Keseimbangan IS - LM
Grafik Keseimbangan
IS – LM
• Keseimbangan IS – LM
Keseluruhan bagian dari model IS – LM dapat disimpulkan sebagai berikut.
Y = C (Y – T) + I (r) + G , IS
M/P = L (r, Y) , LM
Keseimbangan IS – LM dapat diterapkan pada model perekonomian 2 sektor, 3 sektor, dan 4 sektor.
Pada model perekonomian 2 sektor hanya ada fungsi konsumsi (C) dan investasi (I). pada model
perekonomian 3 sektor selain fungsi konsumsi (C) dan investasi (I) juga dipengaruhi oleh pengeluaran
pemerintah (G). sedangkan pada model 4 sektor ditambah ekspor (X) dan impor (M).
Oleh karena itu, keseimbangan perekonomian adalah titik dimana kurva IS dan LM berpotongan. Titik ini
memberikan tingkat bunga (r) dan tingkat pendapatan (Y) yang memenuhi kondisi untuk keseimbangan
baik dalam pasar barang maupun pasar uang.
• Grafik Keseimbangan IS – LM
Keseimbangan di pasar barang menunjukkan bahwa peningkatan tingkat suku Bungan 0i’ ke 0i” akan
mendorong terjadinya penurunan output dari 0Y ke 0Y’. keseimbangan di pasar uang menunjukkan bahwa
peningkatan output 0Y ke 0Y” akan mendorong peningkatan tingkat suku bunga 0i ke 0i”.
Ketika kurva IS berpotongan dengan kurva LM maka akan terjadi keseimbangan.
Y = 720 – 800i
Y = 720 – 800 (0,129)
Y = 720 – 103,2
Y = 616,8
Naiknya pengeluaran pemerintah sebesar 20, menyebabkan tingkat bunga keseimbangan naik
menjadi 12,9% dan pendapatan nasional keseimbangan naik menjadi 616,8.
Kontraksi moneter atau pengetatan moneter berhubungan dengan penurunan penawaran uang. Ketika
terjadi peningkatan penawaran uang tersebut disebut juga sebagai ekspansi moneter. Kebijakan moneter
tidak mempengaruhi kurva IS, tetapi hanya mempengaruhi kurva LM. Misalnya, ketika terjadi peningkatan
penawaran uang, kurva LM akan bergeser ke bawah.
PERBEDAAN EKONOMI MIKRO DAN EKONOMI MAKRO
Ilmu ekonomi dapat didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari bagaimana manusia dalam berusaha
memenuhi kebutuhannya dengan memilih diantara berbagai alternatif yang ada. Dalam teori ekonomi
dibagi dalam dua cabang ilmu yaitu ekonomi mikro dan ekonomi makro.
1. Ekonomi Mikro
Ekonomi mikro membicarakan unit-unit individu seperti perusahaan dan rumah tangga. Misalnya :
• Bagaimana suatu rumah tangga mengalokasikan pendapatannya untuk membeli barang dan jasa
yang diperlukan
• Bagaimana perusahaan menentukan tingkat produksinya agar diperoleh keuntungan yang
maksimal
2. Ekonomi Makro
Ekonomi makro membicarakan perekonomian sebagai suatu keseluruhan dan mengabaikan unit-unit
individu seperti rumah tangga dan perusahaan.
Misalnya :
• Tingkat pendapatan nasional
• Tingkat kesempatan kerja
• Tingkat harga umum, inflasi dan bunga
• Neraca pembayaran internasional
• Fungsi investasi
• Pengeluaran investasi
• Fungsi konsumsi.
• Pasar uang
• Permintaan uang
• Penawaran uang.
• I = pengeluaran investasi
• Y = pendapatan nasional
• G = pengeluaran pemerintah
• Tr = transfer pemerintah
• Di mana:
• X = ekspor
• Z = impor
Fungsi IS yang kita temukan tersebut kalau kita gambar dalam bentuk grafik
gambarnya terlihat seperti dalam gambar di bawah ini
Dari gambar tersebut dapat kita saksikan bahwa dengan menurunnya tingkat
bunga, tingkat pendapatan nasional nyata yang memenuhi syarat ekuilibrium
pasar komoditi meningkat. Pada tingkat bunga setinggi 20% misalnya, tingkat
pendapatan nasional yang memenuhi syarat ekuilibriumnya pasar komoditi
adalah sebesar 100 milyar rupiah.
Kalau tingkat bunga menurun menjadi 10%, tingkat pendapatan nasional
nyata yang memenuhi syarat ekuilibriumnya pasar komoditi berubah
menjadi sebesar 200 milyar rupiah
Menurunkan Kurva IS lewat Grafik
▪ Dalam perekonomian tertutup, bocoran (W) - yaitu aliran yang keluar dari
sirkulasi aliran pendapatan terdiri darI dua jenis tabungan dan pajak
pemerintah. Dengan demikian
W = S+T.
Suntikan (J) - yaitu aliran yang masuk ke dalam sirkulasi aliran pendapatan -
terdiri dari investasi danpengeluaran pemerintah. Maka J= I+G.
Persamaan fungsi (7) yang baru saja kita temukan adalah merupakan
persamaan fungsi kurva LM. Persamaan tersebut berlaku kalua semua fungsi
permintaan akan uang berbentuk garis lurus. Berikut ini adalah contoh.
Sebuah perekonomian mempunyai data sebagai berikut:
Jumlah uang yang beredar ̅ = 200 milyar rupiah
:𝑀
Permintaan uang untuk transaksi : LT = 0,25Y
Permintaan uang untuk berjaga-jaga : LJ = 0,15Y
Permintaan uang untuk spekulasi : L2 = 160 - 4r
Berdasarkan data diatas, dengan menggunakan persamaan (4) atau persamaan
(7) kita dapat menemukan
persamaan fungsi kurva LM.
- Pertama-tama, kita cari
persamaan fungsi kurva
L1.
Kurva L1: L1 = LT + LJ =
0,25Y + 0,15Y
L1 = 0,4Y
Dengan demikian:
- Dengan menggunakan (4)
̅
L1 (Y) + L2 (r) = 𝑀
0,4Y + 160 – 4r = 200
0,4Y = 40 + 4r
Y = 100 + 10r
- Dengan menggunakan (7)
̅ − L20 − k2r
𝑀
Y= 𝑘1
200−160−(−4)𝑟
Y= 0,4
2. Gambaran ekonomi
3. Pasar uang
4. Keseimbangan umum
5. Keseimbangan semu
8. Agregasi IS-LM
1. Pasar komoditi
Komoditas
nasional. Contoh
Pasar Komoditas :
➢ Bremen Tabaco Community/Exchange Bremen Tabaco
Community/Exchange merupakan pasar komoditas Jerman. Untuk
komoditas tembakau.
➢ New York Coffee Sugar and Cacao Ex Change (NCSE) Untuk komoditas ini
untuk komoditas kopi, gula, serta kakao.
• Transaksi Efektif
• Transaksi Spekulatif
Bentuk transaksi yang hanya bersifat spekulasi. Jadi, transaksi ini bukan
berarti
transaksi murni. Tujuan dari transaksi spekulatif bukan untuk penyerahan
barang
Transaksi efektif
Adalah suatu transaksi jual beli yang terjadi di bursa barang yang diakhiri
dengan penyerahan barang dagangan.
Transaksi spekulatif
Adalah bentuk transaksi yang bersifat spekulasi, yang bukan merupakan
transaksi murni, tujuannya bukan untuk penyerahan barang akan tetapi
untuk melakukan pembayaran dan penerimaan uang.
● Barang yang mudah untuk diganti, dengan tidak mengubah mutu maunpun
kualitas.
● Telah disepakati untuk diperdagangkan di pasar sesuai keputusan menteri
yang bertanggung jawab.
2. Gambaran ekonomi
Ekonomi Mikro
Mempelajari perilaku para pelaku ekonomi secara individual, seperti
konsumen, pemilik sumber daya dan perusahaan bisnis. kombinasi
konsumsi atau produksi akan menciptakan keseimbangan dengan
asumsi ceteris paribus.
Ekonomi Makro
Mempelajari variabel-variabel ekonomi secara agregat, variable antara lain:
pendapatan nasional,pengangguran, jumlah uang beredar, laju inflasi,
pertumbuhan ekonomi, maupun neraca pembayaran internasional.
➢ Sejauh mana sumber daya yang ada dimanfaatkan pada kegiatan ekonomi.
➢ Sejauh mana perekonomian dalam keadaan stabil khususnya stabilitas di
bidang moneter.
➢ Sejauh mana perekonomian mengalami pertumbuhan
3. Pasar uang
➢ Sertifikat Bank Indonesia (SBI), surat berharga yang dikeluarkan oleh Bank
Indonesia sebagai bentuk pengakuan utang jangka pendek dengan sistem
bunga atau diskonto.
➢ Surat Berharga Pasar Uang (SBPU), surat berharga yang dikeluarkan oleh
bank sebagai surat pelunasan utang atas persetujuan (tanda tangan)
nasabah. Proses penerbitan instrumen ini melibatkan Bank Indonesia &
bank umum atau lembaga keuangan lainnya yang menerapkan sistem
diskonto.
➢ Treasury Bills, instrumen pasar uang berupa penerbitan surat utang oleh
pemerintah untuk dibuka kepada masyarakat luas dalam jangka waktu
pendek. Instrumen ini disebut sebagai surat obligasi pemerintah.
➢ Instrumen Pasar Uang Syariah, ada beragam pilihan pasar uang syariah
antara lain Sertifikat Bank Indonesia Syariah SBIS, Repurchase Agreement
(Repo) SBSN, Repurchase Agreement (Repo) SBIS, Surat Berharga Syariah
Negara (SBSN), Instrumen Pasar Uang Antarbank Syariah (PUAS), dan surat
berharga
Bagi pihak emiten, fungsi pasar uang adalah membantu perusahaan dalam
mendapatkan suntikan modal dalam jangka waktu pendek. Pihak emiten
tidak
perlu bingung dalam mencari tambahan modal/investor. Karena adanya
pasar uang membuat perusahaan dipertemukan dengan pemodal yang
memiliki kelebihan dana
❖ Meningkatkan Laju Pembangunan Negara
Pasar uang yang dijual dan diterbitkan oleh pemerintah dalam rangka
mencari suntikan modal dari masyarakat untuk keperluan pembangunan
negara.
Masyarakat berperan serta dalam menanamkan modalnya di instrumen
pasar uang milik negara, maka mereka telah turut aktif dalam mendukung
kemajuan
pembangunan negara.
Keseimbangan Umum
Keseimbangan di pasar barang dan jasa, serta pasar uang disebut dengan
model keseimbangan IS-LM. Dalam keseimbangan umum terjadi pada
waktu pasar barang dan jasa dengan pasar uang berada dalam
keseimbangan secara bersama- sama. Pada waktu terjadi keseimbangan
umum, besarnya pendapatan nasional (y) dan tingkat bunga (i)
mencerminkan pendapatan nasional dan tingkat bunga
keseimbangan yang terjadi baik di pasar barang dan jasa maupun di pasar
uang.
𝑌 = 𝐶 (𝑌 − 𝑇) + (𝑟) + 𝐺
𝑀
= 𝐿 (𝑟, 𝑌)
𝑃
Keseimbangan IS – LM dapat diterapkan pada model perekonomian 2
sektor, 3 sektor, dan 4 sektor. Pada model perekonomian 2 sektor hanya
ada fungsi konsumsi
(C) dan investasi (I). Pada model perekonomian 3 sektor selain fungsi konsumsi (C)
dan investasi juga dipengaruhi oleh pengeluaran pemerintah (G). Sedangkan pada
model 4 sektor ditambah ekspor (X) dan impor (M).
Keseimbangan Umum
Keadaan perekonomian dimana terpenuhi syarat ekuilibriumnya pasar
komoditi dan juga terpenuhinya syarat ekuilibriumnya pasar uang dalam
model analisis IS- LM dikatakan berada dalam keseimbangan umum atau
general equilibrium dan titik potongnya disebut titik ekuilibrium IS-LM.
Keseimbangan Semu
Jika hanya terpenuhi syarat ekuilibriumnya satu pasar saja, maka belum
dapat dikatakan bahwa perekonomian berada dalam keadaan ekuilibrium
yang
sebenarnya. Hanya dapat dikatakan bahwa pasar yang memenuhi syarat
ekuilibrium tersebut berada dalam keadaan keseimbangan semu atau quasi
equilibrium.
• OL1* = Jumlah uang yang beredar dalam perekonomian yang dipakai oleh
masyarakat untuk kebutuhan transaksi dan berjaga-jaga
8. Agregasi IS-LM
Kurva IS
E=C+I+
G C = C (Y
– T)
Dengan asumsi perekonomian tertutup, dimana ekspor adalah nol, maka
pengeluaran yang direncanakan sebagai jumlah konsumsi C, investasi yang
direncanakan I, dan pembelian pemerintah G.
Kurva LM
M/P = L(r,Y) , LM
Ada keseimbangan di pasar barang karena titik itu ada di kurva IS dan ada
keseimbangan di pasar uang karena titik itu ada di kurva LM
Titik dimana kedua kurva saling berpotongan adalah titik keseimbangan
terjadi di kedua pasar, baik di pasar barang maupun uang.
Ada keseimbangan di pasar barang karena titik itu ada di kurva IS dan ada
keseimbangan di pasar uang karena titik itu ada di kurva LM
MS = L
MS = penawaran uang
agregat dan L =
ditulis : MS = L (Y,r)
Jika persamaan ini diselesaikan untuk nilai Y maka akan diperoleh fungsi
LM sebagai berikut:
Persamaan
Matematis AE =
C+I+G
Perpotongan IS-LM
Dalam analisis IS-LM keseimbangan kegiatan perekonomian ditentukan oleh interaksi keadaan di pasar uang dan
pasar barang.
Keseimbangan pendapatan nasional tercapai apabila hubungan antara suku bunga dengan pendapatan nasional
yang berlaku di pasar barang adalah sama dengan yang berlaku di pasar uang, yaitu bila kurva IS
berpotongandengan kurva LM.
Berdasarkan Prioritas
Berdasarkan Pendidikan
Pertemuan ke-4
Kebijakan Ekspansi dan Kontraksi
Kebijakan Ekspansi bertujuan untuk memperbesar kegiatan perekonomian. Dari kebijakan ini diharapkan terjadi
peningkatan permintaan agrerat, pendapatan riil, dan sekaligus dapat mengurangi jumlah pengangguran.
Kebijakan ini biasanya diambil pada masa perekonomian yang sedang menghadapi banyak pengangguran dan
kapasitas produksi nasional belum optimal.
Kebijakan ekspansi dapat dilakukan melalui kebijakan moneter atau fiskal, yang pasti kebijakan yang diambil
harus mampu memperoleh hasil berupa peningkatan dalam pendapatan nasional dan penurunan jumlah
pengangguran.
Kebijakan Kontraksi bertujuan untuk menurunkan kegiatan perekonomian. Dari kebijakan ini diharapkan terjadi
penurunan permintaan agrerat, pendapatan riil, dan dapat menurunkan laju inflasi dan menurunkan defisit
neraca pembayaran. Kebijakan kontraksi pada umumnya dilakukan pada masa perekonomian yang sedang dalam
keadaan over-employment. Kondisi ini biasanya ditandai dengan terjadinya inflasi yang tinggi, atau defisit neraca
pembayaran terus-menerus.
Pada saat suku bunga sebesar r0, permintaan uang untuk berspekulasi
sebanyak M0. Dan ketika suku bunga bertambah atau meningkat
menjadi r1, permintaan uang untuk spekulasi turun menjadi M1.
Model IS-LM (dalam Kebijakan Fiskal dan Moneter)
Kebijakan Fiskal dengan Pendekatan Kurva IS-LM
Dampak kebijakan fiskal terhadap perekonomian terbagi atas dua yaitu
kebijakan fiskal secara ekspansif, di mana kebijakan yang dilakukan melalui
peningkatan pengeluaran pemerintah (G) atau penurunan penerimaan pajak
(T) . Kebijakan fiskal secara ekspansif dapat dilihat pada gambar di samping
Gambar diatas menjelaskan kebijakan ekspansif dalam pendekatan IS-LM.
Kenaikan di dalam pengeluaran pemerintah (G) menyebabkan kurva IS
bergeser ke kanan dari IS0 (G0) ke IS1 (G1) juga mengakibatkan tingkat
pendapatan (Y) naik dari Y0 ke Y1, dan tingkat bunga (i) juga naik dari i0 ke
i1.