Aturan Hukum Penyederhanaan Administrasi Pemungutan Dan Penghitungan Suara Dalam Pemilu Serentak Tahun 2024
Aturan Hukum Penyederhanaan Administrasi Pemungutan Dan Penghitungan Suara Dalam Pemilu Serentak Tahun 2024
Penyederhanaan
Penyederhanaan
Penyederhanaan Surat Suara, dll. melalui instrumen
dokumen lain
Hukum
Penyederhanaan Merubah desain surat Surat Suara, Berita Penyederhanaan administrasi
teknis kepemiluan suara agar lebih Acara Pemungutan dan pemungutan dan
pada pemilu sederhana dari 5 Penghitungan Suara, penghitungan suara mampu
serentak 2024 dapat (lima) surat suara Catatan Hasil mengurangi beban
dilakukan dengan menjadi 1 (satu) Penghitungan Suara, penyelenggara dan mampu
mengurangi panjangnya
melakukan surat suara untuk Sertif Ikat Hasil
waktu dalam melakukan
penyederhanaan memudahkan Penghitungan Suara penghitungan dan
administrasi pemilih dan ini akan rekapitulasi suara pemilu
pemungutan dan berdampak pada serentak 5 kotak.
penghitungan suara penyederhanaan Penyederhanaan administrasi
pemungutan dan
penghitungan suara harus
dilakukan melalui instrument
hukum yang ada
Aturan Hukum Penyederhanaan Administrasi Pemungutan
dan Penghitungan Suara
Mengatur Konkrit
Pasal 386 ayat (1), ayat (2), ayat
(3) Surat suara dinyatakan Sah
Tanda
Nomor Nomor Urut Nama Foto
Pemberian Suara Gambar
Partai Paslon/Caleg Calon Paslon
Parpol
Pilpres X
DPD RI X X
UU Pemilu mengunci :
1. Desain dan bentuk surat suara yang harus tersedia
2. Metode pemberian suara dengan cara di coblos
3. Akibatnya surat suara untuk memilih anggota DPR RI, DPRD Provinsi dan DPRD Kab/Kota menjadi sangat besar
dan banyak
4. Bisa menjadi pemicu pemilih kebingungan dalam menyalurkan pilihannya, misalnya saja di pemilu serentak tahun
2019 terdapat 17.503.953 suara tidak sah untuk tingkat DPR RI
Aturan Pemberian Suara Dalam Beberapa UU Pemilu
Tahun
Pemilu
Undang-Undang Substansi Pasal Pengaturan
Pasal 84 pemberian suara
(1) Pemberian suara untuk Pemilu anggota DPR, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota dilakukan dari pemilu ke
2004 UU 12/2003
dengan mencoblos salah satu tanda gambar Partai Politik Peserta Pemilu dan mencoblos satu calon pemilu :
dibawah tanda gambar Partai Politik Peserta Pemilu dalam surat suara. 1. Semakin spesifik
(2) Pemberian suara untuk pemilihan anggota DPD dilakukan dengan mencoblos satu calon anggota DPD
dan mengunci
dalam surat suara.
Pasal 153 teknis tata kelola
(1) Pemberian suara untuk Pemilu anggota DPR, DPD, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/kota dilakukan penyelenggaraan.
2009 UU 10/2008 dengan memberikan tanda satu kali pada surat suara 2. Tidak
(2) Memberikan tanda satu kali sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan berdasarkan prinsip mengantisipasi
memudahkan pemilih, akurasi dalam penghitungan suara, dan efisien dalam penyelenggaraan Pemilu. kerumitan
Pasal 154
penyelenggaraan
Pemberian suara untuk Pemilu anggota DPR, DPD, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/kota dilakukan
2014 UU 8/2012
dengan cara mencoblos satu kali pada nomor atau tanda gambar partai politik dan/atau nama calon pada
pemilu serentak
surat suara. dengan 5 kotak
Pasal 353 ayat (1) Pemberian suara untuk Pemilu dilakukan dengan cara: 3. Tidak
a. mencoblos satu kali pada nomor, nama, foto Pasangan Calon, atau tanda gambar partai politik pengusul mengantisipasi
dalam satu kotak pada surat suara untuk Pemilu Presiden dan Wakil Presiden; potensi
b. mencoblos satu kali pada nomor atau tanda gambar partai politik, dan/atau nama calon anggota DPR,
pengembangan
2019 UU 7/2017 DPRD provinsi, DPRD kabupaten/kota untuk Pemilu anggota DPR, DPRD provinsi, dan DPRD
kabupaten/kota; dan
teknologi dalam
c. mencoblos satu kali pada nomor, nama, atau foto calon untuk Pemilu anggota DPD. pungut hitung yang
Pemberian suara berdasarkan prinsip memudahkan pemilih, akurasi dalam penghitungan suara, dan dilakukan oleh KPU
efisien dalam penyelenggaraan Pemilu
Tabel perbandingan syarat pencoblosan berdasarkan
perkembangan UU Pemilu dari 2004-2019 :
Tanda
Nomor Nomor Urut Nama Surat Ketentuan yang diatur
Undang-Undang Gambar
Partai Paslon/Caleg Calon Suara di dalam UU 10/2018
Parpol untuk teknis
pemberian suara jauh
UU 12/2003 X X X lebih umum dan dapat
diterjemahkan lebih
UU 10/2008 X X X X
lanjut di dalam
UU 8/2012 X X Peraturan KPU. Hal ini
akan memudahkan
UU 7/2017 X X KPU untuk mengatur
bagaimana pemberian
Pelaksanaan Pilkada serentak tahun 2020, terdapat penerapan teknologi sirekap sebagai inovasi suara dan desain surat
baru untuk penerapan teknologi dalam Pemilu/Pemilihan untuk transparansi dari TPS dan Alat suara yang sesuai
bantu untuk publikasi dan rekapitulasi tingkat kecamatan, kabupaten/kota dan provinsi. Berbeda dengan penggunaan
dengan Pilkada yang praktik pemberian suara dan peserta pilkada tidak sebanyak peserta pemilu teknologi di KPU
legislative. Sehingga desain surat suara tidak sangat berdampak, berbeda dengan Pemilu legislative,
pada Pemilu 2019 saja, setidaknya terdapat 16 Partai Politik Nasional dan 3 Partai Politik local,
penyesuaian teknologi akan sangat bergantung pada desain surat suara yang sudah dibatasi
ketentuannya di dalam UU Pemilu
Peraturan KPU No 9 Tahun 2019