Anda di halaman 1dari 6

Nama : Sasi Fadillah

NIM : B.111.20.0157

1. Metode Kualitatif
Dalam penggunaan metode ini, semua faktor yang
mempengaruhi pemilihan lokasi pabrik, baik itu faktor utama maupun
faktor bukan utama, diberi penilaian sesuai dengan situasi dan kondisi
masing-masing alternatif lokasi.
Contoh soal: Seorang investor merencanaka akan mendirikan
perusahaan berupa rumah pemotongan ayam (RPA). Dari survey awal
telah ditentukan 3 alternatif lokasi yaitu wilayah Semarang,
Pemalang, Tegal. Dengan memperhatikan faktor-faktor yang akan
dinilai seperti sumber bahan baku, sewa tempat, sarana transpotasi,
ketersediaan tenaga kerja, aspek lingkungan. Dan keterangan: 1
(kurang), 2 (sedang), 3 (baik), 4 (baik sekali).
Faktor yang Lokasi
dinilai Semarang Pemalang Tegal
Sumber bahan 3 4 3
baku
Sewa tempat 2 4 1
Sarana 4 3 4
Transportasi
Tenaga kerja 3 4 2
Limbah 3 4 1
Jumlah 17 19 11

Dari hasil analisa pada masing-masing alternatif lokasi tersebut dapat


disimpulkan bahwa lokasi yang paling ideal adalah Pemalang.

2. Metode Perbandingan Biaya


Metode ini dilakukan dengan cara membandingkan biaya
masing-masing alternatif lokasi.

Contoh soal: Sebuah perusahaan sedang menilai pendirian pabrik


baru. Terdapat 3 alternatif lokasi yang tersedia (Semarang, Pemalang,
Tegal). Perhitungan besarnya biaya tetap dan variabel pada masing-
masing lokasi tampak pada tabel berikut.

Faktor yang dinilai Lokasi


Semarang Pemalang Tegal
Biaya Tetap (FC) Rp 600.000 Rp 900.000 Rp 1.200.000
Biaya Variabel (VC) / Rp 1.600 Rp 1.200 Rp 800
unit
Harga jual / unit Rp 3.200 Rp 3.200 Rp 3.200
Total Rp 604.800 Rp 904.400 Rp 1. 204.000

 Rencana produksi ditetapkan pada jumlah 500 unit dan 1.200


unit untuk setiap lokasi.
 Permasalahan! Tentukan lokasi yang sebaiknya dipilih dengan
mempertimbangkan total biayanya.

Penyelesaian:
 Menentukan fungsi biaya pada masing-masing lokasi
TC = a + bx

Keterangan: a = biaya tetap


b = biaya variabel per unit
x = rencana unit produksi

 Fungsi biaya pada masing-masing lokasi:


Semarang = 600.000 + 1.600x
Pemalang = 900.000 + 1.200x
Tegal = 1.200.000 + 800x

Total biaya pada kapasitas produksi 500 unit


Semarang = 600.000 + 1.600 (500)
= 1.400.000
Pemalang = 900.000 + 1.200 (500)
= 1.500.000
Tegal = 1.200.000 + 800 (500)
=1.600.000

Total biaya pada kapasitas produksi 1.200 unit


Semarang = 600.000 + 1.600 (1.200)
= 2.520.000
Pemalang = 900.000 + 1.200 (1.200)
= 2.340.000
Tegal = 1.200.000 + 800 (1.200)
= 2.160.000

Langkah berikutnya menghitung jumlah unit yang menghasilkan total


biaya yang sama untuk setiap lokasi
600.000 + 1.600x = 900.000 + 1.200x
1.600x – 1.200x = 900.00 – 600.000
400x = 300.000
X = 750 unit
Jadi,
Semarang = 600.000 + 1.600 (750)
= 1.800.000
Pemalang= 900.000 + 1.200 (750)
= 1.800.000
Tegal = 1.200.000 + 800 (750)
= 1.800.000

Kesimpulan :
 Jika kapasitas produksi antara 500-750 unit, maka alternatif
Semarang yang terbaik (total biaya terendah)
 Jika kapasitas produksi diperkirakan antara 750-1.200 unit,
maka lokasi Tegal yang dipilih
 Jika kapasitas produksi sebesar 750 unit, maka ketiga alternatif
lokasi sama baiknya (indeference)

3. Metode Load-Distance
Metode load-distance menggunakan pendekatan matematik dalam
menentukan lokasi yang didasarkan pada pengukuran jarak. Kita bisa
mengukur jarak lokasi pabrik dengan lokasi pemasok, jarak lokasi
pabrik dengan distribution center, jarak lokasi distribution
center dengan toko pengecer menggunakan Euclidean Distance.
Rumus penghitungan jarak antara fasilitas pabrik, gudang
material, dan distribution center menggunakan
rumus Euclidean Distance.

Dimana

di = jarak antara kastemer i dan lokasi yang diusulkan


xi = koordinat x kastemer i
yi = koordinat y kastemer i
x* = koordinat x fasilitas yang diusulkan
y* = koordinat y fasilitas yang diusulkan

Contoh soal :

Lokasi kastemer 1 berada di koordinat (3,18) dan


lokasi distribution center yang diusulkan di koordinat (8,
12), maka:

Penyelesaian :
4. Metode Pusat Gravitasi
Metode Pusat Gravitasi adalah teknik matematika
dalam menentukan lokasi pusat distribusi yang akan
meminimumkan biaya produksi. Metode Pusat Gravitasi
memperhitungkan jarak lokasi pasar dan jumlah barang
yang dikirim.

Langkah-langah menggunakan metode pusat gravitasi :


1. Tetapkan jumlah barang yang dikirim dari lokasi ke
gudang distribusi (yang akan dicari lokasinya) tiap
periode tertentu.
2. Buka peta, tentukan suatu tempat sebagai titik origin
(0,0)
3. Tempatkan lokasi-lokasi pasar yang dilmiliki
perusahaan pada suatu system koordinat dengan titik
origin sebagai dasar.
4. Tentukan koordinat gudang distribusi dengan rumus:
Σ d ix Qi
Koordinat x pusat gravitasi = ----------------
Σ Qi
Σ d iy Qi
Koordinat y pusat gravitasi = ----------------
Σ Qi
Dimana: d ix = koordinat x lokasi i
d iy = koordinat y lokasi i
Qi = Jumlah barang yang dipindahkan ke atau
dari lokasi i

Contoh Soal :
Perusahaan retailer mempunyai empat toko akan
menentukan lokasi gudang distributornya dengan data
sebagia berikut:
Toko Koordinat Jumlah barang yang dikirim per periode
D (30 ; 120) 2.000 unit
E (90 ; 110) 1.000unit
F (130 ; 130) 1.000 unit
G (60 ; 40) 2.000 unit

Penyelesaian :

(30x2.000)+(90x1.000)+(130x1.000)+(60x2.000)
X = ---------------------------------------------------------- =
66,7
` 2.000 + 1.000 + 1.000 + 2.00
(120x2.000)+(110x1.000)+(130x1.000)+(40x2.000)
Y = ---------------------------------------------------------- =
93,3
2.000 + 1.000 + 1.000 + 2.000

North-South
Toko F (130, 130)
Toko D (30, 120)
130 – Toko E (90, 110)
+ Pusat Gravitasi (66.7, 93.3)
90 –

60 – Toko G (60, 40)


| | | | East-West
30 –30 60 90120150
Arbitrary
origin

Anda mungkin juga menyukai