Bismillah Skripsi Widyawati Fix
Bismillah Skripsi Widyawati Fix
SKRIPSI
Oleh
WIDIYAWATI
NIM. 2016120799
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Meraih Gelar Sarjana S. Ak
Oleh
WIDIYAWATI
NIM. 2016120799
"Sesungguhnya Allah tidak akan merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka
merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri."
“Dan bawasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah
diusahakannya.”
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH, INFLASI, DAN
JUMLAH UANG BEREDAR TERHADAP INDEKS HARGA
SAHAM SYARIAH
(Studi Empiris Pada Indeks Saham Syariah Indonesia Periode
Tahun 2017-2021)
Oleh
WIDIYAWATI
NIM. 2016
Skripsi telah disetujui untuk diajukan kepada majelis penguji skripsi. Program
Studi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pamulang, pada
tanggal 17 Desember 2022, oleh:
Menyetujui Mengetahui
Pembimbing Skripsi, Ketua Program Studi S1 Akuntansi,
Septian Arief Budiman, S.Pd.I., M.Pd.I. Effriyanti, S.E., Akt., M.Si., CA.
NIDN. 0414098703 NIDN. 0003047701
iii
HALAMAN PENGESAHAN
PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH, INFLASI, DAN
JUMLAH UANG BEREDAR TERHADAP INDEKS HARGA
SAHAM SYARIAH
(Studi Empiris Pada Indeks terSaham Syariah Indonesia Periode
Tahun 2017-2021)
Oleh
WIDIYAWATI
NIM. 201612079
Skripsi telah dipertahankan di majelis penguji skripsi, Program Studi S1
Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pamulang, pada tanggal 27
Januari 2023 dan dinyatakan LULUS
Pembimbing Skripsi
iv
NIDN. 0003047701
v
LEMBAR PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Widiyawati
NIM : 2016120799
Fakultas/Program Studi : Ekonomi dan Bisnis/S1 Akuntansi
Konsentrasi : Akuntansi Syariah
Judul Skripsi : Pengaruh Nilai Tukar Rupiah, Inflasi, dan Jumlah
Uang Beredar Terhadap Indeks Saham Syariah
Indonesia (Studi Empiris Pada Saham Syariah
Indonesia Periode Tahun 2017-2021)
Dengan ini menyatakan bahwa:
1. Skripsi ini ditulis dengan penuh tanggung jawab dan benar-benar hasil
penelitian pribadi;
2. Skripsi ini bukan hasil plagiat dan atau menyalin dari skripsi orang lain;
3. Setiap kutipan, saduran dan atau pernyataan yang terdapat di dalam skripsi
ini, merupakan rujukan yang disebutkan jelas sumbernya dan dicantumkan
dalam daftar pustaka;
4. Apabila di kemudian hari, terbukti ada pelanggaran mengenai keaslian
skripsi ini, maka saya siap menerima sanksi sesuai dengan peraturan yang
berlaku.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenar-benarnya, dan dapat
dipertanggung jawabkan.
WIDIYAWATI
NIM. 2016120799
v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Widiyawati
Tempat, Tanggal Lahir : Pandeglang, 4 Juli 1994
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Kebangsaan : Indonesia
Status : Sudah Menikah
Alamat : Pondok Aren Indah Blok E5/9
RT003 RW007 Kel Pondok Aren Kec Pondok Aren, Kota
Tangerang.
Telepon : 082123560939
Email : wiwidiw4@gmail.com
Riwayat Pendidikan : 1. SD Negeri Karang Tengah (tahun 2006)
2. MTs Turus Pandeglang (tahun 2009)
3. SMK Bina Bangsa (tahun 2012)
WIDIYAWATI
NIM. 2016120799
vi
LEMBAR PERSEMBAHAN
Karya ilmiah skripsi ini saya persembahkan kepada bapak ibu saya Bapak
Djohana (alm) dan Ibu Nur Aini yang telah mengisi dunia saya dengan begitu
banyak kebahagiaan, terima kasih atas semua cinta yang telah bapak dan ibu
berikan kepada saya. Untuk dosen pembimbing saya Bapak Septian Arief
Budiman, S.Pd.I., M.Pd.I yang telah dengan sabar membimbing saya dalam
mengerjakan lembar demi lembar. Terima kasih juga untuk suami saya Rizki
Munandar yang saya sayangi dan teman-teman saya Melasari, Zain Saidi,
Sultonudin, Irfani Utami Putri Aidin, Suci Anisa, Sakinah Mawadah, Alvo Randi
dan teman-teman lainnya yang tidak bisa saya sebutkan satu per satu tanpa
mengurangi rasa cinta kepada kalian, terima kasih atas support dan energi positif
yang sudah diberikan. Juga kepada seorang seperti Nia Setyavani dengan hati
baik, juga egois dan bodoh adalah manusia yang sulit ditemukan. Kebaikanmu
benar-benar tiada bandingnya. Hidup menjadi begitu mudah dan lancar ketika kita
memiliki sahabat yang lebih memahami kita daripada diri kita sendiri. Terima
kasih telah menjadi sahabat yang sempurna. Kamu menjadi salah satu orang yang
layak kupersembahkan bentuk perjuanganku ini. Terakhir, persembahan ini untuk
diri saya sendiri. Terima kasih atas diri ini yang tetap kuat dan hebat telah
menyelesaikan apa yang telah saya mulai. Alhamdulillah.
vii
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Nilai Tukar Rupiah, Inflasi,
dan Jumlah Uang Beredar terhadap Indeks Saham Syariah Indonesia. Penelitian
ini menggunkan satu variabel terikat yaitu Indeks Saham Syariah Indonesia dan
tiga variabel bebas yaitu nilai tukar rupiah, inflasi, dan jumlah uang beredar.
Metode penelitian yang digunakan yaitu model regresi linear berganda dengan
metode OLS (Ordinary Least Square), dengan teknik pengumpulan data
menggunakan metode studi dokumentasi (documentary research) dan data
sekunder yang diperoleh dari website Bank Indonesia, website Badan Pusat
Statistik dan website Bursa Efek Indonesia. Hipotesis menggunakan uji asumsi
klasik, persamaan regresi linier berganda, uji parsial (uji t), uji simultan (uji F)
dan koefisien determinan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa secara parsial
variabel nilai tukar rupiah berpengaruh terhadap Indeks Saham Syariah Indonesia,
sedangkan variabel inflasi dan jumlah uang beredar tidak berpengaruh terhadap
Indeks Saham Syariah Indonesia. Secara simultan nilai tukar rupiah, inflasi, dan
jumlah uang beredar mempengaruhi Indeks Saham Syariah Indonesia sebesar
61,94%. sedangkan sisanya sebesar 38,06% dijelaskan oleh variabel lain diluar
model.
Kata Kunci: Nilai Tukar Rupiah, Inflasi, Jumlah Uang Beredar, dan Indeks
Saham Syariah di Indonesia
viii
ABSTRACT
This study aims to determine the effect of the Rupiah Exchange Rate, Inflation,
and the Money Supply on the Indonesian Sharia Stock Index. This study uses one
dependent variable, namely the Indonesian Sharia Stock Index and three
independent variables, namely the rupiah exchange rate, inflation, and the money
supply. The research method used is the multiple linear regression model using
the OLS (Ordinary Least Square) method, with data collection techniques using
the documentation study method (documentary research) and secondary data
obtained from the website of Bank Indonesia, the website of the Central Statistics
Agency and the website of the Indonesia Stock Exchange. The hypothesis uses the
classical assumption test, multiple linear regression equations, partial test (t test),
simultaneous test (F test) and the coefficient of determination. The results of this
study indicate that partially the rupiah exchange rate variable has an effect on the
Indonesian Sharia Stock Index, while the inflation and money supply variables
have no effect on the Indonesian Sharia Stock Index. Simultaneously the rupiah
exchange rate, inflation, and the money supply affect the Indonesian Sharia Stock
Index by 61.94%. while the remaining 38.06% is explained by other variables
outside the model.
Keywords: Rupiah Exchange Rate, Inflation, Money Supply, Indonesian
Syarian Stock Index
ix
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi
yang berjudul ‘‘Pengaruh Nilai Tukar Rupiah, Inflasi, dan Jumlah Uang Beredar
Terhadap Indeks Saham Syariah Indonesia (Studi Empiris Pada Indeks Saham
Syariah Indonesia Periode Tahun 2017-2021)’’. Penulisan skripsi ini dilakukan
dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Ekonomi
dalam Ilmu Akuntansi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pamulang.
1. Bapak Dr. (H.C.). Drs. H. Darsono, selaku ketua Yayasan Sasmita Jaya yang
telah mewujudkan mimpi-mimpi anak bangsa dengan mempelopori adanya
pendidikan dengan biaya terjangkau dan berkualitas.
2. Bapak Dr. Nurzaman, M.M., M. Si., selaku Rektor Universitas Pamulang
yang telah berupaya keras menjadikan Universitas Pamulang semakin
berkualitas.
3. Bapak Dr. H. Endang Ruhiyat, S.E., M.M., CSRA, CMA., selaku Dekan
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pamulang yang telah memajukan
Fakultas Ekonomi dan Bisnis menjadi semakin baik.
4. Ibu Effriyanti, S.E., Akt., M.Si. CA., selaku Ketua Program Studi Akuntansi
yang senantiasa sabar memberikan pengarahan.
5. Bapak Septian Arief Budiman, S.Pd.I., M.Pd.I selaku dosen pembimbing
yang telah sabar dan bijak membimbing, memberi dukungan, semangat dan
membantu penulis dalam penyelesaian skripsi ini.
6. Bapak/Ibu dosen penguji.
7. Para Dosen Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Pamulang yang telah memberikan ilmunya kepada penulis.
x
8. Bapak dan Ibu jajaran staf Universitas Pamulang terkhusus staf akuntansi,
yang telah membantu memperlancar upaya saya dalam menyelesaikan studi
di Universitas Pamulang.
9. Kedua orang tua, suami, mertua, dan adik-adik terima kasih atas segala
dukungannya untuk penulis.
10. Rekan-rekan di kantor, teman-teman di Universitas Pamulang dan teman-
teman lainnya terimakasih atas dukungannya.
11. Semua pihak yang telah membantu kelancaran skripsi ini yang tidak bisa
disebutkan satu per satu. Terima kasih atas dorongan, motivasi, bantuan dan
doa yang telah diberikan.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari yang
diharapkan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun. penulis berharap skripsi ini dapat berguna bagi para pembaca dan
dunia ilmu pengetahuan.
WIDIYAWATI
NIM. 2016120799
xi
DAFTAR ISI
MOTTO..................................................................................................................ii
LEMBAR PERSETUJUAN.................................................................................iii
HALAMAN PENGESAHAN...............................................................................iv
LEMBAR PERNYATAAN...................................................................................v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP.............................................................................vi
LEMBAR PERSEMBAHAN..............................................................................vii
ABSTRAK...........................................................................................................viii
ABSTRACT............................................................................................................ix
KATA PENGANTAR............................................................................................x
DAFTAR ISI........................................................................................................xii
DAFTAR TABEL................................................................................................xv
DAFTAR GAMBAR...........................................................................................xvi
DAFTAR LAMPIRAN..........................................................................................x
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................1
1.1 Latar Belakang...................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................13
1.3 Tujuan Penelitian.............................................................................13
1.4 Manfaat Penelitian...........................................................................13
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................15
2.1 Landasan Teori................................................................................15
2.1.1 Teori Signal (Signaling Theory).................................................15
2.1.2 Pasar Modal Syariah....................................................................16
2.1.3 Indeks Saham Syariah Indonesia................................................22
2.1.4 Nilai Tukar Rupiah.......................................................................25
2.1.5 Inflasi.............................................................................................29
2.1.6 Jumlah Uang Beredar..................................................................34
2.2 Peneliti Terdahulu...........................................................................37
xii
2.3 Kerangka Berfikir............................................................................40
2.4 Pengembangan Hipotesis.................................................................41
2.4.1 Pengaruh Nilai Tukar Rupiah Terhadap Harga Saham Syariah
42
2.4.2 Pengaruh Inflasi Terhadap Harga Saham Syariah....................43
2.4.3 Pengaruh Jumlah Uang Beredar Terhadap Harga Saham
Syariah...........................................................................................44
2.4.4 Pengaruh Nilai Tukar Rupiah, Inflasi, dan Jumlah Uang
Beredar Terhadap Harga Saham Syariah...................................45
BAB III METODE PENELITIAN....................................................................48
3.1 Jenis Penelitian................................................................................48
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian.........................................................49
3.3 Operasional Variabel Penelitian......................................................49
3.3.1 Variabel Dependen.......................................................................50
3.3.2 Variabel Independen....................................................................50
3.4 Populasi dan Sampel........................................................................52
3.5 Teknik Pengumpulan Data..............................................................53
3.6 Teknik Analisis Data.......................................................................54
3.6.1 Analisis Statistik Deskriptif........................................................54
3.6.2 Uji Stasioneritas...........................................................................54
3.6.3 Uji Asumsi Klasik........................................................................55
3.6.4 Analisis Regresi Linear Berganda..............................................57
3.6.5 Uji Ketepatan Model....................................................................58
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...........................................................60
4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian.................................................60
4.1.1 Indeks Saham Syariah Indonesia................................................60
4.2 Hasil Penelitian................................................................................60
4.2.1 Teknik Analisis Data...................................................................60
4.2.2 Uji Asumsi Klasik........................................................................63
4.2.3 Analisis Regresi Linier Berganda...............................................66
4.2.4 Uji Ketetapan Model....................................................................68
xiii
4.3 Pembahasan Penelitian....................................................................72
4.3.1 Pengaruh Nilai Tukar Rupiah terhadap Indeks Saham Syariah
Indonesia........................................................................................72
4.3.2 Pengaruh Inflasi terhadap Indeks Saham Syariah Indonesia...73
4.3.3 Pengaruh Jumlah Uang Beredar terhadap Indeks Saham
Syariah Indonesia.........................................................................75
4.3.4 Pengaruh Nilai Tukar Rupiah, Inflasi, dan Jumlah Uang
Beredar terhadap Indeks Saham Syariah Indonesia..................76
BAB V PENUTUP.............................................................................................79
5.1 Kesimpulan......................................................................................79
5.2 Keterbatasan Penelitian...................................................................79
5.3 Saran................................................................................................80
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................82
DAFTAR LAMPIRAN 85
xiv
DAFTAR TABEL
xv
DAFTAR GAMBAR
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
x
BAB I
PENDAHULUAN
sesuatu kegiatan yang bertujuan untuk mengembangkan harta. Selain daripada itu
tujuan investasi merupakan suatu komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya
lainnya yang dilakukan pada saat sekarang ini, dengan tujuan untuk memperoleh
sejumlah keuntungan dimasa yang akan datang. Dalam kamus istilah pasar modal
dan keuangan kata investasi diartikan sebagai penanaman uang atau modal dalam
mendatang. Sebagai salah satu wahana investasi, pasar modal merupakan financial
atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan
1
sejumlah saham saat ini dengan harapan memperoleh keuntungan dari kenaikan
harga saham ataupun sejumlah dividen di masa yang akan datang, sebagai
imbalan atas waktu dan resiko yang terkait dengan investasi tersebut.
berinvestasi yang bisa digunakan. Pasar modal adalah pasar untuk berbagai
instrumen keuangan atau sekuritas jangka panjang yang diperjual belikan, baik
dalam bentuk hutang ataupun modal sendiri, baik yang diterbitkan pemerintah,
public autorities, maupun swasta. Pasar modal adalah tempat pertemuan antara
pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana
memiliki umur lebih dari satu tahun, seperti saham dan obligasi.
menjalankan dua fungsi, yaitu sebagai sarana bagi pendanaan usaha atau sebagai
pasar modal menjadi sarana bagi masyarakat untuk berinvestasi pada instrumen
2
modal sebagai suatu kegiatan yang penawaran umum dan perdagangan efek,
perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga
dan profesi yang berkaitan dengan efek. Pasar modal secara umum dapat diartikan
sebagai pasar yang memperjualbelikan produk berupa dana yang bersifat abstrak.
tidak jauh berbeda. Karena dalam konsep pasar modal syariah yang
diperdagangkan harus berdasar dari perusahaan yang bergerak dalam sektor yang
memenuhi kriteria dan prinsip syariah, bebas dari unsur ribawi serta transaksi
memiliki perbedaan yang dapat dilihat pada nilai indeks saham, instrumen dan
mekanisme transaksinya.
nilai indeks saham syariah dengan nilai indeks saham konvensional terletak pada
kepemilikan atau hak atas suatu perusahaan yang telah diterbitkan oleh emiten
dimana dalam kegiatan usaha dan cara pengolahannya sesuai dengan prinsip-
menanamkan modalnya dalam bentuk saham syariah ini maka penyertaan modal
3
tersebut dilakukan pada perusahaan-perusahaan yang sesuai dengan prinsip
Tabel 1. 1
Perbandingan Indeks Saham Syariah dan Jakarta Islam Indeks Periode 2017-2021
ISSI JII
TAHUN
(Miliar Rp) (Miliar Rp)
2017 3.704.543,09 2.288.015,67
2018 3.666.688,31 2.239.507,78
2019 3.744.816,32 2.318.565,69
2020 3.344.926,49 2.058.772,65
2021 3.983.652,80 2.015.192,24
Sumber: Otoritas Jasa Keuangan, 2022
Pada tabel 1.1 menunjukan perbandingan antara ISSI dengan JII pada
diluncurkan sejak tahun 2017 yaitu, ISSI sebesar 3.704.543,09 dan JII sebesar
maupun JII dimana pada tahun 2018 ISSI sebesar 3.666.688,31 dan pada tahun
2018 JII sebesar 2.239.507,78. Pada tahun 2019 ISSI mengalami kenaikan sebesar
3.744.816,32 sedangkan JII pada tahun 2019 mengalami kenaikan juga sebesar
2.318.565,69. Pada tahun 2020 ISSI turun kembali menjadi sebesar 3.344.926,49
4
Saham Syariah Indonesia (ISSI) tiap periode cukup signifikan dari tahun ke tahun.
Dilihat dari pergerakan Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) yang mengalami
perkembangan indeks saham syariah yaitu oleh beberapa variabel makro ekonomi
dan moneter seperti nilai tukar, inflasi, jumlah uang beredar dan lain- lain.
akan berpengaruh pada sektor perdagangan yang berkaitan dengan ekspor impor.
Fluktuasi nilai tukar yang tak terkendali dapat mempengaruhi kinerja perusahaan-
perusahaan yang terdaftar dalam pasar modal yang tercatat dalam ISSI.
Nilai tukar (exchangerate) yaitu nilai (harga) mata uang suatu negara
yang dinilai dengan mata uang negara lainnya. Nilai tukar akan berpengaruh pada
sektor perdagangan yang berkaitan dengan ekspor impor. Pada saat ini nilai rupiah
lebih mahal, khususnya bagi perusahaan yang sebagian besar bahan bakunya
5
Sumber: Bank Indonesia, 2022
Gambar 1. 1 Perkembangan Nilai Tukar Rupiah di Indonesia
fluktuatif. Nilai tukar rupiah tertinggi terjadi pada tahun 2020 yaitu sebesar
14.642. Dan mengalami penurunan kembali pada tahun 2021 menjadi sebesar
14.344.
Nikai tukar dipandang menjadi salah satu risiko dari investasi yaitu risiko
nilai tukar. Risiko nilai tukar adalah risiko yang diakibatkan karena turunnya nilai
investasi yang mendominasi pada nilai tukar. Nilai tukar rupiah harus
diperhatikan dalam hal investasi karena mata uang rupiah hari ini lebih berharga
dari satu tahun ke depan, dalam kaitannya dengan inflasi yang mengurangi nilai
6
Sumber: Bank Indonesia, 2023
Gambar 1. 2 Perkembangan Inflasi di Indonesia
pada tahun 2017 yaitu sebesar 3,81%. Dan inflasi terendah terjadi pada tahun
Pada saat ini nilai rupiah terdespresiasi dengan USD, harga barang impor
menjadi lebih mahal, khususnya pada perusahaan yang sebagian besar bahan
berampak pula pada pergerakan harga saham perusahaan yang kemudian memicu
Dalam hasil penelitian variabel nilai tukar yang telah dikemukakan oleh
7
terhadap Indeks Saham Syariah Indonesia. Semakin naik nominal kurs rupiah
maka semakin menurun ISSI. Apabila nominal Kurs meningkat artinya rupiah
mengeluarkan biaya produksi yang lebih tinggi dari semula karena adanya
pelemahan kurs rupiah, dengan adanya peningkatan biaya produksi tentu akan
dari pendapatan yang diterima maka keuntungan perusahaan akan turun yang
barang yang bersifat umum dan terus menerus. Maka dapat disimpulkan ada tiga
komponen yang harus dipenuhi agar dapat dikatakan telah terjadi inflasi yaitu
kenaikan harga, bersifat umum, dan berlangsung terus menerus, yang dimaksud
Akibat dari inflasi secara umum adalah menurunnya daya beli masyarakat karena
secara ritel tingkat pendapatannya juga menurun. Jadi, misalnya besarnya inflasi
pada tahun yang bersangkutan naik sebesar 5% sementara pendapatan tetap, maka
8
Laju inflasi merupakan fenomena ekonomi yang lazim terjadi pada suatu
manakala berlangsung dalam jangka waktu yang panjang dan berada pada level
barang secara umum dan terus-menerus. Jadi kenaikan yang terjadi pada
sekelompok kecil barang belum bisa dikatakan sebagai inflasi. Demikian juga
perubahan harga yang terjadi sekali saja juga belum bisa dikatakan sebagai inflasi.
mengalami inflasi 3%. Dengan inflasi tersebut, berarti harga barang naik
Selain itu peningkatan biaya produksi tidak secepat kenaikan harga. Dengan
produsen. Di sisi lain, inflasi yang rendah menyebabkan daya beli masyarakat
9
Turunnya permintaan akan direspon oleh produsen dengan mengurangi jumlah
regresi diketahui bahwa Inflasi berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap
Indeks Saham Syariah Indonesia. Hal tersebut berarti inflasi tidak dapat
Indonesia.
dengan menggunakan metode data panel diatas diketahui bahwa inflasi yang
diukur menggunakan jumlah harga saham disektor perbankan pada Indeks Saham
kenaikan harga saham jadi kenaikan inflasi menyertakan harga saham suatu
negara tersebut, kondisi perekonomian ini yang kemudian juga akan berpengaruh
terhadap tingkat investasi yang ada pada negara tersebut, karena sebelum
10
hubungan antara jumlah uang beredar dengan investasi ini diukur dengan cara
melihat seberapa banyak peredaran uang yang ada ditengah- tengah masyarakat
khususnya pada saham syariah, seberapa besar jumlah jumlah uang beredar yang
khususnya terdaftar pada Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI). (Sari & Latief,
2020).
terjadi pada tahun 2018 dimana jumlah uang beredar pada tahun 2018 sebesar
5.518.336 Milyar, sebelumnya pada tahun 2017 sebesar 5.516.251 Milyar. Pada
tahun 2019 mengalami kenaikan menjadi 5.903.872 Milyar, kemudian pada tahun
11
2020 mengalami kenaikan menjadi 6.521.882 Milyar, dan pada tahun 2021
berpengaruh terhadap tingkat investasi yang ada pada negara. Berdasarkan hal
itulah penulis tertarik untuk melakukan penelitian ini agar mengetahui adakah
seberapa besar pengaruh jumlah uang beredar terhadap indeks saham syariah
Indonesia.
Dari uraian di atas, nilai tukar rupiah, inflasi dan jumlah uang beredar
adalah variabel makro ekonomi yang cukup penting yang dapat mempengaruhi
berbagai sektor rill dan fiskal. Dimana kenaikan tiga variable tersebut dapat
keterkaitan latar belakang yang disampaikan diatas maka peneliti sangat tertarik
Periode 2017-2021”
12
1.2 Rumusan Masalah
4. Apakah nilai tukar rupiah, inflasi, dan jumlah uang beredar berpengaruh
2017-2021?
Indonesia.
4. Mengetahui pengaruh nilai tukar rupiah, inflasi, dan jumlah uang beredar
13
1. Manfaat teoritis
judul yang diteliti serta penelitian ini didasari dari teori-teori yang telah di
dalam penelitian lebih lanjut dalam bidang yang sama dan untuk akademik
2. Manfaat praktis
14
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
bahwa sinyal atau isyarat merupakan suatu tindakan yang diambil manajemen
diamati secara langsung oleh pihak di luar perusahaan. Informasi tersebut dapat
bermanfaat bagi pihak luar terutama investor ketika mereka mampu menangkap
negatif.
suatu tindakan yang diambil oleh manajemen perusahaan untuk memberi petunjuk
Sinyal ini berupa informasi mengenai apa yang sudah dilakukan oleh manajemen
15
untuk merealisasikan keinginan pemilik agar nantinya investor dan manajer
yang baik di masa mendatang (good news) sehingga investor tertarik untuk
sebagai audit delay karena bank syariah tidak segera mempublikasikan laporan
keuangan, yang kemudian berdampak pada penurunan harga saham bank syariah
itu sendiri.
Indonesia (MUI) (2003) pasar modal syariah adalah pasar modal yang seluruh
Undang Pasar Modal dan peraturan pelaksanaan akad, cara, dan kegiatan
16
prinsip-prinsip syariah di Pasar Modal. Menurut Fatwa Dewan Syariah
transaksi ekonomi dan terlepas dari hal-hal yang dilarang seperti riba,
pasar modal yang terpisah sebagaimana model Iran, Sudan, dan Pakistan di
17
2. Memungkinkan perusahaan meningkatkan modal dari luar untuk
mendapatkan likuiditas.
harga saham yang merupakan ciri umum pada pasar modal konvensional.
obligasi syariah berupa bagi hasil atau margin atau fee serta membayar
3. Reksa dana syariah adalah reksa dana yang beroperasi menurut ketentuan
dan prinsip syariah islam, baik dalam bentuk akad antara pemodal sebagai
pemilik harta (shahib al-mal atau rabb al-mal) dengan manajer investasi,
18
maupun antara manajer investasi sebagai wakil shahib al-maal dengan
pengguna investasi.
4. Efek beragun aset syariah adalah efek yang diterbitkan oleh kontrak
tagihan yang timbul dikemudian hari, jual beli pemilikan aset fisik oleh
pemerintah, sarana peningkatan investasi atau arus kas serta aset keuangan
prinsip syariah.
persekutuan modal dan kekayaan, yang dalam istilah fiqh dikenal dengan
kenyataannya, bahwa syarik ada yang sering bepergian sehingga tidak dapat
19
bukti kepemilikan suatu perusahaan yang diterbitkan oleh emiten yang
Penyertaan modal dalam bentuk saham yang dilakukan pada suatu perusahaan
diam (tidak ikut mengelola) atau menjadi mitra aktif (ikut mengelola
perusahaan).
Pada dasarnya tidak ada perbedaan antara saham yang syariah dengan
yang non syariah. Namun saham sebagai bukti kepemilikan suatu perusahaan,
dapat dibedakan menurut jenis usaha dan tujuan pembelian saham tersebut.
20
Saham menjadi halal (sesuai syariah) jika saham tersebut dikeluarkan oleh
perusahan yang kegiatan usahanya bergerak di bidang yang halal dan atau
dalam niat pembelian saham tersebut adalah untuk investasi, bukan spekulasi.
Untuk lebih amnnya, saham yang delisting dalam Indeks Saham Syariah
1. Dividen, yang merupakan bagi hasil atas keuntungan yang dibagikan dari
laba yang dihasilkan emiten, baik dibayarkan dalam bentuk tunai maupun
2. Capital gain, yang merupakan keuntungan yang diperoleh dari jual beli
1. Capital loss, yang merupakan kebalikan dari capital gain, yaitu suatu
kondisi dimana investor menjual saham lebih rendah dari harga beli.
ini, hak klaim dari pemegang saham mendapat prioritas terakhir setelah
21
proporsional kepada seluruh pemegang saham. Namun jika tidak terdapat
tanggal 12 Mei 2011 adalah indeks komposit saham syariah yang tercatat di
BEI. ISSI merupakan indikator dari kinerja pasar saham syariah Indonesia.
Konstituen ISSI adalah seluruh saham syariah yang tercatat di BEI dan
masuk ke dalam Daftar Efek Syariah (DES) yang diterbitkan oleh OJK.
Artinya, BEI tidak melakukan seleksi saham syariah yang masuk ke dalam
ISSI.
setiap bulan Mei dan November, mengikuti jadwal review DES. Oleh sebab
itu, setiap periode seleksi, selalu ada saham syariah yang keluar atau masuk
perhitungan ISSI.
22
masyarakat bahwa investasi Syariah di pasar modal Indonesia sudah sesuai
dalam fatwa tersebut. Sebagai tindak lanjut dari dikeluarkannya fatwa, BEI
untuk diaplikasikan oleh Anggota Bursa (AB) pada September 2011. Dengan
indonesia, jadi sampai dengan sekarang terdapat dua jenis indeks yang
mewakili saham syariah. Indeks saham syariah meliputi juga saham syariah
dengan kapitalisasi dari yang besar, sedang hingga kapitalisasi yang relatif
Indonesia (ISSI) sesuai dengan regulasi Bapepa-LK No. 11, K.1 adalah
sebagai berikut:
berikut:
23
1. Total hutang yang berbasis bunga dibandingkan dengan total aktiva
dilarang
(maysir)
menyediakan:
24
3. Transaksi-transaksi yang mengandung elemen penyuapan (risywah)
Nilai tukar mata uang asing (exchange rate) adalah hubungan nilai di
antara satu kesatuan mata mata uang asing dan kesatuan mata uang dalam
negeri (Anwar & Dwi, 2020). Menguatnya nilai mata uang suatu negara
tersebut sedang baik. nilai tukar atau kurs mengukur nilai suatu valuta dari
perspektif valuta lain. Sedangkan nilai tukar adalah nilai yang digunakan
seseorang saat menukar mata uang dollar, dimana nilainya dipengaruhi oleh
berupa nilai tukar mengambang bebas dimana nilai tukar mata uang
sepenuhnya ditentukan oleh mekanisme pasar tanpa ada campur tangan Bank
Sentral.
berinteraksi di pasar dunia. Dua harga internasional yang paling penting ialah:
25
Nilai tukar nominal (nomila exchange rate) adalah nilai yang digunakan
seseorang saat menukar mata uang suatu negara dengan mata uang negara
lain
Nilai tukar riil (real exchange rate) adalah nilai yang digunakan seseorang
saat menukar barang dan jasa dari suatu negara dengan barang dan jasa
dari negara lain. contohnya satu pon keju Swiss dua kali lebih mahal
daripada satupon keju Amerika. Dapat dikatakan bahwa nilai tukar riilnya
adalah setengah pon keju Swiss untuk satu pon keju Amerika. Seperti nilai
tukar nominal, nilai tukar riil juga dinyatakan sebagai unit barang luar
negeri per unit barang dalam negeri. Tetapi dalam hal ini, yang
tukar riil tergantung pada nilai tukar nominal dan harga-harga barang
dikedua negara yang diukur dalam mata uang lokal. Nilai tukar riil
Menurut Haholongan dan Diana (2021) nilai tukar atau disebut juga
kurs valuta dalam berbagai transakasi ataupun jualbeli valuta asing dikenal
1. selling rate (kurs jual), yaitu kurs yang ditentukan oleh suatu bank untuk
26
2. middle rate (kurs tengah), yaitu kurs tengah antara kurs jual dan kurs beli
valuta asing terhadap mata uang naisonal, yang ditetapkan oleh bank
3. Buying rate (kurs beli), yaitu kurs yang ditentukan oleh suatu bank untuk
4. Flat rate (kurs flat), yaitu kurs yang berlaku dalam transaksi jual beli bank
Penetapan sistem nilai tukar mata uang tetap (fixed rate) sangat
(devaluasi) dari nilai mata uang. Dalam sistem tetap, nilai tukar mata uang
dibiarkan konstan dan hanya berfluktuasi pada batasan yang lebih sempit.
aktif dalam pasar valuta asing dengan cara membeli atau menjual valuta
asing jika nilai kurs menyimpang dari standar yang telah ditetapkan.
27
a. Sistem kurs mengambang murni
Nilai tukar mata uang pada sistem ini ditentukan sepenuhnya oleh
permintaan terhadap kurs mata uang sehingga nilai kurs selalu berubah
seperti yang tercantum pada papan kurs di setiap bank. Nilai tukar mata
Nilai tukar mata uang suatu negara dapat dikaitkan dengan nilai
tukar mata uang negara lain. Sistem kurs terkait dilakukan oleh beberapa
negara Afrika yang mengaitkan nilai mata uang negaranya dengan dollar
AS (USD).
28
2.1.5 Inflasi
umum dan terus menerus. Kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak
yang terjadi sekali saja dan tidak mempunyai pengaruh lanjutan tidak disebut
inflasi. kenaikan harga semacam ini tidak dianggap sebagai masalah atau
menanggulanginya.
ditentukan oleh pemerintah, maka harga-harga yang dicatat oleh biro statistik
mungin tidak menunjukan kenaikan apapun karena yang dicatat adalah harga-
bagi harga-harga bebas atau harga-harga tidak resmi yang lebih tinggi dari
harga-harga resmi dan yang cenderung menaik. Dalam hal ini masalah inflasi
Keadaan ini disebut suppressed inflation atau inflasi yang ditutupi, yang pada
suatu waktu akan timbul dan menunjukan dirinya karena harga-harga resmi
29
2.1.5.2 Macam-Macam Inflasi
mengetahui laju inflasi selama satu periode tertentu. Adapun penyebab inflasi
antara lain:
harga bahan-bahan baku, misalnya harga bahan bakar naik, dan upah
buruh naik.
30
Inflasi yang terjadi karena uang yang beredar di masyarakat lebih
uang yang beredar meningkat dua kali lipat, maka bisa terjadi kenaikan
diatasi dengan mencetak uang baru. Namun hal tersebut membuat jumlah
inflasi.
dari harga-harga untuk menaik secara umum dan terus-menerus. Jika harga
banyak investor yang ingin berinvestasi pada perusahaan tersebut dan akan
31
membahayakan bagi perekonomian suatu negara. Besarnya inflasi juga dapat
adalah sekitar 5% per tahun. Jika terpaksa, maksimal 10% per tahun.
Bagaimana jika inflasi melebihi angka 10% maka umumnya sudah mulai
hiperinflasi, yaitu inflasi yang ≥ 100% per tahun. Ada beberapa masalah
sosial (biaya sosial) yang mucul dari inflasi yang tinggi (≥ 10% per tahun).
berpenghasilan kecil.
inflasi. Jika inflasi 10% per tahun, pertumbuhan tingkat pendapatan harus
lebih besar dari 10% per tahun. Persoalannya adalah jika inflasi mencapai
angka 10% per tahun, dalam masyarakat hanya segelintir orang yang
32
mempunyai kemampuan meningkatkan pendapatannya ≥ 10% per tahun.
memburuk.
barang dan jasa optimal dengan kebutuhan mereka. Kondisi nyaman ini
mulai terganggu bila inflasi yang menjadi tinggi telah menjadi kronis.
tenggang masa depan (ekspetasi) para pelaku ekonomi. Inflasi yang kronis
naik. Bagi konsumen perkiraan ini mendorong pembelian barang dan jasa
33
permintaan membesar dan mempercepat laju inflasi. Tentu saja, kondisi
Uang adalah segala sesuatu yang berfungsi sebagai alat tukar yang
diterima umum. Uang juga merupakan alat pembayaran, mata uang dan cek
yang digunakan apablia kita membeli sesuatu. Namun lebih daripada itu,
1. Jumlah uang beredar dalam arti sempit atau disebut “Narrow Money‟
(M1), yang terdiri dari uang kartal dan uang giral (demand deposit).
Secara sederhana dapat dikatakan bahwa uang beredar dalam arti sempit
adalah seluruh uang kartal dan uang giral yang ada di tangan masyarakat.
34
Sedangkan uang kartal milik pemerintah (Bank Indonesia) yang disimpan
giro milik suatu bank yang terdapat pada bank lain, tidak dikategorikan
2. Uang beredar dalam arti luas atau “Broad Money‟ (M2), yang terdiri dari
tulisan ini, jumlah uang beredar dibedakan menjadi dua yaitu uang
beredar dalam arti sempit (M1) dan uang beredar dalam arti luas (M2).
beredar dalam arti sempit) dengan uang kuasi. Uang kuasi atau near
bentuk simpanan masyarakat ini dapat dicairkan menjadi uang tunai oleh
sistem moneter di Indonesia, uang beredar dalam arti luas ini (M2) sering
35
Jumlah uang beredar (money supply) merupakan salah satu indikator
akan cenderung berinvestasi pada saham, karena dengan itu mereka akan
tidak akan sesuai dengan yang diinginkan karena pada saat itu suku bunga
penelitian ini adalah M2 (uang dalam arti luas). M2 merupakan salah satu
komponen dari suplai uang (money supply) dalam arti luas. M2 terdiri dari
aset seperti rekening tabungan sebagai tambahan koin, uang kertas, dan
riil berespon negatif terhadap tingkat suku bunga. Kenaikan suku bunga
36
terjadi penurunan output, maka jumlah uang beredar akan mengalami
penurunan.
terdahulu, adapun hasil kajiannya dapat di lihat di tabel 2.1 di bawah ini:
Tabel 2. 1
Penelitian Terdahulu
No Nama Judul Metode Hasil
Ahmad Junaidi, Pengaruh Regresi Hasil penelitian ini
Muhammad Variabel Linier menunjukan bahwa
Ghafur Wibowo, Ekonomi Berganda inflasi dan jumlah uang
dan Hasni Hasni Makro terhadap beredar berpengaruh
(2021) Indeks Saham positif dan signifikan
Syariah terhadap ISSI, kurs dan
1 Jurnal Ekonomi Indonesia BI rate memiliki
dan Bisnis, (ISSI) Periode pengaruh negatif dan
Volume 6, Nomor Tahun 2014- signifikan terhadap
1, Halaman 17-29 2019 ISSI, kemudian WTI
berpengaruh positif
tidak signifikan
terhadap ISSI.
2 Mustafa Kamal, Pengaruh Regresi Hasil penelitian ini
Kasmawati, Rodi, Tingkat Inflasi Linier menunjukan bahwa
Husni Thamrin, dan Nilai Tukar Berganda secara parsial inflasi
dan Iskandar (Kurs) Rupiah tidak berpengaruh
(2021) terhadap Indeks signifikan terhadap
Saham Syariah Indeks Saham Syariah
Jurnal Tabarru, Indonesia Indonesia (ISSI), nilai
Volume 4, Nomor (ISSI) tukar rupiah
2, Halaman 521- berpengaruh signifikan
531 terhadap Indeks Saham
Syariah Indonesia
(ISSI), kemudian
secara simultan
variabel inflasi dan
nilai tukar berpengaruh
signifikan terhadap
Indeks Saham Syariah
37
No Nama Judul Metode Hasil
Indonesia (ISSI).
Agus Fuadi (2020) Inflasi dan Nilai Regresi Variabel Inflasi dan
Tukar Rupiah Linier nilai tukar secara
Jurnal Akuntansi Terhadap Berganda bersamaan
Bisnis Pelita Indeks Saham berpengaruh positif
Bangsa, Volume Syariah terhadap Indeks Saham
3 5, Nomor 1, Indonesia Syariah Indonesia
Halaman 1-12 (ISSI) ditunjukan
dengan nilai uji f
sebesar 14,439 dan
tingkat signifikan
0,000 <0,05.
Meri Andani Pengaruh Regresi Hasil dari penggujian
dan Azhar Latief Nilai Tukar Linier hipotesis ini nilai tukar
(2020) Rupiah dan BI Berganda rupiah berpengaruh
Rate Terhadap positif tidak signifikan
Indeks Saham terhadap Indeks Saham
Borneo Student Syariah Syariah Indonesia
Research, Volume Indonesia (ISSI), BI Rate
1, Nomor 3, (ISSI) berpengaruh negatif
Halaman 2106- signifikan terhadap
4
2117 Indeks Saham Syariah
Indonesia (ISSI), dan
secara simultan nilai
tukar rupiah dan BI
Rate berpengaruh
positif signifikan
terhadap Indeks Saham
Syariah Indonesia
(ISSI).
Moh Syaiful Analisis Regresi Hasil uji simultan
Anwar dan Adni Pengaruh Linier menunjukkan bahwa
Dwi A (2020) Inflasi Dan Berganda variabel tingkat inflasi,
Kurs Terhadap dan nilai tukar rupiah
Jurnal Raden Indeks Saham secara simultan
5 Fatah, Volume Syariah berpengaruh signifikan
6, Nomor 1, Indonesia terhadap Indeks Saham
Halaman 7-14 (ISSI) Tahun Syariah Indonesia
2014-2018 (ISSI) periode 2014-
2018 di Bursa Efek
Indonesia (BEI).
6 Nur Pita Sari dan Pengaruh Regresi Penelitian ini
Azhar Latief Inflasi dan Linier menunjukan inflasi
(2020) Jumlah Uang Berganda berpengaruh negatif
Beredar signifikan terhadap
38
No Nama Judul Metode Hasil
Jurnal Borneo Terhadap Indeks Saham Syariah
Student Research, Indeks Saham Indonesia (ISSI) dan
Volume 1, Nomor Syariah jumlah uang beredar
3, Halaman 2130- Indonesia berpengaruh positif
2139 (ISSI) signifikan terhadap
Indeks Saham Syariah
Indonesia (ISSI), dan
secara simultan inflasi
dan jumlah uang
beredar berpengaruh
positif terhadap Indeks
Saham Syariah
Indonesia (ISSI).
U. Sulia Pengaruh Regresi Inflasi, PDB, dan nilai
Sukmawari, Iwan Inflasi, Linier tukar rupiah secara
Kusnadi dan Sri Pertumbuhan Berganda simultan dan tidak
Wahyuni (2020) Ekonomi Dan signifikan terhadap
Nilai Tukar harga saham syariah
Jurnal Rupiah pada Jakarta Islamic
Alwatzikhoebillah, Terhadap Harga Index yang lesting di
7 Volume 6, Nomor Saham Syariah Bursa Efek Indonesia
2, Halaman 54-69 Pada Jakarta Tahun 2015-2019.
Islamic Index
Yang Lesting
Di Bursa Efek
Indonesia
Tahun 2015-
2019
Angga Khoerul The Effect Regresi Hasil penelitian
Umam, Ririn Tri Macroeconomic Linier menunjukkan bahwa
Ratnasari, dan Sri Variabels in Berganda dalam jangka panjang
Herianingrum Predicting industri indeks
(2019) Indonesian produksi industri dan
Sharia Stock inflasi berpengaruh
8
Jurnal Ekonomi Index signifikan terhadap
dan Bisnis Islam, ISSI, sedangkan nilai
Volume 5, Nomor tukar, suku bunga dan
2, Halaman 223- SBIS tidak
240 berpengaruh signifikan
terhadap ISSI.
9 Muhammad Pengaruh Nilai Regresi Dari hasil penelitian
Azhari, Jefri Tukar Rupiah Linier dengan menggunakan
Suryadi (2019) Terhadap Berganda metode regresi linear
Dollar Amerika berganda dapat
Jurnal e- Dan Tingkat diketahui bahwa nilai
39
No Nama Judul Metode Hasil
Proceeding of Inflasi kurs rupiah
Management, Terhadap berpengaruh negatif
Volume 6, Nomor Indeks Saham dan signifikan terhadap
2, Halaman 2620- Syariah indeks JII. Artinya jika
2625 (Jakarta kurs rupiah meningkat
Islamic Index) maka indeks JII akan
Periode 2013- mengalami penurunan,
2018 begitu juga sebaliknya
jika kurs rupiah
mengalami penurunan
maka indeks nilai
indeks JII akan
meningkat.
Vitra Islami Pengaruh Regresi Hasil pengujian kedua
Ananda Widyasa Tingkat Inflasi, Linier menunjukkan bahwa
dan Saparila Nilai Tukar Berganda tingkat inflasi, nilai
Worokinasih Rupiah, Dan tukar rupiah, dan
(2018) Tingkat Suku tingkat suku bunga
Bunga domestik secara
Jurnal Domestik simultan berpengaruh
Administrasi Terhadap signifikan terhadap
Bisnis, Volume Indeks Saham Indeks Saham Syariah
10 60, Nomor 1 Syariah Indonesia (ISSI) pada
Indonesia periode 2013-2017.
(ISSI) (Studi
Pada Saham
Syariah Yang
Terdaftar Di
Bursa Efek
Indonesia
Periode 2013-
2017)
Sumber: Penelitian terdahulu (diolah), 2022
dan jumlah uang beredar adalah karena tiga variabel tersebut adalah variabel
makro ekonomi yang sangat mempengaruhi naik turunnya nilai indeks saham
40
pada saham-saham yang telah terdaftar pada Indeks Saham Syariah Indonesia.
penelitian. Oleh karena itu rumusan masalah penelitian biasanya disusun dalam
baru didasari pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta yang
empiris yang diperoleh dari pengumpulan data. Model hipotesis tersebut adalah
sebagai berikut:
41
2.4.1 Pengaruh Nilai Tukar Rupiah Terhadap Harga Saham Syariah
Syariah Indonesia (ISSI), yaitu nilai tukar. Nilai tukar adalah perbandingan antara
harga mata uang suatu negara dengan mata uang negara lain. Nilai tukar dikaitkan
dengan teori sinyal yang menyatakan bahwa setiap perubahan nilai tukar
merupakan suatu sinyal bagi para investor untuk mengetahui perkembangan pada
pasar modal. Menurut Nugroho (2018), secara teoritis hubungan antara nilai tukar
mata uang asing dan pasar saham adalah ketika terjadi kelemahan pada rupiah
yang merupakan suatu sinyal negatif terhadap pasar ekuitas, karena menyebabkan
Dalam penelitian Azhari & Suryadi (2019) nilai tukar rupiah berpengaruh
negatif terhadap indeks saham syariah Indonesia. Menurut Sukmawari dkk (2020)
Syariah. Hasil yang sama ditunjukan dalam penelitian Junaidi dkk (2021),
biaya yang lebih besar. Pada perusahaan yang memiliki hutang dalam bentuk
dolar tentu depresiasi rupiah akan merugikan sebab perusahaan akan membayar
kewajiban yang lebih besar dan tentu hal tersebut akan menurunkan profitabilitas
42
menjual sahamnya dan hal tersebut mampu menurunkan harga saham.
Berdasarkan pada rumusan masalah tersebut serta dari berbagai referensi berupa
H1: Tedapat pengaruh nilai tukar rupiah terhadap Indeks Saham Syariah
Indonesia (ISSI)
dimana peningkatan harga-harga barang secara umum dan terus menerus yang
terjadi secara luas. Inflasi dapat memiliki dampak positif atau negatif terhadap
tingkat investasi dipasar modal Indonesia tidak terkecuali pada Indeks Saham
signifikan secara statistik terhadap Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI), serta
menurut Anwar & Dwi (2020) menyatakan bahwa inflasi mempunyai pengaruh
yang negatif signifikan terhadap Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI). Hasil
yang sama ditunjukan dalam penelitian Sari & Latief (2020) yang menyatakan
bahwa inflasi memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap Indeks Saham
43
buruk bagi para investor di bursa saham yang berakibat turunnya harga saham
H2: Terdapat pengaruh inflasi terhadap Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI)
jumlah uang beredar, jumlah uang beredar yang ada di masyarakat akan
kemudian akan berpengaruh terhadap tingkat investasi yang ada pada negara.
Menurut Junaidi dkk (2021), variabel jumlah uang beredar (M2) dalam
Saham Syariah Indonesia (ISSI). Menurut Avenda (2019), jumlah uang beredar
(JUB) pada jangka panjang berpengaruh positif dan signifikan terhadap Indeks
Saham Syariah Indonesia (ISSI). Hasil yang sama ditunjukan dalam penelitian
Sari & Latief (2020) yang menyatakan bahwa jumlah uang beredar berpengaruh
mencerminkan sikap atau stance kebijakan moneter yang ditetapkan oleh Bank
Indonesia dan diumumkan kepada publik. Fluktuasi jumlah uang beredar dapat
44
beredar di masyarakat berdampak pada meningkatnya permintaan saham-saham di
pasar modal. Berdasarkan pada rumusan masalah tersebut serta dari berbagai
H3: Terdapat pengaruh jumlah uang beredar terhadap Indeks Saham Syariah
Indonesia (ISSI)
2.4.4 Pengaruh Nilai Tukar Rupiah, Inflasi, dan Jumlah Uang Beredar
mata uang asing dan pasar saham adalah ketika terjadi kelemahan pada rupiah
yang merupakan suatu sinyal negatif terhadap pasar ekuitas, karena menyebabkan
mengenai variabel nilai tukar rupiah mempunyai pengaruh negatif terhadap Indeks
Saham Syariah Indonesia (ISSI) adalah peneliti yang dilakukan oleh Azhari &
Suryadi (2019), Sukmawari dkk (2020), dan Junaidi dkk (2021). Yang mana
(ISSI).
peningkatan inflasi secara relatif akan membawa sinyal negatif bagi pemodal di
pasar modal. Pada saat terjadi inflasi tak terkendali (hiper inflasi), keadaan
45
perekonomian menjadi kacau dan perekonomian yang dirasakan lesu, masyarakat
menjadi tidak bersemangat dalam kerja, malas menabung yang disebabkan nilai
mata uang semakin menurun (tabungan menghasilkan bunga, namun jika tingkat
inflasi di atas bunga, nilai uang tetap saja menurun), atau malas mengadakan
investasi dan produksi karena harga barang atau jasa meningkat dengan cepat.
Syariah Indonesia (ISSI) adalah peneliti yang dilakukan oleh Fuadi (2020), Anwar
& Dwi (2020), dan Sari & Latief (2020) yang menyatakan bahwa inflasi memiliki
pengaruh negatif dan signifikan terhadap Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI).
terhadap Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI). Jumlah uang beredar merupakan
suku bunga kebijakan yang mencerminkan sikap atau stance kebijakan moneter
yang ditetapkan oleh Bank Indonesia dan diumumkan kepada publik. Fluktuasi
terhadap Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) adalah peneliti yang dilakukan
46
oleh Junaidi dkk (2021), Avenda (2019), dan Sari & Latief (2020). Berdasarkan
pada rumusan masalah tersebut serta dari berbagai referensi berupa penelitian
terdahulu yang ada, sehingga dapat dirumuskan hipotesis pada penelitian sebagai
berikut:
H4: Diduga nilai tukar rupiah, inflasi, dan jumlah uang beredar berpengaruh
47
BAB III
METODE PENELITIAN
variabel atau lebih. Dengan penelitian ini maka akan dapat dibangun suatu teori
objektif.
inflasi, dan jumlah uang beredar terhadap Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI)
maka jenis penelitian ini adalah kuantitatif. Jenis penelitian yang penulis gunakan
dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif karena penelitian ini disajikan
48
ini dapat dibangun suatu teori yang dapat berfungsi untuk menjelaskan,
penelitian ini yaitu perusahaan yang terdaftar dalam indeks saham syariah di
(BEI) yang beralamat di Jl. Jend Sudirman Kav. 52-53 Jakarta Selatan 12190,
Indonesia. Waktu yang digunakan dalam penelitian ini dari pengajuan judul
Variabel penelitian adalan sesuatu hal yang ditetapkan oleh peneliti untuk
independennya adalah nilai tukar rupiah, inflasi, dan jumlah uang beredar.
ketergantungan antara variabel satu dengan variabel lain atau variabel yang
49
adalah Indeks Saham Syariah Indonesia. Berikut ini akan dijelaskan definisi
akibat dari adanya variabel bebas. Dikatakan sebagai variabel terikat karena
syariah yang ada di Bursa Efek Indonesia. Metode pengambilan data Indeks
penelitian yang dilakukan oleh Luthfan & Diana (2022) yaitu mengunakan
data berupa harga penutupan atau closing price. Data Indeks Saham Syariah
Indonesia didapatkan dari Bursa Efek Indonesia dengan jenis data harian.
mata uang asing dan kesatuan mata uang dalam negeri. Metode pengambilan
50
data nilai tukar rupiah pada penelitian ini disamakan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Kamal dkk (2021) yaitu nilai tukar rupiah (RP) terhadap USD
pada umumnya, atau suatu keadaan dimana senantiasa turunnya nilai uang
harga-harga umum yang secara terus menerus dinyatakan dalam persen per
tahun. Metode pengambilan data inflasi pada penelitian ini disamakan dengan
diperoleh dari web resmi Bank Indonesia. Data inflasi yang digunakan adalah
menggunakan arti luas atau M2 yaitu jumlah M1 (uang kartal dan uang giral)
ditambah uang kuasi (tabungan, simpanan berjangka dalam rupiah dan valas,
serta giro dalam valuta asing). Metode pengambilan data jumlah uang beredar
pada penelitian ini disamakan dengan penelitian yang dilakukan oleh Junaidi
dkk (2021) yaitu menggunakan data M2 dalam kurun waktu Januari 2017 –
51
3.4 Populasi dan Sampel
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
adalah data nilai tukar rupiah, inflasi, dan jumlah uang beredar, dan juga data
dari populasi yang diambil sebagai sumber data dan dapat mewakili suatu
sampling. Kamal, M. dkk (2018) definisi non probability sampling adalah teknik
pengambilan sampel yang tidak memberi peluang atau kesempatan sama bagi
adalah sampel jenuh atau sering disebut juga sensus. Menurut Kamal, M. dkk
(2018) pengertian dari sampel jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua
anggota populasi dijadikan sampel, istilah lain sampel jenuh adalah sensus,
penelitian ini adalah seluruh dari populasi yang diambil, yaitu seluruh perusahaan
yang masuk kedalam Indeks Saham Syariah Indonesia pada tahun 2017-2021.
52
3.5 Teknik Pengumpulan Data
penelitian kuantitatif) cara yang dapa digunakan untuk mengumpulkan data. Data
2. Metode Dokumentasi, yaitu teknik pengumpulan data yang diperoleh dari data
a. Data harga Indeks Saham Syariah Indonesia pada periode Januari 2017 –
b. Data nilai tukar rupiah pada periode Januari 2017 – Desember 2021
c. Data inflasi periode Januari 2017 – Desember 2021 bersumber dari Bank
Indonesia
d. Data jumlah uang beredar yang dipublish oleh BPS pada periode Januari –
53
3.6 Teknik Analisis Data
time series, karena penelitian ini mengunakan lebih dari satu variabel independen.
Dalam penelitian ini, data dianalisis dengan menggunakan alat analisis yang
terdiri dari:
untuk menggambarkan berbagai karakteristik data yang berasal dari suatu sampel.
Statistik deskriptif seperti mean, median, modus, presentil, desil, quartile, dalam
per variabel.
dalam menganalisis data time series untuk melihat ada tidaknya unit root yang
menjadi valid.
Dalam suatu penelitian empiris yang menggunakan data time series harus
series dengan variabel time series lainnya sering kali didapatkan R2 yang sangat
54
tinggi tetapi tidak ada hubungan diantara keduanya. Hal ini disebut dengan
yang memiliki nilai koefisien determinasi tinggi namun memiliki nilai statistik
Durbin Watson yang rendah. Akibat regresi lancung antara lain adalah koefisien
tersebut akan meleset, dan uji baku yang umum untuk koefisien regresi penaksir.
berdistribusi normal (Ghozali, 2018). Beberapa uji asumsi klasik yang digunakan
adalah:
distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki
data dilakukan dengan pengujian Jarque Bera. Dalam uji ini, pedoman
55
Syarat lain agar mendapatkan model regresi yang baik adalah tidak
apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi yang tinggi atau
sempurna antar variabel independen (Ghozali, 2018). Jika ada korelasi yang
menguji apakah terdapat korelasi antar variabel bebas. Dalam sebuah model
regresi yang baik seharusnya tidak terdapat korelasi antar variabel bebas.
multikolinearitas adalah:
Breusch Godfrey Serial Correlation LM Test. Nilai Prob Chi Square yang
merupakan nilai p value uji Breusch Godfrey Serial Correlation LM > 0,05
56
Safitri (2019) uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah
tidak efisien, baik dalam sampel kecil maupun besar. Dalam penelitian ini
cara uji harvey. Uji harvey adalah meregresikan nilai absolute residual
berikut:
a. Jika nilai prob. > 0.05 artinya tidak terdapat masalah heteroskedastisitas
heteroskedastisitas.
lainnya. Regresi linier berganda memiliki lebih dari satu variabel independen dan
model regresi dalam penelitian ini meregresikan semua perusahaan sampel untuk
mengetahui apakah terdapat pengaruh faktor makro ekonomi yaitu nilai tukar
rupiah, inflasi, dan jumlah uang beredar terhadap Indeks Saham Syariah Indonesia
(Y). Dengan kerangka konseptual di atas maka alat analisis yang digunakan untuk
Keterangan:
57
Y = Harga Saham Syariah
INF = Inflasi
α = Konstanta
β = Koefisien Regresi
℮ = Error (Kesalahan)
variabel bebas terhadap variabel terikat. Hipotesis kedua (H2), hipotesis ketiga
(H3) dan hipotesis keempat (H4) pada penelitian ini akan diuji menggunakan uji
parsial (Uji-t). Sebelum melakukan uji t dan uji F, maka dilakukan uji koefisien
0.75, 0.50, dan 0.25 menunjukkan bahwa model kuat, sedang dan lemah.
satu variabel independen, maka nilai R-squares pasti akan meningkat. Oleh
58
karena itu dianjurkan menggunakan nilai R-squares dalam mengevaluasi
model regresi di mana nilainya nilainya akan naik atau turun apabila satu
3.6.5.2 Uji F
Uji F pada dasarnya bertujuan untuk mengetahui apakah semua
ataukah tidak. Jika nilai signifikansi yang dihasilkan uji F p < 0,05, maka
hitung > F tabel, maka dapat disimpulkan bahwa semua variabel independen
2018).
signifikansi yang dihasilkan uji t p-value < 0,05, maka dapat disimpulkan
variabel dependen. Cara lain untuk menguji signifikansi uji t adalah dengan
membandingkan t statistik dengan t tabel. Jika t statistik > t tabel, maka dapat
59
BAB IV
(BEI). Konstituen ISSI adalah keseluruhan saham syariah tercatat di BEI dan
terdaftar dalam Daftar Efek Syariah (DES). Konstituen ISSI direview setiap 6
bulan sekali (Mei dan November) dan dipublikasikan pada awal bulan berikutnya.
Konstituen ISSI juga dilakukan penyesuaikan apabila ada saham syariah yang
baru tercatat atau dihapuskan dari DES. Metode perhitungan indeks ISSI
digunakan dalam perhitungan ISSI adalah awal penerbitan DES yaitu desember
2007. Indeks ISSI diluncurkan pada tanggal 12 Mei 2011. Sampai sekarang
data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, maksimum, dan
60
minimum dari masing-masing variabel (Ariefianto, 2019). Hasil analisis
Tabel 4. 1
Hasil Analisis Statistik Deskriptif
NILAI_TUKAR_RUPIAH INFLASI JUB ISSI
Mean 14153.25 0.027263 6057931. 177.0109
Median 14207.00 0.029900 5921536. 180.9330
Maximum 16367.00 0.043700 7870453. 197.4640
Minimum 13319.00 0.013200 4936882. 133.9900
Std. Dev. 567.0303 0.008953 759069.3 14.53815
Skewness 0.833317 -0.232826 0.470424 -1.326326
Kurtosis 5.375179 1.806575 2.173215 3.999196
menunjukan nilai minimum dari variabel nilai tukar rupiah sebesar 13.319,
nilai maksimum dari variabel nilai tukar rupiah sebesar 16.367, nilai rata-rata
(mean) dari variabel nilai tukar rupiah sebesar 14.153,25, dan nilai dari
Untuk nilai minimum variabel inflasi sebesar 0,013 atau 1,3%, nilai
maksimum variabel inflasi sebesar 0,043 atau 4,3%, nilai rata-rata (mean)
variabel inflasi sebesar 0,027 atau 2,7%, dan nilai standar deviasi variabel
61
Variabel jumlah uang beredar berdasarkan menunjukan nilai
sebesar 7.870.453, nilai rata-rata (mean) variabel jumlah uang beredar sebesar
759.069,3.
maksimum variabel ISSI sebesar 197,464 nilai rata-rata (mean) variabel ISSI
probablitias dibawah 0,05. Apabila variabel tidak stasioner dalam tingkat level,
Tabel 4. 2
Hasil Uji Stasioneritas
Uji Akar Unit
Variabel LEVEL 1st DIFFERENCE
t-Statistik Prob.* t-Statistik Prob.*
Nilai Tukar
-3,081 0,033 -8,601 0,000
Rupiah
Inflasi -0,933 0,770 -6,875 0,000
Jumlah
Uang 2,498 1,000 -10,774 0,000
Beredar
ISSI -2,326 0,267 -5,829 0,000
Sumber: Hasil olah data Eviews 9, 2022
Pada uji stasioner dalam tabel 4.2 yang di uji pada tingkat level,
hanya variabel nilai tukar rupiah yang lolos uji stasionerias, sehingga harus
62
dilakukan uji stasioner tingkat 1st difference dan hasil semua variabel lolos
pada tingkat 1st difference karena seluruh probabilitas variabel dibawah 0,05
distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki
Tabel 4. 3
Hasil Uji Normalitas
63
Berdasarkan hasil output uji normalitas pada tabel 4.2 di atas
Dengan nilai probabilitas 0,25 yang lebih besar dari taraf signifikansi 0,05
maka dapat disimpulkan bahwa data dalam penelitian ini telah berdistribusi
normal.
dalam satu model regresi. Hasil pengujian uji multikolinieritas dapat dilihat
Tabel 4. 4
Hasil Uji Multikolinearitas
Variance Inflation Factors
Date: 12/09/22 Time: 22:31
Sample: 2017M01 2021M12
Included observations: 60
nilai tukar rupiah (X1) sebesar 1,397, inflasi (X2) sebesar 5,106, dan jumlah
uang beredar (X3) sebesar 5,201. Sehingga dapat disimpulkan data pada
penelitian ini tidak terjadi multikolinearitas karena nilai VIF kurang dari 10
64
sehingga dapat dinyatakan bahwa model tidak mengalami gejala
multikoliniearitas.
observasi yang diurutkan berdasarkan waktu (data time series) atau tempat
(data cross section) (Gujarati, 2019). Model regresi yang baik adalah regresi
yang bebas dari autokorelasi. Salah satu uji yang dapat digunakan untuk
autokorelasi. Hasil pengujian uji autokorelasi dapat dilihat pada tabel 4.5 di
bawah:
Tabel 4. 5
Hasil Uji Autokorelasi
Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test:
Berdasarkan hasil pada tabel 4.5 dapat dilihat nilai probability chi-
square sebesar 0,9538 lebih besar dari 0,05. Artinya pada model regresi yang
65
square pada Obs R-Square dengan tingkat signifikansi sebesar 0,05. Hasil
Tabel 4. 6
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Heteroskedasticity Test: Harvey
Squared yaitu sebesar 0,147 > tingkat signifikansi 0,05. Hal tersebut
lebih dari satu (Yamin, 2019:29). Analisis regresi dalam penelitian ini dilakukan
variabel independen pada model regresi. Hasil pengujian analisis regresi linier
berganda metode ordinary least square dapat dilihat pada tabel 4.7 di bawah:
66
Tabel 4. 7
Hasil Analisis Regresi Liner Berganda
Dependent Variable: ISSI
Method: Least Squares
Date: 12/09/22 Time: 22:39
Sample: 2017M01 2021M12
Included observations: 60
least square pada tabel 4.7 di dapat diketahui persamaan regresi liniernya, yaitu:
Dari regresi linier berganda di atas maka dapat di interpretasikan hasil penelitian:
seluruh variabel independen sama dengan nol, maka variabel ISSI (Y)
variabel lain nilainya tetap dan kurs mengalami kenaikan rasio 1% maka
67
unstandardized coefficients B bernilai negatif, menunjukkan bahwa terjadi
variabel lain nilainya tetap dan inflasi mengalami kenaikan rasio 1% maka
hubungan yang positif antara inflasi (X2) dengan ISSI (Y). Artinya, jika
penelitian ini jika variabel lain nilainya tetap dan jumlah uang beredar
beredar (X3) dengan ISSI (Y). Artinya, jika jumlah uang beredar
68
(mendekati satu) berarti semakin kuat hubungan antara variabel dependen
Tabel 4. 8
Hasil Uji Koefisien Determinasi
penelitian ini adalah sebesar 0,6194 atau 61,94%. Hal ini berarti bahwa
61,94% dari Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) dipengaruhi dan dapat
dijelaskan oleh ketiga variabel independen dalam penelitian ini yakni harga
kurs, inflasi, dan jumlah uang beredar. Sedangkan 38,06% lainnya dijelaskan
69
4.2.4.2 Uji Simultan (Uji F)
Uji F digunakan untuk mengetahui sejauh mana kurs (X1), inflasi
(X2), dan jumlah uang beredar (X3) berpengaruh terhadap ISSI (Y). Terdapat
dua cara yang bisa digunakan untuk dasar pengambilan keputusan dalam uji
F, yakni:
a. Jika nilai F hitung > F tabel maka variabel independen (bebas) secara
b. Jika nilai F hitung < F tabel maka variabel independen (bebas) secara
a. Jika nilai signifikansi < 0,05, maka variabel independen secara bersama-
b. Jika nilai signifikansi > 0,05, maka variabel independen secara bersama-
Hasil pengujian uji simultan (uji f) dapat dilihat pada tabel 4.9 di
bawah:
Tabel 4. 9
Hasil Uji Simultan (Uji F)
70
Berdasarkan tabel 4.9 diperoleh nilai F hitung sebesar 4,042 dengan
nilai Sig sebesar 0,011. Hal ini menunjukkan bahwa nilai F hitung lebih besar
dari F tabel 2,77 dan nilai Sig lebih kecil dari 0,05, maka artinya kurs, inflasi,
1. Jika nilai signifikan t statistik > 0,05 maka suatu variabel independen
2. Jika nilai signifikan t statistik < 0,05, maka suatu variabel independen
Hasil pengujian uji parsial (uji t) dapat dilihat pada tabel 4.10 di
bawah:
Tabel 4. 10
Hasil Uji Parsial (Uji T)
71
1,6725, berdasarkan tabel 4.10 maka dapat diketahui pengaruh masing-
1. Kurs (X1) memiliki nilai signifikansi t sebesar 0,0000 < 0,05 dan
memiliki nilai t hitung sebesar 9,51 > t tabel 1,6725, artinya kurs secara
2. Inflasi (X2) memiliki nilai signifikasi t sebesar 0,2428 > 0,05 dan
memiliki nilai t hitung sebesar -1,1805 < t tabel 1,6725, artinya inflasi
3. Jumlah uang beredar (X3) memiliki nilai signifikansi t sebesar 0,4727 >
0,05 dan memiliki nilai t hitung sebesar -0,7229 < t tabel 1,6725, artinya
terhadap ISSI.
Indonesia
nilai signifikansi sebesar 0,000 menunjukan bahwa nilai sig. < 0,05. Variabel
nilai tukar rupiah memiliki t hitung sebesar 9,51 dan t tabel sebesar 1,6725 yang
menunjukan bahwa t hitung > t tabel. Maka dapat disimpulkan bahwa nilai tukar
rupiah memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap Indeks Saham Syariah
Indonesia (ISSI). Sehingga hipotesis pertama (H1) yang menyatakan bahwa nilai
72
tukar rupiah berpengaruh terhadap Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI)
diterima.
rupiah terhadap dollar (USD) dapat dipengaruhi oleh menurunnya ekspor. Ketika
impor naik akan menyebabkan penurunan ekspor yang akan berakibat buruk pada
domestik dan pada akhirnya akan menimbulkan dampak terhadap kinerja saham
di pasar modal.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Meri
Andani dan Azhar Latief (2020) dengan judul penelitian “Pengaruh Nilai Tukar
Rupiah dan BI Rate Terhadap Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI)”. Penelitian
Moh Syaiful Anwar (2020) dengan judul penelitian “Analisis Pengaruh Inflasi
Dan Kurs Terhadap Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) Tahun 2014-2018”.
Penelitian Agus Fuadi (2020) dengan judul penelitian “Inflasi dan Nilai Tukar
Indonesia).kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk
signifikansi sebesar 0,2428 menunjukan bahwa nilai sig. > 0,05. Variabel inflasi
memiliki t hitung sebesar -1,1805 dan t tabel sebesar 1,6725 yang menunjukan
73
bahwa t hitung < t tabel. Maka dapat disimpulkan bahwa inflasi tidak memiliki
penting dan memiliki pengaruh besar baik pada sektor riil maupun sektor
acara Workshop Wartawan Pasar Modal pada tahun 2013 dengan tema Workshop
‘Pasar Modal Syariah’, di The Westin Hotel, Nusa Dua, Bali, Minggu 3 November
2013 menyatakan bahwa, pasar modal berbasis saham syariah dinilai punya daya
domestik maupun global masih belum stabil, dikarenakan dalam pasar saham
seperti perbankan. Sehingga pasar saham syariah less risk karenakan tidak ada
dapat diartikan bahwa selama periode pengamatan tingkat inflasi berada pada
periode normal atau dapat dikatakan tidak dalam masa kritis sehingga tidak
syariah.
74
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Mustafa
Kamal, Kasmawati, Rodi, Husni Thamrn, dan Iskandar (2021) dengan judul
penelitian “Pengaruh Tingkat Inflasi dan Nilai Tukar (Kurs) Rupiah terhadap
(2021) dengan judul penelitian “Analisis Pengaruh Inflasi, Nilai Tukar Rupiah,
dan BI-Rate terhadap Harga Indeks Saham Syariah Indonesia”. Penelitian Citra
Puspa Mawarni dan Anny Widiasmara (2018) dengan judul penelitian “Pengaruh
Fed Rate, Harga Minyak Dunia, BI Rate, Inflasi, dan Kurs Rupiah terhadap
Indonesia
memiliki nilai signifikansi sebesar 0,4727 menunjukan bahwa nilai sig. > 0,05.
Variabel nilai tukar rupiah memiliki t hitung sebesar -0,7229 dan t tabel sebesar
1,6725 yang menunjukan bahwa t hitung < t tabel. Maka dapat disimpulkan
bahwa jumlah uang beredar tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI). Sehingga hipotesis pertama (H3) yang
Hasil analisis ini dapat diartikan bahwa jumlah uang beredar tidak dapat
Dengan demikian, seberapapun besar perubahan yang terjadi pada variabel jumlah
75
Saham Syariah Indonesia (ISSI). Tidak berpengaruhnya variabel jumlah uang
yang lain terutama untuk hal kewajiban pada perbankan. Jumlah uang beredar
yang terus mengalami peningkatan sangatlah kecil nilainya yang dipegang oleh
masyarakat dan tidak akan mempengaruhi sama sekali terhadap perubahan Indeks
ketika jumlah uang beredar mengalami kenaikan sehingga tidak adanya pengaruh
dari peningkatan jumlah uang beredar untuk diinvestasikan pada saham terkhusus
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Annisa Nur Hidayah (2022)
Saham Syariah Indonesia pada Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode Mei 2013 –
April 2021”. Penelitian Ahmad Junaidi (2021) dengan judul penelitian “Pengaruh
4.3.4 Pengaruh Nilai Tukar Rupiah, Inflasi, dan Jumlah Uang Beredar
nilai tukar rupiah, inflasi, dan jumlah uang beredar secara simultan berpengaruh
terhadap Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI). Dari uji simultan diperoleh nilai
F hitung sebesar 4.042 dengan nilai signifikansi sebesar 0,011. Berdasarkan nilai
76
signifikansi yang lebih kecil dari 0,05, maka dapat dikatakan bahwa nilai tukar
rupiah, inflasi, dan jumlah uang beredar secara simultan berpengaruh terhadap
Indeks Saham Syariah Indonesia. Ketiga variabel bebas tersebut secara simultan
Nilai tukar rupiah memiliki dampak yang berbeda terhadap setiap jenis
saham, yaitu suatu saham dapat terkena dampak positif sedangkan saham yang
lainnya terkena dampak negatif. Misalnya, kenaikan kurs USD yang tajam
terhadap rupiah akan berdampak negatif terhadap emiten yang memiliki utang
dalam dollar sementara produk emiten dijual secara lokal. Sementara itu, emiten
yang berorientasi ekspor akan menerima dampak positif dari kenaikan kurs USD.
Ini berarti harga saham emiten yang terkena dampak positif akan meningkatkan
harga saham. Sedangkan yang terkena dampak negatif akan menurunkan harga
saham.
tergantung pada tinggi rendahnya tingkat inflasi. Inflasi yang berlebihan dapat
yang sangat rendah akan berakibat pertumbuhan ekonomi menjadi sangat lamban,
77
dan pada akhirnya harga saham juga bergerak dengan lamban. Pekerjaan yang
sulit adalah menciptakan tingkat inflasi yang dapat menggerakkan dunia usaha
bergerak normal.
saham.
78
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
inflasi, dan jumlah uang beredar terhadap Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI)
pengujian yang telah dilakukan serta pembahasan pada bagian sebelumnya dapat
1. Hasil pengujian nilai tukar rupiah secara parsial berpengaruh terhadap Indeks
2. Hasil pengujian inflasi secara parsial tidak berpengaruh terhadap Indeks Saham
4. Hasil pengujian bahwa ini nilai tukar rupiah, inflasi dan jumlah uang beredar
inflasi dan sertifikat bank indonesia syariah terhadap indeks saham syariah
79
Indonesia. Peneliti menyadari adanya keterbatasan dalam penelitian ini,
diantaranya:
80
1. Penelitian ini hanya menggunakan Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI)
panjang.
5.3 Saran
laporan keuangan. Dalam proses penelitian ini penulis merasa masih memiliki
ini:
81
1. Penelitian selanjutnya disarankan menambahkan sampel indeks saham syariah
Islamic index dan lain-lain yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk
melihat adanya pengaruh dari variabel terkait di industri lain terhadap indeks
variabel lain selain variabel yang telah dimasukkan dalam penelitian ini, seperti
82
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Abdi, A. R., & Razak, M. (2021). Pasar Modal Syariah di Indonesia:
Tinjauan Teori dan Aspek Hukum. Jakarta: Nobel Press.
Andani, M., & Latief, A. (2020). Pengaruh Nilai Tukar Rupiah dan BI Rate
Terhadap Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI). Borneo Student
Research, Volume 1, Nomor 3, Halaman 2106-2117.
Anwar, M. S., & Dwi, A. (2020). Analisis Pengaruh Inflasi Dan Kurs Terhadap
Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) Tahun 2014-2018. Jurnal Raden
Fatah, Volume 6, Nomor 1, Halaman 7-14.
Azhari, M., & Suryadi, J. (2019). Pengaruh Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dollar
Amerika Dan Tingkat Inflasi Terhadap Indeks Saham Syariah (Jakarta
Islamic Index) Periode 2013-2018. Jurnal e-Proceeding of Management,
Volume 6, Nomor 2, Halaman 2620-2625.
Fadilla. (2018). sar Modal Syariah dan Konvensional. Islamic Banking, Volume 3,
Nomor 2, Halaman 45-56.
Fuadi, A. (2020). Inflasi dan Nilai Tukar Rupiah Terhadap Indeks Saham Syariah
Indonesia. Jurnal Akuntansi Bisnis Pelita Bangsa, Volume 5, Nomor 1,
Halaman 1-12.
Haholongan, R., & Diana, A. L. (2021). Dampak Makro Ekonomi terhadap Indeks
Harga Saham Gabungan di Indonesia. Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Volume
8, Nomor 2, Halaman 138-143.
83
Hardian, W. (2019). Pengaruh Tingkat Inflasi, Nilai Tukar Rupiah, dan Tingkat
Suku Bunga Domestik terhadap Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI).
Universitas Muhammadiyah Magelang.
Junaidi, A., Wibowo, M., & Hasni, H. (2021). Pengaruh Variabel Ekonomi Makro
terhadap Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) Periode Tahun 2014-
2019. Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Volume 6, Nomor 1, Halaman 17-29.
Kamal, M., Kasmawati, Rodi, Thamrin, H., & Iskandar. (2021). Pengaruh Tingkat
Inflasi dan Nilai Tukar Rupiah (Kurs) Rupiah terhadap Indeks Saham
Syariah Indonesia (ISSI). Jurnal Tabarru’ : Islamic Banking and Finance,
Volume 4 Nomor 2, Halaman 521-531.
Mawarni, C. P., & Widiasmara, A. (2018). Pengaruh Fed Rate, Harga Minyak
Dunia, BI Rate, Inflasi, dan Kurs Rupiah Terhadap Indeks Saham Syariah
Indonesia (ISSI) Periode Tahun 2011-2017. Jurnal Akuntansi, Volume 2,
Nomor 2, Halaman 281-297.
84
Safitri, S. (2019). Pengaruh Jumlah Uang Beredar, Sertifikat Bank Indonesia
Syariah, Inflasi Dan Nilai Tukar Rupiah Terhadap Indeks Saham Syariah
Indonesia. Universiras Islam Negeri Sumatera Utara Medan.
Sari, N. P., & Latief, A. (2020). Pengaruh Inflasi dan Jumlah Uang Beredar
Terhadap Indeks Saham Syariah. Borneo Student Research, Volume 1,
Nomor 3, Halaman 2130-2139.
Widyasa, V. I., & Worokinasih, S. (2018). Pengaruh Tingkat Inflasi, Nilai Tukar
Rupiah, Dan Tingkat Suku Bunga Domestik Terhadap Indeks Saham
Syariah Indonesia (ISSI) (Studi Pada Saham Syariah Yang Terdaftar Di
Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2017). Jurnal Administrasi Bisnis,
Volume 60, Nomor 1.
85
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Tabulasi Data
86
TAHU INFLAS JUB (dalam
N BULAN KURS I miliyar) ISSI
2019 November 14.102 3% 6.074.377,00 180,934
2019 Desember 13.901 2,72% 6.136.552,00 187,727
2020 Januari 13.662 2,68% 6.064.651,00 173,145
2020 Februari 14.234 2,98% 6.116.495,00 156,750
2020 Maret 16.367 2,96% 6.440.457,39 133,990
2020 April 15.157 2,67% 6.238.267,00 144,865
2020 Mei 14.733 2,19% 6.468.193,50 143,810
2020 Juni 14.302 1,96% 6.393.743,80 144,908
2020 Juli 14.653 1,54% 6.567.725,02 150,130
2020 Agustus 14.554 1,32% 6.726.135,25 150,755
2020 September 14.918 1,42% 6.748.574,03 143,810
2020 Oktober 14.690 1,44% 6.780.844,54 150,470
2020 November 14.128 1,59% 6.817.456,68 165,112
2020 Desember 14.105 1,68% 6.900.049,49 177,483
2021 Januari 14.084 1,55% 6.767.407,65 184,618
2021 Februari 14.229 1,38% 6.817.787,91 182,735
2021 Maret 14.572 1,37% 6.895.564,12 181,710
2021 April 14.468 1,42% 6.964.386,49 177,284
2021 Mei 14.310 1,68% 7.004.093,08 173,128
2021 Juni 14.496 1,33% 7.130.061,42 173,810
2021 Juli 14.491 1,52% 7.160.560,33 175,177
2021 Agustus 14.374 1,59% 7.211.500,72 174,828
2021 September 14.307 1,60% 7.300.920,64 175,377
2021 Oktober 14.199 1,66% 7.491.704,38 185,560
2021 November 14.340 1,75% 7.573.319,90 187,765
2021 Desember 14.269 1,87% 7.870.452,85 188,014
Lampiran 2
Hasil Analisis Statistik Deskriptif
NILAI_TUKAR_RUPIAH INFLASI JUB ISSI
Mean 14153.25 0.027263 6057931. 177.0109
Median 14207.00 0.029900 5921536. 180.9330
Maximum 16367.00 0.043700 7870453. 197.4640
Minimum 13319.00 0.013200 4936882. 133.9900
Std. Dev. 567.0303 0.008953 759069.3 14.53815
Skewness 0.833317 -0.232826 0.470424 -1.326326
Kurtosis 5.375179 1.806575 2.173215 3.999196
87
NILAI_TUKAR_RUPIAH INFLASI JUB ISSI
Probability 0.000027 0.128559 0.140723 0.000043
Lampiran 3
Hasil Uji Stasioneritas
Uji Akar Unit
Variabel LEVEL 1st DIFFERENCE
t-Statistik Prob.* t-Statistik Prob.*
Nilai Tukar
-3,081 0,033 -8,601 0,000
Rupiah
Inflasi -0,933 0,770 -6,875 0,000
Jumlah Uang
2,498 1,000 -10,774 0,000
Beredar
ISSI -2,326 0,267 -5,829 0,000
Lampiran 4
Hasil Uji Normalitas
88
Lampiran 5
Hasil Uji Multikolinearitas
Lampiran 6
Hasil Uji Autokorelasi
Lampiran 7
Hasil Uji Heteroskedastisitas
89
Lampiran 8
Hasil Analisis Regresi Berganda
Lampiran 9
Hasil Uji Koefisien Determinasi
90
Lampiran 10
Hasil Uji Simultan
Lampiran 11
Hasil Uji Parsial
91