(WWW - Semangat27.com) Pembahasan Soal OSN KSN Matematika SMA 2021 Versi Pak Anang
(WWW - Semangat27.com) Pembahasan Soal OSN KSN Matematika SMA 2021 Versi Pak Anang
KSNK 2021
KOMPETISI SAINS NASIONAL TINGKAT KABUPATEN/KOTA
Disusun oleh:
Pak Anang
Halaman 2 dari 27 Last update 21/06/2021 14.50
g m
TINGKAT KABUPATEN/KOTA
3 JUNI 2021
blo .co
Kemampuan Dasar
Terdiri dari 10 soal. Setiap soal yang dijawab benar bernilai 2 poin dan tidak ada pengurangan
untuk soal yang dijawab salah atau tidak dijawab (kosong).
ng ot
1. Misalkan 𝑢1 , 𝑢2 , 𝑢3 barisan aritmetika dengan suku-suku bilangan real positif.
𝑢 +𝑢 11 𝑢 +𝑢
Jika 1 2 = , maka nilai 2 3 adalah ….
na sp
𝑢3 21 𝑢1
2.
e/ ng ang
Koefisien suku 𝑥 7 pada penjabaran (1 + 𝑥)(2 + 𝑥 2 )(3 + 𝑥 3 )(4 + 𝑥 4 )(5 + 𝑥 5 ) adalah ….
ka log
3. Diketahui fungsi 𝑓 terdefinisi di semua bilangan real selain 0 dan 1 memenuhi persamaan
1−𝑥 1 100(𝑥 2 +4)
(𝑥 + 1)𝑓(−𝑥) + 𝑓 (𝑥)
= .
4𝑥 𝑥
Nilai dari 𝑓(2) + 𝑓(3) + 𝑓(4) + ⋯ + 𝑓(400) adalah ….
t.m na n
pa .b
4. Diketahui bilangan bulat positif 𝐴 dan 𝐵 bila dibagi 5 berturut-turut bersisa 2 dan 3. Sisa pembagian
:// -a k A
5. Bilangan asli 𝑛 dikatakan menarik jika terdapat suku banyak (polinom) dengan koefisien bulat 𝑃(𝑥)
sehingga 𝑃(7) = 2021 dan 𝑃(𝑛) = 2045. Banyaknya bilangan prima menarik adalah ….
a
6. Pada gambar di bawah ini sebuah persegi panjang dibagi dua menjadi dua buah persegi yang
ht //pa P
panjang sisinya 6 cm. Luas total dari daerah yang diarsir adalah …. cm2.
k
7. Pada suatu lingkaran dengan jari-jari 𝑟, terdapat segiempat talibusur 𝐴𝐵𝐶𝐷 dengan 𝐴𝐵 = 8 dan
𝐶𝐷 = 5. Sisi 𝐴𝐵 dan 𝐷𝐶 diperpanjang dan berpotongan di luar lingkaran di titik 𝑝. Jika ∠𝐴𝑃𝐷 = 60°
dan 𝐵𝑃 = 6, maka nilai 𝑟 2 adalah ….
8. Bilangan 1, 2, …, 999 digit-digitnya disusun membentuk angka baru 𝑚 dengan menuliskan semua
digit bilangan-bilangan tadi dari kiri ke kanan. Jadi, 𝑚 = 123 … 91011 … 999.
Hasil penjumlahan digit ke 2021, 2022, 2023 dari 𝑚 adalah ….
:
tp
tp
9. Diketahui ada enam pasang suami isteri. Dari keenam pasangan tersebut akan dipilih enam orang
secara acak. Banyaknya cara untuk memilih enam orang tersebut sehingga paling banyak terdapat
sepasang suami istri adalah ….
ht
10. Diketahui segitiga 𝐴𝐵𝐶 dengan 𝐴𝐵 > 𝐴𝐶. Garis bagi sudut 𝐵𝐴𝐶 memotong sisi 𝐵𝐶 di titik 𝐷. Titik 𝐸
dan 𝐹 berturut-turut terletak pada sisi 𝐴𝐶 dan 𝐴𝐵 sehingga 𝐷𝐸 sejajar 𝐴𝐵 dan 𝐷𝐹 sejajar 𝐴𝐶.
Lingkaran luar segitiga 𝐵𝐶𝐸 memotong sisi 𝐴𝐵 di titik 𝐾. Jika luas segitiga 𝐶𝐷𝐸 adalah 75 dan luas
segitiga 𝐷𝐸𝐹 adalah 85, maka luas segiempat 𝐷𝐸𝐾𝐹 adalah ….
Kemampuan Lanjut
Terdiri dari 10 soal. Setiap soal yang dijawab benar bernilai +4 poin, dijawab salah bernilai –1
poin, dan tidak dijawab ebrnilai 0 poin.
g m
11. Jika 𝑎 > 1 suatu bilangan asli sehingga hasil penjumlahan semua bilangan real 𝑥 yang memenuhi
blo .co
persamaan ⌊𝑥⌋2 − 2𝑎𝑥 + 𝑎 = 0 adalah 51, maka 𝑎 adalah ….
(Catatan: ⌊𝑥⌋ menyatakan bilangan bulat terbesar yang tidak lebih dari 𝑥)
12. Diketahui bilangan real 𝑎, 𝑏, dan 𝑐 memenuhi ketaksamaan |𝑎𝑥 2 + 𝑏𝑥 + 𝑐| ≤ 1 untuk setiap 𝑥 ∈ ℝ
dengan 0 ≤ 𝑥 ≤ 1. Nilai maksimal yang mungkin dari 21𝑎 + 20𝑏 + 19𝑐 adalah ….
ng ot
13. Diberikan 𝑥, 𝑦, dan 𝑛 bilangan-bilangan asli yang memenuhi 𝑥 2 + (𝑦 + 2)𝑥 + (𝑛 + 1)𝑦 = 𝑛2 + 252.
na sp
Nilai 𝑦 terbesar yang mungkin adalah ….
e/ ng ang
14. Jika dua digit terakhir dari 𝑎777 adalah 77, maka dua digit terakhir dari 𝑎 adalah ….
ka log
15. Bilangan asli ganjil 𝑏 terbesar sehingga barisan bilangan asli 𝑎𝑛 = 𝑛2 + 19𝑛 + 𝑏 memenuhi
FPB(𝑎𝑛 , 𝑎𝑛+1 ) = FPB(𝑎𝑛+2 , 𝑎𝑛+1 ) untuk setiap bilangan asli 𝑛 adalah ….
16. Banyaknya fungsi (pemetaan) dari 𝐴 = {1, 2, 3, 4, 5, 6} ke 𝐵 = {7, 8, 9, 10} dengan syarat 7 dan 8
t.m na n
pa .b
mempunyai prapeta, yaitu ada 𝑥 dan 𝑦 di 𝐴 sehingga 𝑓(𝑥) = 7 dan 𝑓(𝑦) = 8 adalah ….
:// -a k A
17. Banyaknya barisan ternary (suku-sukunya 0, 1, atau 2) yang memuat 13 suku, memuat tepat empat
0, dan setiap di antara dua 0 ada paling sedikit dua suku bukan 0 adalah ….
18. Sebuah papan catur berukuran 101 × 21 akan dipasangi beberapa ubin berukuran 3 × 1. Berapa
a
ubin terbanyak yang bisa dipasang pada papan sehingga tidak ada dua ubin yang bertumpuk atau
bersentuhan (bersentuhan pada titik sudut ubin juga tidak diperbolehkan) ?
ht //pa P
19. Diberikan segitiga 𝐴𝐵𝐶 dengan 𝐴𝐵 = 6, 𝐵𝐶 = 7, dan 𝐶𝐴 = 8. Jika 𝐼 adalah titik potong ketiga garis
bagi segitiga 𝐴𝐵𝐶, maka 𝐴𝐼 2 adalah ….
20. Diberikan segitiga siku-siku 𝐴𝐵𝐶, dengan ∠𝐶 = 90°. Titik 𝐷 terletak pada sisi 𝐴𝐵 dan 𝐸 pada sisi
k
𝐴𝐶 sehingga garis 𝐷𝐸 sejajar dengan garis 𝐵𝐶. Diketahui tiga setengah lingkaran berwarna biru,
merah, dan hijau sedemikian sehingga setengah lingkaran biru menyinggung 𝐴𝐶 dan 𝐴𝐵, setengah
lingkaran merah menyinggung sisi 𝐴𝐵 dan garis 𝐷𝐸, dan setengah lingkaran hijau menyinggung
setengah lingkaran biru dan garis 𝐷𝐸 (perhatikan gambar berikut).
Jika 2𝐴𝐶 + 5𝐵𝐶 = 5𝐴𝐵, maka perbandingan panjang jari-jari setengah lingkaran merah dengan
jari-jari setengah lingkaran hijau adalah 𝑘 ∶ 25. Nilai 𝑘 adalah ….
:
𝐵
tp
tp
𝐷
ht
𝐶 𝐸 𝐴
PEMBAHASAN SOAL
g m
KSNK MATEMATIKA SMA
TINGKAT KABUPATEN/KOTA
blo .co
3 JUNI 2021
By Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)
ng ot
Kemampuan Dasar
Terdiri dari 10 soal. Setiap soal yang dijawab benar bernilai 2 poin dan tidak ada pengurangan
untuk soal yang dijawab salah atau tidak dijawab (kosong).
na sp
e/ ng ang
1. Misalkan 𝑢1 , 𝑢2 , 𝑢3 barisan aritmetika dengan suku-suku bilangan real positif.
𝑢 +𝑢 11 𝑢 +𝑢
Jika 1 2 = , maka nilai 2 3 adalah ….
ka log
𝑢3 21 𝑢1
Pembahasan:
𝑢1 + 𝑢2 11 𝑢1 + 𝑢2 + 𝑢3 32
= ⇒ =
t.m na n
𝑢3 21 𝑢3 21
pa .b
𝑢2 + 𝑢3 𝑢1 + 𝑢2 + 𝑢3
:// -a k A
=𝑝⇒ =𝑝+1
𝑢1 𝑢1
1 3
Kita tahu bahwa 𝑢2 = 2 (𝑢1 + 𝑢3 ), sehingga 𝑢1 + 𝑢2 + 𝑢3 = 2 (𝑢1 + 𝑢3 ). Jadi,
1 21 2 1 1
+ = ⇒ =
a
𝑝 + 1 32 3 𝑝 + 1 96
⇔ 𝑝 = 95
ht //pa P
Alternatif Pembahasan:
𝑢1 + 𝑢2 11 𝑎 + 𝑎 + 𝑏 11
= ⇒ =
𝑢3 21 𝑎 + 2𝑏 21
k
2𝑎 + 𝑏 11
⇔ =
𝑎 + 2𝑏 21
⇔ 42𝑎 + 21𝑏 = 11𝑎 + 22𝑏
⇔ 31𝑎 = 𝑏
Jadi,
𝑢2 + 𝑢3 𝑎 + 𝑏 + 𝑎 + 2𝑏
=
:
𝑢1 𝑎
tp
tp
2𝑎 + 3𝑏
=
𝑎
2𝑎 + 3(31𝑎)
ht
=
𝑎
95𝑎
=
𝑎
= 95
g m
blo .co
ng ot
na sp
e/ ng ang
ka log
Berawal dari balasan WA Pak Amri dan Pak Miftah dengan Trik Ngasal-nya. Jadi, untuk beberapa
t.m na n
pa .b
paket soal yang lain, sepertinya pembuat soal sudah mensetting bahwa tipe soal adalah benar-
benar setipe, jadi bukan sekadar angka yang acak dan ngawur sehingga tingkat kerumitan soal
:// -a k A
1 3
Kita tahu bahwa 𝑢2 = 2 (𝑢1 + 𝑢3 ), sehingga 𝑢1 + 𝑢2 + 𝑢3 = 2 (𝑢1 + 𝑢3 ) dan 𝑏 = 2𝑎 − 1. Jadi,
ht //pa P
1 𝑏 2 1 1
+ = ⇒ =
𝑝+1 𝑎+𝑏 3 𝑝 + 1 3(𝑎 + 𝑏)
⇔ 𝑝 = 3(𝑎 + 𝑏) − 1
Kita lihat soal berikut:
k
𝑢1 +𝑢2 11
• Misalkan 𝑢1 , 𝑢2 , 𝑢3 barisan aritmetika dengan suku-suku bilangan real positif. Jika 𝑢3
= 21,
𝑢2 +𝑢3
maka nilai 𝑢1
adalah ….
𝑢1 +𝑢2 21
• Misalkan 𝑢1 , 𝑢2 , 𝑢3 barisan aritmetika dengan suku-suku bilangan real positif. Jika = ,
tp
tp
𝑢3 41
𝑢2 +𝑢3
maka nilai 𝑢1
adalah ….
ht
Pembahasan:
g m
Perhatikan bahwa suku 𝑥 7 dapat dibuat dari perkalian berikut:
(1 + 𝑥)(2 + 𝑥 2 )(3 + 𝑥 3 )(4 + 𝑥 4 )(5 + 𝑥 5 ) ⇒ 𝑥 ∙ 𝑥 2 ∙ 3 ∙ 𝑥 4 ∙ 5 = 15𝑥 7
blo .co
(1 + 𝑥)(2 + 𝑥 2 )(3 + 𝑥 3 )(4 + 𝑥 4 )(5 + 𝑥 5 ) ⇒ 1 ∙ 𝑥 2 ∙ 3 ∙ 4 ∙ 𝑥 5 = 12𝑥 7
(1 + 𝑥)(2 + 𝑥 2 )(3 + 𝑥 3 )(4 + 𝑥 4 )(5 + 𝑥 5 ) ⇒ 1 ∙ 2 ∙ 𝑥 3 ∙ 𝑥 4 ∙ 5 = 10𝑥 7
Jadi, total koefisien suku 𝑥 7 adalah 15 + 12 + 10 = 37 .
ng ot
Alternatif Pembahasan:
Perhatikan dengan “nguli” maka diperoleh penjabaran berikut:
(1 + 𝑥)(2 + 𝑥 2 )(3 + 𝑥 3 )(4 + 𝑥 4 )(5 + 𝑥 5 )
na sp
= (𝑥 3 + 𝑥 2 + 2 𝑥 + 2)(3 + 𝑥 3 )(4 + 𝑥 4 )(5 + 𝑥 5 )
= (𝑥 3 + 𝑥 2 + 2𝑥 + 2)(3 + 𝑥 3 )(4 + 𝑥 4 )(5 + 𝑥 5 )
e/ ng ang
= (𝑥 6 + 𝑥 5 + 2𝑥 4 + 5𝑥 3 + 3𝑥 2 + 6𝑥 + 6)(4 + 𝑥 4 )(5 + 𝑥 5 )
ka log
= (𝑥 10 + 𝑥 9 + 2𝑥 8 + 5𝑥 7 + 7𝑥 6 + 10𝑥 5 + 14𝑥 4 + 20𝑥 3 + 12𝑥 2 + 24𝑥 + 24)(5 + 𝑥 5 )
= 𝑥 15 + 𝑥 14 + 2𝑥 13 + 5𝑥 12 + 7𝑥 11 + 15𝑥 10 + 19𝑥 9 + 30𝑥 8 + 37𝑥 7 + 59𝑥 6 + 74𝑥 5
+70𝑥 4 + 100𝑥 3 + 60𝑥 2 + 120𝑥 + 120
Jadi, koefisien suku 𝑥 7 adalah 37 .
t.m na n
pa .b
:// -a k A a
ht //pa P
k
:
tp
tp
ht
3. Diketahui fungsi 𝑓 terdefinisi di semua bilangan real selain 0 dan 1 memenuhi persamaan
1−𝑥 1 100(𝑥 2 +4)
(𝑥 + 1)𝑓(−𝑥) + ( )𝑓( )= .
4𝑥 𝑥 𝑥
g m
Nilai dari 𝑓(2) + 𝑓(3) + 𝑓(4) + ⋯ + 𝑓(400) adalah ….
Pembahasan:
blo .co
1
Perhatikan hubungan antara 𝑓(−𝑥) dan 𝑓 (𝑥).
1
Substitusi 𝑥 pada 𝑓(−𝑥) dapat mengubah 𝑓(−𝑥) menjadi 𝑓 (𝑥), begitu juga sebaliknya.
1
Dengan mengganti 𝑥 menjadi − 𝑥 diperoleh:
ng ot
1−𝑥 1 𝑥+1 100(4𝑥 2 + 1)
−( )𝑓 ( ) − ( ) 𝑓(−𝑥) = −
𝑥 𝑥 4 𝑥
na sp
e/ ng ang
Dengan mengalikan kedua ruas dengan (–4) diperoleh:
ka log
1−𝑥 1 100(16𝑥 2 + 4)
16 ( ) 𝑓 ( ) + (𝑥 + 1)𝑓(−𝑥) =
4𝑥 𝑥 𝑥
t.m na n
pa .b
Kemudian, dengan mengeliminasi bentuk 𝑓(−𝑥) akan diperoleh persamaan dalam bentuk 𝑓 ( ).
1
𝑥
:// -a k A
1−𝑥 1 100(16𝑥 2 + 4)
16 ( ) 𝑓 ( ) + (𝑥 + 1)𝑓(−𝑥) =
4𝑥 𝑥 𝑥
1−𝑥 1 100(𝑥 2 + 4)
( ) 𝑓 ( ) + (𝑥 + 1)𝑓(−𝑥) =
4𝑥 𝑥 𝑥
a
1−𝑥 1 100(15𝑥 2 )
15 ( )𝑓 ( ) =
ht //pa P
4𝑥 𝑥 𝑥
Sehingga,
1−𝑥 1 100(15𝑥 2 ) 1 400𝑥 2
k
15 ( )𝑓 ( ) = ⇒ 𝑓( ) =
4𝑥 𝑥 𝑥 𝑥 1−𝑥
400
⇔ 𝑓(𝑥) =
𝑥 (𝑥 − 1)
1 1
⇔ 𝑓(𝑥) = 400 ( − )
𝑥−1 𝑥
:
1 1 1 1 1 1 1 1
𝑓(2) + 𝑓(3) + 𝑓(4) + ⋯ + 𝑓(400) = 400 (( − ) + ( − ) + ( − ) + ⋯ + ( − ))
1 2 2 3 3 4 399 400
ht
1 1
= 400 ( − )
1 400
399
= 400 ( )
400
= 399
4. Diketahui bilangan bulat positif 𝐴 dan 𝐵 bila dibagi 5 berturut-turut bersisa 2 dan 3. Sisa pembagian
𝐴(𝐴 + 1) + 5𝐵 oleh 25 adalah ….
g m
Pembahasan:
Bilangan 𝐴 dan 𝐵 dapat dinyatakan berturut-turut sebagai 5𝑎 + 2 dan 5𝑏 + 3 dengan 𝑎 dan 𝑏
bilangan cacah.
blo .co
𝐴(𝐴 + 1) + 5𝐵 = (5𝑎 + 2)(5𝑎 + 3) + 5(5𝑏 + 3)
= 25𝑎2 + 25𝑎 + 6 + 25𝑏 2 + 15
= 25(𝑎2 + 𝑎 + 𝑏 2 ) + 21
ng ot
Jadi, jelas bahwa 𝐴(𝐴 + 1) + 5𝐵 dibagi 25 bersisa 21 .
na sp
Alternatif Pembahasan: (TRIK SUPERKILAT)
Anggap saja bahwa bilangan 𝐴 dan 𝐵 berturut-turut sebagai 2 dan 3.
e/ ng ang
𝐴(𝐴 + 1) + 5𝐵 = (2)(2 + 1) + 5(3)
ka log
= 6 + 15
= 21
Jadi, jelas bahwa 𝐴(𝐴 + 1) + 5𝐵 dibagi 25 bersisa 21 .
t.m na n
pa .b
:// -a k A a
ht //pa P
k
:
tp
tp
ht
5. Bilangan asli 𝑛 dikatakan menarik jika terdapat suku banyak (polinom) dengan koefisien bulat 𝑃(𝑥)
sehingga 𝑃(7) = 2021 dan 𝑃(𝑛) = 2045. Banyaknya bilangan prima menarik adalah ….
g m
Pembahasan:
Misal 𝑄(𝑥) adalah suatu polinom yang memenuhi 𝑄(𝑥) = 𝑃(𝑥) − 2021, maka jelas sekali bahwa
𝑄(7) = 0. Sehingga, 𝑄(𝑥) = (𝑥 − 7) ∙ 𝑅(𝑥), dengan 𝑅(𝑥) adalah suatu polinom yang derajatnya satu
blo .co
kurangnya dari derajat 𝑄(𝑥).
Dari 𝑄(𝑥) = 𝑃(𝑥) − 2021, maka 𝑃(𝑥) = 𝑄(𝑥) + 2021.
Karena, 𝑃(𝑛) = 2045, maka 𝑄(𝑛) + 2021 = 2045.
ng ot
Perhatikan, 𝑄(𝑛) + 2021 = 2045 ⇒ (𝑛 − 7) ∙ 𝑅(𝑛) = 24
⇔ (𝑛 − 7) ∙ 𝑅(𝑛) = 24
na sp
24
⇔ 𝑅(𝑛) =
𝑛−7
e/ ng ang
Perhatikan sekali lagi, 𝑛 adalah bilangan prima, dan koefisien polinom adalah bilangan bulat, maka
agar 𝑅(𝑛) bulat, jelas sekali bahwa (𝑛 − 7) merupakan faktor bulat dari 24.
ka log
Sehingga, 𝑛 − 7 = {−24, −12, −8, −6, −4, −3, −2, −1, 1, 2, 3, 4, 6, 8, 12, 24}.
Maka, 𝑛 = {−17, −5, −1, 1, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 10, 11, 13, 15, 19, 31}.
Sehingga 𝑛 yang merupakan bilangan prima adalah 3, 5, 11, 13, 19, 31.
t.m na n
pa .b
Jadi, banyaknya 𝑛 yang memenuhi adalah 6 .
:// -a k A
Misal, 𝑃(𝑥) = 𝑚𝑥 + 𝑐.
Jelas bahwa gradien adalah bilangan bulat dan dapat dinyatakan sebagai:
ht //pa P
𝑃(𝑛) − 𝑃(7) 24
𝑚= =
𝑛−7 𝑛−7
Sehingga (𝑛 − 7)|24, maka jelas bahwa 𝑛 prima yang memenuhi adalah 3, 5, 11, 13, 19, 31.
Jadi, banyaknya 𝑛 yang memenuhi adalah 6 .
k
:
tp
tp
ht
6. Pada gambar di bawah ini sebuah persegi panjang dibagi dua menjadi dua buah persegi yang
panjang sisinya 6 cm. Luas total dari daerah yang diarsir adalah …. cm2.
g m
blo .co
Pembahasan:
𝐴 6 𝐸 6 𝐵
ng ot
3
𝐺 6
na sp
𝐻
𝐼 𝐽
e/ ng ang
3
ka log
𝐷 𝐹 𝐶
Perhatikan,
Dari kesebangunan ∆𝐴𝐺𝐸 dan ∆𝐴𝐶𝐵 diperoleh 𝐸𝐺 = 𝐺𝐹 = 3.
t.m na n
Dari kesebangunan ∆𝐻𝐺𝐹 dan ∆𝐻𝐶𝐵 dan misal diperoleh 𝐻𝐼 = 2 dan 𝐻𝐽 = 4.
pa .b
Maka, luas daerah arsir adalah
:// -a k A
1 1 1
[𝐴𝐸𝐺] + [𝐻𝐺𝐹] + [𝐻𝐶𝐵] = ∙ 𝐺𝐸 ∙ 𝐴𝐸 + ∙ 𝐺𝐹 ∙ 𝐻𝐼 + ∙ 𝐵𝐶 ∙ 𝐻𝐽
2 2 2
1 1 1
= ∙3∙6+ ∙3∙2+ ∙6∙4
2 2 2
= 9 + 3 + 12
a
= 24
ht //pa P
3 𝐽
k
𝐺 𝐻 6
3
𝐷 𝐹 𝐼 6 𝐶
Dengan memindahkan ∆𝐴𝐸𝐺 ke ∆𝐵𝐸𝐺, serta mudah dibuktikan bahwa 𝐻𝐼 = 𝐻𝐽 dan menggunakan
:
6∙3
“rumus ikan” diperoleh 𝐻𝐼 = 6+3 = 2. dan akibatnya [𝐻𝐹𝐶] = [𝐻𝐺𝐵], sehingga luas daerah arsir
tp
tp
adalah
1
[𝐵𝐸𝐹𝐶] − 2[𝐻𝐹𝐶] = 𝐹𝐶 ∙ 𝐵𝐶 + 2 ( ∙ 𝐶𝐹 ∙ 𝐻𝐼)
ht
2
6∙3
=6∙6−6∙( )
6+3
= 36 − 12
= 24
7. Pada suatu lingkaran dengan jari-jari 𝑟, terdapat segiempat talibusur 𝐴𝐵𝐶𝐷 dengan 𝐴𝐵 = 8 dan
𝐶𝐷 = 5. Sisi 𝐴𝐵 dan 𝐷𝐶 diperpanjang dan berpotongan di luar lingkaran di titik 𝑃. Jika ∠𝐴𝑃𝐷 = 60°
dan 𝐵𝑃 = 6, maka nilai 𝑟 2 adalah ….
g m
Pembahasan:
blo .co
𝐶
5
𝐷
ng ot
na sp
60°
𝐴 8 𝐵 6 𝑃
e/ ng ang
ka log
Dengan menggunakan POP (Power of Point) diperoleh:
𝑃𝐷 ∙ 𝑃𝐶 = 𝑃𝐵 ∙ 𝑃𝐴 ⇒ 𝑥(𝑥 + 5) = 6 ∙ 14
⇔ 𝑥 2 + 5𝑥 = 84
2
⇔ 𝑥 + 5𝑥 − 84 = 0
t.m na n
pa .b ⇔ (𝑥 + 12)(𝑥 − 7) = 0
⇔ 𝑥 = −12 atau 𝑥 = 7
:// -a k A
𝑃𝐴 14 2
𝐴𝐷 2 = 𝐴𝑃2 − 𝑃𝐷 2
= 142 − 72
= 147
Jadi, karena pada ∆𝐴𝐷𝐶 besar ∠𝐴𝐷𝑃 = 90°, maka 𝐴𝐶 adalah diameter, sehingga berlaku
𝐴𝐶 2 = 𝐴𝐷 2 + 𝐶𝐷 2 ⇒ (2𝑟)2 = 147 + 25
k
⇔ 4𝑟 2 = 172
⇔ 𝑟 2 = 43
:
tp
tp
ht
8. Bilangan 1, 2, …, 999 digit-digitnya disusun membentuk angka baru 𝑚 dengan menuliskan semua
digit bilangan-bilangan tadi dari kiri ke kanan. Jadi, 𝑚 = 123 … 91011 … 999.
Hasil penjumlahan digit ke 2021, 2022, 2023 dari 𝑚 adalah ….
g m
Pembahasan:
Kita potong-potong dulu bilangan 𝑚 = 123 … 91011 … 999, menjadi bentuk seperti berikut
blo .co
𝑚= ⏟
123 … 89 ⏟
101112 … 9899 ⏟
100101102 … 198199 ⏟
200201202 … 298299 … ⏟
900901902 … 998999
𝑑𝑖𝑔𝑖𝑡 𝑠𝑎𝑡𝑢𝑎𝑛 𝑑𝑖𝑔𝑖𝑡 𝑝𝑢𝑙𝑢ℎ𝑎𝑛 𝑑𝑖𝑔𝑖𝑡 𝑟𝑎𝑡𝑢𝑠𝑎𝑛 𝑑𝑖𝑔𝑖𝑡 𝑟𝑎𝑡𝑢𝑠𝑎𝑛 𝑑𝑖𝑔𝑖𝑡 𝑟𝑎𝑡𝑢𝑠𝑎𝑛
⏟ 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎 𝑎𝑤𝑎𝑙 1 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎 𝑎𝑤𝑎𝑙 2 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎 𝑎𝑤𝑎𝑙 9
𝑠𝑒𝑚𝑢𝑎 𝑑𝑖𝑔𝑖𝑡 𝑟𝑎𝑡𝑢𝑠𝑎𝑛
ng ot
Perhatikan,
• Digit satuan, dari 1 sampai 9 ada sebanyak (9 − 1 + 1) = 9 digit.
na sp
• Digit puluhan, dari 10 sampai 99 ada sebanyak (99 − 10 + 1) × 2 = 180 digit.
• Digit ratusan, dari 100 sampai 𝑛 ada sebanyak (𝑛 − 100 + 1) × 3 digit
e/ ng ang
Jadi banyak digit dari 1 sampai 𝑛 adalah (9 + 180 + (𝑛 − 99) × 3) buah digit.
ka log
Sehingga apabila kita hendak mencari digit ke 2021, 2022, 2023 dari 𝑚, maka kita perlu
memperhatikan bahwa digit terakhir dari bilangan ratusan selalu terletak pada digit yang
merupakan kelipatan tiga.
t.m na n
Ilustrasi berikut mungkin akan mempermudah pemahaman kita.
pa .b
123 … 89 ⏟
⏟ 101112 … 9899 10
⏟ 0 10 ⏟ 1 10
⏟ 2
:// -a k A
Jadi, untuk mempermudah pencarian, maka akan dicari digit ke-2022, karena 2022 merupakan
a
kelipatan tiga.
Digit ke 2022 adalah digit terakhir dari 𝑛 yang memenuhi:
ht //pa P
Sehingga, digit ke-2021 adalah 1, digit ke-2022 adalah 0, dan digit ke-2023 adalah 7.
Jadi, hasil penjumlahan digit ke 2021, 2022, 2023 dari 𝑚 adalah 1 + 0 + 7 = 8 .
:
tp
tp
ht
9. Diketahui ada enam pasang suami isteri. Dari keenam pasangan tersebut akan dipilih enam orang
secara acak. Banyaknya cara untuk memilih enam orang tersebut sehingga paling banyak terdapat
sepasang suami istri adalah ….
g m
Pembahasan:
Misal pasangan suami istri tersebut adalah 𝐿1 𝑃1 , 𝐿2 𝑃2 , … , 𝐿6 𝑃6 . Dari keduabelas orang tersebut akan
blo .co
dipilih enam orang dimana paling banyak terdapat sepasang suami istri, maka akan ada dua kasus
yang mungkin, yaitu:
• Tidak ada pasangan suami istri
Akan dipilih satu orang dari setiap pasangan suami istri. Sehingga, banyak cara untuk memilih
ng ot
enam orang tersebut adalah 26 = 64 cara.
• Tepat ada satu pasang suami istri
na sp
Akan dipilih dua orang yang merupakan satu pasangan. Banyak cara memilih dua orang tersebut
adalah 6 𝐶1 = 6 cara.
e/ ng ang
Sehingga, masih tersisa lima pasangan suami istri dan empat orang lagi untuk dipilih, dimana
ka log
keempatnya tidak boleh ada sepasang suami istri.
Maka, jelas akan dipilih empat dari lima pasangan suami istri yang tersisa untuk diambil satu
orang pada setiap pasangan. Banyak cara untuk memilih empat orang tersebut adalah
4
t.m na n
5 𝐶4 × 2 = 80 cara.
pa .b
Jadi, banyak cara pada kasus ini adalah 6 × 80 = 480 cara.
:// -a k A
10. Diketahui segitiga 𝐴𝐵𝐶 dengan 𝐴𝐵 > 𝐴𝐶. Garis bagi sudut 𝐵𝐴𝐶 memotong sisi 𝐵𝐶 di titik 𝐷. Titik 𝐸
dan 𝐹 berturut-turut terletak pada sisi 𝐴𝐶 dan 𝐴𝐵 sehingga 𝐷𝐸 sejajar 𝐴𝐵 dan 𝐷𝐹 sejajar 𝐴𝐶.
Lingkaran luar segitiga 𝐵𝐶𝐸 memotong sisi 𝐴𝐵 di titik 𝐾. Jika luas segitiga 𝐶𝐷𝐸 adalah 75 dan luas
g m
segitiga 𝐷𝐸𝐹 adalah 85, maka luas segiempat 𝐷𝐸𝐾𝐹 adalah ….
Pembahasan:
blo .co
Perhatikan, [𝐷𝐾𝐸𝐹] = [𝐷𝐸𝐹] + [𝐸𝐹𝐾].
𝐴
Jelas bahwa 𝐷𝐸𝐴𝐹 adalah jajargenjang, sehingga 𝐷𝐹 = 𝐴𝐸.
𝑜𝑜
Karena 𝐷𝐹||𝐴𝐶, akibatnya
ng ot
𝐾
[𝐶𝐷𝐸] 𝐶𝐸 75 15
𝐹 = = =
[𝐷𝐸𝐹] 𝐷𝐹 85 17
𝐸
na sp
Perhatikan juga bahwa 𝐴𝐷 garis bagi ∠𝐵𝐴𝐶, maka berlaku:
e/ ng ang
𝐴𝐶 𝐶𝐷
𝑜𝑜 =
𝐴𝐵 𝐵𝐷
ka log
𝐵 𝐷 𝐶
Karena 𝐷𝐸||𝐴𝐵 maka berlaku kesebangunan ∆𝐶𝐷𝐸 dan ∆𝐶𝐴𝐵,
yaitu:
𝐶𝐸 𝐶𝐷
=
t.m na n
𝐴𝐸 𝐵𝐷
pa .b
Jadi, dari dua perbandingan tersebut dan karena 𝐷𝐹 = 𝐴𝐸 jelas bahwa
:// -a k A
𝐶𝐷 𝐶𝐸 𝐴𝐶 𝐶𝐸 15
= = = =
𝐵𝐷 𝐴𝐸 𝐴𝐵 𝐷𝐹 17
Dengan menggunakan POP (Power of Point) diperoleh:
𝐴𝐾 𝐴𝐶
a
𝐴𝐾 ∙ 𝐴𝐵 = 𝐴𝐸 ∙ 𝐴𝐶 ⇒ =
𝐴𝐸 𝐴𝐵
𝐴𝐾 15
ht //pa P
⇔ =
𝐴𝐸 17
Padahal 𝐷𝐸𝐴𝐹 adalah jajargenjang dan menggunakan sifat garis bagi diperoleh ∆𝐴𝐹𝐷 adalah
segitiga sama kaki, sehingga 𝐴𝐹 = 𝐹𝐷 dan mengakibatkan 𝐷𝐸𝐴𝐹 adalah belah ketupat dengan
𝐴𝐹 = 𝐴𝐸 = 𝐸𝐷 = 𝐷𝐹 .
k
𝐴𝐾 15𝑥 𝐴𝐹 − 𝐹𝐾 15
= ⇒ =
𝐴𝐸 17𝑥 𝐴𝐸 17
𝐴𝐸 − 𝐹𝐾 15
⇔ =
𝐴𝐸 17
𝐹𝐾 2
⇔ =
𝐴𝐸 17
Sehingga,
:
tp
tp
[𝐸𝐹𝐾] 𝐹𝐾 [𝐸𝐹𝐾] 𝐹𝐾
= ⇒ =
[𝐷𝐸𝐹] 𝐸𝐷 [𝐷𝐸𝐹] 𝐴𝐸
[𝐸𝐹𝐾] 2
ht
⇔ =
[𝐷𝐸𝐹] 17
2
⇔ [𝐸𝐹𝐾] = [𝐷𝐸𝐹]
17
2 19 19
Jadi, [𝐷𝐾𝐸𝐹] = [𝐷𝐸𝐹] + [𝐸𝐹𝐾] = [𝐷𝐸𝐹] + [𝐷𝐸𝐹] = [𝐷𝐸𝐹] = × 85 = 95 .
17 17 17
g m
blo .co
ng ot
na sp
e/ ng ang
Berawal dari balasan WA Pak Amri dengan Trik Superngawur-nya. Jadi penasaran, bisa jadi seperti
itu sih…!
ka log
Mari kita coba….
𝐴
t.m na n
𝑥𝑥 𝑥𝑥
pa .b 𝐾𝑦 𝐾
:// -a k A
𝐹 𝐹
𝑧
2𝑥 𝐸 𝐸
2𝑥
𝑥𝑥 𝑥𝑥
a
𝑧 𝑦 𝑧 𝑦
𝐵 𝐷 𝐶 𝐷 𝐶
ht //pa P
Karena 𝐷𝐹||𝐴𝐶, misal ∠𝐵𝐴𝐶 = 2𝑥 dan ∠𝐴𝐶𝐵 = 𝑦 maka diperoleh sudut-sudut sehadap:
∠𝐵𝐴𝐶 = ∠𝐵𝐹𝐷 = ∠𝐷𝐸𝐶 = 2𝑥 dan ∠𝐴𝐶𝐵 = ∠𝐵𝐷𝐹 = 𝑦.
Karena 𝐷𝐹||𝐴𝐶, juga diperoleh sudut-sudut dalam berseberangan:
∠𝐹𝐴𝐷 = ∠𝐸𝐷𝐴 = 𝑥 dan ∠𝐸𝐴𝐷 = ∠𝐹𝐷𝐴 = 𝑥,
Karena ∆𝐹𝐷𝐴 dan ∆𝐸𝐷𝐴 segitiga samakaki maka 𝐷𝐸𝐴𝐹 adalah belah ketupat.
Akibatnya [𝐷𝐸𝐹] = [𝐴𝐹𝐸] = 85.
:
Perhatikan, dengan su-si-su diperoleh ∆𝐾𝐸𝐴 kongruen ∆𝐶𝐷𝐸. Jadi [𝐾𝐸𝐴] = [𝐶𝐷𝐸] = 75.
Jadi, [𝐷𝐾𝐸𝐹] = [𝐷𝐸𝐹] + ([𝐴𝐹𝐸] − [𝐾𝐸𝐴]) = 85 + (85 − 75) = 95 .
Kemampuan Lanjut
Terdiri dari 10 soal. Setiap soal yang dijawab benar bernilai +4 poin, dijawab salah bernilai –1
poin, dan tidak dijawab ebrnilai 0 poin.
g m
11. Jika 𝑎 > 1 suatu bilangan asli sehingga hasil penjumlahan semua bilangan real 𝑥 yang memenuhi
blo .co
persamaan ⌊𝑥⌋2 − 2𝑎𝑥 + 𝑎 = 0 adalah 51, maka 𝑎 adalah ….
(Catatan: ⌊𝑥⌋ menyatakan bilangan bulat terbesar yang tidak lebih dari 𝑥)
Pembahasan:
Perhatikan, 𝑥 = ⌊𝑥⌋ + {𝑥}, dengan 0 ≤ {𝑥} < 1.
ng ot
Sehingga,
⌊𝑥⌋2 − 2𝑎𝑥 + 𝑎 = 0 ⇒ (𝑥 − {𝑥})2 − 2𝑎𝑥 + 𝑎 = 0
na sp
⇔ 𝑥 2 − 2𝑥{𝑥} + {𝑥}2 − 2𝑎𝑥 + 𝑎 = 0
⇔ 𝑥 2 − 2(𝑎 + {𝑥})𝑥 + (𝑎 + {𝑥}2 ) = 0
e/ ng ang
ka log
Periksa nilai diskriminan dari 𝑥 2 − 2(𝑎 + {𝑥})𝑥 + (𝑎 + {𝑥}2 ) = 0,
2
𝐷 = 𝑏 2 − 4𝑎𝑐 ⇒ 𝐷 = (2(𝑎 + {𝑥})) − 4(1)(𝑎 + {𝑥}2 )
⇔ 𝐷 = 4𝑎2 + 8𝑎{𝑥} + 4{𝑥}2 − 4𝑎 − 4{𝑥}2
t.m na n
pa .b⇔ 𝐷 = 4𝑎2 + 8𝑎{𝑥} − 4𝑎
:// -a k A
Untuk 𝑎 > 1 dan 0 ≤ {𝑥} < 1 maka diperoleh 4𝑎(𝑎 − 1) > 0 dan 8𝑎{𝑥} ≥ 0, sehingga jelas benar
ht //pa P
bahwa 4𝑎(𝑎 − 1) + 8𝑎{𝑥} > 0. Sehingga, dari teorema vieta diperoleh jumlah semua bilangan real
𝑥 yang memenuhi persamaan 𝑥 2 − 2(𝑎 + {𝑥})𝑥 + (𝑎 + {𝑥}2 ) = 0 adalah
−2(𝑎 + {𝑥})
𝑥1 + 𝑥2 = − ⇒ 51 = 2𝑎 + 2{𝑥}
1
51 − 2𝑎
k
⇔ {𝑥} =
2
⇔ −2 < 2𝑎 − 51 ≤ 0
tp
tp
⇔ 49 < 2𝑎 ≤ 51
⇔ 24,5 < 𝑎 ≤ 25,5
ht
Jadi, karena 𝑎 bilangan bulat, maka satu-satunya nilai 𝑎 yang memenuhi adalah 25 .
Alternatif Pembahasan:
Perhatikan, 𝑥 = ⌊𝑥⌋ + {𝑥}, dengan 0 ≤ {𝑥} < 1.
g m
Sehingga,
⌊𝑥⌋2 − 2𝑎𝑥 + 𝑎 = 0 ⇒ ⌊𝑥⌋2 − 2𝑎(⌊𝑥⌋ + {𝑥}) + 𝑎 = 0
⇔ ⌊𝑥⌋2 − 2𝑎⌊𝑥⌋ − 2𝑎{𝑥} + 𝑎 = 0
blo .co
⌊𝑥⌋2 − 2𝑎⌊𝑥⌋ + 𝑎
⇔ = {𝑥}
2𝑎
ng ot
Padahal, 0 ≤ {𝑥} < 1. Sehingga,
⌊𝑥⌋2 − 2𝑎⌊𝑥⌋ + 𝑎
0 ≤ {𝑥} < 1 ⇒ 0≤ <1
na sp
2𝑎
⇔ 0 ≤ ⌊𝑥⌋2 − 2𝑎⌊𝑥⌋ + 𝑎 < 2𝑎
e/ ng ang
⇔ −𝑎 ≤ ⌊𝑥⌋2 − 2𝑎⌊𝑥⌋ <𝑎
⇔ 𝑎2 − 𝑎 ≤ ⌊𝑥⌋2 − 2𝑎⌊𝑥⌋ + 𝑎2 < 𝑎2 + 𝑎
ka log
⇔ (𝑎 − 1)2 < 𝑎2 − 𝑎 ≤ ⏟
⌊𝑥⌋2 − 2𝑎⌊𝑥⌋ + 𝑎2 < 𝑎2 + 𝑎 < (𝑎 + 1)2
jelas bahwa
nilainya 𝑎2
t.m na n
pa .b
Diperoleh,
:// -a k A
Sehingga,
• Untuk ⌊𝑥⌋ = 0, maka
ht //pa P
02 − 2𝑎(0) + 𝑎 1
{𝑥} = =
2𝑎 2
1
Jadi, 𝑥1 =
2
• Untuk ⌊𝑥⌋ = 2𝑎, maka
k
(2𝑎)2 − 2𝑎(2𝑎) + 𝑎 1
{𝑥} = =
2𝑎 2
1
Jadi, 𝑥2 = 2𝑎 +
2
Jumlah semua bilangan real 𝑥 yang memenuhi persamaan adalah 51, maka
:
1 1
tp
tp
𝑥1 + 𝑥2 = + 2𝑎 + ⇒ 51 = 2𝑎 + 1
2 2
⇔ 𝑎 = 25
ht
12. Diketahui bilangan real 𝑎, 𝑏, dan 𝑐 memenuhi ketaksamaan |𝑎𝑥 2 + 𝑏𝑥 + 𝑐| ≤ 1 untuk setiap 𝑥 ∈ ℝ
dengan 0 ≤ 𝑥 ≤ 1. Nilai maksimal yang mungkin dari 21𝑎 + 20𝑏 + 19𝑐 adalah ….
g m
Pembahasan:
Perhatikan,
blo .co
• Untuk 𝑥 = 0, maka |𝑐| ≤ 1 ⇒ −1 ≤ 𝑐 ≤ 1
1 1 1 1 1
• Untuk 𝑥 = 2, maka |4 𝑎 + 2 𝑏 + 𝑐| ≤ 1 ⇒ −1 ≤ 4
𝑎 + 2𝑏 + 𝑐 ≤1
1 1
⇔ −4 ≤ −4 (4 𝑎 + 2 𝑏 + 𝑐) ≤4
ng ot
• Untuk 𝑥 = 1, maka |𝑎 + 𝑏 + 𝑐| ≤ 1 ⇒ −1 ≤ 𝑎+𝑏+𝑐 ≤ 1
⇔ −22 ≤ 22(𝑎 + 𝑏 + 𝑐) ≤ 22
na sp
1 1
Perhatikan bahwa 21𝑎 + 20𝑏 + 19𝑐 = 22(𝑎 + 𝑏 + 𝑐) + 𝑐 − 4 (4 𝑎 + 2 𝑏 + 𝑐).
e/ ng ang
Sehingga, jelas abhwa bentuk 21𝑎 + 20𝑏 + 19𝑐 dapat diuraikan dari tiga bentuk di atas.
ka log
Jadi, jumlahkan ketiganya diperoleh −27 ≤ 21𝑎 + 20𝑏 + 19𝑐 ≤ 27.
1
Kesamaan terjadi saat 𝑎 = 8, 𝑏 = −8, dan 𝑐 = 1 sehingga 𝑓(0) = 1, 𝑓 (2) = −1, dan 𝑓(1) = 1
memenuhi |𝑓(𝑥)| ≤ 1 untuk setiap 0 ≤ 𝑥 ≤ 1.
t.m na n
pa .b
Jadi, nilai maksimum 21𝑎 + 20𝑏 + 19𝑐 adalah 27 .
:// -a k A a
ht //pa P
k
:
tp
tp
ht
13. Diberikan 𝑥, 𝑦, dan 𝑛 bilangan-bilangan asli yang memenuhi 𝑥 2 + (𝑦 + 2)𝑥 + (𝑛 + 1)𝑦 = 𝑛2 + 252.
Nilai 𝑦 terbesar yang mungkin adalah ….
g m
Pembahasan:
𝑥 2 + (𝑦 + 2)𝑥 + (𝑛 + 1)𝑦 = 𝑛2 + 252 ⇒ 𝑥 2 + 𝑥𝑦 + 2𝑥 + 𝑛𝑦 + 𝑦 = 𝑛2 + 252
blo .co
⇔ 𝑥 2 + 2𝑥 + 1 + (𝑥 + 𝑛 + 1)𝑦 = 𝑛2 + 253
⇔ (𝑥 + 1)2 − 𝑛2 + (𝑥 + 𝑛 + 1)𝑦 = 253
⇔ (𝑥 + 1 + 𝑛)(𝑥 + 1 − 𝑛) + (𝑥 + 𝑛 + 1)𝑦 = 253
⇔ (𝑥 + 1 + 𝑛)(𝑦 + 𝑥 + 1 − 𝑛) = 253
ng ot
Sehingga, (𝑥 + 1 + 𝑛) merupakan salah satu faktor bulat positif 253, yaitu {1, 11, 23, 253}.
Perhatikan juga bahwa untuk 𝑥, 𝑦, dan 𝑛 bilangan asli, maka 𝑥 + 𝑛 + 1 ≥ 3, sehingga dapat
diperiksa tiga kasus yang mungkin, yaitu:
na sp
• Untuk 𝑥 + 1 + 𝑛 = 11 maka 𝑦 + 𝑥 + 1 − 𝑛 = 23.
e/ ng ang
Perhatikan, Perhatikan, 𝑥 + 1 + 𝑛 = 11 ⇒ 𝑥 = 10 − 𝑛
𝑥 + 1 + 𝑛 = 11 dan karena 𝑥 ≥ 1 maka diperoleh:
ka log
𝑦 + 𝑥 + 1 − 𝑛 = 23 𝑥 ≥ 1 ⇒ 10 − 𝑛 ≥ 1
𝑦 − 12 ⇔ 𝑛≤9
−𝑦 + 2𝑛 = −12 ⇒ 𝑛 =
2
t.m na n
Maka,
pa .b
𝑦 − 12
𝑛≤9⇒ ≤9
:// -a k A
2
⇔ 𝑦 ≤ 30
Sehingga, untuk 𝑥 + 1 + 𝑛 = 11 diperoleh nilai maksimum 𝑦 adalah 30.
Perhatikan, Perhatikan, 𝑥 + 1 + 𝑛 = 23 ⇒ 𝑥 = 22 − 𝑛
𝑥 + 1 + 𝑛 = 23 dan karena 𝑥 ≥ 1 maka diperoleh:
ht //pa P
𝑦 + 𝑥 + 1 − 𝑛 = 11 𝑥 ≥ 1 ⇒ 22 − 𝑛 ≥ 1
𝑦 + 12 ⇔ 𝑛 ≤ 21
−𝑦 + 2𝑛 = 12 ⇒ 𝑛 =
2
Maka,
𝑦 + 12
k
𝑛 ≤ 21 ⇒ ≤ 21
2
⇔ 𝑦 ≤ 30
Sehingga, untuk 𝑥 + 1 + 𝑛 = 23 diperoleh nilai maksimum 𝑦 adalah 30.
𝑦+𝑥+1−𝑛 =1 𝑥 ≥ 1 ⇒ 252 − 𝑛 ≥ 1
𝑦 + 252 ⇔ 𝑛 ≤ 251
−𝑦 + 2𝑛 = 252 ⇒ 𝑛 =
2
ht
Maka,
𝑦 + 252
𝑛 ≤ 251 ⇒ ≤ 251
2
⇔ 𝑦 ≤ 250
Sehingga, untuk 𝑥 + 1 + 𝑛 = 253 diperoleh nilai maksimum 𝑦 adalah 250.
14. Jika dua digit terakhir dari 𝑎777 adalah 77, maka dua digit terakhir dari 𝑎 adalah ….
Pembahasan:
g m
Perhatikan, 𝑎777 ≡ 77 (mod 100) artinya 𝑎777 ≡ 7 (mod 10)
Dengan teorema Euler, 𝑎 relatif prima dengan 10 dan 𝜑(10) = 4, maka 𝑎4 ≡ 1 (mod10).
blo .co
Sehingga, 𝑎777 ≡ 7 (mod 10) ⇒ (𝑎4 )194 ∙ 𝑎 ≡ 7 (mod 10)
⇔ 𝑎 ≡ 7 (mod 10)
Karena 𝑎 ≡ 7 (mod 10), maka dua digit terakhir dari 𝑎 dapat kita nyatakan sebagai 𝑎 = 10𝑘 + 7,
dengan teorema Euler, 𝑎 relatif prima dengan 100 dan 𝜑(100) = 40, maka 𝑎40 ≡ 1 (mod100).
ng ot
𝑎777 ≡ 77 (mod 100) ⇒ (𝑎40 )19 ∙ 𝑎17 ≡ 77 (mod 100)
⇔ 𝑎17 ≡ 77 (mod 100)
na sp
⇔ (10𝑘 + 7)17 ≡ 77 (mod 100)
170𝑘 ∙ 716 + 717 ≡ 77 (mod 100)
e/ ng ang
⇔
⇔ 170𝑘 ∙ (74 )4 + (74 )4 ∙ 7 ≡ 77 (mod 100)
ka log
⇔ 170𝑘 ∙ (1)4 + (1)4 ∙ 7 ≡ 77 (mod 100)
⇔ 170𝑘 + 7 ≡ 77 (mod 100)
⇔ 70𝑘 ≡ 70 (mod 100)
⇔ 7𝑘 ≡ 7 (mod 10)
t.m na n
pa .b ⇔ 𝑘 ≡ 1 (mod 10)
:// -a k A
15. Bilangan asli ganjil 𝑏 terbesar sehingga barisan bilangan asli 𝑎𝑛 = 𝑛2 + 19𝑛 + 𝑏 memenuhi
FPB(𝑎𝑛 , 𝑎𝑛+1 ) = FPB(𝑎𝑛+2 , 𝑎𝑛+1 ) untuk setiap bilangan asli 𝑛 adalah ….
g m
Pembahasan:
Perhatikan, jika 𝑏 bilangan ganjil dan mengingat 𝑛2 + 19 = 𝑛(𝑛 + 19) merupakan perkalian
blo .co
bilangan ganjil dan genap, maka jelas bahwa 𝑎𝑛 selalu bernilai ganjil untuk setiap bilangan asli 𝑛.
Karena 𝑎𝑛+1 > 𝑎𝑛 maka:
FPB(𝑎𝑛 , 𝑎𝑛+1 ) = FPB(𝑎𝑛 , 𝑎𝑛+1 − 𝑎𝑛 )
= FPB(𝑛2 + 19𝑛 + 𝑏, ((𝑛 + 1)2 + 19(𝑛 + 1) + 𝑏) − (𝑛2 + 19𝑛 + 𝑏))
ng ot
= FPB(𝑛2 + 19𝑛 + 𝑏, 2𝑛 + 20)
= FPB(𝑛2 + 19𝑛 + 𝑏, 𝑛 + 10)
= FPB(𝑛2 + 19𝑛 + 𝑏 − (𝑛 + 10)(𝑛 + 9), 𝑛 + 10)
na sp
= FPB(𝑏 − 90, 𝑛 + 10)
e/ ng ang
Sehingga diperoleh:
FPB(𝑎𝑛 , 𝑎𝑛+1 ) = FPB(𝑏 − 90, 𝑛 + 10)
ka log
FPB(𝑎𝑛+1 , 𝑎𝑛+2 ) = FPB(𝑏 − 90, 𝑛 + 11)
Jelas bahwa FPB(𝑛 + 10, 𝑛 + 11) = 1 dan dari soal FPB(𝑎𝑛 , 𝑎𝑛+1 ) = FPB(𝑎𝑛+2 , 𝑎𝑛+1 ) sehingga
FPB(𝑏 − 90, 𝑛 + 10) = FPB(𝑏 − 90, 𝑛 + 11) terjadi saat 𝑏 − 90 = 1 ⇒ 𝑏 = 91.
t.m na n
pa .b
Jadi, nilai 𝑏 terbesar adalah 91 .
:// -a k A a
ht //pa P
k
:
tp
tp
ht
16. Banyaknya fungsi (pemetaan) dari 𝐴 = {1, 2, 3, 4, 5, 6} ke 𝐵 = {7, 8, 9, 10} dengan syarat 7 dan 8
mempunyai prapeta, yaitu ada 𝑥 dan 𝑦 di 𝐴 sehingga 𝑓(𝑥) = 7 dan 𝑓(𝑦) = 8 adalah ….
g m
Pembahasan:
Dengan PIE (Prinsip Inklusi-Eksklusi)
blo .co
• Jika tanpa syarat apapun
Banyaknya pemetaan yang mungkin adalah 𝑛(𝐵)𝑛(𝐴) = 46
• Jika tidak ada 𝑓(𝑥) = 7
Banyaknya pemetaan yang mungkin adalah (𝑛(𝐵) − 1)𝑛(𝐴) = 36
ng ot
• Jika tidak ada 𝑓(𝑥) = 8
Banyaknya pemetaan yang mungkin adalah (𝑛(𝐵) − 1)𝑛(𝐴) = 36
na sp
• Jika tidak ada 𝑓(𝑥) = 7 dan 𝑓(𝑥) = 8
Banyaknya pemetaan yang mungkin adalah (𝑛(𝐵) − 2)𝑛(𝐴) = 26
e/ ng ang
Jadi, banyaknya pemetaan dari 𝐴 = {1, 2, 3, 4, 5, 6} ke 𝐵 = {7, 8, 9, 10} dengan syarat 7 dan 8
ka log
mempunyai prapeta adalah 46 − 36 − 36 + 26 = 2702 .
t.m na n
pa .b
:// -a k A a
ht //pa P
k
:
tp
tp
ht
17. Banyaknya barisan ternary (suku-sukunya 0, 1, atau 2) yang memuat 13 suku, memuat tepat empat
0, dan setiap di antara dua 0 ada paling sedikit dua suku bukan 0 adalah ….
g m
Pembahasan:
Perhatikan, untuk memberikan pemahaman soal berikut adalah salah satu contoh barisan ternary
yang memenuhi soal, dapat dituliskan sebagai berikut:
blo .co
⏟
1 0 11
⏟ 0 2122
⏟ 0 12
⏟ 0 ⏟
𝑎 𝑏 𝑐 𝑑 𝑒
Huruf 𝑎, 𝑏, 𝑐, 𝑑, 𝑒 pada barisan tersebut adalah banyak elemen digit bukan 0 yang diisikan dengan
ng ot
digit 0 sebagai pembatasnya. Mudah dipahami bahwa karena setiap di antara dua 0 ada paling
sedikit dua suku bukan nol, maka 𝑏, 𝑐, 𝑑 ≥ 2, serta karena 0 dapat menjadi awal dan akhir dari
barisan maka 𝑎, 𝑏 ≥ 0.
na sp
Perhatikan lagi, barisan harus memuat 13 suku, padahal terdapat tepat empat 0, sehingga haruslah
e/ ng ang
ada sembilan digit bukan 0. Sehingga banyaknya susunan digit bukan nol memenuhi:
𝑎+𝑏+𝑐+𝑑+𝑒 =9
ka log
dengan 𝑎, 𝑒 ≥ 0 dan 𝑏, 𝑐, 𝑑 ≥ 2.
⇔ 𝑎+𝑝+𝑞+𝑟+𝑒 = 3
dengan 𝑎, 𝑝, 𝑞, 𝑟, 𝑒 ≥ 0
Dengan De Moivre banyaknya susunan digit bukan nol adalah 3+(5−1) 𝐶3 = 7 𝐶3 = 35 susunan.
Padahal, susunan digit bukan nol memiliki dua kemungkinan digit, yaitu 1 atau 2. Jadi banyak cara
a
Jadi, banyaknya barisan ternary yang dapat dibuat sebanyak 7 𝐶3 ∙ 29 = 35 ∙ 512 = 17920 susunan.
k
:
tp
tp
ht
18. Sebuah papan catur berukuran 101 × 21 akan dipasangi beberapa ubin berukuran 3 × 1. Berapa
ubin terbanyak yang bisa dipasang pada papan sehingga tidak ada dua ubin yang bertumpuk atau
bersentuhan (bersentuhan pada titik sudut ubin juga tidak diperbolehkan) ?
g m
Pembahasan:
Ada dua syarat pada soal, yaitu:
blo .co
• Tidak ada dua ubin yang bertumpuk
• Tidak ada dua ubin yang bersentuhan sisinya maupun titik sudutnya
Kedua syarat tersebut dapat dipenuhi bila terdapat sela-sela di antara ubin minimal 1 petak.
ng ot
Ilustrasi berikut mungkin akan membantu mempermudah pemahaman kita.
na sp
e/ ng ang
ka log
Jadi, kita dapat membuat sela-sela dengan memperbesar ubin dari 3 × 1 menjadi 4 × 2, dengan
1
menambahkan 2 petak di masing-masing sisi kanan, kiri, atas, dan bawah ubin.
t.m na n
pa .b
Jika ubin 3 × 1 diletakkan menempel di bagian paling atas seperti ilustrasi sama artinya dengan
ubin 4 × 1 menjadi terletak di luar papan yang diperbolehkan. Sehingga, papan harus juga kita
:// -a k A
1
perluas 2 petak di masing-masing sisi kanan, kiri, atas, dan bawah.
Jadi, soal akan analog dengan “Sebuah papan catur berukuran 102 × 22 akan dipasangi beberapa
ubin berukuran 4 × 2. Berapa ubin terbanyak yang bisa dipasang pada papan sehingga tidak ada
dua ubin yang bertumpuk, sedangkan dua ubin boleh bersentuhan ?”
a
Dapat kita kerjakan dengan membagi luas papan catur, dibagi luas satu buah ubin.
ht //pa P
102×22
Jadi, banyak ubin terbanyak yang dapat dipasang adalah ⌊ 4×2
⌋ = 280 ubin.
k
:
tp
tp
ht
19. Diberikan segitiga 𝐴𝐵𝐶 dengan 𝐴𝐵 = 6, 𝐵𝐶 = 7, dan 𝐶𝐴 = 8. Jika 𝐼 adalah titik potong ketiga garis
bagi segitiga 𝐴𝐵𝐶, maka 𝐴𝐼 2 adalah ….
g m
Pembahasan:
Perhatikan, karena 𝐼 adalah titik potong ketiga garis bagi segitiga 𝐴𝐵𝐶,
maka 𝐼 adalah titik pusat lingkaran dalam segitiga 𝐴𝐵𝐶 dan 𝐼𝐷 adalah
blo .co
𝐶
jari-jari lingkaran.
1 1 21
Sehingga, karena 𝑠 = 2 (𝐴𝐵 + 𝐵𝐶 + 𝐴𝐶) = 2 (6 + 7 + 8) = 2 maka
8 7 dengan rumus jari-jari lingkaran dalam segitiga diperoleh:
ng ot
𝐼
[𝐴𝐵𝐶] √𝑠(𝑠 − 𝐴𝐵)(𝑠 − 𝐵𝐶)(𝑠 − 𝐴𝐶)
𝑟 𝐼𝐷 = ⇒ 𝐼𝐷 =
𝑠 𝑠
𝐴 𝐷 𝐵
na sp
21 9
√ ∙ ∙ ∙ 7 5
6 2 2 2 2
=
e/ ng ang
21
2
ka log
√212 ∙ 15
= 2
21
2
t.m na n
√15
pa .b =
2
:// -a k A
7
Perhatikan, karena 𝐴𝐷 = 𝑠 − 𝐵𝐶 = 2, dengan Pythagoras diperoleh:
2
2 2
7 2 √15
2
49 15 64
𝐴𝐼 = 𝐴𝐷 + 𝐼𝐷 = ( ) + ( ) = + = = 16
2 2 4 4 4
a
Jadi, 𝐴𝐼 2 = 16 .
ht //pa P
4 2𝑎 14 1
𝐴𝐼 2 = (1 − ) 𝑏𝑐 = (1 − ) ∙ 6 ∙ 8 = ∙ 48 = 16 .
8 𝐾 21 3
𝐹 𝐸 7
𝐼
3
𝐴 𝐷 𝐵
6
20. Diberikan segitiga siku-siku 𝐴𝐵𝐶, dengan ∠𝐶 = 90°. Titik 𝐷 terletak pada sisi 𝐴𝐵 dan 𝐸 pada sisi
𝐴𝐶 sehingga garis 𝐷𝐸 sejajar dengan garis 𝐵𝐶. Diketahui tiga setengah lingkaran berwarna biru,
merah, dan hijau sedemikian sehingga setengah lingkaran biru menyinggung 𝐴𝐶 dan 𝐴𝐵, setengah
g m
lingkaran merah menyinggung sisi 𝐴𝐵 dan garis 𝐷𝐸, dan setengah lingkaran hijau menyinggung
setengah lingkaran biru dan garis 𝐷𝐸 (perhatikan gambar berikut).
Jika 2𝐴𝐶 + 5𝐵𝐶 = 5𝐴𝐵, maka perbandingan panjang jari-jari setengah lingkaran merah dengan
blo .co
jari-jari setengah lingkaran hijau adalah 𝑘 ∶ 25. Nilai 𝑘 adalah ….
𝐵
ng ot
𝐷
na sp
e/ ng ang
ka log
𝐶 𝐸 𝐴
Pembahasan:
t.m na n
𝑟𝑀 𝑘
Ditanyakan nilai 𝑘 yang memenuhi = .
𝐵
pa .b 𝑟𝐿 25
𝛽
:// -a k A
𝑃 𝐵𝐶 21
𝑟𝑀 ⇔ =
ht //pa P
𝑟𝐿 𝛽 𝛼
𝐴𝐶 20
𝐶 𝐿 𝐸 𝑀 𝐴 Misal, 𝐵𝐶 = 21𝑥 dan 𝐴𝐶 = 20𝑥 maka 𝐴𝐵 = √𝐵𝐶 2 + 𝐴𝐶 2 = 29𝑥.
Perhatikan ∆𝐴𝐶𝐾 kongruen ∆𝐴𝑁𝐾, sehingga 𝐴𝐶 = 𝐴𝑁 = 20𝑥. Akibatnya, 𝐵𝑁 = 9𝑥.
20 60
Perhatikan ∆𝐴𝐵𝐶 sebangun ∆𝐾𝐵𝑁, sehingga 𝑟𝐾 = 𝐾𝑁 = 21 ∙ 𝐵𝑁 = 7 𝑥.
k
7 7
tp
tp
29
Perhatikan ∆𝐷𝐸𝑀 kongruen ∆𝐷𝑃𝑀, maka 𝐷𝐸 = 𝐷𝑃, dan ∆𝐴𝑃𝑀 sebangun ∆𝐴𝐸𝐷, maka 𝐴𝑀 = 21 𝑟𝑀 .
29 50 21 24
Perhatikan juga bahwa 𝐴𝐸 = 𝐴𝑀 + 𝐸𝑀 = 21 𝑟𝑀 + 𝑟𝑀 = 21 𝑟𝑀 . Artinya 𝑟𝑀 = 50 𝐴𝐸 = 5
𝑥
ht
24
𝑟𝑀 𝑘 𝑥 𝑘
Jadi, = ⇒ 5 =
𝑟𝐿 25 15 25
7 𝑥
⇔ 𝑘 = 56
Pembahasan soal KSNK Matematika SMA 2021 ini sangat mungkin jauh dari sempurna mengingat
keterbatasan penulis. Saran, koreksi dan tanggapan sangat diharapkan demi perbaikan pembahasan
soal KSN ini.
g m
Untuk download pembahasan soal SBMPTN, UNAS, Olimpiade, dan rangkuman materi pelajaran serta
blo .co
soal-soal ujian yang lainnya, silahkan kunjungi http://pak-anang.blogspot.com.
Terima kasih.
Pak Anang
ng ot
na sp
e/ ng ang
ka log
t.m na n
pa .b
:// -a k A a
ht //pa P
k
:
tp
tp
ht