Persamaan beda
Oleh :
Nama : Diki Ramanda
Nim : 2020203020009
Kelas : TRJT 2A
Semester :4
Kelas : TRJT 2A
Nim : 2020203020009
Mengetahui,
Dosen Penanggung Jawab Praktikum Penyusun
53
BAB 6
PERSAMAAN BEDA
Dengan x[n] adalah sinyal masukan, y[n] adalah sinyal keluaran, ak dan bk adalah konstanta.
Orde dari persamaan beda tersebut adalah N.
Contoh:
Suatu sistem LTI hubungan sinyal masukan dan keluaran dideskripsikan dengan persamaan
beda sebagai berikut:
[ ] [ ] [ ] [ ] [ ] (6.2)
Dengan [ ] [ ]. Dapatkan solusi dari persamaan beda tersebut, kemudian gambarkan
sinyal masukan dan sinyal keluaran untuk n=1,2,....., 10,
Untuk menyelesaikan persamaan diatas dapat dilakukan dengan 3 cara, yaitu:
Secara Rekursif
Secara Langsung (mendapatkan solusi homogeny dan partikulirnya)
Secara tidak langsung (menggunakan Transformasi Z).
Meode Rekursif
Metode rekursif adalah metode yang menggunakan nilai pada waktu yang lalu untuk
mendapatkan nilai yang sekarang, sehingga dibutuhkan nilai awal dalam proses
pengerjaannya. Metode rekursif dijalankan mulai dari n=0. Kelemahan dari metode
54
ini, untuk mendapatkan sinyal keluaran saat n, dibutuhkan informasi dari sinyal
keluaran yang lalu, pada saat n-k.
Pada contoh diatas, untuk mendapatkan solusi persamaan beda menggunakan metode
rekursif, persamaan tersebut dibentuk sebagai berikut:
[ ] [ ] [ ] [ ] [ ]
[ ] [ ] [ ] [ ] [ [ ]
Untuk n=0
Untuk nilai y[-1] dan y[-2] diberi nilai 0. Ini yang disebut sebagai nilai awal. Jika
dalam sistem LTI, keadaan demikian sistem dalam keadaan berelaksasi. Jadi
diperoleh untuk n=0,
y[0]=1.
Untuk n=1
[ ] [ ] [ ] [ ] [ ]
[ ]
Untuk n=2
[ ] [ ] [ ] [ ] [ ]
[ ]
.
. .
.
Dan seterusnya, sampai n=10.
Metode Langsung
Metode langsung adalah dengan mendapatkan solusi homogen dan solusi partikulir
dari persamaan beda.
Solusi homogen
[ ] [ ] [ ] [ ] [ ]
[ ] [ ] [ ]
55
Persamaan Karakteristik:
Solusi partikulir
[ ] [ ] [ ] [ ] [ ]
[ ] [ ] [ ] [ ] [ ]
[ ] [ ] [ ]
Karena gagal memenuhi kondisi sistem, maka pemisalan solusi partikel adalah:
Jadi solusi total dari persamaan beda pada sistem diatas adalah:
Untuk mendapatkan nilai c1 dan c2, pada solusi total diatas diset untuk nilai n=0 dan
n=1 sehingga akan ditemukan nilai y(0) dan y(1), kemudian nilai ini disamakan
dengan persamaan beda pada sistem untuk n=0 dan n=1 juga, sehingga akan
ditemukan nilai c1 dan c2.
Dari perhitungan akan ditemukan solusi total sebagai berikut:
56
Dengan ditemukannya solusi diatas, maka untuk mengetahui sinyal keluaran untuk n
berapapun dari sinyal masukan [ ] dapat dengan mudah ditemukan:
Untuk n=2
Untuk n=10
| |
| |
| |
| |>1
| |
| |
| |
| |
57
Tabel 6.2 Sifat Transformasi z.
58
3. Sebelum kabel power dihubungkan ke sumber AC, pastikan semua kabel telah
terpasang dengan benar, misalkan antara monitor dengan komputer, dan antara kabel
mouse dengan komputer, dan lain-lain.
4. Setelah selesai menggunakan komputer, matikan komputer dengan perintah shut
down, setelah komputer mati baru cabut kabel power-nya.
Dengan [ ] [ ]
Tulislah coding program di bawah ini:
clc;
clear;
a=[1 -3 -4];%koofisien pada y[n]
b=[1 2];%koefisien pada x[n]
n=0:10;%membangkitkan nilai n(waktu)
x=4.^n;
y=filter(b,a,x);
%menampilkan hasil
disp(‘nilai sinyal masukan untuk persamaaam beda
adalah:’)
disp(x)
disp(‘nilai sinyal keluaran dari persamaan beda adalah:’)
disp(y)
59
nilai sinyal masukan untuk persamaaam beda adalah:
Columns 1 through 7
Columns 8 through 11
Columns 8 through 11
5
sinyal masukan
x 10
15
10
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
6
sinyal keluaran
x 10
15
10
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Gambar 6.1 sinyal x[n] dan y[n] hasil persamaan beda pada contoh 1.
60
[ ]
Tulislah coding program di bawah ini:
b=[1];%koefisien pada x[n]
a=[1 -1 0.9]%koefisien pada y[n]
n=0:20;%membangkitkan nilai n(waktu)
x=2.^n;
y=filter(b,a,x);
%menampilkan hasil
disp(‘nilai sinyal masukan untuk persamaaam beda
adalah:’)
disp(x)
disp(‘nilai sinyal keluaran dari persamaan beda adalah:’)
disp(y)
1 2 4 8 16 32 64 128 256
512 1024 2048 4096 8192 16384
Columns 16 through 21
32768 65536 131072 262144 524288 1048576
nilai sinyal keluaran dari persamaan beda adalah:
1.0e+06 *
Columns 1 through 19
Columns 20 through 21
0.7232 1.4463
61
5
sinyal masukan
x 10
15
10
0
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20
5
sinyal keluaran
x 10
15
10
0
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20
Gambar 6.2 sinyal x[n] dan y[n] hasil persamaan beda pada contoh 2.
Dengan
[ ]
Tentukan respon impuls h(n) pada n= -20,.....,100
Tulislah coding program dibawah ini:
b=[1];
a=[1,-1,0.9];
n=[-20:120];
h=impz(b,a,n);
stem(n,h)
title(‘Impulse Response’)
xlabel(‘n’)
ylabel(‘h(n)’)
62
Impulse Response
1
0.8
0.6
0.4
0.2
h(n)
-0.2
-0.4
-0.6
-0.8
-1
-20 0 20 40 60 80 100 120
n
Isikan hasil yang anda peroleh pada tabel borang data dibawah ini:
1.
clc; 5
sinyal masukan
x 10
clear; 15
a=[1 -3 -4];%koofisien pada
y[n] 10
b=[1 2];%koefisien pada x[n]
n=0:10;%membangkitkan nilai 5
n(waktu)
x=4.^n; 0
y=filter(b,a,x); 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
%menampilkan hasil 6
sinyal keluaran
x 10
disp('nilai sinyal masukan 15
untuk persamaan beda')
disp(x) 10
disp('nilai sinyal keluaran
dari persamaan beda 5
adalah:')
disp(y) 0
%gambar 2 grafik dalam 1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
form
subplot(2,1,1)
stem(n,x,'b')
title('sinyal masukan')
subplot(2,1,2)
stem(n,y,'r')
title('sinyal keluaran')
63
2.
b=[1];%koefisien pada 5
sinyal masukan
x 10
x[n] 15
a=[1 -1 0.9]%koefisien
pada y[n] 10
n=0:20;%membangkitkan
nilai n(waktu) 5
x=2.^n;
y=filter(b,a,x); 0
%menampilkan hasil 0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20
disp('nilai masukan untuk 5
sinyal keluaran
x 10
persamaan beda adalah:') 15
disp(x)
disp('nilai sinyal 10
keluaran dari persamaan
beda adalah:') 5
disp(y)
%gambar 2 grafik dalam 1 0
form 0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20
subplot(2,1,1)
stem(n,x,'b')
title('sinyal masukan')
subplot(2,1,2)
stem(n,y,'r')
title('sinyal keluaran')
3.
b=[1]; Impulse Response
a=[1,-1,0.9]; 1
n=[-20:120]; 0.8
h=impz(b,a,n); 0.6
stem(n,h)
0.4
title('Impulse Response')
xlabel('n') 0.2
ylabel('h(n)')
h(n)
-0.2
-0.4
-0.6
-0.8
-1
-20 0 20 40 60 80 100 120
n
64
6.7 Tugas
Jawaban:
b=[1,-0.5,0.25]; x 10
34
Impulse Response
2.5
a=[1 , 2, 0, 1];
n=[0:100]; 2
h=impz(b,a,n);
1.5
stem(n,h)
title('Impulse 1
Response')
h(n)
xlabel('n') 0.5
ylabel('h(n)') 0
-0.5
-1
-1.5
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
n
n=0:200;%membangkitkan -0.5
nilai n(waktu)
-1
x=cos(0.2*pi*n); 0 20 40 60 80 100 120 140 160 180 200
y=filter(b,a,x);
sinyal keluaran
%menampilkan hasil 5
disp('nilai masukan
untuk persamaan beda
adalah:') 0
disp(x)
disp('nilai sinyal
-5
keluaran dari persamaan 0 20 40 60 80 100 120 140 160 180 200
beda adalah:')
disp(y)
%gambar 2 grafik dalam
1 form
65
subplot(2,1,1)
stem(n,x,'b')
title('sinyal masukan')
subplot(2,1,2)
stem(n,y,'r')
title('sinyal
keluaran')
6.8 Analisa
6.9 Kesimpulan
Sebuah persamaan beda yang merepresentasikan relasi masukan-keluaran
untuk sebuah sistem Linier Time Invariant (LTI) diskrit dan memiliki bentuk. Dengan
x[n] adalah sinyal masukan, y[n] adalah sinyal keluaran, ak dan bk adalah konstanta.
Orde dari persamaan beda tersebut adalah N. Suatu sistem LTI hubungan sinyal
masukan dan keluaran dideskripsikan dengan persamaan beda.
66