Anda di halaman 1dari 150

1

PENERAPAN CASE-BASED REASONING DAN


ALGORITMA NEAREST NEIGHBOR UNTUK
PENENTUAN LOKASI WARALABA

TESIS

ALI KHUMAIDI
14000122

PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER ILMU KOMPUTER


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
NUSA MANDIRI
JAKARTA
2009

Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri


2

PENERAPAN CASE-BASED REASONING DAN


ALGORITMA NEAREST NEIGHBOR UNTUK
PENENTUAN LOKASI WARALABA

TESIS
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Magister Ilmu Komputer (M.Kom)

ALI KHUMAIDI
14000122

PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER ILMU KOMPUTER


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
NUSA MANDIRI
JAKARTA
2009
Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
3

SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Ali Khumaidi


NIM : 14000122
Program Studi : Magister Ilmu Komputer
Jenjang : Strata Dua (S2)
Konsentrasi : e-Business

Dengan ini menyatakan bahwa tesis yang telah saya buat dengan judul:
“Penerapan Case-Based Reasoning dan Algoritma Nearest Neighbor untuk
Penentuan Lokasi Waralaba” adalah hasil karya sendiri, dan semua sumber baik
yang kutip maupun yang dirujuk telah saya nyatakan dengan benar dan tesis
belum pernah diterbitkan atau dipublikasikan dimanapun dan dalam bentuk
apapun.

Demikianlah surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya. Apabila


dikemudian hari ternyata saya memberikan keterangan palsu dan atau ada pihak
lain yang mengklaim bahwa tesis yang telah saya buat adalah hasil karya milik
seseorang atau badan tertentu, saya bersedia diproses baik secara pidana maupun
perdata dan kelulusan saya dari Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer
Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Nusa Mandiri
dicabut/dibatalkan.

Jakarta, 05 April 2010


Yang menyatakan,

Materai Rp. 6.000,-

Ali Khumaidi

Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri


4

HALAMAN PENGESAHAN

Tesis ini diajukan oleh :


Nama : Ali Khumaidi
NIM : 14000122
Program Studi : Magister Ilmu Komputer
Jenjang : Strata Dua (S2)
Konsentrasi : e-Business
Judul Tesis : “Penerapan Case-Based Reasoning dan Algoritma Nearest
Neighbor untuk Penentuan Lokasi Waralaba”

Telah berhasil dipertahankan dihadapan Dewan Penguji dan diterima sebagai


bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar Magister Ilmu
Komputer (M.Kom) pada Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer Sekolah
Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Nusa Mandiri (STMIK Nusa
Mandiri).

Jakarta, 24 April 2010


Pascasarjana Magister Ilmu Komputer
STMIK Nusa Mandiri
Direktur

H. Mochamad Wahyudi, MM, M.Kom

DEWAN PENGUJI

Penguji I : DR. Bernadetta Kwintiana Ane .....................................

Penguji II : Sfenrianto, M.Kom .....................................

Penguji III / : DR. Eng Romi Satrio Wahono .....................................


Pembimbing

Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri


5

KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdullillah, penulis panjatkan kehadirat Allah, SWT, yang


telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga pada akhirnya penulis
dapat menyelesaikan tesis ini tepat pada waktunya. Dimana tesis ini penulis
sajikan dalam bentuk buku yang sederhana. Adapun judul tesis, yang penulis
ambil sebagai berikut “Penerapan Case-Based Reasoning dan Algoritma Nearest
Neighbor untuk Penentuan Lokasi Waralaba”.
Tujuan penulisan tesis ini dibuat sebagai salah satu untuk mendapatkan gelar
Magister Ilmu Komputer (M.Kom) pada Program Pascasarjana Magister Ilmu
Komputer Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Nusa Mandiri
(STMIK Nusa Mandiri).
Tesis ini diambil berdasarkan hasil penelitian atau riset mengenai sistem
penentuan lokasi yang prospektif dalam pembukaan suatu waralaba dengan
menggunakan case-based reasoning dan algoritma nearest neighbor yang penulis
lakukan pada konsultan franchice, Mandiri Business Consultant (MBC). Penulis
juga lakukan pencarian serta menganalisa berbagai macam sumber referensi, baik
dalam bentuk jurnal ilmiah, buku-buku literatur, internet, dan sebagainya yang
terkait dengan pembahasan pada tesis ini.
Penulis menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dukungan dari semua pihak
dalam pembuatan tesis ini, maka penulis tidak dapat menyelesaikan tesis ini tepat
pada waktunya. Untuk itu ijinkanlah penulis kesempatan ini untuk mengucapkan
ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak DR. Eng Romi Satrio Wahono selaku pembimbing tesis yang telah
menyediakan waktu, pikiran dan tenaga dalam membimbing penulis dalam
menyelesaikan tesis ini.
2. Istriku tercinta yang telah memberikan dukungan material dan moral.
3. Bapak Hendry E. Ramdhan dan Baihaki A.S. selaku pendiri MBC yang telah
mengijinkan penulis melakukan riset untuk mendapatkan data atau informasi
yang penulis butuhkan.

Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri


6

4. Orang tua dan mertua yang senantiasa memberikan dukungan.


5. Teman-teman yang telah memberi semangat dan dukungan moral.
6. Seluruh staf pengajar (dosen) Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer
Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Nusa Mandiri yang
telah memberikan pelajaran yang berarti bagi penulis selama menempuh studi.
7. Seluruh staf dan karyawan Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer
Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Nusa Mandiri yang
telah melayani penulis dengan baik selama kuliah.

Serta semua pihak yang terlalu banyak untuk penulis sebutkan satu persatu
sehingga terwujudnya penulisan tesis ini. Penulis menyadari bahwa penulisan
tesis ini masih jauh sekali dari sempurna, untuk itu penulis mohon kritik dan saran
yang bersifat membangun demi kesempurnaan penulisan karya ilmiah yang
penulis hasilkan untuk yang akan datang.
Akhir kata semoga tesis ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi
para pembaca yang berminat pada umumnya.

Jakarta, 05 April 2010

Ali Khumaidi
Penulis

Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri


7

SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH


UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya :

Nama : Ali Khumaidi


NIM : 14000122
Program Studi : Magsiter Ilmu Komputer
Jenjang : Strata Dua (S2)
Konsentrasi : e-Business
Jenis Karya : “Penerapan Case-Based Reasoning dan Algoritma Nearest
Neighbor untuk Penentuan Lokasi Waralaba”

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, dengan ini menyetujui untuk


memberikan ijin kepada pihak Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer
Sekolah Tinggi Manajemen Inbentukika dan Komputer Nusa Mandiri (STMIK
Nusa Mandiri) Hak Bebas Royalti Non-Eksklusif (Non-exclusive Royalti-Free
Right) atas karya ilmiah kami yang berjudul : “Penerapan Case-Based Reasoning
dan Algoritma Nearest Neighbor untuk Penentuan Lokasi Waralaba” beserta
perangkat yang diperlukan (apabila ada).

Dengan Hak Bebas Royalti Non-Eksklusif ini pihak STMIK Nusa Mandiri
berhak menyimpan, mengalih-media atau bentuk-kan, mengelolaannya dalam
pangkalan data (database), mendistribusikannya dan menampilkan atau
mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis
tanpa perlu meminta ijin dari kami selama tetap mencantumkan nama kami
sebagai penulis/pencipta karya ilmiah tersebut.

Saya bersedia untuk menanggung secara pribadi, tanpa melibatkan pihak STMIK
Nusa Mandiri, segala bentuk tuntutan hukum yang timbul atas pelanggaran Hak
Cipta dalam karya ilmiah saya ini.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Jakarta, 05 April 2010


Yang menyatakan,

Materai Rp. 6.000,-

Ali Khumaidi

Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri


8

ABSTRAK

Nama : Ali Khumaidi


NIM : 14000122
Program Studi : Magister Ilmu Komputer
Jenjang : Strata Dua (S2)
Konsentrasi : e-Business
Judul : “Penerapan Case-Based Reasoning dan Algoritma Nearest
Neighbor untuk Penentuan Lokasi Waralaba”

Case-Based Reasoning (CBR) adalah teknik penyelesaian masalah berdasarkan


knowledge pengalaman yang lalu. Penerapan CBR bukanlah hal baru melainkan
sudah banyak dipakai dalam pencarian solusi dengan memanfaatkan atau
mengolah data kasus sebelumnya. CBR memiliki lima tugas dalam pembentukan
knowledge yaitu case representation, case indexing, case retrieval, case
adaptation, dan case maintenance. Pada case retrieval merupakan proses
pencarian kasus yang memilki kedekatan paling besar dan pengukuran kedekatan
dengan menggunakan algoritma nearest neighbor.

Penelitian ini bertujuan memaparkan penerapan CBR dan algoritma nearest


neighbor untuk penentuan lokasi waralaba. Dimana proses penentuan lokasi
merupakan tahapan penting dalam proses pengembangan usaha. Dalam penelitian
ini dijelaskan tahapan CBR dan algoritma nearest neighbor sesuai dengan studi
kasusnya dan, meliputi teknik penyimpanan data kasus dan pencarian kemiripann
sehingga menghasilkan solusi sesuai dengan yang diinginkan. Untuk lebih
menghasilkan solusi yang tepat membutuhkan jumlah kasus yang sangat banyak
sebagai dasar pengetahuan.

Kata kunci:
Case-Based Reasoning, algoritma nearest neighbor, penentuan lokasi waralaba.

Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri


9

ABSTRACT

Name : Ali Khumaidi


NIM : 14000122
Study of Program : Magsiter Ilmu Komputer
Levels : Strata Dua (S2)
Concentration : e-Business
Titel : “Penerapan Case-Based Reasoning dan Algoritma Nearest
Neighbor untuk Penentuan Lokasi Waralaba”

Case-Based Reasoning (CBR) is a problem solving technique based on the


knowledge and experience. Application of CBR is not new but already widely
used in the search for solutions by utilizing or processing data the previous case.
CBR has five tasks in the establishment of a knowledge that is the case
representation, case indexing, case retrieval, case adaptation, and case
maintenance. In the case retrieval is the process of finding cases which have the
greatest intimacy and measurement of closeness with the nearest neighbor
algorithm.

This study aims to describe the application of CBR and the nearest neighbor
algorithm for determining the location of a franchise. Where the process of
determining the location of an important stage in the process of business
development. In this research, CBR and described the stages nearest neighbor
algorithm in accordance with case studies and includes data storage techniques
and searching kemiripann cases resulting in accordance with the desired solution.
To further generate the correct solution requires the number of cases is very much
on the basis of knowledge.

Keywords:
Case-Based Reasoning, nearest neighbor algorithm, determining the location of a
franchise.
Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
10

DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN SAMPUL............................................................................... i
HALAMAN JUDUL................................................................................... ii
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS........................................ iii
HALAMAN PENGESAHAN..................................................................... iv
KATA PENGANTAR................................................................................. v
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS.................................... vii
ABSTRAK.................................................................................................. viii
ABSTRCT................................................................................................... ix
DAFTAR ISI............................................................................................... x
DAFTAR TABEL........................................................................................ xii
DAFTAR GAMBAR................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................... xiv
BAB 1. PENDAHULUAN.......................................................................... 1
1.1. Latar Belakang Masalah............................................................ 1
1.2. Rumusan Masalah..................................................................... 2
1.3. Tujuan Penelitian...................................................................... 3
1.4. Manfaat Penelitian.................................................................... 3
1.5. Sistematika Penulisan................................................................ 3
BAB 2. LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN........... 5
2.1. Tinjauan Pustaka..................................................................... 5
2.2. Tinjauan Studi......................................................................... 6
2.2.1. Franchise....................................................................... 6
2.2.2. Case-Based Reasoning................................................... 20
2.2.3. Algoritma Nearest Neighbor......................................... 26
2.3. Tinjauan Organisasi/Obyek Penelitian.................................... 31
2.4. Kerangka Pemikiran................................................................ 32
BAB 3. METODE PENELITIAN............................................................... 34
3.1. Perancangan Penelitian............................................................. 34
3.1.1. Jenis Penelitian............................................................... 34
3.1.2. Metode Pengumpulan Data............................................ 34
3.2. Tahapan Computing Approach................................................. 35
3.3. Pengembangan Sistem.............................................................. 37
3.3.1. Analisa Kebutuhan......................................................... 38
3.3.1.1. Analisa Kebutuhan Pemakai............................. 38
3.3.1.2. Analisa Kebutuhan Sistem................................ 39
3.3.2. Perancangan Sistem (Design)......................................... 40
3.3.2.1. Sistem (UML Diagram)..................................... 40
3.3.2.2. Database Sistem................................................ 49
3.3.2.3. User Interface..................................................... 52
3.3.3. Konstruksi Sistem............................................................ 57
3.3.4. Pengujian Sistem (Testing).............................................. 59
3.3.4.1 White Box............................................................. 59
3.3.4.2. Black Box.......................................................... 62
Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
11

BAB 4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN........................... 65


4.1. Implementasi Penelitian........................................................... 65
4.1.1. Targer User.................................................................... 65
4.1.2. Waktu............................................................................ 65
4.1.3. Strategi Implementasi.................................................... 65
4.2. Pengukuran Penelitian............................................................. 66
4.2.1. Analisis Hasil Pretest dan Posttest............................... 66
4.2.2. Uji Statistika................................................................. 70
4.3. Implikasi Penelitian................................................................ 73
BAB 5. PENUTUP..................................................................................... 75
5.1. Kesimpulan............................................................................ 75
5.2. Saran..................................................................................... 75
DAFTAR REFERENSI.............................................................................. 76

Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri


12

DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 2.1. Analisa Faktor Pemilihan Lokasi Menurut McGoldrick .….. 10
Tabel 2.2. Atribut Penentuan Lokasi.………………………………….. 11
Tabel 2.3. Atribut, Nilai Atribut dan Ukuran Penentuan Lokasi............. 13
Tabel 2.4. Pembobotan Atribut………………………………………… 19
Tabel 2.5. Informasi Sewa Mobil……...……………………………….. 23
Tabel 2.6. Case Representation..……………………………………….. 23
Tabel 2.7. Kasus Siswa..........………………………………………….. 28
Tabel 2.8. Bobot Atribut....…………………………………………….. 29
Tabel 2.9. Kedekatan Bobot Atribut Jenis Kelami…………………….. 29
Tabel 2.10. Kedekatan Bobot Anak Ke-…………………….....……….. 29
Tabel 2.11. Kedekatan Bobot Orang Tua …...………………………….. 30
Tabel 3.1. Tabel Kasus ………………………………………..........….. 49
Tabel 3.2. Tabel Atribut …………………………………………........... 50
Tabel 3.3. Tabel Nilai_Atribut ……………………………………..….. 50
Tabel 3.4. Tabel Perbandingan ……………………………………..….. 50
Tabel 3.5. Hasil Pengujian Sistem ……………………............……….. 62
Tabel 4.1. Pretest dan Postest Pengukuran Kecepatan ……….……….. 67
Tabel 4.2. Pretest dan Postest Pengukuran Keakuratan...……..……….. 68
Tabel 4.3. Hasil Uji Kecepatan t-test: Paired Two Sample for Means..... 72
Tabel 4.4. Hasil Uji Keakuratan t-test: Paired Two Sample for Means... 73

Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri


13

DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 2.1. Skema Proses CBR...…………………………………… 22
Gambar 2.2. Ilustrasi Kasus Algoritma Nearest Neigbor..…………… 27
Gambar 2.3. Kerangka Pemikiran..…………………………………… 33
Gambar 3.1. Use Case Diagram Sistem……………………………… 40
Gambar 3.2. Activity Diagram Menambah Data Kasus ……………… 41
Gambar 3.3. Activity Diagram Mengatur Atribut ……….…………… 41
Gambar 3.4. Activity Diagram Mengatur Nilai Atribut ……………… 42
Gambar 3.5. Activity Diagram Membandingkan Bobot Nilai Atribut... 43
Gambar 3.6. Activity Diagram Menguji Lokasi Baru ………………… 43
Gambar 3.7. Sequence Diagram Penambahan Data Kasus.…………… 44
Gambar 3.8. Sequence Diagram Pengaturan Atribut …………….…… 45
Gambar 3.9. Sequence Diagram Pengaturan Nilai Atribut …….……… 45
Gambar 3.10. Sequence Diagram Perbandingan Bobot Nilai Atribut ..… 46
Gambar 3.11. Sequence Diagram Pengujian ………………………….… 47
Gambar 3.12. Class Diagram Sistem …………………………………… 48
Gambar 3.12. ERD Sistem ………………………………...............…… 51
Gambar 3.13. Rancangan Layar Menu Utama ......……………………… 52
Gambar 3.14. Rancangan Layar Data Kasus …………………………… 53
Gambar 3.15. Rancangan Layar Pengaturan Atribut …………………… 54
Gambar 3.16. Rancangan Layar Pengaturan Nilai Atribut ……...……… 55
Gambar 3.17. Rancangan Layar Perbandingan Bobot Nilai Atribut …… 56
Gambar 3.18. Rancangan Layar Pengujian Lokasi Baru …………..…… 57
Gambar 3.19. Bagan Alir Penghitungan Kedekatan …………………… 60
Gambar 4.1. Grafik Hasil Pretest dan Posttest Kecepatan …………… 68
Gambar 4.2. Grafik Hasil Pretest Kesesuaian Penentuan Lokasi...…… 69
Gambar 4.3. Grafik Hasil Posttest Kesesuaian Penentuan Lokasi .....… 70

Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri


14

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman
Lampiran 1. Perbandingan Bobot Nilai Atribut …………….........….. 78
Lampiran 2. Data Kasus.............………………….........…………….. 91
Lampiran 3. Kode Program...............................……………………… 115
Lampiran 4. Kuesioner Pretest dan Posttest...…………………….….. 130
Lampiran 5. Sampel Data Kasus.........……………………………….. 134

Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri


15

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah


Kata “franchising” berasal dari bahasa Perancis yang artinya “free from
servitude” [1]. Sedangkan menurut the International Franchise Association yaitu:
”a continuing relationship in which the franchisor provides a licensed privilege to
do business, plus assistance in organizing, training, merchandising, and
management in return for a consideration from the franchisee.” (”relasi
berkelanjutan dimana franchisor menyediakan keistimewaan berlisensi untuk
mengoperasikan business, termasuk bantuan dalam pengorganisasian, pelatihan,
penyediaan barang dagangan dan managemen sebagai imbalan dari pembayaran
yang diberikan franchisee) [1].

Franchise dalam bahasa Indonesia dikenal dengan istilah waralaba. Secara


sederhana dapat diartikan menduplikasi kesuksesan suatu usaha kepada pihak lain
[2]. Sedangkan menurut PP 42 tahun 2007, waralaba diartikan hak khusus yang
dimiliki oleh orang perseorangan atau badan usaha terhadap sistem bisnis dengan
ciri khas usaha dalam rangka memasarkan barang dan/atau jasa yang telah terbukti
berhasil dan dapat dimanfaatkan dan/atau digunakan oleh pihak lain berdasarkan
perjanjian waralaba [3].

Hingga saat ini tercatat tidak kurang dari 900 perusahaan franchise dan
business opportunity (BO) yang menawarkan usahanya untuk dibeli oleh calon
pembeli franchise [2]. Makin banyak suatu pilihan franchise maka akan membuat
semakin rumit dalam menentukan pilihan yang bagus, mana yang tidak. Namun
dalam menentukan keputusan untuk kerjasama franchise harus jeli dan berhati-
hati jangan hanya tergiur dengan keuntungan besar di depan mata, jangan-jangan
bukan untung yang nanti didapat, tetapi buntung, rugi besar. Serta jangan terlalu
emosional dalam menyikapi peluang bisnis seperti franchise karena peluang
untung dan rugi sama besar, mungkin bisa untung, atau mungkin bisa rugi.

Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri


16

Banyak buku yang menjelakan dan menjabarkan bagaimana kiat sukses


dalam membeli suatu franchise, hampir semuanya menyebutkan bahwa pemilihan
lokasi menjadi salah satu kriteria. Bahkan banyak sumber mengatakan bahwa
yang penting dalam bisnis (ritel) adalah pertama, lokasi, kedua, lokasi, ketiga,
lokasi. Para pebisnis franchise kawakan sekalipun ketika membuka gerai yang
kesepuluh atau yang keseratus, mereka tetap memperhatikan lokasi [1].

Lokasi usaha dapat ditentukan secara sembarang, keberhasilan usaha karena


lokasi yang ditentukan secara sembarang merupakan sebatas keberuntungan.
Namun, para pelaku bisnis yang masih awam seringkali tidak mengetahui
bagaimana menentukan perencanaan lokasi yang prospektif dalam pembukaan
suatu waralaba agar memberikan hasil yang diharapkan. Hal itu menyebabkan
ketidaksiapan bagi para pelaku bisnis awam dalam menghadapi permasalahan-
permasalahan yang ada. Memang tidak hanya faktor lokasi yang menjadi kunci
sukses tapi jika lokasinya bagus sudah hampir setengah jalan menuju sukses bisnis
ini [5]. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu solusi yang dapat membantu dalam
pengambilan keputusan untuk mengatasi hal tersebut.

Laporan ini membahas tentang penerapan case-based reasoning (CBR) dan


algoritma nearest neighbor untuk menentukan lokasi waralaba dengan metode
penentuan lokasi yang dimiliki mandiri business consultant (MBC). Proses
penentuan lokasi ini menggunakan pendekatan kesamaan dari data kasus lokasi
yang lama berdasarkan atribut-atribut yang telah ditentukan. Algoritma nearest
neighbor merupakan pendekatan untuk mencari kasus dengan menghitung
kedekatan antara kasus baru dengan kasus lama, yaitu berdasarkan pada
pencocokan bobot dari sejumlah fitur yang ada [6].

1.2. Rumusan Masalah


Proses penentuan lokasi waralaba yang dilakukan oleh konsultan MBC
membutuhkan waktu yang lama serta hasil perbandingan kasus baru dengan kasus

Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri


17

yang sudah ada kurang akurat karena dalam membandingkan data kasus baru
dengan data kasus yang dimiliki semuanya secara manual.

1.3. Tujuan Penelitian


Mengembangkan aplikasi yang menerapkan CBR dan algoritma nearest
neighbor untuk menentukan lokasi waralaba sehingga dapat melakukan penentuan
lokasi dengan lebih cepat dan akurat dalam melakukan perbandingan kasus.

1.4. Manfaat Penelitian


a. Manfaat praktis dari hasil penelitian ini adalah diharapkan agar dapat
digunakan oleh konsultan franchise dalam penentuan lokasi waralaba serta
dengan hasil penelitian ini proses penentuan lokasi waralaba tidak lagi
harus dilakukan oleh konsultan langsung karena sistem dapat mencari
kedekatan secara otomatis. Sedangkan sebelumnya proses penentuan
lokasi harus konsultan langsung yang mengerjakan data hasil survey
karena dasar pengetahuan dan penglamannnya.
b. Manfaat teoritis dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan
sumbangan bagi konsultan franchise, khususnya untuk proses penentuan
lokasi dalam pembukaan waralaba.
c. Manfaat kebijakan dari hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan
pertimbangan bagi konsultan franchise untuk digunakan sebagai
penunjang alat bantu dalam penentuan lokasi waralaba yang prospektif
disamping metode yang sudah digunakan saat ini.
d. Sebagai acuan bagi peneliti selanjutnya, khususnya yang berkaitan dengan
sistem penentuan lokasi waralaba yang prospektif.

1.5. Sistematika Penulisan


Sistematika penulisan ini berisi tentang penjelasan secara umum pada
masing-masing bab, yang terdiri dari bab pendahuluan, landasan teori dan
kerangka pemikiran, metode penelitian, hasil dan pembahasan serta kesimpulan
dan saran.

Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri


18

Bab I – Pendahuluan
Bab pendahuluan membahas tentang latar belakang masalah, rumusan masalah,
tujuan dan manfaat penelian.

Bab II – Landasan Teori dan Kerangka Pemikiran


Bab landasan teori dan kerangka pemikiran mengupas tentang tinjuan pustaka dan
tinjauan studi yang digunakan untuk mendukung proses pembangunan sistem, dan
kerangka pemikiran mulai dari memahami masalah penelitian hingga hasil
penelitian.

Bab III – Metode Penelitian


Bab metode penelitian membahas perancangan penelitian, tahapan computing
approach, serta pengembangan sistem.

Bab IV – Hasil dan Pembahasan


Bab hasil dan pembahasan menguraikan tentang implementasi sistem, pengukuran
serta implikasi penelitian.

Bab V – Kesimpulan dan Saran


Bab kesimpulan dan saran berisi tentang kesimpulan temuan penelitian dan saran-
saran yang dibutuhkan guna pengembangan sistem lebih lanjut.

Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri


19

BAB 2
LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

2.1. Tinjauan Pustaka


Berikut adalah beberapa penelitian terdahulu yang terkait dengan topik CBR
dan algoritma nearest neighbor, secara garis besar tinjauan pustaka dalam tesis ini
meliputi:
a. Penentuan Harga Sewa Apartemen dengan Pendekatan CBR
Pada penelitian yang dilakukan oleh Brenna, Alastair, Stanley dan David
tentang penentuan harga sewa apartemen dengan menggunakan pendekatan
CBR dan algoritma nearest neighbor untuk mendapatkan kejelasan dan
kedekatan antar kasus[12]. Harga sewa di review dengan membuat
perbandingan sifat serupa dengan kasus yang terdahuu. Untuk menentukan
harga sewa yang baru menggunakan data kasus yang lama untuk dicari
kedekatan harga sewa yang paling sesuai. Pengukuran similarity atau
kedekatan antar kasus dan penentuan harga menggunakan algoritma nearest
neighbor.

b. Pengembangan Sistem CBR untuk Penilaian Perumahan di Bangkok


Pada penelitian yang dilakukan oleh Pachara, Nitaya dan Peter yang berjudul
“The Development of A Case-Based Reasoning System as A Tool for
Residential Valution in Bangkok”[13]. Penelitian ini mengimplementasikan
metode CBR untuk melakukan penilaian perumahan di Bangkok. Sistem CBR
ini bisa digunakan sebagai alat bantu untuk menentukan perumahan yang
disukai berdasarkan kriteria yang ditentukan. Sistem CBR menampilkan
beberapa kasus yang memiliki kedekatan dengan ketentuan yang diingikan
oleh pengguna.

c. Prediksi Kegagalan Bisnis dengan Pendekatan CBR


Pada penelitian yang dilakukan oleh Angela yang berjudul “A Hybrid Case-
Based Reasoning Approach to Business Failure Prediction”[14]. Penelitian ini

Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri


20

mengimplementasikan pendekatan CBR untuk memprediksi kegagalan suatu


bisnis di Australia. Ketika muncul masalah baru, sistem akan melakukan
pencarian pada basis data kasus untuk dicari yang serupa atau kasus terdekat
yang digunakan sebagai solusi terhadap masalah baru. Sedangkan untuk
mengukur kedekatan antar kasus menggunakan algoritma nearest neighbor.
Pendekatan ini merupakan alternatif yang efektif dan kopetitif dalam
memberikan peringatan dini dari perusahaan sebelum mengalami resiko
kegagalan.

2.2. Tinjauan Studi


2.2.1. Franchise
a. Definisi
Pengertian franchise menurut the International Franchise Association adalah:
”a continuing relationship in which the franchisor provides a licensed privilege to
do business, plus assistance in organizing, training, merchandising, and
management in return for a consideration from the franchisee.” (”relasi
berkelanjutan dimana franchisor menyediakan keistimewaan berlisensi untuk
mengoperasikan business, termasuk bantuan dalam pengorganisasian, pelatihan,
penyediaan barang dagangan dan managemen sebagai imbalan dari pembayaran
yang diberikan franchisee) [1].

Sedangkan berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia


nomor 12/M-DAG/PER/3/2006 tentang ketentuan dan tata cara penerbitan surat
tanda pendaftaran usaha waralaba (franchising), dalam Pasal 1 (ayat 1) dijelaskan
bahwa [6]:

“Waralaba (franchise) adalah perikatan antara Pemberi Waralaba (franchisor)


dengan Penerima Waralaba (franchisee); dimana Penerima Waralaba
(franchisee) diberikan hak untuk menjalankan usaha dengan memanfaatkan
dan/atau menggunakan hak kekayaan intelektual atau penemuan atau ciri khas
usaha yang dimiliki Pemberi Waralaba (franchisor); dengan suatu imbalan
berdasarkan persyaratan yang ditetapkan oleh Pemberi Waralaba (franchisor);

Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri


21

dengan sejumlah kewajiban menyediakan dukungan konsultasi operasional


yang berkesinambungan oleh Pemberi Waralaba (franchisor) kepada Penerima
Waralaba (franchisee).”

Dari beberapa definisi diatas ini dapat ditarik kesimpulan bahwa di Indonesia
dalam franchising [1]:
1. Ada ikatan hukum antara franchisor dan franchisee
2. Franchisor memiliki hak kekayaan intelektual atau penemuan atau ciri
khas usaha
3. Franchisor memberikan franchisee hak dan keistimewaan untuk
memanfaatkan dan/atau menggunakan hak kekayaan intelektual atau
penemuan atau ciri khas usaha milik franchisor
4. Franchisee wajib memenuhi persyaratan (termasuk pembayaran/ imbalan)
yang ditetapkan franchisor
5. Franchisor wajib menyediakan dukungan/konsultasi operasional yang
berkesinambungan untuk franchisee

b. Tahapan Umum Penjualan Franchise


Dibawah ini adalah proses umum yang berlaku ketika menjual suatu
franchise [1]:
1. Mempromosikan franchise
2. Menerima form aplikasi
3. Memastikan keseriusan calon franchisee
4. Melakukan survey lokasi
5. Memberikan informasi yang rinci dan lebih menjual
6. Melakukan interview & investigasi
7. Review agreement
8. Menandatangani Perjanjian Franchise

Pada proses nomor empat (survey lokasi), pemilihan lokasi bisa dicarikan
oleh franchisor atau franchisee memiliki pilihan lokasi sendiri maka akan
dilakukan survey untuk kelayakan usaha. Dalam melakukan survey disiapkan

Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri


22

form survey lokasi sehingga surveyor dapat melakukan survey sesuai yang
diinginkan. Juga dibuat panduan dalam menganalisa hasil survey lokasi sehingga
dapat diambil kesimpulan yang tepat mengenai prospek suatu lokasi. Sebelum
dilakukan servey sebaiknya sudah memiliki beberapa alternatif lokasi untuk
dibandingkan dan dicari yang paling prospektif.

c. Pemilihan Lokasi
Pemilihan suatu lokasi merupakan proses yang cukup penting. Memang tidak
hanya faktor lokasi yang menjadi kunci sukses tapi jika lokasinya bagus sudah
hampir setengah jalan menuju sukses bisnis ini [5]. Setiap bidang bisnis memiliki
karakteristik lokasi yang berbeda-beda. Bisnis restoran berbeda dengan bisnis
pendidikan. Bisnis furnitur berbeda dengan bisnis apotik.

Banyak pendapat dari beberapa ahli tentang atribut-atribut untuk menentukan


lokasi yang baik untuk mendirikan suatu usaha. Menurut Hendry secara garis
besar, dalam menilai lokasi terutama masalah akses jalan kita dapat melihat dari
aspek makro dan mikro. Yang menyangkut aspek makro, meliputi penilaian
terhadap pola jalan, kondisi jalan dan hambatan ke lokasi. Sedangkan dalam aspek
mikro, penilaian dilakukan terhadap visibilitas, arus lalu lintas, parkir, keramaian,
dan jalan masuk ke lokasi atau jalan keluar dari lokasi [5].

Menurut Hendry ada tiga tahapan pemilihan lokasi [5]:


1. Pemilihan pasar (market selection)
2. Analisis area (area trading analysis)
3. Analisis tempat (site analysis)

Tahap pertama, yaitu pemilihan pasar (market selection). Pada tahap


pemilihan pasar beberapa aspek yang perlu dipertimbangkan dan dinilai meliputi:
aspek tingkat perekonomian masyarakat, tingkat persaingan bisnis sekitar, ukuran
populasi dan karakteristiknya, serta industri/bisnis di lingkungan sekitar.

Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri


23

Tentunya sebelum melakukan survey dan penentuan lokasi, kita sudah


mengenal bisnis franchise yang akan diambil, misalnya segmen dan target
konsumennya. Sehingga nantinya tidak salah sasaran dalam pemilihan suatu
lokasi. Keempat aspek dalam pemilihan pasar menjadi data dasar dalam
pertimbangan untuk menentukan kelayakan suatu lokasi.

Tahapan selanjutnya yaitu analisis area (area trading analysis). Pada tahapan
analisis area dilakukan analisis terhadap area dari lokasi yang disurvey. Area dari
lokasi dibagi menjadi 3 area yaitu area primer, area sekunder dan area tersier.
Area primer meliputi area geografis suatu toko/outlet mendapat sekitar 60% dari
pelanggannya. Area sekunder meliputi area suatu toko/outlet mendapat sekitar
20% dari pelanggannya. Dan area tersier adalah area dimana pelanggan kadang
berbelanja di toko/outlet karena beberapa alasan tertentu, seperti karena suatu
toko/outlet merupakan satu-satunya yang menjual barang tertentu dan tidak ada
toko lain yang menjual barang sejenis. Dalam pelaksanaan penentuan area
dilakukan penjabaran dari manakah 60% pelanggan di lokasi yang akan dipilih,
dan dari manakah 20% pelanggan serta darimanakah pelanggan tersier yang
mungkin saja mampir ke toko karena beberapa alasan.

Tahapan selanjutnya yaitu analisis tempat (site analysis). Pada tahap ini
dilakukan nalisis yang terkait langsung dengan lokasi yang ingin disewa,
informasi yang dianalisis antara lain: berapa harga sewa, biaya kontruksi/renovasi,
faktor keamanan, kemungkinan mendapatkan tenaga kerja di lokasi tersebut, dll.

Selain ketiga tahapan diatas dalam pemilihan lokasi perlu dilakukan


pengukuran dan memperkirakan potensi penjualan di lokasi yang akan dipilih.
Ada dua teknik yang biasanya digunakan. Yang pertama yaitu teknik edward
beiner yang merupakan metode analisis persaingan. Metode analisis persaingan
menghitung potensi sales dari toko dengan cara membandingkan sales kompetitor
yang ada di sekitar toko. Teknik kedua yaitu teknik gravitasi huff yang berangkat
dari premis: Probabilitas pelanggan yang ada dan akan berbelanja pada toko atau
pusat perbelanjaan tertentu menjadi lebih besar seiring meningkatnya ukuran toko

Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri


24

atau pusat perbelanjaan dan dekatnya jarak/waktu perjalanan dari para pelanggan
menuju toko atau pusat perbelanjaan tersebut.

Menurut pendapat McGoldrick faktor penentu pemilihan lokasi untuk usaha


dipengaruhi beberapa faktor [7], sesuai data pada tabel 2.1.

Tabel 2.1. Analisa Faktor Pemilihan Lokasi Menurut McGoldrick:


Customers Accessbility Competition Cost
(Potential/Actual)
 Numbers by  site visibility  existing retail  purchase price
demographics (  pedestrian activity (direct  building cost
Population size,age flows competitors,  rent cost
profile, household  pedestrian indirect  leasing term
size) entry routes competitors,  site
 income level  barrier such as anchor stores, preparations
 disposanle income railway, cumulative  building
per capita tracks, rivers attraction, restrictions
 employment by  type of compatibility)  development
occupation, industry, location zone  existing retail concessions
trends  car ownership specification  rates payable
 housing density level (selling area,
 refurbishment
 housing age/type  road network ( turnover
needs
 neighbourhood estimates,
conditions,  maintenance
classification driving departement/prod
cost
 home-ownership uct analysis, trade
speeds,  security needs
congestion, areas, age of
levels  staff
 building/demolition restrictions, outlets, standart
availability
plans) of desaign, car
plans  labour rates
 parking parking)
 main employes  delivery cost
 saturation index
 spending platterns (Capasity,  insurance cost
 competitive
 shopping platterns convenience
 promotional
cost, potential (outlet
 population growth, media/costs
potential) expansion,
density and trends  turnover
 public refurbishment,
 lifestyle measures
Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
25

 cultural/ethnic transport vacant sites, loss/other


grouping (types, cost, interception, branches
ease of use, repositioning,
potential) competitor
 visibility policy)
 access for  proximity of key
staff competitors,
 access for traders, brand
transport and leaders)
delivery

d. Metode Penentuan Lokasi Menurut Konsultan MBC


Konsultan MBC dalam menentukan lokasi baru untuk pembukaan waralaba
melakukan survey lokasi terlebih dahulu, yaitu meninjau lokasi dengan mengukur
beberapa faktor/atribut yang menjadi dasar dalam penentuan lokasi. Setelah
semua data didapatkan kemudian dilakukan perbandingan dengan me-review
kasus-kasus yang sudah ada secara manual. Dengan cara kerja yang dilakukan
membutuhkan waktu yang lama serta kemungkinan kesalahan dalam meninjau
serta me-review data kasus yang banyak.

Adapun beberapa faktor/atribut yang menjadi dasar dalam penentuan suatu


lokasi sebagai berikut :
Tabel 2.2. Atribut Penentuan Lokasi
No Atribut
1 Kategori
2 Tingkat perekonomian
3 Tingkat persaingan
4 Ukuran populasi
5 Industri / Bisnis sekitar
6 Calon konsumen
7 Posisi lokasi

Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri


26

8 Pola jalan
9 Kondisi jalan
10 Hambatan ke lokasi
11 Visibilitas
12 Parkir
13 Keramaian
14 Renovasi
15 Arus lalu lintas
16 Keamanan
17 Tenaga kerja
18 Bahan baku
19 Transportasi
20 Daya beli
21 Luas area
22 Usia penduduk

Penentuan prospek suatu lokasi didasarkan pada laporan keuangan waralaba


tersebut. Dalam penentuan prospek suatu lokasi ini dibedakan menjadi 3 ukuran :
a. Sangat prospektif, jika omset harian melebihi target, target BEP (break
event point) investasi lebih cepat serta BEP operasional dapat tercapai
dalam jangka waktu 3 bulan.
b. Prospektif, jika omset harian dan target BEP investasi sesuai dari target
yang ditetapkan.
c. Kurang prospektif, jika target omset harian dan BEP tidak sesuai dari
target yang ditetapkan.

Masing-masing atribut tersebut memiliki nilai atribut yang dijadikan


penentuan dalam pengukuran. Adapun atribut dan skala pengukuran terdapat pada
tabel 2.3.

Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri


27

Tabel 2.3. Atribut, Nilai Atribut dan Ukuran Penentuan Lokasi


No Atribut Nilai Atribut Ukuran Keterangan
1 Kategori Makanan Waralaba yang
menjual produk
makanan
Minuman Waralaba yang
menjual produk
minuman
Kesehatan Waralaba yang
menjual produk
dan jasa kesehatan
Kecantikan Waralaba yang
menjual produk dan
jasa kecantikan
Anak Waralaba yang
menjual produk
anak
Pakaian Waralaba yang
menjual produk
pakaian
Laundry dan Waralaba yang
jasa kebersihan menjual jasa
laundry dan
kebersihan
Otomotif Waralaba yang
menjual produk dan
jasa otomotif
Penginapan Waralaba yang
menjual jasa
penginapan
Travel Waralaba yang
menjual jasa
perjalanan
Furniture Waralaba yang

Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri


28

menjual produk
furniture
Komputer dan Waralaba yang
internet menjual produk dan
jasa komputer dan
internet
Hiburan dan Waralaba yang
Hobi menjual produk
hiburan dan hobi
Retail Waralaba yang
menjual produk
retail
Lainnya Waralaba yang
menjual
produk/jasa selain
kategori di atas
2 Tingkat perekonomian Size A1 Lebih 500 KK, Area 360º
rumah tipe 90/70, dalam radius
mobil 3000cc 1-5 km
Size A2 Lebih 500 KK,
rumah tipe 70/45,
mobil 2400cc
Size B Lebih dari 500 KK,
rumah tipe 60/36,
mobil 1500cc
Size C Kurang dari 500
KK, rumah tipe
60/36, mobil
1500cc
3 Tingkat persaingan Tinggi Lebih dari 10 Area 360º
Menengah Antara 5 – 10 dalam radius
Rendah Kurang dari 5 1-5 km, bisnis
yang sama
4 Ukuran populasi Tinggi Lebih dari 1000 Area 360º

Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri


29

KK dalam radius
Menengah Antara 500 – 1000 1-5 km
KK
Rendah Kurang dari 500
KK
5 Industri sekitar Tinggi Lebih dari 50 Area 360º
Menengah Antara 30 – 50 dalam radius
Rendah Kurang dari 30 1-5 km
6 Calon konsumen Primer Lebih dari 60% Area calon
Sekunder Antara 20% - 60% pelanggan
Tersier Kurang dari 10% yang
berbelanja
7 Posisi lokasi Pinggir jalan Lalu lintas ramai
besar
Pusat Dekat pasar, pusat
keramaian perbelanjaan, pusat
perkantoran, dan
lainnya
Lain-lain Selain pinggir jalan
besar dan pusat
keramaian
8 Pola jalan 1 arah Jalan hanya 1 arah
2 arah Jalan dengan 2 arah
9 Kondisi jalan Baik Jalan kondisi baik
dan tidak ada
kendala
Sedang Jalan kondisi baik
dan air dapat
menggenang
Rusak Jalan rusak
10 Hambatan ke lokasi Tinggi Jalan rusak,
transporasi sulit,
jauh dari
perumahan

Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri


30

Rendah Jalan tidak rusak,


transporasi tidak
sulit, tidak jauh dari
perumahan
11 Visibilitas Mudah Mudah terlihat
Sulit Sulit terlihat
12 Parkir Luas Lebih dari 5 mobil
Cukup Kapasitas 1 - 5
mobil
Tidak Tidak ada
13 Keramaian Tinggi Lebih dari 1000 Jumlah orang
Sedang Antara 500 – 1000 yang lewat di
Rendah Kurang dari 500 depan lokasi
dalam sehari (
waktu buka
toko)
14 Renovasi Tinggi Perlu tambahan
bangunan /
perbaikan besar
Rendah Hanya perlu cat
dinding dan
perbaikan kecil
15 Arus lalu lintas Macet Sering terjadi
kemacetan disekitar
lokasi
Tidak Tidak terjadi
kemacetan disekitar
lokasi
16 Keamanan Aman Tidak pernah
terjadi pencurian,
ada penjaga
keamanan di sekitar
lokasi
Kurang Pernah terjadi

Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri


31

pencurian, tidak
ada penjaga
keamanan di sekitar
lokasi
17 Tenaga kerja Sulit Sulit mencari
tenaga kerja, harus
dari luar wilayah
Mudah Mudah mencari
tenaga kerja, ada di
wilayah sekitar
18 Bahan baku Sulit Sulit mencari bahan
baku penunjang,
tidak ada di
wilayah sekitar
Mudah Mudah mencari
bahan baku
penunjang, ada di
wilayah sekitar
19 Transportasi Sulit Tidak ada angkutan
umum menuju
lokasi
Sedang Hanya 1 angkutan
umum menuju
lokasi
Mudah Lebih dari 2
angkutan umum
menuju lokasi
20 Daya beli Tinggi Sebagian besar usia Area 360º
produktif, sebagian dalam radius
besar bekerja, 1-5 km
konsumtif
Sedang Sebagian besar
bekerja, agak
konsumtif

Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri


32

Rendah Sebagian besar usia


tidak produktif,
tidak bekerja, dan
tidak konsumtif
21 Luas area Tinggi Pilihan waralaba Sesuai paket
jenis yang paling pilihan
besar waralaba
Sedang Pilihan waralaba
jenis yang paling
Sedang
Kecil Pilihan waralaba
jenis yang paling
kecil
22 Usia penduduk Tinggi Usia target lebih Usia target
dari jumlah produk
setengah populasi waralaba
Rendah Usia target kurang dalam area
dari jumlah 360º dalam
setengah populasi radius 1-5 km
23 Propek Sangat omset harian
prospektif melebihi target,
target BEP
investasi lebih
cepat dan BEP
operasional dapat
tercapai dalam
jangka waktu 3
bulan.
Prospektif omset harian dan
target BEP
investasi sesuai dari
target yang
ditetapkan
Kurang target omset harian
prospektif dan BEP investasi
Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
33

tidak sesuai dari


target yang
ditetapkan

Semua atribut menjadi dasar penentuan prospek suatu lokasi. Ketika


melakukan survey maka akan didata semua hal yang terkait dengan aturan
penentuan lokasi.

d. Pembobotan Atribut dan Perbandingan Nilai Atribut Menurut Konsultan


MBC
Dalam menentukan suatu lokasi yang prospektif dilakukan pengukuran
kedekatan kasus baru dengan data kasus yang telah ada. Untuk pengukuran
kedekatan menggunakan beberapa atribut dan nilai atribut yang terkait. Yang
menjadi atribut tujuan adalah prospek lokasi. Selain atribut tujuan diberikan bobot
dengan nilai antara 0 sampai dengan 1. Nilai 0 artinya jika atribut tersebut tidak
berpengaruh dalam penentuan sebuah lokasi dan sebaliknya nilai 1 jika atribut
sangat berpengaruh dalam menentukan sebuah lokasi. Data pemberian bobot
atribut pada tabel 2.4.

Masing-masing nilai atribut yang terkait diperbandingkan dengan


memberikan bobot nilai antara 0 sampai dengan 1 sesuai dengan kedekatan antar
nilai atribut. Nilai 0 artinya jika antar nilai atribut tidak memiliki
kedekatan/hubungan dan sebaliknya nilai 1 jika antar nilai atribut sangat
berdekatan/berhubungan. Data perbandingan bobot nilai atribut terdapat pada
lampiran 1.
Tabel 2.4. Pembobotan Atribut
No Atribut Bobot
1 Kategori 1
2 Tingkat perekonomian 0,6
3 Tingkat persaingan 0,4
4 Ukuran populasi 0,4
5 Industri sekitar 0,5

Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri


34

6 Calon konsumen 0,6


7 Posisi lokasi 0,5
8 Pola jalan 0,7
9 Kondisi jalan 0,5
10 Hambatan ke lokasi 0,7
11 Visibilitas 1
12 Parkir 0,5
13 Keramaian 0,8
14 Renovasi 0,2
15 Arus lalu lintas 0,5
16 Keamanan 0,2
17 Tenaga kerja 0,2
18 Bahan baku 0,2
19 Transportasi 0,5
20 Daya beli 0,8
21 Luas area 0,5
22 Usia penduduk 0,7

2.2.2. Case-Based Reasoning (CBR)


CBR adalah teknik penyelesaian masalah berdasarkan knowledge pengalaman
yang lalu [8]. Aamodt dan Plaza menggambarkan tipe CBR sebagai suatu proses
melingkar yang terdiri dari the four Res[9]:
1. Retrieve
Yaitu proses memperoleh kasus-kasus yang mirip untuk dibandingkan dengan
kumpulan kasus-kasus dimasa lalu. Proses ini dimulai dengan tahapan
pengenalan masalah dan berakhir ketika kasus yang ingin dicari solusinya
telah ditemukan kemiripannya dengan kasus yang telah ada. Adapun tahapan
yang ada pada retrieve ini adalah sebagai berikut:
a. Identifikasi Masalah
b. Memulai Pencocokan
c. Menyeleksi
Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
35

2. Reuse
Yaitu proses penggunaan kembali kasus-kasus yang ada (kasus masa lalu)
yang digunakan untuk mencari solusi dari masalah baru (masalah sekarang).
Reuse suatu kasus dalam konteks kasus baru terfokus pada dua aspek yaitu:
perbedaan antara kasus yang ada dengan kasus yang baru dan bagian mana
dari retrieve case yang dapat digunakan pada kasus yang baru. Ada dua cara
yang digunakan untuk me-reuse kasus yang telah ada yaitu: reuse solusi dari
kasus yang telah ada (transformatial reuse) atau reuse metode kasus yang ada
untuk membuat solusi (derivational reuse)

3. Revise
Yaitu proses merubah dan mengadopsi solusi yang ditawarkan jika diperlukan.
Pada tahapan revise ini ada dua tugas utama yaitu:
a. Evaluasi Solusi
Evaluasi solusi yaitu bagaimana hasil yang didapatkan setelah
membandingkan solusi dengan keadaan yang sebenarnya. Pada tahap
evaluasi ini sering memerlukan waktu yang panjang tergantung dari
aplikasi apa yang sedang dikembangkan.
b. Memperbaiki Kesalahan
Perbaikan suatu kasus meliputi pengenalan kesalahan dari solusi yang
dibuat dan mengambil atau membuat penjelasan tentang kesalahan
tersebut.

4. Retain
Pada proses ini tetap menggunakan solusi yang terakhir sebagai bagian dari
kasus baru. Pada tahap ini terjadi suatu proses penggabungan dari solusi kasus
yang baru yang benar ke knowledge yang telah ada. Terdapat tiga tahapan
antara lain: extract, index dan integrate.

Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri


36

Skema CBR ditunjukkan oleh gambar dibawah ini :

Gambar 2.1. Skema Proses CBR

Pada gambar 2.1 skema proses CBR terlihat alur proses metodologi CBR
dalam menyelesaikan suatu permasalahan. Pada saat terjadi permasalahan baru,
pertama sistem akan melakukan proses retrieve. Proses retrieve akan melakukan
tiga langkah pemrosesan, yaitu identifikasi masalah, pencocokan, dan
penyeleksian masalah pada database. Setelah proses retrieve dilakukan, sistem
akan melakukan proses reuse. Dalam proses reuse, sistem akan menggunakan
informasi permasalahan sebelumnya yang memiliki kesamaan untuk
menyelesaikan permasalahan yang baru. Selanjutnya proses revise, informasi
tersebut akan dievaluasi, dan diperbaiki kembali untuk mengatasi kesalahan-
kesalahan yang terjadi pada permasalahan baru. Pada proses terakhir, sistem akan
melakukan proses retain. Proses retain akan mengindeks, mengintegrasi, dan
mengekstrak solusi yang baru. Selanjutnya, solusi baru itu akan disimpan ke
dalam knowledge-base untuk menyelesaikan permasalahan yang akan datang.
Tentunya, permasalahan yang akan diselesaikan adalah permasalahan yang
memiliki kesamaan.

Berikut ini merupakan 5 tugas utama pembentukan knowledge dalam CBR [10]:
1. Case Representation
Dalam Case Representation sebuah kasus dapat mewakili berbagai jenis
pengetahuan yang dapat disimpan dalam format representasional. Tujuan
Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
37

yang ingin dicapai sistem CBR sangat dipengaruhi oleh apa yang disimpan.
Sistem CBR dapat diarahkan pada perencanaab atau penciptaan desain baru,
diagnosis dari masalah baru. Oleh karena itu dalam sistem CBR, kasus dapat
mewakili sesuatu yang berbeda. Sebagai contoh, kasus-kasus bisa mewakili
manusia, benda, situasi, diagnosis, desain, rencana, keputusan, dan
representasi yang lain. Dalam banyak aplikasi CBR, kasus-kasus biasanya
digambarkan sebagai dua terstruktur set nilai atribut pasangan yang mewakili
masalah dan solusi fitur.

Untuk lebih memperdalam pemahaman, berikut diberikan contoh kasus


informasi sewa mobil jika seseorang membutuhkan informasi mengenai harga
sewa mobil. Informasi sewa mobil ini diambil dari “Wit Rencar Online”
(http://www.witrencar.com), sebagai contoh data yang ditampilkan hanya 4
kasus, lebih jelasnya pada tabel 2.5.

Tabel 2.5. Informasi Sewa Mobil


Kasus Mobil Tahun CC Keterangan Harga Sewa (Harian)
1 Toyota 2007 1300 M/T Harian : 300 Ribu
Avanza
2 Toyota 2007 1300 A/T Harian : 350 Ribu
Avanza
3 Grand 2008 1500 A/T Harian : 500 Ribu
Livina
4 Grand 2008 1500 M/T Harian : 425 Ribu
Livina

Pada case representation dapat disajikan seperti tabel 2.6.


Tabel 2.6. Case Representation
Id_kasus : 1
Atribut Masalah
Mobil Grand Livina
Tahun 2008

Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri


38

CC 1500
Keterangan A/T
Solusi/Tujuan
HargaSewa 500 Ribu/Hari

2. Case Indexing
Case Indexing merupakan pemberian indeks suatu kasus untuk perbandingan
dan proses retrieval selanjutnya. Pilihan index adalah penting untuk proses
lanjutan yaitu retrieval. Hal ini karena kasus index akan menentukan konteks
yang digunakan. Ada beberapa saran untuk memilih index, index harus
diprediksi dan dipilih dengan cara yang tepat. Berarti index harus
mencerminkan ciri-ciri penting kasus dan atribut yang mempengaruhi hasil
dari kasus, dan menggambarkan keadaan suatu kasus. Ketika kasus diindeks
terlalu abstrak, kasus dapat mengambil terlalu banyak situasi atau terlalu
banyak pengolahan yang diperlukan untuk mencocokkan kasus. Dalam
menetapkan indeks masih merupakan proses manual dan bergantung pada
penggunanya.

Pada tabel 2.3 jika dapat ditentukan indexnya yaitu atribut yang memiliki ciri
penting kasus (misal : atribut Mobil). Maka kasus dapat diklasifikasikan dalam
2 kelas, yaitu kelas toyota avanza dan kelas grand livina. Jika ada data kasus
lain maka nanti akan dikelompokkan ke dalam kedua kelas tersebut tergantung
nilai atribut mobil.

3. Case Retrieval
Case Retrieval adalah proses menemukan, dalam kasus dasar, kasus- kasus
yang merupakan paling dekat dengan kasus saat ini. Menetapkan fungsi
kemiripan yang tepat, dan mengambil kasus-kasus yang mirip dengan kasus
yang sekarang. Untuk melakukan pencarian kasus yang efektif, harus ada
pilihan kriteria yang menentukan bagaimana suatu kasus dinilai cocok untuk
diambil dan sebuah mekanisme untuk mengontrol bagaimana kasus dasar
tersebut dicari. Kriteria seleksi diperlukan untuk menentukan kasus yang

Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri


39

terbaik untuk mengambil, dengan menentukan seberapa dekat kasus saat ini
dengan kasus-kasus disimpan.

Metode Retrieval ada beberapa macam, mulai dari penggunaan simple nearest
neighbor sampai agen cerdas. Retrieval adalah wilayah penelitian utama
dalam CBR. Adapun tekniknya diantaranya, nearest neighbor, pohon
keputusan, dan turunannya. Teknik-teknik ini melibatkan pengembangan
kesamaan metrik yang memungkinkan kedekatan (similarity) di antara kasus-
kasus yang akan diukur.

Misal diberikan kasus (Grand Livina, 2008, 1500cc, A/T, ø), kita ingin
mengetahui harga sewanya. Maka pada case retrieval akan melakukan proses
pencarian harga sewa dengan mencari kasus yang terdekat dengan kasus baru.

4. Case Adaptation
Case Adaptation adalah proses transformasi solusi diambil menjadi solusi
cocok untuk kasus saat ini. Telah dikemukakan bahwa adaptasi merupakan
langkah penting dalam proses CBR karena menentukan pola kesamaan.
Sejumlah pendekatan yang dapat diambil untuk melakukan adaptasi kasus.
Case retrieval dapat digunakan sebagai solusi untuk masalah sekarang tanpa
modifikasi, atau dengan modifikasi dimana solusi tidak sepenuhnya sesuai
dengan situasi saat ini. Melakukan adaptasi yang cocok untuk mendapatkan
solusi yang tepat untuk kasus query. Dari satu kasus telah diambil, solusi
dapat diperoleh dari beberapa kasus atau, sebaliknya, beberapa solusi alternatif
dapat disajikan. Setelah adaptasi telah selesai, maka diharapkan untuk
memeriksa bahwa solusi yang diadaptasi dipertimbangkan perbedaan antara
kasus diambil dan masalah saat ini .

5. Case-Base Maintenance
Ketika CBR digunakan untuk pemecahan masalah, selalu ada trade-off antara
jumlah kasus yang disimpan dalam database dan efisiensi atau menjaga
konsistensi di antara kasus, seperti terjadinya kasus redundant. Semakin besar

Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri


40

kasus dalam database, maka akan menurunkan kinerja sistem jika jumlah
kasus tumbuh tinggi. Maka pada tahap ini akan menghilangkan atau
menghapus kasus-kasus yang sama. Ide utama CBR Maintenance adalah
untuk mengembangkan beberapa tindakan seperti kompetensi, yang
merupakan berbagai masalah dalam sistem CBR dapat dipecahkan.

2.2.3. Algoritma Nearest Neighbor


Algoritma nearest neigbor merupakan pendekatan untuk mencari kasus
dengan kedekatan antara kasus baru dengan kasus lama, yaitu berdasarkan pada
kecocokan bobot sejumlah fitur yang ada [6]. Metode ini mencari jarak terhadap
tujuan dari data yang telah disimpan sebelumnya. Setelah didapatkan jaraknya
kemudian dicari jarak terdekat. Jarak terdekat tersebut yang digunakan untuk
mencari identitas tujuan. Contoh kasus, misal diinginkan untuk mencari solusi
terhadap masalah seorang pasien baru dengan menngunakan solusi dari pasien
lama. Untuk mencari solusi dari pasien baru tersebut digunakan kedekatan dengan
kasus pasien lama, solusi dari kasus lama yang memiliki kedekatan dengan kasus
baru digunakan sebagai solusinya.

Algoritma nearest neighbor dikelompokkan dalam 2 jenis, yaitu 1-NN dan k-


NN. Jika 1-NN proses klasifikasi dilakukan terhadap 1 label data terdekat
sedangkan jika k-NN proses klasifikasi dilakukan terhadap k label data terdekat (
k > 1 ). Dalam proses pengolahannya keduanya sama-sama menghitung jarak data
baru ke setiap label data kemudian ditentukan label data yang memiliki jarak
terdekat atau paling minimum.

Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri


41

Gambar 2.2. Ilustrasi Kasus Algoritma Nearest Neigbor

Ilustrasi pada gambar 2.2 diatas ada pasien baru dan 4 pasien lama (A, B, C,
dan D). Ketika ada pasien baru maka yang diambil solusi adalah solusi dari kasus
pasien lama yang memikili kedekatan terbesar. Misal j1 adalah jarak antara pasien
baru dengan pasien A, j2 adalah jarak antara pasien baru dengan pasien B, j3
adalah jarak antara pasien baru dengan pasien C, j4 adalah jarak antara pasien
baru dengan pasien D. Dari ilustrasi gambar terlihat bahwa j1 yang paling terdekat
dengan kasus baru. Dengan demikian maka solusi dari kasus pasien A yang akan
digunakan sebagai solusi dari pasien baru tersebut.

Adapun rumus yang digunakan dalam perhitungan kedekatan (similarity)


adalah sebagai berikut [6]:
𝑛
𝑖=1 𝑓 𝑝𝑖, 𝑞𝑖 𝑋 𝑤𝑖
Similarity (p, q) =
𝑤𝑖

Keterangan :
p = Kasus baru
q = Kasus yang ada dalam penyimpanan
n = Jumlah atribut dalam tiap kasus
i = Atribut individu antara 1 sampai dengan n
f = Fungsi similarity atribut i antara kasus p dan kasus q

Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri


42

w = Bobot yang diberikan pada atribut ke-i

Nilai kedekatan berada antara 0 sampai dengan 1. Nilai 0 artinya kedua kasus
mutlak tidak mirip atau tidak sama, sebaliknya untuk nilai 1 kedua kasus mutlak
mirip atau sama.

Supaya lebih mudah dalam pemahaman tentang kedekatan (similarity)


diberikan contoh kasus sebagai berikut: Kasus berikut adalah bagaimana
kemungkinan seorang calon siswa baru apakah akan bermasalah atau tidak selama
proses pembelajaran. Maksud dari seorang siswa bermasalah jika siswa tersebut
mengalami masalah dalam hal nilai akademik yang kurang bagus. Siswa yang
memiliki nilai akademik yang kurang bagus bisa diakibatkan beberapa hal, misal:
faktor keluarga siswa, kebiasaan siswa, pertemanan diluar sekolah siswa, dan
sebagainya.

Berikut ini adalah data kasus yang penulis ambil dari bimbingan konseling
(BK) SMK Sandikta. Data yang penulis sajikan hanya beberapa atribut serta 3
kasus saja karena hanya sebagai contoh dalam pemahaman kedekatan kasus.
Atribut dalam kasus berikut adalah atribut jenis kelamin, anak ke-, orang tua,
serta keterangan. Atribut keterangan adalah atribut yang dijadikan tujuan dalam
kedekatan antar kasus. Kasus pertama yaitu jika siswa seorang laki-laki, anak
pertama dan tinggal bersama bapak (bercerai) maka siswa tersebut bermasalah
dalam pembelajaran. Kasus kedua jika siswa seorang perempuan, anak kedua dan
diasuh bapak dan ibu maka siswa tersebut tidak bermasalah. Kasus ketiga jika
siswa seorang laki-laki, anak kedua dan diasuh bapak dan ibu maka siswa tersebut
akan bermasalah dalam pembelajaran. Berikut data kasus siswa disajikan pada
tabel 2.7.
Tabel 2.7. Kasus Siswa
No Jenis Kelamin Anak ke- Orang Tua Keterangan
1 Laki-Laki Pertama Bapak Bermasalah
2 Perempuan Kedua Bapak & Ibu Tidak Bermasalah
3 Laki-Laki Kedua Bapak & Ibu Bermasalah

Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri


43

Berikut contoh mengukur kedekatan kasus baru: jika ada calon siswa dengan
atribut laki-laki, anak kedua dan diasuh oleh bapak (cerai), apakah siswa ini
nantinya akan bermasalah dalam pembelajaran.

Untuk mengukur kedekatan, kemudian akan diberikan bobot pada atribut,


bobot antar atribut yang bukan tujuan dapat didefinisikan dengan nilai. Pemberian
bobot nilai ini diberikan antara 0 sampai dengan 1. Nilai 0 artinya jika atribut
tidak berpengaruh dan sebaliknya nilai 1 jika atribut sangat berpengaruh. Berikut
data pembobotan atribut:
Tabel 2.8. Bobot Atribut
Atribut Bobot
Jenis Kelamin 0.5
Anak ke- 0.8
Orang tua 1

Berikutnya kedekatan antar atribut dapat didefinisikan dengan nilai.


Pemberian bobot nilai ini diberikan antara 0 sampai dengan 1. Nilai 0 artinya jika
antar atribut tidak memiliki kedekatan dan sebaliknya nilai 1 jika antar atribut
sangat berdekatan. Kedekatan antar atribut didefinisikan sebagai berikut :

Tabel 2.9. Kedekatan Bobot Atribut Jenis Kelamin


Nilai 1 Nilai 2 Bobot Kedekatan
Laki-Laki Laki-Laki 1
Perempuan Perempuan 1
Laki-Laki Perempuan 0.5
Perempuan Laki-Laki 0.5

Tabel 2.10. Kedekatan Bobot Anak Ke-


Nilai 1 Nilai 2 Bobot Kedekatan
Pertama Pertama 1
Kedua Kedua 1

Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri


44

Pertama Kedua 0.5


Kedua Pertama 0.5

Tabel 2.11. Kedekatan Bobot Orang Tua


Nilai 1 Nilai 2 Bobot Kedekatan
Bapak & Ibu Bapak & Ibu 1
Bapak Bapak 1
Bapak & Ibu Bapak 0.5
Bapak Bapak & Ibu 0.5

Untuk memprediksi apakah siswa baru tersebut bermasalah atau tidak, maka
dilakukan perhitungan kedekatan antara kasus baru dibandingkan dengan data
kasus lama. Perhitungan kedekatan dilakukan dengan rumus di atas.
1. Kedekatan kasus baru dengan kasus nomor 1
A : Kedekatan bobot atribut jenis kelamin (laki-laki dengan laki-laki) = 1
B : Bobot atribut jenis kelamin = 0.5
C : Kedekatan bobot anak ke (anak kedua dengan anak pertama) = 0.5
D : Bobot atribut anak ke = 0.8
E : Kedekatan bobot orang tua (diasuh bapak dengan bapak) = 1
F : Bobot atribut orang tua = 1
Perhitungan :
Similarity = ((A*B) + (C*D) + (E*F)) / (B+D+F)
= ((1*0.5) + (0.5*0.8) + (1*1)) / (0.5+0.8+1)
= 1.9 / 2.3
= 0.83

2. Kedekatan kasus baru dengan kasus nomor 2


A : Kedekatan bobot atribut jenis kelamin (laki-laki dengan perempuan)= 0.5
B : Bobot atribut jenis kelamin = 0.5
C : Kedekatan bobot anak ke (anak kedua dengan anak kedua) = 1
D : Bobot atribut anak ke = 0.8
E : Kedekatan bobot orang tua (diasuh bapak dengan bapak&ibu)= 0.5
Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
45

F : Bobot atribut orang tua = 1


Perhitungan :
Similarity = ((A*B) + (C*D) + (E*F)) / (B+D+F)
= ((0.5*0.5) + (1*0.8) + (0.5*1)) / (0.5+0.8+1)
= 1.55 / 2.3
= 0.67

3. Kedekatan kasus baru dengan kasus nomor 3


A : Kedekatan bobot atribut jenis kelamin (laki-laki dengan laki-laki) = 1
B : Bobot atribut jenis kelamin = 0.5
C : Kedekatan bobot anak ke (anak kedua dengan anak kedua) = 1
D : Bobot atribut anak ke = 0.8
E : Kedekatan bobot orang tua (diasuh bapak dengan bapak&ibu) = 0.5
F : Bobot atribut orang tua = 1

Perhitungan :
Similarity = ((A*B) + (C*D) + (E*F)) / (B+D+F)
= ((1*0.5) + (1*0.8) + (0.5*1)) / (0.5+0.8+1)
= 1.8 / 2.3
= 0.78

Setelah dihitung nilai kedekatannya yang tertinggi adalah kasus nomor 1.


Dengan demikian kasus yang terdekat dengan kasus baru adalah kasus nomor 1.
Jadi kemungkinan siswa baru tersebut akan bermasalah dalam pembelajaran.

2.3. Tinjauan Organisasi/Objek Penelitian


Konsultan franchise Mandiri Business Consultant (MBC) telah berdiri sejak
tahun 2008, dan berkantor di Jl. Dahlia no. 88 pondok pucung indah pondok aren
tangerang 15229. Konsultan ini dirintis oleh Baihaki A.S. dan Hendry E.
Ramdhan. Awalnya kedua perintis tersebut bergabung dengan IFBM
(International Franchise Business management). Aktifitas MBC lebih terfokus

Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri


46

pada program pengembangan franchise (franchise development) bagi perusahaan-


perusahaan nasional.

Adapun klien dari MBC diantaranya : Bakmi Gila, Nasi Uduk Gondangdia,
Lebanese Kebab. Para pendiri MBC juga telah menerbitkan beberapa buku yang
berdedikasi pada industri franchise di Indonesia. Buku karyanya telah diedarkan
di Gramedia dan beberapa toko buku lainnya.

2.4. Kerangka Pemikiran


Penelitian ini berawal dari pengamatan akan metode yang digunakan dalam
penentuan lokasi suatu waralaba oleh konsultan MBC. Jika diamati proses
penentuan lokasi waralaba semua tahapan dilakukan secara manual sehingga
membutuhkan waktu yang lama, serta hasil perbandingan kasus baru dengan data
kasus yang ada kurang akurat. Untuk itulah dilakukan pendekatan dengan
penerapan CBR dan algoritma nearest neighbor untuk penentuan lokasi waralaba
yang prospektif.

Secara lebih spesifik, sistem yang menerapkan CBR dan algoritma nearest
neigbor untuk penentuan lokasi waralaba yang prospektif ini melakukan
komputasi terhadap beberapa atribut hasil survey lokasi. Dengan sistem ini proses
penentuan lokasi waralaba dapat dilakukan lebih cepat dan akurat.

Berikut adalah kerangka pemikiran dalam bentuk gambar :

Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri


47

Gambar 2.3. Kerangka Pemikiran

Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri


48

BAB 3
METODE PENELITIAN

3.1. Perancangan Penelitian


3.1.1. Jenis Penelitian
Untuk menganalisa pengaruh kecepatan dan keakuratan dalam penentuan
lokasi waralaba yang prospektif dengan penerapan CBR dan algoritma nearest
neighbor digunakan metode penelitian eksperimen kualitatif, dengan pola one-
group experiment. Desain yang digunakan yaitu one group pretest dan
posttest design atau dikenal sebagai pola “sebelum dan sesudah” dengan
menggunakan satu kelompok.

3.1.2. Metode Pengumpulan Data


Untuk mendukung penelitian dilakukan pengumpulan data sebagai berikut:
1. Sumber Data
a. Data Primer
Adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumber, misalnya data-
data hasil wawancara dan diskusi langsung dengan konsultan MBC dan
pengamatan langsung dari konsultan MBC.

b. Data Sekunder
Merupakan data yang diperoleh secara tidak langsung, misalnya dari
dokumentasi, literatur, buku, jurnal, dan informasi lainnya yang ada
hubungannya dengan masalah yang diteliti. Data kasus terdapat pada
lampiran 2.

2. Sampel Penelitian
Sampel dari penelitian ini adalah data kasus waralaba yang diperoleh dari
konsultan MBC yang diambil sampelnya secara acak.

Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri


49

3. Instrumen Pendukung Penelitian


Dalam melakukan penelitian ini, digunakan alat bantu berupa :
a. Sistem yang menerapkan CBR dan algoritma nearest neighbor untuk
penentuan lokasi waralaba yang prospektif.
b. Angket kuesioner untuk pretest.
c. Angket kuesioner untuk posttest.

Untuk mengetahui atau menguji adanya pengaruh kecepatan dan keakuratan


dalam penentuan lokasi waralaba yang prospektif dengan penerapan CBR dan
algoritma nearest neighbor, digunakan analisis pretest dan posttest dengan
metode t-test. Metode ini digunakan karena t-test dapat digunakan untuk menguji
kecocokan atas perbedaan pada suatu eksperimen yang menggunakan satu
kelompok sampel.

3.2. Tahapan Computing Approach


Untuk menentukan penilaian suatu lokasi waralaba dengan penerapan CBR
dan algoritma nearest neighbor terlebih dahulu menganalisa data kasus kemudian
menentukan atribut yang menjadi dasar dalam penentuan lokasi. Setelah itu
atribut-atribut tersebut ditentukan mana yang termasuk atribut solusi / atribut
tujuan dan atribut yang digunakan dalam penentuan lokasi / atribut aktif. Atribut
yang aktif tersebut kemudian ditentukan bobot nilainya, antara 0 sampai dengan 1.
Nilai 0 artinya jika atribut tersebut tidak berpengaruh dalam penentuan sebuah
lokasi dan sebaliknya nilai 1 jika atribut sangat berpengaruh dalam menentukan
sebuah lokasi. Adapun untuk penentuan atribut dan pembobotan atribut digunakan
metode dan pembobotan dari konsultan MBC. Data atribut terdapat pada tabel 2.2
dan data pembobotan atribut pada tabel 2.4.

Setelah penentuan atribut kemudian penentuan nilai atribut untuk masing-


masing atribut yang telah ditentukan. Adapun untuk penentuan nilai atribut
digunakan metode dari konsultan MBC. Data nilai atribut terdapat pada tabel 2.3.

Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri


50

Atribut yang telah ditentukan nilai atributnya kemudian diperbandingkan


antar nilai atributnya, dengan bobot nilai antara 0 sampai dengan 1 sesuai dengan
kedekatan antar nilai atribut. Nilai 0 artinya jika antar nilai atribut tidak memiliki
kedekatan/hubungan dan sebaliknya nilai 1 jika antar nilai atribut sangat
berdekatan/berhubungan. Data perbandingan bobot nilai atribut terdapat pada
lampiran 1.

Dengan penentuan bobot atribut dan nilai atribut kemudian dapat dilakukan
penghitungan dengan rumus untuk kedekatan atau similarity. Data kasus dengan
kedekatan terbesar menjadi solusi untuk kasus baru. Berikut proses perhitungan
kedekatan/similarity:

𝑛
𝑖=1 𝑓 𝑝𝑖, 𝑞𝑖 𝑋 𝑤𝑖
Similarity (p, q) =
𝑤𝑖

Keterangan :
p = Kasus baru
q = Kasus yang ada dalam penyimpanan
n = Jumlah atribut dalam tiap kasus
i = Atribut individu antara 1 sampai dengan n
f = Fungsi similarity atribut i antara kasus p dan kasus q
w = Bobot yang diberikan pada atribut ke-i

sesuai rumus diatas maka dapat dilakukan perhitungan sebagai berikut:

Similarity = (B1*1) + (B2*0,6) + (B3*0,4) + (B4*0,4) + (B5*0,5) + (B6*0,6)


+ (B7*0,5) + (B8*0,7) + (B9*0,5) + (B10*0,7) + (B11*1) +
(B12*0,5) + (B13*0,8) + (B14*0,2) + (B15*0,5) + (B16*0,2) +
(B17*0,2) + (B18*0,2) + (B19*0,5) + (B20*0,8) + (B21*0,5) +
(B22*0,7) / (1 + 0,6 + 0,4 + 0,4 + 0,5 + 0,6 + 0,5 + 0,7 + 0,5 + 0,7
+ 1 + 0,5 + 0,8 + 0,2 + 0,5 + 0,2 + 0,2 + 0,2 + 0,5 + 0,8 + 0,5 +
0,7)
atau
Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
51

Similarity = (B1*1) + (B2*0,6) + (B3*0,4) + (B4*0,4) + (B5*0,5) + (B6*0,6)


+ (B7*0,5) + (B8*0,7) + (B9*0,5) + (B10*0,7) + (B11*1) +
(B12*0,5) + (B13*0,8) + (B14*0,2) + (B15*0,5) + (B16*0,2) +
(B17*0,2) + (B18*0,2) + (B19*0,5) + (B20*0,8) + (B21*0,5) +
(B22*0,7) / 12

Keterangan:
B1 = Bobot nilai atribut “kategori” perbandingan kasus baru dan kasus lama
B2 = Bobot nilai atribut “tingkat perekonomian” perbandingan kasus baru dan kasus lama
B3 = Bobot nilai atribut “tingkat persaingan” perbandingan kasus baru dan kasus lama
B4 = Bobot nilai atribut “ukuran populasi” perbandingan kasus baru dan kasus lama
B5 = Bobot nilai atribut “Industri sekitar” perbandingan kasus baru dan kasus lama
B6 = Bobot nilai atribut “calon konsumen” perbandingan kasus baru dan kasus lama
B7 = Bobot nilai atribut “posisi lokasi” perbandingan kasus baru dan kasus lama
B8 = Bobot nilai atribut “pola jalan” perbandingan kasus baru dan kasus lama
B9 = Bobot nilai atribut “kondisi jalan” perbandingan kasus baru dan kasus lama
B10 = Bobot nilai atribut “hambatan ke lokasi” perbandingan kasus baru dan kasus lama
B11 = Bobot nilai atribut “visibilitas” perbandingan kasus baru dan kasus lama
B12 = Bobot nilai atribut “parkir” perbandingan kasus baru dan kasus lama
B13 = Bobot nilai atribut “keramaian” perbandingan kasus baru dan kasus lama
B14 = Bobot nilai atribut “renovasi” perbandingan kasus baru dan kasus lama
B15 = Bobot nilai atribut “arus lalu lintas” perbandingan kasus baru dan kasus lama
B16 = Bobot nilai atribut “keamanan” perbandingan kasus baru dan kasus lama
B17 = Bobot nilai atribut “tenaga kerja” perbandingan kasus baru dan kasus lama
B18 = Bobot nilai atribut “bahan baku” perbandingan kasus baru dan kasus lama
B19 = Bobot nilai atribut “transportasi” perbandingan kasus baru dan kasus lama
B20 = Bobot nilai atribut “daya beli” perbandingan kasus baru dan kasus lama
B21 = Bobot nilai atribut “luas area” perbandingan kasus baru dan kasus lama
B22 = Bobot nilai atribut “usia penduduk” perbandingan kasus baru dan kasus lama

3.3. Pengembangan Sistem


Sistem yang akan dikembangkan berupa sistem yang menerapkan CBR dan
algoritma nearest neighbor untuk penentuan lokasi waralaba yang prospektif.

Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri


52

Sitem yang akan dibuat diharapkan dapat meningkatkan kecepatan dan keakuratan
dalam penentuan lokasi waralaba.

Sistem yang dikembangkan akan membandingkan data hasil survey (kasus


baru) dengan data kasus yang ada untuk dicari kedekatan antar kasus tersebut.
Kasus dengan kedekatan paling besar akan menjadi solusi dalam penentuan lokasi
waralaba.

3.3.1. Analisa Kebutuhan


3.3.1.1.Analisa Kebutuhan Pemakai
Sebagai tahap awal dalam pengembangan sistem, diperlukan adanya analisa
kebutuhan sistem oleh pemakai. Hal ini sangat diperlukan agar sistem yang akan
dibuat sesuai dengan keinginan dan kebutuhan pemakai yaitu konsultan MBC.
Adapun kegiatan yang dilakukan untuk menganalisa kebutuhan pemakai adalah
sebagai berikut:
a. Melakukan wawancara terhadap responden (konsultan MBC).
Wawancara yang dilakukan untuk mengetahui sekilas tentang metode
penentuan lokasi waralaba serta kendala yang dihadapi. Selain itu juga
untuk mengetahui lamanya waktu dan keakuratan dalam penentuan lokasi
waralaba. Dari hasil wawancara diperoleh hasil bahwa dalam penentuan
lokasi waralaba membutuhkan waktu yang cukup lama serta hasil prediksi
atas perbandingan kasus baru dengan data kasus hasilnya kurang akurat.
Semua proses dalam dalam penentuan lokasi waralaba dilakukan dengan
manual serta mengandalkan kejelian dari konsultan.

b. Melakukan observasi di konsultan MBC.


Observasi dilakukan untuk mengetahui proses dalam melakukan survey
dan analisa hasil survey atau membandingkan hasil survey dengan data
kasus yang ada. Kadang dalam membandingkan kasus para konsultan
merasa kesulitan karena banyaknya data yang harus dibandingkan dengan
jumlah atribut dan nilai nilai atribut yang banyak pula.

Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri


53

c. Melakukan analisa data dan dokumen.


Data dan dokumen yang dianalisa adalah data kasus waralaba yang ada di
konsultan MBC. Data kasus dikelompokkan sesuai kategori dan prospek
masing-masing.

Dari hasil wawancara, observasi, dan analisa data, teridentifikasi


kebutuhan pemakai sebagai berikut:
a. Konsultan merasa lama dalam mengolah dan membandingkan data hasil
survey (kasus baru) dengan data kasus yang ada. Karena banyaknya data
yang harus dibandingkan dengan jumlah atribut dan nilai nilai atribut yang
banyak.
b. Hasil penentuan lokasi kadang kurang akurat karena dalam mengolah data
secara manual dengan membandingkan data kasus per kasus. Dalam hal ini
mutlak mengandalkan pengalaman dan kejelian dari konsultan.
c. Penyimpanan data kasus tersebar dalam beberapa file sehingga agak
menyulitkan dalam proses penentuan lokasi waralaba.

Dengan demikian diperlukan sebuah sistem yang memudahkan konsultan


dalam penentuan lokasi waralaba sehingga lebih cepat, akurat, serta data kasus
dapat tersimpan dalam basis data.

3.3.1.2.Analisa Kebutuhan Sistem


Untuk mengembangkan dan menjalankan sistem ini perlu adanya
dukungan sistem perangkat komputer yang memadai baik hardware maupun
software. Adapun perangkat keras atau hardware yang diperlukan dalam
penerapan sistem adalah satu set perangkat komputer spesifikasi sebagai
berikut: Prosesor: Minimum 1 Ghz, Memory : Minimum 128 Mb, Storage
media: Minimum 20 GB, Layar Display: Minimum SVGA 14 inchi, Mouse,
Keyboard dan peripheral pendukung.

Adapun software yang diperlukan sebagai pendukung pengembangan


sistem ini adalah : Sistem Operasi Microsoft Windows XP, Delphi 7 dan

Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri


54

basis data Interbase 6.5. Spesifikasi tersebut adalah spesifikasi minimal yang
disarankan dan jika lebih tinggi semakin baik.

3.3.2. Perancangan Sistem (Design)


3.3.2.1.Sistem (UML Diagram)
Keseluruhan proses dalam perancangan sistem ini digambarkan dalam bentuk
pemodelan visual Unified Modelling Language (UML). Merancang adalah
menemukan suatu cara untuk menyelesaikan masalah, salah satu tool / model
untuk merancang pengembangan software yang berbasis object oriented adalah
UML.

Pendesainan objek, kelas dan proses pembuatan sistem ini dituangkan dalam
bentuk diagram. Diagram-diagram yang digunakan diantaranya use case diagram,
activity diagram, class diagram, sequence diagram. Adapun penjelasan lebih
lanjut sebagai berikut :
a. Use Case Diagram
Gambar dibawah ini menjelaskan proses konteks mengenai sistem. Setiap
pengguna dapat mengakses fitur-fitur yang telah disediakan. Yakni pengguna
dapat menambah data kasus, mengatur atribut, mengatur nilai atribut,
membandingkan bobot nilai atribut dan menguji kasus baru.
uc Sistem

Menambah Data
Kasus

Mengatur Atribut

Mengatur Nilai Atribut


Pengguna

Membandingkan
Bobot Nilai Atribut

Menguj i Lokasi Baru

Gambar 3.1 Use Case Diagram Sistem


Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
55

b. Activity Diagram
Diagram aktifitas dibawah ini menjelaskan urutan-urutan aktifitas untuk
mengakses sistem, mulai dari menjalankan aplikasi serta menjalankan beberapa
fitur sistem yang meliputi: menambah data kasus, mengatur atribut, mengatur nilai
atribut, membandingkan bobot nilai atribut dan menguji kasus baru.
1. Activity Diagram Menambah Data Kasus
act Menambah Data Kasus

Mulai

tambah data kasus

simpan data kasus

tampilkan hasil data


kasus

Selesai

Gambar 3.2 Activity Diagram Menambah Data Kasus

Diagram di atas menjelaskan proses penambahan data kasus pada sistem


kemudian menyimpan dalam database.

2. Activity Diagram Mengatur Atribut


act Mengatur Atribut

Mulai

pengaturan atribut

simpan pengaturan atribut

tampilkan hasil
pengaturan atribut

Selesai

Gambar 3.3 Activity Diagram Mengatur Atribut


Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
56

Diagram di atas menjelaskan proses pengaturan atribut pada sistem


kemudian menyimpan dalam database.

3. Activity Diagram Mengatur Nilai Atribut


act mengatur Nilai Atribut

Mulai

pilih atribut

tambahkan nilai atribut

simpan nilai atribut

tampilkan nilai atribut

Selesai

Gambar 3.4 Activity Diagram Mengatur Nilai Atribut

Diagram di atas menjelaskan proses pengaturan atribut pada sistem,


sebelum melakukan penambahan nilai atribut terlebih dahulu memilih
atribut kemudian menyimpan dalam database.

Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri


57

4. Activity Diagram Membandingkan Bobot Nilai Atribut


act Membandingkan Bobot Nil...

Mulai

pilih atribut

tambahkan bobot nilai


atribut

simpan perbandingan nilai


atribut

tampilkan hasil
perbandingan nilai atribut

Selesai

Gambar 3.5 Activity Diagram Membandingkan Bobot Nilai Atribut

Diagram di atas menjelaskan proses pembandingan bobot nilai atribut pada


sistem, sebelum melakukan penambahan nilai atribut terlebih dahulu
memilih atribut kemudian menyimpan dalam database.

5. Activity Diagram Menguji Lokasi Baru


act Menguj i Lokasi Baru

Mulai

pilih nilai atribut

tampilkan hasil penguj ian


lokasi baru

Selesai

Gambar 3.6 Activity Diagram Menguji Lokasi Baru


Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
58

Diagram di atas menjelaskan proses pengujian lokasi pada sistem, sebelum


menampilkan hasil pengujian terlebih dahulu memilih nilai atribut.

c. Sequence Diagram
Diagram dibawah ini menjelaskan urutan-urutan proses untuk mengakses
sistem. Mulai dari menjalankan aplikasi serta menjalankan beberapa fitur sistem
yang meliputi: menambah data kasus, mengatur atribut, mengatur nilai atribut,
membandingkan bobot nilai atribut dan menguji kasus baru.
1. Sequence Diagram Penambahan Data Kasus

Pengguna FormDataKasus CtrlFormDataKasus Kasus

tambah()
tambah()

Verifikasi data kasus

simpan()

Hasil tambah data kasus

Gambar 3.7 Sequence Diagram Penambahan Data Kasus

Proses penambahan data kasus di awali dengan pengguna memasukkan data


kasus, kemudian dilakukan verifikasi data kasus, jika data kasus benar maka
langsung disimpan dalam database. Pengguna dapat melihat hasil
penambahan data kasus pada layar.

Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri


59

2. Sequence Diagram Pengaturan Atribut

Pengguna FormPengaturanAtribut CtrlFormPengaturanAtribut Atribut

tambah()
tambah()

Verifikasi atribut

simpan()

Hasil tambah atribut

Gambar 3.8 Sequence Diagram Pengaturan Atribut

Proses pengaturan atribut di awali dengan pengguna memasukkan data


atribut, kemudian dilakukan verifikasi atribut, jika data atribut benar maka
langsung disimpan dalam database. Pengguna dapat melihat hasil
penambahan atribut pada layar.

3. Sequence Diagram Pengaturan Nilai Atribut

Pengguna FormPengaturanNilaiAtribut CtrlFormPengaturanNilaiAtribut Atribut Nilai_Atribut

PilihAtribut()
getnamaatribut
tambah()
tambah()

Verifikasi nilai atribut


simpan()

Hasil tambah nilai atribut

Gambar 3.9 Sequence Diagram Pengaturan Nilai Atribut

Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri


60

Proses pengaturan nilai atribut di awali dengan pengguna memilih atribut,


kemudian pengguna akan memasukkan nilai atribut dan akan dilakukan
verifikasi nilai atribut, jika data nilai atribut benar maka langsung
disimpan dalam database. Pengguna dapat melihat hasil penambahan nilai
atribut pada layar.

4. Sequence Diagram Perbandingan Bobot Nilai Atribut

Pengguna FormPerbandinganNilaiAtribut CtrlFormPerbandinganNilaiAtribut Atribut Perbandingan

PilihAtribut()
getnamaatribut
nilai()
nilai()

Verifikasi bobot
simpan()

Hasil nilai bobot

Gambar 3.10 Sequence Diagram Perbandingan Bobot Nilai Atribut

Proses perbandingan bobot nilai atribut di awali dengan pengguna memilih


atribut, kemudian pengguna akan memasukkan bobot nilai atribut dan
akan dilakukan verifikasi bobot nilai atribut, jika data bobot nilai atribut
benar maka langsung disimpan dalam database. Pengguna dapat melihat
hasil penambahan bobot nilai atribut pada layar.

Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri


61

5. Sequence Diagram Pengujian

Pengguna FormPengujian CtrlFormPengujian Nilai_Atribut Kasus

pilihNilaiAtribut()
getnilaiatribut

hitungNilai()

Hitung kedekatan
Simpan kedekatan

Hasil pengujian

Gambar 3.11 Sequence Diagram Pengujian

Proses pengujian di awali dengan pengguna yang menginput dengan


memilih nilai atribut, kemudian akan dilakukan penghitungan kedekatan
antar kasus baru dengan kasus lama dan nilai kedekatan akan disimpan
dalam database kasus. Kasus dengan nilai kedekatan terbesar akan
menjadi solusi atau hasil tampilan.

d. Class Diagram
Diagram dibawah ini menggambarkan tentang adanya keterhubungan dari
masing-masing entiti (entity) :

Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri


62

class Aplikasi Waralaba

TForm
MenuUtama

+ DataKasus: TMenuItem
+ PengaturanNilai: TMenuItem
+ PengaturanNilaiAtribut: TMenuItem
+ Pengujian: TMenuItem
+ PerbandinganNilaiAtribut: TMenuItem

+ Pilih()

TForm
TForm TFrmPengaturanAtribut
DataKasus
- atribut_aktif: String
- alamat: String - atribut_tujuan: String
- bahan_baku: String - bobot: Numeric
- bisnis_sekitar: String - nama_atribut: String
- dayabeli: String
- hambatan_jalan: String + simpan()
- id_kasus: Integer + tambah()
- investasi: String
- kategori: String
- keamanan: String
- keramaian: String
- kondisi_jalan: String TForm
- konsumen: String TFrmPerbandinganNilaiAtribut
- lalulintas: String
- bobot: Numeric
- luas_area: String
- parkir: String - nama_atribut: TComboBox
- perekomonian: String
- persaingan: String + nilai()
- pola_jalan: String + pilihAtribut()
TForm + simpan()
- populasi: String
- posisi: String TFrmPenguj ian
- prospek: String
+ BPilih: TBitBtn TForm
- renovasi: String
- tenaga_kerja: String + LKeterangan: TLabel TFrmPengaturanNilaiAtribut
- transportasi: String - LKeterangan1: TLabel
+ LVKasusBaru: TListView - nama_atribut: TComboBox
- usia_penduduk: String
+ LVKasusLama: TListView - nilai_atribut: String
- visibilitas: String
- waralaba: String + NilaiAtribut: TComboBox
+ pilihAtribut()
+ HitungNilai() + simpan()
+ simpan()
+ pilihNilaiAtribut() + tambah()
+ tambah()

Gambar 3.12 Class Diagram Sistem

Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri


63

3.3.2.2. Database Sistem


a. Susunan Tabel
Database sistem terdiri dari beberapa tabel yaitu tabel kasus, tabel
atribut, tabel nilai_atribut dan tabel perbandingan.

Tabel 3.1 Tabel Kasus


Nama Field Tipe
Id_kasus INTEGER NOT NULL
Waralaba VARCHAR(50) NOT NULL
Kategori VARCHAR(50)
Alamat VARCHAR(255)
Investasi VARCHAR(30)
Perekonomian VARCHAR(30)

Persaingan VARCHAR(30)

Populasi VARCHAR(30)

Bisnis_sekitar VARCHAR(30)

Konsumen VARCHAR(30)

Posisi VARCHAR(30)

Pola_jalan VARCHAR(30)

Kondisi_jalan VARCHAR(30)

Hambatan_jalan VARCHAR(30)

Visibilitas VARCHAR(30)

Lalulintas VARCHAR(30)

Parkir VARCHAR(30)

Keamanan VARCHAR(30)

Renovasi VARCHAR(30)

Keramaian VARCHAR(30)

Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri


64

Tenaga_kerja VARCHAR(30)

Bahan_baku VARCHAR(30)

Transportasi VARCHAR(30)

Dayabeli VARCHAR(30)

Luas_area VARCHAR(30)

Usia_penduduk VARCHAR(30)

Prospek VARCHAR(30)

kedekatan NUMERIC(15,2) DEFAULT 0

Tabel 3.2 Tabel Atribut


Nama Field Tipe
Nama_atribut VARCHAR(30) NOT NULL
Asal_atribut CHAR(1) DEFAULT Y
Tujuan_atribut CHAR(1) DEFAULT T
Bobot NUMERIC(15,2) DEFAULT 1

Tabel 3.3 Tabel Nilai_Atribut


Nama Field Tipe
Nama_atribut VARCHAR(30) NOT NULL
Nilai_atribut VARCHAR(30) NOT NULL

Tabel 3.4 Tabel Perbandingan


Nama Field Tipe
Nama_atribut VARCHAR(30) NOT NULL
Kasus_lama VARCHAR(30) NOT NULL
Kasus_baru VARCHAR(30) NOT NULL
Bobot NUMERIC(15,2)

Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri


65

b. Entity Relationship Diagram (ERD)


Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, data-data yang terkait
dengan sistem yang akan dikembangkan kemudian dimodelkan dengan
menggunakan ERD. Pemodelan tersebut dapat dilihat pada gambar
3.13 .

Gambar 3.13. ERD Sistem

c. Uji Normalisasi
Normalisasi merupakan teknik analisis data yang mengorganisasikan
atribut-atribut data dengan cara mengelompokkan sehingga terbentuk
entitas yang non-redundant, stabil, dan fleksibel. Normalisasi untuk
menguji suatu relasi secara berkelanjutan untuk menentukan apakah
relasi itu sudah baik, yaitu dapat dilakukan proses insert, update,
delete, dan modifikasi pada satu atau beberapa atribut tanpa
Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
66

mempengaruhi integritas data dalam relasi. Pada keempat tabel ditas


telah memenuhi standar normalisasi database pada tingkat 3NF.

3.3.2.3.User Interface
Keberhasilan implementasi sistem ini juga didukung oleh user interface
yang baik. Semakin baik user interface yang disajikan, kenyamanan dan
kemudahan dalam menggunakan sistem akan dirasakan. Berikut adalah rancangan
user interface yang terdapat pada sistem.
a. Rancangan Layar Menu Utama
Pada tampilan layar menu utama ini pengguna dapat memilih beberapa
tampilan menu, diantaranya menu file, menu pengolahan data, dan menu
bantuan. Pada pilihan menu ada pilihan sub menu, yaitu menu file berisi sub
menu informasi aplikasi dan keluar, menu pengolahan data terdiri sub menu
data kasus, pengaturan atribut, pengaturan nilai atribut, perbandingan bobot
nilai atribut dan pada menu bantuan terdapat sub menu petunjuk penggunaan.

Gambar 3.13 Rancangan Layar Menu Utama

b. Rancangan Layar Data Kasus


Pada layar data kasus akan muncul data kasus sesuai data yang ada dalam
database. Pengguna dapat melakukan penambahan, pengapusan dan

Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri


67

pengeditan data kasus pada tombol navigasi. Untuk keluar dari menu data
kasus pengguna dapat menekan tombol keluar.

Gambar 3.14 Rancangan Layar Data Kasus

c. Rancangan Layar Pengaturan Atribut


Pada layar pengaturan atribut akan muncul data atribut sesuai data yang ada
dalam database. Pengguna dapat melakukan penambahan, pengapusan dan
pengeditan data atribut pada tombol navigasi. Untuk keluar dari menu
pengaturan atribut dengan menekan tombol keluar.

Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri


68

Gambar 3.15 Rancangan Layar Pengaturan Atribut

d. Rancangan Layar Pengaturan Nilai Atribut


Pada layar pengaturan nilai atribut pengguna dapat melakukan penambahan
nilai atribut. Untuk dapat melakukan penambahan nilai atribut maka pengguna
terlebih dahulu memilih atribut kemudian menambah nilai atribut tersebut.
Nilai atribut yang ditambahkan langsung tampil pada layar. Tombol keluar
untuk keluar dari menu.

Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri


69

Gambar 3.16 Rancangan Layar Pengaturan Nilai Atribut

e. Rancangan Layar Perbandingan Bobot Nilai Atribut


Pada layar perbandingan bobot nilai atribut pengguna dapat memberi dan
meng-edit bobot antar nilai atribut pada kolom yang tersedia. Untuk
memberikan bobot nilai atribut, pengguna terlebih dahulu memilih atribut.
Untuk menyimpan pembobotan nilai atribut pengguna menekan tombol
simpan dan untuk keluar dari menu ini dengan menekan tombol keluar.

Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri


70

Gambar 3.17 Rancangan Layar Perbandingan Bobot Nilai Atribut

f. Rancangan Layar Pengujian Lokasi Baru


Layar pengujian lokasi baru untuk melakukan pengujian terhadap suatu kasus
untuk mengetahui prospek dari lokasi data kasus. Untuk melakukan pengujian
pengguna akan menekan tombol mulai dan memilih nilai atribut yang sesuai
setelah itu menekalan tombol selanjutnya untuk memilih nilai atribut
berikutnya hingga nilai atribut yang terakhir kemudian akan muncul informasi
tentang prospek data kasus. Untuk memulai pengujian lagi dengan menekan
tombol kosongkan kemudian tombol mulai. Untuk keluar dari menu pengujian
lokasi dengan menekan tombol keluar.

Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri


71

Gambar 3.18 Rancangan Layar Pengujian Lokasi Baru

3.3.3. Konstruksi Sistem (Coding)


Setelah melakukan penggalian data dan melakukan perancangan sistem,
langkah berikutnya adalah mengimplementasikan hasil rancangan sistem dalam
wujud nyata sebuah perangkat lunak.

Selanjutnya akan dibahas secara singkat beberapa script fungsi penting dalam
game, antara lain:
a. Penghitungan Kedekatan
Script untuk melakukan perhitungan kedekatan kasus adalah sebagai berikut:

with DataModul.Query2 do
Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
72

begin
kedekatan := 0;
for i := 0 to jml_atribut-1 do
begin
Close;
SQL.Text := ' select bobot '+' from perbandingan '+' where nama_atribut = :nama
'+' and nilai_kasus_lama = :lama '+' and nilai_kasus_baru = :baru ';
ParamByName('nama').AsString := atribut[i];
ParamByName('lama').AsString :=
DataModul.Query1.Fieldbyname(atribut[i]).AsString;
ParamByName('baru').AsString := LVKasusBaru.Items[i].SubItems[1];
Open;
kedekatan := kedekatan + Fields[0].AsFloat * StrToFloat(bobot_atribut[i]);
end;
kedekatan := kedekatan / total_bobot;

b. Menyimpan Nilai Kedekatan


Script untuk menyimpan nilai kedekatan adalah sebagai berikut:

Close;
SQL.Text := 'update kasus set kedekatan = :kedekatan '+' where id_kasus = :id ';
ParamByName('kedekatan').AsFloat := kedekatan;
ParamByName('id').AsInteger :=
DataModul.Query1.FieldbyName('id_kasus').AsInteger;
ExecSQL;

c. Pencarian Kedekatan Paling Besar


Script untuk melakukan pencarian kedekatan terbesar adalah sebagai berikut:

DataModul.Transaksi.CommitRetaining;
Close;
SQL.Text := 'select * from kasus '+' where kedekatan = (select max(kedekatan)
from kasus) ';
Open;

d. Perbandingan Bobot Nilai Atribut


Script untuk melakukan perbandingan nilai atribut adalah sebagai berikut:
kolom := 1;
with DataModul.Query2 do
begin
Close;
SQL.Clear;
SQL.Text := 'select bobot '+' from perbandingan '+' where nama_atribut =
:atribut'+ ' and kasus_lama = :bobotNilai ';
Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
73

ParamByName('atribut').AsString := CAtribut.Text;
ParamByName('bobotNilai').AsString := DataModul.Query1.Fields[0].AsString;
Open;
while not eof do
begin
SGPerbandinganNAtribut.Cells[kolom, baris] := Fields[0].AsString;
inc(kolom);
Next;
end;
end;
Inc(baris);
Next;

3.3.4. Pengujian Sistem (Testing)


Setelah pembuatan sisem selesai, tahap berikutnya adalah pengujian
sistem. Pengujian dilakukan dengan teknik pengujian perangkat lunak yaitu white
box testing dan black box testing.

3.3.4.1.Pengujian White Box


White box testing merupakan pengujian software dengan metode pengujian
jalur dasar (basic path), pengujian kondisi, pengujian aliran data dan pengujian
loop. White box testing digunakan untuk memastikan bahwa:
a. Tiap jalur dilalui paling sedikit satu kali.
b. Teruji setiap kondisi percabangan untuk nilai “benar” dan “salah”.
c. Teruji setiap loop pada batasannya dan pada batas operasionalnya.
d. Struktur data internalnya sahih (valid).

Pengujian sistem ini tidak dilakukan terhadap keseluruhan program, tetapi


digunakan sampel dari salah satu tahapan, yaitu penghitungan kedekatan. Secara
garis besar algoritma penghitungan kedekatan adalah sebgai berikut:
a. Pengecekan terhadap atribut, bobot_atribut, jml_atribut, total_bobot pada
atribut yang bukan tujuan/solusi pada tabel atribut. Kemudian mencari
kasus pada tabel kasus.
b. Kemudian melakukan pencarian kasus dengan nilai kedekatan terbesar,
jika ditemukan akan ditampilkan hasilnya.

Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri


74

c. Jika pencarian nilai kedekatan terbesar tidak ada atau kedekatan dan i = 0
maka akan dicek jumlah atribut apakah kurang dari i. Jika benar maka
akan dilakukan penambahan atribut.

Penghitungan kedekatan dapat digambarkan pada diagram alir seperti yang


ditunjukkan pada gambar 3.19.

Mulai

1. Atribut : Daftar atribut yang bukan atribut tujuan/solusi pada tabel atribut
2. Bobot_Atribut : Daftar bobot atribut bukan atribut tujuan/solusi pada tabel atribut
3. Jml_atribut : Jumlah atribut yang bukan atribut tujuan/solusi pada tabel atribut
4. Total_bobot : Jumlah bobot atribut bukan atribut tujuan/solusi pada tabel atribut
5. Query1 : Cari kasus dari tabel kasus

Query1: Cari kasus


Query1.Eof? Ya dengan nilai kedekatan
terbesar

Tidak

Tampilkan
Kedekatan := 0
kasus dan Nilai
I := 0
Kedekatan

Selesai

1. Kedekatan := Kedekatan/Total_bobot
Tidak I < jml_atribut
2. Query1.Next

Ya

1. Query2 : Cari bobot dari tabel perbandingan yang nama_atribut = atribut[i] dan
kasus_lama = Query1.Field(atribut[i]) dan kasus_baru= input dari pengguna
2. Kedekatan := Kedekatan + Query2.Field[bobot] * bobot_atribut[1]
3. Inc(1)

Gambar 3.19 Bagan Alir Penghitungan Kedekatan

Kode program untuk penghitungan kedekatan adalah sebagai berikut:


while not eof do
begin
//hitung kedekatan
LKeterangan.Caption := FieldByname('id_kasus').AsString;
Application.ProcessMessages;

Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri


75

with DataModul.Query2 do
begin
kedekatan := 0;
for i := 0 to jml_atribut-1 do
begin
Close;
SQL.Text := ' select bobot '+' from perbandingan '+' where nama_atribut = :nama '+' and
kasus_lama = :lama '+' and kasus_baru = :baru ';
ParamByName('nama').AsString := atribut[i];
ParamByName('lama').AsString := DataModul.Query1.Fieldbyname(atribut[i]).AsString;
ParamByName('baru').AsString := LVKasusBaru.Items[i].SubItems[1];
Open;

kedekatan := kedekatan + Fields[0].AsFloat * StrToFloat(bobot_atribut[i]);


end;
kedekatan := kedekatan / total_bobot;

//simpan kedekatan
Close;
SQL.Text := 'update kasus set kedekatan = :kedekatan '+' where id_kasus = :id ';
ParamByName('kedekatan').AsFloat := kedekatan;
ParamByName('id').AsInteger := DataModul.Query1.FieldbyName('id_kasus').AsInteger;
ExecSQL;

end;
Next;
end;
//tampilkan kedekatan terbesar dan hasilnya
DataModul.Transaksi.CommitRetaining;
Close;
SQL.Text := 'select * from kasus '+' where kedekatan = (select max(kedekatan) from kasus) ';
Open;

for i := 0 to jml_atribut-1 do
begin
daftar := LVKasusLama.Items.Add;

Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri


76

Caption := atribut[i];
if UpperCase(atribut[i]) = 'Kategori' then
begin
if FieldByName(atribut[i]).AsString = '1' then SubItems.Add('makanan')
end else SubItems.Add(FieldByName(atribut[i]).AsString);
end;
LKeterangan.Caption := Fieldbyname('prospek').AsString +
' , ( nilai kedekatan: ' + FormatFloat('0.00', fieldByName('kedekatan').asfloat)+')';
LKeterangan2.Caption := 'Sesuai data kasus nomor = ' + fieldByName('id_kasus').AsString;
BPilih.Caption := 'Kosongkan';
BPilih.Enabled := true;

Dari hasil pengujian dapat disimpulkan untuk pengujian white box yang
meliputi check syntax yang diujikan tidak ditemukan adanya error.

3.3.4.2.Pengujian Black Box


Metode black-box testing adalah metode pengujian sistem yang terfokus
pada functional requirement sistem, dan bukan pada source code yang
membangun sistem tersebut [11]. Dengan metode black box testing, kita dapat
melakukan pengujian seluruh functional requirements sistem dengan memasukkan
berbagai macam input, dan kemudian melakukan analisis terhadap output yang
dihasilkan oleh sistem. Metode black box testing dilakukan setelah tahapan
implementasi sistem. Metode ini lebih terfokus untuk menganalisis apakah output
yang dihasilkan oleh sistem sesuai dengan yang diharapkan, jadi orang yang
melakukan pengujian tidak perlu tahu cara kerja sistem tersebut. Dengan
demikian, melalui pengujian ini dapat diketahui apakah respon yang diberikan
oleh sistem terhadap input yang dimasukkan sudah benar atau masih mengandung
kesalahan. Berikut contoh hasil pengujian dengan black box testing pada tabel 3.5.

Tabel 3.5 Hasil Pengujian Sistem

Kondisi yang Keluaran yang Keluaran yang


Diujikan Diharapkan Diperoleh

Penambahan data Sistem akan memasukkan Sistem yang

Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri


77

baru dengan input tersebut ke dalam dikembangkan telah


memasukkan input database sistem, ke tabel- dapat memasukkan input
yang benar. tabel yang memang ke tabel database yang
dirancang untuk memang dirancang untuk
menyimpan data tersebut. menyimpan input
tersebut.

Link-link menu Setiap link akan Link yang ada pada


yang ada pada membawa pengguna ke sistem yang
interface sistem halaman yang dikembangkan telah
yang dimaksudkan. dapat membawa
dikembangkan. pengguna ke halaman
yang dimaksudkan.

Penambahan data Sistem tidak akan Sistem yang


baru dengan memasukkan input dikembangkan tidak
memasukkan input tersebut ke dalam memasukkan input yang
yang salah. database, dan akan salah ke dalam database.
menampilkan pesan error Dan apabila suatu input
yang menjelaskan yang salah dimasukkan,
penyebab terjadinya sistem telah dapat
kesalahan tersebut. menampilkan pesan
error yang menjelaskan
penyebab terjadinya
kesalahan.

Melakukan Sistem akan menyimpan Sistem yang


perubahan data data yang sudah dirubah dikembangkan mampu
yang sudah dengan benar (sesuai meng-update data pada
tersimpan dalam dengan perubahan yang database sesuai dengan
database. dilakukan) pada database perubahan yang
sistem. dilakukan.

Menghapus data Sistem akan menghapus Sistem yang


yang disimpan data dari database. dikembangkan dapat
dalam database. menghapus data dari
database.

Mengambil data Sistem akan mengambil Sistem yang


dari database dan data dari database dan dikembangkan mampu
kemudian menampilkannya sesuai mengambil data dari
Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
78

menampilkannya. dengan proses yang database dan


dimaksud. menampilkannya sesuai
dengan proses yang
dimaksud.

Dari hasil pengujian dapat disimpulkan untuk pengujian black box yang
meliputi kondisi yang diujikan, keluaran yang diharapkan dan keluaran yang
diperoleh telah terpenuhi dengan hasil sesuai dengan rancangan.

Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri


79

BAB 4
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Implementasi Penelitian


Setelah sistem berhasil dikembangkan berhasil, maka langkah selanjutnya
adalah penerapan sistem tersebut terhadap objek penelitian, yaitu pengujian
terhadap data kasus dari konsultan MBC.

4.1.1 Target User


Pengguna dari sistem yang menerapkan CBR dan algoritma nearest neighbor
untuk penentuan lokasi waralaba adalah konsultan franchise. Jadi sistem ini akan
diuji coba dan digunakan oleh konsultan franchise, khususnya konsultan MBC.

4.1.2 Waktu
Pelaksanaan implementasi terhadap sistem yang menerapkan CBR dan
algoritma nearest neighbor untuk penentuan lokasi waralaba yang prospektif
dilaksanakan di konsultan MBC pada hari sabtu, 3 April 2010.

4.1.3 Strategi Implementasi


Proses implementasi sistem yang menerapkan CBR dan algoritma nearest
neighbor untuk penentuan lokasi waralaba dilakukan dengan cara mengujikan 20
sampel data kasus yang diambil secara acak, dengan komposisi 5 kasus data
waralaba yang sangat prospek, 10 kasus data waralaba yang prospek, dan 5 kasus
data waralaba yang kurang prospek.

Dari ke-20 sampel tersebut akan diuji coba dengan sistem yang menerapkan
CBR dan algoritma nearest neighbor untuk mengukur kecepatan dan keakuratan
dalam memberikan solusi penentuan lokasi. Sebagai pembandingnya ke-20
sampel tersebut juga akan diujikan secara manual kepada konsultan MBC untuk
mencari prospeknya.

Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri


80

Instrumen yang digunakan untuk mengukur hasil implementasi ini berupa


kuisioner. Ada 2 jenis kuisioner yang diberikan kepada pengguna yaitu kuisioner
pretest dan kuisioner posttest. Kuisioner prestest diberikan kepada pengguna
sebelum implementasi sistem untuk memperoleh nilai awal dan instrument
posttest diberikan setelah impelementasi sistem kepada pengguna untuk
memperoleh informasi mengenai kemanfaatan sistem yang di buat. Adapun
instrumen yang diberikan kepada pengguna pada lampiran 4.

Adapun tahapan implementasi secara ringkas sebagai berikut :


a. Pengguna diberi panduan untuk mengisi kuisioner pretest
b. Pengguna mengisi kuisioner pretest
c. Kuisioner pretest dikumpulkan untuk dianalisa
d. Pengguna diberi panduan untuk menjalankan sistem dan pengisian
instrumen posttest
e. Pengguna menjalankan sistem
f. Kuisioner posttest dikumpulkan untuk dianalisa

4.2 Pengukuran Penelitian


4.2.1 Analisis Hasil Pretest dan Posttest
Secara umum tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya
peningkatan kecepatan dan keakuratan penentuan lokasi waralaba secara
manual yang dilakukan konsultan MBC dengan sistem yang menerapkan CBR
dan algoritma nearest neighbor. Data yang dianalisa adalah hasil pretest dan
posttest kuesioner yang diisi oleh konsultan MBC.

Untuk pengukuran variabel kecepatan dan keakuratan dilakukan dengan


cara konsultan MBC diberi tugas untuk mengisi kuesioner penentuan lokasi
waralaba secara manual dan sesudah menggunakan sistem yang menerapkan
CBR dan algoritma nearest neighbor. Setelah itu dilihat hasilnya, apakah
setelah menggunakan sistem itu ada peningkatan waktu dan akurasi yang
lebih baik daripada sebelum menggunakan sistem. Adapun yang dibandingkan
yaitu faktor kecepatan dan keakuratan dalam membandingkan kasus. Hasil pretest

Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri


81

dan posttest disajikan dalam dua tabel yaitu pretest dan postest untuk pengukuran
kecepatan dalam penentuan lokasi pada tabel 4.1, pretest dan posttest untuk
pengukuran keakuratan dalam perbandingan kasus pada tabel 4.2.

Tabel 4.1 Pretest dan Postest Pengukuran Kecepatan


Waktu dalam Menit
No Data Kasus Ke-
Pretest Posttest
1 1 30 2
2 2 30 2
3 3 30 1
4 4 28 2
5 5 25 1
6 6 20 1
7 7 20 1
8 8 20 1
9 9 17 1
10 10 15 1
11 11 15 1
12 12 13 1
13 13 15 1
14 14 15 1
15 15 13 1
16 16 13 1
17 17 10 1
18 18 10 1
19 19 10 1
20 20 10 1
Rata-rata 17,95 1,15

Apabila tabel hasil pretest dan posttest kecepatan digambarkan menjadi


grafik, maka akan tampak perbedaan hasil dari sebelum dan sesudah penerapan
Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
82

CBR dan algoritma nearest neighbor untuk penentuan lokasi waralaba seperti
pada gambar 4.1.

Gambar 4.1 Grafik Hasil Pretest dan Posttest Kecepatan

Dari grafik tersebut, terlihat bahwa terjadi perbedaan kecepatan yang


signifikan terhadap hampir keseluruhan kasus sampel.

Tabel 4.2 Pretest dan Postest Pengukuran Keakuratan


Data Kasus Kesesuaian Solusi
No
Ke- Pretest Posttest
1 1 Sesuai Sesuai
2 2 Tidak Sesuai Sesuai
3 3 Sesuai Sesuai
4 4 Sesuai Sesuai
5 5 Tidak Sesuai Sesuai
6 6 Sesuai Sesuai
7 7 Sesuai Sesuai
8 8 Sesuai Sesuai
9 9 Sesuai Sesuai

Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri


83

10 10 Sesuai Sesuai
11 11 Sesuai Tidak Sesuai
12 12 Tidak Sesuai Sesuai
13 13 Tidak Sesuai Sesuai
14 14 Sesuai Sesuai
15 15 Tidak Sesuai Sesuai
16 16 Sesuai Sesuai
17 17 Sesuai Sesuai
18 18 Tidak Sesuai Sesuai
19 19 Sesuai Sesuai
20 20 Sesuai Sesuai
Rata-rata
70% 95%
Kesesuaian

Apabila tabel hasil pretest dan posttest kesesuaian penentuan lokasi


digambarkan menjadi grafik, maka akan tampak perbedaan hasil dari sebelum dan
sesudah penerapan CBR dan algoritma nearest neighbor untuk penentuan lokasi
waralaba seperti pada gambar 4.2 dan gambar 4.3.

Gambar 4.2. Grafik Hasil Pretest Kesesuaian Penentuan Lokasi

Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri


84

Gambar 4.3. Grafik Hasil Posttest Kesesuaian Penentuan Lokasi

Dari grafik di atas, terlihat bahwa terjadi perbedaan keakuratan sebelum dan
setelah penggunaan sistem.

4.2.2 Uji Statistika


Pengujian efektifitas sistem yang menerapkan CBR dan algoritma nearest
neighbor terhadap kecepatan dan keakuratan dalam penentuan lokasi waralaba
dilakukan dengan cara membandingkan waktu dan nilai kesesuaian pretest
posttest. Pada bagian ini akan dilakukan proses pembandingan hasil pengukuran
penelitian yang telah didapatkan sebelumnya. Adapun metode pembandingan ini
adalah dengan analisa t-test. Metode ini digunakan karena t-test dapat digunakan
untuk menguji kecocokan atas perbedaan pada suatu eksperimen yang
menggunakan satu kelompok sampel. Apabila sebelum melakukan eksperimen,
peneliti melakukan pretest, maka peneliti akan mempunyai dua kelompok nilai
yang berasal dari satu kelompok sampel. Apabila eksperimen itu mempunyai
dampak terhadap hasil atau tujuan eksperimen, maka kedua kelompok skor
tersebut akan menunjukkan perbedaan yang signifikan. [6]

T-test akan membandingkan hasil perhitungan perbedaan hipotesa dengan t


tabel. Apabila hasil perhitungan tersebut berbeda secara signifikan, maka hipotesa

Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri


85

diterima. Untuk itu perlu diketahui beberapa variabel yang menjadi parameter
perhitungan pada t-test sebagai berikut:
 Derajat kebebasan (df), yaitu suatu angka yang
menjelaskan sekumpulan skor sampel yang bebas dari kesalahan.
Nilai df diperoleh dari jumlah sampel‐1. Jadi dalam hal ini, nilai
df=19 karena jumlah sampel adalah 20.

 Alpha, yaitu tingkat signifikansi pengujian. Besaran nilai yang


umumnya digunakan adalah 0,05.

 Simpangan baku (Sd) yang dapat dihitung dengan rumus


sebagai berikut:
Sd = (𝑥 − 𝑋²) / n-1

 Standard error (Sx) yang dapat dihitung berdasarkan rumus sebagai

berikut:
Sx = Sd /
𝐧

Sedangkan untuk nilai t, dapat dihitung dengan rumus berikut:

t = X- 𝛍 / Sx

Dari hasil perhitungan tersebut, maka t hitung akan dibandingkan dengan t


tabel. Jika perbedaannya signifikan, maka disimpulkan bahwa hipotesa diterima.
Untuk perhitungan ini, dapat disederhanakan dengan menggunakan fungsi dari
Microsoft Excel untuk data analysis.

a. Uji Perbedaan Kecepatan Pretest dan Posttest


Untuk menguji apakah ada perbedaan signifikan antara kecepatan
sebelum dan sesudah menggunakan sistem, maka dapat dilakukan
penyusunan hipotesa dibawah ini:

Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri


86

Ho : Tidak terdapat perbedaan antara hasil kecepatan sebelum dan


sesudah implementasi sistem.
Ha : Terdapat terdapat perbedaan antara hasil kecepatan sebelum
dan sesudah implementasi sistem.

Pengujian kecepatan ini menggunakan data pada tabel pengukuran kecepatan


hasil rangkuman dari hasil kuesioner yang sudah dijelaskan. Dari data
tersebut, lalu data di-generate menggunakan fungsi data analysis dari
Microsoft Excel dan akan menghasilkan tabel berikut.

Tabel 4.3 Hasil Uji Kecepatan t-test: Paired Two Sample for Means
t-Test: Paired Two Sample for Means
Pretest Posttest
Mean 17,95 1,15
Variance 50,57631579 0,134210526
Observations 20 20
Pearson Correlation 0,689874706
Hypothesized Mean Difference 0
df 19
t Stat 10,94563705
P(T<=t) one-tail 6,02299E-10
t Critical one-tail 1,729132792
P(T<=t) two-tail 1,2046E-09
t Critical two-tail 2,09302405

Dari tabel 4.3 tersebut dapat dilihat bahwa t tabel (t critical one-tail) bernilai
1,729132792 sedangkan t hitung (t Stat) bernilai 10,62833076. Terlihat
perbedaan signifikan, berarti terdapat perbedaan kecepatan yang signifikan
antara sebelum dan sesudah penerapan sistem. Berarti penerapan sistem
membawa efek positif. Dengan melihat nilai probabilitas, P-value adalah
6,02299E-10 lebih kecil dari 0,05 berarti Ho ditolak atau penerapan sistem
meningkatkan kecepatan dalam proses penentuan lokasi waralaba.

b. Uji Perbedaan Keakuratan Pretest dan Posttest


Untuk menguji apakah ada perbedaan signifikan antara keakuratan
sebelum dan sesudah menggunakan sistem, maka dapat dilakukan
penyusunan hipotesa dibawah ini:
Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
87

Ho : Tidak terdapat perbedaan antara hasil keakuratan sebelum dan


sesudah implementasi sistem.
Ha : Terdapat terdapat perbedaan antara hasil keakuratan sebelum
dan sesudah implementasi sistem.

Pengujian keakuratan ini menggunakan data sampel yang tepat dikerjakan


oleh konsultan MBC dan sistem hasil rangkuman dari hasil kuesioner. Dari
data tersebut, setelah di-generate menggunakan fungsi data analysis dari
Microsoft Excel dan akan menghasilkan tabel berikut.

Tabel 4.4 Hasil Uji Keakuratan t-test: Paired Two Sample for Means

t-Test: Paired Two Sample for Means


Pretest Posttest
Mean 0,7 0,95
Variance 0,221052632 0,05
Observations 20 20
Pearson Correlation 0,350438322
Hypothesized Mean Difference 0
df 19
t Stat -2,516611478
P(T<=t) one-tail 0,010495752
t Critical one-tail 1,729132792
P(T<=t) two-tail 0,020991505
t Critical two-tail 2,09302405

Dari tabel 4.4 tersebut dapat dilihat bahwa t tabel (t critical one-tail) bernilai
1,729132792 sedangkan t hitung (t Stat) bernilai -2,516611478. Terlihat
perbedaan, berarti terdapat perbedaan kecepatan antara sebelum dan sesudah
penerapan sistem. Dengan melihat nilai probabilitas, P-value adalah 0,010495752
lebih kecil dari 0,05 berarti Ho ditolak atau penerapan sistem meningkatkan
keakuratan dalam proses penentuan lokasi waralaba.

4.3 Implikasi Penelitian


Data hasil perbandingan kecepatan pretest dan posttest dapat diketahui bahwa
penentuan lokasi waralaba secara manual, rata-rata waktu yang dibutuhkan adalah

Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri


88

17,95 menit setiap kasus sedangkan dengan menggunakan sistem rata-rata waktu
yang dibutuhkan adalah 1,15 menit. Perbandingan hasil pretest dan posttest
pengukuran keakuratan dalam penentuan lokasi waralaba terhadap 20 sampel
adalah keakuratan hasil yang dilakukan secara manual memiliki tingkat
keakuratan 70% sedangkan dengan menggunakan sistem yang menerapkan CBR
dan algoritma nearest neighbor tingkat keakuratannya mencapai 95%. Dengan
hasil pretest dan posttest tersebut disimpulkan bahwa terjadi peningkatan
kecepatan dan keakuratan setelah menggunakan sistem penentuan lokasi waralaba
yang menerapkan CBR dan algoritma nearest neighbor.

Berdasarkan hasil penelitian dan pengukuran, penerapan sistem ini dapat


membawa efek positif dalam proses penentuan lokasi waralaba yaitu menjadikan
waktu penentuan lokasi lebih cepat dan meningkatkan keakuratan dalam
membandingkan kasus baru dengan data kasus. Dengan demikian adanya
penerapan CBR dan algoritma nearest neighbor mampu memberikan solusi bagi
konsultan MBC untuk penentuan lokasi waralaba.

Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri


89

BAB 5
PENUTUP

5.1. Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang dilakukan dari tahap awal hingga pengujian
penerapan CBR dan algoritma nearest neighbor untuk proses penentuan lokasi
waralaba, didapatkan kesimpulan bahwa proses penentuan lokasi waralaba
menjadi lebih cepat dan akurat. Hal ini dibuktikan dengan analisis hasil penelitian
yang sebelumnya rata-rata waktu yang dibutuhkan adalah 17,95 menit setiap
kasus sedangkan dengan menggunakan sistem rata-rata waktu yang dibutuhkan
adalah 1,15 menit dan keakuratan hasil rata-rata sebelum menggunakan sistem
adalah 70% sedangkan dengan setelah menggunakan sistem meningkat tingkat
keakuratannya mencapai 90%.

5.1 Saran
Berdasarkan hasil penelitian, penerapan sistem ini dapat membawa efek
positif dalam proses penentuan lokasi waralaba, namun terdapat beberapa hal
yang perlu penulis sarankan bagi pengembangan sistem ini antara lain:

1. Pengembangan tahap CBR pada penelitian ini hanya sampai tahap retrieval,
untuk penelitian selanjutnya mungkin dapat dilanjutkan dengan tahap CBR yang
lainnya.
2. Sistem ini dapat dikembangkan yang berbasis web sehingga dapat digunakan
dalam penentuan lokasi waralaba oleh siapa saja.
3. Pendekatan dalam sistem ini mungkin dapat digunakan sebagai solusi dalam
penentuan lokasi waralaba dengan metode konsultan franchise lainnya.
4. Sistem ini akan menghasilkan hasil yang optimal jika makin banyak data kasus.

Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri


90

DAFTAR REFERENSI

[1] IFBM. (2007). Franchise Manual From Small Drops to Profit. Jakarta:
IFBM
[2] Ramdhan E. Hendry. (2010). Jitu Membeli Franchise. Jakarta: Penebar Plus
[3] Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 42 tahun 2007
[4] Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia nomor 12/M-
DAG/PER/3/2006
[5] Ramdhan E. Hendry. (2009). Franchise untuk Orang Awam. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama
[6] Kusrini & Luthfi Emha T. (2009). Algoritma Data Mining. Jakarta: Penerbit
Andi
[7] Zentes Joachim, Morschett Dirk, & Schramm Hanna. (2007). Strategic
Retail Management. Wilhelm&Adam-Heusenstamm
[8] Armengol, E., Onta, S., & Plaza, E. Explaining similarity in CBR Eva
Armengol, Artificial Intelligence Research Institute (IIIA-CSIC). Campus
UAB, 08193 Bellaterra, Catalonia.
[9] Aamodt A., & Plaza E. Case-Based Reasoning: Foundational Issues,
Methodological Variations, and System Approaches, AICom - Artificial
Intelligence Communications. IOS Press, Vol. 7: 1, pp. 39-59.1994
[10] K. Pal Sankar, & C.K. Shiu Simon. (2004). Foundation of Soft Case-Based
Resoning. John Willey&Sons Publication
[11] Pressman, Roger S. (2001). Software Engineering A Practitioner’s
Approach. New York-McGraw-Hill
[12] Brenna O'roarty, Alastair Adair, Stanley Mcgreal, & David Patterson.
(1996). Determining Retail Rents Through Case-Based Reasoning. RICS
[13] Pachara Pacharavanich, Nitaya Wongpinunwatan, & Peter Rossini. (2000).
The Development of A Case-Based Reasoning System as A Tool for
Residential Valution in Bangkok. Pacific-Rim Real Estate Society (PRRES)
[14] Yip Angela Y.N. (2003). A Hybrid Case-Based Reasoning Approach to
Business Failure Prediction. IOS Press

Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri


91

[15] Informasi Sewa Mobil. http://www.witrencar.com. Diakses pada 23 Maret


2010
[16] Sudijono Anas, Prof. (2008). Pengantar Statistika Pendidikan. Jakarta: PT
RajaGrafindo Persada
[17] Irianto Agus, Prof. (2004). Statistik Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta:
Kencana

Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri


92

Lampiran 1. Perbandingan Bobot Nilai Atribut

No Atribut Nilai Atribut 1 Nilai Atribut 2 Bobot


1 Kategori Makanan Makanan 1
Makanan Minuman 0,6
Makanan Kesehatan 0
Makanan Kecantikan 0
Makanan Anak 0
Makanan Pakaian 0
Makanan Laundry dan jasa 0
Makanan Otomotif 0
Makanan Penginapan 0
Makanan Travel 0
Makanan Furniture 0
Makanan Komputer dan 0
internet
Makanan Hiburan dan hobi 0
Makanan Retail 0,2
Makanan Lainnya 0
Minuman Makanan 0,6
Minuman Minuman 1
Minuman Kesehatan 0
Minuman Kecantikan 0
Minuman Anak 0
Minuman Pakaian 0
Minuman Laundry dan jasa 0
Minuman Otomotif 0
Minuman Penginapan 0
Minuman Travel 0
Minuman Furniture 0
Minuman Komputer dan 0
internet
Minuman Hiburan dan hobi 0
Minuman Retail 0,1

Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri


93

Minuman Lainnya 0
Kesehatan Makanan 0
Kesehatan Minuman 0
Kesehatan Kesehatan 1
Kesehatan Kecantikan 0,2
Kesehatan Anak 0
Kesehatan Pakaian 0
Kesehatan Laundry dan jasa 0
Kesehatan Otomotif 0
Kesehatan Penginapan 0
Kesehatan Travel 0
Kesehatan Furniture 0
Kesehatan Komputer dan 0
internet
Kesehatan Hiburan dan hobi 0
Kesehatan Retail 0
Kesehatan Lainnya 0
Kecantikan Makanan 0
Kecantikan Minuman 0
Kecantikan Kesehatan 0,2
Kecantikan Kecantikan 1
Kecantikan Anak 0
Kecantikan Pakaian 0
Kecantikan Laundry dan jasa 0
Kecantikan Otomotif 0
Kecantikan Penginapan 0
Kecantikan Travel 0
Kecantikan Furniture 0
Kecantikan Komputer dan 0
internet
Kecantikan Hiburan dan hobi 0
Kecantikan Retail 0
Anak Lainnya 0
Anak Makanan 0

Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri


94

Anak Minuman 0
Anak Kesehatan 0
Anak Kecantikan 0
Anak Anak 1
Anak Pakaian 0
Anak Laundry dan jasa 0
Anak Otomotif 0
Anak Penginapan 0
Anak Travel 0
Anak Furniture 0
Anak Komputer dan 0
internet
Anak Hiburan dan hobi 0
Anak Retail 0
Anak Lainnya 0
Pakaian Makanan 0
Pakaian Minuman 0
Pakaian Kesehatan 0
Pakaian Kecantikan 0
Pakaian Anak 0
Pakaian Pakaian 1
Pakaian Laundry dan jasa 0
Pakaian Otomotif 0
Pakaian Penginapan 0
Pakaian Travel 0
Pakaian Furniture 0
Pakaian Komputer dan 0
internet
Pakaian Hiburan dan hobi 0
Pakaian Retail 0,2
Pakaian Lainnya 0
Laundry dan jasa Makanan 0
Laundry dan jasa Minuman 0
Laundry dan jasa Kesehatan 0

Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri


95

Laundry dan jasa Kecantikan 0


Laundry dan jasa Anak 0
Laundry dan jasa Pakaian 0
Laundry dan jasa Laundry dan jasa 1
Laundry dan jasa Otomotif 0
Laundry dan jasa Penginapan 0
Laundry dan jasa Travel 0
Laundry dan jasa Furniture 0
Laundry dan jasa Komputer dan 0
internet
Laundry dan jasa Hiburan dan hobi 0
Laundry dan jasa Retail 0
Laundry dan jasa Lainnya 0
Otomotif Makanan 0
Otomotif Minuman 0
Otomotif Kesehatan 0
Otomotif Kecantikan 0
Otomotif Anak 0
Otomotif Pakaian 0
Otomotif Laundry dan jasa 0
Otomotif Otomotif 1
Otomotif Penginapan 0
Otomotif Travel 0
Otomotif Furniture 0
Otomotif Komputer dan 0
internet
Otomotif Hiburan dan hobi 0
Otomotif Retail 0
Otomotif Lainnya 0
Penginapan Makanan 0
Penginapan Minuman 0
Penginapan Kesehatan 0
Penginapan Kecantikan 0
Penginapan Anak 0

Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri


96

Penginapan Pakaian 0
Penginapan Laundry dan jasa 0
Penginapan Otomotif 0
Penginapan Penginapan 1
Penginapan Travel 0
Penginapan Furniture 0
Penginapan Komputer dan 0
internet
Penginapan Hiburan dan hobi 0
Penginapan Retail 0
Penginapan Lainnya 0
Travel Makanan 0
Travel Minuman 0
Travel Kesehatan 0
Travel Kecantikan 0
Travel Anak 0
Travel Pakaian 0
Travel Laundry dan jasa 0
Travel Otomotif 0
Travel Penginapan 0
Travel Travel 1
Travel Furniture 0
Travel Komputer dan 0
internet
Travel Hiburan dan hobi 0
Travel Retail 0
Travel Lainnya 0
Furniture Makanan 0
Furniture Minuman 0
Furniture Kesehatan 0
Furniture Kecantikan 0
Furniture Anak 0
Furniture Pakaian 0
Furniture Laundry dan jasa 0

Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri


97

Furniture Otomotif 0
Furniture Penginapan 0
Furniture Travel
Furniture Furniture 0
Furniture Komputer dan 0
internet
Furniture Hiburan dan hobi 0
Furniture Retail 0
Furniture Lainnya 0
Furniture Makanan 0
Furniture Minuman 0
Furniture Kesehatan 0
Furniture Kecantikan 0
Furniture Anak 0
Furniture Pakaian 0
Furniture Laundry dan jasa 0
Furniture Otomotif 0
Furniture Penginapan 0
Furniture Travel 0
Furniture Furniture 1
Furniture Komputer dan 0
internet
Furniture Hiburan dan hobi 0
Furniture Retail 0
Furniture Lainnya 0
Komputer dan Makanan 0
internet
Komputer dan Minuman 0
internet
Komputer dan Kesehatan 0
internet
Komputer dan Kecantikan 0
internet
Komputer dan Anak 0

Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri


98

internet
Komputer dan Pakaian 0
internet
Komputer dan Laundry dan jasa 0
internet
Komputer dan Otomotif 0
internet
Komputer dan Penginapan 0
internet
Komputer dan Travel 0
internet
Komputer dan Furniture 0
internet
Komputer dan Komputer dan 1
internet internet
Komputer dan Hiburan dan hobi 0
internet
Komputer dan Retail 0
internet
Komputer dan Lainnya 0
internet
Hiburan dan hobi Makanan 0
Hiburan dan hobi Minuman 0
Hiburan dan hobi Kesehatan 0
Hiburan dan hobi Kecantikan 0
Hiburan dan hobi Anak 0
Hiburan dan hobi Pakaian 0
Hiburan dan hobi Laundry dan jasa 0
Hiburan dan hobi Otomotif 0
Hiburan dan hobi Penginapan 0
Hiburan dan hobi Travel 0
Hiburan dan hobi Furniture 0
Hiburan dan hobi Komputer dan 0
internet

Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri


99

Hiburan dan hobi Hiburan dan hobi 1


Hiburan dan hobi Retail 0
Hiburan dan hobi Lainnya 0
Retail Makanan 0,2
Retail Minuman 0,1
Retail Kesehatan 0
Retail Kecantikan 0
Retail Anak 0
Retail Pakaian 0,2
Retail Laundry dan jasa 0
Retail Otomotif 0
Retail Penginapan 0
Retail Travel 0
Retail Furniture 0
Retail Komputer dan 0
internet
Retail Hiburan dan hobi 0
Retail Retail 1
Retail Lainnya 0
Lainnya Makanan 0
Lainnya Minuman 0
Lainnya Kesehatan 0
Lainnya Kecantikan 0
Lainnya Anak 0
Lainnya Pakaian 0
Lainnya Laundry dan jasa 0
Lainnya Otomotif 0
Lainnya Penginapan 0
Lainnya Travel 0
Lainnya Furniture 0
Lainnya Komputer dan 0
internet
Lainnya Hiburan dan hobi 0
Lainnya Retail 0

Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri


100

Lainnya Lainnya 1
2 Tingkat Size A1 Size A1 1
perekonomian Size A1 Size A2 0,5
Size A1 Size B 0,3
Size A1 Size C 0,1
Size A2 Size A1 0,5
Size A2 Size A2 1
Size A2 Size B 0,5
Size A2 Size C 0,3
Size B Size A1 0,3
Size B Size A2 0,5
Size B Size B 1
Size B Size C 0,5
Size C Size A1 0,1
Size C Size A2 0,3
Size C Size B 0,5
Size C Size C 1
3 Tingkat Tinggi Tinggi 1
persaingan Tinggi Menengah 0,5
Tinggi Rendah 0,2
Menengah Tinggi 0,5
Menengah Menengah 1
Menengah Rendah 0,5
Rendah Tinggi 0,2
Rendah Menengah 0,5
Rendah Rendah 1
4 Ukuran populasi Tinggi Tinggi 1
dan karakteristik Tinggi Menengah 0,5
Tinggi Rendah 0
Menengah Tinggi 0,5
Menengah Menengah 1
Menengah Rendah 0,5
Rendah Tinggi 0
Rendah Menengah 0,5

Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri


101

Rendah Rendah 1
5 Industri / Bisnis Tinggi Tinggi 1
dilingkungan Tinggi Menengah 0,5
sekitar Tinggi Rendah 0,5
Menengah Tinggi 0,5
Menengah Menengah 1
Menengah Rendah 0,5
Rendah Tinggi 0,5
Rendah Menengah 0,5
Rendah Rendah 1
6 Calon konsumen Primer Primer 1
Primer Sekunder 0,4
Primer Tersier 0
Sekunder Primer 0,4
Sekunder Sekunder 1
Sekunder Tersier 0,2
Tersier Primer 0
Tersier Sekunder 0,2
Tersier Tersier 1
7 Posisi Lokasi Pinggir jalan besar Pinggir jalan besar 1
Pinggir jalan besar Pusat keramaian 0,6
Pinggir jalan besar Lain-lain 0,2
Pusat keramaian Pinggir jalan besar 0,6
Pusat keramaian Pusat keramaian 1
Pusat keramaian Lain-lain 0,2
Lain-lain Pinggir jalan besar 0,2
Lain-lain Pusat keramaian 0,2
Lain-lain Lain-lain 1
8 Pola jalan 1 arah 1 arah 1
1 arah 2 arah 0,5
2 arah 1 arah 0,5
2 arah 2 arah 1
9 Kondisi jalan Baik Baik 1
Baik Sedang 0,5

Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri


102

Baik Rusak 0
Sedang Baik 0,5
Sedang Sedang 1
Sedang Rusak 0,5
Rusak Baik 0
Rusak Sedang 0,5
Rusak Rusak 1
10 Hambatan ke Tinggi Tinggi 1
lokasi Tinggi Rendah 0
Rendah Tinggi 0
Rendah Rendah 1
11 Visibilitas Mudah Mudah 1
Mudah Sulit 0
Sulit Mudah 0
Sulit Sulit 1
12 Parkir Luas Luas 1
Luas Cukup 0,5
Luas Tidak 0
Cukup Luas 0,5
Cukup Cukup 1
Cukup Tidak 0,5
Tidak Luas 0
Tidak Cukup 0,5
Tidak Tidak 1
13 Keramaian Tinggi Tinggi 1
Tinggi Sedang 0,5
Tinggi Rendah 0
Sedang Tinggi 0,5
Sedang Sedang 1
Sedang Rendah 0,5
Rendah Tinggi 0
Rendah Sedang 0,5
Rendah Rendah 1
14 Renovasi Tinggi Tinggi 1

Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri


103

Tinggi Rendah 0,5


Rendah Tinggi 0,5
Rendah Rendah 1
15 Arus lalu lintas Macet Macet 1
Macet Tidak 0,5
Tidak Macet 0,5
Tidak Tidak 1
16 Keamanan Aman Aman 1
Aman Kurang 0,5
Kurang Aman 0,5
Kurang Kurang 1
17 Tenaga kerja Sulit Sulit 1
Sulit Mudah 0,7
Mudah Sulit 0,7
Mudah Mudah 1
18 Bahan baku Sulit Sulit 1
Sulit Mudah 0,5
Mudah Sulit 0,5
Mudah Mudah 1
19 Transportasi Sulit Sulit 1
Sulit Sedang 0,5
Sulit Mudah 0
Sedang Sulit 0,5
Sedang Sedang 1
Sedang Mudah 0,5
Mudah Sulit 0
Mudah Sedang 0,5
Mudah Mudah 1
20 Daya beli Tinggi Tinggi 1
Tinggi Sedang 0,5
Tinggi Rendah 0
Sedang Tinggi 0,5
Sedang Sedang 1
Sedang Rendah 0,5

Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri


104

Rendah Tinggi 0
Rendah Sedang 0,5
Rendah Rendah 1
21 Luas area Tinggi Tinggi 1
Tinggi Sedang 0,5
Tinggi Kecil 0
Sedang Tinggi 0,5
Sedang Sedang 1
Sedang Kecil 0,5
Kecil Tinggi 0
Kecil Sedang 0,5
Kecil Kecil 1
22 Usia penduduk Tinggi Tinggi 1
Tinggi Rendah 0,3
Rendah Tinggi 0,3
Rendah Rendah 1

Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri


105

Lampiran 2. Data Kasus

ID_KASUS WARALABA ALAMAT INVESTASI KATEGORI PEREKONOMIAN PERSAINGAN POPULASI BISNIS SEKITAR KONSUMEN

1 Bakmi Gila Iskandar muda, Medan 350 Juta Makanan Size A1 Tinggi Tinggi Tinggi Primer

2 Bakmi Gila Bakti, Medan 250 Juta Makanan Size A2 Tinggi Menengah Tinggi Primer

3 Bakmi Gila Sun plasa, Medan 100 Juta Makanan Size A2 Tinggi Tinggi Tinggi Primer

4 Bakmi Gila Kuala simpang, Aceh 100 Juta Makanan Size A2 Tinggi Menengah Tinggi Primer

5 Bakmi Gila Taman galaxy, Bekasi 100 Juta Makanan Size A1 Tinggi Tinggi Tinggi Primer

6 Bakmi Gila Arif rahman H, Medan 100 Juta Makanan Size A2 Tinggi Tinggi Tinggi Primer

7 Bakmi Gila Depok 50 Juta Makanan Size A2 Tinggi Tinggi Menengah Primer

8 Bakmi Gila Jalan ratna, Bekasi 50 Juta Makanan Size A2 Tinggi Menengah Tinggi Sekunder

9 Bakmi Gila Vila nusa indah, Bekasi 50 Juta Makanan Size B Tinggi Menengah Tinggi Primer

10 Bakmi Gila Kuala simpang 2, Aceh 50 Juta Makanan Size B Tinggi Tinggi Rendah Primer

11 Bakmi Gila Cimanggis, Depok 25 Juta Makanan Size B Tinggi Tinggi Menengah Primer

12 Bakmi Gila Batang hari, Medan 50 Juta Makanan Size C Tinggi Tinggi Tinggi Primer

13 Bakmi Gila Pondok pucung, Banten 35 Juta Makanan Size B Tinggi Tinggi Rendah Primer

14 Bakmi Gila Cimanggis, Depok 15 Juta Makanan Size B Tinggi Rendah Tinggi Tersier

15 Bakmi Gila Cibubur 25 Juta Makanan Size C Tinggi Rendah Menengah Sekunder

16 Bakmi Gila Tb simatupang, Jaksel 15 Juta Makanan Size C Tinggi Rendah Tinggi Sekunder

17 Lebanese Kebab Pedati, Jaktim 30 Juta Makanan Size B Menengah Tinggi Menengah Primer

18 Lebanese Kebab Rawamangun 30 Juta Makanan Size A2 Tinggi Menengah Rendah Primer

19 Lebanese Kebab Jatiwaringin 30 Juta Makanan Size B Tinggi Tinggi Tinggi Primer

20 Lebanese Kebab Mega Bekasi 20 Juta Makanan Size C Tinggi Tinggi Tinggi Primer

21 Lebanese Kebab Pondok bambu, Jaktim 15 Juta Makanan Size A1 Tinggi Rendah Tinggi Sekunder

22 Kebab Baba Rafi Cempaka Putih, jakpus 57,5 Juta Makanan Size A1 Tinggi Tinggi Rendah Primer

23 Kebab Baba Rafi Ahmad Yani, Bogor 57,5 Juta Makanan Size A1 Tinggi Tinggi Menengah Primer

24 Kebab Baba Rafi Fatmawati raya, jaksel 55 Juta Makanan Size A1 Tinggi Tinggi Menengah Primer

Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri


106

ID_KASUS POSISI POLA JALAN KONDISI JALAN HAMBATAN VISIBILITAS PARKIR KERAMAIAN RENOVASI LALU LINTAS KEAMANAN

1 Pinggir Jalan 2 Arah Baik Rendah Mudah Luas Tinggi Tinggi Tidak Macet Aman

2 Pinggir Jalan 2 Arah Baik Rendah Mudah Luas Tinggi Tinggi Tidak Macet Aman

3 Pinggir Jalan 2 Arah Baik Rendah Mudah Luas Tinggi Tinggi Tidak Macet Aman

4 Pinggir Jalan 2 Arah Baik Rendah Mudah Luas Tinggi Tinggi Tidak Macet Aman

5 Pingir Jalan 2 Arah Baik Rendah Mudah Cukup Sedang Rendah Tidak Macet Aman

6 Pinggir Jalan 2 Arah Baik Rendah Mudah Luas Sedang Rendah Tidak Macet Aman

7 Pinggir Jalan 2 Arah Baik Rendah Mudah Luas Sedang Rendah Tidak Macet Aman

8 Pinggir Jalan 2 Arah Baik Rendah Mudah Cukup Sedang Rendah Tidak Macet Aman

9 Pinggir Jalan 2 Arah Baik Rendah Mudah Cukup Sedang Rendah Tidak Macet Aman

10 Pinggir Jalan 2 Arah Baik Rendah Mudah Cukup Tinggi Rendah Macet Aman

11 Pinggir Jalan 2 Arah Baik Rendah Mudah Luas Tinggi Rendah Tidak Macet Aman

12 Pinggir Jalan 2 Arah Sedang Rendah Mudah Cukup Sedang Tinggi Tidak Macet Aman

13 Pusat Keramaian 2 Arah Baik Rendah Mudah Cukup Sedang Tinggi Tidak Macet Aman

14 Pinggir Jalan 1 Arah Rusak Tinggi Sulit Tidak Rendah Rendah Macet Aman

15 Pinggir Jalan 1 Arah Rusak Tinggi Sulit Cukup rendah Rendah Macet Aman

16 Pusat Keramaian 1 Arah Rusak Tinggi Sulit Tidak Rendah Tinggi Macet Aman

17 Pinggir jalan 2 Arah Baik Rendah Mudah Luas Tinggi Rendah Tidak Macet Aman

18 Pinggir Jalan 2 Arah Baik Rendah Mudah Cukup Tinggi Rendah Tidak Macet Aman

19 Pinggir Jalan 1 Arah Sedang Rendah Mudah Luas Tinggi Rendah Tidak Macet Aman

20 Pusat Keramaian 2 Arah Baik Rendah Mudah Luas Tinggi Rendah Tidak Macet Aman

21 Pinggir Jalan 1 Arah Sedang Rendah Sulit Tidak Rendah Rendah Macet Aman

22 Pinggir Jalan 2 Arah Sedang Rendah Mudah Sedang Tinggi Rendah Tidak Macet Aman

23 Pusat Keramaian 2 Arah Baik Rendah Mudah Luas Tinggi Tinggi Tidak Macet Aman

24 Pinggir Jalan 2 Arah Baik Rendah Mudah Sedang Tinggi Rendah Tidak Macet Aman

Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri


107

ID_KASUS TENAGA KERJA BAHAN BAKU TRANSPORTASI DAYA BELI LUAS AREA USIA PENDUDUK PROSPEK

1 Mudah Mudah Mudah Tinggi Besar Tinggi Sangat Prospek

2 Mudah Mudah Mudah Tinggi Besar Tinggi Sangat Prospek

3 Mudah Mudah Mudah Tinggi Besar Tinggi Sangat Prospek

4 Mudah Mudah Mudah Tinggi Besar Tinggi Sangat Prospek

5 Mudah Mudah Mudah Tinggi Besar Tinggi Prospek

6 Mudah Mudah Mudah Tinggi Besar Tinggi Prospek

7 Mudah Mudah Sedang Tinggi Sedang Tinggi Prospek

8 Sulit Mudah Mudah Tinggi Sedang Tinggi Prospek

9 Mudah Mudah Mdauh Tinggi Sedang Tinggi Prospek

10 Mudah Mudah Mudah Tinggi Sedang Tinggi Prospek

11 Mudah Mudah Mudah Tinggi Kecil Rendah Prospek

12 Mudah Sulit Mudah Tinggi Sedang Tinggi Prospek

13 Mudah Mudah Mudah Sedang Sedang Tinggi Prospek

14 Mudah Mudah Sulit Rendah Kecil Rendah Kurang Prospek

15 Mudah Mudah Sulit Sedang Sedang Tinggi Kurang Prospek

16 Mudah Mudah Sulit Rendah Kecil Rendah Kurang Prospek

17 Mudah Mudah Mudah Tinggi Besar Tinggi Prospek

18 Mudah Mudah Mudah Tinggi Besar Rendah Prospek

19 Mudah Mudah Mudah Tinggi Besar Tinggi Prospek

20 Mudah Mudah Mudah Tinggi Sedang Rendah Prospek

21 Mudah Mudah Sulit Rendah Kecil Rendah Kurang Prospek

22 Mudah Mudah Mudah Tinggi Sedang Tinggi Sangat Prospek

23 Mudah Mudah Mudah Tinggi Sedang Tinggi Sangat Prospek

24 Mudah Mudah Mudah Tingi Luas Tinggi Sangat Prospek

Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri


108

ID_KASUS WARALABA ALAMAT INVESTASI KATEGORI PEREKONOMIAN PERSAINGAN POPULASI BISNIS SEKITAR KONSUMEN

25 Kebab Baba Rafi Sarinah, Jakpus 57,5 Juta Makanan Size A2 Tinggi Tinggi Tinggi Primer

26 Kebab Baba Rafi Akses UI kelapa dua,depok 45 Juta Makanan Size A2 Tinggi Tinggi Menengah Primer

27 Kebab Baba Rafi Radar Auri Depok 55 Juta Makanan Size B Tinggi Tinggi Menengah Primer

28 Kebab Baba Rafi Sawangan, depok 60 juta Makanan Size B Tinggi Menengah Menengah Primer

29 Kebab Baba Rafi Pondok Gede, Bekasi 60 juta Makanan Size B Rendah Tinggi Rendah Primer

30 Kebab Baba Rafi Jalan Raya Ciomas, Bogor 60 juta Makanan Size C Tinggi Tinggi Tinggi Primer

31 Kebab Baba Rafi Raden Saleh, Jakpus 60 juta Makanan Size A1 Tinggi Menengah Tinggi Primer
Gandaria 1, Kebayoran Baru,
32 Kebab Baba Rafi Jakpus 60 juta Makanan Size A2 Tinggi Tinggi Rendah Primer

33 Kebab Baba Rafi Syahdan Kemanggisan, Jakbar 57,5 Juta Makanan Size A1 Menengah Tinggi Tinggi Primer

34 Kebab Baba Rafi Rawamangun 1, jaktim 60 juta Makanan Size A1 Tinggi Tinggi Menengah Primer

35 Kebab Baba Rafi Buah Batu, Bandung 60 juta Makanan Size A1 Tinggi Tinggi Rendah Sekunder

36 Kebab Baba Rafi Matraman, Jaktim 45 Juta Makanan Size A1 Tinggi Menengah Tinggi Sekunder

37 Kebab Baba Rafi Kemang, jakarta 57,5 Juta Makanan Size A2 Tinggi Menengah Rendah Primer

38 Kebab Baba Rafi Aria Mangkunegara, Bandung 55 Juta Makanan Size A1 Tinggi Menengah Menengah Primer

39 Kebab Baba Rafi Pangrango 2, Bogor 60 juta Makanan Size A2 Tinggi Menengah Tinggi Primer

40 Kebab Baba Rafi ITC Cibinong 57,5 Juta Makanan Size A1 Tinggi Menengah Rendah Primer

41 Kebab Baba Rafi taman galaxy, bekasi 55 Juta Makanan Size A1 Tinggi Tinggi Tinggi Sekunder

42 Kebab Baba Rafi Cempaka Putih, jakpus 60 juta Makanan Size A2 Tinggi Tinggi Menengah Primer

43 Kebab Baba Rafi Jalan Cibaduyut, Bandung 60 juta Makanan Size A2 Tinggi Tinggi Rendah Primer

44 Kebab Baba Rafi Bintaro sektor 5 45 Juta Makanan Size A2 Tinggi Menengah Rendah Primer

45 Kebab Baba Rafi Kemang Pratama, Bekasi 55 Juta Makanan Size A2 Tinggi Menengah Tinggi Primer

46 Kebab Baba Rafi Antapani, Bandung 60 juta Makanan Size A2 Menengah Tinggi Tinggi Primer

47 Kebab Baba Rafi Tentara Pelajar, Cirebon 57,5 juta Makanan Size B Menengah Tinggi Tinggi Primer

48 Kebab Baba Rafi Kemang Utara 9, jaksel 57,5 Juta Makanan Size A2 Menengah Tinggi Menengah Primer

49 Kebab Baba Rafi Muwardi II, jakbar 45 Juta Makanan Size A2 Menengah Tinggi Rendah Primer

50 Kebab Baba Rafi Hero Slipi, Jakbar 45 Juta Makanan Size B Menengah Tinggi Tinggi Primer
Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
109

POLA
ID_KASUS POSISI KONDISI JALAN HAMBATAN VISIBILITAS PARKIR KERAMAIAN RENOVASI LALU LINTAS KEAMANAN
JALAN

25 Pinggir Jalan 2 Arah Baik Rendah Mudah Luas Tinggi Tinggi Tidak Macet Aman

26 Pinggir Jalan 2 Arah Baik Rendah Mudah Luas Tinggi Tinggi Tidak Macet Aman

27 Pusat Keramaian 2 Arah Baik Rendah Mudah Luas Tinggi Rendah Tidak Macet Aman

28 Pinggir Jalan 2 Arah Baik Rendah Mudah Luas Tinggi Rendah Tidak Macet Aman

29 Pinggir Jalan 2 Arah Baik Rendah Mudah Luas Tinggi Rendah Tidak Macet Kurang

30 Pinggir Jalan 2 Arah Baik Rendah Mudah Luas Tinggi Tinggi Tidak Macet Aman

31 Pusat Keramaian 2 Arah Baik Rendah Mudah Luas Sedang Rendah Tidak Macet Aman

32 Pinggir Jalan 2 Arah Baik Rendah Mudah Cukup Tinggi Tinggi Tidak Macet Aman

33 Pinggir Jalan 2 Arah Baik Rendah Mudah Luas Tinggi Rendah Tidak Macet Aman

34 Pinggir Jalan 2 Arah Baik Rendah Mudah Luas Tinggi Tinggi Tidak Macet Aman

35 Lain-lain 2 Arah Baik Rendah Mudah Luas Tinggi Rendah Tidak Macet Aman

36 Pinggir Jalan 2 Arah Baik Rendah Mudah Cukup Sedang Rendah Tidak Macet Aman

37 Pusat Keramaian 2 Arah Baik Rendah Mudah Cukup Tinggi Rendah Tidak Macet Aman

38 Pinggir jalan 2 Arah Sedang Rendah Mudah Cukup Sedang Rendah Tidak Macet Aman

39 Pinggir Jalan 2 Arah Sedang Rendah Mudah Luas Tinggi Rendah Tidak Macet Aman

40 Pusat Keramaian 2 Arah Baik Rendah Mudah Cukup Tinggi Tinggi Tidak Macet Aman

41 Pinggir Jalan 2 Arah Sedang Rendah Mudah Cukup Tinggi Tinggi Tidak Macet Kurang

42 Pusat Keramaian 2 Arah Baik Rendah Mudah Cukup Sedang Rendah Tidak Macet Aman

43 Pinggir Jalan 2 Arah Baik Rendah Mudah Cukup Tinggi Tinggi Tidak Macet Aman

44 Pinggir Jalan 2 Arah Sedang Rendah Mudah Cukup Tinggi Rendah Tidak Macet Aman

45 Pinggir Jalan 2 Arah Sedang Rendah Mudah Luas Tinggi Rendah Tidak Macet Aman

46 Pinggir Jalan 2 Arah Baik Rendah Mudah Luas Sedang Rendah Tidak Macet Aman

47 Pinggir Jalan 2 Arah Baik Rendah Mudah Luas Sedang Rendah Tidak Macet Aman

48 Pusat Keramaian 2 Arah Baik Rendah Mudah Cukup Sedang Rendah Tidak Macet Aman

49 Pusat Keramaian 2 Arah Baik Tinggi Mudah Luas Tinggi Tinggi Tidak Macet Aman

50 Pinggir Jalan 2 Arah Baik Rendah Mudah Luas Sedang Rendah Tidak Macet Aman
Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
110

ID_KASUS TENAGA KERJA BAHAN BAKU TRANSPORTASI DAYA BELI LUAS AREA USIA PENDUDUK PROSPEK

25 Mudah Mudah Mudah Tinggi Sedang Tinggi Sangat Prospek

26 Mudah Mudah Mudah Tinggi Sedang Tinggi Sangat Prospek

27 Mudah Mudah Mudah Tinggi Besar Tinggi Sangat Prospek

28 Mudah Mudah Mudah Tinggi Besar Tinggi Sangat Prospek

29 Mudah Mudah Mudah Tinggi Besar Tinggi Sangat Prospek

30 Mudah Mudah Mudah Tinggi Besar Tinggi Sangat Prospek

31 Mudah Mudah Mudah Tingig Besar Tinggi Sangat Prospek

32 Sulit Mudah Sedang Tinggi Besar Tinggi Prospek

33 Mudah Mudah Mudah Tinggi Sedang Tinggi Prospek

34 Mudah Mudah Mudah Sedang Besar Tinggi Prospek

35 Mudah Mudah Mudah Sedang Besar Tinggi Prospek

36 Mudah Mudah Mudah Tinggi Sedang Rendah Prospek

37 Mudah Mudah Mudah Tinggi Sedang Tinggi Prospek

38 Mudah Mudah Mudah Tinggi Besar Tinggi Prospek

39 Mudah Mudah Sedang Sedang Besar Tinggi Prospek

40 Sulit Mudah Mudah Tinggi Sedang Tinggi Prospek

41 Mudah Mudah Sedang Rendah Besar Tinggi Prospek

42 Mudah Mudah Mudah Tinggi Besar Tinggi Prospek

43 Mudah Mudah Mudah Tinggi Besar Tinggi Prospek

44 Mudah Mudah Mudah Tinggi Sedang Tinggi Prospek

45 Mudah Mudah Sedang Sedang Besar Tinggi Prospek

46 Mudah Mudah Mudah Tinggi Besar Tinggi Prospek

47 Mudah Mudah Mudah Tinggi Sedang Tinggi Prospek

48 Mudah Mudah Mudah Tinggi Sedang Tinggi Prospek

49 Mudah Mudah Mudah Sedang Sedang Tinggi Prospek

50 Mudah Mudah Mudah Tinggi Sedang Tinggi Prospek


Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
111

ID_KASUS WARALABA ALAMAT INVESTASI KATEGORI PEREKONOMIAN PERSAINGAN POPULASI BISNIS SEKITAR KONSUMEN

51 Kebab Baba Rafi Sarimanah-sariyadi, Bandung 57,5 Juta Makanan Size A2 Menengah Menengah Rendah Primer

52 Kebab Baba Rafi Imdomart Simpang, Depok 45 Juta Makanan Size A2 Menengah Menengah Rendah Primer

53 Kebab Baba Rafi Rajawali 5 Perumnas 1, bekasi 45 Juta Makanan Size B Tinggi Menengah Tinggi Primer

54 Kebab Baba Rafi Jatinangor-Bandung 45 Juta Makanan Size B Tinggi Menengah Rendah Sekunder

55 Kebab Baba Rafi JatiBening Raya, Bekasi 30 Juta Makanan Size B Tinggi Tinggi Menengah Primer

56 Kebab Baba Rafi Tole Iskandar, depok 55 Juta Makanan Size B Tinggi Tinggi Tinggi Primer

57 Kebab Baba Rafi Pondok Cipta, Bkasi 55 Juta Makanan Size B Tinggi Tinggi Rendah Primer

58 Kebab Baba Rafi Sultan Agung, Bandung 45 Juta Makanan Size B Tinggi Menengah Rendah Primer

59 Kebab Baba Rafi Kampus Gunadarna, Bekasi 45 Juta Makanan Size B Tinggi Menengah Menengah Primer

60 Kebab Baba Rafi Arief Rahman Hakim Depok 45 Juta Makanan Size B Menengah Tinggi Tinggi Primer

61 Kebab Baba Rafi Pulo Ribung Raya, Bekasi 60 Juta Makanan Size A2 Tinggi Menengah Tinggi Primer

62 Kebab Baba Rafi Geger Kalong Hilir, Bandung 60 Juta Makanan Size A2 Tinggi Tinggi Rendah Primer

63 Kebab Baba Rafi Taman Narogong, Bekasi 45 Juta Makanan Size C Tinggi Tinggi Rendah Primer

64 Kebab Baba Rafi cimanggis, depok 55 Juta Makanan Size C Tinggi Tinggi Rendah Primer

65 Kebab Baba Rafi Taman Duta Mas, Jakbar 55 Juta Makanan Size B Rendah Rendah Rendah Primer

66 Kebab Baba Rafi Kranggan Permai, Bekasi 45 Juta Makanan Size C Tinggi Tinggi Menengah Primer

67 Kebab Baba Rafi Jati Asih Bekasi 57,5 Juta Makanan Size A2 Tinggi Menengah Rendah Primer

68 Kebab Baba Rafi Margonda Raya, depok 30 Juta Makanan Size A2 Menengah Menengah Tinggi Sekunder

69 Kebab Baba Rafi Gatot Subroto, Bandung 45 Juta Makanan Size B Rendah Tinggi Tinggi Sekunder

70 Kebab Baba Rafi vila nusa indah, bekasi 45 Juta Makanan Size B Tinggi Rendah Tinggi Tersier

71 Kebab Baba Rafi Meruya Hilir, Jakbar 57,5 Juta Makanan Size A2 Rendah Rendah Tinggi Primer

72 Kebab Baba Rafi Apotik Lengkong, Bandung 45 Juta Makanan Size C Tinggi Rendah Tinggi Tersier

73 Kebab Baba Rafi Jati Mekar, Bekasi 30 Juta Makanan Size C Tinggi Menengah Rendah Primer

74 Kebab Baba Rafi Univ. Pakuan, Bogor 45 Juta Makanan Size C Rendah Rendah Rendah Sekunder

75 Kebab Baba Rafi Tanjung Duren, jakbar 45 Juta Makanan Size A1 Tinggi Rendah Tinggi Sekunder

76 Alfamart vila nusa indah, bekasi 380 juta Retail Size B Tinggi Tinggi Menengah Sekunder
Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
112

ID_KASUS POSISI POLA JALAN KONDISI JALAN HAMBATAN VISIBILITAS PARKIR KERAMAIAN RENOVASI LALU LINTAS KEAMANAN

51 Pinggir Jalan 2 Arah Sedang Rendah Mudah Cukup Tinggi Tinggi Tidak Macet Aman

52 Pinggir Jalan 2 Arah Sedang Rendah Mudah Cukup Tinggi Tinggi Tidak Macet Aman

53 Pinggir Jalan 2 Arah Baik Rendah Mudah Luas Tinggi Tinggi Tidak Macet Aman

54 Pinggir Jalan 2 Arah Baik Tinggi Mudah Cukup Sedang Rendah Tidak Macet Aman

55 Pusat Keramaian 2 Arah Baik Rendah Mudah Cukup Sedang Rendah Tidak Macet Aman

56 Pinggir Jalan 2 Arah Baik Rendah Mudah Luas Tinggi Tinggi Tidak Macet Aman

57 Pinggir Jalan 2 Arah Baik Rendah Mudah Cukup Tinggi Tinggi Tidak Macet Aman

58 Pinggir Jalan 2 Arah Baik Rendah Mudah Cukup Tinggi Rendah Tidak Macet Aman

59 Pusat Keramaian 2 Arah Baik Rendah Mudah Luas Sedang Rendah Tidak Macet Kurang

60 Pinggir Jalan 2 Arah Rusak Rendah Mudah Tidak Tinggi Tinggi Tidak Macet Aman

61 Pinggir Jalan 2 Arah Sedang Rendah Mudah Luas Tinggi Rendah Tidak Macet Aman

62 Pinggir Jalan 2 Arah Baik Rendah Mudah Cukup Tinggi Tinggi Tidak Macet Aman

63 Pinggir Jalan 2 Arah Sedang Rendah Mudah Luas Tinggi Rendah Macet Aman

64 Pusat Keramaian 1 Arah Sedang Rendah Mudah Sedang Sedang Tinggi Tidak Macet Aman

65 Pinggir Jalan 2 Arah Baik Rendah Mudah Luas Tinggi Rendah Tidak Macet Aman

66 Pinggir Jalan 2 Arah Baik Rendah Mudah Luas Tinggi Rendah Tidak Macet Aman

67 Pusat Keramaian 2 Arah Baik Rendah Mudah Cukup Tinggi Rendah Tidak Macet Aman

68 Pusat Keramaian 1 Arah Rusak Rendah Sulit Tidak Rendah Rendah Macet Aman

69 Lain-lain 1 Arah Rusak Tinggi Mudah Tidak Rendah Rendah Tidak Macet Aman

70 Pinggir Jalan 1 Arah Sedang Tinggi Sulit Tidak Rendah Rendah Macet Aman

71 Pinggir Jalan 1 Arah Sedang Tinggi Sulit Cukup Rendah Tinggi Macet Aman

72 Pusat Keramaian 1 Arah Rusak Rendah Sulit Tidak Rendah Rendah Macet Aman

73 Pinggir Jalan 1 Arah Sedang Tinggi Sulit Tidak Rendah Rendah Macet Aman

74 Lain-lain 1 Arah Sedang Tinggi Mudah Tidak Rendah Rendah Tidak Macet Aman

75 Pinggir Jalan 1 Arah Rusak Tinggi Sulit Tidak Rendah Tinggi Macet Aman

76 Pinggir Jalan 2 Arah Baik Rendah Mudah Sedang Tinggi Tinggi Tidak Macet Aman
Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
113

ID_KASUS TENAGA KERJA BAHAN BAKU TRANSPORTASI DAYA BELI LUAS AREA USIA PENDUDUK PROSPEK

51 Mudah Mudah Mudah Tinggi Sedang Tinggi Prospek

52 Mudah Mudah Sedang Tinggi Sedang Tinggi Prospek

53 Sulit Mudah Mudah Tinggi Sedang Tinggi Prospek

54 Mudah Mudah Mudah Tinggi Sedang Tinggi Prospek

55 Mudah Mudah Mudah Tinggi Kecil Rendah Prospek

56 Mudah Mudah Mudah Sedang Besar Rendah Prospek

57 Mudah Mudah Mudah Rendah Besar Tinggi Prospek

58 Mudah Sulit Mudah Tinggi Sedang Tinggi Prospek

59 Mudah Mudah Mudah Tinggi Sedang Tinggi Prospek

60 Mudah Mudah Mudah Tinggi Sedang Tinggi Prospek

61 Mudah Mudah Sedang Sedang Besar Tinggi Prospek

62 Sulit Mudah Sedang Tinggi Besar Tinggi Prospek

63 Mudah Mudah Sedang Sedang Sedang Rendah Prospek

64 Mudah Mudah Mudah Tinggi Besar Tinggi Prospek

65 Mudah Mudah Mudah Tinggi Besar Tinggi Prospek

66 Mudah Mudah Mudah Tinggi Sedang Tinggi Prospek

67 Mudah Mudah Mudah Tinggi Sedang Tinggi Prospek

68 Mudah Mudah Sedang Rendah Kecil Rendah Kurang Prospek

69 Mudah Mudah Sulit Rendah Sedang Rendah Kurang Prospek

70 Mudah Mudah Sulit Rendah Sedang Rendah Kurang Prospek

71 Sulit Mudah Sulit Rendah Sedang Rendah Kurang Prospek

72 Mudah Mudah Sulit Rendah Sedang Tinggi Kurang Prospek

73 Mudah Mudah Sedang Rendah Kecil Rendah Kurang Prospek

74 Mudah Mudah Sulit Rendah Sedang Rendah Kurang Prospek

75 Sulit Mudah Sulit Rendah Sedang Rendah Kurang Prospek

76 Mudah Mudah Mudah Tinggi Besar Tinggi Sangat Prospek


Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
114

ID_KASUS WARALABA ALAMAT INVESTASI KATEGORI PEREKONOMIAN PERSAINGAN POPULASI BISNIS SEKITAR KONSUMEN

77 Alfamart bintaro sektor ii, tangerang 380 juta Retail Size A1 Tinggi Menengah Menengah Primer

78 Alfamart Bintaro 1 380 juta Retail Size A2 Rendah Tinggi Menengah Primer

79 Alfamart Matraman, Jaktim 380 juta Retail Size A2 Rendah Tinggi Tinggi Sekunder

80 Alfamart Meruya Hilir, Jakbar 380 juta Retail Size A1 Rendah Tinggi Rendah Sekunder

81 Alfamart Pamulang permai, tangerang 380 juta Retail Size A2 Tinggi Tinggi Menengah Sekunder

82 Alfamart Taman Cimangging, bgr 380 juta Retail Size A2 Tinggi Tinggi Tinggi Primer

83 Alfamart kemang utara, jaksel 380 juta Retail Size A2 Rendah Tinggi Menengah Primer

84 Alfamart kelapa gading, jakut 330 Juta Retail Size A2 Rendah Tinggi Rendah Sekunder

85 Alfamart Meruya Hilir 2, Jakbar 380 juta Retail Size A2 Rendah Menengah Rendah Primer

86 Alfamart Moncang Kojabaru, Jakut 330 juta Retail Size B Menengah Menengah Tinggi Primer

87 Alfamart Pamulang, tangerang 380 juta Retail Size A2 Rendah Tinggi Menengah Primer

88 Alfamart Pekayon, Bekasi 330 Juta Retail Size B Menengah Menengah Tinggi Primer

89 Alfamart sunter indah, jakut 380 juta Retail Size B Menengah Menengah Menengah Primer

90 Alfamart serpong, tangreng 380 juta Retail Size B Tinggi Tinggi Tinggi Primer

91 Alfamart Tanjung duren, bogor 380 juta Retail Size B Rendah Tinggi Rendah Primer

92 Alfamart Cempaka Putih, jakpus 380 juta Retail Size B Rendah Tinggi Menengah Primer

93 Alfamart Ramawangun 2 380 juta Retail Size A1 Rendah Menengah Menengah Sekunder

94 Alfamart fatmawati, jaksel 380 juta Retail Size A2 Rendah Tinggi Menengah Primer

95 Alfamart Manggarai, Jaksel 380 juta Retail Size A1 Rendah Menengah Tinggi Primer

96 Alfamart Bukit Duri, Jaksel 330 Juta Retail Size A1 Menengah Tinggi Tinggi Primer

97 Alfamart ragunan, jaksel 330 Juta Retail Size A1 Menengah Tinggi Menengah Primer

98 Alfamart cawang, jaktim 330 Juta Retail Size A1 Menengah Tinggi Rendah Primer

99 Alfamart jaticempaka, bekasi 380 juta Retail Size A1 Menengah Tinggi Tinggi Sekunder

100 Alfamart rawamangun, jaktim 380 juta Retail Size A1 Menengah Menengah Menengah Sekunder

101 Alfamart Ahmad Yani, bogor 380 juta Retail Size A2 Rendah Menengah Rendah Primer

102 Alfamart pondok bambu, bekasi 380 juta Retail Size B Menengah Tinggi Rendah Primer
Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
115

ID_KASUS POSISI POLA JALAN KONDISI JALAN HAMBATAN VISIBILITAS PARKIR KERAMAIAN RENOVASI LALU LINTAS KEAMANAN

77 Pinggir Jalan 2 Arah Baik Rendah Mudah Sedang Tinggi Rendah Tidak Macet Aman

78 Pinggir Jalan 2 Arah Baik Rendah Mudah Cukup Tinggi Tinggi Tidak Macet Aman

79 Pinggir Jalan 2 Arah Baik Rendah Mudah Luas Tinggi Rendah Tidak Macet Aman

80 Pusat Keramaian 2 Arah Baik Rendah Mudah Luas Tinggi Tinggi Tidak Macet Aman

81 Pinggir Jalan 2 Arah Sedang Rendah Mudah Luas Tinggi Tinggi Tidak Macet Aman

82 Pusat Keramaian 2 Arah Baik Rendah Mudah Luas Tinggi Rendah Tidak Macet Aman

83 Pinggir Jalan 2 Arah Baik Rendah Mudah Cukup Tinggi Tinggi Tidak Macet Aman

84 Pinggir Jalan 2 Arah Baik Rendah Mudah Sedang Tinggi Rendah Tidak Macet Aman

85 Pinggir Jalan 2 Arah Sedang Rendah Mudah Luas Tinggi Rendah Tidak Macet Aman

86 Pusat Keramaian 2 Arah Baik Rendah Mudah Cukup Tinggi Rendah Tidak Macet Aman

87 Pinggir Jalan 2 Arah Baik Rendah Mudah Luas Tinggi Rendah Tidak Macet Aman

88 Pusat Keramaian 2 Arah Baik Rendah Mudah Cukup Tinggi Rendah Tidak Macet Aman

89 Pusat Keramaian 2 Arah Baik Rendah Mudah Luas Tinggi Rendah Tidak Macet Aman

90 Pinggir Jalan 2 Arah Baik Rendah Mudah Luas Tinggi Tinggi Tidak Macet Aman

91 Pinggir Jalan 2 Arah Baik Rendah Mudah Luas Tinggi Tinggi Tidak Macet Aman

92 Pusat Keramaian 2 Arah Baik Rendah Mudah Luas Tinggi Rendah Tidak Macet Aman

93 Pinggir Jalan 2 Arah Baik Rendah Mudah Luas Tinggi Tinggi Tidak Macet Aman

94 Pusat Keramaian 2 Arah Baik Rendah Mudah Cukup Rendah Rendah Tidak Macet Aman

95 Pinggir Jalan 2 Arah Baik Rendah Mudah Cukup Sedang Rendah Tidak Macet Aman

96 Pinggir Jalan 2 Arah Sedang Rendah Mudah Luas Tinggi Rendah Tidak Macet Aman

97 Pinggir Jalan 2 Arah Baik Rendah Mudah Cukup Tinggi Rendah Tidak Macet Aman

98 Pinggir Jalan 2 Arah Sedang Rendah Mudah Luas Tinggi Rendah Tidak Macet Aman

99 Pinggir Jalan 2 Arah Baik Rendah Mudah Cukup Tinggi Tinggi Tidak Macet Aman

100 Lain-lain 2 Arah Baik Rendah Mudah Cukup Tinggi Rendah Tidak Macet Aman

101 Pinggir Jalan 2 Arah Sedang Rendah Mudah Luas Sedang Rendah Tidak Macet Aman

102 Lain-lain 1 Arah Baik Rendah Mudah Luas Sedang Rendah Tidak Macet Aman
Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
116

ID_KASUS TENAGA KERJA BAHAN BAKU TRANSPORTASI DAYA BELI LUAS AREA USIA PENDUDUK PROSPEK

77 Mudah Mudah Mudah Tinggi Besar Tinggi Sangat Prospek

78 Mudah Mudah Mudah Sedang Besar Tinggi Sangat Prospek

79 Mudah Mudah Mudah Tinggi Besar Tinggi Sangat Prospek

80 Sulit Mudah Mudah Tinggi Besar Tinggi Sangat Prospek

81 Mudah Mudah Mudah Tinggi Besar Tinggi Sangat Prospek

82 Mudah Mudah Mudah Tinggi Besar Tinggi Sangat Prospek

83 Mudah Mudah Mudah Sedang Besar Tinggi Sangat Prospek

84 Mudah Mudah Mudah Tinggi Sedang Tinggi Sangat Prospek

85 Mudah Mudah Mudah Tinggi Besar Tinggi Sangat Prospek

86 Mudah Mudah Mudah Tinggi Sedang Tinggi Sangat Prospek

87 Mudah Mudah Mudah Tinggi Besar Tinggi Sangat Prospek

88 Mudah Mudah Mudah Tinggi Sedang Tinggi Sangat Prospek

89 Mudah Mudah Mudah Tinggi Besar Tinggi Sangat Prospek

90 Mudah Mudah Mudah Tinggi Besar Tinggi Sangat Prospek

91 Mudah Mudah Mudah Tinggi Besar Tinggi Sangat Prospek

92 Mudah Mudah Mudah Tinggi Besar Tinggi Sangat Prospek

93 Mudah Mudah Mudah Sedang Besar Tinggi Prospek

94 Mudah Mudah Mudah Tinggi Besar Tinggi Prospek

95 Mudah Mudah Mudah Tinggi Besar Rendah Prospek

96 Mudah Mudah Mudah Sedang Sedang Tinggi Prospek

97 Mudah Mudah Mudah Tinggi Sedang Tinggi Prospek

98 Mudah Mudah Mudah Tinggi Sedang Tinggi Prospek

99 Mudah Mudah Mudah Sedang Besar Tinggi Prospek

100 Mudah Mudah Mudah Tinggi Besar Rendah Prospek

101 Mudah Mudah Mudah Tinggi Besar Rendah Prospek

102 Mudah Mudah Sedang Sedang Besar Tinggi Prospek


Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
117

ID_KASUS WARALABA ALAMAT INVESTASI KATEGORI PEREKONOMIAN PERSAINGAN POPULASI BISNIS SEKITAR KONSUMEN

103 Alfamart jatiwaringin, bekasi 300 juta Retail Size A2 Rendah Tinggi Rendah Sekunder

104 Alfamart Manggarai, jaksel 330 Juta Retail Size A2 Rendah Tinggi Menengah Primer

105 Alfamart daan mogot, tangerang 380 juta Retail Size A2 Rendah Tinggi Menengah Primer

106 Alfamart Manggarai 2, jaksel 380 juta Retail Size A2 Rendah Menengah Rendah Primer

107 Alfamart Gandaria, jakpus 380 juta Retail Size A2 Tinggi Menengah Tinggi Primer

108 Alfamart Mayor Oking, Bgr 380 juta Retail Size B Menengah Menengah Rendah Primer

109 Alfamart Ciledug 330 Juta Retail Size B Menengah Rendah Rendah Primer

110 Alfamart Margonda 1, Depok 380 juta Retail Size A1 Tinggi Menengah Tinggi Primer

111 Alfamart warung buncit, jaksel 380 juta Retail Size B Rendah Tinggi Rendah Primer

112 Alfamart Gunung Batu, bgr 380 juta Retail Size B Rendah Tinggi Rendah Primer

113 Alfamart Jalan Gurameh, Bekasi 300 juta Retail Size B Rendah Tinggi Menengah Primer

114 Alfamart kranggan, bekasi 330 Juta Retail Size B Rendah Tinggi Menengah Primer

115 Alfamart Simpang, depok 380 juta Retail Size B Rendah Tinggi Tinggi Primer

116 Alfamart Cibinong 380 juta Retail Size B Rendah Tinggi Rendah Primer

117 Alfamart Kebon Pedes, bgr 300 juta Retail Size B Rendah Menengah Rendah Primer

118 Alfamart kranggan, bekasi 330 Juta Retail Size B Rendah Menengah Menengah Primer

119 Alfamart Perumnas, Bekasi 330 Juta Retail Size B Rendah Menengah Tinggi Primer

120 Alfamart pasar minggu, jaksel 380 juta Retail Size B Menengah Tinggi Rendah Primer

121 Alfamart Alternatif cibubur, jaktim 380 juta Retail Size B Rendah Menengah Rendah Primer

122 Alfamart ciracas, jaktim 380 juta Retail Size A2 Rendah Tinggi Menengah Primer

123 Alfamart cipulir, tangerang 330 Juta Retail Size C Menegah Tinggi Menengah Primer

124 Alfamart Jambu Raya, bgr 330 Juta Retail Size C Menengah Tinggi Tinggi Sekunder

125 Alfamart Limo, depok 380 juta Retail Size C Menengah Tinggi Rendah Primer

126 Alfamart Jati Asih Bekasi 380 juta Retail Size C Tinggi Menengah Menengah Primer

127 Alfamart Sukamaju baru, depok 380 juta Retail Size A2 Rendah Menengah Rendah Primer

128 Alfamart Gurameh, Bekasi 330 Juta Retail Size C Menengah Menengah Rendah Primer
Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
118

ID_KASUS POSISI POLA JALAN KONDISI JALAN HAMBATAN VISIBILITAS PARKIR KERAMAIAN RENOVASI LALU LINTAS KEAMANAN

103 Pusat Keramaian 2 Arah Baik Rendah Mudahn Luas Tinggi Rendah Tidak Macet Aman

104 Pinggir Jalan 2 Arah Baik Rendah Mudah Luas Tinggi Tinggi Tidak Macet Aman

105 Pusat Keramaian 2 Arah Baik Rendah Mudah Luas Rendah Rendah Tidak Macet Aman

106 Pinggir Jalan 2 Arah Sedang Rendah Mudah Luas Sedang Rendah Tidak Macet Aman

107 Pinggir Jalan 2 Arah Baik Rendah Mudah Cukup Tinggi Tinggi Tidak Macet Aman

108 Lain-lain 1 Arah Baik Rendah Mudah Luas Sedang Rendah Tidak Macet Aman

109 Pinggir Jalan 2 Arah Baik Rendah Sulit Cukup Tinggi Tinggi Tidak Macet Aman

110 Pinggir Jalan 2 Arah Baik Rendah Mudah Cukup Tinggi Tinggi Macet Aman

111 Pinggir Jalan 2 Arah Baik Rendah Mudah Cukup Sedang Tinggi Tidak Macet Aman

112 Pusat Keramaian 2 Arah Baik Rendah Mudah Luas Tinggi Tinggi Tidak Macet Aman

113 Pinggir Jalan 2 Arah Baik Rendah Mudah Luas Tinggi Rendah Tidak Macet Aman

114 Pinggir Jalan 2 Arah Baik Tinggi Mudah Cukup Sedang Rendah Tidak Macet Aman

115 Pinggir Jalan 2 Arah Sedang Rendah Mudah Cukup Tinggi Rendah Tidak Macet Aman

116 Pusat Keramaian 2 Arah Baik Rendah Mudah Luas Sedang Rendah Tidak Macet Aman

117 Pusat Keramaian 2 Arah Baik Rendah Mudah Cukup Tinggi Tinggi Tidak Macet Aman

118 Pinggir Jalan 2 Arah Baik Rendah Mudah Tidak Tinggi Tinggi Tidak Macet Aman

119 Pusat Keramaian 1 Arah Baik Rendah Mudah Cukup Sedang Rendah Macet Aman

120 Lain-lain 1 Arah Baik Rendah Mudah Luas Sedang Rendah Tidak Macet Aman

121 Pinggir Jalan 2 Arah Sedang Rendah Mudah Cukup Tinggi Rendah Tidak Macet Aman

122 Pusat Keramaian 2 Arah Baik Rendah Mudah Cukup Rendah Rendah Tidak Macet Aman

123 Pusat Keramaian 2 Arah Baik Rendah Sulit Luas Tinggi Tinggi Tidak Macet Aman

124 Pusat Keramaian 2 Arah Sedang Rendah Mudah Luas Rendah Rendah Tidak Macet Aman

125 Pinggir Jalan 1 Arah Baik Rendah Mudah Cukup Tinggi Tinggi Tidak Macet Aman

126 Pinggir Jalan 2 Arah Rusak Rendah Mudah Luas Tinggi Tinggi Tidak Macet Aman

127 Pinggir Jalan 2 Arah Sedang Rendah Mudah Luas Sedang Rendah Tidak Macet Aman

128 Pusat Keramaian 2 Arah Baik Rendah Mudah Cukup Rendah Tinggi Tidak Macet Aman
Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
119

ID_KASUS TENAGA KERJA BAHAN BAKU TRANSPORTASI DAYA BELI LUAS AREA USIA PENDUDUK PROSPEK

103 Mudah Mudah Mudah Tinggi Kecil Tinggi Prospek

104 Mudah Mudah Mudah Tinggi Sedang Tinggi Prospek

105 Mudah Mudah Mudah Tinggi Besar Tinggi Prospek

106 Mudah Mudah Mudah Tinggi Besar Rendah Prospek

107 Mudah Mudah Mudah Tinggi Besar Tinggi Prospek

108 Mudah Mudah Mudah Sedang Besar Tinggi Prospek

109 Mudah Mudah Mudah Tinggi Sedang Tinggi Prospek

110 Mudah Mudah Mudah Tinggi Besar Tinggi Prospek

111 Mudah Mudah Mudah Tinggi Besar Rendah Prospek

112 Mudah Mudah Sedang Tinggi Besar Tinggi Prospek

113 Mudah Mudah Mudah Tinggi Kecil Rendah Prospek

114 Mudah Mudah Sedang Tinggi Sedang Tinggi Prospek

115 Mudah Mudah Mudah Tinggi Besar Rendah Prospek

116 Mudah Mudah Mudah Sedang Besar Tinggi Prospek

117 Mudah Mudah Mudah Tinggi Kecil Rendah Prospek

118 Sulit Mudah Mudah Tinggi Sedang Tinggi Prospek

119 Mudah Mudah Mudah Tinggi Sedang Tinggi Prospek

120 Mudah Mudah Sedang Sedang Besar Tinggi Prospek

121 Mudah Mudah Mudah Tinggi Besar Tinggi Prospek

122 Mudah Mudah Mudah Tinggi Besar Tinggi Prospek

123 Mudah Mudah Mudah Tinggi Sedang Rendah Prospek

124 Mudah Mudah Mudah Sedang Sedang Tinggi Prospek

125 Mudah Mudah Mudah Tinggi Besar Tinggi Prospek

126 Mudah Mudah Sulit Tinggi Besar Tinggi Prospek

127 Mudah Mudah Mudah Tinggi Besar Rendah Prospek

128 Mudah Mudah Mudah Tinggi Sedang Rendah Prospek


Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
120

ID_KASUS WARALABA ALAMAT INVESTASI KATEGORI PEREKONOMIAN PERSAINGAN POPULASI BISNIS SEKITAR KONSUMEN

129 Alfamart Ciledug raya, tangerang 330 Juta Retail Size C Rendah Tinggi Menengah Primer

130 Alfamart cipayung, jaktim 380 juta Retail Size C Rendah Tinggi Rendah Primer

131 Alfamart pondok gede, bekasi 380 juta Retail Size A1 Tinggi Menengah Tinggi Primer

132 Alfamart Bintara Raya, Bekasi 380 juta Retail Size C Rendah Tinggi Rendah Primer

133 Alfamart pahlawan revolusi, kelnder, jaktim 380 juta Retail Size C Rendah Tinggi Tinggi Primer

134 Alfamart ciputat, tangerang 330 Juta Retail Size C Rendah Menengah Rendah Primer

135 Alfamart klender, jaktim 380 juta Retail Size C Rendah Menengah Tinggi Primer

136 Alfamart Jatiwarna, Bogor 330 Juta Retail Size A1 Tinggi Rendah Menengah Sekunder

137 Alfamart Harjasari Ciawi, Bogot 330 Juta Retail Size A2 Tinggi Rendah Menengah Sekunder

138 Alfamart Melati mas serpong, tangerang 330 Juta Retail Size A1 Tinggi Rendah Menengah Sekunder

139 Alfamart Meruya Hilir 2, Jakbar 330 Juta Retail Size A2 Tinggi Menengah Tinggi Sekunder

140 Alfamart Parpostel Bekasi 300 juta Retail Size B Rendah Tinggi Tinggi Sekunder

141 Alfamart pondok kelapa raya, jakut 330 Juta Retail Size B Tinggi Rendah Tinggi Sekunder

142 Alfamart cipinang raya, jaktim 330 Juta Retail Size A2 Tinggi Rendah Menengah Sekunder

143 Alfamart tanjung priuk, jakut 330 Juta Retail Size B Menengah Menengah Tinggi Sekunder

144 Alfamart Pamulang, tangerang 330 Juta Retail Size C Menengah Tinggi Tinggi Sekunder

145 Alfamart jatinegara, jaktim 330 Juta Retail Size C Tinggi Rendah Tinggi Sekunder

146 Alfamart Pademangan, jakut 330 Juta Retail Size A1 Tinggi Rendah Menengah Sekunder

147 Alfamart ciputat, tangerang 330 Juta Retail Size B Tinggi Menengah Tinggi Primer

148 Bakso Cak Eko Tol Cipularang 45 Juta Makanan Size B Rendah Tinggi Rendah Primer

149 Bakso Cak Eko Kuningan 110 Juta Makanan Size A2 Menengah Menengah Tinggi Primer

150 Bakso cak Eko Mega Bekasi 75 Juta Makanan Size A1 Rendah Tinggi Tinggi Primer

151 Bakso Cak Eko kelapa gading 110 Juta Makanan Size A1 Rendah Menengah Tinggi Primer

152 Bakso Cak Eko Dadap 75 Juta Makanan Size C Rendah Tinggi Rendah Sekunder

153 Bakso Cak Eko Cibubur 80 Juta Makanan Size B Rendah Tinggi Rendah Primer

154 Bakso Cak Eko Tamini Square 110 Juta Makanan Size A2 Tinggi Menengah Tinggi Primer
Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
121

ID_KASUS POSISI POLA JALAN KONDISI JALAN HAMBATAN VISIBILITAS PARKIR KERAMAIAN RENOVASI LALU LINTAS KEAMANAN

129 Pinggir Jalan 2 Arah Baik Rendah Mudah Luas Sedang Rendah Tidak Macet Aman

130 Lain-lain 2 Arah Baik Rendah Mudah Cukup Sedang Tinggi Tidak Macet Aman

131 Pinggir Jalan 2 Arah Baik Rendah Mudah Cukup Tinggi Tinggi Macet Aman

132 Pinggir Jalan 2 Arah Baik Rendah Mudah Cukup Tinggi Tinggi Macet Aman

133 Pinggir Jalan 2 Arah Baik Rendah Mudah Cukup Tinggi Rendah Tidak Macet Aman

134 Pinggir Jalan 2 Arah Baik Rendah Mudah Luas Tinggi Rendah Tidak Macet Aman

135 Pinggir Jalan 2 Arah Baik Rendah Mudah Luas Sedang Rendah Tidak Macet Aman

136 Pinggir Jalan 2 Arah Rusak Tinggi Sulit Tidak Rendah Rendah Tidak Macet Aman

137 Lain-lain 1 Arah Rusak Tinggi Sulit Tidak Rendah Rendah Tidak Macet Kurang

138 Pinggir Jalan 2 Arah Rusak Tinggi Sulit Cukup Rendah Rendah Tidak Macet Aman

139 Pinggir Jalan 1 Arah Rusak Tinggi Sulit Tidak Rendah Rendah Macet Aman

140 Pinggir Jalan 1 Arah Rusak Tinggi Sulit Tidak Rendah Tinggi Tidak Macet Aman

141 Lain-lain 2 Arah Rusak Tinggi Sulit Tidak Rendah Tinggi Macet Aman

142 Lain-lain 1 Arah Rusak Tinggi Sulit Cukup Rendah Rendah Macet Kurang

143 Pusat Keramaian 1 Arah Rusak Tinggi Sulit Cukup Sedang Rendah Macet Aman

144 Lain-lain 2 Arah Rusak Tinggi Sulit Cukup Rendah Tinggi Tidak Macet Aman

145 Pinggir Jalan 2 Arah Rusak Tinggi Sulit Tidak Rendah Rendah Macet Aman

146 Pinggir Jalan 2 Arah Rusak Tinggi Sulit Cukup Rendah Rendah Tidak Macet Aman

147 Pinggir Jalan 2 Arah Baik Rendah Mudah Cukup Sedang Tinggi Macet Aman

148 Pinggir Jalan 2 Arah Baik Rendah Mudah Sedang Tinggi Rendah Tidak Macet Aman

149 Pusat Keramaian 2 Arah Baik Rendah Mudah Luas Tinggi Rendah Tidak Macet Aman

150 Pinggir Jalan 2 Arah Baik Rendah Mudah Luas Tinggi Rendah Tidak Macet Aman

151 Pinggir Jalan 2 Arah Baik Rendah Mudah Luas Tinggi Rendah Tidak Macet Aman

152 Pinggir Jalan 2 Arah Baik Rendah Mudah Luas Tinggi Rendah Tidak Macet Aman

153 Pinggir Jalan 1 Arah Baik Rendah Mudah Cukup Tinggi Rendah Tidak Macet Aman

154 Pusat Keramaian 2 Arah Baik Rendah Mudah Luas Tinggi Rendah Tidak Macet Aman
Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
122

ID_KASUS TENAGA KERJA BAHAN BAKU TRANSPORTASI DAYA BELI LUAS AREA USIA PENDUDUK PROSPEK

129 Mudah Sulit Sedang Tinggi Sedang Tinggi Prospek

130 Mudah Mudah Sedang Tinggi Besar Tinggi Prospek

131 Mudah Mudah Mudah Tinggi Besar Tinggi Prospek

132 Mudah Mudah Mudah Sedang Besar Tinggi Prospek

133 Mudah Mudah Mudah Tinggi Besar Tinggi Prospek

134 Mudah Mudah Mudah Tinggi Sedang Tinggi Prospek

135 Mudah Mudah Mudah Sedang Besar Tinggi Prospek

136 Mudah Mudah Sulit Rendah Sedang Rendah Kurang Prospek

137 Mudah Mudah Sulit Rendah Sedang Rendah Kurang Prospek

138 Mudah Mudah Sedang Rendah Sedang Tinggi Kurang Prospek

139 Mudah Mudah Sulit Rendah Sedang Rendah Kurang Prospek

140 Mudah Sulit Sulit Rendah Kecil Rendah Kurang Prospek

141 Mudah Mudah Sulit Rendah Sedang Rendah Kurang Prospek

142 Mudah Mudah Sulit Rendah Sedang Rendah Kurang Prospek

143 Mudah Mudah Sulit Rendah Sedang Rendah Kurang Prospek

144 Mudah Mudah Sulit Rendah Sedang Rendah Kurang Prospek

145 Mudah Sulit Sulit Sedang Sedang Rendah Kurang Prospek

146 Mudah Mudah Sedang Rendah Sedang Tinggi Kurang Prospek

147 Sulit Mudah Sedang Sedang Sedang Tinggi Kurang Prospek

148 Mudah Mudah Mudah Tinggi Sedang Tinggi Sangat Prospek

149 Mudah Mudah Mudah Tinggi Besar Tinggi Sangat Prospek

150 Mudah Sulit Mudah Sedang Besar Tinggi Sangat Prospek

151 Mudah Mudah Mudah Tinggi Besar Sedang Sangat Prospek

152 Mudah Mudah Mudah Tinggi Besar Tinggi Sangat Prospek

153 Mudah Mudah Mudah Tinggi Sedang Tinggi Sangat Prospek

154 Mudah Mudah Mudah Tinggi Besar Tinggi Sangat Prospek


Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
123

ID_KASUS WARALABA ALAMAT INVESTASI KATEGORI PEREKONOMIAN PERSAINGAN POPULASI BISNIS SEKITAR KONSUMEN

155 Bakso Cak Eko BSD 80 Juta Makanan Size A1 Rendah Tinggi Tinggi Primer

156 Bakso Cak Eko Gading Serpong 75 Juta Makanan Size A1 Rendah Menengah Rendah Sekunder

157 Bakso Cak Eko depok town square 80 Juta Makanan Size A2 Rendah Tinggi Rendah Primer

158 Bakso Cak Eko ITC Mangga Dua 80 Juta Makanan Size A2 Rendah Tinggi Menengah Primer

159 Bakso Cak Eko Pondok Gede 1 110 Juta Makanan Size A2 Rendah Tinggi Tinggi Primer

160 Bakso Cak Eko ITC Cempaka Mas 80 Juta Makanan Size A2 Rendah Menengah Menengah Primer

161 Bakso Cak Eko Rawamangun 50 Juta Makanan Size B Rendah Tinggi Rendah Primer

162 Bakso Cak Eko ITC Depok 45 Juta Makanan Size B Menengah Menengah Menengah Primer

163 Bakso Cak Eko Ciledug 110 Juta Makanan Size B Menengah Tinggi Menengah Primer

164 Bakso Cak Eko Jatiwarna, Bekasi 75 Juta Makanan Size B Menengah Menengah Tinggi Primer

165 Bakso Cak Eko DTC sawangan 80 Juta Makanan Size C Tinggi Menengah Tinggi Sekunder

166 Bakso Cak Eko Sawangan 50 Juta Makanan Size A2 Rendah Menengah Menengah Primer

167 Bakso Cak Eko Batam 80 Juta Makanan Size A2 Tinggi Rendah Tinggi Primer

168 Bakso Cak Eko Cilegon 50 Juta Makanan Size B Menengah Menegah Tinggi Sekunder

169 Bakso Cak Eko Bogor 80 Juta Makanan Size B Tinggi Rendah Tinggi Sekunder

170 Bakso Cak Eko Kalimalang 50 Juta Makanan Size C Tinggi Menengah Tinggi Sekunder

171 Bakso Cak Eko Klender 45 Juta Makanan Size C Tinggi Rendah Menengah Primer

172 Bakso Cak Eko Cileungsi 45 Juta Makanan Size B Menengah Menegah Tinggi Sekunder

173 Nasi Uduk Gondangdia Menteng, jakpus 150 Juta Makanan Size A1 Rendah Tinggi Rendah Primer

174 Nasi Uduk Gondangdia Kelapa gading 150 Juta Makanan Size A1 Rendah Tinggi Tinggi Sekunder

175 Nasi Uduk Gondangdia Tasbih, Medan 240 Juta Makanan Size A2 Menengah Tinggi Rendah Primer

176 Nasi Uduk Gondangdia Setia Budi, Medan 200 Juta Makanan Size A1 Rendah Tinggi Menengah Primer

177 Nasi Uduk Gondangdia Boulevard, Kelapa gading 240 Juta Makanan Size A1 Rendah Tinggi Rendah Primer

178 Nasi Uduk Gondangdia Manado 240 Juta Makanan Size A2 Menengah Rendah Rendah Primer

179 Nasi Uduk Gondangdia Veteran, Bintaro 100 Juta Makanan Size B Tinggi Menengah Tinggi Sekunder

180 Nasi Uduk Gondangdia Jl. Mangga Besar 150 Juta Makanan Size C Rendah Rendah Tinggi Sekunder
Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
124

ID_KASUS POSISI POLA JALAN KONDISI JALAN HAMBATAN VISIBILITAS PARKIR KERAMAIAN RENOVASI LALU LINTAS KEAMANAN

155 Pinggir Jalan 2 Arah Baik Rendah Mudah Luas Sedang Rendah Macet Aman

156 Pinggir Jalan 2 Arah Sedang Rendah Mudah Cukup Tinggi Tinggi Tidak Macet Aman

157 Pinggir Jalan 1 Arah Baik Rendah Mudah Cukup Tinggi Rendah Tidak Macet Aman

158 Lain-lain 2 Arah Baik Rendah Sulit Luas Tinggi Rendah Tidak Macet Aman

159 Pinggir Jalan 2 Arah Baik Rendah Mudah Sedang Sedang Tinggi Tidak Macet Aman

160 Lain-lain 2 Arah Baik Rendah Sulit Luas Tinggi Rendah Tidak Macet Aman

161 Pinggir Jalan 1 Arah Baik Rendah Mudah Cukup Tinggi Rendah Tidak Macet Aman

162 Pinggir Jalan 2 Arah Sedang Rendah Mudah Cukup Sedang Rendah Tidak Macet Aman

163 Pinggir Jalan 2 Arah Baik Rendah Mudah Luas Tinggi Rendah Macet Aman

164 Pinggir jalan 2 Arah Baik Rendah Mudah Luas Tinggi Tinggi Tidak Macet Aman

165 Pusat Keramaian 2 Arah Rusak Tinggi Sulit Tidak Rendah Tinggi Macet Aman

166 Lain-lain 2 Arah Baik Rendah Sulit Luas Tinggi Rendah Tidak Macet Aman

167 Pinggir Jalan 1 Arah Sedang Tinggi Sulit Tidak Rendah Rendah Macet Aman

168 Pinggir Jalan 1 Arah Rusak Rendah Mudah Tidak Rendah Rendah Macet Aman

169 Pusat Keramaian 2 Arah Rusak Tinggi Sulit Tidak Rendah Rendah Tidak Macet Aman

170 Pusat Keramaian 2 Arah Rusak Tinggi Sulit Tidak Rendah Tinggi Macet Aman

171 Pinggir Jalan 2 Arah Rusak Rendah Sulit Tidak Rendah Rendah Tidak Macet Aman

172 Pinggir Jalan 1 Arah Rusak Rendah Mudah Tidak Rendah Rendah Macet Aman

173 Pingir Jalan 2 Arah Baik Rendah Mudah Sedang Tingi Tinggi Tidak Macet Aman

174 Pinggir Jalan 2 Arah Baik Rendah Mudah Luas Sedang Rendah Tidak Macet Kurang

175 Pinggir Jalan 2 Arah Baik Rendah Mudah Sedang Tinggi Tinggi Tidak Macet Aman

176 Pusat Keramaian 1 Arah Baik Rendah Mudah Luas Tinggi Rendah Tidak Macet Aman

177 Pinggir Jalan 2 Arah Baik Rendah Mudah Luas Tinggi Rendah Tidak Macet Aman

178 Pinggir Jalan 2 Arah Baik Rendah Mudah Luas Tinggi Rendah Tidak Macet Aman

179 Pinggir Jalan 1 Arah Rusak Tinggi Mudah Tidak Rendah Rendah Macet Aman

180 Lain-lain 1 Arah Sedang Tinggi Sulit Tidak Rendah Tinggi Macet Aman
Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
125

ID_KASUS TENAGA KERJA BAHAN BAKU TRANSPORTASI DAYA BELI LUAS AREA USIA PENDUDUK PROSPEK

155 Mudah Mudah Sulit Tinggi Sedang Tinggi Prospek

156 Mudah Mudah Mudah Sedang Besar Tinggi Prospek

157 Mudah Mudah Mudah Tinggi Sedang Tinggi Prospek

158 Mudah Mudah Mudah Tinggi Sedang Rendah Prospek

159 Mudah Mudah Sulit Tinggi Besar Tinggi Prospek

160 Mudah Mudah Mudah Tinggi Sedang Rendah Prospek

161 Mudah Mudah Mudah Tinggi Sedang Tinggi Prospek

162 Mudah Mudah Sedang Tinggi Sedang Tinggi Prospek

163 Mudah Mudah Mudah Tinggi Besar Tinggi Prospek

164 Mudah Mudah Mudah Tinggi Besar Tinggi Prospek

165 Mudah Mudah Sedang Rendah Sedang Rendah Prospek

166 Mudah Mudah Mudah Tinggi Sedang Rendah Prospek

167 Mudah Mudah Sulit Rendah Sedang Rendah Kurang Prospek

168 Mudah Mudah Sulit Rendah Kecil Rendah Kurang Prospek

169 Mudah Mudah Sulit Rendah Sedang Rendah Kurang Prospek

170 Mudah Mudah Sedang Rendah Sedang Rendah Kurang Prospek

171 Mudah Mudah Sulit Rendah Sedang Rendah Kurang Prospek

172 Mudah Mudah Sulit Rendah Kecil Rendah Kurang Prospek

173 Mudah Mudah Mudah Tinggi Sedang Tinggi Sangat Prospek

174 Mudah Mudah Sedang Tinggi Sedang Tinggi Sangat Prospek

175 Mudah Mudah Mudah Tinggi Besar Tinggi Sangat Prospek

176 Mudah Mudah Mudah Tinggi Sedang Rendah Prospek

177 Mudah Mudah Sedang Tinggi Besar Tinggi Prospek

178 Mudah Mudah Mudah Sedang Sedang Tinggi Prospek

179 Mudah Mudah Sedang Rendah Kecil Rendah Kurang Prospek

180 Mudah Muadh Sulit Sedang Sedang Rendah Kurang Prospek


Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
126

ID_KASUS WARALABA ALAMAT INVESTASI KATEGORI PEREKONOMIAN PERSAINGAN POPULASI BISNIS SEKITAR KONSUMEN

181 Nasi Uduk Gondangdia Taman Galaxy, Bekasi 150 Juta Makanan Size C Tinggi Menengah Tinggi Sekunder

182 Salemba Group akses UI, depok 50 Juta Lainnya Size C Rendah Tinggi Menengah Primer

183 Salemba Group jatijajar 50 Juta Lainnya Size A1 Menengah Tinggi Tinggi Primer

184 Salemba Group cinere 50 Juta Lainnya Size A2 Menengah Menengah Menengah Primer

185 Salemba Group kalisari 50 Juta Makanan Size B Menengah Tinggi Rendah Primer

186 Salemba Group Bogor 50 Juta Lainnya Size A2 Tinggi Menengah Tinggi Tersier

Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri


127

ID_KASUS POSISI POLA JALAN KONDISI JALAN HAMBATAN VISIBILITAS PARKIR KERAMAIAN RENOVASI LALU LINTAS KEAMANAN

181 Pinggir Jalan 2 Arah Rusak Rendah Sulit Cukup Rendah Rendah Tidak Macet Aman

182 Pinggir Jalan 2 Arah Baik Rendah Mudah Luas Tinggi Tinggi Tidak Macet Aman

183 Pinggir Jalan 2 Arah Baik Rendah Mudah Sedang Tinggi Rendah Tidak Macet Aman

184 Pinggir Jalan 2 Arah Sedang Rendah Mudah Cukup Sedang Rendah Macet Aman

185 Pinggir Jalan 2 Arah Baik Rendah Mudah Cukup Tinggi Rendah Tidak Macet Aman

186 Lain-lain 1 Arah Rusak Tinggi Sulit Tidak Rendah Rendah Macet Aman

Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri


128

ID_KASUS TENAGA KERJA BAHAN BAKU TRANSPORTASI DAYA BELI LUAS AREA USIA PENDUDUK PROSPEK

181 Mudah Mudah Sulit Rendah Kecil Rendah Kurang Prospek

182 Mudah Mudah Mudah Tinggi Besar Rendah Sangat Prospek

183 Mudah Mudah Mudah Tinggi Sedang Tinggi Sangat Prospek

184 Mudah Mudah Mudah Tinggi Sedang Tinggi Prospek

185 Mudah Mudah Mudah Tinggi Besar Tinggi Prospek

186 Mudah Mudah Sulit Rendah Sedang Rendah Kurang Prospek

Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri


129

Lampiran 3. Kode Program

a. Kode Program Menu Utama

unit MenuUtama;

interface

uses
Windows, Messages, SysUtils, Variants, Classes, Graphics, Controls, Forms,
Dialogs, Menus, StdCtrls;

type
TfrmMenuUtama = class(TForm)
MainMenu: TMainMenu;
mnuFile: TMenuItem;
mnuFileInfo: TMenuItem;
mnuFileKeluar: TMenuItem;
mnuPengolahanData: TMenuItem;
mnuPengDataKasus: TMenuItem;
mnuPengPengaturanAtribut: TMenuItem;
mnuPengNilaiAtribut: TMenuItem;
mnuPengPembobotanAtribut: TMenuItem;
mnuPengPengujian: TMenuItem;
mnuBantuan: TMenuItem;
mnuBantuanPetunjuk: TMenuItem;
Label1: TLabel;
Label2: TLabel;
Label3: TLabel;
Label4: TLabel;
Label5: TLabel;
procedure mnuFileKeluarClick(Sender: TObject);
procedure mnuPengDataKasusClick(Sender: TObject);
procedure mnuPengPengaturanAtributClick(Sender: TObject);
procedure mnuPengNilaiAtributClick(Sender: TObject);
procedure mnuPengPembobotanAtributClick(Sender: TObject);
procedure mnuPengPengujianClick(Sender: TObject);
procedure mnuBantuanPetunjukClick(Sender: TObject);
procedure mnuFileInfoClick(Sender: TObject);
private
{ Private declarations }
public
{ Public declarations }
end;

var
frmMenuUtama: TfrmMenuUtama;

implementation
Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
130

uses UDataKasus, UPengaturanAtribut, UPengaturanNilaiAtribut,


UPerbandinganNilaiAtribut, Upengujian, UPetunjukPenggunaan, UInfoAplikasi;

{$R *.dfm}

procedure TfrmMenuUtama.mnuFileKeluarClick(Sender: TObject);


begin
close;
end;

procedure TfrmMenuUtama.mnuPengDataKasusClick(Sender: TObject);


begin
frmDataKasus.show;
end;

procedure TfrmMenuUtama.mnuPengPengaturanAtributClick(Sender: TObject);


begin
frmPengaturanAtribut.show;
end;

procedure TfrmMenuUtama.mnuPengNilaiAtributClick(Sender: TObject);


begin
frmPengaturanNilaiAtribut.show;
end;

procedure TfrmMenuUtama.mnuPengPembobotanAtributClick(Sender: TObject);


begin
frmPerbandinganNilaiAtribut.show;
end;

procedure TfrmMenuUtama.mnuPengPengujianClick(Sender: TObject);


begin
frmPengujian.show;
end;

procedure TfrmMenuUtama.mnuBantuanPetunjukClick(Sender: TObject);


begin
frmPetunjukPenggunaan.show;
end;

procedure TfrmMenuUtama.mnuFileInfoClick(Sender: TObject);


begin
frmInfoAplikasi.show;
end;

end.

Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri


131

b. Kode Program Data Kasus

unit UDataKasus;

interface

uses
Windows, Messages, SysUtils, Variants, Classes, Graphics, Controls, Forms,
Dialogs, ExtCtrls, DB, Grids, DBGrids, StdCtrls, Buttons, DBCtrls;

type
TFrmDataKasus = class(TForm)
DBGDataKasus: TDBGrid;
DBNavigasi: TDBNavigator;
BTutup: TButton;
procedure FormShow(Sender: TObject);
procedure FormClose(Sender: TObject; var Action: TCloseAction);
procedure BTutupClick(Sender: TObject);

private
{ Private declarations }
public
{ Public declarations }
end;

var
FrmDataKasus: TFrmDataKasus;

implementation

uses UDataModul, IBQuery;

{$R *.dfm}

procedure TFrmDataKasus.FormShow(Sender: TObject);


begin
//Menampilkan tabel kasus
DBGDataKasus.Columns.Clear;
DataModul.Tabel.TableName := 'Kasus';
DataModul.Tabel.Active := false;
DataModul.Tabel.Active := true;
DataModul.Datasource.DataSet := DataModul.Tabel;
DBGDataKasus.DataSource := DataModul.Datasource;
end;

procedure TFrmDataKasus.FormClose(Sender: TObject; var Action: TCloseAction);


begin
IF DataModul.Transaksi.Active = False THEN
DataModul.Transaksi.Active := True;
Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
132

DataModul.Transaksi.Commit;
end;

procedure TFrmDataKasus.BTutupClick(Sender: TObject);


begin
close;
end;

end.

c. Kode Program Pengaturan Atribut

unit UPengaturanAtribut;

interface

uses
Windows, Messages, SysUtils, Variants, Classes, Graphics, Controls, Forms,
Dialogs, StdCtrls, Grids, ExtCtrls, Buttons, ComCtrls, DBGrids, DBCtrls;

type
TFrmSettingAtribut = class(TForm)
DBGAtribut: TDBGrid;
DBNavigasi: TDBNavigator;
BTutup: TButton;
procedure FormShow(Sender: TObject);
procedure FormClose(Sender: TObject; var Action: TCloseAction);
procedure BTutupClick(Sender: TObject);

private
{ Private declarations }
public
{ Public declarations }
end;

var
FrmPengaturanAtribut: TFrmPengaturanAtribut;

implementation

uses UDataModul, IBQuery;

{$R *.dfm}

procedure TFrmPengaturanAtribut.FormShow(Sender: TObject);


begin
//Menampilkan tabel Atribut
DBGAtribut.Columns.Clear;
Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
133

DataModul.Tabel.TableName := 'Atribut';
DataModul.Tabel.Active := false;
DataModul.Tabel.Active := true;
DataModul.Datasource.DataSet := DataModul.Tabel;
DBGAtribut.DataSource := DataModul.Datasource;
end;

procedure TFrmPengaturanAtribut.FormClose(Sender: TObject; var Action:


TCloseAction);
begin
IF DataModul.Transaksi.Active = False THEN
DataModul.Transaksi.Active := True;
DataModul.Transaksi.Commit;

end;

procedure TFrmPengaturanAtribut.BTutupClick(Sender: TObject);


begin
close;
end;
end.

d. Kode Program Pengaturan Nilai Atribut

unit UPengaturanNilaiAtribut;

interface

uses
Windows, Messages, SysUtils, Variants, Classes, Graphics, Controls, Forms,
Dialogs, Grids, StdCtrls, Buttons, ExtCtrls;

type
TFrmNilai = class(TForm)
SGNAtribut: TStringGrid;
CAtribut: TComboBox;
TambahNilai: TEdit;
Label1: TLabel;
Label2: TLabel;
BTambah: TButton;
BTutup: TButton;
procedure FormShow(Sender: TObject);
procedure CAtributChange(Sender: TObject);
procedure BTambahClick(Sender: TObject);
procedure BTutupClick(Sender: TObject);

private
{ Private declarations }
Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
134

public
{ Public declarations }
end;

var
FrmPengaturanNilaiAtribut: TFrmPengaturanNilaiAtribut;

implementation

uses UDataModul, DB, IBQuery;

{$R *.dfm}

procedure TFrmPengaturanNilaiAtribut.FormShow(Sender: TObject);


begin
//Menampilkan header dalam string grid
SGNAtribut.Cells[0,0] := 'NILAI ATRIBUT';

//menampilkan nilai atribut


with DataModul.Query1 do
begin
//Menampilkan atribut
Close;
SQL.Clear;
SQL.Add('select nama_atribut'+' from atribut'+' where tujuan_atribut = ''T'' and
asal_atribut = ''Y''');
Open;
CAtribut.Clear;
while not eof do
begin
CAtribut.Items.Add(Fields[0].AsString);
Next;
end;
end;
end;

procedure TFrmPengaturanNilaiAtribut.CAtributChange(Sender: TObject);


var baris : integer;
begin
//Menampilkan nilai atribut
with DataModul.Query1 do
begin
Close;
SQL.Clear;
SQL.Text := 'select nilai_atribut from NilaiAtribut'+' where nama_atribut = :atribut ';
ParamByName('atribut').AsString := CAtribut.Text;
Open;
Last;
SGNAtribut.RowCount := RecordCount + 1;

Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri


135

if recordcount > 0 then


begin
SGNAtribut.FixedRows := 1;
end;
First;
baris := 1;
while not Eof do
begin
SGNAtribut.Cells[0, baris] := Fields[0].AsString;
Inc(baris);
Next;
end;
end;
end;

procedure TFrmPengaturanNilaiAtribut.BTambahClick(Sender: TObject);


begin
with DataModul.Query1 do
begin
//Memasukkan nilai atribut baru
Close;
SQL.Clear;
SQL.Text := ' insert into NilaiAtribut values (:atribut, :nilaiAtribut)';
ParamByName('atribut').AsString := CAtribut.Text;
ParamByName('nilaiAtribut').AsString := TambahNilai.Text;
try
ExecSQL;
except
MessageDlg('Nilai atribut sudah ada', mtInformation, [mbOK],0);
exit;
end;
//Tampilkan nilai atribut baru
Close;
SQL.Clear;
SQL.Text := ' select nilai from NilaiAtribut where nama_atribut = :atribut';
ParamByName('atribut').AsString := CAtribut.Text;
Open;
end;
CAtribut.OnChange(Self);
TambahNilai.Text := '';
TambahNilai.SetFocus;
end;

procedure TFrmPengaturanNilaiAtribut .BTutupClick(Sender: TObject);


begin
close;
end;

end.

Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri


136

e. Kode Program Perbandingan Bobot Nilai Atribut

unit UPerbandinganNilaiAtribut;

interface

uses
Windows, Messages, SysUtils, Variants, Classes, Graphics, Controls, Forms,
Dialogs, Grids, StdCtrls, Buttons, ExtCtrls;

type
TFrmPerbandinganNilaiAtribut = class(TForm)
CAtribut: TComboBox;
SGPerbandinganNAtribut: TStringGrid;
Label1: TLabel;
BTutup: TButton;
Label2: TLabel;
BSimpan: TButton;
procedure FormShow(Sender: TObject);
procedure CAtributChange(Sender: TObject);
procedure BSimpanClick(Sender: TObject);
procedure BTutupClick(Sender: TObject);

private
{ Private declarations }
public
{ Public declarations }
end;

var
FrmPerbandinganNilaiAtribut: TFrmPerbandinganNilaiAtribut;

implementation

uses UDataModul, DB, IBQuery;

{$R *.dfm}

procedure TFrmPerbandinganNilaiAtribut.FormShow(Sender: TObject);


begin
//Menampilkan atribut
with DataModul.Query1 do
begin
Close;
SQL.Clear;
SQL.Add( 'select nama_atribut '+ ' from atribut '+ ' where tujuan_atribut = ''T'' and
asal_atribut = ''Y''');
Open;
CAtribut.Clear;
Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
137

while not eof do


begin
CAtribut.Items.Add(Fields[0].AsString);
Next;
end;
end;
end;

procedure TFrmPerbandinganNilaiAtribut.CAtributChange(Sender: TObject);


var baris, kolom : integer;
begin
//Menampilkan nilai atribut
with DataModul.Query1 do
begin
Close;
SQL.Clear;
SQL.Text := 'select nilai_atribut from NilaiAtribut '+' where nama_atribut = :atribut ';
ParamByName('atribut').AsString := CAtribut.Text;
Open;
Last;
SGPerbandinganNAtribut.RowCount := RecordCount + 1;
SGPerbandinganNAtribut.ColCount := RecordCount + 1;
SGPerbandinganNAtribut.ColWidths[0] := 80;
First;
baris := 1;
while not Eof do
begin
SGPerbandinganNAtribut.ColWidths[baris] := 15 + length(Fields[0].AsString) * 5;
SGPerbandinganNAtribut.Cells[0, baris] := Fields[0].AsString;
SGPerbandinganNAtribut.Cells[baris, 0] := Fields[0].AsString;
//Menampilkan bobot nilai perbandingan
kolom := 1;
with DataModul.Query2 do
begin
Close;
SQL.Clear;
SQL.Text := 'select bobot '+' from perbandingan '+' where nama_atribut = :atribut'+ '
and kasus_lama = :bobotNilai ';
ParamByName('atribut').AsString := CAtribut.Text;
ParamByName('bobotNilai').AsString := DataModul.Query1.Fields[0].AsString;
Open;
while not eof do
begin
SGPerbandinganNAtribut.Cells[kolom, baris] := Fields[0].AsString;
inc(kolom);
Next;
end;
end;
Inc(baris);

Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri


138

Next;
end;
end;

end;

procedure TFrmPerbandinganNilaiAtribut.BSimpanClick(Sender: TObject);


var i, j : integer;
begin
//simpan bobot perbandingan
with DataModul.Query1, SGPerbandinganNAtribut do
begin
for i := 1 to ColCount-1 do
for j := 1 to RowCount-1 do
if Cells[i,j] <> '' then
begin
Close;
SQL.Text := ' update perbandingan set bobot = :bobotNilai'+' where nama_atribut
= :atribut '+' and kasus_lama = :bobotNilaiLama '+' and kasus_baru = :bobotNilaiBaru ';
ParamByName('atribut').AsString := CAtribut.Text;
ParamByName('bobotNilaiLama').AsString := Cells[0,j];
ParamByName('bobotNilaiBaru').AsString := Cells[i,0];
ParamByName('bobotNilai').AsFloat := StrToFloat(Cells[i,j]);
ExecSQL;
end;
end;
DataModul.Transaksi.CommitRetaining;
end;

procedure TFrmPerbandinganNilaiAtribut.BTutupClick(Sender: TObject);


begin
close;
end;

end.

f. Kode Program Pengujian

unit UPengujian;

interface

uses
Windows, Messages, SysUtils, Variants, Classes, Graphics, Controls, Forms,
Dialogs, ComCtrls, StdCtrls, ExtCtrls, Buttons;

type
TFrmPengujian = class(TForm)
Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
139

LVKasusBaru: TListView;
LVKasusLama: TListView;
TAtribut: TEdit;
CNilaiAtribut: TComboBox;
LKeterangan: TLabel;
BPilih: TBitBtn;
Label1: TLabel;
Label2: TLabel;
BTutup: TButton;
Label3: TLabel;
Label4: TLabel;
procedure FormShow(Sender: TObject);
procedure FormClose(Sender: TObject; var Action: TCloseAction);
procedure BPilihClick(Sender: TObject);
procedure BTutupClick(Sender: TObject);
private
procedure Cari_Nilai(atribut : string);
{ Private declarations }
public
{ Public declarations }
end;

var
FrmPengujian: TFrmPengujian;
jml_var, no_var : integer;
atribut, bobot_atribut, Nilai_Combo, Tampil_Combo : TStringList;
total_bobot : real;

implementation

uses UDM, DB, IBQuery;

{$R *.dfm}

procedure TFrmPengujian.Cari_Nilai(atribut : string);


begin
with DataModul.Query1 do
begin
Nilai_Combo.Clear;
Tampil_Combo.Clear;
CNilaiAtribut.Items.Clear;
Close;
SQL.Text := 'SELECT Nilai from NilaiAtribut '+' where nama_atribut = :atribut ';
ParamByName('atribut').AsString := TAtribut.Text;
Open;

while not DataModul.Query1.eof do


begin
Nilai_Combo.Add(Fields[0].AsString);

Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri


140

if UpperCase(TAtribut.Text) = 'Kategori' then


begin
if Fields[0].AsString = '1' then Tampil_Combo.Add('makanan')
end else Tampil_Combo.Add(Fields[0].AsString);
DataModul.Query1.Next;
end;
CNilaiAtribut.Items.Assign(Tampil_Combo);
CNilaiAtribut.ItemIndex := 0;
end;
CNilaiAtribut.SetFocus;
end;

procedure TFrmPengujian.FormShow(Sender: TObject);


begin
Nilai_Combo := TStringList.create;
Tampil_Combo := TStringList.create;
atribut := TStringList.create;
bobot_atribut := TStringList.create;
BPilih.Caption := 'Mulai';
BPilih.Click;
end;

procedure TFrmPengujian.FormClose(Sender: TObject; var Action: TCloseAction);


begin
Nilai_Combo.Free;
Tampil_Combo.Free;
atribut.Free;
bobot_atribut.free;
end;

procedure TFrmPengujian.BPilihClick(Sender: TObject);


var daftar : TListItem;
i : integer;
kedekatan : real;

begin
if BPilih.Caption = 'Mulai' then
begin
LKeterangan.Caption := '';
LKeterangan2.Caption := '';
with DataModul.Query1 do
begin
//cari daftar atribut
Close;
SQL.Text := 'select nama_atribut, bobot '+' from d_atribut '+' where is_hasil = ''T''
and is_aktif = ''Y''';
Open;
jml_atribut := 0;
while not eof do

Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri


141

begin
atribut.Add(Fields[0].AsString);
bobot_atribut.Add(Fields[1].AsString);
Inc(jml_atribut);
Next;
end;
end;
total_bobot := 0;
for i := 0 to jml_atribut-1 do
total_bobot := total_bobot + StrToFloat(bobot_atribut[i]);

no_var := 0;
TAtribut.Text := atribut[no_var];
LVKasusBaru.Clear;
LVKasusLama.Clear;
BPilih.Caption := 'Selanjutnya';
Cari_Nilai(TAtribut.Text);
exit;
end;
if BPilih.Caption = 'Kosongkan' then
begin
BPilih.Caption:= 'Mulai';
LVKasusBaru.Clear;
LVKasusLama.Clear;;
LKeterangan.Caption := '';
LKeterangan2.Caption := '';
TAtribut.Text := '';
CNilaiAtribut.Clear;
exit;
end;
Inc(no_var);
//masukkan ke listview
with DataModul.Query1, daftar do
begin
daftar := LVKasusBaru.Items.Add;
Caption := TAtribut.Text;
SubItems.Add(CNilaiAtribut.Items[CNilaiAtribut.Itemindex]);
SubItems.Add(Nilai_Combo[CNilaiAtribut.Itemindex]);
Application.ProcessMessages;
if no_var < jml_atribut then
begin
TAtribut.Text := atribut[no_var];
Cari_Nilai(TAtribut.Text);
end else
begin
BPilih.Enabled := false;
//ambil semua kasus
Close;
SQL.Text := ' select * from kasus ';

Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri


142

open;

while not eof do


begin
//hitung kedekatan
LKeterangan.Caption := FieldByname('id_kasus').AsString;
Application.ProcessMessages;
with DataModul.Query2 do
begin
kedekatan := 0;
for i := 0 to jml_atribut-1 do
begin
Close;
SQL.Text := ' select bobot '+' from perbandingan '+' where nama_atribut = :nama
'+' and nilai_kasus_lama = :lama '+' and nilai_kasus_baru = :baru ';
ParamByName('nama').AsString := atribut[i];
ParamByName('lama').AsString :=
DataModul.Query1.Fieldbyname(atribut[i]).AsString;
ParamByName('baru').AsString := LVKasusBaru.Items[i].SubItems[1];
Open;

kedekatan := kedekatan + Fields[0].AsFloat * StrToFloat(bobot_atribut[i]);


end;
kedekatan := kedekatan / total_bobot;

//simpan kedekatan
Close;
SQL.Text := 'update kasus set kedekatan = :kedekatan '+' where id_kasus = :id ';
ParamByName('kedekatan').AsFloat := kedekatan;
ParamByName('id').AsInteger :=
DataModul.Query1.FieldbyName('id_kasus').AsInteger;
ExecSQL;

end;
Next;
end;
//tampilkan kedekatan terbesar dan hasilnya
DataModul.Transaksi.CommitRetaining;
Close;
SQL.Text := 'select * from kasus '+' where kedekatan = (select max(kedekatan) from
kasus) ';
Open;

for i := 0 to jml_atribut-1 do
begin
daftar := LVKasusLama.Items.Add;
Caption := atribut[i];
if UpperCase(atribut[i]) = 'Kategori' then
begin

Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri


143

if FieldByName(atribut[i]).AsString = '1' then SubItems.Add('makanan')


end else SubItems.Add(FieldByName(atribut[i]).AsString);
end;
LKeterangan.Caption := Fieldbyname('prospek').AsString +
' , ( nilai kedekatan: ' + FormatFloat('0.00', fieldByName('kedekatan').asfloat)+')';
LKeterangan2.Caption := 'Sesuai data kasus nomor = ' +
fieldByName('id_kasus').AsString;
BPilih.Caption := 'Kosongkan';
BPilih.Enabled := true;
end;
end;
end;

procedure TFrmPengujian.BTutupClick(Sender: TObject);


begin
close;
end;

end.

Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri


144

Lampiran 4. Kuesioner Pretest dan Posttest

KUESIONER PENENTUAN LOKASI WARALABA SECARA MANUAL (PRETEST)

Waktu Mulai :
Waktu Berakhir :
BISNIS POLA KONDISI
NO WARALABA KATEGORI PEREKONOMIAN PERSAINGAN POPULASI KONSUMEN POSISI HAMBATAN
SEKITAR JALAN JALAN

1 Kebab Baba Rafi Makanan Size A2 Rendah Rendah Tinggi Primer Pinggir Jalan 1 Arah Sedang Tinggi
Pusat
2 Bakso Cak Eko Makanan Size C Tinggi Menengah Tinggi Sekunder Keramaian 2 Arah Rusak Tinggi

3 Bakso Cak Eko Makanan Size B Menengah Menegah Tinggi Sekunder Pinggir Jalan 1 Arah Rusak Rendah

4 Alfamart Retail Size A1 Tinggi Rendah Menengah Sekunder Pinggir Jalan 2 Arah Rusak Tinggi

5 Alfamart Retail Size A2 Tinggi Rendah Menengah Sekunder Lain-lain 1 Arah Rusak Tinggi

6 Alfamart Retail Size A2 Rendah Tinggi Tinggi Sekunder Pinggir Jalan 2 Arah Baik Rendah

7 Alfamart Retail Size A2 Rendah Tinggi Menengah Primer Pinggir Jalan 2 Arah Baik Rendah
Pusat
8 Alfamart Retail Size B Menengah Menengah Tinggi Primer Keramaian 2 Arah Baik Rendah
Pusat
9 Bakso Cak Eko Makanan Size A2 Menengah Menengah Tinggi Primer Keramaian 2 Arah Baik Rendah

10 Bakmi Gila Makanan Size A2 Tinggi Menengah Tinggi Primer Pinggir Jalan 2 Arah Baik Rendah

11 Bakso Cak Eko Makanan Size B Rendah Tinggi Rendah Primer Pinggir Jalan 1 Arah Baik Rendah

12 Bakso Cak Eko Makanan Size A2 Rendah Menengah Menengah Primer Lain-lain 2 Arah Baik Rendah

13 Kebab Baba Rafi Makanan Size A2 Tinggi Tinggi Rendah Primer Pinggir Jalan 2 Arah Baik Rendah
Pusat
14 Kebab Baba Rafi Makanan Size A2 Tinggi Menengah Rendah Primer Keramaian 2 Arah Baik Rendah

15 Kebab Baba Rafi Makanan Size A2 Tinggi Menengah Tinggi Primer Pinggir Jalan 2 Arah Sedang Rendah

16 Kebab Baba Rafi Makanan Size B Menengah Tinggi Tinggi Primer Pinggir Jalan 2 Arah Baik Rendah
Pusat
17 Alfamart Retail Size A2 Rendah Tinggi Menengah Primer Keramaian 2 Arah Baik Rendah

18 Alfamart Retail Size A2 Rendah Menengah Rendah Primer Pinggir Jalan 2 Arah Sedang Rendah

19 Alfamart Retail Size A1 Tinggi Menengah Tinggi Primer Pinggir Jalan 2 Arah Baik Rendah

20 Alfamart Retail Size B Menengah Tinggi Rendah Primer Lain-lain 1 Arah Baik Rendah

Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri


145

KUESIONER PENENTUAN LOKASI WARALABA SECARA MANUAL (PRETEST)


LALU TENAGA BAHAN TRANS- DAYA USIA WAKTU
NO VISIBILITAS PARKIR KERAMAIAN RENOVASI KEAMANAN PROSPEK
LINTAS KERJA BAKU PORTASI BELI LUAS PENDUDUK (MENIT)

1 Sulit Cukup Rendah Tinggi Macet Aman Sulit Mudah Sulit Rendah Sedang Rendah

2 Sulit Tidak Rendah Tinggi Macet Aman Mudah Mudah Sedang Rendah Sedang Rendah

3 Mudah Tidak Rendah Rendah Macet Aman Mudah Mudah Sulit Rendah Kecil Rendah

4 Sulit Cukup Rendah Rendah Tidak Macet Aman Mudah Mudah Sedang Rendah Sedang Tinggi

5 Sulit Cukup Rendah Rendah Macet Kurang Mudah Mudah Sulit Rendah Sedang Rendah

6 Mudah Luas Tinggi Rendah Tidak Macet Aman Mudah Mudah Mudah Tinggi Besar Tinggi

7 Mudah Cukup Tinggi Tinggi Tidak Macet Aman Mudah Mudah Mudah Sedang Besar Tinggi

8 Mudah Cukup Tinggi Rendah Tidak Macet Aman Mudah Mudah Mudah Tinggi Sedang Tinggi

9 Mudah Luas Tinggi Rendah Tidak Macet Aman Mudah Mudah Mudah Tinggi Besar Tinggi

10 Mudah Luas Tinggi Tinggi Tidak Macet Aman Mudah Mudah Mudah Tinggi Besar Tinggi

11 Mudah Cukup Tinggi Rendah Tidak Macet Aman Mudah Mudah Mudah Tinggi Sedang Tinggi

12 Sulit Luas Tinggi Rendah Tidak Macet Aman Mudah Mudah Mudah Tinggi Sedang Rendah

13 Mudah Cukup Tinggi Tinggi Tidak Macet Aman Sulit Mudah Sedang Tinggi Besar Tinggi

14 Mudah Cukup Tinggi Rendah Tidak Macet Aman Mudah Mudah Mudah Tinggi Sedang Tinggi

15 Mudah Luas Tinggi Rendah Tidak Macet Aman Mudah Mudah Sedang Sedang Besar Tinggi

16 Mudah Luas Sedang Rendah Tidak Macet Aman Mudah Mudah Mudah Tinggi Sedang Tinggi

17 Mudah Cukup Rendah Rendah Tidak Macet Aman Mudah Mudah Mudah Tinggi Besar Tinggi

18 Mudah Luas Sedang Rendah Tidak Macet Aman Mudah Mudah Mudah Tinggi Besar Rendah

19 Mudah Cukup Tinggi Tinggi Macet Aman Mudah Mudah Mudah Tinggi Besar Tinggi

20 Mudah Luas Sedang Rendah Tidak Macet Aman Mudah Mudah Sedang Sedang Besar Tinggi

Keterangan:
SP = Sangat Prospek
P = Prospek
KP = Kurang Prospek
Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
146

KUESIONER PENENTUAN LOKASI WARALABA DENGAN PENERAPAN CBR DAN ALGORITMA NEAREST
NEIGHBOR (POSTTEST)

Waktu Mulai :
Waktu Berakhir :
BISNIS POLA KONDISI
NO WARALABA KATEGORI PEREKONOMIAN PERSAINGAN POPULASI KONSUMEN POSISI HAMBATAN
SEKITAR JALAN JALAN

1 Kebab Baba Rafi Makanan Size A2 Rendah Rendah Tinggi Primer Pinggir Jalan 1 Arah Sedang Tinggi
Pusat
2 Bakso Cak Eko Makanan Size C Tinggi Menengah Tinggi Sekunder Keramaian 2 Arah Rusak Tinggi

3 Bakso Cak Eko Makanan Size B Menengah Menegah Tinggi Sekunder Pinggir Jalan 1 Arah Rusak Rendah

4 Alfamart Retail Size A1 Tinggi Rendah Menengah Sekunder Pinggir Jalan 2 Arah Rusak Tinggi

5 Alfamart Retail Size A2 Tinggi Rendah Menengah Sekunder Lain-lain 1 Arah Rusak Tinggi

6 Alfamart Retail Size A2 Rendah Tinggi Tinggi Sekunder Pinggir Jalan 2 Arah Baik Rendah

7 Alfamart Retail Size A2 Rendah Tinggi Menengah Primer Pinggir Jalan 2 Arah Baik Rendah
Pusat
8 Alfamart Retail Size B Menengah Menengah Tinggi Primer Keramaian 2 Arah Baik Rendah
Pusat
9 Bakso Cak Eko Makanan Size A2 Menengah Menengah Tinggi Primer Keramaian 2 Arah Baik Rendah

10 Bakmi Gila Makanan Size A2 Tinggi Menengah Tinggi Primer Pinggir Jalan 2 Arah Baik Rendah

11 Bakso Cak Eko Makanan Size B Rendah Tinggi Rendah Primer Pinggir Jalan 1 Arah Baik Rendah

12 Bakso Cak Eko Makanan Size A2 Rendah Menengah Menengah Primer Lain-lain 2 Arah Baik Rendah

13 Kebab Baba Rafi Makanan Size A2 Tinggi Tinggi Rendah Primer Pinggir Jalan 2 Arah Baik Rendah
Pusat
14 Kebab Baba Rafi Makanan Size A2 Tinggi Menengah Rendah Primer Keramaian 2 Arah Baik Rendah

15 Kebab Baba Rafi Makanan Size A2 Tinggi Menengah Tinggi Primer Pinggir Jalan 2 Arah Sedang Rendah

16 Kebab Baba Rafi Makanan Size B Menengah Tinggi Tinggi Primer Pinggir Jalan 2 Arah Baik Rendah
Pusat
17 Alfamart Retail Size A2 Rendah Tinggi Menengah Primer Keramaian 2 Arah Baik Rendah

18 Alfamart Retail Size A2 Rendah Menengah Rendah Primer Pinggir Jalan 2 Arah Sedang Rendah

19 Alfamart Retail Size A1 Tinggi Menengah Tinggi Primer Pinggir Jalan 2 Arah Baik Rendah

20 Alfamart Retail Size B Menengah Tinggi Rendah Primer Lain-lain 1 Arah Baik Rendah

Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri


147

KUESIONER PENENTUAN LOKASI WARALABA DENGAN PENERAPAN CBR DAN ALGORITMA NEAREST
NEIGHBOR (POSTTEST)
LALU TENAGA BAHAN TRANS- DAYA USIA WAKTU
NO VISIBILITAS PARKIR KERAMAIAN RENOVASI KEAMANAN PROSPEK
LINTAS KERJA BAKU PORTASI BELI LUAS PENDUDUK (MENIT)

1 Sulit Cukup Rendah Tinggi Macet Aman Sulit Mudah Sulit Rendah Sedang Rendah

2 Sulit Tidak Rendah Tinggi Macet Aman Mudah Mudah Sedang Rendah Sedang Rendah

3 Mudah Tidak Rendah Rendah Macet Aman Mudah Mudah Sulit Rendah Kecil Rendah

4 Sulit Cukup Rendah Rendah Tidak Macet Aman Mudah Mudah Sedang Rendah Sedang Tinggi

5 Sulit Cukup Rendah Rendah Macet Kurang Mudah Mudah Sulit Rendah Sedang Rendah

6 Mudah Luas Tinggi Rendah Tidak Macet Aman Mudah Mudah Mudah Tinggi Besar Tinggi

7 Mudah Cukup Tinggi Tinggi Tidak Macet Aman Mudah Mudah Mudah Sedang Besar Tinggi

8 Mudah Cukup Tinggi Rendah Tidak Macet Aman Mudah Mudah Mudah Tinggi Sedang Tinggi

9 Mudah Luas Tinggi Rendah Tidak Macet Aman Mudah Mudah Mudah Tinggi Besar Tinggi

10 Mudah Luas Tinggi Tinggi Tidak Macet Aman Mudah Mudah Mudah Tinggi Besar Tinggi

11 Mudah Cukup Tinggi Rendah Tidak Macet Aman Mudah Mudah Mudah Tinggi Sedang Tinggi

12 Sulit Luas Tinggi Rendah Tidak Macet Aman Mudah Mudah Mudah Tinggi Sedang Rendah

13 Mudah Cukup Tinggi Tinggi Tidak Macet Aman Sulit Mudah Sedang Tinggi Besar Tinggi

14 Mudah Cukup Tinggi Rendah Tidak Macet Aman Mudah Mudah Mudah Tinggi Sedang Tinggi

15 Mudah Luas Tinggi Rendah Tidak Macet Aman Mudah Mudah Sedang Sedang Besar Tinggi

16 Mudah Luas Sedang Rendah Tidak Macet Aman Mudah Mudah Mudah Tinggi Sedang Tinggi

17 Mudah Cukup Rendah Rendah Tidak Macet Aman Mudah Mudah Mudah Tinggi Besar Tinggi

18 Mudah Luas Sedang Rendah Tidak Macet Aman Mudah Mudah Mudah Tinggi Besar Rendah

19 Mudah Cukup Tinggi Tinggi Macet Aman Mudah Mudah Mudah Tinggi Besar Tinggi

20 Mudah Luas Sedang Rendah Tidak Macet Aman Mudah Mudah Sedang Sedang Besar Tinggi

Keterangan:
SP = Sangat Prospek
P = Prospek
KP = Kurang Prospek
Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
148

Lampiran 4. Sampel Data Kasus

NO WARALABA ALAMAT INVESTASI KATEGORI PEREKONOMIAN PERSAINGAN POPULASI BISNIS SEKITAR KONSUMEN

1 Kebab Baba Rafi Meruya Hilir, Jakbar 57,5 Juta Makanan Size A2 Rendah Rendah Tinggi Primer

2 Bakso Cak Eko Kalimalang 50 Juta Makanan Size C Tinggi Menengah Tinggi Sekunder

3 Bakso Cak Eko Cileungsi 45 Juta Makanan Size B Menengah Menegah Tinggi Sekunder

4 Alfamart Pademangan, jakut 330 Juta Retail Size A1 Tinggi Rendah Menengah Sekunder

5 Alfamart cipinang raya, jaktim 330 Juta Retail Size A2 Tinggi Rendah Menengah Sekunder

6 Alfamart Matraman, Jaktim 380 juta Retail Size A2 Rendah Tinggi Tinggi Sekunder

7 Alfamart kemang utara, jaksel 380 juta Retail Size A2 Rendah Tinggi Menengah Primer

8 Alfamart Moncang Kojabaru, Jakut 330 juta Retail Size B Menengah Menengah Tinggi Primer

9 Bakso Cak Eko Kuningan 110 Juta Makanan Size A2 Menengah Menengah Tinggi Primer

10 Bakmi Gila Bakti, Medan 250 Juta Makanan Size A2 Tinggi Menengah Tinggi Primer

11 Bakso Cak Eko Rawamangun 50 Juta Makanan Size B Rendah Tinggi Rendah Primer

12 Bakso Cak Eko Sawangan 50 Juta Makanan Size A2 Rendah Menengah Menengah Primer

13 Kebab Baba Rafi Geger Kalong Hilir, Bandung 60 Juta Makanan Size A2 Tinggi Tinggi Rendah Primer

14 Kebab Baba Rafi Jati Asih Bekasi 57,5 Juta Makanan Size A2 Tinggi Menengah Rendah Primer

15 Kebab Baba Rafi Pulo Ribung Raya, Bekasi 60 Juta Makanan Size A2 Tinggi Menengah Tinggi Primer

16 Kebab Baba Rafi Tentara Pelajar, Cirebon 57,5 Juta Makanan Size B Menengah Tinggi Tinggi Primer

17 Alfamart ciracas, jaktim 380 juta Retail Size A2 Rendah Tinggi Menengah Primer

18 Alfamart Sukamaju baru, depok 380 juta Retail Size A2 Rendah Menengah Rendah Primer

19 Alfamart pondok gede, bekasi 380 juta Retail Size A1 Tinggi Menengah Tinggi Primer

20 Alfamart pondok bambu, bekasi 380 juta Retail Size B Menengah Tinggi Rendah Primer

Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri


149

ID_KASUS POSISI POLA JALAN KONDISI JALAN HAMBATAN VISIBILITAS PARKIR KERAMAIAN RENOVASI LALU LINTAS KEAMANAN

1 Pinggir Jalan 1 Arah Sedang Tinggi Sulit Cukup Rendah Tinggi Macet Aman

2 Pusat Keramaian 2 Arah Rusak Tinggi Sulit Tidak Rendah Tinggi Macet Aman

3 Pinggir Jalan 1 Arah Rusak Rendah Mudah Tidak Rendah Rendah Macet Aman

4 Pinggir Jalan 2 Arah Rusak Tinggi Sulit Cukup Rendah Rendah Tidak Macet Aman

5 Lain-lain 1 Arah Rusak Tinggi Sulit Cukup Rendah Rendah Macet Kurang

6 Pinggir Jalan 2 Arah Baik Rendah Mudah Luas Tinggi Rendah Tidak Macet Aman

7 Pinggir Jalan 2 Arah Baik Rendah Mudah Cukup Tinggi Tinggi Tidak Macet Aman

8 Pusat Keramaian 2 Arah Baik Rendah Mudah Cukup Tinggi Rendah Tidak Macet Aman

9 Pusat Keramaian 2 Arah Baik Rendah Mudah Luas Tinggi Rendah Tidak Macet Aman

10 Pinggir Jalan 2 Arah Baik Rendah Mudah Luas Tinggi Tinggi Tidak Macet Aman

11 Pinggir Jalan 1 Arah Baik Rendah Mudah Cukup Tinggi Rendah Tidak Macet Aman

12 Lain-lain 2 Arah Baik Rendah Sulit Luas Tinggi Rendah Tidak Macet Aman

13 Pinggir Jalan 2 Arah Baik Rendah Mudah Cukup Tinggi Tinggi Tidak Macet Aman

14 Pusat Keramaian 2 Arah Baik Rendah Mudah Cukup Tinggi Rendah Tidak Macet Aman

15 Pinggir Jalan 2 Arah Sedang Rendah Mudah Luas Tinggi Rendah Tidak Macet Aman

16 Pinggir Jalan 2 Arah Baik Rendah Mudah Luas Sedang Rendah Tidak Macet Aman

17 Pusat Keramaian 2 Arah Baik Rendah Mudah Cukup Rendah Rendah Tidak Macet Aman

18 Pinggir Jalan 2 Arah Sedang Rendah Mudah Luas Sedang Rendah Tidak Macet Aman

19 Pinggir Jalan 2 Arah Baik Rendah Mudah Cukup Tinggi Tinggi Macet Aman

20 Lain-lain 1 Arah Baik Rendah Mudah Luas Sedang Rendah Tidak Macet Aman

Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri


150

ID_KASUS TENAGA KERJA BAHAN BAKU TRANSPORTASI DAYA BELI LUAS AREA USIA PENDUDUK PROSPEK

1 Sulit Mudah Sulit Rendah Sedang Rendah Kurang Prospek

2 Mudah Mudah Sedang Rendah Sedang Rendah Kurang Prospek

3 Mudah Mudah Sulit Rendah Kecil Rendah Kurang Prospek

4 Mudah Mudah Sedang Rendah Sedang Tinggi Kurang Prospek

5 Mudah Mudah Sulit Rendah Sedang Rendah Kurang Prospek

6 Mudah Mudah Mudah Tinggi Besar Tinggi Sangat Prospek

7 Mudah Mudah Mudah Sedang Besar Tinggi Sangat Prospek

8 Mudah Mudah Mudah Tinggi Sedang Tinggi Sangat Prospek

9 Mudah Mudah Mudah Tinggi Besar Tinggi Sangat Prospek

10 Mudah Mudah Mudah Tinggi Besar Tinggi Sangat Prospek

11 Mudah Mudah Mudah Tinggi Sedang Tinggi Prospek

12 Mudah Mudah Mudah Tinggi Sedang Rendah Prospek

13 Sulit Mudah Sedang Tinggi Besar Tinggi Prospek

14 Mudah Mudah Mudah Tinggi Sedang Tinggi Prospek

15 Mudah Mudah Sedang Sedang Besar Tinggi Prospek

16 Mudah Mudah Mudah Tinggi Sedang Tinggi Prospek

17 Mudah Mudah Mudah Tinggi Besar Tinggi Prospek

18 Mudah Mudah Mudah Tinggi Besar Rendah Prospek

19 Mudah Mudah Mudah Tinggi Besar Tinggi Prospek

20 Mudah Mudah Sedang Sedang Besar Tinggi Prospek

Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri

Anda mungkin juga menyukai