Anda di halaman 1dari 10

JAMINAN RESI GUDANG

Disusun Oleh :

FAKULTAS HUKUM

OKTOBER 2020

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Jaminan Resi Gudang adalah dokumen bukti kepemilikan barang yang disimpan di suatu
gudang terdaftar secara khusus yang diterbitkan oleh pengelola gudang itu, Jaminan Resi
Gudang diatur dalam Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2006, sebagaimana telah diubah
dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2011. Dokumen ini diterbitkan oleh pengelola
gudang.
Jaminan Resi Gudang merupakan perkembangan lebih lanjut dari jaminan fidusia, sedangkan
jaminan fidusia adalah perkembangan lebih lanjut dari jaminan gadai. Ketiga bentuk jaminan
tersebut adalah perjanjian ikutan atau accesoir dari suatu perjanjian utang piutang sebagai
perjanjian pokok.

Karena resi gudang merupakan bukti kepemilikan, maka resi gudang ini dapat
diperdagangkan, diperjual belikan, dipertukarkan, ataupun digunakan sebagai jaminan bagi
pinjaman, maupun dapat digunakan untuk penyerahan barang dalam transaksi derivatif
seperti halnya kontrak berjangka (futures contract).

Namun, tujuan dari penerbitan resi gudang sebenarnya tidak sekadar menjadi bukti
kepemilikan barang. Resi gudang menjadi penting diatur karena ia merupakan salah satu
instrumen keuangan atau pembiayaan.

Dalam praktiknya Jaminan Resi Gudang masih belum banyak digunakan, padahal sudah ada
Undang Undang yang mengaturnya. Maksud pembentukan Undang Undang Resi Gudang
adalah menciptakan sistem pembiayaan perdagangan yang diperlukan oleh dunia usaha,
terutama usaha kecil dan menengah termasuk petani.

Padahal Jaminan Resi Gudang lahir sebagai solusi ditengah-tengah permasalahan agribisnis,
terutama yang berkaitan dengan petani kecil saat terjadi penurunan harga jual komoditi hasil
pertanian pada masa panen raya. Karena itu, dalam makalah ini Saya akan menjelaskan
sekilas tentang kegunaan Jaminan Resi Gudang.

B. Rumusan Masalah

Dengan latar belakang diatas, Saya memilih rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apa manfaat dari Jaminan Resi Gudang?
2. Siapa saja pihak dalam Jaminan Resi Gudang?
3. Bagaimana langkah - langkah pembuatan Jaminan Resi Gudang?

2
BAB II

PEMBAHASAN

1. Manfaat Dari Jaminan Resi Gudang

Resi Gudang (Warehouse Receipt) merupakan salah satu instrumen penting, efektif dan
negotiable (dapat diperdagangkan) serta dapat dipertukarkan dalam sistem pembiayaan
perdagangan suatu Negara. Selain itu Resi Gudang juga dapat dipergunakan sebagai jaminan
(collateral) atau diterima sebagai bukti penyerahan barang dalam rangka pemenuhan kontrak
derivatif yang jatuh tempo, sebagaimana terjadi dalam suatu Kontrak Berjangka.

Jaminan Resi Gudang diatur dalam Undang-Undang 9 tahun 2006 tentang Sistem Resi
Gudang yang mana akhirnya dirubah kepada Undang-Undang 9 tahun 2011 untuk
penyempurnaan beberapa kelemahan di lapangan yang sangat menghambat perkembangan
Resi Gudang, di antaranya adalah dengan tidak tersedianya mekanisme jaminan yang relatif
terjangkau bagi pelaku usaha apabila Pengelola Gudang mengalami pailit atau melakukan
kelalaian dalam pengelolaan (mishandling) sehingga tidak dapat melaksanakan kewajibannya

3
mengembalikan barang yang disimpan di gudang sesuai dengan kualitas dan kuantitas yang
tertera dalam Resi Gudang.

Penerapan Sistem Resi Gudang punya manfaat yang luas bagi petani, dunia usaha, perbankan
dan bagi pemerintah. Manfaat tersebut antara lain :

a. Jaminan resi gudang dapat memperkuat daya tawar-menawar petani serta menciptakan
efisiensi di dunia agrobisnis, dimana petani bisa menunda penjualan komoditi setelah panen,
sambil menunggu harga membaik kembali, dengan menyimpan hasil panen mereka di
gudang-gudang tertentu yang memenuhi persyaratan.

b. Resi gudang dapat digunakan bagi petani dalam membiayai proses penananam lahan dan
juga bagi pabrikan dapat digunakan untuk membiayai persediaan bahan baku.

c. Memobilisasi kredit ke sektor pertanian. Adanya kepastian jaminan dari pihak gudang
tertentu yang telah disetujui oleh insitusi tertentu memberikan keyakinan bagi pihak bank
untuk memberikan pinjaman atas jaminan resi gudang tersebut kepada para petani atau
pedagang yang menyimpan barangnya di gudang tersebut.

d. Mengurangi risiko di pasar-pasar produk pertanian, memperbaiki sistem pengamanan


pangan, dan terbukanya akses kredit bagi pedesaaan.

e. Mendorong memperbaiki mutu dan transparansi bagi industri pergudangan karena harus
mematuhi peraturan tertentu dan dilakukan pengawasan.

Karena manfaat - manfaat diatas, biaya transaksi menjadi lebih murah karena jumlah dan
mutu komoditas yang ditransaksikan telah terjamin. Dan juga akan memperkecil kerugian
setelah panen karena sistem penyimpanan yang baik.

2. Pihak - Pihak Dalam Jaminan Resi Gudang

Jaminan Resi Gudang memiliki subjek hukum setidaknya ada dua pihak. Pertama,
Pemilik komoditas pertanian sebagai debitur atas pinjaman atau pembiayaan yang telah

4
diterimanya yang sekaligus sebagai pemberi hak jaminan resi gudang sesuai dengan akta
pembebanan resi gudang.

Kedua, Bank atau lembaga pembiayaan sebagai kreditur atas pembiayaan atau pinjaman yang
telah diberikannya yang sekaligus sebagai penerima hak jaminan resi gudang sesuai dengan
akta pembebanan resi gudang.

Lalu objek hukum nya memiliki kriteria barang yang menjadi komoditi untuk disimpan
digudang dalam penyelenggaraan Jaminan Resi Gudang yaitu setiap barang bergerak yang
disimpan dalam jangka waktu tertentu dan mempunyai kriteria sebagai berikut :

- Mempunyai daya simpan minimum 3 bulan


- Memenuhi standard mutu tertentu
- Memenuhi kriteria minimum (jumlah minimum barang yang disimpan)

Namun tidak sembarang orang yang punya gudang yang bisa begitu saja menerbitkan resi
gudang yang layak digunakan sebagai instrumen keuangan atau pembiayaan. Selain harus
memenuhi kriteria subjek dan objek hukum, pengelola Gudang yang melakukan
penyimpanan, pemeliharaan, pengawasan barang yang disimpan dan yang berhak
menerbitkan Resi Gudang harus sudah mendapat izin atau persetujuan dari Badan Pengawas
Sistem Resi Gudang yang boleh menerbitkannya.

Atas hal ini ada badan pengawas yang diberi wewenang untuk melakukan pembinaan,
pengaturan, dan pengawasan terhadap kegiatan Jaminan Resi Gudang. Sebelum badan
pengawas yang bertanggung jawab pada menteri ini terbentuk, maka yang tugas, fungsi dan
kewenangannya dilaksanakan oleh Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi
(BAPPEBTI).

Lalu ada Lembaga Penilaian Kesesuaian, yaitu lembaga yang terakreditasi yang melakukan
serangkaian kegiatan untuk menilai atau membuktikan bahwa persyartan tertentu yang
berkaitan dengan produk, proses, sistem dan terpenuhinya personel.

5
Dan terakhir, ada Pusat Registrasi Resi Gudang yang selanjutnya atau disebut Pusat
Registrasi, yaitu badan usaha berbadan hukum yang mendapatkan persetujuan Badan
Pengawas untuk melakukan penatausahaan Resi Gudang atau Derivatif Resi Gudang yang
meliputi pencatatan, penyimpanan, pemindahbukuan kepemilikan, pembebanan hak jaminan,
pelaporan, serta penyediaan sistem dan jaringan informasi.

3. Langkah - Langkah Pembuatan Jaminan Resi Gudang

Pada mulanya, pemilik komoditas pertanian dan bank mengadakan perjanjian jaminan resi
gudang yang bersifat accessoir terhadap perjanjian pinjaman atau pembiayaan sebagai
perjanjian pokoknya. Lalu Bank sebagai penerima hak jaminan memberitahukan kepada
pusat registrasi dan pengelola gudang.

Pusat registrasi akan melakukan pencatatan dalam buku daftar pembebanan hak jaminan dan
menerbitkan konfirmasi pemberitahuan tentang pembebanan hak jaminan resi gudang.
Setelah semua selesai pemilik komoditas pertanian sebagai debitur akan menyerahkan asli
resi gudang untuk disimpan oleh bank sebagai kreditur sampai batas berakhirnya perjanjian
tersebut.

Sesuai ketentuan perundang-undangan yaitu Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2011 maka


Resi Gudang di Indonesia harus memuat sekurang-kurangnya:
⁃ Judul

⁃ Jenis resi gudang yaitu resi gudang atas nama atau resi gudang atas perintah

⁃ Nama dan alamat pihak pemilik barang

⁃ Lokasi gudang tempat penyimpanan barang

⁃ Tanggal penerbitan

⁃ Nomor penerbitan

6
⁃ Waktu jatuh tempo

⁃ Deskripsi barang

⁃ Biaya penyimpanan

⁃ Tanda tangan pemilik barang dan pengelola gudang

⁃ Nilai barang berdasarkan harga pasar pada saat barang dimasukkan ke dalam gudang.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Jaminan Resi Gudang adalah dokumen bukti kepemilikan barang yang disimpan di suatu
gudang terdaftar secara khusus yang diterbitkan oleh pengelola gudang itu, diatur dalam
Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2006, sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang
Nomor 9 Tahun 2011. Contoh singkat dari Resi Gudang adalah misalnya, Siti adalah
pedagang beras yang telah membeli beras dari petani sebanyak 70 ton dan Siti menyimpan
beras itu kepada pengelola gudang, sebut saja PT Pelangi Nusantara dengan jangka waktu
sesuai dengan yang diperjanjikan dan PT Pelangi Nusantara sebagai pemilik gudang akan
menerbitkan Resi Gudang. Namun, Resi Gudang ini harus diketahui oleh pihak berwenang
atau Pusat Registrasi Resi Gudang yang telah mendapatkan persetujuan dari Badan Pengawas
Sistem Resi Gudang untuk melakukan pencatatan, penyimpanan, pemindahbukuan
kepemilikan, pembebanan hak jaminan, pelaporan, serta penyediaan sistem dan jaringan
informasi.

Lalu apakah Resi Gudang dapat dijadikan jaminan untuk kredit, jawabannya adalah bisa.
Misal, selama berjalannya bisnis ternyata Siti butuh uang dan meminjam kepada Bank Ini dan
Siti pun dapat memberikan Jaminan yaitu Jaminan Resi Gudang yang dimilikinya dan apabila

7
Bank Ini setuju maka kredit itu dapat dicairkan. Atas ini Bank telah menjadi pemegang Resi
Gudang yang baru.

Berakhirnya Resi Gudang adalah dengan hapusnya hutang pokok yang dijamin dengan
jaminan resi gudang dan pelepasan hak jaminan resi gudang oleh penerima hak jaminan resi
gudang.

B. Saran

Penggunaan Jaminan Resi Gudang masih jarang sekali digunakan dalam praktik perbankan,
menurut Saya tidak masalah jika tidak ingin menggunakan Jaminan Resi Gudang. Seperti
contoh yang Saya paparkan diatas, mungkin banyak pedagang - pedagang selain Siti yang
tidak membutuhkan Gudang lain untuk menyimpan barang dagangannya.

Namun perlu diingat bahwa dengan menggunakan Jaminan Resi Gudang kita akan
mendapatkan banyak manfaat salah satunya dapat meningkatkan kesadaran pentingnya mutu
yang baik bagi para pihak yang terkait dengan usaha komoditas pertanian serta memperkecil
kerugian.

Atas itu Saya rasa ada baiknya untuk mencoba menggunakan Jaminan Resi Gudang dan
mulai aware dan mempelajari tentang Resi Gudang yang sedikit berbeda dengan bentuk
jaminan yang lain yang sudah familiar bagi kita, seperti Hak Tanggungan, Fidusia, Gadai dan
Hipotik.

8
Daftar Pustaka

Sumber Buku

Abdul R. Saliman, Hermansyah, dan Ahmad Jalis, 2005, Hukum Bisnis untuk Perusahaan:
Teori dan Contoh Kasus, Cetakan 1, Prenada Media, Jakarta

Prof. R. Subekti, S. H.,1982, Jaminan-jaminan untuk Pemberian Kredit Menurut Hukum


Indonesia, Cetakan 10, Alumni, Bandung

Prof. Dr. Ny. Sri Sri Soedewi Masjchoen Sofwan, S.H., 2000, Hukum Perdata : Hukum
Benda, Cetakan kelima, Liberty, Yogyakarta

Artikel Jurnal

Sustyaningrum, Evi, 2014, Eksistensi Resi Gudang Sebagai Lembaga Jaminan di Indonesia,
Solo, Universitas Sebelas Maret

Usanti, Trisandi Prasastinah, 2014, Hak Jaminan Atas Resi Gudang Dalam Perspektif Hukum
Jaminan, Surabaya : Jurnal Perspektif

Yapari, Winda Taurina, 2013, STATUS RESI GUDANG DALAM HUKUM JAMINAN
KEBENDAAN, Surabaya : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.2,

9
Syahrir, Resky Ika Sary, 2014, Eksistensi Resi Gudang Sebagai Jaminan Kredit Dalam
Praktik Perbankan, Makassar : digilib.unhas

Peraturan Perundang - Undangan

Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2006 Tentang Sistem Resi Gudang

Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2011 Perubahan atas Undang - Undang Republik Indonesia
Nomor 9 Tahun 2006 Tentang Sistem Resi Gudang

Sumber Internet

https://irmadevita.com/2012/sistem-resi-gudang-sebagai-alternatif-hak-jaminan/

http://kenalhukum.blogspot.com/2016/03/jaminan-resi-gudang.html

10

Anda mungkin juga menyukai