NOMOR… TAHUN…
TENTANG
Dan
MEMUTUSKAN:
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Pasal 2
Pasal 3
BAB II
PENYEDIAAN LAYANAN OVER THE TOP
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 5
Bagain Kedua
Penyedia
Pasal 6
Bagian Ketiga
Perizinan
Pasal 7
Bagian Keempat
Kewajiban Penyedia Layanan OTT
Pasal 8
Pasal 9
Pasal 10
Bagian Kelima
Kerja Sama Penyedia Layanan OTT
Pasal 11
BAB III
PUSAT KONTAK INFORMASI
Pasal 12
BAB IV
PENYIMPANAN DATA
Pasal 13
BAB V
PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN
Pasal 14
Pasal 15
BAB VI
FORUM LAYANAN OTT
Pasal 16
BAB VII
SANKSI ADMINISTRASI
Pasal 17
(1) Barang siapa yang melanggar ketentuan pada Pasal 11 ayat (3),
Pasal 12, atau Pasal 15 ayat (1) dikenai sanksi administrasi.
(2) Sanksi administrasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah
dalam bentuk bandwidth management.
(3) Sanksi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diberikan oleh
Direktur Jenderal berdasarkan hasil evaluasi dari BRTI dengan
memperhatikan masukan dari masyarakat.
BAB VIII
KETENTUAN PIDANA
Pasal 18
Pasal 19
Pasal 20
Pasal 21
Penyedia Layanan OTT yang melanggar ketentuan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 13 dipidana dengan pidana penjara
paling lama 4 (empat) tahun dan/atau denda paling banyak Rp.
100.000.000,00 (seratus juta rupiah).
BAB IX
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 22
BAB B
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 23
Disahkan di Jakarta
pada tanggal …..
Diundangkan di Jakarta
Pada tanggal …..
YASONnA H. LAOLY
PENJELASAN
ATAS
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
NOMOR … TAHUN…
TENTANG
PENYEDIAAN LAYANAN APLIKASI DAN/ATAU KONTEN MELALUI INTERNET
I. UMUM
Sektor teknologi informasi dan komunikasi merupakan sektor yang dominan
pada era informasi saat ini. Era informasi tersebut pada akhirnya melahirkan
masyarakat modern yaitu karakter masyarakat yang bergerak sangat cepat,
terkoneksi secara global, digital, terpapar oleh informasi dan data yang sangat
kompleks, kritis-demanding, dan berbagai istilah lainnya. Perkembangan
teknologi informasi dan komunikasi juga menyebabkan hubungan dunia
menjadi tanpa batas (borderless) dan menyebabkan perubahan sosial,
ekonomi, dan budaya secara signifikan berlangsung demikian cepat. Saat ini
Indonesia telah mengalami era disrupsi, yang dimana sebuah era terjadinya
inovasi dan perubahan secara besar-besaran dan secara fundamental
mengubah semua sistem, tatanan dan landscape yang ada ke cara-cara baru,
seperti dengan adanya perilaku digital.
Melalui Layanan Over The Top setiap orang dapat dengan mudah mengakses
informasi dan menikmati konten-konten bermuatan hak cipta seperti musik,
karya sinematografi, karya tulis dan jenis karya cipta lainnya tanpa perlu
memiliki bentuk fisiknya. Pelanggaran hak cipta pada Layanan Over The Top
yang belakangan ini ramai diperbincangkan adalah penyebarluasan dan
penggandaan berbagai konten bermuatan hak cipta dalam format digital
secara tanpa izin melalui aplikasi yang disediakan.
Berkaitan dengan hal itu, perlu diperhatikan sisi keamanan dan kepastian
hukum dalam pemanfaatan Layanan Over The Top (OTT) agar dapat
berkembang secara optimal, dengan tetap berpijak pada arah dan kebijakan
pembangunan nasional serta dengan memperhatikan perkembangan yang
berlangsung baik secara nasional maupun internasional, terutama dalam
pemanfaatan teknologi informasi, media, dan komunikasi.
Pasal 1
Cukup jelas
Pasal 2
Pasal 3
Asas Keamanan berarti bahwa agar penyelengaraan Layanan Over The Top
(OTT) selalu memperhatikan faktor keamanan dalam perencanaan,
pengoperasian, dan penyimpanan data pribadi.
Asas Kolaboratif berarti bahwa dalam penyelenggaraan Layanan Over The Top
(OTT) harus dapat mengembangkan iklim yang harmonis, timbal balik, dan
sinergi dengan berbagai pemangku kepentingan baik pada kementrian,
lembaga dan/atau badan terkait secara efektif dan efisien.
Pasal 4
Cukup jelas.
Pasal 5
Ayat (1)
a. Layanan pesan dan suara (communication services) adalah segala jenis
layanan yang domain aktivitas dan penyediaannya adalah pesan dan
suara yang meliputi WhatsApp, Line, Signal, Viber, Telegram, SMS,
Skype, dan sebagainya.
b. Ekosistem aplikasi yang terhubung dengan jaringan sosial dan e‐
commerce ini merupakan bentuk aplikasi yang terkoneksi dengan
masyarakat lainnya yang lebih luas serta aplikasi yang berhubungan
dengan penyebaran, penjualan, pembelian, serta pemasaran barang atau
jasa yang mengandalkan sistem elektronik yang meliputi Twitter,
Facebook, Instagram, Shopee, Tokopedia, Lazada, Blibli, TikTok,
Snapchat, dan sebagainya.
c. Penyedia konten video atau audio meliputi Youtube, NetfliX, WeTv,
Spotify, JOX, SoundCloud, dan sebagainya
Ayat (2)
Cukup Jelas.
Pasal 6
Ayat (1)
Cukup Jelas.
Ayat (2)
Ayat (3)
Cukup jelas.
Pasal 7
Cukup jelas.
Pasal 8
Cukup jelas.
Pasal 9
Cukup jelas.
Pasal 10
Cukup jelas.
Pasal 11
Ayat (1)
Ayat (2)
Cukup jelas
Ayat (3)
Cukup jelas.
Ayat (4)
Cukup jelas.
Pasal 12
Cukup jelas.
Pasal 13
Ayat (1)
Cukup jelas.
Ayat (2)
Cukup jelas.
Ayat (3)
Ayat (4)
Cukup jelas.
Pasal 14
Cukup jelas.
Pasal 15
Cukup jelas.
Pasal 16
Cukup jelas.
Pasal 17
Ayat (1)
Cukup jelas
Ayat (2)
Yang dimaksud dengan bandwidth management adalah digunakan oleh
suatu institusi untuk mengurangi kebutuhan kritikal dari suatu segmen
jaringan.
Ayat (3)
Cukup jelas.
Pasal 18
Cukup jelas.
Pasal 19
Cukup jelas.
Pasal 20
Cukup jelas.
Pasal 21
Cukup jelas.
Pasal 22
Cukup jelas.
Pasal 23
Cukup jelas.