Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH LAPORAN PRESENTASI

PERBANDINGAN SEHARGA GARIS-GARIS DALAM LINGKARAN

Dosen pengampu: Dr. Detalia Noriza Munahefi, S.Pd., M.Pd.

Disusun oleh:

1. Laeli Utami (4101422101)

2. Fera Febriana (4101422111)

3. Choirunnisa Isma Fathinah (4101422118)

4. Maharani Kusuma Dewi (4101422125)

5. Reni Indriyani (4101422135)

6. Nabilah Aulia Shafira (4101422143)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2022
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga tim penyusun dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Makalah Laporan
Presentasi Perbandingan Seharga Garis-Garis dalam Lingkaran” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
Geometri Dasar.
Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang
perbandingan seharga garis-garis dalam lingkaran bagi para pembaca dan juga bagi tim
penyusun.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dr. Detalia Noriza Munahefi, S.Pd.,
M.Pd, selaku dosen mata kuliah Geometri Dasar yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang
kami tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga tim penyususn dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari, makalah yang ditulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah
ini.

Semarang, 23 November 2022

Tim Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Geometri adalah studi matematika yang mempelajari ruang bangun dengan berfokus
pada pengukuran, pernyataan terkait bentuk, posisi relatif sebuah gambar ilmu ukur,
padang ruang, dan lain sebagainya. Geometri juga mempelajari struktur matematika
yang membicarakan unsur dan relasi yang ada diantara unsur tersebut. Titik, garis,
bidang, dan ruang merupakan benda abtra yang menjadi unsure dasar geometri.
Berdasarkan unsur-unsur inilah didefinisikan pengertian-pengertian baru atau berdasar
pada pengertian sebelumnya.

Mempelajari geometri menyediakan banyak keterampilan dasar dan membantu untuk


membangun kemampuan berpikir logika, penalaran analitis dan pemecahan masalah.
Dalam geometri didapat juga sifat-sifat pokok, yaitu sifat-sifat pertama yang tidak
berdasarkan sifat-sifat yang mendahuluinya yaitu aksioma dan postulat.Berdasarkan
sifat pokok tersebut dapat diturunkan sifat-sifat yang disebut teorema. Teorema
tersebut dapat juga dibentuk berdasarkan teorema yang ada sebelumnya.

1.2. Rumusan Masalah


BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian perbandingan garis-garis seharga dalam lingkaran

Perbandingan seharga garis disebut juga perbandingan senilai dimana terdapat garis
sejajar yang dipotong oleh garis lain dan menghasilkan potongan yang senilai atau
sebanding. Maka, perbandingan seharga garis- garis pada lingkaran adalah pembanding
tengah antara bagian-bagian garis tengah itu.

2.2. Teorema perbandingan seharga garis-garis pada lingkaran

2.2.1. Teorema 8.1


Garis tegak lurus dari sebuah titik lingkaran ke garis tengahnya ialah
pembanding tengah antara bagian-bagian garis tengah itu.

C Diketahui : 🖸(M,R)
AB garis tengah
CD  AB
Buktikan : CD² = AD x DB
A D M B Bukti : Pada ABC  C = 90°
maka AD : CD = CD : BD
(teorema)
Atau CD² = AD x DB
2.2.2. Teorema 8.2

Jika dari sebuah titik lingkaran ditarik sebuah tali busur dan sebuah garis tengah,
maka tali busur ini pembanding tengah antara garis tengah dan proyeksinya pada
garis ini.
Diketahui : 🖸(M,R)
C AB garis tengah
CD  AB
Buktikan : AB : AC = AC : AD atau
AC² = AB x CD
A D M
B
Bukti : Pada ABC siku-siku di C
Perhatikan ABC ≈ ACD   ( Sd,Sd )
Sehingga AB : AC = AC : AD
Atau AC² = AB x AD

2.2.3. Teorema 8.3

Jika dua buah tali busur berpotongan di dalam lingkaran, maka perkalian kedua
bagian pada tali busur yang pertama sama dengan perkalian bagian-bagian pada tali
busur yang kedua.
C B Diketahui : 🖸(M,R)
O
AB dan CD berpotongan di O

Buktikan : AO x OB = CO x OD
A Bukti :
Perhatikan ∆ APC dan ∆ DPB
D Sudut dalam
berseberangan)
Sudut bertolak belakang)
Sehingga ∆ AOC ≈ ∆ DOB ( Sd,Sd)

Akibatnya AO : DO = OC : OB
⇔AO x OB = OC x DO
2.2.4. Teorema 8.4.

Jika dari sebuah titik di luar lingkaran ditarik 2 garis potong maka perkalian
bagian-bagian garis potong yang pertama = perkalian bagian- bagian garis potong
yang kedua..

Diketahui : 🖸(M,R)
AB dan CD berpotongan di O
B
Buktikan : AO x OB = CO x OD
A Bukti :
Perhatikan ∆ APC dan ∆ DPB
M O Sudut dalam berseberangan)
C Sudut bertolak belakang)

D Sehingga ∆ AOC ≈ ∆ DOB ( Sd,Sd)


Akibatnya AO : DO = OC : OB
⇔AO x OB = OC x DO

2.2.5. Teorema 8.5


Jika dari sebuah titik dilur sebuah lingkaran ditarik sebuah garis potong dan sebuah
garis singgung, maka garis singgung ini menjadi pembandung tengah antara
bagian-bagian garis potong. Diketahui: Lingkaran (M,R)
Titik P diluar lingkaran
Garis m memotong longkaran di B dan C
Garis n menyinggung lingkaran di A
A Buktikan: PB:PA=PA:PC
Atau PA 2=¿ PB x PC
n
C Bukti:
M
Bila dianggap garis n memotong lingkaran di dua titik
m
kembar
A1 dan A2 , maka menurut teorema 8.4
P PA1 x PA2 = PB x PC
B
2
Atau PA =PB X PC
2.2.7. Teorema 8.6.
Kuasa sebuah titik P terhadap lingkaran (M,r) = PM² - r²

Diketahui : Lingkaran (M,r)


Buktikan :P M 2=r 2
Bukti:
Buat garis melalui P memotong lingaran di A dan B.

Kuasa titik P terhadap lingkaran (M,r) = ⃗


PA . ⃗
PB
=¿ (⃗ ⃗
PC + CB¿ ¿
=¿ (⃗
PC +⃗ AC ¿ ¿
M
= P C −AC + AC−AC2
2

= P C 2−AC 2
r
= (P M 2−MC2 ¿−AC2  
B A = P M 2−¿)
C P
= P M 2−r 2

2.2.8. Teorema 8.7


Jika sebuah lingkaran diperkalikan dengan k atau ±k maka bnagun hasilnya sebuah
lingkaran yang jari-jarinya k kali sepanjang lingkaran bermula.
Lingkaran (M,r) dikalikan k dengan pusat perkalian O diperoleh lingkaran (M1,r1)
Lingkaran (M,r) dikalikan -k dengan pusat perkalian O1 diperoleh lingkaran
(M1,r1)

O disebut titik kesebangunan luar dan O1 disebut


titi kesebangunan dalam

A1

A
O1 M1
M O1
B
B1
2.2.9. Teorema 8.8
2.2.9.1. Teorema 8.8.1
Titik kesebangunan luar O dari dua buah lingkaran M dan M1 terletak
pada kepanjangan sentral sedemikian rupa sehingga MO : M1O = r : r1
2.2.9.2. Teorema 8.8.2
Titik kesebangunan dalam O1 dari dua buah lingkaran M dan M1 terletak
pada sentral sedemikian rupa sehingga MO1 : M1O1 = r : r1.

O disebut titik kesebangunan luar dan O1 disebut


titi kesebangunan dalam

A1

A
O M1
M O1
B

B1

Anda mungkin juga menyukai