Anda di halaman 1dari 36

OPTIK GEOMETRI

A. Defenisi Optik Geometri

Berdasarkan kamus Merriam-Webster, Optika adalah ilmu pengetahuan yang


mempelajari tentang pembangkitan dan penyebaran cahaya, perubahan yang dialami dan
dihasilkannya, serta fenomena lain yang terkait erat dengannya. Optika geometri adalah sebuah
pendekatan untuk mempelajari ilmu optika ketika panjang gelombang yang ditinjau jauh lebih
kecil ukurannya dibandingkan dimensi peralatan yang mempelajarinya dan energi fotonya jauh
lebih rendah dibandingkan sensitivitas peralatan. Oleh karena itu, dalam menganalisis sistem
optika menggunakan pendekatan optika geometri parameter seperti panjang gelombang dan
karakteristik foton tidak menjadi bahasan.

Prinsip yang mendasari optika geometri adalah prinsip Fermat yang disebut “Fermat’s
principle of least time”. Dari prinsip tersebut kemudian diturunkan berbagai cakupan optika
geometri seperti pemantulan (reflection) dan pembiasan cahaya (refraction).

B. Pemantulan Cahaya (Light Reflection)


1. Jenis dan Hukum Pemantulan

a. Jenis berkas cahaya


1) Berkas cahaya sejajar

Gambar B.1.a 1berkas cahaya sejajar

2) Berkas cahaya mengumpul (konvergen)

Gambar B.1.a 2 berkas cahaya mengumpul


(kovergen)

1
3) Berkascahayamenyebar(divergen)

Gambar B.1.a 3 berkas cahaya menyebar


(divergen)

b. Jenis Pemantulan
1) Pemantulan Teratur (specular reflection) terjadi karena pemantulan cahaya oleh
permukaan-permukaan halus seperti cermin datar, sehingga berkas-berkas cahaya
sejajar satu dengan yang lainnya.

Gambar B.b.1
1Penggambaranpemantulant
eratur(Specularreflection) Gambar B.b.1 2Foto pemantulan teratur
(Specular reflection) dengan menggunakan
sinar laser
2) Pemantulan Baur (diffuse reflection) terjadi karena pemantulan cahaya oleh
permukaan yang kasar seperti kertas, sehingga cahaya yang dipantulkan kesegala
arah (berkas-berkas cahaya tidak sejajar satu dengan yang lainnya).

Gambar B.b.2 1Penggambaran


pemantulan baur (Diffuse
reflection)baur (Diffuse
Gambar B.b.2 2Foto pemantulan
reflection) dengan menggunakan sinar laser

3) Hukum Pemantulan

a) Sinar datang, sinar pantul dan garis normal berpotongan pada satu titik dan
terletak pada satu bidang.

2
b) Sudut datang (i) sama dengan sudut pantul (r), i = r.

Gambar B.b.3 hukum pemantulan

2. Pemantulan pada Cermin Datar


a. Sifat-sifat Bayangan pada Cermin Datar
1) Maya, karena dibelakang cermin, yang dibentuk oleh perpanjangan
perpotongan sinar pantul.
2) Sama besar dengan bendanya (perbesaran=1) karena tinggi benda = tinggi
bayangan.
3) Tegak dan menghadap berlawanan arah (terbalik) terhadap bendanya.
4) Jarak benda kecermin sama denganjarakbayangandaricermin.

Gambar B.2.aAir yang diam dapat dijadikan cermin datar

FotodiatasmenunjukkandanauTriliumyangtenangdapatdianggapsebagaicermin datar
yang memantulkan Gunung Hood. Terlihat bahwa gunung
yangaslidanbayangannya memilikibentukdanukuranyangsama.
b. MelukisPembentukanBayanganpadaCerminDatar

3
3. PemantulanpadaCerminLengkung

Para ahli perbintangan (astronom) menggunakan cermin-cerminlengkung yang


besar dalam teropong (teleskop) mereka untukmengumpulkan cahaya redup yang
berasal dari bintang yang jauh.Dengandemikian,paraastronomdapatmemotretbintang-
bintangyangjauh. Cermin datar tidak dapat digunakan untuk memotret bintang-
bintangyangjauh.

4. PemantulanpadaCerminCekung

a. Sinar-sinarIstimewapadaCerminCekung

1. Sinar datang sejajar sumbu utama cermin akan dipantulkan melalui titik fokus
(f).

Gambar.4.a 1Sinar istimewa

2. Sinar datang melalui titik fokus akan dipantlkan sejajar sumbu utama.

Gambar.4.a 2 Sinar Istimewa

3. Sinar datang melalui titik pusat kelengkungan (M) akan dipantulkan kembali
melalui titik pusat kelengkungan tersebut.

4
Gambar.4.a 3 Sinar Istimewa

Bayangan benda yang terbentuk oleh cermin cekung memiliki sifat yang berbeda-beda
tergantung letak benda terhadap cermin cekung.

b. MelukisPembentukanBayanganpadaCerminCekung

Gambar.4.b 1 Melukis Pembentukan Bayangan pada Cermin Cekung

c.Hubungan Jarak Fokusdan Jari-jari KelengkunganCermin

1
f R

5
d.PembesaranBayangan

s
M h
s
h

e.PembagianRuangTempat BendadanBayangan

III II I IV

P F

Gambar.4.e 2 Melukis Pembentukan Bayangan pada Cermin Cekung

I=ruang antara cermin dengan titik fokus (F)

II= ruang antara titik pusat (P) dengan titik fokus (F)

III= ruang antara titik pusat (P )sampai untak terhingga

IV= ruang dibelakang cermin

Ketentuan:

Jumlahruangtempatbenda+ruangtempatbayangan=V(lima)

Misalkan:

KalaubendadiruangI,makabayangannyadiruang IV,sehinggajumlahkedua ruangitu=V.

6
Sifat-sifatbayanganmasing-masingbenda:

(1) BilabendadiruangI,maka

7
- bayangandiruangIV(dibelakangcermin)

- bayanganbersifatmaya.

- bayangandiperbesar(dariIkeIV)

- bayangantegak

(2) Bilabendadiruang II,maka:

- bayangandiruang III(didepancermin)

- bayanganbersifatnyata.

- bayangandiperbesar(dariIIkeIII).

- bayanganterbalik.

(3) BilabendadiruangIII,maka:

- bayangandiruangII(didepancermin).

- bayanganbersifatnyata

- bayangandiperkecil(dariIIIkeII)

- bayanganterbalik

Contoh pembentukan bayangan:

P F

Ketentuanlain:

1. Apabila benda berada pada titik P, yaitu pada titik


pusatkelengkungan,bayangannyajugaakanberadapadatitikP,nyata,terbalik

8
dansamabesar.
2. ApabilabendaberadapadatitikF,yaitupadatitikfokuscermin,makabayangannya
akanberadadijauhtakterhingga.
3. Dansebaliknya,bilabendaberadadijauhtakterhingga,bayangannyaakanberadapadatitik
fokusF.

9
4. Padacermincekung,nilai F(jarak fokuskecermin)danjarakR(jari-jari
kelengkungancermin)bernilai positif.
5. PemantulanpadaCerminCembung

a. Sinar-sinarIstimewapadaCerminCembung

Tiga sinar istimewa pada cermin cembung, yaitu :

Gambar.5.a 1 Tiga Sinar Istimewa Pada Cermin Cembung

a. Sinar datang sejajar sumbu utama dipantulkan seolah-olah berasal dari titik
fokus cermin (f)

b. Sinar datang menuju titik fokus (f) dipantulkan sejajar sumbu utama.

c. Sinar datang menuju titik pusat kelengkungan cermin (M) dipantulkan kembali
seakan-akan datang dari titik pusat kelengkungan tersebut.

Bayangan yang dibentuk oleh cermin cembung selalu bersifat maya, tegak, dan
diperkecil.

b.MelukisPembentukanBayanganpadaCerminCembung

Gambar.5.b 1Melukis pembentukan bayangan pada


cermin cembung
10
c.MedanPenglihatanCermin Cembung

11
Gambar.5.c 2Medan penglihatan cermin cembung

d.RumusCermin Cembung

Hubungan antara jarak fokus (F), jarak benda ke permukaan cermin


(S)danjarakbayangankepermukaancermin(S')akanmenghasilkansuatubentuk persamaan:
1 1 1
 
S S F

1
RatauR
karenaF 2F,makapersamaandiatasmenjadi
2

1 1 2
  .
S S R

Dengansuatuperjanjianbahwanilai FdanRuntukcermincembungselalubernilainegatif.

C. PEMBIASANCAHAYA(LIGHTREFRACTION)
Pembiasan(refraction)cahayaadalahperistiwapembelokancahayaketikacahayamengenai
bidangbatasantaraduamedium.
a. KonsepDasarPembiasanCahaya

1. HukumSnelliustentangPembiasan

 Hukum I Snellius : Sinar datang, sinar bias, dan garis

12
normalterletakpadasatubidang datar(gambar1).

13
Gambar a.1 1 Hukum I Snellius

 Hukum II Snellius: Jika sinar datang dari medium kurang rapatke


medium lebih rapat (misalnya dari udara ke air atau dariudara ke
kaca), maka sinar dibelokkan mendekati garis normal(gambar a); jika
sebaliknya, sinar datang dari medium lebihrapat ke medium kurang
rapat (misalnya dari air ke udara),makasinardibelokkan
menjauhigarisnormal(gambarb).

Gambar a.1 2 Hukum II Snellius

b. PembiasanCahayapadaLensaTipis

Lensa adalah benda bening yang dibatasi dua bidang lengkung. Dua bidang

14
lengkung yang membentuk lensa dapat berbentuk silindris atau bola. Lensa silindris
memusatkan cahaya dari sumber yang jauh pada suatu garis,sedang permukaan bola
yang melengkung kesegala arah

15
memusatkan cahaya dari sumber yang jauh pada suatu titik. Dalam
pembahasan ini hanya dibahas pada lensa bola (lensa sferik) yangtipis. Lensa tipis
adalah lensa dengan ketebalan dapt diabaikan terhadap diameter lengkung lensa,
sehingga sinar-sinar sejajar sumbu utama hamper tepat difokuskan kesuatu titik,
yaitu titik fokus.
a. Jenis-jenisLensa

Ada dua jenis lensa, yaitu lensa cembung dan lensa cekung. Lensacembung (konveks /
convex) memiliki bagian tengah lebih tebaldaripada bagian tepinya. Sinar-sinar bias
pada lensa ini bersifat mengumpul (konvergen ). Oleh karena itu ,lensa cembung
bersebut lensa konvergen.

Gambar a. 1 Jenis jenis lensa

Lensa cekung (konkaf/concave) memiliki bagian tengah yang lebih tipis dari pada
bagian tepinya. Sinar-sinar bias pada lensa ini bersifat memencar (divergen). Oleh
karena itu, lensa cekung disebut lensa divergen.

Lensa dibatasi dua bidang. Kedua bidang ini dapat


cembung,cekungataupundatar.Berdasarkanhalini,kombinasibidang-bidang
lensaadalah

16
17
b. Sinar-sinarIstimewa

Pada lensa, sinar datang dari dua arah sehingga pada lensaterdapat dua
titik fokus (diberi lambang F1 dan F2). Titik fokus F1yang mana sinar-sinar
sejajar dibiaskan disebut fokus aktif,sedang titik fokus F2 disebut fokus pasif.
Jarak fokus aktif F1 ketitik pusat optik O sama dengan jarak fokus pasif F2 ke
titik pusat optikO,dan disebut jarak fokus(diberi lambangf).

Fokus aktif F1 untuk lensa cembung diperoleh dari perpotongan


langsung sinar-sinar bias () sehingga fokus aktif F1 adalah fokus nyata.Oleh
karena itu, jarak fokus lensa cembung (f) bertanda positif, dan lensa cembung
disebut juga lensa positif.

Fokus aktif F1 untuk lensa cekung diperoleh dari


perpotonganperpanjangan sinar-sinar bias yang dilukis dengan garis putus-
putus () sehingga fokus aktif F1 adalah fokus maya. Oleh karenaitu, jarak
fokus lensa cekung disebut juga lensa negatif. Jadi,sinar-sinar sejajar sumbu
utama dibiaskan melalui titik fokus F1 untuk lensa cembung, dan dibiaskan
seakan-akan berasal dari titik fokus F1 untuk lensa cekung.
c. Sinar-Sinar Istimewa Pada Lensa Cembung

1. Sinar datang sejajar sumbu utama lensa dibiaskan melalui titik fokus aktif
F1.

2. Sinar datang melalui titik fokus pasif F2 dibiaskan sejajar sumbu utama.

3. Sinar dating melalui titik pusat optic O diteruskan tanpa membias.

Gambar c. 1 Sinar Istimewa pada cermin cembung

18
d. Sinar-Sinar Istimewa Pada Lensa Cekung

1. Sinar dating sejajar sumbu utama lensa dibiaskan seakan-akan berasal


dari titik fokus aktif F1.
2. Sinar datang seakan-akan menuju ketitik fokus pasif F2 dibias kan
sejajar sumbu utama.
3. Sinar datang melalui titik pusat optic O diteruskan tanpa membias.

Gambar d. 1 Sinar Istimewa Lensa Cekung

e. Melukis Pembentukan Bayangan pada Lensa

Gambar e. 1 e. Melukis Pembentukan Bayangan pada Lensa


f. Rumus untuk Lensa Tipis

19
Rumus-rumus yang berlaku untuk lensa sama dengan untuk cermin,
1 1 1
 

S S f

Dan perbesaran linear

h s
M 
s
h

20
g. Kuat Lensa

Walaupun titik fokus merupakan titik terpenting pada lensa, ukuran


lensa tidak dinyatakan dalam jarak fokus f, melainkan oleh suatu besaran
lain. Besaran yang menyatakan ukuran lensa dinamakan kuat lensa
(diberilambang P) yang didefinisikan sebagai kebalikan dari fokus f.
Secara matematis dapat ditulis sebagai
1
P

dengan P= kuatlensa(dioptri)

f= jarakfokus(m)

Jarak fokus lensa cembung bernilai positif (+) sehingga kuat lensa
cembung bernilai positif (+). Sebaliknya, jarak fokus lensa cekung bernilai
negative (-) ,maka kuat lensa cekung bernilai negatif(-). Jadi, kuat lensa
menggambarkan kemampuan lensa untuk membelokkan sinar. Untuk lensa
cembung, makin kuat lensanya, makin kuat lensa itu mengumpulkan sinar.
Sebaliknya, untuk lensa cekung, makin kuat lensanya, makin kuat lensa itu
menyebarkan sinar.

D. ABERASI OPTIK PADA LENSA


Lensa adalah sebuah alat untuk mengumpukan cahaya atau menyebarkan cahaya
yang biasanya terbuat dari sepotong gelas yang dibentuk. Ada dua jenis lensa,
yaitu convex lens (lensa cembung atau lensa positif) atau disebut juga lensa konvergen
yang prinsip kerjanya adalah mengumpulkan sinar dan konkaf lens (lensa cekung atau
lensa negatif) atau disebut juga lensa divergen yang prinsip kerjanya menyebarkan
sinar. Hal ini bisa kalian lihat pada gambar berikut ini.

21
Gambar D. 2 Lensa Negatid dan Lensa Positif

Sekarang coba kalian perhatikan gambar di bawah ini. Gambar di tersebut


mengilustrasikan metode yang digunakan untuk mengetahui arah jalannya sinar yang melalui
lensa. Dalam metode ini digunakan tiga sinar utama. Untuk lensa positif, sinar-sinar utamanya
adalah sebagai berikut.

1. Sinar sejajar, yang digambar sejajar dengan sumbu utama, sinar ini dibelokkan melalui
titik fokus kedua dari lensa.
2. Sinar pusat, digambar melalui pusat (verteks) lensa. Sinar ini tidak dibelokkan
(disimpangkan). Kedua permukaan lensa adalah sejajar pada titik ini, sehingga sinar
memancar pada arah sama tetapi sedikit bergeser. Karena lensa tersebut tipis,
pergeseran tersebut dapat diabaikan.
3.  Sinar fokus, digambar melalui titik fokus pertama. Sinar ini memancar sejajar dengan
sumbu utama.

Gambar D. 3 arah berkas sinar untuk lensa positif

Sedangkan untuk lensa negatif, sinar-sinar utamanya adalah sebagai berikut.

1. Sinar sejajar, digambar sejajar sumbu utama. Sinar ini menyebar dari lensa seolah-
olah berasal dari titik fokus kedua.
22
2. Sinar pusat, digambar melalui pusat (verteks) lensa. Sinar ini tidak dibelokkan.
3.  Sinar fokus, digambar menuju fokus pertama. Sinar ini memancar sejajar sumbu
utama.

Diagram sinar menyebar dapat dilihat pada gambar berikut ini.

Gambar D. 4 arah berkas sinar untuk lensa negatif

Jika semua sinar dari sebuah objek titik tidak difokuskan pada sebuah titik bayangan
tunggal, bayangan buram yang dihasilkan disebut dengan aberasi. Aberasi cahaya pada lensa
ada tiga macam, yaitu aberasi sferis, kromatik, dan monokromatik.

Aberasi Sferis

Apa yang sudah kita bicarakan tentang pembentukan bayangan pada lensa tipis sejauh
ini adalah pembentukan bayangan oleh sinar-sinar paraksial atau sinar-sinar yang dekat
dengan sumbu utama lensa sehingga bayangan yang terbentuk terkesan sangat jelas dan
tajam. Pada kenyataannya, bayangan yang dibentuk oleh lensa tidak selalu tajam, bahkan bisa
saja terlihat kabur (buram).

Cacat bayangan seperti ini disebabkan oleh berkas sinar yang jauh dari sumbu utama
tidak dibiaskan sebagaimana yang diharapkan. Berkas sinar sejajar yang jauh dari sumbu
utama dibiaskan lensa tidak tepat di fokus utama, tetapi cenderung untuk mendekati pusat
optik (seperti yang diperlihatkan pada gambar di bawah ini). Semakin jauh dari sumbu utama,
berkas sinar sejajar ini akan semakin mendekati pusat optik lensa. Cacat ini yang
disebut aberasi sferis.

23
Gambar D. 5 aberasi sferis

Ada dua jenis aberasi sferis, yaitu aberasi sferis aksial dan aberasi sferis lateral.
Aberasi sferis aksial menimbulkan ketidakpastian letak bayangan sepanjang arah sumbu optik
sedangkan aberasi lateral menyebabkan kekaburan bayangan titik sumber sinar berupa
bundaran kekaburan pada arah tegak lurus sumbu optik.

Aberasi yang mirip seperti aberasi sferis namun lebih rumit disebut coma (koma)
atau comet-shaped image dan astigmatisme yang terjadi pada objek-objek yang berada di luar
sumbu utama. Aberasi dalam bentuk bayangan objek yang memanjang yang disebabkan
karena perbesaran bayangan (pengaruh jarak titik objek dari sumbu utama) disebut dengan
distorsi.

1. Koma

Koma adalah aberasi yang terjadi saat bayangan suatu objek terproyeksi keluar
dari sumbu utama lensa. Cahaya yang merambat menuju lensa dengan sudut
datang θ (tidak sejajar sumbu utama) akan terproyeksi ke titik fokus yang berbeda dan
membentuk bayangan yang disebut lingkaran kromatik yang menjauhi sumbu utama
lensa (koma positif) dan yang mendekati sumbu utama lensa (koma negatif).
Lingkaran kromatik terbentuk karena perbedaan rasio perbesaran lensa terhadap
panjang gelombang sinar yang merambat melaluinya.

Gambar D.1 1 Aberasi koma

24
2. Distorsi

Distorsi atau kelengkungan medan terjadi bila bayangan dari suatu benda yang
datar (pipih) yang jauh dan tidak terletak pada sumbu utama lensa tampak
melengkung. Distorsi dibedakan menjadi dua yaitu distorsi barrel dan distorsi
pincushion.

Gambar d.2 1 Distorsi

3. Astigmatisme

Astigmatisme adalah kelainan pembentukan bayangan dari suatu benda titik


yang jauh dari sumbu utama. Bayangan dari benda titik tidak berupa titik, tetapi dapat
berupa elips, lingkaran atau garis.

Gambar D.3. 1 Astigmatisme

Aberasi Kromatik

Aberasi kromatik terjadi bila berkas sinar polikromatik yang melewati lensa tidak
hanya dibiaskan, tapi juga diuraikan warna-warni seperti warna pelangi. Setiap warna akan

25
mempunyai titik fokus yang berbeda-beda dimana warna merah mempunyai fokus paling jauh
dan warna ungu mempunyai fokus paling dekat ke pusat optik.

Gambar 1 Abrasi Kromatik

Aberasi Monokromatik

Aberasi monokromatik sering juga disebut aberasi tingkat ketiga merupakan aberasi
yang terjadi walaupun sistem optik memiliki lensa dengan bidang sferis yang telah sempurna
dan tidak terjadi dispersi cahaya sama sekali.

26
E. ALAT OPTIK
Alat optic adalah alat-alat yang menggunakan lensa dan/ataucermin untuk
memanfaatkan sifat-sifat cahaya yaitu dapat dipantulkan dan dapat dibiaskan,
cahaya tersebut digunakan untuk melihat. Selain dari mata kita, alat-alat optik
digunakan bersamaan dengan mata kita, bias juga untuk membantu kita melihat
ataupun membutuhkan mata kita untuk menggunakannya.

a. Macam-macamAlatOptik
Alat optic terdiri dari dua macam: alat optic alamiah dan alat optic
buatan. Alat optik alamiah tentu saja adalah mata kita, sedangkan alat optik
buatan adalah alat-alat optic yang dibuat oleh manusia seperti kacamata,
kamera, lup / kaca pembesar, mikroskop, periskop, teropong, proyektor dan
masih banyak lagi.
1. Mata merupakan salah satu organ tubuh yang sangat penting dan
merupakan suatu karunia Allah SWT yang amat luar biasa dengan
mata kita bias melihat. Mata berfungsi dengan cara menerima,
memfokuskan, dan mentransmisikan cahaya melalui lensa mata yang
menghasilkan bayangan objek yang kemudian ditangkap oleh retina
mata. Bayangan objek yang ditangkap retina tersebut kemudian
dikirimkan ke otak melalui saraf optik untuk kemudian diolah menjadi
gambar yang mampu kita lihat secara nyata. Mata hampir berbentuk
bulat dengan diameter sekitar 2,5 cm dan dibungkus cangkang (sclera)
berwarna putih yang keras sebagai pelindung. Perhatikan struktur
anatomi mata dibawah ini untuk lebih jelasnya.

27
Gambar a. 1 Penampang sebuah mata

Secara umum fungsi bagian-bagian mata dibagi menjadi dua yakni


bagian luar mata(kelopak mata, bulu mata, alis mata dan kelenjar air mata)
dan bagian dalam mata.Sudah tahukah Anda bagian dalam mata? Baiklah
perhatikan penjelasan bagian dalammatabeserta fungsinya, berikutini:

Bagian Dalam Mata


1) Kornea
Kornea adalah bagian mata yang terletak di lapisan paling luar. Bagian
kornea berupa selaput bening dan bersifat transparan, sehingga memungkinkan
cahayadapat masuk dalam sel-sel penerima cahaya di dalam bola mata. Fungsi
korena adalah untuk melindungi mata dari benda-benda asing dan melakukan
refraksi dilensamata.
2) Iris
Iris adalah bagian mata yang berfungsi untuk mengatur besar kecilnya pupil.
Irisjuga berfungsi memberi warna pada mata. Ada banyak ras dengan warna
berbedaseperti mata yang berwarna biru, hijau atau cokelat, semuanya bisa
terjadi karenafungsiiris.Halini yangmembuatirisdikenalsebagaiselaputpelangi.
3) Pupil
Pupil merupakan bagian mata berupa lubang kecil. Fungsi pupil adalah
mengaturjumlah cahaya yang masuk ke bola mata. Besar kecilnya pupil diatur
oleh iris.Pupil akan mengecil jika cahaya yang masuk terlalu terang, sementara
pupil akanmembesarjikacahayayangdatangterlaluredup.
4) Retina
Retina atau selaput jala merupakan bagian mata berupa lapisan tipis sel

28
yang adadi bagian belakang bola mata. Fungsi retina adalah untuk menangkap
bayanganyang dibentuk lensa mata untuk kemudian diubah menjadi sinyal
syaraf. Retinamemiliki dua sel fotoreseptor yaitu rods dan cones sehingga
termasuk sebagaibagianmata yangsangatsensitifterhadapcahaya.
5) Lensa
Fungsilensamataadalahuntukmembentuksebuahgambar.Gambaryangdibentu
klensamatakemudianditeruskandanditerimaretina.Lensadapatmenipis atau
menebal sesuai dengan jarak mata dengan benda yang dilihatnya.Jika jarak
benda terlalu dekat, maka lensa akan menipis, sementara jika jarakterlalujauh,
maka lensa mata akanmenebal.
6) Koroid
Koroidadalahbagianmataberupadindingmata.Fungsikoroid
adalahuntukmenyuplai oksigen dan nutrisi untuk bagian-bagian mata yang lain,
khususnyaretina. Biasanya koroid memiliki warna cokelat kehitaman atau
hitam, tujuannyaagarcahayatidakdipantulkankembali.
7) Aqueoshumor
Bagian mata aqueos humor merupakan cairan yang menyerupai plasma
berlendirtransparanyangmemilikikonsentrasiproteinyangrendah.Aqueoushumor
diproduksiolehsiliatubuh.Fungsiaqueoshumoradalahsebagaistrukturpendukungl
ensa.
8) Vitreoushumor
Berikutnya adalah bagian vitreous humor. Bagian mata ini juga dikenal
sebagaibadanvitreous.Bentukvitreoushumoradalahberupasemacamgel.Fungsivit
reoushumoradalahberfungsiuntukmengisiruangantararetinadanlensa.
9) Sarafoptik
Saraf optik atau saraf mata menjadi bagian mata yang cukup penting.
Fungsi sarafoptik adalah untuk meneruskan informasi bayangan benda yang
diterima retinamenuju ke otak. Saraf ini penting agar kita dapat menentukan
bagaimana
bentuksuatubendayangkitalihat.Jikasyarafoptikinirusakdapatmengakibatkankeb
utaanmata.

10) Bintikkuning
Salah satu bagian mata yang paling sensitif terhadap cahaya adalah bintik
kuningini. Jika bayangan benda jatuh pada bintik kuning, maka benda akan
29
terlihat jelas.Sebaliknya, jika bayangan benda jatuh sebelum atau sesudah
bagian ini, makabendatersebut akanterlihatkabur atau tidakbegitu jelas.
11) Bintikbuta
Bintik buta atau juga disebut sebagai blind spot adalah bagian mata yang
tidaksensitif terhadap cahaya. Hal ini berbanding terbalik dengan bagian bintik
kuning.Jika bayangan benda jatuh pada bintik buta, maka benda tidak dapat
terlihat jelasolehmata.
12) Ototmata
Salah satu bagian mata adalah otot mata. Fungsi otot mata adalah membantu
carakerjanya lensa mata dalam membuat lensa mencembung atau memipih atau
yangdikenalsebagaidayaakomodasimata.Ototmatamenyanggalensamatadanbent
uknyamiripkristal.
13) Sklera
Skleramerupakanbagianmatayangberupadindingputihmatadandisebutsebagai
selaput putih. Bagian mata sklera ini memiliki ketebalan rata-rata
sekitar1milimeter,danbisajugamenembalsampai3milimeterdisebabkankarenaada
nyaototirensi.Fungsiskleraadalahuntukmelindungistruktur
matadanmembantumempertahankanbentuk mata.

a. Akomodasi
Daya Akomodasi mata atau daya suai mata adalah kemampuan otot siliar
untukmenebalkan atau memipihkan kecembungan lensa mata yang disesuaikan
dengandekat atau jauhnya jarak benda yang dilihat mata. Sehingga dalam
melihat benda-benda pada jarak tertentu perlu mengubah kelengkungan lensa
mata. Untuk mengubah kelengkungan lensa mata, yang berarti mengubah jarak
titik fokus lensa merupakan tugas otot siliar.
Hal ini dimaksudkan agar bayangan yang dibentuk oleh lensa mata selalu
jatuh diretina. Pada saat mata melihat dekat lensa mata harus lebih cembung
(otot-ototsiliar menegang) dan pada saat melihat jauh lensa harus lebih pipih
(otot-ototsiliarmengendor).

30
Gambar a. 1 Penampang mata saat mata tidak
berakomodasi dan berakomodasi

31
Kemampuan manusia untuk melakukan akomodasi mata terbatas sehingga
memerlukan bantuan lensa untuk memperjelas pandangannya pada objek yang
dilihat.

Batas Daya Akomodasi


Manusia memiliki dua batas daya akomodasi (jangkauan penglihatan) yaitu
dekatdanjauh :
1) Titik dekat mata (punctum proximum) adalah jarak benda terdekat di depanmata
yang masih dapat dilihat dengan jelas. Untuk mata normal (emetropi)titik dekatnya
berjarak 10cm s/d 20cm (untuk anak-anak) dan berjarak 20cms/d 30cm (untuk
dewasa). Titik dekat disebut juga jarak baca normal (Sn = 25cm). Ketika mata
melihat pada titik dekat, mata dalam keadaan akomodasimaksimum.
2) Titikjauhmata(punctumremotum)adalahjarakbendaterjauhdidepanmata yang masih
dapat dilihat dengan jelas. Untuk mata normal titik jauhnyaadalah"tak
terhingga"(Sr=~).Ketikamata melihattitikjauhtakhingga,matatakberakomodasi.

b. CacatMata
Macam-macam cacat mata: miopi, hipermetropi, presbiopi, astigmatisma,
katarak,dan glukoma. Penderita mata miopi yaitu orang yang berpenglihatan
dekat tidakdapat melihat benda-benda yang jaraknya jauh karena bayangan
difokuskan didepan retina sehingga diperlukan lensa cekung untuk
memperbaiki cacat ini.Penderita mata hipermetropi yaitu orang yang
berpenglihatan jauh tidak dapat melihat benda-benda yang jaraknya dekat
karena bayangan difokuskan dibelakang retina sehingga diperlukan lensa
cembung untuk memperbaiki cacat ini. Sedangkan pada penderita mata
astigmatisma yaitu orang yang berpenglihatan ketidaksempurnaan yang umum
pada lengkungan permukaan depan mata atau lensa, di dalam mata,
melengkung berbeda ke arah yang berbeda sehingga diperlukan lensa silindris
untuk memperbaiki cacat ini.

32
33
2. KacaMata

Kacamata merupakan alat optik yang digunakan untuk membantu melihat


padaorang yang memiliki cacat mata, baik itu rabun jauh, rabun dekat, ataupun
matasilindris. Kacamata terdiri dari lensa (tergantung jenis cacat matanya), frame
ataukerangkayangmenyangga lensa. Kacamata berfungsi dengan cara mengatur
bayangan agar jatuh tepat di retina, dengan cara menjauh kan titik jatuh bayangan
pada penderita rabun jauh dan mendekat kan titik jatuh bayangan pada penderita rabun
dekat.

Gambar 2. 1 Ilustrasi penggunaan lensa pada penderita rabun

Jauh dekatnya bayangan terhadap lensa (kacamata) yang digunakan


tergantungpadaletakobjek, jarakfokus lensa,dankekuatanataudaya lensa.
Kekuatanataudayalensadirumuskandengan:
𝟏
𝐏=
𝐟

dimana:
P = kekuatan atau daya lensa (dioptri)
f=jarakfokus lensa (meter)
Untuk mencarijarak fokuslensa,kitabisamendapatkannyadengan menggunakan

𝟏 𝟏𝟏
=+
𝐟𝐬𝐬′

rumus:
dimana,
34
s =jarakbenda ke lensa (meter)
s’=jarakbayangankelensa(meter)

Oleh karena itulah saat kita memeriksa matanya kedokter mata, maka kita
disuruh membaca rangkaian huruf-huruf di depan kita dengan jarak yang sudah
ditentukan sehingga dokter dapat menentukan jarak fokus lensa untuk
mengetahui besarnya daya lensa yang dibutuhkan.

35
3. Kamera
Kamera merupakan alat untuk menghasilkan foto. Ada dua jenis kamera
yangumumdikenal,yaitukameradigitaldankameraanalog.Saatiniyangakandibahas
adalah kamera analog. Cara kerja kamera hampir sama dengan cara kerjamata, yakni
cahaya masuk difokuskan oleh lensa dan kemudian ditangkap olehretina yang
merupakan film pada kamera. Rumus untuk mencari titik fokus
padalensakamerasamaseperti yangkitagunakanpadalensa(kacamata)diatas. Kamera
terdiri atas sebuah lensa cembung, diafragma, dan film. Lensa pada kamera dapat
diubah-ubah letaknya sedemikian agar bayangan yang dibentuk lensa selalu terletak
tepat pada film. Sifat bayangan yang dibentuk kamera adalah nyata,terbalik, dan
diperkecil.

Gambar 3. 1 Pembentukan bayangan pada kamera analog

Bagian-bagian kamera seperti bagian-bagian mata:


1. Lensa kamera seperti lensa pada mata (memfokuskan bayangan)
2. Diafragma dan shutter (pembuka/penutup lensa) seperti iris dan pupil (mengatur banyak
sedikitnya sinar yang masuk)
3. Film seperti retina ( tempat terbentuk nya bayangan)
4. Gerakan maju mundurnya lensa seperti akomodasi (untuk memfokuskan bayangan agar jatuh
diretina).

3
6

Anda mungkin juga menyukai