Anda di halaman 1dari 2

1.

Jepang - Rusia

北方領土 (はっぽうりょうど)

歯舞島(はぼまいとう)、色丹島 (しこたんとう)、国後島( くなしりとう)、択捉島 (えとろ


ふとう)

Perjanjian San Francisco tahun 1951 antara Kekuatan Sekutu dan Jepang menyatakan
bahwa Jepang harus menghentikan semua klaim terhadap Kepulauan Kuril, namun perjanjian
tersebut juga tidak mengakui kedaulatan Uni Soviet atas Kepulauan Kuril. Russia bertahan pada
sikapnya, bahwa kedaulatan Uni Soviet atas kepulauan-kepulauan tersebut diakui dengan adanya
perjanjian-perjanjian pada akhir Perang Dunia II namun klaim Rusia ditolak Jepang.
2. Jepang – Korea

竹島 (たけしま)

Karang Liancourt telah dikelola oleh Korea Selatan sejak tahun 1954 oleh Penjaga Pantai
Korea. Tindakan ini diambil setelah Amerika Serikat menyatakan dalam dokumen Rusk bahwa
klaim Jepang terhadap Karang Liancourt tidak akan dilepaskan dalam traktat damai mereka
dengan Jepang. Pada tahun 1954, Jepang mengusulkan sebuah rekomendasi kepada Mahkamah
Internasional, yang ditolak oleh Korea Selatan, menyakini bahwa Karang Liancourt adalah
wilayah Korea Selatan yang tak terbantahkan, dan dengan demikian tidak bisa ditangani melalui
perundingan diplomatik atau penyelesaian yudisial antara Korea Selatan dan Jepang.

Terdapat interpretasi yang saling bertentangan mengenai status kedaulatan historis atas
pulau-pulau kecil itu. Klaim Korea sebagian berdasarkan referensi pada sebuah pulau Korea yang
disebut Usan-do dalam berbagai catatan sejarah, peta dan ensiklopedia seperti Samguk Sagi,
Catatan Sahih Dinasti Joseon, Dongguk Yeoji Seungnam (Hangul: 동국여지승람; Hanja: 東國
輿地勝覧), dan Dongguk munheon bigo (Hangul: 동국문헌비고; Hanja: 東國文獻備考).
Menurut pandangan Korea, ini mengacu pada Karang Liancourt saat ini, sementara para peneliti
dokumen-dokumen ini dari Jepang telah menyatakan bahwa berbagai referensi untuk Usan-do
mengacu pada waktu yang berbeda untuk Jukdo, pulau tetangganya Ulleungdo, atau pulau yang
tidak ada antara Ulleungdo dan Korea.

Para peneliti tidak setuju mengenai siapa yang pertama memiliki penguasaan administratif
atas pulau-pulau kecil ini karena ambiguitas dalam catatan sejarah awal dan peta, sebagian karena
perubahan nama-nama pulau di kawasan tersebut selama bertahun-tahun.
3. Jepang - Cina Taiwan

尖閣諸島 (せんかくしょとう)

Klaim Jepang
Jepang mengatakan mereka telah melakukan survei atas pulau ini dalam 10 tahun dan
menetapkan bahwa pulau-plau itu tidak berpenghuni. Pada 14 Januari 1895, Jepang mendirikan
batas kedaulatan yang secara resmi memasukkan kepulauan itu ke kawasan Jepang.
Kepulauan Senkaku menjadi bagian dari kepulauan Nansei Shoto, yang juga dikenal sebagai
kepulauan Ryukyu dan disebut Okinawa sekarang.
Setelah Perang Dunia II, Jepang menyanggah klaim atas kepulauan itu termasuk Taiwan dalam
Traktat San Francisco tahun 1951. Namun berdasarkan traktat itu, kepulauan Nansei Shoto
masuk dalam kewenangan Amerika dan kemudian dikembalikan ke Jepang tahun 1971.
Jepang mengatakan Cina tidak menyatakan keberatan atas traktat San Francisco itu.
Tokyo mengatakan baru sejak tahun 1970-an, saat isu sumber daya minyak diangkat, Cina dan
Taiwan mulai mengklaim kepulauan itu.

Klaim Cina
Cina mengatakan kepulauan Diaoyu merupakan bagian dari kawasan negara itu sejak
zaman dulu dan menjadi kawasan perikanan yang dikuasai Provinsi Taiwan.
Kementerian Luar Negeri mengatakan klaim itu "terbukti dalam sejarah dan secara legal kuat."
Taiwan diserahkan ke Jepang dalam Traktat Shimonoseki tahun 1895 setelah perang Cina-
Jepang.
Saat Taiwan dikembalikan dalam Traktat San Francisco, Cina mengatakan kepulauan Diaoyu -
sebagai bagian dari Taiwan- juga harus dikembalikan.
Namun Beijing mengatakan pemimpin Kuomintang Chiang Kai-shek tidak mengangkat isu itu
saat kepulauan Diaoyu diangkat dalam perjanjian Okinawa, karena ia tergantung pada dukungan
Amerika Serikat.

Anda mungkin juga menyukai