Anda di halaman 1dari 3

13.

Dalam mengevaluasi efektivitas unsur pengendalian intern terhadap retur penjualan auditor
melakukan pemeriksaan terhadap otorisasi atas memo kredit dengan menggunakan stop-or-go
sampling. Misalnya, auditor tersebut menentukan R% = 97.5%, DUPL = 4%, buatlah stop-or-go
decision table.

Jawab:

R = 97,5% DUPL = 4% sehingga didapatkan sampel minimum 93 lembar surat orderan


pengiriman.

Langkah pertama:

93 lembar surat orderan pengiriman. Dianggap tidak menemukan kesalahan, tetapi dihitung
terlebih dahulu apakah sampel DUPL = AUPL, pada tingkat kesalahan sama dengan 0 AUPL
dihitung dengan cara:

AUPL = Conf. Level factor at desired reliability for occurance obeserved : sample size

R=97,5%, anggap tingkat kesalahannya 0 = 3,7 (lihat tabel dibuku bab 9 hal ...)

Oleh karena itu, AUPL = 3,7 : 93 = 0,0397 (dibulatkan menjadi 0,04 atau 4%). Sehingga jumlah
AUPL = DUPL karena sama-sama memiliki jumlah 4%, maka unsur pengendalian intern klien
dianggap baik.

Dan apabila ternyata, apabila dimisalkan dari sampel 93 ada yang salah sebanyak 1 maka AUPL
= 5,6: 93 = 0,0602 (dibulatkan menjadi 0,06 atau 6%) sehingga jumlah AUPL > DUPL maka
perlu sampel tambahan. Caranya;

Sample Size Conf. Level factor at desired reliability for occurance observed : Desired Upper
Precision Limit (DUPL)

5,6 : 4% = 140 anggota

Misal dari 140 anggota ternyata auditor menemukan 2 kesalahan penyimpangan, maka auditor
ambil tambahan anggota sebanyak 7,3 : X = 4% sehingga ditemukan 182.5 tambahan anggota
sampel. Hitungan akan dibenarkan apabila 7,3% : 182,3 = 4% dan pengendalian intern dianggap
tetap efektif. Namun apabila kembali ditemukan kesalahan misal 4 kesalahan maka, 10,3 : X =
4% yang nantinya akan ditemukan tambahan anggota sebanyak 257,5. Sehingga apabila dibuat
tabel Stop Or Go Sampling adalah sebagai berikut:

Langkah ke- Besarnya sample Berhenti jika Lanjutkan ke Lanjutkan


kumulatif yang kumulatif yang langkah langkah ke 5 jika
digunakan terjadi sama berikutnya jika kesalahan paling
dengan kesalahan terjadi tidak sebesar -
sama dengan
1 93 0 1 4
2 140 1 3 4
3 182,5 2 3 4
4 257,5 3 4 4
5. Gunakan fixed sample attribute sampling

Pada kesalahan ke 5 maka sudah dianggap tidak bisa lagi dipercaya. Dan harus menggunakan
fixed sample attribute sampling untuk penghitungannya.

14. Dalam mengevaluasi efektivitas pengendalian intern terhadap kas, auditor ingin menemukan
satu kesalahan berupa tidak adanya tanda tangan otorisasi pada bukti kas keluar. Ia menggunakan
discovery sampling. Jika diketahui jumlah lembar bukti kas keluar yang dibuat dalam tahun yang
diaudit 4.500 lembar dan ia memilih R% = 99% dan DUPL = 0,8%, maka berapa jumlah lembar
bukti kas keluar yang harus diambil dari populasi berjumlah 4.500 lembar tersebut? Jika dari
pemeriksaan terhadap sampel tersebut auditor menemukan 3 lembar bukti kas keluar yang tidak
diotorisasi oleh yang berwenang, gunakanlah Tabel 9.8 untuk mengevaluasi hasil audit terhadap
sampel tersebut.

Jawab:

Penentuan besarnya sample dengan populasi berjumlah 4.500 lembar (lihat tabel 9.10 hal. 272),
maka sample size yang ditemukan adalah berjumlah 500.

15. Dalam mengevaluasi efektivitas pengendalian intern terhadap penjualan tunai, auditor ingin
menemukan satu kesalahan berupa tidak adanya cash register tape pada faktur penjualan tunai.
Ia menggunakan discovery sampling. Jika diketahui jumlah lembar faktur penjualan tunai yang
dibuat dalam tahun yang diaudit 11.000 lembar dan ia memilih R% = 95% dan DUPL = 1%,
maka berapa jumlah lembar bukti kas keluar yang harus diambil dari populasi berjumlah 11.000
lembar tersebut? Jika dari pemeriksaan terhadap sampel tersebut auditor menemukan 1 lembar
faktur penjualan tunai yang tidak dilampiri pita register kas, gunakanlah Tabel 9.6 untuk
mengevaluasi hasil audit terhadap sampel tersebut.

Jawab:

Penentuan besar sample dengan populasi berjumlah 11.000 lembar (lihat tabel 9.6 pada bab 9),
maka sample size nya adalah berjumlah 300.

Anda mungkin juga menyukai