Anda di halaman 1dari 4

Nama : Muhammad Ardiansyah Farhan

No : 15
Kelas : XI MIPA 6

PH 3
1. Pasal 30 Ayat 1 : "Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam
usaha pertahanan dan keamanan negara."

Hal tersebut bertujuan untuk melindungi seluruh bangsa Indonesia dari berbagai
ancaman, baik dari dalam maupun luar negeri.
Dengan begitu, keutuhan dan kedaulatan bangsa Indonesia tetap terjaga, sehingga
kehidupan bangsa Indonesia pun bisa berjalan dengan baik dan benar.
Selama ini banyak orang yang menganggap bela negara sebagai tugas militer,
padahal kenyataannya, setiap warga negara Indonesia berhak dan wajib berdaya
upaya untuk mempertahankan Republik Indonesia dari segala bentuk ancaman.
Hal itu bukan berarti setiap warga negara Indonesia harus terlibat dalam
kemiliteran, yah. Namun, setiap warga negara Indonesia bisa mempertahankan
negara tercinta melalui sikap dan perilaku sehari-hari.
Setiap warga negara bisa memulainya dengan menjunjung tinggi rasa cinta tanah
air dan bergotong royong untuk membantu sesama warga negara Indonesia.
Untuk pertahanan negara di dalam bidang militer sendiri, telah diemban khusus
oleh Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Republik Indonesia (Polri).

Contoh Penerapan Pasal 30 Ayat 1 UUD 1945

 Mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku


 Membayar pajak dengan tepat waktu
 Mempertahankan kerukunan antar warga negara
 Menjaga keamanan dari lingkungan tempat tinggal
 Menghindari sikap rasis untuk menghindarkan terjadinya perpecahan
 Membentuk keluarga yang sadar hukum
 Membantu warga negara Indonesia yang sedang mengalami bencana alam

Pasal 30 ayat 2 : "Usaha pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan melalui


sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta oleh Tentara Nasional Indonesia dan
Kepolisian Negara Republik Indonesia, sebagai kekuatan utama, dan rakyat, sebagai
kekuatan pendukung."

Dilansir dari Buku Ajar Bahasa Indonesia Edisi Revisi (2018) karya Sujinah, dkk,
makna Pasal 30 ayat (2) UUD 1945 adalah pertahanan dan keamanan negara
Indonesia dijalankan menggunakan Sistem Pertahanan dan Keamanan Rakyat
Semesta atau yang dikenal Sishankamrata. Sistem ini dijalankan dengan TNI (Tentara
Nasional Indonesia) sebagai alat pertahanan, dan Polri (Kepolisian Negara Republik
Indonesia) sebagai alat keamanan.

Menurut Anton Suwito dalam jurnal Sishankamrata sebagai Upaya Peningkatan


Ketahanan Nasional Indonesia (2017), walau TNI berperan sebagai alat pertahanan
dan Polri sebagai alat keamanan, Sishankamrata turut melibatkan rakyat sebagai
komponen cadangan dan pendukung. Sebab, tugas pokok pertahanan dan keamanan
negara Indonesia tetap menjadi tanggung jawab TNI dan Polri.

Kesimpulannya, makna Pasal 30 ayat (2) UUD 1945 adalah pertahanan dan keamanan
negara dilakukan melalui Sishankamrata, dengan TNI dan Polri sebagai kekuatan
utama, dan rakyat sebagai kekuatan pendukung.

2. Pasal 25 A : "Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah sebuah negara


kepulauan yang berciri Nusantara dengan wilayah yang batas-batas dan hak-
haknya ditetapkan dengan undang-undang."

Pasal 25A bermakna tentang pengukuhan kedaulatan wilayah NKRI. Pasal 25A
menegaskan bahwa Indonesia adalah negara kepulauan (archipelago) yang
memiliki batas-batas wilayah mencakup daratan, lautan, dasar laut, dan juga
udara.
Amiek Soemarmi dan kawan-kawan dalam jurnal Konsep Negara Kepulauan
dalam Upaya Perlindungan Wilayah Pengelolaan Perikanan Indonesia (2019)
menyebutkan yang dimaksud nusantara adalah kepulauan yang terletak di antara
dua benya yaitu Asia dan Australia, serta di antara dua samudra yaitu Samudra
Hindia dan Pasifik.
Sri Hayati dan Ahmad Yani dalam buku Geografi Politik (2007) mengatakan
bentuk wilayah Indonesia termasuk divide or separated yaitu negara yang
daratannya dipisah-pisah oleh perairan laut. Sehingga yang dimaksud negara
kepulauan merujuk pada negara Indonesia yang terdiri dari gugusan 17 ribu pulau
yang dipisahkan oleh laut.

Dari titik-titik terluar pulau-pulau yang terpisah itulah batas-batas wilayah


Indonesia ditarik.

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor43 Tahun 2008 tentang


Wilayah Negara Pasal 6 butir (1), batas wilayah negara Indonesia adalah: Di
darat berbatas dengan Wilayah Negara Malaysia, Papua Niugini, dan Timor
Leste Di laut berbatas dengan Wilayah Negara Malaysia, Papua Niugini,
Singapura, dan Timor Leste Di udara mengikuti batas kedaulatan negara di
darat dan di laut, dan batasnya dengan luar angkasa ditetapkan berdasarkan
perkembangan hukum internasional.

Pengukuhan batas wilayah dalam UUD 1945 Pasal 25A menjadikan Indonesia
negara berdaulat yang berwenang dalam pengelolaan serta pemanfaatan
wilayahnya.
Indonesia berwenang mengelola politik, hukum, sosial, budaya, ekonomi,
pertahanan, juga keamanan di dalam wilayah negaranya.

3. Patriotisme berasal dari kata 'patriot' dan 'isme' yang memiliki arti sifat
kepahlawanan atau jiwa pahlawan, atau juga heroism serta patriotism dalam
bahasa Inggris. Pengorbanan tersebut dapat berupa harta benda atau jiwa dan raga
seseorang.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), patriotisme adalah sikap
seseorang yang bersedia mengorbankan segala-galanya untuk kejayaan dan
kemakmuran Tanah Airnya.
Patriotisme adalah sikap yang berani, pantang menyerah, dan rela berkorban demi
bangsa dan negara.
Contoh Sikap :
1. Mengikuti upacara bendera dengan khidmat.
2. Menghubungkan setiap materi dengan kualitas kepahlawanan.
3. Mengikuti kegiatan seperti Pramuka.
4. Rajin belajar
5. Ikut serta dalam perlombaan internasional antar sekolah.
6. Menerapkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

4. Faktor-faktor pemersatu bangsa :


1. Pancasila
2. UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945
3. Bendera merah putih
4. Lagu Kebangsaan Indonesia Raya
5. Bahasa Indonesia
6. Lagu perjuangan
7. Satu wilayah Indonesia

5. Karena Sumpah Pemuda adalah legitmasi bahwa perbedaan yang ada dalam setiap
elemen harus disatukan.Walaupun setiap pemuda mempunyai visi yang berbeda
beda,tetapi semangat keberagaman ini harus dijaga untuk menjaga marwah
kesatuan Republik Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai