Anda di halaman 1dari 36

Praktikum IPA

di SD
PDGK 4107
MODUL 7
OPTIK

MARIANINGSIH, S.Pd., M.Pd.


A. KEGIATAN PRAKTIKUM SIFAT CAHAYA
1. Pemantulan Cahaya
a. Pemantulan cahaya pada cermin datar
1) Gambar jalannya berkas sinar pada cermin datar
2) Besar sudut datang ( i ) dan sudut pantul (r) i = r
Tabel 7.1
No i (derajat) r (derajat)
1 30 30
2 45 45
3 55 55
4 60 60
5 75 75

3) Sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin datar


-Sama / maya / tidak nyata
-Sama besar
-Sama tegak
-Jarak benda ke cermin : jarak bayangan ke cermin (S = S’)
b. Pemantulan cahaya pada cermin cembung
1) Gambar jalannya berkas sinar pada cermim cembung

2) Sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cembung


-Maya / tidak nyata
-Sama tegak
-Diperkecil
Cermin cekung merupakan cermin yang terbentuk dari
suatu bola. Dengan lapisan sebelah dalam yang
berfungsi sebagai cermin. Jarak cermin terhadap titik
pusat bola pembentuknya disebut jari-jari. Setengah
dari jari-jari terdapat suatu titik yang merupakan
fokus dari cermin tersebut. Titik fokus biasa
dilambangkan dengan F sedangkan jari-jari
dilambangkan dengan R.
Titik fokus (F) cermin cekung berada di depan cermin
cekung. Oleh karena itu, jarak fokus (f) cermin cekung
bernilai positif. Sehingga cermin cekung disebut juga
cermin positif. Cermin cekung (konkaf) merupakan
cermin konvergen, yakni bersifat mengumpulkan
sinar. Perhatikan gambar di bawah ini. Sinar-sinar
yang menuju cermin cekung dipantulkan dan
berpotongan pada suatu titik. Titik tersebut
dinamakan titik fokus.
Pada cermin cekung terdapat tiga sinar istimewa yang
dapat digunakan untuk melukis bayangan benda. Tiga
sinar istimewa tersebut adalah sebagai berikut.
■ Sinar datang yang sejajar dengan sumbu utama
dipantulkan melalui titik fokus utama (F). Perhatikan
gambar (1).
■ Sinar datang yang melalui titik fokus utama (F)
dipantulkan sejajar dengan sumbu utama. Lihat
gambar (2).
■ Sinar datang yang melalui titik pusat kelengkungan
cermin (M) dipantulkan melalui titik M juga.
Sehingga jika kita melukiskan jalannya sinar dari
suatu benda yang terletak pada titik M akan tampak
seperti gambar di bawah ini. Dari gambar nampak
bahwa bayangan terletak pada titik yang sama dengan
benda aslinya. Namun posisi bayangan terbalik dan
terbentuk dari perpotongan langsung sinar pantul
sehingga bayangan merupakan bayangan yang nyata.
Lalu bagaimana sifat bayangan yang dihasilkan jika benda berada pada posisi
yang berbeda? Tentu akan dihasilkan sifat bayangan yang berbeda-beda. Benda
yang terletak di antara titik pusat bidang dan  titik fokus, sifat bayangan yang
dihasilkan akan berbeda apabila benda berada di titik fokus. Begitu halnya jika
benda terletak di antara titik fokus dan titik pusat kelengkungan, sifat
bayangannya pun akan berbeda jika benda berada di titik pusat kelengkungan
cermin. Berdasarkan hal itu, cermin cekung dibagi dalam empat ruang seperti
gambar di bawah ini.
Keterangan gambar:
M = titik pusat kelengkungan cermin
O = titik pusat bidang cermin (vertex)
F = titik api (titik fokus) cermin
OM = R = jari-jari kelengkungan cermin
OF = f = jarak titik api (jarak fokus), yang panjangnya ½ R
Perpanjangan OM = sumbu utama cermin
PM = sumbu tambahan, yang panjangnya sama dengan R dan dapat berfungsi sebagai
garis normal
Nomor-nomor ruang:
O − F = ruang I
F − M = ruang II
M − (-~) = ruang III
O − (+~) = ruang IV
Ruang I, II, dan III adalah ruang di depan cermin
Ruang IV adalah ruang di belakang cermin
Sifat-Sifat Bayangan Pada Cermin Cekung
Bayangan yang dibentuk oleh cermin cekung bisa
berupa bayangan nyata atau maya. Hal ini bergantung
pada tempat benda semula berada. Nah, pada
kesempatan kali ini, kita akan membahas sifat-sifat
bayangan yang dibentuk oleh cermin cekung ketika
benda berada di ruang I, titik fokus, ruang II, titik
pusat kelengkungan cermin dan di ruang III. Simak
baik-baik penjelasan berikut ini.
#1 Benda berada di antara O dan F (ruang I)
■ Dari ujung B, sinar yang sejajar sumbu utama dipantulkan
melalui titik fokus.
■ Sinar yang melalui titik M dan lewat ujung B dipantulkan
kembali ke titik M.
■ Perpanjangan sinar pantul yang melalui titik F dan yang
melalui titik M berpotongan di titik B’. Titik B’ inilah titik
bayangan dari ujung B, kita sebut sebagai bayangan maya.
■ Sumbu utama kita perpanjang ke belakang cermin dan
dari B’ kita tarik garis tegak lurus dengan perpanjangan
sumbu utama tersebut sehingga kita dapatkan A’. Titik
A’ adalah bayangan maya dari A.
■ Garis A’B’ adalah bayangan maya garis AB.
Benda di antara O dan F maka sifat bayangannya
adalah: maya, tegak, diperbesar.
#2 Benda berada di titik fokus (F)

Jika benda diletakkan tepat pada titik fokus, pembentukan


bayangannya ditunjukkan pada gambar di atas. Dari
gambar tersebut, terlihat bahwa ketika benda diletakkan
tepat di titik fokus cermin (F), maka akan membentuk
bayangan maya di tak terhingga sehingga seolah-olah tidak
terbentuk bayangan sama sekali. Sifat bayangan yang
terbentuk jika benda diletakkan di titik fokus (F)
adalah maya, tegak, diperbesar.
#3 Benda berada di antara F dan M (ruang II)

■ Sinar sejajar sumbu utama dipantulkan melalui titik


fokus.
■ Sinar menuju titik fokus akan dipantulkan sejajar sumbu
utama.
■ Sinar-sinar pantul berpotongan di titik B’ (di depan
cermin). Dalam hal ini terbentuk bayangan A’B’ yang
bersifat nyata, terbalik dan diperbesar.
■ Jarak bayangan (s’) > jarak benda (s).
#4 Benda berada di titik pusat kelengkungan cermin
(M)

■ Sinar sejajar sumbu utama dipantulkan melalui titik fokus (F).


■ Sinar melalui titik fokus (F) dipantulkan sejajar sumbu utama.
■ Sinar pantul berpotongan di depan cermin (bayangan nyata).
■ Sifat bayangan yang terbentuk adalah nyata, terbalik, sama
besar dengan bendanya.
■ Benda pada pusat kelengkungan, bayangan juga berada pada
pusat kelengkungan cermin.
■ Jarak bayangan (s’) = jarak benda (s).
#5 Benda berada di antara M dan ~ (ruang III)

■ Sinar sejajar sumbu utama dipantulkan melalui titik fokus


(F).
■ Sinar melalui titik fokus (F) dipantulkan sejajar sumbu
utama.
■ Sinar pantul berpotongan di depan cermin (sinar pantul
konvergen) sehingga menghasilkan bayangan nyata.
■ Sifat bayangan yang terbentuk
adalah nyata, terbalik, diperkecil.
■ Jarak benda (s) > jarak bayangan (s’).
Dari kelima pembentukan bayangan pada cermin
cekung di atas, apabila kita rangkum, maka sifat-sifat
bayangan yang terbentuk ketika benda berada di
ruang I, titik fokus, ruang II, pusat kelengkungan
cermin dan di ruang III cermin cekung adalah sebagai
berikut.
Tabel Posisi Benda, Sifat Bayangan dan Letak
Bayangan pada Cermin Cekung
No Posisi Benda Sifat Bayangan Letak Bayangan

1 Ruang I Maya, tegak, diperbesar Di belakang cermin

2 Titik Fokus Maya, tegak, diperbesar Di belakang cermin

3 Ruang II Nyata, terbalik, diperbesar Di depan cermin

4 Pusat Kelengkungan Nyata, terbalik, sama besar Di depan cermin

5 Ruang III Nyata, terbalik, diperkecil Di depan cermin


Cara Menentukan Sifat Bayangan pada Cermin
Cekung
Pada cermin cekung, hubungan antara jarak benda (s) dan jarak bayangan
(s’) akan menghasilkan jarak fokus (f ). Hubungan tersebut secara
matematis dapat ditulis sebagai berikut.

Sifat bayangan yang terbentuk pada cermin cekung juga dapat ditentukan
dengan cara berikut.
■ Jika s' bernilai (+) maka bayangan bersifat nyata dan terbalik, namun jika s'
bernilai (−) maka bayangan bersifat maya dan tegak.
■ Jika M > 1 maka bayangan diperbesar. Jika M = 1 maka bayangan sama besar
dengan benda. Jika M < 1 maka bayangan diperkecil.
Sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cekung
Benda di ruang I : maya, tegak, diperbesar
Benda di ruang II : nyata, terbalik, diperbesar
Benda di ruang III : nyata, terbalik, sama besar
Benda di M : nyata, terbalik, diperkecil
Benda di F : tidak terjadi bayangan karena berkas sinar
pantul merupakan sinar sejajar atau bayang berada
jauh tak terhingga.
No Jarak benda (cm) Jarak bayangan (cm)
1 5,5 5
2 5 5
3 4 5,5
4 1,5 3

2. Pembiasan Cahaya
No Sudut datang (i) Sudut bias (r)
1 30 14,97
2 53 30
3 60 35,26
4 77,1 40,53

b. Sifat bayang yang dibentuk oleh lensa cembung


Nyata, terbalik, diperkecil
No Jarak benda (cm) Jarak bayangan (cm)
1 3 2
2 2 2
3 2 3
4 1,5 2

Sifat bayang yang dibentuk lensa cembung : nyata, terbalik, diperbesar


d. Sifat bayangan yang dibentuk lensa cembung
Nyata, tegak, diperbesar
e. Sifat bayangan yang dibentuk lensa cembung
Nyata, terbalik, diperbesar
Percobaan Difraksi, Interferensi dan Dispersi
Cahaya adalah energi berbentuk gelombang
elekromagnetik yang kasat mata dengan panjang
gelombang sekitar 380–750 nm. Pada bidang fisika,
cahaya adalah radiasi elektromagnetik, baik dengan
panjang gelombang kasat mata maupun yang tidak.
Cahaya adalah paket partikel yang disebut foton. Kedua
definisi di atas adalah sifat yang ditunjukkan cahaya
secara bersamaan sehingga disebut "dualisme
gelombang-partikel". Paket cahaya yang disebut
spektrum kemudian dipersepsikan secara visual oleh
indera penglihatan sebagai warna. Bidang studi cahaya
dikenal dengan sebutan optika, merupakan area riset
yang penting pada fisika modern. Cahaya mempunyai 4
besaran dalam optika klasik:
1. Intensitas
2. Frekuensi atau panjang gelombang
3. Polarisasi
4. Fasa
Sifat optik fisis:
1. Interferensi
2. Difraksi
3. Dispersi
4. Polarisasi
Difraksi adalah penyebaran gelombang, contohnya cahaya, karena adanya
halangan.
Semakin kecil halangan, penyebaran gelombang semakin besar. Dispersi adalah
peristiwa penguraian cahaya polikromarik (putih) menjadi cahaya-cahaya
monokromatik (me, ji, ku, hi, bi, ni, u) pada prisma lewat pembiasan atau
pembelokan. Hal ini membuktikan bahwa cahaya putih terdiri dari harmonisasi
berbagai cahaya warna dengan berbeda-beda panjang gelombang. Interferensi
adalah interaksi antar gelombang didalam suatu daerah. Interferensi dapat
bersifat membangun dan merusak. Bersifat membangun jika beda fase kedua
gelombang sama sehingga gelombang baru yang terbentuk adalah penjumlahan
dari kedua gelombang tersebut.
KESIMPULAN
Difraksi adalah penyebaran gelombang, contohnya cahaya, karena
adanya halangan. Semakin kecil halangan, penyebaran gelombang
semakin besar. Dispersi adalah peristiwa penguraian cahaya
polikromarik (putih) menjadi cahaya-cahaya monokromatik (me,
ji, ku, hi, bi, ni, u) pada prisma lewat pembiasan atau pembelokan.
Hal ini membuktikan bahwa cahaya putih terdiri dari harmonisasi
berbagai cahaya warna dengan berbeda-beda panjang gelombang.
Interferensi adalah interaksi antar gelombang didalam suatu
daerah. Interferensi dapat bersifat membangun dan merusak.
Bersifat membangun jika beda fase kedua gelombang sama
sehingga gelombang baru yang terbentuk adalah penjumlahan
dari kedua gelombang tersebut. Cahaya adalah energi berbentuk
gelombang elekromagnetik yang kasat mata dengan panjang
gelombang sekitar 380–750 nm. Pada bidang fisika, cahaya adalah
radiasi elektromagnetik, baik dengan panjang gelombang kasat
mata maupun yang tidak. Cahaya adalah paket partikel yang
disebut foton.
1. Warna-warna cahaya yang dipancarkan oleh lampu TL
adalah Merah, biru, kuning dan violet atau ungu.
2. Difraksi adalah penyebaran gelombang, contohnya cahaya,
karena adanya halangan. Semakin kecil halangan,
penyebaran gelombang semakin besar, Dispersi adalah
peristiwa penguraian cahaya polikromarik (putih) menjadi
cahaya-cahaya monokromatik (me, ji, ku, hi, bi, ni, u) pada
prisma lewat pembiasan atau pembelokan. Hal ini
membuktikan bahwa cahaya putih terdiri dari harmonisasi
berbagai cahaya warna dengan berbeda-beda panjang
gelombang sedangkan Interferensi adalah interaksi antar
gelombang didalam suatu daerah. Interferensi dapat bersifat
membangun dan merusak. Bersifat membangun jika beda
fase kedua gelombang sama sehingga gelombang baru yang
terbentuk adalah penjumlahan dari kedua gelombang
tersebut.
B. KEGIATAN PRAKTIKUM II LENSA CEMBUNG DAN
CERMIN CEKUNG
1. Lensa Cembung
No Jarak benda (cm) Jarak bayangan (cm)
1 3 2
2 2 2
3 2 3
4 1 2

2. Cermin Cekung
No Jarak benda (cm) Jarak bayangan (cm)

1 5,5 5
2 4,5 5
3 4 5,5
4 1,5 3
Jawaban pertanyaan
1. Jarak fokus lensa cembung : 1,5 cm
2. Kekuatan lensa (p)
3. Jarak fokus cermin cekung = 2,5 cm
C. KEGIATAN PRAKTIKUM MATA
I. Bintik Buta (1) dan (2)
a. Hasil Pengamatan
Tabel Hasil Pengamatan Bintik Buta (1)

No Jarak benda A dari Dengan fokus pada tanda Keterangan


mata (cm) positif (+) maka tanda
bundaran hitam

1 60 Tampak jelas
2 59 Tampak jelas
3 58 Tampak jelas
4 57 Tampak jelas
5 56 Tampak jelas
Tabel Hasil Pengamatan Bintik Buta (2)
No Jarak benda A dari mata Dengan fokus pada Garis pendek
(cm) tanda + tampak menyatu
Garis pendek dengan garis
panjang
1 60 Tampak jelas
2 59 Tampak jelas
3 58 Tampak jelas
4 57 Tampak jelas
5 56 Tampak jelas
b. Penjelasan :
Pada jarak tertentu, tanda bundaran hitam masih tampak
terlihat jelas, akan tetapi jika tanda bundaran hitam
tersebut semakin dijauhkan dengan mata dan tentunya
dengan pengaturan jarak yang benar, maka tanda
bundaran hitam tersebut semakin pudar dan hilang.
Hal ini terjadi karena lensa mata kita semakin
memipih. Untuk melihat bayangan benda tersebut
agar terlihat jelas, maka benda tersebut harus kita
dekatkan lagi dengan mata kita. Demikian juga dengan
garis pendek, semakin terlihat jauh, seolah-olah garis
pendek tersebut menyatu dengan garis panjang.
Padahal hal itu tidak terjadi.

c. Kesimpulan
Dalam keadaan mata normal, mata kita masih dapat
melihat suatu benda dengan sangat jelas.
d. Menjawab Pertanyaan
1) Karena lensa mata dengan legimen suspensori yang
bertumpu pada otot siliari mengendur (relaksasi)
sehingga legimen suspensori menegang (kontraksi)
yang mengakibatkan lensa mata memipih sehingga
mata kita tidak jelas melihat suatu benda pada jarak
tertentu.
2) Pada jarak yang cukup jauh
Hal itu terjadi karena lensa mata yang bersifat
transparan dan elastis, akan melakukan akomodasi
(berubah kecembungannya).
Lensa mata akan berbentuk pipih jika kita melihat objek
yang jaraknya jauh dari mata kita.
II. Iris (pupil) mata
1. Iris (Pupil) Mata pada Manusia
a. Hasil Pengamatan
A. Bentuk pupil mata ketika lilin dinyalakan (pupil
mengecil)
B. Bentuk pupil mata ketika lilin dipadamkan (pupil
melebar)
b. Pembahasan
Ketika lilin dinyalakan, bentuk pupil terlihat mengecil (memipih)
dan setelah lilin dipadamkan, pupil menjadi membesar
(mencembung)

c. Kesimpulan
Mata kita mempunyai kemampuan untuk berakomodasi, yaitu
kemampuan lensa mata untuk mencembung dan memipih
dalam melihat benda pada jarak tertentu.

d. Menjawab Pertanyaan
1) Ketika lilin dipadamkan, karena apabila lilin dipadamkan otot-
otot pada iris akan berkontraksi dan menyebabkan lubang
pupil, melebur sehingga cahaya yang masuk lebih banyak.
2) Fungsi pupil mata adalah mengatur cahaya yang masuk ke mat
2. Iris (Pupil) Mata pada Kucing
a. Hasil Pengamatan
A. Bentuk pupil mata kucing pada cahaya redup dan
terang
Pada cahaya redup, bentuk pupil mata kucing terlihat normal dan
pada keadaan gelap akan membesar dan berbentuk bulat,
sedangkan pada cahaya terang (disorot center) bentuknya akan
mengecil dan pipih.
Kesimpulan
Bentuk pupil mata kucing mempunyai daya akomodasi sama seperti
pupil mata manusia. Hanya bentuk dan kekuatan akomodasinya
saja yangberbeda. ssss
d. Menjawab pertanyaan
1. Masih terlihat normal, karena walaupun cahayanya redup.
Keadaan ruangan tidak begitu gelap, sehingga pupil mata kucing
masih
terlihat normal.
2. Bentuk pupil mata kucing ketika disorot dengan senter terlihat
mengecil (memipih). Hal ini dikarenakan cahaya yang masuk ke
mata terlalu banyak, sehingga untuk menguranginya dengan cara
memipihkan (menciutkan) pupilnya.

Anda mungkin juga menyukai