Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN AKHIR

PROGRAM PENGABDIAN MASYARAKAT

SOSIALISASI ASPEK HIGIENITAS DAN SUSTAINABILITAS PROSES


PENGOLAHAN BESI BEKAS BAGI MASYARAKAT KELURAHAN PEGIRIAN
KECAMATAN SEMAMPIR SURABAYA

Disusun Oleh:
1. Muhammad Nilzam Aly, S. Hum., M.Sc. 199009202016033101
2. Nuruddin, S.S., M.A. 198208182016033101
3. Eka Lestari Hafqi Putri, S.E., M.SM. 198806272016033201
4. Rahmat Yuliawan, S.E., M.M. 198507092016033101
5. Upik Dyah Eka Noviyanti, S.Ant., M.A. 198411152016033201
6. Yossy Imam Candika, S.E., M.SM. 199011302016033101
7. Riska Nur Rosyidiana, S.E., M.Ak. 198704252016033201
8. Triubaida Maya Ardianti, S.Pd., M.A., M.Pd. 199007162016033201
9. Lutfi Ashar Mauludin, S.Pd., M.A., M.Pd. 198810172016033101

DEPARTEMEN BISNIS
FAKULTAS VOKASI
UNIVERSITAS AIRLANGGA
TAHUN 2017
HALAMAN PENGESAHAN
1. Judul Pengabdian Masyarakat : Sosialisasi
Aspek Higienitas Dan Sustainabilitas Proses
Pengolahan Besi Bekas Bagi Masyarakat Kelurahan
Pegirian Kecamatan Semampir Surabaya
2. Nama Mitra : Warga Kelurahan Pegirian Surabaya
3. Ketua Pengusul
a. Nama Lengkap : M. Nilzam Aly, S. Hum., M. Sc.
b. NIK : 199009202016033101
c. Program Studi : D3 Kepariwisataan/ Bina Wisata
d. Nomor HP : 085727944300
e. Alamat surel (email) : nilzamsvarna@gmail.com
4. Anggota Tim Pengusul
a. Jumlah Anggota : 8 orang
5. Lokasi Kegiatan Mitra
a. Wilayah Mitra : Kelurahan Pegirian
b. Kabupaten/ Kota : Surabaya
c. Jarat PT-Lokasi Mitra : 10 km
6. Luaran yang dihasilkan : - Laporan Kegiatan
: - Artikel Kegiatan Pengmas
7. Waktu Kegiatan : 1 hari
8. Biaya Total : Rp. 0,-

Surabaya, 18 Mei 2017


Mengetahui
Ketua Departemen Bisnis Ketua Tim
Fakultas Vokasi

(Dr. Sri Endah Nurhidayati, S.Sos., M.Si) (M. Nilzam Aly, S.Hum., M.Sc)
NIP:197012101998032002 NIK: 199009202016033101

Menyetujui,
Dekan Fakultas Vokasi

(.Prof. Dr. H. Widi Hidayat, SE., M. Si., Ak., CA., CMA)


NIP: 196007121985111001
RINGKASAN
Masih minimnya perubahan perilaku dan keterbatasan sektor informal
dalam melakukan praktek-praktek higienitas dan sustainabilitas dalam
bidang pekerjaan atau profesinya. Hal tersebut yang mudah dijumpai
pada masayarakat di Surabaya yang bekerja di bidang pengolahan besi
bekas. Aspek higienitas ini terkait dengan kebersihan, keamanan, dan
keselamatan selama proses produksi. Sedangkan aspek sustainabilitas
terkait dengan keberlanjutan proses produksi di bidang lingkungan dan
ekonomi.
Oleh karena itu, tantangan (dan peluang) untuk Surabaya adalah
pengembangan model bisnis atau usaha yang lebih mengedepankan aspek
higienitas dan sustainabilitas. Hasil pengabdian masyarakat menunjukkan
bahwa peserta masih banyak yang belum memahai tentang aspek
higienitas dan sustainabilitas dalam pengolahan besi bekas.

Kata Kunci: Higienitas, sustainabilitas, besi bekas

ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, dengan kekuasaan- Nya Dia telah memberi
hikmah kepada siapapun yang dikehendaki. Syukur Alhamdulillah, atas berkah,
rahmat dan hidayah-Nya, penyusun dapat menyelesaikan Laporan Akhir Program
Pengabdian Masyarakat dengan judul Sosialisasi Aspek Higienitas Dan
Sustainabilitas Proses Pengolahan Besi Bekas Bagi Masyarakat Kelurahan
Pegirian Kecamatan Semampir Surabaya. Laporan akhir ini disusun untuk
memenuhi persyaratan kelengkapan evaluasi dari pelaksanaan Program Pengabdian
Masyarakat Departemen Bisnis, Fakultas Vokasi, Universitas Airlangga.
Perlu juga disampaikan di sini bahwa, program pengabdian masyarakat ini
selain sebagai bentuk implementasi pelaksanaan tri dharma perguruan tinggi, juga
bentuk implementasi atas luaran pasca pelaksanaan program Pra-Tugas Dosen Tetap
non PNS Universitas Airlangga angkatan ke 2. Secara kolektif, pengabdian
masyarakat ini dilaksanakan oleh seluruh dosen muda yang berada di bawah
Departemen Bisnis Fakultas Vokasi Unversitas Airlangga dan telah mengikuti
program Diklat Pra-Tugas Dosen Tetap non PNS Universitas Airlangga di Badan
Diklat Provinsi, Jl. Kawi 41 Malang.
Pengabdian Masyarakat ini tidak mungkin terwujud tanpa bantuan dan peran
serta dari berbagai pihak, perkenankanlah kami menyampaikan terima kasih yang
sebesar – besarnya kepada: Rektor Universitas Airlangga, Prof. Dr. Mohammad
Nasih, SE., Mt., Ak., CMA, jajaran dekanat Fakultas Vokasi Universitas Airlangga,
pimpinan Departemen Bisnis, atas kesempatan yang diberikan kepada kami untuk
memperoleh dana Program Pengabdian Masyarakat Universitas Airlangga.
Dengan segenap kerendahan hati, penyusun menyadari bahwa dalam
penulisan Laporan Akhir Program Pengabdian Masyarakat Universitas Airlangga ini
masih banyak kekurangan, sehingga penyusun mohon maaf sebesar-besarnya atas
segala kekurangan. Akhir kata, semoga laporan ini memberikan manfaat bagi
siapapun yang membacanya.

Surabaya, Juni 2017

Tim Penyusun

iii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................ i
RINGKASAN................................................................................................. ii
KATA PENGANTAR..................................................................................... iii
DAFTAR ISI................................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN......................................................................... 1
1.1. Latar Belakang Masalah ......................................................... 1
1.2. Analisis Situasi........................................................................ 2
1.3. Permasalahan Mitra................................................................. 3
1.4. Solusi yang Ditawarkan.......................................................... 2
1.5. Tujuan Kegiatan...................................................................... 3
1.6. Manfaat Kegiatan.................................................................... 3
BAB II TARGET DAN LUARAN............................................................. 4
2.1. Target....................................................................................... 4
2.2. Luaran..................................................................................... 4
BAB III METODE PELAKSANAAN........................................................ 5
3.1. Penyuluhan dan Pendampingan.............................................. 5
3.2. Evaluasi Program.................................................................... 5
BAB IV KELAYAKAN DEPARTEMEN.................................................... 7
BAB V HASIL YANG DICAPAI................................................................ 8
5.1. Tahapan Persiapan Kegiatan................................................... 8
5.2. Tahap Pelaksanaan Kegiatan................................................... 9
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN........................................................ 11
6.1. Kesimpulan............................................................................. 11
6.2. Saran ...................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... 12
LAMPIRAN................................................................................................... 13

iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Di Indonesia, pemerintah terlibat terus dalam upaya menciptakan kondisi
perdagangan dan pasar besi dan baja dalam negeri yang sehat serta iklim usaha
yang tetap kondusif. Berdasarkan hal tersebut, maka pemerintah menerbitkan
Peraturan Menteri (Permendag) Nomor 08/M-DAG/ PER/2/2009 Tentang
Ketentuan Impor Besi atau Baja yang kemudian diperbarui dengan Permendag
Nomor 21/M-DAG/ PER/6/2009 (atau disebut juga dengan Permendag 21/2009)
Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 08/M-
DAG/PER/2/2009 Tentang Ketentuan Impor Besi Atau Baja. Berdasarkan
penjelasan di atas, maka perlu untuk diketahui peranan sektor baja dalam
perekonomian nasional beserta dengan perbaikan-perbaikan yang mungkin perlu
untuk diambil guna lebih mengembangkan sektor industri dan perdagangan baja.
Limbah merupakan permasalahan utama setiap daerah baik di dunia maupun di
Indonesia. Limbah dapat dibedakan dalam berbagai kategori, diantaranya limbah
cair dan limbah padat. Besi bekas yang masuk dalam kategori limbah padat,
ternyata masih banyak yang memanfaatkan sebagai bagian dari usaha lading
pekerjaan bagi masyarakat, khususnya di kota Surabaya.
Berdasarkan hasil tinjauan terhadap sejumlah penelitian mengenai migran
Madura, baik yang dilakukan oleh Warsono (1992) dan Suhanadji (1998) terhadap
migran Madura di Surabaya menyimpulkan bahwa migrant atau etnis Madura di
Surabaya sebagian besar banyak bekerja di sektor informal. Dalam penelitian
Warsono (1992) migran Madura di Surabaya mengembangkan usaha sektor
informal yang beragam mulai dari tukang becak, pedagang sayur, pedagang buah-
buahan, pedagang soto, pedagang sate, dukun bayi, dan sopir, termasuk jual beli
besi bekas. Keberhasilan migran Madura dalam usaha-usaha tersebut ditentukan
oleh keuletan, kerja keras dan jiwa wiraswasta yang dimiliki. Solidaritas di antara
orangorang Madura dalam kegiatan ekonomi sangat kuat. Hal ini ditunjukkan
dengan adanya monopoli perdagangan besi tua oleh orang-orang Madura.

1
1.2 Analisis Situasi
Permasalahan kemudian muncul bahwa persepsi warga Surabaya tentang
wilayah di kecamatan Semampir terkesan kumuh dan kotor karena banyak besi-
besi bekas yang diletakkan sembarangan di pinggir jalan. Sejauh pengamatan tim
pengabdian di lapangan, memang sangat banyak pengusaha yang meletakkan besi
bekasnya di pinggir jalan. Sehingga banyak dari pengguna jalan yang merasa
terganggu apalagi jika truk-truk pengangkut besi bekas melewati wilayah
kecamatan Semampir karena akan menimbulkan kemacetan. Kesan kumuh dan
kotor ini yang kemudian memunculkan persepsi negative terhadap masyarakat
yang bekerja di bidang pengolahan besi bekas.
Sebagian besar hasil olahan besi bekas mash berupa potongan-potongan
yang kemudian dijual dengan sistem timbangan. Jika masyarakat yang bekerja di
bidang pengolahan besi bekas jeli, sebenarnya besi atau logam yang mereka
dapatkan bisa diberikan nilai tambah. Misalnya dibuat sebagai benda karya seni,
furniture, dan sebagainya. Sehingga segmentasi pasar mereka semakin luas ,
ditambah dengan kemampuan marketing yang lebih baik dan pendapatan mereka
pun akan meningkat.

1.3 Permasalahan Mitra


Berdasarkan hasil pengamatan dan diskusi dengan masyarakat sekitar, ada
satu masalah utama yang dapat dibantu dengan adanya kegiatan pengabdian
masyarakat ini. Sampai sekarang kesadaran masyarakat pada aspek higienitas dan
sustainabilitas masih belum mencapai tingkat sebagaimana yang diharapkan.
Umumnya masyarakat masih berorientasi untuk mengejar keuntungan jangka
pendek dan mengabaikan tentang keberlanjutan usaha mereka di masa yang akan
datang.

2
1.2 Solusi Yang Ditawarkan
Solusi awal atas permasalahan tersebut adalah mengenai sosialisasi aspek
higienitas dan sustainabilitas proses pengolahan besi bekas pada masyarakat di
Kecamatan Semampir. Aspek higienitas ini terkait dengan kebersihan, keamanan,
dan keselamatan selama proses produksi. Sedangkan aspek sustainabilitas terkait
dengan keberlanjutan proses produksi di bidang lingkungan dan ekonomi.

1.3 Tujuan Kegiatan


1. Memberikan pemahaman tentang aspek higienitas dalam proses
pengolahan besi bekas kepada masyarakat
2. Memberikan pemahaman tentang aspek sustainabilitas dalam proses
pengolahan besi bekas kepada masyarakat

1.4 Manfaat Kegiatan


1. Peningkatan kesadaran masyarakat dalam hal higienitas dan sustainabilitas
terhadap pekerjaan yang sedang dijalani.
2. Mendukung program “Surabaya Clean and Green” yang telah dicanangkan
oleh pemerintah kota Surabaya.

3
BAB II
TARGET DAN LUARAN

2.1 Target
Target dalam pengabdian masyarakat ini adalah kelompok masyarakat di
kelurahan Pegirian Kecamatan Semampir, Kota Surabaya. Pengabdian masyarakat
ini menargetkan jumlah peserta kurang lebih 20 orang.

2.2 Luaran
Luaran dari pengabdian masyarakat ini berupa:
1. Memberikan gambaran bagi masyarakat kelurahan pegirian kecamatan
semampir surabaya mengenai pentingnya aspek kebersihan, keamanan,
dan keselamatan dalam proses pengolahan besi bekas.
2. Memberikan solusi terkait diverensiasi produk berbahan dasar besi bekas.
3. Memberikan pengarahan tentang proses pemasaran online untuk
mendukung keberlanjutan pengusaha di bidang pengolahan besi bekas.

4
BAB III

METODE PELAKSANAAN

3.1 Penyuluhan dan Pendampingan


Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah dalam
bentuk sosialisasi bagi masyarakat kelurahan pegirian kecamatan semampir
surabaya sebagai sarana peningkatan kesadaran dalam menerapkan aspek
higienitas dan sustainabilitas proses pengolahan besi bekas. Materi yang akan
disampaikan dalam pengabdian masyarakat ini yaitu:
1. Diverensiasi Produk oleh dosen Prodi D3 Manajemen Perkantoran dan D3
Manajemen Perbankan
2. Higienitas produksi oleh dosen Prodi D3 Kepariwisataan/Bina Wisata
3. Akuntansi Dasar oleh dosen Prodi D3 Akuntansi
4. Pemasaran online oleh dosen Prodi D3 Bahasa Inggris
Dengan terbatasnya durasi waktu, dikhawatirkan pemberian seluruh materi
secara berturut-turut akan menurunkan tingkat pemahaman peserta. Oleh karena
itu, peserta akan dibagi ke dalam kelompok dimana masing-masing kelompok
akan membahas salah satu materi. Pembagian kelompok ditentukan pada saat pra
observasi. Dengan adanya pra observasi diharapkan pembagian kelompok akan
sesuai dengan minat peserta sehingga pemahaman yang diperoleh maksimal.

3.2 Evaluasi Program Pengabdian Kepada Masyarakat


Evaluasi keberhasilan Program Pengabdian Kepada Masyarakat dilakukan
setelah menjalankan penyuluhan/ sosialisasi dan pendampingan di Kelurahan
Pegirian, Kecamatan Semampir, Surabaya. Rancangan evaluasi dilaksanakan
sebagai berikut:
1. Terwujudnya kerja sama lanjutan yang difasilitasi pemerintah setempat
di masa yang akan datang
2. Didapatkan sejumlah warga yang berinisiatif untuk mengembangkan
usaha pengolahan besi bekas yang higienis dan berkelanjutan.

5
BAB IV
KELAYAKAN DEPARTEMEN

Fakultas Vokasi, khususnya Departemen Bisnis memiliki sejumlah


program studi unggulan di bidang ekonomi dan bisnis. Bidang tersebut yang
selanjutnya sangat layak untuk didistribusikan kepada masyarakat luas. Sumber
Daya Manusia (SDM) dosen di Departemen Bisnis juga memiliki jumlah
terbanyak dibandingkan dengan departemen lainnya di Fakultas Vokasi. Tim
pelaksana kegiatan pengabdian masyarakat terdiri dari 9 orang dengan keahlian
sebagai berikut:
1. Diverensiasi Produk oleh dosen Prodi D3 Manajemen Perkantoran dan D3
Manajemen Perbankan
2. Higienitas produksi oleh dosen Prodi D3 Kepariwisataan/Bina Wisata
3. Akuntansi Dasar oleh dosen Prodi D3 Akuntansi
4. Pemasaran online oleh dosen Prodi D3 Bahasa Inggris

Tabel 4.1 Keahlian dan tugas tim pengabdian masyarakat


No NAMA STATUS KEAHLIAN TUGAS
1 M. Nilzam Aly, S. Hum., Ketua Tim Kelembagaan Merancang kegiatan
M.Sc. Pariwisata pengmas
2 Nuruddin, S.S., M.A. Anggoota I Pariwisata Perijinan dan
Budaya pendanaan
3 Upik Dyah Eka Noviyanti, Anggota II Anthropologi Sosialisasi Higienitas
S.Ant., M.A. Budaya produksi
4 Rahmat Yuliawan, S.E., Anggota III Manajemen Sosialisasi diverensiasi
M.M. Perkantoran produk
5 Eka Lestari Hafqi Putri, S.E., Anggota IV Permodalan dan Sosialisasi permodalan
M.SM. Perbankan dan pajak
6 Yossy Imam Candika, S.E., Anggota V Permodalan dan Sosialisasi permodalan
M.SM. Perbankan dan pajak
7 Riska Nur Rosyidiana, S.E., Anggota VI Akuntansi Sosialisasi Akuntansi
M.Ak. Dasar
8 Triubaida Maya Ardianti, Anggota VII Lingustik dan Sosialisasi Pemasaran
S.Pd., M.A., M.Pd. Pemasaran OL online
9 Lutfi Ashar Mauludin, S.Pd., Anggota VIII Lingustik dan Sosialisasi Pemasaran
M.A., M.Pd. Pemasaran OL online

6
BAB V
HASIL YANG DICAPAI
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan judul “Sosialisasi Aspek
Higienitas Dan Sustainabilitas Proses Pengolahan Besi Bekas Bagi Masyarakat
Kelurahan Pegirian Kecamatan Semampir Surabaya” yang diselenggarakan oleh
Departemen Bisnis Fakultas Vokasi Universitas Airlangga terdiri dari dua tahap
yaitu (1) Tahap Persiapan, tanggal 5 Mei 2017 s/d tanggal 20 Mei 2017 dan (2)
Tahap Pelaksanaan, tanggal 25 Mei 2017.

5.1 Tahap Persiapan Kegiatan


Pada tahap ini dilakukan persiapan mencakup beberapa kegiatan di bawah
ini seperti tahap perijinan; kerjasama; dan rapat koordinasi internal:
5.1.1 Perijinan
Kegiatan ini dilaksanakan baik secara internal maupun eksternal. Perijinan
internal meliputi kegiatan penyusunan proposal pengmas, termasuk pengajuan
skema pendanaan di Fakultas Vokasi. Hal ini dilaksanakan demi legalitas kegiatan
yang diakui oleh Universitas Airlangga. Perijinan eksternal meliputi surat
pemberitahuan kepada mitra pengmas.
5.1.2 Kerjasama
Pada awal kegiatan telah dilakukan koordinasi dengan pihak mitra
sekaligus sebagai sasaran program pengabdian kepada masyarakat. Sasaran
program ini adalah warga di Jl. Tenggumung Baru Indah 1 Kelurahan Pegirian
Kecamatan Semampir Surabaya. Jumlah sasaran kegiatan ini adalah 20 peserta
yang hadir dengan pelaksanaan pengabdian masyarakat selama satu hari.
5.1.3 Rapat koordinasi internal
Pengmas Departemen Bisnis dilaksanakan oleh 9 dosen muda yang baru
menyelesaikan Diklat Pra Tugas Dosen Tetap non-PNS di Malang. Rapat
koordinasi awal dilakukan untuk pembentukan panitia dan pembagian tugas.
Rapat koordinasi selanjutnya tentang pembuatan materi dan evaluasi. Beberapa
rapat koordinasi, selain dilaksanakan secara tatap muka juga dilaksanakan secara
daring. Untuk itu, tim pengmas berinisiatif dengan membuat grup whatsapp
bernama “Pengmas RTL”. Hal ini sebenarnya bertujuan untuk memudahkan jalur
koordinasi dan komunikasi diantara tim atau anggota pengmas ini.

7
Gambar 1. Grup Whtsapp tim pengmas
5.2 Tahap Pelaksanaan Kegiatan
Pengabdian masyarakat ini dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 25 Mei
2017 pukul 13.00 – 16.30 WIB. Masing-masing prodi yang diwakili oleh dosen
muda menyampaikan materi sesuai tugas yang telah diberikan.
No Nama Prodi Materi
1 DIII Kepariwisataan/Bina Wisata Sosialisasi Higienitas produksi
2 DIII Bahasa Inggris Pemasaran online
3 DIII Manajemen Kesekretariatan/ Diverensiasi Produk
Perkantoran
4 DIII Perbankan Diverensiasi produk
5 DIII Akuntansi Akuntansi Dasar

Gambar 1. Tim pengabdian masyarakat (sebelum pemberangkatan)

8
Gambar 2. Tim pengmas ketika di lokasi (persiapan sebelum sosialisasi)

Gambar 3. Warga peserta pengmas

Gambar 4. Warga peserta pengmas

9
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan
Berdasarkan dari realisasi pelaksanaan program pengmas di kelurahan
Pegirian ini, dapat disimpulkkan bahwa:
1. Mayoritas warga masih belum mengerti tentang aspek higienitas dan
sustainabilitas dalam proses pengolahan besi bekas serta jenis
pekerjaan lainnya.
2. Peserta sangat antusias mengikuti kegiatan pengmas karena latar
belakang pekerjaan warga yang datang tidak hanya yang berprofesi
sebagai pengusaha besi bekas, namun sangat beragam.
3. Secara umum, sosialisasi ini mampu memberikan wawasan kepada
warga terkait aspek higienitas dan sustainabilitas dalam berbagai
bidang profesi.
6.2 Saran
Mengacu dari kesimpulan yang telah dijelaskan sebelumnya, tim
pengabdian masyarakat Departemen Bisnis Fakultas Vokasi Universitas Airlangga
menyampaikan saran sebagai berikut:
1. Perlu diadakan pengmas lanjutan dengan bentuk yang berbeda semisal
dalam bentuk pelatihan pembuatan furniture berbahan dasar tong atau
drum bekas.
2. Perlu kiranya untuk mendatangkan pengusaha besi bekas yang telah
sukses dalam bidang diverensiasi produk.
3. Perlu diadakan pengmas serupa ditempat atau lokasi yang berbeda
dengan kondisi masyarakat yang hampir sama.

10
DAFTAR PUSTAKA

Akhyar. 2014. Perancangan Dan Pembuatan Tungku Peleburan Logam Dengan


Pemanfaatan Oli Bekas Sebagai Bahan Bakar. Seminar Nasional Sains dan
Teknologi 2014

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Anti Korupsi: Modul Diklat Prajabatan


Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Aktualisasi Nilai Dasar Profesi PNS: Modul
Diklat Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Akuntabilitas PNS: Modul Diklat Prajabatan


Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Etika Publik: Modul Diklat Prajabatan


Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Komitmen Mutu: Modul Diklat Prajabatan


Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Nasionalisme: Modul Diklat Prajabatan


Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Manulang, Hiras dan Hasni. 2011. Peranan Sektor Baja Dalam Perekonomian
Indonesia. Litbang Perdagangan Vol. 5 No. 1.

11
LAMPIRAN 1

DAFTAR HADIR PESERTA

12
LAMPIRAN 2

DOKUMENTASI MATERI

13

Anda mungkin juga menyukai