Awal kemerdekaan, NKRI dirongrong oleh tentara Sekutu dan sisa-sisa tentara Belanda
yang masih ingin menguasai Indonesia sehingga meletus berbagai perlawanan rakyat di
berbagai daerah. Antara lain Pertempuran Surabaya tanggal 10 November 1945.
Pertempuran Ambarawa tanggal 15 Desember 1945, Pertempuran Medan Area tanggal 13
Oktober 1945, Bandung Lautan Api tanggal 13 Oktober 1945, Pertempuran Margarana di
Bali tanggal 2 November 1946, Peristiwa Merah Putih di Manado tanggal 14 Februari
1946. Pertempuran Sulawesi Selatan tanggal 24 Desember 1945, dan Peristiwa Merah
Putih di Biak tanggal 14 Maret 1946.
Selain rongrongan Sekutu dan Belanda, NKRI juga dirongrong oleh kekuatan di dalam
negeri, sepem Pemberontakan PKI (Partai Komunis Indonesia) atau G-30-S/PKI,
pemberontakan DI/T1l dh Jawa Barat dan Jawa Tengah, pemberontakan Permesta di
Sulawesi, dan pemberontakan PRRI di Sumatera Barat.
gangguan dan ancaman yang dapat menghancurkan keutuhan dan keselamatan NKRI
harus diwaspadai. Berbagai gangguan dan ancaman tersebut, antara lain sebagai berikut.
Terorisme adalah kegiatan yang menimbulkan keresahan dan kekacauan dalam
masyarakat. Terorisme dapat datang dari luar negeri atau dalam negeri.
- Agresi dari negara lain adalah kegiatan yang mungkin dilakukan oleh negara lain
untuk menguasai wilayah Indonesia.
- Sistem pertahanan negara adalah sistem pertahanan yang bersifat semesta yang
melibatkan seluruh warga negara, wilayah, dan sumber daya nasional lainnya,
serta dipersiapkan secara dini oleh pemerintah dan diselenggarakan secara total,
terpadu, terarah, dan berlanjut untuk menegakkan kedaulatan negara, keutuhan
wilayah, dan keselamatan segenap bangsa dari segala ancaman.
- Hakikat pertahanan negara adalah segala upaya pertahanan bersifat semesta yang
penyelenggaraannya didasarkan pada kesadaran hak dan kewajiban warga negara
serta keyakinan pada kekuatan sendiri.
● Keamanan Negara
- Menaati aturan hukum yang berlaku, baik hukum nasional maupun hukum
daerah (peraturan daerah)
- Menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan masing-masing.
- Bekerja secara baik sesuai pekerjaannya; menaati aturan hukum yang
berlaku
- Waspada terhadap segala ancaman dan gangguan, misalnya terorisme
- Membantu tugas-tugas TNI atau Polisi,
- Mengikuti ronda atau siskamling.
- Waspada terhadap segala yang dapat mengganggu keamanan masyarakat
- Bekerja keras sesuai pekerjaannya;
- Menaati aturan hukum yang berlaku;
- Menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan;
- Tidak main hakim sendiri dalam menyelesaikan masalah;
- Menciptakan ketertiban dan kedamaian di lingkungan
Setiap warga negara dapat menjadi prajurit TNI atau Polisi dengan
syarat-syarat tertentu sehingga menjadi komponen utama dalam
usaha pertahanan dan keamanan negara.
4. Pengabdian melalui Profesi
Untuk itu, dalam rangka menjaga keutuhan NKRI, setiap warga negara harus bersikap
dan berperilaku nyata dalam usaha pembelaan negara demi mempertahankan keutuhan
dan kejayaan NKRI, antara lain:
- D) ikut serta secara aktif dalam tugas pemeliharaan perdamaian regional dan
internasional. UU Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia.
Berdasarkan UU Nomor 34 Tahun 2004, antara lain diatur hal-hal sebagai berikut.
- (1) Bahwa pertahanan negara adalah segala usaha untuk menegakkan kedaulatan
negara, mempertahankan keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia,
dan keselamatan segenap bangsa dari ancaman militer serta ancaman bersenjata
terhadap keutuhan bangsa dan negara,
- (2) Bahwa Tentara Nasional Indonesia sebagai alat pertahanan Negara Kesatuan
Republik Indonesia, bertugas melaksanakan kebijakan pertahanan negara untuk
menegakkan kedaulatan negara, mempertahankan keutuhan wilayah, dan
melindungi keselamatan bangsa, menjalankan operasi militer untuk perang dan
operasi militer selain perang, serta ikut secara aktif dalam tugas pemeliharaan
perdamaian regional dan internasional.
- (3) Tentara Nasional Indonesia berperan sebagai alat negara di bidang pertahanan
yang dalam menjalankan tugasnya berdasarkan kebijakan dan keputusan politik
negara.
● Pertahanan Negara
Pertahanan negara merupakan salah satu fungsi pemerintah negara dalam rangka
mewujudkan satu kesatuan pertahanan negara demi mencapai tujuan nasional.
Berdasarkan UU No. 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Pengertian pertahanan
negara adalah segala usaha untuk mempertahankan kedaulatan negara, keutuhan NKRI,
dan keselamatan segenap bangsa dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan
bangsa dan negara. Pertahanan negara diarahkan untuk menghadapi berbagai ancaman
negara yang datang dari luar negeri.
Setiap warga negara memiliki hak dan kewajiban untuk turut serta dalam upaya membela
negara, mempertahankan negara, dan menjaga keamanan negara.
● Ketentuan Hukum tentang Pembelaan Negara
Membela negara menjadi kewajiban bagi setiap warga negara. Untuk lebih memastikan
keterlaksanaan kewajiban tersebut, dibuatlah aturan hukum yang mengatur tentang bela
negara. Peraturan perundang-undangan di Indonesia yang mengatur tentang bela negara
adalah sebagai berikut.
1) Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan
keamanan negara.
2) Usaha pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan melalui sistem pertahanan dan
keamanan rakyat semesta oleh Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara
Republik Indonesia sebagai kekuatan utama dan rakyat sebagai kekuatan pendukung
3) Tentara Nasional Indonesia terdiri atas Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan
Udara sebagai alat negara bertugas mempertahankan, melindungi, dan memelihara
keutuhan dan kedaulatan negara.
4) Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) sebagai alat negara yang menjaga
keamanan dan ketertiban masyarakat bertugas melindungi, mengayomi, melayani
masyarakat, serta menegakkan hukum.