Anda di halaman 1dari 21

TUGAS RESUME 3

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah pendidikan kewarganegaraan

Dosen pengampu : Kurniawan B.Prianto, S.Kom.SH.MM

Abi Achmad Fiqri


20321003
PKN

Tugas Resume

TEKNIK ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

UNIVERSITAS GUNADARMA 2023


TUGAS RESUME 3

MINGGU 11 dan 12

WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI KONSEPSI DAN PANDANGAN KOLEKTIF KEBANGS


AAN INDONESIA DALAM KONTEKS PERGAULAN DUNIA.

A. Konsep dan urgensi Wawasan Nusantara

Wawasan Nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan li
ngkungannya yang serba beragam dan bernilai strategis dengan mengutamakan persatuan
dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam penyelenggaraan kehidupan bermasyar
akat, berbangsa dan bernegara untuk mencapai tujuan nasional. Wawasan Nusantara awaln
ya sebagai konsepsi kewilayahan, kemudian menjadi konsepsi kebangsaan. Wawasan Nusa
ntara wajib dijaga, dipatuhi, serta diterapkan oleh seluruh elemen masyarakat.

Esensi dari wawasan nusantara adalah kesatuan atau keutuhan wilayah dan persatuan ban
gsa, mencakup politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan. Wawasan nusa
ntara merupakan perwujudan dari cita-cita nasional yang terkandung dalam Pancasila dan U
UD 1945. Sumber historis sosiologis dan politis dari wawasan nusantara meliputi aspek hist
oris, aspek sosiologis, dan aspek politis.

Konsep Wawasan Nusantara adalah suatu pandangan atau konsep tentang kepribadian ban
gsa Indonesia yang mencakup aspek geografi, sejarah, budaya, dan politik yang menjadi da
sar bagi negara Indonesia dalam mengambil kebijakan dalam segala bidang. Konsep ini dip
erkenalkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia pada tahun 1964, Prof. Dr.
Soedjatmoko.

Urgensi dari konsep Wawasan Nusantara terletak pada pentingnya memahami identitas ban
gsa Indonesia yang unik, kompleks, dan beragam. Konsep ini dapat membantu dalam mem
perkuat kesatuan dan persatuan bangsa, mempererat hubungan antarbangsa, serta membe
rikan pandangan yang utuh dalam menjaga keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik In
donesia (NKRI).

Selain itu, konsep Wawasan Nusantara juga memiliki peran penting dalam membentuk citra
positif Indonesia di mata dunia internasional. Dalam hal ini, konsep ini menekankan pentingn
ya penghormatan terhadap perbedaan budaya, keragaman agama, serta menjunjung tinggi
hak asasi manusia.

https://www.gramedia.com/literasi/wawasan-nusantara/ https://tirto.id/mengenal-konsep-waw
asan-nusantara-hakikat-serta-asasnya-gant https://www.coursehero.com/file/116848579/Ko
nsep-dan-urgensi-Wawasan-nusantaradocx/

B. Alasan mengapa diperlukan Wawasan Nusantara Menumbuhkan kesadaran


membayar pajak untuk ketahanan dan keutuhan NKRI

Wawasan Nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia terhadap diri dan lingkungann
ya sebagai negara kepulauan dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan wilayah1. W
awasan Nusantara juga merupakan geopolitik Indonesia, yang memperhatikan pengaruh ge
ografis nusantara terhadap politik regional dan hubungan internasional.

Salah satu alasan mengapa diperlukan Wawasan Nusantara adalah untuk menumbuhkan k
esadaran membayar pajak untuk ketahanan dan keutuhan NKRI. Pajak adalah sumber pend
apatan negara yang digunakan untuk membiayai pembangunan dan kesejahteraan rakyat.
Dengan membayar pajak, rakyat berkontribusi dalam menjaga kedaulatan, keamanan, dan p
ertahanan negara2. Pajak juga merupakan bentuk tanggung jawab sosial dan kewarganegar
aan yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dan UUD 19452.

Terdapat beberapa alasan mengapa diperlukan Wawasan Nusantara untuk menumbuhkan k


esadaran membayar pajak untuk ketahanan dan keutuhan NKRI, di antaranya:

1. Membangun kesadaran kebangsaan


Konsep Wawasan Nusantara menekankan pentingnya kesatuan dan persatuan bangsa Indo
nesia. Dengan memahami konsep ini, masyarakat dapat lebih memahami bahwa membayar
pajak merupakan kontribusi mereka untuk membangun keutuhan dan ketahanan NKRI. Dala
m hal ini, membayar pajak dapat dianggap sebagai bentuk kesadaran kebangsaan dan tang
gung jawab sosial.

2. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat


Pajak merupakan sumber pendapatan negara yang digunakan untuk membiayai berbagai pr
ogram dan kebijakan pemerintah, seperti program kesehatan, pendidikan, dan pembanguna
n infrastruktur. Dengan membayar pajak, masyarakat dapat ikut berpartisipasi dalam memba
ngun kesejahteraan masyarakat dan memperkuat ekonomi nasional.

3. Meningkatkan kepercayaan investor


Pajak juga menjadi indikator kepercayaan investor terhadap pemerintah dan stabilitas ekono
mi negara. Jika masyarakat membayar pajak secara patuh, hal ini dapat meningkatkan kepe
rcayaan investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia. Sebaliknya, jika masyarakat tid
ak membayar pajak dengan patuh, hal ini dapat merusak citra Indonesia di mata investor.

Wawasan Nusantara - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


Wawasan Nusantara: Pengertian, Tujuan, Asas, dan Fungsinya (detik.com)

C. Menggali sumber historis, sosiologis dan politik tentang Wawasan Nusantara


● Latar belakang historis
● Latar belakang sosiologis
● Latar belakang politis
Latar belakang historis:
Konsep Wawasan Nusantara memiliki latar belakang historis yang erat kaitannya dengan sej
arah perjuangan bangsa Indonesia untuk meraih kemerdekaan dari penjajahan Belanda. Sel
ama masa perjuangan kemerdekaan, para pemimpin bangsa Indonesia menyadari pentingn
ya mengembangkan identitas nasional yang kuat dan mengintegrasikan berbagai kebudaya
an daerah yang ada di Indonesia. Konsep Wawasan Nusantara pertama kali diperkenalkan
oleh Prof. Dr. Soedjatmoko, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia pada tahun 196
4, sebagai bentuk pengembangan identitas nasional yang kuat dan utuh.

Wawasan Nusantara bermula dari Wawasan Kewilayahan yang diperkenalkan oleh Perdana
Menteri Djuanda pada tahun 1957. Wawasan Kewilayahan menekankan bahwa wilayah Ind
onesia adalah satu kesatuan yang meliputi daratan, laut dan udara di antara pulau-pulau. W
awasan ini kemudian mendapat pengakuan internasional melalui Konvensi Hukum Laut PBB
tahun 1982 yang mengakui Indonesia sebagai negara kepulauan. Wawasan Nusantara juga
didasarkan pada sejarah perjuangan bangsa Indonesia untuk meraih kemerdekaan dari penj
ajahan asing dan menjaga kedaulatan dan integritas nasional.

Latar belakang sosiologis:


Konsep Wawasan Nusantara juga memiliki latar belakang sosiologis yang erat kaitannya de
ngan keberagaman masyarakat Indonesia. Dalam masyarakat Indonesia terdapat berbagai
macam kebudayaan, agama, dan bahasa yang berbeda. Konsep Wawasan Nusantara men
ekankan pentingnya menghargai keberagaman tersebut dan memperkuat rasa persatuan da
n kesatuan bangsa.

Wawasan Nusantara juga dipengaruhi oleh kondisi sosial budaya masyarakat Indonesia yan
g beraneka ragam. Bangsa Indonesia terdiri dari berbagai suku, agama, bahasa, adat istiad
at dan budaya yang harus dihormati dan diakui sebagai bagian dari kekayaan bangsa3. Wa
wasan Nusantara bertujuan untuk menciptakan persatuan dan kesatuan bangsa yang berlan
daskan Pancasila dan UUD 19453. Wawasan Nusantara juga menghargai keberagaman da
erah dan memberikan otonomi daerah sesuai dengan prinsip demokrasi dan desentralisasi.

Latar belakang politis:


Konsep Wawasan Nusantara juga memiliki latar belakang politis yang terkait dengan upaya
mempertahankan keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Pasca ke
merdekaan, Indonesia mengalami berbagai tantangan politik dan sosial, termasuk upaya pe
misahan beberapa daerah dari NKRI. Konsep Wawasan Nusantara menekankan pentingnya
mempertahankan keutuhan wilayah Indonesia dan memperkuat identitas nasional sebagai b
angsa Indonesia yang kuat dan utuh.

Wawasan Nusantara juga dipengaruhi oleh kondisi politik nasional dan internasional yang b
erkaitan dengan kepentingan dan kedudukan Indonesia sebagai negara kepulauan. Wawas
an Nusantara merupakan geopolitik Indonesia yang memperhatikan pengaruh geografis nus
antara terhadap politik regional dan hubungan internasional. Wawasan Nusantara juga meru
pakan strategi pertahanan dan keamanan nasional yang mengutamakan kepentingan nasio
nal diatas segala-galanya. Wawasan Nusantara juga merupakan pandangan tentang pemba
ngunan nasional yang berorientasi pada kesejahteraan rakyat dan pemanfaatan sumber day
a alam secara optimal dan berkelanjutan
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5633291/latar-belakang-wawasan-nusantara-dan-pe
ngertiannya
https://apadimaksud.com/sumber-historis-sosiologis-dan-politik-tentang-wawasan-nusantara
https://text-id.123dok.com/document/ky6pxd27q-latar-belakang-historis-wawasan-nusantara.
html

D. Membangun argumen tentang dinamika dan tantangan Wawasan Nusantara

● Dinamika historis: Wawasan Nusantara mengalami perkembangan sejak diperkenalk


an oleh Perdana Menteri Djuanda pada tahun 1957 sebagai Wawasan Kewilayahan
yang menekankan kesatuan wilayah Indonesia. Wawasan ini kemudian mendapat pe
ngakuan internasional melalui Konvensi Hukum Laut PBB tahun 1982 yang mengaku
i Indonesia sebagai negara kepulauan. Wawasan Nusantara juga didasarkan pada s
ejarah perjuangan bangsa Indonesia untuk meraih kemerdekaan dari penjajahan asi
ng dan menjaga kedaulatan dan integritas nasional. Wawasan Nusantara juga meng
andung nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945 sebagai dasar filosofis dan konstitusional
bangsa Indonesia.
● Dinamika sosiologis: Wawasan Nusantara juga dipengaruhi oleh kondisi sosial buday
a masyarakat Indonesia yang beraneka ragam. Bangsa Indonesia terdiri dari berbag
ai suku, agama, bahasa, adat istiadat dan budaya yang harus dihormati dan diakui s
ebagai bagian dari kekayaan bangsa. Wawasan Nusantara bertujuan untuk mencipta
kan persatuan dan kesatuan bangsa yang berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.
Wawasan Nusantara juga menghargai keberagaman daerah dan memberikan otono
mi daerah sesuai dengan prinsip demokrasi dan desentralisasi.
● Dinamika politis: Wawasan Nusantara juga dipengaruhi oleh kondisi politik nasional d
an internasional yang berkaitan dengan kepentingan dan kedudukan Indonesia seba
gai negara kepulauan. Wawasan Nusantara merupakan geopolitik Indonesia yang m
emperhatikan pengaruh geografis nusantara terhadap politik regional dan hubungan i
nternasional. Wawasan Nusantara juga merupakan strategi pertahanan dan keaman
an nasional yang mengutamakan kepentingan nasional diatas segala-galanya. Waw
asan Nusantara juga merupakan pandangan tentang pembangunan nasional yang b
erorientasi pada kesejahteraan rakyat dan pemanfaatan sumber daya alam secara o
ptimal dan berkelanjutan.
● Tantangan Wawasan Nusantara: Wawasan Nusantara menghadapi berbagai tantang
an baik dari dalam maupun dari luar negeri. Beberapa tantangan tersebut antara lain:
○ Tantangan internal: seperti rendahnya kesadaran masyarakat tentang penting
nya Wawasan Nusantara, kurangnya penguasaan teknologi dan informasi unt
uk mengelola sumber daya alam, adanya potensi konflik sosial dan politik ant
ar daerah atau kelompok, lemahnya penegakan hukum dan tata kelola pemer
intahan, serta rendahnya kualitas sumber daya manusia.
○ Tantangan eksternal: seperti adanya klaim wilayah atau sengketa perbatasan
dengan negara tetangga, adanya ancaman terorisme, radikalisme, separatis
me, atau intervensi asing, adanya persaingan ekonomi atau politik dengan ne
gara lain, serta adanya dampak perubahan iklim atau bencana alam.

Berikut adalah beberapa argumen tentang dinamika dan tantangan Wawasan Nusantara me
nurut Bambang, S. (2017).

1. Tantangan Globalisasi
Globalisasi membawa pengaruh yang signifikan terhadap kebudayaan, politik, dan e
konomi bangsa Indonesia. Hal ini memunculkan tantangan dalam mempertahankan i
dentitas nasional dan kesatuan bangsa Indonesia. Konsep Wawasan Nusantara haru
s mampu mengakomodasi pengaruh globalisasi dan mengembangkan strategi untuk
menjaga keberagaman budaya dan keutuhan bangsa.

2. Perbedaan Kondisi dan Kebutuhan Wilayah


Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki banyak perbedaan kondisi da
n kebutuhan wilayah. Hal ini menuntut adanya strategi pengembangan yang berbed
a-beda sesuai dengan karakteristik masing-masing wilayah. Konsep Wawasan Nusa
ntara harus mampu mengakomodasi perbedaan ini dan mengembangkan strategi ya
ng mampu mengoptimalkan potensi masing-masing wilayah.

3. Tantangan dalam Pengembangan Ekonomi


Pengembangan ekonomi menjadi suatu tantangan besar dalam konsep Wawasan N
usantara. Pengembangan ekonomi harus dilakukan dengan mempertimbangkan keb
erlanjutan lingkungan, keberagaman budaya, dan kepentingan nasional. Konsep Wa
wasan Nusantara harus mampu mengembangkan strategi pembangunan ekonomi y
ang berkelanjutan, berkeadilan, dan mengoptimalkan potensi sumber daya alam sert
a manusia.

4. Permasalahan Sosial dan Politik


Permasalahan sosial dan politik seperti konflik sosial, ketidakadilan, dan korupsi mas
ih menjadi tantangan besar dalam konsep Wawasan Nusantara. Konsep Wawasan N
usantara harus mampu mengembangkan strategi untuk menangani permasalahan so
sial dan politik tersebut, serta meningkatkan kualitas kepemimpinan dan tata kelola p
emerintahan yang baik.

5. Tantangan dalam Meningkatkan Kesadaran Berbangsa dan Bernegara


Meningkatkan kesadaran berbangsa dan bernegara menjadi tantangan besar dalam
konsep Wawasan Nusantara. Kebanyakan masyarakat Indonesia masih memiliki kes
adaran beragama atau suku yang lebih kuat daripada kesadaran kebangsaan dan pe
rsatuan. Konsep Wawasan Nusantara harus mampu mengembangkan strategi untuk
meningkatkan kesadaran berbangsa dan bernegara, serta memperkuat rasa persatu
an dan kesatuan bangsa.

https://www.coursehero.com/file/55544483/DINAMIKA-DAN-TANTANGAN-WAWAS
AN-NUSANTARAdoc/
https://lmsspada.kemdikbud.go.id/pluginfile.php/20367/mod_resource/content/2/BAB
%20VIII_Wanus_PDITT.pdf
https://id.scribd.com/document/446588409/DINAMIKA-DAN-TANTANGAN-WAWAS
AN-NUSANTARA

E. Esensi dan urgensi Wawasan Nusantara


● Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan politik
● Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan ekonomi
● Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan sosial budaya
● Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan pertahanan keamanan
● Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan politik: Wawasan Nusantar
a menunjukkan bahwa Indonesia adalah negara kesatuan yang berdaulat dan berha
k menentukan nasib sendiri. Wawasan Nusantara juga menegaskan bahwa wilayah I
ndonesia meliputi daratan, laut dan udara di antara pulau-pulau yang merupakan sat
u kesatuan wilayah. Wawasan Nusantara juga mengandung nilai-nilai Pancasila dan
UUD 1945 sebagai dasar filosofis dan konstitusional bangsa Indonesia. Wawasan N
usantara juga mengatur tata cara penyelenggaraan pemerintahan yang demokratis,
desentralisasi dan partisipatif.

● Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan ekonomi: Wawasan Nusant


ara menunjukkan bahwa Indonesia adalah negara berkembang yang berorientasi pa
da kesejahteraan rakyat dan pemanfaatan sumber daya alam secara optimal dan ber
kelanjutan. Wawasan Nusantara juga menegaskan bahwa Indonesia memiliki potens
i ekonomi yang besar dan beragam, baik dari sektor pertanian, perikanan, industri, p
erdagangan, pariwisata, maupun energi. Wawasan Nusantara juga mengatur tata car
a kerjasama ekonomi antar daerah atau kelompok yang saling menguntungkan dan
adil.

● Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan sosial budaya: Wawasan N


usantara menunjukkan bahwa Indonesia adalah negara majemuk yang beraneka rag
am suku, agama, bahasa, adat istiadat dan budaya. Wawasan Nusantara juga mene
gaskan bahwa Indonesia memiliki identitas nasional yang kuat dan bersatu dalam ke
bhinekaan. Wawasan Nusantara juga mengatur tata cara penghormatan dan pengak
uan terhadap hak-hak asasi manusia, hak-hak dasar masyarakat adat, hak-hak pere
mpuan dan anak, serta hak-hak kelompok minoritas.

● Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan pertahanan keamanan: Wa


wasan Nusantara menunjukkan bahwa Indonesia adalah negara yang berdaulat dan
bertanggung jawab atas keamanan nasional dan regional. Wawasan Nusantara juga
menegaskan bahwa Indonesia memiliki ancaman dan tantangan yang berasal dari d
alam maupun dari luar negeri. Wawasan Nusantara juga mengatur tata cara penjaga
an kedaulatan, integritas dan keutuhan wilayah, penanggulangan bencana alam atau
kemanusiaan, pemberantasan terorisme, radikalisme, separatisme atau intervensi as
ing, serta kerjasama pertahanan keamanan dengan negara lain.

Dalam kesimpulannya, Wawasan Nusantara memiliki urgensi yang besar bagi Indonesia dal
am membangun negara yang utuh, kuat, dan berdaulat. Konsep ini penting untuk memperta
hankan integritas wilayah Indonesia, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, memperkuat
identitas nasional, serta meningkatkan pertahanan dan keamanan nasional. Oleh karena itu,
konsep Wawasan Nusantara harus terus dikembangkan dan diimplementasikan secara kons
isten oleh pemerintah dan masyarakat Indonesia.
https://jurnal.ugm.ac.id/jkn/article/view/11609
https://www.rsis.edu.sg/rsis-publication/rsis/the-rise-of-nusantara-new-capital-new-strategic-
outlook/?doing_wp_cron=1680271083.9569180011749267578125#.ZCbm7XbP1EY
https://www.researchgate.net/publication/356780552_IMPLEMENTASI_NILAI-NILAI_PANC
ASILA_DALAM_WAWASAN_KEBANGSAAN_DI_ERA_GLOBALISASI

MINGGU 13

KETAHANAN NASIONAL DAN BELA NEGARA BAGI INDONESIA DALAM MEMBANGUN


KOMITMEN KOLEKTIF KEBANGSAAN

A. Konsep dan urgensi Ketahanan Nasional dan Bela Negara


● Wajah Ketahanan Nasional Indonesia
● Dimensi dan Ketahanan Nasional berlapis. Pajak untuk mendukung ketahanan ekonomi m
elalui APBN yang mandiri

Konsep Ketahanan Nasional mengacu pada kemampuan suatu negara untuk bertahan dala
m menghadapi berbagai ancaman baik dari dalam maupun luar negeri, dan mampu mengat
asi berbagai tantangan dan krisis yang terjadi. Sedangkan konsep Bela Negara mengacu pa
da kesadaran dan semangat mempertahankan negara dan bangsa dari berbagai ancaman,
serta upaya yang dilakukan oleh seluruh elemen masyarakat dalam memperkuat ketahanan
nasional.

Ketahanan Nasional Indonesia memiliki beberapa dimensi, yaitu dimensi politik, ekonomi, so
sial, budaya, militer, hukum, dan keamanan. Setiap dimensi tersebut saling berkaitan dan m
empengaruhi satu sama lain dalam memperkuat ketahanan nasional.

Pada dimensi ekonomi, pentingnya ketahanan nasional terkait dengan kemandirian ekonomi
suatu negara. Indonesia memiliki potensi besar dalam bidang ekonomi, namun masih berga
ntung pada impor dalam beberapa sektor. Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk meningk
atkan ketahanan ekonomi melalui APBN yang mandiri, yaitu APBN yang tidak bergantung p
ada sumber pendapatan dari luar negeri.

Ketahanan nasional berlapis artinya ketahanan nasional sebagai kondisi yang kokoh dan tan
gguh dari sebuah bangsa tidak terwujud jika tidak dimulai dari ketahanan pada lapisan-lapis
an di bawahnya, seperti ketahanan individu, keluarga, masyarakat, daerah, dan negara.

Bela negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada
Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Da
sar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa d
an negara.

Urgensi ketahanan nasional dan bela negara bagi Indonesia adalah untuk mempertahankan
dan mengisi kemerdekaan Indonesia dari segala bentuk gangguan dan ancaman yang dapa
t mengancam kedaulatan, keutuhan, dan keselamatan bangsa dan negara. Urgensi dari kon
sep Ketahanan Nasional dan Bela Negara terletak pada pentingnya memperkuat keamanan
dan pertahanan negara dari berbagai ancaman, baik dari dalam maupun luar negeri. Ketaha
nan Nasional dan Bela Negara juga dapat memperkuat kesatuan dan persatuan bangsa sert
a meningkatkan semangat nasionalisme dan cinta tanah air.

https://lmsspada.kemdikbud.go.id/pluginfile.php/20381/mod_resource/content/4/BAB%20IX
%20Tannas_PDITT.pdf
https://www.coursehero.com/file/92815611/Konsep-dan-Urgensi-Ketahanan-Nasional-dan-B
ela-Negarapdf/
https://www.academia.edu/40043366/URGENSI_KETAHANAN_NASIONAL_DAN_BELA_N
EGARA

B. Alasan mengapa diperlukan Ketahanan Nasional dan Bela Negara

Berikut adalah beberapa alasan mengapa diperlukan ketahanan nasional dan bela negara:

1. Mengamankan Kedaulatan Negara


Ketahanan nasional dan bela negara sangat penting dalam menjaga kedaulatan negara dan
mencegah terjadinya ancaman dari luar maupun dari dalam negara.

2. Mempertahankan Kesatuan dan Persatuan Bangsa


Ketahanan nasional dan bela negara juga berperan dalam mempertahankan kesatuan dan p
ersatuan bangsa dengan menjaga kerukunan dan keharmonisan antar warga negara.

3. Menjaga Stabilitas dan Kestabilan Negara


Dengan adanya ketahanan nasional dan bela negara yang kuat, maka negara dapat menjag
a stabilitas dan kestabilan yang sangat penting dalam menjalankan pemerintahan dan mem
bangun negara.

4. Menjamin Keamanan dan Kesejahteraan Rakyat


Ketahanan nasional dan bela negara dapat menjamin keamanan dan kesejahteraan rakyat
dengan menjaga keamanan, ketertiban, dan stabilitas dalam masyarakat.

5. Melindungi Sumber Daya Nasional


Ketahanan nasional dan bela negara juga dapat melindungi sumber daya nasional, baik itu s
umber daya alam maupun sumber daya manusia, dari ancaman dan eksploitasi yang merugi
kan negara.

6. Menjaga Hubungan Internasional yang Baik


Ketahanan nasional dan bela negara yang kuat juga dapat menjaga hubungan internasional
yang baik dengan negara lain dan menghindari konflik dan perang yang merugikan negara.

Ketahanan nasional dan bela negara diperlukan karena alasan-alasan berikut:


● Untuk mempertahankan negara dari berbagai ancaman yang dapat mengganggu ke
daulatan, keutuhan, dan keselamatan bangsa dan negara.
● Untuk menjaga keutuhan wilayah negara yang terdiri dari berbagai macam suku, bud
aya, dan agama.
● Untuk memenuhi kewajiban setiap warga negara yang diatur oleh undang-undang da
n merupakan panggilan sejarah.
● Untuk memperkuat daya dukung kehidupan bangsa dalam mencapai kesejahteraan,
kemakmuran, keadilan, dan demokrasi.
● Untuk menjalankan nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945 sebagai ideologi dan dasar n
egara.
● Untuk membentuk sikap dan perilaku yang cinta tanah air, disiplin, solidaritas, tanggu
h, patriotik, beriman, dan berbakti

https://pkbn-org.id/alasan-mendasar-mengapa-bela-negara-itu-penting/
https://www.kompas.com/skola/read/2020/02/05/130000169/bela-negara--tujuan-fungsi-dan-
manfaat
https://www.kompasiana.com/herlinalutfi6643/60bc9f62d541df1a210efda2/apa-pentingnya-k
etahanan-nasional
https://rianarsenio.wordpress.com/2020/07/06/makalah-urgensi-dan-tantangan-ketahanan-n
asional-dan-bela-negara-bagi-indonesia-dalam-membangun-komitmen-kolektif-kebangsaan/
https://id.scribd.com/doc/81302392/Pentingnya-Ketahanan-Nasional-Dalam-Kehidupan-Berb
angsa-Dan-Bernegara

C. Menggali sumber historis, sosiologis dan politik tentang Ketahanan Nasional dan Bel
a Negara
● Bela Negara sebagai upaya mewujudkan Ketahanan Nasional. Membayar pajak sebagai
Bela Negara secara non fisik. Inpres no 7/2018

Ketahanan Nasional dan Bela Negara adalah dua konsep yang penting dalam keamanan da
n pertahanan negara. Konsep ini memiliki sumber historis, sosiologis, dan politik yang mend
asari keberadaannya.

Secara historis, konsep Ketahanan Nasional dan Bela Negara berasal dari pengalaman seja
rah bangsa Indonesia dalam menghadapi berbagai ancaman dan tantangan dari dalam mau
pun luar negeri. Pengalaman masa lalu ini menjadi pelajaran penting bagi bangsa Indonesia
untuk mempertahankan kemerdekaannya dan menjaga keamanan dan kedaulatan negara.

Secara sosiologis, konsep Ketahanan Nasional dan Bela Negara memiliki peran penting dal
am membangun kesadaran nasional dan menumbuhkan semangat kebangsaan. Konsep ini
juga berperan dalam memperkuat rasa solidaritas dan kebersamaan antara warga negara In
donesia, serta memupuk nilai-nilai kejuangan dan kecintaan terhadap tanah air.

Secara politik, konsep Ketahanan Nasional dan Bela Negara merupakan bentuk tanggung ja
wab pemerintah dan seluruh warga negara Indonesia dalam menjaga keamanan dan kedaul
atan negara. Konsep ini juga menjadi landasan untuk memperkuat sistem pertahanan dan k
eamanan nasional, serta meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi berbagai ancama
n dan tantangan yang mungkin terjadi di masa depan.

Salah satu bentuk implementasi dari konsep Bela Negara sebagai upaya mewujudkan Ketah
anan Nasional adalah dengan membayar pajak sebagai bentuk kontribusi non-fisik dari mas
yarakat. Inpres no 7/2018 menegaskan pentingnya pembayaran pajak sebagai salah satu b
entuk kepedulian terhadap pembangunan dan pertahanan negara. Selain itu, pembayaran p
ajak juga berperan dalam membiayai kegiatan-kegiatan pembangunan nasional dan mening
katkan kesejahteraan rakyat.

Secara keseluruhan, Ketahanan Nasional dan Bela Negara merupakan konsep penting yang
memiliki sumber historis, sosiologis, dan politik yang mendasari keberadaannya. Konsep ini
menjadi landasan untuk membangun kesadaran nasional dan semangat kebangsaan, memp
erkuat sistem pertahanan dan keamanan nasional, serta mempertahankan kedaulatan dan k
eamanan negara.

Untuk menggali sumber historis, sosiologis dan politik tentang ketahanan nasional dan bela
negara, saya menemukan beberapa informasi berikut:
● Sumber historis, ketahanan nasional bermula pada tahun 1960-an, dimasa itu sedan
g meluasnya pengaruh komunisme yang berasal dari Uni Sovyet dan Cina. Sejarah k
eberhasilan Indonesia dalam melawan komunis dengan ketahanan nasional berland
askan ideologi. Pada tahun 1969 lahirlah istilah ketahanan nasional yang intinya adal
ah keuletan dan daya tahan suatu bangsa dalam menghadapi ancaman. Dan pada t
ahun 1973 secara resmi konsep ketahanan dimasukkan kedalam GBHN yakni Tap M
PR No IV/MPR/1978.
● Sumber sosiologis, ketahanan nasional bermula dari ancaman setelah perang dingin
terhadap budaya dan kebangsaan. Inti ketahanan nasional pada dasarnya berada pa
da tataran “mentalitas” bangsa Indonesia sendiri dalam menghadapi dinamika masya
rakat itu sendiri. Indonesia di masa mendatang harus dapat dibangun dari hasil pero
mbakan terhadap seluruh tatanan kehidupan masa lalu. Menjadikan masyarakat sipil
demokratis dapat mengharmonikan kewajiban dan hak negara dan warga negara.
● Sumber politik, ketahanan nasional dewasa ini sangat dipengaruhi oleh kondisi ketid
akadilan sebagai “musuh bersama”. Konsep ketahanan juga tidak hanya ketahanan
nasional tetapi sebagai konsepsi yang berlapis, atau Ketahanan Berlapis. Lembaga
Ketahanan Nasional (Lemhanas) RI sebagai lembaga yang mengembangkan konsep
ketahanan nasional Indonesia, sudah membuat badan khusus yang yang bertugas m
engukur tingkat ketahanan Indonesia. Badan ini dinamakan Laboratorium Pengukura
n Ketahanan Nasional, sebagai bagian dari Lemhanas RI

Selain itu, saya juga menemukan informasi tentang bela negara sebagai upaya mewujudkan
ketahanan nasional dan membayar pajak sebagai bela negara secara non fisik:
● Bela negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaannya
kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) berdasarkan Pancasila dan Un
dang-Undang Dasar 1945 dalam menjalin kelangsungan hidup bangsa dan negara y
ang seutuhnya.
● Bela negara memiliki tujuan untuk mempertahankan kelangsungan hidup bangsa da
n negara, melestarikan budaya, menjalankan nilai-nilai pancasila dan UUD 1945, ber
buat yang terbaik bagi bangsa dan negara, menjaga identitas dan integritas bangsa
atau negara.
● Bela negara dapat dilakukan secara fisik maupun non fisik. Secara fisik, bela negara
dapat dilakukan dengan menjadi anggota TNI atau Polri, menjadi relawan dalam ben
cana alam atau konflik sosial, menjadi anggota organisasi kemasyarakatan yang ber
gerak di bidang pertahanan dan keamanan. Secara non fisik, bela negara dapat dilak
ukan dengan membayar pajak secara tertib, menaati hukum dan peraturan yang berl
aku, menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, menghormati hak asasi manusia, me
njunjung tinggi nilai-nilai moral dan etika.
● Membayar pajak sebagai bela negara secara non fisik merupakan salah satu bentuk
partisipasi warga negara dalam mendukung pembangunan nasional. Pajak merupak
an sumber pendapatan negara yang digunakan untuk membiayai berbagai kegiatan
pemerintah dalam bidang kesejahteraan sosial, ekonomi, pendidikan, kesehatan, infr
astruktur.

https://id.scribd.com/document/500689962/Sumber-Historis-Sosiologis-Politik-tentang-ketah
anan-nasional-dan-bela-negara
https://lovelyristin.com/sumber-historis-sosiologis-politik-tentang-ketahanan-nasional-dan-bel
a-negara
https://www.studocu.com/id/document/universitas-lampung/pendidikan-kewarganegaraan/su
mber-historis-sosiologis-dan-politik-ketahanan-nasional-dan-bela-negara/46133289

D. Membangun argumen tentang dinamika dan tantangan Ketahanan Nasional dan Bel
a Negara Bayar pajak merupakan bela negara non fisik

Dinamika dan tantangan Ketahanan Nasional dan Bela Negara terus berubah dan berkemba
ng seiring perubahan kondisi politik, ekonomi, sosial, dan keamanan di dalam dan luar neger
i. Salah satu aspek penting dalam membangun Ketahanan Nasional dan Bela Negara adala
h dengan memperkuat kesadaran masyarakat dalam menjaga keamanan dan kedaulatan ne
gara.

Salah satu bentuk Bela Negara yang dapat dilakukan oleh masyarakat adalah dengan mem
bayar pajak sebagai bentuk kontribusi non-fisik untuk membiayai kegiatan pembangunan na
sional dan memperkuat pertahanan negara. Membayar pajak adalah bentuk tanggung jawab
dan kepedulian masyarakat terhadap negara, serta merupakan bagian dari upaya membang
un Ketahanan Nasional dan Bela Negara.

Namun, tantangan dalam membangun Ketahanan Nasional dan Bela Negara terus ada dan
perlu diatasi. Beberapa tantangan tersebut antara lain adalah kurangnya kesadaran masyar
akat akan pentingnya peran mereka dalam memperkuat pertahanan dan keamanan negara,
minimnya pengetahuan dan pemahaman tentang ancaman-ancaman keamanan yang mung
kin terjadi, serta masih adanya ketimpangan sosial dan ekonomi yang dapat mempengaruhi
stabilitas nasional.

Oleh karena itu, diperlukan upaya yang terus-menerus untuk meningkatkan kesadaran dan
pemahaman masyarakat tentang pentingnya memperkuat Ketahanan Nasional dan Bela Ne
gara, serta meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi berbagai ancaman dan tantang
an yang mungkin terjadi di masa depan. Selain itu, pemerintah juga perlu memperkuat siste
m pertahanan dan keamanan nasional, mengembangkan kebijakan yang memperkuat ketah
anan ekonomi dan sosial, serta meningkatkan kerja sama dengan negara lain dalam mengh
adapi berbagai ancaman yang bersifat global.

Dalam hal ini, membayar pajak sebagai bentuk Bela Negara non-fisik dapat menjadi salah s
atu upaya untuk membangun kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang peran merek
a dalam memperkuat Ketahanan Nasional dan Bela Negara. Namun, tentu saja, upaya-upay
a lain yang lebih komprehensif dan terintegrasi juga perlu dilakukan untuk mengatasi berbag
ai tantangan dalam membangun Ketahanan Nasional dan Bela Negara yang kuat dan berkel
anjutan.

Untuk membangun argumen tentang dinamika dan tantangan ketahanan nasional dan bela
negara, bayar pajak merupakan bela negara non fisik, saya akan menggunakan metode Tou
lmin yang terdiri dari klaim, data, jaminan, dukungan, kualifikasi, dan penyangkalan. Berikut
adalah contoh argumen saya:
● Klaim: Bayar pajak merupakan bela negara non fisik yang penting untuk mendukung
ketahanan nasional Indonesia.
● Data: Pajak merupakan sumber pendapatan negara yang digunakan untuk membiay
ai berbagai kegiatan pemerintah dalam bidang kesejahteraan sosial, ekonomi, pendi
dikan, kesehatan, infrastruktur, pertahanan, dan keamanan. Dengan membayar paja
k secara tertib, warga negara berpartisipasi dalam menyediakan dana bagi pembang
unan nasional yang berdampak pada peningkatan kualitas hidup bangsa dan negara.
● Jaminan: Bela negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh keci
ntaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) berdasarkan Pancasil
a dan Undang-Undang Dasar 1945 dalam menjalin kelangsungan hidup bangsa dan
negara yang seutuhnya. Bela negara dapat dilakukan secara fisik maupun non fisik.
Secara non fisik, bela negara dapat dilakukan dengan menaati hukum dan peraturan
yang berlaku, termasuk membayar pajak.
● Dukungan: Menurut Pasal 23 ayat (2) UUD 1945, pajak dan pungutan lain yang bersi
fat memaksa untuk keperluan negara diatur dengan undang-undang. Menurut Pasal
4 ayat (1) UU No. 28 Tahun 2007 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajak
an (KUP), setiap orang yang memiliki kewajiban perpajakan wajib mendaftarkan diri
atau usahanya kepada Direktorat Jenderal Pajak (DJP) untuk mendapatkan Nomor P
okok Wajib Pajak (NPWP). Menurut Pasal 8 ayat (1) UU No. 36 Tahun 2008 tentang
Pajak Penghasilan (PPh), subjek pajak dalam negeri wajib membayar pajak penghas
ilan atas penghasilan yang diterima atau diperoleh dari dalam dan luar negeri. Menur
ut Pasal 25 ayat (1) UU No. 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara
Perpajakan sebagaimana telah diubah dengan UU No. 16 Tahun 2009 (KUP), wajib
pajak orang pribadi wajib membayar angsuran pajak penghasilan setiap bulan paling
lambat tanggal 15 (lima belas) bulan berikutnya.
● Kualifikasi: Argumen ini berlaku untuk warga negara Indonesia yang memiliki kewajib
an perpajakan sesuai dengan ketentuan undang-undang yang berlaku.
● Penyangkalan: Argumen ini dapat disangkal oleh mereka yang tidak setuju dengan si
stem perpajakan yang berlaku di Indonesia, misalnya karena menganggap pajak terl
alu tinggi, tidak adil, tidak transparan, atau tidak efektif. Argumen ini juga dapat disan
gkal oleh mereka yang menganggap bahwa bela negara hanya dapat dilakukan seca
ra fisik, misalnya dengan menjadi anggota TNI atau Polri, atau dengan melakukan ak
si nyata dalam menghadapi ancaman terhadap bangsa dan negara.

https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/92809/inpres-no-7-tahun-2018
https://perpustakaan.bappenas.go.id/e-library/file_upload/koleksi/migrasi-data-publikasi/file/
Unit_Kerja/Deputi_Bidang_Kependudukan_dan_Ketenagakerjaan/Direktorat-Penanggulang
an-Kemiskinan-dan-Pemberdayaan-Masyarakat/Pedoman%20PNPM%20Mandiri/02%20Pe
ngelolaan%20Informasi.pdf
E. Esensi dan urgensi Ketahanan Nasional dan Bela Negara Kemandirian APBN yang d
itopang dari penerimaan pajak merupakan bentuk ketahanan ekonomi.

Ketahanan Nasional dan Bela Negara memiliki esensi dan urgensi yang sangat penting dala
m kehidupan negara dan bangsa. Salah satu aspek yang menjadi fokus dalam membangun
Ketahanan Nasional dan Bela Negara adalah ketahanan ekonomi, di mana Kemandirian An
ggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) serta penerimaan pajak menjadi sangat kru
sial dalam hal ini.

Pemerintah membutuhkan sumber daya yang cukup untuk membiayai kegiatan pembangun
an nasional, termasuk di dalamnya kegiatan yang terkait dengan pertahanan dan keamanan
negara. APBN menjadi salah satu sumber daya yang sangat penting dalam membiayai kegi
atan tersebut. Oleh karena itu, Kemandirian APBN menjadi sangat penting untuk menjaga k
estabilan ekonomi negara dan keberlangsungan pembangunan nasional.

Penerimaan pajak merupakan salah satu sumber pendapatan negara yang sangat penting d
alam membiayai kegiatan pembangunan nasional. Oleh karena itu, pembayaran pajak secar
a tepat waktu dan sukarela merupakan bentuk partisipasi aktif masyarakat dalam membang
un Ketahanan Nasional dan Bela Negara, terutama dalam membangun ketahanan ekonomi
negara.

Ketahanan ekonomi negara sangat penting dalam menjaga stabilitas sosial dan politik, serta
menjaga kedaulatan negara dari ancaman eksternal maupun internal. Dengan memiliki keta
hanan ekonomi yang kuat, negara dapat menghadapi berbagai tantangan yang mungkin terj
adi di masa depan, termasuk di dalamnya bencana alam, krisis ekonomi global, dan ancama
n keamanan.

Oleh karena itu, membangun Ketahanan Nasional dan Bela Negara melalui Kemandirian AP
BN dan penerimaan pajak menjadi sangat penting dalam menjaga stabilitas ekonomi negara
dan memperkuat pertahanan dan keamanan negara. Hal ini sejalan dengan tujuan dari Instr
uksi Presiden Nomor 7 Tahun 2018 tentang Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan
Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan sebagai Wujud Penguatan Ketahanan Nasional dan
Bela Negara, di mana salah satu programnya adalah meningkatkan partisipasi masyarakat d
alam pembayaran pajak sebagai bentuk kepedulian dan tanggung jawab terhadap negara.

Esensi dan urgensi ketahanan nasional dan bela negara adalah sebagai berikut:
● Esensi ketahanan nasional adalah kemampuan suatu bangsa untuk mempertahanka
n persatuan dan kesatuan, memperkuat daya dukung kehidupan, menghadapi segal
a bentuk ancaman, dan melangsungkan kehidupan dalam mencapai kesejahteraan b
angsa. Esensi bela negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh
kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) berdasarkan Pan
casila dan Undang-Undang Dasar 1945 dalam menjalin kelangsungan hidup bangsa
dan negara yang seutuhnya.
● Urgensi ketahanan nasional dan bela negara adalah untuk mempertahankan dan me
ngisi kemerdekaan Indonesia dari segala bentuk gangguan dan ancaman yang dapat
mengancam kedaulatan, keutuhan, dan keselamatan bangsa dan negara. Urgensi ke
tahanan nasional dan bela negara juga adalah untuk mewujudkan tujuan nasional In
donesia yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indo
nesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut
serta dalam tata tertib dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, da
n keadilan sosial.

Kemandirian APBN yang ditopang dari penerimaan pajak merupakan bentuk ketahanan eko
nomi karena:
● Kemandirian APBN berarti kemampuan pemerintah untuk membiayai pengeluaran n
egara tanpa bergantung pada utang atau bantuan luar negeri. Kemandirian APBN m
enunjukkan kesehatan fiskal dan stabilitas makroekonomi yang penting untuk pertum
buhan ekonomi jangka panjang.
● Penerimaan pajak merupakan sumber pendapatan negara yang berasal dari kontribu
si warga negara sesuai dengan kemampuan ekonomi mereka. Penerimaan pajak me
nunjukkan tingkat kepatuhan dan kesadaran perpajakan yang tinggi dari masyarakat.
Penerimaan pajak juga menunjukkan tingkat aktivitas ekonomi yang tinggi dari sektor
formal maupun informal.
● Ketahanan ekonomi adalah kondisi kehidupan perekonomian bangsa yang berlandas
kan demokrasi ekonomi yang berdasarkan Pancasila yang mengandung kemampua
n memelihara stabilitas ekonomi yang sehat dan dinamis serta kemampuan mencipta
kan kemandirian ekonomi nasional dengan daya saing yang tinggi dan mewujudkan
kemakmuran rakyat yang adil dan merata.

https://www.researchgate.net/publication/349592043_Implementasi_Rencana_Aksi_Nasiona
l_Bela_Negara_Berdasarkan_Instruksi_Presiden_Nomor_7_Tahun_2018_Oleh_Dewan_Ket
ahanan_Nasional_Republik_Indonesia
https://www.researchgate.net/publication/329471031_KONSEP_BELA_NEGARA_DALAM_
PERSPEKTIF_KETAHANAN_NASIONAL
MINGGU 14

MENGANALISIS PERMASALAHAN NEGARA DENGAN TEMA

A.. Prinsip anti korupsi

Prinsip anti korupsi adalah prinsip-prinsip yang bertujuan untuk mencegah dan memerangi k
orupsi dalam segala bentuk dan tindakan. Berikut adalah beberapa prinsip anti korupsi yang
umum diakui dan dianut oleh berbagai organisasi internasional, seperti PBB dan Transparen
cy International
● Akuntabilitas: Prinsip ini mengharuskan semua pihak yang bertanggung jawab atas p
enggunaan sumber daya publik untuk dapat memberikan penjelasan dan pertanggun
gjawaban atas kinerja, proses, dan dampak yang dihasilkan. Prinsip ini juga menghar
uskan adanya mekanisme pengawasan, evaluasi, dan sanksi yang efektif dan indepe
nden.
● Transparansi: Prinsip ini mengharuskan semua proses kebijakan, pengambilan keput
usan, dan pelaksanaan program dilakukan secara terbuka dan dapat diakses oleh pu
blik. Prinsip ini juga mengharuskan adanya keterbukaan informasi publik yang releva
n, akurat, dan tepat waktu.
● Kewajaran: Prinsip ini mengharuskan semua pihak yang terlibat dalam penganggara
n, pengadaan barang dan jasa, serta pemberian izin dan fasilitas untuk melakukan h
al tersebut sesuai dengan standar dan aturan yang berlaku. Prinsip ini juga menghar
uskan adanya pencegahan terhadap manipulasi, mark up, kolusi, nepotisme, dan be
ntuk ketidakwajaran lainnya.
● Integritas dan moralitas: Mendorong pemimpin dan aparatur publik untuk berperilaku
dengan integritas dan moralitas tinggi, menolak praktik korupsi dan menunjukkan tela
dan yang baik bagi masyarakat.
● Partisipasi aktif masyarakat: Mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam mengawa
si dan memeriksa penggunaan anggaran publik dan pelayanan publik yang diberikan
oleh pemerintah.
● Hukum dan ketentuan yang tegas: Mendorong penerapan hukum dan ketentuan yan
g tegas untuk menghukum pelaku korupsi, menghilangkan impunitas, dan mencegah
tindakan korupsi.
● Kolaborasi dan kemitraan: Mendorong kolaborasi dan kemitraan antara pemerintah,
swasta, dan masyarakat dalam upaya memerangi korupsi dan mendorong pengelola
an keuangan publik yang transparan dan akuntabel.
● Partisipasi aktif masyarakat: Mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam mengawa
si dan memeriksa penggunaan anggaran publik dan pelayanan publik yang diberikan
oleh pemerintah.
● Hukum dan ketentuan yang tegas: Mendorong penerapan hukum dan ketentuan yan
g tegas untuk menghukum pelaku korupsi, menghilangkan impunitas, dan mencegah
tindakan korupsi.
● Kolaborasi dan kemitraan: Mendorong kolaborasi dan kemitraan antara pemerintah,
swasta, dan masyarakat dalam upaya memerangi korupsi dan mendorong pengelola
an keuangan publik yang transparan dan akuntabel.
Penerapan prinsip anti korupsi diharapkan dapat memberikan dukungan yang kuat untuk me
merangi korupsi dan memperkuat integritas sistem pemerintahan serta meningkatkan keseja
hteraan masyarakat. Prinsip-prinsip ini perlu dijadikan landasan bagi tindakan pemerintah da
n masyarakat dalam memerangi korupsi dan membangun negara yang bersih dan bebas da
ri korupsi.

https://muhammadapryadi.wordpress.com/tentang-ilmu-hukum/nilai-dan-prinsip-anti-korupsi/
https://123dok.com/article/prinsip-prinsip-anti-korupsi-nilai-prinsip-anti-korupsi.y629r8oz

B. Upaya pemberantasan korupsi

Upaya pemberantasan korupsi adalah upaya yang dilakukan oleh pemerintah, lembaga, dan
masyarakat untuk mencegah dan memberantas praktik korupsi yang merugikan kepentingan
umum. Berdasarkan hasil pencarian saya, berikut adalah beberapa upaya pemberantasan k
orupsi yang dilakukan di Indonesia:
● Upaya preventif: Upaya ini bertujuan untuk menghilangkan atau meminimalkan fakto
r-faktor penyebab atau peluang terjadinya korupsi. Upaya ini dilakukan dengan cara
penegakan hukum, peningkatan kualitas aparat, penanaman nilai-nilai anti korupsi, k
eterbukaan informasi publik, partisipasi masyarakat, dan reformasi birokrasi.
● Upaya detektif: Upaya ini bertujuan untuk mendeteksi dan mengidentifikasi terjadinya
kasus-kasus korupsi dengan cepat, tepat dan murah sehingga dapat ditindaklanjuti.
Upaya ini dilakukan dengan cara pengawasan internal dan eksternal, pelaporan tran
saksi keuangan tertentu, pelaporan kekayaan pribadi pejabat publik, kerjasama inter
nasional, dan penguatan lembaga pengawas.
● Upaya represif: Upaya ini bertujuan agar setiap perbuatan korupsi yang telah diidenti
fikasi dapat diproses secara cepat, tepat dengan biaya murah sehingga kepada para
pelakunya dapat segera diberikan sanksi sesuai peraturan perundang-undangan yan
g berlaku. Upaya ini dilakukan dengan cara pembentukan lembaga anti korupsi (sep
erti KPK), penyidikan, penuntutan, peradilan dan penghukuman koruptor besar, pem
antauan proses penanganan perkara korupsi, dan publikasi kasus-kasus korupsi.

Berikut ini juga adalah beberapa upaya pemberantasan korupsi yang dapat dilakukan:
● Penerapan hukum dan ketentuan yang tegas: Pemerintah perlu menerapkan hukum
dan ketentuan yang tegas terhadap pelaku korupsi. Hal ini dapat dilakukan dengan
meningkatkan kualitas dan kuantitas penegakan hukum, serta mempercepat proses
hukum terhadap pelaku korupsi.
● Meningkatkan transparansi dan akuntabilitas: Pemerintah perlu meningkatkan transp
aransi dan akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan publik dan kebijakan publik. H
al ini dapat dilakukan dengan memperkuat kontrol dan keterlibatan masyarakat dala
m pengambilan keputusan publik.
● Mendorong partisipasi aktif masyarakat: Masyarakat perlu diberi kesempatan untuk b
erpartisipasi aktif dalam mengawasi dan memeriksa penggunaan anggaran publik da
n pelayanan publik yang diberikan oleh pemerintah. Hal ini dapat dilakukan dengan
memperkuat peran masyarakat dalam pengambilan keputusan publik dan memberik
an akses informasi yang lebih terbuka kepada masyarakat.
● Meningkatkan pendidikan dan kesadaran anti-korupsi: Pendidikan dan kesadaran ant
i-korupsi perlu ditingkatkan baik di kalangan masyarakat, pelaku usaha, maupun apa
ratur negara. Hal ini dapat dilakukan dengan mengadakan sosialisasi dan edukasi m
engenai dampak buruk dari korupsi serta pentingnya menjaga integritas dan moralita
s tinggi.
● Mengembangkan sistem pengawasan dan kontrol yang efektif: Pemerintah perlu me
ngembangkan sistem pengawasan dan kontrol yang efektif untuk memeriksa dan me
ngontrol penggunaan anggaran publik. Hal ini dapat dilakukan dengan memperkuat s
istem audit internal dan eksternal, serta memperkuat peran lembaga pengawas keua
ngan dan pemerintah daerah dalam pengelolaan keuangan publik.

Upaya pemberantasan korupsi merupakan tindakan yang penting untuk memperkuat integrit
as sistem pemerintahan dan membangun negara yang bersih dan bebas dari korupsi. Pemb
erantasan korupsi perlu dilakukan secara terus-menerus dan konsisten untuk memperkuat k
etahanan nasional dan kesejahteraan masyarakat.

https://guruppkn.com/upaya-pemberantasan-korupsi
https://haloedukasi.com/upaya-pemberantasan-korupsi

C. Instrumen internasional pencegahan korupsi

Instrumen internasional pencegahan korupsi adalah instrumen-instrumen yang dibuat oleh o


rganisasi internasional atau kerjasama antar negara untuk menetapkan standar, prinsip, dan
mekanisme bersama dalam mencegah dan memberantas korupsi secara global. Berdasarka
n hasil pencarian saya, berikut adalah beberapa instrumen internasional pencegahan korups
i yang ada:
● United Nations Convention Against Corruption (UNCAC): UNCAC adalah sebuah ko
nvensi yang disepakati oleh negara-negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa pa
da tahun 2003. UNCAC bertujuan untuk memperkuat kerja sama internasional dalam
pencegahan dan pemberantasan korupsi, serta mempromosikan transparansi dan ak
untabilitas dalam pengelolaan keuangan publik.
● OECD Anti-Bribery Convention: Konvensi ini disepakati oleh negara-negara anggota
OECD pada tahun 1997, dan bertujuan untuk melarang praktik suap dalam perdagan
gan internasional. Konvensi ini mendorong negara-negara anggota untuk memperku
at kerja sama internasional dalam mencegah dan pemberantasan suap dalam bisnis
internasional.
● Inter-American Convention Against Corruption: Konvensi ini disepakati oleh negara-n
egara anggota Organisasi Negara-Negara Amerika pada tahun 1996, dan bertujuan
untuk memperkuat kerja sama internasional dalam mencegah dan pemberantasan k
orupsi. Konvensi ini mendorong negara-negara anggota untuk meningkatkan transpa
ransi dan akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan publik.
● Council of Europe Criminal Law Convention on Corruption: Konvensi ini disepakati ol
eh negara-negara anggota Dewan Eropa pada tahun 1999, dan bertujuan untuk mel
awan korupsi dalam sektor publik dan swasta. Konvensi ini mendorong negara-negar
a anggota untuk memperkuat kerja sama internasional dalam pencegahan dan pemb
erantasan korupsi, serta mengembangkan mekanisme pengawasan yang efektif.
● African Union Convention on Preventing and Combating Corruption: Ini adalah instru
men internasional yang dibuat oleh Uni Afrika untuk menangani masalah korupsi di b
enua Afrika. Konvensi ini ditandatangani pada tahun 2003 di Maputo dan mulai berla
ku pada tahun 2006. Konvensi ini mencakup berbagai aspek korupsi, seperti penceg
ahan, kriminalisasi, kerjasama internasional, aset recovery, perlindungan whistleblow
er, dan partisipasi masyarakat sipil. Konvensi ini juga menekankan pentingnya good
governance, transparansi, akuntabilitas, dan demokrasi dalam memerangi korupsi.

https://123dok.com/article/instrumen-internasional-pencegahan-korupsi.qvld61v1
https://nanangkurniaw.files.wordpress.com/2013/06/temu-12.pdf

D. peraturan perundangan anti korupsi di Indonesia

Peraturan perundangan anti korupsi di Indonesia adalah peraturan-peraturan yang dibuat ol


eh pemerintah dan lembaga negara untuk menetapkan definisi, kriteria, sanksi, dan mekanis
me pencegahan dan pemberantasan tindak pidana korupsi di Indonesia. Berdasarkan hasil
pencarian saya, berikut adalah beberapa peraturan perundangan anti korupsi di Indonesia
● Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Koru
psi: UU ini merupakan undang-undang yang mengatur tentang tindak pidana korupsi
dan pemberantasan korupsi di Indonesia.
● Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Koru
psi: UU ini merupakan perubahan atas UU Nomor 31 Tahun 1999, dan menambahka
n beberapa ketentuan baru yang lebih tegas dalam mencegah dan memberantas kor
upsi.
● Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bers
ih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme: UU ini mengatur tentang prinsip-p
rinsip pemerintahan yang bersih dan bebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme.
● Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Nasional Akuntansi P
emerintahan: Peraturan ini merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan transpa
ransi dan akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan publik, sehingga dapat menceg
ah terjadinya praktik korupsi.
● Peraturan Komisi Pemberantasan Korupsi Nomor 06 Tahun 2016 tentang Tata Cara
Penerimaan, Pengelolaan, dan Penggunaan Barang Bukti dalam Tindak Pidana Koru
psi: Peraturan ini mengatur tentang tata cara penanganan barang bukti dalam kasus
tindak pidana korupsi, agar proses pemberantasan korupsi dapat berjalan efektif dan
efisien.
● UU No. 3 tahun 1971 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi: Undang-unda
ng ini dikeluarkan di masa Orde Baru pada kepemimpinan Presiden Soeharto. UU N
o. 3 tahun 1971 mengatur pidana penjara maksimum seumur hidup serta denda mak
simal Rp 30 juta bagi semua delik yang dikategorikan korupsi. Walau UU telah direvi
si dengan UU No. 31 tahun 1999 dan UU No. 20 tahun 2001, namun UU No. 3 tahun
1971 masih berlaku untuk kasus-kasus korupsi yang terjadi sebelum berlakunya UU
baru
● UU No. 19 tahun 2019 Tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 30 T
ahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi: Undang-undang i
ni dikeluarkan pada masa pemerintahan Presiden Joko Widodo. UU No. 19 tahun 20
19 mengatur perubahan-perubahan terkait struktur, tugas, wewenang, kewajiban, da
n mekanisme kerja KPK. Beberapa perubahan yang kontroversial antara lain adalah
pembentukan Dewan Pengawas KPK yang berwenang melakukan supervisi terhada
p penyelidikan dan penyidikan KPK, pengalihan status pegawai KPK menjadi aparat
ur sipil negara (ASN), serta kewajiban izin tertulis dari Dewan Pengawas untuk melak
ukan penyadapan .

https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/122028/uu-no-19-tahun-2019
https://hukamnas.com/tindak-pidana-korupsi-dalam-peraturan-perundang-undangan-di-indo
nesia
https://aclc.kpk.go.id/aksi-informasi/Eksplorasi/20220510-kenali-dasar-hukum-pemberantasa
n-tindak-pidana-korupsi-di-indonesia

E. Peranan Mahasiswa dalam pencegahan Korupsi

Mahasiswa memiliki peran penting dalam pencegahan korupsi, sebagai generasi muda yang
menjadi harapan bangsa untuk masa depan yang lebih baik. Berikut ini adalah beberapa per
an yang dapat dilakukan oleh mahasiswa dalam pencegahan korupsi:
● Mahasiswa sebagai agen perubahan: Mahasiswa memiliki potensi untuk menjadi age
n perubahan yang mampu menginspirasi dan mempengaruhi masyarakat sekitarnya
untuk bersikap anti korupsi. Mahasiswa dapat menunjukkan contoh perilaku yang juj
ur, bertanggung jawab, dan berintegritas dalam kehidupan akademik maupun sosial.
Mahasiswa juga dapat menyuarakan aspirasi dan kritik terhadap praktik-praktik koru
psi yang terjadi di lingkungan pemerintahan, swasta, maupun kampus.
● Mahasiswa sebagai peneliti dan inovator: Mahasiswa memiliki peran untuk melakuka
n penelitian dan inovasi yang berkaitan dengan pencegahan dan pemberantasan kor
upsi. Mahasiswa dapat mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dapa
t membantu meningkatkan transparansi, akuntabilitas, dan partisipasi publik dalam p
engelolaan sumber daya negara. Mahasiswa juga dapat menciptakan solusi-solusi kr
eatif dan alternatif untuk mengatasi masalah-masalah sosial yang disebabkan oleh k
orupsi.
● Mahasiswa sebagai pendidik dan advokat: Mahasiswa memiliki peran untuk menyeb
arkan informasi dan edukasi tentang bahaya dan dampak korupsi bagi bangsa dan n
egara. Mahasiswa dapat menggunakan berbagai media dan metode untuk menyamp
aikan pesan-pesan anti korupsi kepada masyarakat luas, terutama generasi muda. M
ahasiswa juga dapat menjadi advokat yang membela hak-hak korban korupsi dan m
enuntut keadilan bagi pelaku korupsi.
● Memantau kinerja pemerintah: Mahasiswa dapat memantau kinerja pemerintah dan
melaporkan jika ada tindakan korupsi yang terjadi. Hal ini dapat dilakukan dengan ca
ra mengikuti berita atau memantau anggaran publik.
● Mengawal pesta demokrasi: Mahasiswa dapat mengawal pesta demokrasi dengan m
engawasi pelaksanaan pemilu atau pilkada, memantau dana kampanye, dan membe
rikan edukasi pada masyarakat tentang pentingnya hak suara yang benar.
● Membangun sikap kritis dan etika: Mahasiswa juga dapat membangun sikap kritis da
n etika yang baik, seperti integritas, jujur, dan disiplin dalam kehidupan sehari-hari. Si
kap ini akan membantu mahasiswa untuk terus memperjuangkan nilai-nilai yang baik
dan mencegah terjadinya tindakan korupsi.

Dengan peran aktif mahasiswa dalam pencegahan korupsi, diharapkan dapat membantu me
mbangun Indonesia yang bersih dan bebas dari korupsi. Mahasiswa memiliki potensi untuk
mengubah masyarakat dengan edukasi dan aksi nyata dalam pencegahan korupsi.
https://www.kompasiana.com/shuwaibatulaslamia4434/616dd7687711b612151dac94/peran-
mahasiswa-dalam-mencegah-korupsi-di-indonesia
https://guruppkn.com/peranan-mahasiswa-dalam-pemberantasan-korupsi
https://www.kompasiana.com/amalialrst02/61677773383500781d54ae44/pentingnya-kontrib
usi-mahasiswa-dalam-upaya-pencegahan-korupsi
https://www.academia.edu/38675475/PERAN_MAHASISWA_DALAM_GERAKAN_ANTI_K
ORUPSI

Anda mungkin juga menyukai