KELAS 8
PERTEMUAN 9
COORDINATE GEOMETRY
Materi
Geometri koordinat merupakan bidang yang menyatukan aljabar dan geometri. Dalam
geometri koordinat, suatu grafik atau bangun datar dapat dinyatakan dalam bentuk
persamaan aljabar dan digambarkan pada bidang Kartesius.
Gradien atau kemiringan adalah nilai kemiringan atau kecondongan suatu garis. Gradien
dilambangkan dengan m. Misalkan terdapat garis AB dapat dicari sebagai berikut:
perubahan nilai y y
mAB = =
perubahan nilai x x
- Dua garis yang sejajar memiliki gradien yang sama
- Dua garis yang saling tegak lurus maka gradiennya memenuhi m1 × m2 = -1
2. Persamaan garis yang sejajar dengan sumbu y dan melalui titik (0, c), y = c,
3. Persamaan garis lurus yang melalui titik (x1 , y1)dan bergradien m adalah :
y – y1 = m (x – x1)
(x - x1 ) + ( y2 - y1 )
2 2
1. Jarak antara dua titik A(x1, y1) dan B(x2, y2) adalah d = 2
| q - ap - b |
2. Jarak antara titik A(p, q) dan garis y = ax + b adalah d =
1+ a 2
| Ap + Bq + C |
3. Jarak antara titik A(p, q) dan garis Ax + By + C = 0 adalah d =
A2 + B 2
Pick’s Theorem
Jika poligon P memiliki titik-titik sudut (a1 , b1 ),(a2 , b2 ), ,(an , bn ) pada bidang Kartesius
dengan ai dan bi merupakan bilangan bulat untuk semua i, 1 i n . Maka luas dari P
adalah
b
A = i + −1
2
dengan i merupakan banyaknya lattice point (titik ( x , y ) dengan x, y merupakan
bilangan bulat) di dalam P dan b merupakan banyaknya lattice point di sisi poligon.
Shoelace Theorem
Jika poligon P memiliki titik-titik sudut (a1 , b1 ),(a2 , b2 ), ,(an , bn ), diurutkan searah jarum
jam, maka
1
|(a1b2 + a2b3 + + an b1 ) − (b1a2 + b2a3 + + bna1 )|.
2
Contoh Soal
1. Tentukan persamaan garis yang melalui titik-titik berikut ini:
a. (0,0) dan (2,8)
b. (6,2) dan (9,8)
c. (2,9) dan (4,3)
d. (-2,7) dan (5,7)
2. Diketahui sebuah garis melalui A(2, 5) dan B(4, b). Jika gradient garis tersebut adalah
1
- , maka koordinat B adalah .…
3
3. If point (p, 0) is equidistant from the two lines 9x – y + 1 = 0 and x − 9y – 5 = 0 and p >
0, what is p?
5. A skier in Swiss is in 2 km west of a long, straight fence that runs due north. She is also
5 km south and 8 km east of the finishing post. The rules state that she must touch the
fence once before reaching the finishing post. The shortest distance, in kilometers, that
she can ski to fullfill the conditions of the race is ....
Materi
Terdapat berbagai istilah, sifat dan teorema penting dalam geometri lingkaran.
Beberapa istilah diantaranya adalah sebagai berikut:
Bukti:
Kasus I
Misal ∠ACO = y dan ∠BCO = x, maka ∠ACB = x +y
Misal m∠AOB = a
Perhatikan segitiga ACO.
Karena segitiga ACO adalah segitiga sama kaki, maka besar
sudut ∠AOC = 180 – 2y
Perhatikan segitiga BCO.
Karena segitiga BCO adalah segitiga sama kaki, maka besar
sudut ∠BOC = 180 – 2x
Sehingga, besar ∠AOB dapat ditentukan yaitu:
m∠AOB = 360 – (180 – 2x) – (180- 2y) = 2x + 2y
a = 2(x + y)
a = 2 ∠ACB
Kasus II
Perhatikan gambar lingkaran berikut:
Misal ∠ACB = y, ∠OCB = x dan ∠AOB = a
Perhatikan segitiga ACO.
Karena segitiga ACO adalah segitiga sama kaki, maka besar
sudut ∠ACO = x + y =∠CAO.
Selanjutnya besar sudut ∠AOC dapat ditentukan sebagai
berikut:
m∠AOC = 180 – 2(x +y) ……… (1)
Perhatikan segitiga BCO.
Karena segitiga BCO adalah segitiga sama kaki, maka ∠BOC adalah:
m∠BOC =180 – 2x ……… (2)
Sehingga, besar ∠AOB dapat ditentukan yaitu:
∠ AOB = ∠BOC – ∠AOC = (2) – (1)
a = 180 – 2x – (180 – 2(x +y))
a = 2y
a = 2∠ACB
Jadi, terbukti bahwa besar sudut pusat suatu lingkaran adalah dua kali besar sudut
kelilingnya atau besar sudut keliling adalah setengah kali besar sudut pusat.
3. Suatu sudut keliling adalah sudut siku-siku jika dan hanya jika tali
busur yang bersesuaian adalah diameter: ACB = 90
4. Alternate Segment Theorem: Misal AB, BC, dan AC, adalah tali
busur pada lingkaran yang membentuk segitiga ABC dan DE
merupakan garis singgung lingkaran di titik C, maka sudut
ACE = sudut ABC dan sudut BCD = sudut BAC
Bukti:
Perhatikan gambar. Misalkan
ÐOBC = ÐOCB = a
ÐOAC = ÐOCA = b
ÐOAB = ÐOBA = c
Maka
ÐBAC = ÐOAB + ÐOAC = c + b
ÐABC = ÐOBA + ÐOBC = c + a
ÐACB = ÐOCA + ÐOCB = b + a
A + B + C = 180
b + c + a + c + a + b = 2(a + b + c) = 180
a + b + c = 90
Karena ED garis singgung, maka
OCE = 90
OCA + ACE = b + ACE = 90
ACE = 90 − b = a + b + c − b = a + c = ABC
ÐBCD = 90 - ÐOCB = 90 - a = a + b+ c - a = b + c = ÐBAC
Misal terdapat dua garis yang menyinggung atau memotong sebuah lingkaran
seperti yang ditunjukkan oleh gambar-gambar di bawah ini. Maka kita peroleh.
Bukti:
Untuk kasus I : Hubungan AD dan juga BC. Perhatikan segitiga EAD dan EBC.
ÐACB = ÐADE
ÐAEBC = ÐDAE
ÐAED = ÐBEC
Maka segitiga EAD dan EBC sebangun. Akibatnya:
AE BE
=
DE CE
AE ´ CE = BE ´ DE
Terbukti.
Untuk kasus II dan III silahkan dibuktikan sebagai latihan.
Contoh Soal:
B
1. Titik A, B, dan C terletak pada lingkaran O seperti pada A
gambar, panjang tali busur AB = 10 cm dan ACB = 30 .
Berapakah luas lingkaran? (gunakan = 3.14 )
O C
5. Tiga buah lingkaran (A, 3), (B, 4) dan (C, 5) dengan (O,
r) menyatakan pusat O dan jari-jari r, bersinggungan
luar seperti pada gambar. Ketiga garis singgung
bertemu di titik P. Tentukan jarak dari P ke titik
singgung.
Materi
Lingkaran Dalam Segi empat
Tidak semua segi empat memiliki lingkaran dalam, yaitu suatu lingkaran di dalam segi
empat yang menyinggung keempat sisi segi empat. Teorema berikut memberikan sifat
sebuah segi empat yang memiliki lingkaran dalam
Sebuah segi empat yang titik-titik sudutnya berada pada keliling suatu lingkaran disebut
dengan cyclic quadrilateral (segi empat tali busur/segi empat siklis) Mengetahui apakah
suatu segi empat merupakan segi empat siklis atau bukan dapat dilakukan dengan mudah
menggunakan teorema berikut:
Teorema
B
Sebuah segi empat ABCD merupakan segi empat siklis jika A
dan hanya jika
ÐADC + ÐABC = ÐBAD + ÐBCD = 1800 D
C
Bukti :
Buat garis AO dan OB
busur kecil DB : ÐDOB = 2ÐBCD
busur besar DB : ÐDOB = 2ÐBAD
busur kecil DB + busur besar DB = 360
= 2ÐBCD + 2ÐBAD
maka ÐBCD + ÐBAD =180
Dengan cara yang serupa, dapat ditunjukkan
ÐADC + ÐABC = 1800
PITOT’S THEOREM
Misalkan ABCD adalah segi empat konveks yang memiliki lingkaran dalam, maka
AB + CD = BC + DA.
.
Bukti:
Misalkan lingkaran dalam segi empat ABCD menyinggung
sisi-sisi AB, BC, CD, dan DA berturut-turut di titik-titik K, L,
M, dan N, maka kita punya
AK = AN, BK = BL, CL = CM, dan DM = DN
sehingga
AB + CD = AK + BK + CM + DM = AN + BL + CL + DN
= BC + DA.
Konvers dari Teorema tersebut berlaku, sehingga
menghasilkan Teorema berikut:
CONVERSE OF PITOT’S
THEOREM
Misalkan ABCD adalah segi empat konveks yang memenuhi AB + CD = BC + DA,
maka ABCD memiliki lingkaran dalam.
Bukti:
Misalkan garis AB dan CD berpotongan di titik P dan W
adalah lingkaran dalam segitiga PBC. Misalkan juga
garis dari A yang menyinggung W di N, memotong PC
di D’. Selanjutnya, cukup dibuktikan bahwa D = D’
Dengan menggunakan Teorema sebelumnya, kita
punya AB + CD’ = BC +D’A dan menggunakan kesamaan
yang diberikan, kita punya
CD’ − CD = AB + CD’ - ( AB + CD) = BC + D’A − (BC +
DA) = D’A − DA.
Jika CD’ > CD, maka DD’ = CD’ − CD = D’A − DA, sehingga D’A = DA + DD’ yang jelas tidak
mungkin karena menurut ketaksamaan segitiga D’A < DA + DD’. Demikian juga halnya
dengan CD’ < CD. Kita simpulkan bahwa CD’ = CD, sehingga D = D’ dan kita selesai.
Teorema Ptolemy
Rumus Brahmagupta
Rumus Brahmagupta merupakan perluasan dari rumus Heron untuk mencari luas segi
empat.
Pada segi empat tali busur ABCD dengan panjang sisi a, b, c dan d maka
(𝑎+𝑏+𝑐+𝑑)
Setengah keliling = 𝑠 = 2
Teorema 1
Jika E, F, G dan H adalah titik-titik tengah sisi-sisi AB, BC, CD, dan DA pada segi empat
ABCD, maka EFGH adalah jajar genjang. Jajar genjang yang terbentuk tersebut
disebut sebagai jajar genjang Varignon. Lebih jauh, luas jajar genjang Varignon sama
dengan setengah luas segi empatnya.
.
Bukti.
Perhatikan gambar di samping.
Pada segitiga ABC, karena E dan F berturut-turut adalah
titik-titik tengah AB dan BC, maka BE: BA = BF : BC.
Sudut EBF = sudut ABC. Disimpulkan BEF sebangun
dengan BAC. Jadi EF : AC = BE : BA = 1 : 2 dan EF || AC.
Dengan cara yang sama, kita punya bahwa GH juga
sejajar dengan AC serta panjang EH = ½ BD = FG.
Luas EFGH dapat ditentukan sebagai berikut:
[EFGH] = [ABCD] – [BEF]- [AEH] – [DHG] – [CGF]
= [ABCD] – ¼ [ABC] – ¼[ABD] – ¼ [ACD] – ¼[BCD]
= [ABCD] – ¼ ([ABC] + [ACD] ) - ¼ ([ABD] + [BCD])
= [ABCD] – ¼ [ABCD]- ¼ [ABCD] = ½ [ABCD]
TERBUKTI
Segi empat garis singgung adalah segi empat yang semua sisinya menyinggung sebuah
lingkaran yang sama.
Beberapa sifat segi empat garis singgung :
2. Luas segi empat garis singgung sama dengan ½ keliling segi empat garis singgung
tersebut dikali dengan jari-jari lingkaran dalamnya.
Bukti :
Luas ∆ABI = ½ .AB.r
Luas ∆BCI = ½ .BC.r
Luas ∆CDI = ½ .CD.r
Luas ∆DAI = ½ .DA.r (+)
Luas ABCD = ½ .(AB + BC+CD+DA).r
= ½ keliling ABCD.r
Hubungan antara segi empat talib usur dan segi empat garis singgung
Trapesium sama kaki selalu adalah segi empat tali busur. Bila trapesium ini juga segi empat
garis singgung maka panjang kakinya sama dengan setengah jumlah sisi-sisi sejajarnya dan
tingginya sama dengan akar kuadrat perkalian sisi-sisi sejajarnya.
Bukti :
ABCD adalah trapesium berarti AB // DC
ABCD segi empat tali busur berarti ke 4 titik
sudutnya pada lingkaran luarnya dan karena
AB//DC maka AD = BC
ABCD trapesium sama kaki
ABCD segi empat garis singgung maka AB + DC =
BC + AD atau a + b = 2.BC
BC = ½ (a + b) dan EB = ½ (b – a)
t = BC 2 − EB 2
a+b 2 b−a 2
= ( ) −( )
2 2
a 2 + 2ab + b 2 − b 2 + 2ab − a 2
=
4
4ab
=
4
= ab
Contoh soal
4. ABCD is a tangential isosceles trapezoid, touching the circle as shown. If the perimeter
of the trapezoid is 52, and the circle's radius and all trapezoid's sides have lengths in
whole integers, what is the area of the trapezoid?