Anda di halaman 1dari 3

Nama : Mohammad Eby Fauzan

NIM : 122111333042

1. Jepang memiliki jaringan kereta api tercepat karena dukungan penuh dari
pemeerintah, integrasi yang bagus, serta dukungan dari masyarakat itu sendiri. Selain
itu, pihak swasta juga berperan penting sebagai salah satu penyokong dana dan
material pembangunan industri kereta api di Jepang,
2. Pemerintah Jepang menerapkan beberapa kebijakan tentang pariwisata dan teknologi.
Contohnya adalah pembuatan kereta cepat yang higga kini menjadi ikon negara
Jepang
3.

Hal Yang Ingin Saya Lakukan di Jepang


Dari sekian banyak hal yang ingin saya coba di masa depan, mengunjungi Negara Jepang
adalah salah satunya. Saya selalu ingin tahu, makanan apa yang hanya bisa saya makan di sana,
tempat apa yang bisa saya datangi selama disana, serta budaya apa yang baru bisa saya lihat jika
saya pergi ke sana. Kali ini saya akan menuliskan sedikit tentang mimpi saya tentang perjalanan
ke Negeri Sakura.
Hal pertama yang ingin saya lakukan setelah mendarat di Bandara Internasional Haneda
adalah mencari kedai makanan tradisional Jepang di sekitar bandara. Makanan yang akan saya
beli hanya soba panas dan sebuah minuman dingin. Kemudian saya juga akan mencari
penginapan di sekitar bandara. Bukan penginapan yang mewah, tapi penginapan sederhana yang
berada di distrik yang memiliki banyak toko dan tempat hiburan. Hal ini saya lakukan karena
saya ingin merasakan malam seperti dunia cyberpunk yang bisa dibilang sangat identik dengan
pemandangan malam hari Tokyo yang penuh warna.
Kemudian keesokan harinya saya akan mengunjungi Tokyo Tower yang berjarak
lumayan jauh dari bandara. Saya yang tidak didampingi siapapun akan berjalan kaki untuk
kesana, karena dengan berjalan kaki saya bisa menikmati suasana sekitar dengan maksimal.
Selama berjalan kaki ke Tokyo Tower, saya akan singgah sebentar di beberapa taman dan
minimarket seperti 7 eleven. Beberapa taman yang akan saya singgahi adalah Taman Tennozu,
Taman Shinagawa Minami Futo, serta Taman Kyu-Shiba-Rikyu. Perjalanan dari bandara menuju
ke Tokyo Tower dengan jalan kaki yang sempat berhenti di beberapa taman dan minimarket ini
memakan waktu hingga 8 jam. Dengan saya yang berangkat pukul 07:00 tiba di Tokyo Tower
sekitar pukul 15:00.
Sesampainya di Tokyo Tower, saya akan berfoto dengan latar belakang tower
tersebutuntuk dikirimkan kepada ibu saya. Sembari menunggu senja datang, saya mengunjungi
Air Terjun Momoji yang terletak bersebelahan dengan Tokyo Tower, yang kebetulan juga
memiliki taman yang cukup luas dan tetunya sangat cocok untuk bersantai setelah perjalanan
panjang. Taman ini dikenal sebagai salah satu tempat paling menarik untuk dikunjungi selama
musim semi karena dipenuhi pohon mapel yang berubah menjadi merah ketika musim semi tiba.
Sekitar pukul 16:30 saya akan kembali ke Tokyo Tower. Tentunya akan sedikit susah karena
waktu tersebut merupakan salah satu waktu paling ramai di menara ini. Saya yang sudah
membeli tiket akan masuk akan segera mencari restoran dalam tower dan memesan makanan
berat. Setelah itu saya akan naik elevator dan menuju observation deck untuk menikmati
pemandangan matahari terbenam dari ketinggian. Pemandangan dari atas pasti terlihat berwarna
jingga yang sangat indah. Selepas matahari terbenam, saya tidak akan langsung turun, tetapi
menunggu sedikit lebih lama lagi diatas untuk melihat pemandangan malam Tokyo yang bisa
dibilang sebagai salah satu pemandangan malam terbaik. Warna-warni perkotaan terlihat sangat
keren, benar-benar seperti dunia cyberpunk.
Saya yang sudah puas dengan pemandangan dari atas Tokyo akan menuju lantai 3F yang saya
anggap sebagai surga dunia. Bagaimana tidak, di lantai ini terdapat Tokyo One Piece Tower
yang menjadi tempat impian bagi seluruh penggemar One Piece diseluruh dunia. Sesampainya di
lantai tersebut saya segera mencari Tokyo One Piece Tower. Setelah menemukan lantai tempat
One Piece Tower berada. Saya segera mencari tahu tentang jenis jenis merchandise yang dijual,
dengan menyesuaikan dengan isi dompet tentunya. Hal yang pertama kali ingin saya beli adalah
komik edisi pertama dan poster yang digambar langsung oleh mangaka One Piece.
Setelah puas membeli merch dan melihat-lihat one piece tower, saya lekas mencari hotel
untuk menginap. Tapi karena kekurangan informasi mengenai hotel dengan harga yang
terjangkau, saya memutuskan untuk mencari informasi di internet. Setelah selesai mencari di
internet, saya berhasil menemukan hotel yang berjarak 0.7 mil dari Tokyo Tower. Memang agak
jauh, tapi sudah saya putuskan untuk menginap di hotel tersebut. Nama hotel tersebut adalah
Tokyo Stay Shimbasi. Hotel tesebut mematok harga Rp.700.000 hingga Rp.1.000.000 permalam.
Harga tersebut tergolong murah, karena hotel lain di Kawasan tersebut memiliki harga yang
berkali-kali lipat dari hotel tersebut. Sesampainya di hotel, saya langsung menelpon kedua orang
tua saya untuk memberi kabar.
Pada malam pertama di hotel tersebut, saya sudah menyiapkan beberapa rencana untuk
esok hari. Rencana tersebut adalah untuk mengunjungi beberapa tempat, tempat tempat tersebut
adakah Taman Hamarikyu, Museum Seni Nasional Tokyo, Museum Sains, dan Taman Admiral
Togo. karen beberapa tempat tersebut ada yang berjauhan, saya memutuskan untuk menaiki
kereta.
Esok harinya, pada pukul enam pagi saya bangun untuk sarapad di hotel. Setelah itu saya
kembali ke kamar untuk mempersiapkan barang yang akan dibawa untuk perjalanan hari ini.
Tapi karena tidak ingin overload, saya memutuskan hanya akan membawa tas kecil sebagai
wadah ponsel, dompet, serta beberapa barang kecil lainnya. Selesai menyiapkan barang, saya
lekas pergi ke Taman Hamarikyu yang berada dekat dari hotel tempat saya menginap.
Sama seperti ketika di taman sebelumnya, di taman ini saya hanya istirahat dan memotret
pemandangan musim semi taman Hamarikyu. Yang membedakan kunjungan ini dengan
kunjungan sebelumnya adalah ketika saya bertemu dengan seorang tour guide yang fasih
berbahasa inggris. Beliau menjelaskan tentang sejarah taman Hamarikyu yang ternyata memiliki
keterkaitan dengan sejarah keluarga Tokugawa di Jepang. Setelah mendengar cerita tour guide
tersebut dan mendapatkan informasi menarik tentang Taman Hamarakyu, saya memutuskan
untuk melanjutkan perjalanan ke Museum Seni Nasional Tokyo.
Perjalanan ke tempat tersebut dilalui dengan menggunakan kereta api melalui stasiun
Shiba yang berada di dekat taman Hamarakyu, lalu berhenti di stasiun Jimbocho yang berada tak
jauh dari Museum Seni Nasonal. Dapat ditemukan ribuan koleksi seni di dalam museum
tersebut, baik karya seni kuno maupun modern. Karena diperbolehkan untuk memotret isi
museum, saya memotret beberapa karya seni yang saya anggap menarik dan mencatat di buku
catatan kecil tentang karya seni tersebut. Setelah puas, saya bergegas ke museum seni yang
berada tepat di sebelah Museum Seni Nasional.
Dapat ditemukan ratusan benda sains di musem ini. Yang paling mencolok adalah fosil
dinosaurus yang terpampang di aula museum. Tempat ini adalah tempat yang sempurna bagi
saya yang seorang penggemar sejarah. Di tempat ini saya tidak akan berlama-lama karena sudah
kelelahan dan saya sudah memutuskan untuk membeli makan di toko terdekat.
Setelah makan, perjalanan dilanjutkan ke taman memorial Admiral Togo yang berjarak
sedikit jauh dari museum sains. Taman ini didedikasikan untuk Admiral Togo Heihachirou,
seorang pahlawan nasional yang memiliki banyak prestasi sejak era keshogunan hingga Perang
Dunia pertama. Beliau sering dianggap sebagai salah satu perwira terbaik angkatan laut Jepang.
Setelah selesai berkeliling, saya langsung kembali ke hotel dengan menggunakan taksi.
Ketika tiba di hotel pada pukul 18:00 saya tidak langsung beristirahat, tetapi menyiapkan barang
karena hari ini adalah hari terakhir saya di Jepang. Keesokan harinya pada pukul 06:00 saya
meninggalkan hotel untuk berangkat kembali ke Bandara Haneda dan memulai penerbangan ke
Indonesia pada pukul 09:00.

Anda mungkin juga menyukai