Anda di halaman 1dari 3

Nama : I Gusti Ayu Diah Nandini

NIM : 2004551103

Kelas : Reguler Pagi (B)

Hari, tanggal : Jumat, 18 February 2022

HUKUM HAM LANJUTAN

“Globalisasi dan Hubungannya dengan Hak Asasi Manusia”

Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) menimbulkan


revolusi modern bagi kehidupan masyarakat global yang selanjutnya disebut dengan
globalisasi. Globalisasi berasal dari istilah “globe, global, globalize, globalization” yang
artinya mengglobalkan dan luas. Menurut Akbar S. ahmed dan Hastings Donan memberi
batasan bahwa globalisasi pada prinsipnya mengacu pada perkembangan-perkembangan yang
cepat dalam teknologi komunikasi, transformasi, dan informasi yang dapat membawa bagian-
bagian dunia yang jauh serta dapat dijangkau dengan mudah.1 Sedangkan menurut Lodge
bahwa Globalisasi merupakan suatu proses yang menempatkan masyarakat dunia yang dapat
menjangkau satu dengan yang lain atau saling terhubungkan dalam semua aspek kehidupan
baik dalam aspek budaya, ekonomi, politik, teknologi, maupun lingkungan. 2 Sehingga dapat
dilihat bahwa Globalisasi memungkinkan individu, masyarakat, perusahaan bahkan negara
untuk dapat meluruhkan tembok penghalang akibat jarak, waktu dan lainnya dalam
memperoleh peluang dalam bidang ekonomi, sosial, relasi, inovasi, dan lainnya.

Perkembangan Globalisasi secara faktual memperngaruhi kehidupan masyarakat, baik


dalam aspek sosiokultur, ekonomi, bahkan dalam aspek Hak Asasi Manusia (HAM). Perihal
hak asasi manusia, Indonesia telah mengaturnya di dalam konstitusi yang terdapat dalam
Pasal 1 ayat (1) Undang-Undang No.39 Tahun 1999 yang menyebutkan bahwa Hak Asasi
Manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai

1
Akbar S. Ahmed dan Hastings, Islam, Globalization and Postmodernity (London: Routledge, 1994), p. 1.
Mereka mendasarkan referensi dari A. Giddens, The Cosequences of Modernity, (Cambridge: Polity Press,
1990), p. 64.
2
Pengertian Globalisasi menurut Para Ahli, Dosen Pendidikan, https://www.dosenpendidikan.co.id/pengertian-
globalisasi-menurut-para-ahli/#Menurut_Sri_Budi_Eko_Wardani, diakses pada Jumat, 19 February 2022.
mahluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati,
dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah, dan setiap orang demu
kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia.3 Pada intinya, pengaturan
tentang HAM ini hadir untuk meperjelas adanya pembatasan tertentu yang diberlakukan
negara agar hak warga negara yang hakiki dapat terlindungi dan terjamin dari adanya
kesewenang-wenangan pemerintah. Dalam perkembangan globalisasi saat ini, hak asasi
manusia akan lebih rawan dipertahankan karena adanya penetrasi dalam aspek ekonomi dan
pergaulan global. Hal ini memungkinkan adanya upaya menanamkan pengaruh ideologi dari
suatu negara ke negara lainnya.

Pengaruh globalisasi terhadap eksistensi HAM juga dapat menyebabkan adanya


transformasi dan degradasi nilai HAM itu sendiri. Hal ini tercermin dari adanya beragam isu
sosial, budaya, cybercrime, dan isu kemanusiaan lainnya yang terjadi di masyarakat. Adapun
beberapa contoh dampak negatif dari globalisasi, yakni adanya sikap individualism di
kalangan masyarakat, hilangnya kesadaran dalam menjaga adat istiadat dan budaya sendiri,
tumbuhnya sifat konsumtif dan tidak cinta produk tanah air yang pada akhirnya menimbulkan
budaya hedonisme. Tidak dapat dipungkiri, isu kerusakan dan ekspoitasi lingkungan kerap
kita lihat di dunia saat ini. Canggihnya teknologi dapat membabat habis habitat mahluk hidup
demi kepuasan sementara manusia-manusia tidak bertanggung jawab.

Maka dari itu, dalam menghadapi pengaruh globalisasi hari ini dan kaitannya dengan
perkembangan Hak Asasi Manusia di Indonesia maka sebagai warga negara yang peduli
harus tetap mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Jadi tantangan para
generasi muda saat ini adalah dirinya sendiri, dengan selalu ikut serta dalam menjaga
eksistensi HAM dapat mencegah hal-hal terburuk terjadi di masyarakat maupun negaranya.
Maka dari itu, Globalisasi bukanlah sebuah alasan lagi dari hancurnya nilai-nilai HAM yang
sudah dijaga sejak dahulu, namun dengan tetap menjaga nilai-nilai luhur dan ideologi negara
dapat menjaga ketahanan dan eksistensi penegakan Hak Asasi Manusia itu sendiri.

3
Undang-Undang No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia.
DAFTAR PUSTAKA

Akbar S. Ahmed dan Hastings, Islam, Globalization and Postmodernity (London: Routledge,
1994), p. 1. Mereka mendasarkan referensi dari A. Giddens, The Cosequences of Modernity,
(Cambridge: Polity Press, 1990), p. 64.

Pengertian Globalisasi menurut Para Ahli, Dosen Pendidikan,


https://www.dosenpendidikan.co.id/pengertian-globalisasi-menurut-para ahli /# Menurut _Sri
_Budi_Eko_Wardani, diakses pada Jumat, 19 February 2022.

Undang-Undang No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia.

Erlina B, Pengaruh Globalisasi terhadap Perkembangan Hak Asasi Manusia Bidang


Ekonomi, Sosial, Budaya (HESB) di Indonesia, Fakultas Hukum Universitas Bandar
Lampung, Jl. ZA Pagar Alam No.26, Labuhan Ratu, Bandar Lampung.

Udiyo Basuki, Globalisasi, Konstitusi dan Hak Asasi Manusia: Pengaruh Globalisasi
terhadap Pengaturan HAM dalam Konstitusi Indonesia, (Vol. 2, No. 2, Desember 2013).

Anda mungkin juga menyukai