Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN KERJA PROYEK

“SAPU ELEKTRIK”

Disusun Oleh:
Al Habib Rizal P (03)
Andika Cahya R (05)
Bagas Prasetyo (07)
Deanofa Jean S (08)
Elia Trisna R (11)
Gita Ayu C (14)
Heny Aprilia (18)

Kelas:

XII TKJ

YAYASAN PENDIDIKAN SUNAN GIRI


SMK MA’ARIF NU SUNAN GIRI DRIYOREJO
Jl. Raya Mulung No. 129 Ds. Mulung. Kec. Driyorejo - Gresik
WWW.smksunangiridry.sch.id
2022
Lembar Pengesahan
KERJA PROYEK
“SAPU ELECTRIC”

Nama : Al Habib Rizal Pamungkas


Andika Cahya Ramadani
Bagas Prasetyo
Deanofa Jean Syafania
Elia Trisna Robianti
Gita Ayu Cahyani
Heny Aprilia

Kelas : XII TKJ


Tempat : Jl. Raya Mulung No. 129 Driyorejo

Disahkan
KAPRODI Guru Mata Pelajaran

Redha Irnanda A., S.Kom Redha Irnanda., S. Kom

Mengetahui,
Kepala Sekolah

Salahuddin Al Ayyubi, M.Si

25
KATA PENGANTAR

Puji syukur yang dalam kami panjatkan Kehadirat Allah Subkhannahu Wata’ala,
karena berkat kemurahan-Nya, penyusunan laporan proyek sistem jaringan ini dapat kami
selesaikan sesuai dengan yang diharapkan.
Di dalam penyelesaian laporan kerja akhir yang membahas tentang “ SAPU
ELECTRIC “ disusun sebagai tugas wajib proyek SMK MA’ARIF NU SUNAN GIRI
DRIYOREJO.
Dalam proses pengerjaan proyek sistem jaringan ini tentunya kami mendapat
bimbingan, arahan, koreksi dan saran, untuk itu rasa terima kasih yang dalam kami
sampaikan kepada :
1. Salahuddin Al Ayyubi, M.Si.selaku kepala SMK Ma’arif NU Sunan Giri Driyorejo.
2. Redha Irnanda, S. Pd. Selaku guru pembimbing Kejuruan TKJ.
3. Orang tua penyusun yang memberikan bantuan moril maupun materil.
4. Semua pihak yang telah membantu dalam pengerjaan proyek ini.
Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan ini masih belum dikatakan sempurna.
Untuk itu penulis mengharapkan saran, kritik yang bersifat membangun dari pembaca guna
perbaikan dan penyempurnaan laporan selanjutnya. Semoga bermanfaat.

Driyorejo, September 2022

Penyusun

26
DAFTAR ISI

COVER..................................................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ............................................................................................. iii
DAFTAR ISI ............................................................................................................ iv
BAB 1 PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
A.........................................................................................................................LATAR
BELAKANG ................................................................................................. 1
B.TUJUAN ....................................................................................................... 1
C.MANFAAT.................................................................................................... 2

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA ................................................................................... 3


A. PENGENALAN SAPU ELECTRIC ........................................................... 3
B. SEJARAH SAPU ELECTRIC..................................................................... 3

BAB 3 PERANCANGAN ....................................................................................... 4


A. ALAT DAN BAHAN.................................................................................... 4
B. RINCIAN BIAYA ........................................................................................ 5
C. PROSES PERAKITAN/PEMBUATAN ...................................................... 5
D. PENYELESAIAN MASALAH .................................................................... 7

BAB 4 PENUTUP .................................................................................................... 8


A. KESIMPULAN ............................................................................................. 8
B. SARAN ......................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................... 9

27
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sapu merupakan suatu alat pendukung yang sangat penting dalam pelaksanaan proses
kebersihan lingkungan. Seiring perkembangan zaman produsen berusaha memberikan
inovasi untuk alat sapu yang nyaman digunakan. Kenyamanan dalam sebuah aktivitas adalah
sebuah kebutuhan yang mutlak yang sangat dicari dan dioptimalkan oleh setiap perancang
maupun inovator, namun dalam perkembangan tersebut masih terdapat keluhan petugas
kebersihan dalam pemakaian alat sapu. Hal ini ditunjukkan pada gambar 1.1 berdasarkan
studi pemdahuluan yang dilakukan peneliti. Alat sapu konvensional menyebabkan pengguna
menunduk ke arah depan sehingga menyebabkan Muskuloskeletal Disorders (MSD), yaitu
gangguan pada bagian otot skeletal yang disebabkan oleh karena otot menerima beban statis
secara berulang dan terus-menerus dalam jangka waktu lama dan akan menyebebkan
keluhan pada sendi, ligament dan tendon. Muskuloskeletal Disorders (MSD) berupa bentuk
nyeri, cidera, atau kelainan dalam system otot rangka, meliputi jaringan saraf, tendon,
ligamen, otot dan sendi (Tarwaka, 2004) Perancangan dan pengembangan produk adalah
semua proses yang berhubungan dengan keberadaan produk yang meliputi segala aktivitas
mulai dari identifikasi keinginan konsumen sampai fabrikasi, penjualan dan pengiriman dari
produk (Widodo 2003). Berdasarkan wawancara dari narasumber terkait yang merupakan
para petugas kebersihan di area semarang timur dan sekitarnya, dari 10 narasumber yang
telah diwawancarai diketahui 50% menggunakan alat sapu konvensional selama 2-3 jam,
30% selama 3-4 jam dan 20% lebih dari 4 jam. Dari hasil penelitian 80% mengalami nyeri
pinggang,bahu dan punggung saat berkerja, dan 20% mengaku tidak mengalami kendala
nyeri saat bekerja. Presentase intensitas pemakaian alat sapu konvensional dan presentase
keluhan dapat dilihat pada gambar 1.1

Gambar 1.1 Pie Chart

Intensitas Pemakaian Dan Keluhan Berdasarkan Pie Chart tersebut dalam penelitian
ini peneliti akan merancang alat sapu yang ergonomis. Ergonomis dalam hal ini yaitu alat sapu
28
yang tidak menyebabkan terjadinya cedera pinggang, bahu dan leher pada saat bekerja
dikarenakan hanus menyapu sambil membungkuk dalam waktu yang relatif lama dan terus
menerus, sedangkan penambahan fitur diperlukan untuk memenuhi keinginan pengguna dalam
melakukan aktivitas-aktivitas lain yang dapat meningkatkan kinerja dari petugas kebersihan.
Alat yang akan dibuat adalah sebagairespon dan juga bentuk kepedulian terhadap kebersihan
lingkungan. Penulis bermaksuduntuk meringankan beban kerja dari setiap orang, khususnya
terhadap keluhan para petugas kebersihan lingkugan. Keluhan tersebut antara lain kurang
efektifnya alat sapu kovensional sedangkan jam kerja yang relatif singkat yaitu pukul 04:00-
08:30 kemudian keluhan penggunaan alat sapu konvensional yang memaksa mereka untuk
bekerja dengan posisi yang tidak ergonomis sehingga menyebabkan ketidaknyamanan saat
bekerja serta kurangnya keamanan pada alat sapu konvensional yang biasa digunakan.
Keluhan-keluhan lain seperti keinginan penambahan fitur multifungsi nantinya juga akan
diatasi dengan diciptakannya alat ini.

B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan permasalah bahwa para
petugas kebersihan di area Semarang Timur menginginkan alat sapu ergonomis yang
nyaman saat digunakan, sehingga dapat meningkatkan produktifitas kerja dari para
petugas kebersihan, guna menghadapi keterbatasan waktu kerja yang singkat.

C. Tujuan
Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah, dapat ditentukan tujuan dari
penelitian yang akan dilakukan adalah:
1. Membuat pegembangan dari alat sapu konvensional yang tidak ergonomis guna
mengatasi kondisi posisi kerja yang tidak idealbagi parapetugas kebersihan, serta
mengatasi keterbatasan waktu kerja yang hanya pukul 04:00-06:30 dengan alat yang
lebih efektif ketika digunakan.
2. Pembuatan prototype terlebih dahulu bertujuan untuk memperkecil resiko rekayasa
ulang proses bisnis, prototype dapat memberikan ide bagi pembuat dan pemakai
potensial tentang cara sistem berfungsi dalam bentuk lengkapnya. Artinya sitem
prototype akan dikembangka n lebih cepat daripada metode tradisional dan biayanya
akan jadi lebih rendah.

D. Manfaat
Penelitian yang akan dilakukan tentunya akan menimbulkan manfaat bagi sekitar,
Berikut adalah manfaat yang akan diperoleh dari penelitian:
a. Bagi Pengguna Menjadi suatu solusi dalam mengatasi ketidaknyamanan dalam
pengoprasian alat sapu konvensional.
b. Bagi Peneliti Menjadi momen yang tepat bagi peneliti supaya dapat menerapkan ilmu
pengetahuan yang sudah di pelajari yang di perlukan untuk memecahkan permasalahan

29
supaya dapat meningkatkan kenyamanan penggunaan dari alat sapu yang biasa
digunakan
E. Batasan Masalah
Pembatasan masalah bertujuan agar hasil penelitian dan pembahasannya tidak
menyamping dari tujuan penelitian. pembatasan yang akan dilakukan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Penelitian hanya sebatas desain perancangan ulang dan pengembangan pada alat sapu
konvensional.
2. Perhitungan biaya hanya sebatas perhitungan biaya pokok produksi.
3. Pembuatan produk dalam penelitian hanya bersifat prototype dengan skala 2:1 tetapi tetap
menggambarkan kinerja produk yang akan dibuat.

30
BAB II
PENGENALAN SAPU ELECTRIC

A. Sejarah sapu elektrik


Pada masa tersebut, sapu digunakan untuk menyapu abu dan bara api di sekitar
perapian. Tak hanya itu, referensi pertama tentang penyihir yang menaiki sapu terbang
juga telah ada sejak tahun 1453. Meski begitu, sapu modern baru ada sekitar tahun
1797. Sapu modern pertama ini dibuat oleh Levi Dickinson, seorang petani di
Massachusetts dari rumput berumbai (Sorghum vulgare) yang diikat pada tongkat. Dia
membuat sapu sebagai hadiah untuk istrinya yang akan membantu membersihkan
rumah mereka. Melihat keefektifan alat buatannya, Dickinson kemudian menjual sapu
tersebut pada khalayak luas. Dickinson dan putranya berhasil menjual ratusan sapu
setiap tahun sejak 1800-an. Melihat keberhasilan Dickinson menjual sapu, para petani
mulai menanam rumput tersebut untuk dibuat sapu. Menjelang beberapa dekade
pertama, sejumlah mesin sapu dibuat demi produksi sapu yang lebih cepat. Salah satu
mesin sapu yang terkenal dibuat oleh The Shaker, sebuah sekte keagamaan Kristen.
Mesin milik The Shaker ini membuat sapu dengan ujung datar. Sapu berujung datar
tersebut menawarkan peningkatan kontrol atas gerakan sapu dan area cakupan yang
lebih luas. Popularitas sapu buatan the Shaker menyebar dengan cepat ke seluruh
Amerika Serikat. Sapu buatan the Shaker ini masih digunakan hingga saat ini.
Mengikuti perubahan besar dunia, pada 1940-an, bahan sapu beralih pada serat
sintetis. Bulu plastik yang lebih lembut membuat sapu sintetis ini lebih digandrungi.
Apalagi, serat sintetis ini memungkinkan dibuatnya jenis sapu yang bermacam-macam
tergantung kelembutan seratnya. Baca juga: Hari Peduli Sampah Nasional: 5 Fakta
Ancaman Nyata Sampah di Indonesia

B. Pengertian SAPU ELEKTRIK


SAPU adalah suatu piranti yang digunakan untuk merambatkan dan menerima
gelombang radio atau elektromagnetik. Pemancaran merupakan satu proses perpindahan
gelombang radio atau elektromagnetik dari saluran transmisi ke ruang bebas melalui
antena pemancar. Sedangkan penerimaan adalah satu proses penerimaan gelombang
radio atau elektromagnetik dari ruang bebas melalui antena penerima. Karena
merupakan perangkat perantara antara saluran transmisi dan udara, maka antena harus
mempunyai sifat yang sesuai (match) dengan saluran pencatunya.

31
BAB III
PERANCANGAN

A. Persiapan
1. Alat
A. Gunting
B. Cuter
C. Lem tembak
D. Soldier
E. Lem Fox

2. Bahan
A. Benang woll
B. Sumpit
C. Tutup Botol
D. Kardus
E. Kertas Karton
F. Mika
G. Dinamo
H. Soket Baterai 9 Volt
I. Baterai 9 Volt
J. Karet
K. Kabel Kecil

B. Rincian biaya
BARANG HARGA
Benang Woll Rp. 5.000.00,0
Sumpit Rp. 2.000.00,0
Tutup Botol Rp. 1.500.00,0
Kardus Rp. Gratis
Kertas Karton Rp. 2.000.00,0
Mika Rp. 1.000.00,0
Dinamo Rp. 25.000.00,0
Soket Baterai Rp. 6.000.00,0

Baterai 9 Volt Rp. 29.000.00,0

Karet Rp. 1.000.00,0

32
Kabel Kecil Rp. 3.000.00,0

C. PROSES PERAKITAN
1. potong kardus sesuai dengan pola. 
2. Setelah semua dipotong kemudian susun kardus lalu di lem. 
3. Kemudian potong melingkar tutup botol.
4. Lalu lem kedua tutup botol yang sudah dipotong. 
5. lalu memasangkan Mika plastik di bagian atas kardus.
6. Potong Sumpit 16 cm kemudian belah menjadi dua.
7. Potong tali rafia 5 cm.
8. Kemudian masukkan ke Sumpit atau jepit serupiah pakai Sumpit setelah
itu sisir sisir tali rafia dengan jarum.
9. setelah itu itu lubangi tutup botol.
10.Lalu masukkan Sumpit yang sudah dirangkai dengan tali rafia ke dalam
tutup botol tadi.
11.Kemudian 
12.Setelah itu masukkan sumpit rangkaian tali rafia pada bagian depan
kardus.
13.Setelah itu merakit komponen seperti baterai, dinamo, karet dinamo, kabel
dan saklar.

33
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Sapu merupakan suatu alat pendukung yang sangat penting dalam pelaksanaan proses
kebersihan lingkungan. Seiring perkembangan zaman produsen berusaha memberikan inovasi
untuk alat sapu yang nyaman digunakan. Perencanaan dapat memudahkan pekerjaan lebih
efisien sehingga tidak menimbulkan waktu dan tenaga tambahan.

B.  Saran
Perlunya pengetahuan ini untuk disosialisasikan pada masyarakat agar menimbulkan
pemikiran yang maju.

34

Anda mungkin juga menyukai