Anda di halaman 1dari 15

SALINAN

BUPATI MANOKWARI
PROVINSI PAPUA BARAT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MANOKWARI


NOMOR 3 TAHUN 2018

TENTANG
PENATAAN MANOKWARI DAERAH INJIL

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


BUPATI MANOKWARI,

Menimbang : a. bahwa berdasarkan fakta sejarah, Manokwari daerah


pertama dimulainya peradaban dan tata pemerintahan
modern di Tanah Papua, yang diawali dengan masuknya
Pekabaran Injil tanggal 5 Februari 1855.
b. bahwa tata nilai peradaban, budaya dan religius sebagai
salah satu ciri khas masuknya Pekabaran Injil di Tanah
Papua melalui Pulau Mansinam, merupakan kekayaan
daerah yang tidak ternilai sehingga perlu dilestarikan,
dikembangkan dan dilindungi dengan Peraturan Daerah.
c. bahwa proses globalisasi dapat mengakibatkan pergeseran
tata nilai budaya, tidak terkecuali tata nilai religi Manokwari
sebagai Daerah Injil.
d. bahwa dalam rangka meningkatkan kualitas kehidupan perlu
dilakukan penataan mengenai pola kehidupan masyarakat
yang mencerminkan tata kehidupan berdasarkan nilai-nilai
Injil yang diaktualisasikan dalam berbagai aspek kehidupan
di Daerah Manokwari.
e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana, dimaksud
dalam huruf a, huruf b, huruf c, dan huruf d, perlu
menetapkan Peraturan Daerah tentang Penataan Manokwari
Daerah Injil.

Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik


Indonesia Tahun 1945.
2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1969 tentang
Pembentukan Propinsi Otonom Irian Barat dan Kabupaten-
Kabupaten Otonom di Propinsi Irian Barat (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahur 1969 Nomor 47.
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
2907).
3. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi
Khusus bagi Provinsi Papua (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun2001 Nomor 135, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4151) sebagaimana telah
diubah dengan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2008
tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2008 tentang Perubahan
Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi
Khusus bagi Provinsi Papua menjadi Undang-Undang
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor
112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4884).
4. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5234).
5. Undang–Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 224, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa
kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015
tentang Perubahan Kedua Atas Undang–Undang Nomor 23
Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679).
6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015
tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 2036).
7. Peraturan Bersama Menteri Agama Dan Menteri Dalam
Negeri Nomor 8 Tahun 2006,Nomor 9 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pelaksanaan Tugas Kepala Daerah/Wakil Kepala
Daerah dalamPemeliharaan Keamanan Umat Beragama,
Pemberdayaan Forum Kerukunan Umat Beragama, Dan
Pendirian Rumah Ibadat.

Dengan Persetujuan Bersama:


DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN MANOKWARI
dan
BUPATI MANOKWARI

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PENATAAN MANOKWARI


DAERAH INJIL.

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan:


1. Daerah adalah Kabupaten Manokwari
2. Pemerintah Daerah adalah Bupati sebagai unsur Penyelenggara
Pemerintahan Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan
yang menjadi kewenangan Daerah Otonom;
3. Bupati adalah Bupati Manokwari.
4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, yang selanjutnya disingkat DPRD adalah
lembaga Perwakilan Rakyat Daerah sebagai Unsur Penyelenggara
Pemerintahan Daerah.
5. Otonomi Daerah adalah Hak Wewenang dan Kewajiban Daerah Otonom
untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan
kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-
undangan;
6. Injil adalah kabar baik yang menyatakan pemerintahan Allah di dunia ini
melalui kedatangan Yesus Kristus dengan memberikan kehidupan
baru dengan nilai-nilai kasih, kekudusan, kedamaian, persekutuan,
kesejahteraan, keadilan dan kebenaran;
7. Ketatalaksanaan adalah hubungan kerja antara Pemerintah Daerah dan
Lembaga Keagamaan serta masyarakat agar mencapai tujuan penataan
Manokwari Daerah Injil secara efektif danefisien.
8. Sistem Kerja adalahhubungan kerja Pemerintah Daerah dan Lembaga
Keagamaan serta masyarakat sehingga dapat mewujudkan penataan
Manokwari Daerah Injil dengan tepat.
9. Hubungan kerja adalah keterkaitan kerja antara Pemerintah Daerah dan
Lembaga Keagamaan serta masyarakat.
10. Penataan adalah proses atau cara, pengaturan sistem mencakup wilayah
bagian Daerah Manokwari;
11. Aksesoris adalah barang tambahan yang berfungsi sebagai pelengkap
pada bangunan, situs dan busana yang mengekspresikan manokwari
sebagai Daerah Penginjilan Kristen.
12. Simbol adalah lambang yang mewakili nilai-nilai injil tertentu yang sangat
dibutuhkan untuk kepentingan penghayatan akan nilai-nilai yang
diwakilinya mencakup keagamaan, ilmu pengetahuan, dan juga kehidupan
sosial.
13. Tata Peribadatan adalah aturan dan susunan upacara keagamaan.
14. Penyidik adalah Pejabat Polisi Negara Republik Indonesia atau Pejabat
Pegawai Negeri Sipil (PPNS) tertentu yang diberi wewenang khusus oleh
Peraturan Daerah ini untuk melakukan kegiatan penyelidikan dan
penyidikan.
15. Penyidikan adalah serangkaian tindakan penyidik dalam hal mana
menurut cara yang diatur dalam Peraturan Daerah ini untuk mencari serta
mengumpulkan bukti yang dengan bukti itu membuat terang tentang
Pelanggaran Pidana yang terjadi dan guna menemukan tersangkanya.
16. Pelanggaran Administratif adalah pelanggaran terhadap ketentuan–
ketentuan administratif mengenai penyelenggaraan pemerintahan daerah.
17. Kasih adalah menghormati dan menghargai semua orang tanpa
memandang perbedaan suku, agama dan ras sebagai wujud kasih kepada
Allah.
18. Kebenaran adalah Prinsip-prinssip hidup yang mengacu pad firman Allah.
19. Pengayoman adalah melindungi seljuruh masyarakat tanpa memandang
perbedaan.
20. Kebangsaan adalah mengakui 4 (empat) pilar kebangsaan yaitu Pancasila,
UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika, NKR.
21. Keanekaragaman adalah mengakui, menerima dan menghargai
keberagaman suku bangsa budaya yang ada dalam masyarakat.
22. Karateristik adalah mengakui kearifan lokal berdasarkan fakta sejarah
masuknya injil di Pulau Mansinam sebagai dasar peradaban di Tanah
Papua.
23. Non diskriminasi adalah mengakui eksistensi agama suku dan budaya yang
ada di Manokwari.
24. Kekeluargaan adalah membangun hidup bersama yang harmonis.
25. Ketertiban adalah Membangun masyarkat yang taat aturan dalam berbagai
aspek.

BAB II
ASAS DAN TUJUAN
Bagian Kesatu
Asas

Pasal 2

Penataan Manokwari Daerah Injil dilaksanakan berdasarkan atas asas:


a. Kasih;
b. Kebenaran;
c. Pengayoman;
d. Kebangsaan;
e. Keanekaragaman;
f. Karakteristik Manokwari;
g. Non diskriminasi;
h. Kekeluargaan;
i. Ketertiban; dan
j. Kepastian hukum.
Bagian Kedua
Tujuan

Pasal 3

Penataan Manokwari Daerah Injil bertujuan Umat Kristen mewujudkan


tatanan kehidupan masyarakat yang tertib, teratur, nyaman, adil dan sejahtera
serta beriman kepada Tuhan.

BAB III
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB

Pasal 4

Pemerintah Daerah mempunyai tugas dan tanggung jawab dalam rangka


mewujudkan hal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 meliputi:
a. ketatalaksanaan;dan
b. koordinasi.
Pasal 5

Ketatalaksanaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf a meliputi:


a. hubungan kerja; dan
b. sistem kerja;
Pasal 6

(1) Koordinasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf b meliputi:


a. koordinasi antar pemerintah daerah dengan lembaga keagamaan; dan
b. koordinasi antar lembaga keagamaan dan masyarakat.
(2) Selain koordinasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pemerintah Daerah
bertanggung jawab memfasilitasi dalam rangka Penataan Manokwari
Daerah Injil.

Pasal 7

(1) Hubungan kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf a pemerintah


daerah dalam melaksanakan Penataan Manokwari Daerah Injil dapat
bekerja sama dengan lembaga keagamaan kristen baik di daerah maupun
daerah lain.
(2) Hubungan kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 8

(1) Sistim kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf b pemerintah


daerah dalam melaksanakan Penataan Manokwari Daerah Injil dapat
melibatkan lembaga keagamaan kristen baik di daerah maupun daerah
lain.
(2) Ketentuan sistem kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebih
lanjut dengan Peraturan Bupati.

BAB IV
HAK DAN KEWAJIBAN
Paragraf I
Hak

Pasal 9

Setiap Umat Kristen berhak memperoleh kesempatan dalam Penataan


Manokwari Daerah Injil.

Paragraf 2
Kewajiban

Pasal 10

(1) Umat Kristen wajib terlibat dalam Penataan Manokwari Daerah Injil
meliputi:
a. menjaga kerukunan antara umat beragama;
b. terlibat dalam acara-acara ibadah pada hari minggu dan hari
kegamaan gerejawi;
c. menjaga keamanan dan ketertiban umum;
d. menjaga dan memelihara aset serta situs-situs religi; dan
e. tidak melakukan aktivitas bisnis, pekerjaan proyek dan sejenisnya
pada hari minggu dari jam 6:00 WIT s/d 13:00 WIT.
(2) Setiap orang dan/atau badan yang berdomisili di daerah wajib menghargai
dan menghormati sebagaimana dimaksud pada ayat (1).
(3) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut dengan
Peraturan Bupati.
BAB V
PELAKSANAAN PENATAAN MANOKWARI DAERAH INJIL
Bagian Kesatu
Ruang Lingkup Kegiatan

Pasal 11

Ruang lingkup kegiatan Penataan Manokwari Daerah Injil sebagaimana


dimaksud dalam Pasal 9 meliputi:
a. pengembangan dan pemantapan pertumbuhan dan kualitas keimanan;
b. pemantapan substansi yang berorientasi pada pelayanan yang menyeluruh;
dan
c. pemantapan kemandirian personalitas dan relasi dengan sesama.

Pasal 12

(1) Dalam hal Pelaksanaan Penataan Manokwari Daerah Injil meliputi:


a. koordinasi antara umat kristen;
b. kerja sama antara instansi pemerintah dengan badan/lembaga
keagamaan Kristen;
c. perencanaan pembangunan daerah bernuansa religi; dan
d. penamaan tempat-tempat umum dan jalan raya bernuansa religi.
(2) Pelaksanaan Penataan Manokwari Daerah Injil sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati.

Bagian Kedua
Penataan Aksesoris dan Simbol

Pasal 13

(1) Kegiatan Penataan Asesoris dan Simbol diselenggarakan dengan


memperhatikan nilai-nilai sejarah, budaya, adat-istiadat dan kearifan lokal
yang berlaku dalam masyarakat lokal, terutama mayoritas orang asli
dan/atau penduduk asli Papua yang menganut agama Kristen.
(2) Kegiatan penataan Aksesoris dan Simbol sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dengan memperhatikan nilai-nilai kearifan lokal dilaksanakan melalui
pembangunan dan pemeliharaan situs sejarah.
(3) Kegiatan penataan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut
dengan Peraturan Bupati.

Bagian Ketiga
Penataan Aktifitas Publik

Pasal 14
(1) Setiap Umat Kristen dilarang melakukan aktifitas bisnis, perdagangan
dan/atau sejenisnya pada hari minggu dan/atau hari raya orang kristen
dari jam 6:00 s/d jam 13:00 kecuali kegiatan peribadatan dan/atau
pelayanan rohani.
(2) Setiap orang dan/atau badan yang berdomisili di daerah, wajib
menghentikan kegiatan yang dapat menghalangi/menggaggu umat Kristen
melaksanakan ibadah pada hari minggu dan/atau hari raya orang kristen.
(3) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diatur lebih
lanjut dengan Peraturan Bupati.

Pasal 15

Setiap orang, badan hukum dan/atau lembaga keagamaan yang berkehendak


membangun sarana peribadatan atau sarana pendukung peribadatan maupun
yang sejenisnya wajib memperoleh izin dari Pemerintah Daerah sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 16

Setiap orang dan/atau badan hukum yang berdomisili di daerah untuk


membangun sarana pendidikan serta fasilitas pendukungnya, sarana
pelayanan publik yang bernuansa keagamaan wajib memperoleh izin dari
Pemerintah Daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.

BAB VI
PERAN SERTA MASYARAKAT

Pasal 17

(1) Setiap umat Kristen dapat berperan serta dalam penyelenggaraan Penataan
Manokwari Daerah Injil.
(2) Peran serta sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dalam bentuk
kerja sama, bantuan dan juga pendampingan.
(3) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut dengan
Peraturan Bupati.
BAB VII
PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN

Pasal 18

(1) Pemerintah Daerah wajib melakukan pengawasan dan pengendalian


terhadap pelaksanaan kegiatan penataan Manokwari Daerah Injil.
(2) Tata cara pelaksanaan kegiatan pengawasan dan pengendalian
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut dengan Peraturan
Bupati.
BAB VIII
SANKSI ADMINISTRASI

Pasal 19

(1) Setiap orang, Badan dan/atau pemilik usaha yang melanggar ketentuan
dalam Pasal 14, dikenakan sanksi teguran.
(2) Setiap orang, Badan dan/atau pemilik usaha yang tidak mematuhi
peringatan tertulis sebanyak 3 (tiga) kali berturut-turut dikenakan sanksi
pencabutan izin usaha.
(3) Sanksi Adminstrasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut
dengan Peraturan Bupati.

BAB IX
KETENTUAN PIDANA

Pasal 21

(1) Setiap orang dan/atau Badan yang melanggar ketentuan Pasal 15 dan
Pasal 16 diancam dengan pidana kurungan paling lama enam (6) bulan
atau denda paling banyak Rp.50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah).
(2) Selain Pidana kurungan orang dan/atau badan yang melakukan aktivitas
bisnis dapat dicabut izin usaha.
(3) Sanksi pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut
dengan Peraturan Bupati.
BAB X
PEMBIAYAAN

Pasal 20

(1) Segala Pembiayaan yang ditimbulkan atas kegiatan pelaksanaan Penataan


Manokwari Daerah Injil dari Peraturan Daerah ini dibebankan pada
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Manokwari.
(2) Pemerintah Daerah dapat memperoleh bantuan atau hibah dalam bentuk
sumber daya dan pendanaan dari pemerintah Provinsi, Pemerintah Pusat
atau pihak lain yang sah untuk kepentingan pelaksanaan kegiatan
Penataan Manokwari Daerah Injil.
BAB XI
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 22

Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.


Agar setiap orang mengetahuinya memerintahkan pengundangan dengan
penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Manokwari.

Ditetapkan di Manokwari
pada tanggal 12 Desember 2018
BUPATI MANOKWARI,
CAP/TTD

DEMAS PAULUS MANDACAN


Diundangkan di Manokwari
pada tanggal 12 Desember 2018
SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN MANOKWARI,

CAP/TTD

ALJABAR MAKATITA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MANOKWARI NOMOR 3 TAHUN 2018

Salinan Sesuai Dengan Aslinya


A.N. SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN MANOKWARI
KEPALA BAGIAN HUKUM DAN HAM

SIMSON DOWANSIBA
PEMBINA
NIP. 19760316 200312 1 006

NOREG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MANOKWARI PROVINSI PAPUA BARAT


NOMOR: (2/52/2018)

TANGGAL : 5 DESEMBER 2018


PENJELASAN
A TAS
PERA TU RA N DA ERAH KA BU PA TEN MA NOKW A RI
NOMOR 3 TAHUN 2018
TENTANG
PENATAAN MANOKWARI DAERAH INJIL

I. PENJELASAN UMUM

Sesuai dengan amanat Undang-Undang Dasar Negara Republik


Indonesia Tahun 1945, pemerintahan daerah berhak mengatur dan
mengurus sendiri pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas
pembantuan. Pemberian otonomi luas kepada daerah diarahkan untuk
mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui
peningkatan pelayanan, pemberdayaan dan peran serta masyarakat.
Di samping itu melalui otonomi luas, daerah diharapkan mampu
meningkatkan daya saing dengan mempertahankan prinsip
demokrasi, pemerataan, keadilan, keistimewaan dan kekhususan
serta potensi dan keanekaragaman daerah dalam sistem Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
Dalam Penjelasan Umum Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014,
dikemukakan bahwa pemerintah daerah dalam rangka meningkatkan
efisiensi dan efektifitas penyelenggaraan otonomi daerah, perlu
memperhatikan hubungan antar susunan pemerintahan pusat dan
antar pemerintahan daerah. Aspek hubungan wewenang
memperhatikan kekhususan dan keragaman daerah dalam sistem
Negara Kesatuan Republik Indonesia. Aspek hubungan keuangan,
pelayanan umum, pemanfaatan sumber daya alam dan sumberdaya
lainnya dilaksanakan secara adil dan selaras. Di samping itu, perlu
diperhatikan pula peluang dan tantangan dalam persaingan global
dengan memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Agar mampu menjalankan perannya tersebut, daerah
diberikan kewenangan yang seluas-luasnya disertai dengan
pemberian hak dan kewajiban menyelenggarakan otonomi daerah
dalam kesatuan sistem penyelenggaraan pemerintahan negara.
Sejalan dengan kerangka berpikir sebagaimana dikemukakan di atas,
maka, Rancangan Peraturan Daerah ini pada dasarnya dibuat
sebagai instrumen kebijakan di daerah yang berfungsi untuk
menjabarkan program dan aktivitas dalam rangka
meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Untuk itu, maka
dalam hal pembentukan Peraturan Daerah dimuat asas-asas
yang sekaligus mencerminkan nilai -nilai dasar yang
melandasi pembentukan Peraturan Daerah ini. Asas-asas yang
sekaligus merupakan nilai-nilai dasar dimaksud meliputi asas
kekudusan, kasih, kedamaian, persekutuan, kesejahteraan,
keadilan, kesetaraan, kemitraan, keterbukaan. Di samping itu, dengan
penataan Manokwari sebagai Daerah Injil dimaksudkan untuk
mewujudkan tatanan kehidupan masyarakat yang tertib, teratur,
nyaman, adil dan sejahtera serta beriman kepada TUHAN dan
memiliki integritas moral.
Hal ini penting, karena bagaimanapun, tidak dapat disangkal, bahwa
daerah Kabupaten Manokwari yang semula meliputi daerah Teluk
Wondama dan Teluk Bintuni, sekarang menjadi Kabupaten tersendiri
yaitu Kabupaten Manokwari, mempunyai kedudukan dan peran
tersendiri dalam sejarah peradaban modem masyarakat Papua.
Sejak masuknyaInjil di Mansinam, Manokwari, pads tanggal 5
Februari1855, maka telah terjadi perspektif baru bagi kehidupan
masyarakat di Manokwari dan Papua, karena melalui peristiwa
tersebut telah ter adi relasi iman kepada Tuhan Yesus Kristus, tetapi
sekaligus juga mulai diintrodusir sistim pendidikan modern yang
serta mertamembawa perubahan secaratotal dalam seluruh aspek
kehidupan masyarakat Manokwaripads khususnya dan juga
kepada masyarakat Papua pada. umumnya. Tetapi pembaharuan yang
terjadi berbarengan dengan masuknya Injil itu, dan dipertajam
dan dipercepat dengan perkembangan dan kemajuan yang sangat
pesat di bidang PTEKS, justru berbalik menjadi tantangan bagi
pekabaran Injil.
Pembaharuan dan kemajuan masyarakat yang demikian pesat, justeru
mempertontonkan kehidupan masyarakat yang berada pads
kondisi kehidupan yang tidak begitu menggembirakan, oleh
karena telah terperosok ke dalam pola kehidupan diwarnai dengan
kemerosotan akhlak dan moral, yang berdampak pads berbagai
tindakan yang bertentangan dengan norma-norma hukum dan
norma-norma masyarakat serta prinsip - prinsip kemanusiaan.
Bagaimanapun, juga kondisi yang demikian perlu harus diupayakan
jalan pemecahannya secara bermartabat dan bertanggung jawab.
Kabaputen Manokwari sebagai kabupaten yang pertama kalinya
menerima Injil, sudah seharusnyasegera bertindak untuk mengatasi
keadaan yang demikian, agarmasyarakat terhindari dan keadaan
yang lebih parch lagi. Tuntutan yang demikian adalah wajar, bahkan
merupakan tuntutan etis, sekaligus tuntutan kemanusiaan yang patut
harus dipenuhi oleh Pemerintah Daerah Kabupaten sesuai tugas dan
kewenangan dan tanggung jawab yang diembannya.
Dengan Peraturan Daerah ini dimaksudkan pula sebagai pedoman
bagi penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan,
terurama dalam rangka penataan Manokwari sebagai Daerah Injil.

II. PENJELASAN PASAL DEMI PASAL

Pasal 1
Cukup Jelas

Pasal 2
Cukup Jelas

Pasal 3
Cukup Jelas

Pasal 4
Cukup Jelas

Pasal 5
Cukup Jelas
Pasal 6
Cukup Jelas

Pasal 7
Cukup Jelas

Pasal 8
Cukup Jelas

Pasal 9
Cukup Jelas

Pasal 10
Cukup Jelas

Pasal 11
Cukup Jelas

Pasal 12
Cukup Jelas

Pasal 13
Cukup Jelas

Pasal 14
Cukup Jelas
.

Pasal 15
Cukup Jelas

Pasal 16
Cukup Jelas

Pasal 17
Cukup Jelas

Pasal 18
Cukup Jelas

Pasal 19
Cukup Jelas

Pasal 20
Cukup Jelas

Ayat (3)
Cukup Jelas

Pasal 21
Cukup Jelas

Pasal 22
Cukup Jelas

Pasal 23
Cukup Jelas

TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MANOKWARI TAHUN 2018


NOMOR 3

Anda mungkin juga menyukai