Dengan menggunakan tabel di atas maka dapat diketahui banyaknya jumlah lembar
tembusan surat order pengiriman beserta dokumen pendukungnya yang harus diambil adalah
n=90
Kemudian jika jumlah surat order pengiriman yang tidak dilampiri dengan credit copy
adalah 2 lembar, maka dapat pula ditemukan Achieved Upper Precision Limit (AUPL) sebagai
berikut :
Jadi AUPL= 7%, kesimpulannya adalah pengendalian intern tersebut tidak efektif karena
AUPL > DUPL.
2. Stop-or-Go Sampling
Contoh :
Data sama seperti contoh 1.
Jadi besarnya sample harus tidak boleh kurang dari 40 tanpa penggantian. Kemudian
disusun Tabel Stop-or-Go Decision dengan rumus :
Jadi AUPL awal = 2,4/40 = 6%
3. Discovery Sampling
Contoh :
Seorang Auditor akan melakukan pengendalian terhadap kelengkapan dokumen dalam
sistem pembelian. Dari populasi antara 2.000 sampai 5.000 dokumen sampelnya berupa bukti
kas keluar yang seharusnya dilampiri dengan surat order pembelian, laporan penerimaan
barang, dan faktur dari pemasok. Auditor tersebut memilih Confidence Level/Reliability Level
(R%) = 95%, dan menentukan Desired Upper Precision Limit (DUPL) = 1,5%, yang berarti
bahwa batas maksimum kesalahan yang dijumpai dalam sampel yang akan diambil nanti tidak
boleh melebihi 1,5%.
Jadi sample yang diperlukan sebanyak 200 dokumen
ATTRIBUTE SAMPLING MODELS
2. Stop-or-Go Sampling
Soal :
Data sama seperti contoh 1. Tentukan besarnya sampel dan buatlah Tabel Stop-or-Go
Decisionnya!
3. Discovery Sampling
Soal :
Seorang Auditor akan melakukan pengendalian terhadap kelengkapan dokumen dalam sistem
pembelian. Dari populasi antara 2.000 sampai 5.000 dokumen sampelnya berupa bukti kas
keluar yang seharusnya dilampiri dengan surat order pembelian, laporan penerimaan barang,
dan faktur dari pemasok. Auditor tersebut memilih Confidence Level/Reliability Level (R%) =
95%, dan menentukan Desired Upper Precision Limit (DUPL) = 1,5%. Tentukan besarnya
sampel pertama yang harus diambil!