Anda di halaman 1dari 18

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II.I Konsep Dan Teori


Dalam penelitian ini, peneliti akan menjelaskan konsep-konsep yang
terdapat pada penelitian Konstruksi Pemberitaan PPKM Jawa Bali Pada
Medcom.id Dan CNN Indonesia Periode 11 Sampai 25 Januari menggunakan
Analisis Framing dari Robert N Entman, dan juga memuat penelitian terdahulu
berupa lima belas jurnal penelitian yang penulis input mengenai analisis framing
dan didapati kesamaan dan perbedaan dengan penelitian yang ingin penulis amati.
Seperti:
Penelitian pertama oleh Nanda Aulia Faujiah dan Ribuyanah (2020) Dalam
penelitian yang berjudul "Analisis Framing Pemberitaan Konflik Agraria Kulon
Progo terkait pembangunan Bandara Yia pada Medcom.id dan Tirto.id"
menjelaskan bahwa baik Medcom.Id maupun Tirto.id memiliki pembingkaian yang
berbeda tehadap pemberitaan konflik agraria kulon progo, Tirto.Id cenderung
melihat peristiwa mengenai pembongkaran tempat tinggal warga untuk
pengosongan lahan dari sisi warga terdampak dan kerugian yang menyelimutinya,
sementara Medcom.id melihat keuntungan dari yang didapatkan jika
perkampungan warga dikosongkan dengan alasan bahwa pembuatan bandara yang
baru akan bermanfaat dalam segi ekonomi dan mobilitas mengingat karena bandara
lama sudah tidak memuat banyak penumpang. perbedaan pada penelitian ini bisa
dilihat dari bagaimana subjek dari penelitian yang dipilih penulis yaitu Tirto.Id
meskipun salah satu dari media yang dipilih memiliki kesamaan yaitu, Medcom.id,
kesamaan juga bisa dilihat bagaimana Teori yang digunakan yaitu teori konstruksi
realitas dan Peter Berger dan Luckman, selain itu penulis pada penelitian ini juga
menggunakan model analisis framing dari Zhongdang Pan dan Kosicky.
Penelitian kedua ini dilakukan oleh Dessita Chairani dan Dessy Kania. 2014.
Penelitian yang dilakukan penulis menggunakan pendekatan kualitatif dengan
maksud menjelaskan fenomena guna kualitas penelitian yang melaluipengampulan
data dengan sedalam-dalamnya, perbedaan mengenai subjekpenelitian terlihat jelas
pada penelitian ini dengan menggunakan majalah sebgai subjeknya dengan media
Tempo, dan Gatra. sementara objeknya sendiri adalah pemberitaan pelantikan
Presiden Joko Widodo. Selain itu terdapat kesamaan

Alfi Syahrinur, 2022


KONSTRUKSI PEMBERITAAN PPKM JAWA BALI PADA MEDCOM.ID DAN CNN INDONESIA PRIODE 11 SAMPAI 7
25 JANUARI 2021 (Analisis Framimg Robert N Entman)
UPN Veteran Jakarta, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Polituk (FISIP), Ilmu Komunikasi
[www.upnvj.ac.id - www.library.upnvj.ac.id - www.repository.upnvj.ac.id]
dengan teori yang digunakan yaitu, teori realitas sosial jika ditempuh pada tataran
sosial media maka dengan jelas apa yang disampaikan oleh media melalui produk
medianya dibangun dan dibentuk untuk atau pada tujuan tertentu, selain itu
penelitian ini juga menggunakan teori tambahan yaitu teori mediating the message
yang pada prinsip dasarnya membahas tentang isi media dan pengaruh yang
membentuknya, keselarasan model analisis framing yang ditempuh kiranya juga
sama yaitu model Robert N. Entman yang menekankan pada cara pandang
wartawan dalam ketat pada penyeleksian isu dalam menulis berita.
Penelitian ketiga ini dilakukan oleh Rieka Mustika, 2017. Penelitian yang
mengangkat objek pemberitaan terkait kasus Pedofilia di akun facebook ini, dan
tentu yang juga menjadi pembeda pada subjek penelitian yaitu media Kompas.com
dan Republika. menggunakan metode penelitian dengan pendekatan kualitatif yang
esensi dari padanya adalah mendapatkan gambaran utuh dalam memaknai suatu
realitas yang diteliti dengan pendekatan menyeluruh, corak dari sifat penelitian
yang dilakukan penulis jika dilihat dari tujuannya adalah penelitian deskriptif yang
dapat memberikan pemahaman lebih komperhensif terkait topik yang diteliti,
perbedaan juga terlihat dengan rentang waktu yang ditentukan oleh penulis yaitu
pada bulan maret sampai april 2017, (sekitar satu bulan) sementara kesamaan juga
didapati dengan pengambilan metode framing dari Robert N Entman sebagai pisau
bedah untuk mengamati pemberitaan mengenai kasus pedofilia.
Penelitian ini keempat dilakukan oleh Ali Sodikin, 2014. walaupun secara
implisit terdapat kesamaan dalam objek penelitian mengenai nuansa politis namun
penulis memfokuskan objek dalam penelitian ini tentang bagaimana pernyataan
pakar komunikasi politik terkait konstruksi pemberitaan Partai Demokrasi
Indonesia Perjuangan (PDIP), Perbedaan juga tampak dari subjek penelitan atau
pemilihan media yang penulis pilih yaitu, Kompas.com dan tidak mencoba
mekomparasikannya dengan pemberitaan media lain, teori yang digunakan penulis
kiranya juga sama yaitu Konstruksi realitas sosial yang pada dasarnya dimulai
ketika seorang konstruktor atau kita sebut sebagai orang yang membangun realitas
melakukan objektivikasi terhadap suatu kenyataan dengan mempersepsikan suatu
objek, Konsep yang juga sama terlihat dalam pemilihan model bedah analisis

Alfi Syahrinur, 2022


KONSTRUKSI PEMBERITAAN PPKM JAWA BALI PADA MEDCOM.ID DAN CNN INDONESIA PRIODE 11 SAMPAI
25 JANUARI 2021 (Analisis Framimg Robert N Entman) 8
UPN Veteran Jakarta, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Polituk (FISIP), Ilmu Komunikasi
[www.upnvj.ac.id - www.library.upnvj.ac.id - www.repository.upnvj.ac.id]
framing Robert N Entman yang pada dasarnya melihat framing pada dua dimensi
besar seperti seleksi isu dan penekanan atau penonjolan aspek-aspek terntentu atas
isu yang di pilih oleh wartawan.
Penelitian yang kelima dilakukan oleh Kumala Citra Sumara Sinaga, 2016,
ini. mengangkat tema atau objek penelitian tentang pemberitaan Bom Sarinah yang
pada awal januari 2016 lalu, menggemparkan tanah air. subjek media yang penulis
pilih adalah Kompas.com dan Merdeka.com. seperti biasa erat kiranya jika
berbiacara tentang Framing tanpa teori konstruksionis disini penulis menggunakan
konstruksionis sebagai penjelasan bahwa realitas yang ada bukan lah sesuatu yang
apa adanya, realitas itu cenderung di konstruksi oleh seseorang, pendekatan ini juga
menekankan pada pemaknaan dan proses bagaimana seseorang membuat gambaran
tertentu tentang Realitas. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan framing, dengan sifat
penelitian deskriptif dengan tujuan mendeskripsikan karakteristik pemberitaan di
media yang penulis pilih, yang menarik dan cukup membedakan adalah pemilihan
yang penulis lakukan dengan memakai model analisis framing dari Zhongdang pan
dan Gerald M.Kosicki yang memuat elemen atau perangkat sintaksis, skrip, tematik,
dan retoris, dalam menelaah teks pemberitaan.
Penelitian yang keenam dilakukan oleh Citra Hayati, Nainggolan, S. 2017.
ini berangkat dari masalah kebebasan pers yang kerap mendorong media massa
yang tidak hanya menghadirkan realitas berita kehadapan pembacanya namun juga
meyertakan penilaian dan mengkonstruksi pemberitaan tertentu. yang pada
akhirnya menggambarkan keberpihakan media terhadap pihak maupunkepentingan
tertentu tertentu yang menggambarkan media berpihak pada atau atas isu tertentnu,
dengan penekanan pada bahasa-bahasa yang bermakna tertentu. penelitian ini
menggunakan tipe penelitian kualitatif deskriptif, kesamaan terdapat pada jenis dan
sumber data seperti, data primer yang digunakan adalah data yang diperoleh secara
langsung dari media yang dikaji, seperti pengumpulan data (dokumentasi)
sementara data skunder diperoleh dari buku-buku, artikel, dan data yang ada pada
internet yang kiranya relevan dengan masalah yang diteliti. perbedaan juga terlihat
dengan subjek penelitian dari penulis yang juga unik

Alfi Syahrinur, 2022


KONSTRUKSI PEMBERITAAN PPKM JAWA BALI PADA MEDCOM.ID DAN CNN INDONESIA PRIODE 11 SAMPAI
25 JANUARI 2021 (Analisis Framimg Robert N Entman) 9
UPN Veteran Jakarta, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Polituk (FISIP), Ilmu Komunikasi
[www.upnvj.ac.id - www.library.upnvj.ac.id - www.repository.upnvj.ac.id]
penulis menggunakan tiga media untuk di teliti yaitu, Tribun News, Suara
Merdeka, dan Jawa Pos.
Objek dari penelitian ini sendiri adalah pemberitaan mengenai Ganjar
Pranowo sebelum dan sesudah kasus E-KTP. yang di lakukan penulis dengan
memilih waktu priode pemberitaan cukup lama terhitung dari bulan Agustus-
November 2015 dan Maret 2017. seperti pada jurnal penelitian sebelumnya yang
banyak menggunakan teori realitas sosial tak terkecuali penelitian ini, penulis
menggunakan teori konstruksi realitas sosial dengan asumsi Media adalah suatu
agen konstruksi realitas. Isi media adalah hasil para pekerja yang
mengkonstruksikan realitas yang dipilihnya. Berita yang kita baca bukan hanya
menggambarkan suatu realitas, bukan hanya pada menunjukkan pendapat sumber
dari berita, tetapi konstruksi dari media itu sendiri. Model yang digunakan peneliti
dalam framing juga berbeda disini penulis cenderung memilih model framingf dari
Pan dan Kosicki, yang pada dasarnya memiliki empat elemen atau struktur dalam
membedah suatu berita yaitu:
1. Sintaksis
Yang dalam pengertian umum, sintaksis adalah merupakan kata dalam frase
atau kalimat. Dalam wacana berita, sintaksis merujuk pada pengertian susunan dan
bagian berita, sintaksis mengartikan pada pengertian dan susunan bagian berita-
headline, lead, latar informasi, sumber, penutup- dalam suatu kesatuan teks berita
secara keseluruhan. Intinya, struktur sintaksis menerangkan tentang bagaimana
wartawan memahami peristiwa yang dapat dilihat dari cara wartawan menyusun
fakta kedalam bentuk berita.
2. Skrip
Berita kerap disusun seperti cerita, karena ada pemberitaan yang
kemungkinan menunjukkan hubungan dan kelanjutan dari suatu peristiwa
sebelumnya. Bentuk umum dari struktur skrip ini adalah 5W+1H (who, what,
when, where, why, dan how).
3. Tematik
Menurut Pan dan Kosicki, berita mirip sebuah pengujian hipotesis yang
mana bila mana peristiwa diliput, sumber yang dikutip, dan pernyataan yang
diungkapkan, itu semua digunakan untuk membuat dukungan yang logis bagi

Alfi Syahrinur, 2022


KONSTRUKSI PEMBERITAAN PPKM JAWA BALI PADA MEDCOM.ID DAN CNN INDONESIA PRIODE 11 SAMPAI 10
25 JANUARI 2021 (Analisis Framimg Robert N Entman)
UPN Veteran Jakarta, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Polituk (FISIP), Ilmu Komunikasi
[www.upnvj.ac.id - www.library.upnvj.ac.id - www.repository.upnvj.ac.id]
hipotesis yang dibuat.
4. Retoris
Struktur retoris berelasi dengan bagaimana cara jurnalis menggunakan
perangkat retoris untuk membangun citra, meningkatkan gambaran yang
diinginkan dari suatu berita. Struktur retoris berhubungan dengan cara wartawan
menekankan arti atau kata tertentu. Dengan kata lain, struktur retoris memakai
pilihan kata, idiom, grafik, gambar, yang juga dipakai guna memberi penekanan
pada arti tertentu.
Penelitian yang ketujuh ini dilakukan oleh D, Nilam Sari dan IA, Ratna
Mulyani, dan Mluthfie.2016. pada penelitian ini penulis menggunakan metode
kualitatif deskriptif, Subjek dari penelitian ini adalah media online Heibogor.com
dan Bogorplus.com sebuah media basis daerah, dengan objek pemberitaan
mengenai Kota Bogor, perbedaan juga terlihat dengan model framing yang penulis
pilih yaitu model Pan dan Kosicki sebuah model dari analisis framing yang kerap
dipilih oleh banyak orang dalam melihat atau mendedah konstruksi sebuah media.
Penelitian yang kedelapan dilakukan oleh Erwin, dan Eko Harry Susanto,
2018. Ini menggunakan subjek atau media yang akan di teliti yaitu, Media
indonesia.com, Tribunnews.com dan Okezone.com, meski terlihat kesamaan dari
salah satu media yang dipilih yaitu Media Indonesia tetapi penulis yang juga
membedakan adalah penulis menggunakan atau menganalisis 3 media dengan
objek isu atau berita mengenai pidato Jokowi pada rapat umum relawan empat
Agustus 2018 lalu, yang juga terlihat sama adalah ketika penulis menggunakan
analisis framing model Robert N Entman untuk menjadikannya sebagai pisau
analisis pada pemberitaan Pidato Jokowi yang dijadikan penulis sebagai objek.

Penelitian yang kesembilan ini dilakukan oleh Henry N Sitompul, 2017.


pada penelitian ini peneliti menggunakan metode kualitatif, selain itu subjek media
yang penulis pilih yaitu Tempo.co dan Detik.co, kesamaan dapat dilihat dengan
dipilihnya Tempo.co sebagai subjek penelitian meski media yang satu lagi berbeda,
penulis berusaha untuk menganalisis konstruksi dari media tersebut terkait objek
penelitian atau pemberitaan yang dipilihnya yaitu, pemberitaan Basuki Tjahaja
Purnama (Ahok) pada pemilihan Gubernur DKI Jakarta, 2017. terang juga
bagaimana penulis menggunakan teori kontruksi realitas yang secara sederhana
mengatakan bahwa kedaan realitas kehidupan sehari-hari memiliki sisi

Alfi Syahrinur, 2022


11
KONSTRUKSI PEMBERITAAN PPKM JAWA BALI PADA MEDCOM.ID DAN CNN INDONESIA PRIODE 11 SAMPAI
25 JANUARI 2021 (Analisis Framimg Robert N Entman)
UPN Veteran Jakarta, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Polituk (FISIP), Ilmu Komunikasi
[www.upnvj.ac.id - www.library.upnvj.ac.id - www.repository.upnvj.ac.id]
atau dimensi subjektif yang dikonstruki oleh seseorang, perbedaan juga terlihat
pada pemilihan model framing yang digunakan penulis seperti model framing milik
Zhongdang Pan dan Kosicki.
Penelitian yang kesepuluh dilakukan oleh Ana Maria Sarmento Gaio, dan
Mondary Carmia Diahloka. 2015, ini memiliki kesamaan dengan Menggunakan
jenis penelitian kualitatif dan pendekatan deskriptif, yang menjadi dasar atau alasan
karena peneliti mencoba menganalisa fenomena media dalam mengkonstruksi
suatu kasus atau realita yang akan menjadi berita, kesamaan yang lain terlihat dari
sumber data yang digunakan dalam penelitian yaitu pada primer dan sekundernya,
data primer mencakup pengumpulan dan mendokumentasikan teks berita mengenai
objek yang diteliti, sementara data sekunder sebagai data penunjang dilakukan
dengan cara mencari data lainnya dari berbagai sumber seperti buku, interest, tesis
ataupun jurnal yang akan dijadikan sebagai bahan acuan penelitian, salah satu
perbedaan yang terlihat adalah tentang subjek atau pemilihan media pemberitaan
seperti Vivanews.co.id dan Detik.com dan objek pemberitaan pada penelitian ini
sendiri mengenai konflik KPK vs Polri yang pada awal tahun 2015 ramai
dibicarakan, priodisasi penelitian ini sendiri cukup menggunakan pemilihan
dengan rentang waktu yang lama terhitung dari 23 Januari sampai 23 Februari
2015. Sementara model analisis framing yang dipakai pada penelitian inisendiri
menggunakan model analisis milik Robert N Entman. yang pada dasarnya
mengungkapkan tentang sisi mana yang ditonjolkan oleh media mengenai isu yang
sedang diberitakannya.
Penelitian yang kesebelas ini dilakukan oleh Iwan Saputro, 2017. Pada
penelitian ini jelas perbedaan dengan subjek yang penulis pilih yaitu media Harian
surya dan Jawa pos, dipilihnya media tersebut seperti yang kita tahu kedua media
tersebut memang memiliki basis pembaca utama di Jawa timur dan kiranya ini
relevan dengan, objek penelitian yang penulis pilih yaitu tentang pemberitaan
Persebaya pasca kongres Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) 10
November 2016. yang jelas juga perbedaan dalam penelitian ini adalah dengan
digunkannya model analisis framing dari Zhongdang pan dan Gerald M kisicki.
yang menjadi ciri utamanya adalah dengan penggunaan empat elemen atau struktur
besar, seperti, Sintaksis, Struktur skrip, Struktur tematik dan Struktur retoris

Alfi Syahrinur, 2022


KONSTRUKSI PEMBERITAAN PPKM JAWA BALI PADA MEDCOM.ID DAN CNN INDONESIA PRIODE 11 SAMPAI 12
25 JANUARI 2021 (Analisis Framimg Robert N Entman)
UPN Veteran Jakarta, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Polituk (FISIP), Ilmu Komunikasi
[www.upnvj.ac.id - www.library.upnvj.ac.id - www.repository.upnvj.ac.id]
Penelitian keduabelas ini dilakukan oleh Ramotta Putra Simatupang, Drs.
Hadi Purnama M.Si, dan Dedi Kurnia Syah Putra, S,sos., M.Ikom. Pada penelitian
ini Peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif dengan tujuan menjelaskan
sebuah fenomena dengan sedalam-dalamnya melalui pengumpulan data baik itu
primer dan sekunder, primer mencakup pengumpulan dan mendokumentasikan
teks berita mengenai objek yang diteliti. dan data sekunder yang dilakukan dengan
mencari data lainnya dari berbagai sumber seperti buku, jurnal, tesis ataupun bahan
lain yang dijadikan sebagai acuan penelitian, penelitian yang pada dasarnya
menelisik tentang pilkada serentang yang dilangsung kan pada 9 Desember 2015,
ini memilih objek penelitian atau media Tribunnews.com dengan objek penelitian
yaitu pemberitaan polemik calon tunggal pada Pemilihan Kepala Daerah
(PILKADA) serentak pada tahun 2015, yang juga menjadi perbedaan pada
penelitian ini. pada teori terdapat kesamaan dengan teori Konstruksi realitas sosial
yang dipilih penulis sebagai jalan baginya untuk membedah objek penelitian,
kesamaan lain juga dilihat dari analisis framing model Robert N Entman yang
dipilih penulis. dengan empat elemennya seperti, Define problems, Diagnose
causes, Make moral judgement, dan Treatment recommendation.
Penelitian yang ketigabelas dilakukan oleh Ardhina Pratiwi, 2018. pada
penelitian ini metode yang digunakan adalah pendekatan deskriptif Kualitatif, suatu
corak yang ingin penulis lakukan dengan melihat gambaran dan fenomena sosial
yang penulis ingin teliti terkait pemberitaan LGBT, sementara dalam pengumpulan
data peneliti menggunakan teknik dokumentasi dan purposive sampling yaitu
memilih sampel berdasarkan karakteristik yang dianggap mewakiliunutuk dijadikan
penelitian.
Terang persamaan pada penelitian ini adalah penggunaan teori konstruksi relitas
sosial dalam penelitian, teori konstruksi realitas pertama kali diperkanalkan oleh
Peter Berger bersama Thomas Luckman dalam bukunya yang berjudul The Social
Contruction Of Reality ini pada dasarnya merupakan dasar teoritik yang sangat erat
dengan analisis framing. yang juga menjadi pembeda dengan penelitian ini adalah
media subjek dan objek penelitian, pada penelitian ini penulis menggunakan subjek
penelitan berupa media Republika dan BBC dengan objek penelitian pemberitaan
mengenai LGBT,

Alfi Syahrinur, 2022


KONSTRUKSI PEMBERITAAN PPKM JAWA BALI PADA MEDCOM.ID DAN CNN INDONESIA PRIODE 11 SAMPAI
13
25 JANUARI 2021 (Analisis Framimg Robert N Entman)
UPN Veteran Jakarta, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Polituk (FISIP), Ilmu Komunikasi
[www.upnvj.ac.id - www.library.upnvj.ac.id - www.repository.upnvj.ac.id]
kesamaan juga didapati pada model analisis framing yang digunakan yaitu analisi
framing dari Robert N Entman yang termaktub didalamnya beberapa elemen dalam
melakukan framing seperti, Define Problems (Pendefinisian masalah), Elemen ini
merupakan bingkai utama yang menekankan bagaimana peristiwa dimaknai oleh
wartawan secara berbeda, maka dari itu setiap wartawan memiliki sudut pandang
berbeda. Kedua, Diagnose cause (Memperkirakan penyebab masalah), Elemen ini
digunakan untuk membingkai siapa yang dianggap sebagai actor dari suatu
peristiwa. Ketiga, Make moral Judgement (Membuat keputusan moral), Elemen ini
merujuk pada nilai moral apa yang dipakai untuk melegitimasi atau mengesahkan
suatu tindakan yang entah diartikan baik atau buruk dalam peristiwa tersebut
dengan mengedepankan nilai moralr maka, elemen ini digunakan untuk
membenarkan dan memberikan penilaian atas peristiwa yang terjadi. Keempat,
Treatment recommendation (Menekankan penyelesaian), Elemen ini dogunakan
untuk menilai tentang bagaimanan wartawan dalam menyelesaikan masalah.
Penyelesaian ini sangat tergantung bagaimana peristiwa dapat dilihat dan siapa
yang dipandang sebagai penyebab masalah.
Penelitian keempatbelas dilakukan oleh Ilham Zuniadi, 2018. pada
penelitian dengan judul "Analisis Framing Pemberitaan Kasus Hukuman Cambuk
Terhadap Pelaku Gay di Aceh Pada Harian Serambi Indonesia" ini menemukan
bahwa pembingkaian yang dilakukan oleh Harian Serambi Indonesia dalam
memaknai kasus hukuman cambuk merupakan murni sebuah bentuk dari
penegakan hukum dimana menempatkan tersangka sebagai seorang yang bersalah
sesuai dengan aturan yang sudah termaktub dalam hukum setempat, Singkatnya
Harian Serambi Indonesia lebih merujuk bahwa hal atau hukuman yang demikian
merupakan bentuk dari nilai-nilai yang berlaku bagi masyarakat Aceh yang
mayoritas Islam dan sedang berusaha menjalankan sebuah syariat, disini terlihat
konstruksi dari Harian Serambi dalam memaknai isu tersebut, dalam penelitian ini
peneliti mengguakan objek pemberitaan mengenai kasus hukuman cambuk dan
subjek yang dipilihnya yaitu harian lokal yang berada di Aceh yaitu Harian Aceh
yang juga sangat terlihat perbedaannya dengan penelitian penulis, selain itu
kesamaan juga terlihat dari metode penelitian yang digunakan yaitu model framing
dari Robert N Entman.

Alfi Syahrinur, 2022


KONSTRUKSI PEMBERITAAN PPKM JAWA BALI PADA MEDCOM.ID DAN CNN INDONESIA PRIODE 11 SAMPAI 14
25 JANUARI 2021 (Analisis Framimg Robert N Entman)
UPN Veteran Jakarta, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Polituk (FISIP), Ilmu Komunikasi
[www.upnvj.ac.id - www.library.upnvj.ac.id - www.repository.upnvj.ac.id]
Penelitian kelimabelas dilakukan oleh Al Sukri dan Chelsy Yesicha, 2017.
Dalam penelitian ini subjeknya sendiri merupakan surat kabar Ruay Pos dan Tribun
Pekanbaru, yang terlihat berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis,
selain itu objek pemberitaan dari penelitian ini sendiri adalah pemberitaan tentang
Penangkapan Gubernur Riau Annas Maamun, dalam penelitian ini peneliti
menggunakan teori yang berbeda yaitu teori Representasi Media, singkatnya
relevansi dari teori ini mencoba menjelaskan bahwa bahasa yang didapatkan dalam
berita merupakan perwujudan atau kumpulan dari artikel, foto, video, kalimat, yang
memiliki arti perepresentasian dari budaya yang ada di masyarakt kita. model
framing yang digunakan juga berbeda yaitu model dari Zhongdang dan Pan
Kosicki, yang juga menjadi pembeda dengan penelitian penulis.
II.I.I Pemberitaan
Berita menurut Doug Newson dan James A. Writting : News For The Mass
Media dalam Haris (2005) mengemukakan dalam definisi sederhana, berita adalah
apa saja yang yang ingin dan perlu diketahui oleh orang atau lebih luas lagi oleh
masyarakat. Sedangkan menurut Romli berita adalah laporan peristiwa yang
memiliki nilai berita (News Values)aktual, fakrual, penting, menarik. Dengan
melaporkan berita, media massa memberikan informasi kepada masyarakat
mengenai apa yang mereka butuhkan.
Banyaknya definisi ihwal berita, Mondary (2008) mengatakan meskipun
berbeda terdapat kesamaan yang mengikat pada berita meliputi; menarik perhatian,
luar biasa dan baru. karena itu, bisa di katakan bahwa berita adalah informasi atau
laporan yang menarik perhatian masyarakat konsumen, berdasarkan fakta, berupa
kejadian atau ide (pendapat) yang disusun sedemikian rupa dan disebarkan media
massa dalam waktu secepatnya.
Berita semestinya berimbang. Keseimbangan isi berita adalah soal
penekanan dan kelengkapan. Roporter memberikan penekanan atau fokus yang
tepat untuk setiap fakta, meletakkannya dalam hubungan yang tepat dengan fakta
lain dan menunjukan arti penting relatifnya bagi ide utama atau fokus berita.
Rolnicki (2008) menyebutkan bahwa Biasanya berita yang dianggap berimbang
dan lengkap apabila reporter memberi informasi kepada pembacanya,
pendengarnya, atau pemirsanya tentang semua detail penting dari suatu kejadian
dengan cara yang tepat. keseimbangan adalah pemilihan detail signifikan

Alfi Syahrinur, 2022


KONSTRUKSI PEMBERITAAN PPKM JAWA BALI PADA MEDCOM.ID DAN CNN INDONESIA PRIODE 11 SAMPAI 15
25 JANUARI 2021 (Analisis Framimg Robert N Entman)
UPN Veteran Jakarta, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Polituk (FISIP), Ilmu Komunikasi
[www.upnvj.ac.id - www.library.upnvj.ac.id - www.repository.upnvj.ac.id]
berdasarkan penilaian yang didasarkan pada informasi yang relative
lengkap.Tujuan dari berita berimbang sendiri adalah memberi kepada pembaca,
pendengar atau pemirsa pemahaman yang adil atas suatu peristiwa bukan untuk
menjelaskan setiap detail dan fakta.
II.I.II Nilai Berita
Santana (2005) menyebutkan Terdapat beberapa elemen mengenai
pemberitaan,yang mendasari pelaporan pemberitaan yang kerap disebut nilai
berita antara lain adalah:
1. Immediacy
Immediacy kerap di istilahkan dengan timelines. Artinya terkait dengan
kesegaran atau kebaruan peristiwa yang dilaporkan, sebuah berita sering
dinyatakan sebagai laporan dari apa yang baru saja terjadi. Bila peristiwa terjadi
beberapa waktu lalu, maka hal ini dinamakan sejarah unsur waktu amat penting
disini.
2. Proximity
Proximity adalah kedekatan peristiwa dengan pembaca atau pemirsa dalam
keeharian hidup mereka. Orang-orang akan tertarik dengan berita-berita yang
menyangkut kehidupan mereka, seperti keluarga Kawan-kawan mereka, atau
kota mereka beserta klub-klub olahraga, stasiun, terminal, dan tempat-tempat
yang mereka kenali setiap hari.
3. Consecuence
Adalah berita yang mengubah kehidupan pembaca, artinya konsekuensi
merupakan jenis nilai berita yang memiliki impact atau dampak bagi pembaca.
Lewat berita kenaikan gaji pegawai negeri atau kenaikan harga BBM (bahan
bakar minyak), masyarakat dengan segera akan mengikutinya karena terkait
dengan konsekuensi kalkulasi ekonomi sehari-hari yang harus mereka hadapi.
Putusan parlemen yang mengesahkan Banten menjadi sebuah Provinsi dan lepas
dari kewilayahan Jawa Barat, akan diperhatikan masyarakat dikakarenakan
konsekuensi (bagi penduduk Banten dan sekitarnya) yang akan dihadapi.

Alfi Syahrinur, 2022


KONSTRUKSI PEMBERITAAN PPKM JAWA BALI PADA MEDCOM.ID DAN CNN INDONESIA PRIODE 11 SAMPAI 16
25 JANUARI 2021 (Analisis Framimg Robert N Entman)
UPN Veteran Jakarta, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Polituk (FISIP), Ilmu Komunikasi
[www.upnvj.ac.id - www.library.upnvj.ac.id - www.repository.upnvj.ac.id]
4. Conflict
Peristiwa-peristiwa seperti perang. Demonstrasi atau kejadian criminal
merupakan contoh elemen konflik di dalam pemberitaan, persetuan antar satu
individu dengan individu lainnya, antar tim atau kelompok, sampai antar negara,
merupakan elemen-elemen natural dan berita-berita yang mengandung konflik.
5. Oddity
Peristiwa yang tidak biasa terjadi adalah sesuatu yang nampaknya akan
diperhatikan segera oleh khalayak. kelahiran bayi kembar lima, goyang gempa
berskala Richter tinggi, pencalonan tukang sapu sebagai kandidat calon
gubernur, dan sebagainya, merupakan hal-hal yang tentunya akan jadi perhatian
masyarakat.
6. Sex
Sering kali seks menjadi satu elemen utama dari sebuah pemberitaan. Tapi, seks
juga sering menjadi elemen tambahan bagi pemberitaan tertentu, seperti pada
pemberitaan olahraga, selebritis, atau criminal. Berbagai berita artis hiburan
banyak melakukan pembumbuan dengan elemen seks. Berita politik
impeachment Presiden AS, Bill Clinton, banyak terkait dengan unsur seksnya.
7. Emotion
Elemen emotion ini kadang dinamakan dengan elemen human interest. Elemen
ini menyangkut kisah-kisah yang mengandung atau mengangkat emosi,
kesedihan, amarah, simpati, ambisi, cinta, kebencian, kebahagiaan, atau termuat
unsur humor. elemen emotion sama dengan komedi, atau tragedi.
8. Prominence
Elemen Prominance ini adalah unsure yang menjadi dasar istilah "names make
news" nama membuat berita. ketika seseorang menjadi terkenal atau viral, maka
ia akan selalu diburu oleh pembuat berita. Unsure keterkenalan ini tidak terbatas
pada pengasosiasian orang dengan status VIP semata, beberapa tempat, pendapat,
dan peristiwa termasuk kedalam elemen ini. Bali, nasihat-nasihat hidup, dan hari
raya memiliki semacam ketertarikan atau keterkenalan bagi banyak orang.

17
Alfi Syahrinur, 2022
KONSTRUKSI PEMBERITAAN PPKM JAWA BALI PADA MEDCOM.ID DAN CNN INDONESIA PRIODE 11 SAMPAI
25 JANUARI 2021 (Analisis Framimg Robert N Entman)
UPN Veteran Jakarta, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Polituk (FISIP), Ilmu Komunikasi
[www.upnvj.ac.id - www.library.upnvj.ac.id - www.repository.upnvj.ac.id]
9. Suspense
Elemen ini menunjukan sesuatu yang ditunggu-tunggu, terhadap sebuah
peristiwa, oleh masyarakat. Adanya ketegangan tertentu yang tergambarkan
seperti menunggu pecahnya perang (invasi) AS ke Irak, adalah salah satu
contohnya. Tetapi, elemen ketagangan ini tidak terkait dengan paparan kisah
berita yang berujung pada klimaks kemisterian. kisah berita yang menyampaikan
fakta-fakta sejatinya tetap merupakan hal yang penting. mengenai kejelasan fakta
dituntut masyarakat. penantian masyarakat pada pelaku "Bom Bali" agaknya
tetap mengandung kejelasan fakta. Namun ketegangan masyarakat tetap terjadi
selama kasus tersebut dilaporkan media, wabilkhusus kepada rincian mengenai
fakta kejadiannya beserta wacana politik yang kerap membayanginya.
10. Progress
Pada elemen progress ini merupakan elemen "perkembangan" peristiwa yang
ditunggu-tunggu masyarakat setelah suatu kejadian telah terjadi. kesudahan
invasi militer AS ke Irak, misalnya, tetap menjadi hal yang ditunggu masyarakat.
Bagaimana masyarakat Irak sesuai perang tersebut membangun
pemerintahannya adalah elemen berita yang ditunggu masyarakat. Dan
bagaimana upaya negara-negara yang terkena SARS dalam melakukan
pemulihan, pemberitaannya masih diminati masyarakat.
II.I.III Media Online
Seiring dengan tumbuh dan berkembangnya, media dan teknologi memang
tak bisa dipisahkan. Teknologi dengan kemajuannya yang sangat pesat
memberikan pengaruh yang juga sangat besar pada perkembangan media yang ada
ditengah-tengah manusia hari ini. Seperti halnya teknologi Romli (2014)
menjelaskan internet yang dikembangkan pada era 60-an yang hari ini pun kita bisa
menikmatinya sebagai perkembangan media yang kita kenal dengan istilah media
online. Media online (online media) merupakan sebuah produk jurnalistik online
atau cyber journalism yang didefinisikan sebagai “pelaporan fakta atau peristiwa
yang diproduksi dan didisbutrikan melalui internet”.

Alfi Syahrinur, 2022


KONSTRUKSI PEMBERITAAN PPKM JAWA BALI PADA MEDCOM.ID DAN CNN INDONESIA PRIODE 11 SAMPAI
25 JANUARI 2021 (Analisis Framimg Robert N Entman) 18
UPN Veteran Jakarta, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Polituk (FISIP), Ilmu Komunikasi
[www.upnvj.ac.id - www.library.upnvj.ac.id - www.repository.upnvj.ac.id]
Media online adalah media komunikasi yang pada pemanfaatannya
menggunakan perangkat internet. Suryawati (2014) menjelaskan Karena itu, media
online tergolong ke dalam media yang bersifat khas. Kekhasan media tersebut
terletak pada keharusan untuk memiliki jaringan teknologi informasi yang
menggunakan perangkat komputer, di samping pengetahuan tentang program
komputer untuk mengakses informasi atau berita. Romli (2014) mengatakan media
online adalah media berbasiskan telekomunikasi dan multimedia (komputer dan
internet). yang termasuk kategori media online adalah portal, website (situs web,
termasuk blog dan media sosial seperti facebook dan twitter) radio onliene, tv
online, dan email.
Dengan media massa manusia memenuhi kebutuhannya untuk berbagai hal.
Salah satunya dengan media online yang tergolong media paling baru. Santana
(2005) mengatakan Media online tidak pernah menghilangkan media massa lama,
tetapi mensubtitusinya. Media online merupakan tipe baru jurnalisme karena
memiliki sejumlah fitur dan karakteristik dari jurnalisme tradisional. Fitur-fitur
uniknya mengemuka dalam teknologinya, menawarkan kemungkinan-
kemungkinan tidak terbatas dalam memproses dan menyebarkan berita.
Salah satu desain dalam media online yang paling umum atau jamak
diaplikasikan dalam praktik jurnalistik modern, dewasa ini adalah berupa situs
berita. Situs berita atau portal informasi sebagai media online untuk mendapatkan
berita sesuai dengan namanya sebagai pintu gerbang informasi yang
memungkinkan pengakses mendapatkan informasi yang beraneka, fitur fasilitas
teknologi online dan berita di dalamnya. Penulisan dan penayangan berita online
hampir menyerupai dengan penulisan dalam media cetak, khususnya surat kabar.
namun, perbedaan terletak pada pola pemuatannya, di mana medianya adalah
internet. umumnya ketika berita online dibuka, awalnya

Alfi Syahrinur, 2022


KONSTRUKSI PEMBERITAAN PPKM JAWA BALI PADA MEDCOM.ID DAN CNN INDONESIA PRIODE 11 SAMPAI 19
25 JANUARI 2021 (Analisis Framimg Robert N Entman)
UPN Veteran Jakarta, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Polituk (FISIP), Ilmu Komunikasi
[www.upnvj.ac.id - www.library.upnvj.ac.id - www.repository.upnvj.ac.id]
hanya timbul judul dan lead atau intro berita. bila ingin lebih lanjut tenggelam lebih
jauh, pembaca atau pemirsa harus membuka (meng-klik) halaman atau link
lanjutan.
Berdasarkan penjelasan diatas pengertian media online merujuk pada suatu
produk jurnalistik yang penyebaran informasinya melalui sarana komputer dan
internet. Media online adalah media baru yang merupakan penyederhanaan istilah
terhadap bentuk media di luar lima media massa konvensional.
II.I.IV Karakteristik Berita Di Media Online
Romli (2014) mengatakan Karakteristik sekaligus keunggulan dan
keidentikan media online dibandingkan media konvensional (cetak/elektronik)
lainnya, seperti identik dengan karakteristik jurnalistik online, antara lain:
a. Multimedia, Dapat memuat atau menyajikan berita atau informasi bentuk
seperti teks, audio, video, grafis dan gambar secara bersamaan.
b. Aktualisasi, Berisi Info aktual karena iklim yang menginginkan kecepatan
dan penyajian
c. Cepat, Begitu di posting atau diupload, langsung bisa di akses semua
orang.
d. Update, Pembaruan (Updating) informasi dapat dilakukan dengan cepat
baik dari sisi konten maupun redaksional misal kesalahan ketik maupun
ejaan, pada media online kita belum serius dalam menjawab tentang
bagaimana media melakukan ralat terhadap publikasinya, Informasi pun
disampaikan secara terus-menerus.
e. Kapasitas Luas, Ruang pada halam Web dapat menampung Naskah yang
begitu panjang.
f. Fleksibilitas, Pemuatan dan editing naskah bisa dilakukan kapan saja dan
di mana saja, juga update jadwal terbit bisa kapan saja setiap saat.
g. Luas, Menjangkau aspek global atau seluruh dunia dengan syarat
terkoneksinya dengan internet.
h. Interaktif, Proses pertukaran pikiran atau sekedar, tanggap-menanggapi
mudah dilakukan di kolom komentar atau chat room.

Alfi Syahrinur, 2022


KONSTRUKSI PEMBERITAAN PPKM JAWA BALI PADA MEDCOM.ID DAN CNN INDONESIA PRIODE 11 SAMPAI 20
25 JANUARI 2021 (Analisis Framimg Robert N Entman)
UPN Veteran Jakarta, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Polituk (FISIP), Ilmu Komunikasi
[www.upnvj.ac.id - www.library.upnvj.ac.id - www.repository.upnvj.ac.id]
i. Terdokumentasi ,Informasi tersimpan di “bank data” (arsip) dan fasilitas
“cari” atau search
j. Hyperlinked, Terhubung dengan sumber lain (link) yang berkaitan
dengan informasi tersaji. (Romli, 2014: 33-34).
II.II Teori Penelitian
II.II.I Konstruksi Realitas Sosial
Konstruksi realitas adalah sebuah teori yang diciptakan oleh Peter L. Berger
dan Thomas Luckmann. Dalam teori ini berpandangan bahwa realitas memiliki
dimensi subjektik dan objektif. Menurut Berger dalam Eriyanto, (2002) realitas itu
tidak terbentuk secara ilmiah dan berasal dari Tuhan tetapi sebaliknya realitas yang
ada dibentuk dan dikonstruksi oleh manusia. Setiap orang bisa mempunyai
penafsiran yang berbeda-beda tehadap realitas.
Konstruk sebuah realitas dimulai ketika konstruktor atau orang yang membangun
realitas melakukan objektivikasi terhadap suatu kenyataan yakni, ia, melakukan persepsi
terhadap suatu objek. Selanjutnya, hasil dari pemaknaan melalui proses persepsi itu
diinternalisasikan ke dalam diri seseorang konstruktor. Dalam tahap inilah dilakukan
perumusan atau penerjemahan terhadap objek yang dipersepsi kan sebelumnya. Langkah
terakhir adalah berupa output atas hasil dari proses permenungan secara internal tadi yang
berupa pernyataan-pernyataan. Alat membuat pernyataan tersebut tiada lain adalah kata-
kata atau konsep atau bahasa.
II.II.II Konstruksi Realitas Sosial Pada Media Massa
Media massa Menurut Sobur (2012) sebagai suatu alat untuk menyampaikan
berita, penilaian, atau gambaran umum tentang banyak hal, ia mampu merubah
dirinya sebagai atau wujud dari institusi yang mampu membentuk opini publik, ini
dimungkinkan karena media juga dapat berkembang menjadi kelompok penekan
atas suatu ide atau gagasan, dan bahkan suatu selubung kepentingan atau citra yang
ia gambarkan untuk diletakan dalam konteks kehidupan yang empiris.
Media massa memiiki sifat dan fakta yang salah satu tujuannya adalah
menuturkan peristiwa, berita, serta gambaran-gambaran umum, maka kesibukan
utama yang dilakukan oleh media massa adalah mengkonstruksikan atau
membingkai berbagai realitas yang disiarkan. Media menyusun realitas dari
berbagai peristiwa atau isu yang terjadi hingga menjadi narasi atau wacana yang
memiliki nilai makna. Hamad (2004) menjelaskan “Pembuatan berita di media pada

Alfi Syahrinur, 2022


KONSTRUKSI PEMBERITAAN PPKM JAWA BALI PADA MEDCOM.ID DAN CNN INDONESIA PRIODE 11 SAMPAI 21
25 JANUARI 2021 (Analisis Framimg Robert N Entman)
UPN Veteran Jakarta, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Polituk (FISIP), Ilmu Komunikasi
[www.upnvj.ac.id - www.library.upnvj.ac.id - www.repository.upnvj.ac.id]
dasarnya adalah penyusunan realitas-realitas hingga membentuk sebuah ceritaatau
wacana yang bermakna”.
Terdapat tahapan atau rangkaian bagaimana Media massa mengkonstruksi
sebuah realitas, rangkaian tersebut dapat dilihat dalam tahapan sebagai berikut:
1. Tahap menyiapkan materi konstruksi
Menyiapkan materi konstruksi sosial media massa adalah tugas redaksi
media massa, tugas itu didistribusikan pada desk editor yang ada di setiap
media massa. Terdapat tiga hal penting dalam mempersiapkan materi
konstruksi sosial, yaitu tendensi atau keberpihakan media massa kepada
kapitalisme, keberpihakan semu kepada rakyat, dan keberpihakan kepada
kepentingan umum. Dalammempersiapkan materi konstruksi, media massa
memposisikan diri pada tiga hal tersebut, namun pada umumnya
keberpihakan kepada kepentingan kapitalis menjadi sangat dominan
mengingat media massa adalah mesin produksi kapitalis yang mau ataupun
tidak harus menghasilkan keuntungan.
2. Tahap sebaran konstruksi
Prinsip dasar dari sebaran konstruksi sosial media massa adalah semua
informasi yang telah dikonstruksi harus sampai pada pemirsa atau pembaca
secepatnya dan setepatnya berdasarkan agenda media. agaknya hal ini
tampak mudah dilakukan mengingat iklim media online di era kiwari
mementingkan kecepatan dalammemproduksi berita. Apa yang dipandang
penting oleh media, menjadi penting pula bagi pemirsa atau pembaca.
3. Tahap pembentukan konstruksi realitas
Setelah pemberitaan telah sampai ke pemirsa atau pembacanya, terjadi
pembentukan konstruksi di masyarakat melalui tiga tahap yang berlangsung
secara lazim. Pertama, konstruksi realitas pembenaran yaitu cenderung
membenarkan konsturksi yang dilakukan media, kedua, kesediaan
dikonstruksi oleh media, massa ketika seseorang memilih menjadi seorang
pembaca artinya orang tersebut bersedia dikonstruk oleh media massa, dan
ketiga sebagai pilihan konsumtif suatu hal dimana seseorang telah memiliki
ketergantungan kepada media massa dan menjadi semacam kebiasaan hidup
yang sulit ditinggalkan. Selanjutnya dalam bagian ini terdapat tahap
pembentukan konstruksi citra yang merupakan bangunan yang diinginkan
Alfi Syahrinur, 2022 oleh tahap konstruksi, di mana bangunan konstruksi citra yang dibangun
KONSTRUKSI PEMBERITAAN PPKM JAWA BALI PADA MEDCOM.ID DAN CNN INDONESIA PRIODE 11 SAMPAI
25 JANUARI 2021 (Analisis Framimg Robert N Entman)
UPN Veteran Jakarta, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Polituk (FISIP), Ilmu Komunikasi 22
[www.upnvj.ac.id - www.library.upnvj.ac.id - www.repository.upnvj.ac.id]
oleh media massa ini terbentuk dari dua model, yaitu good news dan bad
news. Model good news adalah sebuah konstruksi yang cenderung
mengkonstruksi suatu pemberitaan sebagai pemberitaan yang baik
bercirikan pemberitaan positif. Sedangkan model bad news adalah sebuah
konstruksi yang cenderung memberi citra buruk pada objek pemberitaan
sehingga terkesan lebih jelek yang bercirikan negatif, lebih buruk, lebih
jahat dari sesungguhnya kejelekan, keburukan, dan kejahatan yang ada pada
objek pemberitaan itu sendiri.
4. Tahap Konfirmasi
Konfirmasi adalah tahapan ketika media massa maupun pemirsa dan
pembacanya memberi tanggapan berupa argumentasi dan akuntabilitas
terhadap pilihannya untuk terlibat dalam tahap pembentukan konstruksi.
Bagi media, tahapan ini perlusebagai bagian untuk memberi argumentasi
terhadap alasan-alasannya konstruksi sosial. Sedangkan bagi pemirsa dan
pembaca, tahapan ini juga sebagai bagian untuk menjelaskan mengapa ia
terlibat dan bersedia hadir dalam proses konstruksisosial.

Alfi Syahrinur, 2022


KONSTRUKSI PEMBERITAAN PPKM JAWA BALI PADA MEDCOM.ID DAN CNN INDONESIA PRIODE 11 SAMPAI
25 JANUARI 2021 (Analisis Framimg Robert N Entman)
UPN Veteran Jakarta, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Polituk (FISIP), Ilmu Komunikasi 23
[www.upnvj.ac.id - www.library.upnvj.ac.id - www.repository.upnvj.ac.id]
II.III Kerangka Penelitian

Bagan 1 Kerangka Penelitian

Media dalam menyikapi pemberitaan tertuju kepada situasi sosial,


organisasi media, serta latar belakang penulisnya, menurut Acan
Mahdi (2015) realitas media (teks berita) merefleksikan
subjektivitas media dan wartawan, karena memang teks berita
yang diproduksi oleh media pada umumnya tidak lepas dari
subjektivitas individual wartawan, organisasi, kepemilikan, dan
kepentingan lain diluar media itu sendiri.

Medcom.Id Teori Konstruksi Realitas Sosial Peter L. CNN


Berger dan Thomas Luckmann. Indonesia

Analisis Framing Model Robert N Entman.

Define Promblems
Diagnose Causes
Make Moral Judgement
Rreatment Recommendation

Alfi Syahrinur, 2022


KONSTRUKSI PEMBERITAAN PPKM JAWA BALI PADA MEDCOM.ID DAN CNN INDONESIA PRIODE 11 SAMPAI 24
25 JANUARI 2021 (Analisis Framimg Robert N Entman)
UPN Veteran Jakarta, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Polituk (FISIP), Ilmu Komunikasi
[www.upnvj.ac.id - www.library.upnvj.ac.id - www.repository.upnvj.ac.id]

Anda mungkin juga menyukai