PENDAHULUAN
Tujuan pembelajaran pada bab ini peserta mampu menjelaskan konsep dasar
perhitungan analisa harga satuan.
1.1.2. TUJUAN
Adapun yang menjadi tujuan penyusunan OE adalah untuk mendapatkan
perkiraan harga pekerjaan Jasa Pemborongan dalam arti :
a. Perkiraan harga tersebut menjamin pelaksanaan pekerjaan akan memenuhi
persyaratan spesifikasi dan secara teknis dapat dipertanggung-jawabkan ;
b. Perhitungan harga yang disusun dapat dipertanggungjawabkan.
c. Perhitungan harga tersebut merupakan alternatip terendah yang memenuhi
syarat-syarat sebagaimana dimaksud dalam butir 1 dan butir 2 di atas ;
d. Perkiraan harga tersebut merupakan acuan dalam penentuan pemenang
lelang atau penentuan harga pemilihan langsung pengadaan jasa
pemborongan.
Pola pikir dalam pembuatan analisa harga satuan pekerjaan disajikan pada
gambar 1. berikut ini. (lampiran 1.)
1.4.2. BAHAN
Sebagaimana yang telah dijelaskan di depan, bahan yang diperhitungkan ada 2
(dua) macam yaitu :
Berupa bahan dasar (batu, pasir, dan lain-lain)
Berupa bahan olahan (misal : agregat kasar dan halus)
c. Masukan (Input)
Masukan yang diperlukan untuk perhitungan bahan olahan antara lain :
e. Keluaran (Output)
Proses perhitungan di atas akan menghasilkan Harga Satuan Dasar Bahan
untuk agregat kasar dan halus.
Harga satuan dasar bahan ini merupakan masukan (input) dalam proses
perhitungan analisa harga satuan.
1.4.3. ALAT
3). Keluaran
Keluaran harga satuan dasar alat adalah Harga Satuan Dasar Alat yang
meliputi biaya pasti, biaya operasi & pemeliharaan dan biaya operatornya.
Di dalam standar hari orang yang dimaksud satu hari kerja adalah 8 jam
terdiri dari 7 jam kerja (efektif) dan 1 jam istirahat.
Apabila perhitungan upah dinyatakan dengan orang jam, maka jam
orang dihitung sebagai berikut :
b. Keuntungan ( Profit )
Keuntungan ini sudah termasuk biaya resiko pekerjaan.
c. Resume
Berupa Biaya Umum dan Keuntungan sebesar maksimum 10%.
1.5.2. BAHAN
Bahan yang dimaksud adalah bahan/material yang memenuhi
ketentuan/persyaratan yang tercantum dalam dokumen kontrak : Spesifikasi, baik
mengenai jenis, kuantitas maupun komposisinya bila merupakan suatu produk
campuran.
Perhitungan dilakukan berdasarkan :
a. Faktor kembang dan faktor kehilangan bahan
b. Kuantitas (diperoleh dari JMF berdasarkan Spesifikasi Teknis)
c. Harga Satuan Dasar Bahan
Perhitungan yang dilakukan adalah untuk mendapatkan kuantitas komponen
bahan dalam satuannya masing-masing, misalnya aspal dalam kg, semen dalam
kg atau zak, dan sebagainya untuk memperoleh satu satuan produk/hasil
pekerjaan yang bersangkutan.
Apabila di dalam dokumen lelang tidak dicantumkan volume kebutuhan bahan
untuk setiap mata pembayaran maka penyusun harus mengadakan perhitungan
bahan mengacu kepada spesifikasi dalam dokumen lelang dan methode kerja
yang dipergunakan.
Apabila kebutuhan kuantitas bahan untuk setiap mata pembayaran dicantumkan
dalam dokumen lelang yang bertujuan untuk memudahkan evaluasi maka
penyusun harus mempergunakan kuantitas tersebut sebagai dasar perhitungan.
1.5.3. ALAT
Perhitungan komponen alat pada umumnya berdasarkan :
- Jenis
- Kapasitas
- Faktor Efisiensi Produksi
- Waktu siklus kerja (Cycle Time)
- Hasil Produksi / Satuan Waktu
- Kuantitas Jam Kerja
- Harga Satuan Dasar Alat
Perhitungan dilakukan untuk mendapatkan kuantitas jam kerja suatu jenis alat
yaitu waktu yang dibutuhkan oleh alat tersebut untuk menghasilkan satu satuan
produk mata pembayaran yang bersangkutan.
a JENIS
Jenis alat yang diperlukan dalam suatu mata pembayaran disesuaikan dengan
ketentuan yang tercantum dalam spesifikasi teknis, misalnya dalam mata
pembayaran Hot Rolled Sheet dalam spesifikasi diharuskan menggunakan
Tandem Roller untuk penggilasan awal & akhir (breakdown & finishing rolling)
dan Pneumatic Tyre Roller untuk penggilasan antara (intermediate rolling).
b. KAPASITAS
Kapasitas alat yang akan digunakan harus sesuai dengan besarnya pekerjaan
yang akan dilaksanakan dan ketentuan yang tercantum dalam spesifikasi (bila
ada), sebagai misal dalam mata pembayaran HRS untuk penggilasan awal
diperlukan Tandem Roller dengan kapasitas 6-8 ton dan untuk penggilasan
antara diperlukan Pneumatic Tyre Roller kapasitas 8-10 ton.
Untuk alat utama seperti Asphalt Mixing Plant (AMP) dan Stone Crusher,
kapasitasnya tergantung dari volume dan lamanya waktu yang diperlukan untuk
pekerjaan yang berhubungan dengan alat tersebut. Contoh perhitungan kapasitas
alat-alat utama ini dapat dilihat dalam Panduan Analisa Harga Satuan Bagan II
yaitu Contoh Keluaran.
a. KUALIFIKASI
Ada beberapa kualifikasi tenaga kerja yang dapat digunakan untuk
menyelesaikan suatu jenis mata pembayaran pekerjaan, antara lain
mandor, pekerja, tukang, sopir, operator dan lain-lain.
b. JUMLAH
Jumlah tenaga kerja yang digunakan sebagai faktor utama dalam proses
produksi (misalnya pembesian, galian yang menggunakan tenaga
manusia, pasangan batu bata, plesteran dan lain sebagainya) dihitung
dengan cara di taksir.
Jumlah tenaga kerja yang digunakan sebagai pendukung peralatan
dihitung atas dasar produktifitas peralatan yang paling menentukan dibagi
dengan jumlah dan klasifikasi tenaga kerja yang digunakan sesuai dengan
uraian metode kerja.
Sebagai panduan dan cara terbaik untuk menaksir jumlah/produktifitas
tenaga kerja dapat dilakukan dengan mempertimbangkan hal-hal sebagai
berikut :
- Produktifitas sebelumnya untuk pekerjaan yang memiliki sifat
serupa
- Berdasarkan hasil uji coba di daerah masing-masing.
f. PPN
Pajak Pertambahan Nilai (PPN) besarnya adalah 10 persen dari Harga
Total Seluruh Mata Pembayaran.
BAB II
PROSES KONSTRUKSI
Tujuan pembelajaran pada bab ini adalah : Setelah selesai mempelajari modul ini
diharapkan peserta mampu menentukan batasan-batasan pelaksanaan pemeliharaan
jalan dan menentukan asumsi-asumsi untuk menghitung harga satuan setiap jenis
pekerjaan jalan dan jembatan.
b. GEOLOGI.
Geologi berkaitan dengan struktur tanah, dengan karakteristikm yang
berbeda akan mempengaruhi daya dukung tanah. Sifat-sifat daya dukung
tanah yang tidak memenuhi syarat spesifikasi harus dibongkar dan dibuang
kemudian diganti dengan tanah yang memenuhi syarat sehingga menaikan
harga satuan urugan tanah.
a. DESAIN JALAN.
Desain atau Perencanaan Jalan menyediakan dokumen kontrak yang
digunakan untuk :
Menentukan jenis dan volume pekerjaan
Menghitung harga satuan pekerjaan
Menghitung harga tiap pekerjaan
Menetapkan biaya konstruksi
Dua diantara dokumen kontrak yang disediakan sangat mempengaruhi
perhitunganharga satuan tiap pekerjaan adalah :
Gambar rencana
Spesifikasi umum/teknis.
b. QUANTITY.
Quantity adalah hasil perhitungan permulaan mengenai volume pekerjaan
yang akan dilaksanakan. Satuan yang digunakan untuk menghitung volume
suatu pekerjaan telah ditetapkan pada spesifikasi sbb :
1. Luas : meter persegi
2. Panjang : meter panjang, kilometer
3. Isi : meter kubik atau liter
4. Berat : kg atau ton
5. Lumpsum : kemajuan-kemajuan atau bulan
6. Satuan lainnya : jam, buah, titik pengujian.
c. PAGU BIAYA.
Pagu biaya dihitung berdasarkan komulatif harga pekerjaan dari hasil
perkalian kuantitas dan harga satuan semua pekerjaan yang dikontrakkan.
d. KUANTITAS PEKERJAAN.
Untuk dapat memberikan gambaran secara jelas berkaitan dengan kuantitas
pekerjaan dibawah ini ditampilkan beberapa jenis pekerjaan utama yang
dianggap sebagai contoh dalam cara meng ”Analisa Harga Satuan”
pekerjaan.
Derajad
No Jenis Batasan Satuan Jumlah Maximal
Kebebasan
1 Biaya Rp.1.000 800 20
2 Alat-Dump Truck Unit 100 20
- Dozer Unit 10 2
3 Personil – Mandor Org/bln 1.200 200
- Operator Org/bln 5.000 200
- Sopir Org/bln 10.000 200
4 Material – Semen Zak 10.000 300
- Pasir M3 2.000 100
- Besi Beton kg 3.000 100
5 Waktu hari 200 10
b. MENENTUKAN JUMLAH HARI
Alokasi waku adalah jangka waktu penyelesaian tiap-tiap kegiatan pekerjaan
dengan menentukan terlebih dahulu :
Volume kegiatan.
Jenis dan jumlah alat untuk kegiatan yang bersangkutan serta
kapasitasnya.
Jumlah personil.
Setelah variabel ini ditentukan maka tahap berikutnya adalah menghitung
jumlah hari untuk menyelesaikan kegiatan yang bersangkutan.
3000m3
Swamp Dozer : 1,5 hari
1x 2000m3
3000m3
Excavator : 7 hari ( Kritis/terlau lama)
3 x150m3
3000m3
Dump Truck : 3 hari
20 x50m3
C2. Kesimpulan
Perlu ada peningkatan jam kerja Excavator sehingga waktu kegiatan 3
hari dapat dicapai dan tidak terjadi idle time untuk Dump Truck
d. FAKTOR CUACA
Faktor cuaca seperti hujan tidak diperhitungkan secara langsung untuk
menentukan jumlah hari pelaksanaan konstruksi, tetapi bagaimana
memanfaatkan waktu yang tersedia (secara sumber daya yang ada) secara
efektif dan produktif.
3). DRAINASE
Fungsi Drainase adalah untuk mengalirkan air baik melalui samping atau
memotong badan jalan agar badan jalan tetap kering .
(1). Saluran samping terdiri dari:
- Selokan tidak diperkeras (galian)
- Selokan diperkeras (pasangan batu dengan mortar)
(2). Saluran melintang badan jalan terdiri dari:
- Gorong-gorong kotak batu plat beton
- Gorong-gorong pipa beton bertulang
- Gorong-gorong kotak beton bertulang
PENGERTIAN
Yang dimaksud dengan batasan legalitas dalam pembelajaran “Analisa
Harga Satuan” adalah semua ketentuan-ketentuan yang digunakan untuk
menganalisa harga satuan.
Dasar perhitungan ini juga mempertimbangkan faktor-faktor lain untuk
menghindari kerugian yang akan timbul karena kekurangan informasi
akan faktor-faktor tersebut.
SPESIFIKASI
Spesifikasi berisi himpunan semua persyaratan teknik setiap bagian
pekerjaan dalam cakupan kontrak.
Tujuannya adalah:
1. Pedoman bagi peserta lelang dalam mengajukan penawaran
2. Pedoman bagi kontraktor pelaksana dalam melaksanakan pekerjaan
3. pedoman bagi Direksi dalam mengawasi dan memberikan pengarahan
terhadap semua pekerjaan yang dilaksanakan oleh kontraktor
Material
Bagi seorang analis harga satuan harus mengetahui semua pengujian
yang harus dilakukan untuk setiap jenis kegiatan/pekerjaan.
Dengan mengetahui jumlah pengujian akan mempermudah penentuan
besaran yang turut mempengaruhi faktor koefisien material yang
membentuk pekerjaan tersebut.
Pelakasanaan
Ada target mutu yang harus dicapai oleh tiap pekerjaan memerlukan
metoda pelakasanaan yang tepat, khususnya dalam menentukan jenis
dan kapasitas dalam jumlah yang memadai dari alat yang pilih.
Disamping target mutu yang memenuhi syarat, juga target waktu dan
kuantitas dapat dipenuhi, turut mempengaruhi harga satuan suatu
pekerjaan yang dianalisa.
Gambar Rencana
Analisa Harga Satuan harus didasarkan pada Gambar Rencana yang
didalamnya mengandung:
- Lingkup pekerjaan konstruksi
- Jenis pekerjaan yang harus dihitung kuantitasnya
- Mutu yang disyaratkan pada setiap pekerjaan
- Keperluan waktu yang harus dihitung untuk menyelesaikan kuantitas
pekerjaan yang dihitung
- Keperluan peralatan untuk mengerjakan pekerjaan konstruksi
Gambar Kerja
Gambar Kerja adalah gambar detail dari gambar rencana sebagai
pedoman untuk pekerja di lapangan.
Gambar kerja sudah merupakan penyesuain kembali dengan
kondisilapangan dan merupakan gambar awal untuk dimasukan gambar
konstruksi terlaksana atau As Built Drawing.
As Built Drawing harus dimasukan dalam koefisien komponen pejkerjaan
yang terkait.
Peraturan Pemerintah
Peraturan pemerintah yang berkaitan langsung dengan pelaksanaan
konstruksi jalan dan jembatan adalah:
- Restribusi lahan dan bahan
- Peraturan-peraturan peledakan
Peraturan Pemerintah terdiri dari Undang-Undang, Peraturan Pemerintah
Pusat dan Peraturan Pemerintah Daerah.
Peraturan Pemerintah
Restribusi lahan dan Bahan
Restribusi merupakan pajak langsung yang diatur oleh Peraturan Daerah
(PERDA), seperti pengambilan pasir, sirtu, dan batu dar quarry.
Beberapa peraturan dan Undang-undang yang mengatur restribusi lahan
dan bahan antara lain:
- UU no. 12 tahun 1957
- UU no. 11 tahun 1967
- PP no. 32 tahun 1969
- PP no. 27 tahun 1980
- Kep Men Dalam Negeri no. 974.545 1504
Peraturan-peraturan peledakan
Peledakan biasanya digunakan untuk batuan yang membentuk gunung
atau bukit, memerlukan perhatian khusus dalam penggunaan bahan
peledak (dinamit) abtara lain:
- Pengadaannya dari pabrik yang mendapat izin dari pihak berwajib
- Pengangkutan harus menggunakan kendaraan khusus yang dikawal
- Penyimpanan harus dalam gudang khusus (beton) dengan memisahkan
detonator dan bahan mesin peledak
- Penentuan jarak lubang ledakan harus sesuai syarat peledakan
- Pekerja harus pada jarak aman pada saat peledakan
- Jumlah pemasangan dan penggunaan bahan peledak harus dilaporakn
ke pihak berwajib
- Gudang penyimpanan harus diberi alat penangkal petir
Pengantar
Topik ini menjelaskan tentang asumsi-asumsi yang harus digunakan sebagai masukan
seperti jarak angkut, jenis alat, kapasitas alat, produktifitas alat dan lain-lain. Guna
melengkapi perhitungan biaya sehingga analisa harga satuan tiap pekerjaan dapat
menjamin kelangsungan kegiatan/pekerjaan di lapangan. Didalam membuat asumsi-
asumsi 3 hal yang berkaitan dengan penentuan asumsi-asumsi adalah :
Metode perhitungan Biaya Pelaksanaan
Penanganan dan Pengangkutan Material
Penentuan Peralatan.
b. VOLUME PEKERJAAN
BILL OF QUANTITIES
Telah dijelaskan pada topik (1) terdahulu bahwa volume pekerjaan diperoleh dari
perhitungan dan gambar rencana dari hasil survey dan pengukuran di lapangan
serta memperhitungkan semua faktor yang mungkin ikut mempengaruhi.
Pengertian material quarry adalah material yang berasal dari alam yang dapat
diperoleh dengan cara menambang menggunakan peralatan mekanis.
Matrerial hasil penambangan dapat digunakan langsung sebagai material
konstruksi seperti tanah setelah lolos pengujian mutu di laboratorium. Material
hasil penambang yang memerllukan proses yang lebih lanjut adalah bantuan
kali atau batuan gunung.
(1) Tanah
(2) Batuan
Disebut batuan karena masih berbentuk alami dan setelah diproses baik secara
manual atau mekanikal akan kembali bentuk dalam ukuran yang dikehendalki
dapat digolongkan kedalaam 3 kelompok utama yaitu:
1. Agregat halus
2. Agregt kasar
3. Batu belah
Batuan gunung umumnya padat dan masif sehingga sebelum dipecah dengan
mesin stone crusher terlebih dahulu harus membongkar batuan tersebut
dengan cara antara lain:
a. Jack Hammer
Peralatan ini dipasangkan pada Excavator untuk memecah batu tersebut
b. Peldakan
Peledakan sangat tergantung pada kondisi lingkungan terutama lokasi
pemukiman atau hutan lindung
(6) Transportasi
a. Pemilihan Alat
Pemilihan dan perencanaan peralatan harus dilaksanakan pada hal-hal antara
lain :
1. Jenis peralatan yang sesuai dengan jenis pekerjaan (kapasitas dan jumlah)
2. Spesifikasi teknis dan kapasitas masing-masing dalam kaitannya dengan
- Pelayanan antara satu peralatan dengan peralatan lainnya
- Volume dan jadwal waktu pelaksamaan pekerjaan
3. Kontinuitas pelaksanaan pekerjaan
4. Pemeliharaan alat yang mudah dan pengelolaan sederhana
b. Cara pengadaan
(1) Sewa
Hal-hal yang perlu diperhatikan:
a. Adakah perusahaan sewa
b. Ketersediaan alat yang akan disewa
c. Bagaimana kondisi sewanya
Keuntungan :
- Tidak pelu penyediaan modal investasi
- Biaya peralatan terbatas pada jumlah yang diperlukan
- Tidak perlu biaya moblisasi dan demobilisasi
- Tidak perlu pengendalian biaya operasi
Kerugian :
- Kondisi alat belum tentu baik
- Ketersediaan alat sesuai jadwal tidak terjamin
- Tidak menguasai teknologi alat, bila system sewa adalah jasa alat
- Mahal untuk proyek berjangka panjang
- Tidak dapat menguasai operasi alat sepenuhnya
- Penambahan harga tergantung pihak lain
- Harus selalu memperhatikan produktivitas alat
(2) Investasi
Investasi dapat dilakukan untuk peralatan baru maupun bekas
Keuntungan :
- Kondisi alat terkontrol
- Kesiapan alat terjamin
- Mengikuti perkembangan teknologi alat
- Kelanjutan pekerjaan terjamin, terutama untuk pekerjaan
jangka panjang
- Dapat menguasai teknologi alat
- Biaya alat tidak tergantung pada pihak lain
Kerugian
- Sulit mendapatkan operator dan mekanik terampil
- Harus mempunyai sarana pemeliharaan
- Kemungkinan idle time (nganggur)
- Mahal untuk pemakaian jangka pendek
- Perlu perhatian pengendalian biaya operasi dan perbaikan
(3) Sewa Beli/Leasing
Keuntungan :
- Tidak perlu menyediakan modal besar sekaligus
- Pada akhir masa leasing alat dapat dimiliki atau dijual
Kerugian :
- Kemungkinan idle time (nganggur) akibat tidak ada pekerjaan.
b. Biaya Peralatan
c. Biaya Kepemilikan
2 x0.18 xRp.300.000.000
Rp.21.600, / jam
5.000
Selama bahan bkar, bahan pelumas terdiri dari pelumas untuk mesin
transmisi, final drive, hidrolis ditambah gemuk (grease) dan filter.
Biaya perbaikan dihitung dengan rumus pendekatan :
Tujuan Umum :
Setelah selesai mempelajari Bab III peserta diharapkan mampu menentukan
komponen tenaga kerja, bahan dan peralatan yang digunakan untuk menganalisa
harga satuan suatu pekerjaan komstrksi .
Lingkup pekerjaan bidang jalan dan jembatan baik pekerjaan pembuatan jalan baru,
peningkatan, rehabilitasi, maupun pemeliharaan adalah 2 unsur utama yaitu Spesifikasi
sebagai acuan dalam rangka pencapaian tujuan, dan unsur lain yang meliputi tenaga
kerja, material dan alat. Masih dibutuhkan unsur utama lain dalam pencapaian
pekerjaan sehingga terlaksana secara efisien dan efektif yaitu metode kerja dan
manajemen.
7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
b. URAIAN PERALATAN
Uraian peralatan merupakan data yang diperlukan dalam menghitung
sewa alat dan tidak sama untuk semua peralatan antara lain :
Tenaga (Pw) Hp.
Kapasitas (Cp) Ton/M3/Lt
Harga Alat (B) Rp
Umur Ekonomis (A) Tahun
Jam kerja dalam satu tahun (W) Jam
Asumsi yang dipakai adalah alat diperhitungkan sebagai alat baru
dengan biaya pemeliharaan alat baru adalah minimum.
c. BIAYA PASTI
Biaya pasti adalah biaya pengembalian modal dan bunga setiap tahun
dihitung berdasarkan nilai sisa alat setelah umur ekonomisnya berakhir.
Biasanya nilai ini diambil 10 % dari harga pokok alat.
Nilai alat C = 10 % x B
i (1 i ) A
Faktor angsuran D
1 i A 1
Biaya pasti per jam :
Pengembalian Modal E
B C D
W
0,2% B 0,002 B
Asuransi dan lain-lain F
W W
B : Harga alat
W : Jam Kerja alat dalam satu tahun
d. BIAYA OPERASI
Biaya operasi alat adalah semua biaya yang dikeluarkan untuk
pelaksanaan operasi alat.
Bahan Bakar : H = (0,125 – 0,175 liter/HP/jam) x Pw x Ms/Mb.
Pelumas : I = (0,01 – 0,02 liter/HP/Jam x Pw x Mp.
Perawatan Perbaikan .
(12,5% 17,5%) B
K
W
Operator : L = (1 orang /jam) x U1
Pembantu Operator : M = (1 orang / jam x U2
Pw : Tenaga alat
Ms : Minyak solar
Mb : Minyak Bensin
Mp. : Minyak Pelumas
U1 : Upah operator / sopir
U2 : Upah pembantu operator / sopir
B : Harga Alat
W : Jam Kerja alat dalam satu tahun
a). BULLDOZER
I. Biaya Pasti per jam
1). Nilai sisa alat C = 10 % x B = Rp. 72.500.000,-
i (1 i ) A
2). Angsuran Modal = D = 0,33438
1 i A 1
3). Pengembalian Modal E
B C D = Rp. 109.091,48
W
0,2% B 0,002 B
4). Asuransi F = Rp. 725,-
W W
Biaya pasti per jam G = E + F = Rp. 109.816,48
II. Biaya Operasi per jam kerja
1). Bahan Bakar (H) = 0,125 x Pw x Ms = Rp. 25.875
2). Pelumas (I) = 0,01 x Pw x Mp. = Rp. 23.250,-
(12,5% 17,5%) B
3). Perawatan K = Rp.45.312,50
W
4). Operator (L) = (1 orang /jam) x U1 = Rp. 5.000,-
5). Pembanb. Op. (M) = (1 orang/jam) x U2 = Rp. 3.000,-
Biaya operasi per jam (P) = (H) + (I) + (K) + (L)+ (M) = Rp. 102.437,50
b). EXCAVATOR
I. Biaya Pasti per jam
1). Nilai sisa alat C = 10 % x B = Rp. 35.000.000,-
i (1 i ) A
2). Angsuran Modal = D = 0,33438
1 i A 1
3). Pengembalian Modal E
B C D = Rp. 54.169,56
W
0,2% B 0,002 B
4). Asuransi F = Rp. 360,-
W W
Biaya pasti per jam G = E + F = Rp. 54.529,56
i (1 i ) A
2). Angsuran Modal = D = 0,33438
1 i A 1
3). Pengembalian Modal E
B C D = Rp. 69.517,60
W
0,2% B 0,002 B
4). Asuransi F = Rp. 462,-
W W
Biaya pasti per jam G = E + F = Rp. 69.979,60
i (1 i ) A
2). Angsuran Modal = D = 0,33438
1 i A 1
3). Pengembalian Modal E
B C D = Rp. 41.078,58-
W
0,2% B 0,002 B
4). Asuransi F = Rp. 2730,-,-
W W
Biaya pasti per jam G = E + F = Rp. 41.351,58
i (1 i ) A
2). Angsuran Modal = D = 0,33438
1 i A 1
3). Pengembalian Modal E
B C D = Rp. 38.370,10
W
0,2% B 0,002 B
4). Asuransi F = Rp. 255,-
W W
Biaya pasti per jam G = E + F = Rp. 38.625,10
f). EXCAVATOR
I. Biaya Pasti per jam
1). Nilai sisa alat C = 10 % x B = Rp. 47.450.000,-
i (1 i ) A
2). Angsuran Modal = D = 0,33438
1 i A 1
3). Pengembalian Modal E
B C D = Rp. 71.398,49
W
0,2% B 0,002 B
4). Asuransi F = Rp. 474,50,-
W W
Biaya pasti per jam G = E + F = Rp. 71.872,99
i (1 i ) A
2). Angsuran Modal = D = 0,33438
1 i A 1
3). Pengembalian Modal E
B C D = Rp. 190.721,99
W
0,2% B 0,002 B
4). Asuransi F = Rp1267,50,-
W W
Biaya pasti per jam G = E + F = Rp. 191.989,49
i (1 i ) A
2). Angsuran Modal = D = 0,33438
1 i A 1
3). Pengembalian Modal E
B C D = Rp. 52.664,85
W
0,2% B 0,002 B
4). Asuransi F = Rp. 350,-
W W
Biaya pasti per jam G = E + F = Rp. 53.014,85
II. Biaya Operasi per jam kerja
1). Bahan Bakar (H) = 0,125 x Pw x Ms = Rp. 17.250,-
2). Pelumas (I) = 0,01 x Pw x Mp. = Rp. 15.500,-
(12,5% 17,5%) B
3). Perawatan K = Rp.21.875,-
W
4). Operator (L) = (1 orang /jam) x U1 = Rp. 5.000,-
5). Pembanb. Op. (M) = (1 orang/jam) x U2 = Rp. 3.000,-
Biaya operasi per jam (P) = (H) + (I) + (K) + (L)+ (M) = Rp. 62.625,-
i (1 i ) A
2). Angsuran Modal = D = 0,33438
1 i A 1
3). Pengembalian Modal E
B C D = Rp. 82.759,05,-
W
0,2% B 0,002 B
4). Asuransi F = Rp. 550,-
W W
Biaya pasti per jam G = E + F = Rp. 83.309,05,-
i (1 i ) A
2). Angsuran Modal = D = 0,33438
1 i A 1
3). Pengembalian Modal E
B C D = Rp. 274.345,70,-
W
0,2% B 0,002 B
4). Asuransi F = Rp. 2.556,-
W W
Biaya pasti per jam G = E + F = Rp. 276.901,70
i (1 i ) A
2). Angsuran Modal = D = 0,30071
1 i A 1
3). Pengembalian Modal E
B C D = Rp. 79.161,91
W
0,2% B 0,002 B
4). Asuransi F = Rp. 585,-
W W
Biaya pasti per jam G = E + F = Rp. 79.746,91
II. Biaya Operasi per jam kerja
1). Bahan Bakar (H) = 0,125 x Pw x Ms = Rp. 8.107,50,-
2). Pelumas (I) = 0,01 x Pw x Mp. = Rp. 7.285,-
(12,5% 17,5%) B
3). Perawatan K = Rp.36.562,50,-
W
4). Operator (L) = (1 orang /jam) x U1 = Rp. 5.000,-
5). Pembanb. Op. (M) = (1 orang/jam) x U2 = Rp. 3.000,-
Biaya operasi per jam (P) = (H) + (I) + (K) + (L)+ (M) = Rp. 59.955,-
i (1 i ) A
2). Angsuran Modal = D = 0,33438
1 i A 1
3). Pengembalian Modal E
B C D = Rp. 12.338,62
W
0,2% B 0,002 B
4). Asuransi F = Rp. 82,-
W W
Biaya pasti per jam G = E + F = Rp. 12.420,62
i (1 i ) A
2). Angsuran Modal = D = 0,38629
1 i A 1
3). Pengembalian Modal E
B C D = Rp. 11.646,64
W
0,2% B 0,002 B
4). Asuransi F = Rp. 67,-
W W
Biaya pasti per jam G = E + F = Rp. 11.713,64
i (1 i ) A
2). Angsuran Modal = D = 0,33438
1 i A 1
3). Pengembalian Modal E
B C D = Rp. 25.279,13
W
0,2% B 0,002 B
4). Asuransi F = Rp. 168-
W W
Biaya pasti per jam G = E + F = Rp. 25.447,13
i (1 i ) A
2). Angsuran Modal = D = 0,33438
1 i A 1
3). Pengembalian Modal E
B C D = Rp. 37.918,69
W
0,2% B 0,002 B
4). Asuransi F = Rp. 252,-
W W
Biaya pasti per jam G = E + F = Rp. 38.170,69
i (1 i ) A
2). Angsuran Modal = D = 0,33438
1 i A 1
3). Pengembalian Modal E
B C D = Rp. 49.655,43
W
0,2% B 0,002 B
4). Asuransi F = Rp. 330,-
W W
Biaya pasti per jam G = E + F = Rp. 49.985,43
i (1 i ) A
2). Angsuran Modal = D = 0,38629
1 i A 1
3). Pengembalian Modal E
B C D = Rp. 61.536
W
0,2% B 0,002 B
4). Asuransi F = Rp. 354,-
W W
Biaya pasti per jam G = E + F = Rp. 61.890,-
i (1 i ) A
2). Angsuran Modal = D = 0,38629
1 i A 1
3). Pengembalian Modal E
B C D = Rp. 1.286,25
W
0,2% B 0,002 B
4). Asuransi F = Rp. 7,40,-
W W
Biaya pasti per jam G = E + F = Rp. 1.293,75,-
i (1 i ) A
2). Angsuran Modal = D = 0,33438
1 i A 1
3). Pengembalian Modal E
B C D = Rp. 16.250,67,-
W
0,2% B 0,002 B
4). Asuransi F = Rp. 108,-
W W
Biaya pasti per jam G = E + F = Rp. 16.358,87
i (1 i ) A
2). Angsuran Modal = D = 0,65455
1 i A 1
3). Pengembalian Modal E
B C D = Rp. 1.767,29,-
W
0,2% B 0,002 B
4). Asuransi F = Rp. 6,-
W W
Biaya pasti per jam G = E + F = Rp. 1.773,29
u). TAMPER
I. Biaya Pasti per jam
1). Nilai sisa alat C = 10 % x B = Rp. 900.000,-
i (1 i ) A
2). Angsuran Modal = D = 0,38629
1 i A 1
3). Pengembalian Modal E
B C D = Rp. 3.128,-
W
0,2% B 0,002 B
4). Asuransi F = Rp. 18,-
W W
Biaya pasti per jam G = E + F = Rp. 3.146,95
II. Biaya Operasi per jam kerja
1). Bahan Bakar (H) = 0,125 x Pw x Ms = Rp. 862,50,-
2). Pelumas (I) = 0,01 x Pw x Mp. = Rp. 775,-
(12,5% 17,5%) B
3). Perawatan K = Rp.1.125,-
W
4). Operator (L) = (1 orang /jam) x U1 = Rp. 5.000,-
5). Pembanb. Op. (M) = (1 orang/jam) x U2 = Rp. 3.000,-
Biaya operasi per jam (P) = (H) + (I) + (K) + (L)+ (M)= Rp. 10.762,50,-
i (1 i ) A
2). Angsuran Modal = D = 0,38629
1 i A 1
3). Pengembalian Modal E
B C D = Rp. 3.650,44,-
W
0,2% B 0,002 B
4). Asuransi F = Rp. 21,-
W W
Biaya pasti per jam G = E + F = Rp. 3.671,44
w). PULVIMIXER
I. Biaya Pasti per jam
1). Nilai sisa alat C = 10 % x B = Rp. 13.000.000,-
i (1 i ) A
2). Angsuran Modal = D = 0,33438
1 i A 1
3). Pengembalian Modal E
B C D = Rp. 20.765,-
W
0,2% B 0,002 B
4). Asuransi F = Rp. 138,-
W W
Biaya pasti per jam G = E + F = Rp. 20.903,-
x). COMPRESSOR
I. Biaya Pasti per jam
1). Nilai sisa alat C = 10 % x B = Rp. 12.000.000,-
i (1 i ) A
2). Angsuran Modal = D = 0,33438
1 i A 1
3). Pengembalian Modal E
B C D = Rp. 18.056,52,-
W
0,2% B 0,002 B
4). Asuransi F = Rp. 120,-
W W
Biaya pasti per jam G = E + F = Rp. 18.176,52
y). CRANE
I. Biaya Pasti per jam
1). Nilai sisa alat C = 10 % x B = Rp. 33.000.000,-
i (1 i ) A
2). Angsuran Modal = D = 0,33438
1 i A 1
3). Pengembalian Modal E
B C D = Rp. 49.655,43,-
W
0,2% B 0,002 B
4). Asuransi F = Rp. 330,-
W W
Biaya pasti per jam G = E + F = Rp. 49.985,43,-
i (1 i ) A
2). Angsuran Modal = D = 0,33438
1 i A 1
3). Pengembalian Modal E
B C D = Rp. 16.250,67,-
W
0,2% B 0,002 B
4). Asuransi F = Rp. 108,-
W W
Biaya pasti per jam G = E + F = Rp. 16.358,87
KONDISI PEMELIHARAAN
OPERASI ALAT Baik Buruk
Baik Sedang Buruk
Sekali Sekjali
KONDISI FAKTOR
JENIS MATERIAL
PEKERJAAN BUCKET
Penggalian Menggali dan memuat dari stockpile atau bahan yang 1,00 - 0,80
dan telah dikeruk oleh excavator lainnya, dgn tidak
Pemuatan memerlukan lagi daya gali dan bahan dapat dimuat
Ringan munjung ke dalam bucket.
Contoh :
Pasir, tanah berpasir, tanah colloidal dengan ka-dar
air sedang.
Penggalian Menggali dan memuat dari stockpile tanah lepas yang 0,80 - 0,60
dan lebih sulit untuk digali dan dimasukkan ke dalam
Pemuatan bucket tetapi dapat dimuat hampir munjung (penuh).
Sedang Contoh :
Pasir kering, tanah berpasir, tanah campur tanah liat,
tanah liat, gravel yang belum disaring, pasir padat
dsb, atau menggali dan memuat gravel lu-nak
langsung dari bukit gravel asli.
Penggalian Menggali dan memuat batu-batu pecah, tanah liat 0,60 - 0,50
dan yang keras, pasir campur kerikil, tanah berpasir,
Pemuatan tanah colloidal yang liat, tanah liat dgn kadar air yang
yang tinggi, yang telah distockpile oleh excavator lain
Agak Sulit namun sulit mengisi bucket dengan bahan-bahan
tersebut
Penggalian Menggali dan memuat batu bongkah besar-besar 0,50 - 0,40
dan dengan bentuk yang tidak beraturan dengan ba-nyak
Pemuatan ruangan diantara tumpukannya, batu hasil ledakan,
Sulit batu-batu bun-dar yang besar, pasir campuran batu-
batu bundar tersebut, tanah berpasir, tanah campur
lempung, tanah liat yang sulit untuk dikeruk dengan
bucket.
d) FAKTOR POSISI UNTUK EXCAVATOR
KONDISI FAKTOR
JENIS MATERIAL
PENGGUSURAN SUDU
Penggusuran dapat dilaksanakan dengan
sudu penuh.
Penggusuran Contoh :
1,00 - 0,90
Ringan Tanah lepas kadar air rendah, tanah berpasir
tak dipadatkan, tanah biasa, timbunan
stockpile.
Tanah lepas tetapi tidak mungkin menggusur
de-ngan sudu penuh.
Contoh :
Penggusuran
Tanah bercampur kerikil/split, pasir, batu 0,90 - 0,70
Sedang
pecah.
Tanah liat dengan kadar air tinggi, pasir
Penggusuran
bercam-pur kerikil, tanah liat yang sangat 0,70 - 0,60
Agak Sulit
kering, dan ta-nah asli.
Penggusuran
Batuan hasil ledakan, batuan berukuran besar 0,60 - 0,40
Sulit
PASIR
1. Asumsi-asumsi
1.1. Menggunakan alat berat
1.2. Kondisi jalan baik / terpelihara
1.3. Jarak kuari ke base camp L = 5 km
1.4. Harga satuan pasir di quarry Rp. M01 = 15.000
1.5. Harga satuan dasar excavator Rp. E02 =
111.229,56
1.6. Harga satuan dasar dump truck Rp. E04 =
107.351,58
2. Metode Kerja
2.1. Pasir digali dengan excavator dan dimuat kedalam dump truk
2.2. Dump truk mengangkut pasir ke base camp
3. Perhitungan Biaya
3.1. Biaya excavator / m3 = Rp. 4.846,60
3.2. Biaya dump truk / m3 = Rp. 13.269,66
1. Asumsi-asumsi
1.1. Menggunakan alat berat
1.2. Kondisi jalan sedang / baik
1.3. Jarak kuari ke base camp L = 12 km
1.4. Harga satuan pasir di quarry Rp. M01 = 18.000
1.5. Harga satuan dasar excavator Rp. E02 =
111.229,56
1.6. Harga satuan dasar dump truck Rp. E04 = 107.351,58
2. Metode Kerja
2.1. Pasir urug dengan excavator dan dimuat kedalam dump truk
2.2. Dump truk mengangkut pasir ke base camp
3. Perhitungan Biaya
3.1. Biaya excavator / m3 = Rp. 4.846,60
3.2. Biaya dump truk / m3 = Rp. 23.086,36
SIRTU
1. Asumsi-asumsi
1.1. Menggunakan alat berat
1.2. Kondisi jalan sedang / baik
1.3. Jarak kuari ke base camp L = 20 km
1.4. Harga satuan pasir di quarry Rp. M01 = 8.000
1.5. Harga satuan dasar excavator Rp. E02 = 111.229,56
1.6. Harga satuan dasar dump truck Rp. E04 = 107.351,58
2. Metode Kerja
2.1. Sirtu digali dengan excavator dan dimuat kedalam dump truk
2.2. Dump truk mengangkut pasir ke base camp
3. Perhitungan Biaya
3.1. Biaya excavator / m3 = Rp. 4.846,60
3.2. Biaya dump truk / m3 = Rp. 34.407,56
KERIKIL / GRAVEL
1. Asumsi-asumsi
1.1. Menggunakan alat berat
1.2. Kondisi jalan sedang / baik
1.3. Jarak kuari ke base camp L = 15 km
1.4. Harga satuan pasir di quarry Rp. M01 = 10.000
1.5. Harga satuan dasar excavator Rp. E02 = 111.229,56
1.6. Harga satuan dasar dump truck Rp. E04 = 107.351,58
2. Metode Kerja
2.1. Kerikil digali dengan excavator dan dimuat kedalam dump truk
2.2. Dump truk mengangkut pasir ke base camp
3. Perhitungan Biaya
3.1. Biaya excavator / m3 = Rp. 6.058,25
3.2. Biaya dump truk / m3 = Rp. 23.086,36
1. Asumsi-asumsi
1.1. Menggunakan alat berat
1.2. Kondisi jalan sedang / baik
1.3. Jarak kuari ke base camp L = 15 km
1.4. Harga satuan pasir di quarry Rp. M01 = 10.500
1.5. Harga satuan dasar excavator Rp. E02 = 111.229,56
1.6. Harga satuan dasar dump truck Rp. E04 = 107.351,58
2. Metode Kerja
2.1. Batu kali digali dengan excavator dan dimuat kedalam dump truk
2.2. Dump truk mengangkut pasir ke base camp
3. Perhitungan Biaya
3.1. Biaya excavator / m3 = Rp. 6.058,25
3.2. Biaya dump truk / m3 = Rp. 28.703,63
BATU BELAH
1. Asumsi-asumsi
1.1. Menggunakan alat berat
1.2. Kondisi jalan sedang / baik
1.3. Jarak kuari ke base camp L = 8 km
1.4. Harga satuan pasir di quarry Rp. M01 = 15.000
1.5. Harga satuan dasar excavator Rp. E02 = 111.229,56
1.6. Harga satuan dasar dump truck Rp. E04 = 107.351,58
1.7. Harga satuan wheel loader Rp. E03 = 141.272,10
1.8. Harga satuan upah pekerja Rp. L01 = 1.250
2. Metode Kerja
2.1. Batu kali digali dengan excavator
2.2. Batu kali dibelah oleh pekerja
2.3. Dengan wheel Loader, batu belah dimuat ke dalam dump truk
yang mengangkut pasir ke lokasi pekerjaan
3. Perhitungan Biaya
3.1. Biaya excavator / m3 = Rp. 6.058,25
3.2. Biaya wheel loader / m3 = Rp. 14.069,67
3.3. Biaya dump truk / m3 = Rp. 28.703,63
3.4. Upah pekerja / m3 = Rp. 7.148,69
e. DEFINISI
Dalam pembelajaran ini AGREGAT harus dipahami sebagai batu alam yang
diproses/dipecah melalui mesin pemecah (Stone Crusher) menjadi batu
pecah dalam berbagai ukuran, mulai dari ukuran sebesar 3 inchi (75 mm)
sampai pada ukuran yang lebih kecil dari 75 micron atau tertahan pada
saringan no. 200
Kerikil adalah butiran yang diproses langsung oleh alam dalam ukuran yang
sama dengan ukuran agregat.
f. FUNGSI AGREGAT
1. Asumsi-asumsi
1.1. Menggunakan Primary Crushing Plant dan Secondary Crushing
Plant Jaw and Roll.
1.2. Harga satuan dasar batu kali di base camp ; Rp. 44.761,88
1.3. Harga satuan dasar Crushing Plant :
- Primary = Rp. 181.579,24
- Secondary = Rp. 351.258,24
1.4. Harga satuan dasar Gernerator Set = Rp. 119.875,10
1.5. Harga satuan dasar Wheel Loader = Rp. 141.242,10
1.6. Harga satuan dasar Dump Truk = Rp. 107.351,58
2. Metode Kerja
2.1 Batu kali dimuat oleh wheel Loader ke dalam Dump Truck
2.2. Dump Truik mengangkut dan menuangkan batu kali ke dalam hpopper Primary
Plant
3. Perhitungan biaya produksi / Ton
3.1. Biaya produksi alat / jam
Rp. 1.3 + Rp. 1.4. + Rp. 1.5. + Rp. 1.6 = Rp. 901.306,26
3.2. Biaya Produksi tiap Ton Rp. 901,306,26
a. JENIS-JENIS BITUMEN
1. Asumsi-asumsi :
1.1. Menggunakan Asphalt Tanker Truck (Aspal Curah)
1.2. Kondisi Jalan : sedang / baik
1.3. Jarak kuari ke base camp L = 195 km
1.4. Harga di distributir Rp. M01 = 2.500.000/t
1.5. Harga satuan dasar excavator Rp. E02 = 3.000
2. Metode Kerja
2.1. Bitumen dicurahkan langsung kedalam dump truk
2.2. Tangki truk mengangkut ke base camp
3. Perhitungan Biaya
3.1. Biaya CIF di distributor = Rp. 2.500.000,-
3.2. Penanganan Perawatan = Rp. 50.000,-
3.3. Angkutan ke Base Camp (1.3 x 1.5) = Rp. 585.000,-
3.4. Bongkar muatan / Penyimpanan = Rp. 50.000,-
1. Asumsi-asumsi :
1.1. Menggunakan Trailer
1.2. Kondisi Jalan : sedang / baik
1.3. Jarak kuari ke base camp L = 120 km
1.4. Harga di distributir Rp. M01 = 750.000/t
1.5. Biaya angkutan / km = 3.000
2. Metode Kerja
2.1. Bongkar muat menggunakan tenaga manusia
2.2. Semen diangkut dengan trailer
3. Perhitungan Biaya Produksi / ton
3.1. Biaya CIF di di stributor = Rp. 750.000,-
3.2. Penanganan Perawatan = Rp. 25.000,-
3.3. Angkutan ke Base Camp (1.3 x 1.5) = Rp. 360.000,-
3.4. Bongkar muatan / Penyimpanan = Rp. 25.000,-