1.1 Teknik Pengujian Hipotesis Dan Analisis Data 1.1.1 Analisis Data
1.1 Teknik Pengujian Hipotesis Dan Analisis Data 1.1.1 Analisis Data
31
32
Semambung ini terletak pada ketinggian 4,00 M dari permukan laut, dengan suhu
rata-rata
32
23-35 derajat celcius, topografi yang rendah dengan banyaknya curah hujan
yaitu 1800- 2000 Mm pertahun. Secara andministratif, Desa Semambung berbatasan
dengan:
Sebelah utara : Desa Pabean
Sebelah timur : Desa Sedati Agung
Sebelah selatan : Desa Kejaten
Sebelah barat : Desa Sawotratap
Desa Semambung memiliki dua Dusun yakni Dusun Kalangan dan Dusun
Semambung itu sendiri, Desa Semambung Juga Memiliki 8 RW dan 31 RT serta
2.249 KK. Jumlah penduduk Desa Semambung sebesar 7.759 jiwa yang terdiri dari
Laki-laki 3.851 jiwa serta Perempuan 3.905 jiwa.
1.1.1 Gambaran Umum Pedagang Tanaman Hias Di Desa Semambung
Usaha penjualan tanaman hias di sepanjang jalan juanda di Desa Semambung
merupakan usaha yang telah dilakukan oleh para pedagang selama bertahun- tahun.
Usaha ini merupakan usaha yang turun menurun dari orang tua atau saudara-saudara
mereka yang telah merintis usaha ini beberapa tahun yang lalu. Memanfaatkan
perkembangan Kota Sidoarjo dan banyaknya arus peputaran masyarakat di Kota
Sidoarjo, bisnis penjualan tanaman hias di sepanjang jalan Juanda di Desa
Semambung menjadi bisnis alternatif yang menjajikan bagi pedagang tanaman hias.
Kebutuhan konsumen, terutama kalangan menengah ke atas yang tertarik akan jenis
tanaman hias ini memberikan jaminan tersendiri bagi tanaman pedagang tanaman
hias dalam melakukan usahanya.
Jenis tanaman yang di jual para pedagang tanaman hias, secara umum dapat di
kelompokan kedalam tanaman hias berbunga dan tanaman hias daun. Jenis tanaman
hias yang dijual oleh masing-masing pedagang relatif sama, walaupun ada beberapa
pedagang yang menjual jenis tanaman hias lain, seperti tanaman hias air dan
tanaman berbuah. Tanaman dalam tanaman hias bunga yang di jual adalah: Mawar,
Anggrek, Bougenville dan Petonia. Sedangkan jenis tanaman hias daun yang di jual
adalah: Anglaonema, Puring, Asoka, Keladi, Lantan Camara, Lili paris, dan
Sebagainya. Beragamnya jenis tanaman yang dijual oleh pedagang tanaman hias
didasarkan karena konsumen mereka adalah konsumen akhir, yaitu konsumen yang
membeli tanaman hias untuk dimiliki sendiri atau tidak untuk dijual lagi. Sehingga
biasanya konsumen seperti ini akan cenderung membeli jenis tanaman yang
biasanya konsumen seperti ini akan cenderung membeli jenis tanaman yang
brvariasi tetapi dalam jumlah yang lebih sedikit.
Tanaman hias yang dijual oleh pedagang tanaman hias kebanyakan berasal
dari petani tanaman hias, tetapi sebagian pedagang tanaman hias juga
membudidayakan tanaman hias dengan pembibitan atau melakukan stek dan
33
Jumlah Pedagang
Usia (tahun) Presentasi
Tanaman Hias (orang)
26-30 16 26,7%
31-36 23 38,3%
37-40 6 10%
41-45 15 25%
Total 60 100%
Sumber: Data lampiran 2 diolah
Dari Tabel 4.1 di atas menunjukan bahwa responden pada pedagang tanaman hias
di Desa Semambung dengan usia 26-30 tahun sebanyak 16, usia 31-36 tahun
sebanyak 23, usia 37-40 sebanyak 6, usia 41-45 tahun sebanyak 15, dan total
jumlah responden sebanyak 60.
1.1.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Responden
Untuk mengetahui karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dapat
dilihat pada Tabel 4.2 berikut ini:
Tabel 4. 2 Responden berdasarkan Jenis Kelamin
Jumlah Pedagang Tanaman
Jenis Kelamin Hias Presentasi
(orang)
Laki – Laki 25 41,7%
Perempuan 35 58,3%
Total 60 100%
Sumber: Data lampiran 2 diolah
Dari Tabel 4.2 diatas menunjukan bahwa responden pada pedagang tanaman hias di
Desa Semambung dengan jenis kelamin laki-laki sebanyak 25, jenis kelamin
perempuan sebanyak 35, dan total jumlah responden berjumlah 60.
1.1.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Kepemilikan Usaha
Responden
Untuk mengetahui karakteristik responden berdasarkan kepemilikan usaha
dapat dilihat pada Tabel 4.3 berikut ini:
Jumlah Pedagang
Kepemilikan Usaha Presentasi
Tanaman Hias (orang)
Total 60 100%
Sumber: Data lampiran 2 diolah
Dari Tabel 4.3 diatas menunjukan bahwa responden pada pedagang tanaman hias di
Desa Semambung dengan setatus kepemilikan usaha milik sendiri sebanyak 39,
setatus kepemilikan usaha milik orang lain sebanyak 21, dan total jumlah responden
berjumlah 60.
1.1.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Responden
Tingkat pendidikan adalah suatu kondisi jenjang pendidikan yang dimiliki
oleh seseorang melalui pendidikan formal. Berdasarkan hasil penelitian tingkat
pendidikan dari SD sampai S3.
Untuk mengetahui karakteristik responden berdasarkan pendidikan dapat
dilihat pada Tabel 4.4 berikut ini:
Jumlah Pedagang
Pendidikan Presentasi
Tanaman Hias (orang)
SD 1 1,7%
SMP 1 1,6%
SMA/SMK 46 76,7%
D1/D2/D3 2 3,3%
S1/S2/S3 10 16,7%
Total 60 100%
Sumber: Data lampiran 2 diolah
Dari Tabel 4.4 diatas menunjukan bahwa responden pada pedagang tanaman hias di
Desa Semambung dengan setatus pendidikan terakhir SD sebanyak 1, pendidikan
terakhir SMP sebanyak 1, pendidikan terakhir SMA/SMK sebanyak 46, pendidikan
terakhir D1/D2/D3 sebanyak 2, pendidikan terakhir S1/S2/S3 sebanyak 10 dan total
jumlah responden berjumlah 60.
1.1.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Modal Kerja
Untuk mengetahui karakteristik responden berdasarkan modal kerja dapat dilihat
pada Tabel 4.5 berikut ini:
Tabel 4. 5 Responden Berdasarkan Modal Kerja
Jumlah Pedagang
Modal Kerja
Tanaman Hias Presentase
( Juta Rupiah)
(orang)
36
36
11 – 15 19 31,7%
16 – 20 12 20%
21 – 25 12 20%
Total 60 100%
Sumber: Data lampiran 3 diolah
Dari Tabel 4.7 diatas menunjukan bahwa responden pada pedagang tanaman hias di
Desa Semambung dengan lama usaha 5-9 tahun sebanyak 17, lama usaha 11-15
tahun sebanyak 19, lama usaha 16-20 tahun sebanyak 12, lama usaha 21-25 tahun
sebanyak 12, dan total jumlah responden sebanyak 60.
1.1.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendapatan
Untuk mengetahui karakteristikresponden berdasarkan pendapatan dapat dilihat
pada tabel 4.8 berikut ini:
Tabel 4. 8 Responden Berdasarkan Pendapatan
Pendapatan Jumlah Pedagang
Presentase
(Juta Rupiah) Tanaman Hias (orang)
3.000.000 - 5.000.000 18 30%
5.750.000 - 7.000.000 16 26,7%
7.500.000 - 9.000.000 14 23,3%
9.500.000 - 20.000.000 12 20%
Total 60 100%
Sumber: Data lampiran 3 diolah
Dari Tabel 4.8 diatas menunjukan bahwa responden pada pedagang tanaman hias di
Desa Semambung dengan pendapatan 3.000.000-5.000.000 sebanyak 18,
pendapatan 5.750.000-7.000.000 sebanyak 16, pendapatan7.500.000-9.000.000
sebanyak 14, pendapatan 9.500.000-20.000.000 sebanyak 12, dan total jumlah
responden sebanyak 60.
Keterangan
Y = Pendapatan
α = Koefisien Konstatan
β1 = Koefisien regresi modal usaha
β2 = Koefisien regresi tenaga kerja
β3 = Koefisien regresi Lama Usaha
X1 = Modal usaha
X2 = Tenaga kerja
X3 = Lama Usaha
e = Estimasi error
Dari hasil pengolahan pada tabel 4.9 menggunakan program SPSS 16.0
diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 4. 9 Analisis Regresi Linier Berganda
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) -1.927 .699 -2.757 .008
Modal_Kerja 1.745 .357 .371 4.882 .000
Tenaga_Kerja 1.535 .238 .488 6.456 .000
Lama_Usaha .111 .044 .195 2.529 .014
a. Dependent Variable: Pendapatan
Sumber: Hasil SPSS lampiran 4
Setelah dilakukan pengujian regresi linier berganda terhadap data dalam Tabel 4.9.
Maka diproleh hasil pada Tabel 4.9 dengan tingkat signifikan α = 0,05 (5%) maka
dapat dituliskan persamaan regresi sebagai berikut:
Persamaan Regresi:
b1 = 1,745 artinya bila terjadi kenaikan pada variabel modal kerja (X1)
sebesar 1 (satu) juta rupiah maka pendapatan (Y) dapat
meningkat sebesar 1,745 juta rupiah
a. Koefisien Regresi Tenaga Kerja (X2)
b2 = 1,535 artinya bila terjadi kenaikan pada variabel tenaga kerja (X2)
sebesar 1 (satu) orang maka pendapatan (Y) dapat meningkat
sebesar 1,535 juta rupiah
b. Koefisien Regresi Lama Usaha (X3)
b3 = 0,111 artinya bila terjadi kenaikan pada variabel tenaga kerja (X3)
sebesar 1 (satu) tahun maka pendapatan (Y) dapat meningkat
sebesar 0,111 juta rupiah
R2 = 0,811, yang berarti variasi pendapatan (Y) dipengaruhi oleh variabel modal
kerja (X1), tenaga kerja (X2) dan lama usaha (X3) sebesar 81,1%, sedangkan
sisanya sebesar 18,9% (100% - 81,1%) dipengaruhi oleh variabel lainnya yang tidak
diteliti.
43
1.1 Pembahasan
1.1.1 Moda kerja, tenaga kerja dan lama usaha secara simultan
berpengaruh terhadap pendapatan pedagang tanaman hias di Desa
Semambung Kecamatan Gedangan Kabupaten Sidoarjo.
Berdasarkan penjelsan hasil statistik F pada tabel 4.11 di ketahui nilai
F sebesar 80,029 dengan tingkat signifikasi sebesar 0,000. Dengan nilai
Signifikasi yang lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,000 < 0,05 maka Ho di tolak
dan Ha di terima yang berarti bahwa variabel bebas modal kerja (X1),
tenaga kerja (X2) dan lama usaha (X3) secara bersama-sama berpengaruh
secara signifikan terhadap variabel terikat pendapatan (Y).
Penelitian ini juga membandingkan dengan penelitian terdahulu oleh
Prisilia Monika Polandos, (2019) yang berjudul “ Analisis Pengaruh Modal,
Lama Usaha dan Jumlah Tenaga Kerja Terhadap Pendapatan Usaha Mikro
Kecil dan Menengah di Kecamatan Langoan Timur”. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui hubungan atara variabel modal, lama usaha dan
jumlah tenaga kerja terhadap pendapatan usaha mikro kecil dan menengah
di Kecamatan Langoan Timur. Dalam penelitian ini mengguanakan data
primer yang di peroleh dengan metode observasi, wawancara dan kuesioner.
Alat analisis yang digunakan yaitu analisis regresi linier berganda. Pada
penelitian ini diperoleh nilai keofisien determinasi berganda 0,896 sehingga
mempengaruh ketiga variabel bebas terhadap pendapatan usaha mikro kecil
dan menengah di Kecamatan Langoan Timur sebesar 89,6%, sedangkan
sisanya 10,4% dipengaruhi faktor lain. Dari hasil penelitian didapatkan nilai
probabilitas Fhitung lebih kecil dari level signifikan (α = 0,05) maka
menunjukan secara serentak seluruh variabel bebas yaitu variabel modal,
lama usaha dan jumlah tenaga kerja berpengaruh signifikan terhadap
pendapatan usaha mikro kecil dan menengah di Kecamatan Langoan Timur.
Sedangkan secara parsial dengan menggunakan uji t didapatkan variabel
modal memiliki nilai t hitung lebih keci dari level signifikan (α = 0,05)
maka variabel modal mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
pendapatan usaha mikro kecil dan menegah di Kecamatan Langoan Timur.
Sedangkan untuk variabel lama usaha dan jumlah tenaga kerja memiliki
nilai t hitung lebih besar dari level signifikan (α = 0,05) maka variabel bebas
lama usaha dan jumlah tenaga kerja tidak mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap pendapatan usaha mikro kecil dan menegah di
Kecamatan Langoan Timur.
44
Hal ini memiliki makna bahwa semakin banyak tenaga kerja yang
diberikan oleh pedagang tanaman hias di Desa Semambung Kecamatan
Gedangan Kabupaten Sidoarjo, maka akan semakin tinggi pendapatan yang
dapat diperoleh. Begitu pula sebaliknya, semakin sedikit tenaga kerja yang
diberdayakan oleh pedagang tanaman hias di Desa Semambung Kecamatan
Gedangan Kabupaten Sidoarjo, maka akan semakinrendah pendapatan yang
diperoleh. Hal ini telah menunjukkan bahwa tenaga kerja merupakan faktor
yang sangat penting dalam produksi, karena tenaga kerja merupakan faktor
penggerak input produksi yang lain, maka dengan meningkatnya produktifitas
tenaga kerja juga akan mendorongpeningkatan produksi sehingga pendapatan
pun akan ikut meningkat.