Anda di halaman 1dari 15

SILABUS

PERENCANAAN DAN INSTALASI SISTEM AUDIO VIDEO

Nama Sekolah : SMK IPTEK WERU SUKOHARJO


Kelas/Semester : XI / 3 dan 4 , XII / 5 dan 6
Kompetensi Keahlian : Teknik Elektronika Audio Video
Mata Pelajaran : PERENCANAAN DAN INSTALASI SISTEM AUDIO VIDEO
Durasi Pembelajaran : 420 JP @ 45 menit
Deskripsi KI :

KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai
dengan bidang dan lingkup kerja dasar dasar teknik elektronika pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat
nasional, regional, dan internasional
KI 4 : Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim dillakukan serta memecahkan masalah sesuai
dengan bidang kerja dasar-dasar teknik elektronika. Menampilkan kinerja dibawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan
standar kompetensi kerja. Menunjukan ketrampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektih, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif,
dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarainya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah
pengawasan langsung. Menunjukan ketrampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah konkret
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik dibawah pengawasan langsung.

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi Materi Kegiatan Penilaian Alokasi Sumber
Pembalajaran Pembelajaran Waktu Belajar
3.1 Memahami 3.1.1. Menginterprestasikan elemen gelombang, jenis- 1. Gelombang • Inkuiri dengan Penilaian 6 jp •Internet
gelombang suara jenis dan interaksi gelombang suara. suara pendekatan meliputi: •Panduan
dan sistem akustik 3.1.2. Menginterprestasikan karakteristikgelombang 2. Sistem siklus belajar • Kognitif Op-amp.
ruang suara pada berbagai macam media. akustik ruang 5E (pengetahuan) Fredrick W.
3.1.3. Menginterprestasikan level suara dalam satuan 3. Mikrophone • Model • Psikomotorik Hughes.
decibel (dB). 3. Decibell pembelajaran (ketrampilan Elex media
3.1.4. Merencanakan sistem akustik ruang kecil. berbasis • Afektif (Sikap) komputind
3.1.5. Merencanakan kebutuhan mikrofon pada sistem proyek (project Jenis penilaian: o
akustik suara. based learning) • Tulis  Penguat
• Cooperative • Lisan Operasion
learning • Tugas al dan
• Model • Praktek rangkaian
pembelajaran portofolio terpadu
berbasis tugas linier.
(Task based Robert F.
learning) Coughlin.
• Model Erlangga
pembelajaran Data
berbasis book.natio
komputer nal
(computer semicondu
based learning) ctor. 1981
4.1 Mengukur 4.1.1. Mengklasifikasikan elemen gelombang, jenis-jenis • Mengukur Penilaian praktek 6 jp internet
gelombang suara dan interaksi gelombang suara. level suara
dan dimensi sistem 4.1.2. Mendiagramkan karakteristik gelombang suara •
akustik pada berbagai macam media.
ruang. 4.1.3. Mengukur level suara dalam satuan decibel (dB) Mengklasifika
dan interprestasi data hasil pengukuran. sikan
4.1.4. Mengukur level suarasistemakustik ruang kecil dan mikrophone
interprestasi data hasil pengukuran.
4.1.5. Memilih kebutuhan mikrofon sesuai dengan
kebutuhan sistem akustik ruang kecil.
3.2 Memahami 3.2.1. Menjelaskan anatomy dan fungsi telinga manusia. • Telinga Saintifik dengan Tes tertulis 6 jp Modul C
psikoakustik 3.2.2. Memahami anatomy dan fungsi telinga manusia. manusia pendekatan siklus (modul guru
anatomi telinga 3.2.3. Memahami ambang batas daerah dengar sensasi • Ambang 5M pembelajar)
manusia telinga manusia. batas suara
3.2.4. Menginterprestasikan level suara dalam satuan
decibel (dB).
3.2.5. Menginterprestasikan level suara dalam
satuandecibel (dB-SPL).
4.2 4.2.1. Mencontohkan gambar anatomi telinga untuk penugasan 6 jp
Mendimensikan menjelaskan psiko- akustik telinga manusia.
ambang batas 4.2.2. Menguji kepekaan telingaterhadapperubahan
daerah dengar frekuensi dan amplitudo sumber suara.
telinga manusia. 4.2.3. Menguji dan mendemontrasikan ambang batas
daerah dengar sensasi telinga manusia.
4.2.4. Mengukurlevel suara dalam satuan decibel (dB)
dalam mediadan karakteristik lingkungan yang berbeda.
4.2.5. Mengkonversi level suara dalam satuan decibel
(dB-SPL) dalam media dan karakteristiklingkungan yang
berbeda.
3.3 Menerapkan 3.4.1. Menjelaskan terminologykarakteristik mikrofon • Mikrophone Saintifik dengan Tes tertulis 6 jp Teknik audio
instalasi sistem akustik suara. • Wireless pendekatan siklus Penugasan BSE
macammacam 3.4.2. Mengklasifikasi mikrofon sistem akustik suara. mikrophone 5M Modul guru
tipe mikrofon pada 3.4.3. Memahami konsep dasar strukturmikrofon • Instalasi pembelajar
sistem akustik berdasarkan tipenya. mikrophone internet
3.4.4. Menentukan sensitivitas sebuah mikrofon
berdasarkan data teknis.
3.4.5. Menjelaskan prinsip kerja macam- macam tipe
mikrofon.
3.4.6. Memahami sistem mikrofon tanpakabel (wireless
microphone) pada sistem akustik suara.
3.4.7. Menginterprestasikan koordinasi frekuensi
(frequency coordination) yang digunakan pada
systemmikrofon tanpa kabel.
3.4.8. Memahami kegunaan bodypack transmitters pada
sistem mikrofon tanpa kabel.
3.4.9. Menerapkan instalasi macam- macam tipe
mikrofon pada systemakustik
4.3 Menguji 4.4.1. Menguji macam-macam mikrofon dan interprestasi Penugasan 6 jp
mikrofon pada karakteristik mikrofon berdasarkan hasilpengujian Tes praktik
sistem 4.4.2. Memilih jenis dan tipe mikrofon sesuai dengan
akustik pada posisi kebutuhan sistem akustik suara.
dengan 4.4.3. Memilih dan menempatkanHeadset Microphones
level sumber bunyi sistem akustik suara.
yang 4.4.4. Mendimensikan sensitivitassebuah mikrofon
berbeda-beda. berdasarkan spesifikasi data teknis.
4.4.5. Memilih dan mendimensikanBoundry Microphones
sistem akustik suara.
4.4.6. Memasang mikrofon tanpa kabel (wireless
microphone) pada sistem akustik suara.
4.4.7. Mengetes frekuensi kerja mikrofontanpa kabel.
4.4.8. Mengeteskepekaan bodypack transmitters pada
sistem mikrofon tanpa kabel.
4.4.9. Menentukan tata letak systempenerima dan
antena (receiversand antennas) sistem mikrofon tanpa
kabel
3.4 Merencanakan 3.5.1. Memahami arsitektur rangkaian penguat depan • Pre- Amp Tes tertulis 6 jp
rangkaian universal audio(universal pre-amplifier). • Komponen Tes lisan
penguat depan 3.5.2. Merencanarangkaian penguat depan universal AC dan DC Observasi
audio audio. pada
(universal pre- 3.5.3. Mendimensikan komponen DC (statis) dan amplifier
amplifier) komponen AC(dinamis) penguat depan universal audio • Cross talk
3.5.4. Mendimensikan tanggapan frekuensi rangkaian
penguat depan universal audio
3.5.5. Mendeskripsikan faktor cacat dancakap silang
(cross talk) penguat depan universal audio sistem stereo
3.5.6. Mengerti kegunaandan penerapan spesifikasi data
teknis penguatdepan universalpada sistem audio
4.4 Membuat 4.5.1. Menggambarskema rangkaian penguat depan • Pembuata 12 jp
rangkaian penguat universal audio (universal pre-amplifier) beserta daftar n Pre-amp
depan audio komponen dan namakomponen. • Pengukura
(universal 4.5.2. Mendesain, merakit papan rangkaian tercetak n kerja Pre
preamplifier). (PRT)penguat depan universal menggunakan perangkat amp
lunak.  Respon
4.5.3. Melakukan pengukurantitik kerja frekuensi
DC (statis) dan AC (dinamis) penguat depan universal audio
menggunakan perangkat lunak dan interprestasi data
hasil pengukuran
4.5.4. Melakukan pengukuran
tanggapan frekuensi rangkaian penguat depan universal
menggunakan perangkat lunak dan interprestasi data
hasil pengukuran
4.5.5. Melakukan pengukuran faktor cacat dan cakap
silang (cross talk) penguat depan universal audio sistem
stereo
4.5.6. Menyajikan spesifikasi data teknis penguat depan
universal sistem
audio
3.5 Merencanakan 3.6.1. Memahami arsitektur rangkaian pengatur nada Tone kontrol 6 jp internet
rangkaian (tone control) penguat audio
pengatur nada 3.6.2. Merencana rangkaian pengatur nada penguat
(tone control) audio.
penguat audio. 3.6.3. Mendimensikan komponen DC (statis) dan
komponen AC (dinamis) pengatur nada penguat audio
3.6.4. Mendimensikan tanggapan frekuensi rangkaian
pengatur nada penguat audio
3.6.5. Mendeskripsikan faktor cacat dan cakap silang
(cross talk)rangkaian pengatur nada penguat audio sistem
stereo
3.6.6. Mengerti kegunaan dan penerapan spesifikasi data
teknis pengatur nada pada penguat audio
4.5 Mengukur 4.6.1. Menggambar skema rangkaian pengatur nada Pembuatan Praktikum 12 jp
rangkaian pengatur audio (tone control) beserta daftar komponen dan nama tone kontrol
nada (tone control) komponen. Pengukuran
penguat 4.6.2. Mendesain, merakit papan rangkaian tercetak kerja tone
audio. (PRT)pengatur nada audio (tone control)menggunakan kontrol
perangkat lunak.
4.6.3. Melakukan pengukuran titik kerjaDC (statis) dan AC
(dinamis)rangkaian pengatur nada (tone control)
menggunakan perangkat lunak dan interprestasi data
hasil pengukuran
4.6.4. Melakukan pengukurantanggapan frekuensi
rangkaian pengatur nada (tone control)menggunakan
perangkat lunak dan interprestasi data hasil pengukuran
4.6.5. Melakukan pengukuran factorcacat dan cakap
silang (cross talk) rangkainpengatur nada (tone
control)sistem stereo
4.6.6. Menyajikan spesifikasi data teknis rangkaian
pengatur nada (tonecontrol)sistem audio
3.6 Merencanakan 3.7.1. Memahami arsitektur rangkaian pencampur • Mixer audio Tes tertulis 6 jp
rangkaian (mixer) penguat audio • Pembuatan
pencampur (mixer) 3.7.2. Merencana rangkaian pencampur(mixer) penguat mixer audio
audio. audio. • Pengukuran
3.7.3. Mendimensikan komponen DC (statis) dan kerja mixer
komponen AC(dinamis) rangkain pencampur(mixer) audio
penguat audio
3.7.4. Mendimensikan tanggapan frekuensi rangkaian
pencampur(mixer) penguat audio
3.7.5. Mendeskripsikan faktor cacat dan cakap silang
(cross talk) rangkaian pencampur (mixer)pada penguat
audio sistem stereo.
3.7.6. Mengerti kegunaan dan penerapan spesifikasi data
teknispenguat pengatur nada padasistem audio
4.6 Mengukur 4.7.1. Menggambar skema rangkaianpencampur audio Pembuatan Praktikum 12 jp
rangkaian (audio mixer) beserta daftar komponen dan nama rangkaian tone penugasan
pencampur (mixer) komponen. kontrol
audio. 4.7.2. Mendesain, merakit papan rangkaian tercetak Pengukuran dan
(PRT) rangkaian pencampur audio(audio mixer) uji coba
menggunakan perangkat lunak. rangkaian tone
4.7.3. Melakukan pengukuran titik kerja DC (statis) dan kontrol
AC (dinamis) rangkaian pencampur audio(audio mixer)
menggunakan perangkat lunak dan interprestasi data
hasil pengukuran
4.7.4. Melakukan pengukuran tanggapan frekuensi
rangkaian pencampur audio (audio mixer)menggunakan
perangkat lunak dan interprestasi data hasil pengukuran
4.7.5. Melakukan pengukuran faktor cacat dan cakap
silang (cross talk)rangkaian pencampur audio(audio
mixer) sistem stereo
4.7.6. Menyajikan spesifikasi data teknis rangkaian
pencampur audio(audio mixer)
3.7 Merencanakan 3.8.1. Memahami arsitektur, klasifikasi penguat daya • Power 6 jp
rangkaian audio. amplifier
penguat daya 3.8.2. Merencana rangkaian penguat daya audio (power •
audio (power amplifier).
amplifier). 3.8.3. Mendimensikan komponen DC(statis) dan Pembuatan
komponen AC (dinamis) rangkain penguatdaya audio power amplifier
3.8.4. Mendimensikan tanggapan frekuensi rangkaian •
penguat daya audio
3.8.5. Mendeskripsikan faktor cacat dan cakap silang Pengukuran dan
(cross talk) rangkaian penguat daya audio sistem stereo instalasi
3.8.6. Mengerti kegunaan danpenerapan spesifikasi data
teknis penguat pengatur nada pada sistem audio
3.8.7. Mendimensikan rangkaian proteksi arus lebih
penguat daya
4.7 Membuat 4.8.1. Menggambar skema rangkaian penguat daya audio 18 jp
rangkaian penguat (audio power amplifier), VU-meter, rangkaian sistem
Daya proteksi beserta daftar komponen dan nama komponen.
4.8.2. Mendesain, merakit papan rangkaian tercetak
(PRT) penguat daya audio (audio power amplifier), VU-
meter, rangkaian sistem proteksi menggunakan
perangkat lunak.
4.8.3. Melakukan pengukuran titik kerja DC (statis) dan
AC (dinamis) rangkaian penguat daya audio (audio power
amplifier), VU-meter, rangkaian sistem
proteksimenggunakan perangkat lunak dan interprestasi
data hasil pengukuran
4.8.4. Melakukan pengukuran tanggapan frekuensi
rangkaian penguat daya audio (audio poweramplifier),
VU-meter, rangkaian sistem proteksi menggunakan
perangkat lunak dan interprestasi data hasil pengukuran
4.8.5. Melakukan pengukuran factorcacat dan cakap
silang (cross talk) rangkain penguat daya audio (audio
power amplifier), VU-meter, rangkaian sistem proteksi
sistem stereo
4.8.6. Menyajikan spesifikasi data teknisrangkaian
penguat daya audio (audio power amplifier), VU-meter,
rangkaian sistem proteksi sistem audio
4.8.7. Menguji rangkaian proteksi aruslebih penguat daya
3.8 Menganalisis 3.8.1 Memahami penguatan arus dan tegangan power Penguatan arus, 6 jp
rangkaian amplifier tegangan dan
penguat daya 3.8.2 memahami respon frekuensi sebuah penguat daya sebuah
audio (power penguat
amplifier Respon
frekuensi
amplifier
4.8 Mengukur 4.8.1 menerapkan pengukuran penguatan amplifier 12 jp
respon frekuensi 4.8.2 menerapkan pengukuran respon frekuensi amplifier
penguat daya
audio
3.9 Merencanakan 3.9.1. Memahami arsitektur rangkaian pengaman • Protek-tor 6 jp
rangkaian loudspeaker sistem penguat audio loudspeaker
proteksi 3.9.2. Merencana rangkaian pengamanloudspeaker • Pembuatan
loudspeaker, sistem audio protektor
muting, 3.9.3. Menerapkan rangkaian audio muting, limiter dan loudspeaker
limiter dan indikator sinyal pada sistem audio • Pengujian dan
indikator sistem pengukuran
audio. protektor
loudspeaker
4.9 Menguji 4.9.1. Menggambar skema rangkaian pengaman 12 jp
rangkaian proteksi loudspeaker sistem penguat audio beserta daftar
loudspeaker, komponen dan nama komponen.
muting, limiter 4.9.2. Mendesain, merakit papan rangkaian tercetak
dan indikator (PRT)rangkaian pengaman loudspeaker sistem penguat
sistem audio. audio
4.9.3. Menguji rangkaian pengaman loudspeaker sistem
audio dan interprestasi data hasil pengujian
4.9.4. Menguji rangkaian audio muting, limiter dan
indikator sinyal pada sistem audio dan interprestasi data
hasil pengujian
3.10 3.3.1. Mendesain sistem akustik ruang kecil. • Gelombang 6 jp
Merencanakan 3.3.2. Mendeskripsikan difraksi gelombang suara. suara
sistem akustik 3.3.3. Mendeskripsikan refraksi gelombang suara. • Teknik
ruang kecil 3.3.4. Mendeskripsikan difusi gelombang suara. penyekatan
3.3.5. Mendeskripsikan gemagelombang suara. • Akustik ruang
3.3.6. Mendeskripsikan empat aspek dasar teknik dan
penyekatan suara. kebutuhanny
3.3.7. Mendeskripsikan karakteristik vibrasi suara dalam a
media udara.
3.3.8. Mendeskripsikan teknikpenyekatan atap (ceiling
isolation)ruang akustik sistem suara.
3.3.9. Mendeskripsikan desain penyekatan dinding (wall
isolation) ruang akustik sistem suara.
3.3.10. Mendeskripsikan teknik penyekatan lantai ruang
akustik sistem suara.
3.3.11. Merencanakan kebutuhan material dan konstruksi
lantai ruang akustik sistem suara
4.10 Merancang 4.3.1. Menentukan dimensi ruang sistem akustik suara. 6 jp
sistem akustik 4.3.2. Melakukan ekperimen gelombang suara difraksi
suara untuk dan interprestasipengaruh terhadap sistem akustik suara.
keperluan ruang 4.3.3. Melakukan ekperimen (membuat ilustrasi)
kecil gelombang suara refraksi dan interprestasi pengaruh
terhadap sistem akustik suara.
4.3.4. Melakukan ekperimen(membuat ilustrasi)
gelombang suara difusi dan interprestasi pengaruh
terhadap sistem akustik suara.
4.3.5. Melakukan eksperimen(membuatilustrasi)
gelombang suara gema dan interprestasi pengaruh
terhadap sistem akustik suara.
4.3.6. Membuat desain dan merencanakan
bahanpenyekat suara sistem akustik sesuaidengan
kebutuhan.
4.3.7. Mengukur kualitas sistem akustik suara
menggunakandB-SPL meter.
4.3.8. Membuat desain danmerencanakan kebutuhan
bahan sistem penyekat atap (ceiling isolation) ruang
akustik sistem suara.
4.3.9. Membuat desain dan merencanakan kebutuhan
bahansistem penyekat dinding (wall isolation) ruang
akustik sistem suara.
4.3.10. Membuat desain dan merencanakan kebutuhan
bahansistem penyekat lantai ruang akustik sistem suara.
4.3.11. Menguji kualitas redaman lantai ruang sistem
akustik suara
3.11 3.7.1. Merencanakan ruang kontrol suara Rekaman audio 6 jp
Merencanakan 3.7.2. Merencanakan tata ruang (layout)perekaman
sistem suara
pengaturan 3.7.3. Mendeskripsikan sistem komunikasi studio
peralatan studio perekaman suara
rekaman audio 3.7.4. Menyiapkan kebutuhan bahan, alat & peralatan
video untuk sistem audio/video studio perekaman untuk kebutuhan
kebutuhan ruang ruang kecil (studio rumah)
kecil (home 3.7.5. Menrencanakan sistemaudio/video studio
studio) perekaman untuk keperluan ruang kecil (home studio)
3.7.6. Memahami teknik perekaman suara menggunakan
perangkatlunak dan interprestasi kualitas suara hasil
perekaman
3.7.7. Memahami teknik perekaman video dan
interprestasi kualitas gambar hasil perekaman
4.11 Merancang 4.7.1. Mendimensikan dan mendiagramkan ruang 12 jp
sistem pengaturan kontrol suara
peralatan studio 4.7.2. Membuat tata ruang
rekaman audio (layout)perekaman suara
video untuk 4.7.3. Mendiagramkan sistem komunikasi studio
kebutuhan ruang perekaman suara
kecil (home studio) 4.7.4. Mentabulasikan kebutuhan bahan, alat & peralatan
sistem audio/video studio perekaman untuk kebutuhan
ruang kecil (studio rumah)
4.7.5. Melakukan instalasi sistem audio/video studio
perekamanuntuk keperluan ruang kecil (home studio)
4.7.6. Melakukan eksperimen teknik perekaman suara
menggunakan perangkat lunak dan interprestasi
3.12 Memahami Memahami prinsip kerja macam-macam mikropon Mikropon 6 jp
prinsip kerja
macam-macam
mikropon
4.12 Menguji Menerapkan pengujian kerja mikropon 6 jp
macam-macam
Mikropon
3.13 Memahami Memahami prinsip kerja berbagai macam loudspeaker loudspeaker 6 jp
prinsip kerja
macam-macam
loudspeaker
4.13 Menguji Menerapkan pengujian loudspeaker 6 jp
prinsip kerja
macammacam
loudspeaker
3.14 Memahami 3.14.1 memahami macam-macam crossover crossover 6 jp
prinsip kerja 3.14.2 memahami prinsip kerja rangkaian crossover
rangkaian
crossover
4.14 Menguji Menerapkan pengujian dan pengukuran rangkaian 12 jp
prinsip kerja crossover
rangkaian
crossover.
3.15 Menerapkan Memahami macam-macam sambungan kabel dan Sambungan 6 jp
macam-macam interkoneksi kabel dan
sambungan kabel interkoneksi
dan interkoneksi
4.15 Membuat Menerapkan pembuatan macam-macam sambungan kabel 6 jp
macam-macam dan interkoneksi
sambungan kabel
dan interkoneksi
3.16 3.3.1. Memahami informasi umum (user manual) sistem Home theater 6 jp
Merencanakan hiburan pertunjukkan rumah (home theatre).
instalasi sistem 3.3.2. Menginterprestasikan spesfikasi teknis sistem hiburan
suara hiburan pertunjukkan rumah.
pertunjukkan 3.3.3. Merencanakan tata letak sistem hiburan
rumah (home pertunjukkan rumah.
theater) 3.3.4. Memahami metode pengujian kekuatan daya audio
menggunakan sound level meter
4.16 Merancang 4.3.1. Membaca informasi umum (user manual) sistem 12 jp
instalasi sistem hiburanpertunjukkan rumah (home theatre).
hiburan 4.3.2. Membuat sketsa sesuai dengan user manual dan
pertunjukkan spesfikasi teknis sistem hiburan
rumah pertunjukkanrumah.
(home theater) 4.3.3. Melakukan instalasi sistem hiburan pertunjukkan
rumah.
4.3.4. Melakukan pengujian kekuatan daya audio
menggunakan sound level meter
3.17 Menerapkan Memahami instalasi sistem home theater 6 jp
instalasi sistem
hiburan
pertunjukkan
rumah
(home theater)
4.17 Membuat Melaksanakan instalasi home theater 12 jp
instalasi sistem
hiburan
pertunjukkan
rumah
(home theater).
3.18 3.4.1. Mendeskripsikan volume ruang sistem akustik mobil. Sistem audio Tes tertulis 6 jp
Merencanakan 3.4.2. Menentukan besarnya kebutuhan daya audio mobil penugasan
instalasi audio maksimum.
pada sistem 3.4.3. Menentukan kebutuhan kabel yang digunakan.
hiburan audio 3.4.4. Merencanakan sistem pengawatan peralatan
video mobil audio video mobil.
3.4.5. Merencanakan kotak sub-woferspeaker daya.
3.4.6. Menentukan tata letak posisi sistem suara
(loudsppeaker) dan subwoofer.
3.4.7. Memahami metode pengujiankekuatan daya audio
menggunakan sound level meter
4.18 Merancang 4.4.1. Mendimensikan volume ruang sistem akustik Praktikum 12 jp
instalasi audio mobil. penugasan
pada 4.4.2. Mendimensikan besarnyakebutuhan daya audio
sistem hiburan maksimum.
audio video 4.4.3. Menghitung kebutuhan kabel yang digunakan.
mobil 4.4.4. Membuat pohon kabel sistem pengawatan
peralatan audio videomobil.
4.4.5. Membuat kotak sub-wofer speaker daya.
4.4.6. Melakukan instalasi sistem hiburan
audio/video mobil.
4.4.7. Melakukan pengujian kekuatan daya audio
menggunakan sound level meter
3.19 Menerapkan Memahami sistem audio video mobil Sistem audio 6 jp
instalasi sistem mobil
hiburan audio
video mobil
4.19 Melakukan instalasi sistem audio video mobil 12 jp
Mendemontrasika
n instalasi
sistem hiburan
audio video
mobil
3.20 3.5.1. Memahami instalasi sistem audio/video Sistem audio 6 jp
Merencanakan pertunjukkan siaranlangsung ruangterbuka dan daya besar
instalasi sistem tertutup Sistem hiburan
hiburan 3.5.2. Merencanakan kebutuhan alat & peralatan sistem indoor dan out
pertunjukkan audio/video pertunjukan ruang terbuka dan tertutup. door
siaran 3.5.3. Merencanakan alur instalasi sistem audio/video
langsung di ruang pertunjukan ruang terbuka dan tertutup.
terbuka 3.5.4. Memahami metode pengujian kekuatan daya
atau di ruang audiomengguna-kan sound level meter
tertutup
4.20 Membuat 4.5.1. Membuat sketsa instalasi sistem audio/video 12 jp
instalasi sistem pertunjukkan siaran langsung ruang terbuka dan tertutup
hiburan 4.5.2. Melakukan ceklist ketersedian alat
pertunjukkan & peralatan sistem audio/video pertunjukan ruang terbuka
siaran dan tertutup.
langsung di ruang 4.5.3. Melakukan instalasi systemaudio/video
terbuka atau pertunjukan ruang terbuka dan tertutup.
di ruang tertutup 4.5.4. Melakukan pengujian kekuatan daya audio
menggunakan sound level meter
3.21 Memahami 3.6.1. Memahami ambang batas gangguan (tingkat Sistem audio 6 jp
peralatan instalasi kebisingan) lingkungan sekitar paging
system audio 3.6.2. Merencanakan kebutuhan daya, tata letak dan
paging jumlah loudspeakeryang akan digunakan.
3.6.3. Menjelaskan sistem paging suara tegangan standar
3.6.4. Merencanakan daya akustik sistem paging
tegangan standar
4.21 4.6.1. Mendimensikan ambang batas gangguan Praktikum 12 jp
Mengoperasikan (tingkat kebisingan)lingkungan sekitar sistem audio
peralatan 4.6.2. Mendimensikan kebutuhan daya, tata letak dan paging
instalasi system jumlah loudspeaker yang akan digunakan.
audio paging 4.6.3. Melakukan instalasi sistem pagingsuara fasilitas
umum tegangan standar.
4.6.4. Menguji kualitas dan daya akustik sistem paging
tegangan standar.
3.22 Menerapkan Memahami perencanaan sistem audio paging 6 jp
instalasi sistem
audio paging
4.22 Membuat Membuat dan menguji coba serta menginstalasi sistem Instalasi, uji 6 jp
instalasi sistem audio paging coba dan
audio pengukuran
paging sistem audio
paging
3.23 Menerapkan 3.23.1 memahami prinsip pembuatan master rekaman Prinsip master 6 jp
pembuatan audio rekaman audio
master rekaman 3.23.2 memahami langkah-langkah pembuatan master Prinsip duplikasi
audio rekaman audio rekaman audio
4.23 Membuat Menerapkan pembuatan master rekaman audio Pembuatan 12 jp
master rekaman master rekaman
audio audio
Pembuatan
duplikasi
rekaman
3.24 Memahami 3.24.1 memahami kebutuhan peralatan pembuatan Perencanaan 6 jp
peralatan dokumentasi video dokumentasi
pembuatan 3.24.2 memahami perencanaan pembuatan dokumentasi video
dokumentasi video video SOP kamera
3.24.3 memahami pengoperasian kamera video video
3.24.4 memahami proses editing video
4.24 4.24.1 mengoperasikan peralatan rekaman audio video Pengoperasian 12 jp
Mengoperasikan 4.24.2 mengoperasikan peralatan editing video kamera
peralatan Pengoperasian
pembuatan peralatan
dokumentasi video editing video
3.25 Memahami perencanaan pembuatan dokumentasi video Perencanaan 6 jp
Merencanakan pembuatan
pembuatan dokumentasi
dokomentasi video audio video
4.25 Membuat 4.25.1 Melakukan perekaman dokumentasi video Pengoperasian 12 jp
dokumentasi video 4.25.2 melakukan proses editing video kamera
Rekaman audio
video
Editing video
3.26 Menerapkan 3.5.1. Mentabulasikan kebutuhanbahan instalasi CCTV CCTV 6 jp
instalasi system untuksystem keamanan rumah secara off-line CCTV berbasis
pengamanan 3.5.2. Menerapkaninstalasi CCTVuntuk sistem keamanan LAN
gedung rumah secara off-line.
menggunakan 3.5.3. Mentabulasikan kebutuhan bahan instalasi CCTV
CCTV untuk sistem keamanan berbasisjaringan LAN.
3.5.4. Menerapkan instalasi CCTV untuk sistem keamanan
berbasis jaringan LAN.
4.26 Membuat 4.5.1. Melakukan instalasi CCTVuntuk sistem keamanan 6 jp
instalasi sistem rumah secara off-line
CCTV 4.5.2. Melakukanpengujian intalasiCCTV untuk sistem
keamanan rumah secara off-line dan inter dan
interprestasi data hasil pengujian.
4.5.3. Melakukan instalasi CCTV untuk sistem keamanan
berbasis jaringan LAN.
4.5.4. Melakukan pengujian instalasi CCTV untuk sistem
keamanan berbasis jaringan LAN dan interprestasi data
hasil pengujian.

Anda mungkin juga menyukai