Anda di halaman 1dari 2

PERTOBATAN

Shalom.
Kepada bpk/ibu guru sekalian, kepada teman-temanku. Marilah kita
kehadiran kita disini, atas rahmat TUHAN & karunianya. Sebelum itu, terima
kasih kepada kalian semua karena memberikan kesempatan kepada saya untuk
berkesempatan khotbah diatas sini.
Saya akan mulai dengan tema pertobatan ini dengan sebuah kisah rasul
Paulus. Sebelum itu, yang kristen & katolik sudah tahu betul kan tentang rasul
yang 1 ini ? Sampai tidak tahu sih keterlaluan parahnya kalian. Nah kalian tahu
tentang kisah dia, yang begitu taat & patuh akan firman TUHAN. Sampai-
sampai ia mati dengan dipenggal lehernya.
Tapi dibalik kehidupannya yang suci & sakral itu, ia dulu pernah menjadi
orang yang sangat membenci Allah. Dlu namanya itu Saulus ya, inggrisnya Saul.
Bahkan menjadi musuhNya. Ia mencari pengikut Kristus & membunuhnya.
Enaklah kehidupan sekarang ya, kita bisa mengikuti agama apapun dengan
aman dari pembunuhan. Tapi itu kebenarannya, tetapi saat diperjalanannya
menuju Damsyik.
Ia bertemu dengan Allah itu sendiri, Tuhan pun berkata “Saulus, Saulus,
mengapakah engkau menganiaya Aku?” Jawab Saulus: “Siapa engkau,
Tuhan?”. Agak sombong ya ini Saul, sampai ngomongnya kyk gtu. Lanjut lagi,
Tuhan bilang “Akulah Yesus yang kauaniaya itu. Tetapi bangunlah & pergilah ke
dalam kota, disana akan dikatakan kepadamu, apa yang harus kauperbuat.”
Saulus pun bangun, setelah membuka matanya ia tidak dpt melihat apa-
apa. Dan ia pun dituntun ke Damsyik, pas sesampainya dikota itu. Ia bertemu
Ananias, dan ananias pun mendoakan saulus agar bisa melihat lagi & penuh
dengan Roh Kudus. Ajaibnya, ia dapat melihat lagi dan ia dibaptis. Ia bertobat
dari sekian besar dosanya itu. Ia memilih untuk mentaati TUHAN, karena
TUHAN memanggilnya & ia menjawab panggilan tersebut.
Kitapun sama, setiap kita pasti mempunyai panggilan-panggilan seperti itu.
Yang menentukan itu kita, apakah kita mau meresponi panggilan itu atau
sebaliknya? Jadi karena itu, marilah kita terus melakukan apa yang benar.
Mulai dari sikap hati kita, pikiran, & perbuatan. Karena iman tanpa perbuatan
itu MATI.
Aku ingin menutup khotbahku ini dengan sebuah cerita yaa, ini kgk ada
hubungannya dengan kisah Paulus ini ya. Pas hari paskah, ada 1 gereja gtu ya
lagi mengadakan sebuah drama. Dramanya tentang penyaliban ya, beda dari
katolik yang melakukan jalan salib. Ini itu ilustrasinya gtu loh. Kejadiannya gini,
ada kan yang jadi Yesusnya & prajuritnya. Nah pas lagi drama, yesus ini kan lagi
perjalanan bawa salib ya. Prajuritnya itu kan nyambuk, ga tahu kenapa ya.
Mungkin yang jadi prajurit ini itu overhype gtu, tralu menghayati perannya itu.
Sehingga ia nyambuknya itu ya agak kenceng, temennya itu langsung
lototin prajuritnya. Karena ga da di skriptnya gtu loh yang mukul kenceng, nah
setelah itu. Semua jemaat pada nangis-nangis semua, ada momen Yesus
diolok-olok kan. Prajuritnya buanglah liur ke dia, karena yang jadi Yesus ini udh
ga tahan lagi dibegituin. Langsung deh dia banting salibnya & bales-balesan.
Udh deh 1 gereja bubar. Keluar semua.
Memang ya jadi Yesus itu ga segampang itu, butuh yang namanya
kerendah hatian yang tinggi. Kita pun sama, jadi yang tertinggi bukan brarti
memperbudak sesamanya. Tapi kita melayani yang rendah, Yesus pun
melakukan hal serupa. Ia turun ke bumi BUKAN untuk mendapat
PERNGAKUANnya sebagai raja, tetapi untuk MELAYANI orang yang dijalan yang
salah.
Jadi kita disini mau belajar bersama-sama ya untuk menjadi selalu rendah
hati yaa, karena saya pun masih tahap proses ini. Jadi, sekian untuk khotbah
saya diatas sini. Semoga menjadi berkat untuk kita semua ya, jangan ada yang
merasa dijudge. Karena Firman TUHAN bukan untuk menjatuhkan setiap kita,
tetapi menyadari kita lalu membangunkan lagi kita. Amin teman-temanku
sekalian beserta guru-guru? Iyap, terima kasih karena sudah mendengarkan
khotbahku ini.

Anda mungkin juga menyukai