Jaringan Telekomunikasi PT. Cahaya Solusindo Internusa HAK DAN KEWAJIBAN PIHAK KEDUA
PIHAK PERTAMA (INTERNET SERVICE PROVIDER) 1. Selain yang diatur dalam Pasal lain dari Syarat dan Ketentuan Berlangganan ini, PIHAK KEDUA
memiliki hak sebagai berikut :
PT.Cahaya Solisindo Internusa (selanjutnya disebut ‘‘PIHAK PERTAMA ‘‘ ) dan Pelanggan selanjutnya disebut
‘‘ PIHAK KEDUA ‘‘ dan bersama-sama disebut ‘‘PARA PIHAK‘‘ PARA PIHAK sepakat untuk mengikatkan a. Mendapatkan koreksiatas gangguan pada Jaringan Telekomunikasi setelah pemberitahuan lisan
diri dalam Formulir Berlangganan beserta Syarat dan Ketentuan isi (selanjutnya disebut Syarat Dan Ketentuan tersebut harus ditindaklanjuti secara tertulis kepada PIHAK PERTAMA.
Berlangganan), sesuai dengan ketentuan berikut. b. Mendapat pengembalian sesuai dengan perhitungan sebagaimana dimaksud dalam lampiran Syarat
dan Ketentuan Berlangganan ini, dalam hal Jaringan Telekomunikasi PIHAK PERTAMA
PASAL 1 mengalami gangguan terjadi karena kesalahan PIHAK PERTAMA akibat SLA dibawah standart
PENGERTIAN – PENGERTIAN yang dijamin oleh PIHAK PERTAMA sebagaimana tercantum dalam lampiran Syarat dan
Jika tidak dikatakan lain dalam PERJANJIAN ini, maka untuk istilah - istilah berikut ini PIHAK PERTAMA dan Ketentuan Berlangganan ini.
PIHAK KEDUA sepakat untuk mengartikan sebagai berikut : 2. PIHAK KEDUA memiliki kewajiban sebagai berikut :
1. BANDWIDTH adalah jumlah kapasitas yang dapat digunakan pada kabel internet agar dapat dilewati a. PIHAK KEDUA bertanggung jawab atas segala kerusakan, kehilangan dan segala hal yang terjadi
trafik paket data dengan maksimal tertentu pada Jaringan Telekomunikasi dan/atau perangkat PIHAK PERTAMA yang disebabkan oleh
2. BERITA ACARA AKTIVASI adalah berita acara yang dibuat dan ditandatangani oleh PIHAK kesalahan PIHAK KEDUA dan/atau ketentuan fasilitas penunjang PIHAK KEDUA yang tidak
PERTAMA dan PIHAK KEDUA yang menyatakan bahwa jaringan akses internet telah diuji dengan sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan oleh PIHAK PERTAMA.
baik dan siap digunakan serta digunakan sebagai lampiran dalam PERJANJIAN ini. b. Bertanggung jawab atas segala konsekuensi yang timbul dari ketidakpatuhan terhadap hukum yang
3. FORMULIR PENDAFTARAN BEKERJASAMA (FPB) adalah formulir isian yang dipergunakan oleh berlaku.
calon PIHAK KEDUA untuk mengajukan permohonan bekerjasama jasa akses internet. c. Memastikan bahwa semua informasi yang diberikan kepada PIHAK PERTAMA dalam Formulir
4. JARINGAN AKSES adalah jaringan akses frame relay atau jaringan akses wireless yang dipergunakan Berlangganan adalah benar, dan PERWAKILAN PIHAK KEDUA yang menandatangani dokumen
PIHAK KEDUA untuk akses internet dan dilaksanakan dalam PERJANJIAN. adalah Badan Hukum dan berhak mewakili perusahaan PIHAK KEDUA.
5. PIHAK KEDUA adalah pemakai jaringan akses internet yang disediakan oleh PIHAK PERTAMA dan d. PIHAK KEDUA bertanggung jawab atas biaya dan membantu semua jenis perizinan di pelaksanaan
dilaksanakan dalam PERJANJIAN ini. instalasi perangkat yang terkait dengan Jaringan Telekomunikasi.
6. PERJANJIAN adalah perjanjian bekerjasama antara PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA tentang e. Tidak diperkenankan melakukan perubahan konfigurasi dan spesifikasi teknis peralatan atau untuk
penyediaan jaringan akses internet. menghubungkan dalam bentuk apapun dengan Jaringan Telekomunikasi sesuai dengan Pasal 2 dari
7. POINT OF PRESENT adalah lokasi penempatan menara antenna, perangkat wireless dan Router yang Syarat dan Ketentuan Berlangganan ini tanpa izin tertulis dari PIHAK PERTAMA.
berfungsi untuk menyebar luaskan jaringan akses internet ke PIHAK KEDUA disekitarnya.
f. Menyediakan dan melengkapi alat-alat yang diperlukan sebelum mengaktifkan Jaringan
8. ROUTER adalah sebuah alat jaringan komputer yang mengirimkan paket data melalui sebuah jaringan telekomunikasi.
atau internet menuju tujuannya, melalui sebuah proses yang dikenal sebagai routing.
g. PIHAK KEDUA wajib melaporkan gangguan yang terjadi kepada PIHAK PERTAMA menurut
9. SURVEY adalah pengecekan titik koordinat PIHAK KEDUA secara langsung maupun tidak langsung. prosedur eskalasi sebagaimana dimaksud dalam lampiran Ketentuan Berlangganan ini dan kondisi
10. INSTALASI adalah pemasangan layanan akses internet PIHAK KEDUA. yang harus ditindak lanjuti dengan pemberitahuan tertulis.
11. DISMANTLE adalah pembongkaran perangkat (apabila sudah terminate). h. Tidak diperkenankan memberikan kesempatan kepada PIHAK KETIGA untuk memanfaatkan
12. PERANGKAT JARINGAN TELEKOMUNIKASI adalah penghubung jaringan pemakaian satu fasilitas dan Layanan Jaringan Telekomunikasi termasuk menjual kembali Jaringan Telekomunikasi
kepada pemakaian lainya. kepada PIHAK KETIGA tanpa persetujuan tertulis dari PIHAK PERTAMA. Dalam hal PIHAK
13. SERVICE LEVEL AGREEMENT atau SLA adalah dokumen kesepakatan formal atau informal antara PERTAMA setuju, PIHAK KEDUA menjamin kerjasama tersebut antara PIHAK KEDUA dengan
pihak penyedia dan PIHAK KEDUA akhir layanan (customer). PIHAK KETIGA sehubungan dengan menyewakan, menjual kembali atau mengalihkan layanan
14. NOC/POP adalah lokasi penanganan gangguan layanan/ tempat server. kepada PIHAK PERTAMA di kemudian hari, baik selama masa berlakunya atau setelah masa
15. COMMITED INFORMATION RATE atau CIR adalah kecepatan akses internet yang akan didapatkan berlakunya, atau setelah berakhirnya langganan, oleh karena itu menjadi beban penuh dan tanggung
PIHAK KEDUA saat keadaan terburuk. jawab PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA membebasknan PIHAK PERTAMA dari segala
tuntutan/ gugatan dari PIHAK manapun.
PASAL 2
KEDUDUKAN PARA PIHAK PASAL 5
1. PIHAK PERTAMA menyediakan Jaringan Telekomunikasi kepada PIHAK KEDUA dengan lokasi dan
KETENTUAN
kapasitas sebagaimana tercantum dalam Formulir Berlangganan. PARA PIHAK setuju bahwa semua
ketentuan itu belum diatur dalam Formulir Berlangganan yang berkaitan dengan kegiatan teknis, 1. PARA PIHAK setuju bahwa periode berlangganan Jaringan Telekomunikasi akan dicantumkan pada
pemeliharaan dan/atau penggunaan operasional layanan dan/atau kebutuhan lain dari penyelenggaraan halaman 5 (lima) Formulir Berlangganan ini (“Jangka Waktu Berlangganan”), kecuali disepakati oleh
Jaringan Telekomunikasi jasa, akan diatur lebih lanjut dalam lampiran tersendiri dan tetap menjadi bagian PARA PIHAK lain.
yang tidak terpisahkan. 2. PIHAK KEDUA telah mengetahui dan menyetujui jangka waktu berlangganan masing-masing Jaringan
2. Setelah Jaringan Telekomunikasi terpasang sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 Pasal ini sesuai dengan Telekomunikasi wajib dilaksanakan paling singkat 12 (dua belas) bulan berlaku sejakt BAST
ditandatangani oleh PARA PIHAK atau paling lambat 3 (tiga) hari kerja setelah diterima oleh PIHAK
spesifikasi yang disepakati oleh PARA PIHAK, PARA PIHAK wajib menandatangani BAI.
KEDUA.
3. PIHAK PERTAMA akan mengaktifkan Jaringan Telekomunikasi setelah proses instalasi sebagaimana
dimaksud pada ayat 2 Pasal ini diselesaikan dengan baik dan berdasarkan permintaan dari PIHAK 3. Masa berlangganan akan diperpanjang secara otomatis untuk 1 (satu) tahun berikutnya, kecuali ada
KEDUA. Setelah aktivasi Jaringan Telekomunikasi PIHAK PERTAMA telah diuji dengan hasil yang pemberitahuan tertulis dari PIHAK KEDUA bahwa perjanjian tidak dapat diperpanjang selambat-
baik dan dapat digunakan oleh PIHAK KEDUA, PARA PIHAK akan menandatangani BAA. lambatnya 1 (satu) bulan sebelumnya.
4. Setelah penginstalan dan pengaktifan selesai sebagaimana diatur dalam ayat 2 dan ayat 3 Pasal ini, 4. Menyimpang dari hak dan kewajiban lainnya sebagaimana diatur dalam Pasal lain dari perjanjian ini,
PIHAK PERTAMA akan menerbitkan BAST dengan tanggal yang tercantum dalam FAB, yang untuk masing-masing permohonan pengakhiran Jangka Waktu Berlangganan ini harus diajukan secara
selanjutnya dalam jangka waktu paling lambat selambat-lambatnya 3 (tiga) hari kerja setelah FAB tertulis paling lambat tanggal 30 (tiga puluh) hari sebelum tanggal pengakhiran.
diterima, PIHAK KEDUA harus menandatangani dan segera mengembalikan FAB kepada PIHAK
PERTAMA, dimana jika melewati jangka waktu yang ditentukan, PIHAK KEDUA setuju bahwa FAB PASAL 6
cukup sah untuk ditandatangani oleh PIHAK PERTAMA. BIAYA DAN PROSEDUR PEMBAYARAN
5. Jaringan Telekomunikasi harus digunakan PIHAK KEDUA sesuai dengan kesepakatan dan dilarang 1. Untuk penyediaan layanan Jaringan Telekomunikasi oleh PIHAK PERTAMA sebagaimana dimaksud
menambah kapasitas Jaringan Telekomunikasi dengan memasang perangkat tambahan tanpa persetujuan dalam hal ini Syarat dan Ketentuan Berlangganan, PIHAK KEDUA akan dikenakan biaya pemasangan,
tertulis dari PIHAK PERTAMA. PIHAK KEDUA dilarang menghubungkan Jaringan Telekomunikasi biaya berlangganan, dan biaya lainnya (jika ada) sebagaimana dinyatakan akan disepakati pada masing-
yang ada digunakan untuk Telekomunikasi secara tidak sah berdasarkan Peraturan Perundang-Undangan masing Formulir Berlangganan.
yang berlaku di Indonesia. Dalam hal digunakan untuk mendukung penyelenggaraan Jasa 2. PIHAK PERTAMA akan membebankan biaya berlangganan setiap awal bulan, dimana untuk awal
Telekomunikasi, maka harus digunakan sesuai dengan izin yang dimiliki oleh PIHAK KEDUA. berlangganan layanan jatuh pada pertengahan atau akhir bulan, PIHAK PERTAMA akan menagih di
6. Penyelenggaraan terhadap ketentuan ayat 5 Pasal ini dapat mengakibatkan berakhirnya Layanan Jaringan awal bulan berikutnya beserta penagihan biaya pemasangan bulan berjalan dan biaya berlangganan. Jika
Telekomunikasi tanpa kewajiban melalui mekanisme surat peringatan sebagaimana dimaskud dalam Pasal ada siklus tagihan yang tidak lengkap dalam satu bulan, maka perhitungan biaya berlangganan akan
7 ayat 1 Sayarat dan Ketentuan Berlangganan ini, yang selanjutnya PIHAK PERTAMA berhak dihitung secara prorata (proporsional) oleh PIHAK PERTAMA.
mengenakan sanksi/hukuman sebagaimana diatur dalam Pasal 8 ayat 1 dan gugatan lain menurut hukum 3. PIHAK PERTAMA dapat menagih biaya pemasangan dan/atau biaya berlanggananuntuk satu atau lebih
yang berlaku di Indonesia, dan PIHAK KEDUA akan membebaskan PIHAK PERTAMA dari segala
layanan dari Jaringan Telekomunikasi berdasarkan Formulir Berlangganan dalam satu tagihan.
klaim/tuntutan dalam bentuk apapun dan dari PIHAK manapun, termasuk menanggung semua biaya dan
kerugian yang diderita oleh PIHAK PERTAMA. 4. Restitusi akan diperhitungkan setelah dilakukan rekonsiliasi oleh PARA PIHAK yang kemudian
dilakukan secara langsung pemotongan (nett-off) pada tagihan bulan berikutnya, dimana perhitungan
restitusi tidak dapat digunakan sebagai dasar PIHAK KEDUA untuk menunda pelaksanaan pembayaran.
PASAL 3 5. PIHAK KEDUA wajib membayar setiap tagihan yang dikeluarkan oleh PIHAK PERTAMA selambat-
HAK DAN KEWAJIBAN PIHAK PERTAMA lambatnya 14 jam kerja setelah PIHAK KEDUA menerima tagihan dari PIHAK PERTAMA dengan
1. Selain yang diatur dalam Pasal lain dari Perjanjian ini, PIHAK PERTAMA memiliki hak untuk masuk nomor rekening BCA PT CAHAYA SOLUSINDO INTERNUSA 8982555000 atau nomor rekening lain
ke ruang peralatan PIHAK KEDUA kapan saja untuk pemeliharaan dan pemeriksaan dengan sebagaimana tertera pada tagihan resmi PIHAK PERTAMA, dengan biaya trasnfer ditanggung PIHAK
pemberitahuan kepada PIHAK KEDUA. PIHAK PERTAMA berhak untuk bekerja sama dengan KEDUA.
afiliasinya dalam pemenuhan layanan kepada PIHAK KEDUA sebagaimana diatur dalam perjanjian ini. 6. Segala bea dan pajak yang timbul akibat dari perjanjian ini menjadi tanggung jawab masing-masing
Menghubungkan / mencabangkan saluran layanan Jaringan Telekomunikasi Berbasis Serat Optik ke PIHAK sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku
PIHAK KETIGA lainnya tanpa mengganggu Telekomunikasi PIHAK KEDUA Layanan jaringan.
Tidak bertanggung jawab atas penggunaan Jaringan Telekomunikasi oleh PIHAK KEDUA termasuk
hubungan anrara PIHAK KEDUA dengan PIHAK KETIGA lainnya. Melakukan PASAL 7
pekerjaan/pemeliharaan terencana terencana dengan waktu yang ditentukan oleh PIHAK PERTAMA PENGHENTIAN
meningkatkan kinerja Jaringan Telekomunikasi kepada PIHAK KEDUA. Tidak bertanggung jawab atas 1. Dalam hal perjanjian ini diakhiri oleh PIHAK PERTAMA karena pelanggaran terhadap PERJANJIAN
kerugian yang diderita PIHAK KEDUA yang terjadi sehubungan dengan hal tersebut dengan penggunaan KEDUA PIHAK atau penghentian dini oleh PIHAK KEDUA untuk alasan apapun sebelum pemenuhan
Jaringan Telekomunikasi PIHAK PERTAMA, kecuali untuk penggantian biaya dalam hal terjadi jangka waktu pemesanan miimum 12 (dua belas) bulan, PIHAK KEDUA menanggung dan membayar
interupsi. sanksi kepada PIHAK PERTAMA sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat 1 huruf a perjanjian ini.
2. PIHAK PERTAMA memiliki kewajiban sebagai berikut: 2. PIHAK KEDUA yang melanggar perjanjian ini dan telah mendapat teguran tertulis dari PIHAK
a. Menyediakan layanan dan pemeliharaan Jaringan Telekomunikasi 24 (dua puluh empat) jam per hari, PERTAMA sebanyak 3 (tiga) kali berturut-turut tanpa adanya itikad baik dari PIHAK KEDUA untuk
7 (tujuh) hari per minggu. memperbaiki pelanggaran, dimana telah di buat satu surat peringatan dan telah diberikan tenggang waktu
b. Memberikan informasi tertulis kepada PIHAK KEDUA mengenai rencana tersebut pelaksanaan selama 7 (tujuh) hari. Maka setelah itu akan di proses sesuai hukum yang berlaku.
pekerjaan/ pemeliharaan paling lambat 3 (tiga) hari kerja sebelum pekerjaan/pemeliharaan dilakukan. 3. Salah satu PIHAK pailit atau dalam proses pailit, ada putusan atau penetapan pengadilan, atau petisi
c. Dapat memberikan laporan kinerja Jaringan Telekomunikasi saat ini sesuai permintaan PIHAK tentang kebangkrutan, penutupan atau likuidasi, dan penunjukan perwakilan atau likuidator atau tindakan
KEDUA. serupa lainnya, mengajukan permohonan penangguhan kewajiban pembayaran utang atau mengambil
tindakan sehubungan dengan adanya kepailitan atau dalam keadaan likuidasi atau dalam proses likuidasi
atau dalam proses pembubaran perusahaan.
PASAL 11
FORCE MAJEUR
1. Force Majeur adalah peristiwa yang tidak dapat dituntut karena berada diluar kekuasaan PIHAK yang
mengakibatkan terhentinya atau tertundanya pelaksanaan Ketentuan Berlangganan dan kondisi tertentu
seperti petir, gempa bumi, angina topan, kebakaran, ledakan, banjir, sabotase, vandalisme, huru-hara,
epidemi, pandemic, dan peraturan atau larangan pemerintah.
2. Setiap kejadian yang bersifat Force Majeur harus diberitahukan kepada PIHAK lainnya, paling lambat 7
(tujuh) hari setelah kejadian berakhir.
3. Segala kerugian dan biaya yang diderita akibat Force Majeur menjadi tanggung jawab masing-masing
PIHAK.
PASAL 12
KERAHASIAAN
1. PARA PIHAK setuju untuk menjaga kerahasiaan semua informasi, data, dokumen, dan pengetahuan
yang diperoleh dalam pelaksanaan perjanjian ini dan tidak akan mengungkapkannya kepada PIHAK
KETIGA manapun tanpa persetujuan tertulis sebelumnya dari PIHAK lainnya dalam perjanjian ini,
kecuali pengungkapan tersebut dilakukan kepada instansi pemerintah terkait sesuai dengan peraturan yang
berlaku, konsultan hukum, dan lembaga keuangan yang tugasnya mengharuskan informasi demikian
rahasia, asalkan lembaga keuangan telah setuju untuk tidak mempublikasikannya kepada PIHAK
KETIGA dengan alasan apapun.
2. Pembatasan sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 Pasal ini tidak berlaku dalam hal-hal berikut :
a. Informasi rahasia telah menjadi dominan public yang tidak disebabkan oleh pelanggaran ayat 1 Pasal
ini.
b. Informasi dikembangkan secara independen oleh PIHAK KETIGA tanpa melanggar ketentuan
persetujuan ini.
c. Informasi rahasia tersebut telah berada di pihak yag bersangkutan pada saat atau sebelum
pengungkapan informasi rahasia yang dimaksud.
d. Informasi rahasia yang diperoleh pihak terkait dengan itikad baik dari yang berwenang PIHAK
KETIGA untuk mengungkapkannya.
NO FAB :………/ADM/FAB/…/2023
FORMULIR BERLANGGANAN
Jasa Telekomunikasi CSNET
Isi dengan huruf cetak dan beri tanda x pada kotak pilihan
INFORMASI PERUSAHAAN
Nama Perusahaan :
Jenis Usaha :
Alamat :
Paraf pelanggan :
INFORMASI LAYANAN
Jenis Layanan : □ ICI □ Netlink □ DPLC □ DEPL
□ IP Transit □ IPLC □ IEPL □ Bandwidth
□ Subnet □ Ijin Tiang □ Local Loop
Kapasitas :
Tanggal RFS :
MTU :
Port Mode :
Catatan Khusus :
ALAMAT SITE
Alamat Asal :
Paraf Pelanggan :
AS Number :
Paraf Pelanggan
Connector Type : □ LC □ FC □ SC
Cable Type : □ Single Mode □ Multi Mode
Additional Note :
Paraf Pelanggan :