PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
yang pesat. Dalam banyak aspek kehidupan baik masyarakat dan bernegara
secara online, jumlah dari gugatan dan perkara naik mejadi tiga kali lipat.
Begitu juga pada sektor ekonomi masyarakat tidak perlu pergi ketempat
semenjak tahun 2019 dunia sudah digemparkan dengan isu pandemic Covid 19
dan virus ini menganggu banyak hal termasuk pendidikan karena salah satu
dan pelajar dapat melihat penjelasan di media Youtube yang videonya sudah di
seperti film, musik atau kartun penggunanya dapat mengupload video lain
sesuai kebutuhan misanya untuk para guru yang membutuhkan media yang
dapat mengupload video dalam durasi banyak maka youtube lah yang
1
digunakan. Youtube adalah sebuah situs web berbagi video yang dibuat oleh
tiga mantan karyawan PayPal pada Februari 2005. Situs ini memungkinkan
berkantor pusat di San Bruno, California, dan memakai teknologi Adobe Flash
Video dan HTML5 untuk menampilkan berbagai macam konten video buatan
pengguna, termasuk klip film, klip TV, dan video musik. Selain itu ada pula
konten amatir seperti blog video, video orisinal pendek, dan video pendidikan.1
keuntungan. Tidak sedikit para artis televisi berpindah haluan menjadi artis
hal ini sesuai dengan slogan dari youtube itu sendiri yaitu “youtube lebih dari
peraihan penghasilan yang mudah membuat youtube menjadi salah satu lahan
pekerjaan baru yang diciptakan secara tidak sengaja atau secara kebetulan,
karena pada dasarnya para pelaku usaha di media sosial youtube hanya
penghasilan didalamnya.2
1
Wikipedia, Youtube. https://id.wikipedia.org . Diakses pada tanggal 20 Januari 2022
2
Rahman Bagus Ramadhan, “Perlindungan hukum terhadap pengguna jasa provider
seluler sebagai konsumen atas promo yang dikeluarkan oleh pelaku usaha melalui media iklan di
pt indonesian satelite”. LTA S-I Kearsipan Fakultas Hukum. Universitas Jenderal Sudirman.2015
2
Semenjak pandemik Covid 19 karena akses untuk keluar rumah dibatasi
para youtuber ini pun memiliki penghasilan jauh lebih daripada seniman
televisi. Kita sebut saja Atta Halilintar dan Ria Richis yang merupakn youtuber
Youtuber merupakan sebutan bagi para pemilik akun youtube yang aktif
youtube sebagai media untuk memperkenalkan dirinya baik barang atau jasa
influencer marketing yang bekerja pada bidang memasarkan suatu barang atau
3
Lihat www.wikipedia.com, dakses 20 Januari 2022
4
Lihat https://www.niagahoster.co.id/blog/penghasilan-youtuber/, diakses 20 Januai 2022
3
2. Ria Ricis – memiliki 23 juta subscriber dan penghasilan YouTubenya
Dari angka diangka pengahsilan diatas maka terpikirkan terkait apakah mereka
juga harus membayar pajak penghasilan. Dalam dunia perpajakan belum ada
Dari Usaha Yang Diterima Atau Diperoleh Wajib Pajak Yang Memiliki Peredaran
tidak dapat menjadi patokan dalam metode ini karena angka yang ditampilkan
situs Socialblade atau Social Network Analisis System dalam melacak statistik dan
biaya yang dikeluarkan mulai dari biaya produksi hingga ide. Nyatanya hal
tersebut akan sangat sulit untuk menakar nilai ide yang dikeluarkan. Seperti
namanya, pajak penghasilan atau yang disingkat dengan istilah PPh merupakan
pajak yang dikenakan atas suatu penghasilan. Kaitannya dengan hasil tersebut,
maka PPh pasal 21 adalah pajak yang dibebankan kepada wajib pajak orang
4
pribadi yang mendapatkan suatu penghasilan bisa berupa gaji, honor dan lainnya.
Lebih lanjut, wajib pajak orang pribadi tersebut bisa berupa karyawan tetap
ataupun non karyawan tetap yang mendapatkan gaji atau honor dari suatu badan
usaha.
tetapi hasil dari Youtube ini tidaklah main-main bahkan lebih besar daripada
UMR suatu wilayah. Maka untuk menjawab hal ini penulis akan elakukan
Pajak Penghasilan”
B. Rumusan Masalah
penghasilan?
C. Tujuan Penelitian
berikut :
5
1. Untuk mengetahui faktor yang menyebabkan seorang Youtuber
D. Manfaat Penelitian
1. Secara teoritis
penghasilan di Indonesia.
2. Secara praktis
E. Kerangka Teori
1. Pajak
6
dengan sangat seksama mengenai hal tersebut. keseksamaan tersebut dilihat
dengan adanya konsep memaksa bagi Seluruh Warga Negara Indonesia atau
yang besar dengan penduduk yang besar pula sehingga diperlukan biaya
fasilitas publik semua dibiayai dari pajak. Semakin banyak pajak yang
Seseorang atau suatu badan merupakan subjek pajak, tetapi bukan berarti
orang atau badan itu punya kewajiban pajak. Kalau dalam peraturan
5
Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan, Pajak Sebagai Ujung Tombak
Pembanguan, http://www.pajak.go.id Di akses Pada 1 Januari 2022
6
Ibid.
7
dianggap subjek pajak dan mempunyai atau memperoleh objek pajak, maka
orang atau badan itu jadi punya kewajiban pajak dan disebut wajib pajak.7
3. Pajak Penghasilan
ekonomis untuk yang diterima atau diperoleh oleh Wajib Pajak, baik yang
berasal dari Indonesia maupun luar Indonesia yang dapat digunakan untuk
F. Metode Penelitian
1. Metode Penelitian
2. Spesifikasi Penelitian
undang dan regulasi yang bersangkut paut dengan isu hukum yang
diketengahkan;
7
Wikipedia, Subyek pajak. https://id.wikipedia.org Diakses Pada tanggal 8 Januari 2022
8
b. Pendekatan konseptual yaitu dilakukan dengan merujuk pada prinsip-
yang telah memiliki kekuatan hukum tetap sebagai sumber bahan hukum
waktu ke waktu dalam rangka memahami filosofi dari aturan dari hukum
konseptual.
3. Sumber Data
informasi
b. Data sekunder
9
Yaitu bahan-bahan yang memberi penjelasan atau keterangan
a. Kamus hukum
Penghasilan
a. Pengumpulan Data
5. Pengolahan Data
8
Bambang Sunggono, 2003.Metodologi Penelitian Hukum. Raja Grafindo Persada,
Jakarta. Hal. 123
10
diharapkan dapat meningkatkan kualitas kebaikan; . data yang akan di
6. Analisis Data
analisis kualitatif yakni uraian yang dilakukan oleh penulis terhadap data
G. Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
Pemungutan Pajak
11
BAB III METODE PENELITIAN
gunakan
Pada Bab ini menguraikan tentang hasil penelitian,dimana pada bab ini
Youtuber
BAB V PENUTUP
Bab ini merupakan bagian akhir yang berisi tentang kesimpulan dan saran
12
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi Youtuber
diakses oleh pengguna lain di seluruh dunia secara gratis. Dikarenakan hal
sekitar 1 menit saja, hal ini diyakini tidak efektif dalam melakukan proses
9
Rosa Folia, Ingin Jadi Influencer Marketing? Begini syarat dan hitung-hitungannya .
https://news.idntimes.com . Di akses pada tanggal 17 Maret 2022
13
pemasaran suatu produk ataupun jasa karena durasi yang begitu singkat,
yang dipilih. Selain itu youtube juga merupakan sarana mencari informasi
dengan lebih mudah karena metode video yang digunakan dan dapat lebih
media hiburan dimana bisa mengakses musik dan lagu serta cuplikan film-
bahwa slogan dari dari youtube yang menyatakan bahwa “lebih dari
bisa mencapai seluruh dunia. Tidak jauh berbeda dengan fungsi search
denga kata kunci yang telah dicantumkan didalam pencarian tersebut. Dari
hasil pencarian akan muncul top rated, most viewed dan most recent di
halaman utama youtube dan jumlah video yang berhubungan dengan kata
10
Siti Aisyah, “Video Blog Sebagai Media Representasi Diri Vlogger di Kota Makassar”.
LTA S-I Kearsipan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Universitas Hassanudin.2017
11
Ibid.
12
Ibid
14
a. Tidak ada batasan durasi untuk mengunggah video. Hal ini yang
youtube.
bangsa.
15
e. System Offline yang disediakan oleh youtube memudahkan bagi para
pemilik barang atau jasa yang merasa telah di iklankan secara tidak
kepada para youtuber yang di sebut dengan google adsense yang merupakan
oleh google. Penghasilan dari google adsense ini dipantau langsung oleh
13
Ibid.
16
youtube karena penghasilan tersebut youtube yang memberikan. Tetapi
produk atau jasa itulah yang hanya antara para pemilik produk dan youtuber
Undang-Undang ini tak terbatas pada tulisan, gambar atau suara, tapi juga e-
menyatakan:
17
B. Pajak Penghasilan
penghasilan dalam tahun pajak dapat dikatakan sebagai wajib pajak yang harus
menganut asas materiil dimana penentuan pajak yang terutang tidak tergantung
kepada surat ketetapan pajak karena sistem yang digunakan dalam pengenaan
pembayaran dilakukan sendiri oleh Wajib Pajak yang berkaitan dengan pajak
wajib pajak, baik yang berasal dari Indonesia maupun dari luar Indonesia, yang
dapat dipakai untuk konsumsi atau untuk menambah kekayaan wajib pajak
yang bersangkutan, dengan nama dan dalam bentuk apapun. Jadi dapat ditarik
pajak karena telah melakukan suatu pekerjaan. Yang dapat berasal dari tempat
15
Mardiasmo. 2009. Perpajakan. Yogyakarta. Penerbit : Andi Hal 129
16
Pasal 4 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 Tentang Pajak Penghasilan
18
Artinya setiap orang memiliki kewajiban untuk membayar pajak.
Namun hal tersebut hanya berlaku untuk warga negara yang sudah
memenuhi syarat subjektif dan syarat objektif. Yaitu warga negara yang
kotor/bruto.17
ditarik kesimpulan bahwa pajak memaksa untuk setiap warga negara yang
Undang-Undang.18
17
Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013 Tentang Pajak Penghasilan atas
Penghasilan dari Usaha yang Diterima atau yang Diperoleh Wajib Pajak yang Memiliki
Peredaran Bruto Tertentu
18
Ibid.
19
Pajak berbeda dengan retribusi. Karena ketika membayar suatu
dapat terhindar dari tindak kejahatan, namun pajak tidak seperti itu. Pajak
d. Berdasarkan Undang-undang
perlindungan hukum bagi para pihak yang terkait dengan pajak tersebut.
Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari Usaha yang Diterima atau yang
19
Ibid.
20
Diperoleh Wajib Pajak yang Memiliki Peredaran Bruto Tertentu,
yang dipilih dari berbagai pilihan guna mencapai tujuan dari sistem
berhubungan dengan siapa yang akan dikenakan pajak (subyek pajak), apa
yang akan dikenakan pajak (obyek Pajak), cara perhitungan dan prosedur
21
ketidakjelasan suatu undang-undang dapat menjadi salah satu faktor yang
c. Berapa besarnya pajak terutang yang harus dibayar oleh wajib pajak
Subjek Pajak atas penghasilan yang diterima oleh subjek pajak tersebut dalam
tahun pajak. Dari pernyataan Pasal 1 UU PPh ini telah menyatakan bukan
hanya subjek pajak, namun juga objek dari pajak itu sendiri. Artinya suatu
membayar pajak. Kemungkinan itu menjadi pasti atau baru terjadi apabila
Subjek Pajak tersebut mendapat Objek Pajak, yaitu penghasilan. Pasal 2 ayat
21
Hariyanti Prajab, Analisa kebijakan pengenaan pajak penghasilan pada perusahaan
pelayaran dalam negeri pasca penerapan asas cabotage, LTA S-I Kearsipan Fakultas Ilmu
Administrasi Fiskal”, UI, 2012,
22
Ibid.
22
pribadi sebagai Subjek Pajak tidak melihat batasan umur, jenjang
lain istilah orang pribadi yang dapat menjadi Subjek Pajak PPh
inclusive).23
mereka yang berhak yaitu ahli waris. Selain menggantikan yang berhak
2. Badan
Badan yang dimaksud dalam UU PPh ini adalah sekumpulan orang dan
23
atau Daerah dengan nama dan dalam bentuk apa pun, firma, kongsi,
b. cabang perusahaan;
c. kantor perwakilan;
d. gedung kantor;
e. pabrik;
f. bengkel;
25
Wirawan B. Ilyas & Rudy Suhartono, Padnduan Komprehensif dan Praktis Pajak
Penghasilan Sesuai dengan UU No. 17 Tahun 2000 dan Aturan Pelaksanaan Terbaru, (Jakarta :
Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2007), hlm. 11.
24
i. proyek konstruksi, instalasi, atau proyek perakitan;
j. pemberian jasa dalam bentuk apa pun oleh pegawai atau oleh orang
bulan;
Selanjutnya UU PPh juga membagi lagi Subjek Pajak menjadi Subjek Pajak
1. Subjek Pajak dalam negeri adalah Subjek Pajak yang bertempat tinggal atau
2. orang pribadi yang bertempat tinggal di Indonesia, orang pribadi yang berada
di Indonesia lebih dari 183 (seratus delapan puluh tiga) hari dalam jangka
waktu 12 (dua belas) bulan, atau orang pribadi yang dalam suatu tahun pajak
undangan;
26
Undang-Undang No. 38 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan.
25
b. pembiayaannya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja
negara; dan
Subjek Pajak luar negeri adalah orang pribadi yang tidak bertempat tinggal di
Indonesia, dan berada di Indonesia tidak lebih dari 183 (seratus delapan puluh
tiga) hari dalam jangka waktu 12 bulan. Juga termasuk badan usaha yang tidak
didirikan dan tidak bertempat di Indonesia, yang menjalankan kegiatan usaha atau
melakukan kegiatan melalui bentuk usaha tetap, atau badan usaha yang tidak
Indonesia bukan dari menjalankan usaha atau melakukan kegiatan usaha melalui
antara lain :
lain dari negara asing dan orang-orang yang diperbantukan kepada mereka
26
syarat bukan WNI dan di Indonesia tidak menerima atau memperoleh
anggota organisasi tersebut dan tidak menjalankan usaha atau kegiatan lain
syarat bukan WNI dan tidak menjalankan usaha, kegiatan, atau pekerjaan
Subjek-subjek pajak yang telah dijabarkan di atas sering juga disebut dengan
istilah Wajib Pajak. Wajib Pajak artinya orang pribadi atau badan usaha yang
Pajak.Dari ketentuan yang dimuat dalam UU Pajak Nasional terdapat hak-hak dari
27
Bohari, Pengantar Hukum Pajak, (Jakarta : RajaGrafindo Persada, 2016), hlm. 141.
27
administrasi perpajakan. Terhadap Wajib Pajak yang tidak mendaftarkan
yang ditentukan oleh Direktur Jenderal Pajak. Fungsi SPT adalah sebagai
tahun pajak, serta laporan tentang pembayaran pajak yang telah dipotong
oleh pihak ketiga (Pasal 3 ayat (2) Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2000
3. Wajib Pajak wajib untuk mengisi dengan benar dan lengkap dan
Pajak (Pasal 3 ayat (1) UU No. 16 Tahun 2000 tentang Ketentuan Umum
setiap orang dan badan usaha yang melakukan kegiatan usaha atau
28
bersangkutan. Pembukuan dan dokumen-dokumen yang berhubungan
Pos adan Giro harus dilaksanakan secara tercatat, dan tanggal pengiriman
sehingga sulit untuk memenuhi batas waktu yang telah ditentukan dalam
administrasi berupa pungutan bunga bagi Wajib Pajak sebesar 2,5% (dua
28
Ibid, hlm. 142.
29
setengah persen) untuk tiap bulannya. Persyaratan khusus tersebut berupa
dalam pengisian SPT yang dibuat oleh Wajib Pajak. Pembetulan SPT
hanya dapat diberikan dengan syarat bahwa Direktur Jenderal Pajak belum
oleh Direktur Jenderal Pajak atas permohonan dari Wajib Pajak tersebut,
30
meskipun tanggal jatuh tempo pembayaran telah ditentukan. Kelonggaran
pembayaran ini dapat diajukan oleh Wajib Pajak kepada Direktur Jenderal
lain pajak yang telah dibayar lebih besar dari jumlah pajak terutang.
salah hitung atau kekeliruan yang terdapat dalam Surat Ketetapan Pajak
31
Permohonan keberatan ini diajukan oleh Wajib Pajak ke Direktur Jenderal
tinggal;
10. Wajib Pajak berhak memberi kuasa khusus kepada orang lain yang
Objek Pajak adalah segala sesuatu yang dapat dikenakan pajak. Sesuai dengan
pengertian itu, objek dari pajak penghasilan adalah penghasilan. Hal ini diperjelas
dalam Pasal 4 ayat (1) UU PPh, yang dimaksud dengan penghasilan adalah setiap
tambahan kemampuan ekonomis yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak, baik
yang berasal dari Indonesia maupun dari luar Indonesia, yang dapat dipakai untuk
Namun jika dilihat lebih luas, hadiah yang di dapat dari undian, atau buah
yang didapat dari pohon-pohon di dalam pekarangan rumah kita sendiri itu
32
termasuk dalam penghasilan yang dijelaskan UU PPh di atas. Maka untuk
tidak termasuk sebagai objek pajak penghasilan diatur dalam Pasal 4 ayat (3) UU
1. Bantuan atau sumbangan, termasuk zakat yang diterima oleh badan amil
zakat atau lembaga amil zakat yang dibentuk atau disahkan oleh
pemerintah dan yang diterima oleh penerima zakat yang berhak atau
2. Harta hibahan yang diterima oleh keluarga sedarah dalam garis keturunan
lurus atau satu derajat, badan keagamaan, badan pendidikan, badan sosial
3. Warisan;
4. Harta termasuk setoran tunai yang diterima oleh badan sebagai pengganti
29
Undang-Undang No. 36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan.
33
5. Penggantian atau imbalan sehubungan dengan pekerjaan atau jasa yang
Wajib Pajak atau Pemerintah, kecuali yang diberikan oleh bukan Wajib
Pajak, Wajib Pajak yang dikenakan pajak secara final atau Wajib Pajak
7. Dividen atau bagian laba yang diterima atau diperoleh perseroan terbatas
sebagai Wajib Pajak dalam negeri, koperasi, badan usaha milik negara,
8. Iuran yang diterima atau diperoleh dana pensiun yang pendiriannya telah
maupun pegawai;
Keuangan;
10. Bagian laba yang diterima atau diperoleh anggota dari perseroan
34
11. Penghasilan yang diterima atau diperoleh perusahaan modal ventura
berupa bagian laba dari badan pasangan usaha yang didirikan dan
13. Sisa lebih yang diterima atau diperoleh badan atau lembaga nirlaba yang
paling lama 4 (empat) tahun sejak diperolehnya sisa lebih tersebut, yang
Menteri Keuangan;
35
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
sebagai youtuber.
B. Spesifikasi Penelitian
deskriptif analitis yaitu dimaksudkan untuk memberi data yang seteliti mungkin
tentang suatu keadaan atau gejala-gejala lainnya.30 Gejala yang dimaksud adalah
C. Sumber Data
Dalam penelitian ini, akan diteliti data primer dan data sekunder. Dengan
demikian ada dua kegiatan utama yang akan dilakukan dalam melaksanakan
30
Soerjono, Opcit. Hal 10
36
a. Data primer dalam penelitian ini diperoleh dengan menggunakan kepustakaan
masalah yang diteliti.103 Dalam penelitian ini data sekunder yang digunakan
yang ada hubungannya dengan perlindungan pada big data yang digunkan
hukum, data sekunder mencakup bahan primer yaitu bahanbahan hukum yang
Dalam melakukan pendekatan yuridis normatif ini, metode yang digunakan adalah
hubungan antara peneliti dengan responden; ketiga, metode ini lebih peka dan
37
E. Analisis Data
yang akan dibahas. Dalam menganalisis data penelitian ini dipergunakan metode
analisis kualitatif yaitu suatu tata cara penelitian yang menghasilkan data
deskriptif analitis yaitu apa yang dinyatakan oleh responden secara tertulis atau
lisan dan juga prilakukanya yang nyata, yang diteliti dan dipelajari sebagai
38
BAB IV
Jika tidak, pajak yang dipungut akan sama dengan masa Indonesia sebelum
kemerdekaan, yang menjadi beban karena utang pajak lebih utama dari utang lain,
pajak) tepat pada waktunya selama rentang waktu dua tahun terakhir;
33
Happy Valentina Pranaswati and Kiswanto, “Determinan Transparansi Pelaporan Keuangan
Pemerintah Daerah Provinsi Di Indonesia,” Jurnal Ilmiah Ekonomi Bisnis 25, no. 3 (2020): 273–
89, https://doi.org/10.35760/eb.2020.v25i3.2862.
34
Sindian Isa Djajadiningrat, Hukum Padjak Dan Keadilan (Bandung: N.V.Eresco Dj, 1960), p. 1.
35
Ni Luh Supadmi, 2009, “Meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak Melalui Kualitas Pelayanan”,
Jurnal Ilmiah Akuntansi Dan Bisnis.
39
2. Seorang youtubers tidak memiliki utang pajak (seluruh jenis pajak)
tahun terakhir;
oleh seorang akuntan publik dengan nasihat yang wajar tanpa adanya
Undang Nomor 7 Tahun 1983 sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-
ayat (1) UU PPh, pengertian penghasilan memiliki lima unsur. Yang pertama
40
adalah "kemampuan ekonomi tambahan". Yang kedua “diperoleh Wajib Pajak”.
Yang ketiga adalah "baik dari Indonesia maupun dari luar Indonesia". Yang
keempat adalah “yang dapat digunakan untuk konsumsi atau untuk menambah
kekayaan Wajib Pajak yang bersangkutan”. Yang terakhir adalah "dengan nama
Undang Nomor 6 Tahun 1983 sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 11 Tahun 2020 (“UU KUP”). Dengan demikian, menurut undang-
undang, wajib pajak adalah orang pribadi atau badan, termasuk pembayar pajak,
pemotong pajak, dan pemungut pajak yang mempunyai hak dan kewajiban
bagi wajib pajak dimulai pada saat wajib pajak memenuhi syarat subjektif dan
Wajib Pajak orang pribadi atau badan yang telah memenuhi standar
yang berlaku. Ketentuan ini juga berlaku bagi profesi youtuber apabila
penghasilan yang diperoleh dari hasil kreasi mencapai standar minimal sebagai
wajib pajak. 36
Salah satu aturan perpajakan yang berlaku atas penghasilan
36
CNCB, “Sri Mulyani Minta Selebgram Terkenal Bayar Pajak!” (CNCB Indonesia, 2019),
https://www.cnbcindonesia.com/news/20190121145355-4-51603/sri-mulyani-minta-
selebgram-terkenaltajir-bayar-pajak.
41
Karena penelitian ini hanya berfokus pada penghasilan YouTuber sebagai wajib
pajak orang pribadi, maka pembahasan aspek pajak penghasilan yang diuraikan
46/2013") karena banyak Wajib Pajak orang pribadi telah memanfaatkan celah
penghindaran pajak. Oleh karena itu, PP-23/2018 menutup celah tersebut dengan
muncul ketidakpastian hukum dari sudut bagaimana cara mengenakan pajak atas
pendapatan dari pekerjaan mandiri atau aktivitas bisnis ketika pendapatan kotor
tahunannya tidak melebihi Rp 4,8 miliar. Dalam beberapa kasus empiris, petugas
tidak dapat menerapkan pajak final yang diatur dalam PP-23/2018. Sementara itu,
42
(NPWP) setelah tanggal berlakunya PP-23/2018 (1 Juli 2018); atau
b. sejak tahun pajak PP-23/2018 mulai berlaku (1 Juli 2018) bagi Wajib
Berdasarkan Tabel 2 (lihat huruf A angka 1 butir c), Wajib Pajak orang pribadi
dapat memilih dan menerapkan salah satu dari ketiga skema pembukuan (baik
final, specific norm, atau matching principle). Dalam skema pertama, wajib pajak
final dengan tarif 0,5%. Di bawah skema ini, dia mencatat pendapatan kotor
itu adalah yang paling sederhana. Dalam skema kedua, ia dapat memilih norma
tertentu yang diatur dalam peraturan Direktur Jenderal Pajak (DJP) untuk
Prinsip Norma
Spesifik
43
A. Sumber penghasilan yang diperoleh wajib pajak orang
pribadi
1. Kegiatan usaha selain pekerjaan mandiri a.
Tidak dikenakan pajak X X X
B. Dikenakan pajak final selain PP-23/2018 X X
yang diperbolehkan dan PTKP. Langkah ini mengadopsi konsep matching cost
against revenue atau prinsip penandingan yang diadopsi dari akuntansi keuangan.
tarif pajak progresif dengan penghasilan kena pajak. Skema seperti itu menjadi
yang paling rumit karena dia harus mengidentifikasi biaya mana yang merupakan
seperti yang telah dijelaskan di atas terletak pada interpretasi tentang apa itu
UU KUP, tidak disebutkan secara jelas yang dimaksud dengan pekerjaan bebas.
44
Undang-undang KUP menyatakan bahwa pekerjaan mandiri hanya mencakup
bahwa pekerjaan mandiri hanya mencakup layanan yang dilakukan oleh orang
yang dirangkum dalam Tabel 3. Oleh karena itu, profesi YouTuber tidak ada
sebagai endorser. Akibatnya, mereka tidak dapat menerapkan pajak final 0,5%
1 tenaga ahli yang melakukan pekerjaan bebas dan terdiri dari pengacara,
sinetron, bintang iklan, sutradara, kru film, foto model, model, pemeran,
dan penari
3 Olahragawan
45
6 agen periklanan
8 Perantara
10 agen asuransi
secara bersamaan dari pekerjaan mandiri dan kegiatan usaha. Dengan demikian,
sendiri;
b. bertindak untuk dan atas nama sendiri, bukan untuk dan atas nama
37
Suhut Tumpal Sinaga, “Apakah YouTuber Dan Selebgram Dapat Digolongkan Sebagai
Pekerjaan Bebas?” (Forum Pajak Indonesia, 2019), https://forumpajak.org/apakah-youtuber-
danselebgram-dapat-digolongkan-sebagai-pekerjaan-bebas/. Diakses 13 februari 2023
46
c. biaya untuk memperoleh, menagih, dan mempertahankan pendapatan
sangat kecil atau tidak signifikan, misalnya tidak ada biaya pembelian
Google AdSense, monetisasi saluran YouTube, dan tayangan iklan dari video
kolaboratif melalui internet. Selain itu, ada juga pendapatan tidak langsung yang
YouTube saat ini menjadi salah satu media untuk mendapatkan passive
konten video yang diunggah di saluran YouTube dengan mengaktifkan fitur iklan
47
c. memiliki lebih dari 4.000 jam tayang yang berlaku dalam 12 bulan;
YouTube berbeda dari satu video ke video lainnya, maka saluran YouTube
peninjauan dan penilaian dari YouTube untuk mencegah saluran lain membuat
video duplikat. Selanjutnya, yang paling penting adalah substansi dari setiap
Aliran pendapatan yang didapat YouTuber adalah melalui sistem bagi hasil
yang disediakan Google dari pengiklan sebagai imbalan atas unggahan konten
akan mendapatkan bayaran sesuai durasi dan kualitas iklan. Tarif penagihan
pemilik akun akan mendapatkan penghasilan yang dikirimkan secara rutin oleh
48
konten video untuk meningkatkan aliran pemirsa atau lalu lintas
pengunjung YouTube.
Google AdSense.
salah satu nilai jual yang digunakan beberapa pihak untuk memasarkan
produknya. Popularitas dan kesesuaian preferensi menjadi alasan yang wajar bagi
dengan pihak ketiga dengan mengiklankan brand tertentu dalam konten video
38
Lars Bergkvist and Kris Qiang Zhou, “Celebrity Endorsements: A Literature Review and
Research Agenda,” International Journal of Advertising 35, no. 4 (2016): 642–63.
49
yang diunggahnya. Setelah iklan (endorsement) atau penempatan produk, entitas
sekitar. Selain itu, kemitraan ini menawarkan potensi dampak dan manfaat bagi
Umumnya proses pembuatan konten video bisa lebih rumit dan melibatkan lebih
banyak orang. Hal penting lainnya yang perlu diperhatikan adalah para youtuber
tidak selalu menampilkan diri tetapi bisa berkolaborasi dan melibatkan beberapa
pihak dalam pembuatan konten video. Bahkan saat ini, sebuah agensi atau
organisasi bisa menjadi 'YouTuber'; Trans7 Official dan Indosiar adalah contoh
televisi Indonesia yang termasuk dalam sepuluh pelanggan terbesar di tanah air.
lebih tepat jika dikategorikan sebagai pendapatan dari aktivitas bisnis. Alasan
agar tersedia untuk monetisasi. Selain itu, konten video yang diunggah perlu
melalui proses penilaian atau review terlebih dahulu dari YouTube untuk
50
aktivitas bisnis mungkin sepenuhnya masuk akal. Tentu saja, studi yang lebih
YouTube sebagai pendapatan dari pekerjaan mandiri karena kami tidak dapat
menetapkannya secara khusus sebagai hadiah untuk aktivitas tertentu. Selain itu,
dalam PP-23/2018.
dengan beragam konten video. Lebih lanjut, proses monetisasi YouTube mengacu
pada jumlah klik dan impresi pada iklan yang tidak dapat mengklasifikasikan
secara detail berapa besar setiap konten video yang dimonetisasi. Penghasilan
total yang berasal dari AdSense bersifat kumulatif dan berkelanjutan dari semua
diunggah, jumlah klik dan penonton, maka semakin tinggi pula potensi
trafik video sangat bergantung pada minat konsumen terhadap topik tertentu dan
kualitas konten yang informatif, variatif, serta orisinalitas ide yang berbeda antara
KUP. Ciri utama yang memperkuat kegiatan endorsement sebagai karya mandiri
51
adalah pendapatan yang diperoleh merupakan imbalan atas jasa tertentu yang
ditunjuk secara khusus. Layanan yang diberikan bersifat excludable dan rivalry.
Excludable artinya hanya pihak yang telah bekerjasama yang akan mendapatkan
keuntungan dari layanan yang diberikan. Sementara itu, persaingan berarti bahwa
biaya tambahan diperlukan untuk memberikan layanan yang sama kepada pihak
lain.
berasal dari monetisasi iklan karena telah ada kesepakatan yang jelas. Referensi
endorsement dan tidak melebihi Rp 4,8 miliar adalah Dirjen Perhubungan Udara
bidang usaha (“KLU”). Berdasarkan DGTR ini, pembuat konten yang bertindak
KLU 73100 mencakup berbagai bisnis jasa periklanan (baik sendiri maupun
pembuatan dan pemasangan iklan di surat kabar, televisi, internet, radio, majalah
dan tabloid, dan media lainnya; termasuk memimpin kampanye pemasaran dan
52
pelanggan, seperti promosi produk, konsultasi pemasaran, iklan surat langsung,
pemasaran titik penjualan. Norma khusus yang berlaku adalah 50% (lima puluh
persen) baik untuk wajib pajak di ibukota provinsi maupun daerah lain di
Indonesia.
Profesi Youtuber
1. Persamaan
Pemungutan pajak harus adil dan homogen; yaitu, pajak yang dikenakan pada
2. Kepastian
40
Adam Smith, An Inquiry into the Nature and Cause of the Wealth of Nations (London: W.
Strahan and T. Cadell, 1776), hlm 13.
41
Moch Yakob Hidayat and Ferry Irawan, “Pelaksanaan Penilaian Tanah Dan/Atau Bangunan
Dalam Rangka Validasi Surat Setoran Pajak (Studi Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Probolinggo ),” Jurnal Pajak Dan Keuangan Negara 3, no. 1 (2021): 10–23,
https://doi.org/10.31092/jpkn.v3i1.1319.
53
Penentuan pajak tidak ditentukan sewenang-wenang. Oleh karena itu, setiap
Wajib Pajak harus memahami jumlah pajak yang terutang, kapan harus
3. Kenyamanan
dilakukan pada saat-saat yang tidak memberatkan, seperti pada saat Wajib
4. Ekonomi
khususnya Kantor Pajak Pratama atau Kantor Pajak Pratama. Kantor Pajak harus
42
Sri Dewi Sartika, “Tinjauan Yuridis Pemungutan Pajak Restoran Dalam Meningkatkan
Pendapatan Asli Daerah Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 28 Tahun 2009
Tentang Pajak Restoran,” Sistem Informasi, Keuangan, Auditing Dan Perpajakan (SIKAP) 1, no.
1 (2016): 49–56, https://doi.org/10.32897/jsikap.v1i1.47.
43
Damas Dwi Anggoro and Yudha Alief Aprilian, “Deficiency Prinsip Keadilan Dalam
Implementasi E-Tax Kota Malang Berdasarkan Prinsip Kebijakan Pajak Yang Baik,” Jurnal
Pajak Indonesia (Indonesian Tax Review) 3, no. 1 (2019): 11–15,
https://doi.org/10.31092/jpi.v3i1.229.
44
Yuana S., “Sistem Pengendalian Pemungutan Pajak Hotel Dan Pajak Restoran Beberapa
Kabupaten Di Propinsi Kalimantan Barat,” Jurnal Ekonomi Integra 6, no. 2 (2016): 56–68,
https://doi.org/10.51195/iga.v6i2.85.
54
menerapkan asas-asas tersebut terhadap pemungutan Pajak Penghasilan atas Jual
seluruh sistem kehidupan masyarakat. Oleh karena itu, terkait timbal balik
melalui berbagai pengaruh dan interaksi dengan sistem lain. Proses pembentukan
sistem hukum tidak bergantung pada cara deterministik seperti yang dikemukakan
ini menunjukkan bahwa pembentukan sistem hukum perlu dilakukan secara sadar
48
Hukum tidak identik dengan keadilan, tetapi berfungsi untuk
45
I Gusti Ngurah Bagus Maha Iswara, Simon Nahak, and Ni Luh Made Mahendrawati,
“Kepastian Hukum Pengenaan Pajak Penghasilan Transaksi Jual Beli Tanah Dan/Atau Bangunan,”
Jurnal Hukum Prasada 6, no. 1 (2019): 42–51, https://doi.org/10.22225/jhp.6.1.2019.42-51.
46
Soerjanto Poespowardojo, Filsafat Pancasila (Sebuah Pendekatan Sosio-Budaya) (Jakarta: PT.
Gramedia, 1989), p. 161-2.
47
Yuli Asmara Triputra, “Implementasi Nilai-Nilai HAM Global Ke Dalam Sistem Hukum
Indonesia Yang Berlandaskan Pancasila,” Jurnal Hukum IUS QUIA IUSTUM 24, no. 2 (2017):
279–300, https://doi.org/10.20885/iustum.vol24.iss2.art6.
48
Achmad Hariri, “Dekonstruksi Ideologi Pancasila Sebagai Bentuk Sistem Hukum Di
Indonesia,” AJUDIKASI : Jurnal Ilmu Hukum 3, no. 1 (2019): 1–14,
https://doi.org/10.30656/ajudikasi.v3i1.1055.
55
bukan semata-mata alat kekuasaan, bukan pula legitimasi untuk melakukan
depan.
4. Sistem hukum menjamin realisasi diri bagi semua orang dalam proses
teknokrasi, atau saling ketergantungan. Dalam hal ini, peraturan hukum dapat
keseimbangannya. 51
Faktor adat dan tradisi dapat memberikan kontribusi
konsekuensi yang memaksa partisipasi aktif dalam hubungan sosial bagi seluruh
49
Hernawati RAS and Dani Durahman, “Aspek Hukum Dalam Penyelenggaraan Bisnis
Perhotelan,” Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi (JIUBJ) 20, no. 3 (2020): 1033–37,
https://doi.org/10.33087/jiubj.v20i3.1093.
50
Surajiyo, “Keadilan Dalam Sistem Hukum Pancasila,” IKRA-ITH HUMANIORA : Jurnal Sosial
Dan Humaniora 2, no. 3 (2018): 21–29,
https://journals.upi-yai.ac.id/index.php/ikraithhumaniora/article/view/354.
51
I Nyoman Putu Budiartha and I Nyoman Alit Puspadma, “Income Tax in the Issuing of
Authentic Deed of Sale-Purchase Rights on Land by Land Deed Officer in Indonesia,” Journal of
Legal, Ethical and Regulatory Issues 22, no. 1 (2019): 1–12.
52
Khudzaifah Dimyati et al., “Indonesia as a Legal Welfare State: A Prophetic-Transcendental
Basis,” Heliyon 7, no. 8 (2021): 1–8, https://doi.org/10.1016/j.heliyon.2021.e07865.
56
diberikan pekerjaan yang luas untuk kepentingan publik. Negara hukum
didasarkan pada hukum yang menjamin keadilan bagi seluruh rakyatnya. Artinya
segala tindakan yang dilakukan oleh aparatur atau penguasa negara didasarkan
pada hukum. Hal demikian mencerminkan rasa keadilan bagi pergaulan bebas
warganya.53
“Pajak dan pungutan lain yang merupakan paksaan untuk keperluan negara, diatur
(untuk membiayai kebutuhan negara). Oleh karena itu, seorang individu tidak
satu sektor ke sektor lain tanpa kontraprestasi hanya dapat terjadi dalam hal hibah
53
Wiratni Ahmadi, Perlindungan Hukum Bagi Wajib Pajak Dalam Penyelesaian Sengketa Pajak
(Bandung: PT. Refika Aditama, 2006), p. 2.
54
R. Santoso Brotodihardjo, Pengantar Ilmu Hukum Pajak, 7th ed. (Bandung: PT. Eresco, 1978),
p. 32-33.
57
satunya adalah teori gaya (Teori Gaya-Pikul). 27 Poin utama dari teori semacam itu
adalah rasa keadilan, karena beban pajak harus sama untuk semua orang
gaya gaya dengan jembatan. Kemampuan memberikan uang kepada negara hanya
ada jika kebutuhan hidup sudah tersedia. Oleh karena itu, prinsip gaya gaya harus
dalam memungut Pajak Penghasilan atas Jual Beli tanah dan/atau bangunan .
Untuk mendapatkan pemahaman yang jelas dan benar, penulis akan membahas
terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan objek Pajak Penghasilan berdasarkan
menyatakan:
diterima atau diperoleh Wajib Pajak, baik yang berasal dari Indonesia maupun
58
dari luar Indonesia, yang dapat digunakan untuk konsumsi atau untuk
menambah harta Wajib Pajak, dengan nama dan dalam bentuk apapun. , antara
yang luas, yaitu pajak dikenakan atas setiap tambahan kemampuan ekonomis
yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak dari segala sumber yang dapat
PPh tidak dapat dipungut atas kerugian karena tidak ada objek pajak berupa
“tambahan” sebanyak 2 (dua) kali dalam pasal dan penjelasan pasal tersebut.
yang diperoleh Wajib Pajak, dihitung dari selisih harga perolehan (saat membeli)
dengan harga jual yang menjadi objek Pajak Penghasilan. Lalu bagaimana jika
tidak ada “tambahan” atau keuntungan? Karena harga jualnya lebih kecil dari
harga perolehan (saat beli). Untuk lebih yakin tentang pengertian UU PPh, kita
yang termasuk dalam kategori hard-to-tax atau menantang pajak. Era ekonomi
digital dapat memperluas perubahan sosial dan mengarah pada ekonomi bayangan
59
data informasi transaksi. 56
Dengan demikian, diperlukan upaya atau langkah
tax compliance. Optimalisasi pajak harus diperoleh dari perluasan basis pajak dan
ketidakpastian pajak, yang merupakan dasar untuk mencapai model pajak yang
mengutamakan edukasi dan sosialisasi perpajakan. Hal ini penting sebagai bentuk
negara yang menerapkan sistem pajak penghasilan self assessment. Jadi, UU PPh
menghitung iuran pajak, membayar pajak, dan menyampaikan SPT Tahunan PPh.
Namun, ketentuan perpajakan saat ini masih belum cukup optimal untuk mengatur
pajak penghasilan pekerja seni di platform dan pengawasan digital YouTube. Oleh
karena itu, pendidikan dan sosialisasi dari fiskus sangat penting, terutama
56
OECD, “Shining Light on the Shadow Economy: Opportunities and Threats,” Oecd,
2017, https://www.oecd.org/tax/crime/shining-light-on-the-shadow-economy-opportunities-
and-threats.pdf.
60
Kedua, kemudahan administrasi perpajakan juga penting selain memberikan
definisi jenis profesi, hingga skema atau formulasi penghitungan pajak yang
Hal ini juga dapat mendorong kepastian hukum bagi wajib pajak. Namun, itu
harus menentukan biaya apa yang dapat dikategorikan sebagai biaya yang dapat
dikurangkan. 57
Selanjutnya berkaitan dengan pemotongan bukti dari kegiatan
pajak, seperti melalui analisis big data, peningkatan sistem teknologi informasi,
bentuk baru dari kepatuhan yang berarti hubungan dengan otoritas pajak
dengan konfrontasi dan penegakan kewajiban. Konsep ini mengadopsi tiga prinsip
utama berikut: (1) saling percaya, (2) pengertian, dan (3) transparansi.
59
Pendekatan kooperatif dapat meningkatkan hubungan dengan wajib pajak
57
Prianto Budi Saptono and Ismail Khozen, “Income Tax and VAT Issues Concerning Lease after
IFRS 16 Convergence in Indonesia,” The Indonesian Journal of Accounting Research 24, no. 02
(2021): 259–88, https://doi.org/10.33312/ijar.538.
58
Agung Darono, “Data Analytics Dalam Administrasi Pajak Di Indonesia: Kajian Institutional
Arrangement,” JATISI (Jurnal Teknik Informatika Dan Sistem Informasi) 6, no. 2 (2020):
59
OECD,KepatuhanKoperasi:KerangkaKerja(2013).https://www.oecdilibrary.org/content/
publication/9789264200852-en .diakses 13 februari 2023
61
dapat lebih memahami kegiatan usaha wajib pajak, termasuk informasi komersial,
62
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
sebagai berikut:
adalah :
pajak) tepat pada waktunya selama rentang waktu dua tahun terakhir;
terakhir;
63
e. Laporan milik seorang youtubers selama dua tahun terakhir diperiksa
oleh seorang akuntan publik dengan nasihat yang wajar tanpa adanya
B. Saran
64
2. Penyuluhan terkaiy kepentingan dan kewajiban dan tujuan dari
65
DAFTAR PUSTAKA
Aisyah ,Siti, “Video Blog Sebagai Media Representasi Diri Vlogger di Kota
Makassar”. LTA S-I Kearsipan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.
Universitas Hassanudin.2017
Barnes, Stuart J. "Rantai Nilai Perdagangan Seluler: Analisis dan Perkembangan
Masa Depan." Jurnal Internasional Manajemen Informasi 22, no. 2
(2002): 91–108. https://doi.org/10.1016/S0268-4012(01)00047-0.
Bergkvist, Lars, dan Kris Qiang Zhou. “Dukungan Selebriti. “Dukungan
Selebriti: Kajian Literatur dan Agenda Riset.” Jurnal Periklanan
Internasional 35, no. 4 (2016): 644.
Bird, Richard M., dan Eric M. Zolt. “Teknologi dan Perpajakan di Negara
Berkembang: Dari Tangan ke Mouse.” Jurnal Pajak Nasional 61, no. 4
(2008): 791– 821.
Blade Social. “In Top 100 YouTubers in Indonesia Sorted by Subscribers.”
https://socialblade.com/, 2021.
https://socialblade.com/youtube/top/country/id/mostsubscribed.
Bohari, 2016,Pengantar Hukum Pajak, Jakarta : RajaGrafindo Persada
CNCB. “Sri Mulyani Minta Selebgram Terkenal Bayar Pajak!” CNCB Indonesia,
2019.https://www.cnbcindonesia.com/news/20190121145355-4-51603/sri
-mulyaniminta-selebgram-terkenal-tajir-bayar-pajak.
Creswell ,W., John. Qualitative Inquiry and Research Design. Washington DC:
SAGE Publications, 2013.
Darono, Agung. “Data Analytics Dalam Administrasi Pajak Di Indonesia: Kajian
Institutional Arrangement.” JATISI (Jurnal Teknik Informatika Dan
Sistem Informasi) 6, no. 2 (2020): 195–211.
https://doi.org/10.35957/jatisi.v6i2.194.
Dianita Putri, Restu. “Menghitung Pajak YouTuber Dan Selebgram.” Tirto.id,
2018. https://tirto.id/menghitung-pajak-YouTuber-dan-selebgram-cESF.
Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan, Pajak Sebagai Ujung Tombak
Pembanguan, http://www.pajak.go.id Di akses Pada 1 Januari 2022
Folia ,Rosa, 2012, Ingin Jadi Influencer Marketing? Begini syarat dan hitung-
hitungannya Administrasi Fiskal”, UI.
Gunadi, 2002,Ketentuan Dasar Pajak Penghasilan, Jakarta : Salemba Empat
Halonen, Elina, dan Leila Hurmerinta. “Siapa Mendukung Siapa? Transfer
Makna dalam Celebrity Endorsement.” Jurnal Manajemen Produk &
Merek 19, no. 6 (2010): 452–60.
Harlan, M., C., Bruce, dan M. Lupton. “Pembuat Konten Remaja: Pengalaman
Menggunakan Informasi untuk Belajar.” Tren Perpustakaan 26, no. 2
(2020): 569–87.
66
https://news.idntimes.com . Di akses pada tanggal 17 Maret 2022
Ilyas ,Wirawan B. & Rudy Suhartono,2007, Padnduan Komprehensif dan Praktis
Pajak Penghasilan Sesuai dengan UU No. 17 Tahun 2000 dan Aturan
Pelaksanaan Terbaru, Jakarta : Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia
Kashyap, Hemant. “YouTube Akan Memungut Pajak Dari Kreator yang Berbasis
di Luar AS.” suara& data, 2021. https://www.voicendata.com/youtube-
charge-tax-creators-outsideus/.
Khozen, Ismail, Illona Setianti, and Farah Dina Meiriza. “Apa yang Dapat Kita
Pelajari dari Kegagalan Inovasi Bisnis Uber di Pasar Asia Tenggara?”
Inovbiz: Jurnal Inovasi Bisnis 9, no. 1 (2021).
https://doi.org/https://doi.org/https://doi.org/10.35314/inovbiz.v9i1.1896.
L.Hosch, William. "Youtube." Dalam The Encyclopaedia Britannica ,
2020.
Lo, Chun. “Formasi Tepi di Jejaring Sosial untuk Memelihara Pembuat Konten.”
Dalam Prosiding Konferensi Web , 1999, 2020.
Mardalis. 2002,Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal, Bumi Aksara,
Jakarta
Mardiasmo. 2009. Perpajakan. Yogyakarta. Penerbit : Andi
McCracken, Grant. “Siapa Celebrity Endorsernya? Landasan Budaya
Pengesahan.” Jurnal Od Consumer Research 16, no. 3 (1989): 310.
Moleong ,Lexy. J.. Metodologi Penelitian Kualitatif. P.T. Remaja Rosda Karya,
Bandung.
Nassaji, Hossein. "Penelitian Kualitatif dan Deskriptif: Tipe Data versus Analisis
Data." Penelitian Pengajaran Bahasa 19, no. 2 (2015): 129–32.
https://doi.org/10.1177/1362168815572747.
Niebler, Valentin. “YouTubers Unite': Tindakan Kolektif oleh Pembuat Konten
YouTube.” Etui. 26, tidak. 2 (2020): 223–27.
OECD. “Menerangi Ekonomi Bayangan: Peluang dan Ancaman.” Oecd , 2017.
https://www.oecd.org/tax/crime/shining-light-on-the-shadow-
economyopportunities-and-threats.pdf.
Paluck, Elizabeth Levy, Paul Lagunes, Donald P. Green, Lynn Vavreck, Limor
Peer, dan Robin Gomila. “Apakah Penempatan Produk Mengubah
Perilaku Sosial Pemirsa Televisi?” PLoS SATU 10, no. 9 (2015): 1–18.
https://doi.org/10.1371/journal.pone.0138610.
Prajab, Hariyanti, Analisa kebijakan pengenaan pajak penghasilan pada
perusahaan pelayaran dalam negeri pasca penerapan asas cabotage,
LTA S-I Kearsipan Fakultas Ilmu
Ramadhan ,Rahman Bagus,Perlindungan hukum terhadap pengguna jasa
provider seluler sebagai konsumen atas promo yang dikeluarkan oleh
67
pelaku usaha melalui media iklan di pt indonesian satelite. LTA S-I
Kearsipan Fakultas Hukum. Universitas Jenderal Sudirman.2015
Reuver, Mark de, Carsten Sørensen, and Rahul C. Basole. “The Digital Platform:
A Research Agenda.” Journal of Information Technology 33, no. 2
(2018): 124–35.
Saptono ,Prianto Budi and Ismail Khozen. “Rekonstruksi Pendekatan Compliance
Risk Management Di Masa Pandemi Dalam Upaya Penguatan
Penerimaan Pajak.” Scientax 3, no. 1 (2021): 1044–61.
https://doi.org/https://doi.org/10.52869/st.v3i1.240.
Saptono, Prianto Budi, and Ismail Khozen. “Income Tax and VAT Issues
Concerning Lease after IFRS 16 Convergence in Indonesia.” The
Indonesian Journal of Accounting Research 24, no. 02 (2021): 259–88.
https://doi.org/10.33312/ijar.538.
Sinaga, Suhut Tumpal. “Apakah YouTuber Dan Selebgram Dapat Digolongkan
Sebagai Pekerjaan Bebas?” Forum Pajak Indonesia, 2019.
https://forumpajak.org/apakahyoutuber-dan-selebgram-dapat-
digolongkan-sebagai-pekerjaan-bebas/.
Stasik, Sarah. “What Is a Conten Creator.” US: State of Digital Publishing, 2021.
Stokel-Walker, Chris. YouTubers: How YouTube Shook Up TV and Created a
New Generation of Star. London: Canburry Press, 2019.
Sunggono ,Bambang , 2003.Metodologi Penelitian Hukum. Raja Grafindo
Persada, Jakarta.
Undang-Undang No. 36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan.
Yudhistira, Aria W. “Youtube, Medsos No.1 Di Indonesia.” katadata.co.id,
2019.https://katadata.co.id/ariayudhistira/infografik/5e9a55212afab/
youtube-medsos-no1-di-indonesia.
68