Anda di halaman 1dari 6

PITIRIASIS VERSIKOLOR

No. Dokumen :066/UKP-7/I/2017


No. Revisi :
Tanggal Terbit :
SOP
Halaman :1/2

UPT dr. Hj. Uspa Nilawati


PUSKESMAS NIP.1977071920080120
KUALA CENAKU 19

1. Pengertian Pitiriasis versikolor/tinea versikolor adalahpenyakit infeksi pada superfisial kulit


dan berlangsung kronis yang disebabkan oleh jamur Malassezia furfur. Penyakit
ini biasanya tidak memberikan keluhan subyektif, namun tampak adanya bercak
berskuama halusberwarna putih sampai coklat hitam pada kulit yang terinfeksi.
Prevalensi penyakit ini tinggi pada daerah tropis yang bersuhu hangat dan
lembab.
2. Tujuan Agar petugas medis dan paramedis dapat memahami dan memberikan
penanganan yang tepat pada pasien
3. Kebijakan Surat keputusan kepala Puskesmas Kuala Cenaku nomor 012/445/UKP-7/I/2017
tentang pemberian layanan klinis
4. Referensi 1. PERMENKES Nomor 5 Tahun 2014 tentang panduan praktek klinis dokter
layanan klinis
2. International Statistical Classification of Diseases (ICD) 10. (B36.0)

5. Prosedur 1. Petugas memanggil pasien sesuai nomor urut


2. Petugas memberi salam saat menerima pasien.
3. Petugas melakukan anamnesis pada pasien, menanyakan keluhan utama
pasien, apakah ada tampak bercak putih pada kulitnya. Keluhan gatal ringan
muncul terutama saat berkeringat. Petugas juga menanyakan faktor resiko
diantaranya : sering dijumpai pada dewasa muda (kelenjar sebasea lebih aktif
bekerja), cuaca yang panas dan lembab, tubuh yang berkeringat,
imunodefisiensi, apakah pernah mengalami keluhan serupa sebelumnya.
4. Petugas mencuci tangan terlebih dahulu sebelum melakukan pemeriksaan.
5. Petugas melakukan pemeriksaan kulit pada pasien yaitu lesi berupa makula
hipopigmentasi atau berwarna-warni, berskuama halus, berbentuk bulat atau
tidak beraturan dengan batas tegas atau tidak tegas, skuama biasanya tipis
seperti sisik dan kadangkala hanya dapat tampak dengan menggores kulit
(finger nail sign), predileksi di bagian atas dada, lengan, leher, perut, kaki,
ketiak, lipat paha, muka dan kepala.
6. Petugas melakukan pemeriksaan lampu Wood menampakkan pendaran
(fluoresensi) kuning keemasan pada lesi yang bersisik, pemeriksaan
mikroskopis sediaan kerokan skuama lesi dengan KOH) untuk memastikan
diagnosa pitiriasis versikolor.
7. Petugas melakukan cuci tangan setelah pemeriksaan.
8. Petugas menegakkan diagnosisberdasarkan hasil pemeriksaan.
9. Petugas melakukan tatalaksana sebagai berikut:
a. Pasien disarankan untuk tidak menggunakan pakaian yang lembab dan
tidak berbagi penggunaan barang pribadi dengan orang lain.
b. Pengobatan terhadap keluhannya dengan:
1. Pengobatan topikal
• Suspensi selenium sulfida 1,8%, dalam bentuk shampo yang digunakan
2-3 kali seminggu. Obat ini digosokkan pada lesi dan didiamkan 15-30
menit sebelum mandi.
• Derivat azol topikal, antara lain mikonazol dan klotrimazol.
2. Pengobatan sistemik diberikan apabila penyakit ini terdapat pada
daerah yang luas atau jika penggunaan obat topikal tidak berhasil. Obat
tersebut, yaitu:
• Ketokonazol per oral dengan dosis 1 x 200 mg sehari selama 10 hari,
atau
• Itrakonazol per oral dengan dosis 1 x 200 mg sehari selama 5-7 hari
(pada kasus kambuhan atau tidak responsive dengan terapi lainnya).
Konseling dan Edukasi
6. Diagram Alir
Petugas melakukan Petugas menanyakan keluhan
Memanggilpasien anamnesa pada pasien utama pasien
sesuai nomor urut

Petugas menegakkan Petugas melakukan Petugas melakukan pemeriksaan


diagnosa pemeriksaan fisik vital sign

Petugas mencatat hasil di


Petugas memberikan rekam medik menulis diagnose
terapi berdasarkan hasil pasienkebuku
pemeriksaan dan register.
diagnosa

7. Unit Terkait - Poli Umum


- Apotik

8. Dokumen - Rekam Medik


Terkait - Register
- Blanko resep
9. Rekam Tanggal mulai
historis Yang diubah Isi Perubahan
diberlakukan
perubahan
PITIRIASIS VERSIKOLOR

No. Dokumen :066/UKP-7/I/2017


No. Revisi :
Tanggal Terbit :
SOP
Halaman :1/2

UPT dr. Hj. Uspa Nilawati


PUSKESMAS NIP.1977071920080120
KUALA CENAKU 19
PITIRIASIS VERSIKOLOR
No. Dokumen :
No. Revisi :
Tanggal :
DAFTAR Terbit
TILIK Tanggal :
berlaku
Halaman : 1/2

UPT Dr.Suriani
Puskesmas NIP. 196212261999032001
Sangatta Selatan

No Langkah Kegiatan Ya Tidak Tidak Berlaku


1 Apakah petugas memanggil pasien sesuai nomor urut?
2 Apakah petugas memberikansalamsaat menerima
pasien?
3 Apakah petugas melakukan anamnesis pada pasien,
apakah ada tampak bercak putih pada
kulitnya. Keluhan gatal ringan muncul
terutama saat berkeringat. Petugas juga
menanyakan faktor resiko diantaranya : sering
dijumpai pada dewasa muda (kelenjar sebasea
lebih aktif bekerja), cuaca yang panas dan
lembab, tubuh yang berkeringat,
imunodefisiensi, apakah pernah mengalami
keluhan serupa sebelumnya?
4 Apakah petugas mencuci tangan terlebih dahulu
sebelum melakukan pemeriksaan?
5 Apakah petugasmelakukan pemeriksaan kulit pada
pasien yaitu lesi berupa makula
hipopigmentasi atau berwarna-warni,
berskuama halus, berbentuk bulat atau tidak
beraturan dengan batas tegas atau tidak tegas,
skuama biasanya tipis seperti sisik dan
kadangkala hanya dapat tampak dengan
menggores kulit (finger nail sign), predileksi
di bagian atas dada, lengan, leher, perut, kaki,
ketiak, lipat paha, muka dan kepala?
7 Apakah petugas melakukan pemeriksaan lampu Wood
menampakkan pendaran (fluoresensi) kuning
keemasan pada lesi yang bersisik,
pemeriksaan mikroskopis sediaan kerokan
skuama lesi dengan KOH) untuk memastikan
diagnosa pitiriasis versikolor?
8 Apakah petugas melakukan cuci tangan setelah
pemeriksaan?
9 Apakah petugas menegakkan diagnosisberdasarkan
hasil pemeriksaan?
PITIRIASIS VERSIKOLOR

No. Dokumen :066/UKP-7/I/2017


No. Revisi :
Tanggal Terbit :
SOP
Halaman :1/2

UPT dr. Hj. Uspa Nilawati


PUSKESMAS NIP.1977071920080120
KUALA CENAKU 19

10 Apakah petugas melakukan talaksanaan parotitis


sebagai berikut: tatalaksana sebagai berikut:
c. Pasien disarankan untuk tidak menggunakan
pakaian yang lembab dan tidak berbagi
penggunaan barang pribadi dengan orang lain.
d. Pengobatan terhadap keluhannya dengan:
1. Pengobatan topikal
• Suspensi selenium sulfida 1,8%, dalam
bentuk shampo yang digunakan 2-3 kali
seminggu. Obat ini digosokkan pada lesi dan
didiamkan 15-30 menit sebelum mandi.
• Derivat azol topikal, antara lain mikonazol
dan klotrimazol.
2. Pengobatan sistemik diberikan apabila
penyakit ini terdapat pada daerah yang luas
atau jika penggunaan obat topikal tidak
berhasil. Obat tersebut, yaitu:
• Ketokonazol per oral dengan dosis 1 x 200
mg sehari selama 10 hari, atau
• Itrakonazol per oral dengan dosis 1 x 200 mg
sehari selama 5-7 hari (pada kasus kambuhan
atau tidak responsive dengan terapi lainnya).
Konseling dan Edukasi
Edukasi pasien dan keluarga bahwa
pengobatan harus dilakukan secara
menyeluruh, tekun dan konsisten, karena
angka kekambuhan tinggi (± 50% pasien).
Infeksi jamur dapat dibunuh dengan cepat
tetapi membutuhkan waktu berbulan-bulan
untuk mengembalikan pigmentasi ke normal.
Untuk pencegahan, diusahakan agar pakaian
tidak lembab dan tidak berbagi dengan orang
lain untuk penggunaan barang pribadi?
11 Apakah petugas menulis hasil anamnesis, pemeriksaan
fisik, diagnosa dan terapi ke dalam rekam
medik?
12 Apakah petugasmenandatangani rekam medik?
13 Apakah petugas menulis hasil diagnose pada buku
register?

CR: …………………………………………%.
Sangatta,………………………………
Pelaksana/Auditor

(………………………………)

Anda mungkin juga menyukai