gagasan perubahan serta penyesuaian dengan tuntutan pasar atau tuntutan idealisme

pengembangan peradaban umat manusia.

SMA NAHDLATUL ULAMA 1


SMA NU 1 TARAKAN
TARAKAN
SMA NAHDLATUL ULAMA 1 TARAKAN

Dalam konteks pendidikan Nasional, kurikulum adalah rencana tertulis

tentang kemampuan yang harus dimiliki berdasarkan standar nasional, materi yang

perlu dipelajari dan pengalaman belajar yang harus dijalani untuk mencapai

kemampuan tersebut, dan evaluasi yang perlu dilakukan untuk menentukan tingkat

pencapaian kemampuan peserta didik, serta seperangkat peraturan yang

berkenaan dengan pengalaman belajar peserta didik dalam mengembangkan

potensi dirinya pada satuan pendidikan tertentu.

Dalam Sistem Pendidikan Nasional, dinyatakan bahwa kurikulum adalah

seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang

digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar.

Menurut UU. No. 20 Tahun 2003 bahwa Pengertian kurikulum yakni suatu

perangkat rencana dan juga pengaturan tentang tujuan, isi, dan juga bahan pengajaran

dan cara yang digunakan ialah sebagai suatu pedoman didalam suatu

penyelenggaraan kegiatan dalam pembelajaran untuk dapat mencapai suatu tujuan

pendidikan nasional. Dan secara terminologi, istilah kurikulum digunakan dalam

dunia pendidikan, yaitu sejumlah pengetahuan atau kemampuan yang harus ditempuh

atau diselesaikan siswa guna mencapai tingkatan tertentu secara formal dan dapat

dipertanggung jawabkan.

SMA NAHDLATUL ULAMA 1


SMA NU 1 TARAKAN
TARAKAN
SMA NAHDLATUL ULAMA 1 TARAKAN

Dengan demikian, kurikulum disebut sebagai sistem, dan sekaligus sebagai

subsistem dari pendidikan, yang mempunyai peran untuk mencapai tujuan dari

pendidikan itu sendiri. Kurikulum adalah perangkat mata pelajaran yang diberikan

oleh suatu lembaga penyelenggara pendidikan yang berisi rancangan pelajaran yang

akan diberikan kepada peserta didik dalam satu periode jenjang pendidikan.

Penyusunan perangkat mata pelajaran ini disesuaikan dengan keadaan dan

kemampuan setiap jenjang pendidikan dalam penyelenggaraan pendidikan tersebut.

KURIKULUM NASIONAL 2013

Kurikulum 2013 disiapkan untuk mencetak generasi yang siap dalam

menghadapi tantangan masa depan. Karena itu kurikulum disusun untuk

mengantisipasi perkembangan masa depan. Titik berat Kurikulum 2013 adalah

bertujuan agar peserta didik atau siswa memiliki kemampuan yang lebih baik dalam

melakukan: Observasi, Bertanya (wawancara), Bernalar, dan Mengkomunikasikan

(mempresentasikan) apa yang mereka peroleh atau mereka ketahui setelah

menerima materi pelajaran.

Adapun obyek pembelajaran dalam Kurikulum 2013 adalah: fenomena alam,

sosial, seni, dan budaya. Melalui pendekatan itu diharapkan siswa kita memiliki

kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan jauh lebih baik. Mereka akan lebih

SMA NAHDLATUL ULAMA 1


SMA NU 1 TARAKAN
TARAKAN
SMA NAHDLATUL ULAMA 1 TARAKAN

kreatif, inovatif, dan lebih produktif., di zamannya, memasuki masa depan yang lebih

baik.

Kurikulum 2013 adalah kurikulum berbasis karakter dan kompetensi.

Kurikulum berbasis kompetensi adalah outcomes- based curriculum dan oleh karena

itu pengembangan kurikulum diarahkan pada pencapaian kompetensi yang

dirumuskan dari SKL. Demikian pula penilaian hasil belajar dan hasil kurikulum

diukur dari pencapaian kompetensi. Keberhasilan kurikulum diartikan

sebagai pencapaian kompetensi yang dirancang dalam dokumen kurikulum oleh

seluruh peserta didik.

 Kompetensi Inti Kelas X

 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,

peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif

dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas

berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan

lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai

cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

 Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual,

konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu

pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan

kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait

SMA NAHDLATUL ULAMA 1


SMA NU 1 TARAKAN
TARAKAN
SMA NAHDLATUL ULAMA 1 TARAKAN

penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan

procedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan

minatnya untuk memecahkan masalah.

 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah

abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di

sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai

kaidah keilmuan.

SMA NAHDLATUL ULAMA 1


SMA NU 1 TARAKAN
TARAKAN
SMA NAHDLATUL ULAMA 1 TARAKAN

MATA PELAJARAN SMA NU 1 TARAKAN

N EKSTRAKUR
MATA PELAJARAN JP NO JP
O IKULER

1 Pendidikan Agama Islam 3 Baca Tulis


1 7
2 Pendidikan Kewarganegaraan 3 Alquran

3 Bahasa Indonesia 3 2 Pramuka 2

4 Matematika 3 New Media


3 2
5 Sejarah 2 (jurnalistik)

6 Bahasa Inggris 3 JUMLAH 11

7 Seni Budaya 2

8 PJOK 2

9 Prakarya 3

10 Bimbingan Konseling 2

11 Geografi 3

12 Ekonomi 3

13 Sosiologi 3

14 Bahasa Arab 3

15 ASWAJA 2

16 TOEFL 2

JUMLAH 42

SMA NAHDLATUL ULAMA 1


SMA NU 1 TARAKAN
TARAKAN
SMA NAHDLATUL ULAMA 1 TARAKAN

SISTEM PENILAIAN

A. Penilaian Sikap

1. Pengertian

Penilaian sikap adalah penilaian terhadap kecenderungan perilaku peserta

didik sebagai hasil pendidikan, baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Penilaian

sikap memiliki karakteristik yang berbeda dengan penilaian pengetahuan dan

keterampilan, sehingga teknik penilaian yang digunakan juga berbeda. Dalam hal ini,

penilaian sikap ditujukan untuk mengetahui capaian dan membina perilaku serta budi

pekerti peserta didik sesuai butir-butir sikap dalam Kompetensi Dasar (KD) pada

Kompetensi Inti Sikap Spiritual (KI-1) dan Kompetensi Inti Sikap Sosial (KI-2).

Pada mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, dan mata pelajaran

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn), KD pada KI-1 dan KD pada KI-

2 disusun secara koheren dan linier dengan KD pada KI-3 dan KD pada KI-4.

Sedangkan untuk mata pelajaran lain, KD pada KI-1 dan KD pada KI-2 dirumuskan

secara umum dan terakumulasi menjadi satu KD pada KI-1 dan satu KD pada KI-2.

Penilaian sikap spiritual dan sikap sosial dilakukan secara berkelanjutan oleh

pendidik mata pelajaran, guru Bimbingan Konseling (BK), dan wali kelas dengan

menggunakan observasi dan informasi lain yang valid dan relevan dari berbagai

SMA NAHDLATUL ULAMA 1


SMA NU 1 TARAKAN
TARAKAN
SMA NAHDLATUL ULAMA 1 TARAKAN

sumber. Penilaian sikap merupakan bagian dari pembinaan dan

penanaman/pembentukan sikap spiritual dan sikap sosial peserta didik yang menjadi

tugas dari setiap pendidik. Penanaman sikap diintegrasikan pada setiap pembelajaran

KD dari KI-3 dan KI-4.Selain itu, dapat dilakukan penilaian diri (selfassessment) dan

penilaian antarteman (peer assessment) dalam rangka pembinaan dan pembentukan

karakter peserta didik, yang hasilnya dapat dijadikan sebagai salah satu data untuk

konfirmasihasil penilaian sikap oleh pendidik. Hasil penilaian sikap selama periode

satu semester ditulis dalam bentuk deskripsi yang menggambarkan perilaku peserta

didik.

2. Teknik Penilaian Sikap

Penilaian sikap dilakukan oleh guru mata pelajaran, guru bimbingan konseling (BK),

dan wali kelas, melalui observasi yang dicatat dalam jurnal. Teknik penilaian sikap

dijelaskan pada skema berikut.

SMA NAHDLATUL ULAMA 1


SMA NU 1 TARAKAN
TARAKAN
SMA NAHDLATUL ULAMA 1 TARAKAN

Gambar Penilaian Sikap 1.1

a. Observasi

Observasi dalam penilaian sikap peserta didik merupakan teknik yang dilakukan

secara berkesinambungan melalui pengamatan perilaku. Asumsinya setiap peserta

didik pada dasarnya berperilaku baik sehingga yang perlu dicatat hanya perilaku yang

sangat baik (positif) atau kurang baik (negatif) yang berkaitan dengan indikator sikap

spiritual dan sikap sosial. Catatan hal-hal positif dan menonjol digunakan untuk

menguatkan perilaku positif, sedangkan perilaku negatif digunakan untuk pembinaan.

Instrumen yang digunakan dalam observasi adalah lembar observasi atau jurnal. Hasil

observasi dicatat dalam jurnal yang dibuat selama satu semester oleh guru mata

pelajaran, guru BK, dan wali kelas. Jurnal memuat catatan sikap atau perilaku peserta

didik yang sangat baik atau kurang baik, dilengkapi dengan waktu terjadinya perilaku

tersebut, dan butir-butir sikap. Berdasarkan catatan tersebut pendidik membuat

SMA NAHDLATUL ULAMA 1


SMA NU 1 TARAKAN
TARAKAN
SMA NAHDLATUL ULAMA 1 TARAKAN

deskripsi penilaian sikap peserta didik selama satu semester. Beberapa hal yang perlu

diperhatikan dalam melaksanakan penilaian sikap dengan teknik observasi:

1) Jurnal digunakan oleh guru mata pelajaran, guru BK, dan wali kelas selama

periode satu semester.

2) Jurnal oleh guru mata pelajaran dibuat untuk seluruh peserta didik yang

mengikuti mata pelajarannya. Jurnal oleh guru BK dibuat untuk semua peserta didik

yang menjadi tanggung jawab bimbingannya, dan jurnal oleh wali kelas digunakan

untuk satu kelas yang menjadi tanggung jawabnya.

3) Hasil observasi guru mata pelajaran dan guru BK diserahkan kepada wali

kelas untuk diolah lebih lanjut

4) Perilaku sangat baik atau kurang baik yang dicatat dalam jurnal tidak terbatas

pada butir-butir sikap (perilaku) yang hendak ditumbuhkan melalui pembelajaran

yang saat itu sedang berlangsung sebagaimana dirancang dalam RPP, tetapi dapat

mencakup butir-butir sikap lainnya yang ditanamkan dalam semester itu, jika butir-

butir sikap tersebut muncul/ditunjukkan oleh peserta didik melalui perilakunya.

5) Catatan dalam jurnal dilakukan selama satu semester sehingga ada

kemungkinan dalam satu hari perilaku yang sangat baik dan/atau kurang baik muncul

lebih dari satu kali atau tidak muncul sama sekali.

SMA NAHDLATUL ULAMA 1


SMA NU 1 TARAKAN
TARAKAN
SMA NAHDLATUL ULAMA 1 TARAKAN

6) Perilaku peserta didik yang tidak menonjol (sangat baik atau kurang baik)

tidak perlu dicatat dan dianggap peserta didik tersebut menunjukkan perilaku baik

atau sesuai dengan norma yang diharapkan.

b. Penilaian diri

Penilaian diri dilakukan dengan cara meminta peserta didik untuk mengemukakan

kelebihan dan kekurangan dirinya dalam berperilaku. Selain itu penilaian diri juga

dapat digunakan untuk membentuk sikap peserta didik terhadap mata pelajaran.Hasil

penilaian diri peserta didik dapat digunakan sebagai data konfirmasi. Penilaian diri

dapat memberi dampak positif terhadap perkembangan kepribadian peserta didik,

antara lain:

(1) dapat menumbuhkan rasa percaya diri, karena diberi kepercayaan untuk

menilai diri sendiri.

(2) peserta didik menyadari kekuatan dan kelemahan diri, karena ketika

melakukan penilaian harus melakukan introspeksi terhadap kekuatan dan kelemahan

yang dimiliki.

(3) dapat mendorong, membiasakan, dan melatih peserta didik untuk berbuat

jujur, karena dituntut untuk jujur dan objektif dalam melakukan penilaian. dan

(4) membentuk sikap terhadap mata pelajaran/pengetahuan.

SMA NAHDLATUL ULAMA 1


SMA NU 1 TARAKAN
TARAKAN
SMA NAHDLATUL ULAMA 1 TARAKAN

Instrumen yang digunakan untuk penilaian diri berupa lembar penilaian diri yang

dirumuskan secara sederhana, namun jelas dan tidak bermakna ganda, dengan bahasa

lugas yang dapat dipahami peserta didik, dan menggunakan format sederhana yang

mudah diisi peserta didik. Lembar penilaian diri dibuat sedemikian rupa sehingga

dapat menunjukkan sikap peserta didik dalam situasi yang nyata/sebenarnya,

bermakna, dan mengarahkan peserta didik mengidentifikasi kekuatan atau

kelemahannya. Hal ini untuk menghilangkan kecenderungan peserta didik menilai

dirinya secara subjektif. Penilaian diri oleh peserta didik dilakukan melalui langkah-

langkah sebagai berikut.

(1) Menjelaskan kepada peserta didik tujuan penilaian diri.

(2) Menentukan indikator yang akan dinilai.

(3) Menentukan kriteria penilaian yang akan digunakan.

(4) Merumuskan format penilaian, berupa daftar cek (checklist) atau skala

penilaian (rating scale), atau dalam bentuk esai untuk mendorong peserta didik

mengenali diri dan potensinya

c. Penilaian antarteman

Penilaian antarteman adalah penilaian dengan cara peserta didik saling menilai

perilaku temannya. Penilaian antarteman dapat mendorong: (a). objektifitas peserta

didik, (b). empati, (c). mengapresiasi keragaman/perbedaan, dan (d). refleksi diri.

SMA NAHDLATUL ULAMA 1


SMA NU 1 TARAKAN
TARAKAN
SMA NAHDLATUL ULAMA 1 TARAKAN

Sebagaimana penilaian diri, hasil penilaian antarteman dapat digunakan sebagai data

konfirmasi. Instrumen yang digunakan berupa lembar penilaian antarteman. Kriteria

penyusunan instrumen penilaian antarteman sebagai berikut.

(1) Sesuai dengan indikator yang akan diukur.

(2) Indikator dapat diukur melalui pengamatan peserta didik.

(3) Kriteria penilaian dirumuskan secara sederhana, namun jelas dan tidak

berpotensi munculnya penafsiran makna ganda/berbeda.

(4) Menggunakan bahasa lugas yang dapat dipahami peserta didik.

(5) Menggunakan format sederhana dan mudah digunakan oleh peserta didik.

(6) Indikator menunjukkan sikap/perilaku peserta didik dalam situasi yang nyata

atau sebenarnya dan dapat diukur.

B. Penilaian Pengetahuan

1. Pengertian

Penilaian pengetahuan merupakan penilaian untuk mengukur kemampuan peserta

didik berupa pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif, serta

kecakapan berpikir tingkat rendah sampai tinggi. Penilaian ini berkaitan dengan

ketercapaian Kompetensi Dasar pada KI-3 yang dilakukan oleh guru mata pelajaran.

Penilaian pengetahuan dilakukan dengan berbagai teknik penilaian. Pendidik

SMA NAHDLATUL ULAMA 1


SMA NU 1 TARAKAN
TARAKAN
SMA NAHDLATUL ULAMA 1 TARAKAN

menetapkan teknik penilaian sesuai dengan karakteristik kompetensi yang akan

dinilai. Penilaian dimulai dengan perencanaan pada saat menyusun Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan mengacu pada silabus.

Penilaian pengetahuan, selain untuk mengetahui apakah peserta didik telah mencapai

ketuntasan belajar, juga untuk mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan penguasaan

pengetahuan peserta didik dalam proses pembelajaran (diagnostic). Oleh karena itu,

pemberian umpan balik (feedback) kepada peserta didik oleh pendidik merupakan hal

yang sangat penting, sehingga hasil penilaian dapat segera digunakan untuk perbaikan

mutu pembelajaran. Ketuntasan belajar untuk pengetahuan ditentukan oleh satuan

pendidikan dengan mempertimbangkan batas standar minimal nilai Ujian Nasional

yang ditetapkan oleh Pemerintah. Secara bertahap satuan pendidikan terus

meningkatkan kriteria ketuntasan belajar dengan mempertimbangkan potensi dan

karakteristik masing-masing satuan pendidikan sebagai bentuk peningkatan kualitas

hasil belajar.

2. Teknik Penilaian Pengetahuan

Berbagai teknik penilaian pengetahuan dapat digunakan sesuai dengan karakteristik

masing-masing KD. Teknik yang biasa digunakan adalah tes tertulis, tes lisan, dan

penugasan. Namun tidak menutup kemungkinan digunakan teknik lain yang sesuai,

misalnya portofolio dan observasi. Skema penilaian pengetahuan dapat dilihat pada

gambar berikut.

SMA NAHDLATUL ULAMA 1


SMA NU 1 TARAKAN
TARAKAN
SMA NAHDLATUL ULAMA 1 TARAKAN

a. Tes Tertulis

Tes tertulis adalah tes dengan soal dan jawaban disajikan secara tertulis untuk

mengukur atau memperoleh informasi tentang kemampuan peserta tes. Tes tertulis

menuntut respons dari peserta tes yang dapat dijadikan sebagai representasi dari

kemampuan yang dimiliki. Instrumen tes tertulis dapat berupa soal pilihan ganda,

isian, jawaban singkat, benar-salah, menjodohkan, dan uraian. Pengembangan

instrumen tes tertulis mengikuti langkah-langkah sebagai berikut.

(1) Menetapkan tujuan tes, yaitu untuk seleksi, penempatan, diagnostik, formatif,

atau sumatif.

(2) Menyusun kisi-kisi, yaitu spesifikasi yang digunakan sebagai acuan menulis

soal. Kisi-kisi memuat rambu-rambu tentang kriteria soal yang akan ditulis, meliputi

SMA NAHDLATUL ULAMA 1


SMA NU 1 TARAKAN
TARAKAN
SMA NAHDLATUL ULAMA 1 TARAKAN

KD yang akan diukur, materi, indikator soal, bentuk soal, dan nomor soal. Dengan

adanya kisi-kisi, penulisan soal lebih terarahsesuai dengan tujuan tes dan proporsi

soal per KD atau materi yang hendak diukur lebih tepat.

(3) Menulis soal berdasarkan kisi-kisi dan kaidah penulisan soal.

(4) Menyusun pedoman penskoran sesuai dengan bentuk soal yang digunakan.

Pada soal pilihan ganda, isian, menjodohkan, dan jawaban singkat disediakan kunci

jawaban karena jawaban dapat diskor dengan objektif. Sedangkan untuk soal uraian

disediakan pedoman penskoran yang berisi alternatif jawaban dan rubrik dengan

rentang skor.

(5) Melakukan analisis kualitatif (telaah soal) sebelum soal diujikan.

b. Tes lisan

Tes lisan merupakan pemberian soal/pertanyaan yang menuntut peserta didik

menjawab secara lisan, dan dapat diberikan secara klasikal ketika pembelajaran.

Jawaban peserta didik dapat berupa kata, frase, kalimat maupun paragraf.Tes lisan

menumbuhkan sikap peserta didik untuk berani berpendapat.Rambu-rambu

pelaksanaan tes lisan sebagai berikut.

(1) Tes lisan dapat digunakan untuk mengambil nilai (assessment of learning) dan

dapat juga digunakan sebagai fungsi diagnostik untuk mengetahui pemahaman

peserta didik terhadap kompetensi dan materi pembelajaran (assessment for learning).

SMA NAHDLATUL ULAMA 1


SMA NU 1 TARAKAN
TARAKAN
SMA NAHDLATUL ULAMA 1 TARAKAN

(2) Pertanyaan harus sesuai dengan tingkat kompetensi dan lingkup materi pada

kompetensi dasar yang dinilai.

(3) Pertanyaan diharapkan dapat mendorong peserta didik dalam mengonstruksi

jawaban sendiri.

(4) Pertanyaan disusun dari yang sederhana ke yang lebih komplek.

c. Penugasan

Penugasan adalah pemberian tugas kepada peserta didik untuk mengukur dan/atau

meningkatkan pengetahuan. Penugasan yang digunakan untuk mengukur

pengetahuan (assessment of learning)dapat dilakukan setelah proses pembelajaran

sedangkan penugasan yang digunakan untuk meningkatkan pengetahuan (assessment

for learning) diberikan sebelum dan/atau selama proses pembelajaran. Penugasan

dapat berupa pekerjaan rumah dan/atau proyek yang dikerjakan secara individu atau

kelompok sesuai dengan karakteristik tugas. Penugasan lebih ditekankan pada

pemecahan masalah dan tugas produktif lainnya.

Rambu-rambu penugasan.

Tugas mengarah pada pencapaian indikator hasil belajar.

SMA NAHDLATUL ULAMA 1


SMA NU 1 TARAKAN
TARAKAN
SMA NAHDLATUL ULAMA 1 TARAKAN

(1) Tugas dapat dikerjakan oleh peserta didik, selama proses pembelajaran atau

merupakan bagian dari pembelajaran mandiri.

(2) Pemberian tugas disesuaikan dengan taraf perkembangan peserta didik.

(3) Materi penugasan harus sesuai dengan cakupan kurikulum.

(4) Penugasan ditujukan untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik

menunjukkan kompetensi individualnya meskipun tugas diberikan secara kelompok.

(5) Pada tugas kelompok, perlu dijelaskan rincian tugas setiap anggota kelompok.

(6) Tampilan kualitas hasil tugas yang diharapkan disampaikan secara jelas.

(7) Penugasan harus mencantumkan rentang waktu pengerjaan tugas.

d. Observasi

Observasi selama proses pembelajaran selain dilakukan untuk penilaian sikap, juga

dapat dilakukan untuk penilaian pengetahuan, misalnya pada waktu diskusi atau

kegiatan kelompok. Teknik ini merupakan cerminan dari penilaian autentik.

C. Penilaian Keterampilan

1. Pengertian

Penilaian keterampilan adalah penilaian untuk mengukur pencapaian kompetensi

peserta didik terhadap kompetensi dasar pada KI-4. Penilaian keterampilan menuntut

SMA NAHDLATUL ULAMA 1


SMA NU 1 TARAKAN
TARAKAN
SMA NAHDLATUL ULAMA 1 TARAKAN

peserta didik mendemonstrasikan suatu kompetensi tertentu. Penilaian ini

dimaksudkan untuk mengetahui apakah pengetahuan yang sudah dikuasai peserta

didik dapat digunakan untuk mengenal dan menyelesaikan masalah dalam kehidupan

sesungguhnya (real life). Ketuntasan belajar untuk keterampilan ditentukan oleh

satuan pendidikan, secara bertahap satuan pendidikan terus meningkatkan kriteria

ketuntasan belajar dengan mempertimbangkan potensi dan karakteristik masing-

masing satuan pendidikan sebagai bentuk peningkatan kualitas hasil belajar.

2. Teknik Penilaian Keterampilan

Penilaian keterampilan dapat dilakukan dengan berbagai teknik antara lain penilaian

praktik/kinerja, proyek, dan portofolio. Teknik penilaian lain dapat digunakan sesuai

dengan karakteristik KD pada KI-4pada mata pelajaran yang akan diukur. Instrumen

yang digunakan berupa daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang dilengkapi

rubrik.

Skema penilaian keterampilan dapat dilihat pada gambar berikut.

SMA NAHDLATUL ULAMA 1


SMA NU 1 TARAKAN
TARAKAN
SMA NAHDLATUL ULAMA 1 TARAKAN

a. Penilaian Unjuk kerja/kinerja/praktik

Penilaian unjuk kerja/kinerja/praktik dilakukan dengan cara mengamati kegiatan

peserta didik dalam melakukan sesuatu. Penilaian ini cocok digunakan untuk menilai

ketercapaian kompetensi yang menuntut peserta didik melakukan tugas tertentu

seperti: praktikum di laboratorium, praktik ibadah, praktik olahraga, presentasi,

bermain peran, memainkan alat musik, bernyanyi, dan membaca puisi/deklamasi.

Penilaian unjuk kerja/kinerja/praktik perlu mempertimbangkan hal- hal berikut.

(1) Langkah-langkah kinerja yang perlu dilakukan peserta didik untuk

menunjukkan kinerja dari suatu kompetensi.

(2) Kelengkapan dan ketepatan aspek yang akan dinilai dalam kinerja tersebut.

(3) Kemampuan-kemampuan khusus yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas.

SMA NAHDLATUL ULAMA 1


SMA NU 1 TARAKAN
TARAKAN
SMA NAHDLATUL ULAMA 1 TARAKAN

(4) Kemampuan yang akan dinilai tidak terlalu banyak, sehingga dapat diamati.

(5) Kemampuan yang akan dinilai selanjutnya diurutkan berdasarkan langkah-

langkah pekerjaan yang akan diamati.

Pengamatan unjuk kerja/kinerja/praktik perlu dilakukan dalam berbagai konteks

untuk menetapkan tingkat pencapaian kemampuan tertentu. Misalnya untuk menilai

kemampuan berbicara yang beragam dilakukan pengamatan terhadap kegiatan-

kegiatan seperti: diskusi dalam kelompok kecil, berpidato, bercerita, dan wawancara.

Dengan demikian, gambaran kemampuan peserta didik akan lebih utuh. Contoh untuk

menilai unjuk kerja/kinerja/praktik di laboratorium dilakukan pengamatan terhadap

penggunaan alat dan bahan praktikum. Untuk menilai praktik olahraga, seni dan

budaya dilakukan pengamatan gerak dan penggunaan alat olahraga, seni dan budaya.

b. Penilaian proyek

Penilaian proyek merupakan kegiatan penilaian terhadap suatu tugas meliputi

kegiatan perancangan, pelaksanaan, dan pelaporan, yang harus diselesaikan dalam

periode/waktu tertentu. Tugas tersebut berupa suatu investigasi mulai dari

perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan dan penyajian data.

Penilaian proyek dapat digunakan untuk mengetahui pemahaman, kemampuan

SMA NAHDLATUL ULAMA 1


SMA NU 1 TARAKAN
TARAKAN
SMA NAHDLATUL ULAMA 1 TARAKAN

mengaplikasikan, inovasi dan kreativitas, kemampuan penyelidikan dan kemampuan

peserta didik menginformasikan mata pelajaran tertentu secara jelas.

Penilaian proyek dapat dilakukan dalam satu atau lebih KD, satu mata pelajaran,

beberapa mata pelajaran serumpun atau lintas mata pelajaran yang bukan serumpun.

Penilaian proyek umumnya menggunakan metode belajar pemecahan masalah

sebagai langkah awal dalam pengumpulan dan mengintegrasikan pengetahuan baru

berdasarkan pengalamannya dalam beraktifitas secara nyata. Pada penilaian proyek

setidaknya ada empat hal yang perlu dipertimbangkan yaitu pengelolaan, relevansi,

keaslian, dan inovasi dan kreativitas.

(1) Pengelolaan yaitu kemampuan peserta didik dalam memilih topik, mencari

informasi dan mengelola waktu pengumpulan data serta penulisan laporan.

(2) Relevansi yaitu kesesuaian topik, data, dan hasilnya dengan KD atau mata

pelajaran.

(3) Keaslian yaitu proyek yang dilakukan peserta didik harus merupakan hasil

karya sendiri dengan mempertimbangkan kontribusi pendidik dan pihak lain berupa

bimbingan dan dukungan terhadap proyek yang dikerjakan peserta didik.

(4) Inovasi dan kreativitas yaitu proyek yang dilakukan peserta didik terdapat

unsur-unsur baru (kekinian) dan sesuatu yang unik, berbeda dari biasanya.

c. Produk

SMA NAHDLATUL ULAMA 1


SMA NU 1 TARAKAN
TARAKAN
SMA NAHDLATUL ULAMA 1 TARAKAN

Penilaian produk meliputi penilaian kemampuan peserta didik membuat produk-

produk, teknologi, dan seni, seperti: makanan (contoh: tempe, kue, asinan, baso, dan

nata de coco), pakaian, sarana kebersihan (contoh: sabun, pasta gigi, cairan pembersih

dan sapu), alat-alat teknologi (contoh: adaptor ac/dc dan bel listrik), hasil karya seni

(contoh: patung, lukisan dan gambar), dan barang-barang terbuat dari kain, kayu,

keramik, plastik, atau logam.

Pengembangan produk meliputi 3 (tiga) tahap dan setiap tahap perlu diadakan

penilaian yaitu:

(1) Tahap persiapan, meliputi: penilaian kemampuan peserta didik dan

merencanakan, menggali, dan mengembangkan gagasan, dan mendesain produk.

(2) Tahap pembuatan produk (proses), meliputi: penilaian kemampuan peserta

didik dalam menyeleksi dan menggunakan bahan, alat, dan teknik.

(3) Tahap penilaian produk (appraisal), meliputi: penilaian produk yang

dihasilkan peserta didik sesuai kriteria yang ditetapkan, misalnya berdasarkan,

tampilan, fungsi dan estetika.

Penilaian produk biasanya menggunakan cara analitik atau holistik.

(1) Cara analitik, yaitu berdasarkan aspek-aspek produk, biasanya dilakukan

terhadap semua kriteria yang terdapat pada semua tahap proses pengembangan

(tahap: persiapan, pembuatan produk, penilaian produk).

SMA NAHDLATUL ULAMA 1


SMA NU 1 TARAKAN
TARAKAN
SMA NAHDLATUL ULAMA 1 TARAKAN

(2) Cara holistik, yaitu berdasarkan kesan keseluruhan dari produk, biasanya

dilakukan hanya pada tahap penilaian produk.

d. Penilaian portofolio

Portofolio merupakan penilaian berkelanjutan berdasarkan kumpulan informasi yang

bersifat reflektif-integratif yang menunjukkan perkembangan kemampuan peserta

didik dalam satu periode tertentu. Ada beberapa tipe portofolio yaitu portofolio

dokumentasi, portofolio proses, dan portofolio pameran. Pendidik dapat memilih tipe

portofolio sesuai dengan karakteristik kompetensi dasar dan/atau konteks mata

pelajaran.

Pada akhir suatu periode, hasil karya tersebut dikumpulkan dan dinilai oleh pendidik

bersama peserta didik. Berdasarkan hasil penilaian tersebut, pendidik dan peserta

didik dapat menilai perkembangan kemampuan peserta didik dan terus melakukan

perbaikan. Sehingga, portofolio dapat memperlihatkan perkembangan kemajuan

belajar peserta didik melalui karyanya.

Portofolio peserta didik disimpan dalam suatu folder dan diberi tanggal pembuatan

sehingga perkembangan kualitasnya dapat dilihat dari waktu ke waktu. Portofolio

dapat digunakan sebagai salah satu bahan penilaian. Hasil penilaian portofolio

bersama dengan penilaian lainnya dipertimbangkan untuk pengisian rapor/laporan

penilaian kompetensi peserta didik. Portofolio merupakan bagian dari penilaian

SMA NAHDLATUL ULAMA 1


SMA NU 1 TARAKAN
TARAKAN
SMA NAHDLATUL ULAMA 1 TARAKAN

autentik, yang secara langsung dapat merepresentasikan sikap, pengetahuan, dan

keterampilan peserta didik.

Penilaian portofolio dilakukan untuk menilai karya-karya peserta didik secara

bertahap dan pada akhir suatu periode hasil karya tersebut dikumpulkan dan dipilih

bersama oleh pendidik dan peserta didik. Karya-karya terbaik menurut pendidik dan

peserta didik disimpan dalam folder dokumen portofolio. Pendidik dan peserta didik

harus mempunyai alasan yang sama mengapa karya-karya tersebut disimpan di dalam

dokumen portofolio. Setiap karya pada dokumen portofolio harus memiliki makna

atau kegunaan bagi peserta didik, pendidik, dan orang lain. Selain itu, diperlukan

komentar dan refleksi dari pendidik, orangtua peserta didik,atau pengamat pendidikan

yang memiliki keterkaitan dengan karya-karya yang dikoleksi.

Karya peserta didik yang dapat disimpan sebagai dokumen portofolio antara lain:

karangan, puisi, gambar/lukisan, surat penghargaan/piagam, foto-foto prestasi, dan

sejenisnya. Dokumen portofolio dapat menumbuhkan rasa bangga bagi peserta didik

sehingga dapat mendorong untuk mencapai hasil belajar yang lebih baik. Pendidik

dapat memanfaatkan portofolio untuk mendorong peserta didik mencapai sukses dan

membangun kebanggaan diri. Secara tidak langsung, hal ini berdampak pada

peningkatan upaya peserta didik untuk mencapai tujuan individualnya. Di samping itu

pendidikakan merasa lebih mantap dalam mengambil keputusan penilaian karena

didukung oleh bukti-bukti autentik yang telah dicapai dan dikumpulkan peserta didik.

SMA NAHDLATUL ULAMA 1


SMA NU 1 TARAKAN
TARAKAN
SMA NAHDLATUL ULAMA 1 TARAKAN

Agar penilaian portofolio menjadi efektif, pendidik dan peserta didik perlu

menentukan ruang lingkup penggunaan portofolio antara lain sebagai berikut:

(1) Setiap peserta didik memiliki dokumen portofolio sendiri yang memuat hasil

belajar pada setiap mata pelajaran atau setiap kompetensi.

(2) Menentukan jenis hasil kerja/karya yang perlu dikumpulkan/disimpan.

(3) Pendidik memberi catatan (umpan balik) berisi komentar dan masukan untuk

ditindaklanjuti peserta didik.

(4) Peserta didik harus membaca catatan pendidik dengan kesadaran sendiri dan

menindaklanjuti masukan pendidik untuk memperbaiki hasil kayanya.

(5) Catatan pendidik dan perbaikan hasil kerja yang dilakukan peserta didik diberi

tanggal, sehingga dapat dilihat perkembangan kemajuan belajar peserta didik.

Rambu-rambu penyusunan dokumen portofolio.

(1) Dokumen portofolio berupa karya/tugas peserta didik dalam periode tertentu

dikumpulkan dan digunakan oleh pendidik untuk mendeskripsikan capaian

kompetensi keterampilan.

(2) Dokumen portofolio disertakan pada waktu penerimaan rapor kepada

orangtua/wali peserta didik, sehingga orangtua/wali mengetahui perkembangan

belajar putera/puterinya. Orangtua/wali peserta didik diharapkan dapat memberi

SMA NAHDLATUL ULAMA 1


SMA NU 1 TARAKAN
TARAKAN
SMA NAHDLATUL ULAMA 1 TARAKAN

komentar/catatan pada dokumen portofolio sebelum dikembalikan ke satuan

pendidikan.

Pendidik pada kelas berikutnya menggunakan portofolio sebagai informasi awal

peserta didik yang bersangkut

KURIKULUM UNGGULAN

 ASWAJA

Tujuan di ajarkannya pendidikan ASWAJA di tingkat menengah untuk

memperkenalkan dan menanamkan nilai-nilai paham ASWAJA AN-

NAHDLIYAH secara keseluruhan. Sehingga nantinya akan menjadi generasi

SMA NAHDLATUL ULAMA 1


SMA NU 1 TARAKAN
TARAKAN
SMA NAHDLATUL ULAMA 1 TARAKAN

muslim yang terus berkembang dalam keyakinan ketaqwaan kepada Allah

Swt.

 BAHASA ARAB

Tujuan di ajarkannya Pendidikan Bahasa Arab adalah untuk memperkenalkan,

menanamkan dan meningkatkan skill kebahasaan peserta didik dalam

menulis, membaca dan bercakap-cakap dalam Bahasa Arab.

 PEMBIASAAN

Program pengajaran dimana seluruh siswa setiap minggunya menyetorkan

hafalan kosa kata baru dalam Bahasa Inggris, minimal 10 kata. Ada pula

kegiatan pembiasaan lainnya sebelum memulai pembelajaran setiap hari siswa

bersama guru Baca Tulis Al-Quran (BTA) membaca Al-Quran selama 30

menit.

PEMBELAJARAN

Pembelajaran merupakan suatu proses interaksi komunikasi antara sumber

belajar, guru, dan siswa. Interaksi komunikasi ini dilakukan baik secara langsung

dalam kegiatan tatap muka maupun secara tidak langsung dengan menggunakan

SMA NAHDLATUL ULAMA 1


SMA NU 1 TARAKAN
TARAKAN
SMA NAHDLATUL ULAMA 1 TARAKAN

media pembelajaran. Siswa jangan selalu dianggap sebagai objek belajar yang tidak

tahu apa-apa, mereka memiliki latar belakang, minat, dan kebutuhan, serta

kemampuan yang berbeda. Peranan guru tidak sebagai pembimbing, pelatih,

pengembang, dan pengelola kegiatan pembelajaran yang dapat memfasilitasi

kegiatan belajar siswa dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

PRINSIP PEMBELAJARAN

 Bahwa belajar menghasilkan perubahan perilaku peserta didik yang relatif

permanen.

 Peserta didik memiliki potensi dan kemampuan yang merupakan

benih kodrati untuk berkembang.

 Perubahan atau pencapaian kualitas ideal itu tidak tumbuh alami linear

sejalan proses kehidupan.

 Dengan perhatian dan motivasi, keaktifan, keterlibatan langsung atau

berpengalaman, pengulangan, tantangan, balikan dan penguatan serta

perbedaan individual setiap siswa.

SMA NAHDLATUL ULAMA 1


SMA NU 1 TARAKAN
TARAKAN
SMA NAHDLATUL ULAMA 1 TARAKAN

METODE PEMBELAJARAN

1. Model Pembelajaran Inkuiri (Inquiry Based Learning)

Model pembelajaran Inkuiri biasanya lebih cocok digunakan pada

pembelajaran matematika, tetapi mata pelajaran lainpun dapat menggunakan

model tersebut asal sesuai dengan karakteristik KD atau materi

pembelajarannya. Langkah-langkah dalam model inkuiri terdiri atas:

SMA NAHDLATUL ULAMA 1


SMA NU 1 TARAKAN
TARAKAN
SMA NAHDLATUL ULAMA 1 TARAKAN

 Observasi/Mengamati berbagi fenomena alam. Kegiatan ini memberikan

pengalaman belajar kepada peserta didik bagaimana mengamati berbagai

fakta atau fenomena dalam mata pelajaran tertentu.

 Mengajukan pertanyaan tentang fenomana yang dihadapi. Tahapan ini

melatih peserta didik untuk mengeksplorasi fenomena melalui kegiatan

menanya baik terhadap guru, teman, atau melalui sumber yang lain.

 Mengajukan dugaan atau kemungkinan jawaban. Pada tahapan ini peserta

didik dapat mengasosiasi atau melakukan penalaran terhadap

kemungkinan jawaban dari pertanyaan yang diajukan.

 Mengumpulkan data yang terakait dengan dugaan atau pertanyaan

yang diajukan, sehingga pada kegiatan tersebut peserta didik dapat

memprediksi dugaan atau yang paling tepat sebagai dasar untuk

merumuskan suatu kesimpulan.

 Merumuskan kesimpulan-kesimpulan berdasarkan data yang telah diolah

atau dianalisis, sehingga peserta didik dapat mempresentasikan atau

menyajikan hasil temuannya.

2. Model Pembelajaran Discovery (Discovery Learning)

 Stimulation (memberi stimulus). Pada kegiatan ini guru memberikan

stimulan, dapat berupa bacaan, atau gambar, atau situasi, sesuai dengan

materi pembelajaran/topik/tema yang akan dibahas, sehingga peserta didik

SMA NAHDLATUL ULAMA 1


SMA NU 1 TARAKAN
TARAKAN
SMA NAHDLATUL ULAMA 1 TARAKAN

mendapat pengalaman belajar mengamati pengetahuan konseptual

melalui kegiatan membaca, mengamati situasi atau melihat gambar.

 Problem Statement (mengidentifikasi masalah). Dari tahapan tersebut,

peserta didik diharuskan menemukan permasalahan apa saja yang

dihadapi, sehingga pada kegiatan ini peserta didik diberikan

pengalaman untuk menanya, mencari informasi, dan merumuskan

masalah.

 Data Collecting (mengumpulkan data). Pada tahapan ini peserta

didik diberikan pengalaman mencari dan mengumpulkan data/informasi

yang dapat digunakan untuk menemukan solusi pemecahan masalah

yang dihadapi. Kegiatan ini juga akan melatih ketelitian, akurasi, dan

kejujuran, serta membiasakan peserta didik untuk mencari atau

merumuskan berbagai alternatif pemecahan masalah, jika satu alternatif

mengalami kegagalan.

 Data Processing (mengolah data). Kegiatan mengolah data akan melatih

peserta didik untuk mencoba dan mengeksplorasi kemampuan

pengetahuan konseptualnya untuk diaplikasikan.

 Verification. Tahapan ini mengarahkan peserta didik untuk mengecek

kebenaran atau keabsahan hasil pengolahan data, melalui berbagai

kegiatan, antara lain bertanya kepada teman, berdiskkusi, atau mencari

SMA NAHDLATUL ULAMA 1


SMA NU 1 TARAKAN
TARAKAN
SMA NAHDLATUL ULAMA 1 TARAKAN

sumber yang relevan baik dari buku atau media, serta mengasosiasikannya

sehingga menjadi suatu kesimpulan.

 Generalization (menyimpulkan). Pada kegiatan ini peserta didik digiring

untuk menggeneralisasikan hasil simpulannya pada suatu kejadian atau

permasalahan yang serupa, sehingga kegiatan ini juga dapat melatih

pengetahuan metakognisi peserta didik.

3. Model Pembelajaran Berbasis Projek (Project Based Learning)

Model pembelajaran ini bertujuan merangsang peserta didik untuk

belajar melalui berbagai permasalahan nyata dalam kehidupan sehari-

hari dikaitkan dengan pengetahuan yang telah atau akan dipelajarinya

melalui langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut:

 Mengorientasi peserta didik pada masalah. Tahap ini untuk

memfokuskan peserta didik mengamati masalah yang menjadi objek

pembelajaran.

 Mengorganisasikan kegiatan pembelajaran. Pengorganisasian

pembelajaran salah satu kegiatan agar peserta didik menyampaikan

berbagai pertanyaan (atau menanya) terhadap malasalah kajian.

 Membimbing penyelidikan mandiri dan kelompok. Pada tahap ini peserta

didik melakukan percobaan (mencoba) untuk memperoleh data dalam

rangka menjawab atau menyelesaikan masalah yang dikaji.

SMA NAHDLATUL ULAMA 1


SMA NU 1 TARAKAN
TARAKAN
SMA NAHDLATUL ULAMA 1 TARAKAN

 Mengembangkan dan menyajikan hasil karya. Peserta didik mengasosiasi

data yang ditemukan dari percobaan dengan berbagai data lain dari

berbagai sumber.

 Analisis dan evaluasi proses pemecahan masalah. Setelah peserta didik

mendapat jawaban terhadap masalah yang ada, selanjutnya dianalisis dan

dievaluasi.

4. Model Pembelajaran Berbasis Permasalahan (Problem Based Learning)

Model pembelajaran ini bertujuan untuk pembelajaran yang

memfokuskan pada permasalahan komplek yang diperlukan peserta didik

dalam melakukan insvestigasi dan memahami pembelajaran melalui

investigasi, membimbing peserta didik dalam sebuah proyek kolaboratif yang

mengintegrasikan berbagai subjek (materi) dalam kurikulum, memberikan

kesempatan kepada para peserta didik untuk menggali konten (materi) dengan

menggunakan berbagai cara yang bermakna bagi dirinya, dan melakukan

eksperimen secara kolaboratif.

 Menyiapkan pertanyaan atau penugasan proyek. Tahap ini sebagai

langkah awal agar peserta didik mengamati lebih dalam terhadap

pertanyaan yang muncul dari fenomena yang ada.

SMA NAHDLATUL ULAMA 1


SMA NU 1 TARAKAN
TARAKAN
SMA NAHDLATUL ULAMA 1 TARAKAN

 Mendesain perencanaan proyek. Sebagai langkah nyata menjawab

pertanyaan yang ada disusunlah suatu perencanaan proyek bisa melalui

percobaan.

 Menyusun jadwal sebgai langkah nyata dari sebuah proyek.

Penjadwalan sangat penting agar proyek yang dikerjakan sesuai

dengan waktu yang tersedia dan sesuai dengan target.

 Memonitor kegiatan dan perkembangan proyek. Guru melakukan

monitoring terhadap pelaksanaan dan perkembangan proyek. Peserta didik

mengevaluasi proyek yang sedang dikerjakan.

 Menguji hasil. Fakta dan data percobaan atau penelitian dihubungkan

dengan berbagai data lain dari berbagai sumber.

 Mengevaluasi kegiatan/pengalaman. Tahap ini dilakukan untuk

mengevaluasi kegiatan sebagai acuan perbaikan untuk tugas proyek pada

mata pelajaran yang sama atau mata pelajaran lain.

Untuk menentukan model pembelajaran yang akan dilaksanakan dapat

mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:

 Kesesuaian model pembelajaran dengan kompetensi sikap pada KI-1 dan

KI-2 serta kompetensi pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan KD-3

dan/atau KD-4.

SMA NAHDLATUL ULAMA 1


SMA NU 1 TARAKAN
TARAKAN
SMA NAHDLATUL ULAMA 1 TARAKAN

 Kesesuaian model pembelajaran dengan karakteristik KD-1 (jika ada)

dan KD-2 yang dapat mengembangkan kompetensi sikap, dan

kesesuaian materi pembelajaran dengan tuntutan KD-3 dan KD-4 untuk

memgembangkan kompetensi pengetahuan dan keterampilan.

 Penggunaan pendekatan saintifik yang mengembangkan pengalaman

belajar peserta didik melalui kegiatan mengamati (observing), menanya

(questioning), mencoba/mengumpulkan informasi (experimenting/

collecting information), mengasosiasi/menalar (assosiating), dan

mengomunikasikan (communicating).

MODEL PEMBELAJARAN SMA NU 1 TARAKAN

 Active Learning

Model ini merupakan suatu kegiatan belajar-mengajar yang menekankan

keaktifan siswa untuk mengalami sendiri, berlatih, berkegiatan baik dengan daya

pikir, emosional, dan keterampilan.

 Affective Learning

Aktivitas belajar afektif membantu siswa untuk menguji perasaan, nilai dan

sikap-sikapnya. Strategi yang dikembangkan dalam model pembelajaran ini

didesain untuk menumbuhkan kesadaran akan perasaan, nilai dan sikap peserta

SMA NAHDLATUL ULAMA 1


SMA NU 1 TARAKAN
TARAKAN
SMA NAHDLATUL ULAMA 1 TARAKAN

didik. Metode yang dapat diterapkan antara lain: mengamati sebuah alat

bekerja atau bahan dipergunkan, penilaian diri dan teman.

 E-Learning

Secara teminologi, e-learning adalah sebuah proses pembelajaran yang

dilakukan melalui network(jaringan), biasanya lewat internet atau intranet.

Pembelajaran tidak tergantung pada pengajar karena akses informasi lebih luas

dan lengkap, sehingga pembelajar dapat belajar kapan saja dan dimana saja.

 Simulasi

Simulasi merupakan latihan menempatkan peserta didik pada model situasi yang

mencerminkan kehidupan nyata. Simulasi menuntut peserta didik untuk

memainkan peran, membuat keputusan dan menunjukkan konsekuensi. Simulasi

dapat membantu peserta didik untuk memahami faktor-faktor penting dalam

kehidupan nyata, apa yang harus dimiliki dan bagaimana cara memiliki agar bisa

menjalankan kehidupan (tugas, pekerjaan) pada lingkungan nyata.

SMA NAHDLATUL ULAMA 1


SMA NU 1 TARAKAN
TARAKAN
SMA NAHDLATUL ULAMA 1 TARAKAN

PENILAIAN

Penilaian yakni proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk

mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik. Penilaian hasil belajar peserta

didik meliputi aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Penilaian aspek sikap

dilakukan melalui observasi/pengamatan dan teknik penilaian lain yang relevan, dan

pelaporannya menjadi tanggungjawab wali kelas. Penilaian aspek pengetahuan

dilakukan melalui tes tertulis, tes lisan, dan penugasan sesuai dengan kompetensi

yang dinilai. Penilaian keterampilan dilakukan melalui praktik, produk, proyek,

SMA NAHDLATUL ULAMA 1


SMA NU 1 TARAKAN
TARAKAN
SMA NAHDLATUL ULAMA 1 TARAKAN

portofolio, dan/atau teknik lain sesuai dengan kompetensi yang dinilai. Penilaian hasil

belajar oleh pendidik dilakukan dalam bentuk ulangan, pengamatan, penugasan,

dan/atau bentuk penilaian akhir, ujian sekolah dan ujian sekolah berstandar nasional,

untuk melaksanakan proses penilaian oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan dalam

merencanakan, melaksanakan, menyusun laporan, dan memanfaatkan hasil

penilaian untuk meningkatkan mutu pendidikan di SMA.

FUNGSI PENILAIAN

 Menggambarkan sejauh mana seorang peserta didik telah menguasai suatu

kompetensi.

 Mengevaluasi hasil belajar peserta didik dalam rangka membantu

peserta didik memahami kemampuan dirinya, membuat keputusan tentang

langkah berikutnya, baik untuk pemilihan program, pengembangan

kepribadian maupun untuk penjurusan (sebagai bimbingan).

SMA NAHDLATUL ULAMA 1


SMA NU 1 TARAKAN
TARAKAN
SMA NAHDLATUL ULAMA 1 TARAKAN

 Menemukan kesulitan belajar dan kemungkinan prestasi yang bisa

dikembangkan peserta didik dan sebagai alat diagnosis yang membantu

pendidik menentukan apakah seseorang perlu mengikuti remedial atau

pengayaan.

 Sebagai kontrol bagi pendidik dan satuan pendidikan tentang kemajuan

perkembangan peserta didik.

PRINSIP-PRINSIP PENILAIAN

 Sahih, berarti penilaian didasarkan pada data yang mencerminkan kemampuan

yang diukur.

 Objektif, berarti penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang

jelas, tidak dipengaruhi subjektivitas penilai.

SMA NAHDLATUL ULAMA 1


SMA NU 1 TARAKAN
TARAKAN
SMA NAHDLATUL ULAMA 1 TARAKAN

 Adil, berarti penilaian tidak menguntungkan atau merugikan peserta

didik karena berkebutuhan khusus serta perbedaan latar belakang agama,

suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan gender.

 Terpadu, berarti penilaian merupakan salah satu komponen yang tidak

terpisahkan dari kegiatan pembelajaran.

 Terbuka, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan

keputusan dapat diketahui oleh pihak- pihak yang berkepentingan.

 Menyeluruh dan berkesinambungan, berarti penilaian mencakup semua aspek

kompetensi dengan menggunakan berbagai teknik penilaian yang sesuai,

untuk memantau perkembangan kemampuan peserta didik.

 Sistematis, berarti penilaian dilakukan secara terencana dan bertahap

dengan mengikuti langkah-langkah baku.

 Beracuan kriteria, berarti penilaian didasarkan pada ukuran pencapaian

kompetensi yang ditetapkan. Dan Akuntabel, penilaian dapat

dipertanggungjawabkan, baik dari segi teknik, prosedur, maupun hasilnya.

JENIS PENILAIAN KURIKULUM

Kurikulum 2013 merupakan kurikulum berbasis kompetensi dengan

Kompetensi Dasar (KD) sebagai kompetensi minimal yang harus dicapai oleh peserta

didik. Untuk mengetahui ketercapaian KD, guru harus merumuskan sejumlah

indikator sebagai acuan penilaian dan sekolah juga harus menentukan ketuntasan

SMA NAHDLATUL ULAMA 1


SMA NU 1 TARAKAN
TARAKAN
SMA NAHDLATUL ULAMA 1 TARAKAN

belajar minimal atau kriteria ketuntasan minimal (KKM) untuk memutuskan seorang

peserta didik sudah tuntas atau belum. KKM menggambarkan mutu satuan

pendidikan, oleh karena itu KKM setiap tahun perlu dievaluasi dan

diharapkan secara bertahap terjadi peningkatan KKM.

1. Kriteria Ketuntasan Minimal

KKM ditentukan oleh satuan pendidikan mengacu pada Standar Kompetensi

Lulusan (SKL) dengan mempertimbangkan karakteristik peserta didik,

karakteristik mata pelajaran, dan kondisi satuan pendidikan.

KKM dirumuskan setidaknya dengan memperhatikan 3 (tiga) aspek,

yaitu kompleksitas materi/kompetensi, intake (kualitas peserta didik), serta

guru dan daya dukung satuan pendidikan.

 Aspek karakteristik materi/kompetensi yaitu memperhatikan

kompleksitas KD dengan mencermati kata kerja yang terdapat pada

KD tersebut dan berdasarkan data empiris dari pengalaman guru dalam

membelajarkan KD tersebut pada waktu sebelumnya. Semakin tinggi

aspek kompleksitas materi/kompetensi, semakin menantang guru

untuk meningkatkan kompetensinya.

 Aspek intake yaitu memperhatikan kualitas peserta didik yang dapat

diidentifikasi antara lain berdasarkan hasil ujian nasional pada

jenjang pendidikan sebelumnya, hasil tes awal yang dilakukan oleh

SMA NAHDLATUL ULAMA 1


SMA NU 1 TARAKAN
TARAKAN
SMA NAHDLATUL ULAMA 1 TARAKAN

sekolah, atau nilai rapor sebelumnya. Semakin tinggi aspek intake,

semakin tinggi pula nilai KKMnya.

 Aspek guru dan daya dukung antara lain memperhatikan

ketersediaan guru, kesesuaian latar belakang pendidikan guru dengan

mata pelajaran yang diampu, kompetensi guru (misalnya hasil

Uji Kompetensi Guru), rasio jumlah peserta didik dalam satu kelas,

sarana prasarana pembelajaran, dukungan dana, dan kebijakan

sekolah. Semakin tinggi aspek guru dan daya dukung, semakin tinggi

pula nilai KKM-nya.

KKM sebaiknya dibuat sama untuk semua mata pelajaran pada semua tingkat

kelas, artinya nilai KKM sama untuk semua mata pelajaran pada suatu

sekolah. Nilai KKM ditulis dalam dokumen Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP) dan disosialisasikan kepada semua warga sekolah. Secara

teknis prosedur penentuan KKM mata pelajaran pada Satuan Pendidikan

terdapat pada alur sebagai berikut:

 Menetapkan KKM setiap kompetensi dasar (KD), yang menggunakan

kriteria analisis dengan mempertimbangkan aspek karakteristik peserta

didik (intake), karakteristik mata pelajaran (kompleksitas

materi/kompetensi), serta guru dan kondisi satuan pendidikan (daya

dukung);

SMA NAHDLATUL ULAMA 1


SMA NU 1 TARAKAN
TARAKAN
SMA NAHDLATUL ULAMA 1 TARAKAN

 Menetapkan KKM mata pelajaran yang merupakan rata-rata dari

semua KKM kompetensi dasar yang terdapat dalam satu mata

pelajaran;

 Menetapkan KKM pada tingkatan kelas yang merupakan rata- rata dari

semua KKM mata pelajaran pada setiap tingkatan kelas; dan

 Menetapkan KKM satuan pendidikan yang merupakan rata- rata dari

semua KKM pada setiap tingkatan kelas X, XI, dan XII dalam satu

semester atau satu tahun pembelajaran.

2. KKM dan Interval Predikat

Setelah satuan pendidikan menentukan KKM selanjutnya satuan pendidikan

membuat interval predikat untuk menggambarkan kategori kualitas sekolah.

Kategori kualitas sekolah dalam bentuk predikat D, B, C, dan A. Nilai KKM

merupakan nilai minimal untuk predikat C dan secara bertahap satuan pendidikan

meningkatkan kategorinya sesuai dengan peningkatan mutu satuan pendidikan.

Predikat untuk pengetahuan dan keterampilan ditentukan berdasarkan interval

angka pada skala 0-100 yang disusun dan ditetapkan oleh satuan pendidikan.

Penetapan table interval predikat untuk KKM dibuat seperti contoh pada tabel

(Terlampir). Misalnya KKM satuan pendidikan = N (Besar Nilai N adalah nilai <

100)

SMA NAHDLATUL ULAMA 1


SMA NU 1 TARAKAN
TARAKAN
SMA NAHDLATUL ULAMA 1 TARAKAN

Satuan pendidikan menentukan satu KKM untuk semua mata pelajaran baik pada

satu tingkat kelas maupun tingkat sekolah. Setelah KKM setiap mata pelajaran

ditentukan, satuan pendidikan dapat menetapkan satu KKM yang sama dengan

mempertimbangkan nilai terendah, rata-rata atau modus dari seluruh KKM mata

pelajaran. Model interval nilai dan predikat menggunakan sastu ukuran.

Rentang Predikat KKM 65

Rentang Predikat
KKM Satuan Panjang
A B C D
Pendidikan Interval
(Sangat Baik) (Baik) (Cukup) (Perlu Bimbingan)

65 35/3=11,7 88<A<100 76<B<88 65<C<76 D<65

Standar Penilaian Pendidikan adalah kriteria mengenai mekanisme, prosedur, dan

instrumen penilaian hasil belajar peserta didik. Penilaian pendidikan sebagai proses

pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar

peserta didik mencakup: penilaian otentik, penilaian diri, penilaian projek, ulangan,

ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, ujian tingkat

SMA NAHDLATUL ULAMA 1


SMA NU 1 TARAKAN
TARAKAN
SMA NAHDLATUL ULAMA 1 TARAKAN

kompetensi, ujian mutu tingkat kompetensi, ujian nasional, dan ujian

sekolah/madrasah, yang diuraikan sebagai berikut:

 Penilaian otentik merupakan penilaian yang dilakukan secara komprehensif

untuk menilai mulai dari masukan (input), proses,dan keluaran (output)

pembelajaran.

 Penilaian diri merupakan penilaian yang dilakukan sendiri oleh peserta didik

secara reflektif untuk membandingkan posisi relatifnya dengan kriteria yang

telah ditetapkan.

 Penilaian Projek adalah penilaian masing-masing peserta didik atas proses dan

hasil pengerjaan projek yang dilakukan secara kelompok.

 Ulangan harian merupakan kegiatan yang dilakukan secara periodik untuk

menilai kompetensi peserta didik setelah menyelesaikan satu kompetensi

dasar (KD) atau lebih.

 Ulangan tengah semester merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik

untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah melaksanakan

8 – 9 minggu kegiatan pembelajaran. Cakupan ulangan tengah

semester meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan seluruh KD pada

periode tersebut.

 Ulangan akhir semester merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik

untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester.

SMA NAHDLATUL ULAMA 1


SMA NU 1 TARAKAN
TARAKAN
SMA NAHDLATUL ULAMA 1 TARAKAN

Cakupan ulangan meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan semua

KD pada semester tersebut.

BENTUK PENILAIAN SMA NU 1 TARAKAN

 Tes tertulis

Tes tertulis adalah suatu teknik penilaian yang menuntut jawaban secara

tertulis, baik berupa pilihan atau isian. Tes yang jawabannya berupa pilihan

SMA NAHDLATUL ULAMA 1


SMA NU 1 TARAKAN
TARAKAN
SMA NAHDLATUL ULAMA 1 TARAKAN

meliputi antara lain pilihan ganda, benar-salah, dan menjodohkan, sedangkan

tes yang jawabannya berupa isian berbentuk isian singkat atau uraian.

 Observasi

Observasi atau pengamatan adalah teknik penilaian yang dilakukan dengan

menggunakan indera secara langsung. Observasi dilakukan dengan menggunakan

pedoman observasi yang berisi sejumlah indikator perilaku yang diamati.

 Tes praktik

Tes praktik, juga biasa disebut tes kinerja, adalah teknik penilaian yang

menuntut peserta didik mendemonstrasikan kemahirannya. Tes praktik dapat

berupa tes identifikasi, tes simulasi dan tes kinerja. Tes identifikasi dilakukan

untuk mengukur kemahiran mengidentifikasi sesuatu hal berdasarkan fenomena

yang ditangkap melalui alat indera, misalnya mengindentifikasi adanya kesalahan

praktek olahraga (dalam Pendidikan Kesehatan dan Jasmani) yang dipraktekkan

kepadanya. Tes simulasi digunakan untuk mengukur kemahiran bersimulasi

memperagakan suatu tindakan, misalnya praktik olahraga air atau berenang. Tes

kinerja dipakai untuk mengukur kemahiran mendemonstrasikan pekerjaan yang

sesungguhnya, misalnya berupa kegiatan tes untuk mengukur kemahiran praktek

olahraga basket.

 Penugasan

SMA NAHDLATUL ULAMA 1


SMA NU 1 TARAKAN
TARAKAN
SMA NAHDLATUL ULAMA 1 TARAKAN

Penugasan adalah suatu teknik penilaian yang menuntut peserta didik

melakukan kegiatan tertentu di luar kegiatan pembelajaran di kelas. Penugasan

dapat diberikan dalam bentuk individual atau kelompok. Penugasan dapat berupa

pekerjaan rumah atau proyek. Pekerjaan rumah adalah tugas menyelesaikan soal-

soal dan latihan yang dilakukan peserta didik di luar kegiatan kelas.

 Tes lisan

Tes lisan dilaksanakan melalui komunikasi langsung antara peserta didik

dengan penguji dan jawaban diberikan secara lisan. Tes jenis ini memerlukan

daftar pertanyaan dan pedoman penskoran.

 Penilaian portofolio

Penilaian portofolio adalah penilaian yang dilakukan dengan cara menilai

portofolio peserta didik. Portofolio adalah kumpulan karya- karya peserta didik

dalam bidang tertentu yang diorganisasikan untuk mengetahui minat,

perkembangan, prestasi, dan/atau kreativitas peserta didik dalam kurun waktu

tertentu.

 Jurnal

Jurnal merupakan catatan pendidik selama proses pembelajaran yang

berisi informasi hasil pengamatan tentang kekuatan dan kelemahan peserta didik

SMA NAHDLATUL ULAMA 1


SMA NU 1 TARAKAN
TARAKAN
SMA NAHDLATUL ULAMA 1 TARAKAN

yang berkait dengan kinerja ataupun sikap dan perilaku peserta didik yang

dipaparkan secara deskriptif.

 Penilaian diri

Penilaian diri merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik

untuk mengemukakan kelebihan dan kekurangan dirinya, penguasaan kompetensi

yang ditargetkan, dan pengamalan ajaran agama yang dianutnya.

 Penilaian antarteman

Penilaian antarteman merupakan teknik penilaian dengan cara meminta

peserta didik untuk mengemukakan kelebihan dan kekurangan, penguasaan

kompetensi, dan pengamalan ajaran agama yang dianut temannya.

PENDIDIK

SMA NAHDLATUL ULAMA 1


SMA NU 1 TARAKAN
TARAKAN
SMA NAHDLATUL ULAMA 1 TARAKAN

Pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen,

kanselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, dan sebutan lain yang sesuai

dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam penyelenggaraan pendidikan.

Pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan

melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan

pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada

masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi.

JENIS PENDIDIK

 Guru

Guru adalah seorang pengajar suatu ilmu. Dalam bahasa

Indonesia, guru umumnya merujuk pendidik profesional dengan tugas utama

mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan

mengevaluasi peserta didik.

 Dosen

Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama

mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan,

teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada

masyarakat.

SMA NAHDLATUL ULAMA 1


SMA NU 1 TARAKAN
TARAKAN
SMA NAHDLATUL ULAMA 1 TARAKAN

 Konselor

Konselor adalah seorang yang mempunyai keahlian dalam melakukan

konseling. Berlatar belakang pendidikan minimal sarjana strata 1 (S1) dari

jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan (PPB), Bimbingan Konseling (BK),

atau Bimbingan Penyuluhan (BP). Mempunyai organisasi profesi bernama

Asosiasi Bimbingan Konseling Indonesia (ABKIN).

 Pamong belajar

Permenpan dan RB nomor 15 tahun 2012 mengatakan bahwa pamong belajar

adalah pendidik dengan tugas utama melakukan kegiatan belajar mengajar,

pengkajian program, dan pengembangan model pendidikan nonformal dan

informal pada unit pelaksana teknis (UPT)/unit pelaksana teknis daerah (UPTD)

dan satuan PNFI.

 Widyaiswara

Widyaiswara adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang diangkat sebagai

pejabat fungsional oleh pejabat yang berwenang dengan tugas, tanggung

jawab, wewenang untuk mendidik, mengajar, dan/atau melatih Pegawai Negeri

Sipil (PNS) pada lembaga pendidikan dan pelatihan (diklat) pemerintah.

 Tutor

SMA NAHDLATUL ULAMA 1


SMA NU 1 TARAKAN
TARAKAN
SMA NAHDLATUL ULAMA 1 TARAKAN

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Tutor adalah “orang yang memberi

pelajaran (membimbing) kepada seseorang atau sejumlah kecil siswa (di rumah,

bukan di sekolah).

 Instruktur

Instruktur adalah seseorang yang bertugas melakukan pembinaan terhadap

peserta dalam forum pelatihan.

 Fasilitator

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Fasilitator adalah “orang yang

menyediakan fasilitas; penyedia: di dalam konsep belajar mandiri, guru dan

sekolah tidak lagi menjadi titik pusat kegiatan, tetapi lebih bersifat sebagai

pendukung dan kebutuhan murid”.

PROYEKSI KEBUTUHAN GURU

(terlampir)

PERSYARATAN CALON PENDIDIK SMA NU 1 TARAKAN

SMA NAHDLATUL ULAMA 1


SMA NU 1 TARAKAN
TARAKAN
SMA NAHDLATUL ULAMA 1 TARAKAN

1. Umum

 Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME Sehat jasmani dan rohani

 Jenis kelamin laki-laki atau perempuan

 Usia maksimal 35 tahun

 Pendidikan minimal S1

 Berijazah minimal S1 yang sesuai dengan bidang studi yang akan

diajarkan IPK minimal 2,75.

 Mampu mengoperasikan computer (khususnya dibidang Ms. Office)

2. Administrasi

 Surat lamaran kerja

 Fotokopi KTP

 Fotokopi akte kelahiran

 Fotokopi ijazah dan transkrip nilai pendidikan terakhir

 Fotokopi penghargaan atau seminar

 Foto formal berukuran 4x6

Pada tahap seleksi, calon pendidik akan diadakan tes, sebagai berikut:

SMA NAHDLATUL ULAMA 1


SMA NU 1 TARAKAN
TARAKAN
SMA NAHDLATUL ULAMA 1 TARAKAN

 Test Tertulis

 Wawancara

 Peer Teaching

PROGRAM PENGEMBANGAN KOMPETENSI

Untuk dapat mengembangkan kompetensi guru SMA NU 1 Tarakan maka dilakukan:

1. Sertifikasi

2. Seminar

3. Wrokshop

4. Pelatihan

5. Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP)

ANGGARAN GAJI PENDIDIK

(terlampir)

KEPENDIDIKAN

SMA NAHDLATUL ULAMA 1


SMA NU 1 TARAKAN
TARAKAN
SMA NAHDLATUL ULAMA 1 TARAKAN

Menurut perundang-undangan yang berlaku di Indonesia, yaitu UUSPN

NO.20 tahun 2003, khusus BAB I pasal 1 ayat (5) menyebutkan bahwa tenaga

kependidikan itu adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat

untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan, dan ayat (6) pendidik adalah tenaga

kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar,

widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai dengan

kekhususannya, serta berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan. Pasal 39

ayat (1) selanjutnya menjelaskan bahwa tugas tenaga kependidikan itu adalah

melaksanakan administrasi, pengelolaan, pengembangan, pengawasan, dan pelayanan

teknis untuk menunjang proses pendidikan pada satuan pendidikan.

JENIS TENAGA KEPENDIDIKAN

 Tenaga struktural merupakan tenaga kependidikan yang menempati jabatan-

jabatan eksekutif umum (pimpinan) yang bertanggungjawab baik langsung

maupun tidak langsung atas satuan pendidikan, yaitu Kepala Sekolah dan

Wakil Kepala Sekolah di bagian kurikulum, kesiswaan, sarana dan

prasarana, dan pelayanan khusus.

 Tenaga fungsional merupakan tenaga kependidikan yang menempati

jabatan fungsional yakni jabatan yang dalam pelaksanaan pekerjaannya

mengandalkan keahlian akademis kependidikan, seperti guru,

SMA NAHDLATUL ULAMA 1


SMA NU 1 TARAKAN
TARAKAN
SMA NAHDLATUL ULAMA 1 TARAKAN

pembimbing/penyuluh (Guru BP),peneliti, pengembangan Kurikulum dan

Teknologi Pendidikan, pengembang Tes, dan Pustakawan.

 Tenaga teknis kependidikan merupakan tenaga kependidikan yang dalam

pelaksanaan pekerjaannya lebih dituntut kecakapan teknis operasional

atau teknis administrasi, meliputi Laboran, Teknisi Sumber Belajar, Pelatih

(olahraga); kesenian dan keterampilan, dan Petugas Tata Usaha.

PROYEKSI KEBUTUHAN TENAGA KEPENDIDIKAN

(terlampir)

KRITERIA DAN PERSYARATAN TENAGA KEPENDIDIKAN

1. KEPALA SEKOLAH

SMA NAHDLATUL ULAMA 1


SMA NU 1 TARAKAN
TARAKAN
SMA NAHDLATUL ULAMA 1 TARAKAN

Kepribadian:

 Berakhlak mulia, mengembangkan budaya dan tradisi akhlak mulia,

dan menajdi teladan akhlak bagi komunitas di satuan pendidikannya.

 Memiliki integritas kepribadian sebagai pemimpin

 Memiliki keinginan yang kuat dalam pengembangan diri sebagai

kepala sekolah,

 Bersikap terbuka dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi.

 Mengendalikan diri dalam menghadapi masalah dalam pekerjaan

sebagai kepala sekolah

 Memilki bakat dan minat jabatan sebagai pemimpin Pendidikan

Manajerial:

 Menyusun perencanaan sekolah untuk berbagai tingkatan perencanaan

 Mengembangkan organisasi sekolah sesuai dengan kebutuhan

 Memimpin sekolah dalam rangka pendayagunaan sumber daya sekolah

secara optimal

 Mengelola perubahan dan pengembangan sekolah menuju organisasi

pembelajar yang efektif

 Menciptakan budaya dan iklim sekolah yang kondusif dan inovatif bagi

pembelajaran siswa

SMA NAHDLATUL ULAMA 1


SMA NU 1 TARAKAN
TARAKAN
SMA NAHDLATUL ULAMA 1 TARAKAN

 Mengelola guru dan staff dalam rangka pendayagunaan sumber daya

manusia secara optimal

 Mengelola sarana dan prasarana sekolah dalam rangka pendayagunaan

secara optimal

 Mengelola hubungan sekolah dan masyarakat dalam rangka pencarian

dukungan ide, sumber belajar, dan pembiayaan sekolah

 Mengelola kesiswaan dalam rangka penerimaan siswa baru, penempatan

siswa, dan pengembangan kapasitas siswa

 Mengelola pengembangan kurikulum dan kegiatan pembelajaran

sesuai dengan arah dan tujuan pendidikan nasional

 Mengelola keuangan sekolah sesuai dengan prinsip pengelolaan

yang akuntabel, transparan, dan efisien

 Mengelola ketatausahaan sekolah dalam mendukung pencapaian tujuan

sekolah

 Mengelola unit layanan khusus sekolah dalam mendukung kegiatan

pembelajaran dan kegiatan kesiswaan di sekolah

 Mengelola sistem informasi sekolah dalam mendukung penyususnan

program dan pengambilan keputusan

 Memanfaatkan kemajuan teknologi informasi bagi peningkatan

pembelajaran dan amanjemen sekolah

SMA NAHDLATUL ULAMA 1


SMA NU 1 TARAKAN
TARAKAN
SMA NAHDLATUL ULAMA 1 TARAKAN

 Melakuan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program

kegiatan sekolah dengan prosedur yang tepat, serta merencanakan tindak

lanjutnya

Kewirausahaan:

 Menciptakan inovasi yang berguna bagi pengembangan sekolah

 Bekerja keras untuk mencapai keberhasilan sekolah sebagai organisasi

pembelajar yang efektif

 Memiliki motivasi yang kuat untuk sukses dalam melaksanakan tugas

pokok dan fungsinya sebagai pemimpin satuan pendidikan

 Pantang menyerah dan selalu mencari solusi terbaik dalam menghadapi

kendala yang dihadapi sekolah

 Memiliki naluri kewirausahaan dalam pengelola kegiatanproduksi/jasa

sekolah sebagai sumber belajar siswa

Supervisi:

 Merencanakan program supervisi akademik dalam rangka peningkatan

profesionalisme guru

 Melaksanakan supervisi akademik terhadap guru dengan menggunakan

pendekatan dan teknik supervisi yang tepat

SMA NAHDLATUL ULAMA 1


SMA NU 1 TARAKAN
TARAKAN
SMA NAHDLATUL ULAMA 1 TARAKAN

 Menindaklanjuti hasil supervisi akademik terhadap guru dalam rangka

peningkatan profesionalisme guru

Sosial:

 Bekerja sama dengan pihak lain untuk kepentingan sekolah

 Berpartisipasi dalam kegiatan sosial kemasyarakatan

 Memiliki kepekaan sosial terhadap orang atau kelompok lain

SYARAT-SYARAT UNTUK CALON KEPALA SEKOLAH DI SMA NU 1

TARAKAN

1. Umum

SMA NAHDLATUL ULAMA 1


SMA NU 1 TARAKAN
TARAKAN
SMA NAHDLATUL ULAMA 1 TARAKAN

 Beragama Islam

 Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME

 Sehat jasmani dan rohani berdasarkan surat keterangan dari dokter

Pemerintah

 Tidak pernah dikenakan hukuman disiplin sedang dan/atau berat sesuai

dengan ketentuan yang berlaku Usia maksimal 35 tahun

 Pada waktu diangkat sebagai kepala sekolah berusia setinggi-

tingginya 56 tahun

 Pendidikan minimal S1

 Memiliki pengalaman sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun sebagai kepala

sekolah IPK minimal 2,75 untuk negeri, 2,75 untuk swasta

 Memperoleh nilai amat baik untuk unsur kesetiaan dan nilai baik untuk

unsur penilaian lainnya sebagai guru dalam daftar penilaian prestasi

pegawai (DP3) bagi PNS atau penilaian yang sejenis DP3 bagi bukan PNS

dalam 2 (dua) tahun terakhir

 Mampu berbahasa Inggris secara aktif

2. Administrasi

 Portololio kinerja pelamar selama menjadi guru, guru inti, guru tutor, guru

pemandu, dan wakil kepala sekolah

SMA NAHDLATUL ULAMA 1


SMA NU 1 TARAKAN
TARAKAN
SMA NAHDLATUL ULAMA 1 TARAKAN

 Fotokopi KTP (3 lembar) & Fotokopi akte kelahiran

 Fotokopi SK pengangkatan pertama sebagai guru yang diregalisir

(bagi PNS)

 Fotokopi SK kepengangkatan terakhir yang dilegalisir (bagi PNS)

 Fotokopi Ijasah dan transkrip pendidikan terakhir

 Surat Keterangan Sehat

 Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK)

 Foto formal berukuran 4x6

 Daftar riwayat hidup

 Aneka ragam piagam perhargaan dan surat keterangan yang menunjukkan

prestasi dalam bidang pendidikan maupun non-pendidikan

SYARAT-SYARAT PENCALONAN WAKIL KEPALA SEKOLAH BIDANG

KURIKULUM DAN KESISWAAN

SMA NAHDLATUL ULAMA 1


SMA NU 1 TARAKAN
TARAKAN
SMA NAHDLATUL ULAMA 1 TARAKAN

1. Umum

 Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa

 Sehat jasmani dan rohani

 Umur maksimal 35 tahun

 Memiliki kualifikasi akademik minimal S1 sesuai dengan

bidangnya

 Memiliki pengalaman mengajar minimal 5 tahun

 IPK minimal 2,75

 Mampu berbahasa inggris secara aktif

 Mampu menguasai bidang kurikulum dan kesiswaan

2. Administrasi

 Fotokopi Surat Akta lahir & Fotokopi KTP

 Fotokopi SK pengangkatan pertama sebagai guru yang diregalisir (bagi

PNS)

 Fotokopi SK kepengangkatan terakhir yang dilegalisir (bagi PNS)

 Fotokopi Ijasah dan transkrip pendidikan terakhir

 Surat Keterangan Sehat

 Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK)

 Foto formal berukuran 4x6

 Daftar riwayat hidup

SMA NAHDLATUL ULAMA 1


SMA NU 1 TARAKAN
TARAKAN
SMA NAHDLATUL ULAMA 1 TARAKAN

 Aneka ragam piagam perhargaan dan surat keterangan yang menunjukkan

prestasi dalam bidang pendidikan maupun non-pendidikan

SMA NAHDLATUL ULAMA 1


SMA NU 1 TARAKAN
TARAKAN
SMA NAHDLATUL ULAMA 1 TARAKAN

SYARAT-SYARAT PENCALONAN WAKIL KEPALA SEKOLAH BIDANG

SARANA DAN PRASARANA

1. Umum

 Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa

 Sehat jasmani dan rohani

 Umur maksimal 35 tahun

 Memiliki kualifikasi akademik minimal S1 sesuai dengan

bidangnya

 Memiliki pengalaman mengajar minimal 5 tahun

 IPK minimal 2,75

 Mampu berbahasa inggris secara aktif

 Mampu menguasai bidang sarana dan prasarana

2. Administrasi

 Fotokopi Surat Akta lahir & Fotokopi KTP

 Fotokopi SK pengangkatan pertama sebagai guru yang diregalisir (bagi

PNS)

 Fotokopi SK kepengangkatan terakhir yang dilegalisir (bagi PNS)

 Fotokopi Ijasah dan transkrip pendidikan terakhir

 Surat Keterangan Sehat

SMA NAHDLATUL ULAMA 1


SMA NU 1 TARAKAN
TARAKAN
SMA NAHDLATUL ULAMA 1 TARAKAN

 Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK)

 Foto formal berukuran 4x6

 Daftar riwayat hidup

 Aneka ragam piagam perhargaan dan surat keterangan yang menunjukkan

prestasi dalam bidang pendidikan maupun non-pendidikan

SMA NAHDLATUL ULAMA 1


SMA NU 1 TARAKAN
TARAKAN
SMA NAHDLATUL ULAMA 1 TARAKAN

SYARAT-SYARAT PENCALONAN WAKIL KEPALA SEKOLAH BIDANG

HUBUNGAN MASYARAKAT

1. Umum

 Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa

 Sehat jasmani dan rohani

 Umur maksimal 35 tahun

 Memiliki kualifikasi akademik minimal S1 sesuai dengan

bidangnya

 Memiliki pengalaman mengajar minimal 5 tahun

 IPK minimal 2,75

 Mampu berbahasa inggris secara aktif

 Mampu menguasai bidang Hubungan Masyarakat

2. Administrasi

 Fotokopi Surat Akta lahir & Fotokopi KTP

 Fotokopi SK pengangkatan pertama sebagai guru yang diregalisir (bagi

PNS)

 Fotokopi SK kepengangkatan terakhir yang dilegalisir (bagi PNS)

 Fotokopi Ijasah dan transkrip pendidikan terakhir

SMA NAHDLATUL ULAMA 1


SMA NU 1 TARAKAN
TARAKAN
SMA NAHDLATUL ULAMA 1 TARAKAN

 Surat Keterangan Sehat

 Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK)

 Foto formal berukuran 4x6

 Daftar riwayat hidup

 Aneka ragam piagam perhargaan dan surat keterangan yang menunjukkan

prestasi dalam bidang pendidikan maupun non-pendidikan

SMA NAHDLATUL ULAMA 1


SMA NU 1 TARAKAN
TARAKAN
SMA NAHDLATUL ULAMA 1 TARAKAN

SYARAT-SYARAT PENCALONAN KEPALA TATA USAHA

1. Umum

 Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa

 Sehat jasmani dan rohani

 Umur maksimal 35 tahun

 Memiliki kualifikasi akademik minimal S1 sesuai dengan

bidangnya

 Memiliki pengalaman mengajar minimal 5 tahun

 IPK minimal 2,75

 Mampu berbahasa inggris secara aktif

 Mampu menguasai bidang Tata Usaha

2. Administrasi

 Fotokopi Surat Akta lahir & Fotokopi KTP

 Fotokopi SK pengangkatan pertama sebagai guru yang diregalisir (bagi

PNS)

 Fotokopi SK kepengangkatan terakhir yang dilegalisir (bagi PNS)

 Fotokopi Ijasah dan transkrip pendidikan terakhir

SMA NAHDLATUL ULAMA 1


SMA NU 1 TARAKAN
TARAKAN
SMA NAHDLATUL ULAMA 1 TARAKAN

 Surat Keterangan Sehat

 Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK)

 Foto formal berukuran 4x6

 Daftar riwayat hidup

 Aneka ragam piagam perhargaan dan surat keterangan yang menunjukkan

prestasi dalam bidang pendidikan maupun non-pendidikan

SYARAT-SYARAT PENCALONAN TENAGA ADMINISTRASI

1. Umum

 Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa

 Sehat jasmani dan rohani

 Umur maksimal 35 tahun

 Memiliki kualifikasi akademik minimal S1 sesuai dengan

bidangnya

 Memiliki pengalaman mengajar minimal 5 tahun

 IPK minimal 2,75

 Mampu berbahasa inggris secara aktif

2. Administrasi

 Fotokopi Surat Akta lahir & Fotokopi KTP

SMA NAHDLATUL ULAMA 1


SMA NU 1 TARAKAN
TARAKAN
SMA NAHDLATUL ULAMA 1 TARAKAN

 Fotokopi SK pengangkatan pertama sebagai guru yang diregalisir (bagi

PNS)

 Fotokopi SK kepengangkatan terakhir yang dilegalisir (bagi PNS)

 Fotokopi Ijasah dan transkrip pendidikan terakhir

 Surat Keterangan Sehat

 Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK)

 Foto formal berukuran 4x6

 Daftar riwayat hidup

 Aneka ragam piagam perhargaan dan surat keterangan yang menunjukkan

prestasi dalam bidang pendidikan maupun non-pendidikan

SYARAT-SYARAT PENCALONAN LABORAN

1. Umum

 Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa

 Memiliki kualifikasi akademik minimal D3 sesuai dengan

bidangnya tanpa dibatasi usia, pangkat dan golongan

 IPK minimal 2,75

 Mampu berbahasa inggris secara aktif

 Mempunyai pengetahuan dan pemahaman tentang laboratorium

2. Administrasi

SMA NAHDLATUL ULAMA 1


SMA NU 1 TARAKAN
TARAKAN
SMA NAHDLATUL ULAMA 1 TARAKAN

 Fotokopi Surat Akta lahir & Fotokopi KTP

 Fotokopi Ijasah dan transkrip pendidikan terakhir

 Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK)

 Foto formal berukuran 4x6

SYARAT-SYARAT PENCALONAN PUSTAKAWAN

1. Umum

 Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa

 Memiliki kualifikasi akademik minimal D3 sesuai dengan

bidangnya tanpa dibatasi usia, pangkat dan golongan

 IPK minimal 2,75

 Mampu berbahasa inggris secara aktif

 Mempunyai pengetahuan dan pemahaman tentang perpustakaan

2. Administrasi

 Fotokopi Surat Akta lahir & Fotokopi KTP

 Fotokopi Ijasah dan transkrip pendidikan terakhir

 Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK)

 Foto formal berukuran 4x6

SYARAT-SYARAT PENCALONAN PETUGAS KEBERSIHAN

1. Umum

SMA NAHDLATUL ULAMA 1


SMA NU 1 TARAKAN
TARAKAN
SMA NAHDLATUL ULAMA 1 TARAKAN

 Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa

 Memiliki kualifikasi akademik minimal D3 sesuai dengan

bidangnya tanpa dibatasi usia, pangkat dan golongan

 Mampu berbahasa inggris secara aktif

 Mempunyai pengetahuan dan pemahaman tentang kebersihan

2. Administrasi

 Fotokopi Surat Akta lahir & Fotokopi KTP

 Fotokopi Ijasah dan transkrip pendidikan terakhir

 Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK)

 Foto formal berukuran 4x6

SYARAT-SYARAT PENCALONAN PETUGAS KEAMANAN

1. Umum

 Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa

 Memiliki kualifikasi akademik minimal D3 sesuai dengan

bidangnya tanpa dibatasi usia, pangkat dan golongan

 Mampu berbahasa inggris secara aktif

 Mempunyai pengetahuan dan pemahaman tentang keamanan

2. Administrasi

 Fotokopi Surat Akta lahir & Fotokopi KTP

SMA NAHDLATUL ULAMA 1


SMA NU 1 TARAKAN
TARAKAN
SMA NAHDLATUL ULAMA 1 TARAKAN

 Fotokopi Ijasah dan transkrip pendidikan terakhir

 Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK)

 Foto formal berukuran 4x6

Pada tahap seleksi, calon pendidikan akan diadakan tes, sebagai berikut:

 Wawancara

 Test psikologi

 Test kemampuan berbahasa Inggris

PROGRAM PENGEMBANGAN KOMPETENSI TENAGA KEPENDIDIKAN

 Pendidikan dan Pelatihan (diklat)

Diklat umumnya diselenggarakan oleh lembaga atau organisasi yang

memiliki tugas pembinaan terhadap sekolah berkisar mulai dari tingkat

Kabupaten/Kota sampai tingkat pusat bahkan tingkat internasional. Berbeda

dengan pendidikan formal, diklat bersifat luwes dalam hal waktu. Diklat dapat

diselenggarakan dengan materi sesuai dengan kebutuhan atau keinginan sehingga

hampir semua fungsi pendidikan di sekolah dapat di-diklat-kan: manajemen,

kepemimpinan, proses belajar mengajar, administrasi, dsb.

 In-house training (IHT)

SMA NAHDLATUL ULAMA 1


SMA NU 1 TARAKAN
TARAKAN
SMA NAHDLATUL ULAMA 1 TARAKAN

IHT dilaksanakan sendiri oleh sekolah. Instruktur dapat diambil dari

kalangan dalam sekolah atau dari luar sekolah. Karena diselenggarakan oleh

sekolah, materi IHT dapat lebih dispesifikasikan sesuai dengan kebutuhan

dan keinginan sekolah penyelenggaranya. Karena diselenggarakan di sekolah,

IHT merupakan kegiatan yang sangat mungkin diikuti oleh semua tenaga

pendidik dan kependidikan karena disamping murah, mereka juga tidak harus

meninggalkan tugas dinas mereka.

ANGGARAN GAJI TENAGA KEPENDIDIKAN

(terlampir)

SMA NAHDLATUL ULAMA 1


SMA NU 1 TARAKAN
TARAKAN
SMA NAHDLATUL ULAMA 1 TARAKAN

SARANA DAN PRASARANA

Menurut Ketentuan Umum Permendiknas (Peraturan Menteri Pendidikan

Nasional) No. 24 tahun 2007 sarana adalah perlengkapan pembelajaran yang dapat

dipindah-pindah, sedangkan prasarana adalah fasilitas dasar untuk menjalankan

fungsi sekolah. Sarana pendidikan antara lain gedung, ruang kelas, meja, kursi serta

alat- alat media pembelajaran. Sedangkan yang termasuk prasarana antara lain

seperti halaman, taman, lapangan, jalan menuju sekolah dan lain-lain. Sarana dan

prasarana sekolah adalah komponen penting dalam keberlangsungan kegiatan

pendidikan di sekolah. Dengan demikian pengelolaan sarana dan prasarana harus

dilakukan dengan baik dan benar serta mendetail agar kegiatan belajar mengajar

tidak terganggu.

JENIS SARANA DAN PRASARANA

 Jenis Sarana di Sekolah, yakni:

SMA NAHDLATUL ULAMA 1


SMA NU 1 TARAKAN
TARAKAN
SMA NAHDLATUL ULAMA 1 TARAKAN

Fasilitas fisik atau material yaitu segala sesuatu yang berwujud benda mati

atau dibendakan yang mempunyai peran untuk memudahkan atau melancarkan

sesuatu usaha, seperti kendaraan, mesin tulis, komputer, perabot, alat peraga, media,

dan sebagainya. Fasilitas nonfisik yakni sesuatu yang bukan benda mati yang

mempunyai peranan untuk memudahkan atau melancarkan sesuatu usaha seperti

manusia, jasa, uang.

 Jenis Prasarana di Sekolah, yakni:

Ruang belajar yaitu suatu ruang yang merupakan tempat berlangsungnya

proses belajar mengajar. Diantaranya ruang kelas dan ruang praktek seperti ruang

komputer, ruang laboratorium, ruang olah raga, ruang kesenian dan lainnya. Ruang

kantor yaitu suatu ruang yang merupakan tempat para tenaga kependidikan

menjalankan administrasi sekolah yang meliputi proses penyelenggaraan seperti

pengumpulan, pengolahan dan penyimpanan data. Diantaranya ruang kepala sekolah,

ruang guru dan ruang tata usaha. Ruang Perpustakaan yaitu suatu ruang yang

merupakan tempat penyimpanan berbagai macam buku yang mencakup kepentingan

siswa dalam proses penambahan ilmu dan wawasan disekolah.

Ruang penunjang lainnya seperti ruang osis, ruang uks, ruang BK: ruang

kantin, ruang koperasi, ruang serbaguna, toilet dan tempat beribadah. Lapangan atau

halaman merupakan prasarana sekolah atau fasilitas pendukung yang biasa digunakan

sebagai tempat berkumpul siswa dalam melakukan kegiatan di sekolah.

SMA NAHDLATUL ULAMA 1


SMA NU 1 TARAKAN
TARAKAN
SMA NAHDLATUL ULAMA 1 TARAKAN

MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA

Manajemen sarana dan prasarana merupakan suatu kegiatan untuk mengatur

dan mengelola sarana dan prasarana pendidikan secara efektif dan efisien dalam

rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Tujuan dari manajemen sarana dan

prasarana sekolah adalah agar keberadaan sarana dan prasarana tersebut selalu dalam

kondisi siap pakai dalam setiap diperlukan oleh semua personel sekolah.

PRINSIP-PRINSIP MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA YANG

DI LAKUKAN DI SMA NU:

 Prinsip pencapaian tujuan

Sarana dan prasarana pendidikan di sekolah harus selalu dalam kondisi siap pakai

bilamana akan didayagunakan oleh personel sekolah dalam rangka pencapaian tujuan

proses belajar mengajar.

 Prinsip efisiensi

Sarana dan prasarana pendidikan di sekolah harus dilakukan melalui perencanaan

yang seksama, sehingga dapat diadakan sarana dan prasarana pendidikan yang baik

SMA NAHDLATUL ULAMA 1


SMA NU 1 TARAKAN
TARAKAN
SMA NAHDLATUL ULAMA 1 TARAKAN

dengan harga yang murah, dan pemakaiannyapun harus hati-hati sehingga

mengurangi pemborosan.

 Prinsip administrative

Sarana dan prasarana pendidikan di sekolah harus selalu memperhatikan undang –

undang, peraturan, instruksi dan petunjuk teknis yang diberlakukan oleh yang

berwenang.

 Prinsip kejelasan tanggungjawab

Sarana dan prasarana pendidikan di SMA NU 1 Tarakan harus didelegasikan

kepada personel sekolah yang mampu bertanggung jawab.

 Prinsip kekohesifan

Sarana dan prasarana pendidikan di sekolah harus direalisasikan dalam bentuk

proses kerja yang sangat kompak.

ASUMSI DAN PROYEKSI KEBUTUHAN SARANA DAN PRASARANA

(terlampir)

SMA NAHDLATUL ULAMA 1


SMA NU 1 TARAKAN
TARAKAN
SMA NAHDLATUL ULAMA 1 TARAKAN

PESERTA DIDIK

Peserta didik adalah semua anak didik yang berusia tertentu yang mengalami

proses pendidikan, dengan berbagai jenjang yang berbeda-beda. Dalam Undang-

undang No 20 Tahun 2003 telah dijelaskan bahwa peserta didik merupakan anggota

masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran

yang tersedia pada jalur, jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Dalam Undang-

Undang Sistem Pendidikan Nasional setiap peserta didik pada suatu satuan

pendidikan mempunyai hak-hak sebagai berikut: Mendapat perlakuan sesuai bakat,

minat, dan kemampuannya; Mengikuti program pendidikan yang bersangkutan atas

dasar pendidikan yang berkelanjutan, baik untuk mengembangkan kemampuan diri

maupun untuk memperoleh pengakuan tingkat pendidikan tertentu yang telah

dibakukan; Mendapat bantuan fasilitas belajar, beasiswa peserta didik, atau bantuan

lain sesuai persyaratan yang berlaku; Pindah ke satuan tang sejajar atau yang

tingkatnya lebih tinggi sesuai dengan persyaratan penerimaan peserta didik pada

satuan pendidikan yang hendak dimasuki.

SMA NAHDLATUL ULAMA 1


SMA NU 1 TARAKAN
TARAKAN
SMA NAHDLATUL ULAMA 1 TARAKAN

ATURAN HUKUM

Dalam Permendikbud No 17 Tahun 2017 Tentang Penerimaan Peserta Didik Baru

yakni:

Bab I

Pasal 1

1. Penerimaan Peserta Didik Baru, yang selanjutnya disingkat PPDB, adalah

penerimaan peserta didik baru pada TK dan Sekolah.

2. Sertifikat Hasil Ujian Nasional yang selanjutnya disebut SHUN adalah surat

keterangan yang berisi nilai ujian nasional sebagai tingkat capaian standar

kompetensi lulusan pada mata pelajaran tertentu yang dinyatakan dalam kategori.

Bab III

Pasal 3

SMA NAHDLATUL ULAMA 1


SMA NU 1 TARAKAN
TARAKAN
SMA NAHDLATUL ULAMA 1 TARAKAN

1. PPDB dilaksanakan melalui mekanisme dal am jejaring (daring/online)

maupun dengan mekanisme luar jejaring (luring/offline) dengan memperhatikan

kalender pendidikan.

2. Sekolah yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah melaksanakan

PPDB sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pada bulan Juni sampai dengan bulan

Juli setiap tahun.

3. Sekolah yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah wajib mengumumkan

secara terbuka proses pelaksanaan dan informasi PPDB antara lain terkait

persyaratan, seleksi, daya tampung berdasarkan ketentuan rombongan belajar,

biaya, serta hasil penerimaan peserta didik baru melalui papan pengumuman sekolah

maupun media lainnya

Pasal 7

Persyaratan calon peserta didik baru kelas 10 (sepuluh) SMA, SMK, atau bentuk

lain yang sederajat:

1. berusia paling tinggi 21 (dua puluh satu) tahun;

2. memiliki ijazah/STTB SMP atau bentuk lain yang sederajat; dan memiliki SHUN

SMP atau bentuk lain yang sederajat.

SMA NAHDLATUL ULAMA 1


SMA NU 1 TARAKAN
TARAKAN
SMA NAHDLATUL ULAMA 1 TARAKAN

3. SMK atau bentuk lain yang sederajat bidang keahlian/program

keahlian/kompetensi keahlian tertentu dapat menetapkan tambahan persyaratan

khusus dalam penerimaan peserta didik baru kelas 10 (sepuluh).

4. Persyaratan calon peserta didik baru kelas 10 (sepuluh) sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) huruf c dikecualikan bagi calon peserta didik yang berasal

dari Sekolah di luar negeri.

Pasal 8

Syarat usia sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, Pasal 5 ayat (1), Pasal 6 huruf a,

dan Pasal 7 ayat (1) huruf a dibuktikan dengan akta kelahiran atau surat keterangan

lahir yang dikeluarkan oleh pihak yang berwenang dan dilegalisir oleh lurah

setempat sesuai dengan domisili calon peserta didik.

ASUMSI DAN PROYEKSI PESERTA DIDIK

(terlampir)

SMA NAHDLATUL ULAMA 1


SMA NU 1 TARAKAN
TARAKAN
SMA NAHDLATUL ULAMA 1 TARAKAN

REKRUITMEN, PROYEKSI DAN PENEMPATAN

1. Rekruitmen Peserta Didik

Tujuan rekrutmen peserta didik adalah untuk mendapatkan peserta didik yang

memiliki karakteristik sesuai dengan kemampuan sekolah dalam membina

dan mengembangkan peserta didik. Hal ini berarti bahwa peserta didik

akan mendapatkan layanan tidak tepat jika diterima pada sekolah tersebut,

sehingga sekolah harus tidak menerimanya.

Rekruitmen peserta didik pada hakikatnya proses pencaharian, menetukan

peserta didik yang akan menjadi peserta didik di lembaga sekolah. Proses

rekruitmen yang dilakukan oleh SMA NU 1 Tarakan diantaranya:

 Pembentukan panitia penerimaan peserta didik baru

SMA NAHDLATUL ULAMA 1


SMA NU 1 TARAKAN
TARAKAN
SMA NAHDLATUL ULAMA 1 TARAKAN

 Pembuatan dan pemasangan pengumuman penerimaan peserta

didik baru yang dilaksanakan secara terbuka.

Pengumuman penerimaan peserta didik baru diserta dengan:

 Gambaran singkat tentang lembaga pendidikan SMA NU 1

Tarakan

 Persyaratan pendaftaran penerimaan peserta didik baru

 Cara atau alur pendaftaran

 Waktu pendaftaran memuat kapan waktu pendaftaran dan kapan

waktu pendaftaran diakhiri

 Tempat pendaftaran & Biaya pendaftaran

 Waktu dan tempat seleksi yang meliputi waktu pengumuman hasil

seleksi dan dimana peserta didik dapat memperolehnya

2. Seleksi Peserta Didik

Seleksi peserta didik adalah kegiatan pemilihan calon peserta didik untuk

menentukan diterima atau tidaknya calonpeserta didik menjadi peserta didik

di lembaga pendidikan (sekolah) tersebut berdasarkan ketentuan yang berlaku.

Seleksi Penerimaan Peserta Didik baru di SMA NU 1 Tarakan, yaitu:

 Tes potensi akademik

 Psikotest

SMA NAHDLATUL ULAMA 1


SMA NU 1 TARAKAN
TARAKAN
SMA NAHDLATUL ULAMA 1 TARAKAN

 Tes kesehatan

3. Penempatan atau Pengelompokan Peserta Didik

Dengan adanya pengelompokan, peserta didik akan mudah dikenali sebab,

tidak jarang dari peserta didik di dalam kelas berada dalam keadaan heterogen

dan bukannya homogen. Dasar-dasar pengelompokkan yang akan

digunakan oleh SMA NU 1 Tarakan untuk mengelompokkan peserta didik,

yaitu aptitude grouping adalah pengelompokan peserta didik yang

didasarkan atas kemampuan dan bakat dan attention or interest grouping,

adalah pengelompokan yang didasarkan atas minat peserta didik.

PROGRAM PENGEMBANGAN DIRI

Untuk mengembangkan minat bakat serta potensi siswa di luar kegiatan akademik

pembelajaran maka dari itu SMA NU 1 TARAKAN memiliki program

pengembangan diri melalui kegiatan ekstrakurikuler yang disesuaikan dengan minat

dan bakat siswa. Berikut adalah ekstrakurikuler yang ada di SMA NU 1 TARAKAN:

 OSIS

Mewadahi siswa dalam melakukan kegiatan dalam berorganisasi. Untuk

meningkatkan jiwa kepemimpinan siswa, meliputi mengadakan serah terima

SMA NAHDLATUL ULAMA 1


SMA NU 1 TARAKAN
TARAKAN
SMA NAHDLATUL ULAMA 1 TARAKAN

jabatan, LDKS, mengadakan lomba olahraga antar sekolah serta mengadakan

pentas seni.

 Basket

Basket membantu membangun otot, memberikan latihan fisik lengkap,

memaksimalkan tinggi tubuh dan melatih kerja dalam tim. Agar dapat mengikuti

perlombaan dalam tingkat Se-SMA, Se- Kecamatan, dan Se-Provinsi.

 Futsal

Sebagai wadah untuk siswa menyalurkan hobi dan membangun kebersamaan

dalam sebuah tim, sehingga diharapkan siswa memiliki sifat-sifat sportifitas serta

mencetak bibit-bibit baru olahragawan yang berprestasi. Agar dapat mengikuti

perlombaan dalam tingkat Se-SMA, Se-Kecamatan, dan Se-Provinsi.

 Volly

Volly membantu membangun otot, memberikan latihan fisik lengkap, dan

melatih kerja dalam tim. Agar dapat mengikuti perlombaan dalam tingkat Se-

SMA, Se-Kecamatan, dan Se- Provinsi.

 Pramuka

SMA NAHDLATUL ULAMA 1


SMA NU 1 TARAKAN
TARAKAN
SMA NAHDLATUL ULAMA 1 TARAKAN

Menjadi manusia yang tinggi kecerdasan dan keterampilannya. Anggotanya

menjadi manusia yang kuat dan sehat fisiknya. Anggotanya menjadi angota

masyarakat yang baik dan berguna, yang sanggup dan mampu menyelanggarakan

pembangunan bangsa dan negara. Mengikuti perlombaan dalam tingkat gugus

depan, kwartir ranting,kwartir cabang, serta kwartir Nasional.

 Paskibra

Membentuk siswa yang memiliki ketahanan mental (tangguh), cukup

pengetahuan dan kemahiran teknis untuk dapat melaksanakan pekerjaannya

(tanggap) serta membina watak, kemandirian dan profesionalisme yang utuh

serta jiwa pengabdian kepada bangsa dan negara.

 PMR

Mewadahi siswa, membentuk sikap peduli dan kerjasama, belajar membuat

tandu, pengenalan obat-obatan, pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K),

praktek penanganan korban, mengenali berbagai pengakit dan fungsi obat, serta

untuk mengembangkan kesiapan karir peserta didik.

SMA NAHDLATUL ULAMA 1


SMA NU 1 TARAKAN
TARAKAN
SMA NAHDLATUL ULAMA 1 TARAKAN

PEMASARAN

Pemasaran adalah suatu metode baru untuk memajukan dan mengembangkan

potensi sebuah organisasi dengan memusatkan sasaran atau target, terutama pada

masyarakat yang benar-benar memutuhkan dan menginginkan organisasi kita, dan

tujuan dari pemasaran adalah membantu pengelola suatu organisasi untuk

memutuskan produk apa yang mesti ditawarkan terlebih dahulu. Penggunaan istilah

pemasaran saat ini sudah sangat berkembang di semua sektor kegiatan kita. Jadi,

dalam hal ini pemasaran sekolah atau pendidikan dapat diartikan sebagai bagaimana

memuaskan konsumen atau pelanggan atau siswa dengan memakai dasar pemikiran

yang logis, jika konsumen tidak puas berarti pemasaran tersebut gagal.

SMA NAHDLATUL ULAMA 1


SMA NU 1 TARAKAN
TARAKAN
SMA NAHDLATUL ULAMA 1 TARAKAN

STRATEGI PEMASARAN

Strategi pemasaran merupakan hal yang sangat penting bagi sekolah dimana

strategi pemasaran merupakan suatu cara mencapai tujuan dari sebuah sekolah.

Berikut strategi pemasaran yang dilakukan oleh SMA NU 1 Tarakan:

 Produk. Dalam hal ini, produk yang dimaksudkan bagi pihak sekolah ada

program yang dicanangkan sekolah, mulai dari program kurikulum unggulan

sampai kepada program pengembangan siswa yang berbeda dengan sekolah

lain.

 Price (harga). Harga yang dimaksud adalah penentuan biaya masuk

sekolah dan SPP di sekolah. Biaya sekolah di SMA Wistara disesuaikan

dengan kualitas sarana dan prasarana, kualitas pendidikan yang ditawarkan

oleh SMA NU 1 Tarakan. Serta banyak beasiswa yang ditawarkan bagi para

siswa berprestasi.

 Place. Lokasi SMA NU 1 Tarakan sangat strategis, dekat dengan jalan raya

besar dan banyak di lalui oleh angkutan umum.

 Promosi. Promosi yang dilakukan SMA NU 1 Tarakan melalui media cetak,

media online dan brosur yang dikirim ke sekolah-sekolah yang berdekatan

dengan lokasi sekolah.

SMA Wistara memilih segmentasi pemasaran sebagai berikut:

SMA NAHDLATUL ULAMA 1


SMA NU 1 TARAKAN
TARAKAN
SMA NAHDLATUL ULAMA 1 TARAKAN

 Segmentasi Geografi

Segmentasi ini membagi pasar menjadi unit-unit geografi yang berbeda,

seperti negara, propinsi, kabupaten, kota, wilayah, daerah atau kawasan. Jadi

dengan segmentasi ini, pemasar memperoleh kepastian kemana atau dimana

produk ini harus dipasarkan. Segmentasi Geografi SMA NU 1 Tarakan mengacu

pada wilayah Tarakan Timur.

 Segmentasi Psikografi

Dengan segmentasi ini pembeli pada kelompok Status sosial,

misalnya: pemimpin masyarakat, pendidik, golongan elite, golongan menengah,

golongan rendah.

 Segmentasi Tingkah Laku

Dengan Segmentasi tingkah laku mengelompokkan pembeli berdasarkan pada

pengetahuan, sikap, penggunaan atau reaksi mereka terhadap suatu produk.

Banyak pemasar yakin bahwa variabel tingkah laku merupakan awal paling baik

untuk membentuk segmen pasar.

SMA NAHDLATUL ULAMA 1


SMA NU 1 TARAKAN
TARAKAN
SMA NAHDLATUL ULAMA 1 TARAKAN

BIAYA PEMASARAN

(terlampir)

PENJAMINAN MUTU

Penjaminan mutu pendidikan adalah proses penetapan dan pemenuhan standar

mutu peneglolaan secra konsisten dan berkelanjutan, sehingga stakeholders

memperoleh kepuasan. Dalam PP no. 19/2005 pasal 65 Satuan Pendidikan

mengembangkan visi dan misi dan evaluasi kinerja masing-masing. Sedangkan dalam

PP no. 19/2005 pasal 91, Satuan Pendidikan wajib melakukan penjaminan mutu

pendidikan untuk memenuhi atau melampaui SNP. Secara singkat, implementasi

SPMP terdiri dari rangkaian proses/tahapan yang secara siklik dimulai dari:

pengumpulan data, analisis data, pelaporan/pemetaan, penyusunan rekomendasi,

dan upaya pelaksanaan rekomendasi dalam bentuk program

peningkatan mutu pendidikan.

SMA NAHDLATUL ULAMA 1


SMA NU 1 TARAKAN
TARAKAN
SMA NAHDLATUL ULAMA 1 TARAKAN

TUJUAN PENJAMINAN MUTU

 Membantu perbaikan dan peningkatan secara terus-menerus dan

berkesinambungan melalui praktek yang terbaik dan mau mengadakan

inovasi.

 Memudahkan mendapatkan bantuan, baik pinjaman uang atau fasilitas atau

bantuan lain dari lembaga yang kuat clan dapat dipercaya.

 Menyediakan informasi pada masyarakat sesuai sasaran dan waktu secara

konsisten, dan bila mungkin, membandingkan standar yang telah dicapai

dengan standar pesaing.

 Menjamin tidak akan adanya hal-hal yang tidak dikehendaki.

Manajemen mutu merupakan suatu pendekatan dalam menjalankan

usaha yang mencoba memaksimumkan daya saing organisasi melalui perbaikan

terus-menerus atas produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan. Manajemen

mutu pendidikan berarti menjamin standar kualitas dalam manajemen pendidikan

dengan pusat perhatian pada proses belajar, yaitu kualitas pengelolaan

belajar yang akan menghasilkan inovasi bagi sekolah. Tujuan dari mutu

pendidikan itu sendiri adalah menjamin kesesuaian dari suatu proses dan produk

terhadap kebutuhan atau persyaratan tertentu; Kesesuaian antara kebutuhan dan

SMA NAHDLATUL ULAMA 1


SMA NU 1 TARAKAN
TARAKAN
SMA NAHDLATUL ULAMA 1 TARAKAN

persyaratan yang ditetapkan pada suatu standar tertentu terhadap proses dan produk

yang dihasilkan oleh perusahaan sangat penting.

PROSES PENJAMINAN MUTU

Substansi utama system penjamina mutu penididikan (SPM) pendidikan

dilaksanakan dengan pendekatan siklus PDCA (Plan – Do – Check – Action) pada

proses penyelenggaraan pendidikan.

 Perencanaan Mutu (Plan)

Plan, adanya perencanaan berkaitan dengan perencanaan mutu, meliputi

penetapan kebijakan mutu, penetapan tujuan mutu beserta indikator

pencapaiannya, serta penetapan prosedur untuk pencapaian tujuan mutu.

 Pelaksanaan (Do)

SMA NAHDLATUL ULAMA 1


SMA NU 1 TARAKAN
TARAKAN
SMA NAHDLATUL ULAMA 1 TARAKAN

Do, adanya pelaksanaan dari apa yang sudah direncanakan. Maka untuk

menjamin mutu pendidikan, seluruh proses pendidikan, termasuk pelayanan

administrasi pendidikan dilaksanakan sesuai dengan SOP yang telah ditentukan.

 Evaluasi (Check)

Adanya monitoring, pemeriksaan, pengukuran dan evaluasi terhadap

pelaksanaan dan hasil pelasanaan termasuk audit mutu internal.

 Action

Adanya tindak lanjut dan perbaikan dari hasil evaluasi. menyusun rencana

perbaikan dan menyusun laporan pelaksanaan program pendidikan.

PROGRAM PENJAMINAN MUTU

Permendiknas RI No. 63 Tahun 2009 Tentang Sistem Penjaminan Mutu

Pendidikan (SPMP) pada pasal 5 mengharuskan setiap satuan pendidikan

melaksanakan kegiatan penjaminan mutu pendidikan secara internal. Salah satu

program yang dilaksanakan pada setiap satuan pendidikan dalam rangka penjaminan

mutu pendidikan adalah EDS (Evaluasi Diri Sekolah).

Program ini dilaksanakan oleh Tim Pengembang Sekolah (TPS). Menurut

Pasal 10 Permendiknas RI No. 63 Tahun 2009 Tentang SPMP, pelaksanaan

penjaminan mutu pendidikan yang dilaksanakan oleh satuan pendidikan dalam bentuk

SMA NAHDLATUL ULAMA 1


SMA NU 1 TARAKAN
TARAKAN
SMA NAHDLATUL ULAMA 1 TARAKAN

kegiatan EDS/M ditujukan untuk memenuhi tiga tingkatan acuan mutu, yaitu SPM,

SNP, dan standar mutu pendidikan di atas SNP.

TPS / M melaksanakan EDS/M dengan mengisi instrumen EDS/M pada

setiap indikator dari setiap komponen dan setiap standar. Dalam pengisian

intrumen EDS/M, TPS/M merujuk kepada Peraturan Menteri atau Peraturan

Pemerintah yang berkaitan dengan SPM dan SNP. Harapan yang ingin dicapai

melalui program EDS/M ini adalah terkumpulnya data yang valid yang dapat

dipertanggungjawabkan tentang keadaan setiap satuan pendidikan.

Melalui EDS/M ini, setiap satuan pendidikan dapat merumuskan

rekomendasi secara tepat sesuai dengan data (bukti fisik dan deskripsi indikator

berdasarkan bukti fisik tersebut), serta berdasarkan tahapan pengembangan

pencapaian indikator setiap komponen dalam SNP/SPM.

Adapun penjaminan mutu yang berasal dari luar sekolah (eksteral) yaitu LP-

MA’ARIF.

SMA NAHDLATUL ULAMA 1


SMA NU 1 TARAKAN
TARAKAN
SMA NAHDLATUL ULAMA 1 TARAKAN

ANGGARAN

Biaya pendidikan merupakan salah satu komponen masukan instrumental

(instrumental input) yang sangat penting dalam penyelenggaraan pendidikan di

sekolah. Dalam setiap upaya pencapaian tujuan pendidikan – baik tujuan – tujuan

yang bersifat kuantitatif – biaya pendidikan memiliki peran yang sangat menentukan.

Biaya dalam pengertian ini meliputi jenis pengeluaran yang berkenaan dengan

penyelenggaraan pendidikan, baik dalam bentuk uang maupun barang dan tenaga.

Keuangan dan pembiayaaan sangat menentukan ketercapaian tujuan pendidikan yang

memerlukan sejumlah investasi dari anggaran pemerintah dan dana masyarakat.

Investasi tersebut harus dikelola secara efektif dan efisien serta diarahkan langsung

SMA NAHDLATUL ULAMA 1


SMA NU 1 TARAKAN
TARAKAN
SMA NAHDLATUL ULAMA 1 TARAKAN

terhadap pencapaian tujuan. Hal ini merupakan kegiatan manajemen keuangan yang

mengatur penerimaan, pengalokasian, dan pertanggungjawaban keuangan untuk

menunjang pelaksanaan program pengajaran. Beberapa kegiatan yang ada dalam

pengelolaan biaya pendidikan mencakup tiga hal, yakni: Perencanaan biaya

pendidikan, Pelaksanaan pengelolaan biaya pendidikan, dan evaluasi pengelolaan

biaya pendidikan.

SUMBER-SUMBER PENDAPATAN

(terlampir)

ALOKASI PENGELUARAN

(terlampir)

ASUMSI DAN PROYEKSI PENDAPATAN

(terlampir)

SMA NAHDLATUL ULAMA 1


SMA NU 1 TARAKAN
TARAKAN
SMA NAHDLATUL ULAMA 1 TARAKAN

SMA NAHDLATUL ULAMA 1


SMA NU 1 TARAKAN
TARAKAN

Anda mungkin juga menyukai