NIM : 02011382025317
Kelas :C
Kampus : Palembang
No. DPNA : 25
Perihal :
Pengujian Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum terhadap Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
Pemohon :
Jenis Sidang :
Menurut video sidang nomor 1/PUU-XX/2022 dapat dilihat bahwa sidang yang dilaksanakan
adalah sidang panel sebagaimana dalam pasal (3) ayat 1 dan 2 peraturan Mahkamah Konstitusi
Nomor 1 Tahun 2018 tentang persidangan Mahkamah Konstitusi. Sidang panel adalah sidang
yang dilaksanakan untuk memeriksa perbaikan permohonan, memeriksa permohonan,
memeriksa pokok permohonan, dan atau pengesahan alat bukti dan dihadirkan paling kurang
3 hakim.
Permohonan :
Pengujian Pasal 21 Ayat 1 huruf B dan Pasal 117 Ayat 1 huruf B UU 7 Tahun 2017 tentang
Pemilihan Umum.
Asas-asas hukum :
Legal Standing :
Dalam kasus ini sebagaimana yang tertulis dalam Nomor AHU-0016150.AH.01.04 Tahun
2021 yang bergerak di bidang sosial kemasyarakatan, termasuk pendidikan dan pelatihan
hukum di Indonesia serta kualifikasi pemohon yang telah sesuai dengan Pasal 51 UU 24/2003
dapat dilihat bahwa para pemohon terdiri dari mahasiswa, wiraswasta, dosen, dan guru.
Pemohon secara konstitusional telah dirugikan pemenuhan hak konstitusionalnya untuk
menjunjung tinggi dan menaati hukum yang dipositifkan di dalam undang-undang a quo oleh
karena: Pasal 21 ayat (1) huruf b dan Pasal 117 ayat (1) huruf b Undang Undang Nomor 7
Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum. Dimana dijelaskan bahwa hak konstitusional untuk
memilih dalam pemilihan umum, anggapan dan kerugiannya adalah tidak dapat memilih kepala
daerah secara langsung dan tidak diketahui integritas calon kepala daerah yang akan dipilih,
seolah olah para pemilih dipaksakan untuk menerima pejabat atau kepala daerah, yang
dipersoalkan adalah bukan hanya di provinsi tetapi di kota manapun.
Petitum :
Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, kami memohon kepada Majelis Hakim, kepada
Mahkamah Konstitusi untuk memeriksa dan memutus permohonan uji materiil sebagai berikut.