Anda di halaman 1dari 10

5 Macam Sifat Bayangan Pada Cermin

Cekung Dan Cara Menentukannya


At October 14, 2017 Cermin Cekung, Optik, Optika Geometri,

Cermin cekung merupakan cermin yang terbentuk dari suatu bola. Dengan lapisan
sebelah dalam yang berfungsi sebagai cermin. Jarak cermin terhadap titik pusat
bola pembentuknya disebut jari-jari. Setengah dari jari-jari terdapat suatu titik
yang merupakan fokus dari cermin tersebut. Titik fokus biasa dilambangkan
dengan F sedangkan jari-jari dilambangkan dengan R.

Titik fokus (F) cermin cekung berada di depan cermin cekung. Oleh karena itu,
jarak fokus (f) cermin cekung bernilai positif. Sehingga cermin cekung disebut juga
cermin positif. Cermin cekung (konkaf) merupakan cermin konvergen, yakni
bersifat mengumpulkan sinar. Perhatikan gambar di bawah ini. Sinar-sinar yang
menuju cermin cekung dipantulkan dan berpotongan pada suatu titik. Titik
tersebut dinamakan titik fokus.

Baca: Pemantulan Cahaya pada Cermin Cekung, Contoh Soal dan Pembahasan
Pada cermin cekung terdapat tiga sinar istimewa yang dapat digunakan untuk
melukis bayangan benda. Tiga sinar istimewa tersebut adalah sebagai berikut.
■ Sinar datang yang sejajar dengan sumbu utama dipantulkan melalui titik fokus
utama (F). Perhatikan gambar (1).
■ Sinar datang yang melalui titik fokus utama (F) dipantulkan sejajar dengan
sumbu utama. Lihat gambar (2).
■ Sinar datang yang melalui titik pusat kelengkungan cermin (M) dipantulkan
melalui titik M juga. Lihat gambar (3).

Baca: Konsep 3 Sinar Istimewa pada Cermin Cekung yang Perlu Kamu Tahu

Sehingga jika kita melukiskan jalannya sinar dari suatu benda yang terletak pada
titik M akan tampak seperti gambar di bawah ini. Dari gambar nampak bahwa
bayangan terletak pada titik yang sama dengan benda aslinya. Namun posisi
bayangan terbalik dan terbentuk dari perpotongan langsung sinar pantul sehingga
bayangan merupakan bayangan yang nyata.

Baca: Perbedaan Bayangan Maya dan Nyata Serta Contohnya


Lalu bagaimana sifat bayangan yang dihasilkan jika benda berada pada posisi yang
berbeda? Tentu akan dihasilkan sifat bayangan yang berbeda-beda. Benda yang
terletak di antara titik pusat bidang dan titik fokus, sifat bayangan yang dihasilkan
akan berbeda apabila benda berada di titik fokus. Begitu halnya jika benda
terletak di antara titik fokus dan titik pusat kelengkungan, sifat bayangannya pun
akan berbeda jika benda berada di titik pusat kelengkungan cermin. Berdasarkan
hal itu, cermin cekung dibagi dalam empat ruang seperti gambar di bawah ini.

Keterangan gambar:
M = titik pusat kelengkungan cermin
O = titik pusat bidang cermin (vertex)
F = titik api (titik fokus) cermin
OM = R = jari-jari kelengkungan cermin
OF = f = jarak titik api (jarak fokus), yang panjangnya ½ R
Perpanjangan OM = sumbu utama cermin
PM = sumbu tambahan, yang panjangnya sama dengan R dan dapat berfungsi
sebagai garis normal
Nomor-nomor ruang:
O − F = ruang I
F − M = ruang II
M − (-~) = ruang III
O − (+~) = ruang IV
Ruang I, II, dan III adalah ruang di depan cermin
Ruang IV adalah ruang di belakang cermin
Sifat-Sifat Bayangan Pada Cermin Cekung
Bayangan yang dibentuk oleh cermin cekung bisa berupa bayangan nyata atau
maya. Hal ini bergantung pada tempat benda semula berada. Nah, pada
kesempatan kali ini, kita akan membahas sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh
cermin cekung ketika benda berada di ruang I, titik fokus, ruang II, titik pusat
kelengkungan cermin dan di ruang III. Simak baik-baik penjelasan berikut ini.

#1 Benda berada di antara O dan F (ruang I)

■ Dari ujung B, sinar yang sejajar sumbu utama dipantulkan melalui titik fokus.
■ Sinar yang melalui titik M dan lewat ujung B dipantulkan kembali ke titik M.
■ Perpanjangan sinar pantul yang melalui titik F dan yang melalui titik M
berpotongan di titik B’. Titik B’ inilah titik bayangan dari ujung B, kita sebut
sebagai bayangan maya.
■ Sumbu utama kita perpanjang ke belakang cermin dan dari B’ kita tarik garis
tegak lurus dengan perpanjangan sumbu utama tersebut sehingga kita dapatkan
A’. Titik A’ adalah bayangan maya dari A.
■ Garis A’B’ adalah bayangan maya garis AB.
Benda di antara O dan F maka sifat bayangannya
adalah: maya, tegak, diperbesar.
#2 Benda berada di titik fokus (F)

Jika benda diletakkan tepat pada titik fokus, pembentukan bayangannya


ditunjukkan pada gambar di atas. Dari gambar tersebut, terlihat bahwa ketika
benda diletakkan tepat di titik fokus cermin (F), maka akan membentuk bayangan
maya di tak terhingga sehingga seolah-olah tidak terbentuk bayangan sama sekali.
Sifat bayangan yang terbentuk jika benda diletakkan di titik fokus (F)
adalah maya, tegak, diperbesar.

#3 Benda berada di antara F dan M (ruang II)

■ Sinar sejajar sumbu utama dipantulkan melalui titik fokus.


■ Sinar menuju titik fokus akan dipantulkan sejajar sumbu utama.
■ Sinar-sinar pantul berpotongan di titik B’ (di depan cermin). Dalam hal ini
terbentuk bayangan A’B’ yang bersifat nyata, terbalik dan diperbesar.
■ Jarak bayangan (s’) > jarak benda (s).

#4 Benda berada di titik pusat kelengkungan cermin (M)

■ Sinar sejajar sumbu utama dipantulkan melalui titik fokus (F).


■ Sinar melalui titik fokus (F) dipantulkan sejajar sumbu utama.
■ Sinar pantul berpotongan di depan cermin (bayangan nyata).
■ Sifat bayangan yang terbentuk adalah nyata, terbalik, sama besar dengan
bendanya.
■ Benda pada pusat kelengkungan, bayangan juga berada pada pusat
kelengkungan cermin.
■ Jarak bayangan (s’) = jarak benda (s).

#5 Benda berada di antara M dan ~ (ruang III)


■ Sinar sejajar sumbu utama dipantulkan melalui titik fokus (F).
■ Sinar melalui titik fokus (F) dipantulkan sejajar sumbu utama.
■ Sinar pantul berpotongan di depan cermin (sinar pantul konvergen) sehingga
menghasilkan bayangan nyata.
■ Sifat bayangan yang terbentuk adalah nyata, terbalik, diperkecil.
■ Jarak benda (s) > jarak bayangan (s’).

Dari kelima pembentukan bayangan pada cermin cekung di atas, apabila kita
rangkum, maka sifat-sifat bayangan yang terbentuk ketika benda berada di ruang
I, titik fokus, ruang II, pusat kelengkungan cermin dan di ruang III cermin cekung
adalah sebagai berikut.
Tabel Posisi Benda, Sifat Bayangan dan Letak Bayangan pada Cermin
Cekung
No Posisi Benda Sifat Bayangan Letak Bayangan
1 Ruang I Maya, tegak, diperbesar Di belakang cermin
2 Titik Fokus Maya, tegak, diperbesar Di belakang cermin
3 Ruang II Nyata, terbalik, diperbesar Di depan cermin
4 Pusat Kelengkungan Nyata, terbalik, sama besar Di depan cermin
5 Ruang III Nyata, terbalik, diperkecil Di depan cermin

Cara Menentukan Sifat Bayangan pada Cermin Cekung

Pada cermin cekung, hubungan antara jarak benda (s) dan jarak bayangan (s’)
akan menghasilkan jarak fokus (f). Hubungan tersebut secara matematis dapat
ditulis sebagai berikut.
1 1 1
= +
f s s'
2 1 1
= +
R s s'
Keterangan:
s = jarak benda
s’ = jarak bayangan
f = jarak fokus
R = jari-jari cermin

Sementara perbesaran bayangan (M) dapat dicari melalui perbandingan antara


tinggi bayangan dengan tinggi benda atau jarak bayangan dengan jarak benda
yang dirumuskan sebagai berikut.

h' s’
M = =
h s
Keterangan:
M = perbesaran bayangan
h' = tinggi bayangan
h = tinggi benda
s’ = jarak bayangan
s = jarak benda
Baca: Penurunan 3 Rumus Penting pada Cermin Cekung

Sifat bayangan yang terbentuk pada cermin cekung juga dapat ditentukan dengan
cara berikut.
■ Jika s' bernilai (+) maka bayangan bersifat nyata dan terbalik, namun jika
s' bernilai (−) maka bayangan bersifat maya dan tegak.
■ Jika M > 1 maka bayangan diperbesar. Jika M = 1 maka bayangan sama besar
dengan benda. Jika M < 1 maka bayangan diperkecil.
Untuk dapat lebih memahami materi di atas, simaklah contoh soal berikut!

Contoh Soal
Sebuah benda setinggi 1 cm di depan cermin cekung dengan fokus 2 cm. Jika
benda berada pada jarak 4 cm di depan cermin, tentukanlah sifat bayangan yang
dihasilkan!
Penyelesaian:
Diketahui:
h = 1 cm
f = 2 cm
s = 4 cm
Ditanyakan: sifat bayangan
Jawab:
Cara Pertama: Metode Menghapal
Dari data di soal, benda berada 4 cm di depan cermin. Sementara itu, jarak fokus
cermin (f) adalah 2 cm sehingga jari-jari kelengkungan cermin adalah:
R = 2f
R = 2 × 2 cm = 4 cm
Karena jarak benda = jari-jari kelengkungan cermin, maka benda terletak tepat di
titik pusat kelengkungan cermin atau di titik M. Dengan melihat tabel sifat
bayangan, maka kita peroleh sifat bayangan benda adalah nyata, terbalik dan
sama besar.
Cara Kedua: Metode Perhitungan (Rumus)
Untuk mengetahui sifat bayangan yang dihasilkan dengan menggunakan metode
perhitungan, maka kita tentukan dahulu jarak bayangan (s’) dan perbesaran
bayangan (M).
■ Jarak bayangan
1/f = 1/s + 1/s’
1/2 = 1/4 + 1/s’
1/2 – 1/4 = 1/s’
1/4 = 1/s’
s' = 4 cm
■ Perbesaran Bayangan
M = |s’/s|
M = |4/4|
M=1
■ Sifat bayangan
1) karena s' bernilai positif (+) maka bayangan bersifat nyata dan terbalik.
2) karena M = 1 maka bayangan sama besar dengan benda.
Dengan demikian, sifat bayangan yang terbentuk adalah nyata, terbalik dan sama
besar.

Anda mungkin juga menyukai