Anda di halaman 1dari 5

Jakarta, 27 Januari 2014

Nomor : 01/JHT-I/Ex/2014

Kepada Yth.,
Kepala Suku Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi
Kota Administrasi Jakarta Timur
Jl. DR. Soemarno, Komplek Perkantoran PEMDA,
Klender, Jakarta Timur.

Hal : Permohonan Mediasi Perselisihan Hubungan Industrial

Dengan hormat,

Perkenankan kami, JOELBANER H. TOENDAN, S.H., M.H., CANDRA SINAGA, S.H., M.H.,
ADRIANUS HERMAN HENOK, SH, MH., PRABOWO DWI TRASWIYARTO, SH., MICHAEL
PATIK A. SIAHAAN, SH.*, FERNANDO IGNASIUS KUDADIRI, SH.* Advokat / Konsultan
Hukum yang berkantor di Jl. Minangkabau No. 21, Jakarta Selatan, untuk dan atas nama
Klien kami berdasarkan Surat Kuasa No 26/SK-JHT/XI/2013 tanggal 1 November 2013
(terlampir), dengan ini mengajukan permohonan pencatatan Perselisihan Hubungan
Industrial, dengan alasan-alasan sebagai berikut :

1. Bahwa Klien kami telah bekerja sebagai karyawan tetap pada Universitas Kristen
Indonesia (UKI) selama 27 (dua puluh tujuh) tahun yaitu terhitung sejak tahun 1985
sesuai surat pengangkatan berdasarkan Surat Keputusan No. UN/2801/SK/4.86
tanggal 23 April 1986 dengan upah sebesar Rp. 84.000,-
(delapan puluh empat ribu) ;

2. Bahwa saat ini posisi atau jabatan terakhir Klien kami sebagai Staf Sekretaris
Universitas pada unit Rumah Tangga Universitas Kristen Indonesia, dengan
menerima gaji tetap pada setiap akhir bulan sebesar Rp. 3.600.000,-
(tiga juta enam ratus ribu rupiah) ;
3. Bahwa sejak Klien kami bekerja selama 27 tahun terjalin hubungan kerja yang baik
dengan Yayasan UKI, namun sejak bulan November 2012, Klien kami bersama-
sama dengan semua unsur pimpinan fakultas-fakultas, dosen, karyawan yang
didukung oleh alumni UKI yang bergabung dalam sebuah Forum Peduli UKI
melakukan demonstrasi untuk meminta penjelasan dan pertanggungjawaban YUKI
dan oknum-oknum rektorat atas berbagai masalah di internal YUKI, terutama
masalah kesenjangan penggajian yang diskriminatif antara karyawan baru yang
digaji jauh lebih tinggi daripada karyawan lama termasuk Klien kami ;

4. Bahwa pada demonstrasi tanggal 22 Februari 2013 akhirnya berhasil menemui dan
mengadakan rapat bersama-sama dengan Ketua Pembina Yayasan UKI dan
anggota, Ketua Pengurus Yayasan UKI dan anggota, semua Dekan-Dekan yang
mewakili semua dosen-dosen dan Direktur serta karyawan dan Ketua Alumni UKI,
disepakati dan dibentuklah TIM ADHOC PENYELESAIAN MASALAH UKI
berdasarkan Surat Keputusan Pembina YUKI No. 71/YUKI/A.402/02.13 tentang
Pembentukan Tim Adhoc Penyelesaian Masalah UKI, dengan susunan Tim
gabungan dari Pembina YUKI, Pengawas YUKI, Pengurus YUKI, unsur pimpinan
Fakultas-Fakultas (semua Dekan dan Direktur) serta perwakilan Karyawan, dengan
tugas pokok sebagai berikut :

a. Mengatur mekanisme Pemilihan Rektor UKI (terkait dengan penyempurnaan


Statuta UKI 2008 serta peraturan-peraturan rekrutmen dan penetapan
rektor) ;

b. Mengusut tuntas diskriminasi dan penyalahgunaan wewenang keuangan ;

c. Menindaklanjuti hasil temuan sesuai dengan catatan/notulen pertemuan


antara YUKI, UKI, Dosen, Karyawan dan Alumni tanggal 22 Februari 2013.

5. Bahwa sebagai hasil penugasan untuk tugas butir (b) Surat Keputusan Pembina
YUKI No. 71/YUKI/A.402/02.13 tentang Pembentukan Tim Adhoc Penyelesaian
Masalah UKI, tentang “Mengusut tuntas diskriminasi ...” telah TERBUKTI ADA
DISKRIMINASI, dimana Yayasan UKI telah mengakuinya sebagai benar, maka
sejak penerimaan gaji dosen dan karyawan bulan Mei 2013 telah dilakukan
perbaikan ;

6. Bahwa oleh karena penugasan lain yaitu masalah penyelesaian butir (a) Surat
Keputusan Pembina YUKI No. 71/YUKI/A.402/02.13 tentang Pembentukan Tim
Adhoc Penyelesaian Masalah UKI yaitu “Mengatur mekanisme Pemilihan

2
Rektor UKI (terkait dengan penyempurnaan Statuta UKI 2008 serta peraturan-
peraturan rekrutmen dan penetapan rektor)” tidak dilaksanakan, maka
demonstrasi terus terjadi ;

7. Bahwa Yayasan UKI berdasarkan butir (a) Surat Keputusan Pembina YUKI No.
71/YUKI/A.402/02.13 tentang Pembentukan Tim Adhoc Penyelesaian Masalah
UKI, seharusnya melakukan seleksi, pemilihan dan penetapan rektor sesuai
mekanisme hukum yang benar, tapi justru pada tanggal 1 Agustus 2013 justru
menunjuk rektor UKI yang jelas-jelas menyalahi aturan dan mekanisme hukum, yang
berdampak pada demonstrasi penolakan yang lebih besar yang berujung pada
gugatan secara perdata sebagaimana teregister dalam Perkara Perdata No.
398/Pdt.G/2013/PN.Jkt.Tim., tanggal 18 Oktober 2013 dan Permohonan Pembatalan
di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI sesuai Surat No.:UN/58/12/09.2013
tanggal 23 September 2013, Permohonan Perlindungan Hukum kepada Komisi X
DPR RI sesuai dengan surat No.UN/55/12/09.2013 tanggal 16 September 2013 ;

8. Bahwa sejak tanggal 2 Agustus 2013 rektor yang ditolak karena tidak dipilih sesuai
mekanisme yang benar dihadang oleh semua unsur pimpinan fakultas-fakultas,
dosen, karyawan yang didukung oleh alumni UKI dan pada tanggal 24 September
2013 gedung rektorat dan ruangan Klien kami telah dirusak. Maka sejak tanggal 25
September 2013 Klien kami telah dilarang memasuki rektorat dan ruang kerjanya
telah dibongkar tanpa menyediakan ruang pengganti, sehingga sampai dengan saat
ini Klien kami tidak dapat bekerja seperti sediakala ;

9. Bahwa tanpa ada pemberitahuan dan tanpa alasan apapun, Yayasan UKI dengan
sewenang-wenang tidak membayar gaji Klien kami terhitung sejak gaji bulan
Oktober 2013 sampai dengan Januari 2014 atau sampai dengan surat permohonan
ini, meskipun Klien kami telah mengabdikan diri secara tulus selama 27 tahun,
dimana hal ini Yayasan UKI telah merusak hubungan kerja yang sekian lama
terbangun ;

10. Bahwa Yayasan UKI bersama-sama dengan Rektorat UKI jelas-jelas telah melakukan
pelanggaran hukum secara umum terutama ketentuan tentang ketenagakerjaan
dengan cara tidak membayarkan gaji tanpa alasan dan tidak memperbolehkan Klien
kami memasuki ruangan kerjannya sejak tanggal 25 September 2013, hal ini telah
menyebabkan rusaknya hubungan kerja dan ketidakadilan secara hukum dan
kemanusiaan, karena secara ekonomi telah menghentikan sumber mata
pencaharian Klien kami ;

3
11. Bahwa melalui surat kami No. 05/S-JHT/XI/2013 tanggal 4 November 2013 perihal
Teguran Pembayaran Gaji Bulan Oktober 2013 Yang Belum Dibayar, gaji Klien kami
telah kami minta dan sekaligus mempertanyakan apa alasan Yayasan UKI tidak
membayar gaji Klien kami, tetapi sampai saat ini pun gaji Klien kami serta surat
dimaksud tidak pernah ditanggapi oleh Yayasan UKI, sehingga status dari Klien kami
pun juga menjadi tidak jelas ;

12. Bahwa dengan alasan-alasan tersebut di atas Klien kami menuntut Yayasan UKI
bersama-sama dengan Rektorat UKI untuk segera memutuskan hubungan kerja
terhadap Klien kami dengan memberikan hak-hak hukum Klien kami sesuai dengan
ketentuan UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan dan PP No. 8 Tahun
1981 tentang Perlindungan Upah, yaitu sebesar Rp. 148.320.000,- (seratus empat
puluh delapan juta tiga ratus dua puluh ribu rupiah) dengan perincian,
sebagai berikut :

a. 2 kali Pasal 156 ayat (2) UU No. 13 Tahun 2003, yaitu 9 x Rp 3.600.000,- x 2 =
Rp. 64.800.000,- ;

b. 1 kali Pasal 156 ayat (3), UU No. 13 Tahun 2003 yaitu 10 x Rp. 3.600.000,- = Rp
36.000.000,- ;

c. 1 kali Pasal 156 ayat (4), UU No. 13 Tahun 2003 yaitu Rp 100.800.000 x 15 % =
15.120.000,- ;

d. Gaji bulan Oktober 2013, November 2013, Desember 2013 dan Januari 2014
sebesar Rp. 14.400.000,-

e. Penalty/denda keterlambatan sesuai Pasal 19 ayat (1) PP No. 8 Tahun 1981


tentang Perlindungan Upah sebesar 50 % x Rp. 14.400.000,- = 7.200.000,-

f. Uang Tunjangan Hari Raya 2013 sebesar Rp. 3.600.000,-


g. Cuti tahun 2013 sebesar Rp. 3.600.000,- ;

h. Bonus tahun 2013 sebesar Rp. 3.600.000,-

13. Bahwa oleh karena usaha kami untuk menyelesaikan permasalahan ini tidak berhasil
yang dimana surat kami No. 05/S-JHT/XI/2013 tanggal 4 November 2013 perihal
Teguran Pembayaran Gaji Bulan Oktober 2013 Yang Belum Dibayar kepada
Yayasan UKI tidak ditanggapi sama sekali dan status dari Klien kami juga menjadi
tidak jelas, maka sesuai dengan ketentuan Pasal 4 ayat (1) UU No. 2 Tahun 2004
tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial, maka kami mencatatkan
perselisihan ini ;

4
Demikian surat permohonan pencatatan perselisihan ini kami sampaikan, atas perhatiannya
kami sampaikan terima kasih.

Hormat Kami,

JOELBANER H. TOENDAN, S.H., M.H

CANDRA SINAGA, S.H., M.H

Anda mungkin juga menyukai